LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INDONESIA INVESTOR FORUM Jakarta, 31 Mei 2007

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INDONESIA INVESTOR FORUM Jakarta, 31 Mei 2007"

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INDONESIA INVESTOR FORUM Jakarta, 31 Mei 2007 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik (Public Expose) PT Semen Gresik (Persero) Tbk. (Perseroan) diselenggarakan dalam rangka : - Memenuhi peraturan BEJ No. I-E: Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi - Memenuhi surat BEJ No. S /BEJ-PSR/ , tanggal 10 Mei 2007, perihal Public Expose Tahunan Tahun 2007 yang diselenggarakan bersamaan dengan partisipasi Perseroan pada acara Indonesia Investor Forum 2. B. Waktu Penyelenggaraan Paparan Publik diselenggarakan pada: - Hari/tanggal : Kamis, 31 Mei Pukul : WIB - Tempat : Ruang Nuri 1,2 dan Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta C. Manajemen Perseroan yang Hadir Manajemen Perseroan yang hadir: 1. Dwi Soetjipto, Direktur Utama 2. Rudiantara, Wakil Direktur Utama 3. Cholil Hasan, Direktur Keuangan 4. Anas Rosjidi, Sekretaris Perusahaan 5. Agung Wiharto, Kepala Bagian Hubungan Investor Moderator: Saka, Peneliti Senior PT Bursa Efek Jakarta. D. Susunan Acara 1. Presentasi Perseroan di Ruang Nuri 1,2 JCC. Acara dibuka oleh Sekretaris Perusahaan Perseroan, Anas Rosjidi pada pukul yang kemudian dilanjutkan oleh Peneliti Senior PT Bursa Efek Jakarta, Saka yang bertindak selaku Moderator, dilanjutkan dengan presentasi Direksi Perseroan sebagai berikut: a. Direktur Utama: memberikan presentasi pada bab Corporate Profile dan Market Dinamics (halaman 1 6). b. Direktur Keuangan: memberikan presentasi pada bab Financial Performance (halaman 7 12). c. Wakil Direktur Utama: memberikan presentasi pada bab Strategic Initiative (halaman 13 17). Materi presentasi Public Expose sebagaimana yang telah disampaikan Perseroan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui surat nomor: 06863/HM.00.00/2001/ , tanggal 30 Mei Acara diakhiri dengan Tanya Jawab. Acara di Ruang Nuri 1,2 JCC ditutup pada pukul WIB. 1

2 2. Press Conference di Ruang Kakatua Acara dimulai pada pukul dan berakhir pukul WIB. E. Daftar Hadir Daftar hadir para undangan terlampir. II. TANYA JAWAB Paparan Publik Perseroan dihadiri antara lain oleh masyarakat Investor, Analis, wartawan media cetak, radio dan televisi, kalangan LSM serta masyarakat umum. Setelah manajemen Perseroan menyampaikan presentasi, acara dilanjutkan dengan Tanya Jawab (Q & A). Selengkapnya acara Tanya Jawab dapat disampaikan sebagai berikut: Bagian 1: Public Expose/Indonesia Investor Forum 2. Pertanyaan Sdr. Andre, Viva Consultant: Nama saya Andre dari perusahaan Viva Consultant, sebuah perusahaan consulting yang bergerak di bidang investment, properties dan tourisme. Kami punya 2 pertanyaan, yang pertama terkait dengan sumber tenaga dari PLN dan batu bara. Mengenai batu bara bagaimana cara Semen Gresik mengelola batu bara tersebut? Mohon penjelasan. Pertanyaan yang kedua terkait dengan bencana Lapindo. Kita tahu bahwa bencana Lapindo telah menjadi bencana Nasional, khususnya di Jawa Timur. Dengan teknologi atau hightech yang dimiliki Semen Gresik, apakah Semen Gresik kiranya mampu mengubah dari bencana atau dissaster menjadi suatu opportunity. Misalkan mengubah lumpur yang merupakan biang bencana menjadi suatu bahan bangunan yang berguna bagi masyarakat di sana, sehingga hal tersebut mampu memberikan harapan bagi masyarakat yang mengalami musibah. Mohon penjelasan. Jawaban Direktur Utama: Terima kasih pak Andre. Jadi seperti yang telah disampaikan tadi bahwa energi kita berasal dari PLN dan batu bara. Untuk listrik saat ini kita sedang melakukan kajian agar ke depan nanti kita tidak tergantung pada satu sumber serta untuk menjamin kelangsungan pasokannya. Mengenai batu bara, seperti diketahui bahwa batu bara merupakan komponen terbesar dalam cost structure Perseroan sehingga batu bara memang menjadi perhatian tersendiri bagi Perseroan. Seperti halnya energi listrik, Perseroan juga berusaha mengamankan pasokan batu bara, sehingga kita juga berusaha turut terlibat dalam bisnis atau penyediaan batu bara yang dalam hal ini usaha kita adalah menjalin suatu kontrak pasokan jangka panjang yang dapat diandalkan. Namun kita juga semua tahu bahwa untuk mendapatkan lahan batu bara dalam era seperti sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang mudah. Dan ke depan dalam kaitan investasi dan pengembangan Perseroan, baik integrasi secara vertikal maupun horisontal yang dikaitkan dengan pengamanan bisnis Perseroan, tentu akan kami lakukan dan menjadi bagian fokus utama. Terima kasih. 2

3 Sementara terkait dengan bencana lumpur Lapindo, aktifitas Divisi Litbang kita telah mencoba berfikir ke arah sana dan kita tahu bahwa output yang dihasilkan oleh bencana ini adalah clay atau tanah liat yang menjadi salah satu bagian dari raw material atau bahan baku pembuat semen. Namun demikian, sayangnya bahwa pabrik kita sekarang ini berada di Tuban, kurang lebih 200 km dari Gresik, sehingga biaya transportnya akan menjadi sangat mahal, sementara cadangan tanah liat tersedia cukup banyak di sekitar pabrik Tuban. Namun demikian kami berusaha untuk berfikir dan mencoba agar bagaimana caranya lumpur ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan. Dan sekarang ini kami juga sedang berusaha menciptakan suatu alat yang berguna bagi masyarakat yang terkena bencana tersebut. Sementara itu unit Community Development kami saat ini paling tidak sedang mengarah dan berfikir ke arah pemberian beasiswa bagi anak-anak sekolah di sana, dan dalam waktu dekat ini kami sedang merencanakan untuk membantu kerajinan kulit di sana yang juga collapse, dengan cara menyiapkan dan mengorganisir suatu pameran bersama untuk merangsang kembali aktifitas mereka. Demikian pak, terima kasih. Pertanyaan Sdr. Makmun, LSM: Nama saya makmun, saya mewakili unsur LSM. Kebetulan saya berasal dari Tuban. Pertanyaan pertama saya terkait dengan pengembangan masyarakat di Pabrik Tuban, yang antara menuntut perubahan nama dari Semen Gresik ke Semen Tuban, karena sekarang produksinya di Tuban. Juga terutama pengembangan masyarakat di sana yang terkait dengan bidang pendidikan, kesehatan dan sosial, terutama pada masyarakat yang terkena dampak langsung dari kegiatan produksi semen, yaitu masyarakat di sekitar kecamatan Kerek, Jenu dan Tambak Boyo. Menurut ingatan saya, kegiatan produksi Semen Gresik di Tuban pernah digugat oleh Menteri Lingkungan Hidup pada saat itu, yaitu Emil Salim terkait dengan proses produksi semen yang dapat merusak air tanah. Nah, sejauh mana pemberdayaan masyarakat atau bantuan kepada masyarakat setempat yang dilakukan oleh Semen Gresik? Pertanyaan yang kedua terkait dengan pengembangan kapasitas ke depan. Kira-kira di daerah mana yang menjadi tujuan pengembangan Semen Gresik selanjutnya? Apakah kira-kira di daerah Kupang pernah dipikirkan untuk pengembangan selanjutnya? Saat ini Semen Kupang tersendat-sendat produksinya, sementara bahan bakunya menurut saya melimpah ruah, bahkan mungkin lebih besar dari cadangan bahan baku di Tuban. Mohon penjelasan. Terima kasih. Jawaban Direktur Utama: Terima kasih pak Makmun. Yang pertama terkait dengan issue lingkungan dan pengembangan masyarakat. Menurut saya kita harus melihat suatu unit bisnis tidak hanya dari dampak negatifnya, namun juga harus dilihat dampak positif dari aktivitas bisnis tersebut yang antara lain berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi pada 3

4 daerah yang bersangkutan, sehingga kita lebih jernih dalam proses menganalisa dampak-dampak yang ditimbulkannya. Terkait dengan issue air tanah, dalam melakukan penambangan kami senantiasa bekerja sama dengan Dinas Pertambangan terkait. Kami mempunyai fasilitas pemantauan air tanah untuk mengukur level ketinggian air tanah yang dipersyaratkan. Kami juga membangun kolam bozem untuk menampung air hujan yang kami perlukan dalam proses produksi, yang juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan air tanah. Untuk pengendalian debu, yang merupakan polusi utama dari aktifitas proses produksi semen, kami telah menerapkan teknologi penangkap debu terkini. Debu merupakan produksi utama kami, sehingga apabila debu tersebut lepas, maka berarti kami membuang uang. Oleh karena itu betapapun mahalnya teknologi untuk mencegah agar debu tidak terbuang, kami pasti akan berusaha membeli dan menerapkan teknologi tersebut. Sistem Manajemen Lingkungan ISO telah kami terapkan sejak tahun 2001 dan telah diintegrasikan ke dalam Sistem Manajemen Semen Gresik. Pengelolaan lingkungan berpedoman pada Peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lingkungan yang lain, khususnya pada komitmen yang tertulis pada dokumendokumen yang telah mendapat rekomendasi dari Komisi AMDAL Pusat dan Daerah. Sejak periode tahun 2003/2004 dalam Program Penilaian Peringkat Perusahaan (PROPER) oleh Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI, kami mendapatkan peringkat BIRU yang berarti bahwa perusahaan telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku. Berikutnya mengenai pengembangan masyarakat, di bidang pendidikan kami telah mengembangkan beasiswa. Pada tahun-tahun sebelumnya program beasiswa ini kami berikan secara parsial, tiap tahun siapa-siapa saja yang layak dibantu, belum ada ketersinambungan. Namun mulai sekarang kami berikan secara berkesinambungan hingga siswa yang bersangkutan menyelesaikan pendidikannya, bahkan hingga ke universitas, dengan catatan siswa tersebut sanggup mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi akademisnya. Seperti halnya di masa lalu ada beasiswa Super Semar, sehingga siswa yang telah lulus menyandang predikat Alumni Super Semar, kami juga ingin siswa yang telah mendapatkan beasiswa berkesinambungan bisa disebut Alumni Semen Gresik. Untuk itu semua kami telah mendirikan dan mengembangkan Semen Gresik Foundation agar semua kegiatan tersebut dapat terintegrasi dan tersistematika dengan lebih baik sehingga hasilnyapun diharapkan dapat lebih baik lagi. Sementara untuk program-program bantuan lainnya, kami juga fokus pada bidangbidang sosial, penyediaan sarana umum, keagamaan, bencana alam, kesehatan, dan lain-lain. Hal lainnya lagi yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi, kami juga melibatkan masyarakat setempat untuk turut serta berperan pada daerah green belt. Jadi kita mempunyai kewajiban untuk menyiapkan zona green belt, dan kami serahkan zona green belt tersebut pada masyarakat setempat untuk mengelolanya, menanaminya dan juga memetik hasilnya untuk mereka sendiri. Dengan melibatkan masyarakat setempat, kami sekarang juga sedang mengembangkan tanaman jarak yang kami harapkan di masa mendatang bisa 4

5 menjadi bahan bakar alternatif perusahaan. Kami menyiapkan lahan yang cukup luas untuk hal tersebut. Hal-hal lainnya yang juga mendapat perhatian adalah terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah, bahkan setiap hari Jumat kita wajibkan seluruh pegawai mengenakan seragam batik Gedog Tuban, untuk meningkatkan dan memberdayakan industri kecil batik Gedog di daerah setempat, termasuk juga produksi sepatu setempat. Intinya, pada berbagai kesempatan tanpa harus mengorbankan kepentingan perusahaan kita akan tangkap dan manfaatkan peluang-peluang yang mampu memberdayakan ekonomi masyarakat daerah setempat. Kita sadar bahwa salah satu pondasi Tripple Bottom Line Perusahaan adalah pelaksanaan Corporate Social Responsibility atau CSR. Mengenai lokasi pabrik baru, kami mohon maaf belum dapat mengungkapkan karena berbagai macam pertimbangan untuk kepentingan perusahaan ke depan. Tadi juga sempat disinggung masalah di Kupang atau NTT, meskipun bahan bakunya tersedia namun pasarnya kecil, padahal kita tahu bahwa salah satu syarat berdirinya pabrik semen adalah harus dekat dengan pasarnya, terkait dengan transportation cost yang efektif, termasuk juga ketersediaan bahan bakar yang di Kupang mungkin ada kendala. Demikian, terima kasih. Bagian 2: Press Conference Pertanyaan dari Sdr. Nury, Reuters: Seperti yang telah Bapak sampaikan bahwa pada tahun 2008 kapasitas produksi Semen Gresik akan ditingkatkan menjadi 17,7 juta ton, bagaimana dengan perkiraan sales volume-nya dan perkiraan market share-nya? Berikutnya masih terkait dengan rencana pembangunan pabrik baru, persisnya kapan akan dimulai konstruksinya? Berapa investasinya untuk membangun 4,4 juta ton dalam 5 tahun? Jika pada tahun 2011 kapasitas Perseroan mencapai 21,5 juta ton, bagaimana perkiraan sales volume dan juga revenue-nya? Terima kasih. Jawaban Direktur Utama: Seperti telah disampaikan dalam presentasi tadi, bahwa tahun depan kapasitas produksi Perseroan akan meningkat menjadi 17,7 juta ton dan target market share adalah tetap akan kita jaga seperti saat ini, yaitu sekitar 46%. Sisa dari kapasitas produksi tersebut akan kita ekspor. Semua itu tentu tergantung pada pertumbuhan demand dalam negeri, yang menurut perhitungan kita akan tumbuh sekitar 6 7%, suatu hitungan yang menurut kami cukup moderat dan tidak terlalu optimis. Mengenai pabrik baru, dalam kajian kami memerlukan investasi sekitar US$110 hingga US$130 per ton. Range tersebut tergantung dari lokasi dimana pabrik baru tersebut akan didirikan. Jika akan didirikan pada lokasi dimana infrastrukturnya sudah siap dan hanya akan mendirikan pabriknya saja serta alat-alat utama untuk penunjang pabrik, maka diperlukan investasi sekitar US$110 per ton. Namun jika 5

6 didirikan di lokasi yang belum siap infrastrukturnya inipun tergantung di daerah mana persisnya menurut kajian kami diperlukan kira-kira US$130 per ton. Mengenai waktu pembangunan pabrik baru, jika membangun pabrik memerlukan waktu sekitar 3 tahun pada lokasi yang telah siap, atau sekitar 4 tahun pada lokasi baru, maka jika tahun 2011 kita targetkan pabrik sudah harus beroperasi, maka pembangunan pabrik baru tersebut harus kita laksanakan sesegera mungkin. Demikian, barangkali ada tambahan penjelasan dari pak Cholil atau pak Rudi? Tambahan penjelasan dari Wakil Direktur Utama: Tambahan penjelasan saya terkait dengan, bagaimana jika tiba-tiba terjadi boom permintaan semen dalam negeri? Sementara kita ketahui bahwa kapasitas produksi Semen Gresik hampir penuh. Apakah kira-kira kita mampu memenuhi permintaan pasar tersebut? Barangkali kita belum sadari bersama atau barangkali hal ini jarang dikomunikasikan, bahwa dari total produksi Semen Gresik, 10% kita ekspor, dimana marjin dari penjualan ekspor berbeda dengan marjin penjualan lokal. Jika tiba-tiba besok permintaan domestik boom, maka secara otomatis kita akan shift dari pasar ekspor ke pasar domestik. Artinya immediately kita bisa menambah 10% dari total kapasitas secara virtual. Itu yang pertama. Seperti yang telah disampaikan pak Dwi bahwa tahun depan produksi kita akan mencapai 17,7 juta ton, artinya ada tambahan 800 ribu ton dari produksi tahun 2006 sebesar 16,9 juta ton. Hal tersebut berarti ada tambahan sekitar 5% dari total kapasitas. Kemudian tadi juga disampaikan Yield Utilization atau dalam hal ini hari operasi, setiap penambahan 1 hari operasi berarti ada tambahan kapasitas sebesar 0,3%. Jadi jika dalam 1 tahun ada tambahan rata-rata 10 hari kerja saja, berarti akan ada tambahan kapasitas sebesar 3%, ditambah lagi 5%, dan masih ditambah lagi ada shift dari ekspor sekitar 10%. Artinya tidak akan menjadi masalah dari sisi kapasitas jika akan terjadi boom. Dari sisi bisnis, kita harus mengoptimalkan seluruh hasil produksi kita. Ekspor juga menghasilkan marjin yang cukup bagus. Jadi strategi ini yang akan terus kita lakukan ke depan. Terima kasih. Pertanyaan dari Sdr. Linda, Dowjones: Jika pada tahun 2008 Semen Gresik sudah harus membangun pabrik baru, bagaimana kira-kira dengan masalah pendanaannya? Yang kedua, rumor mengenai stock split sudah santer terdengar, kira-kira berapa perbandingan split-nya dan kapan akan dilakukan? Yang ketiga masalah merger yang akan dimintakan persetujuan pada RUPS tanggal 28 Juni nanti, kira-kira bagaimana polanya? Mohon penjelasan, terima kasih. 6

7 Jawaban Direktur Utama: Terkait dengan masalah pendanaan, menurut kajian kami sekitar 30 40% akan menggunakan dana internal Perseroan sendiri dan dana dari luar antara 60 70%. Dana dari luar, bisa dari penerbitan obligasi atau dana pinjaman dari bank. Pada saatnya nanti kita akan meminta bantuan konsultan untuk mendapatkan dana pinjaman yang paling efektif. Apakah kita akan ambil salah satu atau mix untuk mengurangi resiko financial, kita tunggu saja nanti eksekusinya. Yang kedua mengenai masalah agenda dalam RUPS mendatang, antara lain stock split yang merupakan bagian dari Restrukturisasi Kapital yang akan kita lakukan serta agenda Restrukturisasi Organisasi. Yang harus diketahui bahwa seluruh agenda masih merupakan usulan dari manajemen kepada Pemegang Saham, yang masih dimungkinkan terjadinya perubahan agenda hingga tanggal 14 Juni nanti yang akan kita umumkan. Mengenai stock split sendiri, memang terdapat skenario yang akan kita sampaikan pada saatnya nanti kepada pemegang saham. Namun demikian paling tidak terdapat dua hal terkait dengan stock split, yaitu untuk meningkatkan likuiditas pasar saham retail yang kita harapkan akan lebih bergairah dan membaik, serta terkait dengan harga saham yang marketable. Jadi kita tunggu nanti bagaimana keputusan pemegang saham. Mengenai Restrukturisasi Organisasi, terdapat beberapa opsi hasil kajian konsultan saat ini yang masih memerlukan pertimbangan dari Pemegang Saham untuk menentukan pola mana yang terbaik. Namun demikian yang paling penting, sasaran dari Restrukturisasi Korporat ini adalah bagaimana secara fondamental bisnis yang telah terintegrasi dengan baik ini bisa lebih in line, sehingga menghasilkan suatu sinergi yang lebih baik bagi Perseroan di masa mendatang. Demikian, terima kasih atas perhatian rekan-rekan wartawan. *** 7

Moderator: Antonius Herman Azwar, Moderator dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

Moderator: Antonius Herman Azwar, Moderator dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2011 Jakarta, 6 Oktober 2011 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2010 Jakarta, 5 Agustus 2010

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2010 Jakarta, 5 Agustus 2010 LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2010 Jakarta, 5 Agustus 2010 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik (Public Expose) PT Semen

Lebih terperinci

Moderator: Bambang Widodo, Moderator dari PT Bursa Efek Jakarta.

Moderator: Bambang Widodo, Moderator dari PT Bursa Efek Jakarta. LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR SUMMIT & CAPITAL MARKET EXPO 2008 Jakarta, 25 November 2008 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik

Lebih terperinci

Moderator: Erna Dewayani, Moderator dari PT Bursa Efek Indonesia (Divisi Perdagangan Surat Utang dan Derivatif).

Moderator: Erna Dewayani, Moderator dari PT Bursa Efek Indonesia (Divisi Perdagangan Surat Utang dan Derivatif). LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2012 Jakarta, 28 November 2012 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, pasar saham merupakan instrumen penting dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2009 Jakarta, 12 Mei 2009

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2009 Jakarta, 12 Mei 2009 LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2009 Jakarta, 12 Mei 2009 I. UMUM A. Latar Belakang Paparan Publik (Public Expose) PT Semen Gresik

Lebih terperinci

RISALAH PAPARAN PUBLIK 2013 PT JABABEKA TBK PRESIDENT LOUNGE, MENARA BATAVIA 21 JUNI 2013

RISALAH PAPARAN PUBLIK 2013 PT JABABEKA TBK PRESIDENT LOUNGE, MENARA BATAVIA 21 JUNI 2013 RISALAH PAPARAN PUBLIK 2013 PT JABABEKA TBK PRESIDENT LOUNGE, MENARA BATAVIA 21 JUNI 2013 Public Expose atau Paparan Publik PT Jababeka Tbk ( Perseroan ) diselenggarakan sebagai berikut: Hari/ Tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT INDO KOMODITI KORPORA TBK Paparan Publik tahun 2017 PT Indo Komoditi Korpora Tbk ( Perseroan ) telah diselenggarakan pada : Hari / Tanggal : Selasa, 5 Desember

Lebih terperinci

DIALOG PRESIDEN RI DENGAN WARTAWAN DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT, Selasa, 10 Pebruari 2009

DIALOG PRESIDEN RI DENGAN WARTAWAN DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT, Selasa, 10 Pebruari 2009 DIALOG PRESIDEN RI DENGAN WARTAWAN DI PT. PUPUK KUJANG, CIKAMPEK, JAWA BARAT, 10-02-2009 Selasa, 10 Pebruari 2009 KETERANGAN PERS DAN DIALOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAÂ DENGAN WARTAWAN SESUDAH RAPAT KABINET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perindustrian tidak hanya ditopang oleh adanya sumber daya manusia saja, melainkan juga sumber daya alam. Hal itu dikarenakan, bahan baku yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan di Indonesia saat ini sangat penting diperhatikan oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham dan Investor

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham dan Investor Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham dan Investor a) Tujuan Komunikasi dengan pemegang saham termasuk proses penyampaian informasi kepada para pemegang saham, otoritas, dan komunitas pasar modal

Lebih terperinci

PT Holcim Indonesia Tbk

PT Holcim Indonesia Tbk PT Holcim Indonesia Tbk RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Presentasi Paparan Publik Hotel Crowne Plaza, Jakarta 18 April 2011 1 Visi kami untuk menyediakan kondisi berkehidupan yang sehat bagi masa depan masyarakat

Lebih terperinci

PT Lionmesh Prima Tbk

PT Lionmesh Prima Tbk PT Lionmesh Prima Tbk Public Expose Hotel JW Marriott, 06 Juni 2017 Daftar Isi Profil Perusahaan Tinjauan Ekonomi Kinerja Perusahaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Prospek Usaha 2017 Target Usaha 2017 Pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja. Setiap warga negara mempunyai

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan )

PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan ) PENJELASAN AGENDA DAN MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) TAHUN BUKU 2017 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk ( Perseroan ) Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN PUBLIC EXPOSE TAHUNAN PT EAGLE HIGH PLANTATIONS TBK.

LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN PUBLIC EXPOSE TAHUNAN PT EAGLE HIGH PLANTATIONS TBK. LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN PUBLIC EXPOSE TAHUNAN PT EAGLE HIGH PLANTATIONS TBK. FOYER AREA - GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA - JAKARTA 13 November 2015 A. WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah sebuah entitas ekonomi yang konsep utamanya adalah menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham. Manajemen perusahaan berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan isu yang sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 JAKARTA, 27 Oktober 2008 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT Inco, atau Perseroan, IDX: INCO) hari ini

Lebih terperinci

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018 Waktu : Tempat : Anggrek Room Lt. 3A, Sampoerna Strategic Square Jakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018 Waktu : Tempat : Anggrek Room Lt. 3A, Sampoerna Strategic Square Jakarta LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN PUBLIC EXPOSE TAHUNAN PT EAGLE HIGH PLANTATIONS TBK THE FUNCTION ROOM NORTH TOWER 3A - SAMPOERNA STRATEGIC SQUARE JAKARTA 31 MEI 2018 A. WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh kesadaran perusahaan terhadap fakta tentang adanya jurang pemisah yang semakin lebar antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. TELKOM CDC PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut TELKOM atau Perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan

Lebih terperinci

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan Paparan Publik Tahunan PT Samindo Resurces Tbk ( Perseroan ) Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan 4 Mei 2018, Gran Melia Jakarta Daftar Isi 01 Profil Perseroan Informasi Umum Layanan & Kompetensi Struktur

Lebih terperinci

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018 PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018 1 MATA ACARA 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan strategi bisnisnya. Strategi bisnis sebelumnya mungkin sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum ialah badan usaha yang seluruhnya maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara lain ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menerangkan alasan penulis dalam memilih judul dan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan kerangka pemikiran. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Selasa, 17 April 2012 Waktu : 16.00 16.30 WIB Tempat : JW Marriott Hotel Jakarta Dua Mutiara 1 & 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang tentunya mempunyai peranan sangat penting terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto INDONESIAN INDUSTRY I 05 I AGUSTUS 2012

Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto INDONESIAN INDUSTRY I 05 I AGUSTUS 2012 Direktur Operasional PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto 22 PT ArwAnA CiTrAmuliA Tbk Tak Setetespun Air Limbah Mengalir Keluar Kawasan intalasi porduksi yang relatif hijau memang mengindikasikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberlangsungan hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari lingkungannya. Setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan berdampak nyata bagi kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor keuangannya saja, namun juga dari faktor non-keuangan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor keuangannya saja, namun juga dari faktor non-keuangan yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menilai kinerja perusahaan, tidak hanya sebatas menilai dari faktor keuangannya saja, namun juga dari faktor non-keuangan yang sangat berpengaruh besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena kian maraknya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena kian maraknya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali isu-isu tentang tanggung jawab sosial. Hal ini terjadi karena kian maraknya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang melakukan aktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan ( Corporate Social Responsibility ). Tanggung

Lebih terperinci

PT Golden Energy Mines Tbk

PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy Mines Tbk PT Golden Energy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility / CSR merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi saat ini kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan tuntutan dari para stakeholder

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga menunjukkan prospek pada masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga menunjukkan prospek pada masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan dari pendirian sebuah perusahaan adalah mencari laba. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan hal yang utama dalam penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan didirikan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan memaksimalkan kekayaan pemiliknya atau pemegang

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah era modern lahir sebagai lembaga keuangan yang berlandaskan etika. Pada rintisan paling awal perbankan syariah mulai mewujud

Lebih terperinci

AGC Group. PT Asahimas Flat Glass Tbk

AGC Group. PT Asahimas Flat Glass Tbk AGC Group Selasa, 8 Nopember 2011 Pukul 10.0000 WIB Selesai RUANG SEMINAR BURSA EFEK INDONESIA J A K A R T A 1 Berdasarkan Ketentuan Bursa pada Peraturan No. I-E tanggal 19 Juli 2004 tentang kewajiban

Lebih terperinci

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK SEMEN PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk. TUBAN, 24 AGUSTUS 2015 Yang terhormat: Gubernur Provinsi Jawa Timur, Bapak Sukarwo; Bupati Tuban, Bapak K.H.

Lebih terperinci

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE ) PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE ) FOUR SEASONS HOTEL 16 JUNI 2014 DAFTAR ISI 1 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN 2 KINERJA PERSEROAN 3 STRATEGI PERSEROAN SEKILAS MENGENAI PERSEROAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tonggak perekonomiannya berada di beberapa sektor, yaitu industri pengolahan, pertanian, peternakan, kehutanan

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. Kamis, 10 Maret 2016 Pukul 09.00 WIB.-11.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Harus Menjadi Bagian dari Reformasi Tatakelola Korporasi

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Harus Menjadi Bagian dari Reformasi Tatakelola Korporasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Harus Menjadi Bagian dari Reformasi Tatakelola Korporasi Tanggapan BWI atas RUU Perseroan Terbatas Henry Heyneardhi Yanuar Nugroho Domi Savio Wermasubun The Business Watch

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017) PERATURAN KSEI NOMOR I-C TENTANG SUB REKENING EFEK 1. DEFINISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± 244.775.796 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1.49%/tahun dapat diperkirakan bahwa penduduk Indonesia akan menembus angka

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Astra pertama kali didirikan sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di usia yang ke-55 tahun, Astra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian suatu wilayah atau negara. Ketidakcukupan pasokan

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian suatu wilayah atau negara. Ketidakcukupan pasokan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketergantungan masyarakat pada ketersediaan energi khususnya listrik semakin tinggi. Ketersediaan listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang potensial untuk menambah hasil dari investasi investor. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang potensial untuk menambah hasil dari investasi investor. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan cara mendapatkan profit dimasa yang akan datang. Para investor harus mencari tempat untuk melakukan investasi dan mendapatkan sumber pendanaan

Lebih terperinci

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai pelaku dunia usaha adalah salah satu dari pemangku kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menjaga keberlangsungannya, perusahaan tidak bisa hanya memperhatikan aspek keuangan namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang dilakukan masyarakat modern sangat tergantung kepada ketersediaan 1nergy. Hampir

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk Dalam Rangka Ulang Tahun Pencatatan (Tahunan) Jakarta, 5 Juni 2018

PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk Dalam Rangka Ulang Tahun Pencatatan (Tahunan) Jakarta, 5 Juni 2018 PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk Dalam Rangka Ulang Tahun Pencatatan (Tahunan) Jakarta, 5 Juni 2018 1 Topik Bahasan Riwayat Singkat Susunan Pengurus Struktur Anak Perusahaan Aktifitas Usaha Perikanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha yang bergerak langsung di bidang pemanfaatan. langsung memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha yang bergerak langsung di bidang pemanfaatan. langsung memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan usaha yang bergerak langsung di bidang pemanfaatan sumberdaya alam khususnya perusahaan sektor pertambangan secara tidak langsung memberikan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya. Karena keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh masyarakat maupun lapangan kerja. Namun di sisi lain tidak

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh masyarakat maupun lapangan kerja. Namun di sisi lain tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan

Lebih terperinci

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017 PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk Public Expose 23 Mei 2017 Tentang Perseroan 9 November 1970 : Perseroan didirikan 2 Oktober 1972 : Perseroan memulai produksi komersial dengan memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya. tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya. tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang secara global. Berkembangnya suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan hal penting bagi investor dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para investor dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik dan pengungkapan corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik dan pengungkapan corporate social responsibility BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan praktik dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR) di Indonesia dilatarbelakangi oleh dukungan pemerintah, yaitu dengan dikeluarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Baker (2003) dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

Boks.1 MODEL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG BERKELANJUTAN

Boks.1 MODEL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG BERKELANJUTAN Boks.1 MODEL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG BERKELANJUTAN PENDAHULUAN Menurut Bank Dunia, Indonesia merupakan salah satu negara penting dalam bidang pertambangan. Hal ini ditunjukkan oleh fakta

Lebih terperinci

- PENJELASAN AGENDA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tanggal 13 Mei Dipublikasikan tanggal 21 April 2016

- PENJELASAN AGENDA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tanggal 13 Mei Dipublikasikan tanggal 21 April 2016 - PENJELASAN AGENDA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tanggal 13 Mei 2016 Dipublikasikan tanggal 21 April 2016 Pelaksanaan RUPS JUMAT, 13 MEI 2016 PUKUL 14.00 WIB BALLROOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap masyarakat ataupun lingkungan di sekitarnya. Dampak

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PENGHARGAAN TAHUN 2011

PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PENGHARGAAN TAHUN 2011 PENGHARGAAN TAHUN 2011 Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators Untuk Kategori Asean Best Public Companies Juni, 2011 Penghargaan Indonesia SWA 100 Best Wealth Creators Untuk Kategori Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi perusahaan terbuka.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semen adalah komoditas yang strategis bagi Indonesia. Sebagai negara yang terus melakukan pembangunan, semen menjadi produk yang sangat penting. Terlebih lagi, beberapa

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan mengembangkan perusahaan Acara Inkubator ITB Jumat 5 Oktober 2007

Kewirausahaan dan mengembangkan perusahaan Acara Inkubator ITB Jumat 5 Oktober 2007 Kewirausahaan dan mengembangkan perusahaan Acara Inkubator ITB Jumat 5 Oktober 2007 Kami mengandalkan pertumbuhan pada inovasi teknologi. Engineers kami ada sekitar 619 orang dengan jumlah S-2 ada 51 orang

Lebih terperinci

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) JW MARRIOTT HOTEL - 02 JUNI 2016 DAFTAR ISI 1 2 3 4 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN TINJAUAN INDUSTRI TINJAUAN KINERJA PERSEROAN STRATEGI PERSEROAN

Lebih terperinci