HAMBATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
|
|
- Suharto Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HAMBATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL WRITTEN BY ANNY ROCHMAYANTI S POST GRADUATE ENGLISH PROGRAM SARJANAWIYATA TAMANSISWA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hambatan dalam bahasa Inggris merupakan obstacle yang dalam Oxford Advanced leraner s Dictionary of Current English memiliki makna something in the way that stops progress or makes it difficult (sesuatu yang menghentikan kemajuan atau membuat lebih sulit (Hornby, 1987: 580). Sehingga, dapat dikatakan bahwa hambatan dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan sesuatu yang mengganggu dan membuat pembelajaran bahasa Inggris tidak berjalan lancar. Sekarang ini, pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan di semua jenjang pendidikan, baik dari sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah atas, maupun perguruan tinggi. Namun, dalam kenyataannya, Bahasa Inggris hanya diujikan di dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) di tingkat sekolah atas dan juga di jenjang pendidikan menengah. Sedangkan, di sekolah dasar Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal dan berupa mata pelajaran muatan lokal pilihan. Sehingga, sekolah mempunyai kewenangan untuk menentukan apakah sekolah tersebut akan melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris atau tidak. Bahkan, sekolah juga berwenang menentukan jenjang kelas yang melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris. Dengan kondisi tersebut, pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar pelaksanaannya berbeda di tiap sekolah dasar. Selain itu, pembelajaran Bahasa Inggris yang terjadi di sekolah, baik sekolah atas, menengah, maupun dasar, perkotaan maupun pedesaan dan juga terjadi di sekolah dasar di Kabupaten Gunungkidul tidaklah semuanya berjalan 2
3 dengan baik, namun juga terdapat hal-hal yang menghambat proses pembelajaran tersebut. Hambatan-hambatan tersebut berasal dari komponen pembelajaran yang ada. Hambatan-hambatan tersebut perlu diatasi guna mencapai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif dan bermanfaat dengan meminimalkan kekurangan yang ada. Selain itu, dengan dengan mengetahui dan mengatasi hambatan yang ada, pembelajaran bahasa Inggris akan berlangsung lebih baik. B. Identifikasi Masalah Hambatan dalam pembelajaran bukanlah menjadi suatu penentu dari suatu ketidakberhasilan. Hambatan dalam pembelajaran haruslah pula diatasi sehingga proses pembelajaran dapat berjalan baik. Hambatan juga tidak hanya ditentukan oleh salah satu komponen pembelajaran namun oleh semua komponen dalam pembelajaran, yaitu: guru, siswa, materi, metode, waktu, ruang, dan sarana prasarana. Berikut ini diuraikan hubungan antara masing-masing komponen terhadap hambatan dalam pembelajaran bahasa Inggris. 1. Guru Guru sebagai salah satu komponen penghambat pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kompetensi dan aspek kepribadian. Aspek kompetensi terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan, aspek kepribadian merupakan karakter dari guru itu sendiri. Aspek kognitif dari guru meliputi pengetahuan umum yang dimiliki guru dan pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa Inggris. Pengetahuan umum tersebut terdiri dari pengetahuan tentang penguasaan kelas, perkembangan siswa, 3
4 kurikulum, materi yang diajarkan, metode yang digunakan, penggunaan media pembelajaran, pengembangan materi ajar, evaluasi pembelajaran, dan menumbuhkan motivasi bagi siswa. Selanjutnya, pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa Inggris meliputi pengetahuan tentang semua komponen bahasa dalam bahasa Inggris. Pengetahuan guru tersebut dapat menjadi komponen penghambat pembelajaran jika hal tersebut tidak terpenuhi. Aspek afektif guru merupakan sikap guru terhadap bahasa Inggris dan pembelajaran bahasa Inggris. Aspek afektif tersebut meliputi sikap guru terhadap bahasa Inggris dan terhadap profesinya sebagai guru bahasa Inggris. Sikap guru ini dapat menjadi penghambat jika guru tidak mampu menunjukkan sikap afektif yang tinggi. Aspek psikomotor guru merupakan aspek yang dimiliki guru yang berupa kemampuan motorik guru. Aspek psikomotor tersebut meliputi kemampuan berbahasa dan kemampuan motorik lainnya, seperti: kemampuan dalam penguasaan kelas, kemampuan dalam menggunakan metode pembelajaran, kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran, kemampuan dalam mengembangkan materi ajar, dan kemempuan dalam memotivasi siswa. Aspek psikomotor ini akan menjadi hambatan jika tidak dimiliki oleh guru. Aspek kepribadian guru merupakan karakter dari guru itu sendiri. Karakter tersebut seperti mudah marah, mudah tersinggung, ramah, senang tersenyum, galak, otoriter, demokratis, dan karakter lainnya. Aspek kompetensi dan kepribadian guru dapat menjadi komponen penghambat dalam pembelajaran jika tidak dipenuhi oleh guru. 4
5 2. Siswa Sama halnya dengan guru, siswa juga dapat dilihat dari aspek kompetensi dan aspek kepribadian. Aspek kompetensi siswa juga terdiri dari aspek kognitif,afektif, dan psikomotor. Sedangkan, aspek kepribadian terdiri dari karakter siswa. Aspek kognitif dari siswa meliputi pengetahuan siswa tentang pengetahuan umum dan pengetahuan tentang bahasa Inggris. Pengetahuan umum tersebut meliputi pengetahuan tentang berbagai konsep umum yang harus dimiliki siswa, seperti pengetahuan budaya dan alam. Sedangkan, pengetehuan tentang bahasa inggris meliputi pengetahuan tentang semua komponen bahasa Inggris. Aspek afektif siswa meliputi sikap siswa terhadap bahasa Inggris, terhadap pembelajaran bahasa Inggris, terhadap guru bahasa Inggris, dan terhadap sesama siswa. Sikap siswa terhadap bahasa Inggris dan pembelajaran terhadap bahasa Inggris meliputi sikap senang dan tidak senang. Sedangkan, sikap siswa terhadap guru bahasa Inggris dan sesama siswa meliputi sikap senang, tidak senang, menghormati, mengejek, menghargai, dan sebagainya. Aspek psikomotor siswa meliputi kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, seperti kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan psikomotor tersebut termasuk juga kemampuan siswa dalam menerjemahkan dan menguasai kosakata. Sedangkan, aspek kepribadian siswa meliputi karakter siswa, seperti sikap menghargai teman dan guru, aktif, pasif, pemalu, berani, hiperaktif, dan sebagainya. 5
6 Aspek kompetensi dan kepribadian siswa ini dapat menjadi penghambat jika tidak terpenuhi oleh siswa. 3. Materi Selain itu, hambatan pembelajaran dapat pula berasal dari materi pembelajaran. Materi pembelajaran bahasa Inggris yang tertuang dalam kurikulum merupakan acuan bagi guru untuk diajarkan dalam proses pembelajaran. Materi dapat berupa materi yang sulit atau mudah. Materi dapat juga dilihat dari keluasannya, yaitu: luas atau sempit. Selain itu, dilihat dari kontennya, materi dapat berupa materi yang berhubungan dengan siswa dan diketahui siswa atau berupa materi yang tidak terkait dengan siswa dan tidak berhubungan dengan siswa. 4. Metode Metode pembelajaran merupakan metode yang dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Metode tersebut dipilih berdasarkan materi yang diajarkan dan kondisi kelas serta siswa. Sehingga, metode yang sama mungkin tidak dapat digunakan untuk kelas yang sama dengan materi yang berbeda. 5. Waktu Waktu dalam komponen pembelajaran dapat berupa waktu dalam proses pembelajaran dan waktu pelaksanaan pembelajaran. Waktu dalam proses pembelajaran berupa lama proses pembelajaran (durasi) pembelajaran yang ada dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu semester, dan satu tahun. Sedangkan, waktu pelaksanaan pembelajaran adalah waktu saat pembelajaran, 6
7 seperti pagi hari, siang hari, serta waktu pembelajaran yang ditentukan oleh pembelajaran sesudah atau sebelum pembelajaran bahasa Inggris. 6. Ruang Ruang sebagai salah satu komponen pembelajaran berupa ruang dalam bentuk fisik dan abstrak yang berupa situasi saat proses pembelajaran berlangsung. Ruang dalam bentuk fisik dapat berupa ruangan berdinding tembok, ruangan berdinding bambu, ruangan yang sempit, ruangan yang luas, ruangan yang terang atau gelap, ruangan yang bising, serta ruangan yang tenang. Ruang dapat pula berupa letak sekolah yang beada di daerah perkotaan, daerah pinggiran kota, daerah pedesaan, daerah pegunungan, serta daerah pantai. Ruang abstrak dapat berupa situasi dan kondisi pembelajaran yang dipengaruhi oleh kondisi sosial siswa yang beraneka ragam. 7. Sarana dan Prasarana Komponen sarana dan prasarana terdiri dari fasilitas yang dimiliki oleh sekolah guna menunjang proses pembelajaran. Fasilitas-fasilitas tersebut berupa tersedianya media pembelajaran, alat-alat audio, tape recorder, televisi, VCD player, komputer, sound system, dan sebagainya. Selain itu, prasarana juga berupa ruang/laboratorium bahasa. Sarana dan prasarana tersebut dapat menjadi penunjang maupun penghambat dalam pembelajaran bahasa Inggris. C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah yang disebutkan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa hambatan pembelajaran bahasa Inggris ditentukan oleh semua komponen 7
8 pembelajaran dan terjadi di semua jenjang pendidikan. Dengan cakupan yang luas tersebut, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini pada pembahasan hambatan pembelajaran bahasa Inggris yang terjadi di sekolah dasar yang terjadi di kabupaten Gunungkidul saja. D. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut peneliti pun dapat menentukan hal yang akan diteliti yaitu hambatan pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar di Kabupaten Gunungkidul? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hambatan dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama di sekolah dasar di kabupaten Gunungkidul. F. Manfaat Penelitian Karya tulis ini diharapkan akan memberikan manfaat berupa: 1. Bagi guru, penelitian ini akan berguna untuk mengetahui hambatan dalam pembelajaran bahasa Inggris dan mengatasi hambatan tersebut guna memberikan pembelajaran yang baik bagi siswa-siswanya. 2. Bagi siswa, dengan mengetahui hambatan dalam pembelajaran bahasa Inggris akan mengetahui cara untuk mengatasinya, sehingga diharapkan siswa akan mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam pembelajaran bahasa Inggris. 8
9 3. Bagi sekolah dan pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu membantu mengetahui hambatan dalam pembelajaran dan mengetahui cara untuk mengatasinya sehingga diharapkan pembelajaran bahasa Inggris di kabupaten Gunungkidul dapat berjalan lancar. 9
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan memberikan konsep dan teori yang berkaitan dengan dengan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. A. Pengertian Bahasa Inggris dan Pembelajaran 1. Pengertian Bahasa Inggris 2. Pengertian Pembelajaran 3. Teori dalam Pembelajaran Bahasa Inggris 4. Kurikulum Bahasa Inggris Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris adalah memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini, yaitu dimulai dari Sekolah dasar. Program ini dilaksanakan berdasarkan pada kurikulum 1994 untuk Sekolah Dasar. Secara resmi kebijakan tentang memasukkan pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar sesuai dengan kebijakan Depdikbud RI No. 0487/1992, Bab VIII, yang menyatakan bahwa sekolah dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan dengan 10
11 tujuan pendidikan nasional. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD. (Sirajuddin Kamal, B. Pembelajaran di Sekolah 1. Komponen Pembelajaran 2. Proses Pembelajaran 3. Penunjang Pembelajaran 4. Hambatan Pembelajaran Salah satu hambatan yang berasal dari guru adalah ketidakmampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang salah satunya adalah penggunaan computer. Lee dalam artikelnya menyatakan bahwa dalam penggunaan teknologi komputer dalam pembelajaran bahasa 11
12 terdapat kendala, yaitu: keuangan, keberadaan computer baik perangkat keras maupun perangkat lunak, pengetahuan teknis dan teoretis, serta penerimaan teknologi ( The barriers inhibiting the practice of Computer-assisted Language Learning can be classified in the following common categories (a) financial barriers, (b) availability of computer hardware and software, (c) technical and theoretical knowledge, and (d) acceptance of the technology. ) (Kuang Wu Lee, 12
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Data dalam penelitian ini diambil dari guru dan siswa serta pihak sekolah dasar di Gunungkidul. Data tersebut terdiri dari pernyataan guru, siswa, dan kepala sekolah dasar tentang pembelajaran bahasa Inggris. Tahap pertama pengambilan data adalah dengan menyebarkan angket pada guru dan siswa serta sekolah di sekolah dasar di kabupaten Gunungkidul berupa angket tentang proses pembelajaran dan penunjangnya serta hambatan dalam pembelajaran. Selanjutnya, data dari angket tersebut dikelompokkan untuk kemudian memilih responden guna dilakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang lebih jelas. Tahap ketiga penulis melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh untuk mengetahui hambatan yang dialami dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar di kabupaten Gunungkidul. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sehingga, penulis, dalam penelitian ini, memaparkan hasil wawancara dan analisis data yang diperoleh guna memperoleh hasil penelitian. 13
14 DAFTAR PUSTAKA Hornby, AS. Oxford Advanced Learner s Dictionary of Current English. Revised and Updated. Oxford: Oxford University Press, Kamal Sirajuddin, Kendala Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. 1 Juni < Kuang Wu Lee, English Teachers' Barriers to the Use of Computer-assisted Language Learning. 1 Juni < 14
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan kepribadian seorang anak khususnya peserta didik di sekolah, demikian halnya dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rangka mencapai tujuan yang diharapkan untuk membelajarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan untuk membelajarkan siswanya dan mengarahkan interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini karena Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, berkualitas dan berkepribadian baik. SDM yang berkualitas tinggi mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk itu pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik untuk mampu mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional perserta didik, serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciHASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA Skripsi Oleh: Triliana Nurprikawati K4306012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di dalamnya terdapat berbagai komponen pembangun di antaranya guru, siswa, kurikulum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan setelah menulis, berbicara dan menyimak. Bentuk aktualisasi membaca adalah proses yang ingin dicapai dengan baik oleh
Lebih terperinciKurikulum Berbasis TIK
PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing. Untuk mengoptimalkan potensi
Lebih terperinciPengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI
Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI Tahap I (2005) Pemetaan kondisi pembelajaran bahasa Inggris di SLTP Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting manusia yaitu berbahasa. Oleh karena itu, keterampilan membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan potensi peserta didik. Salah satu permasalahan yang terjadi pada Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI A. Pendahuluan Perencanaan merupakan tugas penting dari suatu organisasi, termasuk didalamnya organisasi persekolahan. Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang
Lebih terperinciJBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1
MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA Ike Anita Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 33 Ayat 3 tentang Bahasa Pengantar, bahasa asing dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, bahasa Inggris memegang peranan penting dalam hal komunikasi. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional karena telah dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun manusia yang memiliki kepribadian. Hal ini juga diwujudkan oleh pemerintah, dengan membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat berbagai macam profesi khususnya bidang pendidikan, misalnya sebagai : guru, dosen, guru bimbingan belajar, guru konseling dan lain sebagainya.
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI Skripsi OLEH : Afif Kurniawan K 4303012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terbagi menjadi beberapa jenis, seperti yang tercantum pada penjelasan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 15,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu upaya yang dikembangkan oleh masyarakat dunia untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalam mengatasi permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Gunung Talang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang ini tentu menuntut kita sebagai pelaksana pendidikan untuk
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu93 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam
21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya Proyek Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam hampir semua program studi di perguruan tinggi. Dengan demikian pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari bahasa. Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga negara yang menguasai pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar. Mata pelajaran IPS memiliki peranan penting dalam proses membentuk warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang
171 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Baca Tulis al-qur an di Madrasah Tsanawiyah al-junaidiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperincioleh Ike Anita ABSTRAK
MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA (Studi Eksperimental dalam Mata Kuliah Bahasa Inggris di Jurusan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada bab V, penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Upaya Peserta Didik dalam Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang secara luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang
15 BAB II KAJIAN TEORI A. Vocabulary (Kosa Kata). Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan mempelajari Bahasa Inggris, Pengertian vocabulary (kosa kata), Sifat vocabulary (kosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang, usaha ini tentu sangat dipengaruhi oleh manusia yang berkualitas, karenanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa, baik buruknya peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan yang meliputi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada sekarang
Lebih terperinciAECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,
AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan, pendidikan khususnya ditingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu amanat yang yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sekolah dasar. IPA berguna untuk memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai fenomena-fenomena
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut,
Lebih terperinciMata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.
Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum. Paradigma pembelajaran student center Guru bukan satu-satunya sumber belajar Peran guru: fasilitator, motivator, organisator,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN
BAGIAN I PENDAHULUAN A. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau telah hadir ditengah masysakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dimiliki setiap individu dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi, pembentukan manusia yang berkualitas ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga siswa lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan.
Lebih terperinciMelaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu perkembangan yang memberikan akses terhadap perubahan kehidupan masyarakat, berbagai permasalahan yang
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION
PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION SURYANTI Guru SMP Negeri 2 Kuantan Mudik suryantiy46@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menurut para ahli yaitu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima
Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Kedudukan Pembelajaran Menganalisis Isi dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi pokok dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Karena itu pengembangan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian integral dari sistem intruksional dan sangat bermanfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan. membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk menanamkan berbagai karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya pilar utama dalam pembentukan mental/ karakter seorang siswa. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Memasuki era globalisasi, bahasa Inggris telah banyak digunakan
Lebih terperinciModul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.
Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 2 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 2 FORMAT,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI METODE MIND MAPPING PADA ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses pengembangan pendidikan pada saat ini. Kegiatan evaluasi pendidikan menempati posisi penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam pengajaran biologi. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran seni khususnya seni tari pada saat ini sudah banyak dipelajari diberbagai lembaga pendidikan formal maupun non formal, seperti sekolah negri atau
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS, FASILITAS KELAS DAN IKLIM KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS BILLINGUAL DI SMP NEGERI 1 PACITAN
KONTRIBUSI KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS, FASILITAS KELAS DAN IKLIM KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS BILLINGUAL DI SMP NEGERI 1 PACITAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dapat dimengerti sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinci