Yayasan Dua Hati Bali

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yayasan Dua Hati Bali"

Transkripsi

1 LAPORAN PROGRAM Program Harm Reduction dengan Konsep Kemandirian Semester II Juli s/d Desember, Jl. Narakusuma No.44 Denpasar Timur Bali Telp/Fax : (0361) info@duahatibali.org Website: [CI V I L S O C I E T Y O R G A N I Z A T I O N ]

2 Apakah kegiatan-kegiatan program berjalan sesuai rencana dalam proposal? (Bila YA atau TIDAK, tolong jelaskan dengan singkat) Jawaban: YA SEBAGIAN Hasil capaian semester II yakni periode Juli-Desember menunjukan bahwa lima dari enam indicator utama project Program Harm Reduction dengan Konsep Kemandirian dinyatakan SUKSES yakni sbb: 1. Penjangkauan penasun untuk memberikan layanan HR tercapai 90 (287) dari 320 total target 2. Jumlah penasun berbeda yang mengakses LASS mencapai 103 (329) dari 320 total target 3. Total distribusi jarum steril mencapai 61 (16.412) dari total target 4. Penarikan jarum suntik bekas mencapai 102 (5.357) dari 5277 total target 5. Jumlah penasun berbeda yang mengakses kondom mencapai 67 (215) dari 320 total target Table_1: Total hasil capaian program menurut indicator utama proposal Januari Juni. Indokator Utama Penjangkauan penasun untuk memberikan layanan HR terhadap 80 dari 800 total estimasi populasi penasun Bali Penasun berbeda akses LASS adalah 80 dari total populasi penasun Bali pada akhir Desember. Total distribusi jarum suntik steril kepada penasun Penarikan Jarum suntik bekas adalah 50 dari total jarum suntik steril yang distribusikan ( ) Penasun berbeda yang mengakses Kondom adalah 80 dari 800 total estimasi populasi penasun Bali Target Total Target Juli-Des Juli-Des, , , , Jumlah distribusi kondom Ditinjau dari total hasil capaian tahun dibandingkan dengan total target tahun maka enam indicator utama diatas dinyatakan SEBAGIAN SUKSES dan SEBAGIAN KURANG SUKSES. Tiga indicator utama yang sukses adalah: 1. Penjangkauan penasun untuk memberikan layanan HR tercapai 91 (582) dari 640 total target 2. Jumlah penasun berbeda yang mengakses LASS mencapai 71 (452) dari 640 total target 3. Jumlah penasun berbeda yang mengakses kondom mencapai 79 (503) dari 640 total target Ttiga indicator utama yang dinyatakan KURANG SUKSES adalah Jumlah jarum suntik steril yang didistribusikan, Penarikan jarum suntik bekas dan Jumlah distribusi kondom. (lihat table_1). Fakltor-faktor yang menyebabkan tiga inikator utama diatas menjadi KURANG SUKSES adalah: 1. Hampir separuh dari penasun yang dijangkau adalah occasional (tidak menyuntik setiap hari) sehingga berpengaruh terhadap jumlah jarum suntik yang distribusikan. 2. Hampir semua pnasun yang aktif menyuntik tidak memiliki lokasi tongkrongan tetap sehingga menyulitkan Petugas Lapangan (PL) dalam melakukan penjangkauan atau follow Up untuk distribusi LASS dan kondom. 3. Kebanyakan penasun memiliki frekwensi hubungan seksual yang sangat rendah sehingga berpengaruh terhadap jumlah distribusi kondom.

3 Pada tahun, layanan Jarum suntik steril dan kondom yang dilakukan dilakukan dengan lima cara yakni melalui delivery, outlet hotspot, outlet mobil, kantor dan rumah PL. Dilihat dari jumlah kondom yang berhasil didistribusikan selama periode Juli-desember maupun selama tahun maka diketahui bahwa pelayanan kondom melalui Delivery dan outlet Mobil memiliki jumlah pendistribusian kondom yang cukup tinggi dibandingkan tempat layanan lainnya seperti hotspot, kantor dan rumah PL. (lihat table_2) Namun, dilihat dari jumlah penasun berbeda yang mengakses kondom selama periode Juli-desember maupun selama tahun maka diketahui bahwa pelayanan melalui delivery dan outlet hotspot memiliki jumlah penasun yang lebih banyak mengakses kondom dibandingkan tempat layanan lainya seperti outlet mobil, kantor dan rumah PL. (lihat table_2) Table_2: Total distribsui kondom menurut tempat akses/diberikan layanan Tempat Akses Lay Kondom Klien berbeda Kondom Klien berbeda Kondom Jan-Des, Juli Des, Lay. Kondom melalui Delivery Lay. Kondom melalui Hotspot Lay. Kondom Melalui Outlet Mobile Lay. Kondom melalui Kantor Lay. Kondom melalui Rumah PL Untuk pelayanan jarum suntik steril selama tahun termasuk selama periode Juli-Desember diketahui bahwa pelayanan melalui delivery, melalui outlet hotspot, dan outlet mobile memiliki tingkat distribusi paling tinggi dibandingkan dengan tempat pelayanan lain seperti melalui kantor dan rumah PL. (lihat table_3) Namu, dilihat dari jumlah jarum suntik bekas yang dikembalikan oleh penasun selama tahun termasuk selama periode Juli-Desember maka diketahui bahwa rumah PL memiliki persentase yang sangat tinggi yakni 100, sementara peresentase paling sedikit mengembalikan jarum suntik bekas adalah layanan LASS melalui outlet hotspot.. (lihat table_3) Table_3: Total distribsui LASS menurut tempat akses/diberikan layanan Tempat Akses Lay. LASS Jarum Baru Jarum Jarum Jarum Bekas Baru Bekas Jan Des, Juli Des, Lay. LASS Delivery Lay. LASS di Hotspot Lay. LASS di Outlet Mobile Lay. LASS di Kantor Lay. LASS di Rumah PL Dari strategy diatas, dapat disimpulkan bahwa ke lima strategy ini dapat saling mengisi baik dalam mendistribusikan jarum suntik steril dan menarik jarum suntik bekas penasun termasuk upaya meningkatkan coverage penasun yang mengakses layanan LASS dan kondom atau HR pada umumnya.

4 Apakah kegiatan yang dilakukan selama 6 bulan ini mampu mendukung tercapainya tujuan program, sesuai dengan proposal? Mohon jelaskan dengan singkat tentang: Jawaban: YA, penjelasan hasil kegiatan sbb: 1. Melakukan Penjangkauan Penasun Baru 1.1. Deskripsi Kegiatan Aktivitas ini bertujuan menemukan penasun yang belum terpapar program untuk diberikan akses terhadap layanan yang tersedia pada area pencegahan. Penerima manfaat aktivitas adalah semua pengguna narkoba suntik yang belum terpapar program dan masih aktif menyuntik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan. Aktivitas ini dilakukan oleh 5 orang PL. Cara untuk menemukan penasun baru adalah dengan survey lokasi baru, dan intervensi jaringan (menggunakan metode nominasi). Wilayah perioritas aktivitas adalah Denpasar, Badung. Wilayah perioritas tersebut dipilih karena memiliki kemungkinan adanya pertumbahan populasi pengguna narkoba suntik baru yang cukup tinggi. Hambatan dari aktivitas ini adalah penasun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terbuka dengan orang lain termasuk dengan petugas penjangkau bahwa diri-nya adalah penasun Hasil Kegiatan Survey lokasi baru pada periode Juli- Desember tidak terlaksana karena petugas penjangkau tidak mendapatkan informasi atau indikasi adanya lokasi tongkrongan penasun yang belum terjangkau baik dari penasun yang mengakses layanan HR ataupun dari hasil NOMINASI. Dari 48 kali target pelaksanaan survey lokasi baru pada tahun hanya terlaksana 19 (9 kali). (lihat table_4) Jumlah penasun baru terjangkau periode Juli Desember mencapai 33 (20) dari 60 penasun baru yang ditergetkan. Total capaian penjangkauan penasun baru selama tahun mencapai 58 (69 penasun baru) dari 120 penasun baru yang ditergetkan. (lihat table_4) Jumlah penasun baru yang mengakses LASS periode Juli Desember mencapai 27 (16) dari 60 penasun baru yang ditergetkan. Total capaian penjangkauan penasun baru selama tahun mencapai 37 (44 penasun baru) dari 120 penasun baru yang ditergetkan. (lihat table_4) Jumlah jarum suntik steril yang distribusikan periode Juli-Desember mencapai 77 (464 pcs) dari 600 pcs yang ditargetkan. Total distribusi jarum suntik steril kepada penasun baru tahun mencapai 67 (801 pcs) dari pcs yang ditergetkan. (lihat table_4) Tablel_4: Rekapitulasi Hasil Penjangkauan Penasun Baru Menurut Indikator Hasil Proposal Indokator Proposal Jumlah pelaksanaan survey lokasi baru yang diindikasi rentan terdapat pengguna narkoba suntik. Jumlah penasun baru terjangkau mencapai 10 orang per bulan atau 120 orang dalam setahun. (5 orang / PL dan 1 relawan/bulan). Jumlah penasun baru yang mengakses jarum suntik steril dan condom mencapai 10 orang per bulan atau 120 orang dalam setahun. (5 orang / PL dan 1 relawan/bulan). Jumlah jarum suntik steril yang distribusikan kepada penasun baru mencapai 10 pcs/klien/bulan atau 100 pcs/10 klien/bulan atau pcs/120 klien/tahun. Semua penasun baru terjangkau diberi surat rujukan untuk mengakses LASS dan kondom ke outlet lokasi dan outlet mobile Total Target Total Target Semester II Hasil II II

5 2. Melakukan Delivery Jarum Suntik Steril dan Kondom 2.1. Deskripsi Kegiatan Aktivitas ini bermaksud memenuhi kebutuhan alat suntik steril dan kondom serta informasi layanan rujukan VCT, ARV, Test HEP.C bagi pengguna narkoba suntik. Penerima manfaat aktivitas adalah semua pengguna narkoba suntik terjangkau yang masih aktif menyuntik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan yang memiliki hambatan transportasi untuk mengakses di outlet mobile dan outlet hotspot. Jarum suntik steril dan kondom akan diantarkan ke tempat tinggal dan lokasi penyuntikan penasun oleh petugas lapangan. Aktivitas delivery LASS dan Kondom secara khusus dilakukan oleh 5 orang petugas lapangan. Habatannya, Lokasi penyuntikan penasun tidak menentu, kemudian jarak rumah/kos-kosan antar penasun cukup jauh 2.2. Hasil Kegiatan Dilihat dari persentase capaian rata-rata penasun yang mengkases LASS melalui delivery pada periode Juli- Desember mencapai 46 dari 250 penasun yang ditargetkan setiap bulannya (lihat table_5). Oleh karena itu capaian penasun yang mengakses LASS melalui Delivery dapat dikatakan KURANG SUKSES. Table_5: bulanan penasun berbeda yang akses Jarum suntik steril melalui proses delivery Penasun Akses LASS/Bulanan Target Bulanan (50 penasun/pl x 5 PL) Persentase /Bulan Dilihat dari persentase capaian rata-rata distribusi jarum suntik steril melalui delivery pada periode Juli- Desember mencapai 79 dari pcs yang ditargetkan setiap bulannya. Oleh karena itu capaian distribusi jarum suntik steril melalui Delivery dapat dikatakan SUKSES. (lihat table_6) Table_6: bulanan distribusi jarum suntik steril melalui proses delivery Hasil Distribusi LASS/Bulanan Target Distribusi LASS/Bulanan 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500 Persentase /Bulan Dilihat dari persentase capaian rata-rata penarikan jarum suntik bekas melalui delivery pada periode Juli- Desember mencapai 37 dari 50 yang ditargetkan setiap bulannya dari total distribusi. Oleh karena itu capaian penarikan jarum suntik bekas melalui Delivery dapat dikatakan SUKSES. (lihat table_7) Table_7: bulanan penarikan jarum suntik bekas melalui proses delivery Distribusi LASS/Bulanan penarikan jarum bekas/bulanan Persentase /Bulan Rendahnya capaian penasun yang mengakses LASS setiap bulan melalui proses deliveri disebabkan kebanyakan penasun yang hanya nongkrong di kos-kosan selalu berpindah kos/tempat tinggal. Hal ini menyulitkan proses deliverysehigga berpengaruh terhadap jumlah distribusi LASS

6 3. Melakukan Layanan LASS melalui Outlet Hotspot/Lokasi 3.1. Deskripsi Kegiatan Aktivitas ini bermaksud menyediakan layanan jarum suntik steril dan kondom bagi penasun. Penerima manfaat aktivitas ini adalah semua pengguna narkoba suntik yang masih aktif menyuntik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan dan memiliki lokasi tongrongan. Titik lokasi operasional outlet hot spot ditentukan oleh banyaknya jumlah penasun yang nongkrong di suatu lokasi. Cara menentukan titik lokasi operasional outlet hotspot adalah mapping lokasi tongkrongan penasun. Data dasar yang digunakan dalam mapping adalah data hasil penjangkauan enam bulan terkahir dan akan di update setia tiga bulan sekali. System operasional outlet mobile adalah secara bergilir berada di titik lokasi yang sudah ditentukan. Penentuan waktu layanan berdasarkan waktu dimana mayoritas penasun berada dilokasi tongkrongan. Aktivitas outlet hot spot secara khusus dilakukan 4 relawan dengan jumlah jam kerja 4 jam Hasil Kegiatan Dilihat dari persentase capaian rata-rata penasun yang mengkases LASS melalui outlet Hotspot pada periode Juli-Desember mencapai 39 dari 120 penasun yang ditargetkan setiap bulannya (lihat table_8). Oleh karena itu capaian penasun yang mengakses LASS melalui outlet hotspot dapat dikatakan KURANG SUKSES. Table_8: bulanan penasun berbeda akses Jarum steril melalui outlet hotspot penasun Akses LASS/Bulanan Target Proposal /Bulanan (30/Rel x 4 Rel) Persentase Dilihat dari persentase capaian rata-rata distribusi jarum suntik steril melalui outlet hotspot pada periode Juli-Desember mencapai 14 dari pcs yang ditargetkan setiap bulannya. Oleh karena itu capaian distribusi jarum suntik steril melalui outlet hotspot dapat dikatakan KURANG SUKSES. (lihat table_9) Table_9: bulanan distribusi jarum suntik steril melalui outlet hotspot Distribusi LASS/Bulanan Target Proposal /Bulanan Persetase Dilihat dari persentase capaian rata-rata penarikan jarum suntik bekas melalui outlet hotspot pada periode Juli-Desember mencapai 110 dari 50 yang ditargetkan setiap bulannya dari total distribusi. Oleh karena itu capaian penarikan jarum suntik bekas melalui outlet hotspot dapat dikatakan SANGAT SUKSES. (lihat table_10) Table_10: bulanan penarikan jarum suntik bekas melalui outlet hotspot Distribusi LASS/Bulanan penarikan Jarum Bekas/Bulan Persentase Penyebab rendahnya capaian program melalui strategi outlet hotspot disebabkan rendahnya penasun yang memiliki lokasi tongkrongan atau datang ke lokasi tongkrongan, sebagian besar penasun memilih nongkrong dirumah atau kos-kosan.

7 4. Melakukan Layanan LASS Melalui Outlet Mobile 4.1. Deskripsi Kegiatan Aktivitas ini bermaksud menyediakan layanan jarum suntik steril dan kondom serta layanan HIV dan AIDS lain di satu lokasi. Penerima manfaat utama aktivitas ini adalah semua pengguna narkoba suntik yang masih aktif menyuntik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan tetapi tidak memiliki lokasi tongrongan namun memiliki alat transportasi. Titik lokasi operasional outlet mobile ditentukan oleh banyaknya jumlah penasun yang berdomisili disuatu wilayah. Titik lokasi operasional outlet terpilih merupakan lokasi central yang mudah diakses dari tempat domisili penasun. Cara menentukan titik lokasi operasional outlet mobile adalah mapping tempat tinggal penasun terjangkau. Data dasar yang digunakan dalam mapping adalah data hasil penjangkauan enam bulan terakhir dan akan selalu di update setiap tiga bulan sekali yang wilayah jangkauannya meliputi Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar. System operasional outlet mobile adalah secara bergilir berada di titik lokasi yang sudah ditentukan. Penentuan waktu layanan berdasarkan waktu dimana mayoritas penasun mengakses jarum suntik steril yakni mulai pukul wita. Outlet mobile menggunakan mobil L 300. Petugas outlet adalah 1 orang PL dan 1 orang relawan Hasil Kegiatan Dilihat dari persentase capaian rata-rata penasun yang mengkases LASS melalui outlet Mobile pada periode Juli-Desember mencapai 29 dari 100 penasun yang ditargetkan setiap bulannya (lihat table_11). Oleh karena itu capaian penasun yang mengakses LASS melalui outlet Mobile dapat dikatakan KURANG SUKSES. Table_11: bulanan penasun berbeda akses Jarum steril melalui outlet Mobile Penasun Akses LASS/Bulanan Target Proposal/Bulanan Persentase Dilihat dari persentase capaian rata-rata distribusi jarum suntik steril melalui outlet Mobile pada periode Juli-Desember mencapai 25 dari pcs yang ditargetkan setiap bulannya. Oleh karena itu capaian distribusi jarum suntik steril melalui outlet Mobile dapat dikatakan KURANG SUKSES. (lihat table_12) Table_12: bulanan distribusi jarum suntik steril melalui outlet Mobile Distribusi LASS/Bulan Target Distribusi LASS/Bulan Persentase /Bulan Dilihat dari persentase capaian rata-rata penarikan jarum suntik bekas melalui outlet Mobile pada periode Juli-Desember mencapai 37 dari 50 yang ditargetkan setiap bulannya dari total distribusi. Oleh karena itu capaian penarikan jarum suntik bekas melalui outlet Mobile dapat dikatakan SUKSES. (lihat table_13) Table_13: bulanan penarikan jarum suntik bekas melalui outlet Mobile Distribusi LASS/Bulan Penarikan Jarum Bekas/Bulan Persentase Penyebab rendahnya capaian program melalui strategi outlet mobile adalah Penasun yang menyuntik pada malam hari pada periode Juli-Deseber terlihat menurun jumlahnya.

8 5. Melakukan Penarikan Jarum Bekas Melalui Clean Up Day 5.1. Deskripsi Kegiatan Setiap bulan hanya 50 jarum suntik bekas berhasil ditarik kembali melalui proses penjangkauan. Diperlukan clean up day dan pemusnahan jarum suntik bekas secara berkala untuk menurunkan potensi resiko masyarakat akibat jarumsuntik bekas. Penentuan Lokasi clean up day berdasarkan lokasi penyuntikan yang belum diakses petugas lapangan. Cara mengetahui lokasi penyuntikan penasun adalah dengan mendapatkan informasi dari kelompok penasun Hasil Kegiatan Kegiatan clean Up day telah terlaksana 2 kali dengan total jarum suntik bekas yang berhasil ditemukan mencapai 111 pcs. Table_14: Rekapitulasi kegiatan Clean Up Day Waktu Pelaksanaan Lokasi Pelaksanaan Jumlah Jarum Bekas Keterangan 22 Oktober, 14 Jln. Diponegoro 68 pcs Lap. kegiatan terlampir 9 Desember, 14 Jln. Diponegoro 43 pcs Lap. kegiatan terlampir 6. Melakukan Diskusi Kesehatan Seksual 6.1. Deskripsi Kegiatan Diskusi kesehatan seksual bermaksud mendorong peningkatan penggunaan kondom dan mengakses layanan rujukan bagi penerima manfaat. Penerima manfaat yang dimaksud adalah penasun aktif, penasun pasif, pasangan penasun dan orang dengan HIV positif. Diskusi menggunakan modul HCPI tentang kesehatan seksualitas. Peserta diskusi diperioritaskan bagi penerima manfaat yang masih melakukan hubungan seksual beresiko. Cara menentukan peseta adalah menggunakan induvidu rapid assessment perilaku seksual. Maksimal peserta diskusi adalah 12 orang. Pelaksana kegiatan adalah 1 orang PL Hasil Kegiatan Kegiatan diskusi kesehatan seksual telah terlaksana 12 kali (2 kali sebulan) selama periode Juli - Desember. (lihat table_15).. Total diskusi kesehatan seksual yang telah terlaksana selama tahun adalah 24 kali dan sudah sesuai dengan target proposal tahun. Table_15: Rekapitulasi Pelaksanaan kegiatan Diskusi Kesehatan Seksual Waktu Tempat Peserta Topik Diskusi Keterangan 03 Juli Denpasar 10 orang SUFA Strategi Use For ARV & IPWL Laporan Terlampir 7 Juli Kuta 10 orang Faktor-faktor yang menyebabkan IMS Laporan Terlampir 12 Agustus Sanglah 10 orang IMS dan Kesehatan Reproduksi Laporan Terlampir 14 Agustus Kuta 10 orang HIV dasar dan IMS Laporan Terlampir 03 Sept, Bung Tomo 10 orang Ims, HIV dan ARV Laporan Terlampir 05 Sept, Denpasar 10 orang Komunikasi Kesehatan Seksual Laporan Terlampir 07 Okt, Ubud 10 Orang IMS, HIV dan ARV Laporan Terlampir 10 Okt, Denpasar 10 Orang IMS, HIV dan ARV Laporan Terlampir 6 Nop, Raya Kuta 10 Orang IMS & HIV Laporan Terlampir 07 Nop, Kantor 10 orang Pemberdayaan ekonomi Comunitas Laporan Terlampir 4 Des, Denpasar 10 Orang IMS, HIV dan ARV Laporan Terlampir 05 Des, PKM Kuta I 10 Orang IMS, HIV dan ARV Laporan Terlampir

9 7. Melakukan Pertemuan Koordinasi HR Bali 7.1. Deskripsi Kegiatan Aktivitas ini bermaksud melakukan sinkronisasi strategi pelaksanaan HR dengan mitra kerja. Pertemuan koordinasi HR merupakan wadah komunikasi berbagai persoalan dilapangan dan mencoba mencari solusi bersama. Selain itu juga, merupakan wadah sosialisasi berbagai hasil penelitian atau up date informasi terbaru dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS baik ditingkat lokal, nasional dan international Hasil Kegiatan Pertemuan koordinasi Advokasi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober Segara Mas Restaurant Warung Ciung Wanara. Jumlah peserta pertemuan adalah 12 orang dari berbagai instansi yakni Kanwil Kumham Bali (Pokja AIDS), Dinas Kesehatan Kab.Badung, Dinsosnaker Kab.Badung (Bidang Rehsos), BNN Kota Denpasar, BNN Kab.Badung, KPA Kab.Badung, Dan Komunitas Korban Napza. Tujuan pertemuan adalah Memfasilitasi forum komunikasi antara lembaga pemerintah dengan komunitas korban napza guna mengembangkan kerjasama dan dukungan program. Mendiskusikan dan menentukan bentuk kerjasama dalam pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba. Merespon permasalahan dan kebutuhan yang berkaitan dengan komunitas korban napza dalam menuju upaya pemulihan. Proses dan Hasil Pertemuan : Pembukaan acara oleh Ketua dan dilakukan sosialisasi program harn reduction meliputi : pencapaian program, berbagai layanan kegiatan khususnya kepada kelompok penasun, dan peluang pihak pemerintah untuk bisa merespon hal-hal yang dibutuhkan kelompok dampingan Yayasan Dua Hati Bali. Rijal (Kanwil Kumham Bali) : Kita perlu membuka peluang untuk membantu kelompok korban napza disaat proses pendampingan terputus (saat klien/sasaran program masuk/berada di dalam Lapas). Akses masuk untuk pemberian layanan program bisa dikoordinasikan dengan instansi terkait. Saat ini kondisi Lapas sudah over kapasitas, dan cukup banyak warga binaan yang berlatar belakang penggunaan narkoba/napza, dan sangat perlu mendapatkan layanan program khususnya dari pihak LSM. Ucok Menggala (korban napza) : Kenapa mantan pecandu narkoba jarang sekali dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan oleh pihak pemerintahp Padahal mereka/kami masih merasakan yang namanya sugesti untuk pakai zat lagi. Saya berharap ada dukungan program yang bagi kami bisa sebagai alat dalam mengatasi sugesti tersebut. Saya berkeinginan membentuk Kelompok Dukungan Sebaya/KDS dari latar belakang napza dan sangat membutuhkan adanya dukungan dari pihak pemerintah. Kelompok kami perlu mendapatkan bimbingan peningkatan ketrampilan/skill agar bisa berdaya dan berkerja lagi. Kalau ada tempat usaha angkringan, akan kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan selain itu tempatnya bisa digunakan untuk kegiatan serta sebagai wadah komunikasi dalam penguatan mental para mantan pengguna narkoba. Teguh Santoso (korban napza) : Saya sangat setuju adanya penjangkauan dan layanan program ke Lapas, karena masih banyak teman-teman saya yang masih berada di dalam lapas yang juga masih

10 membawa adiksinya. Kebanyakan dari mereka yang sudah pulih dari kecanduannya, saat bebas dari hukuman merasa kebingungan, mau kemana? Bapak Widiana (Dinsosnaker kab.badung) : Kami di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kabupaten Badung ada/mempunyai kegiatan penyuluhan-penyuluhan kepada 12 Desa di wilayah Badung, teman-teman komunitas bisa ikut dalam kegiatan tersebut. KUBE juga sudah ada dan bisa diakses oleh korban napza. Untuk keberlangsungan kerjasama, kami berharap mengajukan proposal kegiatan. Komsa Nursalam (Korban Napza) : Kegiatan KIJBE dari Dinsos kadang tidak tepat guna/sasaran bila tertuju pada kelompok pengguna aktif. Ibu Adi Rukmini (Dinas Kesehatan Kab.Badung) : Kita tetap berkoordinasi dalam merespon komunitas korban napza. Untuk membangun kerjasama dalam mendukung kebutuhan layanan program, diharapkan pihak mengajukan proposal kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Masukan untuk, disaat mengumpulkan jarum suntik bekas, agar dilakukan prinsip universal percadon (UP) dengan penyemprotan bahan kimia ke seluruh jarum stmtik bekas, untuk pemusnahan kuman-kuman/bakteri. Hal ini agar para staf/relawan bisa terlindungi dari pencemaran penyakit. Ayu (KPA Kab.Badung) : KPA Kab.Badung sudah cukup lama ingin merespon kegiatan di dalarn Lapas, hanya karena pengistilahan nama Lapas yang menjadikan sulit untuk menindak lanjuti kebutuhan program bagi warga binaan di dalarn Lapas. Kondisi saat ini bahwa ada pihak yang memberikan nama Lapas Kerobokan, karena berada di wilayah Kabupaten Badung. Dan ada yang menyebutkan nama Lapas Denpasar Klas II. Penamaan Lapas Denpasar membuat pihak KPA Badung kesulitan dalam hal memberikan dukungan program ke Lapas. KPA Badung melakukan perencanaan program dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan. BNN Badung : BNN akan tnembentuk tirn assessment dan bantuan fasilitas rehabilitasi. Terdapat kegiatan FGD untuk menggali info-info dari komunitas korhan napza. Ada rencana pembentukan kader, dan korban napza bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Rekomendasi: 1. Yayasan Dua Han Bali akan menindaklanjuti kebutuhan korban napza dengan membicarakan dan pengajuan proposal kegiatan kepada pihak pemerintah. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupatcn Badung akan mengupayakan adanya program bagi komunitas korban napza. diharapkan bisa menjadi jembatan" komunikasi guna terciptanya layanan program yang tepat guna

11 PENANGGUNGJAWAB LAPORAN Penanggung Jawab I, Direktur Yusuf Pribadi Penanggung Jawab II, Program Manager Lodovickus Gerong/Vicky

Ancaman HIV/AIDS di Indonesia Semakin Nyata, Perlu Penanggulangan Lebih Nyata. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Ancaman HIV/AIDS di Indonesia Semakin Nyata, Perlu Penanggulangan Lebih Nyata. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Ancaman HIV/AIDS di Indonesia Semakin Nyata, Perlu Penanggulangan Lebih Nyata Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 2002 Prakata Pada Sidang Kabinet sesi khusus HIV/AIDS yang lalu telah dilaporkan tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI Materi inti 1. PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA DI PUSKESMAS... 2 Materi inti 2. JEJARING KERJA SAMA DALAM PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)... 23 Materi Inti 3 TUMBUH KEMBANG

Lebih terperinci

Dokumentasi tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Indonesia

Dokumentasi tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Indonesia Dokumentasi tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Indonesia Proyek Pendokumentasian yang Dilakukan oleh Kelompok Sebaya Yayasan Spiritia Daftar Isi Daftar Isi...2 Akronim

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KATA PENGANTAR Sebagai pelengkap program-program

Lebih terperinci

Penuntun Hidup Sehat

Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat Dengan Nasihat Tentang : Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Perkembangan Anak & Pembelajaran Usia Dini Air Susu Ibu Gizi dan Pertumbuhan Imunisasi Diare Malaria HIV Perlindungan Anak dll i

Lebih terperinci

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) PPKK & Upaya Penanggulangan Kemiskinan & 8 Kerentanan di Indonesia Kebijakan & Landasan Hukum 15

Lebih terperinci

1. Judul I. COMMUNITY HEALTH SERVICES 2. HEALTH DEVELOPMENT 3. PUBLIC HEATLH SERVICES

1. Judul I. COMMUNITY HEALTH SERVICES 2. HEALTH DEVELOPMENT 3. PUBLIC HEATLH SERVICES 351.077 Ind p Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 351.077 Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan P Pedoman umum pengembangan desa dan keluarga siaga aktif: dalam rangka

Lebih terperinci

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia Makalah Kerja 2a Keterlibatan Badan Usaha Swasta dan Sosial dalam Program Air dan sanitasi Bagi Kaum Miskin Bentuk Insentif BAGI Keterlibatan Badan Usaha di Indonesia Janina Murta dan Juliet Willetts Didukung

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA ( PMW ) PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH XI TAHUN 2015

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA ( PMW ) PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH XI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENDIKBUD KOPERTIS WILAYAH XI PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA ( PMW ) PTS DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH XI TAHUN 2015

Lebih terperinci

Laporan Penelitian INFID No. 1/2013. Jalan Terjal. Menurunkan Angka Kematian Ibu. editor: Irawan Saptono. didukung oleh:

Laporan Penelitian INFID No. 1/2013. Jalan Terjal. Menurunkan Angka Kematian Ibu. editor: Irawan Saptono. didukung oleh: Laporan Penelitian INFID No. 1/2013 Jalan Terjal Menurunkan Angka Kematian Ibu editor: Irawan Saptono didukung oleh: Jalan Terjal Menurunkan Angka Kematian Ibu INFID dan ISAI 2013 Jalan Terjal Menurunkan

Lebih terperinci

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Menkokesra selaku Ketua KPA Nasional menunjuk IBCA sebagai Sektor Utama Pelaksana Peringatan HAS 2013 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara

Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara Laporan Penilaian Pelaksanaan Akses Informasi Publik di 5 Komisi Negara KONTRAS CLD 1 Kata pengantar KONTRAS dan Centre for law and Democracy (CLD) Kebebasan informasi sebenarnya sudah diatur dalam peraturan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009

Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra LPM Berbagai PT Di Indonesia, 2009 Konsep: PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK PEMBENTUKAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) Disusun oleh: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) Bersama Mitra

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK PERIODE 2002-2007 Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN

Lebih terperinci

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan

Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan DRAFT KEEMPAT JANUARI 2003 Subdit Peran Masyarakat Direktorat Penataan Ruang Nasional Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen

Lebih terperinci

Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara LAKIP BNN Tahun 2013

Pengguna Narkoba Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara LAKIP BNN Tahun 2013 1 KATA PENGANTAR tas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Narkotika Nasional Tahun 2013. Azas akuntabilitas seperti yang tertuang

Lebih terperinci

616.979 2 Ind e. Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012

616.979 2 Ind e. Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012 616.979 2 Ind e Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2014 Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012 Kementerian Kesehatan Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa hakikat

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun,

Lebih terperinci

Buku Pedoman Praktek Kerja untuk Trainee Praktek Kerja

Buku Pedoman Praktek Kerja untuk Trainee Praktek Kerja Buku Pedoman Praktek Kerja untuk Trainee Praktek Kerja Organisasi Kerjasama Pelatihan Internasional Jepang Kata Pengantar Program Praktek Kerja di Jepang merupakan program penerimaan pekerja-pekerja muda

Lebih terperinci

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia ditulis oleh: Ira Febriana Banda Aceh, Desember 2006 International Labour Office Hak cipta Kantor Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan

Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan 1 The Inter-Agency Network for Education in Emergencies (INEE) atau Jaringan Antar Lembaga untuk Sekolah Darurat adalah jaringan global yang

Lebih terperinci

Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif

Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif Jaringan antar lembaga untuk sekolah dalam tim tugas masa darurat pada pendidikan inklusif dan kecacatan 1 The Inter-Agency

Lebih terperinci

Hidup Dengan HIV/AIDS

Hidup Dengan HIV/AIDS SERI BUKU KECIL Hidup Dengan HIV/AIDS Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168 Fax: (021) 4287 1866 E-mail: info@spiritia.or.id, Situs web: http://spiritia.or.id

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa perdagangan orang

Lebih terperinci

International Labour Organization. Hak Atas Pekerjaan yang Layak. bagi Penyandang. Disabilitas

International Labour Organization. Hak Atas Pekerjaan yang Layak. bagi Penyandang. Disabilitas International Labour Organization Hak Atas Pekerjaan yang Layak bagi Penyandang Disabilitas International Labour Organization Hak Atas Pekerjaan yang Layak bagi Penyandang Disabilitas Hak Pekerjaan yang

Lebih terperinci

Pedoman Surveilans Penyakit Hewan Tingkat Dasar

Pedoman Surveilans Penyakit Hewan Tingkat Dasar Pedoman Surveilans Penyakit Hewan Tingkat Dasar Dr Angus Cameron Pedoman Surveilans Penyakit Hewan Tingkat Dasar Angus Cameron 2011, Uni Afrika, Biro Inter-Afrika untuk Sumber Daya Hewan ISBN 1 00000 000

Lebih terperinci