kembali bekerja di Instansinya masing-masing.
|
|
- Suryadi Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah memperhatikan berbagai teori, kebijaksanaan dan pengembangannya, studi data empirik, deskripsi serta masalah tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung, maka berikut ini adalah beberapa kesimpulan dan saran yang penulis coba untuk utarakan, yaitu sebagai berikut: A. KESIMPULAN UMUM 1. Dari pengkajian berupa penelitian, telah dapat disimpulkan bahwa lulusan STIA-LAN Kampus Bandung, melalui 6 faktor yang diteliti, secara umum menun jukkan bahwa kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Ban dung dinyatakan cukup baik, bahkan mendekati baik. Hal i..i berarti bahwa dengan kurikulum, tenaga edukatif, tenaga non edukatif, sarana dan prasarana yang ada, menghasilkan lulusan STIA dengan menun jukkan kinerja yang cukup baik setelah mereka kembali bekerja di Instansinya masing-masing. 2. Kaitannya dengan kriteria keberhasilan kinerja maka pada kenyataannya belum ada kejelasan tentang: penyesuaian golongan kepangkatan lulusan dan syarat 1 pegawa'i untuk menduduki golongan III, tolok ukur sebagai standar kinerja, pedoraan/petunjuk dan uraian kerja, evaluasi hasil kerja, sehingga belum dapat diketahui secara pasti antara kinerja yang ada dengan kinerja yang diharapkan. Di samping itu 193
2 194 belum ada kejelasan relevansi antara perencanaan, pengembangan dan penempatan pegawai, khususnya bagi lulusan STIA. Hal tersebut menyebabkan tidak jelasnya jenjang karier, sehingga mengurangi moti vasi untuk lebih berprestasi.
3 195 B. KESIMPULAN KHUSUS 1. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau dari segi tambahan ilmu pengetahuan atau dapat diterapkannya tambahan ilmu pengetahuan oleh lulusan dinyatakan cukup menambah, bahkan mendekati pernyataan sangat menambah. Hal tersebut merupakan suatu deskripsi yang dapat diartikan sebagai gam baran bahwa disatu pihak para lulusan memang sangat membucuhkan pengetahuan yang telah diberikan (khusus bagi mereka yang bekerjanya berkaitan langsung dengan materi bersangkutan). Dilain pihak dapat ditafsirkan sebagai pengetahuan akan adanya nilai tambah yang cukup memadai khususnya bagi lulusan yang mempunyai kemampuan yang dapat dikem bangkan. Bagi mereka yang bekerjanya tidak atau kurang berkaitan dengan bidang administrasi, menya takan kurang atau tidak menambah pengetahuan. 2. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung dilihat dari segi kelancaran pelaksanaan tugas, dapat dinyatakan menambah kelancaran pelaksanaan tugas. Hal tersebut dapat diartikan bahwa: Tidak selalu setiap lulusan langsung dapat menun jukkan peningkatan terhadap kelancaran pelak sanaan tugas yang lebih dibandingkan dengan pada waktu mereka belum lulus. Hal tersebut disebabkan karena lulusan tersebut untuk beberapa lama memerlukan
4 196 waktu untuk beradaptasi. Disamping itu juga tergan tung dari kesempatan dan wewenang yang diberikan dan tergantung pula dari upaya kemampuan pribadi untuk dapat segera menerapkan atau mengembangkannya dalam pelaksanaan pekerjaan. 3. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau dari segi pemahaman situasi/lingkungan kerja menun jukkan cukup tanggap, dan bahkan mendekati sangat tanggap terhadap pemahaman situasi lingkungan kerja. Ini merupakan suatu deskripsi yang dapat diartikan sebagai gambaran bahwa walaupun pemahaman situasi/ lingkungan kerja lulusan sulit diukur, namun hal tersebut dapat terbukti dari kinerja yang nampak pada masing-masing pribadi lulusan. Bagi para lulusan yang telah mulai diberi kesempatan untuk menerapkan ilmu/kemampuannya, nampak banyak upaya yang telah dilakukan para lulusan, untuk bekerja dengan lebih baik dalam rangka menghadapi tantangan yang ada atau situasi yang baru baginya. 4. Kiner-ja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung dilihat dari segi motivasi untuk lebih berprestasi menun jukkan cukup menambah, dan mendekati sangat menam bah motivasi untuk lebih berprestasi. Hal tersebut merupakan deskripsi yang dapat diarti kan sebagai gambaran bahwa salah satu kebutuhan
5 197 individu adalah untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan guna mengembangkan/memajukan pribadinya. Kepuasan yang telah diperoleh lulusan STIA, berupa telah ' ulus, dan dapat menerapkan ilmu atau telah dapat disesuaikannya golongan kepangkatan, yang pada akhirnya akan menambah motivasi untuk lebih berprestasi dan mempunyai pengaruh besar dan positif pada pertumbuhan dalam organisasi/ lingkungan kerjanya. 5. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau dari segi rencana pengembangan pegawai dan pengembangan organisasi menunjukkan bahwa, cukup berkaitan. Hal ini dipersepsikan cukup positif, karena dengan lulusnya pegawai dari pendidikan di STIA, akan berdampak kepada kesempatan untuk memperoleh golongan kepangkatan yang lebih sesuai atau lebih tinggi, terutama pada instansi yang sudah jelas rencana pengembangan pegawai dan pengembangan organisasinya. Dengan demikian akan ada kejelasan bagi lulusan STIA terhadap pengembangan kariernya. 6. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau dari ^egi faktor l^in yang mempengaruhi kinerja, khususnya dalam hal ini ditinjau dari sewaktu lulusan masih mengikuti proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan cukup memadai sesuai
6 dengan harapan. Faktor yang mempengaruhi kinerja lulusan pada waktu proses belajar diupayakan untuk dipenuhi dan ber jalan dengan baik dan lancar, sehingga menghasilkan lulusan yang cukup berkualitas, yang akhirnya menunjukkan kinerja yang baik. Seluruh faktor termaksud adalah yang berkaitan dengan kurikulum dan silabus, buku di perpustakaan, tenaga pengajar/dosen, metode mengajar, fasilitas ruang kuliah dan alat bantu mengajar, ujian dan sistem penilaian, disiplin dan pelayanan pihak sekretariat. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia, STIA menghasilkan lulusan yang cukup baik, sehingga diharapkan akan menunjukkan kinerja yang dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja individu dan produktivitas organisasi. C. SARAN 1. Kaitannya dengan kesimpulan umum nomor 1, maka diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk mengadakan penyempurnaan dalam segi pengelolaan STIA secara menyeluruh, agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas, sehingga kinerjanya akan lebih baik. 2. sehubungan dengan kesimpulan umum butir 2, yaitu kaitan dengan kriteria keberhasilan kinerja, maka
7 199 disarankan: a. Ada kejelasan aturan tentang penyesuaian go longan kepangkatan dan syarat untuk menjadi golongan III, bagi pegawai yang lulus sarjana, agar dapat menambah motivasi untuk lebih ber prestasi. b. Perlu adanya tolok ukur kinerja, pedoman/petunju._ dan uraian kerja, serta evaluasi hasil kerja. c. Perlu difikirkan adanya relevansi antara peren canaan, pengembangan, dan penempatan pegawai, agar ada kejelasan jenjang karier, terutama bagi lulusan STIA. 3. Sehubungan dengan kesimpulan khusus yang diutarakan pada butir 1, yaitu tentang tambahan ilmu pengeta huan maka perlu disadari bahwa masalah kinerja individu, telah banyak menarik perhatian para ahli dalam berbagai bidang. Untuk mengarah kepada kepribadian yang produktif, tingkah laku atau kebiasaan, seseorang harus dibentuk melalui pendidikan. Disamping itu, perlu dikaji ulang tentang setiap individu yang diterima untuk mengikuti program pendidikan di STIA, dengan pembawaan tingkah laku yang berlainan guna mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Untuk masa yang akan datang, diharapkan calon mahasiswa yang akan mengikuti program pendi-
8 200 dikan di STIA dapat melalui seleksi yang cukup ketat agar didapat calon yang berkualitas, sehingga nantinya dapat lulus dari STIA dengan lebih berkua litas pula, dan akhirnya dapat menjadi tenaga yang produktif di tempat kerjanya. Dengan demikian khusus yang erat kaitannya dengan tambahan ilmu pengetahuan, diperlukan pula adanya suatu tim khusus yang secara periodik mengadakan pengkajian terhadap kurikulum, silabi dan keterkaitanny^ dengan materi yang akan diberikan yang telah disesuaikan dengan perkembangan/kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan lingkun gan kerja. Dengan demikian ilmu pengetahuan yang diserap oleh mahasiswa merupakan sari ilmu yang terpenting untuk diperoleh mahasiswa sesuai hasil kajian. 4. Erat kaitannya dengan kesimpulan khusus butir 2, yaitu kelancaran pelaksanaan tugas maka STIA telah menghasilkan keluaran berupa lulusan yang berhasil menyelesaikan program pendidikannya, hasil peneli tian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk menda patkan keluaran termaksud, STIA sebagai suatu sistem, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor termaksud, dapat berupa : faktor lingkungan atau masyarakat dengan berbagai macam karakteristiknya, diantaranya adalah kebijaksanaan, kebiasaan, budaya
9 201 dan Iain-lain. Sistem pendidikan yang diterapkan, juga tidak terlepas dari pengaruh lingkungan terse but. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembinaan hendaknya dilakukan tidak hanya terhadap mahasiswa yang mengikuti pendidikan saja, akan tetapi pembi naan perlu juga dilakukan terhadap seluruh faktor yang mempengaruhi kualitas lulusan STIA. Lingkungan kerja di kantor dapat memberikan kesem patan untuk lebih mempercepat proses kematangan pribadi lulusan, dan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam kelancaran pelaksanaan tugas dengan atau canpa adanya pembinaan khusus. Dengan demikian seorang lulusan hendaknya diperdalam kesadaran secara terus menerus, dan harus melatih pribadinya melalui kesempatan yang ada, guna melancarkan pelaksanaan tugas, sehingga selalu berfikiran untuk mempersiapkan atau memantapkan sebagai tenaga yang produktif. 5. Kaitannya dengan kesimpulan khusus nomor 3, yakni kinerja lulusan ditinjau dari segi pemahaman situa si/lingkungan kerja, maka disarankan pada waktu pembekalan materi di kelas, agar mahasiswa dapat cepat paham akan situasi/lingkungan kerja, diharap kan diberikan materi yang erat kaitannya dengan keadaan dan situasi/lingkungan kerja. Hal tersebut dapat berupa pembahasan kasus, atau
10 202 seminar dengan topik yang erat kaitannya dengan situasi/lingkungan kerja. 6. Hubungannya dengan kesimpulan khusus nomor 4, yaitu kinerja lulusan ditinjau dari segi motivasi untuk lebih berprestasi maka perlu adanya aturan yang jelas dan diberlakukan seragam dilingkungan Instan si pemerintah bahwa dengan lulusnya seorang dari perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi kedi nasan, dapat segera diperhatikan untuk disesuaikan golongan kepangkatannya. Di samping itu perlu adanya aturan yang jelas tentang persyaratan pega wai golongan III, uraian tugas sebagai standar kinerja, pengadaan evaluasi hasil kerja, sehingga jelas pula kriteria yang harus dipenuhi oleh lulu san, guna memacu motivasi untuk lebih berprestasi guna mewujudkan iklim kerja yang maksimal, produk tivitas individu dan produktivitas organisasi. 7. Berk^tan dengan kesimpulan khusus nomor 5, yaitu kinerja lulusan ditinjau dari segi rencana pengem bangan pegawai/organisasi, maka disarankan setiap instansi pemerintah mengadakan perencanaan tenaga kerja yang mantap yang dikaitkan dengan kemungkinan pengembangan pegawai dan pengembangan organisa si, sehingga ada kejelasan penghitungan, dari sekian banyak yang diberi kesempatan untuk melaksa nakan tugas belajar atau ijin belajar, setelah
11 203 mereka selesai/berhasil lulus dan kembali bekerja di Instansinya masing- masing mendapat perhatian dan kesempatan sesuai dengan apa yang telah diren canakan. 8. Sehubungan dengan kesimpulan khusus nomor 6, yaitu kinerja lulusan, ditinjau dari faktor lain yang mempengaruhi, khususnya dalam hal ini ditinjau dari sewak'~- lulusan masih mengikuti proses belajar, maka diharapkan: a. Kurikulum dan Silabus Karena kurikulum dan silabus merupakan pembekalan yang sangat menentukan kualitas lulusan, maka kurikulum, silabus, dan materi yang diberikan perlu dievaluasi secara periodik. Demikian pula penggunaan/pemberian kasus yang sesuai perlu dikaji lebih lanjut, keterkaitannya syarat pembuatan kasus dan dengan materi yang diberikan, agar dikemudian hari dapat selalu disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan lingkungan kerja.
12 204 b. Buku-buku yang disediakan di Perpustakaan Hendaknya pengadaan/penambahan koleksi buku sesuai dengan kebutuhan, dan perlu dilakukan secara terus menerus agar dapat membantu mem bekali mahasiswa semaksimal mungkin, guna menun jang keberhasilan proses belajar. Demikian pula pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa secara maksimal perlu diupayakan, karena besar penga ruhnya terhadap kualitas lulusan. c. Tfc..aga Pengajar/Dosen Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diharapkan tenaga pengajar/ dosen hendaknya dapat mengikutinya. Selain itu perlu memahami karakteristik orang dewasa dan cara belajar orang dewasa. Untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas kehadiran dan kesiapan/kemampuan dosen, maka sudah waktunya bagi STIA saat ini perlu merencanakan dan mengadakan dosen tetap. d. Metode Mengajar yang Diperlukan Karena mahasiswa STIA pada umumnya adalah pegawai maka dalam proses belajar perlu menggu nakan dan bahkan mengembangkan metode mengajar "andragogy", yaitu menggunakan prinsip membantu orang dewasa untuk belajar.
13 205 e. Fasilitas Ruang Kuliah dan Alat Bantu Mengajar Supaya proses belajar dapat berlangsung dengan lebih lancar dan lebih baik, maka fasilitas dan alat bantu mengajar dalam segi jumlah dan mutu yang relevan perlu disediakan dan bahkan ditingkatkan secara terus menerus penyediaan, pemeli haraan, dan peningkatannya. f. Ujian dan Sistem Penilaian Karena pengadaan ujian dan sistem penilaian yang diberlakukan di STIA pada akhirnya akan mencerminkan kualitas lulusan maka pengkajian dan penyempurnaan terhadap pengadaan ujian dan sirtem penilaian perlu diadakan secara terus menerus guna meningkatkan kualitas lulusan. g. Disiplin Yang Diterapkan Dalam Proses Belajar Mengajar. Penerapan disiplin yang baik, akan berdampak terhadap teraturnya pelaksanaan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan adanya disiplin yang tinggi agar diperoleh keteraturan, sehingga menjamin adanya lulusan yang berkualitas pula.
14 206 h. Pelayanan Pihak Sekretariat Pelayanan pihak sekretariat hendaknya diupayakan untuk ditingkatkan secara terus menerus, agar mahasiswa memperoleh kemudahan disegala bidang, sehingga menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
15
tinggal landas, diperlukan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional suatu bangsa perlu dilandasi oleh investasi fisik, tidak hanya tetapi harus pula dilandasi oleh investasi sumber daya manusia
Lebih terperincihasil penelitian, dan kajian kepustakaan yang relevan
BAB V KESIMFTJTLAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan yang dipaparkan berikut, didasarkan atas hasil penelitian, dan kajian kepustakaan yang relevan serta temuan selama penelitian berlangsung, terutama yang berkenaan
Lebih terperincilah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Carl haeil analisis data lapangan, dan diskusi tentang hasil penelitian serta membandingkannya dengan landasan konseptual ataupun teori-teori yang relevan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciSUATU PANDANGAN TENTANG KURIKULUM dan PENYUSUNAN KURIKULUM MATEMATIKA
SUATU PANDANGAN TENTANG KURIKULUM dan PENYUSUNAN KURIKULUM MATEMATIKA oleh M. Ansjar disampaikan pada diskusi BEDAH KURIKULUM MATEMATIKA HIMPUNAN MATEMATIKA INDONESIA MIPA-net. DEPARTEMEN MATEMATIKA -
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciprofesional, b^ertanggung jawab, bersih dan berwibawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004 mengamanatkan bahwa pembangunan aparatur negara diarahkan untuk mewujudkan aparatur negara yang andal serta
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Lebih terperincijurusan yaitu : (IAIN "Sunan Ampel", 1984/1985,
BAB I A. Latar Belakang Masalah PBNDAHULUAN Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel"1 Malang merupakan cabang dari IAIN "Sunan Ampel" Surabaya. Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel" Malang ini menjadi induk
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan
Lebih terperinci: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.
penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti. an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke
BAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke simpulan-kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat ditambah dengan arus globalisasi menimbulkan perubahan-perubahan di segala bidang kehidupan. Salah satunya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, perekonomian dunia juga telah mengalami perubahan serta kemajuan cukup pesat. Hal ini pasti membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang ini membawa dampak kemajuan dan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan
Lebih terperinciPRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. GMF AEROASIA UNIT TBT Disusun oleh Muhamad Nur Kholis (NPM. 1261201336) PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2016 1 PROPOSAL PENGAJUAN PRAKTEK
Lebih terperincibelajar yaitu dengan sistem belajar modul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Mahasiswa Universitas Terbuka Sejak berdirinya Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri yang -ke-45 di Indonesia, dalam perjalanannya
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 131
DAFTAR I SI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v vi vii viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun pendidikan bukanlah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga
Lebih terperinciDiploma III,danS-l dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Tinggi Seni Indonesia ( STSI ) merupakan Sekolah Tinggi Seni yang memiliki tiga jurusan, yakni Jurusan Tari, Jurusan Karawitan, Jurusan Teater. Perguruan Tinggi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan
Lebih terperinciwajar tanpa dimanipulasi atau tanpa diatur oleh eksperimen
BAB III PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif/ natural, walaupun nantinya juga akan menggunakan sajian statistik deskriptif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya adalah untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional dan saling berinteraksi, bergantung, dan berguna
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PERANAN STRATEGIS PENGEMBANGAN SDM 1.1 DALAM MANAJEMEN SDM Peranan Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia... 1.3 Latihan... 1.19 Rangkuman... 1.20 Tes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang terwujud dalam sumber daya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isue tentang mutu sangat deras berkembang di lingkungan pendidikan pada penghujung abad ke-21 terutama di Indonesia sebagai negara berkembang. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut, bukan saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dalam rangka mempertahankan hidup. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk
Lebih terperincidalam berbagai bentuk maupun wadah pengembangan dosen yaitu; pengiriman dosen untuk studi lanjut ke pasca sarjana, penataran dan latihan untuk dosen,
BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Kesimpulan berikut ini didasarkan atas hasil penelitian dan analisisnya, serta kajian sumber-sumber kepustakaan yang relevan dan temuan penelitian beserta
Lebih terperincilayanan pendidikan pemerintah (negeri),
BAB V KESIMPULAN DAN RHKOMENDASI A. Kesimpulan Sesuai dengan perkembangan pendidikan di Propinsi Lampung pada umumnya dan Kotamadya Bandar Lampung khususnya, maka pendidikan di Kotamadya Bandar Lampung
Lebih terperinciBABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Persepsi guru tentang sistem pengembangan karier dan motivasi
BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Persepsi guru tentang sistem pengembangan karier dan motivasi kerja memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produktifitas
Lebih terperinciOleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu
Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Nama : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Tgl Lahir : Bandung, 5 Nopember 1963 Pangkat/Gol : Pembina Tk 1 (IV/b)
Lebih terperinciMENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)
MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sebuah lembaga pendidikan kejuruan formal yang didirikan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial. bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan
I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa harus meninggalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu diantara kebutuhan pokok manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan perubahan pemahaman,
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Demikian halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara harus memiliki sistem pelayanan yang baik sehingga dapat memperoleh kualiatas pelayanan yang baik. Demikian
Lebih terperinciFKIP, hubungan program pengembangan tenaga pengajar
BAB PROSEDUR III PENELITIAN A. DATA YANG DIPERLUKAN Dalam rangka penelitian ini diperlukan sejumlah data yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yanq menjadi fokus penelitian. Kemudian dijabarkan lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dalam organisasi pemerintah,
Lebih terperincipala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988
BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan hasil dari kegiatan-kegiatan pengamatan ( observasi ), penja jagan ( survai ), wawancara ( interview ) dan dokumentatif serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa, keberadaan suatu perusahaan
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa, keberadaan suatu perusahaan memilki peranan penting. Perusahaan dapat berperan sebagai alat yang menjembatani berbagai kepentingan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto, 1993:238). Kompetensi profesional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk
Lebih terperinci2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1847, 2015 KEMENHAN. Pegawai. Diklat. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 2014 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang pendidikan,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi BAB I KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENCAPAIAN 1 A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju sekarang ini, bangsa Indonesia berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula dalam tugasnya sebagaimana diperjelas dalam PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan nasional. Dengan pendidikan yang baik maka dapat menciptakan sumber daya manusia
Lebih terperinciLAPORAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UIN SUMATERA UTARA
1 LAPORAN SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UIN SUMATERA UTARA A. Pendahuluan Survey kepuasan layanan pengelolaan Sumber Daya Manusia UIN Sumatera
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Praktek Kerja Industri (Prakerin) a. Pengertian Praktik Kerja Industri Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan diberbagai bidang di Indonesia sangat ketat, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan diberbagai bidang di Indonesia sangat ketat, tidak terkecuali dalam bidang telekomunikasi. Persaingan dalam bidang telekomunikasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1989 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1989 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan semakin meningkatnya tugas penyempurnaan aparatur dan
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Matakuliah Riset Teknologi Informasi Terhadap Penulisan Skripsi dan Tugas akhir Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara
Analisa Pengaruh Matakuliah Riset Teknologi Informasi Terhadap Penulisan Skripsi dan Tugas akhir Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara Sri Siswanti 1, Setiyowati 2 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK Sinar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah ketatnya persaingan dalam memasuki dunia kerja, para calon tenaga kerja dituntut untuk memiliki mental kuat, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan sesuai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Kurikulum Mata Kuliah Tafsir Tarbawi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin
BAB IV PEMBAHASAN A. Kurikulum Mata Kuliah Tafsir Tarbawi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin Berdasarkan literature dan penuturan para dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi, kurikulum
Lebih terperinciBUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR
BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, Buku Saku Pegawai Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan negara Republik Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur dalam batang tubuh UUD 1945
Lebih terperinciPEMBINAAN KARIER DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM. Oleh : BIRO KEPEGAWAIAN
PEMBINAAN KARIER DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM Oleh : BIRO KEPEGAWAIAN PEMBINAAN KARIER SECARA UMUM 1. Suatu rangkaian posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan kerja tertentu;
Lebih terperinciKUANTITAS PROPORSI SMK : SMA
Tugas Individu : Tugas 7 Filsafat Pendidikan Kejuruan Dosen : Dr. Hj. Hasanah Nur. MT. KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA Oleh ; Muhammad Riska Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses mengaktualisasikan potensi manusia yakni jiwa dan raga menjadi kecakapan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dengan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja merupakan tuntutan setiap manusia yang mulai beranjak dewasa. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk meningkatkan kehidupan
Lebih terperinciyang berlaku; peningkatan jenis dan jumlah sarana pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar merupakan salah satu sub sistem dari pen didikan nasional. Sebagai suatu sub sistem dari sistem pendi dikan nasional Sekolah Dasar
Lebih terperinciSTANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2010 STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Kode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia dewasa ini berkembang tanpa batas karena tuntutan kualitas produk suatu aktivitas dalam era globalisasi semakin tinggi. Termasuk juga dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada
Lebih terperinciPERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM
PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam PP ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciXIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM
XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan di dalam suatu organisasi sesuai dengan tujuan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang masa depan dari saat ini, maka fokus perhatian kita adalah sejauh mana kesiapan sumber daya yang kita miliki saat ini dapat dikembangkan dan di tingkatkan
Lebih terperinci