BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum CSO PKBI Nasional
|
|
- Hadian Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum CSO PKBI Nasional Didirikan sejak 23 Desember 1957, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) merupakan CSO (Civil Society Organization) tertua yang mempelopori gerakan keluarga berencana di Indonesia. Lahirnya PKBI dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri PKBI, yang terdiri dari sekelompok tokoh masyarakat dan ahli kesehatan, terhadap berbagai masalah kependudukan dan tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Gagasan tentang keluarga berencana menghadapi tantangan yang sangat besar di era tahun 1950-an. Sebagian besar masyarakat cenderung melihat keluarga berencana sebagai upaya pembatasan kehamilan semata, suatu hal yang dianggap sebagai bentuk perampasan kemerdekaan yang baru saja mereka nikmati. Di sisi lain, pada periode tersebut pemerintah belum menyadari manfaat keluarga berencana bagi peningkatan kualitas bangsa. Saat itu hamil dan melahirkan ditanamkan sebagai tugas mulia perempuan, untuk melahirkan jutaan generasi baru Indonesia yang akan mengelola sumber daya alam yang melimpah, dan mengangkat citra Indonesia sebagai bangsa yang besar di mata dunia. Banyaknya perempuan hamil dan melahirkan berimplikasi terhadap kesehatan perempuan. Angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir sangat tinggi, hal ini mendorong para pendiri PKBI untuk membentuk wadah gerakan keluarga berencana di Indonesia. Diawali dengan diskusi dengan Mrs. Dorothy Brush, anggota Field Service IPPF (International Planned Parenthood Federation), disusul oleh kunjungan Dr. Abraham Stone, kepala Margareth Sanger Research Institute New York, maka Dr. Soeharto, ketika itu sebagai dokter pribadi Presiden Soekarno, mulai menjajaki kemungkinan-kemungkinan untuk mendirikan sebuah organisasi keluarga berencana. 1
2 Akhirnya pada tanggal 23 Desember 1957 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) resmi berdiri. PKBI percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga yang bertanggung jawab, yaitu keluarga yang menunaikan tanggung jawabnya dalam dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan masa depan. Didasarkan pada hal ini, PKBI memiliki tujuan untuk mewujudkan terciptanya keluarga bertanggung jawab guna terciptanya keluarga sejahtera dalam upaya perbaikan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan memperhatikan aspek fisik, sosial, budaya, mental dan spiritual. Menghadapi berbagai permasalahan kependudukan dan kesehatan reproduksi dewasa ini, PKBI menyatakan bahwa pengembangan program-programnya didasarkan pada pendekatan yang berbasis hak sensitif gender dan kualitas pelayanan serta keberpihakan kepada kelompok miskin dan marginal melalui semboyan berjuang untuk pemenuhan hak-hak seksual dan kesehatan reproduksi. Kepekaan dan kepedulian PKBI terhadap masalah kesehatan perempuan pada gilirannya menyadarkan masyarakat untuk menempatkan KB dalam perspektif yang lebih luas, yaitu kesehatan reproduksi. Kerja keras yang terus menerus membuahkan pengakuan dunia terhadap eksistensi PKBI. Pada tahun 1969 PKBI mencatat sejarah baru sebagai anggota penuh IPPF, sebuah lembaga federasi internasional beranggotakan 184 negara yang memperjuangkan pemenuhan hak dan kesehatan seksual reproduksi bagi masyarakat di seluruh dunia. Setelah melalui lima dasawarsa, PKBI kini berada di 26 Propinsi, mencakup 249 kabupaten/kota di Indonesia. PKBI merupakan satu diantara 184 negara yang menjadi anggota IPPF, federasi keluarga berencana internasional. Tantangan PKBI saat ini adalah mempertahankan semangat kepeloporan dan invovasinya agar tetap relevan di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang terus berubah. 2
3 Adapun visi, misi dan strategi dari PKBI adalah: 1 Visi Pusat unggulan SRHR (Sexual Reproductive Health and Right) yang mandiri tahun Misi 1. Pusat informasi, edukasi dan pelayanan 2. Pemberdayaan masyarakat 3. Advokasi 5 Strategi 1. Mengembangkan model-model dan strandar pelayanan SRHR yang berkualitas 2. Pemberdayaan masyarakat untuk memperjuangkan SRHR 3. Mengembangkan upaya integrasi pencegahan dan penanggulangan IMS dan HIV-AIDS 4. Melakukan advokasi di semua tingkatan organisasi untuk menjamin pemenuhan SRHR 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya organisasi 1.2 Latar Belakang Masalah Permasalaha terkait isu kependudukan dan kesehatan ibu dan anak, telah menjadi perhatian khusus bagi semua negara tidak terkecuali Indonesia. Didasarkan pada target keberhasilan dalam komitmen Milenium Development Goals (MDG s) Indonesia mentargetkan dari ibu yang melahirkan diharapkan hanya terdapat 102 ibu yang meninggal akibat proses melahirkan. Angka kematian ibu yang masih cukup tinggi (SDKI, 2012) menunjukan bahwa dari ibu yang melahirkan, masih terdapat 359 ibu yang meninggal akibat proses melahirkan. Selain itu, selaras dengan data tingginya angka kematian ibu ini menurut hasil Simposium Praktik Cerdas Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2014 di Jakarta, disebabkan oleh masih rendahnya perhatian organisasi pemerintah, swasta, dan organisasi non pemerintah terhadap permasalahan tersebut. 3
4 Cukup tingginya permasalahan kependudukan dan kesehatan ibu dan anak di Indonesia menjadikan perlu adanya peningkatan peranan Civil Society Organization (CSO) sebagai organisasi non pemerintah dalam memberikan manfaat lebih kepada masyarakat. Dalam hal ini, CSO secara tidak langsung di tuntut untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi melalui program-program inovatif yang dapat berkontribusi pada penyelesaian permasalahan kesehatan ibu dan anak. Suatu organisasi tidak akan mampu menunjukan kinerja yang terbaik tanpa dukungan dari seluruh komponen manajemen organisasi terutama terkait dengan sumberdaya manusia. Permasalahan organisasi akan muncul ketika organisasi mempertanyakan perilaku yang bagaimana dan seperti apa yang dapat membantu organisasi mencapai kinerja yang lebih baik. PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) sebagai salah satu Civil Society Organization (CSO) yang fokus pada penyelesaian permasalahan kependudukan dan kesehatan ibu dan anak, memiliki tujuan untuk dapat memberikan manfaat yang lebih pada masyarakat. Oleh karena itu, PKBI melalui strategi ke-5 (Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya organisasi) memiliki perhatian khusus dalam meningkatkan kinerja lembaga melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia organisasi. Dalam mencapai tujuannya tersebut, PKBI memiliki beberapa keterbatasan dalam aspek infrastruktur, kualitas SDM, dan keuangan. Menurut hasil wawancara dengan Inang Winarso selaku Direktur Eksekutif PKBI Pusat (2014, 17 Maret) yang mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan utama pada organisasi PKBI saat ini adalah budaya organisasi dan SDM. Hal tersebut ditandai oleh penerapan nilai-nilai organisasi yang rendah dan kurangnya produktifitas kerja karyawan. Pendapat tersebut di perkuat oleh pernyataan Fahmi Arizal selaku kepala bidang Program yang didapatkan melalui proses wawancara (2015, 21 November) diperloleh penjelasan bahwa budaya kerelawanan, kepeloporan, profesional dan kemandirian di indikasikan masih lemah hal ini didasarkan pada karyawan yang dituntut bekerja secara cepat namun seringkali terlambat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, selain itu seringkali pekerjaan- 4
5 pekerjaan yang dilakukan lebih banyak pada pekerjaan isidental dan diluar perencanaan. Budaya organisasi menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam meningkatkan kinerja organisasi hal ini ditunjukan melalui pernyataan Nanang Munajat selaku wakil Direktur PKBI Pusat pada hasil rapat kerja pertengahan tahun (2015, 7 Juni), mengungkapkan bahwa setiap karyawan PKBI diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan budaya organisasi PKBI yang didasarkan pada prinsip: kerelawanan, kepeleporan, professional dan kemandirian dalam perilaku kerjanya. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar lembaga yang tertuang pada AD-ART lembaga terkait semangat, sifat, dan prinsip organisasi. Kerelawananan merupakan nilai terkait semangat dalam bekerja dan memberikan hasil yang terbaik, kepeloporan mengandung nilai inovasi dan keluasan berfikir, profesional adalah nilai yang menjunjung kompetensi dan komitmen individu dalam perkerjaan, dan kemanidirian merupakan nilai yang mencerminkan semangat untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan keberlangsungan organisasi. Budaya organisasi yang diharapkan ini belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Robbins dan Judge (2008 : 99) budaya kerja dapat diukur dari kepuasan kerja, keterlibatan pada suatu pekerjaan, dan komitmen organsasional. Dengan demikian kepuasan, keterlibatan dan komitmen dapat menjadi skala ukur apakah suatu budaya telah dilaksanakan oleh karyawan dalam sebuah organisasi. Berdasarkan gambar 1.1, bentuk komitmen karyawan terhadap perusahaan dapat dilihat dari 6 hal, salah satunya adalah tingkat kehadiran (attendance) dan turnover karyawan. Salah satu bentuk komitmen karyawan terhadap perusahaan adalah hadir pada saat jam kerja serta mengisi kehadiran, maka semakin tinggi pula komitmen karyawan tersebut terhadap organisasi. Jika komitmen karyawan tinggi maka budaya organisasi tergolong kuat. 5
6 Gambar 1.1 Hubungan sebab akibat dalam Komitmen organisasi Outcome Couses 1. Age 1. Job satisfaction 2. Tenure in the organization 2. Attendance 3. Participation in decision making 3. Job related Effort 4. Job security 4. Loyality 5. Job design 5. Turn over 6. Autonomy 6. Performance effectiveness. 7. Decentralized organizational structure 8. Organizational culture Jika dilihat dari absesnsi karyawan pusat Jakarta selama tahun , dapat diketahui bahawa jumlah rata-rata persentase absensi adalah sebesar 14,11%. Utama (2001: 93) mengemukakan bahwa rata-rata tingkat absensi 2-3 % perbulan masih dianggap baik, absensi 3% ke atas menunjukan disiplin kerja yang buruk di dalam suatu organisasi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diindikasikan bahwa absensi karyawan di kantor pusat adalah tergolong kurang baik. Selain pada tingkat kehadiran, data yang didapatkan oleh peneliti dari organisasi adalah mengenai turnover tenaga kerja PKBI Pusat dari tahun , rata-rata dalam tiga tahun terkhir PKBI pusat memiliki karyawan sebanyak 45 dan selama periode tersebut cukup banyak karyawan yang keluar dan masuk. Tabel 1.1 menunjukan tingkat turnover karyawan selama kurun waktu Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Tahun Tahun Jumlah Karyawan Jumlah karyawan Jumlah Karyawan Masuk keluar (6-4)+45= (3-6)+47=44 (sumber: Data Kelembagaan PKBI Pusat, 2016) 6
7 Dari data turnover yang terdapat pada tabel 1.2 dapat dihitung persentase tingkat turnover PKBI pusat dengan menggunakan rumus LTO (Labour Turnover). Rumus perhitungan untuk mengetahui besarnya turnover yakni sebagai berikut: Turnover= 1 2 (yang keluar yang diterima) (karyawan awal+karyawan akhir) x 100% (sumber: Malayu hasibuan (2003:52) Turnover 2013= Turnover 2014= (7 6) (39+43) x 100%= 2,43% (4 6) (39+43) x 100%=4,87% Turnover 2015= (6 3) x 100%= 7,31% (39+43) 1 2 Berdasarkan data absensi dan turnover karyawan, maka dapat dilihat bahwa tingkat absensi dan intensi turnover semakin tinggi pada setiap tahunnya yang berarti bahwa terdapatnya indikasi lemahnya komitmen karyawan terhadap organisasi tergolong lemah, hal ini juga menunjukan secara langsung bahwa budaya organisasi di PKBI juga tergolong lemah. Selain itu aspek yang menjadi perhatian adalah employee engagement dalam organisasi PKBI Pusat, dimana didasarkan pada hasil riset Gallup Consulting (Suharnomo, 2008) mengungkapkan peranan employee engagement dalam meningkatkan kinerja organisasi. Suharnomo (2008) mengungkapkan bahwa salah satu indikator tinggi rendahnya employee engagement dapat terlihat melalui kepuasan kerja karyawan, komitemen kerja, dan dorongan untuk berhenti (Intetion to Quit). Apabila dikaitkan kembali dengan fenomena semakin tingginya angka turnover karyawan di PKBI Pusat, maka kemungkinan besar terdapat kendala dalam mengembangkan employee engagement di lingkungan kantor PKBI Pusat. 7
8 Tingginya angka permasalahan kesehatan ibu dan anak (KIA) Komitmen dalam menyelesaikan permasalahan KIA Perhatian terhadap permasalahan KIA dari Pemerintah, Suasta dan Organisasi non pemerintah Tuntutan peranan CSO untuk memberikan manfaat lebih kepada masyarakat Peningkatan kinerja organisasi CSO PKBI Pusat Peningkatan Kinerja dan Kualitas karyawan CSO PKBI Pusat Gambar 1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya membantu organisasi CSO mengembangkan peningkatan SDM melalui melalui budaya organisasi dan employee engagement, penulis tertarik untuk mengambil budaya organisasi untuk dianalisis, dengan maksud akan menelaah, menganalisa, dan mencari sebuah pengaruh penetapan budaya organisasi dan employee engagement di suatu organisasi CSO terhadap kinerja karyawan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan papran latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a) Bagaimana gambaran kondisi budaya organisasi, employee engagement dan kinerja karyawan di PKBI Pusat? b) Apakah budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PKBI Pusat? c) Apakah employee engagement memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PKBI Pusat? 8
9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran kondisi budaya organisasi, employee engagement dan kinerja karyawan di PKBI Pusat 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organsiasi terhadap Kinerja karyawan, di PKBI Pusat 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh employee engagement terhadap Kinerja karyawan, di PKBI Pusat 1.5 Kegunaan Hasil Penelitian a. Aspek Teoiritis Kegunaan penelitian dari aspek teoritis adalah untuk menjadi referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya. Adapun dengan digunakannya tiori Denison dan Schiemann pada penelitian ini, diharapkan dapat menjadi perbandingan yang dapat digunakan untuk penelitian tentang budaya organisasi, employee engagement, dan work performance. b. Aspek Praktis Secara umum penelitian ini memberikan masukan sejauh mana budaya organisasi dan employee engagement memberikan nilai kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja karyawan. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan penjelasan umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian. Bab ini meliputi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 9
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengemukakan secara jelas, ringkas, dan padat mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topic dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar penyusunan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Kajian kepustakaan dalam penelitian ini, mencakup teori mengenai Budaya Organisasi, dan Kinerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi; jenis penelitian, variabel oprasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian. Bab ini juga menjelaskan statistic deskriptif variabel dan hasil analisis data yang mencakup pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian yang didapat dari pembahasan Bab IV, dengan didapatnya kesimpulan dalam penelitian ini, maka bab ini juga memberikan penjelasan mengenai implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi organisasi ataupun penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA 10
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Youth Center PKBI DIY 1. Sejarah Singkat Youth Center PKBI DIY PKBI atau yang biasa dikenal dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia merupakan
Lebih terperinciPengaruh Budaya Organisasi dan Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Civil Society Organization PKBI Pusat
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3088 Pengaruh Budaya Organisasi dan Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Civil Society Organization PKBI Pusat The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Pada tahun 1992, beberapa orang sarjana lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dari berbagai disiplin ilmu
Lebih terperinciSEJARAH PKBI : Visi. Nilai dan Misi PKBI
SEJARAH PKBI : Perkumpulan keluarga berencana Indonesia (PKBI), merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 di Jakarta. Para pendiri PKBI adalah para tokoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan senantiasa memiliki makna yang berwayuh wajah. Dalam arti luas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan senantiasa memiliki makna yang berwayuh wajah. Dalam arti luas, pembangunan adalah segenap usaha perubahan yang diinginkan dan direncanakan (intended
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tabungan dan Investasi merupakan indikator tingkat pertumbuhan ekonomi. Negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sumber dana yang besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat anggota organisasi mendengar dan mengetahui akan diadakan perubahan organisasi, reaksi pertama mereka pada umumnya adalah shock. Hal ini menandakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 1982 dikatakan bahwa salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 1982 dikatakan bahwa salah satu tujuan dari pembangunan jangka panjang bidang kesehatan adalah pembangunan keluarga sejahtera termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat peka
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat peka dalam perkembangannya saat ini. Sebagai lembaga yang bersifat pelayanan, perbankan sangat bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan organisasi dan masyarakat disebut sebagai integrasi dalam. manajemen sumber daya manusia.
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan atau tujuan organisasi akan tercapai apabila terjadi hubungan yang baik diantara semua pekerja yang ada. Proses penyesuaian diantara unsur-unsur
Lebih terperinciBAB II. Gambaran Umum BKKBN. Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. A. Sejarah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BAB II Gambaran Umum BKKBN Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta A. Sejarah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN merupakan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Menghadapi tantangan globalisasi yang sangat berat, masyarakat di negara berkembang harus menyiapkan diri baik secara fisik, mental, sosial, emosional maupun spiritual. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini tidak lepas dari pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan persaingan bisnis dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dan dukungan karyawan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era pengetahuan saat ini menimbulkan berbagai dampak baik secara positif maupun negatif terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kondisi tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, di mana sumber daya manusia adalah penggerak roda kehidupan di dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, yang pada umumnya adalah bertahan hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam organisasi atau perusahaan. Masalah - masalah ini akan sangat menghambat aktivitas organisasi.
Lebih terperinciMELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas. Gama Triono
MELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas Gama Triono www.pkbi-diy.info Fakta 2015 Prevalensi HIV & AIDS 2015 Melalui hubungan Seksual : Perempuan Rumah Tangga > dr Pekerja Seks Perempuan positif : akseptor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan loyalitas dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang, wisata sudah menjadi lahan bisnis yang potensial karena wisata Indonesia cukup bisa diandalkan untuk menghasilkan rupiah. Dan lewat perpanjangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/ Education Laboratory
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/Education Laboratory) PT Kreasi Edulab Indonesia atau Edulab (Education Laboratory) ialah sebuah lembaga konsultasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN REFERENSI
BAB 2 TINJAUAN REFERENSI 2.1 Keterikatan Kerja 2.1.1 Keterikatan Kerja Pada dasarnya keterikatan kerja merupakan beberapa istilah dari job engagement, dan employee engagement. Menurut Schaufeli et al.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini di mana persaingan dalam bisnis semakin kompetitif sehingga menyebabkan pihak perusahaan harus selalu menunjukan kinerja yang baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan tujuan utama seseorang dalam meraih aktualisasi diri terhadap potensi yang dimiliki. Dalam perjalanan kerja, sebagian besar orang mulai merasakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Peran program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perkembangan dan pembangunan suatu negara baik dalam segi sosial, ekonomi, maupun budaya. Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting, karena pengelolaan sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit (RS) memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), batas-batas antar negara ASEAN dibuka, untuk mewujudkan tiga pilar ASEAN Economic Community yaitu, pilar keamanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik bagi para peneliti karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan guru-guru mempunyai komitmen yang kuat dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional dalam tujuan mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) adalah lembaga keuangan khusus milik Pemerintah Republik Indonesia yang berdiri berdasarkan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perusahaan dihadapkan pada persaingan antar perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mencapai visi dan misi sangat bergantung pada kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia (SDM) merupakan aset yang
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN FAMILY SUPPORTIVE SUPERVISORY BEHAVIORS DAN TRUST IN SUPERVISOR DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang alasan yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian. Bab ini meliputi latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi, serta proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan, masa depan dan perkembangan suatu perusahaan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja adalah periode perubahan fisik yang sangat monumental dimana terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu secara seksual
Lebih terperinciKementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung sebelumnya disebut Balai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lain. Keberhasilan suatu perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) adalah sebuah yayasan yang di prakarsai oleh PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai
Judul :Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Bali. Nama :Kadek Caesar IndraWahyudi Nim :1215251146 ABSTRAK Peningkatan kinerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fungsi efektif organisasi tidak hanya tergantung pada sumber daya teknis yang tersedia, tetapi juga pada keunggulan dan kompetensi karyawan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat maupun suatu bangsa. Bagaimana kondisi anak pada saat ini, sangat menentukan kondisi keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Seperti artikel yang dikutip dalam Kembar.pro, yang. karyawan tidak hanya dengan cara menambah kompetensi para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia menjadi hal yang penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Seperti artikel yang dikutip dalam Kembar.pro, yang berjudul Pengelolaan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention
Judul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention Pada Karyawan Hotel Kajane Mua Ubud. Nama : Fahrizal Nim : 1315251105 Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki job satisfaction yang tinggi untuk dapat memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dewasa ini berdampak signifikan terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan organisasi.bila dikaitkan dengan krisis ekonomi global yang terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan, masa depan dan perkembangan suatu perusahaan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development) di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur terpenting di dalam suatu organisasi karena merupakan unsur yang mengendalikan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber Daya Manusia (SDM) sering merupakan salah satu sorotan yang paling tajam dalam pelaksanaan pemerintahan, menyangkut kesiapan, jumlah pegawai, pendidikan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA
BAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA 2.1.Gambaran Umum Klinik PKBI-ASA 2.1.1. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Klinik PKBI-ASA PKBI didirikan pada 23 desember 1957 oleh sekelompok indivdu dari kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai kompetisi super ketat antarindividu, antarorganisasi dan bahkan antarbangsa, yang kemudian direspon dengan reformasi dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua perusahaan memiliki strategi dalam perencanaannya dan implementasi dari strategi tersebut memiliki beragam alat ukur dalam mengevaluasinya sehingga apakah sudah
Lebih terperincivii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat bertahan hidup dan berdiri kokoh dengan segala tantangan yang muncul. Baik itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang telah berlangsung lama dan mendapat pembenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) adalah s ebuah yayasan yang di prakarsai oleh PT. Telkom Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting organisasi karena perannya dalam implementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi
Lebih terperinciAdvokasi Anggaran untuk SRHR
Advokasi Anggaran untuk SRHR Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Tujuan Umum Pembaharuan dan peningkatan komitmen untuk anggaran kesehatan seksual dan reproduksi di tingkat nasional, propinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 8
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 8 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016-2020 DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh karyawan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian women-friendly HRM (Human Resource Management) dorongan organisasi, golongan kecil itu yang menguji bagaimana pekerja
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penelitian women-friendly HRM (Human Resource Management) sering mengira wanita secara serba sama mereka ingin dan membutuhkan dorongan organisasi, golongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dahulu memajukan dunia pendidikan. Dengan kata lain, kemajuan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 ini adalah Perubahan dari Rencana Strategi Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai motor penggerak bagi kehidupan organisasi, manusia yang mengatur dan menjalankan sarana dan prasarana yang ada dalam
Lebih terperinci