KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI PADA EDITORIAL GORONTALO POST OLEH ABSTRAK
|
|
- Leony Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI PADA EDITORIAL GORONTALO POST OLEH 1. Jelfi Jauhari (Ketua) 2. Dr. Hi. Dakia N. Djou, M.Hum (Anggota) 3. Dr. Ha. Asna Ntelu, M.Hum (Anggota) ABSTRAK Penelitian ini difokuskan pada masalah sebagai berikut: (1) bagaimana kemampuan peserta didik menentukan fakta pada sebuah editorial, (2) bagaimana kemampuan peserta didik menentukan opini pada sebuah editorial, (3) bagaimana kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam sebuah editorial.tujuannya penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kemampuan peserta didik menentukan fakta pada sebuah editorial, (2) mendeskrisipkan kemampuan peserta didik menentukan opini pada sebuah editorial, (3) mendeskrisipkan kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam editorial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas bagaimana kemampuan peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Kota Gorontalo membedakan kalimat fakta dan opini pada editorial tajuk rencana. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah teknik tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo kurang mampu membedakan fakta dan opini pada editorial tajuk rencana. Hal ini terbukti bahwa dari 48 orang siswa (sampel) yang diteliti, hanya 1 orang yang memperoleh nilai baik (2%). Kategori cukup 14 orang (29%), nilai kurang 31 orang (65%), dan mendapat nilai sangat kurang 2 orang (4%). Selanjutnya pada teks editorial kedua, siswa yang beroleh nilai baik tidak ada (0%). Yang beroleh nilai cukup 21 orang (44%), nilai kurang 26 orang (54%) dan beroleh nilai sangat kurang berjumlah 1 Orang (2%). Dengan demikian secara umum peserta didik belum mampu mencapai nilai standar yang sudah ditetapkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Kata Kunci: Menentukan, membedakan, editorial, fakta,opini. 2
3 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat, semakin banyak informasi terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu buku merupakan media yang menjadi skala prioritas bagi peserta didik untuk menggali informasi tersebut. Hal ini merangsang dan mendidik serta mengukur kemampuan peserta didik dengan proses membaca untuk membedakan berbagai informasi yang dibacanya. Membaca bukanlah kegiatan memandang lambang-lambang yang tertulis, namun memaknai informasi yang ada dalam lambang tertulis tersebut. Tentu saja bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh peserta didik untuk membaca, agar memahami isi dan tujuan yang dibacanya. Pembaca dalam hal ini peserta didik berupaya agar lambang-lambang yang dibaca itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya. Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang aktif reseptif. Pada saat membaca sesungguhnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya yang bersifat reseptif. Dikatakan reseptif, karena pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam komunikasi melalui membaca. Dalam hal ini Pembelajaran bahasa mencakup empat keterampilan berbahsa yamg dilaksanakan oleh seorang guru dalam menyajikan materi pelajaran di kelas, keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kesemuanya itu memiliki keterkaitan satu sama lain. Dari keterampilan tersebut, penulis cenderung pada salah satu keterampilan yakni membaca. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik di samping menyimak, berbicara, dan menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985: 2) bahwa tujuan akhir pembelajaran bahasa adalah agar para peserta didik terampil dalam berbahasa menyimak, berbicara, menulis, membaca. Dalam kaitannya dengan membaca, salah satu tujuan utamanya adalah bagaimana peserta didik dapat memahami suatu teks yang dibaca. Salah satu bentuk pemahaman teks yang dibaca adalah peserta didik mampu memahami bahan bacaan yang disajikan dalam materi pembelajaran. 3
4 Di samping itu membaca juga digunakan untuk mengetahui sekaligus menilai hasil karya yang diciptakan manusia melalui tulisan. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Subyakto (1988: 145) bahwa tujuan orang membaca adalah untuk mengerti atau memahami isi/pesan yang terkandung dalam satu bacaan seefisien mungkin. Sehubungan dengan hal di atas, membaca merupakan jendela dunia. Siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik peristiwa yang muncul pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang pun dapat diramalkan melalui hasil bacaan. Pada perkembangan di zaman moderen ini khususnya kemajuan di bidang pendidikan banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca apalagi didukung oleh kemajuan teknologi. Maka untuk memperoleh informasi dimaksud, peserta didik harus banyak membaca agar lebih mengetahui informasi yang maksimal. Perkembangan pendidikan dewasa ini semakin dirasakan kemajuannya dalam menunjang pembangunan. Pemerintah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan, sebab pendidikan pada dasarnya menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama membangun bangsa dan negara. Hal ini sudah menjadi kebutuhan keberlangsungan hidup bahkan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam bidang pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar. Proses kegiatan belajar mengajar melibatkan guru dan siswa yang saling berinteaksi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah diletakan. Guru merupakan subjek pengajar sedangkan siswa subjek belajar. Pembelajaran akan berhasil baik apabila semua komponennya berinteaksi dengan baik, terutama guru dan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dengan optimal akan sangat menentukan hasil belajar siswa. Hal ini perlu mendapat dukungan, perhatian dan minat yang tinggi dari para siswa. Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui keadaan siswa secara meyeluruh terutama dalam kepribadiannya. 4
5 Berdasarkan kenyataan di atas dari penelitian yang dilakukan kepada peserta didik SMA Negeri 4 Kota Gorontalo sebagian besar peserta didik kurang mampu menentukan fakta dan opini pada teks editorial. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan peserta didik dalam menentukan fakta dan opini pada teks editorial. Olehnya penulis tertarik untuk mengkaji masalah ini. Untuk itu melalui kajian ini diharapkan peserta didik mampu menentukan fakta dan opini pada teks editorial dalam bentuk skripsi dengan judul Kemampuan Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Gorontalo Membedakan Fakta dan Opini pada Editorial Tahun Pelajaran 2013/2014. Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kemampuan peserta didik menentukan fakta pada sebuah editorial. 2) Bagaimana kemampuan peserta didik menentukan opini pada sebuah editorial. 3) Bagaimana kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam sebuah editorial. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Peneletian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik menentukan fakta pada sebuah editorial. 2) Mendeskrisipkan kemampuan peserta didik menentukan opini pada sebuah editorial. 3) Mendeskrisipkan kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam editorial. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, seperti pendapat Mahsun (2007: 235) mengemukakan bahwa metode deskriptif ini dilakukan untuk mendapatkan data serta dapat mengklasifikasikan data, misalnya kondisi atau suatu kejadian. Dalam hal ini peneliti mendeskrisipkan data kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini pada editorial. 5
6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan hasil penelitian kemampuan peserta didik dalam hal (1) menentukan fakta dalam sebuah editorial, (2) kemampuan peserta didik menentukan opini dalam sebuah editorial, (3) kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam sebuah editorial pada kelas XI SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. Untuk jelasnya, hal pemikiran dari ketiga kemampuan siswa terhadap tajuk rencana dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan siswa dipaparkan sebagai berikut. Pada pertemuan pertama yang menjadi objek peneleiti adalah tajuk rencana yang berjudul Kebijakan BBM tak Produktif, dalam wacana tersebut terdapat 4 fakta dan 12 opini. Akan tetapi hasil menunjukkan bahwa kemampuan membedakan fakta dan opini pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo sangat rendah. Hal ini terbukti dari hasil pekerjaan peserta didik hanya satu orang yang dapat melewati KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75, yaitu atas nama Tinsi Latief. Dalam pertemuan kedua yang menjadi objek penelitian yakni tajuk rencana berjudul Seriusnya Tragedi UN 2013 wacana tersebut terdapat 10 fakta dan 5 opini, akan tetapi hasil peserta didik sangat rendah dan tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Untuk kinerja peserta didik dipaparkan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo pada hari senin tanggal 6 Januari 2014 dengan jumlah sampel yang telah dipilih secara acak sekitar 25% atau sekitar 48 orang pada kelas XI IPS-3 dan kelas XI-IPS-5 yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam menentukan fakta dalam teks editorial tersebut terdapat tiga tahap yang diperhatikan yaitu: (1) menentukan fakta dalam sebuah editorial, (2) menentukan opini dalam sebuah editorial, (3) membedakan fakta dan opini dalam sebuah editorial. 6
7 Kemampuan Peserta Didik Membedakan Fakta dan Opini pada Sebuah Editorial Berdasarkan hasil analisis di atas tentang kemampuan peserta didik membedakan fakta dan opini dalam teks editorial tajuk rencana masih sangat minim. karena Kemampuan peserta didik dalam membedakan fakta dan opini editorial pertama dengan Judul Kebijakan BBM tak Produktif dan editorial kedua dengan judul Seriusnya Tragedi UN 2013 dalam tajuk rencana dengan nilai hanya berkisar di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga peserta didik dianggap kurang mampu membedakan kalimat fakta dan kalimat opini pada editorial tajuk rencana, sebab tidak mencukupi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kompetensi dasar tersebut. Adapun kriteria ketuntasan minimal (KKM) membedakan fakta dan opini tersebut adalah 75. Dengan demikian maka kita dapat melihat secara garis besar dari sampel yang dilampirkan di atas perolehan nilai tersebut. peserta didik sebagian besar mencapai nilai kurang memuaskan. Setelah melihat nilai yang ditampilkan berkisar antara 45, sampai dengan 68,25 peneliti memberikan gambaran bahwa tidak satu pun peserta didik mampu melewati Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika dilihat secara rinci hasil analisis yang sudah dilakukan peneliti ada sebagian peserta didik dalam membedakan fakta dan opini pada tajuk rencana sudah sesuai dengan keinginan pada satu editorial, namun setelah diuji pada editorial berikutnya nilainya menjadi sangat rendah, sehingga setelah digabungkan maka nilainya tidak memenuhi standar yang sudah ditentukan. Hasil analisis nilai pada editorial pertama dengan editorial yang ke 1 digabungkan dengan yang ke 1 serta dibagi dua, maka tidak satu pun peserta didik yang bisa melewati nilai standar yang sudah ditentukan oleh kurikulum yaitu dengan nilai 75. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan peserta didik masih dibawah rata-tata. Tentunya kedepan peneliti ingin mempunyai harapan yang cukup memuaskan terhadap capaian peserta didik dalam membedakan kalimat fakta dan kalimat opini pada editorial, agar bisa mencapai kriteria 7
8 ketuntasan minimal (KKM) pada berikutnya. Adapun di kelas XII masih dibahas lagi lebih mendalam dan disertai latihan-latihan yang lebih intensif. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan kepada peserta didik lebih memahami cara membedakan kalimat fakta dan kalimat opini. Disisi lain juga peserta didik bisa menyesuaikan dengan soal-soal ujian yang sudah berlalu agar tingkat pengetahuan akan lebih luas. PEMBAHASAN Kemampuan Menentukan Fakta dalam Teks Editorial (Tajuk Rencana) Teks 1 dengan Judul Kebijakan BBM Tak Produktif dan Teks 2 dengan judul Seriusnya Tragedi UN 2013 Kemampuan menentukan kalimat fakta dalam editorial oleh peserta didik memang tidak mudah, untuk itu mereka harus mengetahui ciri-ciri kalimat fakta terlebih dahulu. Adapun ciri utama kalimat fakta adalah kalimat yang benar-benar terjadi atau sudah terjadi. Dari kemampuan peserta didik menentukan kalimat fakta dalam teks editorial pertama dan kedua tidak terjadi keseimbangan antara teks satu dan teks kedua sehingga kemampuan menentukan kalimat fakta dari kedua teks tersebut kadang jauh berbeda, akan tetapi ada sebagian peserta didik juga yang nilainya masih seimbang. Dari hasil perolehan peserta didik di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik sebagian besar belum dapat menentukan kalimat fakta dari kedua teks yang telah diujikan. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian secara klasikal masih kurang dari nilai standar yang sudah ditentukan yaitu 75. Olehnya sebagian peserta didik yang masih mendapatkan nilai kurang, karena terlampau jauh jarak antara KKM (kriteria ketuntasan minimal) dengan nilai peserta didik tersebut. Kemampuan Menentukan Opini dalam Teks Editorial (Tajuk Rencana) Teks 1 dengan Judul Kebijakan BBM Tak Produktif dan Teks 2 dengan judul Seriusnya Tragedi UN 2013 Dari hasil analisis kemampuan peserta didik dalam menentukan kalimat opini pada kedua teks yang telah diujikan, hasilnya terlampau jauh dengan pemahaman mereka tentang menentukan kalimat fakta dan opini. Apabila peserta 8
9 didik sudah mampu menentukan kalimat fakta secara otomatis maka kemampuan peserta didik tidak jauh berbeda dengan menentukan opini. Demikian juga dengan kemampuan peserta didik menentukan kalimat opini pada kedua teks yang telah diujikan, maka kita dapat melihat perolehan peserta didik mencapai nilai kurang, sedangkan peserta didik yang mencapai nilai cukup masih sangat rendah, kemampuan peserta didik menentukan kalimat opini belum dapat dikatakan peserta didik mampu menentukan kalimat opini, namun jika dilihat dari editorial yang kedua sebagian besar peserta didik sudah mampu menentukan opini yang tertera dalam teks tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perolehan peserta didik yang didominasi oleh nilai tinggi pada editorial tajuk rencana yang kedua. Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Editorial (Tajuk Rencana) Teks 1 dengan Judul Kebijakan BBM Tak Produktif dan Teks 2 dengan judul Seriusnya Tragedi UN 2013 Kemampuan peserta didik membedakan kalimat fakta dan opini pada teks editorial yang dilaksanakan di kelas XI-IPS-3 dan kelas XI-IPS-5 SMA Negeri 4 Kota Gorontalo, berfokus pada penelitian bagaimana kemampuan membedakan kalimat fakta dan opini dalam teks editorial tajuk rencana. Hasil penelitian di atas yang terdiri dari dua aspek yaitu membedakan fakta dan opini dapat dilihat kemampuan peserta didik secara klasikal dapat diketegorikan belum mampu, karena sebagain besar belum mampu melewati KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang sudah ditetapkan di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo yaitu 75. Dengan demikian maka kita dapat melihat perolehan peserta didik sebagian besar mendapatkan nilai kurang, hal ini memberikan gambaran kepada peneliti bahwa peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Kota Gorontalo belum mampu membedakan kalimat fakta dan opini pada sebuah editorial tajuk rencana. Ketidak mampuan peserta didik dalam membedakan kalimat fakta dan opini pada sebuah editorial, ternyata peserta didik hanya mampu membedakan pada tingkat teori, namun setelah diujikan dalam bentuk teks atau wacana editorial tajuk rencana sebagian besar masih keliru membedakan antara kalimat fakta dan 9
10 kalimat opini. Jadi dapat simpulkan pada penelitian ini bahwa peserta didik kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum mampu membedakan kalimat fakta dan opini pada sebuah editorial tajuk rencana. PENUTUP Berdasarkan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Kemampuan menentukakan fakta dan opini dalam teks editorial pada peserta didik kelas XI-IPS-3 dan XI-IPS-5 SMA Negeri 4 kota Gorontalo tahun pelajaran 2013/2014, mecapai rata-rata 40%,59% dari 100 skor yang ditetapkan. 2) peserta didik kelas XI-IPS-3 dan XI-IPS-5 SMA Negeri 4 Gorontalo tahun pelajaran 2013/2014, belum mampu menentukan fakta dan opini dalam sebuah editorial. Hal ini didasarkan pada jumlah sampel yang ada, hanya tujuh orang peserta didik yang dikategorikan mampu. 3) ketidakmampuan peserta didik menentukan fakta dan opini dalam editorial disebabkan antara lain peserta didik sulit membedakan kalimat fakta dan kalimat opini. 4) Ketidakmpuan peserta didik disebabkan oleh oleh faktor guru, metode mengajar, peserta didik sendiri, dan fasilitas. Sebagian peserta didik beranggapan penyajian materi oleh guru belum sesuai. Di samping itu, peserta didik sulit memahami materi yang diajarkan dan kurang mengerjakan tugas serta tidak mempergunakan fasilitas yang tersedia berupa perpustakaan. 5) Upaya yang dilakukan untuk memecahkan faktor penghambat kemampuan peserta didik menentukan fakta dan opini diantaranya memberikan bimbingan, penciptaan suasana belajar yang kondusif, pengadaan buku perpustakaan, metode dan fasilitas lain yang menunjang pembelajaran. 10
11 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 6) Kemampuan menentukakan fakta dan opini dalam teks editorial pada peserta didik kelas XI-IPS-3 dan XI-IPS-5 SMA Negeri 4 kota Gorontalo tahun pelajaran 2013/2014, mecapai rata-rata 40%,59% dari 100 skor yang ditetapkan. 7) peserta didik kelas XI-IPS-3 dan XI-IPS-5 SMA Negeri 4 Gorontalo tahun pelajaran 2013/2014, belum mampu menentukan fakta dan opini dalam sebuah editorial. Hal ini didasarkan pada jumlah sampel yang ada, hanya tujuh orang peserta didik yang dikategorikan mampu. 8) ketidakmampuan peserta didik menentukan fakta dan opini dalam editorial disebabkan antara lain peserta didik sulit membedakan kalimat fakta dan kalimat opini. 9) Ketidakmpuan peserta didik disebabkan oleh oleh faktor guru, metode mengajar, peserta didik sendiri, dan fasilitas. Sebagian peserta didik beranggapan penyajian materi oleh guru belum sesuai. Di samping itu, peserta didik sulit memahami materi yang diajarkan dan kurang mengerjakan tugas serta tidak mempergunakan fasilitas yang tersedia berupa perpustakaan. 10) Upaya yang dilakukan untuk memecahkan faktor penghambat kemampuan peserta didik menentukan fakta dan opini diantaranya memberikan bimbingan, penciptaan suasana belajar yang kondusif, pengadaan buku perpustakaan, metode dan fasilitas lain yang menunjang pembelajaran. 11
12 Saran Peningkatan hasil pembelajaran membedakan fakta dan opini di kelas XI- IPA/IPS SMA Negeri 4 Gorontalo tidak dapat dikakukan hanya dengan satu metode saja. Guru diharapkan mampu memadukan beberapa model-model pembelajaran agar peserta didik tidak merasa bosan serta dapat menciptakan, mengembangkan dan memberikan motivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya. 12
13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian. Jakarta: Akademik Presindo Daud, Dkk. Arikunto, Suharsini Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Pusat Bahasa: Depdiknas. Effendi, Onong Uchjana Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunologis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasan, Zaini dan Salladin Z Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud. Kusumaningrat, Purnama dan Hikmat P Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mahmud Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Mahsun Metode Penelitian Bahasa Tahapan : Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Pateda, Mansoer Analisis Kesalahan. Gorontalo : Viladan Gorontalo. Romli, Asep Syamsul M Jurnalistik Terapan. Bandung: Batic Press. Subyakto, Sri Utami Metodololgi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud. Supardan Dadang Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Suprapto, Tomy Komunikasi Propaganda. Yogyakarta: CAPS. Tarigan, Henri Guntur Psikolinguistik. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henri Guntur Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yunus, Syarifudin Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia 13
BAB I PENDAHULUAN. skala prioritas bagi peserta didik untuk menggali informasi tersebut. Hal ini merangsang dan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat, semakin banyak informasi terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu buku merupakan
Lebih terperinciBunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK
0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.
ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN DAN BERBAGI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SORKAM BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Lebih terperincipembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan
1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Berliana Fenny Gultom Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya tidak terlepas
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH A R M A H 208311013 ABSTRAK Armah, NIM 208311013, Pengaruh
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam berbahasa
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK
Jurnal Pepatuzdu, Vol. 7, No. 1 Mei 2014 27 KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kemampuan
Lebih terperinci2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH
1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN
HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN Emianna Tumanggor Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan
Lebih terperinciPeningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam
Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Yossy Sufrida SD Negeri 15 Tanah Garam Solok Yossy.sufrida@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinci`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN
`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN Iryanita 1, Gusnetti 2, Dainur Putri 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Syahrina Fadhilah Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PORPE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL
PENERAPAN METODE PORPE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL Yani Septiani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : yani.septiani29@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUANAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUANAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs MA ARIF NU WINDUSARI Nasikhatul Hidayah, Hari Wahyono, Mursia Ekawati
Lebih terperinciOleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK
PENGARUH STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Beatriz Lasmaria Harianja
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI
1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti
Lebih terperinciOleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 38 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Nike Yesika Saragih
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciSusanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SI SWA KELAS VII SMP N 4 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
Lebih terperinciOleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Rini Turnip Drs. H.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP PAHLAWAN NASIONAL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa dikelompokan menjadi dua yaitu, keterampilan reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit), serta keterampilan
Lebih terperinciOleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Istiana Ita Saputri NIM 102110023 Pendidikan
Lebih terperinciOleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi,
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh : EKA YANNE NORISKA SINAGA NIM 071222120010 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciOleh Dwi Budi Mulyono
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI OLEH SISWA KELASX SMA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015 Oleh Dwi Budi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Nur Aisyah Harahap Dr. Wisman
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.
0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL
852 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL IMPROVING THE SPEAKING SKILL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan sebab pendidikan dapat membuat manusia menjadi cerdas,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME
KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota
Lebih terperinciPengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015
Pengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bagi manusia sangat penting karena dengan dilakukannya
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Hestin Aryani Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI TAJUK RENCANA OLEH KELAS XI SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015 Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF
KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR Muhammad Nur, Hasanuddin WS, Novia Juita Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOLEH DELVIYANTI KASAN NIM:
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS EDITORIAL DENGAN MEMBACA INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 2 MAN MODEL GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL Diajukan Sebagai Prasyarat Mengikuti
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Ririn Hasanah NIM 082110165 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU
Resnani Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.248-254 PGSD FKIP Universitas Bengkulu PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Seiring berkembangnya zaman pembelajaran di dunia pendidikanpun semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan implementasi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mencerdaskan bangsa. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN STRATEGI FOUR M PADA SISWA SMP 2 SUMBAWA KELAS VII B TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 SYAMSUL BAHRI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN STRATEGI FOUR M PADA SISWA SMP 2 SUMBAWA KELAS VII B TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 SYAMSUL BAHRI Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Samawa syamsulbahrisn@upi.edu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciKata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DI LUAR RUANG KELAS (OUTDOOR STUDY) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Taufiq Khoirurrrohman
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Meta Melisa Br. Ginting
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Sri Gustina Limbong Drs. Malan Lubis, M.Hum. Penelitian
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI
Lebih terperinciOleh Try Annisa Lestari ABSTRAK
PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK
Lebih terperincirendahnya tingkat keterbacaan opini editorial. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mengetahui apa itu opini editorial.
1 1 dengan urutan pemerolehannya, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir untuk dikuasai. Namun, keterampilan menulis memiliki peranan yang tidak kalah penting dibandingkan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak. manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan diperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki peranan yang sangat dominan dalam proses belajar mengajar di kelas, tanpa melibatkan siswa
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT
PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT Dra. Nur Afifah, M.Pd Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK
KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan
Lebih terperinciPeningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge
Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 KENDARI
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 KENDARI WA FATIMA (A1D1 11 058) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOleh: ROHAYATI
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI AJAR PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU (Penelitian Tindakan
Lebih terperinciOleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION
0 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SITI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Risca Olistiani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa. Dua keterampilan berbahasa reseptif yaitu membaca dan menyimak, dan dua keterampilan
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu
Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV Nadhira Destiana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia pendidikan. Pelajaran bahasa Indonesia salah satu penunjang keberhasilan seorang siswa
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciPEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG
PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG Oleh: Widji Setiowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.
MODEL PEMELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 ANYURESMI GARUT MAKALAH Oleh: ERWIN SEPTIANI NIM.10.21.0935 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPeningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang
Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan selalu muncul kebersamaan dengan berkembangnya dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas
Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Yulan, Efendi, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam berbahasa adalah bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya bersama manusia lain untuk berkomunikasi. Media komunikasi yang digunakan
Lebih terperinci