DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I. PENDAHULUAN...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I. PENDAHULUAN..."

Transkripsi

1 1

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan... 4 BAB II. PEMBAHASAN ISBN ISSN Fungsi ISBN Manfaat ISSN Persyaratan Pengajuan ISBN dan ISSN Persyaratan Pengajuan ISBN Persyaratan Pengajuan ISSN Prosedur Mengurus ISBN dan ISSN Prosedur Mengurus ISBN Prosedur Mengurus ISSN Hasil Terbitan yang diberikan dan tidak diberikan ISBN dan ISSN Hasil Terbitan yang diberikan ISBN antara lain: Terbitan yang tidak dapat diberikan ISBN antara lain: Hasil Terbitan yang diberikan ISSN antara lain: Konstruksi dan Pengecekan Penomoran dari ISSN Kewajiban Penerbit Setelah Mendapatkan Nomor ISBN dan ISSN Kewajiban Penerbit Setelah Mendapatkan Nomor ISBN Contoh Surat Permohonan ISSN BAB III. PENUTUP Kesimpulan SOAL DAN JAWABAN

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era digital merupakan era dimana semua serba menggunakan kecanggihan teknologi terutama teknologi komputer. Kemajuan teknologi ini sudah tidak bisa dibendung kehadirannya sejak hadirnya komputer. Kemajuan teknlogi memberikan pengaruh dalam segala hal salah satunya dalam hal penerbitan. Penerbitan suatu proses untuk menghadirkan suatu buku baik itu ada bentuk fisiknya atau bentuk soft copy. Namun sebelum memasuki era digital, tulisan biasanya diterbitkan melalui media cetak. Seiring dengan kemajuan teknologi, menerbitkan tulisan tidak harus melalui media cetak, melainkan bisa diterbitkan secara digital melalui media elektronik seperti blog, website, atau dalam bentuk CD atau DVD. Media cetak maupun internet yang resmi (formal) biasanya lebih selektif dalam menerbitkan sebuah karya tulis. Media ini mempunyai editor yang berperan mengevaluasi mengenai layak tidaknya suatu tulisan untuk diterbitkan. Dalam hal mengevaluasi layak tidaknya tulisan untuk diterbitkan ini tentu ada parameter tersendiri, misalnya dari sisi content tulisan, originalitas, topiknya up to date atau tidak, sudah sesuai dengan visi dan misi penerbit atau tidak, tata bahasa bagaimana, panjang atau pendek tulisan, dan sebagainya. Selain itu, editorial juga berfungsi sebagai filter untuk memastikan tingkat akurasi tulisan sehingga bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin saja terjadi. Tentu saja kelebihannya, ketika tulisan kita dinilai layak dan diterbitkan, penulisnya akan mendapatkan konpensasi berupa honor yang besarnya variatif, tergantung ketentuan media masing-masing. Hampir semua media seperti majalah, tabloid dan surat kabar yang dikelola secara profesional dan proses penerbitan tulisannya menggunakan editorial, umumnya diterbitkan secara berkala dan berkelanjutan. Ciri-ciri terbitan berkala adalah memiliki nomor registrasi yang dikenal sebagai ISSN (International Standard of Serial Number) yang berlaku secara global. Sementara itu khusus untuk terbitan tunggal seperti buku, menggunakan nomor registrasi ISBN 3

4 (International Standard Book Number). Nomor registrasi ini dipakai sebagai alat identifikasi atas aneka publikasi di seluruh dunia. ISBN dan ISSN memang keduanya merupakan sama-sama nomor registrasi untuk penerbitan karya tulis, namun keduanya memiliki perbedaan dan karakter sendiri. dilihat dari pengertiaannya ISBN (International Standard Book Number) yang merupakan pengidentifikasian suatu karya tunggal yaitu buku untuk membedakan antara buku yang satu dengan buku yang lainnya untuk kepentingan komersial (diperjual belikan). Tujuan utama dari adanya ISBN ini adalah untuk mempermudah pihak distributor, perpustakaan, konsumen, dan lainya yang terlibat dalam perbukuan untuk mengidentifikasi suatu buku secara spesifik sehingga tidak terjadinya perbedaan dari apa yang dicari dengan apa yang didapatkan. Sedangkan ISSN(International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Tujuan adanya ISSN ini adalah untuk mempemudah dalam pemesanan. Melihat dari tujuan adanya ISBN dan ISSN pada suatu terbitan maka sangat perlu diketahui pengertian secara mendalam mengenai ISBN dan ISSN. Selain itu juga perlu dipahami mengenai proses untuk mendapatkan ISBN dan ISSN pada suatu terbitan. Maka dari itu penulis mengambil judul Konsep serta Prosedur Pembuatan ISBN dan ISSN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makan ini adalah: a. Apa yang dimaksud dengan ISBN dan ISSN? b. Bagaimana Proses untuk mendapatkan ISBN dna ISSN? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengertian ISBN dan ISSN. b. Untuk mengetahui proses untuk mendapatkan ISBN dan ISSN. 4

5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 ISBN International Standard Book Number atau ISBN (dalam Bahasa Indonesia Angka Buku Standar Internasional) adalah pengindentifikasi unik untuk bukubuku yang digunakan secara komersial. Pengidentifikasian ini dapat membedakan buku tidak hanya dari judul, tetapi bisa diklarifikasikan juga hingga perbedaan jenis bahan pembuatan buku. Tujuan utamanya adalah mempermudah pihak distributor, perpustakaan, konsumen, dan lainnya yang terlibat dalam perbukuan untuk mengidentifikasikan suatu buku secara spesifik sehingga tidak timbul adanya perbedaan dari apa yang dicari dengan yang didapatkan. Hal seperti ini penting karena banyaknya buku dengan judul yang sama saat ini akibat banyaknya jumlah buku yang beredar, dan masih banyak factor lain yang menyebabkan pentingnya ISBN ini. ISBN diciptakan di Inggris pada tahun 1966 oleh W H Smith, seorang pedagang buku dan peralatan tulis Seiring dengan semakin berkembangnya berbagai aspek dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, maka para ilmuwan telah memulai pengembangan aplikasi suatu disiplin ilmu, agar tercipta suatu kemudahan dalam menyelesaikan suatu masalah dan aplikasinya dapat membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Sebagai contoh dalam hal ini yaitu agar terjadi kemudahan dalam pengidentifikasian suatu buku, di zaman yang serba teknologi seperti ini dibutuhkanlah berbagai kemudahan dalam segala aspek kehidupan, para ilmuwan tentunya mencari solusi yang terbaik untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu diaplikasikanlah suatu fungsi yang dapat digunakan dalam penomoran untuk pengidentifikasian suatu buku yang kita kenal dengan ISBN. Mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN yang digunakan hingga tahun Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO2108 tahun ISBN diperuntukkan khusus bagi penerbitan buku non seri, yaitu buku selain dari majalah, warta, Koran, dan lain sebagainya. Nomor ISBN hanya bisa dipergunakan sebagaimana diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di tiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga 5

6 internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jalan Salemba, Jakarta. Perpustakaan Nasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog dalam Terbitan. KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit. ( Nomor ISBN dapat diperoleh dengan menghubungi Perpustakaan Nasional dengan cara datang langsung atau melalui Faksimili dengan persyaratan yang harus ada: a. Surat permohonan berisi judul buku beserta sinopsis buku yang akan diterbitkan. b. Biaya administrasi Rp per judul buku. ISBN telah mengalami perubahan, awalnya ISBN terdiri atas 10 digit angka yang kini dikenal ISBN-10, namun sejak tahun 2007 ISBN telah berubah menjadi 13 digit yang dikenal dengan ISBN-13. Pada dasarnya ISBN memiliki empat bagian (dengan mengabaikan bagian pertama dari ISBN-13). Empat Bagian itu adalah: Bagian pertama menjelaskan bagian pengidentifikasian kelompok yang biasanya dibagi atas negara atau bahasa. Angka 0 atau 1 untuk negara berbahasa Inggris, 2 untuk Negara berbahsa perancis, 3 untuk negara berbahasa Jerman, 4 untuk negara berbahasa Jepang, 5 untuk negara berbahasa Rusia, lalu 7 untuk negara Cina, dan masih banyak lagi. Unutk Indonesia yaitu 602 dan 979 Bagian Kedua berfungsi dalam mengidentifikasi penerbit buku.penerbit buku tersebut tentunya adalah penerbit penerbit buku yang terdaftar di ISBN. Penerbit besar akan memiliki digit yang lebih kecil pada bagian ini. Bagian Ketiga mengidentifikasikan judul buku. Jumlah digitnya menyesuaikan dengan jumlah digit yang telah dipakai pada bagian penerbit. Bagian keempat adalah angka validasi. Angka ini berguna untuk memeriksa ketepatan pembuatan Makalah II2092 Probabilitas dan Statistik Sem. I Tahun 2010/2011 suatu angka ISBN dengan pola pola yang sesuai. 6

7 Bagian pertama dari ISBN-1, yaitu angka 978 atau 979 merupakan bagian dari penomoran EAN atau UPC (Universal Product Code) yang digunakan dalam mengidentifikasikan suatu produk adalah buku. UPC digunakan dalam memberikan nomor pada CD, kaset, dan barang-barang lainnya. Dengan kata lain ISBN-13 merupakan langkah mengubah ISBN sehingga lebih mendekati penomoran EAN atau UPC. ISBN ditulis dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Singkatan ISBN ditulis dengan huruf besar mendahului penulisan angka pengenal kelompok, pengenal penerbit, pengenal judul dan angka pemeriksa. Penulisan antara setiap bagian pengenal dibatasi oleh tanda penghubung, seperti contoh berikut: ISBN ( Untuk terbitan cetak, ISBN dicantumkan pada: a. Bagian bawah pada sampul belakang (back cover) b. Verso (dibalik halaman judul) (halaman copyright) c. Punggung buku (spine) untuk buku tebal, bila keadaan memungkinkan. Bagi peprustakaan UNAND, nomor ISBN lebih difungsikan pada pembuatan deskripsi bibliografis atau kartu katalog. Hal ini selain dikarenakan oleh kebijakan dari masing-masing perpustakan yang lebih mengedepankan pencantuman judul, pengarang, penerbit, harga dan jumlah pesanan dalam daftar usulan, juga dikarenakan perpustakaan tidak menemukan nomor ISBN dalam katalog penerbit. Pada perpustakaan UNP, ISBN selain digunakan dalam pembuatan deskripsi bibliografis terbitan, juga digunakan dalam kegiatan pengecekkan pesanan dari penerbit dan memasukkannya kedalam data base koleksi perpustakaan. Sedangkan dalam proses pengadaan koleksi monograf di toko buku, fungsi ISBN hanya sebatas angka kendali atau angka pemeriksa dalam entry daftar buku yang diterima. Dalam kegiatan pemesanan, toko buku Gramedia tidak menggunakan ISBN dalam daftar usul buku. Pemesanan hanya dilakukan dengan menggunakan kode produksi, sesuai dengan yang tercantum dalam katalog penerbit. Hal ini dikarenakan pada catalog penerbit, ISBN terbitan tidak dicantumkan. ISBN di toko buku Gramedia hanya berfungsi sebagai media penelusuran dan penemuan kembali koleksi (Collection retrieval). Hal ini selain 7

8 mempermudah karyawan juga memberikan kemudahan bagi pembeli, sehingga sistematika kerja di toko buku lebih efisien. Untuk koleksi keluaran tahun 2007 yang mencantumkan dua ISBN sekaligus, yaitu ISBN 10 angka dan ISBN 13angka, tidak mengubah sistematika kerja di toko buku Gramedia Padang, karena Gramedia mengambil kebijakan untuk menggunakan ISBN kelompok tiga belas angka. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan fungsi dan peranan ISBN yang sesungguhnya. Nomor ISBN belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pustakawan. ISBN hanya digunakan sebagai pelengkap isian data pemesanan atau pengolahan koleksi di perpustakaan. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengiriman pesanan oleh penerbit, karena tidak menutup kemungkinan buku dengan judul yang sama dikarang oleh dua orang yang berbeda. Disamping itu Prosedur untuk mengkomfirmasi buku yang salah kirim cukup rumit. Perpustakaan harus membuat laporan untuk melakukan pemesanan kembali dan menjelaskan adanya kesalahan dalam pesanan. Kesalahan dalam pemesanan koleksi akan berdampak sangat buruk bagi proses pengembangan koleksi di perpustakaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, perpustakaan diharapkan dapat menggunaka ISBN dalam daftar usul pengadaan untuk meminimalisir kesalahan tersebut. Tidak berjalannya fungsi ISBN sebagaimana mestinya disebabkan oleh perbedaan penafsiran masing-masing individu yang memiliki wewenang di perpustakaan khususnya dalam kegiatan pengadaan. Kebijakan perpustakaan untuk tidak mencantumkan ISBN dalam daftar usul pengadaan menjadi salah satu penghambat yang bersifat intern. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia, dalam hal ini pustakawan pun menjadi penyebab tidak difungsikannya ISBN dalam kegiatan pengadaan. Faktor ekstern yang menghambat penggunaan ISBN dalam proses pengadaan antara lain, kebijakan sebagian besar penerbit yang tidak mencantumkan ISBN dalam katalog terbitan yang diedarkan ke perpustakaan. Katalog penerbit mengganti ISBN dengan kode produksi dalam pengertian bahwa tidak semua penerbit mencantukan ISBN dalam terbitannya. 8

9 Dalam Undang-Undang no.4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekan (KCKR) menyebutkan bahwa, setiap penerbit atau pengusaha rekaman harus menyerahkan hasil produksinya pada perpustakaan Nasional RI dan perpustakaan Nasional di tiap provinsi selambat-lambatnya tiga bulan setelah karya tersebut selesai diproduksi. Ketentuan ini tercakup pada bab I pasal1 ayat 5, bab II pasal 2, dan bab II pasal 3 ayat 1. Undang-undang ini diperkuat dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 1991, tentang pelaksanaan UU nomor 4 tahu 1990 tenang serah simpan karya cetak dan karya rekam tersebut. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerapan ISBN, dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: 1. Kebijakan dari perpustakaan atau toko buku untuk selalu menggunakan ISBN dalam daftar usul pengadaan 2. Daftar usul buku tidak lagi berorientasi pada judul, pengarang, dan penerbit tetapi cukup mencantumkan nomor ISBN, barcode dan jumlah pemesanan 3. Perpustakaan atau toko buku hanya akan melakukan pemesanan untuk buku-buku yang mencantumkan ISBN dalam katalog penerbit 4. Penerbit tidak lagi menggunakan kode produksi dalam katalog penerbit, namun diganti dengan ISBN dan barcode-nya. Hal ini bertujuan agar pustakawan pengadaan melampirkan informasi buku dalam daftar usul sesuai yang tertera dalam katalog penerbit. 5. Toko buku Gramedia, diharapkan hanya akan menggunakan satu barcode dalam pengadaan dan pengolahan koleksi, yaitu barcode ISBN. 6. Meningkatkan pengawasan bibliografi di Indonesia dengan memperketat pelaksanaan Undang-undang no. 4 tahun Tujuannya agar penerbit mendaftarkan KCKR pada Perpustakaan Nasional 2.2 ISSN ISSN adalah singkatan dari International Standard Serial Number atau Standar Internasional Nomor Majalah (misalnya: ISSN ). ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. Termasuk dalam terbitan berkala adalah 9

10 majalah, surat kabar, newsletter (warta), buku tahunan, laporan tahunan, maupun prosiding. Nomor ISSN terdiri atas 8 angka yang tersusun secara unik dan menjadi ciri khas setiap penerbitannya. Nomor unik yang dipakai sebagai identifikasi ISSN sesungguhnya hanya 7 digit pertama, sedangkan angka terakhir adalah karakter cek ISSN. Kodebar untuk ISSN ditentukan dengan cara : Tiga angka pertama: 977 yang khusus diperuntukkan sebagai identifikasi nomor ISSN. Tujuh angka pertama dari nomor ISSN. Dua angka tambahan yang bebas ditentukan oleh pemilik ISSN untuk membedakan terbitan berkalanya. Biasanya angkanya dimulai dari kombinasi 00 s/d karakter (0-9, X) sebagai karakter-cek EAN-13 yang dihitung secara otomatis berbasis modulo 11. Pada awal persetujuan di ISSN online, diberikan dua angka tambahan diberikan angka standar 00 yang merepresentasikan edisi awal. 10

11 Adanya penomoran ISSN ini sangat memberi kemudahan dalam pelaksanaan administrasi, seperti misalnya pemesanan sebuah majalah cukup dengan menyebutkan nomor ISSN-nya saja. Selain itu nomor ISSN ini berfungsi untuk membedakan antara majalah atau surat kabar satu dengan lainnya yang kadang-kadang memiliki nama yang sama atau mirip. Sehingga setiap majalah atau surat kabar wajib memiliki ISSN. Jika majalah atau surat kabar tersebut berganti nama, maka penerbitnya wajib mengurus ISSN yang baru. Hal ini berlaku untuk semua penerbitan majalah dan surat kabar, termasuk penerbitan berseri. Sistem penomoran ISSN dikelola secara terpusat oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Perancis, dan diadopsi sebagai implementasi dari ISO-3297 di tahun Tentu saja tidak seluruh pemohon ISSN harus berurusan dengan ISDS di Paris, melainkan cukup dengan Pusat Nasional ISSN di negaranya masing-masing. Pusat Nasional ISSN untuk Indonesia saat ini dikelola oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Lembaga ini merupakan satu-satunya ISSN National Centre untuk Indonesia. Tugas dan wewenangnya adalah melakukan pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia. Sedangkan penerbitan ISSN untuk regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok, Thailand. 2.3 Fungsi ISBN ISBN yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya: 1. Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit 2. Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku 3. Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London. 11

12 ( 2.4 Manfaat ISSN Nomor ISSN yang diberikan oleh Pusat nasional dikoordinasikan dalam jaringan. Semua ISSN dapat diakses melalui ISSN Register ISSN tidak hanya nomor administratif lain. ISSN yang harus sebagai dasar bagian dari serial sebagai judul. Adapun manfaat dari nomor ISSN adalah: a. Sebagai kode identifikasi angka standar, ISSN yang sangat cocok untuk penggunaan komputer dalam pemenuhan kebutuhan untuk file update dan linkage, pengambilan dan penyebaran data. b. Sebagai kode dibaca manusia, ISSN yang juga menghasilkan pengutipan akurat serials oleh para ilmuwan, peneliti, ilmuwan informasi dan pustakawan. c. Di pepustakaan, ISSN yang digunakan untuk mengidentifikasi judul, pemesanan dan check-in, mengklaim serial, antar-pinjaman, serial katalog pelaporan, dll ISSN adalah sebuah alat fundamental untuk pengiriman dokumen efisien. ISSN menyediakan ekonomis yang berguna dan metode komunikasi antara penerbit dan pemasok, membuat sistem distribusi perdagangan lebih cepat dan lebih efisien, khususnya melalui penggunaan bar-coding, dan EDI (electronic data interchange). ( 2.5 Persyaratan Pengajuan ISBN dan ISSN Persyaratan Pengajuan ISBN Perpustakaan Nasional RI menghimbau penerbit, lembaga, badan ataupun yayasan di Indonesia yang akan menerbitkan buku untuk berperan aktif dalam penggunaan ISBN/KDT (Katalog Dalam Terbitan). Untuk memperoleh nomor ISBN cukup melengkapi persyaratanpersyaratan sebagai berikut: Anggota Baru: 12

13 1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris). 2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan. 3. Mengirimkan fotokopi : a. Halaman judul b. Balik halaman judul c. Daftar isi d. Kata pengantar e. Bukti transfer biaya administrasi (pengiriman dengan fax) untuk setiap buku yang akan diterbitkan. Anggota Lama: Untuk anggota lama, persyaratan pengajuan ISBN lebih simple yaitu: 1. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan. 2. Mengirimkan fotokopi : a. Halaman judul b. Balik halaman judul c. Daftar isi d. Kata pengantar Hanya 2 butir diatas saja yang perlu dikirimkan kepada Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI. Setelah buku diterbitkan, dimohon kesediaan penerbit untuk mengirimkan 2 (dua) eksemplar dari hasil terbitan tersebut Persyaratan Pengajuan ISSN Sebelum mengajukan ISSN, penerbit sebaiknya mengetahui persyaratan yang diperlukan, diantaranya adalah: 1. Pengajuan ISSN ditujukan khusus untuk terbitan regular (terbitan dalam format cetak) maupun elektronik (terbitan elektronik). Kategori terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, buletin, buku tahunan, laporan tahunan, jurnal maupun prosiding aneka pertemuan ilmiah. 13

14 2. Terbitan memenuhi syarat kelengkapan minimum, seperti: a. Surat permohonan tertulis secara resmi dari penanggung jawab terbitan berkala suatu lembaga/organisasi berbadan hukum (berkop surat dan stempel lembaga/ organisasi dan bukan surat dari pimpinan redaksi). Surat permohonan ditujukan kepada Kepala PDII-LIPI. b. Halaman sampul depan terbitan berkala lengkap dengan judul (termasuk anak judul) terbitan, penulisan volume, nomor, dan tahun terbit, serta nama organisasi/lembaga penerbit. c. Halaman daftar isi. d. Halaman daftar Dewan Redaksi. 3. Biaya administrasi pengurusan nomor ISSN. 4. Seluruh dokumen disiapkan dalam bentuk data elektronik dengan format PDF dan dikompres dengan format ZIP. Sedangkan untuk media elektronik bisa digantikan dengan tampilan situs yang memuat informasi terkait. 5. Setiap nomor ISSN hanya diperuntukkan bagi 1 (satu) judul terbitan pada satu media. Nomor ISSN yang sama terus berlaku selama judul dan atau anak judul terbitan serta medianya tidak berubah. 6. Terbitan yang diterbitkan pada beberapa media berbeda (misal : cetak dan elektronik) wajib mengajukan ISSN untuk setiap media. 2.6 Prosedur Mengurus ISBN dan ISSN Prosedur Mengurus ISBN Untuk mendapatkannya ISBN, kita dapat mengajukan surat permohonan ke TIM ISBN/KDT Perpustakaan Nasional Indonesia dengan terlebih dahulu melengkapi lampiran-lampiran yang harus diserahkan. Untuk pengajuan ISBN dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat surat permohonan kepada Penerbit ISBN Perpustakaan Nasional. dengan menyebutkan judul dan nama penerbit buku tersebut. Surat tersebut ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang di PDAT sebagai penanggung jawab/ penerbit utama yang menerbitan buku tersebut. 14

15 2. Surat permohonan itu dilengkapi dengan beberapa lampiran mengenai buku yang akan dibuatkan ISBN-nya, sebagai berikut: a. Halaman muka/ sampul (cover). b. Halaman 1/2 judul c. Halaman Judul d. Halaman colofoon yang memuat otoritas/ copyright/ hak cipta tentang buku tersebut. e. Daftar Isi. f. Halaman Kata Pengantar g. Halaman Isi (kalau ada) h. Keterangan lain kalau ada seperti: halaman indeks, dua bahasa, foto, layout dalam, dan lain sebagainya. 3. Bila ada kerjasama antara 2 Penerbit (Tempo dan pihak lain), maka harus dipastikan siapa penerbit utama dan pihak lain yang diajak bekerjasama. Penerbit utama kemudian mengajukan surat permohonan kepada Penerbit ISBN. Posisi logo kedua penerbit itu lazimnya dicantumkan di sampul/ halaman muka (cover) dan halaman judul. Informasi tentang nama penerbit utama akan menjadi dasar bagi Penerbit ISBN dalam kaitannya dengan administrasi pembuatan ISBN/ Barcode dan KDT. 4. Biaya untuk setiap nomor ISBN yang dimohonkan s/d akhir tahun 2008 adalah sebesar Rp ,00 ( Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). 5. Seringkali karena ketidaktahuan akan prosedur dan pembuatan ISBN/ Barcode dan KDT, pemohon nomor ISBN tidak melengkapi informasi mengenai bukunya sendiri sehingga menghambat proses pembuatan ISBN Prosedur Mengurus ISSN Terhitung sejak 1 April 2008, seluruh proses pengajuan sampai penerbitan ISSN sudah diterapkan secara online yaitu melalui situs Para penerbit tidak perlu lagi harus repot mendatangi kantor LIPI, melainkan cukup berada di depan komputer masing-masing di rumah atau kantor. Melalui sistem online ini pengelolaan ISSN terlihat lebih mudah, murah, cepat, transparan dan profesional. 15

16 Selain menyediakan sarana terpadu untuk pengurusan administrasi ISSN, PDII LIPI juga menyediakan perangkat lunak (software) online untuk membuat kodebar (barcode generator) khusus ISSN. Hal ini tentu sangat menguntungkan penerbit, karena mereka tidak perlu harus mempunyai software pembuat kodebar yang harganya cukup mahal. Kegunaan kodebar ISSN sebenarnya sama saja dengan kodebar pada produk lainnya, yaitu sebagai alat bantu dalam mengidentifikasikan barang dan harga. Prosedur pengajuan ISSN adalah sebagai berikut : a. Melengkapi formulir permohonan online di halaman Formulir permohonan ISSN pada situs: b. Setelah melakukan permohonan, segera catat nomor ID serta katasandi yang diberikan melalui yang tercatat di formulir pendaftaran. Informasi in diperlukan untuk kembali masuk guna mengunggah seluruh dokumen sampai konfirmasi penerbitan kodebar digital. c. Mengunggah seluruh data elektronik yang dipersyaratkan untuk pengajuan ISSN melalui sarana yang tersedia. Pemohon tidak perlu mengirimkan dokumen-dokumen fisik, tetapi diwajibkan mengunggah seluruh dokumen tersebut di tempat yang tersedia di halaman formulir (setelah masuk). d. Melunasi pembayaran biaya administrasi sebesar Rp ,- langsung ke rekening: a/n Bendahara Penerimaan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-LIPI No Bank Mandiri Cabang Graha Citra Caraka Kantor Telkom Pusat, Jl. Gatot Subroto, Jakarta e. Nomor dan kodebar ISSN bisa diketahui dan diunduh langsung dari halaman status pemohon setelah seluruh proses selesai dan disetujui. Perubahan kodebar akibat variasi terbitan (nomor terbitan, perubahan harga, dan sebagainya) bisa dilakukan sendiri oleh pemohon dengan mengganti 2 angka terakhir sesuai dengan aturan ISSN. 16

17 2.7 Hasil Terbitan yang diberikan dan tidak diberikan ISBN dan ISSN Hasil Terbitan yang diberikan ISBN antara lain: Buku tercetak/ terbitan tunggal (monograph) Terbitan dalam bentuk mikro (microform) Terbitan dengan menggunakan huruf braille Pita rekaman teks yang dikategorikan sebagai bacaan Media lain, Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatifbuku peta Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet) Salinan digital dari cetakan monograf Terbitan microform Software edukatif Mixed-media publications yang mengandung teks ( Terbitan yang tidak dapat diberikan ISBN antara lain: 1. Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.) 2. Iklan 2 Printed music 3 Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik) 4 Kartu ucapan 5 Rekaman musik 6 Software selain untuk edukasi termasuk game 7 Buletin elektronik 8 Surat elektronik 9 Permainan ( Hasil Terbitan yang diberikan ISSN antara lain: Majalah Buletin 17

18 Jurnal Laporan berkala 2.8 Konstruksi dan Pengecekan Penomoran dari ISSN ISSN terdiri dari 8 digit yang berupa angka Arab dari 0 sampai 9, dan untuk kasus tertentu kadang-kadang diakhiri dengan X. ISSN dibagi dalam 2 kelompok masing-masing 4 digit dan dipisahkan dengan tanda -. Angka yang paling akhir (paling kanan) dapat dipakai untuk mengecek apakah penomoran dalarn ISSN benar. Contoh: ISSN Angka 9 adalah angka untuk check. Cara pengecekan adalah sebagai berikut : 1. Angka dasar ( ) 2. Faktor dari 8 ke 2 untuk setiap angka ( ) 3. Perkalian angka dan faktor ( ) 4. Penjumlahan hasil perkalian ( =112) 5. Pembagian hasil penjumlahan dengan 11 (112:11 = 10 sisa 2) 6. Pengurangan11dengan sisa 11-2 = 9 7. Hasil pengurangan diletakkan di ujung kanan ISSN Jika sisa pengurangan (point 6) adalah 10, maka digit terakbir (paling kanan) dari ISSN diganti dengan X. Jika sisa pengurangan tidak ada, maka digit terakhir adalah Kewajiban Penerbit Setelah Mendapatkan Nomor ISBN dan ISSN Kewajiban Penerbit Setelah Mendapatkan Nomor ISBN Setelah mendapatkan ISBN penerbit memiliki kewajiban yang harus dilakukan, yaitu: 1. Memasukkan ISBN pada buku yang akan diterbitkan. 2. Setelah buku yang berisbn sudah tercetak maka pihak penerbit segera mengirimkan 2 eksemplar buku kepada Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional, sebagai tanda bukti bahwa buku berisbn ini sudah terbit. 18

19 2.9.2 Kewajiban Penerbit Setelah Mendapatkan Nomor ISSN Penerbit yang sudah memperoleh nomor ISSN mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. Mencantumkan ISSN di pojok kanan atas pada halaman kulit muka, halaman judul, dan halaman daftar isi dari terbitan berkala dengan diawali tulisan ISSN. 2. Mencantumkan barcode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang untuk terbitan ilmiah. Sedangkan untuk terbitan hiburan atau populer di pojok kiri bawah pada halaman kulit muka. 3. Mengirimkan terbitannya sekurang-kurangnya 2 (dua) eksemplar setiap kali terbit ke PDII-LIPI, sebagai dokumentasi nasional untuk kepentingan pembuatan Indeks Majalah Ilmiah Indonesia dan koneksi di perpustakaan LIPI. 4. Apabila judul terbitan diganti, harus segera melaporkan ke PDII-LIPI, karena harus mendapatkan ISSN baru Contoh Surat Permohonan ISSN Kepada Yth Kepala PDII-LIPI cq. Kepala Bidang Dokumentasi PDII-LIPI di Jakarta Dengan Hormat, Kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama penerbit/pengelola: Bekerjasama dengan: Alamat penerbit/pengelola: Bermaksud mengajukan ISSN untuk: Nama terbitan berkala: Bulan dan tahun pertama kali terbit: Frekuensi terbitan: Bahasa untuk artikel yang diterbitkan: Media terbitan (cetak/elektronik): 19

20 Bersama ini kami sertakan/upload persyaratan dokumen pendukung yang diminta, yaitu: Edisi terakhir terbitan berkala yang telah diterbitkan (2 eks) Cover (sampul) depan terbitan berkala yang dimaksud (bila belum pernah diterbitkan)(2 lembar) Susunan dewan redaksi (2 lembar) Daftar isi terbitan (2 lembar) Bukti transfer pembayaran (jika pendaftaran dilakukan secara online). Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. (Tempat...,tanggal/bulan/tahun) Kepala Lembaga/Dekan/Direktur... Tanda tangan dan cap/stempel Nomor induk pegawai 20

21 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Era sekarang merupakan era modern diamana teknologi berkembang dengan sangat pesatnya. Perkembangan ini mempengaruhi segala aspek kehidupan, tidak terkecuali memberikan pengaruh dalam hal penerbitan. Penerbitan suatu proses untuk menghadirkan suatu koleksi baik itu ada bentuk fisiknya atau bentuk soft copy. Penghadiran koleksi ini berkaitan dengan ISBN dan ISSN. ISBN merupakan International Standard Book Number) yang merupakan pengidentifikasian suatu karya tunggal yaitu buku untuk membedakan antara buku yang satu dengan buku yang lainnya untuk kepentingan komersial (diperjual belikan). Sedangkan ISSN(International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. ISBN dan ISSN ini sama-sama memiliki tujuan utama untuk mempermudah dalam suatu siklus jual beli suatu bahan pustaka. Untuk memperoleh ISBN di Indonesia ditangani langsung oleh Perpustakaan Nasional RI yang beralam di Jalan Salemba, Jakarta. Sedangkan untuk ISSN dikelola oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI), untuk penerbitan ISSN regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok, Thailand. Dalam upaya penerbit untk mendapatkan ISBN ini diperlukan beberapa prosedur, yaitu: (1) membuat surat permohonan kepada Penerbit ISBN Perpustakaan Nasional. dengan menyebutkan judul dan nama penerbit buku. dalam surat tersebut dilengkapi dengan beberapa lampiran yaitu, halaman sampul, halaman ½ judul, halaman judul, halamn colofoon, daftar isi, halaman kata pengantar, halaman isi, dan keterangan lain. (2) bila ada kerjasama antara 2 penerbit maka harus dipastikan siapa penerbit utama dan pihak lain yang diajak bekerjasama. Kemudian penerbit utama mengajukan surat permohonan kepada Penerbit ISBN. (3) membayar biaya untuk setiap nomor ISBN sebesar Rp25.000,00. 21

22 Sedangkan prosedur untuk mendapatkan ISSN adalah: (1) melengkapi formulir permohonan online di halaman Formulir permohonan ISSN pada situs: (2) mencatat nomor ID serta kata-sandi yang diberikan melalui yang tercatat di formulir pendaftaran. (3) mengunggah seluruh data elektronik yang dipersyaratkan untuk pengajuan ISSN melalui sarana yang tersedia. (4) melakukan pembayaran biaya administrasi sebesar Rp ,- langsung ke rekening khusus PDII-LIPI. 22

23 DAFTAR PUSTAKA Hasan, Rahmat. ISBN dan ISSN. Melalui Diakses pada Tanggal 31 Maret 2015 pada pukul 10:46 WIB Kompasiana Cara Mengurus ISSN untuk Majalah dan Surat Kabar. Melalui Diakses pada Tanggal 31 Maret 2015 pada Pukul 10:00 WIB Kusmayadi, Eka Prosedur Pembuatan ISBN dan ISSN. Melalui Diakses pada tanggal 31 Maret 2015 pada pukul 10:24 WIB PDII ISSN Online. Melalui Diakses pada tanggal 1 April 2015 pada pukul 23:40 WIB PNRI Informasi Seputar ISBN. Melalui Diakses pada tanggal 1 April 2015 pada pukul 22:24 WIB Primadesi, Yona Peranan Internasional Standard Book Number ISBN dalam Proses Pengadaan Bahan Monograf pada Perpustakaan dan Toko buku di Kota Padang. Melalui Diakses pada tanggal 1 April 2015 pada pukul 22:54 WIB. 23

24 SOAL DAN JAWABAN 1. Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit merupakn salah satu fungsi dari... a. ISSN b. ISBN c. KDT d. EAN e. UPC Jawaban: A. ISBN 2. Dalam prosedur mengurus ISBN membutuhkan biaya administrasi per judul buku sebesar... a. Rp ,00 c. Rp ,00 e. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp ,00 Jawaban: B. Rp ,00 3. Dalam prosedur mengurus ISSN membutuhkan biaya administrasi sebesar... a. Rp ,00 c. Rp ,00 e. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp ,00 Jawaban: A. Rp ,00 4. Pusat Nasional ISSN untuk Indonesia saat ini dikelola oleh... a. ISDS c. Perpustakaan Nasional RI e. ANRI b. PDII-LIPI d. Perpustakaan Bung Karno Jawaban: B. PDII-LIPI 5. Hasil Terbitan yang diberikan ISBN antara lain, kecuali... a. Monograph c. Microform e. Buku Peta b. Terbitan braille d. Buletin elektronik Jawaban: D. Buletin elektronik 6. Hasil Terbitan yang tidak dapat diberikan ISSN yaitu... a. Majalah b. Buku c. Buletin d. Jurnal e. Laporan berkala Jawaban: B. Buku 7. Pada terbitan cetak ISBN dicantumkan pada... a. Daftar isi c. Halaman judul e. Punggung buku b. Halaman kulit muka d. Halaman kata pengantar Jawaban: E. Punggung buku 24

25 8. Tujuan utama dari adanya ISBN ini adalah... a. Memberikan identitas terhadap satu judul buku b. Untuk mempermudah pihak distributor c. Sarana promosi bagi penerbit d. Sebagai kode identifikasi angka standar e. Sebagai kode dibaca manusia Jabawaban: B. Untuk mempermudah pihak distributor 9. ISBN telah mengalami perubahan, awalnya ISBN terdiri atas 10 digit angka yang kini dikenal ISBN-10, telah berubah menjadi 13 digit yang dikenal dengan ISBN-13 sejak tahun... a b c d e Jawaban: B Salah satu kegunaan ISSN di Perpustakaan adalah... a. Mengidentifikasi Judul d. Megetahui nama pengarang b. Mengetahui tahun terbit e. Mengetahui kota terbit c. Mengetahui ketebalan buku. Jawaban: A. Mengidentifikasi judul 25

26 1. Sebutkan kepanjangan dan Jelaskan Pengertian ISBN dan ISSN? ISBN (International Standard Book Number) yaitu pengindentifikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. ISSN (International Standard of Serial Number) merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala. 2. Sebutkan beberapa Syarat yang anda ketahui untuk memperoleh ISBN dan ISSN! Untuk memperoleh nomor ISBN cukup melengkapi persyaratanpersyaratan sebagai berikut: B. Anggota Baru: 1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris). 2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan. 3. Mengirimkan fotokopi : f. Halaman judul g. Balik halaman judul h. Daftar isi i. Kata pengantar j. Bukti transfer biaya administrasi (pengiriman dengan fax) untuk setiap buku yang akan diterbitkan. Untuk memperoleh nomor ISSN cukup melengkapi persyaratanpersyaratan sebagai berikut: 1. Pengajuan ISSN ditujukan khusus untuk terbitan regular (terbitan dalam format cetak) maupun elektronik (terbitan elektronik). Kategori terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, buletin, buku tahunan, laporan tahunan, jurnal maupun prosiding aneka pertemuan ilmiah. 2. Terbitan memenuhi syarat kelengkapan minimum, seperti: a. Surat permohonan tertulis secara resmi dari penanggung jawab terbitan berkala suatu lembaga/organisasi berbadan hukum (berkop 26

27 surat dan stempel lembaga/ organisasi dan bukan surat dari pimpinan redaksi). Surat permohonan ditujukan kepada Kepala PDII-LIPI. b. Halaman sampul depan terbitan berkala lengkap dengan judul (termasuk anak judul) terbitan, penulisan volume, nomor, dan tahun terbit, serta nama organisasi/lembaga penerbit. c. Halaman daftar isi. d. Halaman daftar Dewan Redaksi. 3. Biaya administrasi pengurusan nomor ISSN. 4. Seluruh dokumen disiapkan dalam bentuk data elektronik dengan format PDF dan dikompres dengan format ZIP. Sedangkan untuk media elektronik bisa digantikan dengan tampilan situs yang memuat informasi terkait. 5. Setiap nomor ISSN hanya diperuntukkan bagi 1 (satu) judul terbitan pada satu media. Nomor ISSN yang sama terus berlaku selama judul dan atau anak judul terbitan serta medianya tidak berubah. 6. Terbitan yang diterbitkan pada beberapa media berbeda (misal : cetak dan elektronik) wajib mengajukan ISSN untuk setiap media. 3. Sebutkan Kewajiban Penerbit setelah mendapatkan Nomor ISSN dan ISBN! Setelah mendapatkan ISBN penerbit memiliki kewajiban yang harus dilakukan, yaitu: 1. Memasukkan ISBN pada buku yang akan diterbitkan. 2. Setelah buku yang berisbn sudah tercetak maka pihak penerbit segera mengirimkan 2 eksemplar buku kepada Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional, sebagai tanda bukti bahwa buku berisbn ini sudah terbit. Penerbit yang sudah memperoleh nomor ISSN mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. Mencantumkan ISSN di pojok kanan atas pada halaman kulit muka, halaman judul, dan halaman daftar isi dari terbitan berkala dengan diawali tulisan ISSN. 27

28 2. Mencantumkan barcode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang untuk terbitan ilmiah. Sedangkan untuk terbitan hiburan atau populer di pojok kiri bawah pada halaman kulit muka. 3. Mengirimkan terbitannya sekurang-kurangnya 2 (dua) eksemplar setiap kali terbit ke PDII-LIPI, sebagai dokumentasi nasional untuk kepentingan pembuatan Indeks Majalah Ilmiah Indonesia dan koneksi di perpustakaan LIPI. 4. Apabila judul terbitan diganti, harus segera melaporkan ke PDII-LIPI, karena harus mendapatkan ISSN baru. 28

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional Nur Latifah Ulfah 13514015 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Jurnal Obsesi Blog Fauyes Berbagi Ilmu PAUD Blog Mas Uyes

Jurnal Obsesi Blog Fauyes Berbagi Ilmu PAUD Blog Mas Uyes Jurnal Obsesi Blog Fauyes Berbagi Ilmu PAUD Blog Mas Uyes International Standard Serial Number - ISSN (Nomor Seri Standar Internasional) adalah sebuah nomor unik yang digunakan untuk identifikasi publikasi

Lebih terperinci

Pendaftaran ISSN & E-ISSN Padjrin, S.Pd.I. (Ketua RJI Sumatera Selatan)

Pendaftaran ISSN & E-ISSN Padjrin, S.Pd.I. (Ketua RJI Sumatera Selatan) Pendaftaran ISSN & E-ISSN Padjrin, S.Pd.I. (Ketua RJI Sumatera Selatan) Disampaikan pada Workshop dan Rakernas Relawan Jurnal Indonesia Pada 14 15 April 2017 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Surabaya

Lebih terperinci

Terhitung sejak tanggal 1 April 2008, seluruh proses pengajuan dan penerbitan ISSN dilakukan secara online melalui sarana ini.

Terhitung sejak tanggal 1 April 2008, seluruh proses pengajuan dan penerbitan ISSN dilakukan secara online melalui sarana ini. 1 of 6 2/9/2012 11:21 AM Kamis, 9 Februari 2012 PDII LIPI LIPI Halaman Depan» Informasi mengenai ISSN dan prosedur terkait : kontak kami» Prosedur pengajuan ISSN Persyaratan pengajuan ISSN Kodebar untuk

Lebih terperinci

ISBN-10 dan ISBN-13 II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

ISBN-10 dan ISBN-13 II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN ISBN-10 dan ISBN-13 Fakhri - 13510048 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia fakhri.fakhri@s.itb.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK NUMBER

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK NUMBER PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK NUMBER DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13

STUDI PENGGUNAAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13 STUDI PENGGUNAAN KODE ISBN-10 DAN ISBN-13 Ivan Pradhana Harka (13506078) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung email: if16078@students.if.itb.ac.id Abstract

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENERBITAN DAN SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR : P.1/II-KUM/2014 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR : P.1/II-KUM/2014 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR : P.1/II-KUM/2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA

VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA VALIDASI ISBN 10 DAN 13 ANGKA Ismail Nurdin NIM : 13506112 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ismailnurdin@students.itb.ac.id ABSTRAK International

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

Lebih terperinci

oleh Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI

oleh Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI ISBN dan Terbitan Perguruan Tinggi oleh Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI EJARAH SINGKAT ISBN RKEMBANGAN ISBN DI INDONESIA PENGERTIAN dan STRUKTUR ISBN : International Standard Book Number merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN JURNAL ONLINE LIPI

PANDUAN JURNAL ONLINE LIPI PANDUAN JURNAL ONLINE LIPI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2013 DAFTAR ISI PENGANTAR 3 BAB I PENGENALAN JURNAL ONLINE 5 1. HALAMAN BANTUAN 6 2. HALAMAN JURNAL

Lebih terperinci

Nomor : 336/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Tahun 2018

Nomor : 336/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Tahun 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 32 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Oleh Surya Mansjur Sulastuti Sophia Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Mendayagunakan ISBN Untuk Buku Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara

Mendayagunakan ISBN Untuk Buku Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara Mendayagunakan ISBN Untuk Buku Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara Summary The Scientific writings of published research results complete with ISBN codes are an important part in the task of Forestry Widyaiswara.

Lebih terperinci

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN & BAHAN AJAR 2017

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN & BAHAN AJAR 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN & BAHAN AJAR 2017 1. Hasil Perangkat

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2018

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2018 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2017

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2017 PANDUAN PENGAJUAN USULAN Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017 PANDUAN PENGAJUAN USULAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2015 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2015 Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu UNIVERSITAS ABDURRAB 2017 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 34 PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

KOSAKATA. Penjelasan istilah perpustakaan

KOSAKATA. Penjelasan istilah perpustakaan KOSAKATA Indonesian Penjelasan istilah perpustakaan 2D Graphic Istilah yang digunakan dalam katalog untuk menggambarkan karya seni visual seperti karya cetak/gambar cetak atau poster. 3D Object Benda fisik

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1141, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Karya Cetak. Karya Rekam. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.49/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA PELAYANAN BAHAN PUSTAKA Makalah ini disampaikan pada Diklat calon tenaga pustakawan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II Depok Tanggal 22 April 2009 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2018

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2018 PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

Maklumat Pelayanan Informasi Publik. Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan

Maklumat Pelayanan Informasi Publik. Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan Maklumat Pelayanan Informasi Publik Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan I. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000

Lebih terperinci

No. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

No. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. No. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sesuai dengan Peraturan Bank

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH No P-03 Berlaku 1 September 015 Revisi 4 Unit LPPM No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2016

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2016 PANDUAN PENGAJUAN USULAN Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 Panduan Pengajuan Usulan

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN PROMISSORY NOTES (PN) DI KSEI 1. Pendaftaran PN a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Promissory Notes ("PN") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"),

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN COMMERCIAL PAPER (CP) DI KSEI 1. Pendaftaran CP a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Commercial Paper ("CP") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"),

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2016 UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KOLEKSI LANGKA. Langka. Disusun oleh: Anang Fitrianto Sapto Nugroho. a.f.s.n

KOLEKSI LANGKA. Langka. Disusun oleh: Anang Fitrianto Sapto Nugroho. a.f.s.n PEMASARAN DAN PROMOSI Pemasaran Koleksi KOLEKSI LANGKA Langka Disusun oleh: Anang Fitrianto Sapto Nugroho a.f.s.n 1 A. DEFINISI KOLEKSI LANGKA Menurut Online Dictionary for Library and Information Science,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR TAHUN 2018 LATAR BELAKANG Program Hibah Penulisan Buku Ajar merupakan salah satu program yang dikelola oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 91, 1991 (KEHAKIMAN. PENERANGAN. Kebudayaan. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Disusun Oleh: Nama : Heri Purnomo NIM : 015856697 Pokjar : Wonogiri

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

Kajian Seputar Revisi International Standard Book Number-10 Menjadi International Standard Book Number-13

Kajian Seputar Revisi International Standard Book Number-10 Menjadi International Standard Book Number-13 Kajian Seputar Revisi International Standard Book Number-10 Menjadi International Standard Book Number-13 Oleh Larissa Rena Mansura NIM : 13505087 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN 880 Un-11.JSOPP-11-01.R0 SOP PENERBITAN KARTU ANGGOTA PERPUSTAKAAN 1 Tujuan SOP ini dibuat sebagai pedoman untuk membantu, mendorong, dan menunjang kelancaran proses belajar

Lebih terperinci

Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS

Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS Prosedur Penerbitan Penerbit MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS All Rights Reserved. Copyright 2017 by Mulawarman University Press Daftar Isi PENERBIT MULAWARMAN UNIVERSITY PRESS SEKILAS PENERBIT... ii VISI DAN

Lebih terperinci

Penjelasan Seputar MoU Perorangan

Penjelasan Seputar MoU Perorangan Penjelasan Seputar MoU Perorangan Berikut kami sampaikan penjelasan berkaitan dengan MoU Perorangan, istilah yang kami pakai untuk penerbitan jalur khusus dari Penerbit ANDI untuk BUKU UMUM : 1) Latar

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI TATA CARA PENDAFTARAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) DI KSEI 1. Pendaftaran MTN a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Medium Term Notes ("MTN") dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd Disajikan pada Pendidikan pada Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan Perpustakaan para guru se-kota Mojokerto Tanggal

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PEDOMAN INSENTIF PENULISAN BUKU KARYA UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) TAHUN ANGGARAN 2017

PEDOMAN INSENTIF PENULISAN BUKU KARYA UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) TAHUN ANGGARAN 2017 PEDOMAN INSENTIF PENULISAN BUKU KARYA UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) TAHUN ANGGARAN 2017 A. KETENTUAN UMUM Insentif penulisan buku karya diberikan kepada dosen atau tenaga kependidikan UGM untuk menulis

Lebih terperinci

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal Diklat Teknis IOJS Manajemen Jurnal Penulis: Slamet Riyanto, Hendro Subagyo, Budi Nugroho, Sjaeful Afandi, Ekawati Marlina, Al Hafiz Akbar Maulana, Ratih Keumala Sari, Rishadi OUTLINE Pengelolaan Jurnal

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

S U R A B A Y A 60175

S U R A B A Y A 60175 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Jl. Indrapura No. 1 Surabaya Telp. (031) 3531126 s/d 29 Fax. (031) 3534731 e-mail : humas @ dprd-jatimprov.go.id Website : http://www.dprd.jatimprov.go.id

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL NOMOR : H-08-PR.07.10 - TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERIMAAN PERMOHONAN PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL MELALUI KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Abstrak 2014 Oleh: Aries Hamidah Terbitan berseri adalah suatu publikasi yang direncanakan untuk terbit secara terus menerus (berkesinambungan)

Lebih terperinci

A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK

A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-17/PJ/2017 TENTANG : TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1990 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM. an Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 157); 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1990 TENTANG SERAH-SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA-REKAM PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia Tahun 1945 (amandemen), pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan

Lebih terperinci

TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI

TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI 1. Pendaftaran Obligasi TATA CARA PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI a. Penerbit Efek yang bermaksud menerbitkan Obligasi dapat mengunjungi situs Sistem Pendaftaran Efek Elektronik ("SPEK"), yaitu https://spek.ksei.co.id.

Lebih terperinci

Nomor : 335/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan Pengajuan Usulan Hal : Hibah Pendampingan Penulisan Buku Ajar Tahun 2018

Nomor : 335/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan Pengajuan Usulan Hal : Hibah Pendampingan Penulisan Buku Ajar Tahun 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/51/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/51/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/51/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan laporan dan informasi untuk keperluan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R.

MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R. MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN oleh : Arlinah I.R. I. LATAR BELAKANG DAN LANDASAN PERLUNYA KERJASAMA Kerjasama bukan suatu hal yang baru di masyarakat, baik kerjasama di bidang ekonomi, pendidikan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... DAFTAR ISI KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN......1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... 4 BAB VSANKSI DAN TAGIHAN... 8 BAB VIKOLEKSI... 9 BAB VII

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI

SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI SEKILAS TENTANG PDII-LIPI: PROMOSI JASA DAN PRODUK INFORMASI Jakarta, 18 Oktober 2016 Bidang Diseminasi Informasi PDII-LIPI TENTANG PDII PDII Tempo Dulu Sebelum menjadi nama PDII, awal mula bernama PDIN

Lebih terperinci

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer KERJA SAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan Gedung dan Sistem. Peprustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. Bahwa karya cetak

Lebih terperinci

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 157). 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 51/PRT/M/2015 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Badan Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Surabaya merupakan salah satu organisasi Eselon III di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA

Lebih terperinci

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL

-1- PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL -1- KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH No Penerimaan Abstrak : Judul : Nama Lengkap (dengan gelar) : Institusi : Telp/Fax / HP : Email : Dengan ini saya menyatakan: 1. Kesediaan hadir saat pemaparan makalah*)

Lebih terperinci

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH Mikrajuddin Abdullah Senin, 1 Desember 2014 Kopertis Wilayah IV Isi Presentasi 1) Aturan Baru tentang Kenaikan Pangkat/Jabatan Dosen (khusus berkaitan dengan jurnal ilmiah) 2)

Lebih terperinci

No.7/13/DPbS Jakarta, 11 April S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

No.7/13/DPbS Jakarta, 11 April S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA No.7/13/DPbS Jakarta, 11 April 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Sesuai dengan Peraturan Bank

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-nya penyusunan Standar Operasional Prosedur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen berdiri pada tahun 1980. Pada waktu itu, pengelolaan perpustakaan masih

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO

BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO BUKU PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Edisi Januari 2009 1 PANDUAN PESERTA UJI KOMPETENSI MANAJEMEN RISIKO Pendaftaran Uji Kompetensi Manajemen Risiko dapat dilakukan secara kolektif dari

Lebih terperinci

KOPERASI PANDUAN UNTUK. Dokumen

KOPERASI PANDUAN UNTUK. Dokumen KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA www.depkop.go.id SISTEM ADMINISTRASI LAYANANN B BADAN HUKUM KOPERASI (SISMINBHKOP) sisminbhkop.depkop.go.id PANDUAN UNTUK PENGURUS (SEBAGAI

Lebih terperinci

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2015

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2015 PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2015 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2015 LATAR BELAKANG PANDUAN

Lebih terperinci

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan MEDAN Perpustakaan Politeknik Negeri Medan didirikan pada tahun 1983 dengan nama Perpustakaan Politeknik. Pada tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAN TATA TERTIB PERPUSTAKAAN PERATURAN DAN TATA TERTIB PERPUSTAKAAN Universitas Internasional Batam 2015 PASAL 1 PERATURAN UMUM 1.1. Jam buka Perpustakaan disesuaikan dengan jadwal perkuliahan 1.1.1. Kuliah Normal Senin Kamis : 09.00

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH Hlm. 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 5 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/014

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE KOFEIN 2018 Online Essay

TERMS OF REFERENCE KOFEIN 2018 Online Essay TERMS OF REFERENCE KOFEIN 2018 Online Essay Esai Kefarmasian se-jawa Timur untuk SMA/Sederajat A. TEMA Eksistensi Apoteker dalam Mewujudkan Indonesia Sehat dan Sejahtera. Sub Tema : 1. Pengembangan Obat

Lebih terperinci

Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya.

Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya. Skil Sekilas Tentang PDII & Layanan nya http://www.pdii.lipi.go.id copyright2014,w@hid Sejarah PDII PDII Tempo Dulu Sebelum menjadi nama PDII, awal mula bernama PDIN (Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional)

Lebih terperinci