BAB III OBJEK PENELITIAN. Bank Jabar Banten merupakan bank milik Pemerintah Pembangunan Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK PENELITIAN. Bank Jabar Banten merupakan bank milik Pemerintah Pembangunan Daerah"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK PENELITIAN III.I Sejarah PT Bank Jabar Banten Syariah Bank Jabar Banten merupakan bank milik Pemerintah Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten. Pendirian Rebuplik Indonesia Nomor 33 tahun 1960 yang menyatakan bahwa perusahaan milik Belanda yang berada di Indonesia yang bernama N.V.Denis (De Earste Nederlandshe Indishce) dan berkedudukan di Bandung, dinasionalisasikan dan diserahkan kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Barat. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya PP tersebut, didirikanlah PD Bank Karya Pembangunan berdasarkan Akte Notaris Noezar Nomor 152 tanggal 21 Maret Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Tingkat 1 Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/ 61 tanggal 20 Mei Untuk menyempurnakan kedudukan hukum, dikeluarkan Peraturan Daerah Nomor 11/ PD DPRD/72 tanggal 20 Juli Modal dasar Bank Jabar untuk pertama kali berasal dari kas daerah sebesar Rp ,- berdasarkan Perda Nomor 9 tahun Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp. 1 triliun. Sejak tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/ 84/ KEP/ DIR tanggal 22 November

2 Berdasarkan Perda Nomor 11 tahun 1995, Bank Pembangunan Daerah pun mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Pada tahun 2007 Bank Jabar berubah nama menjadi Bank Jabar Banten. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 tanggal 8 April 1999 dan Akta Pendirian Nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Sebagai sarana perluasan pangsa pasar dan mengakomodir segmen masyarakat yang belum terlayani oleh Bank Jabar Konvensional dan dalam rangka mendukung program Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk memperdayakan masyarakat krisis moneter melalui program DAKABALAREA yang berbasis bagi hasil. Didukung oleh UU Nomor 7 tahun 1997 tentang Perbankan yang kemudian disempurnakan dengan UU Nomor 10 tahun 1998, membuka peluang yang seluas - luasnya kepada Perbankan Nasional untuk mendirikan Bank Syariah maupun ke cabangnya oleh Bank Konvensional, maka pada tanggal 20 Mei 2000 Bank Jabar mendirikan Divisi dan Kantor Cabang Syariah yang terletak di Bandung dengan Bank Indonesia melalui Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor 2/ 29. DpG/ 1 tanggal 15 Mei Dengan pendirian ini, maka PT Bank Jabar Banten merupakan Bank pertama di Jawa Barat dan diantara Bank Pembangunan seluruh Indonesia yang beroperasi dengan dual banking system. 33

3 Untuk memperluas jaringan pelayanan, Bank Jabar Banten membuka Kantor Cabang Syariah di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Serang, serta KCPS Purwakarta, ditambah beberapa office chanelling. Direncanakan pada tahun mendatang jaringan kantor cabang syariah Bank Jabar Banten wilayah operasionalnya akan diperluas. III.2 Struktur Organisasi PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang yang membawahi seksi pelayanan dan administrasi umum, seksi pemasaran dan membawahi Pemimpin Kantor Cabang Pembantu. Masing- masing seksi dipimpin oleh seorang pemimpin seksi yang dibantu oleh beberapa orang sesuai unit kerjanya. Masing- masing seksi dan unit kerjanya bertanggung jawab terhadap jabatannya menurut struktur organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Adapun tanggung jawab dari masing- masing unit kerja PT Bank Jabar Banten Syariah adalah : A. Pimpinan Cabang (Pincab) Uraian tugas dan tanggung jawab Pimpinan Cabang: 1. Memimpin dan menyelenggarakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas- tugas pimpinan cabang dan melakukan pembinaan serta pengendalian secara langsung kepada seksi pemasaran, seksi pelayanan dan seksi pengadministrasian serta kantor cabang pembantu. 34

4 2. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan operasional dan bisnis cabang. 3. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis dan manajerial. 4. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan serta peraturan intern lainnya yang berlaku. 5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya. B. Bagian Seksi Pelayanan Uraian tugas dan tanggung jawab Pimpinan Cabang: 1. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan. 2. Mengukur dan melaksanakan penerapan resiko dalam bidang pelayanan. 3. Menyediakan informasi produk dan jasa bank. 4. Menelola pelayanan pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi tunai. 5. Mengelola pengaduan nasabah. 6. Transaksi kartu ATM, kartu debet dan kartu Pembiayaan. 7. Mengelola pendayagunaan kas dan alat likuid secara optimal. C. Bagian Administrasi Pembiayaan (ADP) 1. Menerima, meneliti, dan mencatat setiap permohonan pembiayaan sesuai dengan Pasar Sasaran (PS), Kriteria Risiko Diterima (KRD) serta Kriteria Nasabah Dilayani (KND) guna menjamin pembiayaan yang sehat. 35

5 2. Mengadministrasikan PS, KRD, KND, Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka memberikan informasi kepada penjabat pembiayaan lini. 3. Menyiapkan dan mengisi Pengawasan/ Koordinator ADP atas setiap permohonan pembiayaan dalam rangka monitoring penyelesaian pemberian pembiayaan oleh pejabat pembiayaan lini. 4. Menyiapkan pembiayaan yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan datang dan melaporkannya kepada atasannya guna menjadi informasi pejabat pembiayaan lini memproses perpanjangan yang akan jatuh tempo. 5. Memelihara berkas pembiayaan dengan tertib dan aman sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam mengamankan kepentingan bank. 6. Memelihara dan memproses dokumentasi asuransi pembiayaan, asuransi kerugian, asuransi jiwa yang berkaitan dengan pembiayaan. 7. Menyiapkan dokumen pembiayaan yang telah jatuh tempo (expired) untuk segera diperbarui atau diperpanjang. 8. Mengidentifikasi dokumen pembiayaan yang harus segera dipenuhi oleh nasabah atas Putusan Penundaan Dokumen (PPD). 9. Menyiapkan perjanjian pemnbiayaan dibawah tangan. 10. Menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk pembuatan perjanjian notaris. 11. Menyiapkan Intruksi Pencarian Pembiayaan (IPP) untuk melaksanakan putusan pembiayaan dan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah. 12. Membantu nasabah dalam menyiapkan tanda setoran biaya dalam rangka realisasi pembiayaan. 36

6 13. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen pembiayaan yang akan dicairkan. 14. Menindaklanjuti semua temuan audit, baik dari intern maupun ekstern Bank Jabar Banten Syariah Bogor yang berkaitan dengan bidang tugasnya untuk mengurangi risiko kerugian Bank. D. Account Officer (AO) 1. Membuat RPT (Rencana Pemasaran Tahunan) pembiayaan atas sektor yang dikelola guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan. 2. Mempersiapkan dan melaksanakan RPT dan menetapkan priotitas pembinaan atas account yang dibinanya. 3. Mengelola account sesuai prosedur yang ditetapkan. 4. Memberikan pelayanan sebaik mungkin dan cross selling kepada nasabah. 5. Melakukan pembinaan dan penagihan sekaligus pengawasan pembiayaan mulai dari realisasi pembiayaan sampai dengan pelunasan. 6. Sebagai anggota tim penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah. Adapun beberapa tanggung jawab yang dilakukan dalam rangka penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah, yaitu : a. Bertindak sebagai pemrakarsa sekaligus merekomendasi dalam restrukturisasi/ penyelesaian pembiayaan. b. Melakukan penagihan, pembinaan dengan kunjungan langsung pada debitur serta memonitor pelaksanaan perkembangan restrukturisasi/ penyelesaian pembiayaan bermasalah. 37

7 c. Melaksanakan judgement mandiri sesuai dengan wewenang dalam analisis atau penyelesaian pembiayaan bermasalah. d. Mengadakan koordinasi dengan pihak ketiga baik instansi maupun perorangan yang berkaitan dengan restrukturisasi/ penyelesaian pembiayaan bermasalah. 7. Secara proaktif menyampaikan informasi pada Pimpinan Seksi (Pinsi) mengenai produk bank pesaing sebagai dasar dalam menetapkan strategi pemasaran. 8. Melakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen pembiayaan sebelum permohonan pembiayaan diproses. 9. Melaporkan situasi dan kondisi debitur yang masih lancar maupun yang memburuk serta memberikan usul, saran dan pemecahan permasalahan. 10. Membuat usulan rating dan klarifikasi pembiayaan yang memburuk kepada manajer pemasaran dan atau Pimpinan Cabang untuk mengoptimalkan laba. 11. Membuat daftar kunjungan nasabah baik dalam rangka pelayanan proses pembiayaan maupun dalam rangka pembinaan dan penagihan pembiayaan. E. Seksi Pemasaran Uraian dan tanggung jawab bagian Seksi Pemasaran adalah : 1. Melakukan koordinasi, penyusunan, perumusan serta usul dalam Rencana Bagian Bisnis. 2. Melaksanakan penerapan manajemen risiko. 3. Memasarkan produk dan jasa bank dengan memperhatikan risiko. 4. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank. 38

8 5. Mengelola rekening nasabah dominan dan membangun komunikasi kemitraan dengan para nasabah. 6. Mengevaluasi perkembangan penghimpunan produk dan jasa bank. III.3 Visi dan Misi PT Bank Jabar Banten Syariah Visi Bisnis Mewujudkan bank kebanggaan Jawa Barat dan Banten yang sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya melalui upaya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan masyarakat akan produk dan jasa perbankan di bisnis ritel dan menengah, serta mendorong pemberdayaan ekonomi. Misi Usaha Syariah Menetapkan dan mengembangkan kegiatan bisnis dan manajerial Bank Syariah dalam upaya menunjang pencapaian laba bank secara wajar serta mendorong pemberdayaan ekonomi berdasarkan Prinsip Syariah melalui penyediaan produk dan jasa Bank Syariah. III.4 Penghargaan yang diraih PT Bank Jabar Banten Syariah Sebagai bank daerah pertama yang memiliki layanan syariah pertama di nusantara, PT Bank Jabar Banten Syariah telah menunjukkan prestasinya dalam dunia perbankan. Beberapa prestasi yang telah diraih adalah : 39

9 1. Berdasarkan hasil pemeringkatan bank oleh lembaga riset INDEF dari Majalah INVESTOR, kinerja PT Bank Jabar Banten tahun 2000 menempati urutan terbaik ke-1 untuk kategori Bank dengan Aset diatas Rp. 1 triliun. 2. Berdasarkan hasil pemeringkatan Majalah INFOBANK, kinerja PT Bank Jabar pada tahun 2000 menempati urutan ke-26 dari 150 bank di Indonesia, dengan predikat Sangat Bagus. 3. Bank Jabar Banten melalui Program Kredit Dakabalarea, telah memperoleh penghargaan sebagai Finalis untuk kategori kredit makro pada forum Asian Banking Awards 200 di Bangkok. 4. Berdasarkan hasil pemeringkatan bank oleh Majalah PROSPEKTIF, Bank Jabar Banten pada tahun 2003 menempati urutan ke-1 untuk kategori Bank dengan Tingkat Kesehatan Terbaik. 5. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan The Highest Financing Intermediar dan The Fastest Growth of Asse pada tahun 2003 Versi Karim Business Consulting. 6. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan Internasional Islamic Banking Awards (IIBA 2005) di Singapura sebagai The Fastest Growth of Asse. 7. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh penghargaan Islamic Finance Award & Cup 2008 sebagai 1 st Rank The Most Profitable Sharia Division-Asset lebih dari Rp. 500 Milyar tahun 2008 Versi Karim Business Consulting. 40

10 III.5 Produk dan Jasa PT Bank Jabar Banten Syariah III.5.1 Produk Bagi Penyimpan Dana (Shahibul Maal) 1. Tabungan ib Tandamata Maslahah Tabungan ib Tandamata Maslahah merupakan tabungan dengan prinsip Mudharabah Mutlaqah yang dapat digunakan sebagai investasi dan tabungan transaksional. Keuntungan dan fasilitas 1) Kemudahan setor dan tarik tunai di seluruh cabang Bank Jabar Banten (on-line). 2) Dapatkan fasilitas pembayaran zakat. 3) Bebas biaya administrasi Tabungan bulanan. 4) Fasilitas ATM : Tarik tunai di seluruh ATM Bank Jabar Banten Syariah, ATM Bank Jabar Banten, ATM bersama dan ATM BCA. Kartu kredit di seluruh mesin EDC yang berlogo debit BCA. Persyaratan 1) Menyerahkan copy KTP/ SIM/ Paspor dengan menunjukkan aslinya. 2) Mengisi formulir pembukaan Tabungan ib Tandamata Maslahah dan akad Mudharabah 3) Setoran awal minimum mulai dari Rp ,- 41

11 2. Tabungan ib Maslahah Tabungan ib Maslahah merupakan tabungan dengan prinsip Wadiah Yad ad Dhamanah yang dapat ditarik setiap saat dikehendaki baik secara tunai maupun pemindahbukuan, serta tidak ada imbalan yang diisyaratkan, kecuali pemberian bonus sesuai dengan kebijakan Bank Jabar Banten Syariah. Keunggulan dan Fasilitas 1) Kemudahan setor dan tarik tunai di seluruh cabang Bank Jabar Banten ( on-line ). 2) Dapatkan fasilitas pembayaran zakat. 3) Bebas biaya administrasi Tabungan bulanan. 4) Fasilitas ATM : Tarik tunai di seluruh ATM Bank Jabar Banten Syariah, ATM Bank Jabar Banten, ATM bersama dan ATM BCA. Kartu kredit di seluruh mesin EDC yang berlogo debit BCA. Persyaratan 1) Menyerahkan copy KTP/ SIM/ Paspor dengan menunjukkan aslinya. 2) Mengisi formulir pembukaan Tabungan ib Maslahah dan akad Wadiah. 3) Setoran awal minimum mulai dari Rp ,- 42

12 3. Tabungan Wadiah Tabungan Wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain baik perorangan atau badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja nasabah menghendaki baik tunai maupun pemindahbukuan. 4. Deposito ib Maslahah Deposito ib Maslahah merupakan investasi menggunakan prinsip Mudharabah Muthlaqah (Bagi Hasil) dengan mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo (sesuai jangka waktu). Deposito tersebut dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over). Keunggulan Deposito Syariah 1) Keamanan dana yang diinvestasikan, karena akan dikelola untuk produktif yang disalurkan ke pembiayaan usaha produktif yang halal dan sesuai dengan syariah. 2) Mendapatkan bagi hasil yang dihitung secara harian. Fasilitas 1) Pembayaran zakat, infaq dan shadaqoh secara otomatis. 2) Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan. 3) Dapat diperpanjang secara otomatis/ ARO (Automatic Roll Over). 4) Jangka waktu yang diperjanjikan 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan. 43

13 Persyaratan 1) Perorangan Mengisi formulir pembukaan Giro ib Maslahah dan akad Wadiah, menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal lainnya, setoran awal minimal Rp ,- 2) Badan/ Perusahaan a) Mengisi aplikasi pembukaan Deposito ib Maslahah dan akad Mudharabah. b) Foto kopi NPWP, KTP/ SIM dari pengurus yang mewakili badan/ perusahaan. c) Nominal setoran pertama sebesar Rp ,-. 5. Giro ib Maslahah Merupakan rekening koran dengan prinsip Wadiah Yad ad Dhamanah, dana titipan dapat diambil setiap saat dan pemilik dana tidak diperjanjikan imbalan atau bonus. Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah. Keuntungan dan fasilitas 1) Bebas biaya administrasi Giro bulanan. 2) Keamanan dana yang disimpan. 3) On-line di seluruh kantor Bank Jabar Banten. 44

14 Persyaratan 1) Perorangan Mengisi formulir pembukaan Giro ib Maslahah dan akad Wadiah, menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal lainnya, setoran awal minimal Rp ,- 2) Perusahaan Mengisi formulir pembukaan Giro ib Maslahah dan akad Wadiah, menyerahkan foto kopi KTP/ SIM/ Paspor/ Tanda Pengenal lainnya, akte pendirian perusahaan, legalitas perusahaan SIUP/ TDP, setoran awal minimal Rp ,- III.5.2 Produk Bagi Pengelola Dana (Mudharib) 1. Pembiayaan Mudharabah Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. Bank akan memberikan barang- barang halal yang dibutuhkan nasabah kemudian menjualnya pada nasabah untuk diangsur sesuai dengan kemampuan nasabah. Produk mudharabah ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu : a) Mudharabah untuk Modal Kerja dan Investasi (pengadaan barang modal seperti bahan baku, mesin, dan peralatan) b) Mudharabah untuk keperluan pribadi/ konsumtif (misalnya pembelian rumah, renovasi rumah, dan pembelian kendaraan bermotor) 45

15 2. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan musyarakah merupakan kerjasama antara bank dengan nasabah untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dengan jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan. Jenis usaha yang dapat dibiayai diantaranya perdagangan, industri/ manufaktur, usaha atas dasar kontrak dan lain-lain. Keuntungan dari produk ini diantaranya tidak ada beban bunga yang ditetapkan didepan dan tingkat bagi hasil atau margin yang cukup ringan. 3. Gadai Emas Syariah Layanan Gadai Emas merupakan fasilitas jaminan kepada nasabah dengan jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai. Emas tersebut ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan bank, dan atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip ijarah (sewa). Keunggulan produk ini diantaranya pengembalian pinjaman yang dapat diangsur, jangka waktu pinjaman fleksibel sesuai kesepakatan dan dapat diperpanjang serta mendaptkan fasilitas asuransi (cover asuransi) 4. Pembiayaan Haji Maslahah (Ijarah) Produk ini merupakan pembiayaan dana talangan dari Bank Jabar Banten Syariah kepada nasabah untuk membiayai kekurangan dana biaya pemesanan Quota keberangkatan Ibadah Haji (Booking Seat) 46

16 yang merupakan bagian dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan menggunakan prinsip Qardh dan Ijarah. Jangka waktu pembiayaan maksimal 24 (dua puluh empat) bulan atau 2 (dua) tahun. Pembiayaan ini dikenakan fee/ ujrah yang ringan, nasabah pun memperoleh perlindungan asuransi jiwa. III.5.3 Layanan Jasa Berbagai layanan jasa yang dapat dinikmati nasabah dari Bank Jabar Banten Syariah adalah : 1. Penarikan dan penyetoran online di seluruh kantor Bank Jabar Banten. 2. Setoran dan penarikan cek/ bilyet giro melalui kliring. 3. Transfer dan inkaso antar rekening Bank Jabar Banten atau bank lain. 4. Pembuatan surat referensi dan dukungan bank. 5. Penerbitan surat jaminan bank yang terdiri dari jaminan tender, jaminan pelaksanaan dengan setoran minimal sebesar 10% dari nilai jaminan yang diinginkan oleh nasabah. III.6 Akad Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah Pada bank konvensional penghimpunan dana dari masyarakat di lakukan dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro yang biasa disebut dengan dana 47

17 pihak ketiga. Di Perbankan Syariah Cabang Depok ini penghimpunan dana tabungan dan deposito di masyarakat di lakukan dengan prinsip Mudharabah. Dalam kegiatan penghimpunan dana ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Mudharabah merupakan suatu prinsip bagi hasil dan kerugian ketika nasabah sebagai pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan uangnya kepada bank sebagai pengusaha (mudharib) untuk diusahakan. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan apabila terjadi kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian bank dalam mengelola dana nasabah maka bank wajib bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Penghimpunan dana yang dipergunakan adalah dengan prinsip mudharabah muthlaqah, yaitu shahibul maal tidak memberikan batasan atas dana yang di investasikannya, mudharib diberi wewenang penuh untuk mengelola dana tersebut tanpa terikat waktu, tempat, dan jenis usaha. Prinsip Mudharabah muthlaqah yang diaplikasikan oleh perbankan syariah BJB dalam bentuk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. 1. Tabungan Mudharabah Tabungan dengan prinsip Mudharabah yang ada di Bank Jabar Banten Syariah adalah Tabungan ib Maslahah yaitu jenis investasi pada Bank bagi perorangan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu sesuai Fatwa DSN No : 02/ DSN-MUI/ IV / Tabungan ini merupakan investasi yang berprinsip mudharabah (bagi hasil) yang dapat dipergunakan oleh Bank (mudharib) dengan imbalan bagi hasil bagi si pemilik dana (shahibul maal) 48

18 Tabungan dalam perbankan menurut syariah Islam adalah Al-Mudharabah. Al-Mudharabah adalah kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama menyerahkan harta kepada pihak lain untuk digunakan dalam usaha, dimana pihak yang bekerja (diserahi uang) berhak memperoleh sebagian tertentu dari keuntungan harta itu, yaitu bagian yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Tabungan dengan prinsip Mudharabah merupakan Akad Mudharabah Muhtlaqah yang berarti pihak mudharib (bank) diberi kuasa penuh untuk menjalankan usahanya tanpa batasan sepanjang memenuhi syarat-syarat Syariah dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis usaha dan nasabah/ pelanggannya. Tabungan dengan prinsip Mudharabah adalah perjanjian kerja sama antara pemilik modal (penabung/ shahibul maal) dengan pengusaha ( bank/ mudharib ) atas dasar bagi hasil. Ketentuan Umum Tabungan ib Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah adalah sebagai berikut : a. Tabungan dengan prinsip mudharabah adalah tabungan yang mempunyai batasan jumlah nominal dan jangka waktu. b. Tabungan dapat diikuti oleh perorangan, yayasan, badan hukum, dan lembaga lainnya yang namanya tercantum dalam Buku Tabungan. c. Sebagai Bukti Tabungan, Bank menerbitkan buku tabungan atas nama penabung. d. Saldo mudharabah adalah saldo yang diinvestasikan dalam program mudharabah (bagi hasil) dan tidak dapat ditarik selama jumlah nominal atau jangka waktu yang disepakati belum tercapai. 49

19 e. Apabila terjadi selisih saldo antara buku tabungan dengan catatan pada pembukuan Bank, maka Bank menganggap saldo yang benar adalah saldo pada catatan pembukuan Bank. f. Apabila buku tabungan hilang, Penabung wajib melaporkan terlebih dahulu kepada Pihak berwajib untuk kemudian diteruskan ke unit kerja Bank Jabar Syariah (Bank Pengelola) dimana Nasabah tersebut terdaftar sebagai penabung. g. Bank dibebaskan dari segala kerugian dan/ atau tuntutan yang timbul karena kehilangan/ pemalsuan dan/ atau penyalahgunaan atas Buku Tabungan. h. Bagi hasil diberikan kepada penabung mudharabah berdasarkan perjanjian tersendiri dan memenuhi ketentuan minimum saldo mudharabah dan minimum jangka waktu. i. Nisbah disepakati bersama di awal. j. Bagi hasil dikenakan pajak sesuai ketentuan pemerintah. k. Bank berhak mengenakan biaya administrasi bulanan dan biaya atas penutupan tabungan. l. Penabung tidak dibebani materai atas penyetoran dan pengambilan tabungan. m. Setoran pertama minimal dan setoran selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. n. Penarikan yang dilakukan oleh bukan Penabung sendiri harus dilengkapi dengan Surat Kuasa dari Penabung, bermaterai cukup dan dilampiri dengan Identitas Diri. 50

20 Peraturan pembukaan rekening tabungan ib Maslahah di Bank Jabar Banten Syariah adalah : a. Aplikasi pembukuan rekening tabungan dan akad Mudharabah. b. Kartu contoh tanda tangan c. Syarat dan ketentuan umum rekening tabungan dengan prinsip Mudharabah. d. Fotokopi identitas diri (KTP/ SIM/ Pasport dan KITAS) yang masih berlaku. e. Dokumen lain yang diperlukan. f. Khusus untuk orang asing harus dilengkapi dengan Keterangan Ijin Menetap Sementara (KIMS). g. Permohonan pembukuan rekening tabungan disetujui dan ditandatangani oleh Pemimpin Seksi/ Pemimpin Bagian/ Pemimpin Cabang/ Pejabat Yang Berwenang. h. Setiap satu nama rekening tabungan diberikan satu nomor rekening, yang memudahkan proses identifikasi, pemeriksaan maupun pembuatan laporan. i. Apabila rekening tabungan dibuka dengan mempergunakan perwakilan (QQ) maka : 1) Nama yang bertanggung jawab diletakkan didepan QQ (misal: Abubakar QQ. Asma) dan hanya berlaku yang sifatnya perorangan. 2) Dalam hal yang bertanggung jawab ganti maka rekening harus ditutup. 51

21 2. Deposito Mudharabah Deposito dengan prinsip mudharabah yang ada di Bank Jabar Banten Syariah adalah Deposito ib Maslahah yaitu jenis investasi dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo deposito (sesuai jangka waktunya). Deposito tersebut dapat diperpanjang secara otomatis (ARO). Deposito ib Maslahah dijalankan sesuai Fatwa DSN No : 03/ DSN-MUI/ IV / Deposito ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yakni suatu bentuk kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama adalah nasabah selaku pemilik dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Untuk itu pihak Bank/ mudharib akan memberitahukan kepada pihak investor/ shahibul maal mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan/ atau perhitungan pembagian keuntungan dengan metode revenue sharing. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut dicantumkan dalam akad. Ketentuan pembukaan deposito ib Maslahah pada Bank Jabar Banten Syariah adalah : a. Semua permintaan pembukaan Deposito harus dilengkapi dengan suatu akad/ perjanjian yang dibuat berdasarkan aplikasi deposito yang telah diisi dan ditandatangani oleh nasabah. b. Aplikasi deposito berisi tentang : 1) Nama dan alamat nasabah (shahibul maal) 2) Jumlah dan nominal deposito 3) Jangka waktu, nisbah 52

22 4) Cara pembayaran bagi hasil dan pokok pada saat jatuh tempo 5) Syarat- syarat deposito yang tercantum pada halaman belakang formulir aplikasi deposito. c. Khusus deposito Automatic Roll Over (ARO) sepanjang bilyet deposito masih ada di Bank, konfirmasi tidak perlu diperoleh. d. Deposito yang dibuka tanpa melalui counter harus dituangkan dalam Deal Slip. Dalam hal demikian maka shahibul maal wajib menyelesaikan administrasi yang ditentukan oleh Bank (melengkapi persyaratan pembukaan deposito). e. Deposito dengan prinsip mudharabah tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo. f. Setiap deposito jatuh tempo yang tidak diambil pada hari tanggal jatuh tempo, maka pada sore harinya wajib dipindahkan ke perkiraan Deposito Jatuh Tempo, dan selama itu tidak menerima nisbah bagi hasil. g. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti pembukaan deposito baru, tetapi bila pada perjanjian sudah dibuat persyaratan perpanjangan otomatis, maka perjanjian baru tidak perlu dibuatkan. h. Nisbah deposito disesuaikan dengan nisbah yang berlaku pada saat akad/ perjanjian. i. Spesial nisbah dapat diberikan kepada nasabah dengan persetujuan dari pinsi pelayanan. 53

23 j. Untuk deposito dengan perpanjangan otomatis, maka nisbah deposito saat perpanjangan harus disesuaikan dengan nisbah yang berlaku dan dapat pula diberikan spesial nisbah dengan persetujuan dari pinsi pelayanan. k. Dalam hal deposito dengan prinsip mudharabah yang dicairkan sebelum jatuh tempo maka nasabah dikenakan ta widh/ ganti rugi dengan jumlah sesuai ketentuan yang berlaku dan diakui sebagai pendapatan operasional lainnya. l. Bilamana suatu deposito dengan prinsip mudharabah dijadikan sebagai jaminan suatu pembiayaan, hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari Bagian Administrasi Pembiayaan dengan persetujuan Pimpinan Cabang. Deposito tersebut harus diberikan tanda (flag) DIJAMINKAN dan diblokir pada sistem dan dipindahkan ke dalam perkiraan Deposito yang dijaminkan, pelepasan flag DIJAMINKAN dan blokir hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis dari Bagian Administrasi Pembiayaan dengan persetujuan Pimpinan Cabang. m. Pemotongan pajak atas bagi hasil dilakukan pada saat dibayarkannya nisbah bagi hasil dan secara otomatis dibukukan pada perkiraan titipan PPh 23, pasal 4 ayat 2 oleh sistem sesuai aturan perpajakan yang berlaku. n. Nasabah dapat meminta bantuan bank untuk melakukan pemotongan zakat atas bag hasil yang didapatkan sesuai ketentuan zakat yang berlaku (tertuang dalam aplikasi pembukaan) dan secara otomatis dibukukan pada perkiraan Titipan ZIS oleh sistem. 54

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Berdasarkan survey Majalah InfoBank edisi Februari, Maret, dan Agustus 2004, Bank Jabar memperoleh prestasi sebagai berikut (Bank Jabar Annual Report, 2004) : - Bank

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Berdasarkan Peraturan No. 33 tahun 1960 tentang Peraturan Perusahaan Indonesia milik Belanda yang dikenakan nasionalisasi, N. V.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah IV.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab ini melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI (konvensional).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank BJB Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank bjb Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri PT Bank Syari'ah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri National disingkat PT BINA atau disebut juga PT

Lebih terperinci

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima Tabungan BRISyariah ib Tabungan BRISyariah ib merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller BAB IV PEMBAHASAN A. Teknis dan Proses Pembukaan dan Pencairan Warkat Deposito Syariah 1. Teknis dan proses pembukaan warkat deposito syariah Dalam pembukaan rekening deposito harus mempunyai buku tabungan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.9.1.3 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 4.1.1 Sejarah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi

Lebih terperinci

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang 1 BAB III PENENTUAN UJROH PADA PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARI AH CABANG SEMARANG A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang BNI Syari ah cabang semarang adalah

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG 2.1 Sejarah Bank Mega Syariah Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bak Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah PT Bank Jabar Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat atau yang saat ini berganti menjadi PT Bank Jabar, merupakan badan usaha milik Pemerintah Daerah (BUMD). Pendirian

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan a. Sejarah bank bjb Sejarah Pendirian - 1961 Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy

I. PENDAHULUAN. 1997/1998, dimana pada masa itu, Bank Indonesia menetapkan capital adequacy 16 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perizinan kepada bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah sesuai prinsip syariah Islam, mendorong bank

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan Krisis ekonomi berkepanjangan yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 menimbulkan niat BNI sebagai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Bank SUMUT PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BNI Syari ah Pekalongan Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ditahun 1997 telah mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH A. Sejarah Bank Riau Kepri Cabang Syariah Bank Pembangunan Daerah Riau adalah bank milik pemerintahan Provinsi Riau, Pemerintahan Kabupaten/Kota se Propinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BJB. pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Banten bersama sama

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BJB. pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Banten bersama sama BAB II GAMBARAN UMUM BANK BJB 2.1 Sejarah Singkat Bank BJB Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Banten bersama sama

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank BAB II Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia 2.1. Sejarah Berdirinya 13 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pada masa ini masyarakat Indonesia telah sadar betapa pentingnya syariat islam dalam mengatur setiap kegiatan manusia tanpa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung Berdasarkan Peraturan No. 33 tahun 1960 tentang Peraturan Perusahaan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deposito BRISyari ah ib Deposito merupakan salah satu produk penyimpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah. 40 4.1.4 Deskripsi Jabatan 1. Pemimpin Cabang Tugas pemimpin cabang adalah : a. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya dan bertindak atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah PT. Bank Negara Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH KODIFIKASI PRODUK DAN AKTIVITAS STANDAR BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi. PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Giro Wadi ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan Prinsip syariah merupakan dasar peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Bank Jabar Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru. a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru. a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH. Dalam sejarahnya, Bank Mega Syariah muncul dikarenakan Para Group

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH. Dalam sejarahnya, Bank Mega Syariah muncul dikarenakan Para Group BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH 2.1 Sejarah Bank Mega Syariah Dalam sejarahnya, Bank Mega Syariah muncul dikarenakan Para Group mengakuisisi PT Bank Umum Tugu di Jakarta yang merupakan bank konvensional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dari analisa yang penulis lakukan di perusahaan, baik dengan cara observasi maupun wawancara, dapat diketahui bagaimana Penerapan cara perhitungan bagi hasil Deposito Mudharabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan Pemerintah kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dasar pendiriannya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan Pemerintah kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dasar pendiriannya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL A. Mekanisme Produk Pembiayaan Usaha Bagi Hasil di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Produk yang ditawarkan oleh pihak

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH

ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH 1 ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH Dian Pramana Universitas Negeri Surabaya Email: dianstark@gmail.com Abstract The

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

PRODUK PERHIMPUNAN DANA PRODUK PERHIMPUNAN DANA Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Wadiah Mudharabah Equity Financing Debt Financing Giro (Yad Dhamanah)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH 59 BAB I PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH A. Pembiayaan Modal Kerja di Bank Syariah Mandiri Dalam pembiayaan modal kerja di Bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. perusahaan Di indonesia milik Belanda salah satu perusahaan milik Belanda yang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. perusahaan Di indonesia milik Belanda salah satu perusahaan milik Belanda yang BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Bank BJB Bank pembangunan daerah jawa barat dan banten dasar pendiriannya adalah peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk(BTPN) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang awalnya bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Pada Simpanan IJABAH Investasi Berjangka Mudharabah (IJABAH) adalah fasilitas penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah mutlaqoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk I. Definisi, Manfaat dan Ketentuan Produk Ringkasan Informasi Produk Tabungan Bisnis ib Tabungan Bisnis adalah Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang ditujukan untuk keperluaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB)

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB) 10 BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB) Perbankan syariah sebagai salah satu pilihan investasi berbasis syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA 83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Mega Syari ah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Mega Syari ah 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Mega Syari ah Bank Mega Syariah ialah salah satu Bank swasta terbesar di Indonesia yang menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en 1 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bank BRI Syariah Pada awainya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kelangsungan usaha Bank

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA BAB II MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA BANK SYARIAH SUMBER DANA BANK SYARIAH Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya menghimpun dana masyarakat, dengan masa pengendapan yang

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, PEMBIAYAAN WIRAUSAHA HASANAH Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan 2010 LATAR BELAKANG Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, mengedepankan nilai-nilai kemitraan, dan menghindari

Lebih terperinci

Pertemuan ke V : Produk Dana

Pertemuan ke V : Produk Dana Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha BMT berdiri dalam rangka menumbuh dan mengembangkan sumberdaya ekonomi mikro yang bersumber pada syariat Islam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari hasil penelitian Analisis Perbandingan Penerapan Bagi hasil Deposito Mudharabah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM DAN NAMA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (PD. BPR SYARIAH) KABUPATEN

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Perkreditan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH KODIFIKASI PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA

Lebih terperinci