Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Ima Mumpuni / Abstrak
|
|
- Ratna Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja Ima Mumpuni / Abstrak Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan dalam melakukan manajemen waktu disini juga sangat diperlukan, tapi kenyataannya banyak mahasiswa yang bekerja kurang mampu melakukan manajemen waktu dengan baik terutama pada saat kuliah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu meningkatkan manajemen waktunya untuk bisa membagi waktu anatara aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Pembahasan mengenai meningkatkan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja, menimbulkan pertanyaan apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Artikel ini bertujuan untuk membahas pertanyaan tersebut. Kata kunci : Manajemen Waktu dan Mahasiswa bekerja Abstract In general, students who work tend to be very busy and time management skills are also very necessary here, but in fact many students who worked less able to manage time well, especially in college. Therefore, students need to be able to improve time management group should share their time doing activities. Discussion about increasing student time management at work, raises the question of whether to improve time management students to divide their time between work and college. This article aims to discuss the question. Keywords : Time Management and Working students
2 Pendahuluan Mahasiswa merupakan masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Hal ini ditunjukan dengan melakukan aktivitas-aktivitas di luar tugas perkuliahan, misalnya dengan bekerja. Sering kali mahasiswa melakukan kerja part time, sehingga mengurangi waktu mereka untuk belajar. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada (Timpe, 1993). Manajemen waktu pada mahasiswa sangat penting. Bagi mahasiswa yang bekerja, mereka harus memiliki ketrampilan manajemen waktu, karena mereka berkewajiban menyelesaikan kewajibannya untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan baik, sementara disisi lain mereka harus bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik pula. Jika mahasiwa yang bekerja tidak bisa mengelola manajemen waktunya dengan baik, maka mereka akan mengesampingkan tugas-tugas mereka di kuliah. Mereka cenderung untuk fokus pada pekerjaannya dari pada tugas kuliah. Untuk mengatasi hal seperti itu, maka seorang mahasiswa yang bekerja dituntut untuk bisa mengatur manajemen waktunya dengan baik. Davidson (2002) menyatakan bahwa manajemen waktu juga berarti gagasan bahwa seseorang harus bekerja lebih cerdas bukan lebih keras. Untuk meningkatkan manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana mahasiswa akan menghabiskan waktunya. Salah satu cara yang dilakukan mahasiswa ialah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini mahasiswa menilai seberapa baik mereka menjalankan rencana, seberapa akurat mahasiswa membuat rencana, seberapa tepat mahasiswa menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru (Heynes, 1994).
3 BPS (2008) menyatakan bahwa jumlah mahasiswa di DKI Jakarta yang memiliki peran ganda (pelajar sekaligus pekerja) sekitar 45% dan jumlah tersebut meningkat sekitar 10% dari tahun Berdasarkan data tersebut mahasiswa yang bekerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu bekerja sebagai pekerja paruh waktu (part time) dan bekerja dengan penuh waktu (full time). Mahasiswa dengan paruh waktu adalah mahasiswa yang melakukan pekerjaan dengan tujuan tertentu, tidak terkait dengan waktu yang tetap dan disesuaikan dengan kegiatan lain yaitu perkuliahan. Sedangkan bekerja penuh waktu adalah mahasiswa yang bekerja di suatu perusahaan dalam satu waktu dan menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaannya. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat mengatur waktu dalam bekerja. Pembahasan Manajamen waktu pada mahasiswa yang bekerja Menurut Misra (dalam Timpe, 1993) manajemen waktu adalah suatu cara merencanakan segala sesuatu dengan efektif, seperti menentukan sasaran pribadi, menentukan prioritas, melakukan komunikasi, dan lain-lain. Selain itu juga manajemen waktu adalah meninjau kembali dan merencanakan waktu dengan seefektif mungkin dan merupakan suatu kemampuan, keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain, atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen waktu juga mempunyai pengertian yaitu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan menitikberatkan atas kemampuan diri sendiri untuk mampu merencanakan, mengatur dan mengontrol waktu sehingga didapat hasil nya sesuai harapan (Atkinson, 1990). Terkait dengan artikel ini mahasiswa yang bekerja diharapkan mampu merencanakan, mengatur, dan mengontrol waktu di dalam perkuliahan memenuhi tugastugasnya dan juga di dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga didapatkan hasil yang memuaskan atau sesuai dengan harapan. Harapan mahasiswa diperkuliahan maupun dipekerjaan Pada umumnya mahasiswa bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan melakukan manajemen waktu sangatlah diperlukan, banyak mahasiswa yang kurang mampu dalam melakukan manajemen waktunya dengan baik terutama pada saat kuliah. Mahasiswa yang bekerja terkadang membuang-buang waktu, membolos dan suka menunda pekerjaan. Mahasiswa
4 melakukan penundaan biasanya karena pekerjaan yang sulit, pekerjaan sangat banyak, atau bisa juga karena ragu-ragu dalam mengerjakan. Hal ini dapat dicegah dengan cara meningkatkan manajemen waktu, dengan begitu segala aktivitas yang dilakukan mahasiswa yang bekerja dapat terjadwal dengan baik. Menurut Ahmadi (2005) Mahasiswa merupakan suatu masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Mahasiswa bekerja adalah mahasiswa yang setiap harinya melakukan aktivitas perkuliahan tetapi disisi lain juga bekerja. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada. Didukung dengan pendapat Orr (1990) bekerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosiologis, selain itu juga dapat dijadikan ajang latihan untuk bertanggung jawab karena keterkaitannya dengan orang lain dan lingkungan sosial. Mahasiswa bekerja selain melatih diri untuk bertanggung jawab, mereka bekerja juga untuk mencari pengalaman dalam bekerja, sehingga ketika mereka lulus kuliah dan bekerja mereka sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Selain itu bekerjanya mahasiswa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga saja, melainkan juga untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh serta mengembangkan dan mengaktualisasikan diri. Ditinjau dari beberapa pengertian manajemen waktu dan pengertian mahasiswa bekerja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen waktu pada mahasiswa bekerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam membagi waktu secara efektif untuk mengerjakan kegiatan-kegiatannya, seperti waktu untuk belajar dan waktu untuk bekerja, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas-aktivitasnya tanpa mengorbankan salah satu aktivitasnya. Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu Langkah untuk meningkatkan manajemen waktu yaitu membuat jadwal semester, menilai dan merencanakan jadwal mingguan, jadwal setiap hari, dan evaluasi setiap jadwal. Menggunakan empat langkah tersebut untuk meningkatkan manajemen waktu dapat diterapkan dalam beraktivitas, agar disetiap aktivitasnya lebih terencana, berikut penjelasannya (Heynes, 1994) : 1. Membuat Jadwal Semester
5 Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan. 2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang. 3. Jadwal Setiap Hari Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. 4. Evaluasi Setiap Jadwal Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Evaluasi jadwal juga disetiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan. Kesimpulan Meningkatkan manajemen waktu menjadi salah satu solusi agar mahasiswa tetap terjadwal dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Meningkatkan manajemen waktu dapat membantu mahasiswa dalam mengatur setiap jadwal yang akan dilakukannya, tidak hanya mengenai pekerjaan tetapi tugas kuliah dan meluangkan waktu bersama teman-temannya. Apabila mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam mengatur waktu, mahasiswa akan terbiasa disiplin ketika menjalankan segala aktivitas. Hanya saja, dalam usaha
6 meningkatkan manajemen waktu di perlukan banyak kesiapan baik secara psikologis maupun fisiologis. Kekurangan dalam melakukan peningkatan manajemen waktu, mahasiswa akan terbebani dengan banyaknya jadwal yang dibuat antara aktivitas kuliah dengan aktivitas bekerja. Sehingga, perlu upaya kuat untuk menerapkan langkah-langkah dalam manajemen waktu. Saran Mahasiswa yang bekerja diharapkan bisa terus meningkatkan manajemen waktu, berikut adalah saran agar dapat meningkatkan manajemen waktu: 1. Mahasiswa dapat menetapkan tujuan 2. Mahasiswa diminta untuk membuat rencana 3. Mahasiswa dapat memantau apa yang dikerjakannya Dari keempat saran tersebut ada baiknya mahasiswa dapat menjalankan tanggung jawab perkuliahannya dan tanggung jawab di pekerjaan dengan baik. Walaupun memiliki kesulitan dalam meningkatan manajemen waktu, mahasiswa diharapkan tetap dapat me-manajemen waktu dengan semaksimal mungkin.
7 Daftar Pustaka Ahmadi, A.(2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Rineka Cipta Atkinson, P.E. (1990). Manajemen Waktu yang Efektif. Jakarta: Bina Aksara Badan Pusat Statistik. (2008). Keadaan Angkatan Pelajar atau Mahasiswa yang Bekerja Paruh Waktu atau Memiliki Usaha Kecil Pada Tahun Jakarta: BPS Davidson, J. (2002). Manajemen Waktu Menguasai Waktu anda dalam 10 menit. Yogyakarta:Andi Haynes, M.E. (1994). Manajemen Waktu Untuk Diri Sendiri. Jakarta:Binarupa Aksara. Orr, F. (1990). Sukses Belajar Sambil Bekerja. Jakarta: Binapura Aksara. Timpe, Dale A. (1993). Seri Ilmu dan Manajemen Bisnis : Mengelola Waktu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Banyak ahli mendefinisikan motivasi dengan cara dan gaya yang berbeda, namun esensinya menuju kepada maksud yang sama. Kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 14 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai konsep
Lebih terperinciStrategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA
Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada penelitian-penelitian psikologi yang terdahulu ditemukan bahwa inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para peneliti tidak
Lebih terperinciTIME MANAGEMENT TIMA MANAGEMENT EKY SETIAWAN S. Pendahuluan
TIME MANAGEMENT TIMA MANAGEMENT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DIPANEGARA MAKASSAR EKY SETIAWAN S. Pendahuluan Tujuan kita menangani (manajemen) diri kita bukanlah untuk membuat
Lebih terperinciSALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen
SALESMANSHIP Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen Pengertian manajemen waktu (Time Management) lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yaitu :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan.
Lebih terperinciPENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN
PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN Oleh : Hadiyati Tarwan Pustakawan BPPT Abstrak Waktu merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Merugilah orang-orang yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan
BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prokrastinasi Steel (2007) mengemukakan prokrastinasi sebagai suatu perilaku menunda dengan sengaja melakukan kegiatan yang diinginkan walaupun individu mengetahui bahwa perilaku
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II Fenny Trisnawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau E-mail : fenny_tr@yahoo.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMINIMALISIR PESERTA DIDIK YANG KURANG BERMINAT DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh : SOTRIADI
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Self Efficacy Dalam Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konsep pendidikan di Indonesia merupakan operasionalisasi dari nilai dasar yaitu Pancasila dan nilai instrumental yaitu Pembukaan UUD 1945. Dalam Pembukaan
Lebih terperinciApakah Aku Seorang Manajer yang Baik?
Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik? oleh: Supriyanto Widyaiswara Muda Pusdiklat PSDM Good management is the art of making problems so interesting and their solutions so constructive that everyone wants
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin
Lebih terperinciUSAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)
USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fauziah Latif *) Indra Ibrahim **) Ahmad Zaini **) *) Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR Ridina Saputri SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study are: (1) to know how to improve
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar
98 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Instrumen Penelitian A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri Kata Pengantar Angket ini diajukan guna memperoleh data dalam
Lebih terperinciHubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X
Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X Penulisan Ilmiah Nama : Obaja L Raja NPM : 16513750 Pembimbing : Annisa Julianti, S.Psi., M.Si. Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan adalah kesuksesan atau kegagalan di bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai kebutuhanpun semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai kebutuhanpun semakin bertambah. Salah satu kebutuhan yang penting saat ini adalah kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciTIME MANAGEMENT. Materi berasal dari berbagai sumber
TIME MANAGEMENT Materi berasal dari berbagai sumber Sasaran Program Memahami konsep dan pentingnya menghargai waktu. Memahami cara menentukan prioritas. Mampu melakukan penjadwalan aktivitas yang efektif.
Lebih terperincie-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bidang kehidupan, termasuk di dalamnya bidang pekerjaan. Tidak terkecuali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang adalah masa yang penuh dengan persaingan diberbagai aspek dan bidang kehidupan, termasuk di dalamnya bidang pekerjaan. Tidak terkecuali negara
Lebih terperinciPengembangan Kepribadian Mahasiswa. Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Disajikan dalam Pelatihan Advokasi Dasar oleh Lembaga Advokasi Pendidikan Yogyakarta (LAPY), pada tanggal 18 Februari 2009 Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si JENDELA
Lebih terperinciPanduan Pembimbingan Akademik
Panduan Pembimbingan Akademik 1 KATA PENGANTAR Buku Panduan Pembimbingan Akademik adalah buku panduan teknis dalam penyelenggaraan proses pembimbingan akademik di Program Studi Teknokimia Nuklir (Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendengarkan kuliah, dan disiplin mengerjakan tugas. Namun, tidak sedikit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Realita sekarang ini, sebagian masyarakat beranggapan bahwa kuliah adalah gaya hidup untuk memperoleh gelar sarjana. Hadir tepat waktu, duduk, mendengarkan
Lebih terperinciMANAJEMEN WAKTU BELAJAR
MANAJEMEN WAKTU BELAJAR Bahan disajikan pada Character Development Training bagi mahasiswa Bidik-Misi UNM Abdullah Pandang UPT LAYANAN KONSELING DAN PSIKOLOGI MAHASISWA (LKPM) UNIVERSITAS NENEGERI MAKASSAR
Lebih terperinciStrategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh
Pada Pendidikan Jarak Jauh UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 13 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk CERDIK... 4 2 Huruf E untuk EFEKTIF...
Lebih terperinciPendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...
1 Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di SD Negeri Mumbulsari 1 Kabupaten Jember Tahun 2013-2014 (Implementation of
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur
Modul ke: Fakultas 09FEB MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Dengan merencanakan penggunaan waktu memudahkan anda menyebarkan/mendistribusi tugas dan pekerjaan sepanjang semeseter, menghindari kemacetan'
Lebih terperinciJournal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG Oleh : Deni Okto Nengsi Fitria Kasih Gusneli Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciBy SRI SISWANTI NIM
READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan mendapatkan pelajaran dan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah pengelolaan waktu atau disiplin waktu. Mengelola waktu berarti mengarah pada
Lebih terperinciTesis. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA SETARA PROGRAM DIPLOMA SATU Kasus : Studi Korelasi Penguasaan Kosakata, Motivasi Berprestasi, dan Persepsi tentang Kompetens Instruktur dengan Kemampuan
Lebih terperinciETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN
Modul ke: ETIK UMB Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Manajemen waktu yang baik penting
Lebih terperinciEFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI
EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu fenomena yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa adalah prokrastinasi akademik. Menurut Lay (LaForge, 2005) prokrastinasi berarti menunda dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya salah satunya untuk suatu keahlian tingkat sarjana.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah individu yang belajar di perguruan tinggi, baik di Universitas, Institute atau Akademi. Sukadji (2001) mengemukakan bahwa mahasiswa adalah sebagian
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN
109 PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN Indri Anugraheni PGSD FKIP UKSW Indri.anugraheni@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciOUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Oleh : TIM
OUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017 Oleh : TIM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JEMBER 2016 A. IDENTITAS MATA KULIAH Fakultas
Lebih terperinciSTRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI
STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI Nunung Nuring Hayati Pendidikan Tinggi Merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prokrastinasi Akademik 2.1.1 Pengertian Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar aktifitas untuk perubahan individu maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari pemerintahan, masyarakat, maupun
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN
PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN Indri Anugraheni PGSD FKIP UKSW Indri.anugraheni@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperincimenjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal
15 Tips Keren Menghadapi Ujian Ketika Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja,
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN WAKTU ORGANISASI DAN KULIAH AKTIVIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANALISIS MANAJEMEN WAKTU ORGANISASI DAN KULIAH AKTIVIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA PENELITIAN
54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sarana utama untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan dan pengetahuan dasar. Sekolah merupakan sarana yang diharapkan mampu menolong individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan, sebuah mekanisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game online adalah jenis permainan yang dapat diakses oleh banyak pemain yang dihubungkan dengan jaringan internet. Menurut Adams dan Rollings (2006), game
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu memberikan pengetahuan dasar dan sejumlah keterampilan khusus serta pelatihan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. Mahasiswa adalah orang-orang
Lebih terperinciIMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU Ana Julita, Lazim N, Mahmud Alpusari Anajulita111@gmail.com, LazimPGSD@gmail.com,
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG DALAM BELAJAR DAN BERBISNIS
85 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG DALAM BELAJAR DAN BERBISNIS A. Manajemen Waktu Mahasiswa yang Kuliah dan Berbisnis Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian,
Lebih terperinciPENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU
PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU FITRI AFRIDA YANTI Dibawah Bimbingan: Suarman dan Riadi Armas Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email: usmiwatiwati@yahoo.co.id)
Lebih terperinciETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.
ETIK UMB Modul ke: MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Manajemen waktu yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2
MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kedisiplinan A. 1. Pengertian Kedisiplinan Menurut Hurlock (2000) kedisiplinan berasal dari disciple yang berarti bahwa seseorang belajar secara sukarela mengikuti seorang pemimpin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, dan dapat mengganggu pikiran, perasaan dan aktifitas harian (Mahfar,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan satu pengalaman atau kejadian yang sering dialami oleh seorang individu, dan dapat mengganggu pikiran, perasaan dan aktifitas harian (Mahfar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL
HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perguruan tinggi terdapat proses belajar dan mengajar, proses ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perguruan tinggi terdapat proses belajar dan mengajar, proses ini lebih spesifik dibanding tingkat SMA. Disiplin ilmu yang disediakan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penilaian dilakukan dengan meggunakan sebuah sistem. proses atau yang biasa disebut Sistem Informasi Monitoring.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi, merubah manusia dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga merubah segala aspek kehidupannya. Begitu pula dengan cara mencari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO Abstrak Memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menuntut siswa untuk mampu menyesuaikan dirinya
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nur Ngafifah 1, H. Setyo Budi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kurikulum, tenaga pendidik, proses
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 2 (2) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGAPLIKASIKAN KETRAMPILAN DASAR KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya. Prokrastinasi
Lebih terperinciNAROTAMA SOLUSI BAGI YANG BEKERJA.
NAROTAMA SOLUSI BAGI YANG BEKERJA. PRO PATRIA!! Menjadi mahasiswa sekaligus karyawan memang hal berat. Namun, jika temen - temen pintar untuk menyiasati dan tahu bagaimana memanfaatkan waktu sebaik mungkin,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
32 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Riwayat Laboratorium Sistem Informasi Laboratorium Sistem Informasi (Lab Sisfo) merupakan unit penunjang perkuliahan yang mempunyai tugas memberikan
Lebih terperinciElly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT
BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS IX F SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT Based on the results of observation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tingggi (KBBI, 1991). Tujuan seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi berasal dari kata motif. Motif artinya keadaan dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta
Lebih terperinciHUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013
Lebih terperinciLukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Lukluk Ibana 1, Pujiastuti
Lebih terperinciE-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
E-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH Risnandar Politeknik Telkom Bandung rnd@politekniktelkom.ac.id ABSTRACT Some factors effecting the people to learn piano include workload, lazy,
Lebih terperinci2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK
ABSTRAK Marlina, 2013. Penelitian ini berangkat dari permasalahan kurangnya prestasi belajar siswa pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat SDN Paniis Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK
BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK Daftar Isi Daftar Isi...1 Definisi...2 Tugas Dosen wali...2 Waktu pembimbingan...2 Hak-hak dan kewajiban mahasiswa dalam pembimbingan...3 Hak Mahasiswa...3 Kewajiban Mahasiswa...4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai sektor bidang kehidupan mengalami peningkatan yang cukup pesat. Untuk dapat memajukan bidang kehidupan, manusia
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Sudirman SMP N 2 Metro E mail: Sudirman3819@gmail.com Abstract Learning science
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Adek Hanna Tri Hartati SD Negeri 200515 Padangsidimpuan, kota Padangsidimpuan Abstract:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan
Lebih terperinciPengantar Teknik dan Sistem Industri (PTSI) Introduction to Industrial System and Engineering. Minggu pertama, JTI ITS
Pengantar Teknik dan Sistem Industri (PTSI) Introduction to Industrial System and Engineering Minggu pertama, JTI ITS Agenda for Today Motivasi ITS Introduction Student-Centered-Learning (SCL) & Team Teaching
Lebih terperinciHUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Resita Alif Handayanti 201410104021
Lebih terperinci