PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN
|
|
- Adi Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN Oleh : Hadiyati Tarwan Pustakawan BPPT Abstrak Waktu merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Merugilah orang-orang yang tidak dapat memanfaatkan waktunya dengan optimal. Untuk itu diperlukan suatu pengelolaan atau manajemen waktu yang tepat dalam menjalankannya. Manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya dapat terselesaikan. Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nunda, sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Membangun disiplin diri menjadi langkah awal untuk bisa sukses. Sebagai Pustakawan dan +seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang dikenal sekarang dengan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas memberikan pelayanan pada masyarakat, sangat diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja atau prestasi kerjanya. Prestasi kerja pegawai ini salah satunya dapat dicapai melalui pemanfaatan manajemen waktu yang baik. Menajemen waktu yang tepat dapat mengurangi terbuangnya waktu kerja dengan sia-sia, sehingga kinerja atau prestasi kerja dapat diraih dengan maksimal. Dengan menghargai waktu sesuai dengan porsinya, maka setiap detik, menit bahkan jam yang dilewati akan memberikan manfaat. Kata kunci : Pustakawan, manajemen waktu, disiplin, prestasi kerja PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang memiliki modal waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari semalam. Tapi mengapa ada sebagian orang yang dengan aktifitasnya mengaku sangat sibuk, padahal jadwal kegiatannya tidak sesibuk orang lain yang jauh lebih padat. Sebenarnya, jika kita ingin mengatur kehidupan dan membuatnya menyenangkan, sebagai permulaan yang kita butuhkan adalah mengatur waktu kita sendiri. Tak perlu dipertanyakan lagi, pengaturan waktu yang efektif merupakan hal mendasar untuk lingkup berbagai wilayah kehidupan dan seberapa banyak diantara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan semasa hidup kita. Berapa banyak nafas yang kita hembuskan, sebanyak itu pula waktu kita telah berlalu. Ini bukan masalah yang remeh, tapi ini akan menjadi sejarah hidup kita dan akan dipelajari oleh generasi setelah kita. Waktu memang selalu berjalan dan akan terus berjalan. Waktu tidak dapat diciptakan oleh manusia, tapi waktu bisa kita
2 manfaatkan bersama. Begitu banyak waktu yang ada di kehidupan kita, tapi pertanyaannya adalah sudah berapa persen waktu yang telah kita manfaatkan untuk kemajuan diri kita. Pengelolaan waktu dikenal juga dengan istilah Manajemen Waktu. Manajemen waktu merupakan alat yang efektif dalam membantu seseorang untuk mencapai tujuannya, untuk itu dibutuhkan pemahaman yang tepat untuk mengamalkan ilmu manajemen waktu tersebut, agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Manajemen waktu ini juga sangat dibutuhkan oleh kita sebagai Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas sehari-hari sebai pelayan masyarakat. Agar waktu yang hanya tersedia selama 7,5 jam sehari selama 5 hari kerja itu dapat digunakan sebaik mungkin dalam memberikan palayanan yang terbaik pada masyarakat. PEMANFAATAN MANAJEMEN WAKTU Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau detik. Namun ada sebagian orang yang mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan sesuatu, sebagian lagi justru dapat menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan orang lain. Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan bahkan menjadi sumber masalah dalam pemborosan waktu. Kebiasaan seperti melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dikerjakan sama sekali tanpa disadari adalah sesuatu yang sering dilakukan. Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seuruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaaan berada atau berlangsung. Dari hal tersebut dapat dikatakan skala waktu merupakan interval atau jarak antara dua buah keadaan atau kejadian atau bisa juga merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Manajemen waktu adalah suatu kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan (Dejanasz, 2002). Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan kesejahteraan. Dalam rentang waktu yang sama, bisa jadi 2 orang yang berbeda menghasilkan output yang berbeda, baik jumlah maupun kualitasnya. Kondisi itulah yang menunjukan bahwa adanya manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal dengan rapi dan semuanya dapat terselesaikan.
3 Manajemen waktu adalah pengelolaan suatu rangkaian atau proses yang akan terjadi pada masa sekarang ataupun pada masa yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, bagaimana cara mengelola waktu dengan baik? Menurut Trihono (2005), model manajemen yang paling sederhana adalah model PIE yaitu planning (perencanaan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Model pertama adalah planning (perencanaan). Dalam manajemen waktu sangat dibutuhkan perencanaan dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan prioritasnya. Merencanakan apa yang akan kita lakukan membantu kita untuk lebih mudah mengerjakan pekerjaan tersebut dan sesuai dengan hasil yang diinginkan. Model yang kedua adalah implementation (implementasi). Rencana yang telah disusun pada model pertama, dilaksanakan sesuai dengan tingkat prioritas tertinggi. Dalam pelaksanaan rencana ini hindari untuk melakukan perkerjaan lain padahal pekerjaan dengan prioritas pertama belum selesai. Fokus adalah kunci dalam melakukan pekerjaan yang direncanakan. Model yang ketiga adalah evaluation (evaluasi). Mengevaluasi pekerjaan atau tugas yang telah dilaksanakan sangat penting untuk perencanaan selanjutnya. Evaluasi ini berupa seberapa besarkah usaha kita dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, seberapa banyakkah pekerjaan yang dapat kita kerjakan, ataupun bagaimanakah hasil dari pengerjaan tugas-tugas kita, apakah mencapai target atau tidak. a. Pentingnya Manajemen Waktu Adapun alasan pentingnya me-manage waktu antara lain : 1) Membantu dalam membuat prioritas Mana pekerjaan yang harus didahulukan, dikerjakan setelah pekerjaan pertama selesai atau dapat ditunda penyelesaiaanya. 2) Waktu itu sangat berharga Waktu adalah harta yang sangat mahal. Waktu lebih mahal dari uang. Untuk menghargai waktu diperlukan kegiatan-kegiatan yang positif agar waktu tidak terbuang dengan percuma. 3) Memberi kebebasan dan kendali Kita yang memegang kendali atas waktu bukan waktu yang mengendalikan kita. Waktu dapat menjadi anugrah jika kita dapat mengendalikan dan mengelolanya secara benar dan bijaksana.
4 b.wab. Pnsip Manajemen Waktu b. Prinsip Manajemen Waktu Agar dapat me-manage waktu dengan tepat, diperlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar manajeman waktu, antara lain : 1) Menetapkan Tujuan (A goal) Tujuan atau target merupakan arah atau sasaran yang ingin dicapai dalam melakukan sesuatu hal. Tujuan memberikan arah terhadap apa yang dilaksanakan. Tujuan dapat dibedakan atas : tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 2) Menetapkan Rencana (A plan) Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan. Perencanaan memberikan gambaran apa yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Rencana memberikan peta terhadap pencapaian tujuan. 3) Tindakan ( Take action) Melakukan apa yang telah direncanakan. Target dan rencana yang telah dibuat tidak akan berarti jika tidak dilakukan/kerjakan. c. Faktor Penghambat Manajemen Waktu Ada kalanya rencana-rencana yang telah disusun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sering muncul hal-hal penting maupun tidak penting yang menghambat kelancaran Pengelolaan waktu. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1) Mengerjakan pekerjaan yang disukai terlebih dahulu terutama di awal waktu, baru menyelesaikan pekerjaan yang kurang diminati di penghujung waktu. 2) Mengerjakan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu di awal waktu dan mengerjakan pekerjaan yang sulit di akhir waktu 3) Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang cepat waktu penyelesaiannya, sebelum mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan waktu penyelesaian yang lama. 4) Mengerjakan pekerjaan darurat/mendesak sebelum mengerjakan pekerjaan penting. 5) Menunda-nunda pelaksanaan pekerjaan hingga mendekati batas waktu. 6) Menyusun skala prioritas bukan berdasarkan tingkat kepentingannya. 7)Terperangkap dalam situasi memenuhi tuntutan yang mendesak dan memaksa.
5 7) Kemampuan dalam memanajemen waktu berkaitan erat dengan kebiasaan sehari-hari. Jika telah terbiasa dengan hidup tanpa planning atau suka menunda-nunda waktu untuk penyelesaian suatu pekerjaan akan sangat sulit mendisiplinkan diri dengan jadwal waktu yang terencana. Keberhasilan hanya akan dapat diraih jika dapat merubah kebiasaaan kearah yang lebih baik terutama dalam hal manajemen waktu PRESTASI KERJA Kinerja atau prestasi kerja adalah : hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2002), prestasi kerja adalah : hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sementara Moenir (2005) berpendapat bahwa prestasi kerja adalah : Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan Berdasarkan defenisi-defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang, melalui totalitas kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja antara lain sebagai berikut : 1) Faktor Kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) seseorang terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realiti (knowledge + skill). Artinya, seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ ) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu penempatan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man on the right place, the right man on the right job).
6 2) Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seseorang dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri seseorang, yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Selain itu sikap mental juga berperan dalam pencapaian prestasi kerja. Sikap mental merupakan suatu kondisi mental yang mendorong diri seseorang untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Berkenaan dengan hal tersebut seorang pegawai harus memiliki sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi). Disini dimaksudkan seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja aman dan nyaman antara sesama pegawai. TIPS-TIPS MANAJEMEN WAKTU Langkah apa sajakah yang perlu dilakukan dalam mengatur waktu yang baik dan efektif? Mari kita bahas bersama tips-tips manajemen waktu yang bisa diterapkan setiap harinya. 1. Mulailah membuat skala prioritas. Ketika tugas atau pekerjaan kita menumpuk, waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas-tugas tersebut. Untuk itu buatlah skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, serta pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Dengan begitu semua target dapat terselesaikan tepat pada waktunya. 2. Belajar disiplin dan tidak menunda pekerjaan. Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nundanya. Sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan kita hanya akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. 3. Buatlah jadwal sebagai alat bantu dalam manajemen waktu. Salah satu alat bantu yang dapat mengingatkan segala pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu jadwal kegiatan kita sendiri. Usahakan memiliki jadwal rencana kegiatan harian, dan pastikan kita mencantumkan pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan pada hari ini.
7 4. Upayakan selalu fokus dan tuntaskan setiap pekerjaan. Mengerjakan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan tentunya tidak akan menghasilkan output yang optimal. Lebih baik kita fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru kemudian kita mengerjakan tugas yang berikutnya. Cara ini sangat membantu untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan dapat tercapai sesuai dengan target waktunya. 5. Hargailah setiap waktu yang kita habiskan. Manfaatkan setiap waktu yang kita habiskan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga dan pikiran kita untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran. Sehingga pada saat masuk jam kerja, pikiran dan tenaga sudah siap digunakan untuk bekerja kembali secara optimal. Pastikan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, karena manajemen waktu merupakan awal sebuah keberhasilan Anda. KESIMPULAN Sukses merupakan hasil dari kebiasaan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperlancar bagaimana kita menggunakan waktu, yakni dimulai dengan kebiasaan mengontrol diri. Sekali kita bisa, seterusnya kebiasaan bagus ini jadi hal alami. Dalam banyak kasus, sukses bukan dihasilkan dari hal yang tak biasa, tapi lebih sebagai hasil dari kemampuan seseorang untuk "menguasai keduniawian". Dengan konsisten menampilkan seluruh tugas penting yang belum sempurna, sejalan dengan waktu aktivitas ini akan berubah jadi pencapaian besar. Hentikan Kebiasaan Menunda. Kebiasaan untuk menunda adalah kebiasaan buruk yang harus kamu hilangkan mulai kini! Selain tidak produktif, kebiasaan ini akan membuat hariharimu berantakan dan mencegahmu untuk sukses dalam segala hal. Sikap disiplin harus ditanamkan sejak dini mulai dari kita masih kecil. Disiplin sangat berpengaruh bagi keberhasilan kita dimasa datang. Orang sukses adalah orang yang selalu disiplin. Untuk kualitas hidup yang lebih baik dan tertata maka perilaku disiplin harus
8 ditanamkan, disiplin dalam hal apapun. Salah satu perilaku disiplin yang harus selalu dijalankan yaitu disiplin waktu. Mengelola waktu dengan baik berarti mengelola hidup Anda dengan baik pula. Manusia tidak semua diberkahi dengan kecemerlangan, penampilan yang baik, atau banyak uang, tapi kita masing-masing mendapatkan jumlah waktu yang sama setiap hari. Ada banyak yang dapat dicapai dalam 24 jam, dan ada juga yang tidak mencapai apapun sama sekali. Semuanya terserah Anda untuk memanfaatkan waktu secara optimal karena ini adalah hidup Anda. Waktu adalah hidup dan modal kita, dengan kata lain waktu adalah umur kita. Maka, janganlah menyia-nyiakannya. Waktu juga ibarat pedang. Bila kita tidak mahir menggunakan dan memainkannya, bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia akan melukai atau bahkan membunuh diri kita sendiri. Jadi, belajarlah cara memainkan pedang, dalam arti mengelola waktu agar ia tidak menjadi senjata makan tuan. Dalam kehidupan moderen seperti sekarang ini, semua orang dituntut untuk dapat lebih profesional dalam bekerja maupun menjalani kehidupan pribadi. Tuntutan tersebut sangat dirasakan ketika upaya pelayanan dalam berbagai bidang menjadi hal yang sangat vital. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan terutama dalam menyelesaikan pekerjaannya, seseorang perlu melakukan manajemen diri. Manajemen waktu merupakan salah satu manajemen diri dalam upaya agar seseorang dapat lebih professional bekerja. Daftar Pustaka Covey, Stephen R Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif (The 7 Habits of Highly Effective People). Jakarta : Binarupa Aksara. Dejanasz, S.C Interpersonal Skills in Organization. Boston : Mc-Graw Hill. Kamus Besar Bahasa Indonesia.1997 Keenan, Kate Management Guide to Making Time (terjemahan). West Sussex: Ravette Books Limited. Treacy, Declan Successful Time Management in a Week (terjemahan). Inggris: Hodder &
9 Stoughton. Trihono MANAJEMEN PUSKESMAS BERBASIS PARADIGMA SEHAT. Jakarta: CV. Sagung Seto.
MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF
MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF Oleh : Rosita E.K., M.Si Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS
MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Modul ke: 10Fakultas Yusman, Ekonomi dan Bisnis 1. Manajemen Waktu 2. Jenis-jenis Waktu 3. Mengelola Waktu yang dapat Diatur secara Efektif 4. Menyusun Prioritas
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Anggia (2005), dengan judul
Lebih terperinciSALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen
SALESMANSHIP Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen Pengertian manajemen waktu (Time Management) lainnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu
Lebih terperinciETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Pendahuluan. Modul ke: Jenis Jenis Waktu. Daftar Pustaka. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: 10Fakultas ISLAHULBEN, Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen ETIK UMB Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas SE., MM Pendahuluan Manajemen Waktu Akhiri Presentasi Jenis Jenis Waktu Daftar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa
BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa diterjemahkan
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS
Modul ke: MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK Fakultas TEKNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEKNIK INDUSTRI www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB 9 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS
BAB 9 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Modul ke: 09 Mengapa dipelajari? Waktu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Kita hidup dalam waktu yang terbatas dan terus berjalan. Banyak
Lebih terperinciMENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS
Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS www.mercubuana.ac.id Program Studi AKUNTANSI MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Penilaian Prestasi Kerja a. Pengertian Prestasi Kerja Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata job performance
Lebih terperinciMengelola Waktu dan Menyusun Prioritas
Modul ke: 08Fakultas Addys EKONOMI DAN BISNIS Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Aldizar, LSQ, MA Program Studi Akuntansi Waktu adalah uang. Waktu UNIK: tidak dapat diganti, tidak dapat disimpan, tidak
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen sebagai ilmu mengandung pengertian bahwa ilmu manajemen itu dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok (berorganisasi). Misalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik. Dalam reformasi kepegawaian, salah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah kota Salatiga sudah mengupayakan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan berbagai cara dan strategi. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kemakmuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil ataas pelaksanaan tugas tertentu. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
Lebih terperinciTIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA
TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA Produktivitas kerja adalah ukuran mengenai apa yang telah diperoleh dari apa yang telah diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan pada
Lebih terperinciPanduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008
Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat dari luar kota, khususnya pada saat akhir pekan maupun ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini menuntut
Lebih terperinciTips Memilih Perguruan Tinggi
Tips Memilih Perguruan Tinggi Oleh: Ali Mahmudi. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Makalah Disampaikan Pada Seminar Tips Memilih Jurusan, Kembangkan Bakatmu, Tentukan Pilihanmu di SMA N 3 Klaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil adalah salah satu elemen yang memegang tanggung jawab dalam suatu organisasi, baik itu dalam perencana, pelaksana dan penggerak serta sekaligus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan perkembangan suatu perusahaan atau organisasi, karena dengan kualitas sumber daya yang kurang cukup,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN ETIK UMB. Manajemen Waktu. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Manajemen Waktu Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi 11 A21311EL Yani Pratomo, S.S, M.Si. Abstrak Kali ini, kita akan membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rue (dalam Tjandra 2005:38) didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang, untuk saat ini banyak mengalami perubahan disegala bidang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat aktivitas orang-orang dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Guru Istilah kinerja berasal dari kata bahasa Inggris performance yang berarti unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan
Lebih terperinciPengembangan Kepribadian Mahasiswa. Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Disajikan dalam Pelatihan Advokasi Dasar oleh Lembaga Advokasi Pendidikan Yogyakarta (LAPY), pada tanggal 18 Februari 2009 Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si JENDELA
Lebih terperinciETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Modul ke: 10Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: 10Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Pengelolaan Waktu/Manajemen Waktu Waktu adalah Uang Waktu UNIK: tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Untuk dapat bersaing dan bertahan, maka organisasi perlu memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Banyak perusahaan menyadari bahwa unsur manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk ativitas. Brahmasari (2004) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang Dalam Mengembangkan Keterampilan Melalui Pendidikan dan Latihan Dalam rangka pengembangan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagai perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Instansi pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk pelayanan
Lebih terperinciETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI
Modul ke: ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kualitas Kehidupan Kerja 2.1.1 Konsep Kualitas Kehidupan Kerja Konsep kualitas kehidupan kerja mengemukakan pentingnya penghargaan terhadap manusia dalam lingkungan kerjanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah diamanatkan di dalam peraturan perundangundangan, aparatur negara dalam meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas Efektifitas merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti dapat menggunakan konsep-konsep
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terlaksanannya fungsi rekruitmen. Seperti halnya fungsi rekruitmen, proses seleksi
BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Penempatan Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah terlaksanannya fungsi rekruitmen.
Lebih terperinciTIME MANAGEMENT. Materi berasal dari berbagai sumber
TIME MANAGEMENT Materi berasal dari berbagai sumber Sasaran Program Memahami konsep dan pentingnya menghargai waktu. Memahami cara menentukan prioritas. Mampu melakukan penjadwalan aktivitas yang efektif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat sangat penting dan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Banyak ahli mendefinisikan motivasi dengan cara dan gaya yang berbeda, namun esensinya menuju kepada maksud yang sama. Kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen
Lebih terperinciMeningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Ima Mumpuni / Abstrak
Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja Ima Mumpuni / 207000095 Abstrak Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan dalam melakukan manajemen waktu disini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja karyawan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Medan menyatakan bahwa variabel Stress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimiliki perusahaan, tanpa dukungan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, peran SDM (Sumber Daya Manusia) dalam organisasi bisnis menjadi isu penting. Sumber daya manusia memegang peran utama dalam setiap kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Pengertian Kinerja Kinerja karyawan merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan
Lebih terperinciThe 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective People 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif Stephen R. Covey Dasar Pemikiran KITA ADALAH APA YANG KITA KERJAKAN BERULANG-ULANG,. KARENA ITU, KEUNGGULAN BUKANLAH SUATU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tingggi (KBBI, 1991). Tujuan seseorang
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2
MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekrutmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan, seleksi, dan penempatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat menentukan bagi keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian untuk sebagian orang lainnya. Betapa sering kita mendengar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi sebagian orang, waktu sangatlah berharga, tapi tidak demikian untuk sebagian orang lainnya. Betapa sering kita mendengar pepatah mengatakan waktu adalah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Produktivitas Sejak awal perkembangan hingga kini, pengertian produktivitas sangat beragam disampaikan dan didefinisikan oleh para ahli, namun pada dasarnya produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cenderung bereaksi dan bertindak dibawah reaksi yang berbeda-beda, dan tindakantindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak selamanya berjalan dengan mulus, tenang, penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Tetapi seringkali manusia menghadapi berbagai cobaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya AFTA pada tahun 2003 yang lalu, Indonesia bukan hanya dibanjiri oleh produk luar tetapi banyak juga profesional dari luar negeri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciKinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK
Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Yanti Wulansari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai Dinas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI 1
IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI 1 Oleh: Okie Mariana Claudia Salindeho 2 ABSTRAK Pegawai ASN dapat dikatakan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SKP DALAM MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI Oleh Ikhwan,S.Sos.,MM (Pustakawan Madya UNRAM)
IMPLEMENTASI SKP DALAM MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI Oleh Ikhwan,S.Sos.,MM (Pustakawan Madya UNRAM) PENDAHULUAN Tuntutan peningkatan kualitas kinerja pustakawan berdasarkan system karier
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas adalah menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan, masa depan dan perkembangan suatu perusahaan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Defenisi Kepemimpinan a) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang saling berbeda-beda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Pokok Kepegawaian yaitu Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 telah dirubah melalui Undang - Undang nomor 43 Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendengarkan kuliah, dan disiplin mengerjakan tugas. Namun, tidak sedikit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Realita sekarang ini, sebagian masyarakat beranggapan bahwa kuliah adalah gaya hidup untuk memperoleh gelar sarjana. Hadir tepat waktu, duduk, mendengarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu memberikan pengetahuan dasar dan sejumlah keterampilan khusus serta pelatihan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak adalah harapan dan merupakan aset keluarga dan bangsa, anak diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI Salah satu amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja yang berarti pelaksanaan kerja merupakan suatu proses untuk pencapaian suatu hasil. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan modal terpenting di perusahaan dalam mendukung berjalannya perusahaan agar dapat berjalan dengan baik, tanpa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu tertentu, dimana dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu pesat, mulai dari berubahnya gaya hidup masyarakat hingga meningkatya kebutuhan-kebutuhan yang
Lebih terperinciPENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah melakukan suatu penundaan atau menunda. Namun terkadang individu melakukan penundaan hanya sekali, tetapi
Lebih terperinci