HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA. Kunthi Dwijayanti Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA. Kunthi Dwijayanti Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang"

Transkripsi

1 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA Kunthi Dwijayanti Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sense of humor dengan konsep diri pada remaja. Data sense of humor diambil dengan menyebarkan skala yang diadaptasi dari skala MSHS (Multidimensional Sense Of Humor Scale) yang dikembangkan oleh Thorson dan Powell (1997) sedangkan konsep diri menggunakan skala TSCS (Tennesee Self Concept Scale) yang dikembangkan oleh Fitts dan telah diadaptasi oleh Putra (2012). Subjek dalam penelitian ini adalah 216 orang siswa SMK Negeri 2 Malang yang berusia tahun. Penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk pemilihan sekolah, simple random sampling untuk pemilihan kelas, dan metode analisis korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dengan kategori rendah antara sense of humor dengan konsep diri pada remaja berarti jika sense of humor tinggi maka konsep diri pun akan tinggi. Kata Kunci: Sense Of Humor, Konsep Diri, Remaja ABSTRACT This research was aimed to know the relations of sense of humor with the self concept in adolescence. Sense of humor taken with spreading scale adapted from MSHS (Multidimensional Sense Of Humor Scale) developed by Thorson and Powell (1997) whereas self concept uses TSCS (Tennessee Self Concept Scale) developed by Fitts and that is already adapted by Putra (2012). The subject in this study was 216 students of SMK Negeri 2 Malang within the age of 15 to 18 years old. This research uses purposive sampling for the selection of school, simple random sampling for the selection of class, and corelational analysis method. The results showed that there is a positive relationship with low category between sense of humor and self concept in adolescent means that if high sense of humor then self concept will be high. Keywords: Sense Of Humor, Self Concept, Adolescent 1

2 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masa remaja adalah peralihan masa perkembangan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Masa remaja secara tahap perkembangan sosial memasuki krisis identitas. Menurut Erikson, tugas utama dari masa remaja adalah menghadapi krisis dari identitas versus kekacauan identitas untuk menjadi orang dewasa yang unik dengan pemahaman diri sendiri yang koheren dan memiliki peran yang bernilai dalam masyarakat. Selain itu, remaja secara sosial pada umumnya memasuki suatu kelompok yang mereka anggap cocok dengan dirinya masing-masing. Remaja cenderung memasuki suatu kelompok untuk mendapatkan pengakuan serta mengikuti peraturan yang ada pada kelompok tersebut sehingga perilaku remaja didasari oleh ajakan teman sebaya dalam kelompok tersebut. Remaja baru menyadari bahwa perilaku mereka benar atau salah dari dampak perilaku yang mereka lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa secara psikologis remaja mulai mencari gambaran tentang dirinya yang biasanya dinamakan konsep diri. Konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya. Keyakinan seseorang mengenai dirinya bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, penampilan fisik, dan lain sebagainya (Sarwono dan Meinarno, 2009). Konsep diri bukanlah sesuatu yang tiba-tiba ada atau muncul. Pembentukan konsep diri merupakan hasil dari tindakan sendiri dan dipengaruhi oleh orang lain dalam proses interaksi sosial (Sarwono dan Meinarno, 2009). Konsep diri berdasarkan pembentukannya terdiri dari dua yaitu konsep diri primer dan konsep diri sekunder. Konsep diri primer adalah konsep diri yang terbentuk berdasarkan pengalaman anak di rumah.konsep diri sekunder adalah konsep diri yang terbentuk oleh lingkungan luar rumah seperti teman sebaya dan masyarakat (Ghufron & Risnawati, 2012). Hal ini juga diungkapkan oleh Kirsh (2005) bahwa pembentukan konsep diri pada remaja yaitu melalui interaksi dengan orang lain. Ditinjau dari pembentukan konsep diri khususnya pada diri remaja, mereka belajar tentang dirinya sendiri melalui umpan balik yang mereka terima dari orang lain, contohnya jika teman mengunakan humor yang negatif maka individu yang menerima umpan balik akan menurunkan konsep dirinya. Hal ini menunjukkan remaja mulai mengembangkan konsep diri. Humor dapat membantu individu dalam mengembangkan konsep diri secara positif.

3 3 Humor dipandang sebagai cara yang aman untuk mengeksplorasi guna proses pengembangan konsep diri. Humor dibagi menjadi dua jenis yaitu adaptif humor adalah humor yang bersifat positif sedangkan humor maladaptif adalah humor yang bersifat negatif. Penggunaan humor adaptif berhubungan dengan konsep diri yang positif dibandingkan dengan humor maladaptif. Humor juga dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah krisis identitas yang diungkapkan oleh Erikson. Sejauh ini humor merupakan cara yang aman untuk berurusan dengan emosi negatif seperti rasa takut dan malu (Kirsh, 2005). Humor itu sendiri memiliki definisi yaitu komunikasi yang dilakukan melalui gambar lucu atau cerita singkat yang memiliki unsur kelucuan yang mampu menggelitik rasa ketawa seseorang (Darmansyah, 2010). Respon penerima humor yaitu tersenyum atau tertawa. Bagi individu yang dapat merasakan, mengamati, menciptakan dan mengungkapkan humor dinamakan sense of humor (Zulkarnain dan Novliadi, 2009). Menurut Darmansyah (2010) bagi individu memiliki sense of humor yang tinggi merupakan salah satu bagian terpenting dari beberapa hal yang diperlukan untuk membentuk sebuah kepribadian yang menarik. Sebagian individu lebih mudah bergaul dan merasa nyaman ketika berada di hadapan teman yang humoris dan membuat individu terkesan terlihat tidak terlalu kaku. Hal tersebut disebabkan karena individu memiliki selera humor yang tinggi (Darmansyah, 2010). Sense of humor itu sendiri memiliki definisi menurut Hughes (2008) merupakan kemampuan setiap orang dalam mempersepsikan, mengekspresikan, dan menikmati humor. Bagi remaja, dimana membuat seseorang yang tertawa akan berdampak positif bagi penerima humor karena individu tersebut sedang mengembangkan konsep diri mereka sendiri. Selain itu, remaja awal mulai bereksperimen dengan satu jenis humor saja yaitu jenis humor adaptif saja atau jenis humor maladaptif saja. Ketika mulai beranjak menuju remaja akhir, mereka sudah mulai menggabungkan dua jenis humor adaptif dan maladaptif (Krish, 2005). Menurut Thorson dan Powell dkk, (1997) sense of humor jika ditinjau dari usia individu yang lebih muda (17-21 tahun), kebutuhan untuk penciptaan humor lebih besar dikarenakan untuk kebutuhan secara sosial. Individu yang lebih muda berusaha lebih keras untuk menciptakan humor. Berbagai penjelasan yang ada di atas yang akhirnya menggugah penulis untuk membuat suatu penelitian hubungan sense of humor dengan konsep diri pada remaja. Peneliti mengambil tema ini karena masa remaja adalah masa mencari gambaran diri yang sebenarnya

4 4 yang ada pada dirinya yang sesuai dengan teori tahap perkembangan sosial Erikson serta remaja memiliki kebutuhan yang kuat untuk adanya penerimaan kawan sebaya. Selain itu, penggunaan sense of humor dapat membuat suasana yang nyaman sehingga mempermudah individu untuk bergaul dengan teman sebaya serta pengunaan humor yang bersifat positif dapat memberikan dampak pengembangan konsep diri yang positif. TINJAUAN PUSTAKA Sense Of Humor Menurut Gomes (Zulkarnain dan Novliadi, 2009) suatu proses dimana individu dapat mengamati, merasakan, atau mengungkapkan humor, seseorang memerlukan kepekaan terhadap humor yang sering disebut dengan sense of humor. Menurut Hughes (2008) sense of humor merupakan kemampuan setiap orang dalam mempersepsikan, mengekspresikan, dan menikmati humor. Menurut Martin (2007) Sense of humor dikonsepkan sebagai perilaku kebiasaan (kecenderungan untuk sering tertawa, untuk memberitahu lelucon dan menghibur orang lain dengan spontan, menertawakan humor dari produksi orang lain), kemampuan (untuk membuat humor, untuk menghibur orang lain, untuk mendapatkan lelucon, mengingat lelucon), sifat temperamen (kebiasaan kegembiraan dan jiwa bermain), respon estetika (kesenangan jenis tertentu dari bahan humoris), sikap (sikap positif terhadap humor dan orang-orang yang humoris), dan mekanisme pertahanan (kecenderungan untuk mempertahankan perspektif humor dalam menghadapi kesulitan). Konsep Diri Konsep diri adalah konsep diri merupakan suatu skema, yaitu pengetahuan tentang diri, yang mempengaruhi cara seseorang mengolah informasi dan mengambil tindakan (Sarwono dan Meinarno, 2009). Selain itu, menurut Ghufron & Risnawati (2012) konsep diri adalah apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri. Sekaligus menurut Fitts konsep diri adalah bagaimana individu melihat dirinya sendiri secara internal dan eksternal (Gable dkk, 1973). Remaja Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009) rentang usia remaja yaitu sekitar umur sebelas tahun sampai dua puluh tahun. Menurut Santrock (2003) sekitar 10 tahun -12 tahun

5 5 sampai 18 tahun-21 tahun. Menurut Monks (2002) membedakan masa remaja menjadi tiga bagian, yaitu masa remaja awal mulai dua belas tahun sampai lima belas tahun, masa remaja pertengahan mulai lima belas tahun sampai delapan belas tahun, dan masa remaja akhir mulai delapan belas tahun sampai dua puluh satu tahun. Perkembangan remaja secara kognitif menurut Piaget sekitar usia 11 ke atas memasuki tahap operasional formal bahwa remaja memiliki kemampuan kognitif untuk mengembangkan hipotesis, atau memperkirakan cara memecahkan masalah dan mereka melakukan secara deduksi secara sistematis (Santrock, 2003). Sedangkan secara sosial menurut Erikson, tugas utama dari masa remaja adalah menghadapi krisis dari identitas versus kekacauan identitas untuk menjadi orang dewasa yang unik dengan pemahaman diri sendiri yang koheren dan memiliki peran yang bernilai dalam masyarakat (Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). METODE PENELITIAN Responden dan Desain Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Malang kelas X sebanyak 216 siswa. Teknik pengambilan sampel sekolah pada penelitian ini adalah sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Penulis menetapkan kriteria sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA, laki-laki dan perempuan, berumur 15 sampai 18 tahun. Teknik pengambilan sampel kelas pada penelitian ini adalah simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Alat Ukur dan Prosedur Penelitian Sense Of Humor dalam penelitian ini diukur dengan skala yang disusun merupakan adaptasi dari skala MSHS (Multidimensional Sense Of Humor Scale) milik Thorson dan Powell (1997). Skal ini terdiri dari empat dimensi, yaitu humor production, coping with humor, attitude toward humor humorous people, dan humor appreciation. Skala MSHS terdiri dari 24 aitem, namun setelah uji coba pada penelitian ini, 4 aitem dari skala MSHS tidak lolos dengan batasan korelasi aitem 0,30 dan tidak diikutsertakan dalam penelitian yang sebenarnya. Cronbach s Alpha pada saat uji coba sebesar sebesar 0,895 sehingga

6 6 reliabilitas dianggap sangat baik/ tinggi dan skala sense of humor merupakan alat ukur yang reliabel. Konsep diri dalam penelitian ini diukur dengan skala yang disusun merupakan adaptasi dari skala TSCS (Tennesee Self Concept Scale) milik Fitts yang sudah diadaptasi oleh Putra (2012). Skala ini terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi internal dandimensi eksternal. Dimensi internal terdiri dari Identity, Self Satisfaction, dan Behavior. Dimensi eksternal terdiri dari Physical self, Moral-ethical self, Personal self, Family self, dan Social self. Skala TSCS terdiri dari 100 aitem, namun setelah uji coba pada penelitian ini, 30 aitem dari skala TSCS tidak lolos dengan batasan korelasi aitem 0,30 dan tidak diikutsertakan dalam penelitian yang sebenarnya. Cronbach s Alpha pada saat uji coba sebesar 0,957 sehingga reliabilitas dianggap sangat baik/ tinggi dan skala konsep diri merupakan alat ukur yang reliabel. Adapun prosedur yang dilakukan yang pertama adalah menentukan variabel penelitian kemudian peneliti mulai mencari informasi mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel. Kedua adalah menemukan desain penelitian termasuk menentukan subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan dalam proses penelitian yang dilaksanakan. Ketiga adalah peneliti melakukan persiapan penelitian termasuk membuat surat perizinan baik kepada pihak sekolah, penyusunan skala Sense Of Humor yang diadaptasi dari Thorson dan Powell (1997) kemudian diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia bersama rekan penulis sedangkan skala konsep diri berdasarkan teori konsep diri Fitts yang sudah diadaptasi oleh peneliti sebelumnya Putra (2012), dan peneliti melakukan uji coba skala. Selain itu, penulis juga membuat blue print. Keempat adalah peneliti akan melakukan pengolahan terhadap data penelitian dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Kelima adalah peneliti melakukan pembahasan mengenai hasil penelitian dengan teori semula. HASIL Hasil uji korelasi dapat diperoleh besarnya korelasi antara variabel sense of humor dan konsep diri diperoleh besarnya korelasi yaitu Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara positif antara sense of humor dengan konsep diri, dimana semakin tinggi tingkat sense of humor maka semakin tinggi tingkat konsep diri. Hasil signifikansi yang diperoleh Artinya nilai signifikansi lebih besar daripada α yaitu Oleh Karena itu H1 diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

7 7 hubungan yang signifikan antara sense of humor dengan konsep diri. Sesuai dengan pedoman intepretasi koefisien korelasi milik Sugiyono (2009) penelitian ini memasuki hubungan positif dengan kategorisasi yang rendah berarti jika sense of humor tinggi maka konsep diri pun akan tinggi. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel sense of humor memiliki hubungan positif dengan kategorisasi yang rendah dengan konsep diri pada remaja. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil koefisien korelasi sebesar dengan nilai signifikansi Ada beberapa hal yang dapat mengungkapkan hubungan sense of humor dengan konsep diri pada remaja. Jika ditinjau dari fungsi sense of humor bagi remaja, dapat mengantarkan hubungan sosial. Sense of humor memberikan kepribadian yang menarik dalam bergaul karena individu tersebut dapat membentuk suasana yang tidak kaku. Hal ini ditunjukkan pada penelitian Thorson & Powell (1997) sense of humor pada remaja memiliki kebutuhan untuk penciptaan humor lebih besar dikarenakan untuk kebutuhan secara sosial. Selain itu, humor juga memiliki manfaat secara perkembangan sosial. Jika ditinjau secara perkembangan sosial Erikson, remaja memasuki tahap identitas versus kekacauan identitas untuk menjadi orang dewasa yang unik dengan pemahaman diri sendiri yang koheren dan memiliki peran yang bernilai dalam masyarakat (Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Sesuai dengan penelitian Kirsh (2005) memberikan alasan bahwa humor dapat digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah krisis identitas yang diungkapkan oleh Erikson, sejauh ini humor merupakan cara yang aman untuk berurusan dengan emosi negatif seperti rasa takut dan malu. Humor juga dipandang sebagai cara yang aman untuk mengeksplorasi untuk proses pengembangan konsep diri. Penggunaan adatif humor berhubungan dengan konsep diri yang positif dibandingkan dengan maladaptif humor. Adaptif humor berhubungan dengan positif identitas dan keintiman yang lebih tinggi, kompetensi yang lebih tinggi pada perasaan penerimaan secara sosial, menarik secara fisik, dan berhasil dalam persahabatan. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang dapat mengamati, merasakan, atau mengungkapkan humor berarti individu memiliki sense of humor. Hasil pengembangan konsep diri bagi remaja yaitu dapat mengembangkan pengalaman atau peristiwa yang mereka alami. Konsep diri ini akan mengelola semua tindakan dan pengalaman mereka sendiri, membentuk umpan balik mengenai informasi dari lingkungan

8 8 sosial dan memotivasi tindakan dengan memberikan dorongan atau rangsangan dan perilaku terencana (Asbah dkk, 2014). Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan positif dengan kategori yang rendah. Jika dilihat dari jumlah subyek penelitian ini lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Jika ditinjau dari sense of humor antara laki-laki dan perempuan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Thorson dan Powell (1993) tidak ada perbedaan skor humor berdasarkan gender. Jika dilihat dari konsep diri ada perbedaan skor antara gender. Sesuai dengan penelitian Asbah dkk (2014) laki-laki memiliki skor konsep diri yang lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini disebabkan laki-laki memiliki tingkat kepercayaan diri lebih besar karena mereka dibesarkan sebagai kepala keluarga yang nantinya akan menjadi pemimpin masyarakat dan bangsa. Namun, wanita lebih pasif dan malu dibandingkan dengan laki-laki, sehingga menghalangi mereka untuk menampilkan kepercayaan dirinya (Asbah dkk, 2014). Hal ini juga diungkapkan penelitian milik Jackson (2009) menyatakan pengamatan perbedaan gender pada beberapa dimensi konsep diri bahwa hasil laki-laki lebih tinggi daripada cewek pada konsep diri secara sosial. Selain itu, jika ditinjau dari perbandingan standar deviasi hipotetik sense of humor sebesar 13.3 sedangkan standar deviasi empirik sebesar Begitu pula pada konsep diri, skor standar deviasi hipotetik sebesar sedangkan standar deviasi empirik sebesar Hal ini menunjukkan adanya variasi yang rendah antara sense of humor dengan konsep diri yang berarti pola sebaran data dalam memberikan gambaran mengenai karakter sampel yaitu masuk dalam kategori rendah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel sense of humor memiliki hubungan positif dengan kategorisasi yang rendah dengan konsep diri pada remaja. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil koefisien korelasi sebesar dengan nilai signifikansi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sense of humor dengan konsep diri yang berarti jika sense of humor tinggi maka konsep diri pun akan tinggi. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan positif dengan kategori yang rendah. Jika dilihat dari jumlah subyek penelitian ini lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Jika ditinjau dari sense of humor antara laki-laki dan perempuan menunjukkan tidak adanya perbedaan skor sedangkan ditinjau dari konsep diri menunjukkan skor laki-laki lebih tinggi

9 9 daripada skor perempuan. Hal ini disebabkan laki-laki menunjukkan tingkat kepercayaan diri lebih besar daripada perempuan. Diharapkan setelah mengetahui hasil ini, remaja lebih terbuka untuk mengenali humor, mengungkapkan humor, merasakan humor, menciptakan humor, dan menggunakan humor sebagai mekanisme coping dalam berbagai situasi pergaulan antar teman sebaya atau lingkungan sekitar. Penggunaan humor sebaiknya menggunakan humor yang bersifat positif yang artinya menggunakan lelucon dengan bahasa yang sopan daripada humor yang bersifat negatif yang artinya menggunakan orang lain sebagai bahan ejekan. Penelitian selanjutnya diharapkan memilih alternatif tempat lain untuk mengadakan penelitian, waktu pengisian skala yang tepat, jumlah perempuan dan laki-laki tidak berbeda jauh, dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat ukur ini atau mengembangkannya lebih lanjut serta dapat menggunakan topik yang serupa tetapi berbeda, misalnya dikaitkan dengan jenis humor. DAFTAR PUSTAKA Asbah dkk. (2014). Self Concept: Different among Malay Adolescent by Gender. Journal (online) Vol 10, ( diakses atau diunduh 6 Juni 2014 Bungin,Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: PT Bumi Aksara Gable, Robert K., La Salle, Arthur J., & Cook, Keith E. (1973). Dimensionality Of Self- Perception Tennessee Self-Concept Scale. Journal Perceptual and Motor Skills, 36, (online). (e-resources.pnri.go.id), diakses atau diunduh 24 Februari 2014 Ghufron, M. Nur., & Risnawati, Rini. (2012). Teori-Teori Psikologi Cetakan III. Yogyakarta: Ar-ruzz media Hughes, W.Larry. (2008). A Correlational Study of The Relationship Between Sense of Humor and Positive Psychological Capacites. Economics & Business journal: Inquiris & Perspektif (online). (e-resources.pnri.go.id), diakses atau diunduh 8 Oktober 2013

10 10 Jackson, Linda A., dkk. (2009). Self Concept, Self Esteem, Gender, Race, and Information Technology Use. Journal. CyberPsychology & Behavior Volume 12, Number 4 (online). (e-resources.pnri.go.id), diakses atau diunduh Kirsh, Gillian A. (2005). Humor Generation And Reception: Relationships With Self- Concept And Well Being. Thesis (online). The University Of Western Ontario. (eresources.pnri.go.id), diakses atau diunduh 6 Februari 2014 Martin, Rod.A. (2007). The Psychology of Humor An Integrative Approach. USA: Elsivier Academic Press (online). ( Diakses atau diunduh 9 Maret 2013 Monks, Knoers. (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya Cetakan Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Papalia, Olds, dan Feldman. (2009). Human Development, Edisi Kesepuluh. Salemba Humanika: Jakarta Putra, Bima Setiadi. (2012). Hubungan Konsep Diri Dengan Prestasi Akademik Siswa Kelas I Dan II Sma Santo Lukas Penginjil I Jakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Bina Nusantara Jakarta Santrock, W. John. (2003). Adolescence Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta Sarwono, Sarlito W., & Humanika. Meinarno, Eko A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Thorson, James, Powell, F.C, dkk. (1997). Psychological Health And Sense Of Humor. Journal of clinical psychology, vol 53 (8), (1997(online). ( Diakses atau diunduh 26 Juni 2013 (1993). Sense Of Humor And Dimensions Of Personality. Journal of clinical psychology, Vol. 49, No.6 (online). ( Diakses atau diunduh 27 Juni Zulkarnain., & Novliadi, Ferry. (2009). Sense Of Humor dan Kecemasan Menghadapi Ujian di Kalangan Mahasiswa. Jurnal. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42, No. 1.( Diakses atau diunduh 28 Juni 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari : pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, alat ukur penelitian,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG Soraya Prabanjana Damayanti, Dinie Ratri Desiningrum* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Sorayadamayanti88@gmail.com

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian Kemampuan Memecahkan Masalah sosial dan rasa Humor, faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012 Roy Silitonga, Sri Hartati *) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan kepercayaan diri penyiar radio dikota Malang. Rancangan penelitian yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian Penyesuaian Diri Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dalam analisisnya dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD YANG SEDANG MENYUSUN USULAN PENELITIAN SKRIPSI

STUDI KORELASI ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD YANG SEDANG MENYUSUN USULAN PENELITIAN SKRIPSI STUDI KORELASI ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD YANG SEDANG MENYUSUN USULAN PENELITIAN SKRIPSI Fadhila Laraswaty Putri Universitas Padjadjaran Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Desain Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA ANGAKATAN 2013 DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA DAN SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Hubungan antara Persepsi... (Pratiwi Marisa Latief) 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN:

Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA. ISSN: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi PSIKOLOGIA ISSN: 185-0327 www.jurnal.usu.ac.id/psikologia HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA Title in English: THE RELATIONSHIP BETWEEN SENSE

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab 4, peneliti membahas mengenai presentasi dan analisis data mengenai diri subjek dilihat dari usia dan deskripsi data penelitian: hasil uji statistik dan uji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK Tri Oktha Ayu Evita (triokthaayuevita@rocketmail.com) 1 Muswardi Rosra2 Shinta Mayasari3 ABSTRACT This research aim was to determine

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR ISSN: 0854-2880 Jurnal Indigenous Vol. 13, No. 1, Mei 2015: 92-101 SENSE OF HUMOR SEBAGAI LANGKAH MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI GURU PPL DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Yuslam Sungkar dan Partini Fakultas

Lebih terperinci

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA AMANDA RIZKI NUR Dosen Pembimbing : Drs. Aris Budi Utomo, M.Si ABSTRAK Mahasiswa tentunya memiliki tugas perkembangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kahn (1990) mendefinisikan engagement sebagai hasrat karyawan

BAB II LANDASAN TEORI. Kahn (1990) mendefinisikan engagement sebagai hasrat karyawan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Work Engagement 2.1.1 Definisi Work Engagement Kahn (1990) mendefinisikan engagement sebagai hasrat karyawan terhadap peran mereka dalam pekerjaan, dimana mereka akan mengikatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH

PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH Fransisca Iriani Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta dosenpsikologi@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR. HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR Titis Indah Muharwati 1, Dr. Iin Tri Rahayu, M. Si, Psi 2, 2014 1 Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, NIM 10410056,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN Ahmad Afandi PG-PAUD FIP, IKIP PGRI Jember Jl. Jawa No. 10, Jember e-mail: a_afandi41@yahoo.com Abstract: The research subjects

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Salah satunya adalah kepercayaan diri (Self Confidence). Kepercayaan diri

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Salah satunya adalah kepercayaan diri (Self Confidence). Kepercayaan diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persaingan untuk mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan sangat besar. Sehingga banyak sifat pendukung kemajuan yang harus dibina sejak kecil. Salah satunya

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Devinisi Operasional Variabel - variabel yang hendak diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Independent

Lebih terperinci

Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi. Aquarista Stevie Pramudita Sukoco

Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi. Aquarista Stevie Pramudita Sukoco Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Aquarista Stevie Pramudita Sukoco Fakultas Psikologi stevie_choco@yahoo.com Abstrak Perbedaan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy. Nama : Sharen Ruth Christianty NPM :

Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy. Nama : Sharen Ruth Christianty NPM : Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy Nama : Sharen Ruth Christianty NPM : 16511726 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II : Praesti Sedjo, S.Psi., M.Si. :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mematangkan konsep

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN EXA ALIFA BUDIYANTO ABSTRAK Ketika mahasiswa memasuki perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua BAB III METODOLOGI A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan penekanan analisisnya menggunakan metode statistika dimana menurut Broot dan Cox (dalam Muhid,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada penelitian ini, responden berjumlah 160. Responden terdiri dari karyawan yang berstatus menikah. Adapun gambaran responden

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 1, Juli 2017, hal. 43-48 P-ISSN: 2579-9827, E-ISSN: 2580-2216 HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI 1 Ahmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the density (density) in a boarding house with student learning

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi.

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Sarjana Psikologi. i HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KEBAHAGIAAN PADA LANSIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: AYU PUSPITA 111301078 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel

Lebih terperinci

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rizki Ramadhani Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA DIDIK PRASETYO UTOMO Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, 75234. Indonesia E-mail : didik_utomo12@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan kecenderungan perilaku prososial terhadap siswa berkebutuhan khusus

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR DYAH NURUL HAPSARI Dr. Poeti Joefiani, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Pada dasarnya setiap individu memerlukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: IMAM DAMARA 091301032 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 GAYA PENGASUHAN CONSTRAINING DENGAN KOMITMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-concept pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas X Kota Bandung. Responden

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status identity di bidang akademik dalam pemilihan jurusan pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2007 di Universitas X, Bandung. Metode yang

Lebih terperinci

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X Dinda Puspa Handika, Imam Setyawan* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro E-mail: dinda.handika@gmail.com, imamsetyawan.psiundip@gmail.com

Lebih terperinci

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Dian Lati Utami, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang rentang kehidupannya individu mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus dijalani untuk tiap masanya. Tugas perkembangan tersebut terbentang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 2. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi dan Dukungan sosial

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 2. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi dan Dukungan sosial BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Berdasarkan landasan teori yang ada, serta rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Terikat

Lebih terperinci

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan

mereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO. HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO Ririn Handayani Zaenal Abidin *) Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi

Lebih terperinci