JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Analisis Keandalan pada Heat Recovery Steam Generator (HRSG) di T. JB U Gresik menggunakan metode Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) Zafrullah Ismail, Abdullah Alkaff, dan Nurlita Gamayanti Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya lita@ee.its.ac.id Abstrak Heat Recovery Steam Generator (HRSG) adalah salah satu komponen dari pembangkit listrik dengan prinsip jenis combined cycle yang digunakan pada usat Listrik Tenaga Gas dan Uap (LTGU). HRSG menggunakan dua turbin yaitu turbin gas sebagai turbin utama dan turbin uap. ermasalahan yang biasa terjadi adalah adanya kegagalan pada HRSG mempengaruhi kinerja. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pada komponen lainnya. Untuk mengetahui kegagalan yang terjadi, maka dilakukan analisis dengan mendeskripsikan model kegagalan pada HRSG. Metode yang digunakan untuk dapat mendeskripsikan suatu keandalan sistem adalah Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA). FMECA merupakan salah satu metode untuk analisis keandalan yang sering digunakan untuk memodelkan kegagalan dari suatu peralatan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa analisis keandalan dan aplikasi metode FMECA memberikan informasi bentuk kegagalan, penyebab kegagalan, dampak kegagalan dan penyelesaiannya dengan nilai Criticality. Dengan didukung oleh perangkat lunak berbasis pemrograman H dan MySQL, informasi pada bentuk kegagalan HRSG dapat dengan mudah dipelajari. Kata Kunci FMECA, HRSG, MySQL K I. ENDAHULUAN emrograman H dan EANDALAN sistem bertujuan untuk menganalisis kemampuan suatu peralatan atau sistem dapat menjalankan misinya dalam kurun waktu tertentu. enerapan teori analisis keandalan dapat digunakan sebagai acuan sebuah sistem atau peralatan produksi untuk dapat bekerja dengan baik, atau dapat didefinisikan sebagai probabilitas sistem dapat menjalankan fungsinya pada waktu tertentu dalam kondisi yang ideal. Analisis keandalan akan menginformasikan hal - hal penting yang diperlukan dalam pemeliharaan sistem. Mesin Heat Recovery Steam Generator (HRSG) yang terdapat di T. JB U Gresik merupakan salah satu mesin utama dalam proses pembangkitan listrik pada LTGU. Analisis keandalan pada mesin ini sangat diperlukan mengingat mesin rawan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada mesin ini dapat menyebakan produksi daya listrik terganggu. Karena itu diperlukan suatu analisis keandalan sistem pada HRSG untuk menentukan kelayakan pembangkit tersebut untuk dapat beroperasi atau tidak. eralatan HRSG yang dipakai secara terus menerus pasti akan mengalami penurunan nilai keandalan dikarenakan waktu pemakaian dan berbagai faktor kegagalan pada peralatan. Untuk dapat menghasilkan daya listrik yang baik maka peralatan HRSG harus memiliki nilai keandalan yang baik. Dalam menentukan nilai keandalan peralatan HRSG akan digunakan metode Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) untuk menginformasikan suatu bentuk kegagalan dan perfoma dari komponen pada HRSG, serta informasi ini dapat dijadikan acuan sebagai penentuan langkah yang tepat dalam melakukan pemeliharaan peralatan HRSG. ermasalahan yang sering terjadi adalah adanya kegagalan yang terjadi pada HRSG mempengaruhi kinerja sistem pembangkitan pada LTGU. Untuk mengetahui kegagalan yang terjadi, akan dilakukan analisis dengan mendeskripsikan model kegagalan yang sering terjadi pada HRSG, penyebab kegagalan yang mempengaruhi HRSG tidak bekerja secara maksimal, pengaruh kegagalan tersebut pada HRSG dan komponen lainnya. tersebut dapat mengakibatkan proses produksi daya listrik terhenti hingga berujung pada kerugian perusahaan pembangkit. Batasan masalah pada penelitian ini adalah peralatan yang menjadi objek analisis yaitu HRSG dan bagian - bagian yang ada didalamnya. Dari sistem yang ada, pemeliharaan peralatan yang dilakukan harus diprioritaskan menurut keandalan dari peralatan, dengan fokus pembahasan pada komponen kritis. Informasi yang dihasilkan pada analisis keandalan HRSG akan disajikan dalam sebuah perangkat lunak. Sistem perangkat lunak yang digunakan sebagai masukan data kerusakan dan kegagalan adalah bahasa pemrograman H dan MySQL yang telah dihasilkan menggunakan analisis metode FMECA. enelitian ini bertujuan untuk menganalisis peralatan HRSG dengan menggunakan metode FMECA dengan cara mengidentifikasi beberapa faktor dan parameter - parameter kegagalan pada HRSG, yaitu bentuk kegagalan, penyebab kegagalan, dampak kegagalan, fungsi peralatan, severity, menentukan komponen kritis pada HRSG. Dengan menggunakan metode FMECA maka dapat diidentifikasi tingkat kegagalan suatu peralatan, probabilitas kegagalan, dan dampak dari suatu kegagalan, serta memberikan informasi kepada pengguna / operator tentang adanya kegagalan sehingga mencegah terjadinya kegagalan yang sama dan juga kegagalan yang lebih jauh. Teori yang mendukung penelitian ini akan dijelaskan pada bab II. Lalu perancangan sistem akan dibahas pada bab III. ada bab IV akan dijelaskan tentang pengujian dan implementasi sistem. Serta akan ditutup dengan kesimpulan dan saran dibab V.

2 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) II. TEORI ENUNJANG A. Teori Keandalan Keandalan suatu sistem merupakan ukuran probabilitas yang merupakan fungsi dari waktu, sehingga untuk mengetahui keandalan sistem tersebut diperlukan suatu fungsi yang disebut Fungsi Keandalan. Fungsi ini menyatakan hubungan antara keandalan dengan waktu [1]. ada penelitian ini nilai keandalan peralatan terdistribusi weibull dengan 2 parameter. Fungsi kepadatannya diberikan sebagai: f(t) = βλ(λt) β 1 exp( λt β ) (1) Dimana : β = disebut dengan slope/kemiringan dari fungsi Weibull. β>0 λ = disebut skala parameter (menentukan karakteristik dari life time). λ>0 Dengan fungsi kumulatif : F(t) = 1 exp ( λt β ) (2) Sedangkan fungsi keandalannya: R(t) = exp ( λt β ) (3) Dengan fungsi laju kerusakan : λ(t) = h(t) = βλt β 1 (4) B. Sistem HRSG LTGU pada T. JB U Gresik memiliki beberapa komponen utama yaitu Gas turbin generator, HRSG, steam turbin generator, skema LTGU pada JB U Gresik ditunjukkan pada gambar 1. Sistem HRSG merupakan objek dari penelitian ini, HRSG adalah alat pembangkit listrik heat exchanger dari gas ke air dengan temperatur yang tinggi. Bagian - bagian HRSG dan foto HRSG yang erdapat pada JB Gresik ditunjukkan pada gambar 2. roses yang terjadi pada HRSG: Dimulai dari gas buang dari gas turbin dialirkan menuju HRSG melalui exhaust damper saat proses combine cycle. HRSG memiliki bagian utama, yaitu : reheater, high pressure (H) economizer primary, low pressure (L) economizer, L evaporator, high pressure (H) economizer secondary, H evaporator, primary super heater dan secondary super heater. Dan bagian atas HRSG stack dilindungi penutup yang disebut weather damper. Gas buang gas turbin yang memiliki temperatur ± 500 o C dialirkan menuju HRSG dan masuk pertama kali ke bagian secondary superheater. Air yang akan dipanaskan menjadi uap untuk operasi steam turbin berawal dari kondensor kemudian dipompa oleh Condenser Extraction ump (CE) menuju preheater HRSG untuk kemudian dialirkan menuju deaerator. Dearator berfungsi untuk mengikat kandungan gas - gas pada air yang dapat menyebabkan korosi. Setelah dari deaerator, air dibagi menjadi dua bagian berdasarkan tekanan yaitu high pressure (H) feed water low pressure dan (L) feed water yang nantinya akan dialirkan menuju HRSG masing masing menggunakan high pressure boiler feed pump (H BF) dan low pressure boiler feed pump (L BF). 1.1 B Y A S ST A C K H R S G I N LE T A I R FU E L C O M B U ST O R R E H E A T E R L E C ON OM I ZE R L DRUM H E C O N O M I ZE R 1 C O M R E SSO R G A S T U R B I N E T U R B I N E D S H E A T E R L E V A OR A T OR H E C O N O M I ZE R 2 H E V A OR A T OR SU E R H E A T E R 1 L B C H DRUM SU E R H E A T E R 2 E X H A U ST D A M E R H B C H E A D E R H E A D E R O EN CYCLE 1.2 B Y A S ST A C K H R S G DEAERAT O R A U X I LI A R Y A U X I LI A R Y I N LE T A I R FU E L C O M B U ST O R R E H E A T E R C O M R E SSO R G A S T U R B I N E T U R B I N E D S H E A T E R L E C ON OM I ZE R H E C O N O M I ZE R 1 L E V A OR A T OR H E C O N O M I ZE R 2 H E V A OR A T OR SU E R H E A T E R 1 L DRUM L B C H DRUM DEA STORAGE TANK L B O I LE R H B O I LE R FE E D U M FE E D U M H STEA M TU R B IN E L STEA M TURB INE SU E R H E A T E R 2 C ON D EN SOR E X H A U ST D A M E R H B C B Y A S LINE B Y A S LINE 1.3 B Y A S ST A C K H R S G SE A W A T E R I N LE T A I R FU E L C O M B U ST O R R E H E A T E R L E C ON OM I ZE R L E C ON OM I ZE R L DRUM C O M R E SSO R G A S T U R B I N E T U R B I N E D S H E A T E R H E C O N O MI I ZE R 21 L E V A OR A T OR H E C O N O M I ZE R 2 H E V A OR A T OR SU E R H E A T E R 1 L B C H DRUM C ON D E N SA T E E X T R A C T I O N U M SU E R H E A T E R 2 E X H A U ST D A M E R H B C CO MBINED CYCLE Gambar 1. Skema usat Listrik Tenaga Gas Uap Gresik

3 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) H feedwater dipompa oleh H BF menuju H economizer primary dan H economizer secondary HRSG, hasil pemanasan ini kemudian ditampung ke H drum. Di dalam H drum terjadi pemisahan uap dengan air. Air dipompa kembali menuju H evaporator HRSG untuk diuapkan dengan high pressure boiler circulating pump (H BC), selanjutnya hasil pemanasan itu ditampung kembali di dalam H drum untuk memisahkan uap dengan air. Uap dari H drum dipanaskan kembali di dalam primary dan secondary superheater untuk kemudian dialirkan ke dalam high pressure steam turbine (H ST) untuk proses operasi. Namun sebelumnya uap dari primary superheater yang akan menuju secondary superheater terlebih dahulu melewati desuperheater untuk pengendalian temperatur uap. Untuk L Feedwater dari dearator dipompa oleh L BF menuju L economizer HRSG untuk pemanasan dan kemudian ditampung di dalam L drum. Di dalam L drum terjadi pemisahan uap dengan air. Air dipompa kembali menuju L evaporator (HRSG) untuk diuapkan dengan low pressure boiler circulating pump (L BC), selanjutnya hasil pemanasan itu ditampung kembali di dalam L drum, untuk uap langsung dialirkan menuju low pressure steam turbine (L ST) untuk proses operasi. ada H dan L drum terdapat continuous blowdown dan blowdown yang bertujuan untuk menendalikan level saat start up. Gambar 2. HRSG U Gresik C. Metode FMECA Metode analisis keandalan yang digunakan adalah FMECA. FMECA adalah suatu cara atau teknik evaluasi keandalan untuk menetukan efek dari sistem dan kegagalan komponen, dimana suatu bagian yang mungkin gagal. Menentukan kerusakan dan dampaknya pada output/produk akhir bila model kegagalan itu tidak dicegah atau dikoreksi [3]. FMECA dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap FMEA sebagai analisis kualitatif dan yang kedua adalah Criticality Analysis sebagai analisis kuantitatif [2]. Metode ini memiliki keluaran berupa data bentuk keagalan dan nilai kekritisan dari masing - masing peralatan. III. ERANCANGAN SISTEM A. Diagram Alir erancangan Sistem ada perancangan sistem, HRSG dianalisis menurut kualitas dan kuantitas. Diagram alir perancangan ditunjukkan pada gambar 3. Start Sistem HRSG dan Sub Sistemnya Fungsi bagian HRSG Tahap FMEA CA Analysis Laporan dan rekomendasi prioritas perawatan Stop Gambar 3. Diagram alir erancangan Sistem B. Definisi Sistem ada penelitian ini HRSG yang dianalisis adalah HRSG pada blok II, dimana pada blok II terdapat 3 buah HRSG yaitu HRSG A, B dan C. Untuk pengambilan data kerusakan HRSG diambil pada tahun mulai beroperasi yaitu pada tahun 1993 hingga tahun ada penelitian ini analisis plant dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Tabel 1. Tabel eralatan HRSG dan sub peralatannya Level eralatan Nama eralatan Sistem HRSG Heater 1 H Evaporator H Economizer 2 Sub sistem / Stage H Economizer 1 L Evaporator L Economizer re Heater Header Header In eralatan / Modul FIN. Tubes U. Tubes C. roses FMECA Tahap FMEA Tahap FMECA menggunakan parameter - parameter analisis sebagai berikut : a) Identification Number Identification Numer adalah Sebuah nomer yang diberikan pada FMEA worksheet yang digunakan untuk penomoran pada analisis. b) Nama Sistem Nama sistem yang akan dianalisis c) Item/Functional Identification Bagian Sistem / sub sistem yang diberi nama item yang akan dianalisis d) Fungsi Fugsi adalah penjelasan fungsi dari item yang dianalisis

4 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) e) Nama eralatan / Modul Bagian dari item/sub sistem yang akan dianalisis disebut peralatan / Modul f) Bentuk Suatu kejadian yang dapat menyebabkan item dapat terjadi kegagalan g) enyebab Bagian Efek kegagalan yang menyebabkan item tidak dapat berfungsi dengan baik h) Dampak Bagian efek kegagalan yang menyebabkan item terjadi akibat kegagalan yang terjadi i) enyelesaian Bagian efek kegagalan yang memberikan solusi terhadap kegagalan item j) Metode pendeteksian kegagalan Cara mendeteksi kegagalan jika suatu item terjadi kegagalan/bentuk peringatan k) Kelas Severity Kelas yang merepresentasikan tingkat kegagalan: > klasifikasi 1 - system failure (sistem gagal) > klasifikasi 2 - degraded operation (degradasi operasi) > klasifikasi 3 - status failure (status kegagalan) > klasifikasi 4 - no effect (tidak ada efek) Tahap CA Analysis Tahap CA analysis adalah langkah lanjutan dari tahap FMEA, pada tahap ini terdapat beberapa parameter, sebagai berikut : a) Failure robability Level probabilitas kejadian suatu item (A, B, C, D, E) endekatan kualitatif criticality analysis yang digunakan. Level probabilitas kejadian dijelaskan sebagai berikut : Level A - Frequent (Sering) Level B - Reasonably robable (cukup memungkinkan) Level C - Occasional (Kadang - kadang) Level D - Remote (Jarang) Level E - Extremely Unlikely (Sangat tidak mungkin) b) Failure Effect robability (β) Besaran numerik yang merepresentasikan probabilitas kondisi dimana efek kegagalan yang akan menghasilkan identifikasi klasifikasi criticality, dimana kegagalan terjadi. c) eta (η) Eta adalah parameter pembantu yang digunakan untuk perhitungan mencari nilai skala parameter (λ). Nilai eta didapatkan dari running program pada software reliasoft weibull++ d) Failure Mode Ratio (α) robabilitas yang ditunjukan dari angka pecahan, dimana bagian item akan gagal pada model identifikasi. Jumlah alpha model kegagalan dalam suatu peralatan = 1 e) skala arameter (λ) λ disebut skala parameter untuk menentukan karakteristik dari life time. Skala parameter dapat dihitung dengan menggunakan rumus : λ = 1 η (5) f) MTTF rata - rata waktu kerusakan atau Mean Time to Failure MTTF = T 1+T 2 +T 3 + +T N N dimana, Ti : waktu terjadinya kegagalan ke i g) waktu operasi (t) waktu operasi adalah lama beroperasinya item h) Nilai Keandalan R(t) Keandalan dari suatu sistem atau peralatan yang didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu sistem dapat berfungsi dengan baik untuk melakukan tugas tertentu. Keandalan merupakan fungsi dari waktu, sehingga untuk mengetahui keandalan sistem diperlukan suatu masukan waktu operasi (t) dari suatu sistem untuk menyatakan lamanya sistem melaksanakan tugas. ada penelitian ini dilakukan analisis keandalan dengan fungsi distribusi kegagalan webull 2 parameter, oleh karena itu fungsi keandalan dapat ditunjukkan sebagai rumus berikut : (6) R(t) = e ( λtβ ) (7) i) Laju Kerusakan h(t) Laju kerusakan menyatakan banyaknya kerusakan yang terjadi tiap satuan waktu. ada penelitian ini dilakukan analisis keandalan dengan fungsi distribusi kegagalan webull 2 parameter, oleh karena itu fungsi laju kerusakan dapat ditunjukkan sebagai rumus berikut : h(t) = β. λ. t β 1 (8) j) Failure Mode Criticality (Cm) Besaran relatif dari konsekuen model kegagalan dan frekuensi kejadian. Cm = α. β. h(t). t (9) k) Item Criticality (Cr) Besaran relatif dari konsekuen kegagalan item dan frekuensi kejadian. Cr = Cm (10) IV. IMLEMENTASI DAN ENGUJIAN SISTEM engujian sistem pada penelitian ini akan diambil sebuah stage pada HRSG dengan data - data bentuk kegagalan untuk menguji hasil keluaran dari metode FMECA, analisis kulalitatif, analisis kuantitatif dan keluaran perangkat lunak yang digunakan dalam menganalisis keandalan. A. engujian Keluaran FMEA ada pengujian keluaran ini akan menunjukkan analisis kualitatif pada HRSG A dengan stage, memiliki beberapa modul dan bentuk kegagalan disajikan pada tabel 2. Dari stage super heater 2 yang dianalisis, modul dengan kelas severity yang paling berbahaya adalah FIN Tubes dengan Kelas II. Dari hasil analisis kualitatif ini maka peralatan tersebut menjadi prioritas utama dalam monitoring probabilitas kegagalan.

5 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Tabel 2. Hasil Analisis FMEA No. Nama HRSG Stage Fungsi Modul Bentuk enyebab Dampak enyelesaian Metode endeteksian Kelas Severity 1 Header thermalmechanical ekspansi dan kontraksi termal Korosi pergantian menyeluruh pada koneksi visual III 2 3 HRSG A Mengubah uap kering tekanan tinggi dari SH 1 menjadi uap super heat tekanan tinggi Header In FIN Tubes creep corrosion cracking efek sinergis dari tegangan siklik dan lingkungan suhu tinggi tegangan lingkungan yang berair Thermal flowinduced vibration pergantian menyeluruh pada koneksi ganti bagian yang rusak visual visual IV II B. engujian Analisis Keandalan Tabel 3 menunjukkan nilai keandalan dan laju kerusakan masing - masing modul. Diberikan masukan t sebesar 1000 hari. Tabel 3. Nilai R(t) dan h(t) Stages Modul R(t) h(t) Header Header In FIN Tubes Dari analisis teori keandalan didapatkan nilai keandalan dan laju kerusakan pada tiap modul. Diketahui nilai keandalan Header adalah yang paling rendah yaitu sebesar , hal ini berbanding terbalik dengan nilai laju kerusakannya yang paling tinggi yaitu Maka dari itu modul Header, secara teori keandalan dijadikan prioritas utama dalam pelaksanaan perawatan karena memiliki nilai keandalan paling rendah dan laju kerusakan yang paling tinggi. C. engujian Analisis FMECA Kuantitatif engujian analisis kuantitatif pada metode FMECA menghasilkan nilai Cm pada tiap modul HRSG, dimana nilai Cm dijadikan acuan sebagai prioritas utama suatu modul yang memiliki nilai Cm yang besar untuk melakukan perawatan. Nilai Cm pada stage ditunjukkan pada tabel 4. Tabel 4. nilai Cm dan Cr Stages Modul Cm Cr Header Header In FIN Tubes Dari hasil analisis tersebut diketahui nilai kekritisan Header paling besar yaitu , maka modul tersebut dijadikan prioritas utama untuk melakukan perawatan. Dari ketiga nilai Cm tersebut nilai Cr dari stages super heater 2 dapat dihitung dengan cara menjumlahkan ketiga nilai Cm tiap modul, maka didapat nilai Cr sebesar D. erbandingan Analisis Kuantitatif dengan Analisis Keandalan erbandingan Analisis kuantitatif FMECA dengan analisis keandalan akan membandingkan keluaran dari Criticality Item dengan nilai keandalan. Agar dapat dibandingan satu dengan lainnya kedua parameter ini deberi masukan waktu operasional yaitu 1000 hari. Dalam menentukan prioritas melakukan perawatan dilihat dari nilai keandalan yang paling rendah dan criticality item yang paling tinggi. Sehingga nilai Criticality item dan nilai keandalan bebanding terbalik. Semakin tinggi nilai keandalan maka semakin kecil nilai Criticality item. erbandingan nilai keandalan dengan nilai Criticality item dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. erbandingan nilai Keandalan dan Criticality Item Stages Modul R(t) Cm Header Header In FIN Tubes Dari tabel 5 menunjukkan bahwa prioritas utama dalam melakukan perawatan adalah peralatan Header karena Header memiliki nilai keandalan yang paling rendah dan nilai Criticality yang paling tinggi dibandingkan dengan item lainnya. E. Implementasi erangkat Lunak ada perangkat lunak, pengujian keluaran ini terdapat di bagian Laporan FMECA dimana bagian tersebut akan menunjukkan informasi tentang parameter - parameter yang dibutuhkan saat melakukan perawatan. Dimana pada semua data - data parameter telah dimasukan ke dalam database dan selanjutnya diolah oleh perangkat lunak berbasis H dan MySQL. Terdapat 3 HRSG yang dianalisis dengan 8 stage ditiap HRSG, dari ketiga HRSG tersebut terdapat 63 modul yang dianalisis. Gambar 4 merupakan tampilan awal halaman laporan FMECA dimana masih belum ada informasi yang keluar, hal ini dikarena analisis FMECA dengan hasil keluaran nilai keandalan dan nilai criticality modul membutuhkan masukan t untuk dapat menentukan nilai tesebut dari masing - masing modul.

6 JURNAL TEKNIK OMITS Vol. 1, No. 1, (2014) [3] Weta Hary, Analisis keandalan pada bolier LTU dengan menggunakan metode failure mode effect analysis (FMEA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2013 Gambar 4. tampilan awal halaman Laporan FMECA ada pengujian kali ini dilakukan contoh masukan t dengan nilai 1000, maka hasil keluarannya adalah informasi tentang parameter - parameter yang dibutuhkan dalam melakukan perawatan ditiap modul seperti bentuk kegagalan, penyelesaian, nilai keandalan, dan nilai criticality modul. laporan FMECA pada masukan t dengan nilai 1000 dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Laporan FMECA dengan masukan nilai t = 1000 A. Kesimpulan V. KESIMULAN DAN SARAN ada penelitian Analisis Keandalan pada HRSG di T.JB U Gresik ini dapat disimpulkan beberapa hal seperti, FIN Tubes heater 2 pada HRSG C ada modul yang memiliki nilai keandalan yang paling rendah yaitu dan nilai Criticality modul yang paling tinggi yaitu sehingga modul ini memiliki prioritas paling tinggi dalam melakukan perawatan. Sedangkan untuk nilai criticality item paling tinggi adalah heater 1 dengan nilai Hasil akhir dari penelitian ini menghasilkan analisis untuk sebuah modul dari peralatan HRSG yang terangkum dalam sebuah laporan. ada laporan terdapat 3 HRSG dengan 8 stage ditiap HRSGnya dan total 63 modul yang dianalisis selama periode waktu operasi. erangkat lunak yang telah dibuat pada penelitian ini sudah mampu untuk memberikan informasi parameter - parameter analisis keandalan secara keseluruhan baik analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif yang dapat mengakomodasi informasi yang dibutuhkan saat melakukan perawatan B. Saran Berbagai macam metode analisis keandalan memiliki hasil yang dapat digunakan dalam melakukan prioritas perawatan. Namun dalam penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan perangkat lunak yang lebih dinamis dan informatif, selain itu juga dapat menambahkan parameter - parameter yang diperlukan dalam melakukan perawatan seperti sisa umur, dan interval penjadwalan dilakukan perawatan. DAFTAR USTAKA [1] Alkaff, Abdullah, Teknik Keandalan dan Keselamatan Sistem, Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, [2] Gilmour, Duane A., Failure Mode, Effects, and Criticality Analysis (FMECA), Rome Laboratory, New York, 1993.

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI

PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI PRESENTASI P3 SKRIPSI PENENTUAN PARAMETER TURBIN GAS UNTUK PENAMBAHAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR DAN PENINGKATAN PERFORMA PADA BLOK 2 PLTGU GRATI Nama : Afrian Syaiibrahim Kholilulloh NRP : 42 09 100

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Analisis Keandalan Pada PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha, Abdullah Alkaff, dan Nurlita Gamayanti

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI Dosen Pembimbing : Ir. Joko Sarsetiyanto, MT Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur Nur Rima Samarotul Janah, Harsono Hadi dan Nur Laila Hamidah Departemen Teknik Fisika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-38 Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator di PT Gresik Gases and Power Indonesia (Linde

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE 1 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK MENENTUKAN MAINTENANCE TASK PADA GARDU INDUK MENGGUNAKAN METODE RISK PRIORITY NUMBER (RPN) Deddy Ardiyasa, Nurlita Gamayanti,

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo

Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain

BAB II TEORI DASAR. Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu % sebagai pendingin, antara lain BAB II TEORI DASAR 2.1 PLTG (Open Cycle) Dasar dari teknologi turbin gas adalah pemanfaatan energi dari gas bersuhu tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar dengan udara tekan. Udara tekan dihasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT Anwar Ilmar Ramadhan 1,*, Ery Diniardi 1, Hasan Basri 2, Dhian Trisnadi Setyawan 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan

Lebih terperinci

Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin

Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-132 Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin Anson Elian dan

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Steam Power Plant Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU Siklus dasar yang digunakan pada Steam Power Plant adalah siklus Rankine, dengan komponen utama boiler, turbin

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai macam peralatan bantu dan utama. Perlatan utamanya sepertiboiler,kondensor, turbin dan generator.

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Desy Ambar Yunanta ( )

Desy Ambar Yunanta ( ) Penilaian Risiko dan Perencanaan Kegiatan Perawatan Induction Furnace dengan Pendekatan RCM II (Reliability Centered Maintenance) Studi Kasus di PT Barata Indonesia (Persero) Gresik Desy Ambar Yunanta

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK Nama : ARDIYANI NUR FADILA NRP : 7811040029 PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).

AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR). AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR). Mohammad khatib..2411106002 Dosen pembimbing: Dr. Ridho Hantoro,

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES 1. Umum Subagyo Rencana dan Evaluasi Produksi, PT. Kertas Leces Leces-Probolinggo, Jawa Timur e-mail: ptkl@idola.net.id Abstrak Biaya energi di PT. Kertas Leces (PTKL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Power UP. Suralaya merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sejak tahun 1984 sebagai bahan bakar utama pembangkitan

Lebih terperinci

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

SKRIPSI / TUGAS AKHIR SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISIS PEMANFAATAN GAS BUANG DARI TURBIN UAP PLTGU 143 MW UNTUK PROSES DESALINASI ALBERT BATISTA TARIGAN (20406065) JURUSAN TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Desalinasi adalah proses pemisahan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 1 APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK (Nur Arif Romadlon, Imam Abadi) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Materi penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah analisis proses konversi energi pada PLTU Suralaya Unit 5 mulai dari energi pada batubara hingga menjadi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI DOSEN PEMBIMBING : DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PHD TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI ANALISIS PERFORMA HRSG 1.3 PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI

Lebih terperinci

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wahana Teknik Vol 02, Nomor 02, Desember 2013 Jurnal Keilmuan dan Terapan teknik Hal 70-80 ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK Wardjito, Sugiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bukit Asam adalah perusahaan penghasil batu bara terbesar di Indonesia yang bertempat di Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Indonesia. PT. Bukit Asam menggunakan pembangkit

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI PINCH POINT DAN APPROACH POINT TERHADAP PERFORMA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR TIPE DUAL PRESSURE

ANALISA PENGARUH VARIASI PINCH POINT DAN APPROACH POINT TERHADAP PERFORMA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR TIPE DUAL PRESSURE TUGAS AKHIR TM141585 ANALISA PENGARUH VARIASI PINCH POINT DAN APPROACH POINT TERHADAP PERFORMA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR TIPE DUAL PRESSURE RYAN HIDAYAT NRP. 2112100061 Dosen Pembimbing Bambang Arip

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN Lukmanul Hakim Rambe, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 Anwar Ilmar,ST,MT 1,.Ali Sandra 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Konstruksi Boiler

Gambar 1.1 Konstruksi Boiler 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Boiler adalah suatu alat yang berfungsi memanaskan air, dimana panas dari pembakaran bahan bakar disalurkan untuk memanaskan air sehingga terjadi perubahan air menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Waktu pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit 3.2 Rancangan penelitian Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar

Lebih terperinci

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara PERANCANGAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) YANG MEMANFAATKAN GAS BUANG TURBIN GAS DI PLTG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN Tekad Sitepu, Sahala Hadi

Lebih terperinci

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle

Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle JURNAL TEKNIK POMITS 1 Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle Slamet Hariyadi dan Atok Setiyawan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Sunarwo, Supriyo Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah

Lebih terperinci

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI.

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI. PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) DALAM PERENCANAAN KEGIATAN PADA MESIN BOILER DI PT PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURAHADIN ZAKI ROMADHON NPM. 0632010165 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Sudiadi 1), Hermanto 2) Abstrak : Suatu Opsi untuk meningkatkan efisiensi

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem kerja PLTU Sistem PLTU merupakan sistem pembangkit energi listrik yang memiliki empat komponen utama, yaitu : ketel, turbin, kondensor dan pompa. Ketel berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Winy Febrianti 1) dan Bobby Oedy P. Soepangkat 2) Program Studi Magister

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Energi Alamraya Semesta adalah PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Batubara yang digunakan adalah batubara jenis bituminus

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH ANALISA PROSES KERJA SOOT BLOWER TIPE FIXED ROTARY PADA PROTOTYPE MINI STEAM POWER PLANT DI PT. NW INDUSTRIES Nama : Rachmat Shaleh NPM

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah melaksanakan kegiatan percepatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air

Lebih terperinci

PERANCANGAN TERMAL HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR SISTEM TEKANAN DUA TINGKAT DENGAN VARIASI BEBAN GAS TURBIN

PERANCANGAN TERMAL HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR SISTEM TEKANAN DUA TINGKAT DENGAN VARIASI BEBAN GAS TURBIN TUGAS AKHIR TM141585 PERANCANGAN TERMAL HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR SISTEM TEKANAN DUA TINGKAT DENGAN VARIASI BEBAN GAS TURBIN ANSON ELIAN NRP. 2112100142 Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, S.T,

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. sebagai sarana penyedia tenaga, sehingga menjamin lancarnya proses Kilang yang

BAB V PEMBAHASAN. sebagai sarana penyedia tenaga, sehingga menjamin lancarnya proses Kilang yang BAB V PEMBAHASAN Utilities artinya penunjang, pelengkap atau penyedia, sehingga pengertian Utilities dalam industri pengolahan migas adalah mempunyai tugas dan fungsi sebagai sarana penyedia tenaga, sehingga

Lebih terperinci

Bagian dan Cara Kerja PLTU

Bagian dan Cara Kerja PLTU Rabu, 26 Januari 2011 Bagian dan cara kerja PLTU Bagian dan Cara Kerja PLTU 1. Boiler/Ketel Uap PLTU Paiton, Jawa Timur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-673

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-673 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-673 Simulasi Distribusi Kecepatan Aliran Uap Melalui Turbin Ventilator Valve yang Mengenai Permukaan Pipa Kondensor dengan Penambahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FIN PITCH TERHADAP EFISIENSI THERMAL HIGH PRESSURE ECONOMIZER HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR PLTGU PT.

ANALISIS PENGARUH FIN PITCH TERHADAP EFISIENSI THERMAL HIGH PRESSURE ECONOMIZER HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR PLTGU PT. TUGAS AKHIR TL 091584 ANALISIS PENGARUH FIN PITCH TERHADAP EFISIENSI THERMAL HIGH PRESSURE ECONOMIZER HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR PLTGU PT. PJB UP GRESIK AISYAH JATI PUTRI NRP. 2713 100 143 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP) PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP) I. PENDAHULUAN Pusat pembangkit listrik tenaga uap pada saat ini masih menjadi pilihan dalam konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi

Lebih terperinci

Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik

Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik Ika Shanti B, Gunawan Nugroho, Sarwono Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGALOKASIAN BIAYA PENANGANAN RISIKO DENGAN SIMULASI MONTE CARLO PADA BOILER DAN PERALATAN BANTU PLTU SUMBAGSEL

IDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGALOKASIAN BIAYA PENANGANAN RISIKO DENGAN SIMULASI MONTE CARLO PADA BOILER DAN PERALATAN BANTU PLTU SUMBAGSEL IDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGALOKASIAN BIAYA PENANGANAN RISIKO DENGAN SIMULASI MONTE CARLO PADA BOILER DAN PERALATAN BANTU PLTU SUMBAGSEL Theresia Sunarni 1, Triana Br. Panggabean 2 1 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam

Lebih terperinci