BAB IV HASIL PENELITIAN Sejarah Singkat PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN Sejarah Singkat PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI)"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Sejarah Singkat PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) PT Citra Nusa Insan Cemerlang (PT CNI) lahir di Bandung pada tanggal 1 Oktober 1986 dengan produk pertamanya Sun Chlorella A dari Jepang. Sejalan dengan waktu, CNI terus memasarkan produk-produknya yang berkualitas tinggi. Hingga kini, CNI juga telah memiliki puluhan kantor cabang dan cabang pembantu, serta ratusan Distributor Center yang tersebar di seluruh Nusantara. Bekerja sama dengan PT Sukses Abadi Farmindo yang berlokasi di Tangerang dengan luas m 2 dan telah memiliki standar Hazard s Analysis Critical Control Point (HACPP) & Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), sudah lebih dari 80% produk CNI diproduksi di dalam negeri. Beberapa produknya bahkan sudah diekspor ke manca Negara. Dalam rangka memperluas jaringan di pasar internasional, didirikanlah CNI Corporation di Malaysia untuk melakukan ekspansi ke manca Negara, seperti Singapura, Hong Kong, India, Brunei, Filipina, Taiwan, Cina, Nigeria dan Thailand. Segera menyusul Negara-negara lainnya. Untuk menunjang kualitas produk, CNI Corporation telah mendirikan pusat riset dan penelitian di berbagai Negara. Untuk menunjang produksi di luar negeri, CNI juga telah membangun pabrik-pabrik di Malaysia, Cina dan Taiwan. 41

2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan MultiLevel Marketing yang kreatif, inovatif, dan peduli. Misi Menciptakan komunitas yang memiliki nilai hidup (values of life) lebih baik melalui produk-produk bermutu tinggi maupun aktivitas-aktivitas yang positif Filosofi Perusahaan PT. Citra Nusa Insan Cemerlang memiliki filosofi sebagai perusahaan air atau river company. Arti dari filosofi tersebut adalah dimana pun PT. CNI berada diharapkan selalu memberi manfaat yang dapat diterima oleh setiap orang. Dimana manfaat tersebut tidak akan pernah berhenti mengalir seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Filosofi dari air tersebut adalah : Air.. selalu mengalir Memberi manfaat tiada henti Kehidupan.. tak lepas dari air Struktur Organisasi PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan dimana individu-individu di dala suatu organisasi/perusahaan bekerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur

3 43 organisasi maka dapat diketahui dengan jelas mengenai pembagian kerja, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang dari setiap bagian, sehingga dapat memudahkan dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam memaksimalkan tugas serta fungsinya untuk mencapai visi dan misi perusahaan PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) memiliki struktur organisasi yang dimaksudkan agar semua bagian dapat bekerja dengan baik dan teratur serta dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya terhadap atasan. Setiap perusahaan atau organisasi menjalankan fungsi dan tujuan yang seluruhnya dilakukan oleh para karywan atau anggotanya. Para karyawan atau anggota tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab tertentu yang terkait satu sama lain dalam upaya mencapai tujuan perusahaan atau organisasi itu sendiri, untuk itu perusahaan atau organisasi perlu mengelompokkan atau memfokuskan karyawan atau anggotanya menjadi beberapa bagian. Adapun struktur perusahaan dari PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) adalah sebagai berikut :

4 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT CNI Sumber : Company Profile PT CNI 44

5 Kedudukan Public Relations dalam Struktur Organisasi Setiap instansi atau perusahaan pada umumnya memiliki susunan dan struktur organisasi. Susunan organisasi yang teratur dan tepat dapat menjadi faktor terpenting dalam menentukan maju-mundurnya suatu instansi, karena setiap bagian memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang dilaksanakan dengan baik sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Berikut ini adalah gambaran struktur Corporate Communication Department tempat Unit PR PT CNI bernaung. Gambar 4.2 Struktur Divisi Corporate Communication PT CNI Sumber : Company Profile PT CNI

6 Fungsi Public Relations PT. CNI Fungsi PR PT. CNI adalah membina hubungan baik perusahaan dengan public internal dan eksternal, membangun citra positif perusahaan terhadap publiknya melalui komunikasi dua arah, dan memenuhi kebutuhan, harapan, serta kepentingan publik perusahaan dan dapat dipercaya untuk tetap menjaga kepentingan bersama (Balance Benefit) Tugas Media Relations PT. CNI Job desk dari kegiatan Public Relations adalah mengkoordinasikan, melaksanakan dan melaporkan kegiatan-kegiatan antara lain: a. Membina hubungan baik dengan media massa khususnya melalui: pertemuan berkala, press cinference, pengiriman press release, kunjungan kerja, press gathering, acara kemitraan, press tour, liputan media. b. Penyediaan dan penyajian informasi tentang perkembangan perusahaan, melalui: penulisan, pengiriman press release. c. Melaksanakan program yang bersifat promosi dengan program kemitraan, melalui: sponsorship, penerbitan iklan, dll. d. Menjalin hubungan dengan instansi-instansi pemerintah, dan institusi lain. 4.2 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti adalah mengenai anggaran public relations PT CNI pada kegiatan press gathering PT CNI Buka Bersama

7 47 Media, maka penelitian ini menganalisis pengelolaan public relations terhadap anggaran kegiatan press gathering yang dilaksanakan pada Juli 2014 tersebut. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan secara langsung sebagai sumber data primer dan melakukan penelitian deskriptif yang dilakukan peneliti terhadap Head of Public Relations PT CNI Bapak Adi Sulaiman, dan Staff of Public RelationsPT CNI Ibu Dwi Iksanti Rulia pada tanggal 26 Januari 2015, bertempat wawancara di PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) gedung CNI Creative Center (C3) Jakarta Barat. Dari keseluruhan data yang diperoleh peneliti melalui hasil wawancara, telah menunjukkan banyaknya informasi yang diperoleh dan penting untuk diketahui sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Gambaran mengenai hasil analisis berdasarkan pada fokus penelitian dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai pengelolaan budgeting public relations PT CNI Jakarta dalam program press gathering PT CNI Buka Bersama Media. Berdasarkan fokus penelitian pada penelitian ini, public relations PT CNI dalam mengelola anggaran program press gathering PT CNI Buka Bersama Media menggunakan pengelolaan/manajemen public relations yang meliputi: mendefinisikan masalah (define problem), perencanaan dan program (planning and program), aksi dan komunikasi (Action and Communication),serta evaluasi program (program evaluating), yang dapat dirincikan sebagai berikut:

8 Define Problem Guna mendukung kuatnya tujuan dari pelaksanaan press gathering agar kegiatan yang dilakukan tidak sia-sia, maka public relations PT CNI merumuskan S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity, Treath) yang kemudian semua unsur tersebut akan diikuti oleh seberapa besar anggaran yang akan dikeluarkan pada kegiatan press gathering : S.W.OT sendiri tidak dilihat atau kaitannya pada anggaran, anggaran sendiri lebih kepada sesuatu yang dibutuhkan nantinya. S.W.O.T itu lebih kepada kita melihat bahwa karna PR di PT CNI ini sifatnya nasional, media-media mana sajakah di daerah yang masih kurang. Jadi, Strength kita melihat sebagai missal : kekuatan di daerah, pertama cabang-cabang mana sajakah yang sudah kuat hubungannya dengan daerah, lalu kita lihat dan kita lakukan mapping, sehingga dari situ kelihatan bahwa ternyata cabang x atau salah satu cabang membutuhkan pendampingan, karena banyak hal yang memang juga mempengaruhi kekuatan cabang itu sendiri. 51 Besaran anggaran yang akan dikeluarkan pada program press gathering nantinya adalah mengikuti rumusan dari S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity, Treath) yang ditetapkan oleh pulic relations PT CNI. Karena anggaran tidak akan dapat langsung terlihat seberapa besarannya, jika tidak Nampak rumusan S.W.O.T yang dirancang. Public relations PT CNI di Jakarta memiliki hak penuh untuk mengelola anggaran yang dikeluarkan pada kegiatan press gathering tersebut, baik anggaran untuk pihak cabang maupun anggaran yang dikeluarkan di Jakarta : Ya, Public relations (PR) memiliki hak penuh untuk mengelola anggaran press gathering tersebut. Karena PR kita ini adalah PR nasional, satu untuk semuanya. Sehingga budget yang kita buat itu adalah budget juga yang terkait dengan kegiatan di cabang. Jadi kita berhak untuk mengkontrol, mengelola budget 51 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

9 49 yang ada di cabang. Budget itu sendiri adanya di pusat, tidak ada di cabang. Jadi cabang hanya meminta ke kita dengan mengajukan proposal 52 Hak penuh untuk mengelola anggaran oleh public relations adalah dikarenakan anggaran yang dikeluarkan adalah sepenuhnya milik public relations yang berada di Jakarta, karena itu cabang hanya dapat mengajukan estimasi anggarannya saja kepada public relations PT CNI di Jakarta. Pada tahap melakukan define problem, public relations lebih kepada memfokuskan diri untuk me-maping cabang mana yang masih lemah hubungannya dengan media, maka disitulah diperlukan adanya bimbingan dari pihak public relations di Jakarta, hal tersebut dinyatakan oleh Ibu Dwi Iksanti Rulia staff of public relations PT CNI : Analisa S.W.OT. yang kami lakukan adalah dengan melakukan mapping, public relations kami bersifat nasional yakni berperan juga sebagai public relations di pihak cabang. Jadi kembali lagi, kami melakukan mapping dengan memperhatikan media manasajakah yang masih kurang dalam melakukan publikasi terkait PT CNI, sedangkan strength sendiri kami lihat dari kekuatan cabang mana sajakah yang sudah kuat hubungannya dengan daerah, lalu kita lihat dan kita lakukan mapping. Ketika ada satu cabang yang masih belum memiliki hubungan kuat dengan pihak media, maka disitulah kita akan berperan sebagai pendamping untuk dapat melakukan media relations yang baik dan mendapatkan ruang publikasi untuk publik. 53 Public relations PT CNI tidak begitu banyak melakukan kegiatan media relations sebagaimana perusahaan konvensional lainnya, namun dalam hal ini tidak berarti public relations PT CNI tidak melakukan komunikasi dengan pihak media : Sebenarnya kegiatan program media relations yang dilakukan oleh kita kebetulan memang tidak banyak ataupun tidak sekuat perusahaan-perusahaan 52 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

10 50 konvensional. Kita tetap melakukan press gathering, kita tetap melakukan menjaga komunikasi dengan mereka (pihak media), bahkan cabang-cabang sendiri melakukan komunikasi dengan pihak media berupa pertemuan, mengundang pihak media ke kantor cabang, atau sekedar datang untuk mencoba produk-produk baru CNI 54 Kegiatan press gathering PT CNI Buka Bersama Media sendiri merupakan acara yang sudah pasti dan wajib untuk dilakukan tiap tahunnya, hal ini yang menjadikan beda dengan kegiatan media relations lain yang dilakukan : Sejauh ini press gathering buka bersama media yang dilakukan public relations PT CNI adalah kegiatan yang wajib dan pasti dilakukan setiap tahunnya, namun untuk bicara merupakan kegiatan yang terbesar pada program media relations kami adalah hal yang relative. 55 Press gathering yang dilakukan oleh public relations PT CNI adalah kegiatan rutin, wajib dan pasti dilakukan oleh public relations PT CNI tiap tahunnya, menjadikan press gathering ini sepatutnya sudah menjadi kegiatan yang mampu dipelajari tata cara pengelolaan anggarannya dari kegiatan press gathering yang telah dilakukan sebelumnya, yang berbeda dengan kegiatan media relations lain yang belum tentu dan belum pasti diagendakan untuk menjadi kegiatan yang harus dilaksanakan. Sedangkan untuk masalah anggaran yang dikeluarkan sendiri dalam jumlah yang besar atau tidaknya untuk kegiatan press gathering adalah hal yang dapat dilihat dari segi dimana kegiatan press gathering itu berlangsung : Besarnya anggaran dapat dilihat dari unsur dimana dilakukan press gathering tersebut, jika press gathering yang kami lakukan kemarin di Jakarta sendiri memang adalah press gathering yang besar, karena kami juga menghadirkan season doorprize pada press gathering tersebut Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

11 51 Di sisi lain, dalam meninjau factor control apakah yang mempengaruhi terjadinya penganggaran yang dilakukan dalam kegiatan press gathering adalah faktor keseluruhan tugas atau tujuan yang ditentukan untuk organisasi, dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai dari penganggaran kegiatan press gathering adalah agar anggaran yang ditetapkan mampu mencukupi dan optimal dalam membiayai kebutuhan kegiatan press gathering : Faktor-faktor yang mempengaruhi keluarnya budget ya selain mengeluarkan kegiatan press gathering itu khususnya berbuka bersama itu wajib kita lakukan, masalahnya adalah daerah-daerah mana saja yang mau kita datangi, khususnya dari kantor pusat. Nah, pertimbangannya yang tadi, ada pertimbangan misalnya pergantian kepala cabang yang baru, cabang tersebut belum tahu bagaimana cara menghandle media, perpindahan lokasi kantor cabang, sehingga banyak faktor yang mempengaruhi apakah tim pusat perlu untuk datang atau tidak. Tapi kalaupun cabang-cabang yang kita (Public Relations/PR Jakarta) nilai mereka sudah bagus untuk memanage media, kita tidak perlu datangi 57 Penganggaran yang dilakukan demi keberlangsungan kegiatan press gathering di berbagai cabang, perlu adanya pengajuan estimasi dari masingmasing pihak cabang kepada pihak public relations di Jakarta, karena budget yang akan digunakan pada kegiatan press gathering tersebut tidak lain adalah budget milik public relations yang tidak dimiliki oleh pihak cabang : Cabang perlu melakukan pengestimasian budget, itu dilakuka karena persetujuannya dari kita. Jadi, mulai dari mereka membuat rencana, terus mereka dapat approval persetujuan, mereka melakukan aktifitasnya dan mereka melakukan realisasi berupa laporan realisasi penggunaan budget, itu semua harus disampaikan ke kita karena kembali lagi, meereka tidak memiliki budget. 58 Sedangkan di sisi lain, sebagai public relations yang berada di Jakarta perlu memperhatikan beberapa point dalam pengestimasian anggaran yang 57 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

12 52 diajukan oleh pihak cabang, hal tersebut meliputi pengoptimalisasian anggaran untuk mengelola pos anggaran : Dalam memberikan estimasi anggaran kepada pihak cabang, kami public relations di Jakarta memberikan saran agar cabang dapat memaksimalkan anggaran yang kami tetapkan, juga tidak lupa agar cabang dapat memperhatikan pos anggaran dengan baik serta tidak lupa memperhatikan hal apa saja yang menjadi kebutuhan kegiatan press gathering tersebut 59 Jadi, dalam melakukan define problem, unit public relations PT CNI perlu melakukan analisa S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity, Treath), setelah hal tersebut dilakukan maka besarnya anggaran ataupun budget yang akan dikeluarkan dapat disesuaikan berdasarkan S.W.O.T yang sudah ditentukan. Sedangkan penganggaran yang dilakukan dalam kegiatan press gathering tersebut adalah utuh milik public relations di Jakarta, sedangkan cabang hanya mengajukan proposal agar mendapatkan anggaran tersebut untuk kegiatan press gathering Planning and Program Setelah melalui tahap define problem, pihak public relations mulai menentukan apa tujuan dari pengelolaan anggaran dan tujuan press gathering tersebut. Dengan mengetahui tujuan dari kedua hal tersebut, maka kegiatan yang dilaksanakan akan dapat lebih mudah untuk mencapai tujuan kegiatan. Adapun tujuan dari adanya kegiatan press gathering tersebut adalah : Yang pasti mempererat tali sillaturrahmi, menginformasikan produkproduk baru kita, menginformasikan strategi-strategi baru kita yang sudah 59 Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

13 53 berjalan ataupun yang akan berjalan. Jadi, menyampaikan semua informasi yang terkini mengenai CNI, baik itu corporate nya ataupun produknya kepada media. 60 Sedangkan untuk tujuan adanya pengelolaan anggaran press gathering itu sendiri adalah : Ya kita melakukan pengelolaan anggaran untuk press gathering ini, agar semua biaya terkontrol, kalau tidak terencana kita tidak akan bisa tahu berapa budget yang harus dikeluarkan 61 Tujuan yang dimiliki oleh beberapa cabang dalam melakukan kegiatan press gathering adalah bersifat objektif, karena dalam melakukan kegiatan ini cabang memiliki masing-masing tujuan yang berbeda namun cara penyampaian melalui media yang sama, yaitu press gathering : Tujuan dalam press gathering ini objektif, karena misalnya kita di Palembang dan di Balikpapan itu ada agenda khususnya yaitu bertujuan untuk mengenalkan kepala cabang yang baru kepada rekan-rekan media, jadi ada tujuan yang beda pada tiap cabang dan kembali lagi hal ini dikarenakan pada saat melakukan mapping dan S.W.O.T itu kita bisa tahu kelemahan masing-masing daerah, tapi kalau di Jakarta kita menginformasikan produk-produk baru kita dan produk seasonal kita kepada pihak media di Jakarta, contohnya pada saat itu adalah mooncake. Nah, sedangkan khusus Palembang sendiri kita juga mempunyai tujuan untuk menginformasikan bahwa kantor kita baru melakukan perpindahan pada saat itu. Jadi, tujuan kegiatan press gathering ini dikembalikan lagi kepada keperluan masing-masing daerah atau cabang. 62 Disamping itu, agar dapat memperoleh pengelolaan anggaran yang baik oleh pihak cabang, maka public relations PT CNI melakukan kiat berupa memberi instruksi kepada pihak cabang untuk melakukan penyusunan dan pengoptimalisasian anggaran, namun tidak mengkomunikasikan berapa jumlah budget yang dimiliki oleh pihak public relations : 60 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

14 54 Budget itu tidak kita komunikasikan ke cabang, tapi justru kita instruksikan kepada mereka. Kita akan memberikan budget yang mereka anjurkan kepada pusat, jadi cabang sendiri tidak mengetahui berapa budget yang kita miliki 63 Dalam memberlakukan pengelolaan anggaran, pihak public relations memiliki kebijakannya tersendiri, hal tersebut diungkapkan : Kebijakan yang dilakukan oleh pihak public relations di Jakarta dalam press gathering ini yaitu dengan memberikan budget public relations kepada pihak cabang dari besaran dana yang diajukan di proposal kepada public relations memberikan saran pengoptimalisasian anggaran kepada cabang, juga tak lupa pula memberi keputusan persetujuan/tidak terhadap peromohonan penambahan anggaran oleh pihak cabang. 64 Pada tahap planning and program ini, pihak public relations dan cabang dapat menentukan aspek dan elemen pokok anggaran yang dibutuhkan, yang tidak lain aspek dan elemen pokok anggaran tersebut adalah hampir sama antara keduanya : Ya, pastinya aspek anggaran yang kita perhatikan adalah sama, namun hal yang berbeda hanya pada nominal saja. Karena tidak mungkin harga penggunaan hotel misalnya, antara Jakarta dan Palembang adalah sama. Disini antara semua aspek berupa lokasi, makanan dan minuman, jumlah media yang hadir, produk yang akan diberikan sebagai bingkisan adalah hampir sama, hanya saja berbeda pada nominal besarannya antara kota satu dengan lainnya 65 Pendisiplinan budget juga dilakukan pada tahap planning and program ini, pihak cabang dan Jakarta sebisa mungkin harus mengikuti budget yang sudah diberikan pada tahap ini : Sebisa mungkin cabang itu harus mengikuti budget yang kita berikan, dan sejauh ini selalu sesuai dengan budget yang kita beri. Kalaupun harus 63 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

15 55 mengalami over biayanya, cabang pasti memiliki alasan tersendiri, dan alasan itu harus disampaikan kepada PR di Jakarta. 66 Guna menghindari adanya kendala anggaran berupa adanya kekurangan budget pada saat acara, maka pada tahap ini pihak public relations sudah mulai melakukan strateginya agar hal tersebut tidak terjadi : Pada saat perencanaan, kami sebelum hari H kegiatan press gathering menginstruksikan dan menyarankan kepada pihak cabang untuk menggunakan anggaran sebaik mungkin, pihak cabang juga perlu melakukan laporan mengenai apa saja yang diperlukan dari budget yang akan dikeluarkan tersebut sebelum hari H. Kalaupun harus ada kekurangan budget, maka pada sebelum kegiatan berlangsung pihak cabang mengkomunikasikan kepada kami, dan mendiskusikan. Keputusan akhir jika kekurangan budget tersebut adalah hal yang diperlukan maka akan kami tambahkan 67 Sebelum terlaksananya kegiatan, maka pihak cabang perlu merincikan seberapa besar anggaran yang dibutuhkan dalam bentuk proposal. Sehingga pihak public relations dapat menentukan besaran dana yang akan diberikan kepada pihak cabang : Dalam hal ini, yang ada justru PR di Jakarta menetapkan besaran anggaran berapa yang akan kami berikan, untuk lebih lanjutnya pihak cabang dapat merincikan besaran anggaran tersebut akan digunakan untuk apa saja dan dilaporkan kepada pihak PR. Karena laporan tersebut adalah penting, agar PR di Jakarta tahu dan dapat memastikan anggaran digunakan dengan tepat oleh pihak cabang 68 Perencanaan dan program (planning and program) dalam hal pengelolaan ini dapat menentukan apa tujuan dari pengelolaan anggaran kegiatan press gathering dan tujuan kegiatan itu sendiri. Sehingga public relations PT CNI dengan mudah menentukan langkah atau tindakan apa yang akan dilakukan guna 66 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

16 56 memperlancar pengelolaan anggaran kegiatan tersebut, dan menghindari adanya kendala yang tidak diinginkan. Guna mengetahui pos anggaran apa saja yang akan dianggarkan pada pra kegiatan maka dapat dilihat pada tabel berikut : No. Pos Anggaran Jumlah dalam Rupiah Waktu pengelolaan 1. Biaya sewa tempat Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 2. Biaya konsumsi press Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 gathering 3. Biaya transportasi Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 pegawai 4. Biaya paket produk Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 5. Biaya Paket Door prize Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 6. Akomodasi pegawai Rp. xxx.xxx,- H-14 sampai H-5 Tabel 4.1 Daftar Perencanaan Pos Anggaran Press Gathering Action and Communication Strategi yang dilakukan dalam tahap action and communication itu tidak lain adalah untuk menyampaikan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, pos-pos anggaran yang dikelola baik pihak public relations di Jakarta maupun di cabang adalah sama : Dalam hal ini, baik di Jakarta maupun di cabang melakukan pengelolaan pos anggaran yang sama. Baik pos-pos anggaran berupa lokasi press gathering nya, apa makanan dan minumannya, berapa jumlah media yang akan datang, sampai kepada apa produk yang akan kami berikan kepada pihak media sebagai

17 57 bingkisan kegiatan. Semua itu kami perhatikan betul, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nanti mengenai budget. 69 PIC dari pihak cabang dan juga public relations yang ada di Jakarta dituntut untuk melakukan pengelolaan anggaran dengan baik pada saat kegiatan berlangsung, hal ini guna menghindari kendala adanya kekurangan budget : Pada saat kegiatan press gathering berlangsung, sebisa mungkin PIC yang berada di cabang dapat mengelola dan memaksimalkan budget yang sudah dianggarkan oleh pihak Public Relations saat sebelum kegiatan berlangsung atau pada saat tahap perencanaan, untuk anggaran sendiri tidak kami (PR) komunikasikan kepada pihak cabang berapa kisaran besarnya anggaran yang ada pada PR, tetapi lebih kepada memberi instruksi sebelum dan saat kegiatan berlangsung ke pihak cabang agar dapat memaksimalkan anggaran yang sudah kami beri 70 Jika terjadi kekurangan budget saat kegiatan press gathering tersebut berlangsung maka pihak PIC yang ada di cabang ataupun public relations di Jakarta memiliki tugas untuk dapat menutupi kekurangan terlebih dahulu sebagai alternative : Jika terjadi kekurangan pada saat acara, maka biasanya yang bertanggung jawab di pihak cabang adalah PIC masing-masing, lalu PIC tersebut dapat melaporkan ke pihak public relations di Jakarta dan dapat diganti 71 Kekurangan budget saat dilaksanakannya kegiatan dapat mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan press gathering tersebut dapat saja tidak mencapai tujuannya sendiri yaitu mendapatkan publikasi perusahaan yang positif, namun sebaliknya yang dikarenakan keburukan pengelolaan kegiatan termasuk anggaran oleh PIC atau public relations adalah kacau dan diketahui oleh 69 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

18 58 awak media. Oleh karena itu, pembebanan tanggung jawab terhadap anggaran yang kurang saat kegiatan kepada PIC dan PR perusahaan sangatlah diperhatikan dengan baik, agar PIC dan PR mampu menutupi kecacatan kegiatan tersebut dalam hal anggaran. Cara pengkomunikasian kekurangan anggaran yang dikeluarkan oleh penanggung jawab yakni PIC atau PR adalah dengan memberikan laporan atau bukti adanya kekurangan anggaran berupa nota atau bon hasil paket konsumsi buka puasa maupun paket penyewaan tempat berbuka puasa atau hal lain yang menjadi titik kekurangan anggaran kepada pihak public relations di Jakarta. Laporan tersebut dapat dikomunikasikan sehari setelah kegiatan berlangsung dan kemudian PIC yang menutupi kurangnya anggaran mendapatkan klaim anggaran dari public relations dalam bentuk transfer melalui ATM. Saat kegiatan press gathering berlangsung, biasanya ada pengeluaran dana yang tidak terduga (incidental budget). Dalam hal ini, hampir tidak pernah terjadi pengeluaran dana accidently tersebut. Namun, kalaupun harus terjadi maka ada pihak-pihak yang dapat dibebani tanggung jawab tersebut : Kalau untuk dana-dana accidently itu, dari masing-masing cabang itu kan ada kepala cabangnya. Hampir tidak pernah terjadi dana accidently tersebut, namun untuk di Jakarta sendiri akan lakukan klaim untuk menutupi dana dadakan tersebut, namun pada pihak cabang PIC yang bertanggung masing-masing dan mengkomunikasikan ke kita (Public Relations) 72 Sedangkan, dalam pelaksanaan kegiatan press gathering ini sendiri yang terkait untuk mengelola budget itu sendiri adalah pihak public relations PT CNI saja, cabang hanya mengikuti besaran anggaran yang sudah ditetapkan : 72 Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

19 59 Sebenarnya, jika terkait dengan budget itu berpusat pada PR di Jakarta, jadi cabang tidak bisa serta merta langsung membuat pos budget dengan sembarangan, mereka harus mengkomunikasikan terlebih dahulu ke kita. Tapi, kalau misalnya mereka mengkomunikasikan dan kita pikir itu perlu, maka mereka bisa mendapat anggaran tersebut. Intinya adalah mereka mengajukan dan mendiskusikan terlebih dahulu kepada kita, maka kita yang membuat keputusannya. Jadi tidak semua pihak yang terlibat, yang terlibat hanya PR di Jakarta 73 Pengelolaan anggaran saat kegiatan press gathering sedang berlangsung, memperhatikan pos-pos anggaran yang sama antara cabang dan Jakarta, hanya saja berbeda pada jumlah nominal. Sedangkan, jika terjadi kekurangan budget saat kegiatan maka ada PIC di cabang dan public relations di Jakarta yang memiliki tugas untuk menutupi terlebih dahulu sebagai alternatif, lalu dapat dikomunikasikan kepada public relations di Jakarta untuk mendapatkan klaim. Dan, dalam pengelolaan budget ini, yang terkait untuk mengelola anggaran secara murni adalah pihak public relations di Jakarta saja, sedangkan cabang hanya mengikuti besaran yang ditetapkan. Saat tahapan action and program ini dilaksanakan, terdapat kemunduran hari atau jadwal dari tanggal yang sudah ditetapkan sebelumnya saat tahapan perencanaan. Dalam hal ini, pihak public relations dapat memaklumi dan mengizinkan jika alasan yang diberikan adalah benar dan sesuai dengan bukti, namun public relations tetap memberikan batasan untuk tidak lewat dari 2 minggu tanggal yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya kemunduran hari dari penetapan awal saat perencanaan adalah hal yang maklum, tergantung dengan apa yang 73 Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

20 60 menyebabkan kegiatan tersebut harus mengalami kemunduran agar kemudian dapat dikomunikasikan pada pihak public relations. Agar dapat mengetahui dengan mudah mengenai pos anggaran apa saja yang akan dikeluarkan public relations dan cabang pada saat kegiatan press gathering berlangsung, maka peneliti mencoba untuk meringkas mengenai pos anggaran yang dikeluarkan tersebut pada tabel berikut : No. Pos Anggaran Jumlah Wartawan 1. Fee Media Medan = 8 wartawan Bali = 13 wartawan Balikpapan = 23 wartawan Bandung = 17 wartawan Jakarta = 15 wartawan Surabaya = 15 wartawan Makassar = 20 wartawan Pekanbaru = Jumlah dalam Rupiah Rp. xxx.xxx,- Waktu Pengelolaan Hari H Pelaksanaan

21 61 12 wartawan 2. Biaya incidently atau biaya penutup over budget 3. Biaya sewa tempat 4. Biaya konsumsi press gathering Rp. xxx.xxx,- Rp. xxx.xxx,- Rp. xxx.xxx,- Hari H Pelaksanaan Hari H Pelaksanaan Hari H Pelaksanaan Tabel 4.2 Daftar Pos Anggaran pada tahap actuating and program Evaluating Program Proses evaluasi program (evaluating program) dilakukan untuk menilai apakah tahap tindakan dan komunikasi yang telah dilakukan berdasarkan perencanaan sebelumnya sesuai standar atau tidak. Public relations di Jakarta mengakui evaluasi yang dilakukan guna meninjau apakah dana yang dianggarkan sudah memadai : Evaluasi kita lakukan guna mengetahui apakah dana sudah memadai atau belum, namun sejauh ini, jika bicara budget maka tidak ada budget yang ideal, tetapi bagaimana kita memaksimalkan kegiatan dengan budget yang sudah disetujui itu yang paling penting. Sehingga peran PR disini mengoptimalkan budget yang disediakan dengan bermacam aktifitas dan cara, supaya hasil yang kita dapatkan maksimal Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

22 62 Evaluasi juga sebagai tahap akhir dari pengelolaan public relations terhadap anggaran, menghasilkan kesimpulan bahwa anggaran yang sudah ditetapkan adalah efisien bagi kegiatan press gathering tersebut : Pastinya,evaluasi ini menghasilkan kesimpulan bahwa dana yang dianggarkan sangat cukup efisien. Karena kita melihat bahwa dalam membuat suatu budget atau anggaran, contohnya untuk press gathering buka bersama, kita tahu mereka akan melakukan dimana 75 Sejauh evaluasi yang dilakukan oleh public relations, pihak cabang cukup menerima dan menggunakan dengan baik anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak public relations : Tapi sejauh ini evaluasi yang kita lakukan, cabang itu cukup menerima budget yang kita berikan bahkan cukup untuk melakukan aktifitas press gathering 76 Seluruh kegiatan press gathering baik yang dilakukan di Jakarta maupun di 10 cabang (luar kota) lainnya, melalui beberapa periode tahap mulai dari perencanaan hingga proses evaluasi dalam beberapa minggu, jadi tidak serta merta langsung begitu saja kegiatan ini dilaksanakan : Planning dilakukan dua minggu sebelum kegiatan sudah kita kasih tahu ke seluruh cabang. Actuating atau aktualisasinya itu tergantung dari cabang, kadang kita sudah kasih waktu jadwal dari tanggal sekian dan sekian kepada pihak cabang, namun ada cabang-cabang tertentu yang meminta kemunduran tanggal kegiatan dengan berbagai alasan yang jelas, misalnya karena media yang diundang kurang atau media menghadapi deadline, hal itu boleh-boleh saja asal jangan mundur dari waktu dua minggu. Evaluasi sendiri dilakukan H+3 acara kita sudah melakukan laporan, baik laporan yang dibuat dari pihak cabang maupun yang dibuat PR di Jakarta Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari Hasil wawancara Bapak Adi Sulaiman, Head of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

23 63 Di sisi lain, pihak cabang juga perlu melakukan evaluasi terhadap anggaran, untuk kemudian hasil dari evaluasi tersebut dilaporkan kepada public relations di Jakarta, agar jelas dan transparan dalam masalah penganggaran : Ya, pihak cabang juga melakukan evaluasi. Dan evaluasi tersebut dilaporkan kepada kami pihak public relations di Jakarta, agar kami tahu beberapa kendala ataupun hal apa saja yang mempengaruhi lebih atau kurangnya dana yang kami tetapkan kepada pihak cabang 78 Hasil pengumpulan data berdasarkan data wawancara secara keseluruhan telah peneliti kemukakan di atas. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh public relations PT CNI di Jakarta dalam kegiatan press gathering berlangsung dengan lancar dan mampu mengatasi kendala anggaran itu sendiri, hal ini dikarenakan adanya jalur komunikasi transparan dan kerjasama yang baik antara public relations dengan pihak cabang. Sedangkan, tingkat keefektifan anggaran yang dikeluarkan sangatlah tinggi. Karena melalui program press gathering ini sendiri, public relations mampu mendapatkan banyak publikasi positif yang diharapkan perusahaan mengenai perkembangan perusahaan yang telah terjadi, mulai dari pergantian kepala cabang, perpindahan lokasi kantor cabang, publikasi mengenai program Champion Trip 2015, sampai pada publikasi tentang produk seasonal yang dikeluarkan PT CNI saat moment bulan Ramadhan tersebut. Secara garis besar, peneliti mencoba untuk meringkas dari hasil wawancara yang menjelaskan tentang pengelolaan budgeting public relations 78 Hasil wawancara Ibu Dwi Iksanti Rulia, Staff of Public Relations PT CNI, 26 Januari 2015

24 64 pada kegiatan press gathering PT CNI Buka Puasa Bersama Media, sebagai berikut : No. Proses Pengelolaan Anggaran Detail Pengelolaan Anggaran 1. Define Problem Public relations PT CNI menentukan S.W.O.T Anggaran ditentukan mengikuti S.W.O.T yang ditetapkan Maping kekuatan dan kelemahan terhadap hubungan cabang dengan media Penganggaran dilakukan dengan factor control berupa keseluruhan tugas atau tujuan yang ditentukan untuk organisasi 2. Planning and Program Dilakukan pada H-14 Menentukan tujuan kegiatan Menentukan tujuan pengelolaan anggaran Pengajuan proposal kegiatan dan estimsi anggaran Menentukan pos anggaran yang

25 65 dibutuhkan untuk press gathering Memberlakukan disiplin anggaran Menginstruksikan pengoptimalisasian anggaran kepada masing-masing cabang Melakukan persetujuan terhadap permohonan anggaran 3. Actuating and Communications Terdapat perbedaan waktu antara planning dengan eksekusi kegiatan Kemunduran waktu kegiatan dapat dilaksanakan, dengan syarat kurang dari 2 minggu. Pembebanan tanggung jawab kepada PIC atau public relations jika terjadi over budget Pengelolaan pos anggaran yang sama antara Jakarta dengan cabang lain, perbedaan hanya tertera di nominal. Cabang melakukan konfirmasi terhadap over budget yang terjadi Pengoptimalisasian budget kegiatan 4. Evaluating Program Dilakukan pada H+3 kegiatan press

26 66 gathering Untuk mengetahui ketepatan dan kecukupan anggaran Evaluasi dilakukan juga oleh seluruh cabang dan dilaporkan kepada public relations di Jakarta Menghasilkan kesimpulan bahwa dana yang dikeluarkan sudah cukup efisien dan memadai Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Wawancara dengan Public Relations PT CNI 4.3 Pembahasan Hasil pembahasan sesuai dengan yang peneliti dapatkan bahwa akan dijelaskan mengenai tujuan diadakannya penelitian ini. Adapun tujuan tersebut yaitu untuk mengetahui dan menggambarkan secara detail tahapan pengelolaan anggaran public relations dalam kegiatan press gathering PT CNI Buka Bersama Media. Tahapan pengelolaan anggaran yang dilakukan public relations PT CNI adalah melalui empat tahapan proses manajemen public relations, hal tersebut guna mendapatkan pengelolaan manajemen public relations yang tepat, seperti diungkapkan M. Cutlip dan Allen H. Center :

27 67 Untuk dapat melakukan pengelolaan/manajemen Public Relations yang tepat maka seorang Public Relations membutuhkan penyusunan proses perencanaan pengelolaan/manajemen Public Relations yang dilakukan melalui Empat tahapan atau empat langkah pemecahan problem. Empat langkah tersebut adalah : Mendefinisikan problem (peluang)/ define problem, Perencanaan dan pemrograman/ planning and program, Mengambil tindakan dan berkomunikasi/ actuating and communication, dan Mengevaluasi program/ evaluating program Sedangkan hal yang berkaitan juga dengan pengelolaan anggaran public relations PT CNI pada kegiatan press gathering juga dijelaskan oleh Rhenald Kasali yang memiliki arti sama dengan empat tahapan yang dijelaskan M. Cutlip dan Allen H. Center sebelumnya. Sebagai berikut : Sudah barang tentu dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi Public Relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan persiapan-persiapan, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi. Semua proses yang dilaksanakan public relations PT CNI dan sesuai dengan teori yang disebutkan oleh M. Cutlip dan Allen H. Center, maupun Rhenald Kasali tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Dalam melaksanakan suatu kegiatan, sangat perlu diketahui alasan mengapa kegiatan tersebut harus dilaksanakan, sehingga akan menghasilkan perencanaan apa yang akan dirumuskan, lalu dilanjutkan dengan strategi apa pada pelaksanaan, dan diakhiri dengan kesimpulan dari adanya kegiatan berupa

28 68 evaluasi. Semua hal tersebut dapat dilatarbelakangi dengan adanya proses define problem (mendefinisikan masalah) yang mampu menguatkan tujuan adanya kegiatan tersebut. Penganggaran bermanfaat untuk membantu public relations meneliti dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, pulic relations harus mengadakan kegiatan pengamatan terlebih dahulu terhadap masalah apa yang sebenarnya memang dihadapi hal ini dapat disebut tahapan define problem. Pada saat tahapan define problem, pihak public relations merumuskan S.W.O.T (strength, weakness, opportunity, threats) yang kesemuanya setelah ditentukan, maka dapat disimpulkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan. Karena perumusan S.W.O.T yang dilakukan public relations PT CNI merupakan usaha untuk melihat bagaimana posisi perusahaan atau apakah yang diperlukan oleh perusahaan melalui program milik public relations, untuk kemudian dapat diperkirakan seberapa besar anggaran yang diperlukannya, sebagaimana pendapat Rhenald Kasali berikut ini: Anggaran public relations dapat dilakukan dengan melihat posisi perusahaan, praktisi PR dapat memperkirakan seberapa jauh jangkauan kampanye PR perlu dilakukan, dan tentu saja, seberapa nesar anggaran yang diperlukannya. Dalam melakukan perumusan S.W.O.T (strength, weakness, opportunity, threats) public relations PT CNI lebih memfokuskan diri pada maping kekuatan dan kelemahan hubungan cabang dengan tim media/wartawan, jika cabang

29 69 memiliki kelemahan hubungan yang dimilikinya dengan pihak tim wartawan atau media, maka public relations di Jakarta dapat membantunya dengan mendatangi langsung ke lokasi press gathering cabang berada dan memberi bimbingan agar tujuan kegiatan dapat tercapai. Hal ini membuktikan bahwa public relations PT CNI sejalan dengan yang dilakukannya pada define problem telah sesuai dengan definisi public relations yang dirumuskan oleh Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom berikut ini: Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hal ini dapat disimpulkan demikian, karena public relations PT CNI melakukan maping guna mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara PT CNI baik pusat maupun cabang dengan pihak media atau wartawan yang kemudian dapat mempengaruhi kesuksesan ataupun kegagalan PT CNI dalam hal publisitas. Karena, publisitas luas yang positif mengenai PT CNI merupakan dal yang dapat terwujud dengan mudah, jika PT CNI mampu membangun hubungan kerjasama yang baik dengan tim wartawan atau media. Disisi lain, public relations PT CNI juga dalam mengelola kegiatan press gathering sudah menjalankan definisi public relations yang dirumuskan oleh Kutandi Suhandang, yaitu : Secara bebas dapat diartikan bahwa Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langganannya, pegawai-pegawainya, dan publik pada umumnya, ke

30 70 dalam mengadakan analisa dan koreksi (perbaikan-perbaikan) terhadap diri sendiri, keluar mengadakan pernyataan-pernyataan yang berarti (menguntungkan). Hal tersebut memiliki alasan, karena pada kegiatan press gathering yang dilaksanakan public relations PT CNI ini merupakan usaha yang berkelanjutan, dimana kegiatan press gathering adalah kegiatan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dan merupakan usaha komunikasi yang terus berkelanjutan antara pihak perusahaan dengan tim wartawan atau media, dalam kegiatannya juga public relations PT CNI selalu memberikan informasi/pernyataan berarti dari perusahaan kepada pihak media, guna mendapatkan manfaat dan menguntungkan. Pada tahap define problem juga, pulic relations PT CNI berpendapat bahwa penganggaran yang dilakukan adalah demi terwujudnya tujuan organisasi dan merupakan tugas yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Hal ini menjadikan factor control penganggaran yang terjadi di kegiatan tersebut, jika dikaitkan dengan penjelasan dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, maka factor control yang mempengaruhi penganggaran public relations PT CNI tersebut adalah factor control ketiga : Dalam departemen yang mapan, anggaran biasanya berhubungan dengan satu dari empat faktor control. Yang pertama adalah total pendapatan atau dana yang tersedia untuk usaha, yang kedua adalah keniscayaan kompetitif, yang ketiga adalah kesulurahan tugas atau tujuan yang ditentukan untuk organisasi, dan keempat adalah profit atau surplus di atas biaya.

31 71 Teori yang dikemukakan Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom diatas adalah sesuai dengan penganggaran yang dilakukan public relations PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) di Jakarta, karena penganggaran press gathering itu sendiri adalah berdasarkan tugas dan kewajiban yang sudah ditentukan perusahaan untuk dilakukan pada tiap tahunnya, dan memiliki tujuan tertentu yakni membina hubungan baik dengan media, juga mendapatkan ruang publisitas yang baik bagi perusahaan. Public relations yang berada di Jakarta juga melakukan bimbingan terhadap cabang-cabang yang masih kurang atau lemah hubungannya dengan pihak wartawan atau media, bimbingan ini dilakukan dengan mendatangi langsung ke cabang tersebut. Kedatangan pihak public relations ke cabang, guna membantu menyampaikan pesan dan memperkenalkan cabang kepada tim wartawan atau media. Langkah yang dilakukan public relations PT CNI tersebut dapat dikaitkan dengan definisi media relations menurut Diah Wardhani, bahwasannya : Media relations merupakan salah satu aktivitas yang dijalankan oleh seorang Public Relations dalam mencapai tujuan tertentu. Biasanya, media relations dilakukan dalam rangka mengenalkan dan mempublikasikan perusahaan beserta aktivitas-aktivitas yang dijalankannya. Pihak public relations yang mendatangi langsung bertugas mengenalkan dan membangun hubungan kerjasama yang kuat antara pihak cabang PT CNI dengan tim wartawan atau media, agar dapat terjalin kerjasama yang kuat antara keduanya dan menghasilkan komunikasi yang seimbang (balance

32 72 communications) guna mendapatkan ruang publisitas yang bermanfaat bagi cabang PT CNI. Setelah melakukan analisis terhadap masalah yang melatarbelakangi dilakukannya pengelolaan anggaran dan latar belakang diadakannya kegiatan press gathering tersebut, maka public relations PT CNI melakukan tahapan selanjutnya yakni planning and program (perencanaan dan program). Pada tahap ini public relations PT CNI merumuskan tujuan, sasaran, strategi, serta taktik apa yang akan dilakukan pada pengelolaan anggaran kegiatan press gathering PT CNI Buka Puasa Bersama tersebut. Tindakan yang diputuskan oleh public relations PT CNI di atas adalah sebagaimana pendapat M. Cutlip dan Allen H. Center, mengenai tahap planning and program yaitu : Langkah perencanaan dan program/planning and program dibuat untuk mengambil keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi taktik, dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Komponen utama pada tahap perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan atau tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran disiapkan, pihak public relations sudah terlebih dahulu harus membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasi strategistrategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan. Rencana strategi ini pula yang akan menjadi dasar pembuatan anggaran kegiatan press gathering.

33 73 Sebelum kegiatan press gathering dilaksanakan, pimpinan puncak public relations dan juga corporate communications dimana public relations tersebut bernanung, harus lebih dahulu merumuskan apa saja yang akan dilakukan pada kegiatan press gathering tersebut, bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya perencanaan tersebut maka kegiatan akan terlaksana dengan baik, termasuk juga dalam pengelolaan anggaran kegiatannya akan diketahui seberapa besar anggaran yang akan dikeluarkan untuk kegiatan press gathering nantinya. Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi public relations untuk membantu sumber daya manusia (SDM) atau pelaksana dalam merencanakan kegiatan dan juga memberi gambaran awal tentang seberapa besarnya anggaran yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan kegiatan tersebut yang dapat dimonitori atau dikontrol langsung oleh public relations terhadap cabang, sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat diminimalisir. Anggaran public relations berfungsi sebagai alat perencanaan yaitu untuk mendasarkan kegiatan pada penyelidikan pra kegiatan, mengarahkan seluruh kegiatan sumber daya manusia (SDM) dalam kegiatan public relations, membantu atau menunjang kegiatan public relations, menentukan tujuan-tujuan perusahaan melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh unit public relations, membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif. Sementara, antara tujuan kegiatan press gathering yang dimiliki oleh tiaptiap cabang adalah objektif dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masingmasing cabang. Jadi, dalam hal ini cabang perlu menyatakan apa tujuan kegiatan dan berapa besaran anggaran yang diperlukan dalam bentuk proposal untuk

34 74 kemudian diserahkan kepada pihak public relations di Jakarta. Dalam hal ini public relations menjalankan fungsinya untuk menjalin hubungan internal, seperti yang diungkapkan M. Cutlip dan Allen H. Center : Hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Hal tersebut dapat peneliti simpulkan, karena public relations PT CNI membantu pihak cabang untuk menjalankan dan mencapai tujuan tiap-tiap cabang dengan melaksanakan kegiatan press gathering tersebut, dan hubungan yang seperti itu adalah hubungan yang baik serta saling bermanfaat bagi internal perusahaan. Walaupun memiliki tujuan yang berbeda-beda antara satu cabang dengan cabang lain, namun tetap tujuan umum dari press gathering itu sendiri adalah penyampaian pesan perkembangan dan bermanfaat antara pihak perusahaan dengan tim wartawan/media. Tujuan press gathering seperti ini dijelaskan pula oleh Soleh Soemirat : Press gathering merupakan pengadaan jamuan makan siang atau sebagainya bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top manajemen perusahaan/lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan/lembaga tersebut. Di sisi lain, ada cabang yang membuat kegiatan press gathering untuk mengenalkan pimpinan barunya, dan ada pula untuk memberi informasi mengenai

35 75 perpindahan lokasi kantor, tujuan khusus press gathering seperti ini sesuai dengan penjelasan Soleh Soemirat sebagai berikut : Menyebarkan informasi positif kepada publik (masyarakat luas) tentang perusahaan, seperti penandatangan kerjasama, ekspor perdana, pergantian direksi, publik ekspose (go public-nya perusahaan dan lainnya. Keterlibatan pihak public relations dalam kegiatan press gathering yang akan dijalankan oleh cabang adalah sangat kuat, karena penganggaran dana kegiatan tersebut sendiri adalah sepenuhnya milik public relations PT CNI yang berada di Jakarta. Maka dari itu, guna mengantisipasi over budget yang terjadi pihak public relations melakukan instruksi pengoptimalisasian dana pada tahap planning and program. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya pemborosan atau pengeluaran yang berlebihan, yang juga disebutkan oleh Frank Jafkins dan Daniel Yadin mengenai landasan dilakukannya anggaran sebagai berikut : Anggaran memaksakan disiplin atas pengeluaran dana sehingga mencegah terjadinya pemborosan atau pengeluaran yang berlebihan, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pengeluaran atau pembiayaan akan berjalan tepat sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Tujuan anggaran yang jelas pada kegiatan press gathering tersebut juga dituturkan public relations PT CNI bahwa bertujuan agar semua biaya terkontrol, dan menetahui berapa budget yang harus dikeluarkan, serta apa saja yang dapat dikerjakan dengan budget tersebut. Hal ini sesuai dengan penjelasan Morissan M.A. mengenai anggaran public relations :

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Public Relations dalam era globalisasi saat ini memiliki kaitan erat dengan media dalam menjalankan salah satu tugasnya. Reputasi yang dimiliki perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) berdiri di Bandung 1 Oktober 1986 di bawah bendera PT Nusantara Sun-Chorella Tama (NSCT), memasarkan produk unggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document 37 BAB III PENYAJIAN DATA Dengan melangkah ke bab tiga ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document yang pernah penulis adakan di Dinas Kebudayaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan.

dapat mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan, sehingga tidak dapat di pungkiri, hanya sedikit perusahaan yang mampu bertahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang di lakukan oleh suatu negara selalu di ikuti oleh perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan rumit, baik itu perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

Managing Identity and Organization Culture

Managing Identity and Organization Culture Modul ke: Managing Identity and Organization Culture Eksplorasi & Analisis Corporate Identity (lanjutan) Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta. Asuransi merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Terlepas apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi secara optimal dalam kaitannya dengan persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju kehidupan sosial masyarakat. Para pelaku bisnis kegiatannya makin menggeliat, tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan berlomba lomba menyelenggarakan sebuah event yang baik. Event event yang diselenggarakan tersebut sangat beragam, mulai dari launching

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perusahaan bahkan lembaga (khususnya lembaga pendidikan) baik besar maupun kecil harus menyusun budget atau anggaran sebagai suatu landasan dalam membuat perencanaan

Lebih terperinci

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc Kedudukan PR dalam Organisasi Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Kriyantono, 2008) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan publiknya Membangun citra korporat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kunci hubungan masyarakat dalam mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada publik internal maupun eksternal. Melalui komunikasi, menjadikan

Lebih terperinci

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations membutuhkan wartawan dan wartawan membutuhkan Public Relations. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam kegiatan sehari hari, media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha dalam era global ini menimbulkan persaingan yang ketat dan terbuka. Persaingan usaha sejenis pun tidak lagi hanya dalam negeri bahkan sampai pada luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia L1 TRANSKIP WAWANCARA Nama : Adhi Pratama Jabatan : Public Relations Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal : 10 Mei 2011 Tipe : Face Two Face (F2F)

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal Nama : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C 007 065 ABSTRAKSI Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panorama Tours adalah perusahaan yang bergerak dibidang Tour dan Travel. Panorama menyediakan layanan pengurusan visa, reservasi tiket airlines, reservasi hotel, perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Public Relations (PR) telah jauh berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari sebelumnya dianggap hanya berperan seperti pemadam kebakaran saat muncul krisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terciptalah media komunikasi sebagai sarana komunikasi sehingga pesan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terciptalah media komunikasi sebagai sarana komunikasi sehingga pesan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Meningkatnya mobilitas dari masyarakat sehingga terciptalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN Oleh Fajar Hariyanto, M.I.Kom ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi public relations PT. Pupuk Kujang, (Persero)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi kerap dilukiskan sebagai suatu organisme hidup. Karena itu organisasi dipandang berdasarkan berdasarkan siklus hidup satu organisme. Ada saat kelahiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) 5. Sejarah Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations L1 LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA Transkrip Wawancara 1 : Nama : Ibu Ika Sastrosoebroto Jabatan : President Director, Prominent Public Relations Mengenai : Latar Belakang Strategi Kegiatan MICE di Manado

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi di dalam suatu perusahaan memegang peranan penting, karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang. Untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap perusahaan dituntut untuk mampu menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik sesuai yang telah direncanakan. Kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi informasi sekarang ini membuat masyarakat semakin mudah dalam mendapatkan suatu informasi yang menjadi kebutuhan mereka. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan teknologi dunia yang semakin tinggi. Indonesia saat ini tergolong sebagai negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis terutama di pasar Indonesia menjadi semakin kompetitif. Industri makanan dan minuman merupakan industri dengan tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being dan

BAB III PENUTUP. dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being dan BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yang berdiri dibawah Sekretaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggunakan model komunikasi Laswell (Butterick, 2012:20-21) yang terkenal dengan serangkaian pertanyaan yaitu Siapa? yang merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan Hubungan Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan PR dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Kantor Pemasaran Bersama (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP Perkebunan I

Lebih terperinci

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya.

disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih promosi yang dilakukan oleh PLN Disjaya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di bidang Niaga PLN Disjaya dapat disimpulkan bahwa saat ini masyarakat pengguna Listrik pasca bayar masih lebih banyak dibandingkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11

PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11 PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11 DEFINISI Kegiatan internal Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk internal publik organisasi / perusahaan. Publik internal adalah semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit pemerintah berusaha melengkapi organisasinya dengan memasukkan bidang hubungan masyarakat (humas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi penting dalam dunia industri saat ini. Sebuah perusahaan yang sukses

BAB I PENDAHULUAN. fungsi penting dalam dunia industri saat ini. Sebuah perusahaan yang sukses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih. Memungkinkan arus komunikasi terbuka luas dan cepat. Pemberitaan dan informasi mengenai

Lebih terperinci

Konsep Public Relations

Konsep Public Relations Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PERANAN TOUR LEADER PADA BIRO PERJALANAN WISATA CV. BIMO KRISNO TOURS DAN TRAVEL LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Pariwisata Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran public relations officer saat ini sangat di butuhkan disetiap perusahaan swasta dan perusahaan milik negara termasuk di sebuah instansi pemerintah. Public

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 162 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk lebih maju serta mampu mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan ketinggalan, dan pada gilirannya akan kalah dalam persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. akan ketinggalan, dan pada gilirannya akan kalah dalam persaingan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia marketing telah mengalami perkembangan besar. Bersamaan dengan itu muncul juga berbagai tantangan. Oleh sebab itu, setiap lembaga yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap PD. Mitra Jaya Motor mengenai pengaruh pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dibagian penjualan,

Lebih terperinci