PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL"

Transkripsi

1 Pengukuran Kinerja 1-38 PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Sentra produksi memiliki 1 Persentase sentra produksi yang memiliki persen Program Penyediaan air Baku 3,523,543,000 3,476,884, DPU infrastruktur air dan air bersih yang handal sanitasi yang handal. 2 Persentase keterjangkauan air kawasan Program Pelayanan dan 856,860, ,456, Dinsosnakertrans rawan kekeringan pada musim kemarau Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3 Persentase lahan pertanian yang terairi persen Program Pengembangan dan secara kontinyu Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 4 Jumlah pemanfaatan air/sungai bawah tanah (sumur pompa): a. Irigasi sumur Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 5,337,660,000 5,300,678, DPU 760,850, ,012, DPU b. Air Minum sumur Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2,363,143,000 2,354,627, Panjang Jaringan Irigasi (Jaringan irigasi meter 30,400 19, Program Peningkatan Ketahanan 500,000, ,000, Dinas Tanaman tersier, irigasi perdesaan dan Jaringan Pangan Pangan dan Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan Hortikultura pertanian tanaman pangan dan 6 hortikultura) Jumlah penyediaan penampung air 210,000, ,000, (Embung dan damparit): a. Tanaman Pangan 1) Embung Tanaman Pangan unit ) Dam Parit unit b. Kehutanan dan Perkebunan 1) Dam penahan (DPn) unit Program Rehabilitasi Hutan dan 1,133,732,600 1,107,466, ) Gullyplug unit Lahan 3) Irigasi air permukaan unit ) Irigasi air dangkal/sumur dangkal unit Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Kehutanan dan Perkebunan

2 Pengukuran Kinerja ) Sumur resapan unit ) Embung Hutbun unit ) Teras meter 48, , ) Rorak unit ) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 8,000 36, ) SPT (Saluran Pembuangan Air Tanah) meter 8,000 32, Kawasan permukiman memiliki infrastruktur air yang handal. 1 Persentase kawasan permukiman yang persen Program Pengembangan Kinerja memiliki air bersih yang handal. Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 781,500, ,226, DPU 3 Sentra produksi memiliki 1 Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada meter 77,250 77, Program peningkatan produksi infrastruktur transportasi, sentra produksi Tanaman Pangan dan pertanian/perkebunan energi, air, telekomunikasi, Hortikultura dan sanitasi yang handal. 2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada km Program peningkatan produksi sentra produksi perkebunan pertanian/ perkebunan 3,180,600,000 3,130,600, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2,134,140,200 2,111,021, Dinas Kehutanan dan Perkebunan 5 3 Persentase pemenuhan kebutuhan pupuk persen ,280, ,937, organik. 4 Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan 1,272,890,000 1,197,947, (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi Tanaman Pangan dan hortikultura: a. Jumlah Unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) b. Jumlah Alsintan lainnya : unit ) Traktor roda dua unit ) Pompa Air unit ) Power Threser unit ) Pedal Threser unit 7,862 8, ) APPO unit Jumlah RPH, TPH, dan RPA yang memiliki sarana pengolahan limbah, sanitasi dan drainase Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

3 Pengukuran Kinerja 3-38 a. RPH unit Program pencegahan dan 125,000, ,731, Dinas Peternakan b. TPH unit penanggulangan penyakit ternak c. RPA unit Jumlah kawasan peternakan yang memiliki kawasan Program peningkatan produksi jalan produksi hasil peternakan 7 Persentase kecamatan yang memiliki persen Program Peningkatan Sarana dan puskeswan dengan infrastruktur yang Prasarana Aparatur handal 8 Persentase sentra produksi perikanan yang persen Program pengembangan budidaya memiliki jalan produksi, fasilitas perikanan pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase Jumlah PPI,UPR dan BBI. 1,269,462,500 1,219,004, Dinas Peternakan 373,100, ,726, ,110, ,477, DKP a. PPI unit Program pengembangan perikanan 935,100, ,197, DKP b. UPR unit tangkap c. BBI unit Jumlah dan jenis sarana tangkap ikan. a. Jumlah unit Program pengembangan perikanan DKP b. Jenis Sarana jenis tangkap Jumlah sentra produksi yang memiliki unit pengolahan hasil. a. Kakao unit b. Kotak Fermentasi unit c. Cut Chip unit d. Pengepres buah semu mete unit e. Alat perajang tembakau rakyat unit f. Alat perenteng tembakau vike unit g. Pengolah limbah kakao unit Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 12 Persentase sentra produksi yang memiliki Program pembinaan dan sarana listrik yang cukup pengembangan bidang ketenagalistrikan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DISPERINDAGKOP ESDM

4 Pengukuran Kinerja Persentase sentra produksi yang memiliki persen Program peningkatan pelayanan layanan transportasi umum yang tertib, angkutan umum dan barang aman lancar dan laik jalan. 14 Rasio ketersediaan simpul transportasi unit Program penataan sistem antar kecamatan transportasi; Program pengembangan sarana dan prasarana perhubungan 15 Rasio ketersediaan fasilitas lalu lintas jalan. persen Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan; Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 16 Persentase sentra produksi yang memenuhi persen Program Pengembangan standar kesehatan Lingkungan Sehat 17 Persentase ketersediaan lahan untuk Program Penataan Penguasaan, pembangunan Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah 18 Persentase sentra produksi yang memiliki jalan, jembatan, sanitasi dan drainase yang a. handal. Presentase sentra produksi yang persen Program pembangunan jalan dan memiliki jalan (jalan kabupaten) yang jembatan; Program rehabilitasi/ handal pemeliharaan jalan dan jembatan; dan Program tanggap darurat jalan dan jembatan b. Persentase sentra produksi yang memiliki jembatan yang handal c. Persentase sentra produksi yang memiliki sanitasi persampahan yang d. handal Persentase sentra produksi yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal e. Persentase sentra produksi yang memiliki drainase yang handal persen Program pembangunan jalan dan jembatan persen Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah persen Program Lingkungan Sehat Perumahan DISHUBKOMINFO 1,249,590, ,499, DISHUBKOMINFO 1,260,997,500 1,238,444, DISHUBKOMINFO 168,100,000 93,350, DINAS KESEHATAN 23,554,836,200 22,800,665, SETDA 10,958,510,000 10,479,970, DPU 2,741,290,000 2,401,637, ,699,720,472 1,573,933, DPU 238,400, ,124, DPU persen Program Pengendalian Banjir 493,500, ,608, DPU 19 Panjang Jaringan Jalan Lintas Selatan km Program pembangunan jalan dan (JJLS) terbangun jembatan DPU

5 Pengukuran Kinerja Kawasan permukiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi. 1 2 Persentase kawasan permukiman yang memiliki jalan, jembatan, dan fasum-fasos. a. Persentase kawasan permukiman yang memiliki jalan (poros desa) b. Persentase kawasan permukiman yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi dan drainase a. Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga b. Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah c. Persentase kawasan permukiman yang memiliki drainase yang handal persen Program pembangunan 19,046,440,000 18,854,302, DPU Infrastruktur Pedesaan; Program persen pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh persen Program Lingkungan Sehat Perumahan persen Program pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah persen Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 3 Rasio ruang terbuka hijau persen Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 4 Persentase kawasan permukiman yang persen Program pembinaan dan memiliki sarana listrik dan energi yang cukup pengembangan bidang ketenagalistrikan 5 Persentase memiliki kawasan pelayanan permukiman transportasi yang umum persen Program peningkatan pelayanan angkutan Umum dan Barang yang tertib, aman dan lancar 6 Persentase kawasan permukiman yang persen Program Pengembangan Pos dan memiliki akses telekomunikasi Telekomunikasi 2,235,715,000 2,185,802, DPU 1,699,720,472 1,573,933, ,150, ,171, ,350, ,560, DPU 56,540,000 51,657, DISPERINDAGKOP ESDM 584,360, ,122, DISHUBKOMINFO 33,712,500 29,772, DISHUBKOMINFO 7 Persentase kawasan permukiman, fasum dan fasos yang memenuhi standar kesehatan a. Tempat-tempat Umum persen Program Pengembangan 405,175, ,789, b. Rmh Sehat/permukiman persen Lingkungan Sehat DINAS KESEHATAN

6 Pengukuran Kinerja Jumlah rumah yang dibangun dan rumah/th Program stimulant pembangunan direhabilitasi untuk RTM rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah 9 Jumlah stimulan dan swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan a. Jumlah stimulan (aspal) dalam membangun infrastruktur perdesaan b. Jumlah stimulan (semen) dalam membangun infrastruktur perdesaan c. Jumlah swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan drum Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun sak 120, , Desa milyar d. Jumlah Desa lokasi TMMD desa e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI desa f. Jumlah padukuhan yang difasilitasi stimulan material untuk pembangunan infrastruktur padukuhan padukuhan DPU 16,242,770,000 8,606,390, BPMPKB 5 Peningkatan daya dukung 1 Persentase kelengkapan Fasilitas Lalulintas persen Program Pembangunan Prasarana dan produktivitas Pantai dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan dan Fasilitas Perhubungan Sadeng sebagai kawasan Sadeng minapolitan untuk memacu pengembangan Pantai Selatan. kawasan 2 Persentase jalan, jembatan dan air bersih di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai a. Persentase jalan di Pelabuhan Sadeng yang memadai b. Persentase jembatan di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai c. Persentase air bersih di Pelabuhan Sadeng yang memadai persen Program Pembangunan Jalan dan Jembatan persen Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 3 Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan persen Program pembinaan dan Sadeng pengembangan bidang ketenagalistrikan 4 Penambahan jumlah Kapal Motor unit Program pengembangan perikanan tangkap DISHUBKOMINFO DPU ,000,000 74,690, DISPERINDAGKOP ESDM 1,457,180, ,729, DKP

7 Pengukuran Kinerja Persentase kelengkapan sarana TPI persen Program pengembangan perikanan tangkap 6 Volume perdagangan hasil perikanan persen Program peningkatan dan melalui TPI Sadeng pengembangan ekspor DKP 7 Persentase kelengkapan infrastruktur persen Program pengembangan perikanan minapolitan yang memenuhi standar di tangkap pantai Sadeng DKP 8 Volume hasil tangkap perikanan di ton 4,435 4, Pelabuhan Sadeng 6 Seluruh potensi sumber 1 Persentase kecamatan yang memiliki Program Pengembangan data / daya alam dipetakan dan pemetaan potensi secara up-to-date dan Informasi dipromosikan secara tepat akurat 2 Pertambahan persetujuan prinsip buah Program Peningkatan Promosi dan sasaran dengan data yang PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan Kerja sama Investasi akurat untuk mendorong setiap tahunnya investasi. 3 Pertambahan jumlah PMA/PMDN buah fasilitasi setiap tahunnya 4 Persentase potensi yang disajikan secara online dengan data yang up-to-date dan Komunikasi, Informasi dan Media persen Program Pengembangan akurat. Massa 5 Jumlah potensi bidang perindustrian, potensi 22,500 21, Program Peningkatan Efisiensi perdagangan, koperasi, pertambangan dan Perdagangan Dalam Negeri energi yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 6 Jumlah potensi bidang perindustrian, unit 2,511 2, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang dikembangkan sentra Program pengembangan sentra-sentra industri potensial 7 Jumlah potensi bidang kelautan dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date 66,115,000 63,536, BAPPEDA 136,072, ,991, KPMPT 203,930, ,413, DISHUBKOMINFO 37,920,000 35,307, ,250,000 18,074, DISPERINDAGKOP ESDM a. Bidang kelautan (tuna, lobster) potensi Program pemberdayaan 492,163, ,193, b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya c. Pengolahan dan Pemasaran (abon, potensi Kelautan dsb) DKP

8 Pengukuran Kinerja Persentase potensi bidang kelautan dan persen Program pengembangan perikanan 1,028,945, ,864, DKP perikanan yang dikembangkan tangkap Program Pengembangan Budidaya 1,424,155,000 1,159,082, DKP Perikanan 9 Jumlah potensi tanaman pangan dan potensi Program Peningkatan Ketahanan hortikultura yang memiliki pemetaan secara Pangan rinci, akurat, dan up-to-date 10 Persentase potensi bidang tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan a. Tanaman Pangan persen b. Hortikultura persen Jumlah potensi kehutanan dan perkebunan potensi Program Pemanfaatan Potensi yang memiliki pemetaan secara rinci, Sumber Daya Hutan akurat, dan up-to-date 12 Luas lahan potensi bidang kehutanan dan Program Rehabilitasi Hutan dan perkebunan yang dikembangkan Lahan a. Luas lahan kritis ha 18,249 6, b. Luas lahan pengembangan kakao ha 1,360 1, c. Luas lahan pengembangan mete ha 8,135 9, d. Luas lahan pengembangan tembakau ha 2,990 1, (rakyat, vike, virginia) e. Luas lahan pengembangan kelapa ha 4,556 10, f. Luas lahan pengembangan kapas ha 9,750 3, Program Peningkatan Ketahanan Pangan 13 Jumlah potensi peternakan yang memiliki potensi Program pencegahan dan pemetaan secara rinci, akurat, dan up-todate penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 14 Persentase potensi bidang peternakan yang persen Program Peningkatan Produksi dikembangkan Hasil Peternakan Program Pengembangan Agrobisnis 302,775, ,950, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 178,422, ,520, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 75,375,000 75,292, Dinas Peternakan 3,300,000 3,300, ,150,000 45,314, ,600, ,000, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

9 Pengukuran Kinerja Persentase kelengkapan data informasi persen Program Peningkatan Kualitas dan 275,149, ,842, KAPEDAL status lingkungan hidup daerah Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan; Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 16 Persentase komoditas unggulan yang persen Program pengembangan sentrasentra industri potensial terpetakan data produksi dan penjualan secara up-to-date di setiap kecamatan 17 Jumlah potensi dengan informasi harga potensi Program Peningkatan Efisiensi pasar, persediaan, volume permintaan, Perdagangan Dalam Negeri volume penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses secara on-line, dan up-todate 18 Pertambahan realisasi investasi milyar Program Peningkatan Iklim PMA/PMDN Fasilitasi setiap tahunnya Investasi dan Realisasi Investasi 94,490,000 81,436, DISPERINDAGKOP ESDM 1,485,648,000 1,177,701, DISPERINDAGKOP ESDM 84,155,000 67,447, KPMPT 19 Jumlah kemitraan strategis nasional dan internasional dalam pengembangan potensi Gunungkidul Nasional Internasional buah Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah buah I Kesepakatan Bersama buah Kerja sama antar daerah buah Kerja sama Luar Negeri buah Kerja sama Pihak Ketiga buah II Perjanjian Kerja sama buah Kerja sama antar daerah buah Kerja sama Luar Negeri buah Kerja sama Pihak Ketiga buah Persentase potensi wilayah yang persen Program Kerjasama dipromosikan dengan data yang up-to-date dan akurat Pembangunan; Program Peningkatan dan Pengembangan ekspor 177,005, ,275, SETDA SETDA

10 Pengukuran Kinerja Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara up-to-date di setiap kecamatan a. Data Potensi Komoditas di setiap kecamatan Program Peningkatan Kinerja Kelembagaan Pemerintah Daerah 114,025,000 64,030, SETDA 1) Pertambangan 2) Energi persen ) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen ) Kehutanan dan perkebunan persen ) Perikanan dan Kelautan persen ) Peternakan persen b. Data Produksi di setiap Kecamatan 1) Pertambangan persen ) Energi persen SETDA 3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen ) Kehutanan dan Perkebunan persen ) Perikanan dan Kelautan persen ) Peternakan persen Setiap kecamatan memiliki 1 Ragam komoditas unggulan tanaman komoditas Program peningkatan penerapan komoditas unggulan yang pangan dan hortikultura yang menerapkan teknologi pertanian/perkebunan dikelola secara lestari teknologi tepat guna. dengan menerapkan 2 Persentase Peningkatan produksi dan teknologi produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta pengolahan yang tepat produk olahan tanaman pangan dan guna. hortikultura. a. Tanaman Pangan persen Program peningkatan Produksi 3,917,434,000 2,124,773, pertanian/perkebunan b. Hortikultura persen ,940,000 51,900, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

11 Pengukuran Kinerja Ragam komoditas unggulan peternakan komoditas Program peningkatan penerapan yang menerapkan teknologi tepat guna. teknologi peternakan; Program peningkatan Produksi hasil peternakan ,667, ,624, DINAS PETERNAKAN a. S/C persen Program peningkatan Produksi 727,537, ,730, b. IB (Dosis) persen hasil peternakan c. Daging (Kg) kg 3,094,949 3,619, d. Telur (Kg) kg 1,870,713 2,229, Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan. a. Pengolahan Pakan jenis Program peningkatan penerapan 280,300, ,171, b. Reproduksi jenis teknologi Peternakan; Program pengembangan agrobisnis c. Pengolahan Kotoran jenis d. Pasca Panen jenis Ragam komoditas unggulan kelautan & jenis Program optimalisasi pengelolaan perikanan yang menerapkan teknologi tepat dan pemasaran produksi guna. perikanan 7 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan peternakan. Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan. 30,300,000 29,453, DKP a. Produksi komoditas unggulan persen Program optimalisasi pengelolaan DKP b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen dan pemasaran produksi perikanan c. Produk olahan persen Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan jenis Program Pengembangan Budidaya Perikanan yang digunakan (budidaya, tangkap, 9 pengolahan) Ragam komoditas unggulan kehutanan dan jenis Program peningkatan penerapan perkebunan yang menerapkan teknologi teknologi Pertanian/Perkebunan tepat guna. 289,110, ,477, DINAS PETERNAKAN DINAS PETERNAKAN 874,020, ,300, DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

12 Pengukuran Kinerja Peningkatan produksi dan produktivitas Program Peningkatan Ketahanan 81,906,000 81,686, komoditas unggulan serta produk olahan Pangan (Pertanian/Perkebunan) kehutanan dan perkebunan. 11 a. Jumlah kayu jati yg diproduksi m3 114,128, ,587, Program Peningkatan Pemasaran 96,205,000 92,195, b. Jumlah kayu mahoni yg diproduksi m3 8,048,752 9,886, Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan c. Jumlah kayu sonokeling yg diproduksi m3 3,538,724 8,467, d. Jumlah madu yg diproduksi liter 395, , e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 391, , f. Jumlah mete yg diproduksi ton/glondong 598, , g. Jumlah tembakau yg diproduksi 1) Rakyat ton kering 90, , ) Vike ton kering 850, , ) VR ton kering 300, , h. Jumlah kelapa yg diproduksi ton 7, , Jenis konservasi pada habitat khusus a. Luas penghijauan sumber air ha Program Perlindungan dan 87,517,000 86,719, b. Luas penghijauan sempadan pantai ha Koservasi sumber Daya Hutan c. Luas penghijauan sempadan sungai ha d. Luas penghijauan telaga ha e. Luas konservasi kera ekor panjang ha f. Luas konservasi kawasan hutan ha lindung 12 Ragam komoditas unggulan perindustrian, jenis Program Peningkatan perdagangan, pertambangan dan energi Kemampuan Teknologi Industri yang menerapkan teknologi tepat guna. 13 Persentase komoditas Peningkatan unggulan produktivitas perindustrian, persen Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri pertambangan dan energi. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 882,297, ,413, DISPERINDAGKOP ESDM 188,295, ,481, DISPERINDAGKOP ESDM

13 Pengukuran Kinerja Ragam dan jumlah teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan. a. Ragam teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan. b. Jumlah unit usaha perindustrian, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna jenis Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi unit 2,510 2, Persentase masyarakat pedesaan yang persen Program Pengembangan Lembaga memanfaatkan teknologi tepat guna. Ekonomi Pedesaan 16 Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia persen Program Keserasian Kebijakan Maju & Mandiri) Peningkatan Anak dan Perempuan 116,479, ,348, DISPERINDAGKOP ESDM 41,335,000 41,334, BPMPKB 86,360,000 80,398, Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas unggulan yang direkomendasikan. a. Kaji Terap Program peningkatan penerapan 176,330, ,989, BP2KP 1) Perkebunan jenis/unit teknologi Pertanian/Perkebunan 2) Kehutanan jenis/unit ) Ternak jenis/unit ) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit ) Perikanan jenis/unit b. Demplot 1) Perkebunan jenis/unit ) Ternak jenis/unit ) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit ) Perikanan jenis/unit BP2KP c. Percontohan di lahan BPP 1) Perkebunan jenis/unit

14 Pengukuran Kinerja ) Ternak jenis/unit ) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit ) Perikanan jenis/unit Jumlah sumber mata air yang dikonservasi buah Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 19 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan a. Pengelola Sampah kelompok Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH b. Prokasih kelompok Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup c. Pokdarling/konservasi kelompok Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan - Kawasan Konservasi Laut dan Hutan 152,704, ,158, KAPEDAL 402,392, ,761, KAPEDAL 16,250,000 16,050, ,204, ,330, d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup sekolah Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup ponpes ,100,000 55,364, Setiap kecamatan memiliki 1 Jumlah kecamatan yang memiliki Unit kecamatan Program Pengembangan Sistem 70,620,000 63,716, DISPERINDAGKOP Unit Pelayanan Bisnis dan Pelayanan Bisnis. Pendukung Usaha Bagi Usaha ESDM lembaga pembiayaan yang 2 Jumlah kelompok usaha industri, koperasi/ Mikro Kecil dan Menengah mampu memfasilitasi perdagangan dan pertambangan yang UKM pengembangan komoditas memperoleh permodalan. unggulan. 3 Jumlah komoditas unggulan yang komoditas Program Pegembangan 114,460, ,910, DISPERINDAGKOP dikembangkan dan dipasarkan melalui Unit Pelayanan Bisnis. Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil ESDM 4 Persentase desa yang memiliki koperasi berkualifikasi sehat. persen Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 152,270, ,625, Persentase peningkatan produktivitas persen Program Pengembangan Industri kelompok usaha industri, perdagangan dan Kecil dan Menengah pertambangan. 265,630, ,918,

15 Pengukuran Kinerja Jumlah kelompok simpan pinjam untuk kelompok 2,407 3, Program Penanggulangan 192,190, ,813, BPMPKB perempuan. Kemiskinan 7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok , Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 8 Jumlah kelompok usaha produktif perdesaan yang menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan lancar. a. Kelompok BKM aktif kelompok b. Kelompok UEP & SPP aktif kelompok 1, c. Usaha Ekonomi Desa kelompok Jumlah kelompok usaha tani yang kelompok Program peningkatan produksi memperoleh permodalan hasil pertanian 10 Jumlah kelompok usaha peternakan yang kelompok Program peningkataan produksi hasil memperoleh permodalan peternakan 11 Persentase desa pesisir yang memiliki persen Peningkatan Kesadaran dan pendamping teknis perikanan. Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan 12 Persentase peningkatan produktivitas persen Program Pengembangan kelompok nelayan. Perikanan Tangkap 13 Jumlah kelompok usaha perikanan yang kelompok Program Pengembangan Budidaya memperoleh permodalan. Perikanan 14 Persentase kecamatan yang memiliki persen Program Pemberdayaan Masy. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) aktif. Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya (APBN) 15 Jumlah BPP yang memiliki klinik unit Program Pemberdayaan Penyuluh konsultasi agribisnis. Pertanian/Perkebunan Lapangan 51,270,000 45,547, ,327, ,352, Dinas TPH 30,000,000 27,950, DINAS PETERNAKAN 221,780, ,168, DKP 93,845,000 83,667, DKP 24,565,000 24,315, DKP 638,330, ,024, Dinsosnakertrans 71,890,000 62,445, BP2KP 9 Setiap kecamatan memiliki 1 Persentase kebutuhan pokok dan input persen Program Perlindungan Konsumen pasar yang mampu produksi yang terjamin ketersediaannya dan Pengamanan Perdagangan menjamin ketersediaan dengan harga terjangkau kebutuhan pokok dan 32,450,000 30,642, DISPERINDAGKOP ESDM

16 Pengukuran Kinerja kebutuhan pokok dan sarana produksi serta penjualan komoditas di wilayahnya. 2 Persentase pasar pemerintah daerah yang persen Program rehabilitasi sarana dan representatif dan mampu memfasilitasi prasarana pasar kecamatan/ kebutuhan masyarakat sekitarnya Gunungkidul dan perdesaan hasil produksi pertanian/perkebunan; Program pembangunan sarana dan prasarana pasar kecamatan/perdesaan produksi 3 Jumlah tempat pelelangan ikan, pasar ikan hasil peternakan & kedai pesisir 4,243,223,000 3,546,186, KANTOR PENGELOLAAN PASAR a. TPI unit Program pengembangan perikanan 522,080, ,532, DKP b. Pasar ikan unit tangkap c. Kedai pesisir unit Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi 4 Jumlah Pasar Desa yang memiliki pasar desa Program Pengembangan Lembaga bangunan permanen Ekonomi Pedesaan 122,930, ,330, DKP 1,538,790,000 1,530,172, BPMPKB 10 Kabupaten Gunungkidul 1 Jumlah desa rawan pangan desa Program Peningkatan Ketahan 198,130, ,535, BP2KP mencapai ketahanan Pangan pangan. 2 Pencapaian skor pola pangan harapan persen ,600,000 27,520, (PPH) konsumsi 3 Persentase skor ketersediaan pangan ideal persen ,760,000 18,720, Persentase pangan segar yang aman persen ,360,000 22,175, Persentase konsumsi pangan lokal umbi2an persen ,460, ,121, Jumlah lembaga pengelola cadangan unit ,230, ,230, pangan masyarakat yg difasilitasi gudang 7 lumbung Ketersediaan informasi harga pangan persen ,570,000 21,490, strategis 8 Jumlah RTM yang memperoleh distribusi raskin rumah tangga 60,788 80, Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 464,550, ,012, SETDA 11 Kabupaten Gunungkidul 1 Persentase objek wisata yang memiliki persen Program Pengembangan Destinasi menjadi destinasi wisata infrastruktur pariwisata yang handal. Pariwisata unggulan dengan infrastruktur yang handal. 2 Jumlah usaha pariwisata yang memenuhi buah standar. 5,168,195,000 4,872,846, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan

17 Pengukuran Kinerja Persentase objek wisata yang memiliki air persen bersih, sanitasi, dan akses jalan. 4 Jumlah kunjungan wisman dan wisnus. orang 1,050,000 1,955, Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 5 Jumlah Tourism Information Services buah (TIS) Kabupaten Gunungkidul. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan 6 Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang buah dikelola secara profesional. 7 Jumlah kelompok sadar wisata. kelompok Persentase objek wisata yang dapat diakses persen Program Pembangunan Prasarana oleh sarana transportasi yang nyaman. dan Fasilitas Perhubungan 9 Persentase objek wisata yang memiliki persen Progam Pembinaan dan listrik. Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 10 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi dan akses jalan a. Persentase objek wisata yang memiliki air bersih Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 604,775, ,334, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3,205,057,000 3,107,754, ,000, ,200, DISPERINDAGKOP ESDM DPU b. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi pengolahan limbah rumah tangga c. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi penanganan sampah d. Persentase objek wisata yang memiliki akses jalan persen Program Lingkungan Sehat Perumahan persen Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Sampah persen Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Persentase objek wisata yang dapat akses persen Program pengembangan sarana komunikasi. komunikasi, informasi, dan media masa 12 Pengembangan wisata 1 Jumlah atraksi/festival budaya unggulan kali Program Pengelolaan budaya berbasis daerah sebagai sarana promosi wisata Keragaman Budaya pemberdayaan masyarakat 2 Jumlah Desa Budaya / kawasan wisata desa/ Program Pengelolaan budaya yang difasilitasi kawasan Kekayaan Budaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 877,505, ,192, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan 88,727,500 84,977, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan

18 Pengukuran Kinerja Jumlah upacara adat / tradisi yang menjadi paket Program Pengembangan Nilai paket wisata / Calender of event Budaya 13 Seluruh potensi sumber 1 Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata buah Program Pengembangan daya alam dipetakan dan yang memiliki pemetaan secara rinci, Pemasaran Pariwisata dipromosikan secara tepat akurat, dan up-to-date. sasaran dengan data yang 2 Persentase potensi di bidang kebudayaan persen Program Pengembangan Nilai akurat untuk mendorong dan pariwisata yang dikembangkan. Budaya investasi. 497,430, ,333, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan 14 Anak Usia Dini terlayani PAUD Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal dan non formal. persen Program Pendidikan Anak Usia Dini 5,288,233,500 5,092,175, DISDIKPORA 15 Anak usia sekolah lulus 1 APK dan APM di setiap kecamatan. Program Wajib Belajar 62,171,731,100 18,219,733, DISDIKPORA SLTA dan memiliki Pendidikan Dasar Sembilan Tahun a. APK(Angka Partisipasi Kasar) keterampilan Bahasa Inggris, komputer, 1) APK TK persen agrobisnis dan 2) APK SD termasuk PAKET A persen kewirausahaan. 3) APK SMP termasuk Paket B persen ) APK SM termasuk Paket C persen Program Pendidikan Menengah 13,469,634,700 7,395,830, DISDIKPORA b. APM (Angka Partisipasi Murni) 1) APM SD persen ) APM SMP persen ) APM SM/MA persen Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP dan SLTA. a. SD 1:28 1: b. SMP 1:32 1: c. SM 1:32 1: Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per bidang studi. a. SD 1:20 1: b. SMP 1:20 1:

19 Pengukuran Kinerja c. SM 1:13 1: Persentase sekolah yang menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan. 5 Persentase Anak Berkebutuhan khusus persen (ABK) yang terlayani pendidikan formal. 6 Jumlah sekolah yang memenuhi standar sekolah mutu (SSN). 7 8 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA. a. SD Tingkat Provinsi b. SMP Tingkat Provinsi c. SMA tingkat Provinsi d. SMK tingkat Provinsi Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA. a. SD persen b. SLTP persen c. SLTA persen Persentase pendidikan non formal yang persen Program Pendidikan Non Formal 1,143,113,500 1,040,867, DISDIKPORA memenuhi standar mutu. 10 Persentase anak putus sekolah yang persen menyelesaikan kejar paket A, B dan C. 11 Jumlah buta aksara. a. Buta Aksara Dasar orang b. Buta Aksara Lanjutan orang 19,500 17, Persentase guru yang memenuhi kualifikasi persen Program Peningkatan Mutu dan standar kompetensi. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 13 Persentase desa yang memperoleh layanan Program Pengembangan Budaya perpustakaan. Baca dan Pembinaan Perpustakaan 780,706, ,154, DISDIKPORA 535,885, ,003, KPAD

20 Pengukuran Kinerja a. Pembentukan Perpustakan persen b. Layanan Perpus keliling persen Ragam dan jumlah buku perpustakaan. a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13,633 15, b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 54,532 59, Jumlah pustakawan dan pemustaka. a. Jumlah Pustakawan orang b. Jumlah Pemustaka orang 60,281 32, Angkatan kerja menjadi 1 pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya. 2 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan. a. Jumlah peserta pelatihan di setiap Kecamatan b. Jumlah jenis pelatihan di setiap Kecamatan Persentase pengangguran yang menjadi pekerja profesional atau wirausaha. a. Jumlah pengangguran yang menjadi pekerja profesional. b. Jumlah pengangguran yang menjadi wirausaha. c. Persentase pengangguran yang mempunyai usaha mandiri. orang/th Program Peningkatan Kualitas dan 1,103,775,000 1,103,628, Dinsosnakertrans Produktivitas Tenaga Kerja jenis orang Program Peningkatan Kesempatan Kerja 354,010, ,870, Dinsosnakertrans orang ,050, ,200, persen ,750,000 95,750, Jumlah pengangguran dan kk miskin yang persen Program Pengembangan Wilayah menjadi transmigran. Transmigrasi 4 Jumlah wirausaha baru di bidang orang 1,500 1, Program Pengembangan perindagkop di setiap kecamatan. Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah 5 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan perkebunan di setiap kecamatan. 518,785, ,612, Dinsosnakertrans 23,685,000 23,145, DISPERINDAKOP ESDM a. Pedagang kayu orang Program pembinaan dan 50,483,000 50,033, Dinas Hutbun penertiban industri hasil hutan;

21 Pengukuran Kinerja b. Industri primer pengolahan hasil hutan/kayu unit usaha penertiban industri hasil hutan; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 6 Jumlah wirausaha baru di bidang orang Program peningkatan produksi peternakan di setiap kecamatan. hasil peternakan Program peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 50,000,000 49,125, DINAS PETERNAKAN 58,920,000 58,229, Program Pengembangan Agrobisnis 7 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis orang Program Pengembangan di setiap kecamatan. Agrobisnis 8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan hortikultura di setiap orang Program Pengembangan Agrobisnis kecamatan. 9 Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan kelompok Program pengembangan budidaya dan perikanan. perikanan 38,875,000 35,907, ,235, ,685, BP2KP 140,390, ,400, Dinas TPH 24,565,000 24,315, DKP 10 Program Pengembangan sistem penyuluhan 24,565,000 24,315, DKP Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan pariwisata. - Budaya (sanggar seni) kelompok Program Pengembangan Kemitraan 89,835,000 89,795, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan - Pariwisata kelompok Jumlah wirausaha baru kelompok kelompok Program peningkatan partisipasi masyarakat PNPM mandiri perdesaan. masyarakat dalam membangun desa 12 Persentase partisipasi angkatan kerja persen perempuan BPMPKB 13 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan. a. KECAMATAN WONOSARI orang 7,495 5, Program Pengembangan data / 13,475,000 13,475, KECAMATAN Informasi b. KECAMATAN KARANGMOJO orang 5,160 2, ,275,000 10,275, c. KECAMATAN SEMANU orang 4,017 4, ,755,000 13,755, d. KECAMATAN PONJONG orang 4,918 2, ,622,500 11,622,

22 Pengukuran Kinerja e. KECAMATAN SEMIN orang 4,238 2, ,050,000 17,050, f. KECAMATAN NGAWEN orang 3,957 2, ,560,000 8,560, g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3,154 2, ,910,000 7,910, h. KECAMATAN PLAYEN orang 5,015 5, ,425,000 11,425, i. KECAMATAN PALIYAN orang 3,024 1, ,445,000 7,445, j. KECAMATAN PANGGANG orang 2, ,555,000 7,555, k. KECAMATAN PATUK orang 3,955 2, ,200,000 10,200, l. KECAMATAN TEPUS orang 1,573 2, ,812,500 7,812, m. KECAMATAN RONGKOP orang 1,818 2, ,375,000 12,375, n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1,472 1, ,450,000 10,450, o. KECAMATAN TANJUNGSARI orang 1,763 1, ,315,000 9,315, p. KECAMATAN SAPTOSARI orang 1,971 2, ,375,000 9,375, q. KECAMATAN PURWOSARI orang 1, ,560,000 7,560, r. KECAMATAN GEDANGSARI orang 3,226 3, ,755,000 7,755, Rumah sakit, puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu serta mampu menjangkau/dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya. 1 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan persen Program pengadaan, peningkatan Pemerintah yang menerapkan manajemen mutu. dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya 2 Persentase kunjungan Bumil dengan K4. persen Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan 3 Persentase Bumil dengan komplikasi yang persen ditangani. 4 Persentase persalinan ditolong tenaga persen kesehatan. 5 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 persen kali pelayanan sesuai standar. 4,078,460, ,112, DINAS KESEHATAN 20,196,731,523 17,184,591, DINAS KESEHATAN

23 Pengukuran Kinerja Persentase neonatal dengan komplikasi persen ditangani. 7 Persentase bayi yang memperoleh persen pelayanan. 8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa. persen Persentase pelayanan PUS menjadi peserta persen KB aktif. 10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan persen pasien Gakin. 11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap persen pasien Gakin. 12 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan kemampuan gawat darurat level Persentase desa dengan anak UCI. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 26,600,000 26,599, DINAS KESEHATAN 14 Jumlah penemuan dan penanganan penyakit menular. a. Jumlah cakupan penemuan dan penanganan penderita AFP (anak < 15 tahun) b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita yang ditangani kasus Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular persen c. Cakupan penemuan penderita Diare persen ,817, ,221, DINAS KESEHATAN d. Cakupan penemuan penderita baru dengan TB BTA (+) e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV-AIDS persen persen g. Cakupan penderita malaria ditangani

24 Pengukuran Kinerja Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam. 16 Persentase balita dan anak prasekolah persen Program Perbaikan Gizi dilayani (DTKB). Masyarakat 30,635,000 29,705, DINAS KESEHATAN 17 Persentase Balita Gakin mendapatkan MP- persen ASI. 18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan. 19 Persentase desa siaga aktif. persen Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 191,045, ,338, DINAS KESEHATAN 20 Jumlah akreditasi yang diperoleh. buah-status lulus 5 belum lulus Program standarisasi Pelayanan 242,905, ,569, RSUD Kesehatan 21 Persentase RSUD dengan pencapaian SPM RSUD memenuhi target. a. Instalasi gawat darurat ; RSUD 1) Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat darurat menit Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan 16,077,151,900 15,676,385, ) Kemampuan menangani live saving anak dan dewasa 3) Jam buka pelayanan gawat darurat jam ) Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikasi yang masih berlaku; ATLS/BTLS/ACLS/PPGD 5) Kematian pasien lebih kurang 24 jam 2/ / ) Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 7) Ketersedian tim penanggulangan bencana Program obat dan perbekalan kesehatan tim ) Kepuasan pelanggan persen b. Instalasi rawat jalan RSUD

25 Pengukuran Kinerja ) Dokter pemberi pelayanan di poliklinik adalah spesialis 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik 3) Jam buka pelayanan di poliklinik - Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu jam Jumat jam ) Waktu tunggu di poliklinik menit 60' 60' ) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB 6) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit persen RSUD 7) Kepuasan pelanggan persen c. Rawat inap RSUD 1) Pemberi pelayanan di rawat inap adalah spesialis dan perawat minimal D3 2) Dokter penanggungjawab pasien di rawat inap persen ) Ketersediaan pelayanan di rawat inap 4) Jam visite dokter spesialis (setiap hari kerja) s.d s.d ) Kejadian infeksi pasca operasi persen <1, ) Kejadian infeksi nasokomial persen <1, ) Tidak ada kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian. 8) Kematian pasien > 48 jam persen 0, ) Kejadian pulang paksa persen ) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen

26 Pengukuran Kinerja ) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 12) Kepuasan pelanggan persen d. Bedah sentral RSUD 1) Waktu tunggu operasi elektif hari ) Kejadian kematian di meja operasi persen ) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang 5) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 6) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi. 7) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube persen f. Persalinan dan peritanologi 1) Kejadian kematian ibu karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a b) Preeclamsi 30% persen b c) Sepsis 9,2% persen c. 9, ) Pemberi pelayanan persalinan normal RSUD 3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 4) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr

27 Pengukuran Kinerja ) Pertolongan persalinan melalui sektio cesaria 7) Presentase KB vasektomi dan tubektomi yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih 8) Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantab oleh bidan terlatih persen ) Kepuasan pelanggan persen g. Unit Perawatan Intensif RSUD 1) Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam 2) Pemberi pelayanan Unit Intensif persen a) Dr.sp.An; b) D3 Sps h. Radiologi RSUD 1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax jam < foto 2) Pelaksana ekspertisi 3) Kejadian kegagalan pelayanan Rotgen persen < ) Kepuasan pelanggan persen i. Laboratorium patologi klinik RSUD 1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax menit foto 2) Pelaksana ekspertisi persen ) Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 4) Kepuasan pelanggan persen j. Rehabilitasi medik RSUD

28 Pengukuran Kinerja ) Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan persen < ) Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi medik 3) Kepuasan pelanggan persen k. Farmasi RSUD 1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obati racikan a) Jadi menit 30' b) Racikan menit 60' ) Tidak adanya kesalahan pemberian persen ) obat Penulisan resep sesuai dengan persen formularium 4) Kepuasan pelanggan persen l. Gizi RSUD 1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet persen > persen m. Transfusi darah RSUD 1) Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi 2) Kejadian reaksi transfusi persen n. Pelayanan GAKIN RSUD 1) Pelayanan terhadap pasien GAKIN persen yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan

29 Pengukuran Kinerja ) Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap o. Rekam Medik RSUD 1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah pelayanan 2) Kelengkapan informed concent setelah mendapat informasi yang jelas 3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan persen persen menit ) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap menit p. Pengelolaan limbah Program Pengembangan 277,781, ,553, RSUD 1) Baku mutu limbah cair Lingkungan sehat a) BOD<30 (mg/l) persen b) COD<80 (mg/l) c) TSS<30 (mg/l) persen d) PH 6-9 persen ) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan yang ada q. Administarasi dan manajemen Program Pelayanan administrasi 3,438,205,100 3,109,560, RSUD Perkantoran 1) Tindak lanjut penyelesaian hasil persen pertemuan direksi 2) Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 3) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 4) Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala 5) Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun persen

30 Pengukuran Kinerja ) Cost recovery persen ) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 8) Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap persen Program Peningkatan 20,915,000 15,512, Pengembangan Sistim Capaian jam Kinerja dan Keuangan 9) Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu r. Ambulan / kereta jenazah RSUD 1) Waktu pelayanan ambulan / kereta jenazah 2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS 3) Response time pelayanan ambulan / kereta jenazah oleh masyarakat yang membutuhkan jam 24 jam 24 jam Program Pemeliharaan, Sarana 313,290, ,487, dan Prasarana RS/RSJ/RSParu/ menit < RS Mata s. Pemulasaraan jenazah 1) Waktu tanggap (response time ) pelayanan pemulasaraan jenazah jam RSUD t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit 1) Kecepatan waktu menanggapi persen < RSUD kerusakan alat 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen ) Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi u. Pelayanan laundry RSUD 1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang 2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap v. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) persen

penerapan teknologi b. Jumlah Alsintan lainnya :

penerapan teknologi b. Jumlah Alsintan lainnya : MISI 2 Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara lestari. MISI 5 Peningkatan iklim usaha yang kondusif. MISI 7 Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber- sumber

Lebih terperinci

MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli.

MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli. MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli. NO. GRAND STRATEGY SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN DATA TAHUN 2009 TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PROGRAM DANA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN TAHUN ANGGARAN : 2012 : GUNUNGKIDUL NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET JUMLAH 1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN TAHUN ANGGARAN : 2014 : GUNUNGKIDUL NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET JUMLAH 1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN : GUNUNGKIDUL TAHUN ANGGARAN : 2014 1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal. 1 Persentase sentra produksi persen 73,16 yang memiliki

Lebih terperinci

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Penetapan Area Prioritas Pengelompokan Indikator Mutu Rumah Sakit Khusus Bedah SS Medika berdasarkan prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1 Unit

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR Jenis 1 Gawat Darurat 2 Rawat Jalan Input 1. Kemampuan menangani life saving 2. Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Manajemen kinerja yang dibangun secara mantap memerlukan tolok ukur atau indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 NO SATUAN KERJA KODE REKENING PROGRAM PAGU ANGGARAN 1 DISDIKPORA 1.1.1 101.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER ABDOER RAHEM KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 10 TAHUN 2015 TANGGAL : 10 MARET 2015 TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

Tabel 7.3 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 3 RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 Misi 3 : Meningkakan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, penanggulangan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KELAPA DUA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG No Jenis Pelayanan 1 Pelayanan Gawat Darurat 2 Pelayanan Rawat Jalan Indikator

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Program dan kegiatan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah selain Program Pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I G U B E R N U R J A M B I PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Kebijakan umum adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon Tahun 2014 memuat program kegiatan yang diarahkan sepenuhnya bagi pencapaian prioritas tahun 2014. Lebih

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Investor Berskala Nasional PMA 17 PMA/PMDN Ekonomi dan Daya Saing

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp 1,003,042, Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Rp 479,791,000

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp 1,003,042, Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Rp 479,791,000 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp 1,003,042,000 7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Rp 479,791,000 8. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Rp 48,300,000

Lebih terperinci

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI A. JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR No Jenis Pelayanan 1 Pelayanan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PERJANJAN PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERNTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANT Dalam rangka mewujudkan manajeman pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT SUSUNAN ORGANISASI DANTATA KERJA DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH Bidang Prasarana dan Sarana Bidang Produksi Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN 2009-2013 Indikator MISI 1 1. Angka Melek Huruf Persen 94,90 96,98 98,93 100,00 100,00 98,10 98,18 98,18 2. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 12,20

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah Jumlah Investor Berskala

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Kerja Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL : STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA

Lebih terperinci