PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA"

Transkripsi

1 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN : GUNUNGKIDUL TAHUN ANGGARAN : Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal. 1 Persentase sentra produksi persen 73,16 yang memiliki air bersih yang handal 2 Persentase keterjangkauan air kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau 3 Persentase lahan pertanian persen 22,56 yang terairi secara kontinyu 4 Jumlah pemanfaatan air/sungai bawah tanah (sumur pompa): a. Irigasi sumur 57 b. Air Minum sumur 35 5 Panjang Jaringan Irigasi meter (Jaringan irigasi tersier, irigasi perdesaan dan Jaringan Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura) 6 Jumlah penyediaan penampung air (Embung dan damparit): a. Tanaman Pangan 1) Embung Tanaman unit 25 Pangan 2) Dam Parit unit 23 b. Kehutanan dan Perkebunan 1) Dam penahan (DPn) unit 54 2) Gullyplug unit 94 3) Irigasi air permukaan unit 11 4) Irigasi air unit 65 dangkal/sumur dangkal 5) Sumur resapan unit 135 6) Embung Hutbun unit 55 7) Teras meter ) Rorak unit 80 9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter ) SPT (Saluran Pembuangan Air Tanah) meter Perubahan Perjanjian Kinerja 1

2 2 Kawasan permukiman memiliki infrastruktur air yang handal 1 Persentase kawasan permukiman yang memiliki air bersih yang handal. persen 73,16 3 Sentra produksi memiliki infrastruktur transportasi, energi, air, telekomunikasi dan sanitasi yang handal. 1 Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada sentra produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada sentra produksi perkebunan 3 Persentase pemenuhan kebutuhan pupuk organik. 4 Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi Tanaman Pangan dan hortikultura: a. Jumlah Unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) b. Jumlah Alsintan lainnya : meter km 14 persen 60 unit 80 1) Traktor roda dua unit 196 2) Pompa Air unit 244 3) Power Threser unit 72 4) Pedal Threser unit ) APPO unit 24 5 Jumlah RPH, TPH, dan RPA yang memiliki sarana pengolahan limbah, sanitasi dan drainase a. RPH unit 1 b. TPH unit 12 c. RPA unit 20 6 Jumlah kawasan peternakan kawasan 55 yang memiliki jalan produksi 7 Persentase kecamatan yang memiliki puskeswan dengan infrastruktur yang handal persen 67 8 Persentase sentra produksi persen 90 perikanan yang memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase 9 Jumlah PPI,UPR dan BBI. a. PRI unit 8 b. UPR unit 90 c. BBI unit 2 10 Jumlah dan jenis sarana tangkap ikan. a. Jumlah unit 220 Perubahan Perjanjian Kinerja 2

3 b. Jenis Sarana jenis 4 11 Jumlah sentra produksi yang memiliki unit pengolahan hasil. a. Kakao unit 30 b. Kotak Fermentasi unit 42 c. Cut Chip unit 35 d. Pengepres buah semu mete e. Alat perajang tembakau rakyat f. Alat perenteng tembakau vike unit 4 unit 12 unit 55 g. Pengolah limbah kakao unit 5 12 Persentase sentra produksi yang memiliki sarana listrik yang cukup 13 Persentase sentra produksi persen 73 yang memiliki layanan transportasi umum yang tertib, aman lancar dan laik jalan. 14 Rasio ketersediaan fasilitas lalu lintas jalan. persen Persentase sentra produksi persen 72 yang memenuhi standar kesehatan 16 Persentase ketersediaan lahan untuk pembangunan 17 Persentase sentra produksi yang memiliki jalan, jembatan, sanitasi dan drainase yang handal. a. Presentase sentra produksi yang memiliki jalan (jalan kabupaten) yang handal b. Persentase sentra produksi yang memiliki jembatan yang handal c. Persentase sentra produksi yang memiliki sanitasi persampahan yang handal d. Persentase sentra produksi yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal e. Persentase sentra produksi yang memiliki drainase yang handal 18 Panjang Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) terbangun persen 68,3 persen 76,8 persen 43,28 persen 41,54 persen 90,52 km 45 Perubahan Perjanjian Kinerja 3

4 4 Kawasan permukiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi. 1 Persentase kawasan permukiman yang memiliki jalan,jembatan dan fasumfasos. a. Persentase kawasan persen 58,27 permukiman yang memiliki jalan (poros desa) b. Persentase kawasan persen 35,79 permukiman yang memiliki fasilitas umum dan Fasilitas Sosial 2 Persentase kawasan permukiman yang memiliki sanitasi dan drainase a. Persentase kawasan persen 55,86 permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga b. Persentase kawasan persen 27,33 permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah c. Persentase kawasan persen 90,52 permukiman yang memiliki drainase yang handal 3 Rasio ruang terbuka hijau persen 77 4 Persentase kawasan persen 80 permukiman yang memiliki sarana listrik dan energi yang cukup 5 Persentase kawasan persen 73 permukiman yang memiliki pelayanan transportasi umum yang tertib, aman dan lancar 6 Persentase kawasan persen 85 permukiman yang memiliki akses telekomunikasi 7 Persentase kawasan permukiman, fasum dan fasos yang memenuhi standar kesehatan a. Tempat-tempat Umum persen 80 b. Rmh Sehat/permukiman persen 65 8 Jumlah rumah yang dibangun dan direhabilitasi untuk RTM rumah/th Jumlah stimulan dan swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan Perubahan Perjanjian Kinerja 4

5 a. Jumlah stimulan (aspal) dalam membangun infrastruktur perdesaan b. Jumlah stimulan (semen) dalam membangun infrastruktur perdesaan c. Jumlah swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan d. Jumlah Desa lokasi TMMD e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI f. Jumlah Padukuhan yang difasilitasi stimulan material untuk pembangunan Infrastruktur padukuhan drum 350 sak milyar 11 desa 94 desa 22 padukuhan Peningkatan daya dukung dan produktivitas Pantai Sadeng sebagai kawasan minapolitan untuk memacu pengembangan kawasan Pantai Selatan 1 Persentase kelengkapan Fasilitas Lalulintas dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan Sadeng 2 Persentase jalan, jembatan dan air bersih di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai a. Persentase jalan di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai b. Persentase jembatan di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai c. Persentase air bersih di Pelabuhan Sadeng yang memadai 3 Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan Sadeng 4 Penambahan jumlah Kapal Motor 5 Persentase kelengkapan sarana TPI 6 Volume perdagangan hasil perikanan melalui TPI Sadeng 7 Persentase kelengkapan infrastruktur minapolitan yang memenuhi standar di pantai Sadeng 8 Volume hasil tangkap perikanan di Pelabuhan Sadeng persen 90 persen 60,98 persen 73,44 unit 2 persen 75 persen 75 persen 70 ton Perubahan Perjanjian Kinerja 5

6 6 Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi. 1 Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan potensi secara up-to-date dan akurat 2 Pertambahan persetujuan buah 3 prinsip PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya 3 Pertambahan jumlah buah 2 PMA/PMDN fasilitasi setiap tahunnya 4 Persentase potensi yang persen 80 disajikan secara on-line dengan data yang up-to-date dan akurat. 5 Jumlah potensi bidang potensi perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date 6 Jumlah potensi bidang unit perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang dikembangkan sentra 71 7 Jumlah potensi bidang kelautan dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date a. Bidang kelautan (tuna, potensi 6 lobster) b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 6 c. Pengolahan dan potensi 12 Pemasaran (abon, dsb) 8 Persentase potensi bidang persen 60 kelautan dan perikanan yang dikembangkan 9 Jumlah potensi tanaman potensi 7 pangan dan hortikultura yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date 10 Persentase potensi bidang tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan a. Tanaman Pangan persen 97 b. Hortikultura persen 22,5 11 Jumlah potensi kehutanan dan potensi 7 perkebunan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date Perubahan Perjanjian Kinerja 6

7 12 Luas lahan potensi bidang kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan a. Luas lahan kritis ha b. Luas lahan ha pengembangan kakao c. Luas lahan ha pengembangan mete d. Luas lahan ha pengembangan tembakau (rakyat, vike, virginia) e. Luas lahan pengembangan kelapa ha f. Luas lahan pengembangan kapas ha Jumlah potensi peternakan potensi 6 yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-todate 14 Persentase potensi bidang persen 58 peternakan yang dikembangkan 15 Persentase kelengkapan data informasi status lingkungan hidup daerah persen Persentase komoditas persen 85 unggulan yang terpetakan data produksi dan penjualan secara up-to-date di setiap kecamatan 17 Jumlah potensi dengan potensi 7 informasi harga pasar, persediaan, volume permintaan, volume penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses secara on-line dan up-to-date. 18 Pertambahan realisasi milyar 15 investasi PMA/PMDN Fasilitasi setiap tahunnya 19 Jumlah kemitraan strategis nasional dan internasional dalam pengembangan potensi Gunungkidul Nasional buah 6 Internasional buah 2 I Kesepakatan Bersama buah 7 Kerja sama antar daerah buah 2 Kerja sama Luar Negeri buah 1 Kerja sama Pihak Ketiga buah 4 II Perjanjian Kerja sama buah 6 Kerja sama antar daerah buah 1 Kerja sama Luar Negeri buah 1 Kerja sama Pihak Ketiga buah 4 Perubahan Perjanjian Kinerja 7

8 20 Persentase potensi wilayah yang dipromosikan dengan data yang up-to-date dan akurat 21 Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara up-todate di setiap kecamatan a. Data Potensi Komoditas di setiap kecamatan 1) Pertambangan 2) Energi 3) Tanaman Pangan dan Hortikultura 4) Kehutanan dan perkebunan 5) Perikanan dan Kelautan 6) Peternakan b. Data Produksi di setiap Kecamatan 1) Pertambangan 2) Energi 3) Tanaman Pangan dan Hortikultura 4) Kehutanan dan Perkebunan 5) Perikanan dan Kelautan 6) Peternakan 7 Setiap kecamatan memiliki komoditas unggulan yang dikelola secara lestari dengan menerapkan teknologi produksi dan pengolahan yang tepat guna. 1 Ragam komoditas unggulan komoditas 8 tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan teknologi tepat guna. 2 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan tanaman pangan dan hortikultura. a. Tanaman Pangan persen 2,5 b. Hortikultura persen 2 3 Ragam komoditas unggulan peternakan yang menerapkan teknologi tepat guna. komoditas 4 4 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan peternakan. a. S/C persen 1,5 b. IB (Dosis) persen 44 c. Daging (Kg) kg Perubahan Perjanjian Kinerja 8

9 d. Telur (Kg) kg Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan. a. Pengolahan Pakan jenis 3 b. Reproduksi jenis 2 c. Pengolahan Kotoran jenis 3 d. Pasca Panen jenis 3 6 Ragam komoditas unggulan kelautan & perikanan yang menerapkan teknologi tepat guna. jenis 14 7 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan. a. Produksi komoditas persen 70 unggulan b. Produktivitas unggulan persen 50 (tuna, lele) c. Produk olahan persen 70 8 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan yang jenis 17 digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan) 9 Ragam komoditas unggulan jenis 6 kehutanan dan perkebunan yang menerapkan teknologi tepat guna. 10 Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kehutanan dan perkebunan. a. Jumlah kayu jati yg m diproduksi b. Jumlah kayu mahoni yg m diproduksi c. Jumlah kayu sonokeling yg diproduksi m d. Jumlah madu yg liter diproduksi e. Jumlah kakao yg ton diproduksi f. Jumlah mete yg ton/glondo diproduksi ng g. Jumlah tembakau yg diproduksi 1) Rakyat ton kering ) Vike ton kering ) VR ton kering h. Jumlah kelapa yg ton diproduksi Perubahan Perjanjian Kinerja 9

10 11 Jenis konservasi pada habitat khusus a. Luas penghijauan sumber ha 125 air b. Luas penghijauan ha 698 sempadan pantai c. Luas penghijauan ha 138 sempadan sungai d. Luas penghijauan telaga ha 242 e. Luas konservasi kera ekor panjang ha 117 f. Luas konservasi kawasan hutan lindung ha Ragam komoditas unggulan jenis 9 perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna. 13 Persentase Peningkatan persen 8 produktivitas komoditas unggulan perindustrian, pertambangan, dan energi. 14 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan. a. Ragam teknologi tepat jenis 1 guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan. b. Jumlah unit usaha unit perindustrian, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna. 15 Persentase masyarakat persen 38 pedesaan yang memanfaatkan teknologi tepat guna. 16 Jumlah desa Prima persen 13 (Perempuan Indonesia Maju & Mandiri) 17 Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas unggulan yang direkomendasikan. a. Kaji Terap 1) Perkebunan jenis/unit 4 2) Kehutanan jenis/unit 7 3) Ternak jenis/unit 20 4) Tanaman Pangan dan jenis/unit 30 Hortikultura 5) Perikanan jenis/unit 12 b. Demplot 1) Perkebunan jenis/unit 13 Perubahan Perjanjian Kinerja 10

11 2) Ternak jenis/unit 41 3) Tanaman Pangan dan jenis/unit 153 Hortikultura 4) Perikanan jenis/unit 45 c. Percontohan di lahan BPP 1) Perkebunan jenis/unit 3 2) Ternak jenis/unit 10 3) Tanaman Pangan dan jenis/unit 16 Hortikultura 4) Perikanan jenis/unit Jumlah sumber mata air yang buah 10 dikonservasi 19 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan a. Pengelola Sampah kelompok 11 b. Prokasih kelompok 17 c. Pokdarling/konservasi kelompok 10 d. Sekolah Berwawasan sekolah 40 Lingkungan Hidup (SBLH) e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 7 8 Setiap kecamatan memiliki Unit Pelayanan Bisnis dan lembaga pembiayaan yang mampu memfasilitasi pengembangan komoditas unggulan. 1 Jumlah kecamatan yang memiliki Unit Pelayanan Bisnis. 2 Jumlah kelompok usaha industri, perdagangan dan pertambangan yang memperoleh permodalan. 3 Jumlah komoditas unggulan yang dikembangkan dan dipasarkan melalui Unit Pelayanan Bisnis. 4 Persentase desa yang memiliki koperasi berkualifikasi sehat. kecamatan 15 kelompok 125 komoditas 8 persen 80 5 Persentase peningkatan persen 6 produktivitas kelompok usaha industri, perdagangan dan pertambangan. 6 Jumlah kelompok simpan kelompok pinjam untuk perempuan. 7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 66 8 Jumlah kelompok usaha produktif perdesaan yang menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan lancar. a. Kelompok BKM aktif kelompok 17 b. Kelompok UEP & SPP kelompok aktif c. Usaha Ekonomi Desa kelompok 54 Perubahan Perjanjian Kinerja 11

12 9 Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh permodalan kelompok Jumlah kelompok usaha peternakan yang memperoleh permodalan kelompok Jumlah kelompok usaha perikanan yang memperoleh permodalan. kelompok Persentase kecamatan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUBE) aktif. 13 Jumlah BPP yang memiliki klinik konsultasi agribisnis. unit 14 9 Setiap kecamatan memiliki pasar yang mampu menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dan sarana produksi serta penjualan komoditas di wilayahnya. 10 Kabupaten Gunungkidul mencapai ketahanan pangan. 1 Persentase kebutuhan pokok dan input produksi yang terjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau 2 Persentase pasar pemerintah daerah yang representatif dan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya 3 Jumlah tempat pelelangan ikan, pasar ikan & kedai pesisir persen 85 persen 10,26 a. TPI unit 8 b. Pasar ikan unit 11 c. Kedai pesisir unit 4 4 Jumlah Pasar Desa yang memiliki bangunan permanen pasar desa 28 1 Jumlah desa rawan pangan desa 30 2 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) konsumsi 3 Persentase skor ketersediaan pangan ideal 4 Persentase pangan segar yang aman 5 Persentase konsumsi pangan lokal umbi-umbian 6 Jumlah lembaga pengelola cadangan pangan masyarakat yang difasilitasi gudang lumbung 7 Ketersediaan informasi harga pangan strategis 8 Jumlah RTM yang memperoleh distribusi raskin persen 87 persen 88 persen 87 persen 95 unit 46 rumah tangga Perubahan Perjanjian Kinerja 12

13 11 Kabupaten Gunungkidul destinasi unggulan infrastruktur handal. menjadi wisata dengan yang 1 Persentase objek wisata yang memiliki infrastruktur pariwisata yang handal. 2 Jumlah usaha pariwisata yang memenuhi standar 3 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan 4 Jumlah kunjungan wisman dan wisnus. 5 Jumlah Tourism Information Services (TIS) 6 Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang dikelola secara profesional persen 32 buah 9 persen 32 orang buah 9 buah 11 7 Jumlah kelompok sadar wisata kelompok 18 8 Persentase objek wisata yang dapat diakses oleh sarana transportasi yang nyaman 9 Persentase objek wisata yang memiliki listrik 10 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan a. Persentase objek wisata yang memiliki air bersih b. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi pengolahan limbah rumah tangga c. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi penanganan sampah d. Persentase objek wisata yang memiliki akses jalan 11 Persentase objek wisata yang dapat akses sarana komunikasi. persen 70 persen persen 32 persen 36 persen 32 persen Pengembangan wisata budaya berbasis pemberdayaan masyarakat. 1 Jumlah atraksi/festival budaya unggulan daerah sebagai sarana promosi wisata 2 Jumlah Desa Budaya/kawasan wisata budaya yang difasilitasi 3 Jumlah upacara adat/tradisi yang menjadi paket wisata/calender of event kali 10 desa/ kawasan 10 paket 25 Perubahan Perjanjian Kinerja 13

14 13 Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi. 1 Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date. 2 Persentase potensi di bidang kebudayaan dan pariwisata yang dikembangkan. buah 23 persen Anak Usia Dini terlayani PAUD Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal dan non formal. persen Pendidikan Dasar, Menengah dan Anak usia sekolah lulus SLTA dan memiliki keterampilan Bahasa Inggris, komputer, agrobisnis dan kewirausahaan. 1 APK dan APM di setiap kecamatan. a. APK(Angka Partisipasi Kasar) 1) APK TK persen 91,08 2) APK SD termasuk PAKET A 3) APK SMP termasuk Paket B 4) APK SM termasuk persen 74,38 Paket C b. APM (Angka Partisipasi Murni) 1) APM SD persen 88,95 2) APM SMP persen 78,1 3) APM SM/MA persen 54,42 2 Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP dan SLTA. a. SD 1:28 b. SMP 1:32 c. SM 1:32 3 Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per bidang studi. a. SD 1:20 b. SMP 1:20 c. SM 1:13 4 Persentase sekolah yang menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan. 5 Persentase Anak persen 84 Berkebutuhan khusus (ABK) yang terlayani pendidikan formal. 6 Jumlah sekolah yang sekolah 55 memenuhi standar mutu (SSN). 7 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA. Perubahan Perjanjian Kinerja 14

15 a. SD Tingkat Provinsi 4 b. SMP Tingkat Provinsi 4 c. SMA tingkat Provinsi 4 d. SMK tingkat Provinsi 1 8 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA. a. SD persen 99,95 b. SLTP persen 92,73 c. SLTA persen 95,11 9 Persentase pendidikan non persen 83,42 formal yang memenuhi standar mutu. 10 Persentase anak putus sekolah persen 20,11 yang menyelesaikan kejar paket A, B dan C. 11 Jumlah buta aksara. a. Buta Aksara Dasar orang 0 b. Buta Aksara Lanjutan orang Persentase guru yang persen 82,21 memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi. 13 Persentase desa yang memperoleh layanan perpustakaan. a. Pembentukan Perpustakan persen 69 b. Layanan Perpus keliling persen Ragam dan jumlah buku perpustakaan. a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th Jumlah pustakawan dan pemustaka. a. Jumlah pustakawan orang 35 b. Jumlah Pemustaka orang Angkatan kerja menjadi pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya. 1 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan. a. Jumlah peserta pelatihan di setiap Kecamatan b. Jumlah jenis pelatihan di setiap Kecamatan 2 Jumlah pengangguran yang menjadi pekerja profesional atau wirausaha. a. Jumlah pengangguran yang menjadi pekerja profesional. b. Jumlah pengangguran yang menjadi wirausaha. c. Persentase pengangguran yang mempunyai usaha mandiri. orang/th 16 jenis 1 orang 30 orang 400 persen 0,25 Perubahan Perjanjian Kinerja 15

16 3 Jumlah pengangguran dan kk persen 40 miskin yang menjadi transmigran. 4 Jumlah wirausaha baru di orang bidang perindagkop di setiap kecamatan. 5 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan perkebunan di setiap kecamatan. a. Pedagang kayu orang 90 b. Industri primer unit usaha 56 pengolahan hasil hutan/kayu 6 Jumlah wirausaha baru di orang 206 bidang peternakan di setiap kecamatan. 7 Jumlah wirausaha baru di orang 30 bidang agrobisnis di setiap kecamatan. 8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan orang 54 hortikultura di setiap kecamatan. 9 Jumlah wirausaha baru di kelompok 970 bidang kelautan dan perikanan. 10 Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan pariwisata. a. Budaya (Sanggar Seni) kelompok 8 b. Pariwisata unit Jumlah wirausaha baru kelompok 152 kelompok masyarakat PNPM mandiri perdesaan. 12 Persentase partisipasi persen 58,5 angkatan kerja perempuan. 13 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan. a. KECAMATAN orang WONOSARI b. KECAMATAN orang KARANGMOJO c. KECAMATAN orang SEMANU d. KECAMATAN orang PONJONG e. KECAMATAN SEMIN orang f. KECAMATAN NGAWEN orang g. KECAMATAN orang NGLIPAR h. KECAMATAN PLAYEN orang i. KECAMATAN PALIYAN orang Perubahan Perjanjian Kinerja 16

17 j. KECAMATAN PANGGANG orang k. KECAMATAN PATUK orang l. KECAMATAN TEPUS orang m. KECAMATAN orang RONGKOP n. KECAMATAN orang GIRISUBO o. KECAMATAN orang TANJUNGSARI p. KECAMATAN orang SAPTOSARI q. KECAMATAN PURWOSARI orang r. KECAMATAN GEDANGSARI orang Rumah sakit, puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu serta mampu menjangkau/ dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya. 1 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah yang menerapkan manajemen mutu. 2 Persentase kunjungan Bumil dengan K4. 3 Persentase Bumil dengan komplikasi yang ditangani. 4 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan. 5 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar. 6 Persentase neonatal dengan komplikasi ditangani. 7 Persentase bayi yang memperoleh pelayanan. 8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa. 9 Persentase pelayanan PUS menjadi peserta KB aktif. 10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien Gakin. 11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien Gakin. 12 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan kemampuan gawat darurat level Persentase desa dengan anak UCI. 14 Jumlah penemuan dan penanganan penyakit menular. a. Jumlah cakupan penemuan dan penanganan penderita AFP (anak < 15 tahun) persen 46,66 persen 95,5 persen 80 persen 90,8 persen 88 persen 75 persen 87 persen 89 persen 82 persen 69 persen 2 4 Perubahan Perjanjian Kinerja 17

18 b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita yang ditangani c. Cakupan penemuan penderita Diare d. Cakupan penemuan penderita baru dengan TB BTA (+) e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV-AIDS g. Cakupan penderita malaria ditangani 15 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam. 16 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani (DTKB). persen 8 persen 41 persen 43,75 persen 60 persen Persentase Balita Gakin mendapatkan MP-ASI. 18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan. 19 Persentase desa siaga aktif. persen Status akreditasi yang buah - lulus diperoleh status 21 Persentase RSUD dengan pencapaian SPM memenuhi target. a. Instalasi gawat darurat ; 1) Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat darurat menit 5 2) Kemampuan menangani live saving anak dan dewasa 3) Jam buka pelayanan jam 24 gawat darurat 4) Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikasi yang masih berlaku; ATLS/BTLS/ ACLS/PPGD 5) Kematian pasien lebih 2/ 1000 kurang 24 jam 6) Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 7) Ketersedian tim tim 1 penanggulangan bencana 8) Kepuasan pelanggan persen 70 Perubahan Perjanjian Kinerja 18

19 b. Instalasi rawat jalan 1) Dokter pemberi pelayanan di poliklinik adalah spesialis 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik 3) Jam buka pelayanan di poliklinik - Senin, Selasa, Rabu, jam 5 Kamis, Sabtu - Jumat jam 3 4) Waktu tunggu di menit 60' poliklinik 5) Penegakan diagnosis TB persen 60 melalui pemeriksaan mikroskopis TB 6) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 7) Kepuasan pelanggan persen 90 c. Rawat inap 1) Pemberi pelayanan di rawat inap adalah spesialis dan perawat minimal D3 2) Dokter penanggungjawab pasien di rawat inap 3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap 4) Jam visite dokter spesialis (setiap hari kerja) 5) Kejadian infeksi pasca operasi 6) Kejadian infeksi nasokomial 7) Tidak ada kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian s.d persen <1,5 persen <1,5 8) Kematian pasien > 48 jam persen 0,24 9) Kejadian pulang paksa persen 5 10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB 11) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 12) Kepuasan pelanggan persen 80 d. Bedah sentral 1) Waktu tunggu operasi elektif 2) Kejadian kematian di meja operasi hari 2 persen 1 Perubahan Perjanjian Kinerja 19

20 3) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang 5) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 6) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi. 7) Komplikasi anestesi persen 6 karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal tube f. Persalinan dan peritanologi 1) Kejadian kematian ibu karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a. 1 b) Preeclamsi 30% persen b. 30 c) Sepsis 9,2% persen c. 9,2 2) Pemberi pelayanan persalinan normal 3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 4) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr 6) Pertolongan persalinan persen 20 melalui sektio cesaria 7) Presentase KB vasektomi dan tubektomi yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih 8) Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantab oleh bidan terlatih 9) Kepuasan pelanggan persen 80 g. Unit Perawatan Intensif 1) Rata-rata pasien yang persen 3 kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam 2) Pemberi pelayanan Unit Intensif a) Dr.sp.An; Perubahan Perjanjian Kinerja 20

21 b) D3 Sps h. Radiologi 1) Waktu tunggu hasil jam <3 pelayanan thorax foto 2) Pelaksana ekspertisi 3) Kejadian kegagalan persen <2 pelayanan Rotgen 4) Kepuasan pelanggan persen >80 i. Laboratorium patologi klinik 1) Waktu tunggu hasil menit 140 pelayanan thorax foto 2) Pelaksana ekspertisi 3) Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 4) Kepuasan pelanggan persen >80 j. Rehabilitasi medik 1) Kejadian drop out pasien persen <50 terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan 2) Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi medik 3) Kepuasan pelanggan persen 80 k. Farmasi 1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obati racikan a) Jadi menit 30' b) Racikan menit 60' 2) Tidak adanya kesalahan pemberian obat 3) Penulisan resep sesuai dengan formularium 4) Kepuasan pelanggan persen 80 l. Gizi 1) Ketepatan waktu persen >90 pemberian makanan kepada pasien 2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien persen 20 3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet m. Transfusi darah 1) Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi 2) Kejadian reaksi transfusi persen 0,01 n. Pelayanan GAKIN 1) Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Perubahan Perjanjian Kinerja 21

22 2) Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap o. Rekam Medik 1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah pelayanan 2) Kelengkapan informed concent setelah mendapat informasi yang jelas 3) Waktu penyediaan menit 10' dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan 4) Waktu penyediaan menit 15' dokumen rekam medik pelayanan rawat inap p. Pengelolaan limbah 1) Baku mutu limbah cair a) BOD50 (mg/lt) b) COD95 c) TSS30 2) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan yang ada q. Administarasi dan manajemen 1) Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi 2) Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 3) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 4) Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala 5) Karyawan yang mendapat persen 60 pelatihan minimal 20 jam setahun 6) Cost recovery persen 40 7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 8) Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap 9) Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu r. Ambulan / kereta jenazah jam 2jam Perubahan Perjanjian Kinerja 22

23 1) Waktu pelayanan ambulan / kereta jenazah 2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS 3) Response time pelayanan ambulan / kereta jenazah oleh masyarakat yang membutuhkan s. Pemulasaraan jenazah jam 24 jam menit <30 1) Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit 1) Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat 3) Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi u. Pelayanan laundry 1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang 2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap v. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1) Ada anggota tim PPI yang terlatih 2) Tersedia APD di setiap instalasi/department 3) Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nasokomial/hai (Health care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter) 22 Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap. jam 2 persen <80 persen 75 persen >70 persen 75 persen Keluarga sadar gizi, berperilaku hidup bersih sehat, dan menerapkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. 1 Persentase gizi kurang pada persen 9 balita. 2 Persentase Bumil KEK persen 10,5 3 Persentase Bumil / Bufas Anemia persen 11 Perubahan Perjanjian Kinerja 23

24 4 Persentase keluarga sadar gizi persen 85 5 Persentase Posyandu aktif persen 90 6 Persentase rumahtangga ber- persen 47 PHBS 7 Jumlah Kecamatan Sayang kecamatan 14 Ibu 8 Jumlah kelompok masyarakat kelompok 73 yang aktif dalam kesetaraan gender (P2WKSS) 9 Persentase dasa wisma aktif persen 85 di setiap desa. 10 Persentase keluarga ikut KB persen 82,1 aktif. a. Persentase Kualitas persen 54,25 kesertaan KB b. Persentase Kesertaan KB persen 2,3 pria 11 Persentase kecamatan yang persen 16 memiliki PIKKRR. 12 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga Persentase siswa SD/MI yang persen 76 mendapatkan makanan tambahan (PMT-AS). 16 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang menjadi KS2. persen Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan internasional. 1 Jumlah pemuda-pemudi yang orang 2 meraih prestasi regional dan internasional. 2 Jumlah prestasi regional dan jenis/ 0 internasional yang diraih. cabang 3 Jumlah event olahraga, iptek, kali 4 seni-budaya dan imtaq berskala regional dan internasional di Gunungkidul. 4 Jumlah organisasi kepemudaan dan sarana kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi. a. Organisasi Kepemudaan kelompok 28 b. Jumlah sarana 3 kepemudaan c. Jumlah Olahraga yang jenis/ 5 meraih prestasi 5 Jumlah pemuda-pemudi penggiat seni-budaya dan sanggar seni. cabang orang 41 6 Jumlah seni-budaya Gunungkidul yang tampil di forum nasional dan internasional. a. Nasional 6 Perubahan Perjanjian Kinerja 24

25 b. Internasional 0 7 Persentase karangtaruna aktif yang menjadi pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan. persen 22,22 20 Seluruh SKPD dan pemerintahan desa memiliki aparatur yang kompeten sesuai kebutuhan serta menerapkan akuntabilitas kinerja dan bebas KKN. 21 Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data yang akurat 1 Persentase aparatur yang persen 98 memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya. 2 Persentase aparatur yang memperoleh penghargaan dan sanksi yang jelas. 3 Persentase aparatur yang persen 98 memperoleh pengembangan karir yang tepat waktu. 4 Persentase SKPD yang persen 90 memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan. 5 Persentase pemerintahan desa persen 88 yang melaksanakan siklus tahunan desa secara tertib. 6 Persentase kepala desa dan perangkat desa yang memiliki persen 88 kompetensi sesuai bidang tugasnya. 7 Persentase SKPD yang memiliki analisis jabatan, ABK dan Standar Kompetensi. a. Anjab b. ABK c. Standar Kompetensi 8 Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya 1 Persentase SKPD yang menerapkan perencanaan secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang up-to-date dan akurat. 2 Persentase SKPD yang menerapkan sistem informasi perencanaan dan monev terintegrasi secara on-line. 3 Teridentifikasinya faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik. a. Faktor keberhasilan b. Faktor Kegagalan 4 Persentase SKPD yang taat aturan dan tepat waktu dalam melaksanakan program dan kegiatan. persen 7 Perubahan Perjanjian Kinerja 25

26 5 Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan aparat pengawas internal dan eksternal. 6 Persentase penyelesaian kasus pengaduan masyarakat. 7 Persentase SKPD penghasil PAD yang melaporkan pendapatan secara akuntabel dan tepat waktu. 8 Persentase SKPD yang melakukan pengelolaan dan pelaporan keuangan secara tepat waktu dan sesuai standar. 9 Persentase Asset daerah yang diinventarisir, dinilai dan dikelola secara tepat. 10 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan Umum secara e-procurement dan taat aturan. 11 Persentase desa yang menyusun profil desa secara lengkap dan akurat 12 Persentase penduduk yang memiliki dokumen kependudukan yang up-todate dan akurat. 13 Persentase kecamatan yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat. 14 Persentase desa yang memiliki data kependudukan yang upto-date dan akurat. 15 Persentase kecamatan yang melaksanakan SIAK secara on-line. 16 Persentase SKPD yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi online 17 Persentase pembangunan yang dilaksanakan secara terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan tepat manfaat. 18 Persentase SKPD yang menyampaikan RKT, LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu. 19 Persentase LPPD, LKPD, dan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah secara benar dan tepat waktu. persen 97,5 persen 90 persen 80 Perubahan Perjanjian Kinerja 26

27 20 Persentase kelancaran operasional Bupati dan Wakil Bupati. 21 Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat. 22 Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu. persen Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima serta menciptakan iklim usaha yang kondusif 1 Persentase SKPD yang menerapkan SOP. 2 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). persen 90 indeks Masyarakat memperoleh perlindungan dan kepastian hukum dalam melaksanakan kegiatannya secara tertib dan damai. 1 Persentase penurunan pelanggaran perda. 2 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja. 3 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial. 4 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan kegiatan Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Daerah dan Tamu Daerah. 5 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan, pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi). 6 Persentase penurunan angka kriminalitas. 7 Jumlah konflik antar masyarakat. 8 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki sistem pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana secara efektif. 9 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. 10 Persentase partisipasi masyarakat dalam pendidikan politik dan bela negara. 11 Perentase organisasi kemasyarakatan dan LSM yang memperoleh fasilitasi pemerintah daerah. persen 86 buah 53 persen 2,1 kasus 4 persen 75 persen 25 persen 70 Perubahan Perjanjian Kinerja 27

28 12 Persentase jumlah laporan/ pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti. 13 Jumlah Unit usaha / kegiatan unit 354 yang memiliki dokumen pengelolaan lingkungan. 14 Persentase penyelesaian kasus unit 90 kekerasan terhadap perempuan dan anak dan trafficking. 15 Persentase perusahaan dan tenaga kerja yang mematuhi UU ketenagakerjaan. 16 Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan dan hubungan industrial. 17 Persentase PMKS yang persen 10 memperoleh pembinaan. 18 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata. persen Persentase penurunan persen 30 pelanggaran angkutan jalan. 20 Persentase ketaatan persen 91 pembayaran pajak dan retribusi. 21 Persentase penurunan persen 77,5 penambangan liar. 22 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa Persentase peternak yang mematuhi ketentuan peternakan. 24 Persentase bibit yang bersertifikasi. Kambing Bligon persen 0,12 25 Persentase produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi. persen 0 26 Persentase nelayan yang persen 90 menggunakan alat tangkap dan bahan yang memenuhi ketentuan. 27 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran aparatur secara tepat waktu. 28 Jumlah rancangan produk hukum daerah yang diajukan secara tepat waktu. a. PERDA buah 15 b. PERBUP buah 22 c. SK BUPATI buah 300 Perubahan Perjanjian Kinerja 28

29 29 Persentase PNS dan perangkat desa yang mendapatkan bantuan konsultasi hukum. 30 Persentase akurasi informasi pemerintah yang beredar di masyarakat. 31 Jumlah tempat peribadatan dan organisasi keagamaan yang mendapatkan pembinaan. a. Tempat Ibadah buah 159 b. Organisasi Keagamaan buah 16 Program Anggaran 1 Pengembangan Lingkungan Sehat Rp ,00 2 Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp ,00 3 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan Rp ,00 jaringan pengairan lainnya 4 Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Rp ,00 5 Pengembangan Kinerja Pengelolahan Air Minum Dan Air Rp ,00 Limbah 6 Lingkungan Sehat Perumahan Rp ,00 7 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Rp ,00 8 Pengembangan Data/Informasi Rp ,00 9 Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Rp ,00 10 Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum dan Barang Rp ,00 11 Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Rp ,00 12 Pembangunan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp ,00 13 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Rp ,00 Lingkungan Hidup 14 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp ,00 15 Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Rp ,00 16 Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Rp ,00 17 Peningkatan Kinerja Kelembagaan Pemerintah Daerah Rp ,00 18 Kerja sama Pembangunan Rp ,00 19 Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Rp ,00 Pemanfaatan Tanah 20 Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) Rp ,00 21 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Rp ,00 22 Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp ,00 23 Pengembangan Perumahan Rp ,00 24 Pengembangan Pos dan Telekomunikasi Rp ,00 25 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp ,00 26 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Rp ,00 27 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Rp ,00 Perubahan Perjanjian Kinerja 29

30 28 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) Rp ,00 dan Penyandang Masalah Kesejahteraan 29 Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Rp ,00 Usaha Kecil Menengah 30 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Rp ,00 Kecil Menengah 31 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp ,00 32 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Rp ,00 33 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Rp ,00 34 Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Rp ,00 35 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp ,00 36 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Rp ,00 37 Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp ,00 38 Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Rp ,00 39 Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Rp ,00 40 Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Rp ,00 41 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Rp ,00 42 Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Rp ,00 43 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Rp ,00 Perempuan 44 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Rp ,00 45 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp ,00 46 Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp ,00 47 Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Rp ,00 48 Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Rp ,00 49 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Rp ,00 50 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Rp ,00 Pengendalian Sumber Daya Kelautan 51 Pengembangan Budidaya Perikanan Rp ,00 52 Pengembangan Perikanan Tangkap Rp ,00 53 Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Rp ,00 54 Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Rp ,00 55 Peningkatan Pemesaran Hasil Produksi Peternakan Rp ,00 56 Pengembangan Nilai Budaya Rp ,00 57 Pengelolaan Kekayaan Budaya Rp ,00 58 Pengelolaan Keanekaragaman Budaya Rp ,00 59 Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp ,00 60 Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp ,00 61 Pendidikan Anak Usia Dini Rp ,00 62 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp ,00 63 Pendidikan Menengah Rp ,00 64 Pendidikan Non Formal Rp ,00 65 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rp ,00 66 Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp ,00 67 Peningkatan peran serta Kepemudaan Rp ,00 Perubahan Perjanjian Kinerja 30

31 68 Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Rp ,00 69 Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp ,00 70 Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan Rp ,00 71 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp ,00 72 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp ,00 73 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rp ,00 74 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Rp ,00 75 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rp ,00 Puskesmas/Pustu dan jaringannya 76 Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp ,00 77 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rp ,00 rumah sakit/rsj/rs paru/rs Mata 78 Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rsj/rs Rp ,00 paru/rs Mata 79 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rp ,00 80 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp ,00 81 Peningkatan Kesempatan Kerja Rp ,00 82 Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rp ,00 83 Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Rp ,00 84 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Rp ,00 85 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Rp ,00 86 Keluarga Berencana Rp ,00 87 Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rp ,00 88 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Rp ,00 dan Keuangan 89 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Rp ,00 90 Perencanaan Pembangunan Daerah Rp ,00 91 Penataan Administrasi Kependudukan Rp ,00 92 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp ,00 93 Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Rp ,00 Merusak Lingkungan 94 Pengembangan Kemitraan Rp ,00 95 Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rp ,00 96 Pendidikan Politik Masyarakat Rp ,00 97 Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Rp ,00 98 Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Rp ,00 99 Pemeliharaan Kantrantibnas dan pencegahan tindak kriminal Rp , Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Rp , Penegakan Peraturan Daerah Rp , Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Rp ,00 Kepala Daerah 103 Penataan Peraturan Perundang-undangan Rp , Pengembangan Otonomi Daerah dan Desa Rp , Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Rp , Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Rp ,00 Perubahan Perjanjian Kinerja 31

32 107 Kerjasama Informasi dengan Mas Media Rp , Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Rp ,00 Daerah 109 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp , Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Rp ,00 Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 111 Pendidikan Kedinasan Rp , Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp , Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp ,00 Wonosari, Desember 2014 Perubahan Perjanjian Kinerja 32

MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli.

MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli. MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli. NO. GRAND STRATEGY SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN DATA TAHUN 2009 TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PROGRAM DANA

Lebih terperinci

penerapan teknologi b. Jumlah Alsintan lainnya :

penerapan teknologi b. Jumlah Alsintan lainnya : MISI 2 Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara lestari. MISI 5 Peningkatan iklim usaha yang kondusif. MISI 7 Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber- sumber

Lebih terperinci

MISI 6 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari KKN.

MISI 6 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari KKN. MISI 6 Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari KKN. NO. GRAND STRATEGY SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN DATA TAHUN 2009 TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN TAHUN ANGGARAN : 2012 : GUNUNGKIDUL NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET JUMLAH 1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN TAHUN ANGGARAN : 2014 : GUNUNGKIDUL NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET JUMLAH 1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pengukuran Kinerja 1-38 PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2014 1 Sentra produksi memiliki 1 Persentase sentra produksi yang memiliki persen 73.16 75.00 102.52 Program Penyediaan air Baku 3,523,543,000

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Penetapan Area Prioritas Pengelompokan Indikator Mutu Rumah Sakit Khusus Bedah SS Medika berdasarkan prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1 Unit

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Jabatan :

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR Jenis 1 Gawat Darurat 2 Rawat Jalan Input 1. Kemampuan menangani life saving 2. Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Manajemen kinerja yang dibangun secara mantap memerlukan tolok ukur atau indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Program dan kegiatan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah selain Program Pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2017 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 NO SATUAN KERJA KODE REKENING PROGRAM PAGU ANGGARAN 1 DISDIKPORA 1.1.1 101.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA CIREBON 1/1/15 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Kebijakan umum adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015 MISI 1 : TUJUAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PERJANJAN PERUBAHAN TAHUN 2016 PEMERNTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANT Dalam rangka mewujudkan manajeman pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan

Lebih terperinci

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan 1 Mewujudkan sumber daya manusia Bangkalan yang agamis, produktif, berkualitas dan berdaya saing kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing,

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT SUSUNAN ORGANISASI DANTATA KERJA DINAS PERKEBUNAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH Bidang Prasarana dan Sarana Bidang Produksi Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan Misi maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. 6.1. MISI 1 : MENINGKATKAN PENEGAKAN SUPREMASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL : STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA Sasaran Strategis 1. Terwujudnya peningkatan sosial keagamaan 2. Terwujudnya peningkatan pengamalan nilai-nilai religius dalam masyarakat 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci