HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Sejarah Umum Objek Penelitian Gambaran Umum PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/ Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)

2 yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang Visi dan Misi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) VISI Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. MISI 1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3 3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Moto Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Pemegang Jabatan pada Sekretaris Perusahaan (Sekper) : Bertanggung jawab memastikan terlaksananya komunikasi korporat, hubungan investor dan hubungan masyarakat, kepatuhan atas ketentuan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR), dengan tugas pokok : Sekretariat Perusahaan 2 a. Menyusun dan memastikan terlaksananya kebijakan dan strategi komunikasi dan hubungan investor. 1) Mengelola Public Relations hubungan masyarakat. 2) Mengelola hubungan dengan media. 3) Mengelola hubungan investor dan sebagai penyedia informasi untuk pasar modal. 4) Menyusun laporan manajemen tahunan, statistic, database laporan perusahaan untuk informasi stakeholders. 1 Sumber : Company Profile PT. PLN ( Persero ) 2 Lampiran Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 058.K/DIR/2011, Tentang Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Pemegang Jabatan pada Sekertariat Perusahaan

4 b. Menyusun dan memastikan terlaksananya kebijakan dan tata kelola kesekretariatan dan protokoler. 1) Memastikan terlaksananya ketaatan terhadap ketentuan GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) dalam kegiatan organisasi. 2) Mengelola kesekretariatan Perusahaan (arsip, administrasi, surat menyurat, dsb) 3) Mengelola kesekretariatan Direksi untuk mendukung kelancaran tugas Direksi. 4) Mengelola protokoler dan pelaksanaan event korporat. c. Menyusun dan memastikan terlaksananya kebijakan dan program CSR (Corporate Social Responsibility). 1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan Perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Perusahaan / CSR. 2) Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial Perusahaan. 3) Menyusun dan melaksanakan Program Kemitraan Sosial dan Bina UKM & Peningkatan Citra Perusahaan. d. Mengelola hubungan kelembagaan 1) Menyusun strategi dan mengelola hubungan kelembagaan dengan lembaga lembaga negara. 2) Menyusun strategi dan mengelola hubungan dengan pembuat kebijakan terkait bisnis ketenagalistrikan.

5 3) Menyusun strategi dan mengelola hubungan dengan pembentuk opini masyarakat. 4) Menyusun strategi dan mengelola hubungan dengan stakeholders lainnya terkait bisnis ketenagalistrikan. Sekretaris Perusahaan dibantu oleh : 1. Manajer Senior Komunikasi Korporat : Bertanggung jawab memastikan terlaksananya strategi komunikasi perusahaan serta mengelola hubungan komunikasi dengan pihak internal, eksternal dan media, dengan tugas pokok : a. Membina dan mengembangkan hubungan komunikasi dengan internal (komunikasi dengan unit / pegawai) dan eksternal (Humas). b. Membina dan mengembangkan hubungan komunikasi dengan media. c. Memastikan tersedianya dan terlaksananya konsep strategi komunikasi Perusahaan. 2. Manajer Senior Hubungan Investor dan Tata Kelola Perusahaan : Bertanggung jawab memastikan berjalannya kesekretariatan Perusahaan dan Direksi, hubungan investor dan sebagai penyedia informasi untuk pasar modal, serta memastikan terlaksananya ketaatan terhadap ketentuan GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) dalam kegiatan organisasi, dengan tugas pokok : a. Memastikan tersedianya informasi untuk pasar modal b. Membuat laporan manajemen dan laporan statistik

6 c. Memastikan berjalannya Kesekretariatan Perusahaan d. Memastikan berjalannya Kesekretariatan Direksi e. Memastikan tersedianya dan terlaksananya konsep ketaatan GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) 3. Manajer Senior Corporate Social Responsibility : Bertanggung jawab memastikan terlaksananya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh unit unit, dengan tugas pokok : a. Memastikan tersedianya dan membina program kepedulian sosial Perusahaan b. Memimpin Program Kemitraan Sosial, bina UKM dan peningkatan citra Perusahaan. c. Memastikan terlaksananya program program pemberdayaan masyarakat dan kemitraan (community relations, community sevice, community empowering) d. Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra Perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance 4. Manajer Senior Hubungan Kelembagaan : a. Memastikan berjalannya hubungan dengan pembuat kebijakan terkait bisnis ketenagalistrikan b. Membina hubungan dengan pembentuk opini masyarakat c. Membina dan mengembangkan hubungan dengan stakeholder lainnya terkait dengan bisnis ketenagalistrikan

7 d. Memastikan terlaksananya pembinaan hubungan dengan lembaga lembaga negara e. Membina pelaksanaan protokoler dan event korporat BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT PERUSAHAAN

8 PT. PLN ( Persero ) Kantor Pusat Gambar 1 ( Sumber : Lampiran Keputusan Direksi ; Formasi Jabatan Sekertariat

9 Perusahaan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat ) Manajer Senior Komunikasi Korporat PT.PLN (Persero) Kantor Pusat Manajer Senior Komunikasi Korporat Kantor Pusat merupakan sebuah divisi yang secara structural berada di bawah naungan Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan). Pada PT.PLN (Persero) Kantor Pusat, Manajer Senior Komunikasi Korporat memiliki tanggung jawab Bertanggung jawab memastikan terlaksananya strategi komunikasi perusahaan serta mengelola hubungan komunikasi dengan pihak internal, eksternal dan media, dengan tugas pokok : a. Membina dan mengembangkan hubungan komunikasi dengan internal (komunikasi dengan unit / pegawai) dan eksternal (Humas). b. Membina dan mengembangkan hubungan komunikasi dengan media. c. Memastikan tersedianya dan terlaksananya konsep strategi komunikasi Perusahaan. Tugas pokok tersebut mengacu kepada Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang susunan organisasi, tanggung jawab dan tugas pokok pada secretariat perusahaan PT. PLN (Persero), maka dibutuhkan peran dan fungsi Public Relations atau Komunikasi Korporat sebagai pengatur arus komunikasi yang signifikan demi mendukung pencapaian tujuan organisasi PT.PLN (Persero) Kantor Pusat pada umumnya dan Manajer Senior Komunikasi Korporat pada khususnya.

10 4.1.5 Peran dan Fungsi Manajer Senior Komunikasi Korporat Mengacu kepada Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan PT. PLN (Persero) pasal 5 (lima) mengenai Tujuan, Fungsi, Peran dan strategi Komunikasi Perusahaan, Fungsi pada poin kedua dan Peran pada poin ketiga Komunikasi Perusahaan antara lain : 3 1. Fungsi yang dilaksanakan dalam komunikasi perusahaan meliputi : a. Komunikasi Korporat : Bertanggung jawab memastikan terlaksananya pengelolaan komunikasi perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal untuk pencapaian kinerja perusahaan. b. Komunikasi Pemasaran : Bertanggung jawab memastikan terlaksananya pengelolaan komunikasi yang terkait hubungan dengan pelanggan, serta produk dan layanan untuk pencapaian kinerja perusahaan. 2. Peran komunikasi perusahaan harus diselaraskan dengan key performance indicator perusahaan yang meliputi : a. Peran Komunikasi Korporat adalah : 1. Melaksanakan komunikasi internal : antar unit, pegawai, outsourcing/ mitra kerja. 3 Lampiran Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor:227.K/DIR/2011, Tentang Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan PT PLN (Persero)

11 2. Melaksanakan komunikasi eksternal : pers, pemerintah, instansi terkait, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), investor, pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat. 3. Juru bicara perusahaan. 4. Pusat layanan informasi. b. Peran komunikasi pemasaran adalah : 1. Melaksanakan komunikasi dengan pelanggan, termasuk pengelolaan keluhan pelanggan (complaint handling). 2. Melaksanakan komunikasi untuk menjaga kredibilitas brand produk dan layanan. 3. Melaksanakan promosi produk dan program layanan. 4.2 Hasil Penelitian Gambaran Umum Identifikasi Public Relations dalam koalisi yang dominan di PT.PLN (Persero) Kantor Pusat Perkembangan yang pesat pada bidang bidang ekonomi, industri, teknologi dan informasi pada saat ini telah melahirkan dan diterimanya eksistensi Public Relations dalam suatu perusahaan atau instansi. Pertumbuhan dan perkembangan Public Relations bukan secara tiba tiba dan kebetulan, tetapi merupakan akibat yang logis dan tidak dapat dihindarkan dari masyarakat yang semakin kompleks, yang disebabkan oleh kemajuan kemajuan dari berbagai bidang tersebut. Seiring dengan berkembangnya teknologi itu pula, tepatnya muncul pula dominasi dunia

12 komputerisasi dan digital dan dapat diramalkan kuat terhadap perubahan sistem manajemen. Dinamika perkembangan fungsi dan kedudukan PR saat ini telah menempatkan fungsi PR bukan hanya sebagai fungsi teknisi namun sudah berkembang menjadi fungsi strategis yang bertanggung jawab terhadap hubungan organisasi dengan stakeholdernya. Peran dan fungsi ini menuntut PR tidak hanya berhenti kepada orientasi hasil akhir seperti symbol, image atau citra, namun lebih dari itu harus mengarah kepada adanya suatu relasi jangka panjang antara perusahaan dan publiknya. Konsekuensinya, PR harus ditempatkan dalam posisi top management dimana PR memiliki peluang dan kewenangan dalam membangun relasi antara organisasi dan stakeholder. Disinilah PR telah ditempatkan sebagai bagian dari koalisi dominan organisasi. Seorang Public Relations beserta keberadaannya dalam sebuah organisasi, lembaga dan perusahaan Negara seperti PT.PLN (Persero) Kantor Pusat tergantung dari peran dan fungsi yang dijalankan oleh seorang Public Relations atau dalam manajemen PT.PLN (Persero) dengan sebutan Manajer Senior Komunikasi Korporat demi kelancaran jalannya organisasi tersebut. Peran dan fungsi yang dijalankan harus sesuai dengan tujuan organisasi dan tidak bertentangan dengan visi dan misi dari organisasi. Public Relations merupakan fungsi manajemen tertentu yang membantu, membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman

13 bersama, penerimaan mutual dan kerjasama antara organisasi dan publiknya, pada dasarnya PR akan melibatkan manajemen problem atau manajemen isu untuk membantu manajemen untuk tetap responsive dan mendapatkan informasi terkini tentang melayani publik atau khalayak. Dari penjabaran singkat tersebut, telah jelas bahwa PR bukan hanya teknisi yang orientasinya hanya pada hasil akhir dan dalam jangka pendek, ternyata lebih dari itu. Bahwa PR membangun serta menjaga hubungan dan responsive dengan informasi yang sedang berkembang. Dengan demikian segala hal yang berkaitan dengan peran dan fungsi Public Relations dapat terkelola secara baik dan benar. Disini pandangan seorang pemimpin dalam sebuah organisasi mengenai seorang Public Relations sangat penting agar Public Relations yang mewakili organisasi yang dipimpinnya mampu menjalankan seluruh peran, fungsi dan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Manajer Senior Komunikasi Korporat, yaitu Bapak Bambang Dwiyanto pada hari Jum at 09 Juni 2012 yang memberikan tanggapan dan gambaran mengenai Public Relations atau Komunikasi Korporat pada PT. PLN (Persero) adalah suatu divisi secara structural dalam organisasi atau yang biasanya sering kita sebut sebagai Humas (Hubungan Masyarakat) adalah sebuah fungsi komunikasi dalam suatu perusahaan yang artinya sebagai mediator atau jembatan antara perusahaan dengan stakeholder atau publiknya. Dari semua itu, Humas akan menjaga, membina dan membangun hubungan

14 baik atau membentuk citra positif suatu perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang di mata khalayak dan stakeholdernya. Dijelaskan lebih lanjut lagi oleh Bapak Bambang Dwiyanto mengenai Public Relations, yaitu : Menurut saya Public Relations itu atau kalau di PLN adalah Komunikasi Korporat ya, PR menjadi mediator atau jembatan antara perusahaan dengan stakeholder atau publiknya dan juga sebagai mediator ini yang bukan saja mengabdi pada kepentingan perusahaan saja. Tapi juga pada kepentingan umum. Artinya apa? Artinya yaa kita tidak sekedar menyampaikan informasi informasi keluar atau apa itu? Pesan pesan perusahaan tapi juga kita menggali aspirasi dari masyarakat atau stakeholder perusahaan terkait dengan bisnis perusahaan, menggali aspirasi kemudian dijadikan sebagai dasar informasi bagi pihak manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan. kira kira gituw. Jadi humas tidak hanya mewakilkan kepentingan perusahaan tapi juga kepentingan umum.. 4 Dari pernyataan Bapak Bambang Dwiyanto mengenai Public Relations atau Komunikasi Korporat pada PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, dapat dikatakan bahwa PT. PLN (Persero) dalam hal ini bukan hanya karyawan, pemerintah ataupun investor yang menjadi publiknya. Tetapi, konsumen atau pelanggan merupakan publik yang cukup sangat 4 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

15 penting bagi perusahaan, mengingat PT. PLN (Persero) merupakan satu satunya perusahaan yang mendistribusikan litrik di Indonesia. Komunikasi korporat menjadi jembatan atau mediator bagi perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak Adi Supriono selaku Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan) yang notabenenya membawahi Komunikasi Korporat secara structural, yaitu : Komunikasi korporat itu ya mata dan telinganya perusahaan ya menurut saya. Dimana mereka harus mengetahui apa-apa saja yang sedang terjadi diluar perusahaan, perkembangan informasi, teknologi dan dapat melihat situasi yang akan mempengaruhi perusahaan tentunya. Menjadi telinga perusahaan dengan arti komunikasi korporat harus sensitive dan responsive dengan linkungan ketika mendengar sesuatu yang nantinya akan mempengaruhi citra perusahaan entah dari karyawan, investor dan khususnya untuk pelanggan PLN ya. 5 Sebelum menuju pokok bahasan utama mengenai komunikasi korporat PT.PLN (Persero) Kantor Pusat dalam membina hubungannya dengan pihak internal dan eksternal perusahaan terutama hubungannya dengan top management atau kelompok pengambil keputusan dalam koalisi dominan, terlebih dahulu peneliti akan menggambarkan dan menjelaskan fungsi dan kedudukan komunikasi korporat secara umum di PT.PLN (Persero) Kantor Pusat. 5 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli 2012

16 Komunikasi korporat memiliki peran dan fungsi penting dalam perusahaan, terutama bagi PT.PLN (Persero) Kantor Pusat yang bergerak dalam usaha penyediaan listrik untuk rakyat. Komunikasi korporat merupakan jembatan penghubung atau mediator antara kepentingan perusahaan dan juga kepentingan publik-publiknya, yang bertugas membina hubungan baik dengan publik internal dan publik eksternal supaya tercipta citra positif bagi perusahaan. Dijelaskan lebih lanjut oleh Bapak Bambang Dwiyanto mengenai pentingnya Public Relations atau Humas dalam suatu perusahaan, yaitu : Pentingnya Humas dalam suatu perusahaan adalah merupakan bumpernya perusahaan. Artinya humas berada di barisan depan untuk membangun citra perusahaan dan seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa Humas atau di PLN ini disebut dengan Komunikasi Korporat ya, itu sebagai mediator bukan saja untuk kepentingan perusahaan tapi juga untuk masyarakat luas tentunya atau publik yang terkait dengan bisnis PLN. Begitu pentingnya Humas dalam suatu perusahaan menurut saya. 6 Dari data di atas, dapat dijelaskan bahwa humas adalah bagian internal perusahaan yang berperan penting dalam menciptakan citra positif perusahaan melalui kegiatan komunikasi dua arah dengan publik internal dan eksternal perusahaan dalam rangka membina hubungan yang harmonis. Masih dalam pembahasan itu pula, Ibu Anita menambahkan : 6 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

17 Pentingnya humas menurut saya sangat penting ya kalau bisa sejalan dengan harapan perusahaan, karena fungsinya sebagai penyambung lidah perusahaan maka itu menjadi krusial terlebih hubungan dengan konsumen atau masyarakat Indonesia pengguna listrik. Komunikasi korporat mengingat itu, membuat media untuk wadah keluhan keluhan pelanggan misalnya yang kemudian nantinya akan ditampung dan dibawa ke manajemen untuk menjadi keputusan manajemen, apabila memang harus ada yang dipertimbangkan. Mungkin itu ya pentingnya menurut saya. Jadi humas itu tidak hanya berpihak pada perusahaan saja ya, dan itu bisa jadi monitoring untuk citra perusahaan juga 7 Tetapi dalam kenyataannya, belum tentu peran dan fungsi yang telah dilaksanakan cukup ideal itu dan sangat penting bagi perusahaan, komunikasi korporat dianggap penting juga dengan menjadikannya bagian dari koalisi yang dominan dalam penentu atau pengambil keputusan perusahaan. Meskipun dalam strukturnya Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) Kantor Pusat berada di dalam divisi Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan) yang terletak di leher organisasi secara struktural, secara fungsi Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) dijalankan oleh empat divisi atau diatur oleh empat manajer senior bukan Komunikasi Korporat sendiri. Dalam wawancaranya, Bapak Bambang menegaskan bahwa walaupun fungsi Humas dijalankan oleh empat divisi tersebut termasuk Komunikasi Korporat dan bukan dijalankan oleh Komunikasi 7 Hasil wawancara dengan Ibu Anita Widyastuti selaku staff Komunikasi Korporat, pada tanggal 12 Juni 2012

18 Korporat itu sendiri, tetapi sejauh ini komunikasi berjalan lancar dan tidak ada masalah. Hal yang sama dikatakan oleh Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, yaitu : Humas atau Komunikasi Korporat disini, memang masih dibawah Sekper dan fungsinya dijalankan oleh empat divisi yaitu komunikasi korporat sendiri, kemudian hubungan investor, hubungan kelembagaan dan terakhir adalah CSR. Dan semuanya dipimpin oleh manajer senior masing masing yahh tetapi semuanya berjalan sesuai yang diharapkan perusahaan. Dan sedikit mengulas mengenai social media yang dijalankan oleh komunikasi korporat, itu bagus sekali menurut saya tetapi mungkin harus ada divisi sendiri yang mengelolanya. Mungkin itu ya yang dimaksud sudah seharusnya memiliki divisi sendiri. 8 Public Relations di dalam sebuah organisasi tidak hanya bertugas untuk mengkomunikasikan segala hal yang terjadi didalam organisasi melainkan harus mempunyai pengetahuan yang luas serta sikap dan tingkah laku yang baik agar keberadaannya benar benar diterima oleh semua khalayak khususnya top management. Pemeliharaan terhadap komunikasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations atau Humas agar setiap komunikasi yang terjalin dengan seluruh khalayaknya dapat dimengerti dengan baik dan benar, baik internal maupun eksternal. Jadi hal yang utama harus dijaga adalah komunikasi 8 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli 2012

19 agar terjalin suatu hubungan atau relationship yang harmonis dalam jangka waktu yang panjang maupun jangka waktu yang pendek. Fungsi dari Public Relations adalah harus bisa mengembangkan apa yang ada di organisasi tempat dia berada kemudian disampaikan kembali kepada khalayak serta mengkomunikasikan hal hal positif kepada mereka. Peran dan fungsinya adalah menuntun khalayak tentang hal hal yang diaanggap mereka salah menjadi sesuai dengan pemikiran kita dan apa yang kita dan organisasi harapkan. Kemudian sebagai penyebar informasi ke masyarakat, membawa hasil dari penyebaran informasi tersebut dari luar kedalam dan menjadi pusat krisis (mengelola krisis). Perannya mengkomunikasikan dan fungsinya harus membawa positif untuk organisasinya. Fungsi Public Relations PT. PLN (Persero) Kantor Pusat secara umum saat ini masih dijalankan oleh empat divisi termasuk Komunikasi Korporat yang dinaungi oleh Sekertaris Perusahaan. Secara mendalam tentang sepuluh Generic Principe milik James E. Grunig, akan dibahas satu persatu sesuai dengan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada tiga narasumber tentang fungsi Public Relations yakni Komunikasi Korporat dalam koalisi yang dominan di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, antara lain : 1. Involvement of Public Relations in Strategic Management (Keterlibatan Humas dalam Manajemen Strategi)

20 Pada prinsip ini, Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) Kantor Pusat tidak termasuk dalam manajemen strategi perusahaan. Didalam structural, Komunikasi Korporat berada dibawah Sekertaris Perusahaan yang fungsional adalah merupakan fungsi Public Relations, walaupun peran dan tugasnya dibagi menjadi empat divisi. Dengan menjalankan fungsinya sebagai Komunikasi Korporat, hubungan dengan investor, hubungan dengan kelembagaan dan menjalankan program corporate social responsibility (CSR). Secara garis komando, Sekertaris Perusahaan memang memiliki akses langsung kepada pimpinan atau CEO, tetapi secara fungsional tidak masuk kedalam koalisi dominan perusahaan. Berbicara tentang pentingnya Public Relations, posisi dalam struktur organisasi merupakan hal yang lumrah sekaligus indikator Public Relations sudah dianggap penting atau tidak dalam perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dijabarkan pada studi kasus Komunikasi Korporat selaku Public Relations PT. PLN (Persero) dalam struktur organisasi. Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan yang membawahi Komunikasi Korporat dalam struktur perusahaan : Apabila berbicara mengenai posisi didalam struktur organisasi, Sekertaris Perusahaan membawahi diantaranya Komunikasi Korporat itu sendiri, kemudian ada Hubungan Kelembagaan, CSR dan Hubungan Investor. Keempatnya itu saling berkesinambungan. Untuk Komunikasi Korporat sendiri secara structural memang sejajar dengan ketiga diantara ketiga yang tadi saya sebutkan. Tetapi secara fungsional

21 Komunikasi Korporat dapat dikatakan membawahi ketiga divisi tersebut. Karena apa, masing masing ketiga divisi tersebut kan sebenarnya adalah fungsi Humas ya atau Komunikasi Korporat. Tetapi sesuai dengan keputusan Direksi, keempat fungsi tersebut memiliki divisinya sendiri yang tergabung dalam Sekertaris Perusahaan. 9 Secara lebih lugas dijelaskan dalam wawancara Bapak Bambang Dwiyanto : Hmmm...keterlibatan dalam strategi manajemen, itu kan wilayahnya manajemen yahh. Yaaa tentunya kita memberikan masukan masukan ke manajemen tapi yang berhak memutuskan itu manajemen. Kalau, itu menyangkut yang dalam arti kebijakan perusahaan, merancang visi misi, menentukan arah perusahaan. Tapi kalau kebijakan komunikasi yang mengatur kebijakan komunikasi di unit unit atau publik yang lain, itu kita yang merancang dan meng-handle. Kalau untuk kebijakan korporat, mmmm.ya kita terlibatnya dalam hal meng-collect aspirasi masyarakat, karyawan ataupun publik sasaran lainnya yang kemudian disampaikan ke manajemen serta memberikan rekomendasi, baiknya begini, begini, begitu. 10 Kontribusi dan masukan yang diberikan Komunikasi Korporat hanya sebatas masukan masukan yang berhubungan dengan komunikasi 9 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

22 perusahaan atau korporat dari unit unit terkait perusahaan atau karyawan maupun pelanggan. Dengan dilibatkannya mengumpulkan atau mengcollect masukan masukan atau aspirasi khususnya internal perusahaan, yang kemudian nantinya diteruskan ke pimpinan. Dijelaskan lebih lanjut oleh Bapak Adi Supriono tentang hal tersebut sebagai berikut : Kalau berbicara tanggungjawab Komunikasi Korporat dalam program program komunikasinya, yaaa, mereka melakukan riset atau evaluasi dari program program komunikasi yang mereka jalankan. Mungkin itu salah satu bentuk tanggungjawabnya. Jadi mereka tidak hanya menjalankan dari program program yang sudah mereka rencanakan, tetapi juga mengukur dari apa yang sudah mereka jalankan. Terus kemudian mengenai krisis perusahaan, sebenarnya tergantung dari masalah atau krisis apa yaaa, kalau memang harus melibatkan Komunikasi Korporat ya dilibatkan. Misalnya mengenai berita buruk dimedia massa, pastinya Komunikasi Korporat berperan disitu. Karena yang memiliki akses dan hubungan yang lebih intim kan Komunikasi Korporat ya, itu contoh simpelnya. Terus kemudian contoh lainnya mungkin bisa dalam bentuk strategi komunikasi. 11 Komunikasi Korporat pada prinsip ini tidak memberikan kontribusi terhadap manajemen strategis, tetapi dilibatkan hanya dalam wilayah 11 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli 2012

23 komunikasi korporat. Terlihat bahwa komunikasi korporat merencanakan dan menjalankan sampai dengan evaluasi atas program komunikasi korporat dengan wewenangnya yang diberikan tersebut. Sebuah fungsi Public Relations dikatakan terlibat dalam manajemen strategi apabila fungsi tersebut dilibatkan dalam rapat pimpinan tertinggi perusahaan yang notabennya, berdiri sebagai jajaran top management yang kemudian disebut sebagai Koalisi Dominan. Koalisi tersebut yang paling memiliki wewenang untuk menentukan suatu keputusa mengenai perusahaan. Dalam hal ini, Public Relations bukan saja berperan sebagai facilitator communications, expert presciber, communication technician, tetapi juga sebagai problem solving. Terkait dengan hal tersebut diatas, Komunikasi Korporat hanya melaksanakan kegiatan perusahaan terkait dengan komunikasinya kepada para stakeholdernya. Kegiatan tersebut terangkum dalam program program komunikasinya baik kedalam (internal) maupun keluar (eksternal). Dalam melaksanakannya Komunikasi Korporat diberikan wewenang dalam memanage dari tahap perencanaan hingga evaluasi. Terkait dengan kegiatan internalnya Komunikasi Korporat memiliki program program komunikasi untuk seluruh karyawan PT. PLN (Persero) diseluruh Indonesia media komunikasi event employee gathering, bincang bareng CEO/ Direksi, coffee morning, video conference, majalah internal Fokus, PLN Kita, Kliping PLN Online, Portal Korporat, website dan social media yang digunakan sebagai media

24 komunikasi perusahaan dengan karyawan dalam menyampaikan info korporat maupun menjalin human relations. Dalam komunikasinya keluar Komunikasi Korporat lebih khusus membangun komunikasinya dengan pelanggan diseluruh Indonesia yang dikoordinasikan dengan Humas yang tersebar diseluruh Indonesia dan juga hubungannya dengan media massa, baik nasional maupun daerah. Dalam komunikasinya dengan pelanggan, Komunikasi Korporat memiliki media komunikasi lewat Kontak Kami yang merupakan salah satu wadah pelanggan dalam menyampaikan keluhannya baik mengenai pelayanan sampai dengan produk dari pada PLN itu sendiri. Kontak Kami dikelola dengan menjawab keluhan keluhan pelanggan lewat yang kemudian nantinya akan menjadi masukan dan evaluasi perusahaan dalam operasionalnya, Komunikasi Korporat juga membantu mempublikasikan call center 123 kepada pelanggan yang ingin menyampaikan keluhannya atau mengenai informasi perusahaan maupun produk dengan unit terkait. Pada program CSR yang dijalankan Divisi Manajer Senior Corporate Social Responsibility, Komunikasi Korporat membantu dalam publikasi program tersebut guna kepentingan perusahaan, serta juga pameran lingkungan. Tidak dapat dipungkiri media massa merupakan media komunikasi, publikasi sekaligus cermin bagi perusahaan itu sendiri. Dengan media massa perusahaan dapat mengevaluasi citra yang ada dimasyarakat ataupun citra yang akan dibentuk dimasyarakat. Dalam

25 menjaga dan membangun hubungan perusahaan dengan media massa, Komunikasi Korporat menjalankan press tour, media visit, press gathering dan Press Briefing. Itu semua dilaksanakan untuk membangun hubungan baik dan juga media sharing informasi perusahaan. Seperti halnya yang dipaparkan pada kutipan wawancara mengenai pentingnya media massa dan dalam hal ini Komunikasi Korporat menjadi narasumber bagi media massa ; Komunikasi Korporat dapat dikatakan mata, telinga dan lidahnya perusahaan. Jadi, selain Komunikasi Korporat menjadi fasilitator antara perusahaan dengan media massa dengan program program komunikasinya yaahh, untuk menjalin relationship dengan mereka, seperti press gathering, press briefing, media visit, dan sejenisnya. Komunikasi Korporat juga menjadi narasumber sesuai dengan kapasitasnya. 12 Dari penjabaran dan uraian wawancara diatas, dapat diketahui bahwa Komunikasi Korporat tidak masuk dalam manajemen strategi perusahaan, tetapi hanya supporting dalam hal itu. Terbukti tidak terlibatnya dalam pengambilan keputusan manajemen. Komunikasi Korporat dapat dilibatkan dalam manajemen strategi pada fungsi sebagai problem solving, dimana apabila terdapat masalah dalam perusahaan, Komunikasi Korporat dapat melakukan tindakan preventif atau pencegahan sebelum terjadinya krisis pada perusahaan. Dengan program 12 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

26 program komunikasinya guna menjaga kestabilan opini masyarakat yang akan berakibat pada citra perusahaan, lebih luas lagi ketika perusahaan tengah menghadapi krisis, Komunikasi Korporat diberikan wewenang untuk membentuk tim manajemen krisis guna menetralisir keadaan. Dari gambaran tersebut, dapat dijadikan latar belakang Komunikasi Korporat dalam manajemen strategi dan terlibatnya dalam pengambilan keputusan manajemen. 2. Empowerment of Public Relations in the dominant coalition or a direct reporting relationship to senior management (Pemberdayaan Humas dalam koalisi dominan atau hubungan pelaporan langsung ke manajemen senior) Setiap organisasi mempunyai tujuan yang dapat berubah sesuai dengan perubahan situasi lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan suatu organisasi. Yang menjadi pertanyaan ialah siapakah yang menentukan perubahan itu. Setiap organisasi memiliki konstituen, baik di dalam maupun di luar organisasi. Konstituen atau lebih dipopulerkan dengan istilah public ini ada yang memiliki kekuasaan lebih besar daripada yang lain. Mereka yang berkuasa inilah yang kemudian membentuk koalisi yang dominan

27 dari organisasi.koalisi ini yang menentukan kemana arah organisasi, bagaimana strukturnya, berapa departemen yang akan dibuat. Public Relations sebagai pewujudan dari sate of being dalam kegiatan komunikasi perusahaan yang dilembagakan dalam bentuk departemen, divisi, biro dan hingga staff bagian tertentu. Fungsi manajemen Humas yang bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi atau perusahaan yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan perusahaan atau produknya. Dalam hal ini posisi Public Relations atau Komunikasi Korporat di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat berada dibawah Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan) secara structural yang notabene nya garis komando harus melalui Sekertaris Perusahaan terlebih dahulu dalam hubungan pelaporan langsung. Komunikasi Korporat yang dipimpin langsung oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat melaksanakan fungsi serta tanggung jawab dan kewenangan sebagai pimpinan komunikasi korporat yang telah digariskan oleh top pimpinan perusahaan. Hal tersebut diperjelas dalam wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat : Kalau yang Komunikasi Korporat sering lakukan, lebih pada pelaporan langsung daripada ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04

28 Pelaporan langsung kepada Manajer Senior yang paling sering Komunikasi Korporat lakukan. Komunikasi Korporat sendiri dipimpin oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat selaku pimpinan dalam jajaran divisi tersebut. Jenis pelaporan yang biasa dilakukan Komunikasi Korporat dengan mengirimkan laporan kegiatan pelaksanaan komunikasi perusahaan secara berkala setiap semester. Setiap pelaksanaan kegiatan komunikasi perusahaan yang telah dilaksanakan dalam periode tertentu, diukur dan dievaluasi melalui data, survey dan alat ukur lainnya untuk mengetahui efektifitas kegiatan tersebut. Seperti dengan membuat kuesioner mengenai majalah internal Fokus yang terbit setiap bulan, kepada seluruh karyawan dan kegiatan monitoring pemberitaan media massa lewat kliping media cetak, yang saat ini juga disajikan dalam bentuk kliping online. Hal ini diperkuat lagi dengan pernyataan Bapak Bambang Dwiyanto yang menyatakan : Pelaporan kegiatan pelaksanaan komunikasi korporat biasanya dikirim secara berkala setiap semester. Bentuknya seperti alat ukur melalui data, survey dan lainnya sebagai bahan evaluasi. Biasanya pelaporan yang dilakukan, ya dapat berupa file atau buku laporan yang tertulis, dapat juga berupa lisan seperti dalam pertemuan rapat. Biasanya Juli 2012

29 kita rekapitulasi keluhan keluhan pelanggan yang ada di kontak kami, rekapitulasi kuesioner atau jajak pendapat mengenai majalah internal Fokus, media monitoring atau laporan kegiatan kegiatan yang berupa laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan dana serta realisasi program komunikasi yang sudah berjalan, yang kemudian diserahkan kepada Corporate Secretary yang nantinya untuk laporan beliau atau diteruskan ke pihak manajemen. 14 Dari pelaporan yang dilakukan oleh Komunikasi Korporat, dapat dikatakan Komunikasi Korporat memiliki wewenang penuh dalam menjalankan program program komunikasinya. Itu sama halnya bahwa Komunikasi Korporat memiliki wewenang penuh dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang dimaksud disini adalah dalam kornya Komunikasi Korporat. Seperti halnya yang dipaparkan oleh Bapak Bambang Dwiyanto dalam wawancaranya ;... untuk keterlibatan dalam pengambilan keputusan, ya yang seperti saya katakan tadi Komunikasi Korporat tidak memiliki wewenang itu apabila masuk dalam visi misi perusahaan, arah tujuan perusahaan dan kebijakan perusahaan lainnya. Tetapi kalau didalam kor komunikasi korporat, perusahaan memberikan wewenang untuk itu Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

30 Dari penjabaran diatas, ini jelas bahwa peran Komunikasi Korporat yang berjalan dominan menjalankan fungsi sebagai fasilitator komunikasi dan supporting saja untuk perusahaan. Walaupun secara fungsinya Komunikasi Korporat memiliki kewenangan didalam kornya tersebut. 3. Integrated Management Function (Fungsi Manajemen Terpadu) Dalam fungsi manajemen terpadu ini, penulis juga akan berbicara tentang program program yang dijalankan oleh Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) Kantor Pusat. Berhubungan dengan fungsi Komunikasi Korporat yang terwujud dengan program program komunikasi baik internal maupun eksternal. Manajer Senior Komunikasi Korporat menjelaskan : Dalam memfasilitasi hubungan karyawan dengan pimpinan, Komunikasi Korporat mengelola program program komunikasi internal. Yang seperti kamu sudah ketahui, ada majalah internal Fokus, CEO Note, BOD Note, Employee Gathering, Bincang Bareng Direksi, PLN Kita, Portal Korporat, Social Media dan juga ada website. Untuk kliping pun sekarang sudah ada dalam bentuk online dimana semua karyawan dapat mengaksesnya sesuai dengan kebutuhan. 16 Penjelasan diatas dapat dinyatakan bahwa Komunikasi Korporat melakukan fungsi manajemen terpadu. Dengan karakteristik serta peran dan fungsinya masing masing, semua antar divisi yang masih dalam satu 16 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

31 pimpinan maupun diluar itu saling memiliki keterkaitan dengan tugas dan fungsinya dalam perusahaan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Ibu Anita Widyastuti dalam wawancaranya : Menurut saya iya ya. Karena setiap akan ada kegiatan atau kebijakan apapun pasti melalui koordinasi oleh setiap kepala divisinya baik lisan ataupun tulisan dan pada formal ataupun informal. Karena program komunikasi cukup banyak yang harus melakukan koordinasi dengan divisi lainnya. Contohnya kegiatan publikai CSR kita harus koordinasikan dengan bagian CSR mengenai dokumentasiinya foto foto dan kegiatannya seperti apa, kemudian seperti bincang bareng CEO / Direksi atau bisa disebut Coffee Morning yahh, terus ada Employee Gathering / Tea Walk, itu semua kan harus melibatkan atau koordinasi dengan divisi lain kan, mungkin SDM atau jajaran staff Direksinya. Yaaa Seperti itu si menurut saya. 17 Dari hasil wawancara diatas, Komunikasi Korporat dalam membuat dan menjalankan program komunikasinya baik ke dalam maupun ke luar seperti yang sudah dijabarkan pada prinsip pertama, melakukan koordinasi dengan bagian lainnya. Seperti dalam pembuatan materi majalah Fokus, untuk rubrik rubrik tertentu seperti foto, informasi kuliner, pariwisata ataupun informasi salah satu pimpinan maupun 17 Hasil wawancara dengan Ibu Anita Widyastuti selaku Staff Komunikasi Korporat, pada tanggal 12 Juni 2012

32 karyawan yang menjadi inspirasi dan motivasi seluruh karyawan termasuk dalam rubrik sosok, yang harus dikoordinasikan dengan divisi yang bersangkutan dengan materi tersebut di seluruh Indonesia dan juga seperti pada acara Coffee Morning atau bincang bareng Direksi yang harus melakukan koordinasi dengan bagian lini jajaran Direksi tersebut, begitu juga dengan program komunikasi lainnya. 4. Public Relations is a management function separate from other function (Public Relations merupakan fungsi manajemen yang terpisah dari fungsi lain) Public Relations sebagai fungsi manajemen yang terpisah dari fungsi lain, dalam hal ini digambarkan dengan posisi Public Relations atau Komunikasi Korporat pada PT PLN (Persero) Kantor Pusat secara structural dan secara fungsional. Komunikasi Korporat saat ini masih dibawahi oleh Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan). Penjelasan ini didukung oleh pernyataan Ibu Anita Widyastuti : Iya. Karena saat ini Komunikasi Korporat dipimpin oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat. 18 Komunikasi Korporat memiliki dua fungsi yaitu fungsi komunikasi korporat dan fungsi komunikasi pemasaran. Dalam fungsinya sebagai komunikasi korporat, divisi Komunikasi Korporat bertanggung jawab memastikan terlaksananya pengelolaan komunikasi perusahaan dengan 18 Hasil wawancara dengan Ibu Anita Widyastuti selaku Staff Komunikasi Korporat, pada tanggal 12 Juni 2012

33 pihak internal maupun eksternal untuk pencapaian kinerja perusahaan. Sedangkan dalam fungsinya sebagai komunikasi pemasaran, Komunikasi Korporat memiliki tanggung jawab untuk memastikan terlaksananya pengelolaan komunikasi yang terkait hubungan dengan pelanggan, serta produk dan layanan untuk pencapaian kinerja perusahaan. Terkait dengan fungsinya, fungsi Komunikasi Korporat tetap menyangkut kepada penghubung atau mediator dengan publiknya, baik itu terkait publik internal maupun publik eksternal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Adi Supriono pada tanggal 04 Juli 2012 menjelaskan tentang fungsi Komunikasi Korporat PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, yaitu : Ya dengan program program komunikasi yang dijalankannya. Kalau sebagai pendukung, sebenarnya kita dari masing masing divisi memiliki fungsinya masing masing. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari masing masing divisi tersebut saling menjadi pendukung sesuai dengan kebutuhannya. Komunikasi Korporat menjadi pendukung Divisi lain, contohnya untuk SDM dalam mensosialisasikan budaya kerja, kemudian program atau atribut atribut kantor yang menjadi identitas PLN, dapat disosialisasikan oleh Komunikasi Korporat melalui media media komunikasinya Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli 2012

34 Dalam fungsinya diperusahaan, Komunikasi Korporat sudah terpisah dengan fungsi lain. Secara fungsional Komunikasi Korporat membawahi fungsi Hubungan Investor, CSR dan Hubungan Kelembagaan yang merupakan jajaran daripada Corporate Secretary (Sekertaris Perusahaan). Hubungan investor dalam fungsinya hanya membuat atau memproduksi Laporan Tahunan perusahaan untuk investor dan mengadakan RUPS dengan perusahaan. Tetapi dalam publikasi dan membangun hubungannya tetap Komunikasi Korporat yang melaksanakannya. Begitu pula dengan CSR dimana fungsi tersebut membuat dan menjalankan program CSR itu sendiri kepada masyarakat, tetapi dalam publikasinya mengenai program CSR perusahaan adalah Komunikasi Korporat yang menjalankan. Hal tersebut juga dengan Hubungan Kelembagaan, divisi tersebut hanya sebagai protokoler perusahaan. Dari penjabaran tersebut, Komunikasi Korporat secara fungsional sudah terpisah dengan fungsi lain dan memiliki divisi sendiri yang masih dibawahi oleh Corporate Secretary. 5. Public Relations unit headed by a manager rather than a technician (Unit Hubungan Masyarakat dipimpin oleh seorang manajer bukan seorang teknisi) Terkait dengan prinsip yang kelima ini yaitu apakah Unit Humas atau Komunikasi Korporat di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, dipimpin oleh seorang manajer atau hanya seorang teknisi. Hal ini dapat dijelaskan dengan hasil wawancara dengan beberapa narasumber.

35 Bapak Bambang Dwiyanto dalam wawancaranya, menjelaskan : Komunikasi Korporat PT.PLN ( Persero ) Kantor Pusat dipimpin oleh seorang Manajer yaitu saya sendiri yahh.. hehehe..komunikasi Korporat walaupun belum berdiri sendiri tetapi sudah dipimpin oleh seorang Manajer Senior, yang nota bene nya memiliki wewenang manajerial sendiri, meng-handle, jadi bukan hanya sekedar sebagai teknisi saja. Selain melaksanakan, Komunikasi Korporat juga mengatur atau sebagai konseptor yahh. 20 Dapat dikatakan sebagai seorang manajer, bukan berarti yang memimpin segalanya. Karena dengan posisi Humas yang menjadi kepala bagian Humas tersebut. Sesuai dengan Generic Principe, Unit Humas yang ideal atau unggul harus memiliki satu senior pemimpin komunikasi yang mengkonsepkan dan menghubungkan langsung program Humas atau hubungan yang disediakan oleh anggota lain baik koalisi dominan yang memiliki sedikit pengetahuan atau tidak sama sekali tentang manajemen komunikasi atau membangun hubungan dengan khalayak. Untuk dapat dikatakan fungsi tersebut dipimpin oleh seorang manajer bukan hanya seorang teknisi saja, tentunya Humas tersebut harus memiliki kompeten dalam bidangnya tersebut. Dari tahap fact finding sampai dengan tahap evaluasi. Hal tersebut sama seperti yang dikatakan oleh Ibu Anita Widyastuti dalam wawancaranya ; 20 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

36 Pimpinan Komunikasi Korporat disini dalam memimpin memiliki asisten manajer yang terbagi menjadi tiga asisten, yaitu ada asisten manajer komunikasi internal, asisten manajer strategi komunikasi korporat dan asisten manajer Public Relations yang berhubungan dengan media massa. Pimpinan Komunikasi Korporat selain menjadi manajer yang mengatur juga menjadi pelaksana daripada program program komunikasi itu sendiri. 21 Hal ini dapat dilihat daripada program Kontak Kami pada Keluhan Pelanggan, Komunikasi Korporat berusaha menemukan fakta ataupun potensi masalah bagi citra perusahaan, yang nantinya akan diteruskan ke manajemen guna mencari solusi dan sebagai evaluasi perusahaan. Hal ini dapat dilihat daripada program Kontak Kami pada Keluhan Pelanggan, Komunikasi Korporat berusaha menemukan fakta ataupun potensi masalah bagi citra perusahaan, yang nantinya akan diteruskan ke manajemen guna mencari solusi dan sebagai evaluasi perusahaan. 6. Two way symmetrical model of Public Relations (Dua arah symmetrical model of Public Relations) Prinsip keenam ini menjelaskan bahwa saat ini komunikasi yang diterapkan dalam Humas maupun Perusahaan adalah dua arah. Tetapi, ada 21 Hasil wawancara dengan Ibu Anita Widyastuti selaku Staff Komunikasi Korporat, pada tanggal 12 Juni 2012

37 saatnya komunikasi satu arah itu harus dilakukan, karena jatuhnya instruksi dari top management. Komunikasi dua arah biasa dilakukan dalam hal koordinasi atau penyampaian masukan ide ide. Seperti halnya yang dikatakan oleh Bapak Bambang Dwiyanto : dalam pengembangan perusahaan yang berkaitan dengan komunikasi, Komunikasi Korporat melakukan riset maupun analisis dengan upaya upaya program komunikasi seperti menyebarkan kuesioner mengenai majalah internal Fokus, mengenai pengembangan perusahaan pada acara Bincang Bareng Direksi, dan lainnya. Yaa seperti itulah ya. 22 Untuk model dimensi komunikasi yang digunakan lebih cenderung kearah simetris. Karena komunikasi yang dilakukan dengan melakukan fact finding terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada pihak yang bersangkutan guna kepentingan bersama atau kedua belah pihak. Model dimensi tersebut dijalankan dengan sasaran publik eksternal PT. PLN (Persero). Dalam wawancara mengenai hal tersebut Bapak Adi Supriono menjelaskan : dengan mengajak karyawan lewat media media komunikasinya dengan motto motto perusahaan dan juga mempersuasi wartawan atau pihak media massa dengan program programnya 22 Hasil wawancara dengan Bapak Bambang Dwiyanto selaku Manajer Senior Komunikasi Korporat, pada tanggal 09 Juni 2012

38 bersama wartawan melalui press gathering, press tour, media visit dan lainnya guna membangun hubungan baik dengan wartawan. 23 Hal tersebut dapat terjelaskan dengan media Komunikasi Korporat pada pelanggannya atau publik eksternalnya. Misalnya dengan Kontak Kami yang merupakan tempat keluhan keluhan pelanggan terkait dengan listrik yang digunakan ataupun info perusahaan. Selain juga ada call center123 untuk mengadukan keluhan ataupun gangguan listrik. Dari sana terjadi komunikasi dua arah atau umpan balik dari komunikasi antara perusahaan dengan pelanggannya. Kemudian untuk internal terdapat media media internal yang bisa dijadikan untuk wadah penyampaian ide ide dan juga terjadi koordinasi antar divisi maupun sesama divisi. Terkait dengan komunikasi internal, Komunikasi Korporat juga melakukan komunikasi simetris kepada publik internalnya. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Ibu Anita dalam wawancaranya mengenai hal tersebut ; dapat dikatakan salah satu wakil perusahaan ketika keluar. Media media komunikasi itu kan sebenernya salah satu bentuk persuasi komunikasi korporat ya. Kalau untuk menjadi penasehat, apabila masihh dalam kor komunikasi perusahaan, mungkin iya Hasil wawancara dengan Bapak Adi Supriono selaku Sekertaris Perusahaan, pada tanggal 04 Juli Hasil wawancara dengan Ibu Anita Widyastuti selaku Staff Komunikasi Korporat, pada tanggal 12 Juni 2012

39 Dari penjelasan diatas, karyawan juga diberikan wadah untuk itu. Dalam program komunikasi terkait hal tersebut, Komunikasi Korporat memiliki program coffee morning, bincang bareng CEO/ Direksi bagi karyawan PLN Kantor Pusat khususnya, yang nantinya akan ada tanya jawab antara karyawan dan pihak manajemen. Dari sana terlihat bahwa ada keterbukaan antara karyawan dengan pimpinannya. Hal tersebut juga pada program CEO Note dan BOD Note yang disebar melalui seluruh karyawan, kemudian terdapat catatan bagi karyawan yang ingin menyampaikan tanggapan maupun ide terhadap catatan CEO maupun BOD tersebut, silahkan membalas tersebut. 7. A Symmetrical system of internal communications (Sebuah system simetris komunikasi internal) Sebuah sistem simetris komunikasi internal saat ini, keterbukaan komunikasi dalam hal penyampaian masukan atau ide ide di Komunikasi Korporat PT.PLN (Persero) Kantor Pusat cukup terbuka untuk unit unit lain maupun karyawan humasnya itu sendiri. Masalah jarak tentunya ada, karena semua pasti ada garis komandonya masing - masing. Harus melalui beberapa jalan terlebih dahulu barulah sampai kepada tujuan yang ingin dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Bambang dalam hal ini : Dalam internal perusahaan, biasanya karyawan dalam menyampaikan idea tau masukannya itu lewat surat, paperless, atau alat komunikasi lainnya seperti via , pertemuan atau bincang bareng

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu profesi yang dinamakan Public Relations atau yang dialihbahasakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu profesi yang dinamakan Public Relations atau yang dialihbahasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang pesat pada bidang bidang ekonomi, industri dan teknologi pada zaman sekarang ini telah melahirkan dan diterimanya eksistensi suatu profesi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT.PLN (PERSERO) Untuk mempelajari sejarah singkat berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Panam. Kita mesti mengaitkan dengan sejarah berdirinya kelistrikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan waterfall. Metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan, percobaan/implementasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab V terdiri atas dua bagian yakni kesimpulan dan saran. Penulis menyimpulkan perkembangan teknologi komunikasi dalam penelitian ini adalah media sosial memberikan kesempatan bagi PR untuk

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia L1 TRANSKIP WAWANCARA Nama : Adhi Pratama Jabatan : Public Relations Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal : 10 Mei 2011 Tipe : Face Two Face (F2F)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah awal ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan di akhir abad ke- 19, saat perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula

Lebih terperinci

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat Optimize risk exposure system RFC (request for change) perubahan PSO SLA (Service Level Agreement) Performance Model Predicted Performance Actual Performance perubahan layanan Risk Mendukung profil resiko

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN JL. Ki Hajar Dewantoro No. 11, Krian - Sidoarjo 6 7 2.1 Sejarah PLN Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

Lebih terperinci

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc Kedudukan PR dalam Organisasi Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Kriyantono, 2008) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan publiknya Membangun citra korporat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH 2.1 Profil Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah 2.1.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. Public relations atau PR memiliki peranan penting dalam perusahaan yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mengetahui bagaimana kegiatan humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mengetahui bagaimana kegiatan humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat BAB V SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis deskriptif data penelitian, penulis akan menyampaikan kesimpulan dan saran sesuai dengan tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui bagaimana kegiatan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan), merupakan sebuah Divisi yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi (pejabat eksekutif yang berada 1 (satu) tingkat di bawah Direksi),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengelolaan informasi kegiatan internal oleh humas Universitas Mercu Buana Jakarta untuk kebutuhan informasi bagi stakeholder

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu kebijakan tanggung jawab sosial di perusahaan baik di perusahaan besar, perusahaan multinasional, perusahaan domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sebelum tahun 1980 di Indonesia, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari Kasmir (2008,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Pada penelitian mengenai Pengaruh Program CSR Terhadap Citra Perusahaan: Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero), objek penelitiannya yaitu masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Siti Zulaikha Eka Claudya Gambar 3.1 Struktur pusat informasi

Lebih terperinci

Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR public relations itu mendidik orang banyak, memberikan penerangan supaya orang banyak itu setuju dengan suatu sikap dan anggapan, yang dikehendaki

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Dewi Aryanti Gambar 3.1 Struktur pusat informasi dan humas Sumber

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

Pemadaman listrik merupakan sebuah permasalahan besar bagi setiap orang.

Pemadaman listrik merupakan sebuah permasalahan besar bagi setiap orang. JUDUL : KOMUNIKASI STRATEGIS UNTUK PENGELOLAAN KRISIS PUBLISITAS TENTANG PEMADAMAN LISTRIK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JATENG DIY NAMA : BETA HIMAWAN PUTRA NIM : 14030110110011 1. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil dan Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Gambar 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil dan Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Gambar 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil dan Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Gambar 4.1 Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didunia telah berkembang sangat pesat. Didorong dengan kemajuan manusia untuk dapat berfikir lebih modern dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci