BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Produk Buku
|
|
- Hadian Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Produk Buku 1. Buku Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman (Wikipedia, 2015). Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab, yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyai ketetapan hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau seperti halnya kitab suci. Kerajaan-kerajaan di Nusantara pada masa lampau memberi kedudukan yang penting bagi para pujangga untuk menceritakan kehidupan dan kekuasaan raja-raja pada waktu itu untuk diriwayatkan dengan cara ditulis (Wikipedia, 2015). 3
2 4 2. Buku Tutorial Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutor adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik secara langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan praktek pendidikan non formal yang lebih baik. (Wahyu, 2013). Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar langkah-langkah memulai penyajian informasi (materi) sama halnya pada waktu menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam sajian tutorial tatap muka, biasaya tutor akan memulai kegiatannya dengan menguraikan ruang lingkup materi tutorial, tujuantujuan yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan topik tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang akan datang (sebagai relevansi). Setelah itu barulah tutor menyampaikan materi tutorial dengan pendekatan tertentu (Wahyu, 2013). Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor (Wahyu, 2013). Buku tutorial adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisikan bantuan belajar dalam upaya memicu dan
3 5 memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. 3. Aspek aspek Buku a. Aspek Karya (Creation) Buku tercipta karena adanya proses berkarya seorang penulis. Penulis menyusun sebagai hasil karyanya yang berisi apa yang dipikirkan penulis yang dituangkan dalam bentuk cetak. Sebagai apresiasi bahwa buku merupakan sebuah karya maka diberikan hak cipta buku yang dapat dimiliki oleh penulis dimana penulis dilindungi dan bebas menentukan kebijakan terkait penggunaan terhadap buku yang ditulisnya (Suwarno, 2011: 53). b. Aspek Informasi (Information) Dalam buku berisi informasi-informasi yang coba dikomunikasikan kepada masyarakat. Fakta-fakta baik yang sudah banyak diketahui maupun yang masih jarang ter-expose banyak disampaikan dalam buku dan masyarakat luas dapat dengan mudah menangkap informasi tersebut. Ini berarti bahwa buku menjadi alat penyampai komunikasi kepada pembacanya (Suwarno, 2011: 53). c. Aspek Pengetahuan (Knowledge) Buku sebagai sebuah karya terkait erat dengan usaha untuk menyampaikan pengetahuan. Pengetahuan yang merupakan daya atau kemampuan intelektual manusia membutuhkan buku agar dapat dituangkan dan disampaikan kepada orang lain, tanpa ada buku maka pengetahuan manusia akan sulit disajikan dengan cara
4 6 yang benar. Pengetahuan yang dituangkan dalam buku menjadi karya ilmiah yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan (Suwarno, 2011: 53). B. Origami 1. Pengertian Origami adalah seni melipat kertas dari bentuk segi empat menjadi berbagai objek yang ornamental. Seni Origami ini bervariasi, mulai dari mainan anak-anak yang relatif mudah dan sederhana hingga bentuk yang sangat kompleks. Di jepang, bentuk-bentuk Origami ini umumnya digunakan dalam upacara-upacara seremonial, dan ritual serta sering pula ditampilkan dalam kegiatan pendidikan, workshop ataupun sekedar acara hiburan. Origami berasal dari bahasa Jepang oru yang berarti melipat dan kami yang berarti kertas, merupakan kesenian melipat kertas yang pertama kali dipopulerkan oleh orang Jepang. Walaupun berasal dari Jepang, tapi sebagian besar anak di luar Jepang pasti telah mencobanya. Pada umumnya, orang menganggap Origami hanya untuk anak-anak atau sebagai pelatihan keterampilan. Akan tetapi, akhir-akhir ini Origami telah menjadi populer sebagai sebuah bentuk hobi bagi orang dewasa. Maka dari itu, kegunaan Origami tidak hanya sebagai seni keterampilan atau untuk membuat mainan dari kertas saja. Origami pun memiliki banyak kegunaan/fungsi bagi kehidupan masyarakat Jepang (Yuwono, 2011:7).
5 7 2. Tingkat Kesulitan Origami Tingkat kesulitan dalam Origami belum ada standar khusus secara international, saat ini yang biasanya digunakan menggunakan level 1 hingga 5, satu untuk termudah dan 5 untuk tersulit. Penghitungan tingkat kesulitan tersebut memperhitungkan: a. Jumlah kertas yang dipakai. b. Jumlah langkah hingga model selesai. c. Tingkat kesulitan lipatan. d. Jenis dan warna kertas (single dan double). e. Besar dan kecilnya ukuran kertas, semakin kecil semakin sulit. Tingkat Kesulitan Tanda Very Easy * Easy ** Netral *** Difficult **** Very Difficult ***** Tabel 2.1. Tingkat kesulitan origami berdasarkan ukuran kertas (Sumber : Yuwono, 2011:11) Ada tingkatan kesulitan yang ditulis berdasarkan menghitung langkah yang dibutuhkan untuk membuat satu model misal model bangau tradisional masuk level 15 karena untuk membuatnya butuh 15 langkah (dengan menghitung diagram) (Yuwono, 2011:11).
6 8 3. Jenis jenis Origami Pada dasarnya tidak pernah ada pembagian dalam origami, tetapi secara tidak resmi origami terbagi menjadi: a. Origami 2 dimensi. b. Origami 3 dimensi. c. Origami modular. Kemudian origami diterapkan dalam beberapa aplikasi: a. Edukasi b. Rekreasi c. Terapi d. Arts (seni) e. Fashion f. Dekorasi 4. Teknik Dasar Origami Pada dasarnya terdapat 11 teknik dasar origami, yaitu: a. Mulai dengan ukuran besar, gunakan ukuran kertas yang besar ketika mulai belajar origami atau mempelajari bentuk baru. Ukuran yang biasanya dipakai adalah 20 cm X 20 cm. b. Mulai dari yang sederhana. Ketika mulai belajar Origami pilih model yang sederhana, model dengan atau kurang sepuluh langkah. c. Gunakan alas/meja ukuran besar (lebih besar dari kertas) dan permukaan rata. d. Selama melipat kertas upayakan selalu diatas meja.
7 9 e. Mempelajari semua simbol dan memahami artinya. f. Pelajari lipatan dasar yang akan digunakan dalam model anda dan memperkirakan langkah-langkah berikutnya setiap kali membuat satu langkah origami. g. Buat semua lipatan rapi dan tepat. h. Bila membuat lipatan runcing, gunakan kuku ibu jari tangan anda. i. Baca semua instruksi dengan seksama. Kemudian ikuti langkah dalam diagram secara urut jangan melompat. j. Untuk belajar gunakan kertas yang berwarna berbeda setiap sisinya, hal ini akan membantu membedakan sisi dan memudahkan mempelajari model origami. k. Bila mengalami kesulitan di satu langkah, kembali ke lipatan dasar sebelumnya. (Yuwono,2011:12) Teknik dasar origami adalah melipat. Lipatan yang paling sederhana adalah lipatan valley (lembah), di mana sepotong kertas rata dilipat dengan ciri jika dikembalikan lagi (tidak dilipat lagi) garis lipatan akan membentuk suatu sungai/lembah. Lipatan dasar lainnya adalah lipatan mountain 60 (gunung), di mana jika kertas dikembalikan lagi akan membentuk suatu bubungan yang terangkat atau bentukan gunung. Lipatan mountain (gunung) ini jelas berkebalikan dengan lipatan valley (lembah). Kombinasi-kombinasi dari lipatan-lipatan dasar ini membentuk dasar-dasar dan permulaan bentuk yang dapat digunakan untuk melipat berbagai
8 10 model sehingga menjadi model yang kompleks. Berikut ini merupakan gambar bentuk valley dan mountain (Martha). a) b) Gambar 2.1. a) lipatan mountain b) lipatan valley (Sumber : Martha) 5. Bahan Dan Alat Untuk Pembuatan Origami Jenis-Jenis kertas yang digunakan dalam Origami: a. Bahan: 1) Washi Kertas Washi adalah kertas Origami khas dari Jepang yang berkualitas tinggi. Motifnya yang unik biasanya digunakan untuk membuat washi doll. Tapi harganya cukup mahal, jadi biasanya dicampur dengar kertas Origami paper supaya hemat. Gambar 2.2. Kertas Washi (Sumber: Jip, Arla,2013) 2) Origami paper
9 11 Kertas dengan bentuk persegi merupakan kertas dengan motif atau polos. Terbuat dari kertas HVS yang diberi motif menarik. Biasanya berupa motif hewan atau tumbuhan. Gambar 2.3. Kertas Motif Origami (Sumber: Jip, Arla, 2013) 3) Chiyogami Gambar 2.4. Kertas Chiyogami (Sumber: Jip, Arla, 2013) 4) Gold foil paper Kertas Chiyogami ini secara kasat mata motifnya mirip dengan washi, tapi jika kita perhatikan secara seksama kertas chiyogami mempunyai tekstur lebih halus dan lebih cenderung seperti kertas HVS. Yang membuatnya istimewa adalah tambahan warna emas pada motifnya karena bukan termasuk jenis kertas yg digunakan sebagai kertas Origami kita harus memotong sendiri sesuai yg dibutuhkan. Gambar 2.5. Kertas Gold Foil (Sumber: Jip, Arla, 2013) 5) Kertas bergelombang (corrugated paper)
10 12 Kertas Jenis ini digunakan untuk membuat Origami jenis Kokoru. Anakanak biasa menggunakan produk ini untuk kreasi-kreasi kartu,scrapt book dan kreasi unik yang lainnya. Sedangkan pada usia dewasa kertas ini biasa digunakan dalam desain arsitektur, paper craft dan lain-lain. Gambar 2.6. Kertas Kokoru (Sumber: Jip, Arla, 2013) Di dalam pembuatan Origami, penulis akan menggunakan Origami paper Karena lebih mudah untuk didapat dan juga lebih sering digunakan untuk para pemula. Penulis menggunakan Origami paper di setiap contoh Origami penulis karena agar lebih jelas pola dan bentuk Origami yang penulis buat sehingga dapat memudahkan remaja dan para pelipat ketas untuk mencoba membuat setiap contoh Origami. b. Alat
11 13 Alat pendukung untuk membuat Origami adalah gunting untuk memotong pola kertas menjadi sebuah bentuk dan lem kertas untuk merekatkan setiap sisi dari kertas. C. Origami Sebagai Dekorasi Ruangan 1. Manfaat a. Memperindah ruangan. b. Mengasah kreatifitas seseorang. c. Melatih motorik halus, terutama jari-jari saat melipat kertas. d. Dapat belajar mendesain ruangan e. Dapat memanfaatkan kertas-kertas lipat yang tidak terpakai. 2. Macam-Macam Origami Penulis dalam membuat buku tutorial origami ini berisi tentang macammacam origami karena penulis membuatnya untuk fungsi masing-masing dekorasinya. Penulis mengambil macam-macam Origami yang berbentuk bunga, hewan, bola, dll. a. Hiasan yang digantung
12 14 1) Macam-macam bentuk Origami Burung Gambar 2.7. Burung Elang (Sumber : Rakalap,Jan, 2015) Gambar 2.8. Burung Merak (Sumber : 3D Origami,Ichanoko, 2013) Gambar 2.9. Burung Bangau (Sumber : Zuliastutik,Hendri, 2014) Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas, penulis akan mengambil burung bangau untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial Origami
13 15 karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Legenda Jepang menyatakan bahwa siapapun yang melipat kertas-kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonannya akan dikabulkan, misalnya memperoleh umur yang panjang atau sembuh dari penyakit. Dilatar belakangi oleh kepercayaan rakyat Jepang bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci (yang lainnya adalah naga dan kura-kura), dan konon dapat hidup selama ribuan tahun (Wikipedia, 2013). 2) Macam-macam bentuk electra Origami: Gambar Electra Origami Mangosteen (Sumber : Minayeva, Valentina, 2011)
14 16 Gambar Electra Surface Slit (Sumber : Frolov, Vladimir, 2014) Gambar Electra Origami Balls Kusudama (Sumber : Mitchell,David, 2011) Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Electra Origami Balls Kusudama untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Kusudama adalah salah satu kesenian khas Jepang yang mirip dengan Origami yaitu kita melipat-lipat kertas menjadi suatu bentuk. Namun dalam kusudama, kertas yang sudah kita lipat akan kita rangkai dan lem hingga membentuk bola yang biasanya digunakan untuk hiasan di dalam ruangan (Angelia, 2010). b. Hiasan yang ditempel di dinding 1) Macam-macam bentuk Origami kupu-kupu:
15 17 Gambar Origami kupu-kupu bentuk 1 (Sumber : Cara Buat Origami) Gambar Origami kupu-kupu bentuk 2 (Sumber : Cara Buat Origami) Gambar Origami kupu-kupu bentuk 3 (Sumber : Musan,Noval, 2015) Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami kupu-kupu Gambar 3 untuk penulis jadikan contoh di buku
16 18 tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Origami bisa digunakan sebagai hiasan ruangan di rumah, atau bisa digantung agar terlihat nyata seperti kupukupu asli. Karena berbentuk 3D, sebenarnya banyak sekali bahan untuk membuat sebuah Origami kupu kupu yang cantik dan lucu ini ( Sugeng, 2014). 2) Macam-macam bentuk Origami bunga: Gambar Origami Bunga Kusudama (Sumber : Blog Informasi, 2015) Gambar Origami Bunga Mawar (Sumber : Sinau Werno-Werno, 2014)
17 19 Gambar Origami Bunga Teratai (Sumber :Origami, Senbazuru.2012) Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Bunga Kusudama untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami, dan contoh Origami Bunga Kusudama yang lebih cocok untuk model contoh Dekorasi Ruangan menurut penulis. Bunga cantik ini relatif sederhana untuk melipat, tapi pasti untuk mengesankan semua Remaja (Sinau Werno-Werno, 2014). c. Hiasan yang diletakkan di atas meja 1) Macam-macam bentuk Origami Bunga Buket:
18 20 Gambar Origami Buket 1 (Sumber : Shea, Lisa, 2013) Gambar Origami Buket 2 (Sumber : Anastasiathioreksa,2015) Gambar Origami Buket 3 (Sumber: Kumpulan Ide "Cara Membuat", 2013)
19 21 Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Buket 2 dan buket 3 untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. 2) Macam-macam bentuk Origami Bintang: Gambar Origami Bintang Icosahedron (Sumber : ika, 2014) Gambar Origami Bintang Dominanta (Sumber : Nad,Elisabeth, 2014)
20 22 Gambar Origami Bintang (Sumber : Sugeng, 2014) Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Bintang untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku tutorial Origami Dekorasi Ruangan ini dibuat untuk para pemula dan dalam tingkatan mudah dalam Origami. Origami Bintang atau bintang dari kertas lipat terdapat dua ukuran yaitu besar dan kecil dan cara buatnya sama. Bintang bintang kertas ini bisa digunakan untuk menghias rumah atau kamar tidur atau juga bisa masukkan di dalam botol kaca. Origami bintang kertas lipat memiliki banyak warna sehingga terlihat lucu dan imut karena bentuknya yang kecil (Sugeng,2014). 3. Aplikasi Origami Di dalam buku tutorial Origami ini ada berbagai macam bentuk dan berbagai macam warna kertas yang penulis gunakan untuk Dekorasi Ruangan, maka penulis menggunakan warna-warna natural dan warna-warna yang cocok untuk setiap kegunaan dekorasi hiasan. Warna kertas yang akan penulis gunakan untuk membuat bentuk masing-masing kegunaan dekorasi adalah, seperti contoh dibawah ini:
21 23 a. Digantung 1) Burung Bangau Untuk burung bangau penulis menggunakan berbagai macam warna kertas Origami yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye. Gambar Origami burung bangau (Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2016) 2) Electra Untuk electra penulis menggunakan 3 macam warna kertas Origami yaitu: Hitam, Biru, dan hijau.
22 24 b. Ditempel Gambar Origami electra balls kusudama (Sumber : Dokumentasi Sandhika, 2016) 1) Kupu-kupu Untuk kupu-kupu penulis juga menggunakan berbagai macam warna kertas Origami yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye. 2) Bunga Kusudama Gambar Kupu-kupu (Sumber : Musan,Noval, 2015) Untuk bunga kusudama penulis menggunakan kertas warna merah, merah muda, dan ungu.
23 25 c. Diletakkan 1) Bunga Buket Gambar Bunga Kusudama (Sumber : Dokumentasi pribadi penulis, 2016). Untuk bunga buket penulis menggunakan 1 warna kertas origami untuk origami mawar, sedangkan untuk origami bunga lily menggunakan warna-warna cerah pada kertas origami. yaitu: warna merah. Gambar Origami Buket 2 (Sumber : Shea, Lisa, 2013)
24 26 Gambar Origami Buket 3 (Sumber: Kumpulan Ide "Cara Membuat", 2013) 2) Bintang Untuk bintang penulis menggunakan berbagai macam warna yaitu: merah, merah muda, kuning, hijau, hitam, biru, ungu dan oranye. Gambar Origami Bintang (Sumber : Sugeng, 2014)
PERANCANGAN BUKU TUTORIAL ORIGAMI SERI DEKORASI RUANGAN
TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU TUTORIAL ORIGAMI SERI DEKORASI RUANGAN Diajukan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Desain Komunikasi Visual Oleh : Fatmayati Damayanti C9513036 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti
BAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI A. Sejarah Origami Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti melipat dan kami berarti kertas. Penggabungan kata tersebut mengubah kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta mempunyai pengaruh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI. di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang.
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI 2.1 Sejarah Kirigami Seni kerajinan kertas kirigami merupakan salah satu varian dari kerajinan origami. Origami merupakan kerajinan kertas lipat yang terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB II SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI)
BAB II SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) II.1 Pengertian Origami Menurut kamus webster s Third New International (seperti yang dikutip Isao Honda, 1965) origami merupakan seni melipat kertas dari Jepang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Third New International (seperti dikutip Al Ichsan, 2013: 4), origami merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni melipat kertas, atau yang sering disebut origami, merupakan salah satu seni yang populer di kalangan masyarakat Jepang. Menurut kamus webster s Third New
Lebih terperinciCREATIVE INOVATIVE EDUCATIVE
CREATIVE INOVATIVE EDUCATIVE Proposal Kertas Warna Bergelombang KOKORU M J Pro Creative 1 DASAR PEMIKIRAN Dalam kegiatan melipat kertas, banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi para pendidik di sekolah.
Lebih terperinci15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH
15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciYuk Rakit & Jualan Paper Craft Sendiri
Yuk Rakit & Jualan Paper Craft Sendiri F E R I S U LIA N T A & S A M U E L O N G K O W I J O YO F ERI S ULI ANTA & S AMUEL O NGKO WI JO YO ii Feri sulianta.com iii YUK RAKI T & JUALAN P APER C RAF T S
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
ORIGAMES KEREN Melatih Kreativitas Tangan dan Otak Kanan Oleh : Tata Khoiriyah Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciCara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)
Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda) Saya rasa bentuk kerajinan tangan anak (prakarya) dari daun kelapa muda (janur) ini merupakan salah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Perancangan Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan dalam pemilihan studi, ditemukan beberapa hal yang menarik, bahwa dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Metode Perencanaan Karya 1. Ide Gagasan Ide awal penciptaan karya bermula ketika penulis melihat perkembangan cerita bergambar ciptaan luar negeri yang semakin menarik. Mengisahkan
Lebih terperincidari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi
Lebih terperinciGambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein
BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Tampilan Permainan Interaktif 1. Format Ukuran Papan Permainan Format ukuran yang digunakan penulis adalah 43cm x 43cm dengan ketebalan papan adalah 3mm. Dengan ukuran
Lebih terperinciBAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN
BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Karya Perancangan 1. Sampul Buku Gambar 51 Rancangan Hard Cover buku bagian luar (Sumber: Chenny Oend janto, 2013) Rancangan hard cover buku bagian luar terdiri dari bagian
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide atau Gagasan Dalam pembuatan desain buku ilustrasi Toi.let diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk
Lebih terperinciKATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:
1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: KATMINI AR. KOESDYANTHO
Lebih terperinciPELUANG BISNIS (ORIGAMI)
PELUANG BISNIS (ORIGAMI) Oleh: MULYADI NIM: 10.11.3898 S1TI-2E STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 DAFTAR ISI 1. Latar Belakang...1 2. Origami Di Indonesia...2 3. Pemasaran Dan Kendala Yang Di Hadapi...3 4. Daftar
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciBAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Kain songket adalah benda pakai yang digunakan oleh masyarakat
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kain songket adalah benda pakai yang digunakan oleh masyarakat Palembang sejak dahulu dan merupakan benda yang mengandung banyak nilai di dalamnya, seperti nilai intrinsik
Lebih terperinciLaporan Alat Peraga Puzzle Milus Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika & ICT
Laporan Alat Peraga Puzzle Milus Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika & ICT Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Zulkardi,M.I.Kom.,M.Sc. Weni Dwi Pratiwi,S.Pd.,M.Sc. Kelompok : 3 Indah Sari (06081181520085)
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan
BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan manfaat perancangan 1. Tujuan perancangan a. Untuk membuat karya, maksudnya adalah membuat hasil karya seni yang didasari dari ide atau gagasan dan dapat di aplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat
Lebih terperinciPERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI
PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA
BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek
Lebih terperinciSyarat daun pisang yang digunakan :
Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Masa kecil merupakan masa di mana kreativitas dalam bentuk seni perlu dikenalkan. Kreativitas merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan bermain sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciOmbak 16 batang. Patah beras dan tali air. Umpak ayam
- Struktur bentuk pada bagian kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 16 batang, tali air dan patah beras, umpak ayam, pucuk rebung kembang jagung, dan tawur sisik nanas. Ombak 16 batang Patah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I. PENDAHULUAN1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses permainannya. Permainan ini bertujuan merangsang kreatif.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan Interaktif adalah permainan yang banyak melibatkan peserta dalam proses permainannya. Permainan ini bertujuan merangsang kreatif. Kegiatan kreatif yang berkaitan
Lebih terperinciWARNA POLENG BUSANA PEMANGKU PENGLURAN PADA UPACARA PENGEREBONGAN DI PURA AGUNG PETILAN, KESIMAN
WARNA POLENG BUSANA PEMANGKU PENGLURAN PADA UPACARA PENGEREBONGAN DI PURA AGUNG PETILAN, KESIMAN Oleh I Gusti Agung Malini Mahasiswa S2 Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Selain ritual, menusukkan
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan suatu karya yang sifatnya estetik. Karya sastra merupakan suatu karya atau ciptaan yang disampaikan secara komunikatif oleh penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B PAUD AL-ISRA KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN MELALUI TEKNIK MOZAIK DENGAN BIJI PADI DAN KULIT KACANG KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014
Lebih terperinciWADAH HANTARAN. Abstrak
WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni
Lebih terperinciSENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS
SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Seni lipat melipat merupakan bahan yang akan dibentuk
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan periode perkembangan yang sangat cepat seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai
Lebih terperinciBATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI
BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Nama Djawa Hokokai mengikuti nama organisasi propaganda Jepang yaitu organisasi Putera menjadi Organisasi
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ORIGAMI. origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata ori yang berarti melipat
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ORIGAMI 2.1 Sejarah Origami Origami merupakan seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata ori yang berarti
Lebih terperinciLAMPIRAN A. CARA PEMBUATAN KIRIGAMI BENTUK BINTANG
LAMPIRAN A. CARA PEMBUATAN KIRIGAMI BENTUK BINTANG Gambar 1: Cara pembuatan kirigami bentuk bintang (hal 15) B. CARA PEMBUATAN KIRIGAMI BENTUK BUNGA 27 Gambar 2: Cara pembuatan kirigami bentuk bunga (hal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinciKATALOG KARPET
1 1. KARPET CHENDILE MINIMALIS * Karpet yang diimport dari Jepang ini memiliki ketebalan sekitar 3 cm. Karpet ini adem, dan memiliki shine yang tepat untuk ruang keluarga Anda. Keset Kaki Ukuran 50x70
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM
BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,
Lebih terperinciMENGENAL HANTARAN DAN DESAIN
MENGENAL HANTARAN DAN DESAIN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Hantaran merupakan segala sesuatu berupa benda yang dibentuk,
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciCOLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D
COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kue Bola-bola wijen Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam bentuk diagram alir di bawah ini : Persiapan Bahan : Tepung Tapioka, Tepung
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kain Tenun Ikat di Kampung Tenun (Analisis Deskriptif Ornamen Kain Tenun Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung Tenun
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Tema diskon tetap diandalkan oleh sebagian perusahaan terutama pada
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melihat dari semua tahap analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Terkait rumusan masalah pertama, maka terdapat dua
Lebih terperinciDESKRIPSI BUKU JIWA BUNGSU
DESKRIPSI BUKU JIWA BUNGSU 207 Cover Bahan: Karton Asturo ungu nomor 2 (merk/terdapat cap Asturo) Bagian dalam bungkus produk (makanan ringan, kopi, dsb.) berwarna silver. Kardus Cover majalah. Ring kawat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Anak Tunagrahita Sedang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Sedang 1. Pengertian Anak Tunagrahita Sedang Anak tunagrahita sedang biasa disebut dengan anak mampu latih, artinya anak masih mampu dilatih keterampilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra Jepang di mata dunia Internasional adalah baik, dalam arti memiliki kesan bahwa orang Jepang yang penuh dengan tradisi yang kental, menghargai tradisi dan sopan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Kelas /Semester : 3 / 1 Tema : Peristiwa Alokasi Waktu : 3 Minggu (Minggu ke-1 s.d. 3) Tanggal Pelaksanaan : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik A. Kompetensi
Lebih terperincipribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman
DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciBAB III DATA DAN TEORY
BAB III DATA DAN TEORY A. Data Perancangan 1. Data Anak Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Di masa ini pendidikan untuk mereka sangatlah penting
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Buku ini berkaitan tentang bagaimana mengolah dan mendayagunakan barang bekas menjadi produk yang memiliki fungsi dan manfaat untuk menjawab permasalahan
Lebih terperinciOleh: Asi Tritanti Eni Juniastuti
Oleh: Asi Tritanti Eni Juniastuti Seni tata rias yang bertujuan membentuk kesan wajah model menjadi wujud khayalan yang di angan-angankan, tetapi segera dikenali oleh yang melihatnya (Martha Tilaar, 1997).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : 11.12.5393 KELAS : S1SI-01 Pembuatan Kreasi dari Kain Flanel Berkreasi tidak hanya dapat dilakukan dengan barang yang rumit dan sulit didapat. Tetapi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL
BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam
Lebih terperinci7 percobaan es kering paling unik. Eksperimen MEMBUAT BESI BERKARAT DALAM 30 MENIT
7 percobaan es kering paling unik Eksperimen MEMBUAT BESI BERKARAT DALAM 30 MENIT Bagaimana cara membuat besi berkarat dalam waktu singkat? Padahal perkaratan besi merupakan proses yang cukup lama maka
Lebih terperinciBardiju Making Paper & Paper Craft
Bardiju Making Paper & Paper Craft Jl. Letjen. S. Parman. I. No. 6 Tomang, Rt. 003, Rw. 08, Jakarta Barat 11440 Indonesia Phone: 081932258822, 08129522585, 02193825588 Fax: 0215673516 bardiju @bardiju
Lebih terperinciKOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks?
Warna sejuk: Biru, Hijau, Ungu, Pirus dan Perak adalah warna-warna sejuk. Warna-warna sejuk cenderung berpengaruh memberikan perasaan tenang bagi yang melihatnya. Meskipun digunakan sendiri, warna-warna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.
Lebih terperinciB. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.
II B. METODOLOGI 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan a. Tujuan Perancangan. Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat salah satu permasalahan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciBAB III HASIL KERJA PRAKTIK
BAB III HASIL KERJA PRAKTIK Kerja praktik ini dilakukan oleh praktikan selama kurang lebih 200 jam, dimulai pada tanggal 27 Juni 2011 hingga 27 Juli 2011 dengan waktu kerja yang dilakukan selama liburan
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,
BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Konsep Media Konsep media pada perancangan kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan yang berukuran 17,6cm x 25cm x 0,2 cm yaitu dengan membuat layout yang menarik
Lebih terperinciSILABUS MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU
: 5. Lingkungan 5. Seni Rupa ( Mengapresiasi karya seni rupa) 6. Seni Musik ( Mengapresiasi karya seni musik) Mengidentifikasi unsur seni rupa pada benda di alam 6.1. Mengidentifikasi unsur/elemen musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan
1 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Mitos adalah tipe wicara, segala sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana. Mitos tidak ditentukan oleh objek pesannya, namun oleh bagaimana
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinci