Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)"

Transkripsi

1 Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda) Saya rasa bentuk kerajinan tangan anak (prakarya) dari daun kelapa muda (janur) ini merupakan salah satu artikel favorit saya. Lihatlah bentuk kepiting yang berhasil dianyam dari sebuah daun kelapa ini. Tampak begitu artistik. He..he... Bentuknya 3 dimensi dan mirip sekali dengan kepiting sungguhan. Pola warna hijau tua dan kuning gading dari janur membuatnya tampak begitu indah. Cara membuatnya sebenarnya tidak terlalu sulit. Kalau mau membuatnya juga, silakan teruskan membaca tulisan ini sampai selesai. Oh ya, saya juga sedang menyiapkan foto-foto dan deskripsi cara pembuatan mainan tradisional lainnya dari daun kelapa muda atau janur ini. Jadi jika anda menyukainya, anda dapat kembali lagi ke blog ini dalam beberapa pekan ke depan. kepiting dari daun kelapa (janur) Baiklah sekarang kita akan mulai tutorial cara membuat mainan tradisional kepiting dari janur ini. Cara Membuat Kepiting (Mainan Tradisional) dari Janur Kelapa

2 Siapkan sehelai daun kelapa muda, buang lidinya. Kita akan membutuhkan 2 belahan daun tanpa lidi. Gunakan cutter atau ujung kuku anda untuk melakukannya. Ambil satu helai belahan daun. Posisikan seperti gambar 1. Gambar 2: Sekarang ambil helaian kedua lalu masukkan di tengahtengah lengkungan daun pertama. Perhatikan tanda-tanda pengenal a, b, c, dan d yang saya berikan pada keempat ujung helaian daun kelapa. Ini saya harapkan dapat membantu anda untuk lebih memahami gambargambar yang saya berikan dalam mengerjakan kerajinan tangan anak yang berbentuk kepiting ini. Setelah itu, perhatikan, saya mengambil ujung c dan meletakkannya di bawah helaian a. (Gambar 3) memulai lipatan untuk membuat badan kepiting Perhatikan Gambar 4. Ambil helaian dengan ujung c, lalu buat lengkungan di atas ujung b, lalu menuju bawah lengkungan yang pertama kai dibuat, terus di atas ujung d.

3 Perhatikan Gambar 5. Masih bekerja dengan ujung c, kini ujung daun tersebut di lengkungkan lagi ke arah bawah menindih helaian a. Ini artinya kita telah membuat satu kali putaran dengan helaian ujung c. Sekarang lihat Gambar 6. Ini adalah keruwetan terakhir yang harus dilalui (hehe..) untuk membuat badan kepiting. Ambil ujung b, lengkungkan menuju lengkungan yang pertama kali dibuat melewati bagian atas lengkungan ujung c, dan masuk ke bawah lengkungan yang pertama kali di buat. lipatan terakhir untuk badan kepiting Gambar 7: Sekarang tarik semua ujung janur: a, b, c, d. Maka hasilnya akan demikian.

4 Gambar 8. Lagi, kencangkan semua ujung dengan menarik-nariknya secara bergantian, hingga memadat. Dan terbentuklah sebuah badan kepiting (mirip ketupat). badan mulai terbentuk Gambar 9: Ambil ujung, lalu buka ke arah berlawanan. Buat sobekan kecil di bagian yang saya beri tanda garis merah. Kita akan menyelipkan ujung ke sobekan kecil ini sehingga nantinya ujung a dan ujung c seperti berimpit (seperti cara menutup anyaman ketupat). Gunakan cutter untuk membuat sobekan kecil. Gambar 10: selipkan ujung a ke dalam sobekan.

5 menyelesaikan bagian badan kepiting Gambar 11. Tarik ujung a sehingga helaian a dan c saling berimpit. Selanjutnya anda harus mengerjakan hal yang sama untuk ujung d. Untuk melakukannya, balikkan tubuh kepiting dan sobek janur dengan cutter seperti sebelumnya. Sisipkan ujung d ke dalam sobekan dan tarik sampai helaian d dan b berimpit. Sekarang kita akan membuat capit kepiting. Perhatikan Gambar 12. Lipat ujung d ke arah bawah dengan membuat segitiga kecil di sisi tubuh kepiting. Arah ujung d sekarang berbalikan dengan arah ujung b.

6 bagian ini akan dibuat capit Lakukan hal yang sama untuk ujung c (Gambar 13). Gambar 14. Buat lengkungan seperti ditunjukkan gambar. Kita akan membuat simpul untuk membengkokkan capit kepiting dari daun kelapa ini.

7 mengerjakan bagian capit Selipkan ujung d itu di dalam lengkungan yang baru dibuat. Perhatikan, kita ujung d mengarah ke bagian tengah-depan dari tubuh kepiting. (Gambar 15) Perhatikan Gambar 16. Tarik ujung d tersebut sehingga terbentuk simpul yang rapat. Perhatikan jarak simpul ke badan kepiting. Atur agar terlihat natural sesuai ukuran tubuh kepiting. Kan gak lucu kalau capitnya kepanjangan.

8 membuat simpul untuk bagian capit Buat juga simpul untuk ujung a. Perhatikan, arah simpul harus berlawanan dengan arah simpul ujung d, agar capit dari helaian a ini juga mengarah ke bagian depan-tengah tubuh kepiting. (Gambar 17). Potong menyerong dengan sedikit melengkung. Gunakan gunting, dan aturlah agar panjangnya terlihat naturan dengan ukuran tubuh dan panjang capit. (Gambar 17). Sekarang kita tinggalkan dulu bagian capit. Kita akan mengerjakan kaki belakang. Perhatikan gambar 18. Belah ujung b dengan cutter menjadi dua bagian yang sama lebar. Demikian juga dengan ujung c.

9 menggunting bagian capit Perhatikan Gambar 19. Belah sekali lagi keempat kaki belakang yang baru terbentuk dengan ukuran sama lebar. Kini kita mempunyai kaki kepiting dengan jumlah 8 dengan 4 helai di setiap sisi. membelah daun kelapa untuk membuat kaki belakang Gambar 20. Kita buat simpul seperti saat membuat simpul capit. Perhatikan arahnya juga mengarah ke bagian tengah. Lakukan datu persatu hingga kedelapan kaki dibuat simpul dengan ukuran natural. Hasil akhirnya akan seperti Gambar 21.

10 Mengerjakan bagian kaki Gambar 22: Gunting kaki-kaki kecil di bagian belakang kepiting tersebut dengan bentuk menyerong. Sekarang bagian yang perlu kehati-hatian. Jangan sampai janur (daun kelapa muda) anda robek pada langkah ini. Pertama-tama buatlah garis zigzag pada bagian tengah capit kepiting. Garis zigzag ini akan membantu kita mengiris celah capit. Perhatikan Gambar 23.

11 menggarap bagian capit Dengan hati-hati iris capit dengan cutter mengikuti pola garis zigzag yang telah dibuat dengan spidol. Kepiting dari daun kelapanya sudah selesai dibuat Nah, selesai sudah tutorial membuat kepitingnya. Mudah-mudahan tidak kesulitan ya. Jangan lupa kembali lagi ke blog ini untuk tutorial menggunakan janur (daun kelapa muda) lainnya untuk membuat mainanmainan tradisional. Sampai jumpa, semoga bermanfaat. Wassalam. Baca Juga: Cara membuat Mainan Tradisional dari Janur: Burung Cenderawasih

12 Cara Melipat Origami Kodok Cara Membuat Bunga dari Limbah Kulit Jagung Ayo Buat Boneka Domba dari Kardus Bekas dan Kapas Prakarya Bunga dari Kulit Bawang Kerajinan Tangan dari Janur Kelapa : Burung Burung Cenderawasih dari Janur Daun Kelapa yang Cantik Masih melanjutkan tutorial cara membuat kerajinan tangan dari janur atau daun kelapa muda pada tulisan sebelumnya Cara Membuat Prakarya Kepiting dari Janur Daun Kelapa, maka kali ini kita akan belajar bagaimana membuat bentuk burung cendrawasih yang cantik. Pada dasarnya, langkahlangkahnya mirip dengan Pembuatan Kerajinan Tangan dari Sedotan Plastik Berbentuk Belalang yang juga telah saya berikan tutorialnya beberapa waktu yang lalu. Hanya saja perbedaannya ada pada penggunaan jenis bahan yang dipakai. Jika pada pembuatan belalang menggunakan bahan buatan (sintetis dari pabrik), sekarang diaplikasikan dengan menggunakan bahan alami berupa janur atau daun kelapa muda. Selain itu perbedaannya ada pada penggunaan lidi sebagai tulang punggung bentuk burung cenderawasih ini dengan cara dilingkarkan terlebih dulu. Biar lebih jelas, bagi anda yang tertarik untuk mencoba membuatnya sebagai mainan tradisional anak atau pelengkap rangkaian janur, maka ikutilah langkah-langkahnya berikut dengan disertai gambar (foto-foto) untuk membuatnya lebih jelas.

13 burung cenderawasih yang anggun ini dibuat dari janur daun kelapa muda Langkah-Langkah Membuat Burung Cenderawasih dari Janur (Daun Kelapa Muda). Sebelum mulai, persiapkan sehelai daun kelapa muda lengkap dengan lidinya. Siapkan juga gunting dan cutter untuk memotong bagian-bagian daun kelapa muda ini selama proses pembuatannya. Baiklah, sekarang simak penjelasannya sambil perhatikan foto-foto yang diberikan. Rapikan pangkal daun kelapa dengan gunting. Gunakan cutter untuk memisahkan lidi dari helaian daun, pada dua per tiga panjang daun dari arah pangkal. Biarkan sepertiga bagian ujung lidinya tetap melekat pada kedua helaian daun. Lihat Gambar 1.

14 menyiapkan daun kelapa Lengkungkan lidi. Meskipun sangat lentur, tetaplah berhati-hati agar lidi tidak patah. Buat bentuk lingkaran dengan memasuk-masukkan pangkal lidi pada lengkungan. (Gambar 2). Jika lidi tidak patah, maka hasilnya akan tampak seperti Gambar 3. menyiapkan lidi untuk tulang punggung burung Sekarang kita akan membuat simpul pertama. Pada gambar saya telah memberikan tanda pada setiap bagian helaian daun, yaitu a dan b, sedangkan ujung daun bersama lidinya yang melekat saya beri kode c. Letakkan daun kelapa muda dengan posisi pangkal daun yang telah dibelah (a dan b) di bagian kanan, sedangkan ujung daun bersama lidinya yang melekat (c) di sebelah kiri. Lihatlah Gambar 4 berikut. Ambil ujung helaian janur a, lalu masukkan ke dalam lingkaran lidi (Gambar 4).

15 5). Bengkokkan helaian a ke arah bawah. Posisinya di atas lidi (Gambar membuat simpul pertama Rapatkan dan tarik ujung janur a hingga terbentuk simpul pertama. Perhatikan, sekarang ujung a tersebut mengarah ke bawah (Gambar 6). Sekarang kita akan membuat simpul kedua. Sebelum membuat simpul, balik daun kelapa, sehingga kini posisi ujung c ada di sebelah kanan dan helaian b ada di sebelah kiri (Gambar 7). mulai membuat simpul kedua

16 Cara membuat simpul kedua sama persis dengan cara membuat simpul pertama. Hanya saja ini dilakukan untuk belahan daun kedua (b). Tetapi agar lebih jelas, saya akan berikan penjelasannya lagi dan juga gambar-gambarnya. Lihat Gambar 8.Masukkan ujung helaian b ke dalam lingkaran lidi. Selanjutnya, Gambar 9 menunjukkan bagaimana helaian b dibengkokkan ke arah bawah dengan posisi tepat di atas lidi. Kemudian, tarik rapat helaian b sambil ditekan-tekan untuk merapikan hingga terakhir bentuknya menjadi seperti Gambar 10. Perhatikan, kini baik helaian a dan b menuju ke bawah.

17 simpul kedua sudah jadi Kini kita akan membuat simpul yang ketiga. Balikkan kerajinan tangan ini sehingga kini ujung c kembali berada di sisi kiri (Gambar 11). Selanjutnya lipat janur a ke arah atas (Gambar 12). menyiapkan simpul ketiga Lalu lipat lagi membentuk sebuah segitiga hingga helaian a ini mengarah kanan agak menyerong ke atas (Perhatikan Gambar 13). Selipkan helaian a ke dalam lidi, lalu lekukkan ke arah bawah. Posisinya tepat di atas lidi (Gambar 14). Tarik helaian a ke arah bawah sehingga terbentuklah simpul ketiga. Lihat Gambar 15.

18 simpul ketiga sudah jadi Selanjutnya kita akan membuat simpul ke empat. Caranya sama persis dengan cara membuat simpul ketiga. Hanya saja kali ini kita akan mengerjakannya pada helaian b. Saya akan mengulang penjelasan ini dengan disertai foto-foto supaya anda semakin lancar mengerjakannya. Caranya, balikkan terlebih dahulu prakarya burung cenderawasih anda seperti Gambar 16. Sekarang, lipat janur b ke atas (Gambar 17).

19 mulai menyiapkan simpul keempat Lipat lagi janur b ke arah kiri dengan sedikit menyerong ke atas. Buat lengkungan dengan memasukkan helaian b ke dalam lingkaran lidi dari arah bawah lalu keluarkan di atas lidi, selanjutnya arahkan helaian b tersebut ke bawah. Lihat Gambar 18. Tarik ujung helaian janur b ini sehingga terbentuklah simpul keempat. (Gambar 19).

20 sekarang simpul keempat sudah rapi Langkah selanjutnya adalah mengulang-ulang pembuatan simpul yang sama dengan simpul ketiga dan keempat. Lakukan hingga terbentuk lagi 2 simpul untuk setiap sisi (helai a dan b. Simpul-simpul inilah yang akan menjadi badan burung cenderawasih kita nantinya, sementara ujung helaian a dan b akan dibentuk menjadi sayap. Ujung c akan menjadi bagian ekor. Lihat Gambar 20. Pada gambar ini bentuk burung sudah tampak. Hanya tiggal sedikit pemotongan sayap dan pengerjaan ekor.

21 sudah mulai terlihat bentuk burung cendrawasih Guntinglah ujung helaian a dan b masing-masing secara bersamaan. Satukan keduanya dengan merapatkannya. Gunting ujung sayap menyerong seperti Gambar 21. Belah (pisahkan) helaian ujung daun (c) dari lidinya sehingga ekor burung cendrawasih dari janur ini akan terlihat melengkung cantik dan menjuntai ke bawah, sementara lidinya akan terlihat lebih kaku tetapi juga akan mempercantik tampilan burung dari janur ini. Terakhir, ikatkan sebuah lidi atau tali pada bagian atas lingkaran lidi agar burung cenderawasih dari janur yang cantik ini semakin anggun ketika digantung atau dijadikan ornamen rangkaian janur yang besar. (Gambar 21) Nah, sampai di sini selesailah sudah langkah-langkah membuat burung cendrawasih dari janur daun kelapa muda.

22 ini dia burungnya yang anggun dari janur Demikian cara membuat kerajinan tangan atau prakarya mainan tradisional berbentuk burung cenderawasih dari janur daun kelapa. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Wassalam. Cara Membuat Ayam dari Janur Kelapa Mainan Tradisional dari Janur (Daun Kelapa) Kali ini sesuai janji saya beberapa waktu yang lalu saat memberikan tutorial cara pembuatan kerajinan tangan anak berbentuk kepiting, maka kembali kita akan melanjutkan dengan tutorial berikutnya berkaitan dengan bahan baku dari alam yaitu daun kelapa muda atau yang dikenal juga dengan istilah janur. Pada tutorial ini kita akan belajar membuat kerajinan tangan anak berbentuk ayam. Lihatlah gambar mainan mungil berbentuk ayam dari bahan alam berupa daun kelapa muda berikut. Unik bukan? Kerajinan tangan ini dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai dasar untuk seni menganyam janur, misalnya pembuatan ketupat. Caranya tidak terlalu sulit, walaupun pada artikel ini sekilas tampak panjang. Ini dikarenakan setiap langkah saya coba untuk uraikan sedetil mungkin dengan disertai gambar-gambar per langkah tersebut. ayam dari janur, mainan tradisional contoh kerajinan tangan anak yang unik Cara Membuat Mainan Tradisional dari Janur Kelapa Muda: Ayam Sebagaimana telah disebutkan sekilas di awal tulisan tutorial ini, maka bentuk dasar ayam sebenarnya sama dengan bentuk kepiting yang

23 telah diuraikan langkah-langkah pembuatannya beberapa waktu yang lalu. Jadi saya hanya akan memulai langkah pembuatan mulai bentuk dasar yang telah diajarkan tersebut. Untuk memulainya kita harus memiliki sebuah bentuk "ketupat" mungil seperti Gambar 14. Jika anda lupa bagaimana cara membuat "ketupat" mungil ini, maka anda dapat membaca kembali langkah-langkahnya di tutorial Cara Membuat Kepiting dari Janur Kelapa". Pada artikel tersebut anda akan menemukan foto-foto dan penjelasan cara pembuatannya. ketupat mungil ini adalah bentuk dasar ayam yang akan dibuat Baiklah, sekarang setelah anda memiliki bentuk dasar seperti Gambar 14, maka kita akan memulai langkah-langkah pembuatan ayam ini. Pertama-tama ambil ujung janur sebelah kiri-atas, lipat ke arah belakang-atas seperti Gambar 15. Selanjutnya, lipat lagi janur tersebut ke arah depan-atas seperti ditunjukkan oleh Gambar 16. mulai membentuk leher ayam Sekarang balikkan pekerjaan anda. Akan tampak seperti Gambar 17. Ambil helaian janur kanan-atas. Lipat ke arah kiri-atas seperti Gambar 18.

24 memang bagian leher sedikit rumit Masih bekerja dengan helaian janur tersebut, lipat lagi ke arah kanan-atas. Gambar 19. Teruskan dengan melipatnya ke arah kanan-bawah sekarang bagian kepala ayam Sekarang ambil helaian janur yang ada di bawah janur yang baru saja kita kerjakan tadi. Lipat ke arah kanan-bawah. Perhatikan Gambar 21. Berpindah lagi dengan mengerjakan helaian janur di atasnya. Lipat helaian tersebut ke arah kiri-atas (Gambar 22).

25 lipatan-lipatan janur akan saling mengunci Teruskan dengan melipatnya ke arah kiri-bawah dengan melingkupi helaian janur di bawahnya.(gambar 23). Sekarang bekerja dengan helaian janur lainnya. Lipat janur tersebut ke arah atas-kiri. (Gambar 24).

26 kepala mulai tampak Masih dengan helaian janur itu, lipat ke arah kiri menuju ke bawah melingkupi helaian janur lainnya. Perhatikan Gambar 25. Ini akan membentuk kepala ayam. Lanjutkan dengan menyelipkannya menuju ke belakang. Arah lipatannya ke kanan-bawah. Perhatikan Gambar 26. tinggal mengunci lipatan Teruskan lagi dengan melipatkan ke arah kanan menuju ke bawah seperti Gambar 27. Selipkan ujungnya pada badan ayam (Gambar 28).

27 masih mengerjakan penguncian dan membentuk sayap Kencangkan ujung helaian janur seperti Gambar 29. Balikkan tubuh ayam (Gambar 30). bekerja dengan helaian janur lainnya Lipat helaian janur ke arah kiri-bawah. (Gambar 31). Lipat lagi menuju ke kanan-bawah. Selipkan pada celah yang telah dibuat sebelumnya untuk mengunci helaian ini. (Gambar 32). mengunci sisi janur ini harus dilberikan sobekan kecil pada janur Gunting ujung-ujung helaian janur. Bentuk sayap dan ekor seperti Gambar 33. Hasil akhirnya akan seperti Gambar 34. Selesai.

28 ayam dari janur (daun kelapa muda) sudah jadi Demikian langkah-langkah membuat kerajinan tangan anak dari janur berupa mainan berbentuk ayam. Semoga bermanfaat. Wassalam.

Lidi yang kaku Lidi yang lentur Memilih lidi Pilihlah lidi untuk dianyam yang memiliki kelenturan yang sama, dengan panjang yang kurang lebih sama,agar didapat anyaman yang baik Teknik memilih lidi dengan

Lebih terperinci

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin OLGA JUSUF RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin Penerbit PT Gramedia pustaka Utama Jakarta oleh: OLGA JUSUF GM 210 01100049 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia

Lebih terperinci

sayuran, cereal atau makanan-makanan yang sudah jadi, seperti crouton, bread, tart, dan

sayuran, cereal atau makanan-makanan yang sudah jadi, seperti crouton, bread, tart, dan Kata garnish berasal dari Bahasa Perancis yang artinya hiasan hidangan. Garnish pada suatu hidangan adalah untuk memberi daya tarik serta keindahan pada suatu hidangan tersebut. Pengertian Garnish Garnish

Lebih terperinci

Geometri Serat Kertas

Geometri Serat Kertas Geometri Serat Kertas Rita Kertas sebagai media penyampaian dan pencarian ide,sebenarnya memiliki keunikan yang terabaikan. Selembar kertas memiliki serat serat yang berperan sebagai struktur dari kertas

Lebih terperinci

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas Limbah botol air mineral bagi kebanyakan orang di anggap sebagai sampah yang kurang bermanfaat. Botol plastik bekas bisa kita jadikan sebagai kerajinan tangan yang berseni.

Lebih terperinci

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Sejak jaman dahulu, dalam kehidupan sehari hari manusia tidak bisa dipisahkan

Lebih terperinci

pengukuran waktu panjang dan berat

pengukuran waktu panjang dan berat bab 2 pengukuran waktu panjang dan berat tema 5 kejadian sehari-hari rajin belajar tujuan pembelajaran pembelajaran ini bertujuan agar kamu mampu: menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam menggunakan

Lebih terperinci

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi BUKU AKTIVITAS Mari Bermain Bersama Kumbi Hai, teman-teman! Masih ingat kami dari seri Tunas Integritas? Aku Kumbi, sahabat ANAK JUJUR. Kami tinggal di negeri Kumbinesia. Yuk, bertualang bersama kami!

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias? BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga

Lebih terperinci

Mari Bermain Bersama Kumbi

Mari Bermain Bersama Kumbi BUKU AKTIVITAS Mari Bermain Bersama Kumbi Ayo bermain dan berkreasi bersama Kumbi, Bimo, Osyi, Tupi, dan Ayi di Kumbinesia. Siapkan pensil, kertas, gunting, lem, selotip, dan alat pewarna. Ikuti petunjuknya,

Lebih terperinci

Geometri Ketupat. Arum Kusumawardhani. Makna Ketupat. teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan

Geometri Ketupat. Arum Kusumawardhani. Makna Ketupat. teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan Geometri Ketupat Arum Kusumawardhani Makna Ketupat teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan teringat dengan bentuk jajaran genjang yang sering juga disebut sebagai bentuk anyaman

Lebih terperinci

Syarat daun pisang yang digunakan :

Syarat daun pisang yang digunakan : Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1 Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1 Cara menjahit baju kurung - Part 1: Cara mengambil ukuran menggunakan baju contoh Cara Mengambil Ukuran Baju kurung Menggunakan Baju Contoh Ambil sehelai baju kurung

Lebih terperinci

Tutorial Cara Membuat Logo Transtv di CorelDraw

Tutorial Cara Membuat Logo Transtv di CorelDraw Tutorial Cara Membuat Logo Transtv di CorelDraw Artikel saya kali ini merupakan lanjutan dari postingan kemarin tentang Tutorial Cara Membuat Logo Corel Draw dengan menggunakan tiga fungsi utama yang paling

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd. Pengertian Cenderamata Cenderamata merupakan hadiah yang diberikan sebagai kenang-kenangan atau sebagai pengingat suatu peristiwa. Pada

Lebih terperinci

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP GRAFTING atau ent, istilah asing yang sering didengar itu, pengertiannya ialah menggambungkan batang bawah dan batang atas dari

Lebih terperinci

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) Praktek : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Nama : Kompetensi Instruktur : Membuat produk kerajinan bahan limbah organik menjadi barang-barang

Lebih terperinci

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun

Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun Lampiran 1 Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun No Bentuk Ornamen Keterangan bentuk Tanda-tanda Semiotika Ikon Indeks Simbol 1 Ornamen Geometris ini terdapat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY Materi yang disampaikan dalam rangka memberi

Lebih terperinci

BAB VI DINAMIKA PROSES AKSI. Meningkatkan Kreativitas Buruh Tani Perempuan dalam Inovasi. Pemanfaatan Pandan Duri

BAB VI DINAMIKA PROSES AKSI. Meningkatkan Kreativitas Buruh Tani Perempuan dalam Inovasi. Pemanfaatan Pandan Duri BAB VI DINAMIKA PROSES AKSI Meningkatkan Kreativitas Buruh Tani Perempuan dalam Inovasi Pemanfaatan Pandan Duri Pandan duri merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di Dusun Banyulegi. Hampir di

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6 /32/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KHUSUS PECAHAN 20.000 (DUA PULUH RIBU) TAHUN EMISI 2004 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Resep Bandeng Presto menggunakan Mesin Presto Industry Oleh: Cahyadi Triyansyah (10.11.3735) S1.TI.2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Membuat Bandeng Presto Proses Pengolahan Bandeng Presto. Tristar Machinery,

Lebih terperinci

KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD

KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD Dasar Penilaian Penilaian kecantikan seekor burung Lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, tapi terletak pada

Lebih terperinci

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009. Materi Ternak Ternak yang digunakan adalah 50 ekor domba

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi cerminan budaya suatu masyarakat. Tjetjep Rohendi. makanan tradisonal, tertulis dalam paparan Kemasan Tradisional Makanan

I. PENDAHULUAN. menjadi cerminan budaya suatu masyarakat. Tjetjep Rohendi. makanan tradisonal, tertulis dalam paparan Kemasan Tradisional Makanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan makanan tradisional pada umumnya tidak terlepas dari adat istiadat suatu masyarakat tertentu. Sehingga makanan tradisional dapat menjadi cerminan budaya suatu

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KARYA ILMIAH ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Dra. Aisyah Jafar M.M Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil : XII/I : 45 menit A. Pilihlahlah jawaban di bawah ini yang

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chantiqa Handycraft merupakan suatu jenis usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi barang

Lebih terperinci

[TUTORIAL INKSCAPE] Desain Kaos Gerigi Dio

[TUTORIAL INKSCAPE] Desain Kaos Gerigi Dio 1 [TUTORIAL INKSCAPE] Desain Kaos Gerigi Dio Kali ini saya akan memberikan tutorial singkat membuat desain kaos Gerigi Dio. Ini adalah sebuah desain kaos yang terinspirasi logo gerigi dari KDE 3.5. Tutorial

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan

Lebih terperinci

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK Terbentuknya kain tenun, pada mulanya manusia purba menemukan cara membuat tambang, kemudian tali dan juga benang dari tumbuhantumbuhan merambat dan

Lebih terperinci

merupakan transpormasi dari naskah/kitab sastra, seeperti: kakawin, kidung dan sebagainya,

merupakan transpormasi dari naskah/kitab sastra, seeperti: kakawin, kidung dan sebagainya, Proses Pembuatan Prasi I Oleh Drs. I Nyoman Wiwana, dosen PS Seni Rupa Murni Seni lukis prasi merupakan salah satu karya seni rupa tradisional Bali, termasuk warisan budaya nenek moyang yang memiliki nilai

Lebih terperinci

PERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm.

PERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm. FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI 9 4 PERFECT 0 FEB - UB 4 7,5 FOTO 4 x 6 7,5 6,5,5,5 JURUSAN,5,5 NO URUT KELOMPO K,5 NAMA KELOMPOK (NO. KEL),5 Keterangan papan nama pribadi. Terbuat dari kardus yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel

Lebih terperinci

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Dilarang Keras Memproduksi, Memperbanyak dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari isi ebook ini dalam bentuk Apapun tanpa seizin penulis. Untuk menghemat

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4. Membedah (menyeksi) tubuh hewan bertujuan untuk mengamati organ tubuh dalam.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4. Membedah (menyeksi) tubuh hewan bertujuan untuk mengamati organ tubuh dalam. SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4 1. Memegang dengan tangan hewan yang akan dibedah, tangan kiri menggunting melalui anus ke arah punggung sampai tengah dilanjutkan dengan memotong

Lebih terperinci

RANGKAIAN DAUN. Rangkaian Daun Pisang, Rangkaian Janur.

RANGKAIAN DAUN. Rangkaian Daun Pisang, Rangkaian Janur. RANGKAIAN DAUN Rangkaian Daun Pisang, Rangkaian Janur. Seni melipat daun berasal dari Negeri Siam/Thailand di mana sebagian besar masyarakatnya yang beragama Buddha menggunakannya untuk keperluan pemujaan

Lebih terperinci

Indikator : 1. Menyebutkan unsur-unsur tabung 2. Menyebutkan unsur-unsur kerucut 3. Menyebuttkan unsur-unsur bola

Indikator : 1. Menyebutkan unsur-unsur tabung 2. Menyebutkan unsur-unsur kerucut 3. Menyebuttkan unsur-unsur bola 1. 2. 3. 4. 5. Nama Anggota : Tata tertib kelompok : 1. Semua anggota kelompok harus saling bekerja sama 2. Kerjakanlah LKS ini dengan sungguh-sungguh dan kumpulkan tepat waktu 3. Apabila ada hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.14

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.14 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.14 1. Perhatikan teks berikut! Hari ini Sasa menjelaskan bagaimana cara menulis buku diary, karena Sasa dibelikan buku diary baru oleh

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

Ruang Lingkup Pengukuran di SD PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,

Lebih terperinci

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang

Lebih terperinci

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis gergaji tangan 2. Menjelaskan karakteristik gergaji

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 29 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 20.000 (DUA PULUH RIBU) TAHUN EMISI 2004 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang 133 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Menurut berbagai

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. 3.2.Bahan dan Alat Bahan yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 16 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/29/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 20.000 (DUA PULUH

Lebih terperinci

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF 30/06/2009 Disimpan dalam Uncategorized Tagged Alat Permainan edukatif, barang bekas, kreatif, Mainan, mainan anak Sesungguhnya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY

Lebih terperinci

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Seni lipat melipat merupakan bahan yang akan dibentuk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 10 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan merangkai bunga B. Merancang rangkaian bunga C. Membuat rangkaian bunga II. SUB KOMPETENSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 17 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/42/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 50.000 (LIMA PULUH

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2013. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan Keterampilan 27 Bab 3 Keterampilan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat origami berdasarkan petunjuk guru; 2) menjelaskan urutan membuat gantungan tas dengan

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati

PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT. Mudjiati PENDAMPINGAN GURU SMPLB DALAM MEMANFAATKAN KULIT JAGUNG SEBAGAI MEDIA KREASIKHAS KOTA GARUT Mudjiati Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Garut merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris 2.1.1 Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2 1. Bacalah teks di prosedur di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2 pertama adalah dengan membuat pola batik. Pola ini akan mempermudah pelukisan dengan menggunakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6 /31/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KHUSUS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR

Lebih terperinci

Okulasi Cokelat Pada Tanaman Karet

Okulasi Cokelat Pada Tanaman Karet Okulasi Cokelat Okulasi Cokelat Pada Tanaman Karet Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Pelaksanaan okulasi untuk jenis okulasi cokelat agak berbeda

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 1 (Multimedia) Hand On Lab 12

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 1 (Multimedia) Hand On Lab 12 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 1 (Multimedia) Hand On Lab

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN 20 III.METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 sampai dengan bulan Februari 2016 di lahan percobaan di desa Giriharjo, Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur.

Lebih terperinci

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 18 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS

Lebih terperinci

WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALI KOTA BEKASI NOMOR : 556/KEP.357-Disparbud/VII/2017 TENTANG PELESTARIAN KEBUDAYAAN PADA BIOSKOP, USAHA JASA MAKANAN DAN MINUMAN, SERTA HOTEL BINTANG DI

Lebih terperinci

bangun datar sederhana

bangun datar sederhana bab 8 bangun datar sederhana q benda di kamar raka mempunyai kamar sendiri di dalamnya ada berbagai benda bentuk dan ukuran benda itu berbeda benda yang permukaannya datar disebut bangun datar tahukah

Lebih terperinci

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Bu, berapa loyang kue yang akan dipanggang? Delapan loyang. Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. mengalikan dua bilangan satu angka; 2. mengalikan tiga bilangan satu angka; 3. membagi bilangan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008 I. BENIH PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL BENIH DAN BIBIT TERNAK YANG AKAN DIKELUARKAN A. Semen Beku Sapi

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 7 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH Oleh: Dr. Desi Hernita BPTP Jambi Duku Kumpeh memiliki rasa manis, legit, daging buah bening, tekstur daging kenyal, tidak berserat, dan hampir tidak berbiji. Rasa

Lebih terperinci

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF 86 BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah Tata rias koreksi wajah diperlukan atas prinsip dasar bahwa bentuk muka yang dianggap kurang sempurna dapat diubah sedemikian rupa, sehingga

Lebih terperinci

Pencerminan dan Simetri Lipat

Pencerminan dan Simetri Lipat Pencerminan dan Simetri Lipat Perhatikan sewaktu Anda bercermin, maka akan muncul gambar lain yang disebut dengan bayangan. Apa yang Anda ketahui mengenai bayangan Anda? Apakah bayangan tersebut memiliki

Lebih terperinci

ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR

ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR ALTERNATIF PEMAHAMAN KONSEP UMUM LUAS DAERAH SUATU BANGUN DATAR Ali Syahbana Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang Email : syahbanaumb@yahoo.com ABSTRAK Artikel ini menjelaskan

Lebih terperinci

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2

PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2 PERSIAPAN BAHAN MAKANAN 2 Produk Pangan Hewani Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Outline Daging Unggas Seafood Telur Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mengetahui pentingnya proses persiapan bahan sebelum

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

SIKAP HORMAT DAN TEGAK SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan

Lebih terperinci

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK 1. Lokasi :... 2. Bangsa Sapi 1 :... 3. Identitas : (Kalung/No. Sapi/Nama Pemilik...) *) 4. Jenis Kelamin : ( / ) *) 5. Pengenalan

Lebih terperinci