PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT MESSENGER LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT MESSENGER LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH"

Transkripsi

1 PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT MESSENGER LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penerapan analisis konjoin terhadap penggunaan instant messenger adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2016 Latifah Nur Laila Istiqomah NIM G

4

5 ABSTRAK LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Dibimbing oleh INDAHWATI dan ITASIA DINA SULVIANTI. Pesan singkat (instant messenger) merupakan salah satu aplikasi yang tersedia pada smartphone yang digunakan untuk berkomunikasi. Terdapat beberapa jenis instant messenger dan fitur yang mendukung penggunanya. Penelitian ini membahas tentang preferensi penggunaan instant messenger di kalangan mahasiswa dengan analisis konjoin. Metode yang digunakan adalah traditional conjoint dengan data numerik berupa rating. Hasil analisis konjoin menunjukkan bahwa atribut yang paling dipentingkan responden adalah chat tambahan dengan rata-rata nilai penting relatif (NPR) sebesar 27.91%, hal ini berarti sebagian besar responden mengutamakan penggunaan instant messenger sebagai alat komunikasi yang lebih cepat dan mudah. Atribut kedua yang dipentingkan adalah atribut akses komputer dengan rata-rata NPR sebesar 19.53%. Atribut fitur tambahan merupakan atribut yang paling tidak dipentingkan dengan rata-rata NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level dari atribut yang paling disukai responden adalah chat tambahan berupa panggilan suara dan video, kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan stiker dan emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video. Kata kunci: analisis konjoin, instant messenger, NPR, preferensi, rating

6 ABSTRACT LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH. Application of Conjoint Analysis on Instant Messenger Usage Preferences. Supervised by INDAHWATI and ITASIA DINA SULVIANTI. Instant messenger is one of the applications available in smartphone that is used for communicating. There are several kinds of instant messenger with distinctive features that support users. This study discusses about the instant messenger usage preferences using conjoint analysis. The method used is traditional conjoint on rating as numerical data. The conjoint analysis results showed that the most important atribut is additional chat with an average relative importance of 27.91%, indicating that respondents use instant messenger as a faster and easier communication tool. The second important attribute is computer access with an average relative important of 19.53%. Additional feature is the least important attribute with an average relative important of 11.02%. Combination level of attributes most favored by respondents is additional chat such as voice call and video call, group capacity of less than 150 contacts, maximum text characters less than 2000 characters, supported computer access, stickers and emoticons as additional feature, and the ability to send photos and videos. Keywords: conjoint analysis, instant messenger, preference, rating, relative important

7 PENERAPAN ANALISIS KONJOIN TERHADAP PREFERENSI PENGGUNAAN INSTANT MESSENGER LATIFAH NUR LAILA ISTIQOMAH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

8

9

10 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Penyusunan karya ilmiah ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institutut Pertanian Bogor. Terselesaikannya karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, motivasi, saran, dan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr Ir Indahwati,MSi dan Ibu Dra Itasia Dina Sulvianti,MSi selaku dosen pembimbing, serta Ibu Cici Suhaeni,MSi selaku dosen penguji atas bimbingan, arahan, saran, nasihat, dan perhatiannya kepada penulis hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. 2. Bapak, ibu, adik-adik, dan seluruh keluarga atas dukungan, motivasi, nasihat, dan kasih sayang serta doa untuk penulis. 3. Seluruh dosen dan staff tata usaha Departemen Statistika IPB atas ilmu yang telah diberikan dan segala bantuan yang diberikan selama proses penyelesaian karya ilmiah. 4. Keluarga Perwira 43 dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo atas kebersamaan, dukungan, dan doa yang telah diberikan. 5. Keluarga besar KMNU IPB khususnya KMNU 48 dan kakak-kakak alumni yang telah memberikan kebersamaan, dukungan, semangat dan waktu dalam membantu penyelesaian karya ilmiah ini. 6. Teman-teman Statistika 48 yang telah bersama-sama berjuang untuk lulus dan menjadi sarjana statistika. 7. Bapak Ibu donatur Karya Salemba Empat (KSE) yang telah memberikan beasiswa serta pelatihan selama berkuliah di IPB, serta teman-teman beaswan KSE yang telah mendukung dan memberikan motivasinya. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkan. Bogor, April 2016 Latifah Nur Laila Istiqomah

11 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 METODOLOGI 2 Data 2 Metode 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Deskripsi Responden 5 Analisis Konjoin 8 SIMPULAN 13 DAFTAR PUSTAKA 13 LAMPIRAN 15 RIWAYAT HIDUP 21

12 DAFTAR TABEL 1 Daftar atribut dan level 3 2 Nilai kegunaan taraf dan nilai penting relatif 9 3 Statistik deskriptif NPR 10 4 Nilai kegunaan kombinasi 11 5 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden 13 DAFTAR GAMBAR 1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin 6 2 Frekuensi pengguna smartphone 6 3 Jumlah pengguna instant messenger 7 4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan 7 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden 10 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi 12 DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner 15 2 Daftar kombinasi yang terpilih 19 3 Daftar peubah boneka 20

13 PENDAHULUAN Latar Belakang Aplikasi instant messenger mulai ada sejak tahun 1970 dalam sistem operasi multi user. Pada awalnya instant messenger digunakan untuk memudahkan komunikasi antar pengguna mesin yang sama, kemudian dalam suatu jaringan lokal, dan setelah itu antar internet. Aplikasi instant messenger merupakan aplikasi yang terhubung dengan jaringan internet yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan secara langsung dan dalam waktu bersamaan juga dapat mengirimkan kepada pengguna lainnya yang terhubung pada jaringan yang sama (Bahari 2013). Perkembangan pengiriman pesan instan berbasis GUI (Graphical User Interface) dimulai ketika penggunaan teknologi internet online pada tahun Komunikasi internet yang sangat berkembang pada saat itu adalah , namun dirasakan kurang cepat dan efisien dalam mengirim pesan dan tidak bisa diketahui orang yang dikirimi pesan sedang online atau tidak untuk segera membalas pesan. Oleh karena itu, diciptakanlah aplikasi instant messenger yang bisa digunakan melalui telepon genggam yang bisa mengakses internet seperti telepon pintar (smarthphone) untuk mengatasi masalah tersebut (Riawan 2010). Saat ini aplikasi instant messenger telah tersedia pada play store smartphone dengan berbagai macam jenis dan fitur yang diberikan. Beberapa jenis aplikasi instant messenger yang disediakan oleh smartphone misalnya Whatsapp (WA), Line, Blackberry Messenger (BBM), Kakao Talk, WeChat, Viber, dan lain-lain. Fitur yang disediakan oleh aplikasi instant messenger tidak hanya digunakan untuk mengirim pesan singkat saja, namun dapat mengirimkan pesan suara, pesan video, stiker, emoticon, dan sebagainya. Fungsi dan fitur dari masing-masing jenis instant messenger yang telah disebutkan tidak jauh berbeda. Pengguna tidak jarang menggunakan semua jenis instant messenger yang disediakan, namun tetap ada satu yang menjadi prioritas untuk sering digunakan. Preferensi penggunaan terhadap aplikasi instant messenger dapat diperoleh dengan salah satu metode statistik. Preferensi konsumen adalah tindakan seorang konsumen dalam memilih suatu produk barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Menurut Bilson Simamora dalam Arianty (2012) preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir yang didasari oleh pengalaman dan kepercayaan turun temurun. Metode analisis yang dapat digunakan untuk masalah tersebut adalah analisis konjoin. Sejak pertengahan tahun 1970-an, analisis konjoin telah menarik perhatian sebagai metode yang dapat menggambarkan keputusan konsumen secara realistis sebagai trade-off dari banyak atribut yang terdapat pada produk maupun jasa. Menurut Hair et al. (2010) analisis konjoin merupakan analisis multivariate yang dikembangkan secara khusus untuk mengetahui bagaimana perkembangan preferensi konsumen terhadap beberapa macam barang seperti produk, jasa atau ide. Adapun beberapa tujuan analisis konjoin yaitu membantu memilih fitur/atribut yang ditawarkan sebuah produk baru atau produk yang

14 2 direvisi ulang, membantu menentukan harga, memprediksi tingkat/level hasil penjualan atau kegunaannya, dan mencoba menghasilkan sebuah konsep produk baru (Aaker, Kumar, dan Day 2001). Prinsip analisis konjoin dihubungkan pada percobaan tradisional yang memiliki peubah bebas dan tak bebas. Peubah bebas atau faktor dinotasikan dengan x, dan peubah tak bebasnya dengan y. Skala peubah bebas adalah kategorik dan peubah tak bebasnya bisa berskala kategorik maupun numerik. Analisis konjoin memiliki keuntungan yaitu asumsi umum tentang hubungan antara peubah bebas dan tak bebas tidak dibutuhkan seperti normalitas, linearitas, dan homoskedastisitas (Hair et al. 2010). Pada analisis konjoin untuk data numerik responden akan diminta untuk menilai stimuli atau kombinasi atribut dengan memberikan rating pada masing-masing kombinasi yang terbentuk, sedangkan untuk data kategorik responden hanya diminta untuk memeringkat atau me-ranking kombinasi yang ada dari yang paling disukai hingga yang tidak disukai. Analisis konjoin sendiri memiliki 3 metode pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu traditional conjoint, adaptive conjoint dan choice-based conjoint. Metode pendekatan yang digunakan untuk analisis konjoin dalam penelitian ini adalah traditional conjoint dengan data yang digunakan adalah data numerik untuk mengetahui preferensi para pengguna instant messenger dalam memilih fitur yang ada pada aplikasi instant messenger. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan menerapkan analisis konjoin untuk mengetahui preferensi penggunaan instant messenger dalam memanfaatkan fitur yang tersedia. METODOLOGI Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari hasil survei. Survei dilaksanakan menggunakan kuesioner kepada responden. Survei dilakukan kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menggunakan metode purposive sampling dengan sebelumnya melakukan penggerombolan departemen dan angkatan untuk memperoleh unit contoh yang lebih kecil. Proses penggerombolannya yaitu membuat 108 gerombol yang terdiri dari 36 departemen di IPB dan tiga angkatan (2012 hingga 2014), lalu dipilih 20 gerombol secara acak dan masing-masing gerombol dipilih 10 responden. Pemilihan responden dalam satu gerombol dilakukan secara purposive sampling

15 dengan kriteria pengguna smartphone yang menggunakan aplikasi instant messenger. Ukuran contoh yang ditargetkan dalam penelitian ini sebanyak 200 mahasiswa. 3 Metode Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga bagian yaitu: A. Perancangan atribut, level, dan kombinasi 1. Atribut yang digunakan merupakan atribut-atribut yang secara umum ada pada instant messenger seperti WA, Line, BBM, Kakao Talk, WeChat, dan Viber. Atribut dan level diperoleh dari hasil survei pendahuluan kepada 30 mahasiswa yang diminta untuk memilih atribut dan level yang paling penting dalam menggunakan instant messenger. Atribut dan level yang digunakan berdasarkan hasil survei pendahuluan adalah sebagai berikut: Tabel 1 Daftar atribut dan level No Atribut Level 1. Chat tambahan a. Panggilan suara b. Panggilan video c. Panggilan suara + video 2. Kapasitas grup obrolan a. < 150 b Jumlah karakter pesan a karakter b. > 2000 karakter 4. Akses komputer a. Ya b. Tidak 5. Fitur tambahan a. Emoticon b. Stiker + emoticon 6. Pengiriman berkas a. Foto/gambar + video b. Dokumen (word, pdf, dll) 2. Penentuan kombinasi atribut dan level dilakukan oleh software, namun sebelumnya harus menentukan metode presentasinya. Metode presentasi yang digunakan adalah full-profile yang dinilai menggunakan rating. Pada metode fullprofile, penyusunan kombinasi melibatkan seluruh atribut yang dipresentasikan secara terpisah. Metode full-profile ini dapat dinilai menggunakan ranking atau rating (Adhi 2011). Atribut dan level yang digunakan dalam penelitian ini akan membentuk sebanyak 96 kombinasi dan akan dinilai menggunakan rating. Responden akan diminta untuk memberikan rating pada masing-masing kombinasi, dan tidak mungkin responden bersedia memberikan rating untuk 96 kombinasi. Oleh karena itu diterapkan desain faktorial fraksional. Desain faktorial fraksional bertujuan untuk meminimumkan jumlah kombinasi perlakuan yang

16 4 dicobakan. Penggunaan rancangan ini dapat menghilangkan informasi tentang pengaruh interaksi tingkat tinggi (interaksi tiga faktor atau lebih), tetapi tidak menghilangkan informasi tentang pengaruh utama dan interaksi tingkat rendah (interaksi dua faktor) yang merupakan informasi penting dalam percobaan. Berdasarkan desain, terpilih sebanyak 16 kombinasi yang dapat dilihat pada Lampiran 2. B. Pengumpulan data 1. Pembuatan kuesioner yang terdiri dari karakteristik responden dan jenis pertanyaan yang sesuai untuk analisis konjoin. Kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode rating yaitu responden akan memberikan penilaian berupa rating dari 1 (paling tidak disukai) hingga 10 (paling disukai) pada masing-masing kombinasi yang tersedia. Metode rating akan menghasilkan data numerik berupa angka-angka rating yang diberikan responden. C. Analisis data Analisis konjoin dengan metode rating akan mengevaluasi setiap responden yang ada. Apabila diperoleh 200 responden maka ada 200 hasil preferensi masingmasing responden. Hasil yang diperoleh berupa model persamaan regresi peubah boneka, nilai kegunaan level, dan nilai penting relatif (NPR) dengan proses yang dilakukan adalah sebagai berikut (Malhotra 2004): 1. Penentuan model dasar analisis konjoin yaitu: m n i i=1 j=1 (1) U(X) = α ii x ii keterangan: U(X) = nilai kegunaan total α ij = nilai kegunaan level ke-j atribut ke-i n i = banyaknya level dari atribut ke-i m = banyaknya atribut x ij = 1 jika level ke-j dari atribut ke- i terpilih, 0 jika selainnya. Nilai kegunaan total dapat diduga melalui persamaan regresi peubah boneka dengan persamaan sebagai berikut: U(X) m = b 0 + D b ii i=1 k=1 x ii (2) dengan D = n i - 1 merupakan banyaknya peubah boneka pada masing-masing atribut. Persamaan regresi peubah boneka dapat digunakan untuk memperoleh nilai kombinasi tertinggi seluruh responden. 2. Penentuan nilai kegunaan level (Utility) dengan menduga persamaan regresi peubah boneka berdasarkan persamaan (1) dan (2). Persamaan (2) menghasilkan dugaan parameter yaitu b 0 dan b ik. Koefisien α ij pada persamaan (1) dapat diduga dengan menyelesaikan persamaan (3) dan (4): α ii α iii = b ii (3) n i j=1 α ii = 0 (4)

17 dengan j,k = 1,2,,D. Persamaan (4) merupakan kendala tambahan yang diperlukan agar semua koefisien α ii (i = 1, 2,.,m dan j = 1, 2,., n i ) dapat diduga. Misalkan ada dua atribut (m = 2) dengan banyaknya level atribut satu sebanyak tiga (n 1 = 3) dan banyaknya level atribut dua sebanyak 2 (n 2 = 2), maka sesuai persamaan (3) dan (4) atribut satu dengan n 1 = 3 akan memiliki tiga persamaan yaitu: α 11 α 13 = b 11 α 12 α 13 = b 12 α 11 + α 12 + α 13 = 0 Langkah eliminasi dan substitusi yang digunakan untuk menyelesaikan ketiga persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α 11, α 12, α 13. Untuk atribut kedua dengan n 2 = 2 akan terbentuk dua persamaan sebagai berikut: 5 α 21 α 22 = b 21 α 21 + α 22 = 0 Penyelesaian persamaan tersebut akan menghasilkan nilai dugaan bagi α 21, α 22. Persamaan (3) dan (4) bisa digunakan secara umum untuk berapapun jumlah atribut dan level. 3. Penentuan NPR menggunakan rumus sebagai berikut: W i = I i m i=1 I i (5) keterangan: W i = nilai relatif penting atribut ke-i I i = [max(α ij ) min(α ij )], untuk setiap atribut ke-i m = banyaknya atribut Nilai I i merupakan selisih nilai kegunaan level (Utility) terbesar dan terkecil dari masing-masing level. 4. Interpretasi hasil dengan melihat dari nilai NPR dan nilai kegunaan kombinasi untuk menentukan preferensi responden. Atribut dengan nilai NPR tertinggi merupakan atribut yang paling dipentingkan oleh responden, begitu pula dengan nilai kombinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden Proses pengambilan data menghasilkan 198 responden dengan kriteria mahasiswa menggunakan smartphone dan instant messenger. Banyaknya responden laki-laki yang terpilih lebih sedikit dibandingkan perempuan, seperti

18 6 yang terlihat pada Gambar 1. Responden perempuan sebanyak 110 mahasiswa atau 57% dan responden laki-laki sebanyak 88 mahasiswa atau 43% dari total responden yang diperoleh. perempuan 57% laki-laki 43% Gambar 1 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan responden yang diperoleh tidak sedikit yang memiliki smartphone lebih dari satu, bahkan terdapat responden yang memiliki 3 jenis telepon genggam. Merek-merek smartphone yang saat ini sedang banyak beredar di pasaran menjadi pilihan para responden seperti Samsung, Asus, Oppo, I-phone, dan lain-lain. Merek smartphone yang paling banyak digunakan responden adalah Samsung yaitu 72 responden, Asus 34 responden, dan Nokia 28 responden, sedangkan merek Xiaomi paling sedikit digunakan yaitu hanya 6 responden, seperti terlihat pada Gambar 2. Merek Samsung merupakan merek smartphone yang sedang populer sehingga banyak mahasiswa yang memilih menggunakan merek ini. Frekuensi merek smartphone Gambar 2 Frekuensi pengguna smartphone Responden tidak hanya menggunakan satu jenis instant messenger yang tersedia pada smartphone. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa jenis instant

19 messenger yang banyak digunakan adalah WA, Line, dan BBM. Hampir seluruh responden menggunakan Line sebanyak 195 responden dan WA sebanyak 176 responden. Jenis instant messenger paling sedikit digunakan oleh responden adalah Viber dan Chat On yang hanya 4 orang Gambar 3 Jumlah pengguna instant messenger Satu jenis instant messenger yang paling sering digunakan oleh responden ada 3 macam yaitu Line, WA, dan BBM. Line merupakan yang paling banyak digunakan dari ketiga jenis tersebut oleh responden dalam berkomunikasi dengan orang lain yaitu sekitar 64% dari 198 responden atau sebanyak 125 orang. Banyaknya responden yang paling sering menggunakan Whatsapp ada 56 atau 29%, dan BBM sebanyak 14 responden atau 7%. Salah satu alasan responden lebih banyak menggunakan Line karena sebagian besar informasi yang diperlukan dalam hal perkuliahan dan kegiatan organisasi banyak dikomunikasikan melalui Line. 7% 29% 64% WA Line BBM Gambar 4 Persentase instant messenger yang paling sering digunakan Mahasiswa saat ini lebih senang menggunakan instant messenger dibandingkan pesan biasa atau sms (short message service) sebab biaya yang dikeluarkan lebih murah. Hal-hal lain yang mempengaruhi penggunaan instant

20 8 messenger seperti aplikasinya mudah, banyak teman yang menggunakan, informasi tentang kuliah sebagian besar melalui instant messenger, dan lebih cepat dalam penggunaannya. Analisis Konjoin Input data yang digunakan metode rating berupa data numerik. Responden lebih suka dan lebih mudah memberikan penilaian atau rating untuk setiap kombinasi yang tersedia. Rating yang digunakan pada kuesioner menggunakan skala likert dari paling tidak disukai (1) hingga paling disukai (10), namun pada proses analisis, rating yang digunakan adalah 1 hingga 9 sehingga responden yang memilih rating 1 tidak dimasukkan dalam analisis. Nilai rating untuk responden yang dapat dianalisis diubah menjadi satu angka di bawah rating tersebut seperti nilai rating 2 diubah menjadi 1, rating 3 diubah menjadi 2, dan seterusnya hingga rating 10 diubah menjadi rating 9. Banyaknya responden yang terpilih untuk analisis konjoin adalah 173 mahasiswa, sedangkan sisanya 25 mahasiswa tidak dapat di analisis karena hasil kuesioner tidak memenuhi syarat, seperti responden memberikan nilai rating yang sama untuk semua kombinasi dan responden yang memilih rating 1 untuk salah satu kombinasi. Malhotra (2004) menjelaskan analisis menggunakan metode rating dapat mengevaluasi masing-masing responden dan seluruh responden secara langsung. Evaluasi masing-masing responden tidak terbatas jumlah responden karena satu respoden saja sudah bisa diinterpretasikan hasilnya. Evaluasi seluruh responden bisa menggunakan analisis tambahan seperti analisis gerombol. Penelitian ini menghasilkan sebanyak 173 hasil analisis yang terdiri dari utility, NPR, dan nilai kegunaan kombinasi, serta satu nilai secara keseluruhan sebagai hasil umum seluruh responden. Hasil yang ditampilkan merupakan hasil secara umum dan hasil analisis dari satu responden saja. Sebab akan menjadi tidak efektif bila menampilkan seluruh hasil analisis dari masing-masing responden. Nilai Penting Relatif (NPR) dan Nilai Kegunaan Level (Utility) Nilai kegunaan level merupakan salah satu peubah yang membentuk model dasar analisis konjoin. Nilai kegunaan level dapat diperoleh dengan mencari persamaan regresi peubah boneka seperti pada persamaan (2). Peubah respon merupakan rating dari kombinasi, sedangkan peubah bebas merupakan tujuh peubah boneka. Nilai rating yang digunakan untuk persamaan regresi ini adalah rating yang diberikan oleh masing-masing responden, sehingga akan diperoleh model persamaan regresi sebanyak 173 persamaan. Salah satu model persamaan yang terbentuk dari para responden adalah seperti pada persamaan (6) yang berasal dari responden ke-9. Nilai koefisien determinasi yang dimiliki sebesar 0.88, yang berarti 88% keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya 12% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Bentuk model pendugaan parameter yang diperoleh sebagai berikut:

21 9 U(X) = x x x x x x x 61 (6) Pada Tabel 2 menampilkan hasil nilai kegunaan level responden ke-9 karena memiliki nilai koefisien determinasi yang terbesar. Level yang dipentingkan oleh responden dapat diketahui berdasarkan nilai kegunaan level yang paling besar dalam setiap atribut. Berdasakan hasil pada Tabel 2 level yang dipentingkan oleh responden ke-9 adalah instant messenger dapat melakukan panggilan suara, memiliki kapasitas grup obrolan kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, memiliki fitur tambahan berupa emoticon, serta dapat mengirim berkas berupa foto dan video. Tabel 2 Nilai kegunaan level dan nilai penting relatif Atribut Level Utility NPR (%) Chat tambahan panggilan suara(call) % panggilan video (video) -0.5 panggilan suara + video kapasitas grup < % jumlah karakter pesan % > diakses pada komputer ya % Tidak 0.06 fitur tambahan Emoticon % stiker + emoticon pengiriman berkas foto + video % Dokumen Berdasarkan Tabel 2 NPR terbesar terdapat pada atribut pengiriman berkas sebesar 30.34% yang menjadi atribut paling dipentingkan oleh responden ke-9, sedangkan atribut yang kurang dipentingkan ada dua yaitu atribut akses pada komputer dan fitur tambahan dengan NPR sama sebesar 3.37%. Hasil untuk responden yang lainnya sama bagian-bagiannya seperti pada responden ke-9 tersebut. Hasil secara keseluruhan responden dapat dilihat pada grafik boxplot NPR (Gambar 5). Pada Gambar 5 terlihat bahwa responden dalam memilih atribut memiliki preferensi yang beragam. Keragaman NPR yang besar terjadi pada atribut chat tambahan, akses komputer, dan pengiriman berkas, sedangkan ketiga atribut lainnya memiliki keragaman NPR yang lebih kecil. Hal ini dapat dilihat dari lebar kotak pada boxplot maupun nilai simpangan baku pada Tabel 3.

22 NPR(%) Chat tambahan Kapasitas group Jumlah karakter pesan Aks es komputer Fitur tambahan Pengiriman File Gambar 5 Boxplot nilai penting relatif (NPR) seluruh responden Boxplot juga dapat melihat data berbentuk simetris atau tidak. Sebaran NPR semua atribut menjulur ke kanan, terlihat dari garis setelah Q3 yang lebih panjang dibandingkan garis sebelum Q1, dan adanya beberapa pencilan atas. Hal ini membuat nilai rata-rata NPR lebih besar daripada median (Tabel 3). Pada atribut chat tambahan terlihat pencilan yang sangat tinggi yaitu NPR sebesar 100% dan untuk atribut lainnya memiliki NPR sebesar 0%, yang berarti responden hanya mementingkan atribut chat tambahan untuk menentukan preferensinya dalam menggunakan instant messenger. Tabel 3 Statistik deskriptif NPR Simpangan Atribut Median Rata-rata Baku Minimum Maksimum Chat tambahan Kapasitas grup Jumlah karakter pesan Akses komputer Fitur tambahan Pengiriman berkas Berdasarkan statistik deskriptif NPR dari semua responden (Tabel 3), atribut chat tambahan merupakan atribut yang paling dipentingkan responden dalam menggunakan aplikasi instant messenger dengan rata-rata NPR sebesar 27.91%. Hasil ini memberikan indikasi bahwa mahasiswa menggunakan aplikasi instant messenger lebih sebagai alat komunikasi antar teman dan orang lain, sehingga atribut chat tambahan yang berupa panggilan suara dan video menjadi atribut yang paling dipentingkan oleh responden.

23 Atribut yang kedua yang dipentingkan adalah akses komputer dengan ratarata NPR sebesar 19.53%, diikuti oleh atribut pengiriman berkas (15.39%), jumlah karakter pesan (13.13%), kapasitas grup obrolan (13.02%). Atribut fitur tambahan memiliki rata-rata NPR terkecil (11.02%), yang berarti atribut ini paling tidak dipentingkan oleh responden. 11 Nilai Kegunaan Kombinasi Persamaan (6) dapat digunakan untuk mencari nilai kegunaan masingmasing kombinasi. Nilai kegunaan kombinasi juga akan dimiliki oleh masingmasing responden. Nilai kegunaan tiap kombinasi yaitu U, yang bisa diperoleh dengan mengganti nilai x berupa 1 jika level yang dipilih muncul dan bernilai 0 jika level tidak muncul. Nilai kegunaan kombinasi tertinggi merupakan kombinasi yang paling disukai. Salah satu hasil nilai kegunaan kombinasi untuk satu responden dapat dilihat pada Tabel 4 yang merupakan hasil nilai kegunaan kombinasi dari responden ke-9. Kombinasi nomer 3 memiliki nilai kegunaan tertinggi yaitu 7.16 yang berarti kombinasi nomer 3 merupakan kombinasi yang paling disukai responden ke-9. Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter sekali mengirim pesan lebih dari 2000 karakter, tidak bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan berupa emoticon. Nilai kegunaan terkecil adalah kombinasi 11 sebesar 3.91 yang berarti responden ke-9 paling tidak menyukai kombinasi ini. Kombinasi 11 terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara dan video, jumlah kapasitas grup lebih dari 150 kontak, jumlah karakter tiap pesan kurang dari 2000 karakter, tidak dapat diakses melalui komputer, atribut tambahan berupa emoticon dan stiker, serta dapat mengirim berkas berupa dokumen. Tabel 4 Nilai kegunaan kombinasi Kombinasi Nilai Kegunaan Kombinasi Nilai Kegunaan Nilai kegunaan kombinasi seluruh responden dapat dilihat pada Gambar 6. Besarnya keragaman seluruh atribut cenderung sama. Keragaman nilai kegunaan setiap kombinasi cukup besar dengan dilihat selisih antara Q3 dan Q1 mencapai dua satuan. Nilai kegunaan kombinasi cenderung memusat diantara 5 dan 6.

24 12 Bentuk data dari masing-masing kombinasi simetris karena median cenderung berada di tengah-tengah kotak dan grafik masing-masing boxplot menyerupai grafik sebaran normal, tidak menjulur ke kanan maupun ke kiri. Namun masih terdapat beberapa pencilan bawah yang muncul karena responden memberikan nilai rating yang rendah terhadap kombinasi tersebut. Nilai rata-rata tidak kekar terhadap nilai pencilan, sehingga terlihat bahwa besarnya median dan rata-rata tidak sama. Terdapat pencilan yang unik yaitu pada kombinasi 16 saja yang memiliki pencilan atas. Hal ini berarti ada responden yang sangat menyukai kombinasi 16 karena nilai kegunaannya mendekati Nilai Kegunaan komb_1 komb_2 komb_3 komb_4 komb_5 komb_6 komb_7 komb_8 komb_9 komb_10 komb_11 komb_12 komb_13 komb_14 komb_15 komb_16 Gambar 6 Boxplot nilai kegunaan masing-masing kombinasi Secara lebih jelas, analisis deskriptif untuk nilai kegunaan seluruh responden dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan rata-rata nilai kegunaan seluruh responden, kombinasi ke-16 merupakan kombinasi yang paling disukai oleh responden dengan nilai kegunaan sebesar Kombinasi 16 terdiri dari chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki fitur tambahan stiker dan emoticon. Kombinasi yang paling tidak disukai responden adalah kombinasi 15 dengan nilai kegunaan sebesar Kombinasi ini terdiri dari chat tambahan berupa video, jumlah kapasitas grup yang kurang dari 150 kontak, jumlah karakter pesan lebih dari 2000 karakter, tidak dapat diakses pada komputer, memiliki fitur tambahan berupa stiker dan emoticon, serta pengiriman berkas berupa dokumen.

25 Tabel 4 Statistik deskriptif nilai kegunaan seluruh responden Kombinasi Rataratrata Q1 Q3 Kombinasi Rata- Q1 Q SIMPULAN Preferensi mahasiswa terhadap aplikasi instant messenger dipengaruhi oleh atribut chat tambahan yang memiliki NPR tertinggi sebesar 27.91%, selanjutnya atribut akses instant messenger pada komputer dengan NPR 19.53%, sedangkan atribut yang kurang dipentingkan adalah fitur tambahan dengan NPR sebesar 11.02%. Kombinasi level yang paling disukai oleh responden adalah kombinasi nomer 16 yaitu chat tambahan berupa panggilan suara dan video, memiliki kapasitas grup kurang dari 150 kontak, jumlah karakter sekali mengirim pesan kurang dari 2000 karakter, bisa diakses dari komputer, dapat mengirim berkas berupa foto dan video, serta memiliki atribut tambahan stiker dan emoticon. DAFTAR PUSTAKA Aaker DA, Kumar V, Day GS Marketing Research. Seventh Edition. New Jersey (US) : John Wiley & Sons. Adhi AA, Safitri D Analisis Konjoin Full-Profile untuk Mengetahui Feature Telepon Selular yang Ideal Dipasarkan di Kecamatan Banyumanik Semarang. Prosiding seminar nasional statistika UNDIP. ISBN: Arianty D, Rohmana Y Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen provider indosat di perguruan tinggi negeri kota Bandung. Jurnal Sains dan Terapan UPI.7(2):3-4 Bahari BS Perkembangan Aplikasi-Aplikasi Instant Messaging. [Internet]. [diunduh pada 5 Desember 2015]. Tersedia pada:

26 14 Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, Black WC Multivariate Data Analysis A Global Perspective Seventh Edition. New Jersey (USA) : Pearson Prentice-Hall International. Malhotra NK Marketing Research an Applied Orientation. Ed ke-4. New Jersey (US) : Pearson Educational International. Riawan HF Perancangan Program Instant Messenger untuk Komunikasi Administrator dan Pelanggan di Solo Movie Surakarta [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret.

27 15 Lampiran 1 Kuesioner Kuesioner penelitian preferensi mahasiswa S1 IPB terhadap fitur-fitur pada aplikasi instant messenger Responden yang terhormat, saya Latifah Nur Laila Istiqomah departemen Statistika angkatan 48 sedang melakukan survei untuk Tugas Akhir yang berjudul Penerapan Analisis Konjoin terhadap Preferensi Penggunaan Instant Messenger. Aplikasi Instant messenger seperti Whatsapp, Line, Kakao talk, BBM, dsb. Namun untuk twitter, instagram, path, dan facebook tidak termasuk instant messenger. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama : Jenis kelamin : laki-laki perempuan 3. Departemen/angkatan : 4. Usia :.tahun 5. No telepon : 6. Uang saku per bulan : Rp ,00 > Rp ,00 - Rp ,00 > Rp ,00 - Rp ,00 > Rp ,00 7. Sumber pendapatan : Orang tua DAFTAR PERTANYAAN Beasiswa Penghasilan sendiri 1. Jumlah HP yang anda punya : 1 2 > 2 2. Merk HP dan seri yang anda gunakan :.. 3. Pilih jenis aplikasi instant messenger yang anda gunakan (boleh lebih dari 1) Whatsapp Line BBM Kakao talk WeChat Viber Chat On QQ FB messenger Lainnya..

28 16 4. Jenis instant messenger yang paling sering anda gunakan yaitu. 5. Alasan anda menggunakan aplikasi yang dipilih RATING 6. Berikut adalah kombinasi atribut yang dapat dimiliki oleh suatu aplikasi instant messenger. Berikan rating dalam skala 1 sampai 10 ( 1=sangat tidak suka, hingga 10=sangat suka) terhadap kombinasi atribut tersebut. (berikan tanda silang, X, pada angka yang anda pilih) No. Kombinasi atribut Skala rating A B C D E Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : Stiker dan emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto+video Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto+video Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto+video Chat tambahan : panggilan suara +video Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video

29 No. Kombinasi atribut Skala rating F G H I J K L Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan suara +video Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya Fitur tambahan : emoticon Pengiriman berkas : foto + video Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan suara Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : Ya Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto + video

30 18 No. Kombinasi atribut Skala rating M N O P Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan suara (call) Kapasitas grup chat : 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan video Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : > 2000 karakter Bisa diakses dari PC : tidak Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : dokumen Chat tambahan : panggilan suara + video Kapasitas grup chat : < 150 Jumlah karakter pesan : 2000 karakter Bisa diakses dari PC : ya Fitur tambahan : Stiker + emoticon Pengiriman berkas : foto + video

31 19 Lampiran 2 Daftar kombinasi yang terpilih No Chat Kapasitas grup Jumlah karakter pesan Akses Pc Fitur tambahan Pengiriman berkas 1 Call <150 <=2000 Tidak stiker dan emoticon Dokumen 2 Call >=150 >2000 Tidak stiker dan emoticon foto+video 3 Call <150 >2000 Tidak emoticon foto+video 4 Call >=150 <=2000 Ya emoticon Dokumen 5 Call+video >=150 <=2000 Tidak emoticon foto+video 6 Video <150 <=2000 Ya emoticon Dokumen 7 Call+video <150 >2000 Tidak emoticon Dokumen 8 Video >=150 <=2000 Tidak emoticon foto+video 9 Video >=150 >2000 Ya stiker dan emoticon foto+video 10 Call+video <150 >2000 Ya emoticon foto+video 11 Call+video >=150 <=2000 Tidak stiker dan emoticon Dokumen 12 Call <150 <=2000 Ya stiker dan emoticon foto+video 13 Call+video >=150 >2000 Ya stiker dan emoticon Dokumen 14 Call >=150 >2000 Ya emoticon Dokumen 15 Video <150 >2000 Tidak stiker dan emoticon Dokumen 16 Call+video <150 <=2000 Ya stiker dan emoticon foto+video

32 20 Lampiran 3 Daftar peubah boneka Kombinasi x 11 x 12 Peubah boneka x 21 x 31 x 41 x 51 x

33 21 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Wonosobo pada tanggal 30 Oktober 1992 dari pasangan Bapak M.Romadhon dan Ibu Nur Sulistyowati. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2011 penulis berhasil menyelesaikan jenjang sekolah menengah atas di SMAN 1 Wonosobo dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa baru jenjang S1 pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan. Selama perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU IPB) sebagai bendahara umum periode 2012/2013 dan periode 2013/2014, pengurus paguyuban beasiswa Karya Salemba Empat (KSE IPB) sebagai staff pengajar Rumah Sahabat (RUSA) selama tiga tahun mulai tahun 2012 hingga 2015, serta pengurus Ikatan Keluarga Mahasiswa Wonosobo (IKAMANOS) IPB. Penulis juga aktif mengikuti beberapa kepanitiaan seperti Statistika Ria 2013 sebagai anggota divisi logistik dan transportasi, Pekan Olahraga Statistika (PORSTAT) sebagai anggota divisi Humas, Festival Rebana se-bogor Raya 2012 sebagai bendahara, Islamic Youth Camp (IYC) 2012 sebagai anggota divisi Dekorasi dan Dokumentasi. Penulis juga pernah menjadi surveyor Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dinas Kesehatan Kota Bogor. Selama berkuliah penulis menerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) dan berkesempatan mengikuti pelatihan XL Future Leader, serta pelatihan Bela Negara di Akademi Militer Magelang. Penulis melaksanakan praktek lapang selama bulan Juli-Agustus di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur.

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN Xplore, 2013, Vol. 2(1):e9(1-9) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN 2009-2011 Muhammad

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Ayu Anastasia Adhi 1, Diah Safitri 2 1) Alumni Program Studi Statistika, Jurusan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika 2009/2010) EKA

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN MUHAMMAD AULIA PUTRA

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN MUHAMMAD AULIA PUTRA PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN 2009-2011 MUHAMMAD AULIA PUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT JASA BIRO PERJALANAN WISATA (Studi Kasus Beberapa SMA Negeri di Kabupaten Klaten) SKRIPSI Oleh: GALIH MARASETA WHP 24010210120029

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 189 200. PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Wiwit Widyawati Rachmad Sitepu, Normalina Napitupulu Abstrak.

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY S - Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem BAB III ANALISIS KONJOIN Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem pengelolaan air yang paling diminati, penelitian secara langsung penulisan ini telah mengarah kepada studi kasus

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT Dini Anggreani 1, Moch. Abdul Mukid 2, Agus Rusgiyono 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

Aplikasi Instant Messenger

Aplikasi Instant Messenger Aplikasi Instant Messenger Semenjak distribusi jaringan internet dapat ditemukan di banyak tempat, bahkan di area yang paling pelosok di Indonesia, peranan aplikasi Instant Messenger mulai terlihat. Dulu,

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUSU BERBASIS ANALISIS CONJOINT MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI PAIRWISE-COMPARISON (Studi Kasus di Beberapa SMP Kecamatan Banyumanik Kota Semarang) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PENGGUNA JASA MASKAPAI PENERBANGAN UNTUK RUTE SEMARANG-JAKARTA DENGAN

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PENGGUNA JASA MASKAPAI PENERBANGAN UNTUK RUTE SEMARANG-JAKARTA DENGAN ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN PENGGUNA JASA MASKAPAI PENERBANGAN UNTUK RUTE SEMARANG-JAKARTA DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT (FULL PROFILE) (Studi Kasus di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER Dyah Nur Prabawati 19110377 Dosen Pembimbing: Dr. Rudi Trisno Yuwono, S.Kom., MMSI. Latar Belakang Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut : ANALISIS KONJOIN Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh suatu produk tertentu dan

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU) SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK 130823006 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT SKRIPSI Oleh: DINI ANGGREANI NIM J2E009019 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KRITERIA SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT MAHASISWA AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG

KRITERIA SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT MAHASISWA AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG Statistika, Vol. 2, No. 2, November 214 KRITERIA SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT MAHASISWA AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG 1 Safa at Yulianto, 2 Atik Khoiriyah 1,2 Akademi Statistika Muhammadiyah

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PPI Muara Angke Jakarta karena PPI Muara angke berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan di Jakarta (Gambar 1).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI DOLMAR TOBING

ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI DOLMAR TOBING ANALISA FAKTOR- FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA MEDAN DENGAN ANALISIS KONJOIN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains DOLMAR

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Penelitian preferensi konsumen terhadap produk pra bayar CDMA didapatkan dengan menyebarkan kuisioner pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan

Lebih terperinci

, April 2011 p : 17-26 ISSN : 0853-811 Vol 16 No.1 PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Bogor Agricultural University Student s Preference towards

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIA DAN PENDIDIAN MATEMATIA UNY S - 8 Perbandingan Tingkat emudahan Tiga Metode onjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan TI (Teknologi Informasi) telah merubah perilaku masyarakat dalam cara berkomunikasi. Berkembangnya teknologi semakin mempermudah arus pertukaran informasi.

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Asep Rusyana, Nanny Salwa, Muzamil, Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah arusyana@yahoo.com Abstrak Analisis konjoin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi pada umumnya dibuat untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan tugas tertentu. Begitu pula dengan aplikasi smartphone, di bidang komunikasi aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

Analisis Conjoint Pemilihan Smartphone pada Mahasiswa Teknik Industri UNS

Analisis Conjoint Pemilihan Smartphone pada Mahasiswa Teknik Industri UNS Analisis Conjoint Pemilihan Smartphone pada Mahasiswa Teknik Industri UNS Nanang Prasdika 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1) 2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI CHAPRYN PUTRI SARAGI 130823008 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut: . Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Konsep Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI DENGAN APLIKASI LINE DAN FREKUENSI PENGGUNAAN STIKER PADA APLIKASI LINE TERHADAP EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI DENGAN APLIKASI LINE DAN FREKUENSI PENGGUNAAN STIKER PADA APLIKASI LINE TERHADAP EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI DENGAN APLIKASI LINE DAN FREKUENSI PENGGUNAAN STIKER PADA APLIKASI LINE TERHADAP EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Pengaruh Intensitas Komunikasi dengan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah menjadi salah satu kebutuhan. Hampir semua kalangan masyarakat menggunakan handphone sebagai media

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT

MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT Nama Penulis choerunnisa@raharja.info Abstrak Telegram adalah Aplikasi pesan chatting yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan chatting rahasia

Lebih terperinci

Kuisioner Survey Penggunaan Aplikasi Mobile Messenger Kuesioner ini ditujukan untuk mengetahui fitur-fitur utama yang diharapkan pada

Kuisioner Survey Penggunaan Aplikasi Mobile Messenger Kuesioner ini ditujukan untuk mengetahui fitur-fitur utama yang diharapkan pada Kuisioner Survey Penggunaan Aplikasi Mobile Messenger Kuesioner ini ditujukan untuk mengetahui fitur-fitur utama yang diharapkan pada sebuah aplikasi mobile messenger serta tanggapan terhadap fitur tambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak bisa dipungkuri bahwa perkembangan teknologi memang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia pada abad ini. Perkembangannya pun berjalan pesat dan sangat cepat.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada saaat ini telah banyak mengenal instant messenger sebagai salah satu media komunikasi yang digunakan. Kemunculan instant messenger pada dasarnya

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE

APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 132 139 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri telekomunikasi khususnya ponsel pintar (smartphone) di Indonesia berkembang dengan baik dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan berdasarkan studi

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 RINGKASAN ALIFTA DIAH AYU RETNANI.

Lebih terperinci

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB (STUDI KASUS : PT Djarum Kudus SKT Brak Megawon III) SKRIPSI Disusun Oleh : IYAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Preferensi Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (2006), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU TERHADAP PRODUK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU TERHADAP PRODUK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 187 197. ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU TERHADAP PRODUK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN Rifalin Delustia Purba Open Darnius, Pasukat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Konjoin 2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata CONsidered JOINTly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan

Lebih terperinci

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 79-89 PENERAPAN ANALISIS KONJOIN RANCANGAN FULL PROFILE DENGAN JENIS RESPON RANKING PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Lebih terperinci

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU) ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU) BERTAWANI SILITONGA 120823025 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING (Studi Deskriptif Fungsi Komunikasi Nonverbal Emoticon dalam Instant Messaging pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi USU) ARTHA ARIHTA SINURAYA 100904044

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bollen, K.A Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons.

DAFTAR PUSTAKA. Bollen, K.A Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons. 7 DAFTAR PUSTAKA Bollen, K.A. 989. Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons. Chin, W.W., Marcolin, B.L. and Newsted, P.R, 996. A Partial Least Squares Latent Variable Modelling

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron) Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menjelaskan bentuk komunikasi daring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audience atau khalayak kalangan wanita dewasa muda di Surabaya dalam pemilihan atau penggunaan aplikasi Blackberry Messenger

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan alat komunikasi pada saat ini sangatlah penting bagi masyarakat, begitupun untuk para pembisnis. alat komunikasi ini adalah senjata pokok

Lebih terperinci

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI DWI PRASETYO 120823003 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan bergulirnya waktu, produk-produk baru semakin banyak terlibat dalam duina persaingan. Persaingan pun semakin sulit untuk diprediksi karena

Lebih terperinci

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK (M.) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FitriCatur Lestari, S. Si., M. Si. StafPengajarSekolahTinggiIlmuStatistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pro. Saat ini, jumlah pelanggan yang dimilik PT. Astro Komputindo sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. pro. Saat ini, jumlah pelanggan yang dimilik PT. Astro Komputindo sudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Astro Komputindo merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan dan pendistribusian perangkat keras komputer dengan merek E- pro. Saat ini, jumlah

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini perkembangannya sangat pesat dengan berbagai kemampuan, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunaknya dapat dimanfaatkan sesuai

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MEMILIH BEDAK SKRIPSI

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MEMILIH BEDAK SKRIPSI PENERAPAN ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MEMILIH BEDAK SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains RINA YANTI LUBIS 070803001 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH FURNITURE MENGGUNAKAN METODE CONJOINT ANALYSIS (CA)

PEMANFAATAN LIMBAH FURNITURE MENGGUNAKAN METODE CONJOINT ANALYSIS (CA) PEMANFAATAN LIMBAH FURNITURE MENGGUNAKAN METODE CONJOINT ANALYSIS (CA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: DIGI PRADINATA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai

Lebih terperinci

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012 195 MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris (Dosen Fak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat modern di indonesia. Di era informasi seperti saat ini internet memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE

PENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE (Studi Eksplanatif Perbandingan Pengaruh Daya Tarik Agnes Monica, Nidji dan Sherina, Big Bang terhadap Brand image Line dan Kakao

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEZZI UKTOLSEJA H24102038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP SKRIPSI. Disusun oleh : MANUEL BAYU PERDANA PUTRA NPM

IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP SKRIPSI. Disusun oleh : MANUEL BAYU PERDANA PUTRA NPM IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP SKRIPSI Disusun oleh : MANUEL BAYU PERDANA PUTRA NPM. 0834010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat, menuntut setiap perusahaan untuk memiliki produk yang unggul dimata konsumen. Untuk itu banyak marketer yang melakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT (CBC) DALAM MENGETAHUI PREFERENSI PELANGGAN SELULER CDMA (Studi Kasus : Pelanggan Seluler CDMA Daerah Bogor, Cibinong dan Depok) ARIEF FAUZY SUPARNO DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, komunikasi merupakan hal yang krusial bagi manusia dalam komunitas global. Perkembangan teknologi membuat pola komunikasi

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BUS DENGAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS MEDAN - SIDIKALANG) LEO GANDA SILALAHI

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BUS DENGAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS MEDAN - SIDIKALANG) LEO GANDA SILALAHI ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BUS DENGAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS MEDAN - SIDIKALANG) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana

Lebih terperinci

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 414-418 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 414 Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah

Lebih terperinci

SKRIPSI MUHAMMAD IQBAL NIM :

SKRIPSI MUHAMMAD IQBAL NIM : PENERAPAN ANALISIS CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP LAYANAN HEREGISTRASI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA SKRIPSI Diajukan oleh MUHAMMAD

Lebih terperinci

Pusat Penelitian Kimia LIPI

Pusat Penelitian Kimia LIPI LAPORAN SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT 2015 Pusat Penelitian Kimia LIPI Ringkasan Eksekutif Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, survei kepuasan masyarakat perlu dilakukan sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin memanjakan manusia dalam menjalani kegiatan atau aktivitas sehariharinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini kemajuan teknologi semakin tidak dapat terbendung. Hampir setiap tahun selalu saja bermunculan teknologi-teknologi baru yang

Lebih terperinci

SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : ISSN :

SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : ISSN : SEPA : Vol. 9 No. 2 Februari 2013 : 273-282 ISSN : 1829-9946 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN LEDRE (STUDI KASUS DI TOKO MORO SENENG DESA PADANGAN DAN TOKO DADI TRESNO KOTA BOJONEGORO) AHMAD

Lebih terperinci

diakses pada tanggal 13 Februari 2014)

diakses pada tanggal 13 Februari 2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. LINE Line adalah aplikasi messenger yang dibuat oleh perusahaan NHN Corporation asal Korea Selatan. NHN Corporation juga mengoperasikan Never, mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dan mempengaruhi kegiatan manusia. Salah satu bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dan mempengaruhi kegiatan manusia. Salah satu bentuk dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era globalisasi ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat dan mempengaruhi kegiatan manusia. Salah satu bentuk dari perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY (STUDI KASUS PADA SISWA SMA NEGERI 5 PALEMBANG)

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY (STUDI KASUS PADA SISWA SMA NEGERI 5 PALEMBANG) PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY (STUDI KASUS PADA SISWA SMA NEGERI 5 PALEMBANG) LAPORAN AKHIR Untuk Memenuhi Syarat Dalam Penyuusunan Laporan Akhir Pada Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang. Kebutuhan tersebut mengakibatkan meningkatnya kebutuhan layanan jasa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden 6 Tahap berikutnya adalah melakukan analisis data yang diawali dengan eksplorasi data secara keseluruhan untuk mengetahui gambaran umum dari responden tentang minat bidang pekerjaan yang diinginkannya.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK Tina Aris Perhati 1, Indahwati 2, Budi Susetyo 3 1 Dept. of Statistics, Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia,

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris, SPd, MSi (Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI

REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI REGRESI KEKAR SIMPANGAN MUTLAK TERKECIL DENGAN MODIFIKASI SIMPLEKS MUHAMMAD YUSUF DWIHARJANGGI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK

Lebih terperinci