Pe m an da ng a n U m um. Fra k si Par t ai G o lo ng a n K ar y a. D PR D Pr ov in si DK I J ak ar t a
|
|
- Yulia Widyawati Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pe m an da ng a n U m um Fra k si Par t ai G o lo ng a n K ar y a D PR D Pr ov in si DK I J ak ar t a T er h ad ap R an c an ga n Pe r a tur an D ae r a h T ent an g R en c an a Pem b an gu na n J an g ka M en en ga h D a er ah ( R PJM D) Prov i ns i D K I J a ka r ta T a hu n D is a mp a ik an Ol e h : A br ah a m M. L ar ob u, S H. M H. T ang ga l 2 5 J an uar i
2 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera. Pe m an da ng a n U m um Fra k si Par t ai G o lo ng a n K ar y a D PR D Pr ov in si DK I J ak ar t a T er h ad ap R an c an ga n Pe r a tur an D ae r a h T ent an g R en c an a Pem b an gu na n J an g ka M en en ga h D a er ah ( R PJM D) Prov i ns i D K I J a ka r ta T a hu n D is a mp a ik an Ol e h : Ab r a h am M. L ar o bu, S H. M H. Yth. Sdr. Pimpinan Rapat; Sdr. Gubernur dan Para Pejabat Eksekutif; Sdr.Rekan-rekan Anggota Dewan dan hadirin yang terhormat; Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan karunianya, sehingga kita bersama pada hari ini dapat menghadiri rapat Paripurna DPRD Propinsi DKI Jakarta dalam rangka Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) Provinsi DKI Jakarta Tahun Dengan iringan ucapan terima kasih kepada Saudara Gubernur yang telah menyampaikan penjelasan atas materi Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah pada 21 Januari 2008 yang lalu. Fraksi Partai Golongan Karya (FPG) dengan penuh pemahaman akan arti penting dan makna strategis RPJMD, menyampaikan Pemandangan Umum, baik berupa tanggapan, pertanyaan maupun saran yang berkenaan dengan materi RPJMD dimaksud. Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati; Dalam rangkaian kegiatan menyusun Pemandangan Umum ini, FPG melakukan pengkajian dan penelaahan secara seksama, dan sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 29 disebutkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dalam hal ini terhitung tahun 2007 sampai dengan tahun Sedangkan Pasal 30 disebutkan bahwa paling lambat 3(tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. Jadi pembahasan saat ini telah lebih dari waktu yang telah ditetapkan dimana kepala daerah telah dilantik pada 7 Oktober 2007, Untuk itu sampai sejauhmana hasil dari program 100 hari kerja yang dicanangkan oleh Sdr. Gubernur dan apa kendala yang perlu dibenahi untuk mewujudkan program kedepan dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan selama lima tahun berjalan. Dalam materi Raperda tentang RPJMD, Saudara Gubernur mengetengahkan adanya visi pembangunan Jakarta lima tahun kedepan adalah Jakarta yang nyaman, aman dan sejahtera untuk semua, sedangkan misi yang diemban adalah; membangun tata kelola pemerintahan yang "Good Governance", pelayanan masyarakat yang prima, perberdayaan masyarakat dan mengupayakan pemecahan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan, membangun sarana dan prasarana dengan memperhatikan pembangunan berkelanjutan serta menciptakan lingkungan kehidupan kota yang dinamis. Dalam program pembangunan, baik untuk jangka pendek (tahunan) maupun jangka panjang (lima tahunan). Dari penjabaran visi dan misi, terlihat bahwa kebutuhan logistik bahan pokok bagi penduduk Jakarta sangat bergantung pada daerah sekitar dan hasil bumi dari daerah lain di Indonesia. Dalam permasalahan ini Fraksi Partai GOLKAR mempertanyakan tentang Proyek agro Bisnis yang telah diprogramkan sejak tahun 2006 yang lalu apakah ini sudah berjalan mohon penjelasan eksekutif. Belum lagi Jakarta sebagai daerah rawan banjir akibat keadaan geografis dan tofografis yang hanya 5 meter diatas permukaan laut dan dialiri 13 sungai serta keadaan infrastruktur yang harus merespon kebutuhan regional BODETABEKJUR, sudah selayaknya untuk program pembangunan fisik dan non fisik memang perlu dukungan nyata dari Pemerintah Pusat. Untuk itu Fraksi Partai Golongan Karya mengharapkan penjelasan lebih lanjut mengenai rumusan visi dan misi serta runtutan antara visi dengan misi tersebut. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun , FPG memahami bahwa RPJMD merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah (Pemda) yang disusun dengan berpedoman dan memperhatikan RPJMN. RPJMD itu sendiri merupakan pedoman dalam menyusun Renstra SKPD dan dalam pelaksanaannya RPJMD kemudian dijadikan tolok ukur dalam Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD). Fraksi Partai GOLKAR menekankan bahwa penyusunan dan penetapan RPJMD merupakan implementasi nyata dari kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki daerah beserta masyarakatnya dalam menentukan arah dan kebijakan
3 pembangunan daerah. Pendelegasian kewenangan tersebut juga diikuti dengan pengaturan pembiayaan sebagaimana tertuang dalam ketentuan Perundang undangan yang berlaku. Mengingat bahwa RPJMD merupakan dokumen perencanaan strategis yang di dalamnya berisi penelahaan permasalahan masyarakat Jakarta disertai dengan pemecahan permasalahan secara terpadu, maka untuk itu FPG meminta agar Pemda memperhatikan keinginan dan kebutuhan rakyat Jakarta, termasuk melibatkan partisipasi segenap komponen masyarakat guna mendukung pembangunan Jakarta. Saudara Pimpinan Rapat dan Hadirin yang kami hormati; Pada tanggal 15 Januari 2008 yang lalu merupakan program 100 hari Gubernur periode Dari pemantauan FPG 100 hari kerja dimaksud masih banyak kendala yang perlu dibenahi, antara lain bahwa Banjir masih belum tertanggulangi, penataan dan penertiban bangunan liar dibantaran kali, situ, dan waduk. Wajah kota belum memperlihatkan sebagai kota modern dengan ditandai dengan parkir liar, para pedagang kaki lima, gerobak rokok yang menghiasi sepanjang trotoar dan diatas saluran air serta para pengusaha atau penjual kelengkapan/asesoris kendaraan bermotor yang memanfaatkan trotoar dan tepi jalan sebagai bengkel. Kota Jakarta juga belum terbebas dari tumpukan sampah termasuk sampah limbah rumah tangga yang memadati pintu air dan menghambat laju arus air. Jakarta sebagai kota Metropolitan senantiasa dihadapkan pada masalah-masalah krusial yang tidak kunjung selesai, seperti masalah transportasi, banjir dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu diperlukan grand disain secara menyeluruh dan komprehensif pada semua tingkatan dalam pembangunan Jakarta yang berkesinambungan. Rencana pembangunan (master piece) yang tertuang dalam Pola Transportasi Makro (PTM), seperti busway, subway, waterway dan monorail merupakan simpul untuk mengurai bidang transportasi sebagai solusi mengurangi rasio kemacetan di Ibukota. Program Master Piece dan Pola Transportasi Makro serta untuk meminimalisir banjir, nyata-nyata perlu dikedepankan dalam RPJMD sekarang ini. Berkaitan operasional Trans Jakarta ( Busway), Fraksi Partai GOLKAR berpendapat kiranya koridor I s/d VII didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti perbaikan Bus shelter yang rusak, feeder, perk and ride, system tiket dan restrukturisasi trayek. Sedangkan untuk koridor VIII s/d X Fraksi GOLKAR meminta agar sementara ini operasionalnya ditunda sambil menunggu hasil monitoring dan evaluasi yang komperhensif yang dilakukan oleh DPRD. Disamping itu agar program kegiatan pembangunan koridor XI s/d XV yang tertuang dalam RPJMD sementara untuk ditunda dan kegiatan tersebut diarahkan pada optimalisasi dari jalur Busway yang telah digunakan seperti konsep awal pembangunan jalur busway yaitu take on e and give one. Artinya jalur busway yang memakai jalan yang existing perlu ditambah jalur jalan lagi. Sebagaimana telah Fraksi Partai GOLKAR uraikan dalam Penetapan APBD 2008 yang lalu bahwa, diperlukan normalisasi Sungai Ciliwung yang dimulai dari Balekambang sampai Manggarai untuk melancarkan arus air. Memang kendala dari normalisasi tersebut harus memindahkan ribuan bangunan warga, namun dapat menyelamatkan kondisi alam dan ligkungan hidup, termasuk solusi untuk dikedepankannya Pola Transportasi Makro berupa waterway yang saat ini operasionalnya tersendat-sendat. Sedangkan program pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) untuk pembebasan lahan total 305,2 Ha yang telah dimulai dari tahun 2000 seharusnya telah selesai pada tahun 2007 lalu, namun masih tersisa 143,73 Ha, masing-masing terletak di Jakarta Timur 112,73 Ha dan Jakarta, Utara 31,01 Ha. Menurut Fraksi Partai GOLKAR pelaksanaan program BKT belum tentu rampung sesuai target yang telah dijadwalkan yaitu pada tahun 2009 mendatang, karena saat ini masalah pembebasan lahan masih terkendala dalam status sengketa dan terdapat tanah milik Kawasan Berikat Nusantara dan Bulog. Untuk itu apakah Pemda tidak dapat mensosialisasikan Penetapan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2006 tentang Penggunaan Lahan untuk Kepentingan Umum, mohon penjelasan. Penetaan ruang kota sungguh rumit dan pelik, karena mau tidak mau menyangkut benturan antara pendekatan teknokratik komersial dan humanis, timbul petanyaan; untuk melayani siapa sebetulnya tata ruang dan lingkungan hidup itu, dan bagaimana cara sebaiknya untuk pengelolaannya. Sebagaimana diketahui bahwa, warga Jakarta merupakan budaya "cultural landscape" dengan beragam karakter, sifat, kekhasan, keunikan, kepribadian. Untuk itu pada program pola peremajaan kota dan untuk mensejahterakan serta meningkatkan kehidupan dan penghidupan warganya, diperlukan pembangunan kembali pusat kota dengan mengutamakan prinsip membangun tanpa menggusur dan seyogyanya dipegang teguh agar pemilik asli dari lahan semula memperoleh kue hasil pembangunan dan tidak semata-mata menjadi korban pembangunan. Perbaikan lingkungan yang dimaksud Fraksi Partai GOLKAR antara lain adalah kawasan sepanjang sungai Ciliwung mulai dari Balekambang sampai ke Manggarai yang acapkali terkena banjir. Dalam hal ini Pemda Provinsi DKI Jakarta agar melakukan terobosan terutama dalam menciptakan kampung modern sebagai tempat hunian yang representative, yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan pendukung yang memadai dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya. Untuk itu Fraksi Partai GOLKAR mengusulkan agar Pemerintah Daerah mendorong pihak swasta untuk melakukan repitalisasi pemukiman yang bersifat komersial di daerah itu namun dilengkapi dengan prasarana rumah susun yang diperuntukan bagi masyarakat sekitarnya. Sudah tentu sifat dari rumah susun tersebut adalah rumah susun hak kepemilikan pribadi. Dengan konsep ini diharapkan curture gap dapat diatasi. Berkenaan dengan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, Fraksi Partai Golkar mengamati kondisi lingkungan hidup di DKI Jakarta, utamanya pada kualitas dan daya dukung lingkungan. Dari pengamatan tersebut, diperoleh realita bahwa pada saat ini di DKI Jakarta terjadi kondisi penurunan kualitas lingkungan hidup yang disebabkan oleh berbagai macam faktor yang berimplikasi pada menurunnya daya dukung lingkungan maupun penurunan potensi sumber daya alam yang ada seperti air tanah. Fraksi Partai Golongan Karya prihatin atas realita tersebut dan menekankan perlunya perbaikan kualitas lingkungan hidup serta peningkatan daya dukung lingkungan, dan oleh karenanya Fraksi Partai Golongan Karya mohon penjelasan dari Saudara Gubernur bagaimanakah konsep maupun aplikasi dari pengembangan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup tersebut.
4 Di sisi lain, menurunnya kualitas lingkungan hidup berdampak pada masalah kependudukan maupun kondisi lahan di DKI Jakarta.Fraksi Partai Golongan Karya mencermati bahwa sebagai bagian dari konsep pengembangan kota, seyogyanya perlu diperhatikan tingkat rasio yang ideal antara lahan yang tersedia dengan jumlah penduduk sebagai antisipasi terjadinya masalah kependudukan berupa ledakan penduduk di DKI Jakarta yang selanjutnya akan menimbulkan kompleksitas permasalahan perkotaan lainnya sebagai dampak lanjutan. Didasarkan pada pemikiran tersebut, Fraksi Partai Golongan Karya mengharapkan penjelasan lebih lanjut dari Saudara Gubernur. Masih dalam kaitannya dengan bidang sosial budaya, Fraksi Partai Golongan Karya memandang bahwa DKI Jakarta memiliki budaya lokal yang menjadi ciri khas yaitu kebudayaan Betawi yang perlu diberikan ruang dan perhatian dalam rangka melestarikan dan memajukan budaya Betawi, utamanya guna memberdayakan masyarakat Betawi sebagai bagian dari potensi masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, Fraksi Partai Golongan Karya mohon penjelasan dari Saudara Gubernur mengenai konsep pengembangan budaya Betawi tersebut. Berkenaan dengan bidang kepemudaan, Fraksi Partai Golongan Karya berpendapat bahwa potensi pemuda sebagai generasi penerus bangsa perlu diberi perhatian dan pembinaan yang terarah guna menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Seyogyanya Pemda DKI Jakarta sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembangunan memfasilitasi potensi kaum muda yang merupakan bagian dari masyarakat Jakarta dalam rangka pengembangan diri dan pembentukan karakter kaum muda. Berangkat dari pemikiran tersebut, Fraksi Partai Golongan Karya mohon penjelasan dari saudara Gubernur sejauhmana Pemda DKI Jakarta menempatkan dan memfasilitasi potensi kaum muda dalam konsep programprogram pembangunan di Propinsi DKI Jakarta. Saudara Pimpinan Rapat dan Hadirin yang kami hormati; Berkaitan dengan kepemilikan asset Pemda Provinsi DKI Jakarta sebanyak bidang atau seluas m2 yang belum memiliki sertifikat. Sedangkan dokumen yang dimiliki hanya berupa girik, surat pelepasan hak dan akta jual beli. Berdasarkan daftar inventarisasi per 4 April 2006, asset tanah yang bersertifikat sebanyak bidang yang luas keselurahan m2atau sebesar 12% dari bidang tanah atau seluas m2 yang menjadi pertanyaan FPG sampai dengan akhir tahun 2007 atau awal 2008 berapa bidang tanah yang telah disertifikatkan, bagaimana menjaga asset Pemda yang sementara ini dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal ini Pemda seharusnya melakukan pengawasan secara berkala, sehingga apabila akan digunakan tidak saling merugikan semua pihak. Sesuai dengan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 49 ayat (1) dinyatakan bahwa "barang milik Negara/Daerah yang berupa tanah yang dikuasai pemerintah pusat/daerah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia/Pemerintah Daerah yang bersangkutan" dan Kepmendagri Nomor 52 ahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah BAB IX Pasal 45 ayat (1) huruf a dinyatakan bahwa "upaya pengurangan barang daerah dalam pemanfaatannya terhindar dari penyerobotan, pengambilalihan atau klaim dari pihak lain dilakukan dengan cara penanganan administrative, yaitu dengan melengkapi sertifikat dan bukti-bukti kepemilikan". Dari pantauan FPG gesekan-gesekan yang terjadi baik terhadap masyarakat pengguna/memanfaatkan asset ataupun yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga sangat diperlukan cek and ricek surat keputusan yang diterbitkan. Apalagi yang menyangkut asset yang tidak memiliki sertifikat, keteledoran Biro Perlengkapan Pemda Provinsi DKI Jakarta akan bersifat patal. Berkenaan dengan hal itu FPG meminta eksekutif untuk memberi perhatian yang serius dengan melakukan pendaftaran atas asset tanah milik Pemda melalui BPN. Hal ini sangat penting agar dikemudian hari kepemilikan asset tanah tersebut tidak menimbulkan konflik kepemilikan dengan pihak lain yang dapat merugikan Pemda Provinsi DKI Jakarta. Menyangkut penyerahan fasos/fasum sampai dengan tahun 2007 masih banyak yang belum terselesaikan, kendala yang dialami dari tahun ketanun tetapi itu-itu saja seperti kendala structural, kendala operasional dan kendala intern, penagihan fasos/fasum masih terkait dengan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT). Jangankan yang diterbitkan tahun 1971 sampai dengan 1999, yang masih baru pada tahun 2000 sampai dengan 2006 pun mungkin belum tentu dapat diselesaikan. Dari pengalaman tersebut menurut FPG seharusnya Pemda belajar dari kasus terdahulu, disamping tentunya dalam penerbitan SIPPT sudah ada ketentuan/dasar hukum yang kuat seperti berapa persen untuk fasos/fasum dari para pengembang. Masih berkaitan dengan kewajiban pengembang yang telah memiliki SIPPT, namun belum menyerahkan fasos/fasum sebanyak 216 pengembang dengan rincian: Jakarta Selatan 80 Pengembang, Jakarta Utai Pengembang, Jakarta Pusat 28 pengembang dan Jakarta Timur 21 pengembang. Fraksi Partai GOLKAR meminta agar dilakukan terobosan untuk para pengembang segera membangun rumah susun khususnya daerah padat penduduk (kumuh) dan penduduk yang tinggal di daerah aliran sungai seperti Di Tomang, Tambora Kampung Melayu dan wilayah lainnya di Jakarta. Dengan demikian dipastikan terjadinya percepatan pembangunan Jakarta yang manusiawi dan dapat meningkatkan harkat dan martabat warga kotanya, s ebanyak 216 pengembang. Mengamati lebih lanjut materi RPJMD, pada bidang Hukum, Ketentraman Ketertiban Umum dan Kesatuan Bangsa, Fraksi Partai Golongan Karya menyoroti arah dan kebijakan bidang dimaksud, bahwa Pemerintah Daerah bertujuan menegakkan supremasi hukum serta mewujudkan masyarakat sadar hukum, yang diaplikasikan dalam strategi pembangunan bidang tersebut yang menekankan pada pengoptimalan sistem hukum, keamanan ketertiban serta kesatuan bangsa. Fraksi Partai Golongan Karya mengharapkan penjelasan seksama dari Saudara Gubernur mengenai implementasi dari arah dan kebijakan maupun implementasi strategi bidang dimaksud.
5 Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati; Selaras dengan upaya peningkatan penerimaan daerah, sebagaimana disampaikan dalam RPJMD, Fraksi Partai Golongan Karya mencermati perlunya indikator kinerja yaitu tercapainya penerimaan daerah yang optimal guna pelaksanaan pembangunan serta tersusunnya suatu sistem dan pola penerimaan daerah yang efektif dan efisien. Fraksi Partai Golongan Karya mendukung upaya upaya yang dilakukan Pemda DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan penerimaaridaerah guna menunjang pembangunan daerah seperti halnya system online. Fraksi Partai GOLKAR menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak eksekutif yang telah melakukan penurunan administrative dan compliance cost serta mengurangi kontak langsung wajib pajak/retribusi dengan aparat Fraksi Partai Golkar berharap bahwa dengan program tersebut intensifikasi pajak dan retribusi daerah dapat meningkatkan Pendapatan Daerah. Selain itu Fraksi Partai GOLKAR meminta Esekutif melakukan sosialisasi kepada unit terkait tetang landasan hukum yang terpadu mengenai pemungutan apjak dan retribusi sehingga unit satuan kerja terkait dapat melaksanakan dengan baik dan dapat dilakukan pengawasan yang bersifat timbal balik. Diluar hal tersebut diatas, Pemda Provinsi DKI Jakarta memberlakukan pendirian bangunan berupa Pos Polisi (Pospol) di area ruang terbuka hijau yang melibatkan pengusaha karena diatasnya terdapat reklame videotron. Bangunan Pospol tersebut juga merusak keindahan dan menutup area RTH, disamping terdapat pelanggaran peraturan dalam pemberian izin, seharusnya pelanggaran mendirikan Pospol ini ditertibkan dan jangan tebang pilih sama dengan penertiban pedagang bunga/tanaman dan ikan hias di Jalan Barito yang menempati RTH dilokasi tersebut. Untuk itu Fraksi Partai GOLKAR meminta eksekutif agar setiap program yang akan dilaksanakan dibahas secara bijak dan tidak menimbulkan antipati masyarakat Terhadap Kebijakan Keuangan Daerah dan sesuai hasil Rapat Gabungan Pimpinan Dewan dengan Eksekutif bahwa telah diputuskan dan ditetapkan APBD Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp ,- bukan sebagaimana dalam tabel 6.1 RPJMD dimana proyeksi Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk tahun 2008 sebesar Rp18.200,67 miliar. Berkenaan dengan hal itu FPG meminta agar eksekutif tidak merubah besaran APBD dimaksud dan diselaraskan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun berjalan. Selanjutnya Fraksi Partai Golongan Karya menekankan bahwa APBD juga merupakan dokumen Perencanaan Daerah, yang menjadi aplikasi tahunan dari RPJMD untuk jangka waktu lima tahunan. Dokumen RPJMD dan dokumen APBD merupakan instrumen tolok ukur penilaian kinerja Gubernur pada periode tahunan dan periode lima tahunan. Di sisi lain, seyogyanya Pemerintah Propinsi DKI Jakarta melakukan suatu perencanaan yang integratif dengan menempatkan RPJMD sebagai acuan untuk menyusun APBD agar terjadi korelasi sinergis antara kedua dokumen tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut. Fraksi Partai Golongan Karya mengharapkan penjelasan dari Saudara Gubernur, mengapa RPJMD yang diajukan ini mengacu pada APBD sebagaimana arah kebijakan pendapatan daerah. Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati; Melalui kesempatan ini, Fraksi Partai Golongan Karya ingin membangun kesepahaman dengan semua anggota Eksekutif dan Legislatif tentang makna Rencana Strategis. Kami mengharapkan, agar Rencana Strategis berisi program - program yang benar-benar strategis kedudukannya. Dari rencana strategis ini dapat dijabarkan indikator keberhasilan, sehingga pada setiap pertanggung jawaban kinerja Gubernur, kita dan masyarakat luas dapat mengetahui hasil kerja Eksekutif dan Legislatif dalam mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, sependapatkah Saudara Gubernur bahwa Rencana Strategis hendaknya berisi rumusan program yang benar-benar dapat mempunyai dampak keberhasilan pada lingkup Propinsi, jadi bukan diukur secara sektoral. Pada bagian akhir Rencana Strategis Daerah tentang evaluasi kinerja, disampaikan bahwa pengukuran kinerja akan lebih mudah bila memiliki target terukur. Di sisi lain, disampaikan pula bahwa terdapat teknik pengukuran kinerja yang meliputi pengukuran tingkah laku kegiatan yang dilaksanakan; pengukuran obyektif kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan; serta pengukuran subyektif. Namun dari pengamatan yang dilakukan Fraksi Partai Golongan Karya, terdapat realita bahwa keseluruhan RPJMD menggunakan variabel-variabel yang tidak bersifat kuantitatif, sehingga parameter penilaian kinerja menjadi abstrak dan cenderung kabur karena variabel kualitatif yang dijabarkan dalam Renstrada dimaksud. Oleh karena itu, sependapatkah Saudara Gubernur dengan Fraksi Partai Golongan Karya mengenai parameter penilaian tersebut dan konsep pengawasan yang dilakukan dalam kerangka konsistensi perencanaan program-program pembangunan dengan aplikasi di lapangan. Dalam hal komitment pengembangan terhadap Usaha Kecil dan Menengah, Fraksi Partai GOLKAR belum melihat keseriusan Pemda dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis, usaha sektor informal, industri kerajinan dan kerajinan rakyat. Paradigma pembangunan modern yang dicanangkan oleh Pemda diartikulasikan sebagai penggusuran tempat usaha informal. Seharusnya Pemda lebih memikirkan pengembangan dan penyediaan lokasi tempat masyarakat berusaha. Sebenarnya tidaklah susah Pemda melakukan optimalisasi perberdayaan sector informal dengan menggunakan payung hukum Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2004 tentang Perpasaran Swasta. Dengan melakukan penegakan hukum atas Perda tersebut, maka sebagian permasalahan penyediaan lokasi sector informal dapat diatasi. Untuk itu Fraksi Partai Golkar minta penjelasan mengenai hal tersebut. Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati;
6 Mengakhiri penyampaian Pemandangan Umum ini. Fraksi Partai Golongan Karya Fraksi Partai GOLKAR mengharapkan suatu kerjasama yang baik dari Saudara Gubernur dalam memberikan jawaban maupun penjelasan lebih lanjut termasuk kendala yang ada sebagai bagian dari upaya penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan maupun pelaksanaan pembangunan. Demikian penyampaian Pemandangan Umum Fraksi Partai Golongan Karya DPRD Provinsi DKI Jakarta, terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Atas perhatian dan kesabaran hadirin dalam mengikuti penyampaian Pemandangan Umum Fraksi Partai Golongan Karya, kami ucapkan terima kasih. Billahit'taufiq Wal Hidayah Wassalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh. Jakarta, 25 Januari 2008 FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD PROPINSI DKI JAKARTA K et ua, Se kr et ar i s, Dr s. I NG G A R D J O S H U A H. J AM A L U D I N PANG A N R O
PDI PERJUANGAN PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DPRD PROVINSI DKI JAKARTA TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PDI PERJUANGAN PANDANGAN UMUM TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH {RPJMD} PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2007-2012 DISAMPAIKAN OLEH: HJ. SUMIYATI SOEKARNO.
Lebih terperinciFRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PEMANDANGAN UMUM TERHADAP BAHAN ACARA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG
FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jl. Malioboro No. 54 Telepon 512688, 512820 Fax. 580692 PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPe m an da ng a n U m um. Fra k si Par t ai K ea di la n Se j aht er a. D PR D Pr ov in si DK I J ak ar t a
Pe m an da ng a n U m um Fra k si Par t ai K ea di la n Se j aht er a D PR D Pr ov in si DK I J ak ar t a T er h ad ap R an c an ga n Pe r a tur an D ae r a h T ent an g R en c an a Pem b an gu na n J
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.178,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N
RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,
BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan
Lebih terperinciFRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jalan Malioboro Nomor 54 Yogyakarta, Telepon 0274-512688,512820 PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN
Lebih terperinciFRAKSI KEBANGKITAN NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jalan Malioboro Nomor 54 Yogyakarta, Telp:
FRAKSI KEBANGKITAN NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jalan Malioboro Nomor 54 Yogyakarta, Telp: 0274-512688 TANGGAPAN FRAKSI KEBANGKITAN NASIONAL TERHADAP VISI
Lebih terperinciYth. Sdr. Staf Ahli Bupati, Asisten Sekretaris Daerah, Para Pimpinan Perangkat Daerah, Para Kepala Instansi Vertikal, Para Kepala Bagian dan Hadirin
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG DALAM ACARA PENETAPAN KUA / PPAS, USULAN PERUBAHAN PROPEMPER DAN PENYAMPAIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan
Lebih terperinciPEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GERINDRA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GERINDRA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TA 2016 Disampaikan Oleh : Wiwin Winarto,
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI TENGAH
GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN LOKAKARYA ANALISIS ISU DAN PERMASALAHAN LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT SELASA, 31 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MELAWI TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM.
KATA PENGANTAR Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang, sesuai dengan tahapan sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut dalam butir 1 d, disebutkan
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.607,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN
NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 Jakarta, Selasa 25 Maret 2014 Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT SELAKU PIMPINAN EKSEKUTIF PADA ACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARAT TERHADAP 5 (LIMA)
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT SELAKU PIMPINAN EKSEKUTIF PADA ACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARAT TERHADAP 5 (LIMA) RANCANGAN PERATURAN DAERAH, MASING-MASING RANCANGAN PERATURAN
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2007
FORMULIR PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 27 INSTANSI : BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN KEGIATAN RENCANA % PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TINGKAT PENCAPAIAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
SAMBUTAN WALIKOTA BALIKPAPAN PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 BALIKPAPAN, 15 Maret 2016 Bismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /622/ /2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2011
WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/622/436.1.2/2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2011 WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa agar Pembentukan Peraturan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS
Lebih terperinciSAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN
SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Samarinda, 4 April 2016 Yth. Sdr. Menteri Koordinator Perekonomian;
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007
FORMULIR RKT INSTANSI : BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2007 SASARAN KEGIATAN URAIAN INDIKATOR RENCANA TINGKAT PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT KET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kedudukan susunan organisasi, tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan dengan berlakunya Otonomi Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 32 T a h u n 2 0 0 4 t e l a h
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2008
FORMULIR PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2008 INSTANSI BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN KEGIATAN RENCANA % PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TINGKAT PENCAPAIAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT PARIPURNA DPRD TENTANG PERSETUJUAN PENETAPAN RAPERDA MENJADI PERDA KABUPATEN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT PARIPURNA DPRD TENTANG PERSETUJUAN PENETAPAN RAPERDA MENJADI PERDA KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 12 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten
Lebih terperinciBAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BPTPM Kota Serang Dengan semangat otonomi daerah serta memperhatikan tugas dan fungsi yang diemban oleh Badan Pelayanan
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR. TAHUN. TENTANG
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR. TAHUN. TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Pada bagian identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Jl. Gatot Subroto. Telp. (0358) 323495, Fax. 327183 PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
Lebih terperinciAssalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI HASIL KONSULTASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL 2005-2009 DAN PRIORITAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005 DALAM RAPAT PARIPURNA Tanggal
Lebih terperinciSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO Menimbang
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SALINAN - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciDibacakan Oleh: Drs. H. Ahsin Ma ruf. Yang kami hormati Saudaraku Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah,
PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KETERPADUAN KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan Oleh: MENTERI PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER
PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan
SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Gubernur Sulawesi
Lebih terperinciBAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi
BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a.
Lebih terperinciPokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun
Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Yth. Bp. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas ; Ysh. Menteri Dalam Negeri yang diwakili
Lebih terperinciPERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015
PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Wakatobi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam berkaitan dengan
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau ada beberapa isu strategis yang krusial yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
Lebih terperinciS A M B U T A N PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI BOGOR KE-535 TAHUN 2017 TINGKAT KABUPATEN BOGOR. 3 Juni 2017
S A M B U T A N PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI BOGOR KE-535 TAHUN 2017 TINGKAT KABUPATEN BOGOR 3 Juni 2017 BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM, ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. SAMPURASUN. - YTH. KETUA, PARA WAKIL KETUA
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SALINAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dari sumber sampai dengan pemrosesan akhir. Hal ini perlu dilakukan mengingat sampah telah menjadi permasalahan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinci- Dasar Hukum Peraturan Daerah ini adalah :
PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA 12 HLM, LD Nomor 5 SERI D ABSTRAK : - bahwa
Lebih terperinciAssalamualaikum Wr. Wb
Assalamualaikum Wr. Wb Ysh. Saudara Ketua, para Wakil Ketua dan segenap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pemalang; Ysh. Sekretaris Daerah beserta segenap Jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD Dengan dilantiknya Dr. H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, B.Sc sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara periode jabatan
Lebih terperinciPANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP
PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciWeakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor
Lebih terperinciBUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH DENGAN
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPANDANGAN UMUM FRAKSI PERSATUAN DEMOKRAT
FRAKSI PERSATUAN DEMOKRAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta Telp. 512688, 560293 Fax. 580692 PANDANGAN UMUM FRAKSI PERSATUAN DEMOKRAT DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memajukan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG TANGGAL 25 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT PARIPURNA DPRD ATAS PERSETUJUAN BERSAMA ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 25 JUNI 2015 HUMAS
Lebih terperinci