PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X MAN 3 MALANG

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X MAN 3 MALANG Meiska Susi Andry Astuti, Sumarjono, Supriyono Koes H Universitas Negeri Malang memey_cwet@yahoo.co.id ABSTRAK: Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berawal dari fenomena alam, sehingga dalam pembelajaran fisika seharusnya menarik. Model Siklus Belajar 5E dapat membangun konsep karena siswa terlibat aktif dan langsung. Model Siklus Belajar 5E terdiri atas lima tahap yaitu pembangkitan Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, dan Evaluation. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas X MAN 3 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode eksperimen semu dengan posttest only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 3 Malang. Proses penentuan sampel penelitian dengan cluster random sampling. Kelas X-A berjumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X-C berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen pembelajaran fisika dilakukan dengan model Siklus Belajar 5E dan kelas kontrol pembelajaran fisika dilakukan dengan pembelajaran konvensional versi guru MAN 3 Malang. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t satu pihak kanan Pooled Varians. Dari hasil analisis diperoleh nilai thitung = 2,867 > 2,021 (t40;.05). Maka, prestasi belajar fisika siswa yang dibelajarkan dengan model Siklus Belajar 5E meningkat secara signifikan. Kata kunci: Model Siklus Belajar 5E, prestasi belajar fisika ABSTRACT: Physics is a branch of knowledge about natural phenomena and thus should be interested in its teaching and learning. Meanwhile, the 5-E learning cycle model is considered able to construct students concept because it can make students learn more actively and contextually. This model consists of five steps: engagement, exploration, explanation, elaboration and evaluation. Further, this study aimed at investigating the effects of 5-E learning cycle model on physics learning achievement of the 10th graders at MAN 3 Malang. This quantitative study was quasi-experimental using posttest only control group design. The subject of this study was the 10th graders at MAN 3 Malang. Besides, this study employed cluster random sampling technique. The experimental group was 22 students in X-A class, while the control group was 20 students in X-C class. The experimental group was taught using 5-E learning cycle, while the control group was taught using conventional methods of the teachers at MAN 3 Malang. The hypothesis was tested using Pooled Variance one-tailed t-test, which resulted in the tobtained = 2,867 > 2,021 (t40;.05). Accordingly, the study revealed that 5-E learning cycle model significantly improved the students physics learning achievement. Keywords: 5-E Learning Cycle model, Physics learning achievement Meiska Susi Andry Astuti adalah mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM), Malang, Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang, 2013

2 Dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, salah satu strateginya adalah dengan memilih model pembelajaran yang sesuai. Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam, yang merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam (Yuliati, 2008: 2), sehingga dalam pembelajaran fisika seharusnya menarik karena hampir semua fenomenanya dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan pembelajaran fisika yang menyenangkan dan menarik perlu adanya model pembelajaran yang menarik pula. Model Siklus Belajar 5E adalah suatu model pembelajaran yang mewadahi siswa membangun konsep-konsepnya sendiri secara menyenangkan dan menarik karena siswa terlibat aktif dan langsung, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. METODE Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen dan Posttest Only Control Group Design. Penelitian ini memberikan perlakuan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dibelajarkan dengan model pembelajaran Siklus Belajar 5E sedangkan pada kelas kontrol dibelajarkan dengan cara konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X MAN 3 Malang pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang jumlah kelas X terdiri atas sembilan kelas, serta jumlah siswa dari setiap kelas siswa. Sampel yang dibutuhkan sebanyak dua kelas yakni kelas X-A dan X-C dengan teknik cluster random sampling. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah X-A. Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji hipotesis ini menggunakan uji-t satu pihak kanan Pooled Varians.

3 HASIL Hasil uji-t satu pihak kanan Pooled Varians antara model pembelajaran terhadap prestasi belajar sebagai berikut. Tabel 1. Ringkasan uji-t satu pihak kanan Pooled Varians t hitung t tabel (0.05,40) Posttest 2,867 2,021 Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai t hitung = 2,867 > 2,021 (t 40;.05 ) maka Hi diterima, artinya prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi dengan dari siswa yang belajar dengan cara konvensional. Selanjutnya dari harga rata-rata diketahui X1 89,99 79,66( X 2). Jadi prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan cara konvensional. PEMBAHASAN Dari hasil analisis uji kesamaan kemampuan awal siswa dengan menggunakan uji-t dua pihak dengan bantuan program Microsoft Excel 2007, diperoleh thitung = 0,162 < 2,021 (t40;.05) artinya Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E tidak terdapat perbedaan dengan siswa yang belajar dengan cara konvensional. Selanjutnya, untuk mengetahui prestasi belajar fisika siswa melalui nilai posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan model pembelajaran fisika yang berbeda pada materi yang sama, yaitu pada materi Listrik Dinamis. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menggunakan uji-t satu pihak kanan didapatkan nilai thitung = 2,867 > 2,021 (t40;.05), maka Hi diterima. Artinya prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan cara konvensional. Selanjutnya dari harga rata-rata diketahui. Jadi prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan cara konvensional.

4 Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wibowo pada tahun 2010 menunjukan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan cara konvensional, yang dapat ditunjukan dari perolehan rerata nilai prestasi belajar siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E adalah 81,14 dan siswa yang belajar dengan cara konvensional adalah 77,47. Begitu pula hasil penelitian oleh Rifani pada tahun 2013 yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar dan kelas eksperimen memperoleh rerata lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Rifani (2013) mengatakan model Siklus Belajar 5E berorientasi pada pandangan konstruktivisme yang memeperhatikan pengalaman dan pengetahuan awal siswa serta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa sehingga membantu cara berpikir siswa dan membuat fisika menjadi salah satu pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa mendapat pencapaian yang diinginkan. Oleh karena itu, dengan penerapan model Siklus Belajar 5E tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Tingginya prestasi belajar siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan model konvensional disebabkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. 1. Siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E pada awal pembelajaran diberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dalam setiap pertemuan, kemudian siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 2. Dalam model Siklus Belajar 5E siswa belajar secara aktif dan langsung sehingga siswa mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir. 3. Dengan penerapan model Siklus Belajar 5E, siswa merasakan manfaat mempelajari materi pembelajaran yang dipelajari sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5 4. Kegiatan siswa dalam pembelajaran sangat bervariasi mulai dari praktikum, diskusi, dan kuis membuat siswa semangat dan tidak jenuh mengikuti pelajaran. 5. Adanya pembatasan waktu dalam setiap tahapan kegiatan siswa membuat siswa disiplin terhadap waktu dan berusaha memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan diperoleh hasil bahwa prestasi belajar fisika siswa yang belajar dengan model Siklus Belajar 5E lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan cara konvensional. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Siklus Belajar 5E terhadap prestasi belajar fisika. Saran Saran yang diajukan adalah model Siklus Belajar 5E dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran dikelas dalam upaya peningkatan prestasi belajar. Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model Siklus Belajar 5E dengan materi dan lokasi yang berbeda dan memperbaiki kelemahan pada penelitian ini serta sebagai pertimbangan model pembelajaran yang lebih efektif untuk dikembangkan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anton Pengaruh Penggunaan Model pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap Aktivitas Belajar dan hasil Belajar. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: PPs UPI. Fajaroh, F dan Dasna, W Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle). (Online), ( N_MODEL_SIKLUS_BELAJAR_LEARNING_CYCLE), diakses 29 Maret 2013).

6 Indrayana, U Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Maple. Tesis tidak diterbitkan. Garut: Program Pasca Sarjana, Prodi:Pendidikan matematika. Iskandar, S Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Konstruktivistik. Malang: Bayumedia Publishing. Krathwohl, D. (2002). A revision of Bloom's taxonomy: An overview. Theory Into Practice, 41(4), Retrieved. Kusumaningsih Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7e Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa SMA Pada Materi Usaha dan Energi. (online), ( di akses 24 Maret Munir Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Nursani Perbedaan Prestasi Belajar Fisika Yang Di Ajar Dengan Pembelajaran Kontekstual-Strategi PBL Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas X SMA LAB UM. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Rahayu, S Pembelajaran Kimia dengan pendekatan kontekstual. Makalah Disajikan Dalam Workshop Sosialisasi Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Madrasah Aliyah Universitas Negeri Malang. Malang Januari. Rifani, I Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Dan Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And Share Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pembelajaran Geografi Di SMA. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: PPs UPI. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung: Alfabeta. Sungkowo, B.T Statistika Sebagai Alat Analisis Data Penelitian. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press). Wahidin, D Pengembangan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi yang Menggunakan Modul Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Inkuiri

7 (PBKMI) bagi Guru Sekolah Dasar. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: PPs UPI. Wibowo, A Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: FPMIPA UPI. Winkel, W.S Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. Yuliati, L Model-model Pembelajaran Fisika. Malang: UM Press.