HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN HARGA DIRI REMAJA YANG MENGIKUTI SEKOLAH MODELLING
|
|
- Widya Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN HARGA DIRI REMAJA YANG MENGIKUTI SEKOLAH MODELLING M. Rinna Rosalia S. Dian Putri Permatasari, S. Psi., M.Si. Yoyon Supriyono, S. Psi., M.Psi. Program Studi Psikologi, FISIP Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT This research aims to find out the correlation, between body image and self-esteem in adolescents who followed the modeling school in Malang. This study used quantitative correlation. The sampling technique used purposive sampling study. The subjects in this study are 100 people. Data collection tools in the form of a questionnaire with Likert scale is a scale of body image and self-esteem scale. Assuming the test using test of normality and linearity test. Hypothesis test uses Pearson Product Moment correlation using SPSS 17. A correlation value of and significance of The result show there is a relationship between body image and self-esteem in adolescents who followed the modeling school in Malang. Keywords: adolescent, body image, modelling, self-esteem ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara body image dengan harga diri pada remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat hubungan. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Subjek yang digunakan berjumlah 100 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan skala likert yaitu skala body image dan skala harga diri. Uji asumsi menggunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment Pearson menggunakan SPSS 17 dengan nilai korelasi sebesar 0,636 dan signifikansi sebesar 0,000. Hasilnya yaitu terdapat hubungan antara body image dengan harga diri pada remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. Kata kunci : body image, harga diri, modelling, remaja 1
2 LATAR BELAKANG Modelling banyak menarik minat remaja dan banyak juga yang bermimpi untuk menjadi seorang model. Menurut Azhri (2012), dunia mode sering dikaitkan dengan ketampanan dan kecantikan. Arti model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yg (pekerjaannya) memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan ( Model perempuan biasa disebut peragawati, sedangkan model laki-lagi biasa disebut peragawan. Karier sebagai model itu tak panjang, rentang usia sekitar 8-10 tahun dan biasanya diawali ketika masih duduk di bangku SMP atau SMU (Hasan, 2008). Usia tersebut merupakan masa remaja dimulai pada usia 12 tahun sampai 21 tahun (Desmita, 2005). Setiap hari media massa menampilkan citra penampilan fisik yang ideal yang diwakili oleh model-model wanita bertubuh tinggi langsing serta modelmodel pria bertubuh tegap dan berotot. Oleh karena itu, secara tidak langsung penghargaan terhadap tubuh yang dimiliki seseorang akan terbentuk sesuai dengan tuntutan dari lingkungan sosialnya untuk berpenampilan menarik. Dalam perkembangan manusia, pasti mengalami pembentukan body image. Masa remaja dianggap sangat penting, dimana dalam proses peralihan dan masalah body image ini cenderung muncul ketika masa remaja (Henggaryadi, 2012). Apabila remaja tersebut mengikuti sekolah modelling yang ditutut tubuh proporsional sebagai syarat dasar yang harus dimiliki model. Adanya perubahan fisik yang dialami oleh remaja dapat dapat mempengaruhi body image individu. Kepedulian terhadap body image bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri seringkali dimulai saat pertengahan kanak-kanak atau lebih dini, dan makin kuat di masa remaja, dan dapat mengakibatkan usaha obsesif untuk mengendalikan berat badan (Papalia, 2009). Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya sehingga dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Karena body image yang positif akan meningkatkan nilai diri (self worth) seseorang, percaya diri (self confidance) serta mempertegas jati diri pada orang lain maupun dirinya sendiri, dan dari kesemuanya itu akan mempengaruhi harga diri seseorang (Henggaryadi, 2012). Setiap manusia memiliki kepedulian terhadap body image atau bisa disebut juga citra tubuh. Kepedulian terhadap body image sudah ada di dalam diri semenjak masa anak-anak dan masih terus ada 2
3 di masa remaja hingga masa dewasa. Keyakinan akan bentuk tubuh atau penampilan fisik yang ideal akan menjadi gambaran diri individu sebagai tampilan di lingkungan sosial mereka. Agustin berpendapat bahwa, body image adalah representasi internal seseorang mengenai penampilan tubuh bagian luar atau persepsi unik mengenai tubuhnya. Seseorang dapat memiliki body image yang positif dan dapat pula memiliki body image yang negatif (Agustin, 2011). Menurut Thompson dkk., body image atau citra tubuh meliputi perilaku (behavior), persepsi (perceptual), kognitif (cognitive), dan afektif (affective phenomena) (Thompson & Smolak, 2001). Harga diri (self-esteem) adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri (selfworth) atau gambaran diri (self-image). Rogers mengatakan bahwa sebab utama seseorang punya penghargaan diri yang rendah (atau rendah diri) adalah karena mereka tidak diberi dukungan emosional dan penerimaan sosial yang memadai (Santrock, 2008). Menurut Branden (1995), harga diri terbagi dalam dua aspek yaitu Self-efficacy (keefektifan diri). Berarti keyakinan dalam berfungsinya pemikiran, dalam kemampuan untuk berfikir, dalam proses dimana individu berfikir, dalam proses dimana individu menilai, memilih, memutuskan; keyakinan dalam kemampuan untuk memahami fakta-fakta yang berada dalam batasanbatasan minat dan kebutuhan yang diinginkan, kepercayaan diri yang kognitif, serta keadaan diri yang kognitif. Selfrespect (menghormati diri). Berarti suatu sikap tegas untuk menuju hak pribadi untuk hidup dan bahagia; kenyamanan dalam menegaskan pemikiran, keinginan, dan kebutuhan; perasaan bahwa suka cita adalah warisan yang paling alami (Afrinanda, 2009). Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dunia model menuntut para model untuk selalu berpenampilan sempurna. Oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara body image dengan harga diri pada remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara body image dengan harga diri pada remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. METODE Partisipan Dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan 100 orang remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang dengan kriteria yaitu, 3
4 remaja dengan batasan usia tahun dan yang mengikuti sekolah modelling minimal tiga bulan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang digunakan bersifat hubungan (korelasi), yaitu menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain (Darmawan, 2013). Instumen Penelitian a. Skala Body Image Peneliti mengumpulkan data melalui pengukuran skala yang dibuat sendiri, skala body image dengan jumlah 48 item. Pada proses pegguguran aitem hingga putaran kelima menghasilkan 29 aitem diterima. b. Skala Harga Diri Peneliti mengumpulkan data melalui pengukuran skala yang dibuat sendiri, skala harga diri dengan jumlah 42 item. Pada proses pegguguran aitem hingga putaran kelima menghasilkan 19 aitem diterima. c. Validitas dan Reliabilitas Jenis pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat expert judgement (Azwar, 2013). Pengujian reliabilitas menggunakan internal consistency dengan formula alpha (α), data untuk menghitung koefisien reliabilitas lewat sekali penyajian (Azwar, 2013). Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Koefisien Keterangan Alpha Body Image 0,908 Reliabel Harga Diri 0,875 Reliabel Berdasarkan tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa kedua variabel dari penelitian ini memiliki nilai koefisien alpha > 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat diandalkan. HASIL a. Hasil Analisa Deskripsi Data Tabel 2. Deskripsi Data Variabel Variabel Statistik Hipotetik Empirik Body Image Skor Minimum Skor Maksimum Mean Standar Deviasi Harga Diri Skor Minimum Skor Maksimum Mean Standar Deviasi Dari pengolahan analisis deskriptif pada tabel 2, diketahui skor empirik untuk variabel body image memiliki rata-rata yang berarti bahwa subjek 4
5 yang ada memiliki body image cukup baik/positif. Nilai terendah dari nilai empirik adalah 54 dengan nilai tertinggi sebesar 100, sedangkan standar deviasinya sebesar Skor hipotetik variabel body image diperoleh dari perhitungan manual. Total aitem dalam skala variabel body image adalah 29 aitem. Skor terendah untuk pilihan jawaban adalah 1, dan skor tertinggi untuk pilihan jawaban adalah 4, sehingga dapat diperoleh total nilai terendah/minimum = 1 x 29 = 29 dan total nilai tertinggi/maksimum = 4 x 29 = 116. Untuk luas sebarannya adalah = 87, dengan demikian dapat diketahui satuan deviasi standarnya bernilai SD = 87/6 = 14.5, dan rata-rata/mean hipotetiknya adalah µ = = Dari pengolahan data diketahui skor empirik untuk variabel harga diri memiliki rata-rata yang berarti bahwa subjek yang ada memiliki harga diri yang cukup baik. Nilai terendah dari nilai empirik adalah 40 dengan nilai tertinggi 66, sedangkan standar deviasinya sebesar Skor hipotetik variabel harga diri diperoleh dari perhitungan manual. Total aitem dalam skala variabel harga diri adalah 19 aitem. Skor terendah untuk pilihan jawaban adalah 1, dan skor tertinggi untuk pilihan jawaban adalah 4, sehingga dapat diperoleh total nilai terendah/minimum = 1 x 19 = 19 dan total nilai tertinggi/maksimum = 4 x 19 = 76. Untuk luas sebarannya adalah = 57, dengan demikian dapat diketahui satuan deviasi standarnya bernilai SD = 57/6 = 9.5 dan rata-rata/mean hipotetiknya adalah µ = = b. Hasil Uji Normalitas dan Linier Dalam penelitian ini, teknik statistik yang diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17 for Windows. Setelah dilakukan uji normalitas, hasil uji normalitas yang didapatkan pada tabel berikut: Variabel Body Image Harga Diri Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Nilai K-S Sig. Keterangan Distribusi normal Distribusi normal Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov untuk variabel body image adalah sebesar yang berarti bahwa skala variabel body image terdistribusi secara normal karena >
6 Sedangkan nilai kolmogorov-smirnov untuk variabel harga diri adalah sebesar yang berarti bahwa skala variabel harga diri juga terdistribusi secara normal karena nilainya > Dapat disimpulkan bahwa uji normalitas kedua variabel terpenuhi. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan uji F yang dihitung dengan bantuan SPSS versi 17 for windows. Hasil peghitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Hasil Uji Linieritas Deviation from Linierity F Hitung Signifikan Berdasarkan tebel 4, dapat dilihat bahwa nilai signifikan uji F sebesar Nilai signifikansi ini lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditentukan, yaitu 0.05 (0.521 > 0.05) dengan demikian dapat dikatakan bahwa distribusi data penelitian ini linier atau memiliki hubungan garis lurus dan uji linieritas terpenuhi. c. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil pengujian korelasi product moment yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut: Body Image Harga Diri Tabel 5. Hasil Uji Korelasi Product Moment Body Image Harga Diri Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N Pearson Correlation.636 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada model korelasi ini sebesar dan signifikansi sebesar Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0.05 maka dapat dikatakan bahwa pengujian berpengaruh signifikan. Dapat disimpulkan bahwa body image ada hubungan secara signifikan terhadap harga diri remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi body image, maka semakin tinggi harga diri, sebaliknya semakin rendah body image, maka semakin rendah harga diri. DISKUSI Hasil uji hipotesis mendapatkan nilai signifikansi penelitian ini sebesar 0,636 dan signifikansi sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa body image ada hubungan secara signifikan terhadap harga diri remaja yang mengikuti sekolah 6 modelling di Malang.
7 Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi body image, maka semakin tinggi harga diri, sebaliknya semakin rendah body image, maka semakin rendah harga diri. Hal tersebut didukung pernyataan Harter mengenai menurunnya harga diri perempuan di masa remaja awal adalah karena mereka memiliki body image yang lebih negatif selama mengalami perubahan pubertas, dibandingkan remaja laki-laki (Santrock, 2007). Family Healt Study menemukan bahwa harga diri menurun antara remaja perempuan dari usia 12 hingga 17 tahun. Sebaliknya, harga diri meningkat diantara remaja laki-laki dari usia 12 hingga 14 tahun, kemudian menurun hingga usia sekitar 16 tahun, sebelum akhirnya meningkat lagi. Mengenai menurunnya harga diri perempuan di masa remaja awal adalah karena mereka memiliki body image yang lebih negatif selama mengalami perubahan pubertas, dibandingkan remaja laki-laki (Santrock, 2007) Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sama yaitu ada hubungan antara kedua variabel walaupun subjek penelitian berbeda. Menurut Kimmel dan Wainer (dalam Henggaryadi, 2012) dikarenakan body image yang positif akan meningkatkan nilai diri (self worth) seseorang, percaya diri (self confidance) serta mempertegas jati diri pada orang lain maupun dirinya sendiri, dan dari kesemuanya itu akan mempengaruhi harga diri seseorang. Menurut Frey & Carlock individu yang memiliki harga diri positif akan menilai dirinya sebagai seseorang yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan keunikan (Anindyajati, 2004). KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan body image ada hubungan secara signifikan terhadap harga diri remaja yang mengikuti sekolah modelling di Malang. dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi body image, maka semakin tinggi harga diri, sebaliknya semakin rendah body image, maka semakin rendah harga diri. Bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan lebih memperhatikan dalam menyusun alat ukur dan lebih memperhatikan lagi waktu dan kondisi saat pengambilan data. sehingga tidak mengulur waktu penelitian. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti body image atau harga diri pada remaja yang mengikuti sekolah modelling sebaiknya lebih mengembangkan atau menyempurnakan penelitian dengan mengaitkan dengan variabel lain. 7
8 DAFTAR PUSTAKA Afrianda, Yuriska. (2009). Self-Esteem Pada Wanita Usia Dewasa Awal Yang Berkerja Sebagai Waiters Di Bar. Jurnal. Agustin, Rizki. (2011). Body Image Remaja Wanita Bertato. Jurnal. Anindyadjati, Maharsi. (2004). Peran Harga Diri Terhadap Asertivitas Remaja Penyalahguna Narkoba (Penelitian Pada Remaja Penyalahguna Narkoba Di Tempat-Tempat Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba). Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1. Jurnal. Azhri. (2012). Tentang Model Atau Peragawati. (Online). /29/tentang-model-atau-peragawati. Tanggal diakses 12 Desember Azwar, Saifuddin. (2013a). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. (2013b). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.. (2013c). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Branden, Nathaniel. (1995). The Six Pillars Of Self-Esteem. New York: Bantam Book. Diunduh 10 Januari Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Raja Rosda Karya. Hasan, Jamal. & Setyawan, Arzetti B. (2008). Model Portfolio: Semua yang Kamu Perlukan Kamu Tahu Untuk Jadi Model. Jakarta Selatan: Gagas Media. Hasan, Iqbal. (2009). Analisa Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Henggaryadi, Galuh. (2012). Hubungan Antara Body Image Dengan Harga Diri Pada Remaja Pria Yang Mengikuti Latihan Fitness/Kebugaran. Jurnal. Papalia, Old, Feldman. (2009). Human Development, Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika. Ridha, Muhammad (2012). Hubungan Antara Body Image Dengan Penerimaan Diri Pada Mahasiswa Aceh Di Yogyakarta. Vol.I. No.1. Jurnal. Santrock, John W. (2007). Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta : Erlangga. Thompson, J. Kevin. & Smolak, Linda. (2001). Body Image, Eating Disorders, and Obesity inyouth Assessment, Prevention, and Treatment. Washington, DC. American Psychological Association Wikipedia. (2013). Peragawan (Pekerjaan). wan_(pekerjaan). Tanggal diakses 12 Desember
9 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan oleh penelitian adalah persiapan penelitian terlebih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun
A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Sampel dalam penelitian ini adalah 72 di PT. Arunee Inti Selaras Tour and Travel di kota Batam. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran 2013 2014 2. Sampel Kelas populasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR ARTIKEL JURNAL SKRIPSI
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek daam penelitian ini adalah 98 mahasiswa Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gadingrejo semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa tepatnya di Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah yang sedang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian adalah santri yang tinggal di pondok mahasiswa tepatnya di Pondok Pesantren Putri An-Nuriyah yang sedang menempuh kuliah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KELAS V ARTIKEL JURNAL
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD KELAS V ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal
Lebih terperinciPERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun
29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.
76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013
14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian
Lebih terperinciHubungan Antara Body Image dan Self-Esteem. Pada Dewasa Awal Tuna Daksa. Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012
Hubungan Antara Body Image dan Self-Esteem Pada Dewasa Awal Tuna Daksa Dahlia Nur Permata Sari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, 2012 Abstrak. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh body image
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 dan VII 7 di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN ORANG TUA ANAK AUTISME
1 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN ORANG TUA ANAK AUTISME Emylia Prayitna emy.mutz92@gmail.com Sumi Lestari Yoyon Supriyono Program Studi Psikologi, FISIP Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mematangkan konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah Semarang. Rumah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode dalam penelitian ini, yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SALES PROMOTION PT. NUTRIFOOD INDONESIA. Disusun oleh : KUMALA SARI
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SALES PROMOTION PT. NUTRIFOOD INDONESIA Disusun oleh : KUMALA SARI Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Intisari Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil
13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA
HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA Dwini Aisha Royyana, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Ketidakpuasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang di teliti adalah :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian, maka penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional. Untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8
26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperincimereka. Menurut Schouten (2007), Facebook merupakan salah satu media yang dapat menstimuli terjadinya self disclosure (pengungkapan diri) Perkembangan
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI Putri Ratna Juwita Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no.
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 15 Kota Bandung. SMP Negeri 13 Bandung merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode
BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode
Lebih terperinci