ANALISIS KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA Rizka Sulistiyoningrum, Eva Andayani Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ABSTRAK Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan total sampling untuk responden tenaga kependidikan dan dosen, sedangkan untuk mahasiswa menggunakan non-probability sampling dan pengambilan sampel secara accidental sehingga responden yang diperoleh adalah 96 mahasiswa STIA- LAN Jakarta. Di samping itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan Pembantu Ketua Administrasi STIA-LAN Jakarta dengan menggunakan daftar pertanyaan seperti yang ada dalam kuesioner. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori mengenai manajemen kinerja, kinerja, dan penilaian kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja tenaga kependidikan berdasarkan persepsi beberapa narasumber, yakni tenaga kependidikan, dosen, dan mahasiswa yang didukung oleh hasil wawancara dengan pembantu ketua administrasi adalah cukup baik. Walaupun demikian, masih perlu adanya peningkatan kinerja tenaga kependidikan dari segi inisiatif, kecekatan mental, dan keterbatasan pelayanan bagi mahasiswa dan dosen di malam hari. Kata Kunci: Manajemen Kinerja; Kinerja; Penilaian Kinerja ABSTRACT This paper aims to describe the employee performance at Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta. Approach used in this study is quantitative method which based on surveying total sampling of educational personnels and lecturers, and nonprobabilty and accidental sampling for respondens from student circle, which has obtained 96 students of STIA-LAN Jakarta. In addition, the researcher has also interviewed Chief/Chairman s Assistant of STIA-LAN Jakarta with similar questions as ones in the questionnaire. Theories used in this research are performance management theory, performance theory, and performance appraisal theory. The result of this research has shown that performance of educational personnel based on some perceptions, which are educational personnel, lecturers and students, and also supported by the interview with Chief/Chairman s Assistant of STIA-LAN Jakarta, is quite good. However, there is still a need to increase the performance of educational personnels in terms of initiative, mental dexterity, and limited services for students and lecturers in the evenings. Key Word: Performance Management; Performance; Performance Appraisal 1

2 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Organisasi membutuhkan sumber daya guna mewujudkan tujuan organisasi. Salah satu sumber utama organisasi yaitu sumber daya manusia. Peranan sumber daya manusia organisasi tidak hanya dilihat melalui produktivitas, melainkan dapat pula dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Sumber daya manusia di organisasi sektor publik adalah Pegawai Negeri Sipil, yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, secara jujur dan adil dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintah dan pembangunan. Pegawai negeri sipil diharapkan dapat berkinerja baik, memahami dan melaksanakan uraian tugas secara profesional. Keberhasilan organisasi sektor publik agar berkinerja baik adalah apabila memiliki pegawai yang berkualitas. Pengukuran terhadap kinerja organisasi sektor publik menjadi sangat penting karena pengukuran kinerja memiliki kaitan yang erat dengan akuntabilitas publik. Hasil kerjanya harus dilaporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban kinerja. Kehadiran organisasi publik untuk memperbaiki kehidupan pada masyarakat, yaitu melalui pemberian pelayanan terbaik yang sering kali sulit diukur dengan ukuran finansial, namun paling tidak dapat diukur dengan tingkat kepuasan pelanggan atau masyarakat (Roro ; 2010). Gambaran tersebut menunjukkan bahwa kinerja merupakan akibat dari suatu kondisi tertentu dalam organisasi. Kinerja tidak muncul dengan sendirinya melainkan hasil dari usaha yang diberikan oleh pegawai dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Hal demikian yang mendasari bahwa setiap organisasi pendidikan tinggi pada hakikatnya ingin memiliki pegawai dengan kinerja baik, termasuk di STIA-LAN Jakarta. STIA-LAN Jakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Lembaga Administrasi Negara. Perguruan Tinggi Kedinasan merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi tertentu di mana memiliki tujuan untuk menarik kader calon pegawai instansi dan bersifat mengikat, namun STIA-LAN Jakarta berbeda karena tidak memiliki ikatan dinas dengan instansi pemerintah dan tidak menarik kader calon pegawai instansi yang bersifat mengikat. Hal yang membedakan STIA-LAN Jakarta dengan Perguruan Tinggi Kedinasan yang lain yaitu syarat untuk menjadi calon mahasiswa ataupun mahasiswa lama di sana sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri dari lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, BUMN, BUMD, TNI/POLRI, dan Lembaga Perbankan atau Keuangan Milik Pemerintah ( 2

3 Sumber daya manusia di STIA-LAN Jakarta terdiri atas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pekerjaan tenaga kependidikan meliputi segala aspek yang berhubungan dengan tugas-tugas administrasi yang dilaksanakan pegawai terutama mengenai pelayanan kepada mahasiswa atau dosen baik dibidang akademik, kemahasiswaan, keuangan maupun bidang administrasi umum lainnya. Hal tersebut tidak berlaku untuk tenaga pendidik karena tenaga pendidik tidak memiliki tanggung jawab pelayanan yang lebih luas dibandingkan dengan tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan memiliki tanggung jawab yang lebih luas dalam memberikan pelayanan kepada atasan, rekan kerja, dosen, dan mahasiswa STIA-LAN Jakarta. Kemudian tenaga pendidik hanya fokus dalam pembelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melaksanakan pendidikan proses belajar mengajar, melakukan kegiatan penelitian, dan mengabdikan ilmunya kepada masyarakat. Pada hakekatnya, peranan tenaga kependidikan dalam melaksanakan pekerjaan seharihari sangatlah penting, karena tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor pendukung yang paling utama untuk menunjang semua kegiatan di STIA-LAN Jakarta. Apabila melihat pada pelaksanaan kerja tenaga kependidikan dalam melayani mahasiswa dan dosen, terlihat bahwa jumlah tenaga kependidikan STIA-LAN Jakarta tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang ada ketika melayani mahasiswa yang berjumlah ribuan. Di samping itu, permasalahan lain yang juga dihadapi oleh STIA-LAN Jakarta adalah berkaitan dengan kinerja tenaga kependidikan yang mana kinerja tenaga kependidikan dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawabnya akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kinerja tenaga kependidikan perlu diperhatikan secara adil, sehingga tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, namun STIA-LAN Jakarta belum pernah menilai secara keseluruhan kinerja tenaga kependidikan. Selama ini pengukuran kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta lebih menitikberatkan pada tingkat kedisplinan pegawai, yaitu melalui tingkat kehadiran pegawai. Dengan demikian, skripsi ini mengambil judul Analisis Kinerja Tenaga Kependidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta. 2. Pokok Permasalahan Berpijak dari permasalahan yang terjadi di STIA-LAN Jakarta mengenai kinerja tenaga kependidikan, maka pokok permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah: Bagaimana kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta? 3

4 3. Tujuan Penelitian Berdasarkan judul yang diambil peneliti, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk menganalisis bagaimana kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta. B. TINJAUAN TEORITIS Pada umumnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam. Beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian pekerjaan, sementara sebagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agar terdapat kejelasan mengenai kinerja, maka di bawah ini akan dipaparkan beberapa pengertian mengenai kinerja, antara lain Mahsun (2006;25) mengemukakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Hal yang berbeda dikemukakan oleh Mangkunegara (2004;67), kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator merupakan alat yang dipergunakan untuk menjelaskan mengenai suatu kondisi tertentu, misalnya apabila suatu hasil pekerjaan dikatakan bagus, apa yang digunakan untuk menjelaskan mengenai hal yang disebut bagus tersebut (Moeheriono, 2009;74). Adapun, enam aspek indikator kinerja yang merupakan bidang prestasi kunci bagi organisasi yang bersangkutan. Bidang prestasi kunci tersebut ialah (Sutrisno, 2009;167): a. Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan; b. Pengetahuan pekerjaan: tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja; c. Inisiatif: tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah yang timbul; d. Kecekatan mental: tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada; e. Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan; f. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran. 4

5 Kemudian, faktor yang memengaruhi kinerja menurut Henry Simamora (dalam Mangkunegara, 2004;67), yaitu: a. Faktor individual yang terdiri atas: kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi, b. Faktor psikologis yang terdiri atas: persepsi, attitude, personality, pembelajaran, motivasi, dan c. Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, job design. Kinerja pegawai dapat dinilai berdasarkan beberapa metode. Adapun metode penilaian kinerja menurut Mondy (2008;26), yakni: Metode Penilaian Kinerja Umpan Balik 360 Derajat (360 Feedback Method). Metode ini merupakan metode penilaian kinerja populer yang melibatkan masukan evaluasi dari banyak level baik dari dalam organisasi maupun dari sumber-sumber eksternal. Dalam metode ini orang-orang di sekitar pegawai yang dinilai bisa ikut serta memberikan nilai, antara lain kepala bagian, pegawai itu sendiri, atasan, bawahan, anggota tim, dan pelanggan internal atau eksternal. C. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan total sampling untuk responden tenaga kependidikan dan dosen, sedangkan untuk mahasiswa menggunakan non-probability sampling dan pengambilan sampel secara accidental sehingga responden yang diperoleh adalah 96 mahasiswa STIA- LAN Jakarta. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu analisis univariat. Peneliti hanya menggunakan satu variabel, yaitu kinerja pegawai. Seluruh sub indikator dari variabel yang digunakan kemudian dianalisis dan dikalkulasikan untuk menentukan tingkat pencapaian kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta, yaitu apakah baik cukup baik atau buruk. Cara mengukur keberhasilan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan tabel frekuensi dari hasil penyebaran kuesioner berdasarkan banyaknya indikator yang diukur menggunakan skala likert. Skala likert berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap seorang responden terhadap pernyataan tersebut. Pembobotan kuesioner menggunakan Skala Likert, terdiri atas sejumlah pernyataan dengan kategori jawaban, mulai dari sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kuesioner diisi oleh 28 tenaga kependidikan, 23 dosen tetap, dan 96 mahasiswa STIA-LAN Jakarta. Dari hasil skala likert akan dikategorikan berdasarkan pembagian nilai rata-rata dari 5

6 nilai terendah (17) dan nilai tertinggi (68). Di bawah ini merupakan batasan nilai dari kategori yang tersedia. Pembagian Kategori Keseluruhan KATEGORI BATASAN NILAI Buruk 17 < x 34 Cukup Baik 35 < x 51 Baik 52 < x 68 Sumber: Olahan Peneliti, Mei 2013 D. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja tenaga kependidikan berdasarkan persepsi dari kelompok responden tenaga kependidikan, mahasiswa, dan dosen adalah cukup baik. Di bawah ini merupakan tabel kategori penilaian berdasarkan ke-enam indikator yang terdapat pada variabel kinerja. Variabel kinerja dalam penelitian ini diukur melalui enam indikator (Sutrisno, 2009;167), yang terdiri atas: 1. Hasil kerja; 2. Pengetahuan kerja; 3. Inisiatif; 4. Kecekatan mental; 5. Sikap; 6. Disiplin waktu & absensi. Tabel Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Hasil Kerja Tenaga Mahasiswa Dosen No Kategori Kependidikan Frek % Frek % Frek % 1 Buruk , Cukup Baik 13 46, , ,3 3 Baik 15 53, ,8 5 21,7 Total

7 Tabel Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Pengetahuan Kerja Tenaga No Kategori Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek % Frek % Frek % 1 Buruk ,1 1 4,3 2 Cukup Baik 15 53, , ,9 3 Baik 13 46, ,1 5 21,7 Total Tabel Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Inisiatif Tenaga No Kategori Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek % Frek % Frek % 1 Buruk 3 10, ,3 9 39,1 2 Cukup Baik 21 75, , ,8 3 Baik 4 14, ,5 3 13,0 Total Tabel Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Kecekatan Mental Tenaga No Kategori Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek % Frek % Frek % 1 Buruk 2 7, ,8 6 26,1 2 Cukup Baik 21 75, , ,9 3 Baik 5 17, ,5 3 13,0 Total

8 Tabel Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Sikap No Kategori Tenaga Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek % Frek % Frek % 1 Buruk Cukup Baik 12 42, , ,6 3 Baik 16 57, ,0 7 30,4 Total Jawaban Responden Berdasarkan Indikator Disiplin Waktu dan Absensi No Kategori Tenaga Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek % Frek % Frek % 1 Buruk ,1 3 13,0 2 Cukup Baik 13 46, , ,6 3 Baik 15 53, ,6 4 17,4 Total Distribusi Frekuensi Penilaian Tenaga Kependidikan STIA-LAN Jakarta n = 28 Kategori Hasil Kerja Pengetahuan Kerja Frekuensi Jawaban Inisiatif Kecekatan Mental Sikap Disiplin Waktu & Absensi Buruk Cukup Baik Baik

9 Distribusi Frekuensi Penilaian Mahasiswa STIA-LAN Jakarta n = 96 Kategori Buruk Cukup Baik Baik Hasil Kerja Pengetahuan Kerja Frekuensi Jawaban Inisiatif Kecekatan Mental Sikap Disiplin Waktu & Absensi Distribusi Frekuensi Penilaian Dosen STIA-LAN Jakarta n = 23 Kategori Buruk Cukup Baik Baik Hasil Kerja Pengetahuan Kerja Frekuensi Jawaban Inisiatif Kecekatan Mental Sikap Disiplin Waktu & Absensi Total Skor Penilaian Kinerja Setiap Jenis Responden Tenaga No Kategori Kependidikan Mahasiswa Dosen Frek Persen Frek Persen Frek Persen 1 Buruk Cukup Baik 6 21, , ,6 3 Baik 22 78, ,3 7 30,4 Total

10 E. PEMBAHASAN Hasil kerja merupakan indikator pertama mengenai tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh mana pengawasan dilakukan (Sutrisno, 2009;167). Indikator tersebut digunakan untuk dapat mengetahui kinerja tenaga kependidikan dilihat dari perspektif tenaga kependidikan yang berjumlah 28, mahasiswa berjumlah 96, dosen berjumlah 23, dan Pembantu Ketua Administrasi. Adapun subindikator dari indikator hasil kerja, antara lain: 1. Ketelitian Kerja (Kualitas Kerja); 2. Kerapihan Kerja (Kualitas Kerja); 3. Kesesuaian Penyelesaian Pekerjaan dengan Waktu (Kuantitas Kerja); 4. Kesesuaian Penyelesaian Pekerjaan dengan Prosedur dan Peraturan (Kuantitas Kerja). Pengetahuan kerja merupakan indikator kedua mengenai tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja (Sutrisno, 2009;167). Indikator tersebut digunakan untuk dapat mengetahui kinerja tenaga kependidikan dilihat dari perspektif tenaga kependidikan itu sendiri, mahasiswa, dosen, dan Atasan. Selanjutnya, suubindikator dari indikator ini, antara lain: 1. Pemahaman Tugas; 2. Penguasaan Tugas; 3. Kecakapan (Mampu) Menggunakan Komputer. Inisiatif merupakan indikator ketiga mengenai tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah yang timbul (Sutrisno, 2009;167). Indikator tersebut digunakan untuk dapat mengetahui kinerja tenaga kependidikann dilihat dari perspektif tenaga kependidikan itu sendiri, mahasiswa, dosen, dan Atasan. Adapun subindikator dari indikator ini, yaitu: menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah. Kecekatan mental merupakan indikator keempat mengenai tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada (Sutrisno, 2009:167). Indikator kecekatan mental digunakan untuk dapat mengetahui kinerja tenaga kependidikan dilihat dari perspektif tenaga kependidikan itu 10

11 sendiri, mahasiswa, dosen, dan Atasan. Adapun subindikator dari indikator ini, yaitu: kecepatan dalam menerima dan memahami instruksi kerja. Sikap merupakan indikator kelima mengenai tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan (Sutrisno, 2009;167). Indikator sikap digunakan sebagai subindikator agar dapat mengetahui kinerja tenaga kependidikan dilihat dari perspektif tenaga kependidikan itu sendiri, mahasiswa, dosen, dan Atasan. Kemudian, frekuensi jawaban responden terdiri atas empat kategori, yaitu: kategori jawaban STS (Sangat Tidak Setuju), kategori jawaban TS (Tidak Setuju), kategori jawaban S (Setuju), dan kategori jawaban SS (Sangat Setuju). Adapun subindikator dari indikator ini, terdiri atas: 1. Semangat dalam bekerja; 2. Ramah terhadap lingkungan sekitar; 3. Kerja sama dengan rekan kerja; 4. Koordinasi antar unit kerja; 5. Dapat diandalkan; 6. Bertanggung jawab memperbaiki kesalahan. Disiplin waktu dan absensi merupakan indikator terakhir mengenai tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran (Sutrisno, 2009;167). Subindikator dari indikator ini, yaitu: 1. Ketepatan waktu masuk dan pulang kantor; 2. Tingkat kehadiran kerja yang tinggi. Seluruh subindikator dari ke-enam indikator di atas, kemudian dianalisis dan dikalkulasikan untuk menentukan tingkat pencapaian kinerja tenaga kependidikan di STIA- LAN Jakarta, yaitu apakah baik, cukup baik atau buruk menurut persepsi tenaga kependidikan, mahasiswa dan dosen. Hasilnya adalah apabila nilai dari masing-masing indikator tersebut Sangat Setuju (SS) maka responden menilai kinerja dari tenaga kependidikan dikategorikan memiliki kinerja yang baik, apabila mayoritas responden memilih kategori Setuju (S) maka responden menilai kinerja tenaga kependidikan cukup baik, sedangkan apabila nilai masing-masing indikator tersebut Tidak Setuju (TS) atau Sangat Tidak Setuju (STS) maka responden menilai kinerja tenaga kependidikan dikategorikan memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk. 11

12 Merujuk pada tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Tenaga Kependidikan STIA-LAN Jakarta, mayoritas tenaga kependidikan yang menilai dirinya sudah baik dalam bekerja, yakni terlihat dalam indikator hasil kerja, sikap, dan disiplin waktu & absensi. Disisi lain, penilaian untuk kategori cukup baik menurut tenaga kependidikan, yaitu terletak pada indikator pengetahuan kerja, inisiatif, dan kecekatan mental. Indikator hasil kerja dinilai baik karena pada informasi sebelumnya oleh Pembantu Ketua Administrasi Umum telah diketahui bahwa hasil kerja dari tenaga kependidikan tergantung dari latar belakang pendidikan pegawai yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan mempunyai latar belakang yang biasa, maka bekerjanya semampu yang bersangkutan bekerja. Selanjutnya, tabel di atas menunjukkan bahwa dari informasi sebelumnya diketahui bahwa tenaga kependidikan sudah memiliki sikap yang baik dikarenakan unit administrasi yang notabennya merupakan unit pelayanan, dituntut bersikap ramah terhadap mahasiswa dan dosen dalam memberikan pelayanan. Kemudian, mengenai disiplin waktu dan absensi diketahui bahwa tenaga kependidikan telah masuk dan pulang kantor tepat waktu. Tenaga kependidikan juga memiliki kehadiran kerja yang tinggi, karena apabila tidak, maka akan dipotong gajinya sesuai dengan tunjangan kinerja yang berlaku sejak awal tahun Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Mahasiswa STIA-LAN Jakarta dapat diketahui bahwa, mayoritas penilaian mahasiswa mengarah pada kategori cukup baik dan beberapa mahasiswa juga menilai baik pada setiap dimensinya. Akan tetapi dari ke-enam indikator tersebut masih terdapat beberapa mahasiswa yang menilai tenaga kependidikan itu buruk, yakni kecendrungannya terlihat pada indikator inisiatif dan kecekatan mental, sedangkan untuk indikator hasil kerja, pengetahuan kerja, dan disiplin waktu hanya 2-3 mahasiswa yang menilai buruk. Melalui wawancara dengan salah satu senat mahasiswa sebelumnya, diketahui bahwa adanya tenaga kependidikan yang kurang dalam inisiatif dan kurang cepat menerima permohonan pelayanan dari mahasiswa dikarenakan tidak semua kualitas kerja tenaga kependidikan itu serupa, termasuk dalam menerima dan memahami permohonan pelayanan terhadap mahasiswa. Menurut penilaian dosen pada tabel Distribusi Frekuensi Penilaian Dosen STIA-LAN Jakarta dapat dipaparkan bahwa kecendrungan penilaian dosen mengarah pada kategori cukup baik dan juga terdapat beberapa dosen yang menilai kategori baik di setiap indikator. Di samping itu, adanya penilaian dosen untuk kategori buruk juga serupa dengan penilaian dari tenaga kependidikan dan mahasiswa, yakni mayoritas terlihat pada indikator inisiatif dan 12

13 kecekatan mental. Dari hasil wawancara oleh Pembantu Ketua Administrasi Umum sebelumnya, diketahui bahwa tidak semua pegawai memiliki kompetensi yang serupa. Adapun pegawai yang kurang berinisiatif dan kurang memiliki kemampuan dan kecepatan dalam menerima dan memahami permohonan pelayanan terhadap dosen atau mahasiswa dikarenakan faktor pendidikan dan faktor menuju usia pensiun pegawai. Namun demikian, mayoritas pegawai di STIA-LAN Jakarta sudah dapat berinisiatif dan cekat dalam menerima permohonan pelayanan dari atasan, mahasiswa, dan dosen. Selama melaksanakan pekerjaan rutin sehari-hari, pegawai bekerja tanpa menunggu perintah dari atasan, kecuali untuk menangani urusan yang memang harus dengan persetujuan dan koordinasi langsung dengan atasan. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa kinerja pegawai menurut teori Sutrisno (2009;167) dapat dilihat dari enam indikator, yaitu: hasil kerja, pengetahuan kerja, inisiatif, kecekatan mental, sikap, dan disiplin waktu & absensi. Melalui hasil tabel Total Skor Penilaian Kinerja Setiap Jenis Responden dapat diinterpretasikan bahwa secara umum kinerja tenaga kependidikan adalah cukup baik. Penilaian cukup baik ini diasumsikan oleh dosen dan mahasiswa, sedangkan tenaga kependidikan yang menilai diri sendiri (self assesment) berasumsi bahwa kinerjanya sudah baik. STIA-LAN Jakarta belum memiliki suatu metode untuk mengukur kinerja sumber daya manusia yang baku, dan bersifat komprehensif atau menyeluruh. STIA-LAN belum memiliki komponen yang harus dijadikan target untuk menilai kinerja tenaga kependidikan. Dari keseluruhan hasil kinerja yang telah dipaparkan sebelumnya diketahui bahwa kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta tergantung dari faktor pendidikan, faktor usia, dan faktor kesehatan tenaga kependidikan yang bersangkutan. Faktor pendidikan dibutuhkan untuk menambah kompetensi tenaga kependidikan untuk memahami dan menguasai semua arahan melakukan pekerjaan dari Atasan. Faktor usia turut menjadikan tenaga kependidikan yang sudah menuju masa usia pensiun agak kurang dalam menerima permohonan pelayanan dari dosen dan mahasiswa dan hanya mengerjakan pekerjaan teknis. Kemudian faktor kesehatan juga memengaruhi kinerja tenaga kependidikan karena apabila terdapat tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta yang sedang sakit, maka Atasan juga harus menyesuaikan pekerjaan yang akan dilakukan oleh tenaga kependidikan tersebut. 13

14 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta diperoleh berdasarkan penilaian dari segala arah. Hal demikian senada dengan salah satu metode penilaian kinerja menurut Mondy (2008;26), yaitu metode Penilaian Umpan Balik 360 Derajat (360 Feedback Method). Metode ini merupakan metode penilaian kinerja populer yang melibatkan masukan evaluasi dari banyak level baik dari dalam organisasi maupun dari sumber-sumber eksternal (penerima pelayanan). Dalam metode ini orang-orang di sekitar tenaga kependidikan yang dinilai bisa ikut serta memberikan penilaiannya, antara lain Atasan (Pembantu Ketua Administrasi Umum), tenaga kependidikan itu sendiri dan penerima pelayanan dari tenaga kependidikan, yakni dosen dan mahasiswa, sehingga tidak menyebabkan pandangan subjektif terhadap kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta. F. SIMPULAN Berdasarkan penelitian mengenai Analisis Kinerja Tenaga Kependidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta dapat ditarik kesimpulan bahwa: Secara keseluruhan kinerja tenaga kependidikan berdasarkan persepsi dari kelompok responden tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa dan didukung oleh hasil wawancara oleh pembantu ketua administrasi umum adalah cukup baik. Walaupun demikian, masih perlu adanya peningkatan kinerja tenaga kependidikan dari segi kecekatan mental, inisiatif, dan keterbatasan pelayanan bagi mahasiswa dan dosen di malam hari. G. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka berikut ini akan disampaikan beberapa rekomendasi yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, khususnya dalam rangka mendorong terciptanya kerja tenaga kependidikan yang efisien dan efektif di STIA-LAN Jakarta, antara lain sebagai berikut: a. Untuk mengatasi kurangnya kecekatan mental dari tenaga kependidikan, sebaiknya STIA- LAN Jakarta memberikan pelatihan dan pengarahan lebih sering terhadap tenaga kependidikan sesuai dengan bidang tugas pekerjaan. 14

15 b. Untuk mengatasi masalah inisiatif dari tenaga kependidikan, sebaiknya pimpinan memberikan dorongan kepada tenaga kependidikan dengan memperhatikan gagasan atau saran dari tenaga kependidikan, sehingga menunjang tercapainya kinerja yang lebih baik. c. Untuk mengatasi keluhan dosen dan mahasiswa mengenai keterbatasan pelayanan di malam hari, sebaiknya STIA-LAN Jakarta menambahkan jumlah tenaga kependidikan yang bertugas piket di malam hari. KEPUSTAKAAN Buku: Mahsun, Mohamad. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Cetakan Kedua). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Mangkunegara, Prabu, Anwar. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Cetakan pertama). Bogor: Ghalia Indonesia Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Media Group Sumber Lain: Rukmini Widiaswari, Roro. (2010). Hubungan Antara Faktor Kemampuan Dengan Kinerja Pegawai Kecamatan Banjarbaru Kota. Makalah. Tenaga Pengajar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Achmad Yani. Di publikasikan. Banjarmasin 15

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di latar belakangi keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri pada tanggal

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Lumajang (The Influence Of Compensation And Motivation On The Job Satisfaction And Employees Performance Of Perusahaan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan) PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan) Neno Apriyanto Kusuma Mochammad Djudi Arik Prasetya Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) Teguh Retnoningsih Bambang Swasto Sunuharjo Ika Ruhana Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan manajemen

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu terhadap terselenggaranya proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah dipandang sebagai sumber daya yang penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Manusia sebagai kunci keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH OLEH: NIDYA SHELVIE NIM: 03831 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Daerah Lamongan) Kenda Laksa Shaylendra Mochamad Djudi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan keberhasilan perusahaan, untuk mencapai tujuannya. Kini dunia sedang menghadapi era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan berpengaruh bagi kelangsungan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (4): 626-635 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO. 1 ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO Ridwan 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Kinerja Pegawai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang berkualitas dan profesional dalam pengelolaannya sangat diperlukan, karena berhasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Penilaian Prestasi Kerja a. Pengertian Prestasi Kerja Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata job performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat sangat penting dan berpengaruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung sebelumnya disebut Balai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004 ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN Yeni Yuliana HOA113004 Program Studi Manajemen Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai, diperlukan sumber daya yang maksimal agar tercapainya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya Dejan Saputra ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penilaian Kinerja oleh Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam organisasi karena sumber daya manusia ini mempunyai peran sangat srategis

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis regresi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aspek penting bagi suatu instansi dan memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu instansi pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitment yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan, seleksi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Mella Aldionita D Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. LAMPIRAN II DAFTAR PUSTAKA BUKU Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu, SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi 9, jakarta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : Mangasa Panjaitan, SE, M.Si Dosen Universitas Methodist Indonesia, Medan Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Pasal 28 H (1) dan Pasal 34 (3) Amandemen IV UUD 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI

PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI 86 PERAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (ROLE OF JOB SATISFACTION IN IMPROVING THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES) Rini Suntari, Rasto 1) 1) Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Lebih terperinci

KINERJA COMPILED BY: IY

KINERJA COMPILED BY: IY KINERJA COMPILED BY: IY PENGERTIAN Kinerja merupakan istilah yang berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) Kinerja adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X Wahyudhi Sutrisno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah PENGARUH PELATIHAN PEGAWAI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN BANDUNG SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi

Lebih terperinci

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG Nicko Achmad Pradityo 1, Rodhiyah 2 & Saryadi 3 Email: nickoachmadp@yahoo.com Abstract The research was

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT Andri 1 UPTD Pasar Bayongbong, Kabupaten Garut Abstrak Rendahnya pelayanan di UPTD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi masalah yang sangat strategis dan menjadi sorotan publik. Kinerja birokrasi disinyalir masih

Lebih terperinci

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR 1 ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR Rosidayanti, Zulkifli, Hukmi Rosidayanti@yahoo.com (082389967375, Pakzul n.@yahoo.co.id, hukmimukhtar75@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) Gian Gumilar Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG ARTIKEL ANALISIS KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG Oleh : Rabindra Rahadiyan P, Herbasuki N, M. Suryaningsih Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Gandyar Afriandi Hidayat 1, Asep Suryana 2, Teddy Kurnia Wirakusumah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember) PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember) Eta Setyawan Suseno Djamhur Hamid Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah memberikan kewenangan yang besar kepada Pemerintah Daerah dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Salah satu kewenangan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK JABAR BANTEN CABANG SERANG

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK JABAR BANTEN CABANG SERANG 1 PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK JABAR BANTEN CABANG SERANG Kartika Nurhayati, Ari Pradhanawati, Andi Wijayanto Program Studi Administrasi

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARAWANG Eman S, SE., MM Puji Isyanto, SE., MM Yosi Syafi'i,SEAbstrak Kinerja berbasis kompetensi pegawai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau organisasi bisnis membutuhkan berbagai jenis sumber daya, seperti modal, bahan baku material,

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (2): 756-765 ISSN 2477-2631, ejournal.ip.fisip-unmul.org Copyright 2016 PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA Akbar Setiawan 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang akan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract Penulis Pembimbing Alamat email : Een Erlina : Dr. Meyzi Heriyanto, S. Sos, M. Si :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Kerja Guru Robbins & Judge (2012) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang

Lebih terperinci

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis Yanti Wulansari ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kinerja pegawai Dinas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan agar mempertahankan keberadaannya. Perusahaan membutuhkan sumber daya yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu bagian yang paling penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada suatu perusahaan proses pengukuran keberhasilan atau maju mundurnya sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia, yaitu orangorang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN SISWA PENGGUNA LAYANAN TRANSPORTASI BUS SEKOLAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

ANALISIS KEPUASAN SISWA PENGGUNA LAYANAN TRANSPORTASI BUS SEKOLAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG ANALISIS KEPUASAN SISWA PENGGUNA LAYANAN TRANSPORTASI BUS SEKOLAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG ANALYSIS OF STUDENT S SATISFACTION OF SCHOOL BUS SERVICE IN TULUNGAGUNG DISTRICK Yuniar Rifqoh Na imy Agus Timan

Lebih terperinci

Universitas Diponegoro,

Universitas Diponegoro, PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BRI (PERSERO), TBK CABANG SEMARANG PATTIMURA Elizabeth Febrianti Widianingsih 1, Saryadi 2, &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki ideologi yang sama berkumpul untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya. Semakin maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dari kemajuan suatu zaman yaitu kemampuan sumber daya manusia yang kompetitif, pada masa seperti sekarang ini dimana semakin hilangnya batasan batasan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial terhadap Kinerja Karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung Influence of Financial and Nonfinancial Compensation to Employee

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.

Lebih terperinci