PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
|
|
- Sucianty Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro oleh : Ir. Sentanu H. ASOSIASI HIDRO BANDUNG
2 2 LATAR BELAKANG PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hidro) adalah teknologi yang handal. PLTH sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 1882 untuk menggerakan mesin industri teh, hingga tahun 1910 tercatat ada 400 unit PLTH yang terpasang. Salah satunya di Cisalak Jawa Barat yang dipasang pada tahun 1909 Indonesia secara tidak resmi sudah menjadi salah satu pusat pembelajaran dan pengembangan teknologi PLTH di Asia Tenggara. Pembangkit listrik tenaga air adalah sumber energi yang penting, tetapi masyarakat umum masih banyak yang belum mengetahui peran penting PLTH bagi penyediaan listrik nasional 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB 2
3 1909 perkebunan Cisalak, At. De Costr. Mec., Francis, 100 kw
4 1923 Bandungte Electriciteits Masatsehappij (PLN) Francis, 700 kw
5 1931 perkebunan Cinangling, Subang Francis, 300 kw
6 2001 Long Lawen, Serawak, Malaysia cross-flow T-14, 10 kw, Heksa Prakarsa
7 Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small Dam Huge Hydropower Tinggi Bendung > 15 m Bendung tidak renewable Pembangkit Listrik Tenaga Hidro skala besar PLTH skala besar Small Hydropower, Tinggi Bendung < 15 m Kapasitas daya kurang dari 10 MW Pembangkit Listrik Tenaga Hidro PLTH skala kecil asosiasi hidro bandung
8 KLASIFIKASI PLTH skala kecil Pembangkit Listrik Tenaga Hidro skala kecil SMALL HIDRO (PLTH skala kecil), kapasitas daya kurang dari 10 MW MINI HIDRO PLTH skala mini 100 kw s/d 1 MW PLTMH Tinggi bendung < 5 m? Tegangan < 20 kv MIKRO HIDRO PLTH skala mikro 1 KW s/d 100 kw Tidak menggunakan bendungan (Dam less) Run off river Tinggi bendung < 3 m Head < 50 meter Tegangan rendah PICO HIDRO PLTH skala piko Kurang dari 1 kw Tidak menggunakan bendungan (Dam less) Run off river Tinggi bendung < 1 m Head < 50 meter Tegangan rendah asosiasi hidro bandung
9 9 KONSEP PLTMH Micro Hydro Power (MHP), Micro Hydropower, Dikenalkan oleh insinyur hydropower di negara barat yang prihatin terhadap penduduk negara miskin yang tidak memperoleh listrik, padahal tersedia sumber energi hidro berlimpah di wilayah-nya.; MHPG, ITDG, SKAT Rasionalisasi desain pembangkit listrik tenaga hidro agar dapat di bangun, dikelola, dan dimiliki oleh masyarakat sendiri. Tidak menggunakan bendungan (dam), Tinggi mercu bendung (weir) < 2 meter Head rendah, kurang dari 50 meter untuk mengurangi resiko bencana akibat water hammer, dan tuntutan penggunaan material berkualitas sangat tinggi 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB 9
10 PLTMH berbasis masyarakat power to empowering people 10 Berlandaskan sumber daya lokal Dapat dibangun, dikelola, dan dimiliki sendiri oleh konsumen/masyarakat lokal Dapat dioperasikan, dipelihara, diperbaiki oleh teknisi lokal Menggunakan sistem run off river, tanpa dam, tinggi bendung < 2 m, dan genangan yang tidak luas Menggunakan komponen yang umum digunakan dalam konstruksi teknik dan tersedia di pasar lokal ; generator, kabel, transmission belt, pipa, dsb Turbin dapat dibuat oleh bengkel lokal ; turbin cross flow PLTMH sebagai alat dan media pengembangan masyarakat
11 Tahap Pembangunan PLTMH TEKNIS TAHAP NON-TEKNIS potensi sumber energi hidro PENJAJAGAN AWAL potensi pasar listrik kelayakan teknis STUDI KELAYAKAN kesepakatan masyarakat detailed engineering design DESAIN RINCI pengorganisasian instalasi PLTMH PEMBANGUNAN lembaga pengelola kualitas listrik, operasi. dan maintenance yang baik OPERASI pengelolaan lembaga konsumen yang baik
12 PLTMH
13
14 14 Potensi Sumber Energi Hidro Studi potensi sumber energi hidro adalah penjajakan awal ketersediaan potensi sumber energi hidro untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Digunakan untuk memilih dan mengutamakan lokasi yang akan ditindak lanjuti dengan studi kelayakan Studi potensi meliputi kegiatan observasi, pengumpulan data dan informasi lokasi daerah aliran sungai suatu dusun/desa yang diperkirakan memiliki potensi sumber energi hidro Hasil Studi Potensi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan apakah studi perlu dilanjutkan dengan studi kelayakan yang membutuhkan studi yang lebih rinci, teliti, dan sudah tentu akan membutuhkan biaya lebih besar AHB 2011
15 PRELIMINARY STUDY Kriteria Kelayakan Potensi (contoh) konsumen jarak kapasitas debit air bencana aksesibilitas lingkungan ekonomi Ada calon konsumen listrik di sekitar instalasi PLTMH pada radius 2 km dari pembangkit atau gardu distribusi (GD). Panjang jaringan distribusi dari titik lokasi pembangkit terhadap penerima daya (beban) kurang dari 2 km untuk tegangan rendah (220 V) Daya terbangkit cukup memadai untuk keseluruhan warga agar tidak menimbulkan konflik sosial, minimal 1 Ampere atau 200 Watt /KK Fluktuasi debit sumber air tidak terlampau besar, dan maksimal 1 bulan kering pada musim kemarau Mitigasi bencana; konstruksi berada pada tanah yang stabil, Tinggi bendung tidak lebih dari 2 meter, dan Head desain kurang dari 50 meter. Jalan akses menuju lokasi dapat dijangkau atau dapat ditempuh dengan aman dan ekonomis. Lokasi pembangkit tidak merusak lingkungan dan atau berada di kawasan konservasi yang dilarang Masyarakat memiliki sumber pendapatan uang untuk membiayai operasi dan pemeliharaan instalasi PLTMH
16 PRELIMINARY STUDY Persamaan Energi Potensial Air 16 1 m kg Energi Potensial Air; Daya = Energi per detik ; U W mg H gq H 9, 8Q H H = 10 meter U = 9,8 x 1000 X 10 Joule W = Joule/detik W = Watt = 98 kw U = Energi potensial [Joule] m = Masa [kg] g = gaya gravitasi 9,8 [m/det 2 ] H = Head, tinggi elevasi [m] W = Daya [Watt] Q = Debit air [liter/detik]
17 PRELIMINARY STUDY Kalkulasi Potensi Energi Hidro 17 W = 5 x Q x H H net H losses H geodetic W = 9,8 x Q x H net x ƞ total Dimana W = Potensi kapasitas daya terbangkit [Watt] 9,8 = Kecepatan gravitasi [meter/detik2] Q = debit air [liter/detik] H net = Energi Head [meter] = H geodetic - H losses Ƞ total = efisiensi total; sekitar 0,55 Ƞ total = Ƞ turbin x Ƞ transmisi mekanik x Ƞ generator Ƞ turbin = 0,8 Ƞ transmisi mekanik = 0,95 Ƞ generator = 0,9
18 W = 5 x Q x H 18 W = 5 x Q x H [Watt] dimana Q = debit air [liter/detik] H = Head [meter] Jika H = meter dan Q = 100 liter/detik maka; W = 5 x 100 x 10 = 5000 Watt Q [m 3 /detik] [meter] W = 5 x Q x H [kw] dimana Q = debit air [m 3 /detik] H = Head [meter] AHB 2011 Jika H = 10 meter dan Q = 0,1 m 3 /detik maka; W = 5 x 100 x 10 = 5 kw
19 PRELIMINARY STUDY Sidik cepat bentang alam 19 Ada air terjun Kelerengan di atas 2:1 Curah hujan di atas 4000 mm Tutupan vegetasi rapat Wilayah hutan konservasi Tanah tidak porous AHB 2011
20 PRELIMINARY STUDY Analisis peta dasar 1 : Peta topografi Peta terrain goggle map Wilayah dengan kontur rapat Alur sungai Luas daerah tangkapan air AHB 2011
21 PRELIMINARY STUDY Observasi lokasi potensial 21 Menyusuri sungai dari desa ke arah lokasi potensial Transek melintang 1 km kiri kanan lokasi potensial Transek jalur kabel distribusi Status tata guna dan pemilikan lahan Pengukuran Head Geodetic Pengukuran debit air sesaat Pengamatan tinggi muka banjir Ketersediaan material lokal ; batu, pasir, kayu AHB 2011
22 PRELIMINARY STUDY Pengukuran Head Geodetic 22 Selang waterpas; 1 cm Waterpas; 1 cm Total Station ; 5 cm Theodolite; 10 cm Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m Range finder; 1 m Clinometers; 5 meter GPS; 10 m Altimeter; > 10 m AHB 2011
23 PRELIMINARY STUDY Pengukuran Head Geodetic 23 Selang waterpas; 1 cm Waterpas; 1 cm Total Station ; 5 cm Theodolite; 10 cm Pressure gauge; 0,01 Bar=1 m Range finder; 20 cm Clinometers; 5 meter GPS; 10 m Altimeter; > 10 m AHB 2011
24 PRELIMINARY STUDY Pengukuran Debit Sesaat 24 Metoda wadah V notch weir Rectangular Weir Flow meter ; Q=VA Larutan Garam Bola Pingpong AHB 2011
25 PRELIMINARY STUDY Pengukuran Debit Sesaat 25 Metoda wadah V notch weir Rectangular Weir Flow meter ; Q=VA Larutan Garam Bola Pingpong AHB 2011
26 26 Studi kelayakan PLTMH Studi kelayakan PLTMH adalah penelitian investasi PLTMH untuk menghasilkan daya atau pendapatan secara berkelanjutan selama umur pakai desain. Kriteria kelayakan terdiri dari : Hidrologi ; W = 9,8 x n x Q X H ; Q90 untuk Isolated Grid Sipil ; umur desain konstruksi 20 tahun Mekanikal Elektrikal ; umur desain 10 tahun, moving parts 3 tahun. Ekonomi/Finansial ; masyarakat mampu membiayai operasi PLTMH dan menabung uang untuk perbaikan; Internal Rate of Return (IRR); Benefit Cost Ratio (B/C ); Net Present Value (NPV), Cash Flow, dsb Sosial Budaya : masyarakat mau dan mampu mengelola,, dan menyelesaikan konflik Lingkungan ; tidak ada dampak yang serius terhadap kerusakan lingkungan Keberlanjutan ; instalasi PLTMH dapat melayani kebutuhan listrik sesuai dengan umur desain. AHB 2011
27 ANALISIS HIDROLOGI 27 Mengetahui potensi sumber energi hidro sepanjang tahun untuk menggerakan turbin. Studi hidrologi bertujuan untuk mendapatkan beberapa parameter yang akan digunakan dalam perencanaan pembangunan mikrohidro, antara lain : Debit andalan yang akan menjadi dasar perencanaan bangunan dan penentuan jenis turbin. Debit banjir sebagai dasar rencana bangunan utama dan parameter keamanan seluruh bangunan PLTMH Konservasi daerah tangkapan air (catchment area) yang berpengaruh terhadap stabilitas debit andalan. Penggunaan air selain dari kebutuhan PLTMH
28 HIDROGRAPH debit air sungai 10 tahun 28 Debit sungai tertinggi harian dari hasil pengukuran elevasi muka air sungai selama 10 tahun Debit rata-rata tertinggi 950, terendah 70 m3/det AHB 2011
29 HIDROGRAPH Flow Duration Curve 29 Debit desain Off grid Q90 = 64,2 Grid Connected Q60 = 104,2 Debit banjir = 1295, untuk menetapkan dimensi bendung AHB 2011
30 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Lokasi rencana PLTMH 30 Desa Long Mekatip Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur AHB 2011
31 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Area Tangkapan (Catchment Area) 31 Catchment Area DAS Long Mekatip Luas Das 7,8 km 2 AHB 2011
32 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Pos Hujan Terdekat 32 pos pengamatan curah hujan di kota Long Bawan Curah hujan Suhu Kelembaban Penyinaran matahari Kecepatan angin AHB 2011
33 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Data Curah Hujan 33 Data hujan Yuvai Semaring Long Bawan AHB 2011
34 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Data Klimatologi 34 Data Klimatologi Stasiun Melak Tahun 2009 AHB 2011
35 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Kalibrasi Parameter 35 Data Debit di Pos Duga Air di Kembang Janggut (m 3 /det) AHB 2011
36 ANALISIS HIDROLOGI PLTMH LONG MEKATIP Resume debit 36 Debit desain Q 80 = 360 liter/detik Q 60 = 550 liter/detik Debit banjir = 1400 liter/detik AHB 2011
37 FLOW DURATION CURVE (FDC) Debit Desain 37 AHB 2011
38 38 TEKNOLOGI TURBIN PLTMH Turbin air adalah mesin konversi energi hidrolik air menjadi energi mekanik poros untuk menggerakan generator listrik atau mesin produksi 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB
39 Kincir Air untuk pengairan sawah di Blok Loa, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, sebuah teknologi tepat guna yang terbukti dapat memudahkan petani mengairi sawah pada musim kemarau. (FOTO Koran Pikiran Rakyat).
40 Kincir Air untuk pembangkit listrik Modifikasi Kincir Air menjadi pembangkit listrik, generator menggunakan alternator mobil. Kecepatan rotasi rendah dan tidak stabil sehingga kualitas tegangan dan frekuensi listrik tidak memadai
41 Komplek PLTMH kumuh Tidak hanya perumahan, instalasi PLTMH juga bisa kumuh jika tidak ada introduksi teknologi. Setiap tahun harus diperbaiki karena terjangan air banjir AHB 2011
42 Evolusi teknologi PLTMH Rusak setiap banjir Umur pakai < 3 tahun Listrik tidak stabil Dimensi besar Umur pakai 10 tahun Over haul 3 tahun Listrik sesuai standar Dimensi kecil,compact AHB 2011
43 Layout PLTMH Turbin Propeller Open Flume 43 asosiasi hidro bandung
44 1988 Turbin Cross Flow T3
45 1990 Turbin Cross Flow T7
46 1992 Turbin Cross Flow T9
47 1996 Mahagnao, Bauren, Leyte, Philipina Turbin Cross Flow T12, 65 kw
48 1998 Turbin Cross Flow T14, Lisensi Entec
49 2004 Turbin Cross Flow T15, Lisensi Entec
50 1996 Taman Nasional Gunung Halimun Pump As Turbine (PAT), 15 kw, Ebara
51 2006 Propeller Open Flume, CIT
52 2006 Bucholz Switzerland Propeller Tubular 2 X70 kw, Cihanjuang Inti Teknik
53 2006 Cihanjuang Inti Teknik Propeller S tube,
54 2001 Kolondom Plant Parts Repairments VAtech Turbine, 800 kw, GREAT
55 2008 PT Heksa Prakarsa Cross Flow T14
56 2006 PT Kramat Raya Francis 1 MW
57 2011 PT ENTEC Pelton 320 kw
58 2010 PT Cihanjuang Inti Teknik Propeller 200 kw
59 MEKANIKAL ELEKTRIKAL Karta Seleksi Turbin Cross flow (Aliran Silang) 2. Propeller Open Flume 3. Pump as Turbine (PAT) 4. Pelton 5. Propeller S tube AHB 2011
60 Spesifikasi Turbin 60 Umur pakai ; minimal 10 tahun Kehandalan ; 300 jam per tahun Overhaul ; 3 tahun, bearing, water seal, belt Efisiensi minimal 55 % Casing tidak bocor, tidak menyebabkan lantai becek Noise ; meter dari mesin 100 db AHB 2011
61 2010 Sulawesi Barat Cross Flow, < 30 kw, pak Linggih
62 1976 Lampung cross flow, Haji Dori, PLTMH Baraya
63 2010 Serai Wangi, Kapuas Hulu, Kalbar Modifikasi pompa penambang emas, < 1 kw
64 2010 Banki Turbine, IMAG
65 underdevelopent
66 Kincir air metal
67 67 AHB 2011
68 2008 De La Sale Universities, Philippines Cross-flow T12
69 69 TEKNOLOGI KONTROL PLTMH Kontrol PLTMH berfungsi untuk melindungi turbin dan generator terhadap beban berlebih, dan menjamin pasokan listrik ke konsumen sesuai dengan standar kualitas listrik (tegangan, frekuensi, distorsi harmonik). 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB
70 MEKANIKAL ELEKTRIKAL Proteksi Jaringan PLTMH Contactor akan memutus arus ke jaringan jika : Produksi listrik dari pembangkit tidak memenuhi syarat : Trip Frekuensi (49,5 50,5 Hz) ; (45 60 Hz) (mempengaruhi kerja peralatan listrik dengan beban reaktif; lampu hemat energi, radio, TV, pompa air, kulkas, dan peralatan elektronik lainnya) Trip Tegangan ( V) ; ( V) Distorsi harmonik diabaikan Arus melebihi kapasitas Melindungi generator Spikes tegangan atau arus Petir Las Busur Listrik
71 MEKANIKAL ELEKTRIKAL Panel Kontrol 71 Kubikel Meter Proteksi ELC atau IGC untuk IMAG Synchronizer AHB 2011
72 Persyaratan Teknik Sistem Distribusi Frekuensi nominal = 50 Hz, rentang frekuensi normal 49,5 Hz s/d 50,5 Hz Tegangan sistem distribusi = +5% s/d -10% tegangan normal Distorsi harmonik total maksimum Batas maksimum distorsi harmonisa tegangan Distorsi harmonisa tegangan individu = 3% Distorsi harmonisa tegangan total = 5 % Batas maksimum distorsi harmonisa arus Harmonisa ganjil, h h<11 11 h<17 17 h<23 23 h<35 35 h< THD Distorsi harmonisa arus 4,0 % 2,0 % 1,5 % 0,6 % 0,3 % 5,0 %
73 1934 Mechanical Governor
74 1992 Electronic Load Controller, TRIAC
75 Controller 75 ELC-MC1 isolated grid power: kw asosiasi hidro bandung
76 Controller 76 IGC isolated or grid connected power: kw asosiasi hidro bandung
77 Controller 77 ELC-SINKRO grid connected power: kw asosiasi hidro bandung
78 Controller 78 Human Interface Device Touch Screen SCADA Remote Control WEB asosiasi hidro bandung
79 2008 Electronic Load Controller, Microcontroler : Binary
80 Micro-grid Controller
81 AC-DC-AC Converter
82 Sistem Jaringan Distribusi
83 83 End use PLTMH Better living standard : air minum, kesehatan Pertanian : pengairan, pasca panen, cool store Manufaktur : tukang kayu, bengkel, bahan bangunan Jasa AHB 2011
84 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Dekat dengan rumah turbin untuk mempermudah mengangkat komponen instalasi PLTMH yang akan diperbaiki Dekat dengan kabel transmisi utama, atau jaringan kabel tiga fasa untuk kebutuhan daya motor besar yang umumnya menggunakan listrik tiga fasa. Selain dari itu penyambungan pada kabel transmisi utama bertujuan untuk mengurangi gangguan penggunaan listrik oleh bengkel terhadap jaringan. Jika bengkel direncanakan juga untuk melayani publik maka lokasi bengkel sebaiknya dekat jalan desa atau mudah dijangkau oleh calon konsumen Cukup jauh dari pemukiman, mesjid, sekolah atau kantor sehingga aktivitas bengkel tidak menggangu lingkungan.
85 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Bengkel Mekanik Mesin dan Perkakas Bengkel Mekanik Dasar Alat Las ; Inverter DC, A, 3 kw, Earth cable clamp, Electrode holder clamp, Helm las listrik Bor Duduk ; 16 mm, 1 PK Gerinda Duduk; 3/4 PK Gerinda Tangan Bor Tangan Tanggem Perkakas : kunci pas, obeng, tang, palu, gergaji besi, kikir, pahat, burner, dsb
86 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Productive end use Mikrohidro Pembuatan gula aren (evaporasi) dengan tungku listrik (filamen nikelin)
87 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Industri Kecil Produksi model / miniature drum Mesin bor Compressor udara untuk spray painting Mengapa harus ke kota jika ada sumber nafkah di desa
88 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Industri Batu Potong Sebagai material dalam konsep green building Biaya mata pisau lebih dari 60 % biaya produksi
89
90
91
92
93
94 94 OPERASI DAN PEMELIHARAAN PLTMH Pengoperasian yang benar dimulai dari menyusun manual operasi dan pemeliharaan untuk setiap instalasi PLTMH Pemeliharaan instalasi PLTMH bertujuan untuk mempertahankan unjuk kerja PLTMH 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB
95 Layout PLTMH run off river Cross Flow, PAT, Pelton, S tube
96
97
98
99 Bendung dan Intake Cek dinding bendung dan intake terhadap erosi khususnya selama musim hujan untuk menghindarkan kebocoran dan retak Pastikan tinggi muka air pada titik yang aman tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi Tambahkan pelumas pada gigi dan ulir paling tidak sebulan sekali Kunci pintu air jika tidak digunakan Kosongkan dan bersihkan bendung sekali setiap bulan untuk menghindarkan pengendapan berlebih Bersihkan sampah yang menyumbat saringan sampah tiap hari Kosongkan dan bersihkan intake untuk menghindarkan pengendapan asosiasi hidro bandung
100 Bak Pengendap dan Saluran Bak Pengendap Tanah akan mengendap di sini sehingga perlu dikuras secara rutin. Jika tanah masuk ke penstock akan membahayakan turbin. Kuras secara rutin Saluran Cek apakah ada kebocoran sepanjang saluran dan perbaiki jika ada Cek potensi tanah longsor di sekitar saluran khususnya selama musim hujan Bersihkan saluran dari rumput atau tanaman lain yang mengganggu aliran air asosiasi hidro bandung
101 Bak Penenang dan Pipa Pesat Bak Penenang Cek muka air hindarkan air meluap Bersihkan dari sampah dan endapan lumpur Bersihkan saringan sampah rutin Cek kebocoran tanki dan jika ada segera lakukan perbaikan Pipa Pesat Cek kebocoran pipa khususnya pada sambungan-sambungan Cek mur dan baut serta anchor block khususnya terhadap pergeseran posisi Cek kondisi tanah sekitar penstock apakah ada potensi longsor atau tidak Cat kembali pipa penstock (besi) paling tidak 1 dalam 3 tahun untuk menghindarkan karat asosiasi hidro bandung
102 Jadwal Perawatan Bangunan Sipil No. Jenis Bangunan Rutin per Tahun (kondisi normal) 1. BENDUNGAN & INTAKE 1. Cek posisi batu besar sekitar bendungan 2. Bersihkan sampah pada saringan intake 3. Cek kebocoran dan penggerusan 2. SALURAN PEMBAWA 1. Cek kebocoran dan kelebihan debit 2. Keringkan dan bersihkan saluran 3. Penambalan kebocoran dan perbaikan umum 3. BAK PENGENDAP 1. Kosongkan dan bersihkan 4. BAK PENENANG 1. Bersihkan saringan 2. Kosongkan dan bersihkan 5. PONDASI PIPA PESAT 1. Cek terhadap kemungkinan retak, penggerusan oleh air dan tanah amblas (turun) 6. RUMAH PEMBANGKIT 1. Cek tepi sungai dari penggerusan 2. Cek kelancaran air dari saluran pembuang sebulan sekali sebulan sekali seminggu sekali tiga bulan sekali setahun sekali sebulan sekali setiap hari seminggu sekali enam bulan sekali setahun sekali Musim Kemarau Panjang semusim sekali sebulan sekali semusim sekali Musim Banjir setiap hari setiap hari setiap hari setiap hari seminggu dua kali setiap hari
103 Turbin dan Transmisi Mekanik Cek mur dan baut turbin dan pastikan semua kencang Lumasi bagian berputar sekali setiap 2-3 minggu. Jangan terlalu banyak memakai pelumas. Buang pelumas yang berlebih Cek dan bersihkan bagian dalam turbin paling tidak sekali setiap 6 bulan. Pastikan tidak ada benda asing di dalam Bersihkan badan turbin dari tanah dan air untuk menghindarkan karat Cek apakah turbin beroperasi pada suhu normal terutama bagian laher/bearing Cek apakah posisi turbin normal Cek apakah ada suara-suara aneh dari turbin PASTIKAN TURBIN MATI SAAT MENCEK BAGIAN DALAM TURBIN asosiasi hidro bandung
104 Generator Cek mur dan baut pastikan semua kencang Cek suhu generator yang tidak normal. Suhu tidak normal adalah kondisi saat seseorang tidak bisa memegang generator dengan nyaman menggunakan telapak tangan Cek suara-suara aneh dan getaran serta bau pada generator Bersihkan lubang ventilasi serta kipas generator saat turbin mati Cek ketegangan sabuk transmisi. Lakukan pengaturan tegangan jika perlu JANGAN MEMEGANG KONEKSI LISTRIK DARI GENERATOR SAAT GENERATOR BEROPERASI asosiasi hidro bandung
105 Control dan Switch Cek kabel-kabel, kencangkan jika perlu dan ganti jika rusak Bersihkan panel kontrol dari kotoran dan sarang binatang Pastikan panel terlindung dari air Bersihkan ballast (jika memakai ballast pendingin air) dan pastikan tanki selalu terisi air Cek kabel pentanahan (grounding) apakah sudah tersambung ke semua komponen metal termasuk turbin, generator, panel kontrol dll. PASTIKAN SEMUA TELAH MATI SAAT MENCEK PERALATAN ELEKTRONIK asosiasi hidro bandung
106 Keselamatan PASTIKAN bahwa semua instalasi yang menunjang keselamatan tetap terpasang: Pintu panel Pelindung sabuk transmisi Pagar pelindung Alat isolator elektronik PASTIKAN bahwa hanya orang terlatih yang boleh memasuki dan melakukan kerja di ruang turbin serta semua bagian mikro hidro asosiasi hidro bandung
107 Jaringan Listrik Cek jaringan akan kerusakan akibat pepohonan dll. Pastikan (pembersihan rutin) bahwa tidak ada batang pohon yang bisa jatuh atau tumbuh pada kabel jaringan Cek tiang terhadap kerusakan apa pun Cek kabel terhadap kerusakan, ganti jika perlu dengan kabel tipe yang sama Cek secara rutin instalasi rumah. Pastikan semua instalasi dalam kondisi baik dan tidak ada praktekpraktek pencurian listrik PASTIKAN BAHWA TURBIN DAN SELURUH PERALATAN MATI SAAT MENCEK JARINGAN asosiasi hidro bandung
108 Troubleshoot Turbin Crossflow No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan M - 01 KURANG AIR 1.PRESSURE GAUGE tidak mencapai garis merah 2.Tegangan pada BALLAST METER atau BALLAST VOLT kurang dari biasanya 1.PINTU AIR pada BENDUNG atau BAK PENENANG belum dibuka penuh atau tersumbat 2.MUSIM KEMARAU, sumber air berkurang banyak 1.MATIKAN PEMBANGKIT (MP), buka pintu air sampai penuh, buang benda-benda yang menyumbat 2.Kurangi bukaan KATUP TURBIN sampai PRESSURE GAUGE mencapai garis merah kembali M - 02 TURBIN kemasukkan BENDA KERAS 1.Terdengan suara berisik yang berulang-ulang pada ADAPTER atau di dalam TURBIN 2.Gerakan KATUP TURBIN tidak normal SARINGAN pada BAK PENENANG ada yang jebol atau renggang MP, kosongkan air di PIPA PESAT, buka TUTUP TURBIN, buang benda keras dan tutup kembali dengan SILIKON atau PACKING Perbaiki SARINGAN M - 03 GETARAN TURBIN berlebihan 1.Timbul getaran dan suara bising yang lebih keras dari pada biasanya 2.Putaran PULLEY tidak center Baut-baut pada CHASIS TURBIN ada yang lepas atau longgar MP, kencangkan kembali baut-baut yang kendor atau lepas
109 Troubleshoot Turbin Crossflow No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan M - 04 SLIP pada BELT 1.Putaran TURBIN dan GENERATOR tidak stabil, terdengar menyentaknyentak 2.BELT berbunyi lebih keras dari biasanya 1.BAUT PENARIK BELT longgar 2.BELT sudah sangat kendor, usia pakai (life time) sudah habis 1.MP, kencangkan BAUT CHASIS GENERATOR, pertahankan kelurusan PULLEY (cek dengan benang nylon), kencangkan BAUT PENARIK BELT ke posisi semula (garis batas), kencangkan kembali BAUT CHASIS GENERATOR 2.Ganti dengan BELT BARU sesuai TIPE dan UKURANNYA, bila kesulitan, hubungi KONTRAKTOR ybs M - 05 BEARING terlampau PANAS Temperatue BEARING melebihi biasanya, tidak tahan dipegang oleh tangan 1.Terlalu banyak diberi STEMPET 2.Banyak KOTORAN atau STEMPET LAMA yang menumpuk pada BEARING 3.SEAL rusak, BEARING kemasukian air 1.MP, buka RUMAH BEARING, kurangi STEMPET, jalankan PEMBANGKIT, cek kembali temperatur BEARING 2.MP, buka RUMAH BEARING, buang STEMPET LAMA, bersihkan BEARING dengan MINYAK TANAH, isi kembali dengan STEMPET BARU 3.Apabila bocor berlebihan, hubungi KONTRAKTOR ybs M - 06 BEARING RUSAK 1.Timbul suara berisik (gesekan antar besi) melebihi biasanya 2.Apabila RUMAH BEARING dibuka dan PULLEY diputar, terlihat putaran BEARING TIDAK LANCAR 1.Terlambat/kurang diberi STEMPET 2.Mutu STEMPET tidak bagus 3.Usia pakai BEARING sudah habis 1.Ganti dengan BEARING BARU sesuai TIPE dan UKURANNYA, bila kesulitan segera hubungi KONTRAKTOR ybs M - 07 Getaran GENERATOR berlebihan 1.Getaran Generator melebihi biasanya 2.Bunyi berisik dari FLEXIBLE COUPLINGS 1.BAUT CHASIS GENERATOR lepas/ longgar 2.FLEXIBLE COUPLINGS longgar atau karetnya rusak/aus 1.MP, kencangkan BAUT yang longgar 2.Kencangkan dan ganti karet baru
110 Troubleshoot ELC No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan ELC 01 ELC 02 ELC 03 ELC 04 SAAT DINYALAKAN KONTROL TIDAK BEKERJA, METER TERBACA 1.FREKUENSI METER naik melebihi 53 Hz 2.Semua METER pada ELC terbaca (bergerak menunjuk angka) SAAT DINYALAKAN KONTROL TIDAK BEKERJA, METER TIDAK TERBACA SAAT DINYALAKAN BALLAST VOLTS mengikuti ALTERNATOR VOLTS SAAT DINYALAKAN kontrol normal, KONTAKTOR tidak mau dinyalakan 1.BALLAST ada yang terbakar (short) 2.BALLAST & BALLAST FUSE semua normal, GP TRANSFORMER rusak 3.BALLAST, BALLAST FUSE, GP TRANSFORMER semua normal, MAIN CIRCUIT BOARD rusak 1.Segera MATIKAN PEMBANGKIT (MP), kemudian lakukan tes OHM untuk masingmasing BALLAST, catat jumlah dan Daya Ballast yang terbakar, periksa apakah ada BALLAST FUSE yang putus, hubungi Kontraktor ybs 1.5 A FUSE putus 1.MP dengan segera, ganti FUSE yang putus dengan 5 A FUSE yang sesuai 1.SCR MODULE rusak, terjadi short 1.LAMPU PILOT HIJAU tidak mau menyala, terlalu cepat dalam membuka katup Turbin 2.KOIL KONTAKTOR rusak 1.MP dengan segera, hubungi Kontraktor ybs 1.MP dengan segera, lalu NYALAKAN kembali dengan pembukaan katup Turbin perlahan-lahan 2.Lakukan tes OHM antara netral dengan titik di PUSH BUTTON MERAH (yang tidak bersambung dengan PUSH BUTTON HIJAU). Bila KOIL rusak, METER akan OPEN. Hubungi Kontraktor ybs
111 Troubleshoot ELC No. Jenis Gangguan dan Tanda-tanda Kemungkinan Penyebabnya Penanggulangan dan Perbaikan ELC 05 ELC 06 ELC 07 SAAT PEMBANGKIT DINYALAKAN kontrol normal, Kontaktor normal, saat MCB dinyalakan Kontaktor selalu lepas. FREKUENSI METER bergerak turun SAAT PEMBANGKIT DINYALAKAN kontrol normal, Kontaktor normal, saat MCB dinyalakan MCB selalu jatuh, kontaktor tidak lepas SAAT PEMBANGKIT SUDAH DINYALAKAN Konsumen PADAM 1. Beban Konsumen terlalu banyak, ada pencurian stroom 2. DAYA TURBIN tidak maksimal 1. MP, lakukan penertiban 2. Lihat penanganan gangguan mekanikal M-1 1. Terjadi short di Jaringan 1. MP, lakukan tes OHM untuk masingmasing phasa dengan phasa dan phasa dengan netral di Jaringan. Temukan letak short sebelum Pembangkit dinyalakan kembali 1. Terjadi OVER VOLTAGE, 2. Terjadi OVER VOLTAGE, BALLAST terbakar 3. Beban Konsumen terlalu banyak, ada pencurian stroom 4. DAYA TURBIN tidak maksimal 1. MP, tutup katup Turbin dengan segera. ON-kan kembali CIRCUIT BREAKER, nyalakan kembali Pembangkit 2. MP, tutup katup Turbin/Pintu air, hubungi Kontraktor ybs 3. MP, lakukan penertiban 4. Lihat penanganan gangguan mekanikal M-1
112 KERUSAKAN PADA TAHUN PERTAMA Kehandalan instalasi dinilai dari kejadian kerusakan pada tahun pertama. Desain layout instalasi Desain turbin, Konstruksi Bangunan Manufacturing Material 11/20/2013 Asosiasi Hidro Bandung AHB
113 Kerusakan Pada Tahun Pertama Bearing Rusak ; noise, panas Belt sering lepas Runner Rusak Bocor asosiasi hidro bandung
114 Bangunan Sipil Kerusakan sebelum dialirkan air Bangunan runtuh Kerusakan pada saat uji pengaliran air Salah desain hidrolik Kerusakan pada 3 bulan pertama Kualitas material dan pengerjaan Kerusakan pada saat banjir Salah desain ; debit banjir, geoteknik Kondisi bendung setelah 10 tahun asosiasi hidro bandung
115 Kerusakan pada Bearing Problem in greasing Excess grease Improper grease Water leak Labyrinth seal tidak berfungsi Seal rusak atau pecah Vibrasi Unbalanced in manufacturing Unbalanced by foreign matter Any blade is broken Misalignment Manufacturing inaccuracy Self alignment Overload Belt to tight Wrong replacement Under designed asosiasi hidro bandung
116 Kerusakan pada Runner Side disk Loose from shaft Unparallel blade Blade loose broken, Shaft Broken Slip at bearing Unbalance Axial Radial asosiasi hidro bandung
117 Kerusakan pada Transmisi Mekanik Belt to tight Misalignment Belt slip Crown of pulley Overload Excess grease improper grease asosiasi hidro bandung
118 ASOSIASI HIDRO BANDUNG Small Hydro Power Association Jl. Sabang No. 25 Bandung, Tlp
119 Visi dan Misi 119 Visi energi hidro sebagai faktor keunggulan bangsa Misi Mengeksploitasi seoptimal mungkin sumber daya hidro di muka bumi Menguasai teknologi konversi energi hidro yang efektif, ekonomis, dan murah Menjadikan keahlian konversi energi hidro sebagai profesi yang membuka peluang kerja berkualitas asosiasi hidro bandung
120 Goal 120 GOAL AHB sebagai center of excellence teknologi pembangkit listrik tenaga air di Indonesia Purposes Menyediakan berbagai pilihan teknologi PLTMH yang handal Memperkuat kapasitas pribadi anggota pada masing-masing keahlian-nya Menjamin kualitas instalasi PLTMH dan komponen-nya yang diproduksi oleh anggota asosiasi hidro bandung
121 capacity building anggota 121 Business ethic Fair trade Technical Survey dan perencanaan Civil engineering turbin generator Transmisi dan distribusi Social engineering PRA Financial Asuransi ; all risk, hari tua asosiasi hidro bandung
122 Terimakasih
123 MEKANIKAL ELEKTRIKAL Turbin 2. Transmisi Mekanik 3. Kontroler AHB 2011
124 MEKANIKAL ELEKTRIKAL Transmisi Mekanik 124 Pulley - Flat belt Pulley Pulley V belt Pulley Gear Box AHB 2011
125 Commissioning PLTMH 125 Pre-start test Pemeriksaan seluruh komponen sebelum di-isi air Pemeriksaan fungsi komponen dan kebocoran, setelah di-isi air Initial run Pemeriksaan fungsi setelah guide vane dibuka dan runner mulai berputar tanpa beban Test runs Uji tanpa beban Load run and load rejection test; beban 25 %, 50 %, 75 %, 100 % Test service period Uji operasi 96 jam dengan beban 100 % AHB 2011
126 Pengukuran parameter PLTMH 126 Pengukuran head Pengukuran Debit Kecepatan rotasi Tekanan inlet turbin Tegangan Arus Frekuensi Daya Reactive power AHB 2011
127 Instrumentasi Commissioning PLTMH 127 Water flow meter (discharge) Head; water pressure gauge Range finder Vibration analyzer (BALMAC) Alignment test Tachometer Thermometer (bearing) Ammeter, Voltmeter Frequency meter Power meter Sound level meter Earth tester Insulation continuous tester AHB 2011
128 12 8 AHB 2011
129
130
131 13 1 AHB 2011
Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)
Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT. Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bendungan Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH cinta mekar (sumber,ibeka, 2007) PLTMH Cinta Mekar memanfaatkan aliran air irigasi dari sungai Ciasem yang berhulu di Gunung
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinciOKTOBER 2011. KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq
OKTOBER 2011 KONTROL DAN PROTEKSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO By Dja far Sodiq KLASIFIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR A. KAPASITAS MICRO-HYDRO SD 100 KW MINI-HYDRO 100 KW 1 MW SMALL-HYDRO 1
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas
BAB IV HASIL ANALISIS 4.1 Perhitungan Ketinggian (head) Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas ketinggian yang merupakan awal dari jatuhnya air horizontal bagian yang
Lebih terperinciHYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous
HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
Lebih terperinciSurvei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 5.1. Pengertian PLTMH PLTMH pada prinsipnya sama dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat. Masyarakat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources)
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN
1. PENDAHULUAN Tahapan Studi dan Perencanaan sebelum dilakukan Pelaksanaan Pembangunan, meliputi: 1. Studi Potensi 2. Studi Kelayakan 3. Detail Engineering Design 4. Analisis Dampak Lingkungan (UKL/UPL
Lebih terperinciPENGENDALIAN BEBAN MIKROHIDRO
PENGENDALIAN BEBAN MIKROHIDRO AN. Afandi Disampaikan pada Training Skill KUPAS TUNTAS MIKROHIDRO Di Teknik Elektro Universitas Negeri Malang 17 April 2010 RASIONALITAS 1. Keterbatasan sumber energi fosil:
Lebih terperinciSURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI
2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek Persepsi yang diberikan masyarakat terhadap pembangunan PLTMH merupakan suatu pandangan
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciLAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK
LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian... iii Lembar Pengesahan Penguji... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciSESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA
SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan
Lebih terperinciTahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir
Lebih terperinciListrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai ribuan. Dari sekian banyak pulau tersebut belum semua pulau yang dihuni manusia dapat menikmati
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - TE STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO
TUGAS AKHIR - TE091398 STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO ARDHA SANDY P NRP 2206 100 132 Dosen pembimbing Ir. Sjamsjul Anam,
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciPembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono
Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang
Lebih terperinciMakalah Pembangkit listrik tenaga air
Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PETUNJUK PERAWATAN PEMBANGKIT. LABORATORIUM MIKRO HIDRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK Universitas Brawijaya
MANUAL PROSEDUR PETUNJUK PERAWATAN PEMBANGKIT LABORATORIUM MIKRO HIDRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK Universitas Brawijaya 11 Nopember 2017 PETUNJUK PENGOPERASIAN PEMBANGKIT SISTEM KONTROL ELC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara
Lebih terperinciSIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI Fulgensius Odi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR
BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA
42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca
Lebih terperinciTES TERTULIS LEVEL : JUDUL UNIT : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN :
TES TERTULIS LEVEL : KODE UNIT : KTL.PH.20.121.02 JUDUL UNIT : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)
MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO. 2.2 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro
BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air untuk
Lebih terperinciKAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT
KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 GAMBARAN UMUM Desa Sadang termasuk dalam Kecamatan Jekulo dengan batas batas desanya sebagai berikut (DPU, 2001) : 1. sebelah utara berbatasan dengan Desa Pulutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam skala kecil dimana daya yang dihasilkan < 1 Mega Watt, yang merupakan bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Penelitian Lokasi Penelitian terletak di Desa Lipat Kain Selatan Kecamatan kecamatan Kampar kiri Kabupaten Kampar. Pada penelitian ini, peneliti menguraikan langkahlangkah
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGOPERASIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BERBASIS MASYARAKAT Di BANGKA BELITUNG (Pilot Project KemenESDM 2014)
OPTIMALISASI PENGOPERASIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BERBASIS MASYARAKAT Di BANGKA BELITUNG (Pilot Project KemenESDM 2014) Mursid Sabdullah 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN TINGGI TEKAN KECIL DI SALURAN IRIGASI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN TINGGI TEKAN KECIL DI SALURAN IRIGASI Irma Wirantina Kustanrika ABSTRAK Terbatasnya pasokan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciBAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK
BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow
Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Roy Hadiyanto*, Fauzi Bakri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta
Lebih terperinci1. Mempersiapkan bagian-bagian PLTM On-Grid. 2. Mempersiapkan turbin-generator dan kelengkapan mekanik PLTM On-Grid
KODE UNIT : D.35EBT15.005.1 JUDUL UNIT : Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan
Lebih terperinciMENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR
MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR Heru Husaini Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Abstrak Setelah enam puluh dua tahun Indonesia merdeka, masih terdapat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban
TUGAS AKHIR Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1) Di susun
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen
Lebih terperinciANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK
ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai
Lebih terperinciBAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI
BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI 3.1 Letak Sungai Cisangkuy-Pataruman Sungai Cisangkuy-Pataruman terletak di dekat Kampung Pataruman, Cikalong, Pangalengan Jawa Barat. Sungai ini merupakan terusan dari
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO
EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Disusun Oleh : Febriananda Mulya Pratama NIM. 0910633048-63 KEMENTERIAN
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-2 Metodologi dalam perencanaan
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN PLTMH
BB V PERENCNN PLTMH 5. UMUM nalisa terhadap alternatif pemilihan alat dan jenis turbin, memperoleh kesimpulan bahwa untuk perencanaan PLTMH di Desa Sadang, Kecamatan Jekulo, menggunakan jenis turbin kayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1 Latar Belakang Dalam sistem PLTA, turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi translasi gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Energi air tergolong energi terbarukan atau
Lebih terperinciKRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET
KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air. Berdasarkan media pengisi tabung karet, ada
Lebih terperinciLAMPIRAN B BATASAN TEKNIS
LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Ketersediaan Debit Sungai 3. Batasan Bangunan Sipil 4. Kapasitas Desain dan Produksi Energi
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciTrouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...
i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... i iv v viii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat... 2 C. Batasan Masalah... 2 D. Sistematika
Lebih terperinciAQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak
Lebih terperinciEnergi dan Ketenagalistrikan
PENGEMBANGAN PLTMH TURBIN SIPHON : PROSPEK DAN HAMBATANNYA DI INDONESIA Widhiatmaka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan widhi_wise@yahoo.com S A
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
38 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas rancangan diagram blok alat, rancangan Konstruksi Kumparan Stator dan Kumparan Rotor, rancangan Konstruksi Magnet Permanent pada Rotor
Lebih terperinciS o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.
BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciLatar Belakang. Permasalahan. Tujuan
Latar Belakang Rasio elektrifikasi yang masih rendah terutama di daerah-daerah pedesaan Ketergantungan terhadap sumber energi fosil sehingga memicu kenaikan TDL Potensi sumber energi terbarukan cukup besar
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Laporan pemeliharaan
17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan
Lebih terperinciJl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak
Pengembangan dan Penerapan Teknologi Turbin Air Propeller Dalam Mendukung Penyediaan Energi Listrik Alternative Di Desa Darul Makmur Kotamadya Subulussalam Provinsi Aceh Pribadyo 1, Dailami 2 1) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009
KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 LATAR BELAKANG Total pembangkit kelistrikan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah sebesar 25.218 MW, yang terdiri atas 21.769 MW milik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk Jatiluhur Purwakarta. Yang akan dijadikan subjek skripsi adalah motor induksi 3 fasa yang
Lebih terperinciKeandalan dan kualitas listrik
Keandalan dan kualitas listrik Disadur dari tulisan: Hanif Guntoro dan Parlindungan Doloksaribu Pentingnya Keandalan dan Kualitas Listrik Pemadaman listrik yang terlalu sering dengan waktu padam yang lama
Lebih terperinciGambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Kondisi PATM Gorontalo merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya lokal berbasis pertanian agropolitan sehingga diperlukan inovasi
Lebih terperinciPEMANAS AIR GAS INSTAN
BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak
Lebih terperinciBAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS
BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam
Lebih terperinciMENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT
MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera
Lebih terperinciTeknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)
Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Pengesetan mesin las dan elektroda Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Memahami cara mengeset mesin dan peralatan lainnya.
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -
BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI
BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA
Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 42-48 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA Idawati Supu,
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik
Lebih terperinciBab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara
Lebih terperinciKata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi
ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT
ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciGALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT
PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (studi kasus bangunan terjun (BT2 BT4) pada saluran primer Padi Pomahan, D.I Padi Pomahan, Desa Padi, Kecamatan
Lebih terperinciEVALUASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) KAPASITAS 40 kva DESA RIRANG JATI KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU
EVALUASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) KAPASITAS 40 kva DESA RIRANG JATI KECAMATAN NANGA TAMAN KABUPATEN SEKADAU Asyad Nugroho 1 ), H.Ismail Yusuf 2 ), Kho Hie Kwee 3 ) 1,2,3) Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi kemajuan secara keseluruhan suatu bangsa. Saat ini di dunia sedang mengalami krisis energi dan khususnya
Lebih terperinciDIGITAL LOAD CONTROLLER (DLC)
DIGITAL LOAD CONTROLLER (DLC) FOR INDUCTION GENERATOR (IGC) & SYNCHRONOUS GENERATOR (ELC) DESKRIPSI ELC berfungsi sebagai pengatur speed turbin (governor) untuk system pembangkit dengan generator sinkron.
Lebih terperinciMODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA
MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG
Konservasi Lahan Sub DAS Lesti Erni Yulianti PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG Erni Yulianti Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500
S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi
Lebih terperinci