NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK BRAND LOYALTY ANALYSIS OF DK979 HYBRID CORN SEED IN TRAYANG VILLAGE, NGRONGGOT DISTRICT, NGANJUK REGENCY Oleh : HERI PRIANA UNIVERSTAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2012 NASKAH PUBLIKASI JURNAL

2 ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK BRAND LOYALTY ANALYSIS OF DK979 HYBRID CORN SEED IN TRAYANG VILLAGE, NGRONGGOT DISTRICT, NGANJUK REGENCY Oleh : HERI PRIANA UNIVERSTAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2012

3 ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK BRAND LOYALTY ANALYSIS OF DK979 HYBRID CORN SEED IN TRAYANG VILLAGE, NGRONGGOT DISTRICT, NGANJUK REGENCY Oleh: Heri Priana *), Dr. Ir. Rini Dwiastuti, MS. **), Riyanti Isaskar, SP. M.Si **) *) Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. **) Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Abstract Brand loyalty level is one of important information for hybrid corn seed producers of to determine appropriate marketing strategies to facing increasingly fierce competition. This research purposed to discribe the brand loyalty level of DK979 hybrid corn seed consumer in Trayang Village, Ngronggot District, Nganjuk Regency. The results showed that the level of consumer brand loyalty in the research area tend to be high, which most consumers are at the liking the brand level. Percentage switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, and committed consumer buyers of hybrid seed corn in a row is 24.66%, 45.20%, 50.68%, 71.23% and 68.49%, so the composition of the pyramid of loyalty is like an inverted pyramid. Keyword: Brand Loyalty Levels, DK979 hybrid corn seed Abstrak Tingkat loyalitas merek konsumen merupakan salah satu input informasi yang penting bagi produsen benih jagung hibrida untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat loyalitas merek konsumen di daerah penelitian cenderung tinggi, dimana konsumen paling banyak berada pada tingkat loyalitas merek liking the brand. Prosentase switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan committed buyer konsumen benih jagung hibrida berturut-turut adalah 24,66%, 45,20%, 50,68%, 71,23%, dan 68,49%, sehingga susunan piramida loyalitas adalah seperti piramida terbalik. Kata Kunci : Tingkat Loyalitas Merek, Benih jagung hibrida Merek DK979

4 I. PENDAHULUAN Jagung menempati posisi penting dalam perekonomian nasional karena merupakan sumber karbohidrat dan bahan baku industri pakan dan pangan. Di samping bijinya, biomas hijauan jagung diperlukan dalam pengembangan ternak sapi. Selain itu peluang ekspor juga semakin terbuka mengingat negara penghasil jagung seperti Amerika, Argentina, dan Cina mulai membatasi volume ekspornya karena kebutuhan jagung mereka meningkat (Ditjen Tanaman Pangan, 2006). Mengingat pentingnya peran komoditas jagung dalam perekonomian nasional, maka pemerintah menetapkan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas untuk menuju swasembada Jagung. Salah satu langkah strategis tersebut adalah dengan program pergeseran penggunaan benih jagung ke jenis hibrida (Departemen Pertanian, 2005). Regulasi pemerintah tersebut mendorong berkembangnya industri benih di dalam negeri. Salah satu perusahaan yang ikut terjun menjadi produsen benih jagung hibrida adalah PT. Branita Shandini (Monsanto Indonesia) yang memproduksi dan memasarkan benih jagung hibrida dengan merek DK 979. Ketatnya persaingan dalam pasar benih jagung hibrida menuntut PT. Branita Sandhini untuk mengembangkan strategi pemasaran untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan penjualan. Salah upaya dalam mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan penjualan adalah dengan memiliki basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi (Rangkuty, 2002). Tingkat loyalitas merek konsumen merupakan salah satu input informasi yang penting bagi perusahaan dalam menentukan strategi apa yang paling sesuai untuk meningkatkan penjualan. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek dapat ditingkatkan, maka pelanggan akan enggan untuk berpindah ke merek yang lain, sehingga serangan kompetitor dapat dikurangi (Rangkuty, 2002). Berbeda dengan banyak penelitian sebelumnya mengenai tingkat loyalitas merek, dalam penelitian ini produk yang dijadikan objek penelitian adalah benih jagung hibrida yang merupakan salah satu faktor produksi pertanian. Melihat begitu strategisnya pembahasan mengenai loyalitas merek maka peneliti melihat bahwa perlu dilakukan studi mengenai hal ini. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 ditinjau dari tingkatan switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, dan committed buyer. Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang dapat diangkat adalah : 1. Bagaimanakah tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 ditinjau dari tingkatan switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, dan committed buyer di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. 2. Pada tingkatan loyalitas merek manakah yang paling dominan terdapat pada konsumen benih jagung hibrida merek DK979 di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis tingkat loyalitas merek konsumen yang pernah menggunakan benih jagung hibrida merek DK979 di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. 2. Mengidentifikasi tingkat loyalitas merek yang paling dominan pada konsumen benih jagung hibrida merek DK979 di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk

5 Kegunaan Penelitian Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi bagi pihak perusahaan dalam menerapkan strategi pemasaran yang berhubungan dengan loyalitas merek. 2. Sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini. II. KERANGKA TEORITIS Kerangka Pemikiran Berkembangnya industri benih jagung hibrida mendorong beberapa perusahaan untuk ikut terjun dalam industri ini. Persaingan antar perusahaan yang memproduksi benih jagung hibrida tercermin dari banyaknya produk benih jagung hibrida yang beredar di pasar. Di Kabupaten Nganjuk sendiri, berdasarkan survei pendahulan didapat informasi bahwa terdapat sedikitnya 5 produsen utama benih jagung hibrida yang memasarkan produknya dengan masingmasing produsen mengeluarkan lebih dari satu merek produk benih jagung hibrida. Salah satu produsen yang memasarkan produknya di kabupaten Nganjuk adalah PT. Branita Shandini (Monsanto Indonesia) dengan produknya yaitu benih jagung hibrida merek DK979. Dengan banyaknya merek yang beredar di kabupaten Nganjuk, maka kemungkinan besar akan terjadi persaingan dalam memperoleh pangsa pasar. Persaingan tersebut mendorong PT. Branita Sandhini untuk menerapkan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan jumlah pembeli yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat, diperlukan informasi mengenai kondisi di pasar, agar strategi yang diterapkan bisa maksimal (Mursid, 1997). Salah satu informasi yang penting adalah informasi mengenai tingkat loyalitas merek konsumen. Tingkat loyalitas dalam penelitian ini adalah tingkat keterkaitan konsumen terhadap merek DK979 menurut ciriciri konsumen yang sesuai dengan tipe konsumen berdasarkan piramida loyalitas merek. Tingkat keterkaitan pelanggan dilihat berdasarkan ciri-ciri pelanggan yang disesuaikan dengan tipe pelanggan menurut lima tingkatan loyalitas merek berdasarkan teori piramida loyalitas merek oleh Rangkuty (2002), yang kemudian tingkatan ini selanjutnya menjadi indikator penelitian. Dengan demikian pada penelitian ini, konsep tingkat loyalitas merek diturunkan menjadi lima indikator berdasarkan tipe pelanggan menurut tingkatan loyalitas merek, yaitu switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, dan committed buyer. Pada penelitian ini, indikator dan variabel diturunkan berdasarkan definisi tiap tingkatan loyalitas merek konsumen yang dikemukakan oleh Rangkuty (2002) dan penelitian terdahulu oleh Marthin dan Samuel (2007). Selain itu variabel juga diturunkan berdasarkan keterangan mengenai karakteristik benih jagung hibrida merek DK979 serta teoriteori lain yang berhubungan dan mendukung variabel-variabel penelitian. Untuk indikator tingkat konsumen switcher, variabel yang digunakan adalah harga, diskon dan ketersediaan produk. Untuk indikator tingkat konsumen habitual buyer, variabel yang digunakan adalah variabel kecocokan dengan keunggulan benih jagung hibrida merek DK979 dan pengaruh orang lain. Untuk indikator satisfied buyer, variabel yang digunakan adalah tingkat kepuasan konsumen pada keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh benih jagung hibrida merek DK979. Disesuaikan dengan karakteristik merek DK979 maka variabel yang digunakan adalah produktivitas, kinerja tahan rebah, adaptasi yang luas serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. Indikator selanjutnya adalah liking of brand. Konsumen yang termasuk dalam tingkat ini adalah konsumen yang sungguhsungguh menyukai merek benih jagung hibrida DK979. Indikator liking of brand

6 akan dilihat dari tiga variabel yaitu konsumen menyukai merek benih jagung hibrida DK979 karena merek DK979 terkenal, Konsumen menyukai merek benih jagung hibrida DK979 karena merek DK979 berkelas, konsumen menyukai merek benih jagung hibrida DK979 karena menganggap kualitasnya baik, konsumen menyukai merek benih jagung hibrida DK979 karena banyak orang lain yang menggunakan, dan konsumen yang menyukai merek benih jagung hibrida DK979 karena mempunyai pengalaman yang baik dalam menanam benih jagung hibrida merek DK979. Sedangkan variabel yang digunakan untuk indikator commited buyer adalah pernyataan pembelian ulang, rekomendasi pada orang lain, dan menginformasikan keunggulan terhadap orang lain.. Variabel-variabel yang ada diukur menggunakan skor. Adapun tingkatan loyalitas merek DK 979 diperoleh dari penjumlahan skor tersebut yang kemudian akan dimasukkan kedalam interval skor tiap indikator tingkatan loyalitas merek. Dari hasil penjumlahan skor tersebut akan diketahui apakah konsumen tersebut termasuk dalam tingkatan loyalitas merek switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, atau committed buyer. oleh perusahaan, tetapi hanya mengkaji mengenai tingkat loyalitas merek konsumen banih jagung hibrida DK979 sebagai informasi dalam merumuskan strategi perusahaan. 2. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang pertama kali menggunakan, pernah menggunkan atau sedang menggunakan benih jagung hibrida merek DK979. Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam peneltian ini tidak dikaji mengenai strategi yang diterapkan

7 Tingginya persaingan antar perusahaan benih jagung hibrida Penentuan strategi Loyalitas merek DK979 Tingkat keterkaitan konsumen dengan merek Rangkuty, 2002 Piramida Loyalitas merek -Switcher -Habitual -Satisfied -liking the brand -commited Engel, 1995 Kepuasan/ketidakpuasan konsumen Marthin, Harga, diskon, ketersediaan produk - Kebiasaan, kecocokan, banyak yang memakai - Manfaat yang ditawarkan - Kesan, rangkaian pengalaman, merek terkenal - Bangga, merekomendasikan, percaya diri Kotler, 2000 Faktor-faktor yg mempengaruhi perilaku konsumen Karakteristik DK979 -Adaptasi luas -Hasil tinggi -Tahan rebah -Tahan hama penyakit Switcher Habitual Satisfied Liking the brand Commited 1. Harga 2. Diskon 3. Ketersediaan produk 1. Kecocokan dg keunggulan 2. Pengaruh orang lain 1. Hasil tinggi 2. Tahan rebah 3. Adaptasi luas 4. Tahan penyakit 1. Merek terkenal 2. Merek berkelas 3. Kesan kualitas yg baik 4. Banyak yg memakai 5. Pengalaman menggunakan 1. Komitmen pembelian 2. Merekomendasikan 3. Menginformasikan Tingkat loyalitas merek DK979 Tingkat loyalitas merek paling dominan Gambar 5 : Skema Kerangka Pemikiran Tingkat Loyalitas Merek Benih Jagung Hibrida Merek DK979 III. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Lokasi dan Responden Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sedangkan metode penentuan responden dalam penelitian ini menggunkan metode sensus, dimana responden adalah semua petani di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk yang pertama kali menggunakan, pernah menggunakan atau sedang menggunakan benih jagung hibrida merek DK979.

8 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan bantuan angket. Sedangkan data sekunder berupa data-data pendukung penelitian yang diperoleh dari pihak lain, baik itu dari perusahaan maupun pemerintah setempat. Metode Analisis Data Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Untuk menjawab tujuan 1, maka ditentukan duluselang kelas dan klasifikasi responden dengan tahaptahap sebagai berikut: 1. Untuk menentukan apakah responden termasuk dalam tingkat loyalitas tertentu maka kelompok dalam kelas juga ditetapkan sebanyak 2 kelompok, yakni responden yang termasuk dalam suatu tingkatan tertentu dan responden yang tidak termasuk. 2. Menentukan kisaran R = X t Xr. (3.1a) R = Kisaran X t = Nilai pengamatan tertinggi X r = Nilai pengamatan terendah 3. Pembuatan selang kelas I = R... (3.1b) K R = Kisaran K = Banyaknya kelompok dalam kelas Untuk menjawab tujuan kedua, tingkat loyalitas merek yang paling dominan ditentukan oleh prosentase pada masing-masing tingkatan, yang dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : x = Σ px... (3.2) n Dimana : x = prosentase Σ px = prosentase jumlah responden yang masuk dalam tingkat loyalitas merek x N = jumlah responden Tabel 1. Selang kelas dan klasifikasi responden No. Indikator Selang kelas Klasifikasi Tidak Termasuk termasuk 1 Switcher 4,5 3 sd < 7,5 7,5 sd 12 2 Habitual buyer 2,5 5 sd < 7,5 7,5 sd 10 3 Satisfied buyer 3 3 sd < 6 6 sd 9 4 Liking of brand 2,5 5 sd < 7,5 7,5 sd 10 5 Commited buyer 1,5 3 sd < 4,5 4,5 sd 6

9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Loyalitas Merek Switcher Switcher adalah konsumen yang mudah berpindah-pindah karena adanya benih jagung hibrida merek lain dengan harga yang lebih murah, adanya benih jagung hibrida merek lain yang memberikan hadiah atau diskon, dan ketidaktersediaan merek yang awalnya ingin dibeli ketika membeli. Oleh sebab itu tingkatan loyalitas merek switcher ditempatkan pada urutan yang paling bawah. Dari hasil analisis diperoleh hasil seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini. dua kali. Hal ini berarti separuh lebih responden (53,43%) merupakan responden yang sering berpindah merek benih jagung hibrida karena harga yang lebih murah. Tingkat Loyalitas Merek Habitual Tingkat loyalitas merek berikutnya adalah habitual buyer. Untuk tingkat konsumen habitual buyer, variabel yang digunakan adalah variabel kecocokan dengan keunggulan benih jagung hibrida merek DK979 dan pengaruh orang lain. Dari hasil analisis diperoleh hasil seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini. 25% Switcher 75% Non Switcher Gambar 2. Grafik Klasifikasi Responden Tingkat Loyalitas Merek Switcher Dari grafik diatas terlihat bahwa 25% responden merupakan responden yang termasuk dalam kategori switcher. Hal ini merupakan informasi yang baik bagi perusahaan, dimana hanya sebagian kecil responden yang mudah berganti merek benih jagung karena adanya harga merek lain yang lebih murah, adanya diskon atau hadiah dari merek lain dan tidak tersedianya merek ketika responden membeli. Dari ketiga variabel pembentuk indikator tingkat loyalitas merek switcher, harga yang lebih murah merupakan variabel yang paling dipertimbangkan responden untuk berganti ke merek benih jagung hibrida yang lain. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah responden yang berganti merek karena adanya harga yang lebih murah. 33 responden menyatakan pernah berganti merek sebanyak dua kali dan 9 responden menyatakan pernah berganti merek benih jagung hibrida lebih dari 55% 45% Habitual Non Habitual Gambar 3. Grafik Klasifikasi Responden Tingkat Loyalitas Merek Habitual Habitual buyer adalah konsumen yang berada pada tingkat kedua dari piramida loyalitas merek. Habitual buyer adalah konsumen yang membeli benih jagung hibrida merek DK979 karena telah cocok dan banyak orang yang menggunakan. Dari perhitungan prosentase grafik diatas terlihat bahwa 45% responden merupakan responden yang termasuk dalam kategori habitual buyer. Hasil ini menunjukan bahwa jumlah responden yang termasuk dalam kategori habitual buyer masih lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak termasuk dalam kategori ini. Hal ini memberikan informasi bahwa sebagian besar responden membeli benih jagung hibrida merek DK979 bukan karena sudah menjadi kebiasaan atau karena pengaruh orang lain. Dalam membeli benih jagung hibrida, responden bukan hanya sekedar membeli tetapi juga melihat faktor lain,

10 seperti keunggulan, harga dan pengalaman mereka dalam menggunakan. Diantara kelima variabel yang membentuk indikator habitual buyer, variabel kecocokan dengan produktivitas dan kecocokan dengan kemampuan tahan terhadap hama penyakit mempunyai nilai yang paling tinggi. Hal ini memberikan informasi bahwa kedua variabel tersebut merupakan keunggulan benih jagung hibrida merek DK979 yang diakui oleh konsumen. Tingkat Loyalitas Merek Satiesfied Satiesfied merupakan kategori konsumen yang puas. Penentuan apakah responden termasuk dalam kategori satiesfied buyer pada penelitian ini dilihat dengan membendingkan harapan dan kinerja nyata benih jagung hibrida. Responden dikatakan puas jika menganggap bahwa kinerja benih jagung hibrida merek DK979 lebih atau sama dengan dengan harapan mereka. Dari hasil analisis diperoleh hasil seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.. 49% 51% Satiesfied Non Satiesfied Gambar 4. Grafik Klasifikasi Responden Tingkat Loyalitas Merek Satiesfied Hasil yang ditunjukkan grafik diatas memperlihatkan bahwa separuh responden (51%) merasa puas dengan benih jagung hibrida merek DK979. Hasil ini menunjukkan bahwa separuh responden menyatakan bahwa kinerja benih jagung hibrida merek DK979, yang meliputi hasil panen, kemampuan tahan rebah, dan kemampuan tahan terhadap hama penyakit, sama atau lebih tinggi daripada harapan mereka. Dari ketiga variabel yang membentuk indikator satiesfied buyer, variabel hasil panen merupakan variabel yang paling tinggi hasilnya. Hal ini merupakan informasi yang baik bagi perusahaan, dimana sebagian besar responden menyatakan telah puas dengan hasil panen benih jagung hibrida merek DK979. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa alasan responden merasa puas dengan hasil panen benih jagung hibrida merek DK adalah karena hasil panennya yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan benih jagung hibrida merek lain. Tingkat Loyalitas Merek Liking The Brand Tingkat loyalitas merek yang selanjutnya adalah liking the brand. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pelanggan didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya, baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabat ataupun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi. Dari hasil analisis diperoleh hasil seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini. 29% 71% Liking the Brand Non Liking the Brand Gambar 5. Grafik Klasifikasi Responden Tingkat Loyalitas Merek Liking the Brand Grafik diatas menunjukkan bahwa 71% responden merupakan responden yang termasuk dalam kategori konsumen yang menyukai merek (liking the brand). Sedangkan 29% responden yang lain bukan merupakan konsumen

11 yang termasuk kategori liking the brand. Hal ini memberikan informasi yang positif kepada perusahaan, dimana sebagian besar responden pada daerah penelitian merupakan konsumen yang benar-benar menyukai merek dan memiliki ikatan emosional dengan benih jagung hibrida merek DK979. Dari kelima variabel yang membentuk indikator liking the brand, variabel kualitas yang baik dan pengalaman menggunakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sungguh-sungguh menyukai benih jagung hibrida karena responden menganggap benih jagung hibrida mempunyai kualitas yang baik, dan pengalaman yang baik selama mereka menggunakan benih jagung hibrida merek DK979. Tingkat Loyalitas Merek Commited Commited buyer merupakan tingkat paling tinggi dalam loyalitas merek. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. Dari hasil analisis diperoleh hasil seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini. 32% 68% Commited Non Commited Gambar 6. Grafik Klasifikasi Responden Tingkat Loyalitas Merek Commited Dari grafik diatas diketahui bahwa 68% responden merupakan responden yang termasuk dalam kategori commited buyer. hasil ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden merupakan konsumen yang berkomitmen kepada benih jagung hibrida merek DK979. Hal ini memberikan informasi yang baik kepada perusahaan benih jagung hibrida merek DK979, karena konsumen yang termasuk dalam kategori commited buyer akan mempromosikan benih jagung hibrida merek DK979 kepada orang lain. Dari tiga variabel yang membentuk indikator commited buyer, variabel menginformasikan merupakan variabel yang paling tinggi hasilnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden pernah menginformasikan keunggulan benih jagung hibrida merek DK979 kepada orang lain. Hal ini merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi pihak pemasar benih jagung hibrida merek DK979. Tingkat Loyalitas Merek Paling Dominan Dari keseluruhan pembahasan tingkat loyalitas merek benih jagung hibrida merek DK979, maka tingkat loyalitas yang paling dominan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Prosentase Tingkat Loyalitas Tingkat Loyalitas Merek Prosentase (%) Switcher 24,66 Habitual 45,20 Satiesfied 50,68 Liking the Brand 71,23 Commited 68,49 Sumber : Data primer (diolah), 2011 Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa bahwa tingkat loyalitas merek yang paling dominan adalah liking the brand.lliking the brand adalah konsumen yang sungguh sungguh menyukai merek benih jagung hibrida merek DK979. Rasa suka konsumen bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol yakni merek yang berkelas dan terkenal, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya, baik yang dialami pribadi maupun oleh kerabat ataupun disebabkan oleh perceived quality yang tinggi.

12 Hal ini memberikan informasi yang baik kepada pihak perusahaan benih jagung hibrida merek DK979, dimana melalui jumlah konsumen liking the brand yang besar maka dapat disimpulkan bahwa konsumen akan sulit untuk berpindah ke benih jagung hibrida merek lain, karena konsumen sungguhsungguh menyukai merek dan terkait secara emosional dengan benih jagung hibrida merek DK979. Namun jika dilihat secara keseluruhan, dari hasil tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 ini, peneliti menyimpulkan bahwa kondisi dan karakter responden di dearah penelitian merupakan konsumen yang loyal namun kurang puas dengan kinerja benih jagung hibrida merek DK979. Hal ini didasarkan pada besarnya jumlah responden yang masuk ke dalam tingkat loyalitas merek liking the brand dan commited buyer, namun hanya separuh responden yang menyatakan puas dengan kinerja benih jagung hibrida merek DK979. Hal ini dapat terjadi karena harapan konsumen terhadap kinerja benih jagung hibrida merek DK979 yang sangat tinggi, sehingga mereka merasa belum puas dengan kinerja benih jagung hibrida merek DK979 saat ini. Berdasarkan wawancara langsung dengan responden, mereka berharap bahwa hasil panen banih jagung hibrida lebih tinggi daripada yang mereka peroleh sekarang. Sementara itu untuk kinerja ketahanan terhadap penyakit sebagian responden menyatakan sudah puas. Namun meskipun hampir separuh responden menyatakan tidak puas dengan kinerja benih jagung hibrida merek DK979, namun jumlah responden yang termasuk dalam tingkat loyalitas merek liking the brand dan commited buyer cukup besar. Hal ini dapat terjadi karena meskipun responden merasa tidak puas dengan kinerja benih jagung hibrida merek DK979 namun mereka masih lebih menyukai merek DK979 dibandingkan dengan benih jagung hibrida merek yang lain. Hal ini disebabkan karena menurut responden kinerja benih jagung hibrida merek DK979 masih lebih baik dibandingkan benih jagung hibrida merek lain. Piramida Loyalitas Merek Setelah jumlah semua tingkat loyalitas benih jagung hibrida merek DK979 diketahui, maka hasilnya dapat dirangkum menjadi satu kesatuan piramida. Bentuk piramida yang ideal yaitu piramida terbalik. Rangkuman tingkat loyalitas merek banih jagung hibrida merek DK979 dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini. Commited 68,49 % Liking the Brand 71,23 % Satiesfied 50,68 % Habitual 45,20% Switcher 24,66% Gambar 6. Piramida Loyalitas Merek Konsumen Benih Jagung Hibrida Merek DK979 Dari gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa komposisi tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 membentuk piramida terbalik, semakin keatas semakin melebar. Namun gambar piramida diatas juga menunjukkan bahwa prosentase tingkat loyalitas merek commited buyer sedikit lebih rendah daripada liking the brand. Hal ini dapat terjadi karena ada beberapa responden yang menyukai merek namun tidak berkomitmen terhadap merek benih jagung hibrida DK979.

13 Secara keseluruhan kelima tingkatan loyalitas merek ini tidak muncul secara murni. Jika dijumlah, maka prosentase switcher, habitual buyer, satiesfied buyer, liking the brand dan commited buyer tidak berjumlah 100%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden merupakan kombinasi dari berbagai tingkatan. Misalnya responden yang menyukai merek juga merupakan responden yang berkomitmen terhadap merek atau responden yang puas terhadap merek juga merupakan responden yang membeli karena cocok dengan merek. Hasil ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Rangkuty (2002) yang menyatakan bahwa kelima tingkatan loyalitas merek tidak selalu muncul dalam bentuk yang murni, akan ada pelanggan yang mempunyai kombinasi dari tingkatan-tingkatan ini. Namun meskipun begitu, tingkatan loyalitas merek ini cukup memberikan gambaran mengenai tingkat loyalitas dan dampaknya terhadap ekuitas merek. Dari hasil tingkat loyalitas merek diatas, dapat dilihat bahwa komposisi tingkat loyalitas merek konsumen benih jagung hibrida merek DK979 membentuk piramida terbalik. Bentuk ini merupakan bentuk ideal yang tentunya diinginkan oleh banyak pemasar. Namun keadaan ini bukan merupakan hasil akhir, karena ketatnya persaingan antar produsen benih jagung hibrida memungkinkan hasil penelitian ini akan berubah setiap waktu jika pihak produsen benih jagung hibrida merek DK979 tidak meningkatkan kualitas yang dimiliki. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Prosentase responden yang termasuk dalam tingkat loyalitas merek switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand, dan committed buyer di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk berturut-turut adalah 24,66%; 45,20%; 50,68%; 71,23% dan 68,49%. Tingkat loyalitas merek benih jagung hibrida merek DK979 di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk yang paling dominan adalah tingkat Liking the brand sebesar 71,23%. Saran Berdasarkan hasil penelitian, adanya harga benih jagung hibrida merek lain yang lebih murah menjadi alasan paling dominan bagi konsumen dalam berganti merek. Melihat kenyaataan ini sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan mengenai strategi pemasaran yang berhubungan dengan harga produk. Selanjutnya dari hasil penelitian juga diketahui bahwa banyak responden yang merasa cocok dan puas dengan kemampuan tahan hama dan benih jagung hibrida merek DK979. Sebaiknya perusahaan lebih menonjolkan lagi mengenai keunggulan tahan terhadap hama penyakit tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ditjen Tanaman Pangan Road Map Swasembada Jagung Available at id/ind/images/stories/psn9new.pdf. (diakses pada tanggal 30 Desember 2011). Engel, Blackwell, & Miniard Perilaku Konsumen. Alih bahasa: Drs. F.X. Budiyanto. Jilid 2. Bina Rupa Aksara. Jakarta Kotler, P Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Alih bahasa: Hendra Teguh. Edisi Millenium jilid I. Prenhallindo. Jakarta Marthin, Johannes & Samuel, Hatane Analisis Tingkat Brand Loyalty pada Produk Shampoo merek Head and Shoulders. Jurnal Manajemen

14 Pemasaran. Vol.2. No.2. Oktober, Mursid, M Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta Rangkuty, Fredy The Power of Brand : Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Loyalitas Merek Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen

Lebih terperinci

Moech Nasir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK

Moech Nasir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN BERDASARKAN COMMITED BUYER, LIKE THE BRAND, SATISFIED BUYER, HABITUAL BUYER, DAN SWITCHER (Studi Pada Surat Kabar Solopos di Wilayah Surakarta) Moech Nasir Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu pesat ditunjukkan dengan gencarnya penayangan iklan di media televisi, keadaan ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK (Survei Pada Pengguna Sepatu Casual Merek Adidas Di Kota Malang)

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK (Survei Pada Pengguna Sepatu Casual Merek Adidas Di Kota Malang) ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK (Survei Pada Pengguna Sepatu Casual Merek Adidas Di Kota Malang) Fikri Kurnia Setyadi Suharyono Aniesa Samira Bafadhal Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, dimana perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksakan pelanggan untuk membeli produk mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen agar produk yang dihasilkan dapat berhasil di pasaran. Jika kepuasan tersebut

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

ABSTRACT. By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy

ABSTRACT. By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy ABSTRACT By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy businesses in Tasikmalaya has made consumers have many alternatives to choose which pharmacy to visit to buy drugs. This

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi : suatu proses sosial dan manajerial dimana

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI Disusun Oleh: Nama : Indra Dirgantara Npm : 13212690 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS. Latar

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis A. Karakteristik Petani V. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, luas lahan dan pengalaman bertani. Jumlah responden

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI DARI UPT BALAI BENIH PERTANIAN BARONGAN KABUPATEN BANTUL

ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI DARI UPT BALAI BENIH PERTANIAN BARONGAN KABUPATEN BANTUL ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI DARI UPT BALAI BENIH PERTANIAN BARONGAN KABUPATEN BANTUL Nikmatul Rahmah Isnaniah Francy Risvansuna F, SP. MP / Ir. Lestari Rahayu, MP Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Di Indonesia menurut Saragih (1998), pada awal Orde Baru, kegiatan ekonomi berbasis sumber daya hayati praktis hanya dalam

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru Rahmi Oktaviani 1) ; Sri Restuti 2) ; Deny Danar Rahayu 2) 1) Mahasiswa Laboratorium Pemasaran Jursan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organsasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION Modul ke: STRATEGIC BRAND COMMUNICATION BRAND EQUITY MEASUREMENT Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id WHAT IS BRAND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin hebat antara penyedia produk supplement belakangan ini bukan hanya disebabkan globalisasi, tetapi lebih disebabkan karena Konsumen semakin

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsumen perantara daging domba dalam hal ini rumah makan sate domba yang sudah memiliki tempat atau bangunan permanen yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi yang semakin maju saat ini, membawa pengaruh besar terhadap perubahan lingkungan yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek kehidupan tersentuh olehnya. Perkembangan ini juga mengakibatkan masyarakat sebagai objek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat masyarakat menyadari pentingnya informasi dan komunikasi. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan selalu berusaha untuk memberikan jaminan bahwa produk yang ditawarkan mampu memberikan dukungan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjuan Pustaka 2.1.1 Mie Instan Mie instan merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Mie

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. II. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perilaku Konsumen Peraturan tentang perlindungan konsumen telah dimuat dalam Undang-undang No. 08 Tahun 1999 yang mendefenisikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Disatu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. dapat diterima atau di mengerti oleh si penerima pesan. Komunikasi

BAB 2 STUDI PUSTAKA. dapat diterima atau di mengerti oleh si penerima pesan. Komunikasi BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses interaksi dimana seseorang menyampaikan sesuatu kepada orang lain, baik berupa pesan, ide,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian mengenai analisis sensitivitas harga dan loyalitas konsumen kecap ini dilakukan di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian di Kota Depok didasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK BBM BERDASARKAN PERSEPSI PELANGGAN DI PT PERTAMINA (PERSERO) GELADIKARYA

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK BBM BERDASARKAN PERSEPSI PELANGGAN DI PT PERTAMINA (PERSERO) GELADIKARYA ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK BBM BERDASARKAN PERSEPSI PELANGGAN DI PT PERTAMINA (PERSERO) GELADIKARYA Oleh : AZHAR KARIMULAH NIM : 047007068 SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

4. Brand harus korisisten dalam-menyampaikan kepuasan dan membuat konsumennya senang dan bangga.

4. Brand harus korisisten dalam-menyampaikan kepuasan dan membuat konsumennya senang dan bangga. 3. Brand harus menarik / memikat sehinga konsumen dapat merasakan kulaitas dan atribut produknya (rasa segar pada minuman, kelembutan, dsb pada brand Fresh, Softly, dsb). 4. Brand harus korisisten dalam-menyampaikan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Susu Formula Laktogen merupakan penelitian yang dilaksanakan di kota Bogor. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR Anis Rahayu Damayanti Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam industri telepon seluler saat ini sangat ketat. Produsen telepon seluler saling berlomba menciptakan seri dan model terbaru dengan fiturfitur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY ROKOK SAMPOERNA A MILD DI KOTA GRESIK ANALYSIS OF BRAND LOYALTY SAMPOERNA A MILD CIGARETTES IN THE CITY GRESIK

ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY ROKOK SAMPOERNA A MILD DI KOTA GRESIK ANALYSIS OF BRAND LOYALTY SAMPOERNA A MILD CIGARETTES IN THE CITY GRESIK ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY ROKOK SAMPOERNA A MILD DI KOTA GRESIK ANALYSIS OF BRAND LOYALTY SAMPOERNA A MILD CIGARETTES IN THE CITY GRESIK Muhammad Arif Rahmat, Muhammad Dimyati, H.N. Ari Subagio Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjuan Pustaka 2.1.1 Minyak Goreng Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau

Bab 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk atau 16 Bab 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Merek 2.1.1.1 Pengertian Merek Menurut Durianto, et.al. (2004, p.1) Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol desain, ataupun

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Loyalitas Merek 1. Pengertian Loyalitas Merek Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is difined as non random purchase expressed over by some decision

Lebih terperinci

PENGUKURAN LOYALITAS MEREK

PENGUKURAN LOYALITAS MEREK PENGUKURAN LOYALITAS MEREK TIU: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan pengukuran loyalitas konsumen POKOK BAHASAN I. FUNGSI BRAND LOYALTY II. TINGKATAN BRAND LOYALTY III. PENGUKURAN BRAND

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk

PENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditas hasil ternak yang sangat bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR.

ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR. 1 ANALISIS SIKAP, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI DI DESA SUKASIRNA, KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR Oleh : Ghandur Insani Rita Nurmalina DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. anteseden brand heritage, brand loyalty, fungsi dari sebuah brand loyalty, tingkatan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. anteseden brand heritage, brand loyalty, fungsi dari sebuah brand loyalty, tingkatan BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 PENGANTAR Bab ini berisi teori-teori yang mencakup definisi tentang brand heritage, anteseden brand heritage, brand loyalty, fungsi dari sebuah brand

Lebih terperinci

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor

Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 187 Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor Kartika Andansari Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri khususnya dalam bidang telekomunikasi akhir-akhir ini marak diperbincangkan. Bukan hanya fokus pada alat-alat komunikasi seperti : satelit,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Teori Tahapan Evolusi Pemasaran Teori-teori dalam pemasaran terus berkembang dan menurut Barnes (2003), perkembangan

Lebih terperinci

Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor)

Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor) Munandar, Pratama Analisis Brand Equity pocari Sweat 24 Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor) Ferdie Pratama Alumni Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013 ANALISIS LOYALITAS PETANI TERHADAP BENIH PADI UNGGUL DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Analysis of Farmers Loyalty to the High Yielding Varieties Seeds in Seputih Raman District of Central

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen

BAB V PENUTUP. keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian pada produk notebook Toshiba di Universitas Kristen Maranatha Bandung, maka dapat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY PADA PRODUK PEMBERSIH WAJAH MEREK PONDS

ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY PADA PRODUK PEMBERSIH WAJAH MEREK PONDS MODUS Vol. 25 (1): 41-55, 2013 ISSN 0852-1875 ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY PADA PRODUK PEMBERSIH WAJAH MEREK PONDS Linanita Oktarina Effendi Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Lupiyoadi (2001: 148 149), dimensi kualitas pelayanan ada 5 (lima) dimensi yaitu : 1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian ini. Diantaranya penelitian pertama adalah Erfan Severi & Kwek Choon Ling yang berjudul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat.perusahaan dituntut untuk dapat bersikap dan bertindak secara cepat dan tepat agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan variabel Customer-Based Brand Equity

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan variabel Customer-Based Brand Equity BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif dan signifikan variabel Customer-Based Brand Equity terhadap Keputusan

Lebih terperinci