BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut"

Transkripsi

1 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Varietas Kelapa Sawit Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Namun, diantara varietas tersebut terdapat varietas unggul yang mempunyai beberapa keistimewaan dibandigkan dengan varietas lainya, diantaranya tahan terhadaphama dan penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang dihasilkan tinggi. Berikut ini beberapa jenis varietas yang banyak digunakan oleh para petani dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia Varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan jumlah rendemen minyak kelapa sawit yang dikandungnya. Rendemen minyak paling tinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu mencapai 22-24%, sedangkan pada varietas Dura hanya 16-18%.Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, beberapa varietas kelapa sawit yang banyak digunakan para petani dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia diantaranya Dura, Psifera, Tenera. ( Ir. Yan Fauzi,2002).

2 15 Tabel I Varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah. Varietas Ciri-ciri Dura - Tempurung tebal (2-8mm) - Tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung - Daging buah relative tipis, yaitu 35-50% terhadap buh - Kernel (daging biji) besar dengan kandungan minyak rendah - Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betin Psifera - Ketebalan tempurung sangat tipis bahkan hamper tidak ada - Daging buah tebal, lebih tebal dari daging buah Dura - Daging biji sangat tipis - Inti hanya dilapisi lapisan serabut - Minyak inti sawit yang dihasilkan sangat rendah - Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai pohon induk jantan Tenera - Hasil dari persilangan antara Dura dan Psifera - Tempurung tipis (0,5-4mma) - Terdapat lingkaran serabut disekeliling tempurung - Daging buah sangat tebal, lebih tebal dari Dura dan Tenera, Yaitu 60-96% dari buah - Tandan buah lebih banyak, tetapi ukurannya relative lebih kecil - Berat tandan adalah 22-24% Sumber :Tim Penulis ( dalam : 21)

3 Varietas berdasarkan warna kulit Berdasarkan warna kulit buah, beberapa varietas kelapa sawit diantaranya varietas Nigrescens, Virescens, dan Albenscens. Tabel II Varietas berdasarkan warna kulit buah Varietas Warna buah muda Warna buah masak Nigrescens Ungu kehitam-hitaman Jingga kehitam-hitaman Virescens Hijau Jingga kemerahan, tetapi ujung buah tetap hijau Abescens Keputih-putihan Kekuning-kuningan dan ujungnya ungu kehitaman Sumber : Tim Penulis ( dalam : 22) Varietas unggul Varietas unggul kelapa sawit dihasilkan melalui prinsip reproduksi sebenarnya dari hibrida terbaik dengan melakukan persilangan antara tetua-tetua yang diketahui mempunyai daya gabung yang baik. Tetua yang digunakan dalam proses persilangan adalah Dura dan Psifera. Varietas Dura sebagai induk betina dan Psifera sebagai induk jantan. Hasil persilangan tersebut telah terbukti memiliki kualitas dan kwantitas yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lain.(tim Penulis PS, 1998).

4 Inti Kelapa Sawit Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna coklat hitam. Inti sawit mengandung lemak, protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit diekstraksi dan sisanya atau bungkilnya yang kaya protein dipakai sebagai bahan makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44-53%. Sifat-sifat minyak inti sawit terdapat dalam table Tabel III Sifat-sifat Minyak Inti Sawit Sifat Berat jenis pada 99/15,5 o C Indeks refraksi pada 40 o C Bilangan iodium Bilangan Penyabunan Zat tak tersabunkan, % Titik lebur, o C Titik padat, o C Sumber : Soepadiyo ( dalam : 329) 0,860-0,873 1,449-1, Tak lebih dari 0,8 24 o C-26 O C 20 o C-26 o C Nilai Terlihat dari bilangan iodiumnya bahwa minyak inti sawit adalah lebih jenuh dari pada minyak sawit, tetapi titik leburnya lebih rendah. Pada table dapat dilihat komposisi asam lemak bebas minyak inti sawit. Minyak inti sawit juga dapat mengalami hidrolisis. Hal ini lebih muda terjadi pada inti pecah dan inti berjamur. Inti pecah yang basah akan menjadi tempak biakan mikroorganisme (jamur). Prosesnya adalah sama seperti pada minyak sawit.

5 18 Tabel IV Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit Asam lemak Jumlah Jumlah Titik lebur Asam lemak, % berat karbon ikatan o C M. sawit M. Inti rangkap Sawit Kaprilat 8 16,7-2,7 Kaprat 10 31,6-7,0 Laurat 12 44,2-46,9 Miristat 14 54,4 1,490 14,1 Palmitat 16 62,9 40,1 8,8 Stearat 18 69,6 5,5 1,3 Jumlah asam jenuh 47,0 80,8 Oleat ,7 18,5 Linoleat ,3 0,7 Jumlah asam tak jenuh 53,0 19,2 Sumber : Soepadiyo ( dalam : 234) Pada suhu tinggi inti sawit dapat mengalami perubahan warna. Minyaknya akan berwarna gelap dan lebih sulit dipucatkan. Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit adalah pada rebusan, yaitu sekitar 130 o C. Pada umumnya bila tandan dibiarkan menit saja pada tekanan uap jenuh 2,5 kg/cm 2 dalam rebusan, hanya sedikit inti sawit yang mengalami perubahan warna yang terlalu banyak. Jika kurang dari 45 menit tidak aka nada perubahan warna, minyak akan berwarna kuning muda. Dalam hal warnanya coklat tua atau lebih gelap minyaknya akan sukar atau tidak dapat dipucatkan. Demikian juga minyak inti sawit yang berasal dari inti kurang kering ataupun dari inti yang disimpan basa.(soepadiyo,2003).

6 Pemipilan Buah Buah rebus yang keluar dari rebusan segera aka dipipil. Lori tersebut ditarik dengan tali atau di dorong dengan forklift atau lako. Buah tersebut diangkut kea lat bantingan dengan dua cara yaitu: a. Tipler, yaitu buah yang berada dalam lori dituang kedalam bak yang berbentuk cone dengan cara berputar pada sumber. Cara ini dulu dikembangkan pada pabrik yang memiliki sterilisasi tegak. Alat ini mempunyai kelemahan yaitu kerusakan pada bunch elevator akibat beban yang berat dan panas, yang menjadi penyebab stagnasi. Kemudian ini dikembangkan pada pabrik yang membuat letak tippler lebih tinggi atau sama dengan alat bantingan sehingga tidak memerlukanbunch elevator. b. Hoisting crane Buah rebus yang telah keluar dari sterilizer diangkut keatas dengan hoisting crane, yang kemudian dituang dengan cara memutar lori pada titik sumbu. Buah akan jatuh ke mulut hopper yang dilengkapi dengan pipa penyanggah sehingga saat buah jatuh sudah dimulai dengan proses pemipilan. Interval pengangkutan buah ke Thresher dilakukan secara kontinu, yang didasarkan pada kapasitas olah dan kapasitas alat. Hoisting crane pada awalnya sioperator ikut bergerak bersama crane sehingga selama proses sioperator mendapat asap rebusan yang keluar dari dalam lori, dan ini menimbulkan gangguan kesehatan. Hal ini telah diatasi dengan menempatkan operator dekat thresher da mengkontrol melalui panel, sehingga terhindar dari pengaruh asap.

7 20 Alat pemipil buah berperan untuk memisahkan buah dari tandan yang telah direbus. Buah yang telah direbus menunjukkan brondolan masih berada diantara bulir, sehingga paerlu dikeluarkan. Keberhasilan perebusan jika tidak didukung pemipilan yang baik maka kehilangan minyak akan tinggi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemipilan yang lebih sempurna. Dan perlu ditambahkan bahwa keberhasilan bahwa keberhasilan pemipilan juga tergantung pada proses perebusan. Alat pemipil buah dikenal 2 tipe yaitu: a. Tipe Beater Drum Stripper dan b. Tipe Rotary Drum Stripper a. Tipe beater drum stripper, terdiri dari tangki-tangki pemukul tandan. Tangkai pemukul ditempatkan pada as panjang yang mempunyai jarak tertentu dan bekerja memukul-mukul buh dan sambil menggeser buah bergerak kea rah ujung alat. Alat pemukul tersebut juga dari tandan. Kapasitas alat-alat ini lebih kecil dari pada bentuk rotary drum stripper, oleh sebab itu alat ini jarang ditemukan pada pabrik besar, kecuali merupakan alat pembantu untuk memipil kembali tandan yang tidak terpipil pada rotary drum stripper, yang dipasang di ujung rotary drum. Kehilangan minyak pada alat ini lebih tinggi karena akibat permukaan buah yang terpipil sering bergabung dengan tandan kosong sebelum dipisahkan dengan kisi-kisi pemisah. b. Rotary drum stripper, pemipilan buah dilakukan dengan threshering machine dengan membanting buah dalam drum berputar. Tandan bergerak keatas searah dengan putaran tromol mempengaruhi efisiensi pemipilan. Putaran yang terlalu cepat menyebabksn tandan seolah-olah lengket di

8 21 dinding drum. Putaran yang baik ialah apabila tandaijatuh di sumbu dan jatuh lagi pada dasar drum. Rotary drum terdiri dari alat drum berputar dengan panjang 4-6 m dan diameter 2,1 m, yang digerakka dengan electromotor. Drum tersebutmemiliki as yang dapat berperan sebagai bantingan buah sehingga buah lepas dari tandan. Rotary drum stripper merupakan tipe yang paling banyak editerapkan pada pabrik kelapa sawit yang berkapasitas diatas 10 ton TBS/jam. Beberapa factor yang diperhatikan dalam pengoperasian alat tersebut. 1. Diameter drum berputar Buah dibanting-banting dengan cara drum berputar yang memiliki kisikisi. Semakin besar diameter drum maka peluang untuk buah terbanting dengan ketinggian yang lebih jauh menyebabkan gaya jatuh yang lebih besar dan buah akan lebih mudah terpipil. Diameter yang lebih baik ialah 2,1m. Akan tetapi memperbesar diameter dapat menyebabkan : a. Kebutuhan tenaga pemutar akan lebih besar mengingat beban yang semakin besar karena ukuran alat semakin besar. b. Biaya investasi yang lebih besar, karena ukuran yang lebih besar akan membutuhakan kisi-kisi yang lebih banyak, termasuk juga ruangan dan komponen lainnya yang berkaitan. 2. Panjang drum Panjang drum berhubungan erat dengan lamnaya tandan dibanting. Semakin panjang drum, maka masa banting semakin lama. Panjang drum antara 4-6m, tergantung dari teknik pengoperasiannya.

9 22 Pertambahan panjang drum memerlukan tenaga putar yang lebih besar, maka ini dapat diatasi dengan pemasangan arm pada sisi drum. 3. Putaran drum berputar Kecepatan putar drum adalah merupakan cara untuk mengangkat buah dan saat jatuh ada gaya untuk mengguling tandan dari gaya buah selama proses berputar-putar searah dan kecepatan putar tandan lebih cepat dari putaran drum dan sewaktu jatuh putaran ditahan oleh drum sehingga terjadi pelepasan buah. Untuk mengangkat buah dalam drum dipasang besi strip (fifting bors) di dinding drum. Buah yang terangkat akan bergerak maju dan kecepatan ini dipengaruhi oleh letak, jumlah dan sudut strip. Sudut strip yang terbaik adalah 15 o -13 o, dan tergantung kepada diameter, panjang dan kecepatan putar drum. Jumlah putaran drum yang diinginkan adalah : N = 76,65 D-d N = putaran drum permenit D = diameter drum (ft) D = diameter tandan (ft), (10,46) Untuk menghasilkan buah yang terbanting dengan baik diusahakan agar bentuk heliks aliran lebih panjang hal ini dipengaruhi, sudut sirip dan jumlah sirip yang ada dalam drum. 4. Pengisian umpan Umpan yang erupa tandan rebus diisi dengan menggunakan Hoisting crane atau tippler. Kontiniutas pengisian umpan pada hopper akan

10 23 mempengaruhi daya pipil stripper. Maka dalam pengaturan umpan perlu diperhatikan kapasitas alat. Apabila kapasitas alat 30 ton TBS, dan kapasitas lori 2,5 ton TBS, maka pengisian threshing machine dilakukan : 2.5 ton TBS x 60 menit = 5 menit / lori 30 ton TBS Maka pengisian dapatlah diatur dengans interval waktu 5 menit. Interval waktu ini harus diimbangi dengan kecepatan tikar/plat hopper. Karakteristik buah Buah terdiri dari perikarp, cangkang dan inti. Pada perikarp ditemukan minyak sawit yang di dominasi palmitat, sedangkan pada inti sawit ditemukan laurat. Oleh sebab itu pada proses pengolahan kedua jenis sumber ini perlu dipisahkan, yaitu pertama-tama memisahkan perikarp yang mengandung minyak. Perikarp memiliki tebal 2-8 mm tergantung pada jenis kelapa sawit, yang mengandung sejumlah besar kantong-kantong minyak dan satu dengan yang lain terikat dan membuat satu rangkaian serat yang keras dan panjang kuat yang didukung oleh semen intraselluler. Semen intraelluler tersebut adalah pectin yang berperan mengikat satu sel dengan sel lain. Pektin tersebut telah berobah menjadi pectin bebas jika buah telah masuk pada proses pematangan. Diperhitungkan pectin yang terombak meningkat hingga 4% dari non oil solid (NOS). Pada buah yang masak pectin sangat larut dalam air panas dan ini dapat dibuktikan buah yang masak direbus dalam air panas menunjukkan ada perobahan titik didih.

11 24 Dalam waktu yang lama terjadi pemecahan kantong minyak dan seratserat begitu juga semen. Pektin tidak larut dalam air dingin. Serat perikarp memiliki panjang ± 40mm dalam buah besar dengan diameter µm. Rata-rata panjang serat 25mm dengan diameter 250µm. Kantong minyak berbentuk kotak dan kadang-kadang tidak mempunyai bentuk dan ini berbatasan dengan sel cytoplasma yang bergabung dengan minyak dalam sel. Selini sangat kecil dengan ukuran 0,6-0,8 µm dan bersifat elastic. Buah yang telah direbus mengandung air < 40%, dan jika banyak mengandung kelopak 2% akan menunjukkan kadar air yang tinggi dan akan mempengaruhi perlakuan selanjutnya. (Naibaho,1996) 2.4 Stasiun Penebahan 1.Hoisting Crane Hoisting Crane berfungsi untuk mengangkat lori berisi buah masak dan menuangkan ke dalam Auto feeder serta menurunkan lori kosong ke posisi di atas rel menuju Loading ramp. Hoisting Crane dilengkapi dengan beberapa alat pengaman yaitu : Alat pengaman naik turun (limit switch) Alat pengaman maju mundur (limit switch stopper) pada kedua ujung run way beam. Hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian dalam pengoperasian Hoisting Crane adalah interval penuangan harus kontinu sesuai dengan kapasitas pabrik sehingga proses selanjutnya berjalan tanpa gangguan.

12 25 PKS Rambutan memiliki 2 Unit Hoisting Crane, sedangkan yang 1 Unit Hoisting Crane berfungsi sebagai cadangan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian Hoisting Crane, antara lain 1. Kontinuitas pengumpanan. 2. Ketebalan lapisan buah pada Bunch Feeder. 3. Pengangkatan Lori, penuangan ke Bunch Feeder dan perletakan kembali Lori ke rel. Sebelum Hoisting Crane dioperasikan harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap kondisi wire rope dan link chain. 2. Bunch Feeder Bunch Feeder berfungsi sebagai tempat pengumpan Auto Feeder yang menghantarkan buah masuk ke Stripper Drum agar proses pemipilan berjalan sempurna. Kapasitas Bunch Feeder ± 30 Ton TBS/jam, sedangkan daya hantar Auto Feeder dengan kecepatan putaran 6 rpm. Ketebalan lapisan buah pada Bunch Feeder sebaiknya cm (yaitu sekitar 2-3 Lori). Penumpukan buah yang terlalu banyak pada Bunch Feeder mengakibatkan lossis pada tandan kosong meningkat dan kesulitan pengontrolan pengumpanan buah ke Stasiun Thresher. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengumpanan, antara lain : 1. Kecepatan putaran Auto Feeder. 2. Ketinggian tumpukan di Bunch Feeder. 3. Pengoperasian Hoisting Crane. 4. Ukuran buah.

13 26 3. Thresher Thresher (penebah atau bantingan) adalah alat berupa tromol berdiameter 1,9-2,0 meter dan panjang 3-5 meter yang dindingnya berupa kisi-kisi dengan jarak 50 mm untuk memisahkan brondolan dan tandan. Melalui kisi-kisi brondolan jatuh ke conveyor (bottom fruit conveyor) dan tandan terdorong keluar ke conveyor tandan kosong (empty bunch conveyor) menuju hopper. Cara kerja Thresher adalah dengan membanting tandan masak pada tromol yang berputar (dibantu siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol sehingga pada ketinggian maksimal tandan jatuh ke as Thresher akibat gaya gravitasi. Pada kecepatan berputar yang terlalu tinggi, tandan akan mengikut putaran tromol dan tidak jatuh ke as tromol sehingga pemisahan brondolan tidak maksimal. Sebaliknya pada putaran terlalu rendah, tandan sudah jatuh sebelum ketinggian maksimal atau tandan hanya menggelinding sehingga pemisahan brondolan juga tidak maksimal. Oleh karena itu rpm Thresher harus disetel ±23 tergantung pada diameter rata-rata tandan. Semakin besar diameter tandan, semakin cepat putarannya. Perhitungan kecepatan berputar (rpm) Thresher atau n dapat dilakukan dengan rumus n = 40 D - d 2 D - d D = diameter dalam dari tromol Thresher (meter) d = rata-rata diameter tandan yang diukur pada bagian paling tebal atau penampang melintang pada bagian yang terbesar (meter)

14 27 contoh : misalnya D = 1,8 meter d = 0,3 meter sehingga D d = 0,75 meter ,75 = 23 putaran/menit 1,50 Dikarenakan dalam perhitungan rpm Thresher tersebut menggunakan diameter rata-rata tandan, maka terhadap tandan yang mempunyai diameter dibawah/diatas rata-rata tidak akan dapat terbanting dengan sempurna. Oleh karena itu % kadar buah dalam jajangan kosong ( USF) diberikan toleransi 0,7% terhadap contoh. PKS Rambutan menggunakan 2 Unit Thresher, sedangkan yang 1 Unit Thresher sebagai cadangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja di Stasiun Thresher, antara lain : 1. Feeding, yaitu kualitas (ukuran buah) dan kuantitas (jumlah umpan ke Stasiun Thresher). 2. Kecepatan Stripper Drum. Kecepatan yang digunakan adalah 23 rpm. Jika putaran terlalu lambat maka antara satu tandan dengan tandan lainnya akan berbenturan sehingga beban Stripper Drum semakin berat dan terjadi losses. Kecepatan putaran merupakan cara untuk mengangkat buah, dan saat buah jatuh ada gaya untuk menggulingkan tandan selama proses berputar-putar searah dan kecepatan

15 28 putaran tandan lebih cepat dari putaran ditahan oleh Stripper Drum sehingga terjadi pelepasan buah. 3. Kebersihan kisi-kisi tempat keluarnya berondolan. 4. Sudut pengarah, berfungsi mengarahkan janjangan agar tidak ada beban di dalam Stripper Drum. 5. Spike, yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya USF (Unstrip Fruit). Hal-hal yang menyebabkan hasil pembrondolan kurang sempurna, antara lain : 1. Tandan buah kurang masak dalam perebusan. 2. Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat mencapai bagian dalam tandan. 3. Pengeluaran udara (isolator panas) kurang sempurna dalam Sterilizer. Efektivitas Stasiun Thresher dapat dilihat dari : USF (Unstrip Fruit), yaitu berondolan yang sudah lepas dari spiklet tetapi tidak mau keluar dari tandan (max. 0,7%). Oil losses pada janjangan kosong (1,5-1,8%) Autofeeder Tromol Threshe As Threshe r Thresher under conveyor Fruit elevator Gambar 1 Thresher

16 29 4 Horizontal Empty Bunch, Inclined Empty Bunch dan Bunch Hopper Janjangan kosong akan terdorong keluar dari Stripper Drum ke Horizontal Empty Bunch, kemudian ke Inclined Empty Bunch untuk selanjutnya dibawa ke Bunch Hopper sebagai penampungan sebelum dibawa ke lapangan. Janjangan kosong dapat digunakan sebagai mulsa (pupuk) di Kebun. Conveyor Under Thresher, Bottom Cross Fruit Conveyor dan Fruit Elevator Berondolan yang telah lepas dari janjangannya keluar dari Stripper Drum melalui kisi-kisi, kemudian masuk Conveyor Under Thresher ke Bottom Cross Fruit Conveyor. Dari Bottom Cross Fruit Conveyor dituang ke Fruit Elevator, selanjutnya dinaikkan ke Top Fruit Cross Conveyor kemudian didistribusikan oleh Fruit Distributing Conveyor ke masing-masing Digester. Top Fruit Cross Conveyor dan Fruit Distributing Conveyor Fruit Distributing Conveyor berfungsi penghantar brondolan dari Top Fruit Cross Conveyor sekaligus mendistribusikan brondolan ke dalam Digester yang dioperasikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja Fruit Distributing Conveyor, antara lain : 1. Jumlah Digester dan Screw Press yang dipakai. 2. Banyaknya feeding. 3. Jarak antara diameter Screw dengan dinding. 4. Pelumasan Hanger Bearing. ( Tim Narasumber, 2003)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS, terdiri dari beberapa stasiun yang menjadi alur proses dalam pemurnian kelapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Varietas Kelapa Sawit 1. Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietasvarietas itu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asal-usul Kelapa Sawit Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun adapula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua BAB II LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum Tentang Kelapa Sawit. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis, seperti halnya dinegara

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT Tekad Sitepu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak Sterilizer

Lebih terperinci

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Secara umum pengolahan kelapa sawit terbagi menjadi dua hasil akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit (kernel).

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II : Mesin-mesin dan Peralatan yang digunakan PTPN III PKS Rambutan A. Mesin Produksi Adapun jenis dari mesin- mesin produksi yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Sawit Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN 8 DAFTAR PUSTAKA...9 PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. ISK/PKS-PRS/03 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal. 1 dari 5 FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit. (3)(6) Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit 2.1.1 Sejarah Perkelapa Sawitan Mengenai daerah asal kelapa sawit terdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa kalapa sawit berasal dari

Lebih terperinci

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN Joto Wahyudi 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Hermantoro 2) Jurusan Teknik Pertanian, Progam Khusus Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengolahan Hasil Panen Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas baik.pada dasarnya ada dua macam hasil olahan utama

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 6 penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang dihasilkan tinggi. Berikut ini beberapa jenis varietas yang banyak digunakan oleh para petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1 Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Stasiun Kempa Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian Thresher kemudian terjadi pemisahan antara buah dengan tandan. Buah yang keluar dari Thresher

Lebih terperinci

2. Memberikan informasi dan masukan mengenai penggunaan suhu dan tekanan

2. Memberikan informasi dan masukan mengenai penggunaan suhu dan tekanan 1. Menerapkan teori yang telah dipelajari selama masa kuliah terhadap masa produksi industri dalam skala besar. 2. Memberikan informasi dan masukan mengenai penggunaan suhu dan tekanan yang efisien pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Sejarah perkebunan kelapa sawit Kelapa sawit (Elacis guineensis jascg) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan baker (biodisel).

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada tahun 1996 oleh PT. Dirga Bratasena Enginering dan resmi beroperasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROSES PEMBUANGAN UDARA MELALUI PIPA CONDENSATE PADA STASIUN REBUSAN (STYLIZER) DI PABRIK KELAPA SAWIT

EFEKTIVITAS PROSES PEMBUANGAN UDARA MELALUI PIPA CONDENSATE PADA STASIUN REBUSAN (STYLIZER) DI PABRIK KELAPA SAWIT EFEKTIVITAS PROSES PEMBUANGAN UDARA MELALUI PIPA CONDENSATE PADA STASIUN REBUSAN (STYLIZER) DI PABRIK KELAPA SAWIT Istianto Budhi Rahardja Muhammad Sopyan Abstrak Pabrik pengolahan kelapa sawit dalam memperoleh

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FRESH FRUIT BUNCH (FFB) SCRAPPER PADA LOADING RAMP UNTUK MEMINIMALISASI OIL LOSSES IN EMPTY BUNCH (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PT. Cisadane Sawit Raya Sumatera Utara) Ari

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses II.TINJAUAN PUSTAKA A. Perebusan Proses pertama yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit adalah proses perebusan. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses perebusan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER

PENGGUNAAN DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DOUBLE DECK BUNCH CRUSHER UNTUK MEMINIMALKAN PERSENTASE FRUIT LOSSES IN EMPTY BUNCH (Studi Kasus di PMKS Agribaras, PT Unggul Widya Teknologi Lestari, Sulawesi Barat Azhar Basyir

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan belantara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan belantara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan

Lebih terperinci

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit 1. LOADING RAMP Setelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalam ramp cage yang berada diatas rel lori. Ramp cage mempunyai 30 pintu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1. Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Digester Digester sering disebut ketel adukan yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan alat perajang dan pemanas untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa di screw

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Indonesia sekarang ini merupakan tanaman asli Afrika Barat (Geunia) yaitu jenis Elais Geunensis Jacq. Ada jenis tanaman kelapa sawit yang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit. PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaesis Guineses Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan palma yang termasuk dalam family Palawija. Kelapa sawit biasanya mulai berbuah

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Nabati Minyak nabati adalah sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan dalam makanan dan memasak. Beberapa jenis minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis quinensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan plama yang termasuk tanaman tahunan. Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau varietas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kelapa Sawit Sebagai Tanaman Penghasil Minyak Sawit. pangan maupun non-pangan dalam negeri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kelapa Sawit Sebagai Tanaman Penghasil Minyak Sawit. pangan maupun non-pangan dalam negeri. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Sebagai Tanaman Penghasil Minyak Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman yang dapat menghasilkan minyak. Selain kelapa, kacang kacangan dan jagung. Dimana dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan BAB II LANDASAN TEORI II.1 SUHU DAN TEKANAN II.1.1 Pengertian Suhu Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) adalah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) adalah tanaman berkeping

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Syarat Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Syarat Tumbuh Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Agribisnis kelapa sawit membutuhkan organisasi dan manajemen yang baik mulai dari proses perencanaan bisnis hingga penjualan crude palm oil (CPO) ke

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA PENENTUAN KADAR MINYAK YANG TERDAPAT PADA TANDAN BUAH KOSONG SESUDAH PROSES PEMIPILAN SECARA SOKLETASI DI PTP. NUSANTARA III PABRIK KELAPA SAWIT SEI MANGKEI - PERDAGANGAN KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari

Lebih terperinci

PERSENTASE OIL LOSSES YANG TERDAPAT PADA JANJANGAN KOSONG DI PT SASANA YUDHA BHAKTI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERSENTASE OIL LOSSES YANG TERDAPAT PADA JANJANGAN KOSONG DI PT SASANA YUDHA BHAKTI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PERSENTASE OIL LOSSES YANG TERDAPAT PADA JANJANGAN KOSONG DI PT SASANA YUDHA BHAKTI KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : ABU WAQID ALLAITSIY NIM. 130 500 112 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka A. Minyak Sawit Bab II Tinjauan Pustaka Minyak sawit berasal dari mesokarp kelapa sawit. Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai

Lebih terperinci

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus: 108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Socfin Indonesia telah berdiri sejak tahun 1930 dengan nama Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe Anoyme) didirikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun raya Bogor. Tanaman kelapa sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun raya Bogor. Tanaman kelapa sawit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hutan Brazil dibanding dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hutan Brazil dibanding dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack.) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adalah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adalah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa sawit Salah satu dari tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman

Lebih terperinci

III.Fisiologi Benih Sawit

III.Fisiologi Benih Sawit III.Fisiologi Benih Sawit Kelapa sawit dibedakan ke dalam tiga tipe berdasarkan ketebalan cangkang (shell), karakter ini dikendalikan oleh gen mayor tunggal yang bertindak kodominan, karekteristik tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaesis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI 3.1 Uraian Proses Tandan buah segar (TBS yang akan diolah menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil/ CPO) dan kernel (kernel palm Oil/ KPO) pada PT. perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB 3 BAHAN DAN METODE BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1. Alat-alat - Cawan penguap - Neraca analitik 4 desimal - Oven - Stopwawatch - Desikator - Extraction thimble - Kapas putik - Soxhlet apparatus - Selang - Kondensor - Heating

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertama menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Afrika,sedangkan pendapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertama menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Afrika,sedangkan pendapat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Asal Usul Kelapa Sawit Mengenal daerah asal kelapa sawit terdapat beberapa pendapat.pendapat pertama menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Afrika,sedangkan pendapat kedua

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Deskripsi objek penelitian adalah putusan Pengadilan Pajak terhadap sengketa pengkreditan Pajak Masukan yang terkait dengan penyerahan barang yang bersifat strategis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. A. Jenis atau Varietas Kelapa Sawit Jenis (varietas)

Lebih terperinci

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH:

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH: KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH: SENDI ASRI GUNAWAN Nim. 06 5203 004 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN 39 ANALISIS LOSSES PADA NUT AND KERNEL STATION MELALUI PROSES PENDEKATAN DISETIAP PERALATAN Andryas Meiriska Syam 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Nuraeni Dwi Dharmawati 2)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Pengolahan Inti Sawit (Kernel) dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN Oleh : JUMARDI NIM. 060 500 100 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah Pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit dengan proses standar menjadi produk minyak sawit

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit ( E. guineensis Jacq) diusahakan secara komersil di Afrika, Amerika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit ( E. guineensis Jacq) diusahakan secara komersil di Afrika, Amerika xvii BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Penyebaran Kelapa Sawit Kelapa sawit ( E. guineensis Jacq) diusahakan secara komersil di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan serta beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit Sumber minyak dari kelapa sawit ada dua, yaitu daging buah dan inti buah kelapa sawit. Minyak yang diperoleh dari daging buah disebut dengan minyak kelapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tumbuhan tropis yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tumbuhan tropis yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan di hutan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit Semula tanaman kelapa sawit (Elaeis giuneensis Jacg) hanya diusahakan oleh perkebunan besar di Indonesia. Sejak tahun 1977 1978 pemerintahan Indonesia bertekad

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III pabrik kelapa sawit Aek Nabara Selatan dibangun pada tahun 1978 dengan kapasitas pengolahan 60 ton/jam terletak di kecamatan

Lebih terperinci

ANALISA ASAM LEMAK BEBAS (ALB) KERNEL SELAMA PENYIMPANAN PADA PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DESA GUNUNG SARI KECAMATAN

ANALISA ASAM LEMAK BEBAS (ALB) KERNEL SELAMA PENYIMPANAN PADA PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DESA GUNUNG SARI KECAMATAN ANALISA ASAM LEMAK BEBAS (ALB) KERNEL SELAMA PENYIMPANAN PADA PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DESA GUNUNG SARI KECAMATAN. TABANG, KABUPATEN KUTAI KARTENEGARA Oleh RISKA DEWI NIM. 130500132 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU PADA CRUDE OIL TANK (COT) TERHADAP KADAR AIR DARI MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN. IV KEBUN ADOLINA KARYA ILMIAH

PENGARUH SUHU PADA CRUDE OIL TANK (COT) TERHADAP KADAR AIR DARI MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN. IV KEBUN ADOLINA KARYA ILMIAH PENGARUH SUHU PADA CRUDE OIL TANK (COT) TERHADAP KADAR AIR DARI MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN. IV KEBUN ADOLINA KARYA ILMIAH ADILLA PRATIWI SIMANJUNTAK 062409039 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari nigeria, Afrika

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari nigeria, Afrika II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis quinensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan plama yang termasuk tanaman tahunan. Kelapa sawit mempunyai beberapa jenis atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid). BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pemurnian Minyak Sawit Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikelpertikel

Lebih terperinci

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pengantar Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit (Elaeis guineensis) terbesar di dunia. Produksinya pada tahun 2010 mencapai 21.534 juta ton dan dengan nilai pemasukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh : LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG Oleh : MARIA ULFA NIM.110 500 106 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM. 100500134 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada pula yang menyatakan bahwa tanaman tersebut berasal dari

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pimpinan/Staff PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi A. Manajer 1. Memimpin dan mengkoordinir masinis kepala yang ditetapkan direksi 2. Memimpin dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Varietas Kelapa Sawit Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Namun, diantara varietas tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) adalah tanaman berkeping satu yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) adalah tanaman berkeping satu yang 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kelapa Sawit 2.1.1. Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) adalah tanaman berkeping satu yang termasuk dalam family Palmae. Nama genus Elaeis berasal

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prospek agroindustri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat bagus, hal ini bisa dilihat dari semakin luasnya lahan tanam yang ada. Luas lahan yang sudah ditanami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Palmitat Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang yang terdapat dalam bentuk trigliserida pada minyak nabati maupun minyak hewani disamping juga asam lemak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Losis Minyak Pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) dioperasikan dalam suatu rangkaian proses yang kontiniu, dimana hasil proses dari satu instalasi akan dilanjutkan oleh instalasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kolonial belanda pada tahun 1848, tepatnya di kebun raya bogor (s Lands

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kolonial belanda pada tahun 1848, tepatnya di kebun raya bogor (s Lands BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diintroduksikan ke Indonesia oleh pemerintah kolonial belanda pada tahun 1848, tepatnya di kebun raya bogor (s Lands Plantetuin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah PT. Perkebunan Nusantara I, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Tanaman yang merupakan subkelas dari monokotil ini mempunyai habitus yang paling besar. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit disebut dengan Elaeis guinensis Jacq. Elaeis berasal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit disebut dengan Elaeis guinensis Jacq. Elaeis berasal BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1. Sawit Tanaman kelapa sawit disebut dengan Elaeis guinensis Jacq. Elaeis berasal dari Elaion yang dalam bahasa Yunani berarti minyak. Guinensis buah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) berasal dari negeria, Afrika barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari amerika

Lebih terperinci

ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM

ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM Mahyunis ST, MT 1, Arnold PG Lbn Gaol, ST 2, Rayi Hidayah Lestari 3 Program Studi Teknologi Pengolahan

Lebih terperinci