TUGAS AKHIR. ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA ) Disusun Oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR. ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA ) Disusun Oleh:"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA ) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: ANTONY SURYA SAPUTRA D JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

2 HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA) Tugas Akhir Ini Telah Diterima Dan Disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Studi S1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari/Tanggal : Jam : Disusun Oleh: ANTONY SURYA SAPUTRA D Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II (Indah Pratiwi, ST, MT) (Siti Nandiroh, ST) ii

3 HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi kasus: CV. SAMI SEJATI, JEPARA) Telah Disyahkan Pada Sidang Pendadaran Pada Tingkat Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari/tanggal : Dewan Penguji, 1. Indah Pratiwi, ST. MT Pembimbing I 2. Siti Nandiroh, ST Pembimbing II 3. Munajat Tri Nugroho, ST. MT Penguji I 4. Hari Prasetyo, ST. MT Penguji II Dekan Fakultas Teknik Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Industri (Ir. H. Sri Widodo, MT) (Munajat Tri Nugroho, ST.MT) iii

4 MOTTO 1. Kesuksesan dapat diraih dengan meningkatkan kekuatan bukan dengan mencoba mengetahui kelemahan kita. 2. Hidup itu bukan apa yang kita lakukan kemarin atau apa yang akan kita lakukan besok tetapi bagaimana cara kita melalui proses hari ini. 3. ALLAH mengabulkan doa dengan tiga cara, diberikan langsung sebagai anugrah, ditunda sampai saat yang tepat, atau diganti dengan yang lebih baik. iv

5 PERSEMBAHAN Alhamdulillah Sujud syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan karunia yang tiada taranya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini dipersembahkan kepada : 1. Keluargaku tercinta. 2. Teknik Industri UMS. 3. Sahabat-sahabatku. 4. Rekan-rekan Teknik Industri UMS. v

6 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Sujud syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya kepada kita semua, sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul ANALISIS TNGKAT PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus CV. SAMI SEJATI, JEPARA). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, walaupun telah diusahakan semaksimal mungkin untuk kesempurnaannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan laporan penulis pada masa mendatang. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Ir. H. Sri Widodo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Munajat Tri Nugroho, ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta vi

7 3. Indah Pratiwi, ST. MT selaku Pembimbing I Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan sampai terselesainya Laporan Tugas Akhir. 4. Siti Nandiroh, ST. selaku Pembimbing II Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan sampai terselesainya Laporan Tugas Akhir.. 5. Sembah sujud baktiku kepada Papi dan Mami, terima kasih untuk setiap dukungan, doa, cinta dan sayang yang tak pernah putus selama ini. 6. Mbak Desi, Mas Tri, Dik Dhea, Mbak Delfi, Mas Iwan, Dik Delta, Mas Candra, Mbak Fitri, terima kasih atas dukungan dan doanya.terima kasih. 7. Teman-teman kost perfect, Uut (Gentong), Sulton, Ahmad, Ibnu (Kuncung), Anto` (Borot), Rendi, Febby, Agus, Agung (Brondol), Duwek, terima kasih untuk bantuan dan dukungannya. Terima kasih. 8. Keluarga besar DINAMIK, my second family. Terima kasih atas semuanya. 9. Someone_ku, Siti Musfiroh, You are my inspiration. Terima kasih karena telah memberikan warna lain dalam hidupku. Terima kasih. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. TERIMA KASIH... Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua perhatian yang telah diberikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. vii

8 Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin. Wassalamu alaikum Wr.Wb Surakarta, Februari 2008 Penulis viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi ix xv DAFTAR GAMBAR... xviii ABSTRAKSI... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 4 ix

10 1.7 Tinjauan Pustaka... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Jenis-jenis Produktivitas Siklus Produktivitas Kriteria Pengukuran Produktivitas Teknik Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sumber Data Data Primer Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Pengolahan Data dan Analisa Data Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Input Sumber Parsial Energi, Peralatan, dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Input Sumber Parsial tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) x

11 3.4.4 Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Perhitungan Indeks Produktivitas Kerangka Pemecahan Masalah BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data Mesin dan Spesifikasi yang Ada Data Mesin dan Jumlah Data Daya Mesin Data Jam Kerja Mesin Data Beban Listrik per Mesin dan Tarif Biaya / kwh Data Perawatan Mesin Data Tenaga Kerja Langsung dan Pendapatannya Tahun 2006 dan Tahun Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun xi

12 Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun Data Kuantitas Unit Produksi Tahun 2006 dan Tahun Pengolahan Data Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Perhitungan Depresiasi per Jam Perhitungan Biaya Tetap per Jam Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Perhitungan Input Sumber Parsial Enargi, Peralatan, dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Perhitungan Biaya Energi Listrik Perhitungan Biaya Perawatan Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan, dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) Perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) xii

13 4.2.6 Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Perhitungan Indeks Produktivitas Analisis Hasil Perhitungan Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan, dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Analisis Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Identifikasi Penyebab Masalah Produktivitas Perencanaan Perbaikan Produktivitas xiii

14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. xiv

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka... 5 Tabel 4.1 Data Mesin dan Spesifikasi Mesin yang Ada Tabel 4.2 Data Mesin dan Jumlahnya Tabel 4.3 Data Daya Mesin Tabel 4.4 Data Jam Kerja Mesin Tabel 4.5 Data Beban Listrik per Mesin dan Tarif Biaya/kwh Tabel 4.6 Data Perawatan Mesin Tabel 4.7 Data Tenaga Kerja Langsung dan Pendapatannya Tahun 2006 dan Tahun Tabel 4.8 Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya tahun Tabel 4.9 Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Tahun Tabel 4.10 Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun Tabel 4.11 Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun Tabel 4.12 Data Kuantitas Unit Produksi Tahun 2006 dan Tahun Tabel 4.13 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/ 1 Tahun Tabel 4.14 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/3 (Th 2006) Tabel 4.15 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/3 (Th 2007) xv

16 Tabel 4.16 Pengukuran Produktivitas Perhitungan AOP/1 (Tahun 2006) Tabel 4.17 Perhitungan AOP/1 Bulan Januari (Tahun 2007) Tabel 4.18 Perhitungan AOP/1 Bulan Februari (Tahun 2007) Tabel 4.19 Perhitungan AOP/1 Bulan Maret (Tahun 2007) Tabel 4.20 Perhitungan AOP/1 Bulan April (Tahun 2007) Tabel 4.21 Perhitungan AOP/1 Bulan Mei (Tahun 2007) Tabel 4.22 Perhitungan AOP/1 Bulan Juni (Tahun 2007) Tabel 4.23 Pengukuran AOP/1 Bulan Juli (Tahun 2007) Tabel 4.24 Perhitungan AOP/1 Bulan Agustus (Tahun 2007) Tabel 4.25 Perhitungan AOP/1 Bulan September (Tahun 2007) Tabel 4.26 Perhitungan AOP/1 Bulan Oktober (Tahun 2007) Tabel 4.27 Perhitungan AOP/1 Bulan November (Tahun 2007) Tabel 4.28 Perhitungan AOP/1 Bulan Desember (Tahun 2007) Tabel 4.29 Pengukuran Produktivitas Perhitungan AOP/2 (Tahun 2006) Tabel 4.30 Perhitungan AOP/2 Bulan Januari (Tahun 2007) Tabel 4.31 Perhitungan AOP/2 Bulan Februari (Tahun 2007) Tabel 4.32 Perhitungan AOP/2 Bulan Maret (Tahun 2007) Tabel 4.33 Perhitungan AOP/2 Bulan April (Tahun 2007) Tabel 4.34 Perhitungan AOP/2 Bulan Mei (Tahun 2007) Tabel 4.35 Perhitungan AOP/2 Bulan Juni (Tahun 2007) Tabel 3.36 Perhitungan AOP/2 Bulan Juli (Tahun 2007) Tabel 4.37 Perhitungan AOP/2 Bulan Agustus (Tahun 2007) xvi

17 Tabel 4.38 Perhitungan AOP/2 Bulan September (Tahun 2007) Tabel 4.39 Perhitungan AOP/2 Bulan Oktober (Tahun 2007) Tabel 4.40 Perhitungan AOP/2 Bulan November (Tahun 2007) Tabel 4.41 Perhitungan AOP/2 Bulan Desember (Tahun 2007) Tabel 4.42 Perhitungan AOP/3 Periode Tahun 2006 dan Tabel 4.43 Perhitungan Indeks Produktivitas Periode Tahun 2006 dan Tabel 4.44 Hasil Perhitungan RIP/ Tabel 4.45 Hasil Perhitungan RIP/ Tabel 4.46 Hasil Perhitungan RIP/ Tabel 4.47 Hasil Perhitungan AOP/ Tabel 4.48 Hasil Perhitungan AOP/ Tabel 4.49 Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Tabel 4.50 Masalah Penyebab Penurunan Produktivitas Tabel 4.51 Tabel Pemecahan Masalah Produktivitas xvii

18 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Siklus Produktivitas Gambar 2.2 Flow Chart Kerangka Pemecahan Masalah Gambar 4.1 Grafik AOP/1 Periode Tahun Gambar 4.2 Grafik AOP/2 Periode Tahun Gambar 4.3 Grafik AOP/3 Periode Tahun Gambar 4.4 Grafik Indeks Produktivitas Total Periode Tahun Gambar 4.5 Diagram Fish Bone Penurunan Produktivitas xviii

19 ABSTRAKSI Penelitian di CV. SAMI SEJATI bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan pada tahun 2006 dan 2007, data yang digunakan meliputi data mesin dan spesifikasinya, energi, tenaga kerja, perawatan dan kuantitas produksi. Setelah dilakukan pengukuran dapat diketahui tingkat produktivitas tahun 2007 pada bulan Januari, Februari, Mei, Agustus, Oktober, November mengalami peningkatan, sedangkan pada bulan Maret, April, Juni, Juli, September dan Desember mengalami penurunan. Untuk perhitungan output dan input diketahui total RIP periode dasar (2006) sebesar Rp dan RIP periode yang diukur (2007) sebesar Rp Untuk total AOP periode dasar (2006) sebesar Rp dan total AOP periode yang diukur (2007) sebesar Rp Berdasarkan perhitungan indeks produktivitas perusahaan selama periode 2007, perusahaan mengalami fluktuasi (naik turun) tingkat produktivitas dan pertumbuhan produktivitas tidak konsisten, akibatnya peningkatan produktivitas tidak berjalan terus-menerus, walaupun ada peningkatan (indeks rata-rata = 1,03845) dibandingkan dengan periode 2006, hal tersebut tidak menjadi ukuran keberhasilan perusahaan, karena di dalam dunia industri yan kompetitif memerlukan peningkatan produktivitas terus-menerus. Hasil pengukuran indeks produktivitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam kondisi yang stabil cenderung stagnasi, pertumbuhan yang terjadi lebih bersifat sementara tidak terus-menerus, dan masih terjadi penurunan tingkat produktivitas pada periode bulan Maret, April, Juni, Juli, September dan Desember tahun 2007 dibandingkan dengan periode bulan tahun sebelumnya. Dengan tingkat produktivitas yang tidak stabil maka perusahaan disarankan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja agar output dapat maksimal sehingga jumlah input sebanding dengan jumlah output yang dihasilkan. Kata kunci: Produktivitas, Output, Input. xix

20 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin ketat dan tidak dapat dihindari lagi. Dalam upaya merebut pangsa pasar diperlukan suatu kemampuan untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melaksanakan pengukuran produktivitas pada tingkat perusahaan. Inti kegiatan dalam dunia industri suatu organisasi perusahaan perlu mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroprasi, agar dapat membandingkan dengan produktivitas standar yang ditetapkan oleh manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas industri yang sejenis yang menghasilkan produk serupa untuk memaksimalkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan mendapatkan hasil yang optimum. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik pengukuran produktivitas sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas. Pada tingkat sektoral dan nasional, produktivitas membantu mengevaluasi penampilan, perencanaan, pendapatan dan harga melalui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan sedangkan pada tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sasaran manajemen yang menganalisa efisiensi produksi. Manfaat lain dari

21 2 pengukuran produktivitas terlihat pada penempatan perusahaan dalam menentukan sasaran yang nyata dan pertukaran informasi antar tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berkaitan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah melaksanakan pengukuran produktivitas pada tingkat perusahaan agar tingkat produksi dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang diinginkan dengan biaya yang serendah mungkin. Hal tersebut dapat diatasi dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang terjadi. Pemahaman terhadap konsep produksi yang efektif dan efisien mutlak diperlukan oleh para manajer untuk menghadapi bisnis global, hal ini menjadi dasar didalam siklus produktivitas. CV. SAMI SEJATI adalah perusahaan yang bergerak dalam dibidang furniture yang mana memproduksi bermacam-macam jenis meubel, seperti meja, kursi, tempat tidur, dan almari (rak buku, dan pakaian). Pada saat ini CV. SAMI SEJATI mengalami tingkat produktivitas yang cenderung stabil, pertumbuhan yang terjadi lebih bersifat sementara tidak terus menerus. Suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan memperoleh manfaat yang maksimal dari pemanfaatan sumber daya yang ada. Dalam pelaksanaan dan peningkatan sumber daya, setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan produktivitas yang maksimal. Supaya target yang ingin dicapai tidak mengalami penyimpangan dengan produktivitas aktual maka dicoba penerapan analisis produktivitas dengan

22 3 metode Marvin E. Mundel sebagai alat untuk menganalisa keberhasilan perusahaan CV. SAMI SEJATI, Jalan Raya Batealit KM. 6, Jepara. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan CV. SAMI SEJATI sebagai berikut, Bagaimana tingkat produktivitas perusahaan CV. SAMI SEJATI berdasar pada pemanfaatan sumber daya yang berhubungan dengan tenaga kerja, energi, bahan baku, dengan menggunakan metode Marvin E. Mundel. 1.3 BATASAN MASALAH Batasan masalah pada penulisan laporan ini terbatas pada : 1. Pengukuran produktivitas dilakukan di CV. SAMI SEJATI. 2. Periode pengukuran produktivitas selama dua tahun secara bulanan yaitu tahun 2006 sebagai tahun dasar dan 2007 sebagai periode yang diukur. 3. Jenis produk yang dianalisis adalah meja, kursi, tempat tidur, dan almari (rak buku, dan pakaian) 1.4 TUJUAN PENELITIAN 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengukuran produktivitas pada perusahaan. 2. Mengetahui tingkat produktivitas pada perusahaan dengan menggunakan metode Marvin E. Mundel. 1.5 MANFAAT PENELITIAN 1. Mencegah terjadinya pemanfaatan sumber daya yang berlebihan dan tidak efektif sehingga biaya produk menjadi tinggi.

23 4 2. Sebagai masukan atau pertimbangan bagi perusahaan didalam mengambil suatu kebijakan dalam menggunakan sumber daya perusahaan. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Dalam sistematika penulisan ini, penulis memberikan gambaran isi dari penyusunan laporan yang dapat diperinci sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang akan digunakan acuan pemecahan masalah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang lokasi penelitian, data dan sumber data serta penerapan langkah pemecahan masalah. BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, pengumpulan data input dan output perusahaan, pengolahan data, pengukuran produktivitas menggunakan metode Marvin E. Mundel, analisis hasil perhitungan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan atas semua yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sedangkan saran-saran merupakan sub bab terakhir dalam penulisan bab ini.

24 1.7 TINJAUAN PUSTAKA Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka NO NAMA JUDUL TAHUN METODE HASIL 1 Afif Setyoraharjo ANALISIS PRODUKTIVITAS MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA PT. SUKUNTEX, KUDUS 2004 Marvin E. Mundel Tingkat produktivitas dari mesin produksi ini dapat dilihat pada bulan September, Oktober, November, dan Desember tahun 2002 lebih meningkat dibanding dengan tahun Tetapi juga dapat dilihat bahwa di tahun 2002 terjadi penurunan tingkat produktivitas padabulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus. 2 Aji Yuliono PENERAPAN METODE MARVIN E. MUNDEL UNTUK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PADA PT. SICI MULTI INDOMARMER 2006 Marvin E. Mundel Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui untuk total RIP periode dasar (2003) sebesar Rp sedangkan untuk total RIP periode yang diukur (2004) sebesar Rp Untuk total AOP periode dasar (2003) sebesar Rp sedangkan untuk total AOP periode yang diukur (2004) sebesar Rp

25 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas Pengertian produktivitas dapat berbeda untuk tiap-tiap negara tergantung pada potensi dan kelemahan yang ada, serta perbedaan aspirasi jangka pendek dan jangka panjang, tetapi mempunyai kasamaan pada aplikasi dibidang industri, pendidikan, jasa-jasa pelayanan dan sarana masyarakat, komunikasi dan informasi, secara garis besar produktivitas adalah rasio apa yang dihasilkan (output) dengan apa yang dimasukkan (input). Menurut Sinungan (1997:12) secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas pada hakikatnya adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas di segala bidang (Yamit, 1996:34). Pengertian produktivitas tidak terlepas dari kualitas, teknologi, rasio output, dan hal-hal lain dari manajemen operasi. Menurut Meredith dan Gibbs (1987:319) terdapat definisi umum dari produktivitas seperti produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal, produktivitas faktor total, dan lain sebagainya. Di mana output dan input yang relevan diukur, yang sering menjadi masalah dalam pengukuran adalah output yang ada tidak selalu tetap. Dengan perubahan teknologi yang semakin cepat

26 7 mengakibatkan perbandingan output hampir meliputi seluruh cakupan yang ada. Sedangkan menurut Berg mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dengan totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas adalah mencapai tingkat (level) tertinggi dari unjuk kerja dengan pemakaian dari sumber daya yang minim (Ravianto, 1986:17). Produktivitas mempengaruhi sistem sosial teknik berkembang menjadi lebih bermanfaat dimana produktivitas seharusnya dapat diikuti dengan peningkatan semua cakupan operasi yang ada (Meredith dan Gibbs, 1987:318). Menurut Summanth total produktivitas adalah perbandingan output tangible dengan input tangible. Sedangkan menurut Paul Mali definisi produktivitas adalah ukuran seberapa irit sumber daya yang digunakan bersama di dalam organisasi untuk memperoleh sekumpulan hasil-hasil. Peningkatan produktivitas merupakan upaya memajukan ekonomi dan mengumpulkan laba (Schroeder, 1989:662). Beberapa pengertian tentang produktivitas yang lain dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), pada dasarnya bahwa produktivitas adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan.

27 8 2. International Labour Organization (ILO), produktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan. Eleman-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi. 3. European Productivity Agency (EPA), produktivitas adalah tingkat efektivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas. 4. National Productivity Board Singapore, produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk berkerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. 5. Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983 mendefinisikan sebagai berikut: a. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. b. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. 6. Doktrin pada Konferensi Oslo 1984 Produktivitas adalah suatu konsep yang universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia,dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit. Produktivitas merupakan interaksi terpadu dari investasi (iptek dan riset), manajemen dan tenaga kerja.

28 9 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas secara umum diantaranya adalah sebagai berikut (Reksohadiprojo, 1989:14): 1. Faktor tenaga kerja Tenaga kerja dalam produktivitas merupakan faktor yang sangat penting, karena dengan tenaga kerja yang terdidik lebih sehat dan lebih bergizi dan berketrampilan akan meningkatkan semangat untuk bekerja. 2. Faktor energi Energi juga berpengaruh terhadap pencapaian produktivitas dalam perusahaan, karena dengan adanya energi yang tersedia dan juga mudah dalam perolehannya maka perusahaan akan lebih cepat memproduksi barang yang akan diproduksi. 3. Faktor modal Modal merupakan faktor dominan dalam pencapaian sasaran produktivitas yaitu berupa investasi awal seperti mesin, gedung, peralatan serta bahan baku. 4. Faktor metode atau proses Metode berpengaruh pada perencanaan tata ruang tugas dan produksi serta pengawasan produksi. 5. Faktor lingkungan baik internal maupun ekternal Faktor meliputi organisasi dan system manajemen, kondisi kerja, kondisi ekonomi dan perdagangan serta sosial dan politk.

29 Jenis-jenis Produktivitas Dengan membandingkan jumlah serta jenis masukan dan keluaran yang dilibatkan, jenis produktivitas menurut David J. Summanth (1985:7) dibedakan sebagai berikut: 1. Produktivitas Parsial Merupakan perbandingan antara keluaran dengan salah satu faktor masukan. Misal produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan tenaga kerja. 2. Produktivitas Faktor Total Merupakan perbandingan antara keluaran bersih dengan masukan tenaga kerja dan masukan kapital, di mana keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah nilai barang dan jasa yang dibeli. 3. Produktivitas Total Merupakan perbandingan antara keluaran total terhadap masukan total. Berdasarkan definisi ini tampak bahwa pengukuran produktivitas total merefleksikan dampak penggunaan semua input secara bersama dalam menghasilkan suatu output. 2.4 Siklus Produktivitas Dalam konsep ini secara garis besar terdiri dari empat tahapan yang disingkat MEPI yaitu pengukuran (measurement), pengevaluasian (evaluation),

30 11 perencanaan (planning) dan peningkatan (improvement), dalam siklus produktivitas menurut Summanth (1985:48) adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran Produktivitas (Productivity Measurement) Mempunyai pengertian suatu proses untuk mengukur produktivitas suatu unit operasional atau suatu perusahaan. 2. Pengevaluasian Produktivitas (Productivity Evaluation) Mempunyai pengertian untuk membandingkan produktivitas total suatu unit operasional atau suatu perusahaan. 3. Perencanaan Produktivitas (Productivity Planning) Mempunyai pengertian suatu proses yang menyangkut pendekatan ilmiah untuk merencanakan target tingkat produktivitas total pada suatu unit operasi atau perusahaan. 4. Peningkatan Produktivitas (Productivity Improvement) Mempunyai pengertian suatu proses untuk meningkatkan produktivitas dengan pencapaian target yang ditetapkan selama tahap perencanaan dari siklus produktivitas. Secara garis besar siklus prodktivitas dapat digambarkan pada gambar yang terlihat di bawah ini:

31 12 Pengukuran (Measurement) Peningkatan (Improvement) Evaluasi (Evaluation) Perencanaan (Planning) Gambar 2.1.Siklus produktivitas 2.5 Kriteria Pengukuran Produktivitas Kriteria-kriteria pengukuran produktivitas meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1. Keabsahan (Validitas) Adalah ukuran yang secara tepat menggambarkan perubahan dari masukan menjadi keluaran dalam proses produksi yang sebenarnya. 2. Kelengkapan (Completeness) Menunjukkan bahwa ketelitian seluruh keluaran atau hasil yang diperoleh dan masukan atau sumber yang digunakan dapat diukur dan termasuk dalam perbandingan produktivitas yang digunakan. 3. Dapat dibandingkan (Comparability) Pentingnya pengukuran produktivitas terletak pada kemampuannya untuk dapat dibandingkan antara periode, dengan tujuan atau dengan standar

32 13 sehingga dapat dilihat apabila ada penggunaan sumber lebih efisien atau tidak dalam mencapai hasil. 4. Ketermasukan (Inclusiveness) Pengukuran produktivitas menyatukan semua kegiatan dalam fungsi fungsi organisasi, memberikan inspirasi pada manajer. 5. Tepat Waktu (Timeliness) Dimaksudkan sebagai alat yang efektif bagi manajemen, sehingga harus dikomunikasikan pada setiap manajer yang bertanggung jawab pada bidangnya dalam waktu yang secepat-cepatnya tetapi masih dalam batasbatas yang masih praktis dilakukan. 6. Keefektifan Ongkos (Cost Effectivity) Pengukuran produktivitas haruslah dilakukan dengan melibatkan ongkosongkos yang berhubungan, baik yang langsung maupun tidak langsung. 2.6 Teknik Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E. Mundel Marvin E. Mundel (1978) memperkenalkan penggunaan angka indeks produktivitas pada tingkat perusahaan berdasarkan dua bentuk pengukuran, yaitu : IP = {( AOMP / RIMP) /( AOBP/ RIBP) } IP = {( AOMP / AOBP) /( RIMP/ RIBP) }

33 14 Dimana : IP AOMP AOBP RIMP RIBP = indeks produktivitas = output agregat untuk periode yang diukur = output agregat untuk periode dasar = input resource untuk periode yang diukur = input resource untuk periode dasar. Dari dua bentuk pengukuran indeks produktivitas yang dikemukakan oleh Marvin E. Mundel, tampak bahwa pada dasarnya kedua bentuk pengukuran itu serupa, sehingga kita dapat menggunakan salah satu dalam penerapan pengukuran produktivitas pada tingkat perusahaan. IP = {( AOMP / RIMP) /( AOBP/ RIBP) } IP = {(Indeks Performansi Periode Pengukuran / Indeks Performansi Periode Dasar)} [ ]} IP = {( AOMP / AOBP) / ( RIMP/ RIBP) IP = {(Indeks output / Indeks input)} (Gaspersz, 1998 : 39) Pada dasarnya model Mundel merupakan suatu model pengukuran produktivitas yang berdasarkan pada konsep-konsep dalam ilmu teknik dan manajemen industri. Model ini mensyaratkan bahwa perusahaan yamg akan diukur produktivitsnya itu mempunyai waktu-waktu standar untuk operasi (operation time standart), suatu persyaratan yang masih sulit dipenuhi oleh

34 15 kebanyakan perusahaan industri di Indonesia yang masih bersifat tradisional. Marvin E. Mundel mendefinisikan produktivitas sebagai rasio antara nilai barang hasil produksi dan biaya produksi, yang dibandingkan dengan rasio serupa untuk periode basis atau referensi. Ada 7 unsur pokok algoritma yang digunakan dalam perhitungan yaitu : 1. Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Input kapital (modal) yang dimaksud adalah biaya depresiasi perjam yang dikeluarkan perusahaan berkenaan dengan perolehan asli (original cost) dari suatu aktiva tetap (fasilitas atau alat produksi/mesin) yang dimiliki perusahaan. Depresiasi/jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur ekonomis Jam tersedia / th Biaya tetap/jam = Harga perolehan asli Depresiasi / jam Jam tersedia / th RIP / 1/ b = X / 1/ b $ /1+ X / 2 / b $ / X / N / b $ / N Keterangan : b RIP/1/b X/1/b = Base Year/ periode dasar = Input sumber parsial capital periode dasar = Input yang ke-1 periode dasar $/1 = Biaya input yang ke-1 periode dasar X/2/b = Input yang ke-2 periode dasar

35 16 $/2 = Biaya input yang ke-2 periode dasar X/N/b $/N = Input yang ke-n periode dasar = Biaya input yang ke-n periode dasar RIP / 1/ m = X / 1/ m $ /1+ X / 2 / m $ / X / N / m $ / N Keterangan : m RIP/1/m X/1/m = Measured Year/ periode yang diukur = Input sumber parsial capital periode yang diukur = Input yang ke-1 periode yang diukur $/1 = Biaya input yang ke-1 periode yang diukur X/2/m = Input yang ke-2 periode yang diukur $/2 = Biaya input yang ke-2 periode yang diukur X/N/m $/N = Input yang ke-n periode yang diukur = Biaya input yang ke-n periode yang diukur 2. Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) a). Biaya energi listrik Biaya energi listrik/jam = b). Biaya perawatan Beban listrik / mesin Biaya / kwh Jam tersedia / periode N C 1. Biaya pelumas / jam = + X t Keterangan :

36 17 X 1 N C T = Harga minyak pelumas (Rp/liter) = Daya Output Mesin (engine)(hp) = Capasitas Carter Oil = 0.15 x N (liter) = Periode penggatian Oil Carter (jam) 4 2. Biaya Grease / jam = N X Keterangan : 2 X 2 N = Harga Grease (Rp/Kg) = Daya Output Mesin (engine)(hp) 3. Biaya perawatan total/jam = Biaya Pelumas/jam + Biaya Grease/jam Biaya Perawatan Total = Jam kerja tersedia x biaya perawatan c). Biaya Tenaga Kerja Langsung total/jam Komponen-komponen biaya tenaga kerja langsung terdiri dari : 1. Gaji atau upah pokok Biaya gaji pokok / periode = periode waktu / periode Naker / gaji / periodewaktu Bonus, jaminan makan dan transportasi, Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) Biaya tenaga kerja total merupakan penjumlahan biaya komponenkomponen tenaga kerja tersebut di atas. RIP / 2 / b = $ E / b + $ T / b + $ L / b

37 18 Keterangan : b RIP/2/b = Base Year/periode dasar = Input sumber parsial energi, peralatan, perawatan dan tenaga kerja langsung periode dasar $E/b $T/b $L/b = Total biaya energi periode dasar = Total biaya peralatan dan perawatan periode dasar = Total biaya tenaga kerja periode dasar RIP / 2 / Keterangan : H / m m = $ E / m + $ T / m + $ L / m H / b m RIP/2/m = Measured Year/ periode yang diukur = Input sumber parsial energi, peralatan, perawatan dan tenaga kerja langsung periode yang diukur $E/m $T/m = Total biaya energi periode yang diukur = Total biaya peralatan dan perawatan periode yang diukur $L/m H/m H/b = Total biaya tenaga kerja periode yang diukur = Jam tersedia untuk tahun/periode yang diukur = Jam tersedia untuk tahun/periode dasar 3. Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) RIP / 3/ b = $ Biaya aktual ; jumlahnilai $ semua kategori / b

38 19 RIP / 3 / m = HA / M / mxhr / M / b + HA / S / mxhr / S / b... + HA / Z / mxhr / Z / b Keterangan : B m RIP/3/b = Base Year/periode dasar = Measured Year/periode yang diukur = Input sumber parsial tenaga kerja tak langsung periode dasar RIP/3/m = Input sumber parsial tenaga kerja tak langsung periode yang diukur HA/M/m = Aktual jam yang dibayar kategori ke-1 periode yang diukur HR/M/b HA/S/m = Tingkat per jam kategori ke-1 periode dasar = Aktual jam yang dibayar kategori ke-2 periode yang diukur HR/S/b HA/Z/m = Tingkat per jam kategori ke-2 periode dasar = Aktual jam yang di bayar kategori ke-n periode yang diukur HR/Z/b = Tingkat per jam kategori ke-n periode dasar 4. Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Merupakan hasil yang diperoleh secara langsung apabila memproduksi sejumlah output dari pengoperasian fasilitas atau mesin dengan

39 20 harga pengorbanan perusahaan untuk penanaman modal (fixed cost) untuk mesin dan biaya pengoperasiannya yaitu biaya listrik dan biaya perawatan. AOP / 1/ b = Kuantitas Unit Produksi Waktu Siklus / Unit Mesin Biaya Total / Jam Keterangan : B AOP/1/b = Base Year/periode dasar = Output parsial pengembalian langsung modal periode dasar. 5. Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) Merupakan hasil yang diperoleh secara langsung apabila memproduksi sejumlah output berkenaan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena pemakaian jasa tenaga kerja langsung. AOP/2/b = Kuantitas Unit Produksi x Waktu Siklus / Unit Mesin x Tingkat Biaya Naker Langsung / Unit Keterangan : b AOP/2/b = Base Year/periode dasar = Output parsial pengembalian naker lansung period dasar Perhitungan keluaran (output) agregat AOP/1 dan AOP/2, berdasarkan atas waktu standar untuk memproduksi 1 unit produk dan biaya investasi mesin termasuk biaya tambahannya yaitu biaya perawatan dan listrik tiap mesin, biaya tenaga kerja langsung serta kapasitas produksi tiap periode, sehingga di dapatkan biaya pengembalian langsung (recovery cost) untuk

40 21 pemanfaatan investasi, energi, perawatan dan tenaga kerja langsung di dalam proses konversi bahan baku menjadi produk. 6. Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Merupakan hasil yang diperoleh apabila memproduksi sejumlah output berkenaan dengan biaya yang lelah dikeluarkan karena pemakaian jasa tenaga kerja tidak langsung yang jasanya tidak secara langsung diberikan pada aktivitas proses produksi. Perhitungan AOP/3 dengan menggunakan rumus sebagai berikut : AOP /1/ m + AOP / 2 / m AOP / 3/ m = RIP / 3/ b AOP /1/ b + AOP / 2 / b AOP / 3/ b = RIP / 3/ b Keterangan: b m AOP/3/b = Base Year/periode dasar = Measured Year/periode yang diukur = Output parsial pengembalian naker tidak langsung periode dasar AOP/3/m = Output parsial pengembalian naker tidak langsung periode yang diukur AOP/1/m = Output parsial pengembalian langsung modal periode yang diukur AOP/1/b = Output parsial pengembalian langsung modal periode dasar

41 22 AOP/2/m = Output parsial pengembalian naker langsung periode yang diukur AOP/2/b = Output parsial pengembalian naker langsung periode dasar RIP/3/b = Input sumber parsial naker tidak langsung periode dasar 7. Perhitungan Indeks Produktivitas AO / m = RI / m = AO / b = AOP / 1/ m + AOP/ 2 / m + AOP / 3/ m RIP / 1/ m + RIP/ 2 / m + RIP / 3/ m AOP / 1/ b + AOP/ 2 / b + AOP/ 3/ b RI / b = RIP / 1/ b + RIP / 2 / b + RIP / 3/ b Indeks Produktivitas = ( AO / m / RI / m) ( AO / b / RI / b) Indeks Produktivitas = Indeks performansi periode pengukuran Indeks performansi periode dasar Indeks Produktivitas = (Suhartono, 2002 : 616) Indeks Output Indeks Input

42 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 OBYEK PENELITIAN Sebagai obyek dalam pelaksanaan penelitian ini adalah di CV. SAMI SEJATI, yang lokasinya di Jalan Raya Batealit KM. 6, Jepara, Jawa Tengah. Pabrik ini adalah pabrik furniture dimana beroperasi untuk memproduksi berbagai macam produk meubel. 3.2 SUMBER DATA Salah satu langkah awal yang dilakukan penulis dalam menyusun laporan penelitian ini adalah mengumpulkan data dari perusahaan yang akan diteliti, dikarenakan data tersebut merupakan salah satu unsur yang sangat penting sebagai masukan (input) dalam melakukan pengolahan data dan pembahasan dalam laporan ini. Data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan sumber data-data yang nantinya akan digunakan dalam penyusunan adalah sebagai berikut: Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung melalui pengamatan dan pencatatan yang dilakukan di CV. SAMI SEJATI. Data untuk penyusunan laporan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

43 24 a. Data fasilitas mesin dan spesifikasinya. b. Data kegiatan perawatan. c. Data tenaga kerja. d. Data daya mesin. e. Data waktu siklus. f. Data kuantitas unit produksi tahun 2006 dan g. Data jam kerja mesin Data Sekunder Yaitu data pelengkap yang sangat diperlukan dalam pemecahan masalah antara lain : a. Buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas b. Sejarah perusahaan 3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pemgumpulan data dalam penulisan laporan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan wawancara secara langsung dengan bagian yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

44 25 2. Pengamatan Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung pada obyek penelitian dengan mendapatkan data serta informasi yang dibutuhkan. 3. Dokumentasi Mencari data-data histeris atau data cetak lain perusahaan CV. SAMI SEJATI yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. 4. Studi Pustaka Yaitu metode pengumpulan data dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dibahas, juga untuk menunjang dalam penyelesaian permasalahan yang ada dengan membaca atau mempelajari pustaka sebagai landasan teori maupun sumber-sumber referensi lainya yang mendukung tujuan penelitian dalam menyelesaikan masalah. 3.4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA Setelah penulis mendapatkan data yang lengkap, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan terhadap data tersebut, sedangkan langkah-langkah perhitungan tersebut adalah sebagai berikut: Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Untuk menghitung Depresiasi/jam dapat melihat rumus no. 2.7 Untuk menghitung Biaya tetap/jam dapat melihat rumus no. 2.8 Untuk menghitung (RIP/1) dapat melihat rumus no. 2.9 dan no. 2.10

45 Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) a). Biaya energi listrik Untuk menghitung biaya energi listrik dapat melihat rumus no b). Biaya perawatan 1. Biaya pelumas/jam Untuk menghitung biaya pelumas/jam dapat melihat rumus no Biaya Grease (gemuk) Untuk menghitung biaya tersebut dapat melihat rumus no Untuk menghitung biaya perawatan total/jam dapat melihat rumus no Untuk menghitung biaya perawatan total dapat melihat rumus no c). Biaya Tenaga Kerja Langsung Komponen-komponen biaya tenaga kerja langsung terdiri dari : 1. Gaji atau upah pokok Untuk menghitung Biaya gaji pokok/periode dapat melihat rumus no Bonus, jaminan makan dan transportasi, Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)

46 27 Biaya tenaga kerja total merupakan penjumlahan biaya komponen-komponen tenaga kerja tersebut di atas. Untuk menghitung (RIP/2) dapat melihat rumus no dan no Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) Untuk menghitung (RIP/3) dapat melihat rumus no dan no Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Untuk menghitung (AOP/1) dapat melihat rumus no Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) Untuk menghitung (AOP/2) dapat melihat rumus no Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Untuk menghitung (AOP/3) dapat melihat rumus no dan no Perhitungan Indeks Produktivitas Untuk menghitung Indeks Produktivitas dapat melihat rumus no. 2.31

47 Kerangka Pemecahan Masalah Mulai Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Pengumpulan Data - Data fasilitas dan spesifikasi mesin yang ada - Data kegiatan perawatan - Data tenaga kerja - Data daya mesin - Data waktu siklus - Data kuantitas unit produksi tahun Data jam kerja mesin Pengolahan Data 1. Perhitungan RIP/1 2. Perhitungan RIP/2 3. Perhitungan RIP/3 4. Perhitungan AOP/1 5. Perhitungan AOP/2 6. Perhitungan AOP/3 7. Perhitungan Indeks Produktivitas Analisis Data Analisis perhitungan Indeks Produktivitas Selesai Gambar 3.1 Flow Chart Kerangka Pemecahan Masalah

48 BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Salah satu langkah awal yang dilakukan penulis dalam menyusun laporan penelitian ini adalah mengumpulkan data dari perusahaan yang akan diteliti, dikarenakan data tersebut merupakan salah satu unsur yang sangat penting sebagai masukan (input) dalam melakukan pengolahan data dan pembahasan dalam laporan ini. Pada pengumpulan data, akan disajikan beberapa data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perhitungan menggunakan metode Marvin E. Mundel yang diambil langsung dari sumber utama. Berdasarkan sumber data-data yang nantinya akan digunakan dalam penyusunan adalah sebagai berikut: Data Mesin dan Spesifikasi Mesin yang Ada Tabel 4.1 Data Mesin dan Spesifikasi Mesin yang Ada No Nama Mesin Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compresor Sanding Table Saw Harga Perolehan Asli (Rp) Nilai Residu (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Jam Tersedia / Tahun (Jam) Sumber : CV. SAMI SEJATI dan Perhitungan 29

49 30 Perhitungan nilai residu, jam tersedia dapat dilihat pada lampiran 2 Keterangan : Tahun 2006 Tahun 2007 = 302 hari kerja = 302 hari kerja 1 Hari kerja = 7 jam 1 Hari kerja = 1 shift kerja Jam tersedia/tahun = jam/tahun Data Mesin dan Jumlah Tabel 4.2 Data Mesin dan Jumlahnya No Nama Mesin Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compresor Sanding Table Saw Jumlah Mesin ( Unit ) Sumber : SAMI SEJATI dan Perhitungan Data Daya Mesin Tabel 4.3 Data Daya Mesin No Nama Mesin Daya Mesin (Hp) 1. Jointer 3 2. Planner 3 3. Spindle 3 4. Dowel Milling 3 5. Chisel 1 6. Compressor 0,5 7. Sanding 3 8. Table Saw 2 Sumber : CV.SAMI SEJATI dan Perhitungan Jam Tersedia ( jam / Th ) Daya Mesin (Kwh) 2,238 2,238 2,238 2,238 0,746 0,373 2,238 1,492 Total Jam Tersedia ( Jam / Th )

50 31 Keterangan : 1Hp = 0,746 kwh Data Jam Kerja Mesin Tabel 4.4 Data Jam Kerja Mesin No Nama Mesin Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw Jam Kerja Mesin ( jam ) Sumber : CV.SAMI SEJATI dan Perhitungan Jumlah Mesin ( Unit ) Total Jam Kerja Mesin ( Jam ) Perhitungan jam kerja mesin dapat dilihat pada lampiran Data Beban Listrik per Mesin dan Tarif Biaya / kwh Tabel 4.5 Data Beban Listrik per Mesin dan Tarif Biaya/kwh No Nama Mesin Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw Daya Mesin (HP) ,5 3 2 Sumber : CV.SAMI SEJATI dan Perhitungan Beban listrik/ Mesin (Kwh) Tarif biaya/ Kwh (Rp) Perhitungan beban listrik dapat dilihat pada lampiran 4

51 Data Perawatan Mesin Tabel 4.6 Data Perawatan Mesin No Fasilitas Perawatan Harga ( Rp ) 1. Minyak Pelumas /ltr 2. Grease /kg Sumber : CV.SAMI SEJATI dan Perhitungan Periode Penggantian ( jam ) Data Tenaga Kerja Langsung dan Pendapatannya Tahun 2006 dan Tahun 2007 Tabel 4.7 Data Tenaga Kerja Langsung dan Pendapatannya Tahun 2006 dan Tahun 2007 No Jml. Tenaga Kerja Jml. Waktu Periode 1 64 orang 7 jam / hari 302 hari / th Sumber : CV. SAMI SEJATI dan Perhitungan Jml. Gaji / hari Jml. Gaji / jam Rp / hari,- Rp /jam, Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Tabel 4.8 Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya tahun 2006 No Tenaga Kerja Tak Langsung Marketing Personalia Kabag. produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan kebersihan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Sumber : CV.SAMI SEJATI dan Perhitungan Gaji perbulan ( Rp ) Gaji perjam ( Rp ) Jam kerja pertahun ( jam ) Gaji pertahun ( Rp ) Keterangan : Gaji perjam = Gaji pertahun jam kerja pertahun

52 33 Pendapatan pertahun = gaji perjam jam kerja pertahun Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Tabel 4.9 Data Tenaga Kerja Tak Langsung dan Spesifikasinya Tahun 2007 No Tenaga Kerja Tak Langsung Marketing Personalia Kabag. produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan kebersihan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Sumber : CV. SAMI SEJATI dan Perhitungan Gaji perbulan ( Rp ) Gaji perjam ( Rp ) Jam kerja pertahun ( jam ) Gaji pertahun ( Rp ) Keterangan : Gaji perjam = Gaji pertahun jam kerja pertahun Pedapatan pertahun = gaji perjam jam kerja pertahun Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun 2006 Tabel 4.10 Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun 2006 No Nama Fasilitas Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw Unit yang Digunakan Waktu Standar/m 3 (Jam/ m 3 ) 0,0523 0,0580 0,0671 0,0458 0,0074 0,0202 0,0406 0,0295 Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Gaji Tenaga Kerja Langsung (Rp/Jam) Perhitungan waktu standar dapat dilihat pada lampiran 5

53 34 Keterangan : a. Biaya Total : Biaya Tetap/Jam + Biaya Listrik/Jam + Biaya Perawatan/Jam b. Waktu Standar : Waktu untuk memproduksi 1 unit produk No Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung Tahun 2007 Tabel 4.11 Data Waktu Standar, Biaya Total, Gaji Tenaga Kerja Langsung (Tahun 2007) Nama Fasilitas Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) 0,0523 0,0580 0,0671 0,0458 0,0074 0,0202 0,0406 0,0295 Perhitungan waktu standar dapat dilihat pada lampiran 6 Keterangan : Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Gaji Naker Langsung (Rp/Jam) a. Biaya Total : Biaya Tetap/Jam + Biaya Listrik/Jam + Biaya Perawatan/Jam b. Waktu Standar : Waktu untuk memproduksi 1 unit produk

54 Data Kuantitas Unit Produksi Tahun 2006 dan Tahun 2007 Tabel 4.12 Data Kuantitas Unit Produksi Tahun 2006 dan Tahun 2007 Th 2006 Th 2007 Bulan Jumlah (m 3 ) Bulan Jumlah (m 3 ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 32,4 33,2 43, ,2 64,2 30,9 12,4 59,1 36,9 46,9 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 59,3 53,8 27,6 29,9 48, ,1 76,8 42,4 50,7 61,1 42,4 Total 473,5 Total 585,5 Sumber : CV. SAMI SEJATI 4.2. Pengolahan Data Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) RIP / 1/ b = ( X /1/ b $ /1) + ( X / 2 / b $ / 2) +...( X / N / b $ / N) RIP / 1/ m = ( X /1/ m $ /1) + ( X / 2 / m $ / 2) +...( X / N / m $ / N) Perhitungan Depresiasi per Jam 1. Mesin Jointer Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th =

55 36 = = 756,85 = 757 Rupiah / Jam 2. Mesin Planner Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = 1.135,28 = Rupiah / Jam 3. Mesin Spindle Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = 1.362,34 4. Mesin Dowel Milling = Rupiah / Jam Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th

56 37 = = = 756,85 = 757 Rupiah / Jam 5. Mesin Chisel Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = 491,95 = 492 Rupiah / Jam 6. Compressor Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = 908,23 = 908 Rupiah / Jam

57 38 7. Mesin Sanding Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = ,18 = Rupiah / Jam 8. Mesin Table Saw Depresiasi / Jam = Harga perolehan asli Nilai Residu Umur Ekonomis Jam tersedia / th = = = 756,85 = 757 Rupiah / Jam Perhitungan Biaya Tetap per Jam 1. Mesin Jointer Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th =

58 39 2. Mesin Planner = 3.973,36 = Rupiah / Jam Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th 3. Mesin Spindle = = 5.960,55 = Rupiah / Jam Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th = = 7.152,66 4. Mesin Dowel Milling = Rupiah / Jam Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th = = 3.973,36 = Rupiah / Jam

59 40 5. Mesin Chisel Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th 6. Compressor = = 2.582,73 = Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th 7. Mesin Sanding = = 4.768,44 = Rupiah / Jam Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th = = ,37 8. Mesin Table Saw = Rupiah / Jam Harga perolehan asli Biaya Tetap / Jam = Depresiasi / Jam Jam tersedia / th

60 = = 3.973,36 = Rupiah / Jam Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) RIP / 1/ b = ( X /1/ b $ /1) + ( X / 2 / b $ / 2) +...( X / N / b $ / N) Dimana : b = Base Year/ periode dasar RIP/1/b = Input sumber parsial capital periode dasar X/1/b = Input yang ke-1 periode dasar $/1 = Biaya input yang ke-1 periode dasar X/2/b = Input yang ke-2 periode dasar $/2 = Biaya input yang ke-2 periode dasar X/N/b $/N = Input yang ke-n periode dasar = Biaya input yang ke-n periode dasar

61 42 Tabel 4.13 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/ 1 Tahun 2006 No Jml Fasilitas Biaya Tetap/Jam Jam Tersedia RIP/1/b (Rupiah) Nama Mesin Serupa (Rupiah) dalam (Unit) Periode (1) (2) (Jam) (3) (1 x 2 x 3) Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw Total RIP / 1/ m = ( X /1/ m $ /1) + ( X / 2 / m $ / 2) +...( X / N / m $ / N) Dimana : m = Measured Year/ periode yang diukur RIP/1/m = Input sumber parsial capital periode yang diukur X/1/m = Input yang ke-1 periode yang diukur $/1 = Biaya input yang ke-1 periode yang diukur X/2/m = Input yang ke-2 periode yang diukur $/2 = Biaya input yang ke-2 periode yang diukur X/N/m = Input yang ke-n periode yang diukur $/N = Biaya input yang ke-n periode yang diukur Keterangan untuk perhitungan RIP/1/m : Dalam perhitungan RIP/1/b dengan RIP/1/m hasilnya sama sebesar Rp , hal itu disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi untuk tahun periode dasar (Th 2006) dan untuk tahun

62 43 periode yang diukur (Th 2007) tidak ada perubahan atau tetap, maka perhitungan RIP/1/m dapat dilihat pada Tabel 4.13 Perhitungan RIP/1/b. Faktor-faktor yang tidak mengalami perubahan dari periode dasar sampai ke periode yang dihitung, dan mempengaruhi dalam perhitungan RIP/1 tersebut adalah Depresiasi / Jam, Jumlah Fasilitas Serupa, Biaya Tetap / Tahun dan Jam Tersedia / Tahun Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Perhitungan Biaya Energi Listrik 1. Mesin Jointer Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 962,93 = 963 Rupiah / Jam 2. Mesin Planner Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 952,75 = 953 Rupiah / Jam

63 44 3. Mesin Spindle Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 962,93 = 963 Rupiah / Jam 4. Mesin Dowel Milling Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 972,69 = 973 Rupiah / Jam 5. Mesin Chisel Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 321,04 = 321 Rupiah / Jam 6. Compressor Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun =

64 45 = 162,18 = 162 Rupiah / Jam 7. Mesin Sanding Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 972,69 = 973 Rupiah / Jam 8. Mesin Table Saw Biaya Listrik / Jam = Beban Listrik / Mesin Biaya / Kwh JamTersedia / Tahun = = 635,24 = 635 Rupiah / Jam Total Perhitungan 1. Biaya listrik untuk mesin Jointer = 963 x 2 = rupiah / Jam = x = rupiah / tahun 2. Biaya listrik untuk mesin Planner = 953 x 1 = 953 rupiah / Jam

65 46 = 953 x = rupiah / tahun 3. Biaya listrik untuk mesin Spindle = 963 x 1 = 963 rupiah / Jam = 963 x = rupiah / tahun 4. Biaya listrik untuk mesin Dowel Milling = 973 x 1 = 973 rupiah / Jam = 973 x = rupiah / tahun 5. Biaya listrik untuk mesin Chisel = 321 x 1 = 321 rupiah / Jam = 321 x = rupiah / tahun 6. Biaya listrik untuk Compressor = 162 x 2 = 324 rupiah / Jam = 326 x = rupiah / tahun

66 47 7. Biaya listrik untuk mesin Sanding = 973 x 1 = 973 rupiah / Jam = 973 x = rupiah / tahun 8. Biaya listrik untuk mesin Table saw = 635 x 1 = 635 rupiah / Jam = 635 x = rupiah / tahun Total biaya listrik mesin / tahun : = = Rupiah / Tahun Total biaya listrik periode yang diukur ( 2007 ) sama dengan total biaya listrik periode dasar ( 2006 ) karena jumlah mesin, beban listrik dan biaya listrik/kwh sama Perhitungan Biaya Perawatan 0.75 N C Biaya pelumas / jam = + X t Keterangan: X 1 N C = Harga minyak pelumas (Rp/liter) = Daya Output Mesin (engine)(hp) = Capasitas Carter Oil = 0.15 x N (liter)

67 48 T = Periode penggatian Oil Carter (jam) a. Perhitungan Biaya Pelumas 1. Mesin Jointer 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 3 0,15 3 = ,5 624 = 220,14 = 220 rupiah /jam 2. Mesin Planner 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 3 0,15 3 = ,5 624 = 220,14 = 220 rupiah/jam 3. Mesin Spindle 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 3 0,15 3 = ,5 624 = 220,14 = 220 rupiah/jam

68 49 4. Mesin Dowel Milling 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 3 0,15 3 = ,5 624 = 220,14 = 220 rupiah/jam 5. Mesin Chisel 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 1 0,15 1 = ,5 624 = = 73 rupiah/jam 6. Compressor 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 0,5 0,15 0,5 = ,5 624 = = 37 rupiah/jam 7. Mesin Sanding 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t

69 50 0,75 3 0,15 3 = ,5 624 = 220,14 = 220 rupiah/jam 8. Mesin Table Saw 0,75 N C Biaya Pelumas / Jam = + X 1 195,5 t 0,75 2 0,15 2 = ,5 624 = 93,87 = 94 rupiah/jam Total Perhitungan a. Total Biaya Pelumas / jam = = rupiah/jam b. Total Biaya Pelumas periode dasar (Tahun 2006) = Total biaya pelumas / jam x Jam tersedia = x = rupiah/tahun c. Total Biaya Pelumas periode yang diukur (Tahun 2007) sama dengan Total Biaya Pelumas periode dasar (Tahun 2006) sebesar Rp b. Perhitungan Biaya Grease (Paselin) 4 Biaya Grease / jam = N X 2

70 51 Keterangan: X 2 N = Harga Grease (Rp/Kg) = Daya Output Mesin (engine)(hp) 1. Mesin Jointer 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 18,9 = 19 rupiah/jam 2. Mesin Planner 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 18,9 = 19 rupiah/jam 3. Mesin Spindle 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 18,9 = 19 rupiah/jam 4. Mesin Dowel Milling 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 18,9 = 19 rupiah/jam

71 52 5. Mesin Chisel 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 6,3 = 6 rupiah/jam 6. Compressor 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 3,15 = 3 rupiah/jam 7. Mesin Sanding 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 18,9 = 19 rupiah/jam 8. Mesin Table Saw 4 Biaya Grease / Jam = 0,3 10 N X 3 4 = 0, = 12,6 = 13 rupiah/jam Total Perhitungan a. Total Biaya Grease / jam =

72 53 = 117 rupiah/jam b. Total Biaya Grease periode dasar (Tahun 2006) = 117 x = rupiah/tahun c. Total Biaya Grease periode yang diukur (Tahun 2007) sama dengan Total Biaya Grease periode dasar (Tahun 2006) sebesar Rp /th. d. Jadi Total Biaya Perawatan = Total Biaya Pelumas + Total Biaya Grease = Rp Rp = Rp rupiah/tahun Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung 1) Biaya Tenaga Kerja Langsung Periode Dasar (Tahun 2006) Biaya Gaji Pokok / Periode / Periode Jam Kerja / Periode = Naker Gaji / Jam = 64 x x = Rp / tahun 2) Biaya Tenaga Kerja Langsung Periode Yang Diukur (Tahun 2007) Biaya Gaji Pokok / Periode / Periode Jam Kerja / Periode = Naker Gaji / Jam = 64 x x = Rp / tahun

73 Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) RIP / 2 / b = $ E / b + $ T / b + $ L / b Dimana : b RIP/2/b = Base Year/periode dasar = Input sumber parsial energi, peralatan, perawatan dan tenaga kerja langsung periode dasar $E/b $T/b $L/b = Total biaya energi periode dasar = Total biaya peralatan dan perawatan periode dasar = Total biaya tenaga kerja periode dasar RIP / 2 / b = = Rp Jadi RIP/2 untuk periode dasar (Th 2006) sebesar Rp RIP / 2 / m = H / m $ E / m + $ T / m + $ L / m H / b Dimana : M RIP/2/m = Measured Year/ periode yang diukur = Input sumber parsial energi, peralatan, perawatan dan tenaga kerja langsung periode yang diukur $E/m $T/m = Total biaya energi periode yang diukur = Total biaya peralatan dan perawatan periode yang diukur $L/m H/m = Total biaya tenaga kerja periode yang diukur = Jam tersedia untuk tahun/periode yang diukur

74 55 H/b = Jam tersedia untuk tahun/periode dasar 2114 RIP / 2 / m = = Rp Jadi RIP/2 untuk periode yang diukur (Th 2007) = Rp Perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) RIP / 3/ b = $ Biaya aktual ; jumlahnilai $ semua kategori / b RIP / 3/ m = HA/ M / m HR / M / b + HA/ S / b... + HA/ Z / m HR / Z / b Dimana : b m RIP/3/b = Base Year/periode dasar = Measured Year/periode yang diukur = Input sumber parsial tenaga kerja tak langsung periode dasar RIP/3/m = Input sumber parsial tenaga kerja tak langsung periode yang diukur HA/M/m = Aktual jam yang dibayar kategori ke-1 periode yang diukur HR/M/b = Tingkat per jam kategori ke-1 periode dasar HA/S/m = Aktual jam yang dibayar kategori ke-2 periode yang diukur HR/S/b = Tingkat per jam kategori ke-2 periode dasar

75 56 HA/Z/m = Aktual jam yang di bayar kategori ke-n periode yang diukur HR/Z/b = Tingkat per jam kategori ke-n periode dasar Tabel 4.14 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/3 (Th 2006) No Kategori Tenaga Kerja Tak Langsung Marketing Personalia Kabag. Produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan Kebersihan Total Jumlah Tenaga Kerja (1) Gaji/jam (Rp/jam) (2) Jam Kerja/th (jam) (3) RIP/3 (Rp) (1)x(2)x(3) Jadi total input sumber parsial tenaga kerja tak langsung (RIP/3) untuk periode dasar (tahun 2006) = Rp Tabel 4.15 Pengukuran Produktivitas Perhitungan RIP/3 (Th 2007) No Kategori Tenaga Kerja Tak Langsung Marketing Personalia Kabag. Produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan Kebersihan Total Jumlah Tenaga Kerja (1) Gaji/jam (Rp/jam) (2) Jam Kerja/th (jam) (3) RIP/3 (Rp) (1)x(2)x(3) Jadi total input sumber parsial tenaga kerja tak langsung (RIP/3) untuk periode yang diukur (Tahun 2007) = Rp

76 Perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) AOP / 1/ b = Kuantitas Unit Produksi x Waktu Standar/Unit Mesin x Dimana : Biaya total/jam b AOP/1/b = Base Year/periode dasar = Output parsial pengembalian langsung modal periode dasar. Tabel 4.16 Pengukuran Produktivitas Perhitungan AOP/1 (Tahun 2006) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk periode dasar (Tahun 2006) Rp

77 58 Tabel 4.17 Perhitungan AOP/1 Bulan Januari (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Januari (Tahun 2007) Rp Tabel 4.18 Perhitungan AOP/1 Bulan Februari (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) 1. Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Februari (Tahun 2007) Rp

78 59 Tabel 4.19 Perhitungan AOP/1 Bulan Maret (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) 1. Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Maret (Tahun 2007) Rp Tabel 4.20 Perhitungan AOP/1 Bulan April (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan April (Tahun 2007) Rp

79 60 Tabel 4.21 Perhitungan AOP/1 Bulan Mei (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Mei (Tahun 2007) Rp Tabel 4.22 Perhitungan AOP/1 Bulan Juni (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, Planner 1 6, Spindle 1 5, Dowel Milling 1 7, Chisel 1 48, Compressor 2 17, Sanding 1 8, Table Saw 1 12, TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Juni (Tahun 2007) Rp

80 61 Tabel 4.23 Pengukuran AOP/1 Bulan Juli (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 bulan Juli (Tahun 2007) Rp Tabel 4.24 Perhitungan AOP/1 Bulan Agustus (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Agustus (Tahun 2007) Rp

81 62 Tabel 4.25 Perhitungan AOP/1 Bulan September (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan September (Tahun 2007) Rp Tabel 4.26 Perhitungan AOP/1 Bulan Oktober (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Oktober (Tahun 2007) Rp

82 63 Tabel 4.27 Perhitungan AOP/1 Bulan November (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan November (Tahun 2007) Rp Tabel 4.28 Perhitungan AOP/1 Bulan Desember (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/1 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (3) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/1 untuk bulan Desember (Tahun 2007) Rp Total AOP/1 untuk periode yang diukur (Tahun 2007) = Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp = Rp

83 64 Jadi total output parsial pengembalian langsung modal (AOP/1) untuk periode yang diukur sebesar Rp Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) AOP/2/b = Kuantitas Unit Produksi x Waktu Standar/Unit Mesin x Tingkat biaya tenaga kerja langsung Dimana : b = Base Year/periode dasar AOP/2/b = Output parsial pengembalian naker langsung periode dasar Perumusan untuk periode yang diukur (Tahun 2007) juga sama dengan perumusan untuk periode dasar (Tahun 2006). Tabel 4.29 Pengukuran Produktivitas Perhitungan AOP/2 (Tahun 2006) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) 1. Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 untuk periode dasar (Tahun 2006) Rp

84 65 Tabel 4.30 Perhitungan AOP/2 Bulan Januari (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 bulan Januari (Tahun 2007) Rp Tabel 4.31 Perhitungan AOP/2 Bulan Februari (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 bulan Februari (Tahun 2007) Rp

85 66 Tabel 4.32 Perhitungan AOP/2 Bulan Maret (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan Maret (Tahun 2007) Rp Tabel 4.33 Perhitungan AOP/2 Bulan April (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan April (Tahun 2007) Rp

86 67 Tabel 4.34 Perhitungan AOP/2 Bulan Mei (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan Mei (Tahun 2007) Rp Tabel 4.35 Perhitungan AOP/2 Bulan Juni (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, Planner 1 6, Spindle 1 5, Dowel Milling 1 7, Chisel 1 48, Compressor 2 17, Sanding 1 8, Table Saw 1 12, TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan Juni (Tahun 2007) Rp

87 68 Tabel 4.36 Perhitungan AOP/2 Bulan Juli (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 bulan Juli (Tahun 2007) Rp Tabel 4.37 Perhitungan AOP/2 Bulan Agustus (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 bulan Agustus (Tahun 2007) Rp

88 69 Tabel 4.38 Perhitungan AOP/2 Bulan September (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan September (Tahun 2007) Rp Tabel 4.39 Perhitungan AOP/2 Bulan Oktober (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan Oktober (Tahun 2007) Rp

89 70 Tabel 4.40 Perhitungan AOP/2 Bulan November (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Total/Jam (Rp/Jam) Tingkat $L/b (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan November (Tahun 2007) Rp Tabel 4.41 Perhitungan AOP/2 Bulan Desember (Tahun 2007) No Nama Fasilitas Unit yang Digunakan Waktu Standar/ m 3 (Jam/ m 3 ) Biaya Tingkat Total/Jam $L/b (Rp/Jam) (Rp/Jam) Kuantitas Unit Produksi (m 3 ) AOP/2 (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (2) (4) (5) Jointer 2 6, , Planner 1 6, , Spindle 1 5, , Dowel Milling 1 7, , Chisel 1 48, , Compressor 2 17, , Sanding 1 8, , Table Saw 1 12, , TOTAL Jadi Total AOP/2 Bulan Desember (Tahun 2007) Rp Total AOP/2 untuk periode yang diukur (Tahun 2007) = Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp = Rp

90 Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) AOP / 3/ m = Indeks AOP / 3 RIP / 3/ b = AOP / 3/ b = RIP / 3/ b Dimana: ( AOP /1/ m + AOP / 2 / m) ( AOP /1/ b + AOP / 2 / b) RIP / 3/ b b m AOP/3/b = Base Year/periode dasar = Measured Year/periode yang diukur = Output parsial pengembalian naker tidak langsung periode dasar AOP/3/m = Output parsial pengembalian naker tidak langsung periode yang diukur AOP/1/m = Output parsial pengembalian langsung modal periode yang diukur AOP/1/b = Output parsial pengembalian langsung modal periode dasar AOP/2/m = Output parsial pengembalian naker langsung periode yang diukur AOP/2/b = Output parsial pengembalian naker langsung periode dasar RIP/3/b = Input sumber parsial naker tidak langsung periode dasar

91 72 Tabel 4.42 Perhitungan AOP/3 Periode Tahun 2006 dan 2007 No 1. Periode 2006 AOP/1 (Rp) AOP/2 (Rp) Indeks AOP/3 1 RIP/3 (Th 2006) (Rp) AOP/3 (Rp) Januari , Februari , Maret , April , Mei , Juni , Juli , Agustus , September , Oktober , November , Desember , Keterangan : a. Total AOP/3 untuk periode dasar (Tahun 2006) Rp b. Total AOP/3 untuk periode tahun yang diukur (Tahun 2007) = Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp = Rp

92 Perhitungan Indeks Produktivitas Indeks Pr oduktivitas = Indeks Pr oduktivitas = ( AO / m / RI / m) ( AO / b / RI / b) Indeks performansi periode pengukuran Indeks performansi periode dasar Indeks Pr oduktivitas = Indeks Output Indeks Input Tabel 4.43 Perhitungan Indeks Produktivitas Periode Tahun 2006 dan 2007 Periode AOP (Rp) RIP (Rp) Indeks Produktivitas Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember ,4306 1,2979 0,6658 0,7213 1,1677 0,8202 1,4258 1,8528 1,0229 1,2232 1,4741 1,0229

93 Analisis Hasil Perhitungan Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) Tabel 4.44 Hasil Perhitungan RIP/1 No Input Input 1 Input 2 Input 3 Input 4 Input 5 Input 6 Input 7 Input 8 Nama Mesin Jointer Planner Spindle Dowel Milling Chisel Compressor Sanding Table Saw RIP/1/b Tahun 2006 (Rp) RIP/1/m Tahun 2007 (Rp) TOTAL Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) dapat diketahui Total RIP/1/b atau periode dasar (Tahun 2006) dengan Total RIP/1/m atau periode tahun yang diukur (Tahun 2007) besarnya sama yaitu Rp Hal tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan RIP/1 dari Tahun 2006 sampai tahun 2007 tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut meliputi Depresiasi/Jam, Jumlah Fasilitas Serupa, Biaya Tetap/Tahun dan Jam Tersedia/Tahun.

94 Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) Jenis Biaya yang Dikeluarkan Biaya Energi (Listrik) Biaya Peralatan dan Perawatan Biaya Tenaga Kerja Langsung Tabel 4.45 Hasil Perhitungan RIP/2 Tahun2006 (Periode Dasar) (Rp) Tahun 2007 (Periode yang Diukur) (Rp) RIP/2 (Rp) Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Energi, Peralatan dan Perawatan serta Tenaga Kerja Langsung (RIP/2) dapat diketahui ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu Biaya Listrik, Biaya Peralatan dan Perawatan, dan Biaya Tenaga Kerja Langsung. Untuk Biaya Energi (Listrik) dan Biaya Peralatan/Perawatan dari periode dasar (Tahun 2006) sampai periode yang diukur (Tahun 2007) besarnya sama. Begitu juga untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung (Bagian Produksi) dari periode dasar sampai periode tahun yang diukur sama besar, hal ini disebabkan jumlah tenaga kerjanya tidak meningkat dari tahun 2006 berjumlah 64 orang dimana gaji/periode waktu juga tidak berbeda, untuk tahun 2006 dan tahun 2007 sebesar Rp 4285 / Jam. Total RIP/2/b (Periode dasar) dan RIP/2/m (Periode tahun yang diukur) sebesar Rp

95 Analisis Hasil Perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) Tabel 4.46Hasil Perhitungan RIP/3 No Kategori Tenaga Kerja Tidak Langsung Marketing Personalia Kabag. Produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan Kebersihan RIP/3/b Tahun 2006 (Rp) RIP/3/m Tahun 2007 (Rp) TOTAL Dari hasil perhitungan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3), dapat diketahui dari periode dasar (Tahun 2006) sampai periode tahun yang diukur (Tahun 2007) tidak mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena tidak ada pengurangan atau penambahan tenaga kerja tak langsung, dan secara otomatis tingkat penghasilan yang didapat oleh tenaga kerja tak langsung (bagian non produksi) juga tidak mengalami perubahan.

96 Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) Tabel 4.47 Hasil Perhitungan AOP/1 Tahun 2006 Tahun 2007 (Periode Dasar) (Periode yang Diukur) Tingkat $L/b per unit (Rp) Kuantitas UnitProduksi (Unit) 473,5 585,5 AOP/1 (Rp) Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) dapat diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu Kuantitas Unit Produksi, Waktu Standar/Unit (jam), Biaya Total/Jam (Rp). Faktor yang mengalami perubahan dari periode dasar (Tahun 2006) sampai periode yang diukur (Tahun 2007) hanya Kuantitas Unit Produksi atau Jumlah produk yang diproduksi. Sedangkan untuk faktor Waktu Standar/unit dan Biaya Total/Jam itu tidak mengalami perubahan. Total AOP/1/b (periode dasar) sebesar Rp dan AOP/1/m (periode yang diukur) sebesar Rp Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) Tabel 4.48 Hasil Perhitungan AOP/2 Tahun 2006 (Periode Dasar) Tahun 2007 (Periode yang Diukur) Tingkat $L/b per unit (Rp) Kuantitas UnitProduksi (Unit) 473,5 585,5 AOP/2 (Rp)

97 78 Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) dapat diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu Kuantitas Unit Produksi, Waktu Standar/Unit (Jam), Tingkat $L/b per unit produk (Rp). Faktor yang mengalami perubahan dari periode dasar (Tahun 2006) sampai periode tahun yang diukur (Tahun 2007) adalah Kuantitas Unit Produksi dan Tingkat $L/b per unit produk. Sedangkan faktor Waktu Standar/Unit (Jam) tidak mengalami perubahan. Total AOP/2/b (periode dasar) sebesar Rp dan AOP/2/m (periode yang diukur) sebesar Rp Analisis Hasil Perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) Dari hasil perhitungan Output Parsial Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) dapat diketahui Total AOP/3/b (periode dasar) sebesar Rp dan Total AOP/3/m (periode Tahun yang diukur) sebesar Rp Untuk AOP/3/b (periode dasar) besarnya sama dengan RIP/3/b (periode dasar).

98 Analisis Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Tabel 4.49 Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas Periode AOP (Rp) RIP (Rp) Indeks Produktivitas Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember ,4306 1,2979 0,6658 0,7213 1,1677 0,8202 1,4258 1,8528 1,0229 1,2232 1,4741 1,0229 Catatan : angka indeks produktivitas pada periode dasar selalu dibuat sama dengan 1, agar mudah untuk membandingkan dengan periode yang diukur.

99 Grafik 4.1 AOP/1 Periode Tahun AOP/ Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode Gambar 4.1 Grafik AOP/1 Periode Tahun

100 Grafik 4.2 AOP/2 Periode Tahun AOP/ Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode Gambar 4.2 Grafik AOP/2 Periode Tahun

101 Grafik 4.3 AOP/3 Periode Tahun AOP/3 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000, Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode Gambar 4.3 Grafik AOP/3 Periode Tahun

102 Grafik 4.4 Indeks Produktivitas Total Priode Tahun Indeks Produktivitas Jan- 07 Feb- 07 Mar- 07 Apr- 07 May- 07 Jun- 07 Jul- 07 Aug- 07 Sep- 07 Oct- 07 Nov- 07 Dec- 07 Periode Gambar 4.4 Grafik Indeks Produktivitas Total Periode Tahun

103 84 Tahun 2006 a. Angka Indeks Produktivitas Tahun 2006 sebesar 1, agar mudah dibandingkan dengan periode yang diukur ( 2007 ) b. Faktor yang mempengaruhi adalah Input Sumber Parsial Kapital (RIP/1) sebesar Rp , Input Sumber Parsial Energi, Peralatan Dan Perawatan Serta Tenaga Kerja Langsung ( RIP/2 ) sebesar Rp dan Input Sumber Parsial Tenaga Kerja Tak Langsung (RIP/3) sebesar Rp c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) sebesar Rp dengan rata-rata (AOP/1) perbulan sebesar Rp d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) sebesar Rp dengan rata-rata (AOP/2) perbulan sebesar Rp e. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tak Langsung (AOP/3) sebesar Rp dengan rata-rata (AOP/3) perbulan sebesar Rp Bulan Januari tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4306 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,.4306 b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai

104 85 Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. c. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengebalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 sebesar Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input tenaga kerja tak langsung yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 3. Bulan Februari tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,2979 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2979

105 86 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input tenaga kerja tak langsung yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan.

106 87 4. Bulan Maret tahun 2007 a. Angka indeks turun mencapai 0,6658 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,3342 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/1) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/2) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding.. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp

107 88 Untuk mengatasi penurunan (AOP/3) perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding (tidak terjadi Pemborosan biaya). 5. Bulan April tahun 2007 a. Angka indeks turun mencapai 0,7213 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2787 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/1) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/2) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding..

108 89 d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/3) perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding (tidak terjadi Pemborosan biaya). 6. Bulan Mei tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,1677 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0, 1677 b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik sebesar Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp

109 90 Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 7. Bulan Juni tahun 2007 Angka indeks turun mencapai 0,8202 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,1798. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/1) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan mengurangi biaya total perusahaan dan meningkatkan kinerja bagian produksi sehingga antara biaya total dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding. c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 turun mencapai Rp

110 91 dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/2) perusahaan harus meningkatkan kuantitas produksi dengan meningkatkan kinerja bagian produksi dan meminimalkan waktu tunggu tenaga kerja langsung sehingga antara gaji tenaga kerja langsung dan jumlah produksi sebanding.. d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 turun mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Untuk mengatasi penurunan (AOP/3) perusahaan harus meningkatkan kinerja tenaga kerja tidak langsung sehingga antara gaji Tenaga Kerja Tak Langsung dan kuantitas produksi yang dihasilkan sebanding (tidak terjadi pemborosan biaya). 8. Bulan Juli tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4258 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,4258 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp

111 92 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 9. Bulan Agustus tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,8528 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,8528. b. Faktor yang mempengaruhi kenaikan produktivitas adalah Output Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik sebesar Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp

112 93 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 10. Bulan September tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,0229 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,0229. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp

113 94 Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 11. Bulan Oktober tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,2232 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,2232. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp

114 95 dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 12. Bulan November tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,4741 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2006 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,4741. b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp

115 96 dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan 13. Bulan Desember tahun 2007 a. Angka indeks naik mencapai 1,0229 dibandingkan dengan angka indeks tahun 2005 yaitu 1 dengan selisih angka indeks sebesar 0,.0229 b. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Parsial Pengembalian Langsung Modal (AOP/1) tahun 2007 naik mencapai Rp

116 97 dibandingkan rata-rata (AOP/1) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan c. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Langsung (AOP/2) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/2) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan d. Faktor yang mempengaruhi adalah Output Pengembalian Tenaga Kerja Tidak Langsung (AOP/3) tahun 2007 naik mencapai Rp dibandingkan rata-rata (AOP/3) tahun 2006 sebesar Rp dengan selisih Rp Hal ini disebabkan penggunaan input bahan baku yang maksimal sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan

117 Analisa indeks produktivitas Tahun 2007 Setelah dianalisa hasil indeks produktivitas Tahun 2007 diketahui: a. Indeks produktivitas terendah pada bulan Juni sebesar 0,8202. Hal ini disebabkan tidak sebandingnya antara penggunaan input terhadap output, yang artinya jumlah input yang digunakan tinggi tetapi jumlah output yang dihasilkan rendah. b. Indeks produkivitas tertinggi pada bulan Agustus sebesar 1,8528. Hal ini disebabkan penggunaan input yang maksimal dengan mengoptimalkan kinerja mesin dan tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan sebanding dengan input yang digunakan. 4.4 Identifikasi Penyebab Masalah Produktivitas Gambaran mengenai penyebab penurunan kinerja kriteria mutu yang mempengaruhi dapat diuraikan dalam diagram fish bone sebagai berikut: Metode Mesin Kurang Sesuai Perencnaan Kurang Matang Mesin Tua Set Up tidak tepat Toleransi Kecacatan Tidak Jelas Semangat Kerja Kurang Manusia Skill Kurang Kurang Teliti Perawatan Kurang Pinjaman Bank Pribadi Modal Penurunan Produktifitas Gambar 4.5 Diagram Fish Bone Penurunan Produktivitas

118 99 Dari diagram fish bone diatas dapat diketahui masalah yang sering terjadi dalam proses produksi di PT. SAMI SEJATI yang menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas perusahaan. Masalah penyebab penurunan produktivitas dapat dilihat pada tabel 4.50 sebagai berikutt: Masalah Produktivitas Penurunan Produktivitas Tabel 4.50 Masalah Penyebab Penurunan Produktivitas Penyebab Masalah Yang Terjadi Masalah Mesin Metode Manusia Modal Mesin sering mengalami kerusakan secara mendadak Perawatan mesin yang minim karena anggaran untuk perawatan sedikit Perencanaan yang kurang matang menyebabkan hasil yang kurang sesuai Standar toleransi produk yang reject yang tidak jelas. Standar proses produksi yang kurang dipahami karyawan. Keterampilan karyawan yang kurang baik terutama dibagian mesin. Semangat dan tanggung jawab kerja karyawan yang tidak konsisten Pinjaman dari Bank yang membuat keuangan menjadi membengkak. 4.5 Perencanaan Perbaikan Produktivitas Perencanaan produktivitas merupakan suatu usaha kelanjutan dari pengukuran produktivitas yang telah dilakukan, berupa langkah-langkah yang harus diambil untuk merencanakan tingkat produktivitas yang diraih dimasa yang akan datang. Langkah perbaikan yang bisa diambil dapat dilihat pada tabel 4.51 sebagai berikut:

119 100 Masalah Produktivitas Penurunan Produktivitas Tabel 4.51 Tabel Pemecahan Masalah Produktivitas Penyebab Masalah Mesin Metode Manusia Modal Solusi Masalah Produktivitas Menambah dana untuk perecanaan dalam pembelian mesin baru. Menambah dana untuk perecanaan dalam perawatan terhadap mesin yang lama. Menjalankan sistem manajemen mutu yang terdokumentasi mulai perencanaan kualiatas hingga pengendalian kualitas, dengan langkah sebagai berikut: o Full Inspection (Teknik Pemeriksaan Lengkap) o Process Specification (Spesifikasi proses) o Work Intruktion (Intruksi Kerja) Memberikan kejelasan kepada karyawan tentang masalah kecacatan agar lebih memahaminya. Pemberian training tambahan kepada karyawan tentang pengenalan kualitas produk. Pemberian tambahan insentive kepada karyawan yang yang berprestasi. Penataan lay out ruang produksi yang nyaman Mengurangi biaya-biaya yang tidak penting.

120 DAFTAR PUSTAKA Gaspeersz, Vincent, 1998, Manajemen Produksi Total Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gunawan, 2004, Analisis Produktivitas Perusahaan Dengan Metode Objective Matrix D i PT. Sici Multindo Marmer Karanganyar Meredith, Jack, R dan Gibbs, Thomas, E, 1987, The Management of Operation 2 nd Eddition, John Wiley & Sons, New York Ravianto, J, 1986, Produktivitas dan Pengukuran, Jakarta: SIUP. Reksohardiprojo, Sukanto, 1989, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama UGM, BPFE, Yogyakarta. Schroeder, Roger G, 1997, Manajemen Operasi, Jakarta: Erlangga. Setyoraharjo, Afif, 2004, Analisis Produktivitas Mesin Produksi Dengan Menggunakan Pendekatan Angka Indeks Model Marvin E. Mundel Pada PT. Sukuntex, Kudus. Sinungan, M, 1997, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan ke-3, Bumi Aksara, Jakarta. Suhartono, Prosiding Seminar Teknik Industri III, 2002: Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Pendekatan Angka Indeks Model Marvin E. Mundel Pada CV. Citra Serayu Mas Kalibogor Banyukmas, BKSI, ITSMI, Yogyakarta. Summanth, David J, 1984, Productivity Engineering And Measurement, McGraw Hill, New York, USA. Yamit, Zulian, 1996, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama Ekonisia, Yogyakarta. Yuliono, Aji, 2006, Analisis Penerapan Metode Marvin E. Mundel Untuk Pengukuran Produktivitas Pada PT. Sici Indo Multimarmer

121 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah perusahaan Pada tahun 1973 perusahaan dengan nama SAMI SEJATI ini merupakan perusahaan perorangan milik bapak H. Purwadi Indratmoko, ketika itu kegiatan perusahaan SAMI SEJATI masih sejenis industri kecil. Pada awal perintisan ini, seluruh permodalan masih dibiayai sendiri oleh bapak H. Purwadi Indratmoko, dan pengadaan bahan bakunya masih lokal serta hasil produksinya masih sangat sempit lingkupnya. Mengingat permintaan dari tahun ke tahun meningkat, maka perusahaan merencanakan peminjaman modal untuk mempercepat proses produksi, sehingga dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Pada tanggal 19 Agustus 1979 perusahaan ini dirubah bentuknya menjadi komanditer (CV). Sejak saat itu perusahaan sudah mulai mengkhususkan diri untuk memproduksi barang-barang berskala besar, misalnya : garden furniture, perabotan rumah tangga dan produk lainnya. Dengan adanya perkembangn di sektor meubel di daerah Jepara keterkaitan maupun dukungan dari dinas-dinas yang terkait perlu adanya kerja sama sehingga kekurangan-kekurangan yang dialami bisa diselesaikan dengan baik. Dengan keterkaitan tersebut maka CV. SAMI SEJATI dapat berjalan dengan lancar.

122 1.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih. Struktur organisasi diperlukan untuk lebih meningkatkan kinerja dan memperjelas hubungan antara pimpinan dengan bawahan. Struktur organisasi CV. SAMI SEJATI berbentuk garis sehingga komunikasi ataupun laporan-laporan berjalan sesuai dengan jenjang kepemimpinan. Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan disesuaikan dengan tingkatnya dalam struktur organisasi. Secara lengkap struktur organisasi CV. SAMI SEJATI digambarkan sebagai berikut :

123 STRUKTUR ORGANISASI CV. SAMI SEJATI Pimpinan Wakil Pimpinan Marketing Personalia Umum dan Kebersihan Kabag. Produksi Administrasi Produksi Perakitan dan Finishing Maintenance Administrasi Bahan Baku Packing Anggota Anggota Anggota Anggota Gambar 5.1 Struktur Organisasi CV. SAMI SEJATI 1.3 Sistem Gaji Besarnya upah atau gaji berbeda-beda yang diterima karyawan, tergantung status dan golongan karyawan yang bersangkutan. Umumnya golongan karyawan dibedakan berdasarkan jenjang pendidikan dan pengalaman kerja. Dan waktu penerimaannya pun berbeda-beda, untuk bagian Marketing dan Admisitrasi setiap bulan sekali sedangkan untuk bagian produksi setiap dua minggu sekali.

124 1.4 Jam Kerja CV. SAMI SEJATI memberlakukan jam kerja 8 jam sehari. Jadi 48 jam seminggu sedangkan untuk jam kerja dimulai dari jam sampai jam Proses Produksi Proses Produksi pada CV. SAMI SEJATI adalah sebagai berikut : 1. Proses Persiapan Proses persiapan bertujuan : - Untuk memilih bahan baku atau kayu yang akan dipakai. - Untuk mempermudah proses selanjutnya. 2. Proses Pengukuran Bertujuan untuk mengukur panjang atau lebar bahan baku yang akan digunakan. 3. Proses Pemotongan Yaitu memotong bahan baku yang telah di ukur sesuai dengan ukurannya masing- masing. 4. Proses Penyerutan Yaitu meratakan atau menghaluskan bagian bagian permukaan yang masih kasar. 5. Proses Pembobokan Yaitu membobok bagian bagian koomponen agar bisa dirakit.

125 6. Proses Pemprofilan Yaitu memprofil bagian komponen agar terlihat lebih indah dan menarik sesuai dengan profil yang diinginkan. 7. Proses Perakitan Yaitu merakit komponen komponen yang sudah ada sehingga menjadi sebuah meubel 8. Proses Pengamplasan (sanding) Yaitu mengamplas komponen yang sudah dirakit agar lebih halus dan rapi. 9. Proses Pewarnaan Yaitu mewarnai produk atau barang sehingga terlihat lebih menarik. 10. Proses Pengeringan Yaitu mengeringkan produk yang sudah di cat atau diwarnai 11. Proses Packing Yaitu proses terakhir sebelum produk dipasarkan, yaitu pengepakan produk dengan menggunakan kertas atau kardus.

126 Lampiran 2 a. Perhitungan Data Kuantitas Unit Produksi Tahun Produk kursi Untuk memproduksi 1 buah kursi memerlukan 0,035 m 3 kayu 2. Produk meja Untuk memproduksi 1 buah meja memerlukan 0,057 m 3 kayu 3. Produk tempat tidur Untuk memproduksi 1 buah tempat tidur memerlukan 0,095 m 3 kayu 4. Produk almari dan rak buku Untuk memproduksi 1 buah almari memerlukan 0,175 m 3 kayu

127 No Bulan Nama produk Jumlah produksi 1. Januari - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 2 Februari - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 3 Maret - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 4 April - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 5 Mei - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 6 Juni - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 7 Juli - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 8 Agustus - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 9 September - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 10. Oktober - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 11 November - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 12 Desember - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari Jumlah bahan baku ( m 3 ) 4,3 8,1 9,5 10,5 3,4 4,8 7,9 17,1 3,5 1,7 8,9 29,2 3,3 4,7 1,9 30,1 7,2 3,7 3,0 30,1 10,8 10,7 6,1 2,6 1,1 39,9 14,8 8,4 0,4 6,4 13,1 11,0 8,9 2,2 0,2 1,1 31,7 1,7 10,2 15,5 10,9 11,6 9,5 4,9 31,3 3,4 5,6 6,6

128 b. Perhitungan Data Kuantitas Unit Produksi Tahun Produk kursi Untuk memproduksi 1 buah kursi memerlukan 0,035 m 3 kayu 2. Produk meja Untuk memproduksi 1 buah meja memerlukan 0,057 m 3 kayu 3. Produk tempat tidur Untuk memproduksi 1 buah tempat tidur memerlukan 0,095 m 3 kayu 4. Produk almari dan rak buku Untuk memproduksi 1 buah almari memerlukan 0,175 m 3 kayu

129 No Bulan Nama produk Jumlah produksi 1. Januari - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 2 Februari - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 3 Maret - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 4 April - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 5 Mei - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 6 Juni - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 7 Juli - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 8 Agustus - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 9 September - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 10. Oktober - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 11 November - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari 12 Desember - Kursi - Meja - Tempat tidur - Almari Jumlah bahan baku ( m 3 ) 10,5 16,8 23,3 8,7 9,1 13,6 19,9 11,2 4,3 3,4 5,9 14 5,3 6, ,9 10,6 11,6 17,3 7,5 9,3 11,1 6,1 4,4 8,3 9,5 36,9 7,1 10,3 11,1 48,1 3,4 6,4 8,1 24,5 6,8 11,8 8,9 33,2 8,4 5 10,5 37,2 7,1 5,4 15,6 14,3

130 Lampiran 3 1. Penentuan Nilai Residu Perusahaan menentukan nilai sisa sebesar 40 % dari harga pembelian mesin semula, maka didapatkan nilai sisa (residu) 1. Mesin Jointer Rp x 20 % = Rp Mesin Planner Rp x 20 % = Rp Mesin Spindle Rp x 20 % = Rp Mesin Dowel Milling Rp x 20 % = Rp Mesin Chisel Rp x 20 % = Rp Compressor Rp x 20 % = Rp Mesin Sanding Rp x 20 % = Rp Mesin Table Saw Rp x 20 % = Rp

131 2. Perhitungan Jam Tersedia / Th 1 Tahun = Pada tahun 2007 ada 302 hari kerja 1 hari = 7 jam kerja 1. Mesin Jointer 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 2. Mesin Planner 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 3. Mesin Spindle 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 4. Mesin Dowel Milling 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 5. Mesin Chisel 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 6. Compressor 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th

132 7. Mesin Sanding 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th 8. Mesin Table Saw 1 hari = 7 jam 7 jam x 302 hari kerja = jam / th

133 Lampiran 4 1. Perhitungan Down Time a. Mesin Jointer - greasing dengan waktu 2 menit - check up mengatur ukuran potong dengan waktu 1 menit. 2 3 = = 30,2 jam/th b. Mesin Planner - greasing dengan waktu 2 menit - mengatur ukuran potong dengan wakti 1 menit. 3 3 = = 45,3 jam/th c. Mesin Spindle - greasing dengan waktu 3 menit - mengatur ukuran potong dengan waktu 1 menit waktu pertahun 2 4 = = 40,3 jam/th d. Mesin Dowel Milling - greasing dengan waktu 2 menit waktu pertahun 2 1 = = 10,1 jam/th e. Mesin Chisel - greasing dengan waktu 2 menit - mengganti mata potong dengan waktu 2 menit waktu pertahun

134 4 2 = 302 = 40,3 jam/th 60 f. Compressor - mengatur tekanan udara dengan waktu 1 menit waktu pertahun 1 1 = = 5,03 jam/th g. Mesin Sanding - memasang amplas dengan waktu 2 menit - check up memberi greasing dengan waktu 2 menit waktu pertahun 4 3 = = 60,4 jam/th h. Mesin Table Saw - greasing dengan waktu 2 menit waktu pertahun 2 1 = = 10,1 jam/th 2. Perhitungan Set Up Mesin a. Mesin Jointer = 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th = 10,1 jam/th b. Mesin Planner = 3 menit/hari x 302 hari/th = 906 menit/th = 15,1 jam/th

135 c. Mesin Spindle = 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th = 10,1 jam/th d. Mesin Dowel Milling = 2 menit/hari x 302 hari/th = 604 menit/th = 10,1 jam/th e. Mesin Chisel = 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th = 5,03 jam/th f. Compressor = 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th = 5,03 jam/th g. Mesin Sanding = 4 menit/hari x 302 hari/th = 1208 menit/th = 20,1 jam/th h. Mesin table Saw = 1 menit/hari x 302 hari/th = 302 menit/th

136 = 5,03 jam/th 3. Perhitungan Efisiensi Mesin DT + ST E = 1 D Keterangan: DT = Down Time per periode dalam jam. ST = Set up Time untuk proses pengerjaan per periode dalam jam. D = Waktu atau jam kerja tersedia per periode dalam jam. a. Mesin Jointer DT + ST E = 1 D 30,2 + 10,1 = = 0,98 = 98 % b. Mesin Planner DT + ST E = 1 D 45,3 + 15,1 = = 0,97 = 97 % c. Mesin Spindle DT + ST E = 1 D 40,3 + 10,1 =

137 = 0,98 = 98 % d. Mesin Dowel milling DT + ST E = 1 D 10,1 + 10,1 = = 0,99 = 99 % e. Mesin Chisel DT + ST E = 1 D 40,3 + 5,03 = = 0,98 = 98 % f. Compressor DT + ST E = 1 D 5,03+ 5,03 = = 0,99 = 99 % g. Mesin Sanding DT + ST E = 1 D 60,4 + 20,1 = = 0,97 = 97 %

138 h. Mesin Table Saw DT + ST E = 1 D 10,1 + 5,03 = = 0,99 = 99 % 4. Perhitungan Jam Kerja Mesin H = E x D Keterangan: H = Running time atau jam kerja mesin per periode dalam jam. E = Faktor efisiensi kerja mesin yang disebabkan set up dan break down dan sebagainya. D = Waktu atau jam kerja tersedia per periode dalam jam. a. Mesin Jointer H = E x D = 0,98 x = b. Mesin Planner H = E x D = 0,97 x = c. Mesin spindle H = E x D = 0,98 x 2.114

139 = d. Mesin Dowel Milling H = E x D = 0,99 x = e. Mesin Chisel H = E x D = 0,98 x = f. Compressor H = E x D = 0,99 x = g. Mesin Sanding H = E x D = 0,97 x = h. Mesin Table Saw H = E x D = 0,994 x = 2.093

140 Lampiran 5 Perhitungan beban listrik permesin: Daya mesin x jam kerja mesin x 0,746 kwh Ket : 1 Hp = 0,746 kwh 1. Mesin Jointer 3 x x 0,746 kwh = 4.637,14 kwh 2. Mesin Planner 3 x x 0,746 kwh = 4.587,9 kwh 3. Mesin Spindle 3 x x 0,746 kwh = 4.637,14 kwh 4. Mesin Dowel Milling 3 x x 0,746 kwh = 4.684,13 kwh 5. Mesin Chisel 1 x x kwh = 1.545,71 kwh 6. Compressor 0,5 x x kwh = 708,69 kwh 7. Mesin Sanding 3 x x kwh = 4.684,13 kwh 8. Mesin Table Saw 2 x x kwh = 3.058,6 kwh

141 Lampiran 6 a. Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Tahun 2006 No Tenaga Kerja Tak Langsung Marketing Personalia Kabag. produksi Maintenance Staff Keamanan Umum dan kebersihan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) Gaji perbulan ( Rp ) Gaji perjam ( Rp ) Pendapatan pertahun ( Rp ) Keterangan : 1 Tahun = 302 hari kerja 1 Hari = 7 jam Jam tersedia pertahun = Gaji tenaga kerja tak langsung perjam = jumlah gaji pertahun jam tersedia / th b. Gaji Tenaga Kerja Tak Langsung Tahun 2007 Gaji tenaga kerja tak langsung tahun 2007 sama dengan tahun 2006 karena jumlah gaji dan kategori tenaga kerja kerja tak langsung tidak ada perubahan atau sama.

142 Lampiran 7 Perhitungan Waktu Standar 1. Pengamatan Pada Mesin Jointer Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 3 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : 13 x = 94,28 menit x = 3,14 menit data dalam jam = 3,14 : 60 = 0,0523 jam

143 2. Pengamatan Pada Mesin Planner Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 3: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :44 x = 105,5 menit x = 3,48 menit data dalan jam = 3,48 : 60 = 0,0580 jam

144 3. Pengamatan Pada Mesin Spindle Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 4: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :04 x = 120,9 menit x = 4,03 menit data dalam jam = 4,03 : 60 = 0,0671 jam

145 4. Pengamatan Pada Mesin Dowel Milling Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 2: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :51 x = 82,64 menit x = 2,75 menit data dalam jam = 2,75 : 60 = 0,0458 jam

146 5. Pengamatan Pada Mesin Chisel Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 0: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :41 x = 13,39 menit x = 0,44 menit data dalam jam = 0,44 : 60 = 0,0074 jam

147 6. Pengamatan Pada Mesin Compressor Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 1: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :24 x = 36,37 menit x = 1,21 menit data dalam jam = 1,21 : 60 = 0,0202 jam

148 7. Pengamatan Pada Mesin Sanding Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 2: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :41 x = 73,19 menit x = 2,44 menit data dalam jam = 2,44 : 60 = 0,0406 jam

149 8. Pengamatan Pada Mesin Table Saw Data pengamatan dalam menit No Waktu No Waktu 1. 1: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :59 x = 53,1 menit x = 1,77 menit data dalam jam = 1,77 : 60 = 0,0295 jam

150 Perhitungan Waktu Standar Produk Total 1. Mesin Jointer 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0523 = 6, Mesin Planner 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0580 = 6, Mesin Spindle 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0671 = 5, Mesin Dowel Milling 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0458 = 7, Mesin Chisel 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0074 = 48, Mesin Compressor 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0202 = 17, Mesin Sanding 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0406 = 8,916

151 8. Mesin Table Saw 0, , , ,175 = 0,362 0,362 / 0,0295 = 12,271

152 Lampiran 8 Gambar Mesin Jointer Gambar Mesin Planner Gambar Mesin Spindle Gambar Mesin Chisel Gambar Compressor Gambar Mesin Sanding

153 Gambar Produk Almari Gambar Produk Meja Gambar Produk Rak Buku

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL

TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MODEL MARVIN E. MUNDEL (Studi Kasus CV. Permata 7 Wonogiri) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MARVIN E. MUNDEL PADA PERUSAHAAN UD. MARGO JATI

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MARVIN E. MUNDEL PADA PERUSAHAAN UD. MARGO JATI TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN ANGKA INDEKS MARVIN E. MUNDEL PADA PERUSAHAAN UD. MARGO JATI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E. MUNDEL PADA BAGIAN PERCETAKAN BUKU DI CV. BIMA JAYA Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa, sehingga persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI Bakhtiar, Diana, Fariz Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh bakti66@yahoo.com

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PRODUKSI YANG BERORIENTASI PADA BEBAN DI BAGIAN PERMESINAN CV. RODA JATI

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PRODUKSI YANG BERORIENTASI PADA BEBAN DI BAGIAN PERMESINAN CV. RODA JATI TUGAS AKHIR PENGENDALIAN PRODUKSI YANG BERORIENTASI PADA BEBAN DI BAGIAN PERMESINAN CV. RODA JATI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA DEPO PT. TIRTA INVESTAMA CABANG BOYOLALI

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA DEPO PT. TIRTA INVESTAMA CABANG BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA DEPO PT. TIRTA INVESTAMA CABANG BOYOLALI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA UD SUMBER REJEKI KLATEN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL DATABASE FOXPRO

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA UD SUMBER REJEKI KLATEN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL DATABASE FOXPRO TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA UD SUMBER REJEKI KLATEN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL DATABASE FOXPRO Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Metode Pengumpulan Data Pengukuran Produktivitas Dengan Metode Marvin E Mundel Berikut ini akan disajikan data yang diperlukan dalam pengolahan data dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL

METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL METODE PERHITUNGAN ANGKA INDEKS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL MARVIN E MUNDEL Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT There are several measures and methods to basically perform the productivity of calculation. Marvin

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING (Studi Kasus di CV. Sumber Mulyo. Klaten)

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING (Studi Kasus di CV. Sumber Mulyo. Klaten) ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING (Studi Kasus di CV. Sumber Mulyo. Klaten) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUK CACAT TERHADAP BEBAN CARDIOVASCULAIR PEKERJA BAGIAN FINISHING UNIT PENGOLAHAN MIE INSTANT (Studi kasus pada : PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk) Diajukan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK EFISIENSI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS: PT.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK EFISIENSI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS: PT. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK EFISIENSI SISTEM PRODUKSI STUDI KASUS: PT. GEMALA KEMPA DAYA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA TUGAS AKHIR

EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA TUGAS AKHIR EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian tiang pancang Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURAKARTA

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURAKARTA TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURAKARTA Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN AKUNTANSI DI AMIDA TOUR AND TRAVEL, SURAKARTA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN AKUNTANSI DI AMIDA TOUR AND TRAVEL, SURAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN AKUNTANSI DI AMIDA TOUR AND TRAVEL, SURAKARTA Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S 1 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas 1 Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN SAHAT ADI WARDANA SIMANGUNSONG ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E.MUNDEL PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA MEDAN DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WARNA WEBSITE TERHADAP KECEPATAN RESPON MANUSIA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WARNA WEBSITE TERHADAP KECEPATAN RESPON MANUSIA LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WARNA WEBSITE TERHADAP KECEPATAN RESPON MANUSIA (Studi kasus: Information Technology (IT) UMS) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DANIEL SINAGA 0

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi S-1 Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi S-1 Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta LAPORAN TUGAS AKHIR USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK BRIGHTON CHAIR (GC 023 A) DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL (Studi Kasus : CV. Valasindo Sentra Usaha, Karanganyar) Disusun Sebagai

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA

AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR AUDIT ENERGI DAN ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP DI UKM SAUD EFFENDY LAWEYAN, SURAKARTA Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI STRUKTUR ORGAN TUBUH MANUSIA DAN FUNGSINYA MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DAN TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV DI SD N II BOTO JATIROTO WONOGIRI SKRIPSI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri)

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) TUGAS AKHIR EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) Diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana S-1 Pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN LABA PENJUALAN BANTAL ANGIN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING DAN THEORY OF CONSTRAINT

ANALISIS PENINGKATAN LABA PENJUALAN BANTAL ANGIN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING DAN THEORY OF CONSTRAINT ANALISIS PENINGKATAN LABA PENJUALAN BANTAL ANGIN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING DAN THEORY OF CONSTRAINT (Studi Kasus: UKM M.S.Haris Desa Brangkal, Karanganyar) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO

PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO PENGAWASAN KOMPARATIF BIAYA PRODUKSI SESUNGGUHNYA DENGAN YANG DIANGGARKAN PADA PT DANLIRIS DI SUKOHARJO Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata 1 Oleh : FAJAR ANDHI

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POMPA GILINGAN SAUS DENGAN METODE MARKOV CHAIN

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POMPA GILINGAN SAUS DENGAN METODE MARKOV CHAIN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POMPA GILINGAN SAUS DENGAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MINIMASI BIAYA PEMELIHARAAN (Studi Kasus PT. Lombok Gandaria, Unit Maintenance) Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

: RAHARDIAN DINDA PERDANA NIM : D

: RAHARDIAN DINDA PERDANA NIM : D TUGAS AKHIR ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN SISTEM INVENTORY PROBABILISTIK DALAM MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT YANG OPTIMAL GUNA MEMINIMALKAN BIAYA INVENTORY (Studi Kasus:

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET

PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET TUGAS AKHIR PENGARUH PEMASANGAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR DENGAN SISTEM MAGNET DAN ELECTRIC HEATER PADA SALURAN BAHAN BAKAR TERHADAP PRESTASI MESIN PADA MOTOR BENSIN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (Studi Kasus: Kantor Pos Gladak Solo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR STUDI PEMILIHAN METODE TRANSPORTASI YANG OPTIMAL PADA ALOKASI RASKIN DARI GUDANG KE KECAMATAN (Studi Kasus: Perum Bulog Sub Divre III Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR EKONOMI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REVIEW WHO WANTS TO BE A MILLIONAIRE PADA SISWA KELAS VIII.A SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) SISWA KELAS V SDN GELUR

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) SISWA KELAS V SDN GELUR PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) SISWA KELAS V SDN GELUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disusun Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tujuan dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN METODE SWOT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Koperasi Unit Desa, Musuk, Boyolali)

STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN METODE SWOT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Koperasi Unit Desa, Musuk, Boyolali) LAPORAN TUGAS AKHIR STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN METODE SWOT DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus di Koperasi Unit Desa, Musuk, Boyolali) Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. OPTIMALISASI BIAYA PERAWATAN MESIN DENGAN METODE RANTAI MARKOV (Studi kasus pada mesin SOR-M di CV. Mediatama Jl. Adisumarmo No.

TUGAS AKHIR. OPTIMALISASI BIAYA PERAWATAN MESIN DENGAN METODE RANTAI MARKOV (Studi kasus pada mesin SOR-M di CV. Mediatama Jl. Adisumarmo No. TUGAS AKHIR OPTIMALISASI BIAYA PERAWATAN MESIN DENGAN METODE RANTAI MARKOV (Studi kasus pada mesin SOR-M di CV. Mediatama Jl. Adisumarmo No. 331) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Diajukan oleh : Yunanto D

Diajukan oleh : Yunanto D TUGAS AKHIR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI CANGKUL DENGAN PENDEKATAN METODE ABC ( ACTIVITY BASED COSTING) Studi Kasus : di UD. CITRA Produsen Cangkul di Sentra Industri Cangkul Karangpoh Jatinom Klaten

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN WARALABA DAN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BCG

ANALISIS KELAYAKAN WARALABA DAN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BCG LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KELAYAKAN WARALABA DAN PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BCG (Boston Consulting Group ) (Studi kasus : warung Bakso dan Mie ayam Pak Dani Sine, Ngawi, Jawa Timur) Diajukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN APOTIK (Studi Kasus: Apotik Anugerah Farma)

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN APOTIK (Studi Kasus: Apotik Anugerah Farma) TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN APOTIK (Studi Kasus: Apotik Anugerah Farma) Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN LAYOUT DENGAN MENGGUNAKAN CRAFT BERBASIS GREEN TEKNOLOGI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) ANALISIS PRODUKTIVITAS LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT. King Manufacture) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

SKRIPSI. Disusun Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta ANALISA PENENTUAN WAKTU STANDAR PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEUBEL YENI FURNITURE DI SERENAN JUWIRING KLATEN SKRIPSI Disusun Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dicapai sebuah tingkat produktivitas yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dicapai sebuah tingkat produktivitas yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini daya saing antar perusahaan semakin ketat, setiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk terus menerus melakukan perbaikan. Baik itu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING GUIDE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII A SEMESTER II SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh: LUTFIYANTI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh: LUTFIYANTI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT.

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MODEL MUNDEL DAN APC UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : PT. ITS Jakarta) Robertus Tang Herman*), Faisal Safa*), Rhiren R. Mukti*) Binus University,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BAGI SISWA KELAS X TP2 SEMESTER GENAP SMK YP DELANGGU TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA KELAYAKAN USAHA AYAM GORENG KREMES DI KOTA JEPARA (Studi Kasus pada Usaha Katering Di Jepara)

TUGAS AKHIR. ANALISA KELAYAKAN USAHA AYAM GORENG KREMES DI KOTA JEPARA (Studi Kasus pada Usaha Katering Di Jepara) TUGAS AKHIR ANALISA KELAYAKAN USAHA AYAM GORENG KREMES DI KOTA JEPARA (Studi Kasus pada Usaha Katering Di Jepara) Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI II TEKARAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SUATU PERUSAHAAN JENANG MENARA DI KUDUS

ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SUATU PERUSAHAAN JENANG MENARA DI KUDUS ANALISIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SUATU PERUSAHAAN JENANG MENARA DI KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA STASIUN PENGAMATAN KERJA LABORATORIUM PTI

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA STASIUN PENGAMATAN KERJA LABORATORIUM PTI LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA STASIUN PENGAMATAN KERJA LABORATORIUM PTI (Studi Kasus di Laboratorium PTI Fakultas Teknik UMS) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM SEPEDA ENERGI SURYA DENGAN MEMANFAATKAN SOLAR CELL

RANCANG BANGUN SISTEM SEPEDA ENERGI SURYA DENGAN MEMANFAATKAN SOLAR CELL TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM SEPEDA ENERGI SURYA DENGAN MEMANFAATKAN SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus: BPU. ROSALIA INDAH)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus: BPU. ROSALIA INDAH) TUGAS AKHIR PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN PGCV (POTENTIAL GAIN IN CUSTOMER VALUE) (Studi Kasus: BPU. ROSALIA INDAH)

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT TUGAS AKHIR STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT (Studi kasus : Perusahaan Genteng di Karanggeneng Boyolali) Disusun Untuk Melengkapi Dan Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENERAPKAN GREEN PRODUCTIVITY DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI

LAPORAN TUGAS AKHIR UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENERAPKAN GREEN PRODUCTIVITY DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI LAPORAN TUGAS AKHIR UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN DENGAN MENERAPKAN GREEN PRODUCTIVITY DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS) di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS) di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA EVALUASI KEBUTUHAN PARKIR (STUDI KASUS) di RUMAH SAKIT UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : Bayu Rusadiono

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: NURYATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: NURYATI A PENGARUH KOMUNIKASI SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MUATAN MATEMATIKA SEMESTER GASAL PADA KELAS RENDAH DI SD NEGERI 1 JAGOAN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS V SDN.

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS V SDN. PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS V SDN. 2 KAYUMAS, JATINOM KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS BUCKLING TERHADAP TABUNG PLAT TIPIS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS BUCKLING TERHADAP TABUNG PLAT TIPIS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA i TUGAS AKHIR ANALISIS BUCKLING TERHADAP TABUNG PLAT TIPIS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan SUHARNO NIM : 100 000 048

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKTIVASI PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS BARCODE

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKTIVASI PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS BARCODE LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKTIVASI PENGGUNAAN INTERNET BERBASIS BARCODE (Studi Kasus di LAB INTERNET TEKNIK INDUSTRI-UMS) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah

Lebih terperinci

Tugas Akhir. disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. Disusun Oleh:

Tugas Akhir. disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. Disusun Oleh: EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BUS EXECUTIVE DITINJAU DARI ASPEK EKONOMIS DAN TINGKAT PELAYANAN (Studi Kasus Bus Executive PO. Rosalia Indah Jurusan Solo-Jakarta) Tugas Akhir disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT BANTU PENGENCANG SENAR RAKET MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT BANTU PENGENCANG SENAR RAKET MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) 1 TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT BANTU PENGENCANG SENAR RAKET MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY SKRIPSI

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY SKRIPSI PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (PTK Pada Siswa Kelas X SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SISTEM PENGENDALIAN SPARE PART DENGAN METODE ABC

PENYUSUNAN SISTEM PENGENDALIAN SPARE PART DENGAN METODE ABC TUGAS AKHIR PENYUSUNAN SISTEM PENGENDALIAN SPARE PART DENGAN METODE ABC (Studi Kasus: BPU Rosalia Indah) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Jurusan Teknik

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 BULUKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dan Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity Pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit

Analisis Produktivitas dan Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity Pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit Analisis Produktivitas dan Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Green Productivity Pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit (Di PT. Perkebunan Nusantara XIII Longpinang) Skripsi Diajukan Kepada Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMERANKAN NASKAH DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada siswa kelas VII Semester Ganjil SMP N 1 Kerjo tahun 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN DESAIN FASILITAS KAMAR KOS MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ASSOCIATION RULE SYSTEM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN DESAIN FASILITAS KAMAR KOS MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ASSOCIATION RULE SYSTEM LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN DESAIN FASILITAS KAMAR KOS MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ASSOCIATION RULE SYSTEM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN JUST IN-TIME TERHADAP INVENTORY CONTROL GUNA MEMAKSIMUMKAN LABA PADA PT.ASIA MARKO DI SURAKARTA

ANALISA PENERAPAN JUST IN-TIME TERHADAP INVENTORY CONTROL GUNA MEMAKSIMUMKAN LABA PADA PT.ASIA MARKO DI SURAKARTA ANALISA PENERAPAN JUST IN-TIME TERHADAP INVENTORY CONTROL GUNA MEMAKSIMUMKAN LABA PADA PT.ASIA MARKO DI SURAKARTA Skripsi Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS

LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN LAMANYA WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS ( Studi Kasus: Pabrik Minyak Kayu Putih Krai ) Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika. PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2014 / 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMILIHAN PRIORITAS ASPEK PENUNJANG KEBERLANJUTAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN DAUR ULANG KERTAS KORAN DENGAN METODE AHP

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMILIHAN PRIORITAS ASPEK PENUNJANG KEBERLANJUTAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN DAUR ULANG KERTAS KORAN DENGAN METODE AHP LAPORAN TUGAS AKHIR PEMILIHAN PRIORITAS ASPEK PENUNJANG KEBERLANJUTAN USAHA PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN DAUR ULANG KERTAS KORAN DENGAN METODE AHP (Studi Kasus: CV. Bina Usaha Mandiri) Diajukan Guna

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA. (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo) SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA. (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo) SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (SURVEY PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana S-1 Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BATIK PADA GRIYA BATIK GRESS TENAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BATIK PADA GRIYA BATIK GRESS TENAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BATIK PADA GRIYA BATIK GRESS TENAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI GRIYA BATIK GRESS TENAN) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI Semester Genap MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci