KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA"

Transkripsi

1 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Ervizal A. M. Zuhud Staf Pengajar: Abdul Haris Mustari Ervizal A.M. Zuhud Nyoto Santoso Agus Hikmat Hadi Sukadi Alikodra Rinekso Soekmadi Agus Priyono Kartono Harnios Arief Sambas Basuni Achmad Machmud Thohari Iskandar Zulkarnaen Siregar Syartinilia Ani Mardiastuti Jarwadi Budi Hernowo Tutut Sunarminto Lilik Budi Prasetyo Yanto Santosa Erna Suzanna Mirza Dikari Kusrini Yeni Aryati Mulyani Tujuan Pendidikan Untuk menyelenggarakan misi dan mencapai visi IPB, ditetapkan tujuan yang harus dicapai yaitu: 1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS 2. Memberikan inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia 3. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional dan global Kompetensi Lulusan S2 1. Memiliki kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni di bidang konservasi biodiversitas (tumbuhan dan satwa liar) baik in situ maupun ex situ dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah serta keterampilan penerapannya. 2. Memiliki kemampuan memecahkan permasalahan di bidang konservasi biodiversitas (tumbuhan dan satwa liar) baik in situ maupun ex situ melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah. 3. Memiliki kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya di bidang konservasi biodiversitas (tumbuhan dan satwa liar) baik in situ maupun ex situ yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbakecukupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah secara bioekologis dan sosekbud baik untuk menunjang pengembangan ipteks Katalog

2 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor konservasi maupun dalam upaya pengelolaan biodiversitas berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kompetensi Lulusan S3 1. Memiliki kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan seni baru secara mandiri di bidang konservasi biodiversitas (tumbuhan dan satwa liar) in situ maupun ex situ melalui penelitian. 2. Memiliki kemampuan mengelola, memimpin dan mengembangkan program penelitian di bidang konservasi biodiversitas (tumbuhan dan satwa liar) in situ dan ex situ 3. Memiliki kemampuan pendekatan interdisipliner dalam memberikan alternatif solusi dalam karya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan berkelanjutan biodiversitas baik in situ maupun ex situ secara terpadu dan holistik, efisien dan efektif sesuai dinamika bioekologis dan poleksosbud untuk kemaslahatan umat manusia dan kemanusiaan. KURIKULUM Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah SPs (6 SKS) IPB 500 Bahasa Inggris 3 (3-0) 1 IPB 501 Analisis Statistika 3 (2-3) 1 KSH 502 Metodologi Penelitian 3 (2-3) 2 KSH 511 Dinamika Populasi Biodiversitas 3 (2-3) 1 KSH 512 Manajemen Biodiversitas In-Situ 3 (2-3) 1 KSH 515 Manajemen Biodiversitas Ex-Situ 3 (2-3) 2 KSH 516 Ekologi Kuantitatif 3 (2-3) 2 KSH 518 Konservasi Biodiversitas Tropika 2 (2-0) 1 KSH 501 Kolokium 1 3 PPS 609 Seminar 1 4 PPS 699 Penelitian dan Tesis 6 4 Mata Kuliah Pilihan Mayor 1 (Konservasi Satwaliar) KSH 513 Manajemen Perburuan Satwaliar KSH 514 Teknik Valuasi Sumberdaya Bernilai Penting KSH 611 Ekologi dan Konservasi Satwaliar Katalog 2012

3 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB Kode Mata Kuliah SKS Semester KSH 612 KSH 631 Disain dan Perencanaan pemanfaatan Satwaliar Manajemen Ekosistem Bernilai Penting KSH 642 Analisis Resiko Ekologi 3 (2-3) 2 Mata Kuliah Pilihan Mayor 2 (Konservasi Tumbuhan) KSH 632 Bioprospeksi Hutan Tropika KSH 633 KSH 634 Konservasi Tumbuhan Pangan Hutan Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan Jumlah SKS Minimum 40 3 (2-0) 1-2 Program Doktor Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (2 SKS) IPB 500 Bahasa Inggris 3 (3-0) Ganjil/1 IPB 700 Falsafah Sains 2 (2-0) 1 KSH 711 KSH 721 Mata Kuliah Wajib Mayor (31 SKS) Konservasi Keanekaragaman Genetik Biodiversitas Analisis Kebijakan & Kelembagaan Pengelolaan Biodiversitas 3 (2-3) 1 3 (2-3) 1 KSH 712 Ekologi Perilaku Satwaliar 3 (2-3) 2 KSH 715 Falsafah dan Etika Konservasi 2 (2-0) 1 KSH 731 Eko-teknologi Konservasi 3 (2-3) 2 KSH 722 Penataan Kawasan Konservasi 3 (2-3) 2 KSH 701 Kolokium 1 3/4 PPS 709 Seminar 1 4/6 PPS 799 Penelitian dan Disertasi 12 4/6 Mata Kuliah Pilihan Mayor 1 (Pemanfaatan Lestari Satwaliar) KSH 611 Ekologi dan Konservasi Satwaliar KSH 612 Disain dan Perencanaan pemanfaatan Satwaliar KSH 631 Manajemen Ekosistem Bernilai Katalog

4 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Kode Mata Kuliah SKS Semester Penting KSH 642 Analisis Resiko Ekologi 3 (2-3) 2 KSH 713 Manajemen Restorasi Satwaliar Mata Kuliah Pilihan Mayor 2 (Konservasi Tumbuhan) KSH 632 Bioprospeksi Hutan Tropika KSH 633 KSH 634 Konservasi Tumbuhan Pangan Hutan Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan Jumlah SKS Minimum 42 3 (2-0) 1-2 SILABUS MATA KULIAH KSH 502 Metodologi Penelitian 3 (2-3) Mata Kuliah ini menguraikan secara umum prinsip-prinsip metodologi penelitian sebagai instrumen penting dalam proses pemecahan masalah menurut kaidah ilmiah, cara memperoleh kebenaran dan menemukan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, berpikir dan bertindak ilmiah (logis), etika keilmuan dan perkembangan metodlogi penelitian. Pembahasan difokuskan pada aspek-aspek yang terkait dengan proses atau tahapan pelaksanaan penelitian mencakup identikasi dan perumusan masalah; data mencakup jenis data, metode pengumpulan dan analisi data; perumusan dan pengujian hipotesis termasuk pembahasan tentang variable, reabilitas dan validitas. Secara khusus akan dibahas tentang metode penelitian kuantitatif dan kualitatif termasuk penelitian eksperimen atau perancangan percobaan; perumusan proposal penelitian dan penulisan laporan hasil penelitian. Pembahasan dititikberatkan pada aplikasi metode penelitian dalam bidang ilmu konservasi biodiversitas dan ekowisata. Mirza Dikari Kusrini Yeni Aryati Mulyani KSH 511 Dinamika Populasi Biodiversitas 3 (2-3) Mata kuliah ini memberikan bekal pengetahuan tentang dinamika populasi satwaliar dan tumbuhan sehingga mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan populasi suatu spesies tertentu serta menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan/kebijakan Katalog 2012

5 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB pengelolaan dan pelestarian serta pemanfaatan biodiversitas secara lestari. Yanto Santosa Agus Priyono Kartono KSH 512 Manajemen Biodiversitas In Situ 3 (2-3) Membahas management biodiversitas insitu (tujuan, permasalahan, unsurunsur managemen) biodiversitas baik flora maupun fauna termasuk ekosistem pendukungnya pada kawasan konservasi insitu (cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, taman buru, dan taman nasional). Hadi Sukadi Alikodra Jarwadi B Hernowo Nyoto Santoso KSH 513 Manajemen Perburuan Satwaliar 3 (2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan satwaliar untuk tujuan perburuan satwa serta peraturan perundang-undangan dan manajemen perburuan satwaliar. Yanto Santosa Agus Piyono Kartono KSH 514 Teknik Valuasi Sumberdaya Bernilai Penting 3 (2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang manfaat dan fungsi biodiversitas, instrumen valuasi biodiversitas, metoda valuasi, Neraca Sumberdaya Hutan, PDRB Hijau, Pungutan Lingkungan, analisis kelayakan proyek (pemanfaatan biodiversitas), kebijakan pengelolaan biodiversitas. Nyoto Santoso Tutut Sunarminto KSH 515 Manajemen Biodiversitas Ex Situ 3 (2-3) Mata kuliah ini membahas tentang manajemen dan tekonologi konservasi eksitu satwaliar sebagai suatu pendekatan dalam usaha konservasi satwaliar, mencakup peraturan perudangan dan kebijakan yang terkait dengan konservasi eksitu satwaliar, mengkaji aneka bentuk dan manajemen konservasi eksitu satwa (seperti kebun binatang, taman safari, taman burung, taman reptilia, dunia laut (sea word), taman buaya, taman kupu-kupu, bank plasma nutfah, penangkaran dll); sistem breeding dan genetika yang melandasi konservasi. Mata kuliah ini juga Katalog

6 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor akan membahas teknologi penunjang konservasi eksitu seperti teknologi reproduksi, preservasi plasma nutfah, rekayasa genetik, genome libraries; restocking, reintroduksi dan rehabilitasi satwaliar. Achmad Machmud Thohari Erna Suzanna KSH 516 Ekologi Kuantitatif 3 (2-3) Mata kuliah ini menjelaskan konsep dasar dan pengertian ekologi kuantitatif; metode pengumpulan data spesies, populasi dan ekosistem secara kuantitatif, keanekaragaman hayati, indeks keanekaragaman, komunitas ekologis, kesamaan komunitas, asosiasi dan kovariasi antar spesies, interaksi flora fauna, kepunahan spesies; metode analisis data percobaan dan observasi melalui pendekatan multivariate. Yanto Santosa Agus Priyono Kartono KSH 518 Konservasi Biodiversitas Tropika 2 (2-0) Mata kuliah ini memberikan rangsangan kepada mahasiswa untuk lebih memahami permasalahan dan ancaman dalam konservasi biodiversitas tropika, faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan dan kepunahan serta metodologi untuk menganalisis permasalahan tersebut, pelestarian dan pemanfaatan biodiversitas tropika; konvensi internasional dan peraturan perundangan tentang biodiversitas di beberapa negara; manajemen multi-fungsi kawasan bernilai biodiversitas penting. Achmad Machmud Thohari Sambas Basuni Ervizal AM Zuhud KSH 611 Ekologi dan Konservasi Satwaliar 3 (2-3) Mata kuliah ini menjelaskan konsep ekologi dan konservasi satwaliar mencakup sejarah evolusi dan klasifikasi serta taksonomi, anatomi dan fisiologi, penyebaran serta habitat, perilaku, reproduksi dan perkembangbiakan, nilai dan manfaat satwaliar, serta konservasi satwaliar. Abdul Haris Mustari Yeni A. Mulyani KSH 612 Disain dan Perencanaan Pemanfaatan Satwalair 3 (2-3) Mata Kuliah ini menguraikan secara umum dua aspek penting sebagai satu kesatuan dari penangkaran satwaliar yakni Desain dan Perencanaan Penangkaran Satwaliar sebagai salah satu pilar penting dari Konservasi Biodiversitas, baik Katalog 2012

7 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB untuk kepentingan pemanfaatan maupun sebagai usaha perlindungan dan pengawetan jenis dan plasma nutfah. Pembahasan difokuskan pada semua aspek yang terkait dengan perancanangan (desain) dan perencanaan (planning) penangkaran sebagai suatu unit bisnis atau unit konservasi eksitu satwaliar, antara lain menackup materi prinsip-prinsip dalam desaian dan perencanaan, ruang lingkup perancanangan/perencanaan (master plan, manajemen plan, site plan, bisnis plan, design engineering), persyaratan desain, prosedur perencaan, analisis kelayakan usaha penangkaran. A.M. Thohari KSH 631 Manajemen Ekosistem Penting 3 (2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan ekosistem penting. Nyoto Santoso Jarwadi B. Hernowo KSH 632 Bioprospeksi Hutan Tropika 3 (2-3) 3 Mata kuliah ini membahas tentang peranan bioprospeksi dalam implementasi keanekaragaman hayati, proses untuk mendapatkan bioprospeksi, perkembangan bioprospeksi di tingkat global, analisis bioprospeksi dalam pemanfaatan sumber daya genetic dan sumber daya hayati,, penyususnan data base, akses kepada data base, akses terhadap pangkalan, kebijakan standar mutu hasil bioprospeksi sesuai permintaan pasar. peluang, tantangan, dan potensi dalam pemanfaatan sumber daya genetic, proses pencarian dan pengembangan sumber-sumber baru senyawa kimia, gen, dan organisme yang dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi (bioprospecting). Ervizal A. M. Zuhud Agus Hikmat KSH 634 Manajemen Plasma Nutfah Tumbuhan 3 (2-3) Mata kuliah ini terdiri dari 1) Pendahuluan, 2) Kelangkaan dan kepunahan plasma nutfah tumbuhan, 3) Teknik eksplorasi dan pengumpulan plasma nutfah tumbuhan, 4) Pendekatan dalam manajemen populasi tumbuhan, 5) Manajemen plasma nutfah tumbuhan di kawasan konservasi in situ, 6) Manajemen plasma nutfah tumbuhan di luar kawasan konservasi atau lanskap alam yang telah berubah, 8) Kearifan tradisional dalam manajemen plasma nutfah tumbuhan, 9) Kebijakan dan kelembagaan dalam manajemen plasma nutfah tumbuhan, 10) Studi kasus manajemen plasma nutfah tumbuhan. Agus Hikmat Ervizal A. M. Zuhud Katalog

8 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor KSH 642 Analisis Resiko Konservasi 3 (2-3) Membahas konsep Analisis Resiko Ekologi (ERA) yang mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2001 yang diprakarsai oleh PT Freeport Indonesia (pengertian, sejarah, tujuan, perbedaannya dengan AMDAL; Membahas proses perencanaan ERA (dari mulai indentifikasi staf/keahlian hingga produk akhir ERA); Membahas screening assessment (penjelasan tujuan dan komponen-komponen screening assessment); Membahas preminilary quantitaif ERA (karakterisasi receptor, eksposure, hazard, karakterisasi resiko, output); dan membahas membahas Detailed Quantitatif ERA (komponen receptor/ exposure/ hazard/ resiko/ output. Hadi Sukadi Alikodra Anggota KSH 711 Konservasi Keanekaragaman Genetik Biodiversitas 3 (2-3) Mata kuliah ini membahas tentang konservasi keanekaragaman genetik biodiversitas, serta analisis dan metodologi risetnya, sebagai suatu pendekatan dalam program konservasi genetika dalam keanekaragaman hayati; peranan keanekaragaman genetik dalam stabilitas populasi, bentuk-bentuk polimorfisme genetik, karakter non segregasi, bioteknologi untuk mendukung konservasi genetik, pengantar teknik transgenik, metode pengukuran keanekaragaman genetik. Achmad Machmud Thohari Erna Suzzana Iskandar Zulkarnaen Siregar KSH 712 Ekologi Perilaku Satwaliar 3 (2-3) Mata kuliah ini membahas fungsi dan peranan berbagai perilaku satwa (perilaku individu dan perilaku sosial); serta prediksi respons perilaku sehubungan dengan kondisi lingkungan dan sosial satwa. Dalam mata kuliah ini akan dipelajari hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan pengambilan keputusan oleh satwa dalam melakukan komunikasi, perilaku makan (optimal foraging), pemilihan pasangan, pengelompokan, serta penggunaan ruang dan waktu. Selain itu dalam mata kuliah ini juga akan dibahas beberapa metode penelitian ekologi perilaku satwa. Yanto Santosa Mirza Dikari Kusrini Yeni Aryati Mulyani Katalog 2012

9 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB KSH 713 Manajemen Restorasi Satwaliar 3 (2-3) Membahasa aspek-aspek manajemen restorasi satwaliar, prinsip-prinsip dalam restorasi satwaliar sebagai bagian dari konservasi; syarat dan/atau kriteria dalam restorasi, termasuk pembahasan tentang restocking, redistribusi dan introduksi populasi satwa ke habitat alaminya. Selain itu juga membahas tentang manajemen pemantauan dan penentuan kriteria keberhasilan restorasi satwaliar. Agus Priyono Kartono Achmad Machmud Thohari KSH 715 Falsafah dan Etika Konservasi 2 (2-0) Membahas krisis bumi yang disebabkan karena pertumbuhan dan perilaku manusia yang falsafahnya berorientasi pada kepentingan manusia, kurang memperhatikan etika kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Untuk itu akan dibahas pula gerakan pembaharuan yang dilandasi dengan perkembangan deep ecology melalui falsafah konservasi. Untuk itu diperlukan perubahan perilaku manusia yang dilandasi dengan etika ekologi, yang kita kenal kemudian sebagai etika konservasi. Hadi Sukadi Alikodra Ervizal A. M. Zuhud KSH 721 Analisis Kebijakan dan Kelembagaan Pengelolaan Biodiversitas 3 (2-3) Mata kuliah ini membahas analisis kebijakan dan kelembagaan sebagai ilmu, pelaksanaan kebijakan dan kinerja kelembagaan, masalah-masalah kebijakan dan kelembagaan pengelolaan biodiversitas. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan menjelaskan berbagai bentuk hak dan manfaat biodiversitas bagi masyarakat luas (publik), serta memahami implikasi-implikasi kebijakan publik dalam pengelolaan biodiversitas, baik dalam konteks politik ekonomi internasional maupun nasional, termasuk dalam pelaksanaan otonomi daerah. Hadi Sukadi Alikodra Sambas Basuni KSH 722 Penataan Kawasan Konservasi 3 (2-3) Agar tujuan intruksional umum mata kuliah ini dapat tercapai maka mahasiswa akan dibekali dengan permasalahan-permasalahan ruang yang saat ini menjadi isu utama di Indonesia, konsep-konsep penataan ruang kawasan konservasi di Indonesia, terutama dari sisi kebijakan dan implementasinya, kelembagaan, konsep penataan ruang kawasan konservasi di mancanegara, peranan stakeholders dalam pembangunan kawasan konservasi, apa dan mengapa penataan kawasan konservasi, karakterisitik sumberdaya alam hayati Katalog

10 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan ekosistem, karakterisitik sosial ekonomi dan budaya masyarakat, prinsipprinsip penataan kawasan konservasi (ekonomi, ekologi dan sosial ekonomi budaya masyarakat), analisis sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, analisis lingkungan sosial budaya masyarakat dan analisis manfaat ekonomi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, keseimbangan prinsip, landuse planning tools, data dasar dan sistem pengelolaan data, kebijakan dan kelembagaan, serta implementasi, monitoring dan evaluasi program penataan ruang kawasan konservasi. Harnios Arief Sambas Basuni Rinekso Soekmadi Lilik Budi Prasetyo Syartinilia KSH 731 Eko-teknologi Konservasi 3 (2-3) Isi dari mata kuliah ini terdiri atas 7 bagian utama, yaitu : 1) Pendahuluan, 2) Domain Eko-teknologi Konservasi Tumbuhan, 3) Peralatan dalam Eko-teknologi, 4) Eko-teknologi dan etnografi, 5) Eko-teknologi dan teknologi modern, 6) Penerapan Eko-teknologi dalam pembangunan berkelanjutan, 7) Keterkaitan ekoteknologi dalam pemahaman konservasi, 8) Review Kasus Eko-teknologi Berbagai Suku Bangsa di Indonesia. Ervizal A. M. Zuhud Agus Hikmat Katalog 2012

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Tabel 1. Pernyataan Kompetensi Program

Lebih terperinci

MANAJEMEN EKOWISATA DAN JASA LINGKUNGAN

MANAJEMEN EKOWISATA DAN JASA LINGKUNGAN MANAJEMEN EKOWISATA DAN JASA LINGKUNGAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. der Forst. Ir. Ricky Avenzora, M.Sc.F Staf Pengajar: Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS Prof. Dr. Dudung Darusman, MA

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Penilaian perlindungan keanekaragaman hayati dalam peringkat hijau dan emas ini meliputi: 1) Konservasi insitu, meliputi metode dan

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR)

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR) LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR) Tabel 1. Learning Outcome (PSL-S3) Pernyataan kompetensi : Setelah menyelesaikan program studi ini, lulusan mempunyai

Lebih terperinci

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP PLASMA NUTFAH OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP Sejak berakhirnya konvensi biodiversitas di Rio de Jenairo, Brasil, 1992, plasma nutfah atau sumber daya genetik tidak lagi merupakan kekayaan dunia di mana setiap

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Mampu melakukan

Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Mampu melakukan Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) a b Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Level 9 Unsur Deskripsi PS SPL (S3) Mampu melakukan dengan metode menunjukkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. Tati Nurhayati, SPi, MSi Staf Pengajar: Dr. Ir. Agoes M. Jacoeb, Dipl-Biol.

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU Cecep Kusmana Guru Besar Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah,

Lebih terperinci

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000).

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Namun sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, tekanan terhadap sumberdaya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ENTOMOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Kompetensi Lulusan S2. Kompetensi Lulusan S3

ENTOMOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Kompetensi Lulusan S2. Kompetensi Lulusan S3 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ENTOMOLOGI Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Pudjianto Staf Pengajar: Ali Nurmansyah Hermanu Triwidodo Sugeng Santoso Aunu Rauf Idham

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ILMU MANAJEMEN. Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Abdul Kohar Irwanto

ILMU MANAJEMEN. Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Abdul Kohar Irwanto ILMU MANAJEMEN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Abdul Kohar Irwanto Staf Pengajar: Abdul Basith Heti Mulyati Pramono D. Fewidarto Abdul Kohar Irwanto Jono Mintarto Munandar R. Dikky Indrawan Aida

Lebih terperinci

BIOSAINS HEWAN. Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Bambang Suryobroto

BIOSAINS HEWAN. Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Bambang Suryobroto Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB BIOSAINS HEWAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Achmad Farajallah Dyah Perwitasari Tri Atmowidi Kanthi Arum Widayati

Lebih terperinci

Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Deskripsi Generik Lulusan PS SPL (S2)

Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Deskripsi Generik Lulusan PS SPL (S2) Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) a Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Level 8 Unsur Deskripsi PS SPL (S2) Mampu melakukan dengan metode menunjukkan

Lebih terperinci

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN

RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN RENCANA PENELITIAN INTEGRATIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAHUN 05-09 Prof. DR. M. Bismark, MS. LATAR BELAKANG Perlindungan biodiversitas flora, fauna dan mikroorganisme menjadi perhatian dunia untuk

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pelestarian. Suaka. Kawasan. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 330). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI Indikator Perkuliahan Menjelaskan kawasan yang dilindungi Menjelaskan klasifikasi kawasan yang dilindungi Menjelaskan pendekatan spesies Menjelaskan

Lebih terperinci

Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3)

Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3) Tabel 6. Parameter Diskripsi Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3) Unsur-Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Learning Outcome Kemampuan di Bidang Kerja Mampu melakukan Kemampuan di bidang kerja terkait

Lebih terperinci

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Sumberdaya Alam Hayati : Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang bersama dengan

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar:, Prof, Dr, MS, Ir, Dr, MSc, Ir Budi Indra Setiawan, Prof,

Lebih terperinci

ILMU GIZI MASYARAKAT

ILMU GIZI MASYARAKAT ILMU GIZI MASYARAKAT Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Hadi Riyadi Staf Pengajar: Ahmad Sulaiman Hadi Riyadi Rimbawan Ali Khomsan Hardinsyah Siti Madanijah Amini Nasoetion * Hidayat Syarief Soekirman

Lebih terperinci

KURIKULUM MAYOR MINOR PROGRAM S2 DAN S3

KURIKULUM MAYOR MINOR PROGRAM S2 DAN S3 KURIKULUM MAYOR MINOR PROGRAM S2 DAN S3 DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN IPB 2007 0 DEPARTEMEN HASIL HUTAN (HHT) MANDAT Pengembangan ilmu dan teknologi pemanfaatan hasil hutan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010 Lima prinsip dasar Pengelolaan Konservasi 1. Proses ekologis seharusnya dapat dikontrol 2. Tujuan dan sasaran hendaknya dibuat dari sistem pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kawasan Konservasi Kawasan konservasi dalam arti yang luas, yaitu kawasan konservasi sumber daya alam hayati dilakukan. Di dalam peraturan perundang-undangan Indonesia yang

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Baba Barus, Dr Staf Pengajar : Atang Sutandi, Dr Baba Barus, Dr

Lebih terperinci

KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI

KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI *) PERLINDUNGAN PELESTARIAN MODERN Suatu pemeliharaan dan pemanfaatan secara bijaksana Pertama: kebutuhan untuk merencanakan SD didasarkan

Lebih terperinci

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Kompetensi PS Entomologi S2: Setelah menyelesaikan program studi Entomologi, lulusan mampu mengembangkan bidang

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Kurikulum : Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3 Ganjil TSL 500 Geostatistik 3 Ganjil Mata Kuliah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc Staf Pengajar: Prof. Dr.

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI SARJANA DAN PASCASARJANA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN Oleh Tim Departemen INTP FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR November 2012 1 Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan konservasi merupakan kawasan yang dilindungi dengan fungsi pokok konservasi biodiversitas dalam lingkungan alaminya, atau sebagai konservasi in situ, yaitu konservasi

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 1. Contoh pelestarian secara ex situ di Indonesia adalah... TN Lore Lindu SM Kutai Cagar Alam Nusa

Lebih terperinci

DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM

DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM * * * * * * * * * * * * * * * * PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah

BAB I PENDAHULUAN. hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kaedah dasar yang melandasi pembangunan dan perlindungan lingkungan hidup Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Kaedah dasar ini selanjutnya

Lebih terperinci

Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2)

Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2) Tabel 4. Parameter Diskripsi Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2) Unsur-Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Learning Outcome Kemampuan di Bidang Kerja Mampu melakukan Kemampuan di bidang kerja terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2010 telah dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Internasional Biodiversity (keanekaragaman hayati) dengan tema Biodirvesity is life, Biodirvesity is Our

Lebih terperinci

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi Doktor Teknik Sipil Fakultas: Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya. Pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Pada

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Program Magister Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

FITOPATOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Sri Hendrastuti Hidayat. Staf Pengajar: Tujuan Pendidikan. Kompetensi Lulusan S2

FITOPATOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Sri Hendrastuti Hidayat. Staf Pengajar: Tujuan Pendidikan. Kompetensi Lulusan S2 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB FITOPATOLOGI Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Abdjad Asih Nawangsih Abdul Muin Adnan Abdul Munif Bonny Poernomo Wahyu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bambu merupakan salah satu taksa yang sangat beragam dan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Bambu termasuk ke dalam anak suku Bambusoideae dalam suku Poaceae. Terdapat

Lebih terperinci

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH Koordinator Mayor : Staf Pengajar : Eny Widajati Asep Setiawan Faiza Chaerani Suwarno Sjamsoe'oed Sadjad* Baran Wirawan Maryati Sari Tatiek Kartika Suharsi Endah Retno Palupi M.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.142 /Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT Tabel 1 Learning Outcomes Program Pascasarjana Doktor Program Studi Teknologi Perikanan Laut (S3) Pernyataan kompetensi: Setelah

Lebih terperinci

SMP NEGERI 3 MENGGALA

SMP NEGERI 3 MENGGALA SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan konservasi mempunyai peran yang sangat besar terhadap perlindungan keanekaragaman hayati. Kawasan konservasi juga merupakan pilar dari hampir semua strategi

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PASCAPANEN

TEKNOLOGI PASCAPANEN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNOLOGI PASCAPANEN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor : Staf Pengajar: Prof.Dr.Ir. Armansyah Halomoan Tambunan Prof.Dr.Ir. Dedi Muchtadi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.330, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pelestarian. Suaka. Kawasan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5798) PERATURAN

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA U M U M Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa kekayaan berupa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 128/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI DI DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB

LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI DI DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI DI DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA-IPB 1. Program Sarjana (S1) Biologi 2. Program Magister (S2) Mikrobiologi 3. Program Doktor (S3) Mikrobiologi 4. Program Magister (S2) Biologi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI

PENDAHULUAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDAHULUAN Perubahan merupakan suatu keniscayaan. Perubahan yang tejadi memerlukan penyesuaian, bila ingin tetap bertahan pada kondisi yang telah berubah. Kemajuan ilmu pengetahuan merupakan suatu bagian

Lebih terperinci

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar? Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? Ekologi Hidupan Liar http://staff.unila.ac.id/janter/ 1 2 Hidupan liar? Mencakup satwa dan tumbuhan Pengelolaan hidupan liar PENGERTIAN perlindungan populasi satwa untuk

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH BIODIVERSITAS

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH BIODIVERSITAS KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH BIODIVERSITAS Kode MK: Program Studi Magister Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Pengajar : Dr. Jafron W Hidayat, MSc Dr. Fuad Muhammad M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan salah satu sumber daya alam hayati yang memiliki banyak potensi yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat, Pasal 33 ayat (3) Undang- Undang Dasar 1945 menyebutkan

Lebih terperinci

NILAI EKONOMI EKOTURISME KEBUN RAYA BOGOR

NILAI EKONOMI EKOTURISME KEBUN RAYA BOGOR NILAI EKONOMI EKOTURISME KEBUN RAYA BOGOR Oleh: Nadya Tanaya Ardianti A07400018 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna yang penyebarannya sangat luas. Hutan

Lebih terperinci

@FMIPA_UI ILMU BAHAN-BAHAN. Beban Studi. Informasi & Pendaftaran. Program Doktor Ilmu Bahan-Bahan

@FMIPA_UI ILMU BAHAN-BAHAN.  Beban Studi. Informasi & Pendaftaran. Program Doktor Ilmu Bahan-Bahan S3 Program Doktor Ilmu BahanBahan Program Doktor Ilmu BahanBahan adalah 852 SKS, Program Doktor dijadwalkan untuk 6 (enam) semester namun dapat ditempuh sekurangkurangnya dalam (empat) semester, atau selamalamanya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG PENGAWETAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tumbuhan dan satwa adalah bagian dari sumber daya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2007 TENTANG TATACARA EVALUASI FUNGSI KAWASAN SUAKA ALAM, KAWASAN PELESTARIAN ALAM DAN TAMAN BURU MENTERI KEHUTANAN,

Lebih terperinci

KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) OLEH: SAMBAS BASUNI 2)

KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) OLEH: SAMBAS BASUNI 2) KONSERVASI BIODIVERSITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP : DIMANDATKAN KEPADA SIAPA? 1) LATAR BELAKANG OLEH: SAMBAS BASUNI 2) Departemenisasi (penataan departemen) dan pemberlakukan kurikulum mayorminor yang digulirkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia terletak di daerah katulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropika yang dikenal cukup unik dan merupakan salah satu komunitas yang kaya akan keanekaragaman jenis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati serta tingkat endemisme yang sangat tinggi (Abdulhadi 2001; Direktorat KKH 2005). Dari segi keanekaragaman

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP) GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBBP) Mata Kuliah : BIOKONSERVASI Kode/Bobot : PAB 301 / 2 Deskripsi : Didalam mata kuliah Biokonservasi ini mahasiswa diberikan pengertian Singkat pengertian tentang

Lebih terperinci

PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN

PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN Ketua Program studi/koordinator Mayor: drh., MS., Ph.D. Pengajar: DR.drh. Ahmad Arif Amin DR.drh., MSi DR.drh. Elok Budi Retnani, MSi drh. Fadjar Satrija, MSc., Ph.D.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja umum untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi adalah sebagai berikut. Lulusan pendidikan akademik pada: a. Program Diploma

Lebih terperinci

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Kurikulum Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3(3-0) Genap STK 511 Analisis Statistik 3(2-2)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang 4 TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang Ruang (space) dalam ilmu geografi didefinisikan sebagai seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia (Jayadinata

Lebih terperinci

KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI

KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI priyambodo@fmipa.unila..ac.id #RIPYongki Spesies dan Populasi Species : Individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Sumberdaya hutan yang ada bukan hanya hutan produksi, tetapi juga kawasan konservasi.

Lebih terperinci

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan di dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENDIDIKAN JENJANG DOKTOR S-S3 BIOLOGI FMIPA Universitas Brawijaya

SOSIALISASI PENDIDIKAN JENJANG DOKTOR S-S3 BIOLOGI FMIPA Universitas Brawijaya SOSIALISASI PENDIDIKAN JENJANG DOKTOR S-S3 BIOLOGI FMIPA Universitas Brawijaya Dr. Luchman Hakim Ketua PS-S3 BIOLOGI FMIPA Universitas Brawijaya 30 Januari 2013 Visi PS S3 Biologi Menjadi pusat pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu kawasan yang mempunyai berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi di dalamnya. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem

Lebih terperinci

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ... itj). tt'ii;,i)ifir.l flni:l l,*:rr:tililiiii; i:.l'11, l,.,it: I lrl : SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI DAFTAR SINGKATAN viii tx xt xii... xviii BAB

Lebih terperinci

Kompetensi dan Learning Outcomes Program Studi Manajemen dan Bisnis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Kompetensi dan Learning Outcomes Program Studi Manajemen dan Bisnis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Kompetensi dan Learning Outcomes Program Studi dan Bisnis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Program Magister Pernyataan kompetensi : Setelah menyelesaikan program studi ini, lulusan mampu :

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1444, 2014 KEMENHUT. Satwa Liar. Luar Negeri. Pengembangbiakan. Peminjaman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/Menhut-II/2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan kota yang terus berkembang serta mengalami peningkatan jumlah penduduk dan luas lahan terbangun sehingga menyebabkan terjadinya penurunan luas

Lebih terperinci

PERMASALAHAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN

PERMASALAHAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN Koordinator : Dr.Ir. R Garsetiasih, M.P Wakil Koordinator : Ir. Reny Sawitri, MSc Pembina : Prof.Dr. H.M. Bismark KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM SARJANA

KURIKULUM PROGRAM SARJANA KURIKULUM PROGRAM SARJANA Departemen Program studi Mayor : Manajemen Sumberdaya : Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan : Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan Kompetensi Lulusan : 1. TPB : 1. Bertakwa dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN SATWA DAN TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kepariwisataan di Kota Surabaya. KBS merupakan satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kepariwisataan di Kota Surabaya. KBS merupakan satu-satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat, dimana pengembangan Kota Surabaya diarahkan untuk

Lebih terperinci