STUDI PERBAIKAN PEMATANG TERHADAP KUALITAS AIR DAN PRODUKSI UDANG VANAME ( Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF PADA TAMBAK ALUVIAL DI KABUPATEN BARRU
|
|
- Benny Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 215 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 216 STUDI PERBAIKAN PEMATANG TERHADAP KUALITAS AIR DAN PRODUKSI UDANG VANAME ( Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF PADA TAMBAK ALUVIAL DI KABUPATEN BARRU ABSTRAK Andi Sahrijanna dan Brata Pantjara Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129, Maros 9512, Sulawesi Selatan asarijanna@yahoo.com Udang vaname merupakan salah satu komoditas utama di sektor perikanan yang diandalkan dalam peningkatan produksi udang secara nasional. Dalam pengembangannya, budidaya udang vaname tidak hanya dikelola secara intensif, namun juga ekstensif yang umumnya dilakukan di tambak idle maupun marginal seperti tambak tanah aluvial. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbaikan pematang dengan pelapisan plastik terhadap kualitas air dan produksi udang vaname semi intensif di tambak aluvial. Penelitian menggunakan dua petak tambak ukuran 3 m 2 yang pematangnya di lapisi dengan plastik mulsa sebagai pelakuan (A) dan ukuran 4 m 2 pematangnya tanpa plastik mulsa sebagai perlakuan (B), kemudian ditebari benur vaname PL-1 masing-masing dengan padat penebaran 75 ekor/m 2. Sebelum penebaran terlebih dahulu dilakukan perbaikan dasar tambak sesuai dengan sistem operasional tambak.kualitas air tambak (salinitas, ph, suhu dan oksigen terlarut) dimonitor secara insitu dan bahan organik total, amonia, nitrit, nitrat, fosfat, TSS dianalisis dilaboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan plastik mulsa untuk perbaikan pematang dapat memperbaiki kualitas air. Rata-rata konsentrasi nitrit lebih rendah di tambak pematang mulsa (,94±,175 mg/l) daripada tambak pematang tanah (,139±,172 mg/l). Bahan organik total tampak lebih rendah di tambak pematang mulsa (59,83±9,24 mg/l) dan TSS lebih tinggi di tambak mulsa (116,±82,1 mg/l) dari pada di tambak pematang tanah. Produksi udang vaname pada petak tanah adalah 975 kg/ha dan FCR 1,2 sedangkan pada tambak pematang yang di lapisi mulsa produksinya adalah 9 kg/ha, dan FCR 1,18. Penggunaan plastik mulsa di tambak sebaiknya menyeluruh sampai kedasar tambak agar tidak terjadi deplesi dalam tambak. KATA KUNCI: pematang; tambak aluvial; kualitas air; budidaya; udang vaname PENDAHULUAN Kawasan pesisir di Kabupaten Barru mempunyai peran yang penting dan diperkirakan menjadi tumpuan bagi pembangunan di masa depan. Sekitar kurang lebih 4% dari potensi wilayah pesisir tersebut dimanfaatkan untuk pertambakan udang dan ikan. Kawasan pantainya sangat mendukung usaha pengembangan budidaya udang dan ikan dalam jangka panjang. Kabupaten Barru, memiliki panjang pantai 78 km dengan potensi tambak mencapai 1.4 ha dan dari potensi lahan untuk tambak tersebut, yang sudah digunakan untuk tambak adalah 2.593,8 ha (Anonim, 213). Sekitar 2-4% dari potensi lahan tersebut dimanfaatkan untuk tambak udang dan ikan. Sebagian besar tambak yang dibangun adalah tanah alluvial. Tanah aluvial dibentuk dari lumpur yang terbawa sungai atau saat terjadi banjir dan mengendap di dataran rendah. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir dan tanahnya berstruktur granular. Tanah ini belum mempunyai perkembangan profil karena tanahnya masih muda yang berasal dari hasil pengendapan ataupun cekungan yang memungkinkan terjadinya endapan. Karakteristik tanahnya cenderung bertekstur kasar yang dekat aliran air dan bertekstur lebih halus di dekat pinggiran luar paparan banjir. Proses pembentukan tanah aluvial sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan topografi. Tingkat kesuburan tanah bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organik dari rendah sampai tinggi dan ph tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi karena tergantung dari bahan induknya.
2 Studi perbaikan pematang terhadap kualitas air... (Andi Sahrijanna) 216 Tanah aluvial memiliki kadar ph yang sangat rendah yaitu kurang dari 4, sehingga untuk budidaya tambak sering mengalami permasalahan terutama kualitas tanahnya dan dalam pembuatan pematang tambak yang pengaruhnya terhadap kualitas air pada saat budidaya.upaya untuk mengantisipasi permasalahan pada pematang tambak tersebut adalah dengan melakukan perbaikan pematang. Perbaikan pematang dengan menggunakan pelapisan plastik untuk budidaya udang windu ekstensif di tambak tanah sulfat masam telah dilaporkan oleh Pantjara et al. (27), dan perbaikan pematang dengan menggunakan anyaman bambu yang dilapisi plastik dan pengisian tanah liat pada bagian tengah pematang tambak tanah gambut juga telah dilaporkan Mustafa et al. (1995). Namun untuk budidaya udang semi-intensif belum banyak informasinya, sehingga perlu studi lebih lanjut untuk budidaya udang vaname yang dikelola secara semi-intensif pada tambak aluvial. Udang vaname ( Litopenaeus vaname) merupakan salah satu jenis udang introduksi dan keunggulannya adalah lebih tahan terhadap kondisi lingkungan dibandingkan udang windu, memiliki pertumbuhan yang cepat 2-3 bulan sudah bisa dipanen. Berbeda dengan jenis udang windu yang 3-5 bulan baru bisa dipanen. Permintaan udang jenis ini sangat besar baik di pasaran lokal maupun untuk ekspor. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam keberhasilan udang di tambak, dengan penggunakan plastik mulsa pada tambak, dapat mengurangi kemungkinan bocornya air tambak mencegah terjadinya pengadukan lumpur pada dasar tambak oleh arus kincir, Erfan et al. (215), sehingga penggunaan air lebih hemat dan kualitas air bisa terjaga secara stabil. Selain daripada itu, pengikisan tanah dan tanggul karena air bisa diminimalisirkan.tujuan ini adalah untuk mengetahui perbaikan pematang dengan pelapisan plastik mulsa terhadap kualitas air dan produksi udang vaname semi-intensif di tambak aluvial. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan di tambak rakyat yang berlokasi di Kecamatan Takkalasi Kabupaten Barru selama tiga bulan dengan menggunakan dua petak tambak yaitu A. 3 m2 dan B. 4 m 2. Perlakuan yang dilakukan yaitu A adalah pematang yang dilapisi dengan mulsa dan B adalah pematang tanpa dilapis mulsa (Gambar 1 dan 2) dan di lengkapi dengan empat kincir. Persiapan petakan mengikuti SOP budidaya udang di tambak meliputi: pengeringan, pengolahan tanah dasar, pengapuran, pemupukan dan pemberantasan hama menggunakan saponin (Mustafa & Mangampa, 199). Hewan uji berupa benih udang vaname dengan kepadatan masing-masing 75 ekor/m 2. Udang diberi pakan komersial yang pemberian pakan pada pagi dan sore hari, sampling rutin setiap dua minggu sekali. Tinggi air dalam tambak diusahakan pada kedalaman 9 cm dengan penambahan air menggunakan pompa. Pengumpulan Data Pengamatan kualitas air meliputi: salinitas, suhu, oksigen dan ph, diamati selama enam minggu dan NH 3 -N, NO 3 -N, NO 2 -N, PO 4 -P, TSS, BOT, dan alkalinitas dilakukan setiap dua minggu sekali dan untuk ph, salinitas,oksigen dan suhu di amati secara insitu di tambak penelitian dengan menggunakan DO meter SY 55 sedangkan NH 3 -N, NO 3 -N, NO 2 -N, PO 4 -P, TSS, BOT, dan alkalinitasdiamati/dianalis di Laboratorim BPPBAP Maros dengan mengambil sampel sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel dan disimpan ke dalam cool box yang telah berisi es batu sebagai pengawet untuk mempertahankan kestabilan sampel. Prosedur analisis sampel ditampilkan pada Tabel 1. Hasil produktivitas dilakukan dengan pencatatan data setelah dilakukan pemanenan udang. Penentuan dosis pakan dilakukan setiap dua minggu. Produksi udang vaname dilakukan setelah panen total dan rasio konversi pakan dilakukan pada akhir penelitian. Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnyadianalisis secara deskriftif dan ditampikan dalam bentuk grafik.produksi udang sintasan dan rasio konfersi pakan dilakukan pada akhir penelitian.
3 217 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 216 Table 1. Prosedur analisis sampel Parameter Metode/instruments Reference Amonia (NH 3 ) Biru indofenol/ spectrophotometer uv-vis, Shimadzu, UV-241 PC SNI Nitrit (NO 2 ) Sulfanilamid/spectrophotometer uv-vis, Shimadzu, UV-241 PC SNI Nitrat (NO 3 ) Reduksi kadmium/spectrophotometer uv-vis, Shimadzu, UV-241 PC SNI Posfat (PO 4 ) Asam askorbat /spectrophotometer uv-vis, Shimadzu, UV-241 PC SNI Bahan organik total (BOT) Titrimetri SNI Total Suspended Solid (TSS) Graphimetric/vacum pamp SNI Alkalinitas Titrimetri LIMNOLOGI. Sigit Haryadi HASIL DAN BAHASAN Kondisi Kualitas Perairan Dari hasil penelitian produksi budidaya udang vaname ( Litopenaeus vaname) secara semi-intensif yang dilakukan selama tiga bulan memperlihatkan bahwa kandungan oksigen bervariasi (Gambar 1A), pada minggu ke-2 kandungan oksigen menurun pada setiap perlakuan dan minggu ke-4 pada pematang tanah kembali naik yaitu 6,1 mg/l sedangkan pada petak pematang mulsa menurun hingga Oksigen (mg/l) Suhu (mg/l) 32, ,5 31 3,5 3 29, , , ph 9 8,8 8,6 8,4 8,2 8 7,8 7,6 7,4 7,2 7 Gambar Salinitas (%) Peubah kualitas air fisika: A (Oksigen), B (Suhu), C (ph) D (Salinitas) pada budidaya udang vaname ( litopenaeus vaname) secara semi-intensif di tambak aluvial
4 Studi perbaikan pematang terhadap kualitas air... (Andi Sahrijanna) 218 4,2 mg/l. Tinggi rendahya oksigen dalam tambak karena adanya kebutuhan oksigen yang meningkat dengan bertambahnya ukuran pertumbuhan udang dalam budi daya (Gunarto & Erfan,28) Hasil pengukuran suhu pada tiap petakan tambak ditampilkan pada Gambar 1B. Pada Gambar 3 tersebut terlihat bahwa suhu dari awal hingga minggu ke-3 mengalami peningkatan kecuali pada pematang tanah pada minggu ke-3 menurun dan kembali naik sampai pada minggu ke-6 sedangkan pada pematang mulsa minggu ke-4 menurun tetapi minggu ke-5 kembali naik yaitu 31,8 O C dan setelah minggu ke-6 (akhir penelitian) menurun yaitu 3,8 O C. Kisaran suhu yang diperoleh selama pengamatan merupakan kisaran suhu yang baik untuk budidaya tambak udang. Hal ini didukung oleh suhu perairan yang baik untuk tambak udang berkisar 26 O C hingga 3 O C karena pada kisaran suhu tersebut udang dapat melakukan proses pencernaan makanan dengan baik sehingga memacu pertumbuhan udang yang baik pula. Hasil pengukuran ph pada pematang tanah lebih tinggi daripada pematang mulsa (Gambar 1C). Pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4 kandungan konsentrasi ph stabil pada pematang tanah kemudian menurun sampai akhir penelitian. Konsentrasi ph pada pematang mulsa pada minggu pertama sampai minggu ke-3 lebih rendah dari pematang tanah ini disebabkan karena adanya perbaikan pematang (lapisan mulsa) yang melindungi tambak dari longsoran tanah. Apabila longsoran pematang masuk ke dalam tambak akan mempengaruhi keasaman atau ph air pada petakan tambak (Anonim, 216). Hasil yang didapatkan pada setiap perlakuan rata 8,26-8,46. Menurut Poernomo (1992), kisaran ph yang baik untuk budidaya udang yaitu 8-8,5 karena pada kisaran tersebut udang dapat mengalami pertumbuhan optimal. Perairan asam (ph kurang dari 7) akan kurang produktif dan dapat membunuh udang dalam air. Kondisi ini akan menyebabkan oksigen terlarut berkurang dan sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun, aktivitas pernafasan naik serta nafsu makan akan berkurang (Buwono, 1993). Salinitas yang baik untuk budidaya tambak udang adalah 12-2 ppt, sedangkan udang akan mengalami kematian pada salinitas lebih besar dari 5 ppt. Metabolisme pigmen udang tidak sempurna dan mudah terserang penyakit apabila salinitas air tambak kurang dari 12. (Hamid, 22). Selama penelitian salinitas yang didapatkan rata-rata ppt. Hasil analisis nitrit pada ke dua perlakuan mengalami peningkatan pada minggu ke-2 yaitu pada tambak pematang mulsa,4845 mg/l dan pada tambak pematang tanah,457 mg/l. Pengamatan pada minggu ke 3pada perlakuan pematang tanah tampak menurun hingga.125 mg/l (Gambar 2.A), setelah minggu ke-7 kembali mengalami peningkatan pada petak tambak pematang tanah yaitu.2965m/l. Peningkatan nitrit ini karena diduga adanya aktivitas bakteri nitrifikasiseperti nitrosomonas, nitrosococcus,nitrosospira, nitrosolobus dan nitrosovibrio (Ebeling et al.,26). Walaupun terdapat fluktuasi nitrit dengan pola yang sama, namun konsentrasi rata-rata nitrit lebih rendah pada tambak pematang mulsa (,94 ±,175 mg/l) daripada tambak pematang tanah (,139 ±,172 mg/l). Menurut Poernomo (1992) kadar nitrit yang baik untuk budidaya tambak adalah,25 mg/l. Kandungan amonia yang diperoleh selama penelitian rata-rata,3953 mg/l pada tambak yang pematangnya dilapisi dengan mulsa dan,2881 mg/l pada petak pematang tanah. Di dalam air amonia berada dalam dua bentuk, yaitu amonia tidak terionisasi yang bersifat racun dan amonia terionisasi yang daya racunnya lebih rendah, daya racun amonia dalam air akan meningkat saat kelarutan oksigen rendah (Boyd.,199) dalam proses nitrifikasi bakteri aerobik dapat merubah amonia sebagai sumber energi oleh senyawa anorganik. Pada Gambar 2B dapat diamati bahwa konsentrasi amonia cenderung lebih tinggi pada pematang tambak tanpa lapisan mulsa dibandingkan dengan pematang yang dilapisi dengan mulsa.namun kualitas air sangat perlu di perhatikan terutama konsentrasi oksigen karena apabila konsentrasi oksigen menurun (Gambar 1A) maka konsentrasi amonia akan naik. Kandungan nitrat yang diperoleh dalam penelitian berkisar antara,114-1,5314 mg/l pada pematang mulsa, dan,1211-1,369 mg/l pada pematang tanah. Pada Gambar 2. kandungan nitrat pada pematang tanah lebih tinggi dari pada pematang mulsa dan menurun setelah minggu ke-3. Menurunnya kandungan nitrat pada pematang mulsa kemungkinan disebabkan oleh adanya proses nitrat dari nitrit oleh nitrit oxidising bakteri seperti nitrobakter, nitrococcus, nitrospira dan nitrospina
5 219 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 216,6 1,2 Konsentrasi nitrit (mg/l),5,4,3,2,1 Konsentrasi amonia (mg/l) 1,8,6,4,2 1,8 2,5 Konsentrasi fosfat (mg/l) 1,6 1,4 1,2 1,8,6,4,2 Konsentrasi nitrat (mg/l) 2 1,5 1,5 Gambar 2. Peubah kualitas air kimia A (Nitrit), B (Amonia), C (Nitrat) dan D(fosfat) pada budidaya udang vaname ( Litopenaeus vaname) secara semi intensif di tambak aluvial yang terjadi sangat lambat atau nitrat yang terbentuk di manfaatkan sebagai sumber nutrien untuk pertumbuhan. Kandungan fosfat merupakan sumber nutrien untuk pertumbuhan pakan alami didalam tambak, yang dapat dimanfaatkan oleh lumut, kelekap, tanaman air dan plankton (Utojo, 21). Kandungan fosfat selama penelitian rata-rata,8358-1,965 mg/l. Boyd (1999), menyatakan bahwa sisa feses udang, pakan dan bahan organik lainnya akan didekomposisis oleh mikroorganisme menjadi nutrien anorganik seperti fosfat, karbondioksida dan amonia. Peningkatan fosfat pada setiap pengamatan menunjukkan pada tingkat kesuburan tinggi. Yoshimura & Liaw (1969 dalam Rachmansyah, 21), menyatakan konsentrasi fosfat air berada dalam kisaran,21-,1 mg/l tergolong dalam tingkat kesuburan menengah sampai tinggi. Hasil pengamatan terhadap BOT (Bahan Organik Total) (Gambar 3A) pada keduaperlakuan berkisar mg/l. Pada minggu ke-3 kandungan bahan organik total turun hingga 2 % dan kembali naik sampai akhir penelitian. Tinggi rendahnya bahan organik total dalam tambak budidaya di pengaruhi oleh banyak sedikitnya sisa pakan dan kotoran udang sehingga dapat mempengaruhi tingkat populsi bakteri. Konsentrasi bahan organik yang layak untuk kegiatan budidaya udang vaname adalah <55 mg/l Adiwijaya et al. (23) Umumnya senyawa organik sederhana yang mudah larut lebih mudah didekomposisi seperti pati, hemiselulosa, selulosa, protein dan bahan-bahan yang larut dalam air. Pairunan al. (1997) dan Tate (1987) menyatakan bahwa pengaruh limbah organik terhadap sifat fisik tanah adalah kemampuan menahan air meningkat, merangsang granulasi agregat tanah dari memantapkannya dan menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat. Selain itu, bahan organik juga merupakan faktor pendukung akan timbulnya jamur dan bakteri yang bersifat patogen. Rendahnya konsentarsi bahan organik pada minggu ke-1 sampai minggu ke-5 diduga karena kurangnya rembesan yang bersifat patogen yang masuk kedalam petak tambak yang di lapisi mulsa. Menurut Adiwijaya et al. (23) Konsentrasi bahan organik yang layak untuk kegiatan budidaya udang vaname adalah <55 mg/l.
6 Studi perbaikan pematang terhadap kualitas air... (Andi Sahrijanna) Konsentrasi BOT (mg/l) Konsentrasi TSS (mg/l) Konsentrasi alkalinitas (mg/l) Gambar 3. Peubah kualitas air kimia A (BOT), B (TSS) dan C (Alkalinitas) pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vaname) secara semi intensif di tambak aluvial Total suspensi solid merupakan padatan yang tidak larut dalam air. Kandungan TSS yang tertinggi pada pengamatan ke-4 yaitu 293 mg/l diperoleh dari perlakuan pematang tanah. Dalam peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan tahun 214 tentang baku mutu efluen tambak untuk TSS adalah <2. Kandungan alkalinitas selama penelitian berkisar mg/l yang disajikan pada Gambar. 3C. Sesuai dengan peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan tahun 214 tentang pedoman umum pembudidayaan udang windu dan vaname untuk kualitas air pemeliharan berkisar mg/l. Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan ph larutan. Peranan penting alkalinitas dalam tambak udang antara lain menekanfluktuasi ph pagi dan siang dan penentu kesuburan alami perairan. Tambak dengan alkalinitas tinggi akan mengalami fluktuasi ph harian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tambak dengan nilai alkalinitas rendah (Boyd, 22). Produksi Tambak Udang Produktivias yang diperoleh pada budidaya udang vaname ( Litopenaeus vaname) dengan kepadatan penebaran 75 ekor/m 2 pada masing-masing perlakuan menghasilkan 975 kg/ha pada tambak petak tanah sedangkan pada tambak pematang yang dilapisi mulsa produksinya adalah 9 kg/ha (Gambar 4). Tanah yang masih kurang produktif untuk kegiatan budidaya, penggunaan plastik mulsa tidak hanya pematang tetapi juga pada dasar tambak. Menurut Erfan et al. (215 dalam Atmomarsono et al., 214) pada tambak yang dilapisi plastik tidak tambak klekap pada permukaan tambak dimana klekap tersebut apabila tenggelam kedalam tambak akan membusuk dan menjadi H 2 S sehingga dapat membuat udang menjadi stres dan menyebabkan kematian yang dapat mengurangi produksi udang. Pada tambak petak tanah FCR nya 1,2 sedangkan pada pematang mulsa FCR nya 1,18. Produksi udang vananme ( Litopenaeus vaname) selama penelitian cukup baik apabila pengelolaan kualitas air baik dan pemberian pakan yang teratur akan mengurangi risiko kematian.
7 221 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur Produksi (kg) Gambar 4. Petak Hektar Perlakuan pematang Hasil produksi budidaya udang vaname (Litopenaeus vaname) Analisis Ekonomi Budidaya udang vaname semi-intensif produksinya mencapai 39 kg/petak (975 kg/ha) pada petak pematang tanah dan 27 kg/petak (9 kg/ha) pada petak pematang mulsa. Perbaikan pematang dengan pelapisan plastik mulsa pada budidaya udang vaname semi-intensif di tambak aluvial memerlukan biaya operasional lebih tinggi disebabkan adanya tambahan pembelian plastik mulsa. Hasil analisis ekonomi budidaya udang vaname semi-intensif pada petak pematang plastik mulsa memerlukan biaya operasional sebesar Rp 15,697,5,-; penerimaan Rp 135,,,- keuntungan per musim tanam sebesar Rp 29,32,5 per petak dengan B/C rasio 1,28 rentabilitas ekonomi 27,72% periode pengembalian 1,8 bulan dan titik impas Rp 39,147,22,-. Sedangkan pada petak pematang tanah memerlukan biaya operasional Rp ,5-; penerimaan Rp 185,25,,- keuntungan Rp 33,487,5,- per petak, B/C rasio 1,22 rentabilitas ekonomi 22,7%, periode pengembalian 2,27 bulan. KESIMPULAN 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perbaikan pematang tambak dapat mempertahankan kualitas air, menekan terjadinya rembesan air dan terjadinya longsoran yang dimungkinkan dapat mengganggu perkembangan kehidupan udang dalam tambak. 2. Penggunaan plastik mulsa untuk perbaikan pematang dapat mempertahankan sintasan udang dalam tambak. 3. Berdasarkan potensi lahan yang ada budidaya udang pada tanah yang masih kurang produktif masih dapat dilakukan dengan cara perbaikan petang dengan menggunakan plastik mulsa sehingga dapat mempertahankan kualitas air selama pemeliharaan. Penggunaan plastik mulsa sebaiknya tidak hanya di bagian pematang, tetapi menyeluruh sampai permukaan dasar tambak guna menghindari deplesi dalam tambak yang dapat mengancam kehidupan udang dan menurunkan kualitas air dalam tambak. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih ditujukan kepada Ibu Hajja Rohani, Ibu Kurniah, Abd. Gaffar, Laode Muh. Hafiz, Debora, Sitti Saleha dan Akbar yang senantiasa membantu dalam kegaiatan di lapangan maupun dalam analisis kualitas air di laboratorium selama penelitian. DAFTAR ACUAN Adiwijaya. D,. Raharjo, S,P.,. Sutikno, E.,. & Subiyanto, S. (23). Petunjuk teknis budidaya udang vanamei system tertutup yang ramah lingkungan. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara. 29 hlm.
8 Studi perbaikan pematang terhadap kualitas air... (Andi Sahrijanna) 222 Anonim. (213). Informasi Perikanan Kabupaten Barru, diakses tanggal Kamis, 23 Mei 213, kelompoksipt18.blogspot.co.id/213/5/informasi-perikanan kabupaten-barru.html Anonim. (216). Agrobisnis Usaha Budidaya bisa maksimal melalui kolam terpal (2) diakses 2 Maret Atmomarsono, M., Muliani, Nurbaya, Susianingsih, E., & Nurhidayah. (216) Petunjuk teknis. Aplikasi probiotik RICA pada budidaya udang windu di tambak. Balitbang Kelautan dan Perikanan Puslitbang Perikanan Budidaya. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros. 3 hlm. Banun,S., Arthana, W., & Suarna, W. (28). Kajian Ekologis Pengelolaan Tambak Udang Di Dusun Dangin Marga Desa Delodbraah Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Bali. ECOTTROPHIC. 3(1) : 1-15 Buwono, I.D. (1993). Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Berpola Intensif. PT. Kanisius, Yogyakarta: 151 hlm. Boyd, C.E. (199). Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama Agricultural. Auburn University. Alabama. 482 p Boyd, (1999). Management of shrimp ponds to reduce the euthrophication potential of effluents. The Advocate, December, 1999 p : Boyd, C.E. 22. Understanding Pond ph. Global Aquaculture Advocate. June. 27 Ebeling, J.M.,Timmons, M.B., & Bisogni, J.J. (26). Engineering analysis of the stoichiometry of photoautrophic, autotrophic and heterotrophicremoval of ammonia nitrogen in aquculture systems. Aquaculture, 257 Hendrajat, E.A., Mangampa, M., & Burhanuddin. (215). Tambak Plastik Mulsa Untuk Budidaya Udang Vaname ( Litopenaeus vanamei) Semi-Intensif. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 118 hal Gunarto & Hendrajat, E.A. (28). Budidaya Udang vanamei Litopenaeus vanamei Pola Semi-intensif Dengan Aplikasi Beberapa Jenis Probiotik Komersial. Jurnal Ris. Akuakultur vol hal Harris, E. (2). Shrimp culture health management (SCHM) management operasional tambak udang untuk pencapaian target PROTEKAN 23. Makalah disampaikan pada sarasehan akuakultur Nasional 2, IPB Bogor, 5-6 Oktober. 1 hal : Liaw, W.K. (1969). Chemical and Biological Studies of Fishponds and Reservoirs in Taiwan. 43 p Mustafa, A., & Mangampa, M. (199). Usaha budidaya udang tambak menggunakan benur windu, Penaeus monodonyang berbeda lama pembantutannya. Jurnal Penelitian Budidaya Pantai, 6 (2): Mustafa, A., Hanafi, A., & Pantjara, B. (1995). Kontruksi pematang tambak tanah gambut untuk pendederan benih udang windu (Penaeus monodon) dan nener ikan bandeng (Chanos chanos). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 1(2) : Poernomo, A. (1992). Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan, seri Pengembangan Hasil Penelitian No. PHP/KAN/PATEK/4/1992. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta hal Pramono, G.H., Ambarwulan, W., & Cornelia, M.I. (25). Prosedur dan Spesifikasi Teknis Analisis Kesesuaian Budidaya Tambak Udang.Bakorsurtanal, Jakarta: Rukyani, A. (2). Masalah penyakit udang dan harapan solusinya. Makalah disampaikan pada Sarasehan Akuakultur Nasional 2, IPB Bogor, 5-6 Oktober 2. 7 hal. Rachmansyah, Mustafa, A., & Paena, M. (21). Karakteristik, Kesesuaian dan Pengelolaan Lahan Tambak di Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Riset Akuakultur. 5(3): Salmin. (25). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oseana, Sutriati, A. (211). Penilaian Kualitas Air Sungai dan Potensi Pemanfaatannya (Studi Kasus Sungai Cimanuk). Jurnal Sumber Daya Air, Utojo, Mustafa, A. & Hasnawi. (21). Model Kesesuaian Lokasi Pengembangan Budidaya Tambak di Kawasan Pesisir Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Jurnal Riset Akuakultur. 5(3):
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA
853 Upaya peningkatan produksi pada budidaya... (Gunarto) UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA ABSTRAK Gunarto
Lebih terperinciPENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA
41 Pentokolan udang windu siste hapa... (Erfan Andi Hendrajat) PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA ABSTRAK Erfan Andi Hendrajat dan Brata Pantjara Balai Penelitian
Lebih terperinciDESAIN WADAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF DI TAMBAK
223 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 216 ABSTRAK DESAIN WADAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF DI TAMBAK Burhanuddin, Erfan Andi Hendrajat, dan Hidayat Suryanto Suwoyo
Lebih terperinciPENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK
729 Penambahan tepung tapioka pada budidaya udang... (Gunarto) PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA PADA BUDIDAYA UDANG PENAEID DI TAMBAK Gunarto dan Abdul Mansyur ABSTRAK Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau
Lebih terperinciPARAMETER KUALITAS AIR
KUALITAS AIR TAMBAK PARAMETER KUALITAS AIR Parameter Fisika: a. Suhu b. Kecerahan c. Warna air Parameter Kimia Salinitas Oksigen terlarut ph Ammonia Nitrit Nitrat Fosfat Bahan organik TSS Alkalinitas Parameter
Lebih terperinciPEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) UNTUK MENGONTROL KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK
915 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) UNTUK MENGONTROL KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin
Lebih terperinciTAMBAK PLASTIK MULSA UNTUK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF
1107 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 TAMBAK PLASTIK MULSA UNTUK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF ABSTRAK Erfan Andi Hendarajat, Markus Mangampa, dan Burhanuddin
Lebih terperinciSeminar Nasional Tahunan XI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 30 Agustus 2014
ANALISIS DAYA SERAP BERBAGAI UKURAN CANGKANG Telescopium telescopium L. TERHADAP PARAMETER KUALITAS AIR PADA WADAH TERKONTROL prb-14 Andi Sahrijanna* dan Arifuddin Tompo Balai Riset Pengembangan Budidaya
Lebih terperinciPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA EKSTENSIF PLUS DI LAHAN MARGINAL
755 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA EKSTENSIF PLUS DI LAHAN MARGINAL ABSTRAK Markus Mangampa Balai Penelitian
Lebih terperinciPENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA
419 Pendederan ikan beronang dengan ukuran tubuh benih... (Samuel Lante) ABSTRAK PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA Samuel Lante, Noor Bimo Adhiyudanto,
Lebih terperinciSERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA
185 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 214 SERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA ABSTRAK Sahabuddin, Andi Sahrijanna, dan Machluddin
Lebih terperincidan nila merah hybrid F 2 yang dipelihara di tambak. Sebagai perlakuan pada penelitian ini adalah A = penggunaan benih nila merah hybrid F 1
1193 Pertumbuhan ikan nila merah GIFT F 1... (Burhanuddin) PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH GIFT F 1 DAN NILA MERAH GIFT F 2 DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin dan Erfan A. Hendrajat Balai Riset Perikanan Budidaya
Lebih terperinciEFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN ABSTRAK
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume III No 1 Oktober 2014 ISSN: 2302-3600 EFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN Riska Emilia Sartika
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA
825 Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap... (Moch. Nurdin) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA Mochamad
Lebih terperinciBalai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jln. Makmur Dg. Sitakka No. 129 Maros, Sulawesi Selatan
145 Polikultur udang vaname dan rumput laut (Erfan A. Hendrajat) POLIKULTUR UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) ABSTRAK Erfan Andi Hendrajat, Brata Pantjara, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaannya terus meningkat setiap
Lebih terperinciPOTENSI KEBERADAAN TEKNOLOGI TAMBAK INTENSIF DI KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN: STUDI KASUS PT.
337 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2016 POTENSI KEBERADAAN TEKNOLOGI TAMBAK INTENSIF DI KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN: STUDI KASUS PT. Gosyen Global Aquaculture
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MELALUI PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon)
705 Peningkatan produktivitas tambak melalui penggunaan probiotik... (Arifuddin Tompo) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MELALUI PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) ABSTRAK
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MEL ALUI BUDIDAYA PERIKANAN TERPADU
539 Peningkatan produktivitas tambak melalui budidaya... (Brata Pantjara) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK MEL ALUI BUDIDAYA PERIKANAN TERPADU ABSTRAK Brata Pantjara*), Agus Nawang*), dan Irshapiani Insan**)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Budidaya Tambak Kegiatan budidaya tambak merupakan pemanfaatan wilayah pesisir sebagai lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk masyarakat
Lebih terperinciPRINSIP BUDIDAYA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI TAMBAK DENGAN TEKNOLOGI EKSTENSIF PLUS
PRINSIP BUDIDAYA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei DI TAMBAK DENGAN TEKNOLOGI EKSTENSIF PLUS Hidayat Suryanto Suwoyo, S.Pi, M.Si Disampaikan pada Bimbingan Teknologi Budidaya Air Payau Bagi Penyuluh Perikanan
Lebih terperinciPENGGUNAAN RESERVOIR TERHADAP PERFORMA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TRADISIONAL
Available online at Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST) Website: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek Saintek Perikanan Vol.13 No.1 : 52-57, Agustus 2017 PENGGUNAAN
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan
biodegradable) menjadi CO 2 dan H 2 O. Pada prosedur penentuan COD, oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang digunakan untuk mengoksidasi air sampel (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Probiotik Penggunaan bakteri untuk kesejahteraan manusia seperti kesehatan dan pertanian sangat menarik perhatian lebih dari satu dekade terakhir. Probiotik sudah digunakan di
Lebih terperinciMuhammad Nur Syafaat* & Abdul Mansyur
ISBN: 978-602-71759-2-1 Pertumbuhan, Sintasan dan Produksi Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Komposisi Padat Tebar dan Waktu Penebaran yang Berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan menyebabkan sumber air bersih berkurang, khususnya di daerah perkotaan. Saat ini air bersih menjadi barang yang
Lebih terperinciSekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar ABSTRAK
Volume 4 Nomor 1 Januari-Juni 2013 PENGGUNAAN PREBIOTIK DAN PROBIOTIK PADA PAKAN BUATAN TERHADAP EFESIENSI PAKAN DAN KUALITAS AIR MEDIA PEMELIHARAAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Buana Basir dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Udang adalah komoditas unggulan perikanan budidaya yang berprospek cerah. Udang termasuk komoditas
Lebih terperinciKONSENTRASI NITROGEN TERLARUT DAN FOSFAT DALAM TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM SUPER INTENSIF
321 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 KONSENTRASI NITROGEN TERLARUT DAN FOSFAT DALAM TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM SUPER INTENSIF ABSTRAK Mat Fahrur, Makmur, dan Muhammad
Lebih terperinciPEMANFAATAN JERAMI, PUPUK KANDANG, DAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK
55 Pemanfaatan jerami, pupuk kandang dan rumput laut... (Burhanuddin) PEMANFAATAN JERAMI, PUPUK KANDANG, DAN RUMPUT LAUT SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK ABSTRAK Burhanuddin dan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE
Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2): 119 125 (2007) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 119 HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciPENAMPIL AN NIL A GESIT
215 Penampilan nila gesit dan nila merah... (Markus Mangampa) PENAMPIL AN NIL A GESIT (Oreochromis sp) DAN NIL A MERAH (Oreochromis niloticus) YANG DIPOLIKULTUR DENGAN UDANG WINDU (P. monodon) PADA KONDISI
Lebih terperinciBab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman
Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman Dekomposisi material organik akan menyerap oksigen sehingga proses nitrifikasi akan berlangsung lambat atau bahkan terhenti. Hal ini ditunjukkan dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. budidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi ( high economic value) serta
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udang merupakan salah satu komoditas utama dalam industri perikanan budidaya karena memiliki nilai ekonomis tinggi ( high economic value) serta permintaan pasar tinggi
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOL AAN PAKAN YANG EFISIEN PADA BUDIDAYA UDANG VANAME, Litopenaeus vannamei POL A SEMI-INTENSIF DI TAMBAK
765 Strategi pengelolaan pakan yang efisien pada... (Abdul Mansyur) ABSTRAK STRATEGI PENGELOL AAN PAKAN YANG EFISIEN PADA BUDIDAYA UDANG VANAME, Litopenaeus vannamei POL A SEMI-INTENSIF DI TAMBAK Abdul
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fisika Kimia Perairan Lokasi budidaya rumput laut diketahui memiliki dasar perairan berupa substrat pasir dengan serpihan karang mati. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan laut Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi baik di pasar domestik maupun global. 77%
Lebih terperinciFLUKTUASI SUHU AIR HARIAN DAN PENGELOLAANNYA DI PETAK PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon)
1215 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013 FLUKTUASI SUHU AIR HARIAN DAN PENGELOLAANNYA DI PETAK PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) ABSTRAK Burhanuddin dan Erfan Andi Hendrajat Balai
Lebih terperinciPENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 153 158 (25) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 153 PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara laut dan daratan yang dibentuk oleh berbagai komponen biotik dan abiotik, komponen-komponen ini saling berkaitan membentuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Amonia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai dari parameter amonia yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari grafik dapat diketahui
Lebih terperinciSeminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 14 Juli 2012
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI PADA BUDIDAYA UDANG WINDU, Penaeus monodon DENGAN DOSIS PUPUK BERBEDA prb-06 Machluddin Amin* dan Erfan H. Hendrajat Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air
Lebih terperinciM.Faiz Fuady, Mustofa Niti Supardjo, Haeruddin 1
PENGARUH PENGELOLAAN KUALITAS AIR TERHADAP TINGKAT KELULUSHIDUPAN DAN LAJU PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. INDOKOR BANGUN DESA, YOGYAKARTA M.Faiz Fuady, Mustofa Niti Supardjo, Haeruddin
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEAHLIAN TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI BAK TERPAL BAPPL STP SERANG, BANTEN
RINGKASAN LAPORAN KEAHLIAN TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI BAK TERPAL BAPPL STP SERANG, BANTEN Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah bak berlapis terpaulin dan berlapis plastik
Lebih terperinciPRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK BIOCRETE DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 109 113 (2005) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 109 PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK
Lebih terperinciKualitas Air Media Pemeliharaan Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) dengan Sistem Budidaya yang Berbeda
ISSN 0853-7291 Kualitas Air Media Pemeliharaan Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) dengan Sistem Budidaya yang Berbeda Ali Djunaedi, Heri Susilo, Sunaryo Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciFAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH
485 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 FAKTOR PENGELOLAAN YANG MEMENGARUHI PRODUKTIVITAS TAMBAK DI KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH ABSTRAK Admi Athirah, Hasnawi, dan Mudian Paena Balai
Lebih terperinciNILA MERAH AIR TAWAR, PELUANG BUDIDAYANYA DI TAMBAK AIR PAYAU
Nila merah air tawar, peluang budidayanya di tambak air payau (Abdul Mansyur) NILA MERAH AIR TAWAR, PELUANG BUDIDAYANYA DI TAMBAK AIR PAYAU Abdul Mansyur dan Markus Mangampa Balai Riset Perikanan Budidaya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN TAMBAK DI KABUPATEN PONTIANAK
1165 Karakteristik kualitas perairan tambak di Kabupaten Pontianak (Makmur) KARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN TAMBAK DI KABUPATEN PONTIANAK ABSTRAK Makmur, Andi Indra Jaya Asaad, Utoyo, Akhmad Mustafa, Erfan
Lebih terperinciKAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF
313 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 KAJIAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM PERGILIRAN PAKAN DI TAMBAK INTENSIF ABSTRAK Andi Sahrijanna dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi penduduk dunia pertengahan 2012 mencapai 7,058 milyar dan diprediksi akan meningkat menjadi 8,082 milyar pada tahun 2025 (Population Reference Bureau, 2012).
Lebih terperinciFLUKTUASI OKSIGEN TERLARUT HARIAN PADA TAMBAK POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon), RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.), DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)
95 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 1 FLUKTUASI OKSIGEN TERLARUT HARIAN PADA TAMBAK POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus monodon), RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.), DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan (akuakultur) saat ini telah berkembang tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan budidaya perikanan (akuakultur) saat ini telah berkembang tetapi terdapat kendala yang dapat menurunkan produksi berupa kematian budidaya ikan yang disebabkan
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Berikut ini adalah hasil penelitian dari perlakuan perbedaan substrat menggunakan sistem filter undergravel yang meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas air memegang peranan penting dalam bidang perikanan terutama untuk kegiatan budidaya serta dalam produktifitas hewan akuatik. Parameter kualitas air yang sering
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Resirkulasi Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dengan cara memutar air secara terus-menerus melalui perantara sebuah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Air Kualitas hidup ikan akan sangat bergantung dari keadaan lingkunganya. Kualitas air yang baik dapat menunjang pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup
Lebih terperinciPRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA
Jurnal Produksi Akuakultur tokolan udang Indonesia, vanamei 5(1): 57-64 (2006) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 57 http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI
Lebih terperinciPENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)
759 Penggunaan kombinasi beragam pakan hijauan... (M. Sulhi) PENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.) ABSTRAK Muhammad
Lebih terperinciStudi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau
JURNAL TEKNIK POMITS (2013) 1-5 1 Studi Potensi Air Tanah di Pesisir Surabaya Timur Untuk Budidaya Perikanan Air Payau Arif Setiyono, Wahyudi, Suntoyo Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinciPENGARUH APLIKASI KONSORSIUM MIKROBA PENITRIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI AMONIA (NH3) PADA AIR TAMBAK KASUS : DI DESA GRINTING KABUPATEN BREBES
PENGARUH APLIKASI KONSORSIUM MIKROBA PENITRIFIKASI TERHADAP KONSENTRASI AMONIA (NH3) PADA AIR TAMBAK KASUS : DI DESA GRINTING KABUPATEN BREBES Wage Komarawidjaja Peneliti di Pusat Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciPEMASYARAKATAN IPTEK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL PLUS DI BARRU, SULAWESI SELATAN
65 Pemasyarakatan iptek budidaya udang vaname... (Agus Nawang) PEMASYARAKATAN IPTEK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL PLUS DI BARRU, SULAWESI SELATAN ABSTRAK Agus Nawang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan ikan lele hasil persilangan antara induk betina F 2 dengan induk jantan F 6 sehingga menghasilkan F 26. Induk jantan
Lebih terperinciBUDIDAYA MULTITROPIK UDANG WINDU (Penaeus monodon), NILA MERAH (Oreochromis niloticus), DAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI TAMBAK
235 Budidaya multitropik udang windu, nila merah, dan rumput laut... (Suharyanto) BUDIDAYA MULTITROPIK UDANG WINDU (Penaeus monodon), NILA MERAH (Oreochromis niloticus), DAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii)
Lebih terperinciGAMBAR KAWASAN TAMBAK 74,2
GAMBAR KAWASAN TAMBAK 74,2 PROFIL KELOMPOK Nama Kelompok : Pokdakan 74,2 Alamat : Desa kandangsemangkon Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Tgl. Pembentukan : 10 Juni 2006 Jumlah Anggota : 12 Orang Komoditas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelangsungan Hidup (%) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelangsungan Hidup (SR) Kelangsungan hidup merupakan suatu perbandingan antara jumlah organisme yang hidup diakhir penelitian dengan jumlah organisme
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kualitas Air Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada masingmasing perlakuan selama penelitian adalah seperti terlihat pada Tabel 1 Tabel 1 Kualitas Air
Lebih terperinciPendahuluan. Pada umumnya budidaya dilakukan di kolam tanah, dan sebagian di kolam semen.
OLEH : Ir. SUPRATO Pendahuluan Budidaya lele telah berkembang sejak lama. Awalnya jenis ikan lele yang dibudidayakan adalah lele lokal (Clarias batrachus L.) dengan waktu pemeliharaan 6 8 bulan, dengan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Mikroalga Laut Scenedesmus sp. Hasil pengamatan pengaruh kelimpahan sel Scenedesmus sp. terhadap limbah industri dengan dua pelakuan yang berbeda yaitu menggunakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume III No 1 Oktober 2014 ISSN: 2302-3600 PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)
Lebih terperinciAPLIKASI KAPUR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH SULFAT MASAM UNTUK GELONDONGAN NENER BANDENG
209 Aplikasi kapur terhadap peningkatan produktivitas... (Andi Sahrijanna) APLIKASI KAPUR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH SULFAT MASAM UNTUK GELONDONGAN NENER BANDENG ABSTRAK Andi Sahrijanna dan
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kepadatan 5 kijing, persentase penurunan total nitrogen air di akhir perlakuan sebesar 57%, sedangkan untuk kepadatan 10 kijing
Lebih terperinciBUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEMIINTENSIF DENGAN METODE SIRKULASI TERTUTUP UNTUK MENGHINDARI SERANGAN VIRUS
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1, No. 2, November 09 BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SEMIINTENSIF DENGAN METODE SIRKULASI TERTUTUP UNTUK MENGHINDARI SERANGAN VIRUS THE SEMIINTENSIVE
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 3.1.1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Benih Ikan Lele Rata-rata tingkat kelangsungan hidup (SR) tertinggi dicapai oleh perlakuan naungan plastik transparan sebesar
Lebih terperinciBUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) TEKNOLOGI INTENSIF MENGGUNAKAN BENIH TOKOLAN
BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) TEKNOLOGI INTENSIF MENGGUNAKAN BENIH TOKOLAN Markus Mangampa dan Hidayat Suryanto Suwoyo Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg Sitakka 129
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang yang potensial untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udang vannamei merupakan salah satu jenis udang yang potensial untuk dibudidayakan karena memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat serta kemampuan adaptasi yang relatif
Lebih terperinciKINERJA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA SUPER INTENSIF DAN ANALISIS BIAYA
23 Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2014 ABSTRAK KINERJA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA SUPER INTENSIF DAN ANALISIS BIAYA Suwardi Tahe, Markus Mangampa, dan Makmur Balai
Lebih terperinciPERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA
1233 Pertumbuhan calon induk ikan beronang Siganus guttatus... (Samuel Lante) PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA ABSTRAK Samuel
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan
Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Maya Ekaningtyas dan Ardiansyah Abstrak: Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu jenis ikan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budidaya ikan hias dapat memberikan beberapa keuntungan bagi pembudidaya antara lain budidaya ikan hias dapat dilakukan di lahan yang sempit seperti akuarium atau
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan peningkatan kebutuhan pangan salah satunya protein ikan akan turut memicu perkembangan produksi akuakultur. Produksi ikan nila
Lebih terperinciPENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH
Media Akuakultur Volume 7 Nomor 1 Tahun 2012 PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH Septyan Andriyanto *), Evi Tahapari **), dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gurami ( Osphronemus gouramy ) adalah salah satu ikan air tawar bernilai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gurami ( Osphronemus gouramy ) adalah salah satu ikan air tawar bernilai ekonomis tinggi dan merupakan spesies asli Indonesia. Konsumsi ikan gurami (Osphronemus gouramy)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan Indonesia. Permintaan pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan
Lebih terperinciIkan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam
Standar Nasional Indonesia Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1
Lebih terperinciParameter Oseanografi pada Calon Daerah Kawasan Konservasi Perairan Laut Kabupaten Luwu Utara
Parameter Oseanografi pada Calon Daerah Kawasan Konservasi Perairan Laut Kabupaten Luwu Utara Muh. Farid Samawi *, Ahmad Faisal, Chair Rani Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis
Lebih terperinciKONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR
Ba b 4 KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR 4.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kecamatan Kuala Kampar memiliki potensi perikanan tangkap dengan komoditas ikan biang, ikan lomek dan udang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN BEBERAPA STRAIN IKAN MAS YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK BERSALINITAS RENDAH
79 Pertumbuhan beberapa strain ikan mas... (Adang Saputra) PERTUMBUHAN BEBERAPA STRAIN IKAN MAS YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK BERSALINITAS RENDAH ABSTRAK Adang Saputra, Ongko Praseno, Achmad Sudradjat, dan
Lebih terperinciKONDISI KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG DI TAMBAK WILAYAH PESISIR KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN
KONDISI KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG DI TAMBAK WILAYAH PESISIR KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN Suwarsih 1, Marsoedi 2, Nuddin Harahab 2, Mohammad Mahmudi 2 1 Program Doktor Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinci3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.
17 3. METODE Rangkaian penelitian ini terdiri dari empat tahap penelitian. Seluruh kegiatan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (d/h Loka Riset
Lebih terperinciPengaruh Variabel Kualitas Air terhadap Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Kawasan Pertambakan Kabupaten Gresik, Jawa imur
Abstract Pengaruh Variabel Kualitas Air terhadap Produktivitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Kawasan Pertambakan Kabupaten Gresik, Jawa imur A.Marsambuana Pirzan dan Utojo Balai Penelitian dan
Lebih terperinciBY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
BY: Ai Setiadi 021202503125002 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan budidaya, karena hasil
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
47 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian dari unit Instalasi tambak Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau yang termasuk dalam wilayah Desa Punaga,
Lebih terperinciKONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH
Kondisi terkini budidaya ikan bandeng di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Septyan Andriyanto) KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH Septyan Andriyanto Pusat Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Tambak udang vannamei masyarakat Desa Poncosari, Srandakan, Bantul merupakan tambak udang milik masyarakat yang berasaskan koperasi dari kelompok tambak yang ada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi dan objek penelitian analisis kesesuaian perairan untuk budidaya
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dan objek penelitian analisis kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut ini berada di Teluk Cikunyinyi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Lebih terperinciDinamika Populasi Bakteri dalam Air dan Sedimen Tambak pada Pemantapan Budidaya Udang Vaname Ekstensif Plus Melalui Pergiliran Pakan
Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2015, hlm 25 35 ISSN 0126-4265 Vol. 43. No.2 Dinamika Populasi Bakteri dalam Air dan Sedimen Tambak pada Pemantapan Budidaya Udang Vaname Ekstensif Plus Melalui Pergiliran
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR TEKNIS DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK INTENSIF DI LAMPUNG SELATAN
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR TEKNIS DENGAN PRODUKTIVITAS TAMBAK INTENSIF DI LAMPUNG SELATAN Mudian Paena, Irmawati Sapo, Akhmad Mustafa, dan Rachmansyah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Jl. Makmur
Lebih terperinci