BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 3TAHUN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH i KABUPATEN PACITAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR 3TAHUN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH i KABUPATEN PACITAN"

Transkripsi

1 BUPAT PACTAN 1 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3TAHUN 2011 ^! TENTANG TATA NASKAH DNAS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAMA ESA, BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa sesua dengan ketentuan Pasal 78 ayat 1 Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Daerah, maka perlu mengatur Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan b. bahwa berdasarkan pertmbangan sebagamana dmaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupat tentang Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan Mengngat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah sebagamana telah beberapa kal dubah terakhr dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Peraturan Pemerntah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara; 4. Peraturan Pemerntah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara; 5. Peraturan Pemerntah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagan Urusan Pemerntahan, antara Pemerntah. Pemerntah Daerah Propns dan Pemerntah Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Pemerntah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organsas Perangkat Daerah; 7. Peraturan Pemerntah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah; 8. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jens dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 9. Peraturan Menter Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dnas; 10. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Daerah; 11. Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerntahan Kabupaten Pactan;

2 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor.,19 Tahun 2007 tentang ' Organsas Sekretarat Daerah dan. Sekretarat Dewan Perwaklan. Rakyat Daerah Kabupaten Pactan; f' "P' } ff '''" j5. Peraturan Daerah Kabupaten-Pactan Nomor 20 Tpjun 2p07.tenteng :' Organsas Dnas Daerah Kabupaten Pactan sebag^'rttara fplah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 3 Tahun201^;*'^ 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organsas Lembaga Tekns Daerah Kabupaten Pactan sebagamana telah dubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 4 Tahun 2011; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pactan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organsas Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Pactan. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPAT TENTANG TATA NASKAH DNAS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN. BAB ) KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupat n, yang dmaksud dengan:.1. ^Pemerntahan Daerah adalah penyelenggaraan unjgn Ppfnerjntahan oleh Pemerntah Daerah dan Dewan Perwakl^j; Rejtvat p^^fflt^ menurut asas otonom dan tugas pembantuan dengaq pm^fp otprjofp seluas-luasnya dalam sstem dan prnsp Negara ^ea^ ^qn;r^py^[jk ndpqesa sebagamana dmaksud dalam UndahgllUnclapg pasar Negara Republk ndonesa Tahun '/ ; ' 2. Pemerntah Daerah adalah Pemerntah Kabupatq^f Pac^nr^pb^^a unsur penyelenggara Pemerntahan Daerah.! - ' 3. Bupat adalah Bupat Pactan.- f-'-.v^',?-/' ^" 4.'' Wakffeupata'^lahWajl.Bu^. 5.^ Sekrelars-Daerah adalah Sekretars Daerah KabupaWn Pactan.,,; 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerntah Daerah yang terdr dar Sekretarat Daerah, Sekretarat DPRD. Dnas Daerah. Lembaga Tekns Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga Lan. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya dsngkat SKPD adalah ' Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pactan yang terdr dar Sekretarat Daerah, Sekretarat DPRD, Dnas Daerah, Lembaga Tekns Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga Lan. 8. Unt Pelaksana Tekns selanjutnya dsebut UPT adalah unsur pelaksana tekns operaslonal Dnas atau Badan untuk melaksanakan sebagan unjsan Dnas atau Badan. 9. Naskah Dnas adalah nformasl tertuls sebagal alat komunkas kednasan yang dbuat dan/atau dkeluarkan oleh pejabat yang berwenang d lngkungan Pemerntah Kabupaten. 10. Tata Naskah Dnas adalah pengelolaan nformasl tertuls yang melput pengaturan jens, format penyapan, pengamanan, pengabsahan. dstrbus dan penylmpanan naskah dnas serta meda yang dgunakan dalam komunkas kednasan. 11. Format adalah naskah dnas yang menggambarkan tata letak dan redaksonal, sera penggunaan tambang/logo dan cap Dnas. 12. Stempel/cap Dnas adalah tanda klenttas dar suatu jabatan atau SKPD. s ' ' ' 13. Kop Naskah Dnas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan ata^ naj SKPD tertt ryu yang dtempatkan dbagan atas kertas.

3 , Kop^ sampul n naskah dnas adalah kop surat yang rnenupju d(ap jabatan '^ataj' nama,.skpd lertentu yang dtempatkan dbagan atas sampul naskah.' " - ;,-'-s ' ^ ' 15.1<ewenahgan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan Delegas'adalah pelmpahan wewenang. dan tanggunp^jawab^ dar pejabat kep'ada pejabat atau pejabat dbawahnya. ' '"'.17. Mandat adalah pelmpahan wewenang yang dberkan oleh atasan kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang member mandat. 18. Penandatanganan Naskah Dnas adalah hak, kewajban dan tanggung jawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangan naskah dnas sesua dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya. 19. Peraturan Daerah adalah naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum. yang bersfat pengaturan dtetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakllan Rakyat Daerah untuk mengatur urusan otonom Daerah dan tugas pembantuan. 20. Peraturan Bupat adalah naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersfat pengaturan dtetapkan oleh Bupat. 21. Peraturan bersama adalah naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersfat pengaturan dtetapkan oleh dua atau leblh Kepala Daerah. 22. Keputusan Bupat adalah naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang bersfat penetapan konkrt, ndvdual, dan fnal. 23. nstruks Bupat adalah naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang berskan perntah dar Bupa{(, ((j^p^da b^w^bcn urtuk melaksanakan tugas-tugas Pemerntahan '' ' 24. Keputusan Kepala SKPD adalah naskah dnas dfl^m b^nto t dan susunan produk hukum yang bersfat pene apan, ln( Yc ua, ^p^^\'^ d n 25. Sura^ edaran ^dalah naskah dnas yang berjsl p^rnhentanmap, penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan ha p,ren u'vapg danggap pentng dan mendesak. z^',' u. j 26. Surat basa adalah naskah dnas yang ber ; peptbel^puan, pertanyaan. permntaan jawaban atau saran dan sebagapya. 27. Surat keterangan adalah naskah dnas yang bers pepyataan terttls dar pejabat sebaga tanda bukt untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal. 28. Surat perntah adalah naskah dnas dar atasan yaqg dtujukan jcppada bawahan yang bers perntah untuk melaksanakan pekeqaan tertentu. 29. Surat zn adalah naskah dnas yang bers persetujuan terhadap sua u permohonan yang dkeluarkan oleh pejabat yang benwenang. r y 30. Surat perjanjan adalah naskah dnas yang bers kesepakatan bersarrja antara dua belah phak atau lebh untuk melaksanakan tndakan atau perbuatan hukum yang telah dsepakat bersama. 31. Surat perntah tugas adalah naskah dnas dar atasan yang dtujukan kepada bawahan yang bers perntah untuk melaksanakan pekerjaan sesua dengan tugas dan fungsnya. 32. Surat perntah perjalanan dnas adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dnas. 33. Surat kuasa adalah naskah dnas dar pejabat yang benarenang kepada bawahan bers pemberan wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tndakan tertentu dalam rangka kednasan. 34. Surat undangan adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers undangan kepada pejabat/pegawa yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadr suatu acara kednasan.

4 35. Surat pemyataan melaksanakan tugas adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers pemyataan bahwa seorang pegawa telah menjalankan tugas. 36. Surat pangglan adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers pangglan kepada seorang pegawa untuk menghadap. 37. Nota dnas adalah naskah dnas yang bersfat nternal bers komunkas kednasan antar pejabat atau dar atasan kepada bawahan dan dar bawahan kepada atasan. 38. Nota pengajuan konsep naskah dnas adafah naskah dnas untuk menyampakan konsep naskah dnas kepada atasan. 39. Lembar dsposlsl adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang ^ bers petunjuk tertuls kepada bawahan. 40. Telaahan staf adalah naskah dnas dar bawahan kepada atasan antara lan bers analss pertmbangan, pendapat dan saran-saran sec^ra sstematts. 41. Pengumuman adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers pembertahuan yang bersfat umum. 42. Laporan adalah naskah dnas dar bawahan kepada atasan yang bers nformas dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kednasan. 43. Rekomendas adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat djadkan bahan pertmbangan kednasan. 44. Surat pengantar adalah naskah dnas bers jens dan jumlah barang yang berfungsl sebaga tanda terma. 45. Telegram adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers hal tertentu yang dklrm melalu telekomunkas elektronlk. 46. Lembaran Daerah adalah naskah dnas untuk mengundangkan Peraturan Daerah. 47. Berta Daerah adalah naskah dnas untuk mengundangkan Peraturan, Kepala Daerah. 48. Berta acara adalah naskah dnas yang bers keterangan atas sesuatu hal yang dtanda tangan oleh para phak. 49. Notulen adalah naskah dnas yang memuat catatan proses sdang atau rapat' 50. Memo adalah naskah dnas dar pejabat yang berwenang bers catatan tertentu. 51. Daflar hadr adalah naskah dnas dar pejabat berwenang yang bers keterangan atas kehadran seseorang. 52. Plagam adalah naskah dn^s dar pejabat yang bena/enang bers penghargaan atas prestas yang telah dcapa atau keteladanan yang telah dwujudkan. 53. Surat Tanda Tamat Penddlkan dan Pelathan dsngkat STTPP adalah naskah dnas yang merupakan tanda bukt seseorang telah lulus penddlkan dan pelathan tertentu. 54. Sertfkat adalah naskah dnas yang merupakan tanda bukt seseorang telah mengkut kegatan tertentu. 55. Perubahan adalah merubah atau menyspkan suatu naskah dnas. 56. Pencabutan adalah suatu pemyataan tldak berlakunya suatu naskah dnas sejak dtetapkan pencabutan tersebut 57. Pembatalan adalah pemyataan bahwa suatu naskah dnas danggap tkjak pemah dkeluarkan. 1

5 BAB TATA NASKAH DNAS Pasal 2 Asas tata naskah dnas terdr atas: a. Asas efsen dan efektf; b. Asas pembakuan; c. Asas akuntabltas; A Asas keterkatan; e. Asas kecepatan dan ketepatan; dan f. Asas keamanan. Pasal 3 (1) Asas efsen dan efektf sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf a, dlakukan melalu penyederhanaan dalam penullsan, penggunaan ruang atau lembar naskah dnas, spesfkas nformas, serta dalan penggunaan Bahasa ndonesa yang bak, benar dan lugas. (2) Asas pembakuan sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf b, dlakukan melalu tatacara dan bentuk yang telah dbakukan. (3) Asas akuntabltas sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf c, ydltu, penyelenggaraan tata naskah dnas harus dapat dpertangglrt^ jawabkan dar seg s, format, prosedur, kewenangan, keabsaharl dan ' ( dokumentas. (4) Asas keterkattan sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf d, yatu tata naskah dnas dselenggarakan dalam satu kesatuan sstem. (5) Asas kecepatan dan ketepatan sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf e.' yatu tata naskah dnas dselenggarakan tepat waktu dan tepat ^\;' 1 sasaran. (6) Asas keamanan sebagamana dmaksud dalam Pasal 2 huruf f, yatu penyelenggaraan tata naskah dnas harus aman secara fsk dan substansl. Pasal 4 Prnsp-prnsp penyelenggaraan naskah dnas terdr atas: a. Ketelttan; b. Kejeasan; c. Sngkat dan padat; dan d. Prnsp logs dan meyaklnkan. < Pasal 5 (1) Prnsp keteltan sebagamana dmaksud dalam Pasal 4 huruf a, dselenggarakan secara telt dan cermat dar bentuk, susunan pengetkan, s, struktur. kadah bahasa dan penerapan kadah ejaan ddalam pengetkan. (2) Prnsp kejeasan sebagamana dmaksud dalam Pasal 4 humf b, dselenggarakan dengan memperhatkan kejeasan aspek fsk dan mater dengan mengutamakan metodeyang cepat dan tepat. (3) Prnsp sngkat dan padat sebagamana dmaksud dalam Pasal 4 huruf c, dselenggarakan dengan menggunakan Bahasa ndonesa yang bak dan benar. (4) Prnsp logs dan meyaklnkan sebagamana dmaksud dalam Pasal 4 huruf d, dselenggarakan secara runtut dan logs dan meyaknkan serta struktur kalmat harus lengkap dan efektf.

6 j Pasal 6 Penyelenggaraan naskah dnas dlaksanakan sebaga berkut a. Pengelolaan surat masuk; b. Pengelolaan surat keluar; c. Tngkat keamanan; d. Kecepatan proses; e. Penggunaan kertas surat; f. Pengetkan sarana admnstras dan komunkas perkantoran; dan g. Wama dan kualtas kertas. Pasal 7 Pengelolaan surat masuk sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf a, dlakukan melalu: a. nstans penerma menndaklanjut surat yang dterma melalu tahapan: 1. Dcatat dan dklastkaslkan sesua slfat surat serta ddstrbuskan ke unt pengelola; 2. Unt pengelola menndaklanjut sesua dengan klasfkasl surat dan arahan pmpnan; dan 3. Surat masuk darspkan pada unt tata usaha. b. Copy sural jawaban yang mempunyal tembusan dsampakan kepada yang berhak. c. Aur surat menyurat dselenggarakan melalu mekansme dar tngkat pmpnan tertnggl hngga ke pejabat struktural terendah yang benvenang. 1 Pasal 8 Pengelolaan surat keluar sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf b, dlakukan melalu tahapan: a. Konsep sural keluar dparaf secara berjenjang dan terkoordnasl sesua tugas dan kewenangannya dan dcatat oleh maslng-masng unt tata usaha dalam rangka pengendallan;. b. Surat keluar yang telah dtandatangan oleh pejabat yang benvenang dber nomor, tanggal dan stempel oleh unt tata usaha pada masngmasng satuan kerja perangkat daerah; c. Surat keluar sebagamana dmaksud pada huruf b wajb segera dkrm; dan. d. Surat keluar darspkan pada unt tata usaha. Pasal 9 (1) Tngkat keamanan sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf c, dlakukan dengan mencantumkan kode pada sampul naskah dnas sebaga berkut a. Sural sangat rahasa dsngkat SR, merupakan surat yang mater dan sfatnya memlk tngkat keamanan yang tngg, erat hubungannya dengan rahasa negara, keamanan dan keselamatan negara. b. Surat rahasa dsngkat R, merupakan surat yang mater dan sfatnya memlk tngkat keamanan tngg yang berdampak kepada kemgan negara, dsntegras bangsa. c. Surat pentng dsngkat P. merupakan sural yang tngkat keamanan s! surat perlu mendapat perhatan penerma sural. d. Surat konfdensal dsngkat K. merupakan surat yang mater dan sfatnya memlk tngkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya jalannya pemerntahan dan pembangunan, e. Surat basa dsngkat B, mempakan sural yang mater dan sfatnya basa namuntdakdapat dsampakan kepada yang tdak berhak.

7 (2) Surat; dengan tngkat keamanan sangat rahasa, rahasa, dan konfdensal harus djaga keamanannya dalam rangka keamanan negara. (3) Sural sebagamana dmaksud pada ayat (2) dber tanda tngkat keamanan dengan cap stempel berwama merah pada bagan atas dan bawah setap halaman naskah dnas. Pasal 10 Kecepatan proses sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf d. sebaga berkut a. Amat segera/klat dengan batas waktu 24 jam setelah surat dterrna; b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah sural dterma; c. Pentng. dengan batas waktu 3 x 24 jam setelah sural dterma; dan d. Basa,' dengan batas waktu maksmum 5 har kerja setelah surat dterma. Pasal 11 Penggunaan kertas surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf e, sebaga berkut: a. Kertas yang dgunakan untuk naskah dnas adalah HVS 80 gram atau dsesuakan dengan kebutuhan, antara lan untuk kegatan surat menyurat, penggandaan dan dokumen pelaporan; b. Penggunaan kertas HVS datas 80 gram atau jens lan, hanya terbalas untuk jens naskah dnas yang mempunyal nla keasaman tertentu dan nllal kegunaan dalam waktu lama; c. Penyedaan sural berlambang negara berwama kunng emas atau logo daerah berwama dcetak d atas kertas 80 gram; d. Ukuran kertas yang dgunakan untuk surat-mepyurat adalah Folo/F4 (215x330 mm); e. Ukuran kertas yang dgunakan untuk makalah, paper dan laporan adalah A4 (210 x 297 mm); dan f. Ukuran kertas yang dgunakan untuk pkjato adalah A5 (165x215 mm). > Pasal 12 Pengetkan sarana admnstras dan komunkas perkantoran dmaksud dalam Pasal 6 huruf f, sebaga berkut: a. Penggunaan jens huruf arat; b. Ukuran huruf 12 atau dsesuakan dengan kebutuhan; dan c. Spas 1 atau 1,5 sesua kebutuhan. Pasal 13 Wama dan kualltas kertas sebagamana dmaksud dalam Pasal 6 huruf g, berwama puth dengan kualtas bak. Pasal 14 Penerapan tata persuratan dnas harus memperhatkan beberapa hal sebaga berkut: a. Penyelenggaraan urusan kednasan melalu surat menyurat dnas harus dlaksanakan secara cermat agar tdak menmbulkan salah penafsran; b. Koordnas antar pejabat terkat hendaknya dlakukan dengan mengutamakan metode yang palng cepat dan tepat msalnya dskus, kunjungan prbad dan jarngan telepon lokal. Jka dalam menyusun surat dnas dperlukan koordnas. pejabat yang bersangkutan melakukannya mula tahap penyusunan draft, sehlngga perbakan pada konsep fnal dapat dhndar.

8 c. Unsur kednasan yang dlakukan dengan menggunakan tatacara dan prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana komunkas resm.; A Jawaban terhadap surat yang masuk: 1) nstans pengrm harus segera mengkonfrmaskan kepada penerma surat apabla terjad keterlambatan jawaban dalam suatu proses komunkas tanpa keterangan yang jelas; 2) nstans penerma harus segera mmberkan jawaban terhadap konfrmas yang dlakukan oleh nstans pengrm. e. Batas waktu jawaban surat dsesuakan dengan sfat surat yang bersangkutan. f. Waktu penandatanganan sural harus memperhatkan jadual pengrman sural yang berlaku d nstans masng-masng dan segera dklrm setelah dtandatangan. g. Penggandaan/copy surat hanya dberkan kepada yang berhak dan memerukan. dnyatakan dengan memberkan alamat yang dmaksud dalam Tembusan'. Copy sural dbuat terbatas hanya untuk kebutuhan sebaga berkut 1) Copy tembusan adalah copy surat yang dsampakan kepada pejabat yang secara fungslonal terkat 2) Copy laporan adalah copy surat yang dsampakan kepada pejabat yang berwenang: 3) Copy untuk arsp adalah copy sural yang dsmpan untuk kepentngan pemerksaan arsp. h. Tembusan surat dsampakan kepada unt kerja terkat, sedangkan lampran hanya dsampakan kepada unt yang bertanggung jawab.. Penggandaan surat dalam jumlah banyak dapat dlakukan dengan mesn fotocopy dan berstempel basah. j. Arsp surat asl yang menggunakan kop naskah dnas berwama dan dbubuhl tandatangan dengan tnta bru dsmpan d unt pengolah. BAB NASKAH DNAS Bagan Kesatu Bentuk Dan Susunan Pasal 15 ( Naskah dnas d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan drumuskan dalam bentuk dan susunan produk-produk hukum serta dalam bentuk susunan surat \ Pasal 16 Bentuk dan susunan naskah dnas produk hukum d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, terdr atas: a. Peraturan Daerah; b. Peraturan Bupat; c. Peraturan Bersama Bupat; dan d. Keputusan Bupat. ; Pasal 17 Bentuk dan susunan naskah dnas sural dl lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, terdr atas: a. nstruks Bupat. b. Surat edaran; c. Surat basa;!

9 d. Surat keterangan; e. Surat perntah; f. Surat zn; g. Surat perjanjan; h. Surat perntah tugas;. Surat perntah perjalanan dnas; j. Surat kuasa; k. Surat undangan; 1. Surat keterangan melaksanakan tugas; m. Surat pangglan; n. Nota dnas; 0. Nota pengajuan konsep naskah dnas; p. Lembar dsposlsl; q. Telaahan staf; r. Pengumuman; s. Laporan; t. Rekomendas; u. Surat pengantar; V. Telegram; w. Lembaran Daerah; "X. Berta Daerah; y. Berta acara; z. Notulen; Aa. Memo; Ab. Daftar hadr; Ac. Plagam; Ad. Sertfkat; dan Ae. STTPP. f BAB V ; PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN ATAS NAMA, UNTUK BELAU, PELAKSANA TUGAS, PELAKSANA HARAN, DAN PENJABAT j Pasal 18 (1) Atas nama yang dsngkat a.n. merupakan jens pelmpahan wewenang dalam^ hubungan nternal antara atasan kepada pejabat setngkat dbawahnya. (2) Untuk bellau yang dsngkat u.b. merupakan jens pelmpahan wewenang dalam'hubungan nternal antara atasan kepada pejabat dua tngkat dbawahnya. (3) Tanggung jawab sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tetap berada pada pejabat yang melmpahkan wewenang dan pejabat yang ; menerlma pelmpahan wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang melmpahkan wewenang. Pasal 19 (1) Pelaksana tugas yang dsngkat Pt. merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelmpahan wewenang penandatanganan naskah dnas, karena pejabat defntfbelum dlantk. (2) Pejabat yang dtunjuk harus satu tngkat datasnya atau sejajar dengan jabatannya.

10 (3) Pt. sebagamana dmaksud pada ayat (1) dangkat dengan Keputusan Kepala SKPD atau Keputusan Bupat dan beaku palng lama 1 (satu) tahun.: (4) Pt sebagamana dmaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas naskah dnas yang dlakukannya; (5) Naskah dnas yang dtandatangan adalah untuk tujuan kelancaran admnstras dan bukan merupakan kebjakan. t Pasal 20 (1) Pelaksana haran yang dsngkat Plh. merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelmpahan wewenang penandatanganan naskah dnas, karena pejabat defntf berhalangan sementara. (2) Pejabat yang dtunjuk harus satu tngkat datasnya atau sejajar dengan jabatannya. (3) Plh. sebagamana dmaksud pada ayat (1) dangkat dengan Keputusan Kepala SKPD atau Keputusan Bupat dan berlaku palng lama 3 (tga) bulan.' (4) Plh. sebagamana dmaksud pada ayat (1) mempertanggungjawabkan pelaksanaan atas naskah dnas yang dlakukannya kepada pejabat defntf. ; Pasal 21 (1) Penjabat yang dsngkat PJ. merupakan pejabat sementara untuk jabatan Bupat yang telah berakhr masa jabatannya. (2) PJ. sebagamana dmaksud pada ayat (1) dangkat dan dtunjuk oleh Gubemur dan tjerlaku palng lama 1 (satu) tahun. (3) PJ. sebagamana dmaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas pemerntahan pada Pemerntah Kabupaten Pactan sampal dengan pelantkan pejabat defntf. BABV PARAF, PENUUSAN NAMA. PENANDATANGANAN, DAN PENGGUNAAN TNTA UNTUK NASKAH DNAS ^ Bagan Kesatu Paraf Pasal 22 1 (1) Setap naskah dnas sebelum dtandatangan terebh dahulu dparaf. (2) Naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum dtandatangan terebh dahulu dparaf pada setap lembar. (3) Paraf sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dlakukan oleh pejabat terkat secara horzontal dan vertkal. (4) Paraf sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan tanda tangan sngkat sebaga bentuk pertanggungjawaban atas muatan mater, substans, redaksl dan pengetkan naskah dnas. (5) Paraf sebagamana dmaksud pada ayat (4) melput: a. Paraf herarkr; dan b. Paraf koordnas.

11 ! Bagan Kedua j Penulsan Nama Pasal 23 r (1) Penulsan nama Bupat, Wakl Bupat pada naskah dnas: a. Dalam bentuk dan susunan prcxuk hukum tdak menggunakan gelar; dan b. Dalam bentuk dan susunan surat dapat menggunakan gelar. (2) Penulsan nama pejabat selan yang dmaksud pada ayat (1) menggunakan gelar, nomor nduk pegawa dan pangkat 1 Bagan Ketga Penandatanganan Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pasal 24 (1) Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan Peraturan Perundang-undangan serta dalam bentuk surat yang maternya memuat kebjaksanaan dan/atau pelaksanaan dar Peraturan Perundang-undangan yang lebh tngg. (2) Naskah dnas sebagamana dmaksud ayat (1), dtujukan kepada Presden, Wakl Prestden, Menter/Anggota Kabnet, Pmpnan Lembaga Pemerntah Non Departemen, Pejabat d lngkungan Pemerntah Propns dan Propns an, Pejabat d lngkungan daerah, pmpnan lembaga lan serta pmpnan organsas kemasyarakatan dan masyarakat (3) Apabla Bupat berhalangan, penandatanganan naskah dnas sebagamana dmaksud ayat (1) dan (2), dtakukan Wakl Bupat sesua dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Bupat dapat mendelegaskan penandatanganan naskah dnas tertentu kepada pejabat yang dtunjuk. (5) Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebagamana dmaksud dalam Pasal 16 terdr atas: a. Peraturan Daerah; b. Peraturan Bupat; c. Peraturan Bersama Bupat; dan d. Keputusan Bupat (6) Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasa 17 terdr atas: a. nstruks Bupat. b. Surat edaran; c. Surat basa; d. Surat keterangan; e. Surat perntah; f. Surat zn; g. Surat perjanjan; h. Surat perntah tugas;. Surat kuasa; j. Surat undangan; k. Surat keterangan melaksanakan tugas;. Surat pangglan; m. Nota dnas; n. Lembar dsposs; 0. Pengumuman; p. Laporan; q. Rekomendas; r. Telegram;

12 s. Berta acara; t. Memo; u. Plagam; V. Sertfkat; dan w. STTPP. Pasal 25 (1) Bupat mendelegaskan penandatanganan perznan dbldang pelayanan yang bersfat lntas sektor kepada Kepala SKPD yang membdang pelayanan perznan terpadu. (2) Penyelenggaraan perznan sebagamana dmaksud pada ayat (1) secara fungsonal tetap menjad tanggung jawab SKPD yang bersangkutan. Pasal 26 (1) Wakl Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sesua tugas dan tanggung jawabnya. (2) Naskah dnas sebagamana dmaksud ayat (1), dtujukan kepada Presden, Wakl Presden, Menter/Anggota Kabnet, Pmpnan Lembaga Pemerntah Non Departemen, Pejabat dt lngkungan Pemerntah Propns, Pejabat dl lngkungan Pemerntah Daerah dan Daerah lan, pmpnan lembaga lan serta pmpnan organsas kemasyarakatan dan masyarakat. (3) Wakl Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a Surat edaran; b. Surat basa; c. Surat keterangan; d. Surat perntah; e. Surat zn; f. Surat perjanjan; g. Surat perntah tugas; h. Surat kuasa;. Surat undangan; j. Surat keterangan melaksanakan tugas; k. Surat pangglan; 1. Nota dnas; m. Lembar dsposs; n. Pengumuman; o. Laporan; p. Rekomendas; q. Telegram; r. Berta acara; s. Memo; t. Pagam; dan u. Sertfkat. \ Pasal 27 T (1) Sekretars Daerah atas nama Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat yang maternya merupakan penjelasan atau petunjuk pelaksanaan dar suatu kebjaksanaan Pemerntah Kabupaten Pactan yang telah dtetapkan. (2) Sekretars Daerah menandatangan naskah dnas sebagamana dmaksud ayat (1), yang dtujukan kepada pejabat d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, pejabat SKPD lan dan phak-phak lan yang danggap perlu. t

13 (3) Sekretars Daerah berdasarkan wewenang jabatannya menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat dalam rangka pengaturan dan atau koordnas tekns admnstras untuk kelancaran pelaksanaan tugas d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. (4) Sekretars daerah menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat zn; e. Surat perjanjan; f. Surat perntah hjgas; g. Surat perntah perjalanan dnas; h. Surat kuasa; 1. Surat undangan; j. Surat keterangan melaksanakan tugas; k. Surat pangglan;. Nota dnas; m. Nota pengajuan konsep naskah dnas; n. Lembar dsposs; o. Telaahan staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendas; s. Surat pengantar; t Lembaran Daerah; u. Berta Daerah; V. Berta acara; w. Notulen; X. Memo; y. Daftar hadr; dan z. SertfkaL (5) Sekretars Daerah atas nama Bupat menandatangan naskah dnas yang melput: a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum bempa Keputusan Bupat sebagamana dmaksud dalam Pasal 16 huruf d; dan b. Dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: 1^ Sural edaran; 2. Surat basa; 3.' Surat keterangan; 4; Sural perntah; 5. Surat zn; 6. Surat perjanjan; 7. Surat perntah tugas; 8. Surat undangan; 9. Sural keterangan melaksanakan tugas; 10. Surat pangglan: 11. Nota dnas; 12. Pengumuman; 13. Telegram; 14. Berta acara; 15. Pagam; 16. Sertfkat; dan 17. STTPP. f 1

14 ; 1 Pasal 28 (1) Assten Sekretars Daerah atas nama Bupat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat yang maternya merupakan penjelasan atau petunjuk pelaksanaan dar suatu kebjaksanaan Pemerntah Kabupaten Pactan yang telah dtetapkan. (2) Assten Sekretars Daerah menandatangan naskah dnas sebagamana dmaksud ayat (1), yang dtujukan kepada pejabat d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, pejabat SKPD lan dan phak-phak lan yang danggap perlu. (3) Assten Sekretars Daerah berdasarkan wewenang jabatannya menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat dalam rangka pengaturan dan atau koordnas tekns admnstras untuk kelancaran pelaksanaan tugas dl lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. (4) Assten menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Nota dnas; b. Nota pengajuan konsep naskah dnas; c. Lembar dsposs; d. Telaahan staf; e. Laporan; f. Surat pengantar, g. Notulen; dan h. Memo. (6) Assten atas nama sekretars daerah menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat perntah tugas; e. Surat perntah perjalanan dnas;. Surat undangan; g. Surat pangglan; h. Nota dnas;. Nota pengajuan konsep naskah dnas; j. Laporan; k. Surat pengantar; dan 1. Daftar hadr., Pasal 29 Staf ahl menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Nota pengajuan konsep naskah dnas; b. Telaahan staf; dan c. Laporan. Pasal30 (1) Kepala Badan, Dnas, Kantor menandatangan naskah dnas dalam bentuk susunan peraturan yang bersfat penetapan dan pengaturan tekns sesua dengan tugas dan tanggungjawabnya. (2) Kepala Badan, Dnas, Kantor menandatangan naskah dnas yang dtujukan kepada pejabat d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, bak kepada atasan maupun yang setngkat yang slnya menyangkut masalah-masalah prnsp atau mengandung kebjaksanaan tekns satuan organsas yang bersangkutan. 1

15 -.(3) Kepala Badan, Dnas, Kantor menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: 4 H* vulcl UG6C1, b. Surat keteranoan* c. Surat oerntah' d. Surat zn* e v. Surat oaranlan' f. Surat perntah tuoas: Surat oerntah oeralanan dnas* h. Surat kuasa* * Surat undannan* J Surat keteranoan melaksanakan tuoas* c Wwl U L L/H \JUCJ f * 11* Kl^fd r%dnn tan tonc^n nnclrdah Hlndc 1 Uldd dl 9LclJ, P- Pengumuman; q- Laporan; r. Rekomendas; s. Berta acara; t Memo; u. Daftar hadr; dan V. Sertfkat. \ Pasal 31 (1) Sekretars DPRD atas wewenang jabatannya menandatangan naskah dnas'berdasarkan wewenang yang telah dtentukan oleh pmpnan yang bersfat nformatf basa atau tekns yang dtujukan kepada pejabat eselon yang setngkat atau setngkat dl bawahnya. (2) Sekretars DPRD menandatangan naskah dnas dalam tentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat zn; e. Surat peqanjan; f. Surat perntah tugas; g. Surat perntah pejalanan dnas; h. Surat kuasa;. Surat undangan; j. Surat keterangan melaksanakan tugas; k. Surat pangglan; 1. Nota dnas; m. Nota pengajuan konsep naskah dnas; n. Lembar dsposs; o. Telaahan staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendas; 5. Berta acara; t Memo; dan u. Daftar hadr. t f

16 Pasal 32 (1) Kepala UPT berdasarkan kewenangan jabatannya menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat berdasarkan pemberan mandat dar Kepala SKPD yang maternya memuat kegatan yang bersfat nformas dan koordnas dan dtujukan kepada pejabat atau phak-phak lan yang danggap perlu dl lngkungan wlayah kerjanya dengan menggunakan kop naskah dnas dan stempel UPT, tembusan kepada Kepala SKPD yang bersangkutan. (2) Kepala UPT dnas/badan menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas; a. Surat basa; b. Surat perntah; c. Surat perjanjan; d. Surat perntah tugas; e. Surat perntah perjalanan dnas; f. Surat kuasa; g. Surat undangan; h. Surat keterangan melaksanakan tugas;. Surat pangglan; j. Nota dnas; k. Nota pengajuan konsep naskah dnas; 1. Lembar dsposs; m. Telaahan staf; n. Pengumuman; 0. Laporan; p. Rekomendas; q. Berta acara; r. Memo; dan s. Daftar hadr. (3) Kepala UPT Dnas/Badan atas nama Kepala Dnas/Badan menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Nota dnas; dan e. Daftar hadr. Pasal 33 (1) Sekretars SKPD menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat kuasa; e. Surat undangan; f. Nota dnas; g. Nota pengajuan konsep naskah dnas; h. Lembar dsposs; 1. Telaahan staf; j. Laporan; k. Memo; dan 1. Daftar hadr. (2) Sekretars atas nama Kepala SKPD menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa;

17 b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Nota dnas; dan e. Daftar hadr. Pasal 34 (1) Camat menandatangan naskah dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat zn; e. Surat perjanjan; f. Surat perntah tugas; g. Surat perntah perjalanan dnas; h. Surat kuasa; L Surat undangan; j. Surat keterangan melaksanakan tugas; k. Surat pangglan; 1. Nota dnas; m. Nota pengajuan konsep naskah dnas; n. Lembar dsposs; o. Telaahan stal; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendas; s. Berta acara; t Memo; dan u. Daflar hadr. Pasal 35 (1) Kepala Bagan, Kepala Bdang d lngkungan SKPD menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat perntah; b. Nota dnas; c. Nota pengajuan konsep naskah dnas; d. Lembar dsposs; e. Telaahan staf; f. Laporan; dan g. Daftar hadr. (2) Kepala Bagan, Kepala Bdang atas nama Kepala SKPD menandatangan naslrah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat Keterangan; c. Surat perntah; d. Nota dnas; dan e. Daftar hadr. ; Pasal 36 (1) Lurah menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; d. Surat zn;

18 e. Surat perjanjan; f. Surat perntah tugas; g. Surat perntah perjalanan dnas; h. Surat kuasa;. Surat undangan; j. Surat keterangan melaksanakan tugas; k. Surat pangglan;. Nota dnas; m. Nota pengajuan konsep naskah dnas; n. Lembar dsposs; o. Telaahan stal; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendas; s. Berta Daerah; t Berta acara; u. Memo; dan V. Daftar hadr. (2) Lurah atas nama Camat menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat basa; b. Surat keterangan; c. Surat perntah; dan d. Surat undangan.! Pasal 37 (1) Kepala Sub Bagan, Kepala Sub Bdang, Kepala Seks menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud Pasal 17 terdr atas: a. Nota dnas; b. Nota pengajuan konsep naskah dnas; c. Telaahan staf; dan d. Laporan. (2) Kepala Sub Bagan. Kepala Sub Bdang, Kepala Seks, atas nama Sekretars, Kepala Bagan, Kepala Bdang menandatangan naskah dnas dalam bentuk dan susunan surat sebagamana dmaksud dalam Pasal 17 terdr atas: a. Surat perntah; b. Nota dnas; dan c. Daftar hadr. Bagan Keempat \ Pendelegasan Penandatanganan Naskah Dnas \ \ Pasal 38 Ketentuan mengena pendelegasan dan pelaksanaan penandatanganan naskah dnas datur dalam Keputusan Bupat. > \ Bagan Kelma Penggunaan Tnta untuk Naskah Dnas Pasal 39 (1) Tnta yang dgunakan untuk naskah dnas berwama htam. (2) Tnta yang dgunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dnas berwama bru tua. -.

19 (3) Penggunaan jens tlnta untuk paraf dan penandatanganan pejabat datur dengan Keputusan Bupat. BAB V.; STEMPEL Bagan Kesatu Jens Pasal 40 * Jens stempel untuk naskah dnas dl lngkungan Pemerntah Daerah terdr atas: a. Stempel jabatan; dan b. Stempel Perangkat Daerah.! Pasal 41 Stempe! jabatan sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 hunjf a adalah stempel jabatan Bupat dan stempel Jabatan Ketua DPRD. Pasal 42 Stempel Perangkat Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 huruf b, terdr atas: a. Stempel SKPD dan atau lembaga lan; b. Stempel SKPD untuk keperluan tertentu; dan c. Stempel UPT. \ Bagan Kedua Bentuk, Ukuran dan s j Pasal 43 Stempel jabatan Bupat, stempel jabatan Ketua DPRD, stempel perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 berbentuk lngkaran. \ Pasal 44 Ukuran stempel jabatan. stempel perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 melput: a. Ukuran gars tengah lngkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 4 cm; b. Ukuran gars tengah lngkaran tengah stempel jabatan dan perangkat daerah adalah 3,8 cm; c. Ukuran gars tengah lngkaran dalam stempel Jabatan dan perangkat daerah adalah 2,7 cm; dan d. Jarak antara 2 (dua) gars yang terdapat dalam lngkaran dalam maksmal 1 cm. Pasal 45 (1) Ukuran stempel SKPD untuk keperluan tertentu sebagamana dmaksud dalam Pasal 42 huruf b, melput: a. Ukuran gars tengah lngkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,8 cm; b. Ukuran gars tengah lngkaran tengah stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,7 cm;

20 c. Ukuran gars tengah lngkaran dalam stempel jabatan dan stempel perangkat daerah adalah 1,2 cm; dan d. Jarak antara 2 (dua) gars yang terdapat dalam lngkaran dalam maksmal 0,5 cm. t (2) Stempel perangkat daerah untuk keperluan tertentu sebagamana dmaksud pada ayat (1) dpergunakan untuk kartu tanda penduduk, kartu pegawa, tanda pengenal, asurans kesehatan dan sejensnya. Pasal 46 (1) Stempel jabatan Bupat bers nama jabatan dan menggunakan lambang negara dengan pembatas tanda bntang. (2) Stempel jabatan ketua DPRD bers nama jabatan dan menggunakan lambang daerah dengan pembatas tanda bntang. (3) Stempel perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam pasal 42 huruf a dan huruf b bers nama Pemerntah Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan. (4) Stempel UPT sebagamana dmaksud dalam pasal 42 huruf c, bers nama pemerntah kabupaten, nama SKPD dan nama UPT yang bersangkutan. Bagan Ketga \ Penggunaan Pasal 47 (1) Pejabat yang berhak menggunakan stempel jabatan sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 huruf a adalah Bupat/Wakl Bupat dan Ketua/Wakl Ketua DPRD. (2) Pejabat yang berhak menggunakan stempel perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 huruf b melput Kepala SKPD, Kepala Lembaga Lannya, Kepala UPT atau pejabat yang dber wewenang d lngkungan Pemerntah Kabupaten Padtan. t j Pasal 48 Perangkat daerah Kabupaten Pactan yang berhak menggunakan stempel perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 40 huruf b melput: a. Sekretarat Daerah; b. Sekretarat DPRD; c. Dnas Daerah; d. Lembaga Tekns Daerah; e. Kecamatan; f. Kelurahan; dan g. Lembaga lannya. ; Pasal 49 stempel untuk naskah dnas menggunakan tnta berwama ungu dan dbubuhkan pada bagan kr tandatangan pejabat yang menandatangan naskah dnas. Bagan Keempat j Kewenangan Pemegang dan Penympan Stempel \ Pasal 50 (1) Kewenangan pemegang dan penympan stempel jabatan untuk naskah dnas dlakukan oleh unt yang membdang urusan

21 ketatausahaan pada Sekretarat Daerah untuk Bupat dan Sekretarat DPRD untuk ketua DPRD. (2) Kewenangan pemegang dan penympan stempel perangkat daerah dlakukan oleh unt yang membdang urusan ketatausahaan pada setap SKPD. (3) Unt yang membdang urusan ketatausahaan sebagamana dmaksud pada ayat (1) dan ayat (2) bertanggung jawab atas penggunaan stempel. (4) Penunjukan pejabat pemegang dan penympan stempel sebagamana dmaksud pada ayat (3) dtetapkan dengan keputusan kepala SKPD.! BAB V KOP NASKAH DNAS \ Bagan Kesatu \ Jens Pasal 51 Jens kop naskah dnas dl lngkungan pemerntah daerah terdr atas: a. Kop naskah dnas jabatan; dan b. Kop naskah dnas perangkat daerah. j Bagan Kedua Bentuk dan s : Pasal 52 (1) Kop naskah dnas jabatan sebagamana dmaksud dalam Pasal 51 huruf a, untuk Bupat/Waldl Bupat menggunakan: a. Lambang negara berwama kunng emas dan dtempatkan dbagan tengah atas untuk naskah dnas dalam bentuk dan susunan produk hukum; b. Lambang negara berwama kunng emas dan dtempatkan dbagan tengah atas serta alamat nomor telepon, nomor ^kslmle, web ste, e-mal dan kode pos dtempatkan dbagan tengah bawah untuk naskah dtnas dalam bentuk dan susunan surat. (2) Kop naskah dnas jabatan sebagamana dmaksud Pasal 51 huruf a, untuk KetuaA/Vakl Ketua DPRD, memuat nama Dewan Perwakllan Rakyat Daerah Kabupaten. alamat, nomor telepon,faksmle,webste, e-mal dan kode pos dan lambang daerah berwama d srs kr atas. (3) Kop naskah dnas perangkat daerah kabupaten memuat sebutan Pemerntah Kabupaten, Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, alamat, nomor telepon, nomor fakslmle, webste, e-mal, kode pos, dan menggunakan lambang daerah berwama pada bagan kr atas. (4) Kop naskah dnas UPT memuat sebutan Pemerntah Kabupaten, nama SKPD, nama UPT yang bersangkutan, alamat, nomor telepon, fakslmle, webste, e-mal, dan kode pos, dan menggunakan lambang daerah berwama pada bagan kr atas. (5) Kop naskah dnas kecamatan memuat sebutan Pemerntah Kabupaten, nama kecamatan, alamat, nomor telepon, nomor fakslmle, webste, e-mal, kode pos dan menggunakan lambang daerah berwama pada bagan kr atas. (6) Kop naskah dnas kelurahan memuat sebutan Pemerntah Kabupaten, nama Kecamatan, nama Kelurahan. alamat, nomor telepon, nomor fekslmlle, webste, e-mal, kode pos dar menggunakan lambang daerah berwama pada bagan kr atas.

22 [ 1 Bagan Ketga Penggunaan \ Pasal 53 (1) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 52 ayat (1), dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh Bupatl/Wakll Bupat. (2) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 52 ayat (2) dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh Ketua/Wakl Ketua DPRD. (3) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 52 ayat (3), dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh kepala SKPD, lembaga lannya atau pejabat an yang dtunjuk. (4) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 52 ayat (4), dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh Kepala UPT yang bersangkutan atau pejabat lan yang dtunjuk. (5) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud datam Pasal 52 ayat (5), dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh camat yang bersangkutan atau pejabat lan yang dtunjuk. (6) Kop naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Pasal 52 ayat (6), dgunakan untuk naskah dnas yang dtandatangan oleh lurah yang bersangkutan atau pejabat an yang dtunjuk. ; BAB V SAMPUL NASKAH DNAS Bagan Kesatu Jens Pasal 54 f Jens sampul naskah dnas dl lngkungan Pemerntah Daerah terdr atas: a. Sampul naskah dnas jabatan; dan b. Sampul naskah dnas perangkat daerah. t Bagan Kedua Bentuk. Ukuran dan 1st 1 Pasal 55 r Sampul naskah dnas jabatan dan sampul naskah dnas perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 54 berbentuk empat perseg panjang. Pasal 56 (1) Ukuran sampul naskah dnas jabatan dan sampul naskah dnas perangkat daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 54 melput: a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lobar 30 cm; b. Sampul folo/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lobar 25 cm; c. Sampul setengah folo dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm; dan d. Sampul seperempat folo dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar : 14 cm. (2) Jens kertas sampul naskah dnas sebagamana dmaksud pada ayat (1) menggunakan kertas casng dengan wama: a. Puth untuk sampul naskah dnas jabatan sebagamana dmaksud Pasal 54 huruf a; dan

23 b. Coklat untuk sampul naskah dnas perangkat daerah sebagamana dmaksud Pasal &4 huruf b. ; Pasal 57 (1) Sampul naskah dnas jabatan BupatAVakl Bupat bers lambang negara benvama kunng emas dan nama jabatan dan alamat, nomor telepon, fakslmle, e-mal, webste, dan kode pos d bagan tengah atas. (2) Sampul naskah Jabatan ketua/wakl ketua DPRD, memuat Dewan Perwakllan Rakyat Daerah Kabupaten, alamat, nomor telepon, fakslmle. e-mal, webste, kode pos dbagan tengah atas dan lambang daerah benvama d bagan pojok kr atas. (3) Sampul naskah dnas perangkat daerah bers nama Pemerntah Kabupaten, nama SKPD yang bersangkutan, alamat, nomor telepon, fakslmle. e-mal, webste, kode pos dbagan tengah atas dan lambang daerah berwama d pojok kr atas (4) Sampul naskah dnas UPT bers nama Pemerntah Kabupaten, nama SKPD dan UPT yang bersangkutan dan alamat, nomor telepon, faksmle, e-mal, webste, kode pos dbagan tengah atas dan lambang daerah berwama dl pojok kr atas. J BAB X PAPAN NAMA Bagan KesabJ Jens j Pasal 58 Jens papan nama dl lngkungan Pemerntah Daerah terdr atas: a. Papan nama Kantor Bupat; dan b. Papan nama perangkat daerah; dan c. Papan nama UPT. Bagan Kedua Bentuk. Ukuran, s Pasal 59 Papan nama d lngkungan Pemerntah Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 58 bertentuk empat perseg panjang. 4 Pasal 60 Ukuran papan nama dl lngkungan Pemerntah Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 58 dsesuakan dengan besar bangunan. Pasal 61 (1) Papan nama d lngkungan Pemerntah Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 58 huruf a bers tulsan Kantor Bupat, alamat nomor telepon dan kode pos. (2) Papan nama d lngkungan Pemerntah Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 58 huruf b bers tulsan Pemerntah Kabupaten dan nama SKPD yang bersangkutan. alamat nomor telepon serta kode pos. }

24 t (3) Papan nama d lngkungan Pemerntah Daerah sebagamana dmaksud dalam Pasal 58 huruf c bers tulsan Pemerntah Kabupaten, nama SKPD dan UPT yang bersangkutan, alamat, nomor telepon serta kode pos. Bagan Ketga Bahan Dasar Pasal 62 (1) Jens bahan dasar papan nama d lngkungan Pemerntah Kabupaten. sebaga berkut: a. Dbuat dar bahan kayu/plat seng; atau b. Dbuat dar bahan baton dengan lapsan marmer atau keramk dan grant. (2) Wama papan nama puth dengan tulsan wama htam atau menyesuakan dengan ukuran huruf 1:2. 4 t Bagan Keempat ; Penempatan Pasal 63 Papan nama kantor perangkat daerah dtempatkan pada tempat yang strategs, mudah dlhat dan seras dengan letak dan bentuk bangunannya. j Pasal 64 Bag beberapa kantor SKPD yang berada dl bawah satu atap atau satu kompek, dbuat dalam satu papan name yang bertulskan semua nama SKPD. BABX PERUBAHAN. DAN PENCABUTAN j Pasal 65 (1) Perubahan dan pencabutan naskah dnas sebagamana dmaksud dalam Bab n dlakukan dengan bentuk dan susunan naskah dnas yang sejens. (2) Pejabat yang menandatangan naskah dnas sebagamana dmaksud pada ayat (1) dlakukan oleh pejabat yang menetapkan, mengeluarkan atau pejabat datasnya. BABX PELAPORAN \ Pasal 66 Bupat melaporkan pelaksanaan tata naskah dnas d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan kepada Gubenur Jawa Tmur.

25 \ BAB X PEMBNAAN DAN PENGAWASAN ; Pasal 67 Bupat melakukan pembnaan dan pengawasan penyelenggaraan naskah dnas d lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. \ BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 68 Bentuk dan susunan naskah dnas. penempatan a.n. u.b, u.p, Pt, Plh, dan PJ, paraf, bentuk. ukuran dan s stempel, kop naskah dnas. sampul naskah dnas dan papan nama sebagamana dmaksud dalam Bab, V, V, V, V, V, dan X tercantum dalam Lampran Peraturan n Pasal 69 t Dengan berlakunya Peraturan Bupat n, maka Peraturan Bupat Pactan Nomor 191 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. sebagamana telah dubah dengan Peraturan Bupat Pactan Nomor 13 Tahun 2008 dcabut dan dnyatakan tdak berlaku. j Pasal 70 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. t \ Dtetapkan dl Pactan! Pada tanggal, - V BUPAT PACTAN NDARTATO! 1 t

26 ' BAB X 1 PEMBNAAN DAN PENGAWASAN \ Pasal 67 f Bupat melakukan pembnaan dan pengawasan penyelenggaraan naskah dnas dl lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan. BAB X \ KETENTUAN PENUTUP 1 Pasal 68 Bentuk dan susunan naskah dnas, penempatan a.n, u.b, u.p, Pt, Plh, dan PJ, paraf, bentuk, ukuran dan s stempel, kop naskah dnas, sampul naskah dnas dan papan nama sebagamana dmaksud dalam Bab, V, V, V, V, V, dan X tercantum dalam Lampran Peraturan n Pasal 69 t Dengan berlakunya Peraturan Bupat n, maka Peraturan Bupat Pactan Nomor 191 Tahun 2005 tentang Pedoman Tata Naskah Dnas d Lngkungan Pemerntah Kabupaten Pactan, sebagamana telah dubah dengan Peraturan Bupat Pactan Nomor 13 Tahun 2008 dcabut dan dnyatakan tdak berlaku. Pasal 70 Peraturan Bupat n mula berlaku pada tanggal dundangkan. Agar setap orang mengetahunya, memerntahkan pengundangan Peraturan Bupat n! dengan penempatannya dalam Berta Daerah Kabupaten Pactan. Dtetapkan d Pactan Pada tanggal, Dundangkan d Pactan j Pada tanggal 21 Nopember2011 SEKRETARS DAERAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Cap.ttd NDARTATO r. MULYONO. MM <y Pembna Utama Madya " NP BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 2011 NOMOR 34

27 LAMPRAN: PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR : TAHUN 2011 \ TANGGAL : ^f - t BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DNAS, PENEMPATAN a.n, u.b, u.p. Pt, Plh, dan PJ, PARAF. PENANDATANGANAN, BENTUK, UKURAN DAN S STEMPEL, KOP NASKAH DNAS, SAMPUL NASKAH DNAS DAN PAPAN NAMA A. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DNAS. 1. Peraturan Daerah a. Pengertan Peraturan Daerah adalah naskah dnas yang berbentuk Peraturan Perundangundangan, yang mengatur urusan otonom daerah dan tugas pembantuan untuk mewujudkan kebjaksanaan baru, melaksanakan Peraturan Perundang-undangan yang lebh tngg dan menetapkan sesuatu organsas dalam lngkungan Pemerntah Daerah yang dtetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakllan Rakyat Daerah. b. Susunan : 1) Peraturan Daerah terdr atas: a) Kepala Peraturan Daerah b) Pembukaan c) s Peraturan Daerah d) Bagan akhr Peraturan Daerah 2) Penjelasan fomnat sebagamana butr a adalah sebaga berkut: a) Kepala Peraturan Daerah terdr atas: aa. Tulsan "PERATURAN DAERAH"; bb. Nomor dan Tahun; CO. Nama Peraturan Daerah; b) Pembukaan Peraturan Daerah terdr atas: aa. Tulsan "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa'; bb. Tulsan "Bupat Pactan"; cc. Konsderan Menmbang dan Mengngat; dd. Dengan persetujuan bersama DPRD dan Bupat Pactan; ee. Judul [ Dalam konsderan memuat pertlmbangan-pertlmbangan, motlvas, tujuan yang akan dcapa dan Peraturan Perundang-undangan yang djadkan dasar hukum dtetapkannya Peraturan Daerah tersebut. c) s Peraturan Daerah terdr atas: aa. Bab-bab; Bab-bab dapat dbag menjad bagan-bagan dan bagan dapat dbag dalam paragraf. bb. Pasat-pasal; Pasal-pasal dapat dbag menjad ayat-ayat. d) Bagan akhr Peraturan Daerah terdr atas: aa. Sebelah kanan bagan bawah : - Nama tempat dtetapkan ; - Tanggal, Bulan dan Tahun dtetapkan ; - Nama Jabatan; - Tanda tangan pejabat; - Nama jelas; - Stempel jabatan. bb. Dl bawah sebelah dr berturut-turut dtuls : - Dundangkan dalam Lembaran Daerah ; - Menyebutkan Nomor, Tahun dan Ser; - Tanggal dundangkan;

28 Contoh 5: papan nama SKPD yang terletak satu atap / satu kompleks perkantoran PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN 1. SEKRETARAT DAERAH 2. BAPPEDA & PM 3. BKD 4. DPPKA 5. SATPOLPP Jl. Nomor Pactan (Kode Pos) Telp. (0357) BUPAT PACTAN NDARTATO

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN20IO TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN20O TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DNAS D UNT LAYANAN PENGADAAN (ULP) ; KABUPATEN PACTAN \ \ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' BUPAT PACTAN, Menmbang : a.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN ' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 45 TAIIUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN ' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 45 TAIIUN 2010 TENTANG TAUN 200 BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 45 TAUN 200 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DNAS D UNT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONK j KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIMUR. ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2014 i TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIMUR. ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2014 i TENTANG BUPAT PACTAN PROVNSl JAWA TMUR ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 9 TAHUN 204 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 34 TAHUN 20 TENTANG TATA NASKAH DNAS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACriAN. PERATURAN BUPATI PACITAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN t NOHOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG PEDOBSAN PENANGANAN PENGADUAN NTERNAL {WHSTLEBLOWER STSTEM ATAS TNDAK PDANA KORUPS D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN 1 DENGAN RAHBAT

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN PACITAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR S TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKAS DANA DESA KABUPATEN PACTAN ( DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Bahwa dalam rangka tertb

Lebih terperinci

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN

BUEAn PACriAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACITAN BUEAn PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAAN TUGAS, FUNGS DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang: a. bahwa dengan bcrlakunya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 3^ TAHUN 2012 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, ' Menmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYELENGGARAAN PEMERNTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menmbang Mengngat

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN, PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR A? TAHUN TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN 1.. \ ' BUPAT PACTAN, PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR A? TAHUN 2006 TENTANG 1 TATA KEARSPAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk mewujudkan tertb admnstras dan ( penyeragaman

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 289 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN

I PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013 BUPATI PACITAN BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN PACTAN TAHUN 2013 BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 26

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PETUNJuk PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRBUS TEMPAT REKREAS DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBITAN IZIN TRAYEK, IZIN INSIDENTIL DAN REKOMENDASI BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENERBTAN ZN TRAYEK, ZN NSDENTL DAN REKOMENDAS DENGAN RAHBAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : bahwa guna

Lebih terperinci

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

^ PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR : 21 TAHUN 2008 TEIVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HIBAH r V t \ T ^ PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR : 2 TAHUN 2008 TEVTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA HBAH BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 42 ayat () Peraturan Menter Dalam Neger Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN. ; PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR: 3g TAHUN 2010 TENTANG JENJANG NLA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I

BUPATI PACITAN TENTANO PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 3g TAHUN 2012 TENTANO PENTELENGGARAAN PENDDKAN NKLUSF D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang a. bahwa peseta ddk yang memlk

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG 1 [ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 1 AGUSTUS 2011 NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG : TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SUKABUMI Sekretariat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN BUPAT PACTAN! PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERAN PENGURANGAN, KERNGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRBUS PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menlmbang

Lebih terperinci

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

f BUPATI PACTEAN \ PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG f BUPAT PACTEAN \ PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 2 TAHUN 202 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN NFORMAS DAN DOKUMENTAS D LNGKUNGAN PEMERNTAHAN DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA <

i PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA < PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 93 TAHUN 2011 : ' TENTANG!. TATA CARA PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA BUPATI PACITAN Menmbang:

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG s BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR 15 TAHUN 20U TENTANG PERUBAHANKEDUAATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORD[NATOR BlDANG POLITlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA . MENTER KOORD[NATOR BlDANG POLTlK, HUKUM DAN KEAMANAN REPUBLK NDONESA PERATURAN MENTER KOORDNATOR BDANG POLTK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER-07 MENKO/POLHUKAM/1212011 TEN-TANG ORGANSAS DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT

BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT BUPATI RIALUKU TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 13 TAHUN2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAIAN TUGAS. FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN I KABUPATEN PACITAN BUPAT PACTAN s PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMORTAHUN 2007 \ TENTANG URAAN TUGAS. FUNGS DAN TATA KERJA DNAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PACTAN > DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA \ BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSl JAWA TIIHUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 43 TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 205 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

-1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA -1- GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka efisiensi

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIHUR. PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR;i-i Jl TAHUN 2014 TENTANG J BUPAT PACTAN PROVNS JAWA THUR PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR;- Jl TAHUN 204 TENTANG TATA CARA PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK BUM DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHBfAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN t PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 17 TAHUN 2001 [ TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : bahwa untuk meaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA!

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN ; NOMOR 8 TAHUN 2001 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA! PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN ; NOMOR 8 TAHUN 200 ; TENTANG SUSUNAN ORGANSAS DAN TATA KERJA! PEMERNTAH DESA t DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA. BUPAT PACTAN ESA Menmbang : a,

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATACARA PERHITUNGAN DAN PENYALURAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH KABUPATEN PACITAN KEPADA PEMERINTAH DESA t T

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG - 1 - BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN. j PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN j PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 32 TAHUN 2011 f! TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PUBLK DAN STANDAR OPERASONAL PROSEDUR PADA PEMERNTAH DAERAH ; KABUPATEN PACTAN DENGAN RAMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^ TAIlUN 20II. KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAIlUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAIIMAT TUIIAN YANG MAMA ESA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR ^ TAlUN TENTANG KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDAAN TAlUN ANGGARAN DENGAN RAMAT TUAN YANG MAMA ESA ; BUPAT PACTAN, Menlmbang : a. bahwa guna melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

F. Surat Edaran G. Surat Biasa H. Surat Keterangan I. Surat Perintah J. Surat Ijin K. Surat Perjanjian L.

F. Surat Edaran G. Surat Biasa H. Surat Keterangan I. Surat Perintah J. Surat Ijin K. Surat Perjanjian L. 1 DAFTAR ISI 1. BAB. I Ketentuan Umum... 7 2. BAB. II Azas Tata Naskah Dinas... 11 3. BAB. III Naskah Dinas... 15 4. BAB. IV Penggunaan dan Kewenangan atas Nama, Untuk Beliau, Pelaksana Tugas, Pelaksana

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012

I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 f BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR..I.L.. TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KLINIK PENGELOLA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, Menmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN PACITAN \. J 1 1! BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MNMAL BDANG PENDDKAN D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA j BUPAT PACTAN 'j Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i

! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 i BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR ^2) TAHUN 2011 ' TENTANG PERUBAHANKETIGAATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI

WALIKOTA DUMAI PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI WALIKOTA DUMAI PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENDELEGASIAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka tertib

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR \2. TAHUN 2012 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR \2. TAHUN 202 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACTAN NOMOR 8 TAHUN 20 TENTANG RETRBUS TEMPAT PELELANGAN KAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA ' BUPAT

Lebih terperinci

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam upaya meningkatkan tertib

Lebih terperinci

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG 1 BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BATANG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BATANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU

PERATURAN BUPATI BERAU - 1 - PERATURAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR A I TAHUN 2011 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR A TAHUN 20 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 22 TAHUN 200 TENTANG RETRBUS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA t BUPAT PACTAN* Menmbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESUNGGUHAN DAN JAMINAN REKLAMASI I PERTAMBANGAN UMUM BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMNAN KESUNGGUHAN DAN JAMNAN REKLAMAS PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang Mengngat a. bahwa guna mendukung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 110 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 110 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 110 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG BUPATI LUMAJANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 90 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAIIMATTUIIAN YANG MAMA ESA

DENGAN RAIIMATTUIIAN YANG MAMA ESA BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN } NOMOR 3 TAHUN 2011 f \ TENTANG PETUNJUK PENERMAAN BAG ASL PAJAK BUM DAN BANGUNAN (PBB), MGAS DAN NON MGAS BAGAN KABUPATEN PACTAN KEPADA PEMERNTA DESA/KELURAAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang Mengingat a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011

BUPATI PACITAN ; PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 59 TAHUN 2011 BUPAT PACTAN ; PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KUALTAS AR DAN PENGENDALAN PENCEMARAN AR! D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN Menmbang : a. bahwa

Lebih terperinci

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012

j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 j! BUPATI PACITAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2012 ' TENTANG KUALITAS PIUTANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2009

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2009 BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA 4 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 660/HK/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA BARANG PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA } BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN j NOMOR 1 ^. TAHUN 2009 TENTANG PARTSPAS MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR D KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN. Menmbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN, BUPAT PACrAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR TAHUN 2012 1 TENTANG PEMERKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. ^ bahwa dalam rangka untuk mcnsap sagakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 1971, Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i

Mcnimbang. Mengingat. Menetapkan. i i Mcnmbang Mengngat Menetapkan PERATURAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER I HASIL HUTAN KAYU (luiphhk ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 044 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

SALINAN SESUAI ASLINYA

SALINAN SESUAI ASLINYA SALINAN SESUAI ASLINYA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

\ PERATURAN BUFATf PACITAN ; NOMOR ^ TAHUN 2009

\ PERATURAN BUFATf PACITAN ; NOMOR ^ TAHUN 2009 BUPATI PACITAN \ PERATURAN BUFATf PACITAN ; NOMOR ^ TAHUN 2009 \ TENTANG PAKAIAN DINAS KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA UNIT PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL FEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

Lebih terperinci

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH

BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BUEAn PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOHOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA,. BUPATI PACITAN, Menlmbang : a. bahwa barang mlk Daerah

Lebih terperinci

\ BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR XS TAHUN 2013 i TENTANG

\ BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN j NOMOR XS TAHUN 2013 i TENTANG \ BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR XS TAHUN 203 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM DENGAN RAHHAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN. t Menmbang

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PACITAN PEMERNTAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN PERATURANjDAERAH- KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN NOMOR 1 TAHUN 1934 - = TENTANG ; POLA DASAR PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TNGKAT PACTAN TAHUN 1994/1995-1998/1999

Lebih terperinci

NOMOFT io renurt 2P1l

NOMOFT io renurt 2P1l BUPAT KATNGAN PERATURAN BUPAT KATNGAN ') NOMOFT o renurt 2P1l TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN NFRASTRUKTUR DAERAH (DPPD) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN R*HTUNT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006

BUPATI PACITAN. PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006 BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR g TAHUN 2006 ' TENTANG PENETAPAN BESARNYA PREMI ASURANSI KESEHATAN BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH! KABUPATEN PACITAN > BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan

GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH, Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2O2 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVNS JAWA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH ; KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 I TAHUN 2010

BERITA DAERAH ; KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 I TAHUN 2010 < BERITA DAERAH ; KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 I TAHUN 2010 ; PERATURAN NOMOR 6A TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA I T Menmbang

Lebih terperinci