MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8
|
|
- Doddy Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MORFOLOGI TUMBUHAN TEMA 8 Dosen Pengampu : Dr. Siti Ramdiah, M.Pd. Semester : 2 (Dua) Kelompok 7 : Aulia Mahfuzah : Muthaharoh : Yenni Rama Savitri : SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI BANJARMASIN 2015
2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita baginda rasul Muhammad SAW. Seiring doa mengucapkan Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami mengenai makalah morfologi tumbuhan mengenai ALAT PERKEMBANGBIAKAN BUNGA. Selain itu, kami berterima kasih kepada ibu Dr. Siti Ramdiah, M.Pd yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Kami berharap untuk kedepannya makalah ini dapat bermanfaat. Dan kami mohon maaf apabila ada kekurangan pada makalah ini apabila ada kesalahan dalam penulisan. Dengan itu kami harap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata kami sampaikan terima kasih. Banjarmasin, 30 April 2015 Penyusun
3 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbedabeda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka akan dibahas rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagian-bagian bunga 2. Kelamin bunga 3. Simetri pada bunga 4. Letak Daun-daun Dalam Kuncup
4 BAB II PEMBAHASAN A. Bagian bagian bunga Bunga pada umumnya mempunyai bagian bagian berikut : a. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga. b. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruasruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran. c. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang msih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat ang masih jelas. Biasanya hiasan bung dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu llingkaran. Jadi bagian-bagian hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran : 1. Kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, dan sewaktu bunga msih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepala). Daun-daun kelopak pada bunga dapat berlekatan satu sama lain, dapat pula terpisah-pisah. 2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas jumlah daun mahkota (petala), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak apat berlekatan atau tidak. Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), misalnya pada patikan (Euphorbia hirta L.), atau hiasan bunga tadi tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya, dengan lain perkataan kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya. Hiasan bunga yang demikian sifatnya dinamakan : tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala), misalnya pada kembang sungsang (Glorisa superb L.), lilia gereja (Lilium longiflorum Thunb.).
5 d. Alat-alat kelamin jantan (androecium) bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga benang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran ada pula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya yang mandul berbentuk lembaran-lembaran menyerupai daun-daun mahkota. e. Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas satu daun buah. Kalau ada beberpa daun buah, maka biasanya semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak diperhitungkan), maka bunga dapat dibedakan dalam : 1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completusl), yang dapat terdiri atas : 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah. Bunga yang bagianbagiannya tersusun dalam 4 lingkaran dikatakan : bersifat tetrasiklik, dan jika bagianbagiannya tersusun dalam 5 lingkaran : pentasiklik. 2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletes), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis). Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya, seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak lengkap pula. B. Kelamin bunga Seperti telah diuraikan di atas, bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin dan justru alat-alat itulah yang sesungguhnya merupakan bagian bunga yang terpenting. Karena dengan adanya alat-alat tersebut dapat kemudian dihasilkan alat-alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang membedakan : a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphrodites), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, karena biasanya pun
6 jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya bunga terung (Solanum melongena L.). Ditunjukkan dengan lambang : b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam : 1. Bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanppa putik, misalnya bunga jagung yang terdapat dibagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali ditunjukkan dengan lambang : 2. Bunga betina (flos feminimeus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari, melainkan hanya putik saja, misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina ditunjukkan dengan lambang : 3. Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupu putik, misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga matahari (Helianthus anuus L.). Penelitian mengenai jenis kelamin bunga, menunjukkan bahwa satu batang tumbuhan misalnya sebatang tanaman jagung, dapat memperlihatkan dua macam bunga, yaitu bunga jantan yang tersusun sebagai Bulir majemuk pada ujung tanaman dan bunga betina yang tersusun sebagai tongkol dan terdapat dalam ketiak-ketiak daunnya. Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, orang membedakan tumbuhan yang : a. Berumah satu (monoecus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan), misalnya jagung (Zea mays L.), mentimun (Cucumis sativus L.), jarak (Ricinus communis L.), b. Berumah dua (dioecus), jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, artinya ada individu yang hanya mendukung bunga jantan saja, dan ada individu yang hanya mendukung bunga betina saja misalnya salak (Zalacca edulis Reinw.), c. Poligam (polygamus), jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama, misalnya pada papaya (Carica papaya L.). Biasanya poligami dimaksud untuk menunjukkan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tadi yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua. Suatu contoh telah diberikan mengenai hal itu pada tumbuhan papaya. Disamping contoh tersebut masih ada kemungkinan lain mengenai letak bunga pada tumbuhan yang dianggap bersifat poligam. - Gynodioecus: jika pada suatu individu hanya terdapat bunga betina saja, sedang pada individu lain bunga banci. Gejala ini terdapat pada berbagai jenis tumbuhan yang berbunga berbibir (labiatae)
7 - Androdioecus: jika pada individu yang satu hanya terdapat bunga jantan saja, sedang pada yang lain terdapat bunga banci, misalnya pada Dryas octopetala. - Monoeco-polygamus: jika pada satu individu terdapat bunga jantan, betina dan bunga banci bersama-sama, misalnya pada bunga papaya (Carica papaya L.) - Gynomonoecus: jika pada satu individu terdapat bunga betina dan bunga banci bersama-sama. - Trioecus atau trioeco-polygamus: jika bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci masing-masing terdapat terpisah pada individu yang berlainan. Pembagian Tempat Antara Bagian Bunga Yang Satu Dengan Bagian Yang lain Dalam uraian pendahuluan mengenai bunga telah diterangkan,bahwa bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun (kelopak, mahkota, benang sari, dan daun buah) dapat kita jumpai dalam susunan yang berbeda-bedab,yaitu : - Terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiral (acylis), misalnya bunga cempaka (Michelia champaca L.) - Berkarang, melingkar (cyclis), jika daun-daun kelopak, benang-benang sari, dan daundaun buah, masing-masing tersusun dalam suatu lingkaran, misalnya bunga terung (Solanum melongena L.), - Campuran (hemicylis),yaitu jika bagian-bagian bunga tadi ada yang duduk berkarang,sedang sebagian lain duduk terpencar, misalnya bunga sirsat (Annona muricata L.) Dalam hubunganya dengan letak bagian-bagian bunga itu selanjutnya dengan penelitian yang seksama masih dapat ditemukan kenyataan berikut. Jika bagian-bagian bunga tadi duduknya berkarang,dan setiap lingkaran memuat bagian bunga yang sama jumlahnya, misalnya ada 3 daun kelopak, 3 daun mahkota, 2lingkaran benang sari yang masing-masing memuat 3 benang sari,dan 3 daun buah. Maka letak bagianbagian tadi pada bunga dapat : a. Berseling (alternatio), yaitu jika bagian-bagian suatu lingkaran terletak di antara dua bagian lingkaran dibawahnya atau diatasnya. b. Berhadapan atau tumpang tindih (superpositio). Jika masing-masing bagian dalam setiap lingkaran berhadapan satu sama lain.
8 C. Simetri Pada Bunga Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh. Tumbuhan (batang, daun, maupun bunga),jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian. Sedemikian rupa, sehingga kedua bagian itu saling dapat menutupi. Jadi, seandainya bidang itu kita jadikan tempat untuk melipat. Maka benda tadi dapat dijadikan suatu benda yang setangkup atau simetris. Dapat pula dikatakan demikian : bidang pemisah tadi dianggap merupakan sebuah cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan cermin bagian yang lainnya. Bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi, dinamakan bidang simetri. Bunga sebagai suatu bagian tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai sifat tersebut di atas, dan bertalian dengan simetri itu dapat dibedakan bunga yang : a. Simetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga,misalnya bunga tasbih (Canna hybrid Hort.) b. Setangkup tunggal (monosimetris atau zygomorphus), jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian yang setangkup. Sifat ini biasanya ditunjukkan dengan lambang (anak panah) Bergantung pada letaknya bidang simetri, bunga yang setangkup tunggal dapat dibedakan lagi dalam 3 macam : 1. Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median, misalnya buga telang (Clitoria ternatea L.) 2. Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median, dan tegak lurus pula pada arah vertical,misalnya bunga Corydalis. 3. Setangkup miring, jika bidang simetrinya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil (lebih besar ) dari 90 derajat, misalnya bunga Kecubung (Datura metel L.) c. Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula dikatakan setangkup ganda, yait bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut ua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain,misalnya bunga Lobak (Raphanus sativus L.) dan bunga tumbuhan lain yang sesuku (Cruciferace). d. Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris,regularis,atau actinomorphus), yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga lilia gereja (Lilium longiflorum Thunb.). Bunga yang beraturan seringkali ditunjukkan dengan lambang * (bintang).
9 D. Letak Daun-daun Dalam Kuncup Baik dalam kuncup daun maupun dalam kuncup bunga, bagian-bagiannya yang berupa daundaun itu terletak sedemikian rupa, hingga bagian tumbuhan yang bersangkutan dapat dijadikan tanda pengenal. Mengenai keadaan daun daun akan kuncup itu dapat dibedakan dua hal yaitu : A. Pelipatan Daun daun itu dalam kuncup (vernatio) B. Letak daun daun dalam kuncup terhadap daun daun lainnya (aestivatio) Berikut akan diuraikan bagaimana keadaan bagian bagian bunga, khususnya mengenai kelopak dan mahkota nya, sewaktu bunga dalam masihkeadaan kuncup. a. Pelipatan (vernatio) daun daun kelopak dan mahkota Pada bunga yang masih kuncup keadaan daun daun kelopak dan mahkota terdapat macammacam pelipatan dapat disebut : 1. Rata (vernatio plana), jika daun daun dalam kuncup tidak memperlihatkan suatu lipatan, tetapi rata 2. Terlipat kedalam sepanjang ibu tulang nya (Terlipat kearah adaxial), (vernatio conduplicata atau vernatio duplicate) 3. Terlipat sepanjang tulang tulang cabangnya (vernatio Plicata) 4. Terlipat tidak beraturan (vernatio corrugativa) 5. Tergulung kedalam menurut proses bujur (vernatio involuta) 6. Tergulung keluar menurut proses bujur (vernatio Revoluta) 7. Tergulung kesatu arah menurut proses bujur (vernatio Convoluta) 8. Tergulung kedalam menurut proses lintang (vernatio circinatim involuta) 9. Tergulung keluar menurut proses lintang (vernatio circinatim revolute) 10. Terlipat kebawah dan kedalam (vernatio inclinata) 11. Terlipat menurut proses lintang keluar (vernatio reclinata) b. Letak daun daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya (aestivatio) Mengenai hal ini pun ada bermacam-macam susunan,diantaranya yang serig kita jumpai ialah : 1. Terbuka (aperta), jika tepi daun daun kelopak atau mahkota tidak bersentuhan sama sekali satu sama lain. 2. Berkatup (valvata), jika tepi daun daun kelopak atau mahkota saling bertemu (bersentuhan) tetapi tidak berlekatan 3. Berkatup dengan tepi melipat ke dalam (induplicativa) 4. Berkatup dengan tepinya melipat keluar (reduplicativa)
10 5. Menyirap, tapi saling menutupi seperti susunan genting atau sirap (imbricata). Susunan daun daun kelopak atau daun daun mahkota yang saling menutupi ini dapat lagi dibedakan dalam : a. Yang terpuntir ke satu arah (convolute atau contorta), yaitu jika letak daun daun kelopak atau mahkota seakan akan terpuntir, yang menurut arah putarnya dapat dibedakan lagi dalam : - Terpuntir ke kiri (sinistrosum contortus), jika arah putaran sesuai dengan arah jarum jam, sehingga tapi yang sebelah kiri yang selau di bagian atas menutupi tepi kanan sesamanya - Terpuntir ke kanan (Dextrorsum contortus), jika arah putaran sesuai dengan arah putaran jarum jam, sehingga dengan demikian tepi kananlah yang selalu di bagian atas menutupi tepi kiri sesamanya Jika arah putaran sesuai dengan arah putaran daun (mengikuti spiral genetik), disebut: autotrop, jika tidak dinamakan: heterotrop. b. mengikuti rumus 2/5 (quincuncialis), jika arah putaran tadi menyebabkan letak daun daun kelopak atau mahkota seperti duduk daun yang mengikuti Rumus 2/5. Dalam hal ini biasanya lalu terdapat dua daun sama sekali diluar (no. 1 dan 2), dua daun sama sekali di dalam (4 dan 5), dan satu daun yang tepinya satu di sebelah luar dan tepi lainnya di sebelah dalam. c. Kohlearis (cochlearis), mengikuti garis spiral pada rumah siput, jika pada bunga dengan 5 daun kelopak atau lima daun tajuk: 1 daun sama sekali di luar, 1 daun sama sekali di dalam, sedang yang 3 lainnya tepi yang satu di luar dan tepi yang lainnya di dalam. Susunan yang kohleat ini dapat dibedakan lagi dalam: - Kohlearis visinal atau kohlearis berdekatan (cochlearis paratact), jika daun yang sama sekali di dalam letaknya lansung berbatasan dengan daun yang sama sekali di luar - Kohlearis distal atau kohlearis berjauhan (cochlearis apotact), jika daun yang sama sekali diluar dan yang sama sekali di dalam tidak langsung berbatasan, tetapi diantaranya di dalam. Seterusnya mengenai susunan kohlearis ini dapat di sebut lagi perbedaan menurut letak daun yang paling luar terhadap sumbu pokok, yaitu: - Kohlearis turun, jika daun yang paling luar letaknya dekat dengan sumbu pokok (adaxial) - Kohlearis naik, jika yang paling dekat dengan sumbu pokok daun yang paling dalam, sedangkan daun yang paling luar menjauhi sumbu pokoknya (abaxial).
11 Susunan daun daun kelopak dan daun daun mahkota dengan tepi yang saling menutupi dapat di bedakan lagi menurut asli atau tidaknya susunan yang demikian tadi. Dalam hubungan ini orang lalu membedakan: a. Susunan yang etop (eutopus), artinya:letak daun daun kelopak/mahkota yang saling menutupi itu memang sesuai dengan urut-urutan pembentukannya, jadi sifat itu merupakan sifat yang asli b. Susunan yang metatop (mentatopus), jika letak daun daun kelopak/mahkota yang saling menutupi itu merupakan akibat adanya perubahan perubahan pada susunan yang asli. Susunan yang etop masih banyak dijumpai pada susunan daun daun kelopak, sedang pada daun daun mahkota kemungkinan letak yang metatop lebih besar, karena menurut urutannya mahkota tersebut lebih kemudian, sehingga letaknya dipengaruhi oleh bagian-bagian bunga yang sudah ada (terbentuk lebih dahulu). Contoh Bunga : Contoh Bunga Cempaka Contoh Bunga Matahari Contoh Bunga Lobak Contoh Bunga Corydalis
12 Contoh Bunga Telang Contoh Bunga Sirsat Contoh Bunga Terung Contoh Bunga Kecubung Contoh Bunga Jarak Contoh Bunga Lilia Gereja
13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bunga memiliki bagian-bagian yaitu: Tangkai bunga, Dasar bunga, Hiasan bunga yang tardiri dari kelopak dan mahkota bunga Alat kelamin jantan dan betina yang berupa putik dan benang sari. Bunga dapat digolongkan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. bunga dikatakan lengkap apabila memiliki semua bagian-bagian bunga, namun bunga tak lengkap tidak memiliki salah satu dari bagian bunga. 2. Kelamin bunga terbagi menjadi : Bunga banci atau berkelamin dua Bunga berkelamin tunggal : a. Bunga jantan b. Bunga betina c. Bunga mandul atau tidak berkelamin 3. Simetri pada bunga dapat dibedakan menjadi : a. Simetris atau tidak simetris b. Setangkup tunggal c. Setangkup menurut dua bidang d. Beraturan atau bersimetri banyak 4. Letak daun-daun dalam kuncup Mengenai keadaan daun daun akam kuncup itu dapat dibedakan dua hal yaitu : Pelipatan Daun daun itu dalam kuncup (vernatio) Letak daun daun dalam kuncup terhadap daun daun lainnya (aestivatio)
IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG
IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA
BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA Bunga sangat penting untuk perkembangbiakkan tumbuhan karena pada bunga terdapat alat-alat reproduksi, yaitu putik dan benangsari. 1. Bagian-bagian Bunga Meskipun bentuk
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3
1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan yang berlokasi di daerah dengan lahan rawa yang relatif luas yaitu 1,14 juta hektar dari total
Lebih terperinciini dinamakan bunga telanjang (flos nudus).
Kelamin Bunga Berdasarkan alat kelaminnya bunga terbagi atas : Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus); yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari maupun putik. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis),
Lebih terperinciKELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian
Lebih terperinciA. Struktur Akar dan Fungsinya
A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN
Lebih terperinciA : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV
N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar
Lebih terperinciBagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV
Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian
Lebih terperinciORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1 1. Berikut ini merupakan beberapa fungsi daun pada tumbuhan, kecuali Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan
Lebih terperinciSpermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.
AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,
Lebih terperinciBAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya
BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya
Lebih terperinciBERDASAR ADA TIDAKNYA BANTANG
MORFOLOGI BATANG SIFAT UMUM umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada buku-buku inilah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciJurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/
Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA
BOTANI UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Referensi MORFOLOGI BUNGA ALAT PERKEMBANGBIAKAN (organum reproductivum) Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru alat perkembangbiakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terung Ungu 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Terung Ungu Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan
Lebih terperinciASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.
ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.
Lebih terperinciANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.
PEMBERIAN UKURAN ANGKA UKUR Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir. ANGKA UKUR Jika angka ukur ditempatkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM
IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE
LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciLAMPIRAN - LAMPIRAN 39
LAMPIRAN - LAMPIRAN 39 DAFTAR TABEL 40 Tabel 5 Keaktifan dalam Proses Pembelajaran Siswa Kelas IV SD Negeri Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Semester I Tahun 2011/2012 No. Kegiatan Yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Jenjang Semester Jumlah SKS Mata Kuliah prasyarat Dosen : Morfologi Tumbuhan : BIO : Pendidikan Biologi/Biologi N.K : S1 : Ganjil/Genap
Lebih terperinciCara Perkembangbiakan Tumbuhan
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk
Lebih terperinciBAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN
BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pembelajaran IPA SD Salah satu bidang keilmuan pada komponen kurikulum sekolah dasar adalah bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Karena IPA ditetapkan salah satu bidang studi dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan 1. Pengertian Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan
Lebih terperinciPerbedaan antara ordo
Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan
Lebih terperinciPencerminan dan Simetri Lipat
Pencerminan dan Simetri Lipat Perhatikan sewaktu Anda bercermin, maka akan muncul gambar lain yang disebut dengan bayangan. Apa yang Anda ketahui mengenai bayangan Anda? Apakah bayangan tersebut memiliki
Lebih terperinciLAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
LAMPIRAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri Bandar 02 Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ) Kelas / Semester : IV / 1 Alokasi Waktu : 5 X 35 menit A. Standar
Lebih terperinciPERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN
iptek hortikultura PERBAIKAN MUTU BUAH SIRSAK MELALUI PENYERBUKAN Sebagai buah subtropis yang telah lama beradaptasi di Indonesia, Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu buah yang banyak digemari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Keilmuan 1. Keanekaragaman Hayati Pengertian keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial,
Lebih terperinci1 Petunjuk Umum Bacalah petunjuk berikut dengan teliti! 1) Jumlah percobaan ada dua buah, masing-masing satu percobaan biologi dan satu percobaan fisika. 2) Jangan lupa menulis nama dan propinsi asal pada
Lebih terperinci6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun
LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)
4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Setelah perkecambahan, akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani
III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2013. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI
MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.
Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI Nama Matakuliah : STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Kode/SKS : B102061
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier
II. Tinjauan Pustaka 2.1. Sejarah Tanaman Tadi Sawah (Oryza sativa L.) Tanaman padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut
Lebih terperinciTeknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam
iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING
SKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING Oleh: Rizky Ari Setiawan 11082100056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
Lebih terperinciIdentitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.
Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif
Lebih terperinciProyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif
Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Sumber Belajar Pengertian sumber belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III yaitu orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan
Lebih terperinciNeneng Dewi Wahyuni,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( SIKLUS I ) Sekolah : SD Negeri 1 Bunder Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas / Semester : IV / I Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi : 2. Memahami
Lebih terperinciLili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(
Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang
Lebih terperinciPEMBERIAN UKURAN DIMENSI
PEMBERIAN UKURAN DIMENSI Dodi Sofyan Arief, ST., MT 17 Desember 2008 Tujuan Pembelajaran : Menggunakan teknik-teknik pemeberian dimensi untuk menguraikan dan bentuk secara baik pada gambar teknik. Membuat
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Lebih terperinciMAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE
MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE Ahmadin NIM.0905015050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012 Botani Tingkat Tinggi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat
Lebih terperinciSUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH
SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN TANAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH Gladiolus hybridus BOTANICAL DECONSTRUCTION Pemanfaatan Media Digital dalam Analisis Morfologi Tumbuhan LATAR BELAKANG Salah satu yang harus
Lebih terperinciFamili Solanaceae. Rommy A Laksono
Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,
Lebih terperinciSistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN
Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN MENGAPA PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN PENTING DLM PEMULIAAN TANAMAN? Cara perkembangbiakan
Lebih terperinciI. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah
I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah yang berisi biji. Bunga merupakan alat perkembangbiakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Padi (Oryza sativa L) Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang dibudidayakan dan merupakan sebagai tanaman pangan yang meliputi lebih kurang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja Basa Bandar Lampung pada bulan Agustus tahun 2015. 3.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tulungrejo, Batu dekat Raya Selekta, Wisata petik apel kota Batu, dan Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi,
Lebih terperinciTali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari
RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin OLGA JUSUF RANGKAIAN BUNGA dari Tali Satin Penerbit PT Gramedia pustaka Utama Jakarta oleh: OLGA JUSUF GM 210 01100049 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kompas Gramedia
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN BUNGA 5. GYNAECIUM 4. ANDROICEUM. Corolla. Pistillu m. Stamen. . PERIANTHIUM Calyx. Bakal Biji 2. RECEPTACUL UM 1.
BAGIAN-BAGIAN BUNGA Corolla. PERIANTHIUM Calyx 1. PEDICELLU S Pistillu m 5. GYNAECIUM 4. ANDROICEUM Stamen Bakal Biji 2. RECEPTACUL UM Bagian-bagian bunga: Tangkai bunga (pedicellus) Dasar bunga (receptakculum)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi
IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi
Lebih terperinciHASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.
6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan
Lebih terperinciDESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.
DESKRIPSI TANAMAN Acriopsis javanica Reinw. Marga : Acriopsis Jenis : Acriopsis javanica Reinw Batang : Bulat mirip bawang Daun : Daun 2-3 helai, tipis berbentuk pita, menyempit ke arah pangkal Bunga :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Lebih terperinciRingkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6
Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tanaman Jagung - Akar Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang
Lebih terperinciIni Dia Si Pemakan Serangga
1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciBAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai
BAGIAN V POLA HIASAN Dari berbagai pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di antaranya sudah merupakan bentuk bentuk baku.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS
PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS 6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies tanaman yang berbeda dari bentuk morfologi daunnya ataupun buahnya. Tanaman dari genus Cucumis ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam taksonomi adalah: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, sub Divisi Angiospermae, Class Monocotyledoneae,
Lebih terperincimeter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah (Henssayon, 1985). Daun tanaman bayam adalah daun tunggal. Berwarna kehijauhan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 sampai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data
16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,
Lebih terperinci