I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah"

Transkripsi

1 I. BIOLOGI BUNGA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara biologi, bunga merupakan alat perkembangbiakan tanaman karena bunga akan tumbuh menjadi buah yang berisi biji. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif tumbuhan angiospermae. Bunga harus muncul pada saat tumbuhan telah mencapai usia tertentu. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, bunga dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Bunga lengkap (complete) dan bunga tidak lengkap (incomplete). Bunga lengkap mempunyai empat bagian, yaitu kelopak (calyx), mahkota (carolla), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Apabila bunga tersebut tidak mempunyai salah satu atau lebih dari empat bagian tersebut maka bunga tersebut dinamakan bunga tidak lengkap. b. Bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga, disebut juga berkelamin dua (hermaprodite). Bunga tidak sempurna merupakan bunga yang hanya mempunyai salah satunya (putik atau benang sari saja) dalam satu bunga. Kelopak atau tajuk disebut perhiasan bunga, akibat warna dan bunganya yang indah maka dapat menarik perhatian berbagai jenis serangga. Bunga yang tidak mempunyai perhiasan disebut bunga telanjang, selain bunga hermaprodite, dikenal juga bunga jantan (masculus) dan bunga betina (femineus). Bunga jantan (masculus) mempunyai polen dan tidak membentuk putik, akibat tidak mempunyai putik, bunga jantan tidak tumbuh menjadi buah. Bunga betina (masculus) mempunyai putik tetapi tidak membentuk polen. Bunga tersebut dapat tumbuh menjadi buah jika mengalami penyerbukan dengan polen dari bunga jantan. Bunga jantan dan bunga betina dapat terbentuk pada satu tanaman atau pada batang yang sama. Tanaman yang membentuk bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon disebut berumah satu atau serumah (monocious). Bunga jantan dan bunga betina terdapat pada dua tanaman, yaitu bunga jantan terdapat pada tanaman yang satu dan bunga 1

2 2 betina pada tanaman yang lain, maka tanaman ini disebut berumah dua (diocious). Bagian-bagian utama bunga adalah kelopak bunga, benang sari dan putik. Bunga yang memiliki semua bagian bunga disebut bunga sempurna, sedangkan bunga yang tidak mempunyai satu atau lebih bagian bunga disebut bunga tidak sempurna. a) Kelopak bunga (Calyx) adalah bagian terluar bunga dan kedudukannya terletak di dasar bunga yang berfungsi untuk melindungi kuncup bunga. Lembaran kelopak bunga disebut daun kelopak (sepal). b) Mahkota bunga (Corolla) merupakan bagian bunga yang berfungsi untuk menarik perhatian serangga yang membantu penyerbukan. Lembaran dari mahkota bunga disebut daun mahkota (petal). c) Benang sari (stamen) merupakan alat kelamin jantan yang akan menghasilkan sel kelamin jantan. Benang sari terdiri atas tangkai sari (filamen), kepala sari (anther) dan serbuk sari (polen). d) Putik (Pistillum) merpakan alat kelamin betina yang akan menghasilkan sel telur (ovum). Putik terdiri atas kelapa putik (stigma), tangkai putik (stillus) dan bakal buah (ovarium). Dalam ilmu budidaya dan pemuliaan tanaman, mempelajari biologi bunga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dengan mempelajari biologi bunga maka para pemulia tanaman akan dapat melakukan kegiatan pemuliaan tanaman karena dalam biologi bunga akan dipelajari berbagai macam struktur bunga, sehingga bisa diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang bersangkutan. Mempelajari biologi bunga juga bermanfaat untuk menentukan tipe penyerbukan tanaman (penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang). 2. Tujuan Praktikum a. Memahami biologi bunga pada tanaman b. Memahami fungsi biologi bunga dalam kaitannya dengan pemuliaan tanaman. c. Mampu menggambarkan serta menguraikan bagian dari suatu bunga serta fungsinya pada tanaman. B. Metode Praktikum 1. Waktu dan Tempat Praktikum

3 3 Praktikum Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman Acara 1 Biologi Bunga dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2016 pukul WIB, bertempat di Laboratorium Ekologi Manajemen dan Produksi Tanaman (EMPT) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2. Bahan dan Alat a. Bahan yang digunakan dalam praktikum acara biologi bunga adalah: 1) Bunga padi (Oriza sativa) 2) Bunga pepaya (Carica papaya) 3) Bunga cabai (Capsicum annum) 4) Bunga jagung (Zea mays) b. Alat yang digunakan dalam praktikum acara biologi bunga adalah: 1) Jarum preparat 2) Gunting 3) Pinset 4) Alat gambar 3. Cara Kerja a. Menyiapkan bunga-bunga yang akan diamati. b. Perhatikan bagian-bagiannya secara teliti c. Gambarkan pada kertas pekerjaan masing-masing bunga dan bagianbagiannya. d. Sebutkan type bunga dan macam penyerbukannya untuk bunga yang akan diamati. C. Tinjauan Pustaka Biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat menetukan keseragaman buah, menentukan pohon induk dan mengetahui bermacammacam bunga. Dalam ilmu budidaya dan pemuliaan tanaman, mempelajari biologi bunga merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dengan mempelajari biologi bunga maka para pemulia tanaman akan dapat melakukan kegiatan pemuliaan tanamn karena dalam biologi bunga akan dipelajari berbagai macam struktur bunga, sehingga bisa diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang bersangkutan. Mempelajari biologi bunga juga bermanfaat untuk

4 4 menentukan tipe penyerbukan tanaman penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang (Warisno 2010). 1. Bunga Padi (Oriza sativa) Berdasarkan tata nama atau sisrematika tumbuh-tumbuhan, tanaman padi dimasukkan ke dalam klasifikasi dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub Divisi Angiospermae, Class Monocotyledonae, Ordo Poales, Familia Poacea, Genus Oryza dan Spesies Oryza sativa. Bunga padi (Oryza sativa) secara kesekuruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada malai diebut spikelet yang pada hakikatnya adalah bunga yang terdiri atas tangkai, bakal buah, lemma, palea, putik dan benang sari serta beberapa organ lainnya yang bersifat inferior. Tiap unit bunga pada malai terletak pada cabangcabang bulir yang terdiri atas cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga padi pada hakikatnya adalah floret yang hanya terdiri atas satu organ betina (pistil) dan 6 organ jantan (stamen). Stamen memiliki dua sel kepala sari yang ditopang oleh tangkai sari berbentuk panjang, sedangkan pistil terdiri atas satu ovul yang menopang dua stigma melalui still pendek (Karim 2011). Bunga padi adalah bunga terminal yang berbentuk malai terdiri dari bunga-bunga tunggal (spikelet). Tiap bunga terdiri dari 2 lemma steril, lemma (sekam besar), palea (sekam kecil), 6 buah benang sari yang masing-masing memiliki 2 kotak sari dan sebuah putik. Kepala putik berjumlah 2 buah dengan bulu-bulu halus, pada dasar bunga terdapat lodikula yang berperan penting terhadap mekarnya bunga. Ketika akan berbunga, lodikula mengembang serta mendorong lemma dan palea sehingga terpisah dan membuka. Bunga mekar diikuti dengan pecahnya kotak sari serta menutupnya kembali lemma dan palea yang memungkinkan tepung sari menempel pada kepala putik pada bunga yang sama (Syukur et al 2012). Tanaman padi menghasilkan bunga sempurna kumpulan bunga padi disebut malai, yang menopang bunga pada cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga paa malai disebut spkelet. Bunga terdiri

5 5 atas tangkai (pedicle), dua buah sekam mahkota (lemma dan palea), satu organ betina (pistil atau putik), dan enam organ jantan (stament atau benang sari). Benang sari terdiri atas enam kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari dan ditopang oleh tangkai sari (filament). Kepala sari merupakan empat kantung memanjang tempat penyimpanan serbuk sari. Tangkai sari adalah tangkai memanjang yang menopang kepala sari. Pada bagian ini terdapat jaringan vaskuler yang berfungsi mendistribusikan nutrisi dan air ke kepala sari. Putik trdiri atas satu bakal buah (ovule/ ovary) yang menopang dua kepala putik (stigma) melalui dua tangkai putik (stylus). Kepala putik padi umunya berwarna putih atau ungu. Pada dasar bunga dekat palea terdapat dua struktur transparan yang disebut lodikula (lodicules) yang berperan penting dalam membuka dan menutupnya spikelet. Lemma dan palea merupakan modofikasi batang untuk melindungi organ-organ bunga. Lemma relatif lebih besar dibanding palea. Saat bunga menutup, lemma akan menutupi sebagian palea. Ujung runcing diatas lemma disebut awn atau ujung gabah (Widyastuti et al 2012). 2. Bunga Pepaya (Carica papaya) Pepaya merupakan tanaman yang bersala dari Mexico bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke Benua Afrika dan Asia serta India. Tanaman ini menyebar ke berbagai negara tripis termasuk Indonesia di abad ke-17. Suku Caricaceae memiliki empat marga yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta dan Cylimorpha. Ketiga marga pertama merupakan tanaman asli Mexico bagian selatan serta bagian utara dari Amerika Selatan, sedangkan marga keempat merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Marga Carica memiliki salah satu diantaranya adalah papaya. Sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, tanamn pepaya (Carica papaya) diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophtya,

6 6 Class Dicotyledonae, Ordo Caricales, Family Caricaceae, Genus Carica dan Spesies Carica papaya (Warisno 2010). Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros bunga (peunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut inflorensia yang duduk pada ketiak daun. Tanaman pepaya memilki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (masculus), bunga betina (femineus) dan bunga sempurna (hermaprodite). Bunga jantan adalah bunga yang hanya memilki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya memilki putik saja. Kedua jenis bunga tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual. Jenis bunga yang memilki putik dan benang sari disebut sebagi bunga sempurna. Bunga jantan mudah dikenal karena memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan benang sari susunannya sempurna. Bunga sempurna (hermaprodite) memilki putik dengan bakal buah dan benang sari. Saat muncul sampai mekar berlangsung hari, biasanya terletak di ujung tangkai bunga pepaya, yang dapat melakukan penyerbukan sendiri. penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman. Bunga betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya sempurna tidak berbenang sari, uuntuk dapat menjadi buah harus diserbuki bunga jantan dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat bertangkai pendek. Pepaya sempurna (hermaprodite) memiliki bunga yang sempurna susunannya, ia memiliki bakal buah dan benang sari, sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri (Baga 2010). Tanaman pepaya memilki tiga jenis bunga yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina (pistilate) dan bunga sempurna (hermaphrodite). 1) Bunga jantan biasanya tersususm dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Corolla (mahkota) bunga terdiri

7 7 dari lima helai dan berukuran kecil-kecil, letaknya saling melekat pada bagian bawah sehingga berbentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas sehingga berbentuk corong. Stamen (benang sari) berjumlah 10 buah, lima buah berukuran panjang dan lima buah berukuran pendek, tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Ovarium (bakal buah) mengalai rudimeter sehingga tidak menghasilkan buah. 2) Bunga betina berukura agak besar dan memilki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat. Bunga tidak memikliki stamen, memilki lima buah pistillum (putik). Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat di bagian dasar bunga. 3) Bunga sempurna umumnya memiliki putik dengan bakal buah dan benang sari, kecuali bunga sempurna rudimeter. Bunga sempurna dibedakan menjadi bunga sempurna elongata, bunga sempurna petandria, bunga sempurna antara dan bunga sempurna rudimeter (Syukur et al 2012). Menurut bentuk bunganya, bunga pepaya dapat dibagi menjadi tiga golongan utama, yaitu bunga jantan, bunga sempurna (hermaprodite atau berkelamin dua) dan bunga betina. Bunga jantan pada pepaya digunakan untuk membuat bongko, Bunga jantan lebih mudah dikenali karena tersusun atas rangkaian bunga yang bertangkai panjang. Adapun ciri-ciri yang khas dari bunga jantan adalah sebagai berikut, biasanya memiliki banyak cabang, berbentuk tabung yang yang ramping dengan panjang sekitar 2,5 cm, memiliki lima buah daun bunga yang berukuran kecil-kecil, daun bunga bagian bawah terletak saling berlekatan, sedangkan daun bunga bagian atas saling terlepas sehingga seperti corong. Bunga tidak dapat menghasilkan buah karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik, hanya berperan sebagai tepung sari. Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna dengan bakal buah berbentuk

8 8 bulat telur dan berukuran kecil-kecil yang sering disebut pepaya gantung. Bunga sempurna disebut juga bunga berkelamin dua (hermaprodit) karena dalam satu kuntum bunga terdapat putik, bakal buah dan benang sari. Umumnya, bunga sempurna memiliki tangkai bunga yang pendek. Dalam dunia tumbuhan, khususnya pada bunga pepaya, dikenal ada empat macam bunga sempurna. 1) Bunga sempurna elongata memiliki ciri-ciri terdiri atas lima buah daun bunga, yang sebagian besar 2 / 3-3 / 4 di antaranya sling berlekatan dan berbentuk mirip dengan bunga jantan (seperti corong). 2) Bunga sempurna petandria memilki ciri-ciri memiliki lima buah daun bunga yang sebagian besar terletak di bagian ujung dan saling lepas. Daun bunga bagian bawah bersatu dan melekat pada bakal buah sampai ¾- nya. 3) Bunga sempurna antara memiliki ciri-ciri memiliki lima buah daun bunga, ada yang terlepas dan ada yang saling berlekatan 2 / 3 dari bakal buah. 4) Bunga sempurna ridimetair memiliki ciri-ciri memilki lima buah daun bunga yang berbentuk corong 2 / 3-3 / 4 di antaranya saling berlekatan. Bunga betina, mempunyai ciri-ciri: memiliki lima buah daun bunga yang saling lepas pada bagian atas, namun pada bagian dasar saling melekat. Tidak memiliki benang sari, bakal buah terdiri atas lima daun buah yang berbentuk agak bulat dan licin. Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman lain (Warisno 2010). 3. Bunga cabai (Capsicum annum) Tanaman cabai berasal dari daerah tropik dan subtropik. Benua Amerika khususnya Colombia, Amerika Selatan dan terus menyebar ke Amerika Latin. Penyebaran cabai ke seluruh dunia termasuk negara-negara di Asia seperti Indonesia dilakukan pedangan Spanyol dan Portugis. Diperkirakan terdapat 20 jenis spesies cabai yang sebagian besar hidup dan berkembang di Benua Amerika. Terdapat kedudukan atau taksonomi pada tanaman cabai rawit yaitu termsuk ke

9 9 dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub Divisi Angiospermae, Class Dicotyledonae, Ordo Solanes, Famili Solanaceae, Genus Capsicum dan Spesies Capsicum annum (Cahyono 2010). Bunga tanaman cabai merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun, dengan mahkota berwarna putih. Penyerbukan bunga termasuk penyerbukan sendiri (self pollinated crop) tetapi dapat juga terjadi secara silang dengan keberhasilan sebesar 5 %. Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman, sedangkan penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel sperma dengan sel telur dari tanaman yang berbeda (Warisno et al 2010). Bunga cabai tergolong bunga lengkap karena terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Kelopak bunga berjumlah enam helai berwarna kehijauan. Mahkota bunga terdiri atas 5-7 petal berwarna putih susu atau kadang-kadang ungu. Posisi bunga menggantung, panjang bunga biasanya 0,8-1,5 cm, lebar 0,5 cm dan panjang tangkai bunga antara 3-8 cm. Tangkai putik berwarna putik panjangnya sekitar 0.5 cm. Kepala putik berwarna kekuningkuningan. Tangkai sari berwarna putih dengan panjang sekitar 0,5 cm. Kepala sari yang belum matang berwarna biru atau ungu. Dalam satu bunga terdapat satu putik dan 5-7 benang sari. Bunga cabai umumnya merupakan bunga tunggal (kecuali pada spesies tertentu berbunga ganda), terletak pada hampir setiap ruas (nodus). Capsicum annum mempunyai satu bunga/ ruas (Syukur et al 2012). 4. Bunga jagung (Zea mays) Jagung merupakan jenis tanaman serealia dan merupakan tanaman semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam hari dengan tinggi yang bervariasi. Umumnya tanaman jagung berketinggian antara 1m sampai 3m. Jagung merupakan tanaman berumah satu atau monoecious karena letak bunga jantan terpisah

10 10 dengan bunga betina pada satu tanaman. Berdasarkan tata nama atau sisrematika tumbuh-tumbuhan, tanaman jagung dimasukkan ke dalam klasifikasi Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub Divisi Angiospermae, Class Monocotyledonae, Ordo Poales, Familia Poacea, Genus Zea dan Spesial Zea mays (Melwita 2014). Jagung merupakan tanaman berumah satu (monoecious), bunga jantan (staminate) terbentuk pada ujung batang, sedangkan bunga betina (pistilate) terletak pada pertengahan batang. Tanaman jagung bersifat protandy, yaitu bunga jantan umumnya tumbuh 1-2 hari sebelum munculnya rambut (style) pada bunga betina, oleh karena itu bunga jantan dan bunga betina yang terpisah akibat sifatnya yang protandry tersebut, maka jagung mempunyai sifat menyerbuk silang. Produksi tepung sari (pole) dari bunga jantan diperkirakan mencapai butir tanaman. Bagian-bagian dari bunga betina adalah tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon biji, calon jenggel, penutup kelobot dan rambut-rambut (Purwono 2010). Bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan ujung (tassel) pada batang utama, sedangkan bunga betina tumbuh terpisah sebagai perbungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Bunga jantan berbentuk malai longgar (tassel), terdiri dari bulir poros tengah dan cabang lateral. Poros tengah biasanya memiliki empat baris pasangan bunga (spiklet) atau lebih, cabang lateral biasanya terdiri dari dua baris. Setiap pasang bunga terdiri dari satu bunga duduk (tidak bertangkai) dan satu bunga bertangkai. Bunga tassel memiliki benang sari dan putik rudimeter (tidak berkembang). Bunga betina terbentuk sebagai spikelet yang tumbuh dalam barisan yang berpasangan pada tongkol. Jumlah barisan berkisar antara 8-20 tergantung kultivar. Setiap spikelet terdiri atas dua bunga, bunga bagian bawah biasanya gugur. Bunga betina memiliki putik dengan tangkai yang sangat panjang (rambut) dari putik tunggal. Primordia sari tidak tumbuh sejak awal perkembangan bunga (Syukur et al 2012).

11 11 D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Biologi bunga padi (Oriza sativa), bunga pepaya (Carica papaya), bunga cabai (Capsicum annum) dan bunga jagung (Zea mays). N o 1 Gambar Tipe Bunga Penyerbuka n Bunga jantan/ Stamen Penyerbuka n silang/crosspollinated crop mbar Bunga jantan pepaya (Carica papaya) 1. Kepala sari 2. Mahkota 3. Tangkai sari 4. Kelopak bunga 5. Tangkai bunga Ga Bunga betina/ Pistil Penyerbuka n silang/crosspollinated crops Gambar Bunga betina pepaya (Carica papaya)

12 12 1. Mahkota bunga 2. Kepala putik 3. Tangkai putik 4. Ovulum 5. Kelopak bunga Bunga banci/ hermaproditus Penyerbuka n sendiri/ selfpolinates crops 2 Gambar Bunga banci pepaya (Carica papaya) 1. Mahkota bunga 2. Kepala sari 3. Tangkai sari 4. Kepala putik 5. Tangkai putik 6. Ovulum 7. Kelopak bunga Bunga banci/ hermaproditus Penyerbuka n sendiri/ selfpolinates crops Gambar bunga hermaproditus cabai

13 13 3 (Capsicum annum) 1. Mahkota bunga 2. Kepala putik 3. Tangkai putik 4. Kepala sari 5. Tangkai sari 6. Ovulum 7. Kelopak bunga Bunga Banci/ Hermaproditus Penyerbuka n sendiri/ selfpollinated crops 4 Gambar bunga hermaproditus padi (Oryza sativa) 1. Kepala sari 2. Tangkai sari 3. Kepala putik 4. Tangkai putik 5. Ovulum 6. Mahkota bunga 7. Tangkai bunga Bunga Jantan/ Stamen Penyerbuka n silang/crosspolinates crops Gambar Bunga jantan jagung

14 14 (Zea mays) 1. Kepala sari 2. Tangkai sari 3. Mahkota bunga Bunga betina/ Pistil Penyerbuka n silang / crosspolinates crops Gambar Bunga betina jagung (Zea mays) 1. Rambut 2. Kelobat/ kulit jagung 3. Ovule/ ovulum Sumber : Hasil Pengamatan 2. Pembahasan a. Bunga Padi (Oryza sativa) Syukur (2012) menyatakan bahwa bunga Padi (Oriza sativa) merupakan bunga lengkap karena terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga padi adalah bunga termal yang berbentuk malai terdiri dari bunga-bunga tunggal (spikelet). Tiap bunga tunggal terdiri dari 2 lemma steril, lemma (sekam besar), palea (sekam kecil), 6 buah benang sari yang masing-masing memilki 2 kotak sari dan sebuah putik. Kepala putik berjumlah 2 buah dengan bulu-bulu halus. Widyastuti (2012) menyatakan bahwa tanaman padi menghasilkan bunga sempurna kumpulan bunga padi disebut malai, yang menopang bunga pada cabang primer dan sekunder. Tiap unit bunga paa malai disebut spkelet. Bunga terdiri atas tangkai (pedicle), dua buah sekam mahkota (lemma dan palea), satu organ betina (pistil atau putik), dan enam organ jantan (stament atau benang sari). Benang sari terdiri atas

15 15 enam kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari dan ditopang oleh tangkai sari (filament). Kepala sari merupakan empat kantung memanjang tempat penyimpanan serbuk sari. Tangkai sari adalah tangkai memanjang yang menopang kepala sari. Pada bagian ini terdapat jaringan vaskuler yang berfsungsi mendistribusikan nutrisi dan air ke kepala sari. Putik trdiri atas satu bakal buah (ovule/ ovary) yang menopang dua kepala putik (stigma) melalui dua tangkai putik (stylus). Kepala putik padi umunya berwarna putih atau ungu. Pada dasar bunga dekat palea terdapat dua struktur transparan yang disebut lodikula (lodicules) yang berperan penting dalam membuka dan menutupnya spikelet. Lemma dan palea merupakan modifikasi batang untuk melindungi organ-organ bunga. Lemma relatif lebih besar dibanding palea. Saat bunga menutup, lemma akan menutupi sebagian palea. Ujung runcing diatas lemma disebut awn atau ujung gabah. Syukur (2012) menyatakan bahwa bunga Padi (Oriza sativa) termasuk dalam tipe bunga hermaproditus, dikatakan bunga hermaproditus dikarenakan mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga. Bagian-bagian pada bunga padi adalah kepala sari (anther), tangkai sari (filament), kepala putik (stigma), tangkai putik (style), ovulum, mahkota bunga (corolla), tangkai bunga dan lemma. Tipe penyerbukan pada bunga padi adalah tipe penyerbukan sendiri (self pollinated crop). Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman. Penyerbukan sendiri terjadi karena sifat genteik dan susunan morfologi bunga. Sifat genetik yang dimaksud adalah kemampuan sel kelamin tanaman untuk dapat bergabung sendiri. Susunan morfologi bunga dikaitkan dengan susunan bunga tertentu sehingga dapat menghalangi masuknya tepung sari tanaman lain ke sel telur. Beberapa mekanisme yang dapat menghalangi tepung sari lain, antara lain bunga tidak membuka, butir tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan putik ditutup oleh bagian bunga sesudah bunga membuka, serta putik memanjang segera setelah tepung

16 16 sari masak. Padi merupakan tanaman menyerbuk sendiri yaitu organ betina dan jantan berada pada bunga yang sama (autogami). Penyerbukan adalah peletakan polen ke kepala putik. Beberapa karakter padi, baik secara morfologi tanaman (tinggi tanaman, panjang dan sudut daun bendera, eksersi malai) maupun karakter bunga padi (ukuran putik dan kepala sari, eksersi malai) dapat mempengaruhi penyerbukan padi. Semua karakter ini dapat memfasilitasi penyebaran serbuk sari dan penerimaan putik terhadap serbuk sari. Karakteristik moarfologi tanaman yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyerbukan alami pada padi antara lain: 1) Kemampuan membentuk anakan yang banyak. Jumlah malai/m 2 dan jumlah spikelet/ malai merupakan komponen utama dalam produksi benih, kaitanya dengan ketersediaan serbuk sari dalam jumlah yang lebih banyak, oleh karena itu kemampuan membentuk anakan yang banyak dan malai dengan banyak spikelet harus menjadi sifat dasar dari tetua jantan. Berbeda dengan tetua betina, sifat ini akan menentukan banyaknya benih yang akan dipanen. 2) Jumlah spikelet/ malai pada tetua betina mengandung paling sedikit 100 butir gabah (spikelet), pada tetua jantan malai harus panjang dan berisi 125 atau lebih spikelet. 3) Posisi malai yang tidak keluar dari daun bendera pada tetua jantan akan menyebabkan rendahnya jumlah serbuk sari yang lepas ke udara. Daun bendera yang menutupi sebagian besar atau seluruh bagian malai, akan menghambat terjadinya polinasi secara normal dan akan menurunkan jumlah biji yang terbentuk. Karakteristik morfologi tanaman yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyerbukan alami pada padi yaitu ukuran dan posisi daun bendera yang diharapkan tidak mengganggu sirkulasi serbuk sari dari tetua jantan ke tetua betina. Daun bendera yang kecil dan horizontal berguna untuk meningkatkan tingkat serbuk silang dibanding daun bendera yang panjang dan tegak. Galur mandul jantan (galur A) umunya memilki tinggi tanaman sekitar 80 cm sedangkan galur B atau R sebaliknya memilki tanamn >10-20 cm lebih tinggi dibanding galur

17 17 A. Penampilan tanamaan tetua jantan yang lebih tinggi dibanding tetua betina diharapkan mampu mendukung penyebaran serbuk sari dari tetua jantan ke kepala putik. Beberapa karakteristik bunga pada tetua betina yang dapat memfasilitasi reseptif putik terhadap serbuk sari adalah: 1) Ukuran kepala putik yang besar, panjang dan berbulu akan memperluas area penerimaan serbuk sari sehingga akan memperbesar kemungkinan serbuk sari dapat diterima kepala putik. 2) Tangkai putik yang panjang, selain mendukung kepala putik, tangkai putik yang panjang dan memperbesar kemungkinan penerimaan serbuk sari dan tetua jantan. 3) Eksersi kepala putik (eksersi stigma), bunga yang sempurna harus mempunyai kepala putik yang tetap berada di luar setelah lemma dan palea menutup. Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan penyerbukan oleh tepung sari. Terdapat korelasi yang tinggi antara pengisian gabah dengan eksersi kepala putik pada tanaman galur A. Tanaman galur A dengan 100% stigma eksersi akan menghasilkan setidaknya 80% gabah isi pada kondisi polinasi yang bagus. Karakter yang paling dibutuhkan oleh tetua betina terutama jumlah spikelet yang mempunyai eksersi kepal putik/ malai yang tinggi (70%). Semakin tinggi persentase eksersi kepala putik pada satu malai tanamn semakin besar kemungkinan terbentuknya gabah. Karakter ini sering disapatkan pada padi tipe Indica. Periode reseptivitas putik yang lama, kemampuan putik untuk dapat menerima serbuk sari bervariasi, umunya berlangsung 3-7 hari. Sudut membuka bunga besar, sudut membuka lemma dan palea yang besar dapat meningkatkan kemungkinan diterimanya serbuk sari oleh kepal putik. Sudut berbunga pada tetua betina bekisar antara Lama membuka bunga, besarnya rasio panjang dan lebar spikelet berhubungan dengan ukuran kepala putik satau kepala sari dan durasi membuka bunga. Semakin besar ukuran spikelet, semakin lama waktu membuka bunga.

18 18 Faktor lingkungan mempengaruhi penyerbukan padi, termsuk temperatur, kelembaban relatif, intensitas cahaya dan kecepatan angin. Penelitian IRRI mengindifikasi persentase pengisian gabah dan hasil galur-galur A berkorelasi negatif dengan kelembaban relatif. Hasil tertinggi gabah terdapat pada pertanaman yang pembungaan tertuanya terjai pada akhir Februari atau awal Maret pada saat kelemababap relatif 50-60% dan kecepatan angin di atas 2,5 m/detik atau km/jam. Persentase membukanya spikelet umumnya menurun pada saat temperatur tinggi, kelembaban rendah atau temperatur rendah dan kelembaban tunggi. Kondisi tersenut juga menurunkan viabilitas serbuk sari tetua jantan dan reseptivitas putik pada tetua betina (Widyastuti et al 2012). b. Bunga Pepaya (Carica papaya) Tanaman pepaya memilki tiga jenis bunga yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina (pistilate) dan bunga sempurna (hermaphrodite). Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Corolla (mahkota) bunga terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil, letaknya saling melekat pada bagian bawah sehingga berbentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas sehingga berbentuk corong. Stamen (benang sari) berjumlah 10 buah, lima buah berukuran panjang dan lima buah berukuran pendek, tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Ovarium (bakal buah) mengalai rudimeter sehingga tidak menghasilkan buah. Pepaya jantan mudah dikenal karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan benang sari susunannya sempurna. Bunga pepaya jantan (stamen) memiliki tipe penyerbukan silang (cross pollinated crop). Penyerbukan silang (cross pollinated crop) adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel sperma

19 19 dengan sel telur dari tanaman yang berbeda. Penyerbukan silang terjadi karena terhalangnya tepung sari untuk dapat membuahi sel telur. Ciri bunga yang melakukan penyerbukan silang, antara lain: a) secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu b) berbeda waktu masak tepung sari dan sel telur c) adanya bunga monocious atau diocious (Syukur et al 2012). Bunga betina berukuran agak besar dan memilki bakal buah yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat. Bunga tidak memikliki stamen, memilki lima buah pistillum (putik). Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat di bagian dasar bunga. Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya sempurna tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki bunga jantan dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat bertangkai pendek. memiliki tipe penyerbukan silang (cross pollinated crop). Penyerbukan silang (cross pollinated crop) adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel sperma dengan sel telur dari tanaman yang berbeda. Penyerbukan silang terjadi karena terhalangnya tepung sari untuk dapat membuahi sel telur. Ciri bunga yang melakukan penyerbukan silang, antara lain: a) secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu b) berbeda waktu masak tepung sari dan sel telur c) adanya bunga monocious atau diocious (Syukur et al 2012). Bunga sempurna umumnya memiliki putik dengan bakal buah dan benang sari, kecuali bunga sempurna rudimeter. Bunga sempurna dibedakan menjadi bunga sempurna elongata, bunga sempurna petandria, bunga sempurna antara dan bunga sempurna rudimeter. Bunga jagung sempurna (hermaprodite) biasanya terletak di ujung tangkai bunga pepaya, yang dapat melakukan penyerbukan sendiri. penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman. Pepaya sempurna (hermaprodite) memiliki bunga yang sempurna susunannya, memiliki bakal buah dan benang sari, sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.

20 20 Bunga pepaya sempurna memiliki tipe penyerbukan sendiri (self pollinated crop). Penyerbukan sendiri (self pollinated crop) adalah Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman. Penyerbukan sendiri terjadi karena sifat genetik dan susunan morfologi bunga. Sifat genetik yang dimaksud adalah kemampuan sel kelamin tanaman untuk dapat bergabung sendiri. Susunan morfologi bunga dikaitkan dengan susunan bunga tertentu sehingga dapat menghalangi masuknya tepung sari tanaman lain ke sel telur. Beberapa mekanisme yang dapat menghalangi tepung sari lain, antara lain bunga tidak membuka, butir tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan putik ditutup oleh bagian bunga sesudah bunga membuka, serta putik memanjang segera setelah tepung sari masak (Syukur et al 2012). Faktor eksternal yang mempengaruhi penyerbukan bunga pepaya adalah faktor iklim, khususnya terhadap perbedaan suhu dan kelembaban. Pada musim panas dan tamanan menderita stress karena kelembaban rendah maka putik dan benang sari bunga sempurna tidak wajar dan berbentuk karpeloid (tidak sempurna), selain meneyebabkan organ kelamin bunga sempruna menjadi steril dan karpeloid, pengaruh iklim terhadap bunga pepaya juga menimbulkan bentuk-bentik antara pada tiga bentuk dasar bunga papaya, baik pada bunga betina, bunga sempurna dan bunga jantan (Baga 2008). c. Bunga Cabai (Capsicum annum) Bunga cabai tergolong bunga lengkap karena terdiri dari kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Kelopak bunga berjumlah enam helai berwarna kehijauan. Mahkota bunga terdiri atas 5-7 petal berwarna putih susu atau kadang-kadang ungu. Posisi bunga menggantung, panjang bunga biasanya 0,8-1,5 cm, lebar 0,5 cm dan panjang tangkai bunga antara 3-8 cm. Syukur (2012) menyatakan bahwa bunga cabai (Capsicum annum) termasuk dalam tipe bunga hermaproditus karena memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Tangkai putik berwarna putik

21 21 panjangnya sekitar 0.5 cm. Kepala putik berwarna kekuning-kuningan. Tangkai sari berwarna putih dengan panjang sekitar 0,5 cm. Kepala sari yang belum matang berwarna biru atau ungu. Dalam satu bunga terdapat satu putik dan 5-7 benang sari. Bunga cabai (Capsicum annum) termsuk ke dalam tipe penyerbukan sendiri (self pollinated crop). Penyerbukan sendiri adalah penyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari satu tanaman. Penyerbukan sendiri terjadi karena sifat genteik dan susunan morfologi bunga. Sifat genetik yang dimaksud adalah kemampuan sel kelamin tanaman untuk dapat bergabung sendiri. Susunan morfologi bunga dikaitkan dengan susunan bunga tertentu sehingga dapat menghalangi masuknya tepung sari tanaman lain ke sel telur. Beberapa mekanisme yang dapat menghalangi tepung sari lain, antara lain bunga tidak membuka, butir tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan putik ditutup oleh bagian bunga sesudah bunga membuka, serta putik memanjang segera setelah tepung sari masak. Faktor eksternal yang mempengaruhi penyerbukan bunga cabai adalah angin dan seranga, namun kecenderungan lebih tinggi terjadinya proses penyerbukan silang terutama karena adanya sifat morfologi bunga. Beberapa spesies cabai memiliki bunga bertangkai putik panjang sehingga posisi kepala putik lebih tinggi daripada kotak sari. Penyerbukan sendiri lebih dominan terjadi pada bunga yang memiliki tankai bunga pendek, yaitu posisi kepala putiknya lebih rendah daripada kepala sari. d. Bunga Jagung (Zea mays) Jagung merupakan tanaman berumah satu atau monoecious karena letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Tanaman jagung memilki dua jenis bunga yaitu bunga jantan (staminate) dan bunga betina (pistilate). Bunga jantan, terbentuk pada ujung batang, sedangkan bunga betina (pistilate) terletak pada pertengahan batang. Tanaman jagung bersifat protandy, yaitu bunga jantan umumnya tumbuh 1-2 hari sebelum munculnya rambut (style)

22 22 pada bunga betina, oleh karena itu bunga jantan dan bunga betina yang terpisah akibat sifatnya yang protandry tersebut. Bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan ujung (tassel) pada batang utama, sedangkan bunga betina tumbuh terpisah sebagai perbungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Bunga jantan berbentuk malai longgar (tassel), terdiri dari bulir poros tengah dan cabang lateral. Poros tengah biasanya memiliki empat baris pasangan bunga (spiklet) atau lebih, cabang lateral biasanya terdiri dari dua baris. Setiap pasang bunga terdiri dari satu bunga duduk (tidak bertangkai) dan satu bunga bertangkai. Bunga tassel memiliki benang sari dan putik rudimeter (tidak berkembang). Tipe penyerbukan bunga jantan pada tanaman jagung adalah penyerbukan silang (cross pollinated crop). Penyerbukan silang (cross pollinated crop) adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel sperma dengan sel telur dari tanaman yang berbeda. Penyerbukan silang terjadi karena terhalangnya tepung sari untuk dapat membuahi sel telur. Ciri bunga yang melakukan penyerbukan silang, antara lain: 1) secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu 2) berbeda waktu masak tepung sari dan sel telur 3) adanya bunga monocious atau diocious (Syukur et al 2012). Bunga betina, terbentuk sebagai spikelet yang tumbuh dalam barisan yang berpasangan pada tongkol. Jumlah barisan berkisar antara 8-20 tergantung kultivar. Setiap spikelet terdiri atas dua bunga, bunga bagian bawah biasanya gugur. Bunga betina memiliki putik dengan tangkai yang sangat panjang (rambut) dari putik tunggal. Primordia sari tidak tumbuh sejak awal perkembangan bunga. Bunga betina pada tanaman jagung termasuk dalam tipe penyerbukan silang (cross pollinated crop). Penyerbukan silang (cross pollinated crop) adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel sperma dengan sel telur dari tanaman yang berbeda. Penyerbukan silang terjadi karena terhalangnya tepung sari untuk dapat membuahi sel telur. Ciri bunga yang melakukan penyerbukan silang, antara lain; secara morfologi

23 23 bunganya mempunyai struktur tertentu, berbeda waktu masak tepung sari dan sel telur, adanya bunga monocious atau diocious (Syukur et al 2012). Faktor yang mempengaruhi penyerbukan bunga jagung adalah faktor ekternal yaitu angin. Penyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu angin atau lebah. Kecepatan angin yang dibutuhkan untuk penyerbukan antara km/jam. Angin yang terlalu kencang justru akan merusak tanaman, sedangkan penyerbukan yang dibantu oeh lebah dilakukan saat lebah tertarik mendekati bunga tanaman cabai yang menarik penampilannya terdapat madu di dalamnya (Warisno 2010). E. Kesimpulan 1. Bunga Padi (Oriza sativa) termasuk dalam tipe bunga hermaproditus, Memiliki tipe penyerbukan pada bunga padi adalah tipe penyerbukan sendiri (self pollinated crop). 2. Tanaman pepaya memilki tiga jenis bunga yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina (pistilate) dan bunga sempurna (hermaphrodite). Bunga jantan memiliki tipe penyerbukan berupa penyerbukan silang (cross pollinated crop), bunga betina memilki tipe penyerbukan berupa penyerbukan silang (cross pollinated crop), bunga sempurna memilki tipe penyerbukan berupa penyerbukan sendiri (self pollinated crop). 3. Bunga cabai (Capsicum annum) termasuk dalam tipe bunga hermaproditus dan termsuk ke dalam tipe penyerbukan sendiri (self pollinated crop).

24 24 DAFTAR PUSTAKA Baga Bertanam Pepaya. Jakarta: Penebar Swadaya. Cahyono Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Cabai Paprika. Yogyakarta: Kanisius. Karim Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Diakses pada tanggal 24 Maret 2016 pukul WIB. Melwita et al Pengaruh Waktu Hidrolisis dan Konsentrasi H 2 SO 4 pada Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung. Jurnal Teknik Kimia 2(20): Purwono Bertanam Jagung Unggul. Bogor: Penebar Swadaya. Syukur et al Teknik Pemuliaan Tanaman. Bogor: Penebar Swadaya. Warisno et al Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. Jakarta: Gramedia. Warisno Budi Daya Pepaya. Yogyakarta: Kanisius. Widyastuti et al Perilaku Pembungaan Galur-Galur Tetua Padi Hibrida. Jurnal Iptek Tanaman Pangan 7(2):

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Jagung merupakan tanaman semusim yang menyelesaikan satu siklus hidupnya selama 80-150 hari. Bagian pertama dari siklus tersebut merupakan tahap pertumbuhan vegetatif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies

Lebih terperinci

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat

Lebih terperinci

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) 4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Setelah perkecambahan, akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang

Lebih terperinci

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier II. Tinjauan Pustaka 2.1. Sejarah Tanaman Tadi Sawah (Oryza sativa L.) Tanaman padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, kedudukan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jagung Manis LASS Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas jagung sintetik bernama Srikandi. Varietas LASS juga merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus Kaktus termasuk dalam kelompok famili Cactaceae. Dalam famili ini terdapat beberapa genus, sedangkan kaktus termasuk dalam genus Cereus. Adapun klasifikasi buah kaktus

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan literatur Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam divisio Spermatophytae dengan subdivisio Angiospermae,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Rukmana (1997) jagung merupakan tanaman berumah satu (monocieus), letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Dalam sistematika

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum 3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum Gandum (Triticum aestivum L.) merupakan tanaman semusim yang mempunyai dua macam akar yaitu akar kecambah dan akar adventif. Akar adventif ini nantinya akan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam taksonomi adalah: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, sub Divisi Angiospermae, Class Monocotyledoneae,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung termasuk dalam kelas monocotyledoneae, ordo poales, famili graminae, genus zea dan spesies Zea mays L. Sistem

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Menurut Aak (1990) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut Kingdom Divisio Sub Divisio Class Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Padi Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang dapat hidup dalam genangan air. Tanaman pangan lain seperti gandum, jagung kentang dan ketela rambat akan mati kalau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jagung Menurut Purwono dan Hartono (2005), jagung termasuk dalam keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Tanaman Jagung berikut : Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, kelas Dicotyledoneae, ordo Solanes, famili Solanaceae, dan genus Capsicum. Tanaman ini berasal

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L. Jagung merupakan tanaman semusim, sama seperti jenis rumput-rumputan yang lain, akar tanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Klasifikasi dan Morfologi Jagung Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kerajaan: Plantae Divisio: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Ordo: Poales

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Jagung Manis Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu (monoecious) dengan letak bunga jantan terpisah dari bunga betina pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Morfologi Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Morfologi Tanaman Padi TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Dalam banyak spesies liar di dalam genus Oryza, terdapat 2 spesies yang mampu dibudidayakan, yaitu Oryza sativa, yang ditanam di seluruh areal tanam di seluruh dunia,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer dan Palmer, 1990). Tinggi tanaman jagung berkisar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan

TINJAUAN PUSTAKA. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Steenis (2003) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung diklasifikasikan dalam kingdom : Plantae, divisio : Anthophyta, kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae dan genus Oryza (Grist, 1959). Padi dapat tumbuh pada berbagai lokasi dan iklim yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

II. TINJAUAN PUSTAKA. terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terung Ungu 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Terung Ungu Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur hara guna mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Jagung

TINJAUAN PUSTAKA Botani Jagung 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Jagung Taksonomi jagung yang dikutip dari Rubatzky dan Yamaguchi (1998) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Sub famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledone

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika tropis. Tanaman ini termasuk dalam ordo Caricales, famili Caricaceae, dan genus Carica

Lebih terperinci

Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN

Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN MENGAPA PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN PENTING DLM PEMULIAAN TANAMAN? Cara perkembangbiakan

Lebih terperinci

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA Oleh Fetrie Bestiarini Effendi A01499044 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Jagung Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea Mays Saccharata. Secara umum klasifikasi tanaman jagung sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Jagung Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada malai dan bunga betina terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tapi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Daerah Asal dan Penyebaran Pepaya Taksonomi dan Botani Pepaya

TINJAUAN PUSTAKA Daerah Asal dan Penyebaran Pepaya Taksonomi dan Botani Pepaya TINJAUAN PUSTAKA Daerah Asal dan Penyebaran Pepaya Genus Carica merupakan tanaman asli Amerika tropika yang berasal dari persilangan alami Carica peltata Hook. & Arn. dari Amerika tropika dibawa ke Karibia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tanaman Jagung - Akar Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman annual berbentuk semak dengan tinggi mencapai 0.5-1.5 cm, memiliki akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Lahan tanaman

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja,

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja, I. PENDAHULUAN Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Serang terletak pada ketinggian 800-1200 dpl dan memiliki curah hujan bulanan mencapai

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam famili Caricaceae dan genus Carica. Famili Caricaceae ini terdiri dari empat genus yaitu Carica, Jarilla dan Jacaratial yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Jagung manis termasuk dalam famili Graminae dari ordo Maydae. Berdasarkan tipe bijinya, jagung dapat diklasifikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.

Lebih terperinci