Pengukuran Kesiapan Sumberdaya Pembelajaran Pada Implementasi Pendidikan Jarak Jauh (E-Learning Readiness) di IKPIA Perbanas Studi kasus Fakultas FTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengukuran Kesiapan Sumberdaya Pembelajaran Pada Implementasi Pendidikan Jarak Jauh (E-Learning Readiness) di IKPIA Perbanas Studi kasus Fakultas FTI"

Transkripsi

1 Pengukuran Kesiapan Sumberdaya Pembelajaran Pada Implementasi Pendidikan Jarak Jauh (E-Learning Readiness) di IKPIA Perbanas Studi kasus Fakultas FTI Deden Prayitno 1), Elliana Gautama 2), Riska Hanifah 3) 1), Prodi Sistem Komputer, FTI, Perbanas Institut,Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta, Indonesia 2), 3) Prodi Sistem Informasi, FTI, Perbanas Institut,Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta, Indonesia Abstrak Setelah berdiri lebih dari 40 tahun, IKPIA Perbanas secara berkesinambungan terus melakukan berbagai terobosan, diantaranya pada tahun 2009 menciptakan visi baru, yaitu ingin menjadi lima (5) perguruan tinggi terkemuka di Asia pada tahun Salah satu langkah yang dilaksanakan adalah mengembangkan strategi pembelajaran, Pengembangan strategi dilakukan untuk mendapatkan cara terbaik dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi mahasiswa dan lulusan sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Saat ini media dan hasil evaluasi pembelajaran telah menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan online system berbasis internet. Untuk rencana belajar dan hasil nilai belajar sudah menggunakan aplikasi online (aplikasi star), tetapi untuk pembelajaran belum optimal, karena sampai saat ini masih pada tahap menggunakan fasilitas internet untuk tugas dan bahan ajar lewat , chat, forum, groups, belum sampai pada system aplikasi e- learning seutuhnya. Kajian penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metoda deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan survey research (penelitian survey) dengan tahapan melakukan kajian pada sumber daya pembelajaran dibidang infrastruktur, sumber daya manusia, system dan prosedur, dan media pembelajaran, materi ajar, dimana langkah kajian dengan penyebaran kuisioner. Hasil penelitian adalah mendapatkan tingkat kesiapan sumberdaya pembelajaran dalam merencanakan penerapan pembelajaran jarak jauh/elearning, yang dapat digunakan sebagai acuan Kata Kunci Sumberdaya pembelajaran, pendidikan jarak jauh, Tingkat kesiapan sumberdaya 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan Tinggi merupakan salah satu pintu gerbang untuk menciptakan generasi muda bangsa Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di tingkat nasional, regional maupun dunia internasional. Untuk menciptakan hal tersebut Perguruan Tinggi harus dapat mengelola institusinya secara profesional, dengan memberikan kenyamanan, kesenangan dan kepuasan serta mutu terbaik kepada mahasiswa dan alumninya. Untuk menyikapi itu semua, IKPIA Perbanas saat ini terus melakukan banyak perbaikan khususnya tekait dengan proses belajar mengajar yang merupakan ujung tombak untuk menciptakan kualitas dari lulusan (alumni) yang berdaya saing tinggi. Pemanfaatan TIK mulai dari pelayanan akademik yang langsung berhadapan dengan mahasiswa(front office), yaitu mulai dari pengisian form rencana studi (FRS) sampai pada hasil evaluasi belajar (kartu hasil studi/khs), juga pada pelayanan tidak langsung (back office), sudah dilaksanakan dengan system online berbasis web (aplikasi star), tetapi untuk pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar masih sebatas alat batu ajar di kelas, walaupun di lingkungan kampus sudah wifi area, khusus untuk CISCO System di fakultas FTI, Proses pembelajarannya sudah berbasis e-learning, karena pada materi ajar ini memang sudah dalam materi ajar berbasis online. Dalam melakukan pengembangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau e-learning, saat ini institusi baru sampai pada pemanfaatan fasilitas yang umum dalam berinternet ( , chat, forum, groups, yang digunakan untuk tugas mandiri atau kelompok), belum sampai pada system aplikasi e-learning seutuhnya. Perencanaan penerapan e-learning yang seutuhnya adalah sejalan dengan visi IKPIA Perbanas, yaitu menjadi kampus terkemuka di Asia dan agar mampu masuk dalam persaingan global serta mendukung pemerintah dalam melakukan kerjasama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), yaitu program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis ICT serta sejalan dengan. Salah satu strategi yang 1

2 dilakukan oleh IKPIA adalah membangun kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kebutuhan fasilitas e- learning sudah tidak dapat ditawar lagi, dimana model yang akan diterapkan dengan bertahap, yaitu mulai dengan model dual mode atau model ganda, yaitu hanya sebagian mata kuliah yang e-learning dan sebagian lagi konvensional. Ini dilakukan karena penerapannya secara bertahap, sedangkan tipe pembelajarannya secara blended/hybrid yaitu dilakukan dengan menerapkan kombinasi system pembelajaran PJJ dan juga melaksanakan pembelajaran tatap muka di kelas dengan proporsi online sampai 80%. Agar pelaksanaan PJJ di IKPIA Perbanas dapat terlaksana dan berkontribusi positif terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dimasa mendatang, tentunya butuh kesiapan berbagai aspek yang dimiliki. Tidak sedikit contoh dari penerapan PJJ malah berdampak negative terhadap prestasi mahasiswa, diantaranya yaitu terjadi kecurangan dalam menyelesaikan berbagai penugasan, pola berpikir yang salah, perilaku budaya tidak jujur, etika yang menurun, menjadi malas.sedangkan dampak positif yang banyak dirasakan dari penerapan e-learning adalah memberikan berbagai kemudahan dalam beraktivitas, bertambahnya pengetahuan dan wawasan, system pembelajaran menjadi dinamis, dengan melakukan kajian kesiapan sumberdaya pembelajaran, IKPIA Perbanas akan tahu betul seberapa besar tingkat kesiapannya untuk menerapkan e-learning secara optimal, tidak hanya menggunakan fasilitas internet yang ada seperti sekarang ini. Sumber daya pembelajaran yang akan diteliti adalah dari aspek sarana prasarana, system dan prosedur, kesiapan dosen, mahasiswa dan karyawan, materi ajar (konten kurikulum). Hal ini sangat penting dilakukan agar tujuan penerapan e-learning untuk meningkatkan prestasi mahasiswa saat ini dan akan datang untuk meningkatkan daya saing dapat tercapai Perumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana mengukur tingkat kesiapan sumber daya pembelajaran dalam merencanakan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat dilakukan? b. Bagaimana melakukan perencanaan penerapan PJJ agar dapat memberikan kontribusi positip terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan meningkatkan daya saing yang tinggi c. Bagaimana sebaiknya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan agar dapat memberikan kontribusi positip terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan meningkatkan daya saing yang tinggi? 1.3. Tujuan Penelitian a. Untuk melakukan pengkajian terhadap tingkat kesiapan sumber daya pembelajaran dalam merencanakan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ). b. Untuk melakukan pengkajian perencanaan penerapan PJJ agar dapat memberikan kontribusi positip terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan meningkatkan daya saing yang tinggi. c. Merancang standar acuan pengukuran kesiapan penerapan PJJ yang dapat digunakan oleh perguruan tinggi lain, sehinga tujuan yang diharapkan dapat tercapai maksimal. 2. LANDASAN TEORI Konsep Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Konsep Pendidikan Jarak Jauh secara konseptual, dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek institusional dan aspek personal. Aspek institusional, aspek ini berkenaan dengan tugas dan kewenangan institusi/lembaga penyelenggara PJJ untuk mengembangkan sistem, desain, mekanisme atau proses yang dibutuhkan oleh peserta didik agar komunikasi dan interaksi pembelajaran dapat terjadi. Dari aspek ini, PJJ dapat dimaknai sebagai sebuah sistem dan proses pendidikan yang antara pendidik dan peserta didik terpisahkan oleh ruang dan waktu, dan pembelajarannya menggunakan multimedia dan multisumber (Permendiknas No.24/2012; Wikipedia,2012). Secara institusional PJJ merupakan bidang pendidikan yang memfokuskan pada peran institusi/lembaga penyelenggara PJJ dalam memilih dan pemanfaatan metode dan teknologi pembelajaran yang dapat memfasilitasi ketidakhadiran atau keterpisahan fisikal peserta didik di dalam kelas seperti lazimnya di dalam pendidikan konvensional. Fokus kajian PJJ dalam hal ini adalah pada medium teknologi, seperti media cetak, video, komputer, internet, dan lain-lain untuk mendukung implementasi PJJ (Gunawardena & McIsaac, 2004; Keegan, 1990). Dalam melakukan pengukuran kesiapan, menggunakan model indeks yang diambil dari Aydin & Tasci (2005), yaitu: 1. Indeks ada pada Not Ready, membutuhkan persiapan banyak untuk menerapkan e-learning 2. Indeks ada pada Not Ready, hanya membutuhkan persiapan beberapa aspek saja 3. Indeks ada pada Ready, memerlukan improvement untuk menerapkannya. 4. Indeks ada pada Ready, menyatakan kesiapan yang sudah baik untuk menerapkan e- learning 2

3 ,8 2,5 3,4 4,2 5 Not Ready needs a lot of work Not Ready needs some of work Expected leve of readiness Ready but needs a few improvement Ready go diberikan TIK dapat terarah dan selaras dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan kajian atas kinerja dari penggunaan sistem informasidan komunikasi yang menggambarkan penilaian kemampuan kerja berbasi TIK sehingga dapat diketahui tingkat pemenuhan terhadap pencapaian yang diharapkan. COBIT menyediakan pemetaan keselarasan dalam perspektif masing-masing (ITGI, 2007). Pemetaan ini sangat penting karena menjadi acuan bagi perusahaan untuk menerjemahkan kebutuhan bisnis terhadap TI yang ada (Sarno dalam Tanuwijaya dan Sarno 2010: 82). 3. Metodologi Penelitian Deskripsi Obyek Penelitian Gambar 2.1. Indeks untuk kesiapan e-learning menurut Aydin & Tasci (2005) Dalam PJJ, kemandirian belajar ini masih problematik,dan sejumlah studi menunjukkan bahwa kemandirian belajar merupakan variabel terpenting bagi kesuksesan peserta didik dalam melaksanakan PJJ (Kadarko,1999; Puspitasari dan Islam, 2003; Sugilar, 2000). Kerangka Pikir Penelitian Kerangka pikir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan kajian terhadap sumberdaya pembelajaran untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan e-learning. Kajian dilakukan pada variabel dosen, mahasiswa, karyawan (lembaga) dan Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah sumber daya pembelajaran yang ada di kampus IKPIA Perbanas.Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan dari sumber daya pembelajran yang ada dalam mempersiapkan penerapan e-learning secara utuh.sumber daya tersebut adalah infrastruktur, sumber daya manusia, materi pembelajaran dan system prosedur yang berjalan.pendekatan penelitian adalah dengan metoda deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan survey research (penelitian survey). Tahapan Penelitian Mahasi Dosen Fasilita Proses Konvension E-learning Prestasi Prestasi Merumu skan instrumen Menyeba r Kuesioner Mengana lisa kuesioner (validitas dan reliabilitas) Menetapkan jumlah populasi dan sampel Mengukur tingkat kesiapan Mengukur tingkat kedewasaan Membuat Laporan Memberikan masukan kepada lembaga Karyaw infrastruktur. Program penerapannya dilakukan dengan model ganda, dimana berbentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan baik secara tatap muka maupun model pembelajaran jarak jauh. Model ganda ini seringkali dikenal dengan nama dualmode, dan proses penyampaian materi ajar dilakukan dengan 80% online dan 20% tatap muka yang dikenal dengan istilah system pembelajaran terpadu (hybrid / blended learning). Tingkat kesiapan sumberdaya pembelajaran Tujuan pengukuran terhadap tingkat kesiapan sumber daya pembelajaran berbasis TIK adalah untuk meyakinkan pimpinan bahwa kinerja sistem informasi yang ada pada organisasinya ada di posisi mana, sehingga memudahkan untuk melihat kesesuaian strategi perencanaan dan tujuan yang dimilikinya (Maniah dan Surendro, 2005: 1), sedangkan Sarno (2009: 56-61) berpendapat agar kontribusi yang Membuat Instrumen Pengukuran untuk survey Untuk mendapatkan Instrument penelitian yang sesuai, tentunya harus disesuaikan dengan konsep e- learning yang akan diterapkan. Instrumen penelitian dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner, dimana instrument kuesioner yang digunakan didapat dari penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya (terdahulu) ditambahkan dengan beberapa pertanyaan yang dikembangkan disesuaikan dengan ruang lingkup yang ada di kampus Perbanas. Pertanyaan berkisar pada variable kompetensi dosen dan mahasiswa, kesiapan sarana prasarana dan persepsi tentang penerapan dan penggunaan e-learning serta kesiapan karyawan (lembaga) dalam mengelola e-learning. Skala kuesioner menggunakan skala Likert (1 5). Menentukan besar sampel Jumlah populasi yang dijadikan sampel adalah sumberdaya yang ada dilingkungan Fakultas Teknologi Informasi angkatan 2011/2012 pada 3

4 semester genap tahun ajaran Untuk menghitung besar sampel adalah menggunakan rumus slovin : n = N/(1 + Ne^2) n = Number of samples (jumlah sampel) N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi) e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) > (^2 = pangkat dua). Dari perhitungan tersebut didapat jumlah 70 kuesioner yang terdiri dari 15 dosen, 10 karyawan dan 45 mahasiswa 4. Hasil dan Pembahasan Melakukan uji itas dan Reliabilitas Hasil uji validitas Dosen C) dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3, Instrumen dinyatakan valid. Hasil uji validitas Mahasiswa Variabel simbol Nilai A. Persepsi mhs A Pearson Correlation R tabel A A A A Tidak A A A Variabel simbol Nilai Pearson Correlation R tabel A A A. Kompetensi Dosen A A A ,3 A A A A A A A B. Persepsi dosen C. Kesiapan konten B B B ,3 B B C C C ,3 C C Item Instrumen dianggap jika lebih besar dari 0,3 atau dapat juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid. Sugiyono (2007: 137). Tampak bahwa seluruh indicator yang digunakan pada validitas dosen (A, B, Item Instrumen dianggap jika lebih besar dari 0,3 atau dapat juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid. Sugiyono (2007: 137). Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator yang digunakan pada validitas mahasiswa (A / persepsi mahasiwa) tidak semuanya valid, karena pada A5 nilai r hitung < dari r table, maka soal pada kuesioner ini dihilangkan, sedangkan untuk yang lainnya dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3, Instrumen dinyatakan valid. Hasil uji validitas Karyawan Variabel simbol Nilai A. Komitmen A Pearson Correlation R tabel Tidak A A A A

5 B. Ketersediaan SDM B B B B B ukur yang terpercaya (reliable).maka kehandalan dari hasil dapat juga dikatakan keterpercayaan, konsistensi, kestabilan. Variabel dianggap reliableapabila menunjukkan nilai Cronbach s Alpha> 0,6. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20, dapat diketahui bahwa niai dari Cronbach s Alpha melebihi 0.6, sehingga seluruh variable yang digunakan dalam penelitian ini dikatakan reliable. Mengukur tingkat kesiapan dan tingkat kedewasaan C. Kesiapan Sarana Prasarana C Tidak C C C C Item Instrumen dianggap jika lebih besar dari 0,3 atau dapat juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid. Sugiyono (2007: 137). Pada tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator yang digunakan pada validitas karyawan tidak semuanya valid, karena pada A1 nilai r hitung < dari r table, maka soal pada kuesioner tersebut ini dihilangkan, dan kuesioner pada C1 nilai r hitung < dari r table, maka soal pada kuesioner tersebut ini dihilangkan, sedangkan untuk yang lainnya dikatakan valid karena memiliki nilai korelasi di atas 0,3, Instrumen dinyatakan valid. Hasil uji Reliabilitas Dari hasil penyebaran kuesioner yang menggunakan data valid, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan mengelompokan data sesuai variabel yang ditetapkan. Dengan menggunakan statistic deskriptif, maka data dari setiap kelompoknya dicari nilai rataratanya dari seluruh variabel yang telah dikelompokan. Dengan menggunakan kriteria indeks yang telah ditetapkan oleh Aydin Tascii, maka dapat ditentukan nilai tingkat kesiapan penerapan e-learning dikampus Perbanas institute adalah 4,21 yang artinya siap menerapkan e-learning (ready go). Untuk setiap dimensi didapat tingkat kesiapannya adalah kompetensi dosen sebesar 4.69, persepsi dosen sebesar 4.47, kesiapan konten sebesar 4.51, komitmen karyawan sebesar 4.28, ketersediaan sdm pengelola system sebesar 4.02, kesiapan sarana prasarana sebesar 3.70, dan persepsi mahasiswa sebesar Gambaran dari hasil pengukuran tingkat kesiapan penerapan e-learning dapat dilihat pada gambar di Variabel Alpha Cronbach's Alpha Reliabilitas Kompetensi Dosen Reliable Persepsi dosen Reliable Kesiapan konten Reliable dosen 0,6 Persepsi mhs Reliable Komitmen karyawan Reliable Ketersediaan SDM Kesiapan Sarana Prasarana Reliable Reliable Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,6. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Hasil pengukuran yang menghasikan nilai reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang dapat memberikan hasil nilai bawah ini: Gambar 2.2. Radar chart pengukuran kesiapan e- learning di kampus Perbanas Institute 5. dan Saran Dari hasil penelitian kajian kesiapan sumberdaya pembelajaran untuk e-learning dapat ditentukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 5

6 1. Sumber daya manusia (dosen, mahasiswa dan karyawan yang terkait) yang ada di lingkungan FTI telah memahami dan mengerti dan siap menerapkan e-learning ( Ready go) 2. Penerapan e-learning dilakukan dengan model dualmode, yaitu menerapkan pada beberapa mata kuliah yang siap sementara mata kuliah lainnya dilaksanakan secara konvensional 3. Indeks kesiapan penerapan e-learning hasil perhitungan adalah 4.21, artinya siap menerapkan e-learning (menggunakan Indeks Aydin dan Tasci) 4. Hasil perhitungan dari hampir seluruh variabel yang dikaji, menyatakan siap untuk menerapkan system pembelajaran dengan menggunakan e- learning Saran 1. Dengan e-learning proses belajar mengajar menjadi terbuka, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, tidak mengenal ruang dan waktu, oleh karena itu pengawasan yang sungguh-sungguh dari lembaga dan komitmen yang tinggi, serta keseriusan dari seluruh sumberdaya yang ada, mampu menciptakan penerapan e-learning secara utuh. 2. Sebaiknya dilakukan pemeriksanaan teknis untuk memastikan sarana prasarana telah siap dan memadai serta materi ajar (konten) yang disiapkan oleh dosen telah sesuai dengan standar yang digunakan untuk pembelajaran e-learning pada umumnya (multimedia). DAFTAR REFERENSI [1] Aydin & Tasci, Measuring Readiness for e- learning: Reflections form an Emerging Country, International Forum of Educational Technology & Society (IFETS), 2005 [2] Farisi, Mohammad Imam, Dr., M.Pd., Konsep Belajar Jarak Jauh dan Aplikasinya. Diunduh dari jj2.pdf tanggal akses 13 Maret [3] Farisi, M.I. (2010). The paradigm shifts in integrating technology at distance education and the structure of teacher s competencies in the field of educational technology. Prosiding International Seminar on Integrating Technology into Education. Jakarta: IPTPI. [5] Gunawardena, C.N., & McIsaac, M.S. (2004). Distance education. In D. H. [6] Indrajit, R.E Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. [7] Jonassen (Ed.), Handbook of research on educational communications and technology (2nd ed., pp ). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum. [8] Kadarko, W. (1999). Kemampuan belajar mandiri dan faktor-faktor psikososial yang mempengaruhinya: Kasus universitas terbuka. Jurnal Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Volume 1(1). [9] Keegan, D. (1990). Foundations of distance education. 2 nd ed. London: Routledge. [10]Maniah dan Surendro, K Usulan Model Audit Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Perawatan Pesawat Terbang. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005). Yogyakarta. [11] Moore, M.G. (1972). Learner autonomy: The second dimension of independent learning. Convergence 5(2), [12] Pederiva, A The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case. Information Systems Audit and Control Association. [13] Sarno, Riyanarto Audit Sistem & Teknologi Informasi. Surabaya: ITS Press. [14] Sugilar (2000). Kesiapan belajar mandiri peserta pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Volume 1(2). [15] Wedemeyer, C. A., & Childs, G.B. (1961). New Perspectives in University Correspondence Study. Chicago: Center for the Study of Liberal Education for Adults. [16] Wikipedia (2012a). Distance education. Diunduh dari [17] Wikipedia (2012b). Blended Learning. Diunduh dari [4] Gondodiyoto, S Audit Sistem Informasi: Pendekatan Cobit, Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media 6

1. Pendahuluan. Merry Agustina 1) A.Mutatkin Bakti 2)

1. Pendahuluan. Merry Agustina 1) A.Mutatkin Bakti 2) PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN JARAK JAUH. (Studi Kasus Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma) Merry Agustina

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN IMPLEMENTASI E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) STUDI KASUS : UPN VETERAN JAKARTA

ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN IMPLEMENTASI E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) STUDI KASUS : UPN VETERAN JAKARTA ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN IMPLEMENTASI E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) STUDI KASUS : UPN VETERAN JAKARTA Henki Bayu Seta 1), Theresia Wati 2), Nurhafifah Matondang 3) 1), 2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

TINGKAT KESIAPAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) UNIVERSITAS BINA DARMA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

TINGKAT KESIAPAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) UNIVERSITAS BINA DARMA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JARAK JAUH TINGKAT KESIAPAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) UNIVERSITAS BINA DARMA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JARAK JAUH Merry Agustina 1 dan A. Mutatkin Bakti 2 Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Infrastruktur TI Terhadap Kepuasan Pelayanan Administrasi Akademik Pada ABFI Institute Perbanas

Analisis Pengaruh Infrastruktur TI Terhadap Kepuasan Pelayanan Administrasi Akademik Pada ABFI Institute Perbanas Analisis Pengaruh Infrastruktur TI Terhadap Kepuasan Pelayanan Administrasi Akademik Pada ABFI Institute Perbanas (Studi Empiris pada Mahasiswa IKPIA Perbanas) Deden Prayitno 1), Puji Rahayu 2),Riska Hanifah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional. III. METODE PENELITIAN 3.1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara dan prinsip-prinsip keilmuan untuk untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang ditempuh atau dipergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid,

BAB III METODE PENELITIAN. mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan Dalam bab I ini akan dijelaskan latar belakang yang mendasari munculnya ide pembuatan rancangan IT Governance dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT. Disamping itu akan dibahas juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey Survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan di Unswagati rutin dilakukan pada setiap tahun, hal ini sesuai dengan prosedur mutu yang telah ditetapkan yaitu

Lebih terperinci

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Oleh: Khalid Mustafa (Staf Divisi IT pada SEAMEO SEAMOLEC) Pendidikan adalah hak bagi setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) yang berjudul The Effect Of Transformational Leadership, Empowerment Toward

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Dasar Hukum UU No. 23 Tahun 2000 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah dalam kategori penelitian lapangan yang menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

Analisis Faktor Kesiapan Penerapan E-learning di Perguruan Tinggi Pertanian (Studi Kasus di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta)

Analisis Faktor Kesiapan Penerapan E-learning di Perguruan Tinggi Pertanian (Studi Kasus di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta) Analisis Faktor Penerapan E-learning di Perguruan Tinggi Pertanian (Studi Kasus di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta) Bagus Muhammad Akbar Magister Teknik Infromatika Program Pasca Sarjana Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Matakuliah Riset Teknologi Informasi Terhadap Penulisan Skripsi dan Tugas akhir Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara

Analisa Pengaruh Matakuliah Riset Teknologi Informasi Terhadap Penulisan Skripsi dan Tugas akhir Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara Analisa Pengaruh Matakuliah Riset Teknologi Informasi Terhadap Penulisan Skripsi dan Tugas akhir Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara Sri Siswanti 1, Setiyowati 2 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK Sinar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian TUJUAN JENIS METODE UNIT ANALISIS TIME HORIZON PENELITIAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek dibagi menjadi 3. Pertama adalah mahasiswa akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN MEDIA PENDIDIKAN DISKUSI ONLINE DENGAN FRAMEWORK PIECES

EVALUASI PENERAPAN MEDIA PENDIDIKAN DISKUSI ONLINE DENGAN FRAMEWORK PIECES EVALUASI PENERAPAN MEDIA PENDIDIKAN DISKUSI ONLINE DENGAN FRAMEWORK PIECES Muhamad Danuri Manajemen Informatika - AMIK JTC Semarang Jl. Kelud Raya No. 19 Semarang mdanuri@gmail.com Abstrak Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al. (2013) yang berjudul Impact of Performance Appraisal On Employee s Performance

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Responden Kuesioner Sebagai langkah awal, kuesioner disebarkan kepada 30 responden untuk menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek Shintoeng. Lokasi penelitian akan dilakukan di kota Surabaya. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa hiburan ini bukanlah satusatunya peusahaan peneyedia jasa hiburan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING

PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING Manajemen Pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Sabtu, 30 April 2016 M. Udin Harun Al Rasyid, Ph.D http://udinharun.lecturer.pens.ac.id/

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja dengan Faktor Pemediasi Motivasi dan Kemampuan Kerja Karyawan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten The Influence of Leadership Style to Working Productivity

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Kuesioner tahap I (Uji Coba) Kuesioner tahap I ini dibagikan kepada 30 responden. Hasil kuesioner yang didapat terhadap penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian 1. Waktu penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan di gunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan rencana keuangan yang dipilih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan rencana keuangan yang dipilih. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Prudential Plc merupakan perusahaan jasa keuangan terkemuka asal Inggris yang berdiri sejak tahun 1848. Prudential plc memiliki tujuan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan 38 Bab IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis dilakukan untuk membuktikan hubungan antar variabel bebas dan terikat serta antar variabel bebas. Mekanisme pembuktian hipotesis mengikuti kaidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi).

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui hubungan dinyatakan sebagai suatu koefisien korelasi). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL EVALUASI INDEKS KEPUASAN MAHASISWA (IKM) TERHADAP PELAYANAN UNIT DAN KINERJA DOSEN DALAM MENGAJAR (EDOM) SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016

LAPORAN HASIL EVALUASI INDEKS KEPUASAN MAHASISWA (IKM) TERHADAP PELAYANAN UNIT DAN KINERJA DOSEN DALAM MENGAJAR (EDOM) SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016 LAPORAN HASIL EVALUASI INDEKS KEPUASAN MAHASISWA (IKM) TERHADAP PELAYANAN UNIT DAN KINERJA DOSEN DALAM MENGAJAR (EDOM) SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016 BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dili Institute of Technology (DIT) adalah salah satu perguruan tinggi swasta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dili Institute of Technology (DIT) adalah salah satu perguruan tinggi swasta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dili Institute of Technology (DIT) adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di negara Timor Leste dan telah terakreditasi oleh badan akreditasi nasional

Lebih terperinci

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 April s/d 1 Mei 2012,dan sebagai tempat penelitiaannya adalah PT. Astra International, TSO-auto 2000.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 April s/d 1 Mei 2012,dan sebagai tempat penelitiaannya adalah PT. Astra International, TSO-auto 2000. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Usman dan Akbar (2003: 42) metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Jadi metodologi penelitian ialah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sudah sangatlah pesat. Telah tersediakan beragam layanan yang mendukung untuk perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan kuesioner. Adapun kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMAK- BMN di lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur pasar tradisional di kabupaten Majalengka. B. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang namun juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2010). Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. orang namun juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2010). Teknik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan metode cross sectional. Teknik observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO

ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO 1 Iswadi Pribadi, 2 Christiono Utomo 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam era globalisasi dengan persaingan dunia yang semakin ketat akan teknologi yang melaju cepat mengikuti perkembangan zaman, manusia dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data 49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 Julistyana Tistogondo, Wendi Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi sumber

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Cikarang merupakan sebuah pendidikan D3 dengan jurusan teknik mesin industri. Dalam mendukung proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah 90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah gambaran utama yang digunakan untuk menganalisa penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari merumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua

Lebih terperinci

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret 2009 Yang terhormat, Bapak Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah e-learning Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 Program Kelas Karyawan, Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif atau studi eksplorasi, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai acuan guna mempertimbangkan faktor pemilihan karir yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S ( )

Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S ( ) Analisis Kualitas Blended Learning Menggunakan Rubric Quality Matters (RQM) (Studi Kasus Telkom-PJJ) Merlina Dewi S (110310163) Abstrak Dalam dunia pendidikan dikenal adanya sistem pembelajaran yang senantiasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung, sedangkan subyeknya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Jenis Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji kausalitas (pengaruh) regresi dengan metode survei. Variabel penelitian meliputi tiga variabel

Lebih terperinci