BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Aerowisata merupakan anak perusahaan dari PT.Garuda Indonesia Tbk, terdapat beberapa unit perusahaan di bawah pengawasan PT Aerowisata yang bergerak dalam bidang catering, tour, dan travel serta transportasi. Unit usaha yang bergerak di bidang catering penerbangan adalah PT Aerofood Indonesia dengan merk dagang Aerofood ACS. Kegiatan dari perusahaan ini bergerak dalam jasa makanan (catering) penerbangan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta pelayanan kabin dan laundry. Kegiatan perusahaan ini meliputi pengelolaan, penyiapan, sampai dengan pelayanan perbekalan untuk pesawat. PT Aerofood Indonesia dibangun karena adanya pemisahan bagian pembekalan pesawat dari Garuda Indonesia Airways. Pada tahun , perusahaan ini bernama Garuda Airlines Flight Kitchen yang berlokasi di Kemayoran Internasional Airport. Pada tanggal 23 Desember 1974 PT Garuda Indonesia Airways menjalin hubungan dengan Dairy Farm dalam hal manajemen dan permodalan sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Aero Dairy Farm Catering Service. Pada September 1975, PT Aero Dairy Farm Catering Service membuka dapur penerbangan yang lebih besar dan dilengkapi dengan fasilitas yang telah memadai di Bandara Halim 73

2 74 Perdanakusuma. Setelah seluruh saham yang dimiliki Dairy Farm dibeli oleh Garuda Indonesia Airways, maka tanggal 23 Desember 1981 berubah nama menjadi PT Aero Garuda Catering Service kemudian pada tanggal 29 November 1982 berganti nama kembali menjadi PT Angkasa Citra Sarana Catering Service dengan merk dagang Aerowisata Catering Service. Tanggal 30 Maret 1985, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta diresmikan, kegiatan dapur penerbangan yang berada di Bandara Halim Perdanakusuma dan Kemayoran dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta dilayani oleh PT. Aerofood Indonesia. PT. Aerofood Indonesia mulai membuka cabangcabang di beberapa daerah untuk dapat meningkatkan serta memajukan pelayanan jasa boga dalam penerbangan. Beberapa cabang tersebut ada yang berlokasi di Bali yang didirikan pada tahun 1975, Medan pada tahun 1987, Surabaya pada tahun 1991 dan Biak pada tahun Semakin berkembangnya PT Aerowisata ini, maka perusahaan flight catering termasuk dalam enam besar industri jasa makanan penerbangan untuk wilayah Asia Tenggara. PT. Aerofood Indonesia dalam hal ini Aerofood ACS juga mendapatkan penghargaan ISO 9002 yang menunjukkan bahwa Aerofood ACS adalah industri jasa makanan penerbangan yang baik. Selama bertahun-tahun, Aerofood ACS mengkhususkan diri untuk memberikan pelayanan dan produk premium, menyuguhkan makanan dan minuman penerbangan yang bervariasi dengan kualitas tertinggi untuk penerbangan domestik dan internasional.

3 75 Aerofood ACS beroperasi di tujuh kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Jogjakarta dan Bandung, yang memproduksi lebih dari porsi makanan setiap harinya di bawah pengawasan chef berkelas internasional yang menyatukan pengalaman mereka dengan selera yang sempurna serta aspirasi untuk memberikan kualitas terbaik dari kesempurnaan demi kepuasan pelanggan. Perusahaan menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya kerja I- FRESH: Integrity, Fast, Reliable, Effective & Efficient, Service Excellent, Hygiene serta ACS SATU ACS SAYA ( ACS Sadar Mutu ACS Sadar Biaya ) Sebagai anggota aktif dari International Travel Catering Association (ITCA), Aerofood ACS hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik serta bersertifikasi dengan standar mutu internasional ISO 9002 & ISO Food Safety Management yang mengedepankan unsur HSE (Health, Safety & Environment), Food Safety HACCP, serta bersertifikasi halal dari MUI. Dengan keahlian dan reputasi Aerofood ACS dalam industri jasa boga, perusahaan melakukan diversifikasi bisnis ke industrial catering, Food & Beverages retail dan GA Support. Semua ini kami lakukan semata mata untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggan.industrial Catering, produk dan layanannya telah meluas di beberapa rumah sakit terkemuka dan berbagai perusahaan besar di industry oil & gas. Seiring dengan perkembangan Garuda Indonesia, Aerofood ACS membentuk divisi baru yang disebut divisi GA Support yang menyediakan Executive Lounge untuk membantu koneksi penerbangan penumpang dan bantuan lain terkait

4 76 kebutuhan perjalanan.sebagai bagian dari komitmen kami, Aerofood ACS terus tumbuh untuk melayani keinginan dan kebutuhan pelanggan dan terus-menerus menyediakan kesempurnaan layanan premium Visi Dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi salah satu perusahaan penyedia Layanan In-Flight Service terbaik di ASEAN dan terkemuka dalam industri makanan dan minuman. Misi Perusahaan 1.Senantiasa menyajikan kualitas terbaik dalam layanan In-Flight Service dan Industial F & B Service melalui penerapan operational excellence. 2. Membangun hubungan kemitraan jangka panjang yang efektif melalui customer intimacy. 3. Menerapkan budaya I-FRESH guna memaksimalkan nilai-nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan Ketenagakerjaan Tenaga kerja merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Di sisi lain, populasi pekerja adalah bagian dari lingkungan perusahaan. Secara sederhana para pekerja adalah pegawai dari perusahaan dan sekaligus anggota masyarakat di mana perusahaan berada. Aerofood ACS Jakarta memiliki tenaga kerja sebanyak ± 2500 orang yang tersebar di berbagai departemen dengan tingkat pendidikan yang beragam.

5 77 Tenaga kerja dalam Aerofood ACS dibedakan atas dasar : 1. Karyawan tetap Karyawan tetap adalah Karyawan yang terikat dalam suatu hubungan kerja dengan perusahaan, tidak didasarkan atas jangka waktu tertentu atau selesainya pekerjaan tertentu. 2. Karyawan kontrak Karyawan kontrak biasanya orang asing atau orang yang memiliki keahlian khusus, dikontrak selama setahun dan dapat diperpanjang jika kinerjanya bagus. 3. Karyawan Harian Karyawan harian merupakan karyawan yang dibayar per hari, dan biasanya adalah karyawan yang dipekerjakan pada saat musim haji dan liburan karena pada musim ini jumlah permintaan meningkat Struktur Organisasi Orgainisasi adalah suatu penempatan karyawan yang dilakukan pembatasan tugas dan tanggung jawab serta penempatan hubungan kerja di antara unsur - unsur organisasi, sehingga orang orang yang bersangkutan dapat bersama - sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Aerofood ACS di pimpin oleh seorang General Manager yang membawahi beberapa Executive Manager kemudian Executive Manager membawahi beberapa Manager untuk seluruh departemen. Adapun struktur organisasi yang terdapat di Aerofood ACS adalah seperti gambar di bawah ini

6 78 Lampiran Surat Keputusan Nomor : 5019/DU/SKEPIIII/2014 Tanggal : 25 Maret 2014 Tentang : STRUKTUR ORGANISASI DIVISI INFLIGHT UNIT CGK Di tetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 25 Maret 2014 PT.AEROFOOD INDONESIA BEN BENDADY PRAMONO Direktur Utama

7 Hasil Penelitian Program Transformasi Tahap I ( 2012 ) Di tahun 2012, Aerofood ACS Jakarta berkomitmen untuk menjalankan program transformasi budaya kerja untuk membentuk Aerofood ACS menjadi Catering penerbangan yang dominan. Aerofood ACS Jakarta menetapkan tema transformasi budaya kerja yang pertama dengan slogan yaitu I-FRESH ( Integrity, Fast, Reliable, Effectivr & Efficient, Service Excellence, Hygiene ) 6 Prinsip Budaya Kerja Aerofood ACS Jakarta : 1. INTEGRITY Jujur, transparan, mandiri dan beretika 2. FAST Pengelolaan waktu yang baik dan beradaptasi dalam berbagai situasi 3. RELIABLE Dapat di andalkan, akurat serta memberi konstribusi yang maksimal 4. EFFECTIVE DAN EFFICIENT Berorientasi kepada haisl kerja dan dengan tetap perduli kepada biaya, kreatif dan Inovatif 5.SERVICE EXCELLENCE Pelayanan prima yang berorientasi pada kepada kepuasan pelanggan

8 80 6.HYGIENE Bersih dan menyehatkan serta memenuhi standard halal, kualitas dan keselamata Kerja. Proses transformasi yang telah dijalankan pada tahun 2012 hingga tahun 2014 ini masih belum di anggap berhasil, meskipun belum adanya peningkatan penghargaan berupa kualitas pelayanan dari penerbangan asing, narasumber dari dokumentasi management di antaranya :

9 81 Gambar Aerofood Mendapat Penghargaan Dari Garuda Indonesia Atas Keberhasilan Garuda Indonesia Meraih Asia Pacific Airlines Food Award dari Skyscanner.2012

10 82 Gambar Penghargaan For Excellent Team Work Effort and Relationsip Support in Year 2012.Malaysia Airlines.2012 Gambar Best MH Partner Caterer. Malaysia Airlines. 2012

11 Gambar No Ramp Incident Ine Year. Japan Airlines

12 Gambar Excellence Service Perfomance. Singapore Airlines

13 85 Gambar JAL Safety Performance dari Japan Airlines, Program Transformasi Tahap II ( ) Pada tahun 2014, Aerofood ACS Jakarta masih ingin terus mengembangkan sayapnya serta namanya di dunia catering penerbangan dengan mengembangkan suatu budaya kerja baru. Untuk mewujudkan visi, misi dari Aerofood ACS Jakarta perlu ditempuh suatu perjalanan panjang dalam suatu koridor dan pedoman yang telah disepakati bersama dalam organisasi. Budaya

14 86 Perusahaan merupakan values yang diterjemahkan atau diimplementasikan melalui behaviours, symbols, dan system. Transformasi budaya kerja baru lanjutan tahap II Aerofood ACS Jakarta bertujuan untuk menciptakan persepsi tentang Aerofood ACS Jakarta yang Integrity, Fast, Reliable, Excellent,Service, Hygiene melalui pengembangan perilaku spesifik dengan penekanan pada peran pimpinan serta tetap didasari oleh I-FRESH. Aerofood ACS Jakarta selalu menawarkan dan memberikan manfaat serta solusi terbaik sesuai kebutuhan pelanggan yang mudah dilaksanakan, nyaman, dimana saja, dan tepat waktu. Saat ini Aerofood ACS Jakarta tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun Dalam hal ini Transformasi budaya kerja Aerofood ACS yang sebelumnya hanya I-FRESH saja maka berubah menjadi I-FRESH ACS SATU ACS SAYA ( ACS Sadar Mutu ACS Sadar Biaya ).Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui penerapan budaya kerja baru ini apakah sudah berjalan maksimal atau belum. Adapun gambaran tentang perbandingan hasil Budaya kerja sebelum dan sesudah transformasi dapat di lihat dalam Matriks nya sebagai berikut :

15 87 Indikator < Tahun Transformasi I 2014 Transformasi II Hasil 1.Transformasi Sejak berdiri tahun Transformasi tahap I Transformasi tahap Berkurangnya Di Bentuk di lakukan oleh II di lakukan pelanggaran perusahaan belum perusahaan dengan kembali oleh pernah melakukan slogan I-FRESH perusahaan dengan evaluasi perubahan menambah slogan budaya kerja baru menjadi I-FRESH 2.Agen Belum pernah di Belum pernah di ( ACS SATU ACS Lihat Bagan Perubahan di bentuk bentuk SAYA ) bentuk Telah di bentuk Lihat lampiran 8. 3.Team Leader Belum di bentuk Sudah pernah di Di bentuk lagi Cukup Efektif PPIC bentuk namun tidak Lihat Pakta berjalan Integritas hal 86 4.Komitmen Belum pernah di Belum pernah di buat Telah di buat Lihat Gambar Punishment buat s/d Tidak ada Belum pernah di Belum pernah di buat Telah di buat Berkurang sosialisasi buat nya transformasi pemborosan biaya produksi 6. Formula Belum pernah di Pernah di buat tapi Formula lebih di Lihat tabel Pencatatatn buat tidak berjalan detail s/d Produksi di buat pembuatannya

16 88 7.Penggunaan Hampir selalu ada Hampir selalu ada di Sudah mencapai Penurunan Masker Hairnet di temukan tidak temukan tidak 95% semua jumlah Dengan benar menggunakan menggunakan masker, menggunakan complaint dari masker, hairnet hairnet dengan benar masker, hairnet airlines dan dengan benar. dengan prosentase dengan baik dan auditor sekitar 60% benar Tabel 2 Perbandingan Hasil Budaya Kerja Sebelum dan Sesudah Transformasi Sejalan dengan transformasi bisnis, Aerofood ACS Jakarta terus melakukan transformasi budaya kerja baru dengan merumuskan kembali nilai - nilai budaya untuk menjadi pedoman kerja pegawai. Aerofood ACS Jakarta juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi the best caterer se Indonesia dengan menempati urutan pertama pelayanan prima selama empat tahun berturut-turut (tahun 2010,2012,2013,2014 berdasarkan dari Awards / penghargaan yang diterima oleh Aerofood ACS. Selain itu, Aerofood ACS juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good Corporate Governance. Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi langsung peneliti dengan key informan Ahmad Yani di dapatkan bahwa : Transformasi budaya kerja baru I-FRESH ACS Satu ACS Saya itu sangat membantu team dalam mendelegasikan tugas kepada bawahan Di buktikan dengan hasil wawancara peneliti dan adanya pakta intergirtas yang di tanda tangani oleh semua karyawan area produksi.

17 89 Peningkatan kinerja Aerofood ACS Jakarta mendapatkan respon positif oleh customer, tercermin dari meningkatnya jumlah customer Aerofood ACS secara signifikan dari posisi 20 maskapai penerbangan asing menjadi 28 maskapai penerbangan asing dalam kurun waktu 2 tahun Sosialisasi Program Budaya Kerja Baru Sosialisasi merupakan proses mengkomunikasikan nilai atau aturan kepada seluruh anggota organisasi dalam hal ini seluruh pegawai Aerofood ACS Jakarta. Sebagai upaya untuk mengubah sikap dan menanamkan pengertian antar pegawai di lingkungan Aerofood ACS Jakarta adalah dengan sosialisasi. Dalam proses sosialisasi, umumnya akan disampaikan sejumlah pesan-pesan kepada pegawai Aerofood ACS Jakarta. Dengan harapan seluruh pegawai Aerofood ACS Jakarta menjadi paham terhadap pesan yang disampaikan, dalam hal ini pesan penerapan transformasi budaya kerja baru.

18 90 Indikator Budaya Kerja Cara Lama Budaya Kerja Cara Baru 1. Lingkungan Tertib, stabil, teratur, predictable Berubah-ubah, setiap partikel organisasi dapat bergerak sendiri-sendiri 2. Mindset / Pola Pikir Tradisional, Lambat Modern, Bergerak Cepat 3. Sikap terhadap persaingan Statis, terkendali, reaktif Proaktif, memimpin inovasi, menciptakan caracara baru yang efisien 4. Struktur organisasi Birokrasi, procedural Dinamis, teamwork, jejaring 5. Kultur organisasi Keteraturan dan social harmony, Kompetitif, informal formal 6. Bentuk perusahaan Besar, konglomerasi, integrasi vertical Besar, berorientasi pada kompetisi inti 7. Manusia (SDM) Tenang, birokratik, professional Dinamis, intrapreneurial, mengedepankan suasana kerja yang menyenangkan 8. Pemimpin Otoriter, satu arah, manager (doing things right) Demokratis, change leader, leader (doing the right thing) visioner 9. Produk Monoton, product life cycle panjang Dinamis, product life cycle diperpendek sendiri 10. Sikap terhadap perubahan Menolak berubah Berani berubah 11. Komunikasi Tidak penting, reaktif Sangat penting, proaktif Tabel 3 Contoh cara-cara lama dan cara-cara baru budaya kerja Proses komunikasi melalui sosialisasi di lingkungan internal Aerofood ACS Jakarta merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan program trandformasi budaya kerja baru yakni perubahan pola pikir, budaya dan nilai-nilai kerja. Diharapkan melalui sosialisasi, pegawai dapat mengetahui dengan cepat perubahan seperti apa yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan. Oleh karenanya dibutuhkan strategi sosialisasi secara terencana guna memperoleh hasil yang optimal. Tim Leader Aerofood ACS Jakarta telah menyusun strategi sosialisasi program transfromasi budaya kerja baru yang dituangkan dalam dokumen Pakta Intergritas.

19 91 Berdasarkan dari hasil observasi peneliti maka untuk mewujdkan program budaya kerja baru ini, management dan jajarannya mengerahkan segala upaya dan usaha agar program transfromasi budaya kerja baru ini berjalan sesuai dengan harapan diantaranya melakukan strategi sosialisasi sebagai berikut : A.Melakukan Pengarahan dan Rapat Kordinasi Internal Dengan Team Leader Produksi Tim transformasi budaya kerja baru ini sebagai komunikator mensosialisasikan kepada pegawai Aerofood ACS Jakarta mengenai rencana kinerja program transfromasi budaya kerja baru meliputi : 1. Melakukan harmonisasi melalui rapat koordinasi secara internal dalam menjalankan program transformasi budaya kerja baru kepada para Sous Chef dengan tujuan agar apa yang di suarakan oleh Management satu suara kepada karyawan 2. Melakukan mobilisasi dan koordinasi serta penetapan skala prioritas dalam menjalankan program transformasi budaya kerja baru

20 92 Gambar Sosialisasi Internal pegawai Aerofood ACS Jakarta Mengenai Transfromasi Budaya Kerja Baru. Jakarta, 6 May 2014 B. Penguatan Pengawasan 1. Melakukan rapat internal dengan 2 ( dua ) serikat pekerja dan direksi 2. Pembahasan tujuan dari diadakannya transformasi budaya kerja baru 3.Serikat Pekerja sebagai bagian dari Management di harapkan dapat sebagai pemantau keberhasilan transformasi budaya kerja baru ini 4.Penerapan reward and punishment sesuai dengan SOP melalui rapat pemantauan dan evaluasi C. Sosialisasi Hygiene Quality Manager Kepada Karyawan Produksi. 1. Menghimbau dan mengingatkan karyawan produksi terus menerus tentang pentingnya program budaya kerja baru ini bagi perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan,

21 93 Gambar Sosialisasi Hygiene Quality Manager Kepada Karyawan Area Produksi Aerofood ACS Jakarta.13 May Dari hasil sosialisasi budaya kerja baru ini di lanjutkan dengan penandatanganan Pakta Integritas Food Safety Handler. Di mana dalam hal ini, semua karyawan yang terlibat di area produksi membuat satu

22 94 komitmen untuk sama-sama menjalankan transfomrasi budaya kerja baru ini tanpa terkecuali. Gambar Penandatanganan Pakta Integritas Sebagai Bukti Komitmen Karyawan Terhadap Perusahaan. 13 May Janji atau komitment karyawan untuk mewujudkan budaya kerja baru di buktikan dengan Pakta Intergritas Food Safety Commitment yang di dalamnya terdapat sanksi denda terhadap setiap pelanggaran di area

23 95 produksi dan telah di tanda tangani oleh semua karyawan tanda mereka mengetahui dengan jelas peraturan dan sanksi tersebut.

24 96 PAKTA INTEGRITAS 1 FOOD SAFETY COMMITMENT ( FOOD HANDLER ) Pada hari ini, Selasa tanggal Tiga Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Empat Belas (13/05/2014) telah di lakukan Briefing Food Safety Commitment yang di hadiri oleh Seluruh Sous Chef, CDP, APDM, PDM, Executive Chef & Seluruh Staff Produksi ( Daftar Hadir Terlampir ) dengan isi Commitment sebagai berikut : 1. Telah Mengerti, Memahami dan Mematuhi seluruh isi FOOD SAFETY COMMITMENT 2. Wajib menggunakan masker, hairnet dengan benar. Bila ada section lain yang memang tidak wajib menggunakan masker ( Butcher, Hot Kitchen) namun memasuki area wajib masker maka ybs wajib menggunakan masker di area tsb. 3. Tidak makan di area produksi 4. Tidak berkuku panjang dan berkutek ( berwarna ) 5. Tidak menggunakan perhiasan ( Jam Tangan, Cincin ) di area produksi 6. Setiap mengganti sarung tangan wajib mencuci tangan dengan benar 7. Melakukan cuci tangan sebanyak 4x sehari dan sanitasi Pukul 08.30, 10.30, 12.30, / Shift di bawah pengawasan CDP/Sous Chef/APDM 8. Memastikan Item Sanitized dan item Unsanitized terpisah serta Memastikan Kitchen Equipment yang akan di gunakan di sanitasi terlebih dahulu 9. Memastikan CCP dan OPRP terdokumentasi dengan baik 10. Serta Pelanggaran Disiplin lainnya. Dan bila di dapati KETIDAKDISIPLINAN atas pelanggaran-pelanggaran di atas akan di ambil tindakan tegas yaitu dikenakan SANKSI DENDA Rp /kesalahan/orang dan akan dipotong saat PENGGAJIAN. Bila denda tersebut terjadi lebih dari 5x maka yang bersangkutan dianggap tidak perfomance di produksi dan SIAP DI PINDAHKAN KE DEPARTEMEN LAIN. Demikian PAKTA INTEGRITAS FOOD SAFETY COMMITMENT ( FOOD HANDLER ) ini dibuat dan di tanda tangani secara sadar dan sukarela serta dipahami oleh seluruh pihak. Lampiran 2 Pakta Integritas Food Safety Commitment. 13 May Karyawan Produksi. Pakta Integritas. Food Safety Commitment. Tangerang. 2014

25 97 4..Himbauan cuci tangan 2 jam sekali, penggunaan masker dengan baik dan benar wajib di lakukan oleh karyawan produksi atau karyawan yang memasuki area produksi. INTEROFFICE MEMO To From CC No. Date Subject : : : : : : Order Center QHSE GM Jakarta; Production,EMO,PDM,Exc Chef,Chief EM HC /GM/ACSJKT/ May 2014 Himbauan Waktu Cuci Tangan Sebagai bentuk komitmen terhadap Food Safety Regulation agar dapat di umumkan setiap 2 jam sekali mengenai himbauan cuci tangan karyawan production ( Detail waktu himbauan terlampir ) Agar dapat di tindaklanjuti. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapakan terima kasih. Nuryulianti Quality Health Safety Manager Lampiran 3 Memo Himbauan Waktu Cuci Tangan 2 ( dua ) jam sekali 13 May 2014

26 98 To From CC No. Date Subject : : : : : : All Dept Head EMO GM; EMA; EMG;EM-HC; EM.HLP 1.001/EMO/V/ May 2014 Himbauan Penggunaan Wajib Masker INTEROFFICE MEMO Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan memperbaiki perfomance Produksi maka di pandang perlu melakukan Perubahan Budaya Kerja ( Transformation Work Culture ) di mana dalam hal ini kami menghimbau kepada seluruh Departemen Head dan jajarannya bahwa effektif per tanggal 26 May 2014 barangsiapa yang memasuki area Produksi WAJIB menggunakan MASKER tanpa terkecuali. Sesuai dengan kesepakatan bersama FAKTA INTEGRITAS FOOD SAFETY COMMITMENT ( FOOD HADLER ) dapat di lihat di setiap section Produksi yang telah di tanda tangani staff produksi. Dan apabila dari Departemen lain ada yang memasuki area produksi tanpa menggunakan masker maka akan di kenakan sanksi denda sebesar Rp ,- /kesalahan/orang dan akan di lakukan pemotongan gaji. Oleh karenanya bagi yang tidak bekepentingan dilarang berada di area Produksi. Untuk menghindari denda, patuhilah peraturan dan pergunakan lah masker dengan baik dan benar. Demikian himbaun ini kami sampaikan untuk dapat di teruskan kepada jajarannya Atas perhatian, bantuan dan dukungan dari semua pihak untuk menuju NEW Aerofood ACS CULTURE kami ucapakan terima kasih atas kerjasamanya. Salam, Management

27 99 Lampiran 4 Memo Himbauan Penggunaan Wajib Masker, 22 May 2014 Gambar Penggunaan Masker dan Penutup Kepala Yang Baik Dan Benar.

28 Berikut adalah standar GMP ( Good Manufacturing Practice ) karyawan yang baik dan benar untuk area produksi dengan ketentuan sebagai berikut: 4.3 Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan penerapan Gambar Standar GMP Karyawan Produksi Dari sisi penampilan pakaian : 1. Seragam harus berwarna putih bersih lengan panjang dengan tujuan agar bulu tangan tidak terjatuh ke dalam makanan, serta menggunakan seragam sesuai nama masing-masing.

29 Menggunakan penutup kepala ( hairnet ) menutupi seluruh rambut hingga telinga dengan tujuan agar rambut rontok / helaian rambut tidak jatuh ke dalam makanan penumpang. 3. Menggunakan masker penutup mulut hingga batas batang hidung 4. Kuku pendek, bersih dan tidak berkuteks / berwarna ( bagi wanita ) 5. Tidak menggunakan perhiasan, cincin, jam tangan, kalung 6. Menggunakan Safety Shoes / anti slip, dengan tujuan menghindari kecelakaan kerja atau kejatuhan benda berat di area produksi. 7. Celana panjang berwarna gelap dengan menggunakan apron berwarna hijau setinggi lutut. Dengan tujuan agar celana berwaran gelap tetap selalu bersih. Dari sisi penampilan rambut : 1. Rambut harus pendek, bagian depan maksimal 2cm, bagian samping maksimal 1cm, bagian belakang rambut tidak mengenai kerah baju. 2. Jambang, panjang rambut tidak melebihi daun telinga bagian bawah. 3. Tidak berkumis dan tidak berjenggot Hambatan dan Solusi Komunikasi dalam Sosialisasi Transfromasi Budaya Kerja Baru Dalam mensosialisasikan program Transformasi Budaya Kerja Baru kepada seluruh pegawai Aerofood ACS Jakarta terdapat hambatan-hambatan diantaranya :

30 Belum dapat tersampaikan secara komprehensif kepada seluruh karyawan produksi Aerofood ACS Jakarta. Rapat dan briefing yang diselenggarakan terkait pembahasan program Transformasi Budaya Kerja Baru di Aerofood ACS Jakarta hanya melibatkan team leader sampai tingkat sous chef. Ketika pembahasan rapat sudah selesai, masing-masing team leader fokus penyampaian pesan mengenai program transformasi budaya kerja baru kepada bawahannya hanya terkait dengan kelompok kerja terkait, sehingga tidak semua karyawan produksi mengetahui secara komprehensif mengenai program-program transformasi budaya kerja baru. Oleh karena itu, perlu adanya media komunikasi yang secara reguler mengulas khusus tentang pelaksanaan transformasi budaya kerja baru di area produksi. 2. Persepsi mengenai program transformasi budaya kerja baru belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh karyawan produksi sebagai bentuk komitmen perubahan sesuai dengan visi misi transformasi budaya kerja baru itu sendiri, masih terdapat persepsi mengenai top of mind Transformasi Budaya Kerja Baru adalah kenaikan tunjangan kinerja, sehingga substansi program transformasi budaya kerja baru ini kurang mendapatkan proporsi perhatian yang lebih. Oleh karenanya penanaman nilai-nilai perubahan perlu digalakkan secara berkelanjutan dengan mengoptimalkan media komunikasi yang ada dan mengundang para motivator, coaching, nara sumber yang memiliki kompetensi di bidang manajemen perubahan untuk dapat

31 103 memberikan motivasi kepada seluruh pegawai untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. 3. Sulitnya merubah mindset atau paradigm lama atau pola pikir tradisional karyawana produksi khususnya karyawan yang telah puluhan tahun bekerja di perusahaan. Mereka merasa sudah nyaman dengan cara mereka bekerja sehingga dengan adanya transformasi budaya kerja baru ini di anggap justru membuat mereka sulit. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus, cara untuk meningkatkan kompetensi individu ataupun organisasi tentunya dengan berbagai cara, yaitu melalui upaya pelatihan, coaching, mentoring, dan lain lain. Seperti yang di ungkapkan oleh Sous Chef Nuh perihal hambatan dalam menjalankan program transfromasi budaya kerja baru ini : Atasan harus mampu melihat keluhan pekerjaan bawahannya. Contoh : Bila Management menginginkan bekerja harus bersih,rapi,cepat tetapi, sarana kurang di perhatikan Penerapan Budaya Kerja I-FRESH ACS Satu ACS Saya Isu dan kekuatan suatu kultur memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya Robbins 2.Pelaksanaan perusahaan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena masih banyak pimpinan dan manajer yang melupakan moral. Banyak para pemimpin maupun manajer yang telah terpengaruh oleh budaya barat yang kapitalis, dan melupakan bahwa bekerja merupakan suatu 2 Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A. Perilaku Organisasi Organizational Behavior 2011

32 104 ibadah dan tanggung jawabnya bukan hanya di dunia, akan tetapi di akhirat nanti. Dengan adanya budaya kerja dalam perusahaan tersebut maka para pegawai yang terdapat di dalamnya akan memiliki moral yang baik. Sebuah organisasi, tentunya dapat beroperasi secara efisien hanya ketika membagi bersama nilai nilai yang ada di antara karyawan. Nilai - nilai perilaku individu memandu perilaku sekali kali pekerjaan Budaya kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap, ketaatan, kepatuhan, terhadap norma norma, etika yang menjadi suatu aturan dan berlaku dalam melaksanakan aktivitas tugas baik fisik maupun mental untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dalam suatu institusi. Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja suatu perusahaan. Budaya kerja dalam suatu jabatan atau suatu organisasi menjadi faktor utama dalam menentukan maju atau mundurnya suatu organisasi. Budaya kerja, tidak dapat dipisahkan dengan budaya organisasi, budaya korporat. Dimana budaya kerja menjadi suatu nilai yang dominan dan disebarluaskan di dalam suatu organisasi dan menjadi acuan filosofi kerja karyawan. Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA merupakan suatu budaya kerja yang diterapkan dalam Aerofood ACS Jakarta yang dimulai sejak tahun Sebelum dibentuknya budaya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA tersebut, pada tahun 2012 dibentuk sebuah budaya yang diberi nama I-FRESH. Budaya kerja yang disebut dengan paradigma lama itu dilaksanakan tidak segencar dengan budaya kerja yang ada di Aerofood ACS Jakarta saat ini. Kondisi yang terjadi pada saat itu amat

33 105 memprihatinkan. Paradigma lama yang diterapkan pada Aerofood ACS Jakarta tidak terlalu terfokus dalam kesadaran mutu dan kesadaran biaya para karyawan.dengan melihat pada paradigma lama tersebut para leaders dari Aerofood ACS Jakarta berkumpul untuk membicarakan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada saat itu. Maka, dibentuklah budaya kerja baru I-FRESH ACS SATU ACS SAYA tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mutu dan kesadaran biaya para karyawan dan tentunya ingin melakukan suatu perubahan yang lebih baik. Dan melihat realita yang ada, saat ini Aerofood ACS Jakarta sedang berada di puncak prestasi dengan kinerja yang tumbuh dengan sangat signifikan dan berbagai apresiasi yang diraihnya. Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA telah melekat dalam setiap perilaku pegawai Aerofood ACS Jakarta. Setiap pegawai yang bekerja di Aerofood ACS selain diminta menghafal nilai budaya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA, melafalkan yel yel nya yang telah melekat dalam setiap perilaku pegawai Aerofood ACS, juga diharapkan untuk melaksanakannya dalam pekerjaan dan kehidupan sehari hari. Bukti nyata dari perubahan tingkah laku dan budaya kerja Aerofood ACS Jakarta dengan adanya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA yaitu terdapat peningkatan nilai service dari para customer, penghargaan Skytrax yang di berikan kepada Garuda Indonesia juga tidak luput dari kerja keras Aerofood ACS Jakarta dalam meraih maskapai penerbangan Five Star.Berikut adalah hasil wawancara dengan salah seorang Asst Production Manger Aerofood ACS : Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA merupakan budaya kerja yang telah diterapkan oleh Aerofood ACS sejak tahun Budaya kerja I-FRESH ACS

34 106 SATU ACS SAYA dilaksanakan antar karyawan untuk sama sama saling menyadari betul rasa memiliki terhadap perusahaan. 3 Landasan hukum dalam budaya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA itu sendiri secara peraturan kepegawaian tidak ada. Landasan hukum insan Aerofood ACS Jakarta adalah peraturan kepegawaian yang dikeluarkan oleh unit human capital kantor pusat. Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA dibentuk melalui beberapa pemikiran dari orang orang yang berpengaruh dalam Aerofood ACS Jakarta. Seperti pernyataan dari Production Manager yaitu: Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA tidak mempunyai landasan hukum, hanya merupakan inovasi dari Aerofood ACS Jakarta saja untuk memperbaiki perilaku dan budaya kerja Aerofood ACS Jakarta yang pada akhirnya diharapkan untuk meningkatkan kinerja Aerofood ACS Jakarta Budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA dapat memberikan manfaat bagi para karyawan yang terdapat di Aerofood ACS. Menurut salah satu Sous Chef bagian Japanese Kitchen Dengan adanya budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA membuat budaya kerja yang terdapat di Aerofood ACS menjadi lebih baik dan profesional serta para karyawanpun menjadi lebih handal dalam melayani para customer Selain itu, menurut General Manager Aerofood ACS Jakarta : Dengan adanya budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA serta di terapkan kan Pakta Integritas Food Safety Commitment dalam bekerja dapat menjaga hubungan sesama karyawan dan selalu berinovasi untuk memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Selain itu, pegawai memiliki etos kerja yang seragam dari kantor pusat hingga ke cabang, memiliki visi yang sama terhadap budaya perusahaan, menjadi lebih santun dan berperilaku role model bagi siapapun, dan membangun sikap profesional dalam berinteraksi dengan customer /stakeholder 3 Wawancara peneliti dengan Kurniawan. Asst Production Manager. Aerofood ACS Jakarta. Jakarta, 7 January 2015

35 107 I-FRESH (Integrity-Fast,Reliable,Effective & Efficiency, Service Excellence,Hygiene ) a. Integrity Jujur, transparan, mandiri dan beretika Integritas (Integrity) adalah suatu nilai yang memelihara satunya pikiran, kata, dan perbuatan yang sesuai dengan hati nurani, dan prinsip prinsip kebenaran. Integritas diwujudkan dalam perilaku disiplin dan konsisten; serta perilaku berpikir, berkata dan bertindak terpuji; sesuai dengan prinsip moralitas yang menunjukkan adanya keluhuran karakter dan budi pekerti. Tentunya integritas sangat diperlukan dalam penerapan budaya kerja yang bukan hanya harus diterapkan dalam Aerofood ACS Jakarta saja, akan tetapi harus juga ditetapkan dalam budaya kerja baik dalam bidang jasa pelayanan penerbangan. Dengan adanya integritas dalam budaya kerja, tentunya para karyawan menjadi lebih disiplin dan konsisten dalam bekerja. Selain itu, mereka juga diharuskan untuk selalu berpikir, berkata dan bertindak terpuji dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Berikut hasil wawancara dari Production Manager yang menjelaskan bahwa: Dengan adanya budaya kerja I-FRESH ACS SATU ACS SAYA, pegawai Aerofood ACS diwajibkan untuk konsisten untuk melaksanakan I-FRESH ACS SATU ACS SAYA karena dalam I-FRESH ACS SATU ACS SAYA terdapat pegawai pegawai yang ditunjuk sebagai change agent yang bertugas sebagai role model maupun sebagai pengingat atau penegur pegawai yang tidak berperilaku I-FRESH ACS SATU ACS SAYA Adapun deskripsi dari perilaku utama dari budaya kerja Integritas, yaitu: Disiplin dan Konsisten

36 108 Disiplin dan konsisten merupakan suatu perilaku yang penting dalam suatu budaya kerja. Para pelayan masyarakat tentunya harus selalu bersikap disiplin dan konsisten dalam mengambil sebuah tindakan ataupun sebuah pemikiran meskipun berada dalam suatu tekanan atau situasi yang sulit. Seperti yang dikatakan oleh salah satu sous chef hot eropa yaitu: Dengan adanya budaya I-FRESH ACS SATU ACS SAYA pegawai Aerofood ACS Jakarta akan menjadi lebih disiplin karena selalu dimonitor oleh kepala unit, dan dimonitor juga oleh change agent dan juga dari diri sendiri sudah terpatri untuk selalu berperilaku disiplin karena lingkungan sekitar sudah berperilaku disiplin Berpikir, Berkata dan Bertindak Terpuji Melakukan suatu tindak terpuji merupakan sesuatu tindakan yang tentunya disukai oleh banyak orang. Dalam dunia pelayanan, berpikir, berkata dan bertindak terpuji merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh para pelayan masyarakat. Para pelayan masyarakat tentunya diharuskan untuk selalu bersikap adil dan bijaksana dalam segala situasi. Selain itu, para pelayan masyarakat diharuskan untuk senantiasa untuk menjadi panutan dan teladan bagi orang lain dengan menjalankan apa yang diucapkan secara konsisten. b Fast, Cepat Tanggap, Proaktif Pengelolaan waktu yang baik dan beradaptasi dalam berbagai situasi.inovatif, Proaktif, dan Cepat Tanggap.Inovatif, proaktif dan cepat tanggap merupakan salah satu perilaku utama dari para karyawan Aerofood ACS Jakarta. Dengan adanya inovatif, para insan Aerofood ACS Jakarta selalu berusaha untuk memberikan cara yang terbaik dalam pelayanan yang dapat memberikan manfaat lebih kepada

37 109 pelanggan. Selain itu dengan adanya sikap proaktif dan cepat tanggap, para karyawan Aerofood ACS Jakarta diharapkan untuk tidak pasif, tidak menunggu disuruh untuk bertindak. Inovatif, proaktif, dan cepat tanggap saling berkaitan dalam memberikan manfaat lebih kepada pelanggan. Contoh proaktif dan cepat tanggap, yaitu ketika melihat potensi kebutuhan pemenuhan kebutuhan catering pesawat milik pelanggan yang sangat mendesak, dimana Aerofood ACS Jakarta secara proaktif menawarkan bantuan pelayanan detik itu juga sehingga kebutuhan pelamggan untuk kebutuhan catering pesawat yang mendesak tersebut segera dapat terpenuhi dan tidak terjadi delay penerbangan c. Reliable, Dapat Di Andalkan Dapat di andalkan, akurat serta memberi konstribusi yang maksimal. Dapat diandalkan merupakan suatu nilai yang mengedepankan keahlian dan kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Nilai profesionalisme itu diwujudkan dalam perilaku yang menjunjung tinggi kompetensi dan tanggung jawab serta komitmen untuk senantiasa memberikan solusi dan hasil terbaik. Dalam profesionalisme para karyawan Aerofod ACS Jakarta, diwajibkan untuk berkompeten dan bertanggungjawab, serta selalu memberikan solusi dan hasil terbaik. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang pegawai yaitu: Profesionalisme dalam bekerja merupakan salah satu budaya I-FRESH ACS Satu ACS Saya selalu diingatkan kembali oleh kepala unit dan change agent, ditambah lagi dimonitor oleh pegawai yang memang sudah ditugaskan untuk itu. Adapun deskripsi mengenai perilaku utama dari makna profesionalisme itu adalah: Kompeten Dan Bertanggung Jawab Para karyawan Aerofood ACS Jakarta tentunya diharuskan untuk selalu berkompeten dalam bekerja dan tentunya selalu berusaha untuk selalu menetapkan

38 110 standar yang tinggi sebagai tolok ukur untuk mencapai suatu keberhasilan kinerja dan berusaha untuk selalu mencapai standar kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu Sous Chef Cold Dishing,Nuh yaitu: Sikap kompeten dan bertanggung jawab serta mampu memberikan solusi terbaik kepada pelanggan dengan selalu memperhatikan apabila ada keluhan pelanggan, maka para karyawan Aerofood ACS Jakarta harus memberikan solusi sesuai dengan ketentuan yang ada, memastikan tidak ada kerugian dari pihak pelanggan dan selalu konsisten terhadap waktu penyelesaian keluhan sehingga pelanggan merasa puas dan tuntas. d.effective & Effisien, Efektif dan Efisien Mampu bekerja dengan target yang telah di tentukan, karena karyawan area produksi sangat di tuntut bekerja yang efektif dan efisen mengingat pekerjaan mereka harus mengikut jadwal penerbangan seluruh maskapai. Dalam hal ini mampu memproduksi meal/makanan/hari. Bila bekerja tidak efisien maka akan berdampak pada delay penerbangan dan bila terjadi dealy penerbangan yang di sebabkan oleh catering maka Aerofood ACS Jakarta akan di kenakan penalty yang tidak kecil. e. Service Excellence, Pelayanan Yang Prima Kesempurnaan merujuk pada nilai utama dari karyawan Aerofood ACS Jakarta untuk senantiasa berupaya meningkatkan proses maupun hasil kinerja secara terus menerus dan konsisten sehingga pada suatu titik akan tercapai suatu tingkat kesempurnaan yang tertinggi. Dalam keseharian ini, nilai kesempurnaan diwujudkan dalam perilaku yang senantiasa berorientasi pada nilai tambah dan perbaikan secara

39 111 terus menerus serta tetap peduli terhadap lingkungan di mana insan karyawan Aerofood ACS berada. Dalam hal ini, menyangkut kesempurnaan dalam pelayanan, Aerofood ACS Jakarta telah meraih predikat sebagai caterer dengan Service Excellence terbaik pertama dari seluruh maskapai penerbangan asing yang menjadi pelanggan Aerofood ACS Jakarta. Dari hal ini, dengan adanya predikat tersebut dapat dikatakan untuk mencapai suatu kesempurnaan dalam pelayanan, telah dapat dikatakan cukup berhasil. Namun hal ini masih akan terus diupayakan untuk mencapai suatu kesempurnaan yang tentunya jauh lebih baik. Dengan adanya nilai perilaku excellence tentunya para pegawai diharapkan untuk selalu memberikan kesempurnaan dalam melakukan pekerjaan mereka. Seperti yang diuraikan dalam hasil wawancara bersama Sous Chef Hot Eropa yaitu: Budaya I-FRESH ACS Satu ACS Saya belum menciptakan kesempurnaan dalam pelayanan, karena tidak ada kesempurnaan yang terdapat di dunia ini. Namun, gap menuju kesempurnaan semakin nyata dengan adanya budaya I-FRESH ACS Satu ACS Saya f. Hygiene / Menjaga Selalu Tetap Bersih Para karyawan Aerofood ACS Jakarta diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan peduli kepada lingkungan sekitar. Baik dalam lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat. Karyawan Aerofood ACS Jakarta diharapkan untuk selalu berupaya memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat di lingkungan

40 112 sekitar Aerofood ACS Jakarta. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang karyawan kitchen, yaitu: Menjaga kebersihan dan Peduli lingkungan karena Aerofood ACS Jakarta berkiblat pada Hygiene yang sangat di tuntut dari customer. Sehingga perilaku utama karyawan Aerofood ACS Jakarta diharapkan untuk selalu peduli, baik terhadap kebutuhan pelanggan, stakeholder, maupun rekan sekerja. Dan itu dimulai dari hal terkecil yang sederhana, misalnya memungut sampah kecil sewaktu memasuki area kerja. Lingkungan kondusif di tempat kerja adalah salah satu prasyarat terciptanya kinerja suatu perusahaan yang tinggi dan level engagement pegawai yang lebih baik. Lingkungan kondusif bisa tercipta jika adanya komunikasi yang baik dalam lingkungan perusahaan, interaksi yang baik antar pegawai, motivasi kerja tinggi, tidak ada saling curiga dan memberikan kontribusi menjadi orientasi setiap pegawai. Semua hal tersebut hanya bisa diraih jika setiap karyawan Aeroofod ACS Jakarta konsisten dalam menerapkan nilai nilai budaya perusahaan. Tidak terlaksananya salah satu nilai atau perilaku utama karyawan Aerofood ACS Jakarta pastinya akan berdampak pada budaya kerja lainnya, karena budaya kerja I-FRESH ACS Satu ACS Saya saling terkait dan berkesinambungan. Apabila salah seorang karyawan Aerofood ACS Jakarta tidak melaksanakan budaya I-FRESh ACS Satu ACS Saya tersebut maka akan dikenakan suatu sanksi. Seperti yang dikatakan sous chef Japanese kitchen : Budaya kerja I-FRESH ACS Satu ACS Saya merupakan satu kesatuan, dan jika salah satu dari budaya I-FRESH ACS Satu ACS Saya tidak diterapkan maka akan merusak perilaku lainnya secara keseluruhan. Pegawai yang tidak melaksanakan I- FRESH ACS Satu ACS Saya akan dicoaching oleh kepala unit kerja.

41 113 Harapan dalam Penerapan Budaya Kerja I-FRESH ACS Satu ACS Saya Dalam setiap penerapan budaya kerja, pastinya para pegawai mempunyai harapan harapan terhadap budaya kerja baru itu. Sesuai dengan visi Aerofood ACS Jakarta menjadi caterer yang terbesar di Asia Tenggara, untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang dapat mendukung visi tersebut, oleh sebab itu penerapan budaya kerja yang ada saat ini diharapkan dapat menjawab permasalahan ini, dengan harapan bahwa sumber daya Aerofood ACS Jakarta yang senantiasa menerapkan budaya I- FRESH ACS Satu ACS Saya dapat mendukung pencapaian visi sebagai caterer terbesar di Asia Tenggara dan mampu menciptakan karyawan Aerofood ACS Jakarta yang memahami dengan baik mengenai etos kerja dan budaya kerja yang terdapat pada Aerofood ACS Jakarta. 4.3 Pembahasan Pengertian Perubahan Perubahan adalah pergantian cara pandang dan perilaku dalam mengerjakan sesuatu untuk melakukan pergeseran dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan di masa datang. Tujuan Perubahan Untuk memperbaiki kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri dengan kondisi dan tantangan lingkungan strategis yang aktual dan prospektif agar organisasi tetap eksis dan berhasil mencapai tujuannya sesuai dengan tuntutan terkini dan masa depan.

42 114 Mengapa Perlu Di Lakukan Perubahan Perubahan dilakukan karena adanya perubahan lingstra ( lingkungan strategis) baik internal maupun eksternal organisasi. Organisasi yang sukses dalam kondisi lingstra masa lampau belum tentu sukses dalam kondisi lingstra masa kini dan masa depan, karena cara yang dulu dapat diandalkan kini atau ke depan bisa saja menjadi usang. Sasaran Perubahan a.renstra Organisasi b.struktur Organisasi c.proses Mengerjakan d.teknologi yang digunakan e.sarana dan Prasarana termasuk penataannya f.sumber Daya Manusia g.budaya organisasi h.kemitraan Pertimbangan Dalam Melakukan Perubahan a.bagaimana kita mengetahui adanya sesuatu yang salah pada keadaan saat ini? b.aspek apa dari kondisi saat ini yang tidak bisa dipertahankan? c.seberapa kuat dampaknya terhadap pencapaian tujuan organisasi?

43 115 Jenis Perubahan 1.Perubahan Terencana: perubahan terjadi pada kegatan yang bersifat rutin dan kontinyu terutama yang berifat strategik dan tidak berulang. 2.Perubahan Tidak Terencana: merupakan pergeseran ativigtas organisasial karena adanya kekuatan eksternal yang berada di luar kontrol organisasi. Penyebab Kegagalan Terhadap Perubahan 1.Tidak kuatnya kepemimpinan 2.Kesalahan dalam melihat reformasi yang harus dilakukan 3.Sabotase di tengah jalan baik internal maupun eksternal 4.Komunikasi dan arus informasi yang tidak lancar 5.Kurangnya dukungan pemangku kepentingan 6.Penularan gagasan (buy-in) perubahan tidak berjalan Respon Negatif Orang Terhadap Perubahan a.berdampak kepada stabilitas diri b.pasif c.penolakan d.kemarahan e.perundingan f.tertekan g.pengujian h.penerimaan

44 116 Alasan Penolakan Terhadap Perubahan 4 Stephen P. Robbins a. Tidak ingin meninggalkan posisi sekarang b. Tidak berjalan searah dengan organisasi c. Tidak ingin belajar tentang proses baru d. Tidak melihat atau mengetahui adanya rencana perubahan e. Tidak melihat sisi positif perubahan Gambar Proses Perubahan 4 Stephen P. Robbins. Organizational Behavior, Concepts, Controversies, and Application, 1991

45 Gambar Waktu dan Kesulitan untuk merubah Budaya/Kebiasaan 117

46 118 Gambar Transisi Emosi Selama Perubahan Implementasi program transformasi budaya kerja baru di Aerofood ACS Jakarta tidak dapat dipisahkan dari bagaimana memetakan dan menerapkan strategi perubahan dan strategi sosialisasi secara tepat dan akurat. Penerapan strategi perubahan dan strategi sosialisasi secara berkelanjutan dapat mempengaruhi produktivitas kinerja karyawan produksi. Adapun dari sisi tipologinya, perubahan organisasi, Kreitner & Kinicki 5 menyatakan bahwa : Perubahan dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu perubahan adaptif, perubahan inovatif dan perubahan radikal. Pertama, perubahan adaptif lebih difokuskan pada upaya memperkenalkan kembali praktek-praktek bisnis yang telah dikenal dalam suatu proses kerja suatu organisasi. Kedua, perubahan yang inovatif difokuskan pada upaya memperkenalkan praktek-praktek baru dalam proses kerjanya. Ketiga, perubahan radikal difokuskan dengan memperkenalkan praktek-praktek yang baru bagi industri bisnisnya 5 Kreitner R dan Kinicki A, Organizational Change, Burr Ridge : McGraw-Hill, Hal 582

47 119 Perubahan Adaptif Perubahan Inovatif Perubahan Radikal Memperkenalkan kembali Memperkenalkan kembali Memperkenalkan kembali praktek-praktek biasa dalam praktek-praktek baru dalam praktek-praktek baru lingkungan kerja proses kerja bagi industi bisninsnya Low High Gambar Tipologi Generik dari Perubahan Organisasi Sumber Kreitner & Kinicki Strategi Aerofood ACS Jakarta Dalam Menjalankan Program Transformasi Budaya Kerja Baru : 1. Pertama,strategi jangka pendek, bertujuan memfasilitasi kapasitas pemimpin dan karyawan produksi untuk melakukan perubahan. Strategi yang dimaksud adalah seperti membangun komitmen perubahan (Commitment to change) seperti yang tertuang dalam dokumen manajemen yaitu Pakta Intergritas ( Food Safety Commitment Food Handler ) dalam rangka mendukung perubahan dan pengembangan instrumen penjaminan mutu. 2. Kedua, strategi jangka menengah bertujuan untuk mendorong potensi pimpinan dan karyawan produksi Aerofood ACS Jakarta untuk melakukan perubahan. Strategi yang dimaksud adalah kampanye perubahan (Campaigning to change), mendorong persaingan untuk berubah (Competition to change), mendorong partisipasi karyawan

48 120 dalam pendukung manajemen perubahan. Menyusun sistem reward and punishment untuk memacu perubahan, serta pengembangan konseling perubahan. Dimana sistem reward dan punishment sudah ada tertuang dalam Pakta Integritas. 3. Ketiga, strategi jangka panjang yang bertujuan untuk memperkuat kapabilitas pimpinan dan karyawan produksi Aerofood ACS Jakarta dalam rangka pengembangan perilaku ideal sesuai dengan tujuan transfromasi budaya kerja baru seperti penguatan sosialisasi perubahan, pengembangan customer focus dalam manajemen perubahan, pengembangan inovasi perubahan, pengembangan knowledge management untuk mendukung perubahan. Dalam pandangan peneliti, strategi perubahan tersebut harus dipadukan dengan strategi sosialisasi sebagai upaya memberikan pemahaman mengenai tujuan perubahan dan implementasi perubahan itu sendiri. Komitmen merupakan kunci keberhasilan dalam manajemen perubahan. Oleh sebab itu komitmen memerlukan rumusan strategi sehingga bermanfaat bagi tim manajemen perubahan dan tim transformasi budaya kerja baru dalam menyampaikan pesan perubahan (change message) kepada kelompok sasaran/pemangku kepentingan secara efektif. Peneliti mengamati bahwa agen perubahan (change agent ) berkaitan erat dengan empat area perubahan yakni pakta integritas, melakukan pengarahan kepada Executive Chef, Production Manager dan Sous Chef, penguatan pengawasan transformasi budaya kerja baru serta sosialisasi Hygiene Quality Manager kepada karyawan area produksi.

49 121 Dalam konteks penerapan transformasi budaya kerja baru ini, pimpinan memberikan makna transformasi budaya kerja baru di dalam organisasi dengan membedah satu per satu empat area perubahan. Selanjutnya ke empat area perubahan itu diwujudkan ke dalam target-target kinerja. Adapun target kinerja dan agen perubahan dalam melakukan penerapan transformasi budaya kerja baru dengan slogan tambahan ACS SATU ACS SAYA ( ACS Sadar Mutu ACS Sadar Biaya ) di bagi dalam 2 kategori yang di kenal dengan BOS SATU ( Bisnis Operation Sistem Sadar Mutu ) dan BOS SAYA ( Bisnis Operation Sistem Sadar Biaya ) pada bagan :

50 Bagan Agen Perubahan BOS SATU ( Bisnis Operation Sistem Sadar Mutu ) 122

51 Bagan Agen Perubahan BOS SAYA ( Bisnis Operation Sistem Sadar Biaya ) 123

52 124 Agen perubahan inilah sebagai komunikator menyampaikan pesan pesan perubahan dalam penerapan transformasi budaya kerja baru kepada para karyawan dan komunikasi yang di gunakan adalah menggunakan komunikasi internal. Pembagian 2 ( dua ) kategori agen perubahan ini menjadi BOS SATU BOS SAYA di dasari karena adanya temuan fakta atas kualitas mutu dan pemborosan-pemborasn yang terjadi di lapangan khusus nya produksi. Contoh Temuan Peneliti: a. ACS SATU ( ACS Sadar Mutu ) Temuan atas kualitas mutu, banyak di temukannya bahan produksi yang kualitas nya masih tidak standard bahkan di bawah standard. Kualitas yang rendah dapat berdampak pada citra perusahaan bukan pada citra buruk Aerofood ACS Jakarta saja sebagai caterer namun juga citra buruk bagi penerbangan asing lainnya sebagai pelanggan. Contoh : Kualitas mutu bahan makanan yang kurang baik, naik ke pesawat kemudian terkonsumsi oleh penumpang dan hasilnya mengecewakan akan timbul complaint / keluhan keras dari penumpang kepada maskapai tersebut. Obyek penderita di sini adalah maskapai, nama besar maskapai penerbangan tersebut sebagai taruhannya. b. ACS SAYA ( ACS Sadar Biaya ) Temuan atas pemborosan, masih banyak di temukannya karyawan produksi yang melakukan over cooked ( masak terlalu matang, sehingga tidak dapat di gunakan untuk makan penumpang ), over product ( memproduksi makanan terlalu banyak tanpa tolak ukur yang benar sehingga banyak sekali yang tersisa bahkan basi dan

53 125 terbuang ) over supply ( membawa makanan tambahan atau cadangan ke pesawat melebihi dari jumlah yang di tentukan. Tentunya pemborosan-pemborosan ini masuk dalam kategori pemborosan cost ( pemborosan biaya produksi ). Sehingga agen perubahan perlu membentuk satu team khusus untuk melakukan penjatahan atas barang-barang produksi tersebut adapun team khusus tersebut di sebut PPC (Production Planning Control ) yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan kontrol produksi ( lihat lampiran 8 ) c. Matriks Role Model Gambar Slogan ACS SATU ACS SAYA Hambatan Karyawan 1.Persepsi Program Transformasi Budaya Kerja ini belum sepenuhnya di pahami karyawan. 2.Penolakan dari karyawan akan program ini, terutama adanya denda Rp / kesalahan/orang Tindakan Management 1.Sosialisasi telah di lakukan Oleh management secara bertahap demi menyamakan persepsi 2.Dari hasil rapat internal antara management dan karyawan dalam hal ini di wakili serikat pekerja, management member lakukan denda Rp per kesalahan dengan tujuan

54 126 3.Punishment sebaiknya di lakukan melalui warning letter yang sudah ada dalam PKB, tidak dalam bentuk denda 4. Bila telah menjalankan program budaya kerja baru ini, karyawan meminta reward berupa kenaikan upah. 5.Management harus melakukan upaya perbaikan ini bersama-sama mengedukasi bukan menghukum 3.Melalui pendekatan persuasif, management tidak ingin memberikan punishment dalam bentuk warning karena warning lebih berat dari pada denda Rp /kesalahan/orang. Warning dapat membuat karyawan tidak mendapatkan upah 1 bulan gaji, sementara tujuan dari management bukan untuk menghukum tetapi mengedukasi dan membangun kesadaran bersama-sama.denda pun berlaku sampai tingkat management. 4.Program budaya kerja ini merupakan kewajiban semua insan Aerofood ACS sehingga dengan menjalankan program ini berarti semua insan Aerofood ACS telah turut mendukung keberhasilan program ini. Harus dapat di bedakan mana hak mana kewajiban dan mana hak mana pelanggaran 5. Semua insan Aerofood ACS Jakarta wajib menjalankan program transformasi budaya kerja baru ini tanpa terkecuali Solusi Akhir Antara Karyawan dan Management di sepakati bersama bahwa Program rasformasi budaya kerja baru ini benar-benar murni untuk membangun kesadaran, kepedulian karyawan terhadap perusahaan dan sifatnya mengedu kasi. Program Transformasi Budaya Kerja ini dapat di terima pada akhirnya uoleh seluruh karyawan dengan cara penyesuaian secara perlahan lahan

55 127 Sulitnya merubah mind set dan culture set inilah yang merupakan salah satu hambatan terbesar dalam menjalankan program transformasi budaya kerja baru ini. Guillard J.F & Kelly N.J. (1995) 6 menyatakan dalam Transforming the Organization salah satunya adalah Reframing. Refarming, dimensi ini akan terlihat terjadinya pergeseran konsep dalam hal pencapaian tujuan karena sering terjadi bahwa organisasi terhalang oleh pola pikir (mind set) yang membuat organisasi kehilangan kemampuan untuk mengembangkan mental model, dengan reframing diharapkan akan membuka pola pikir baru untuk pencapaian tujuan organisasi. Atas dasar temuan-temuan itulah maka perusahaan membagi 2 ( dua ) kategori agen perubahannya karena sangat luas dan besar nya ruang lingkup kerja di Aerofood ACS Jakarta dengan jumlah karyawan yang besar pula serta tingkat resiko yang tinggi sehingga perusahaan menganggap perlu untuk melakukan dengan segera segala perubahan-perubahan itu. Pada pembahasan penelitian ini, peneliti melihat bahwa agen perubahan di Aerofood ACS Jakarta ini memiliki peranan sangat penting di dalam mensosialisasikan program transformasi budaya kerja baru kepada seluruh pegawai khususnya karyawan produksi. Di butuhkan komitmen dan konsiten yang tinggi dari agen perubahan yang telah di tunjuk oleh perusahaan. Agen perubahan berfungsi untuk menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku karyawan ke arah pembaharuan yang di harapkan. Peneliti juga melihat adanya strategi dan usaha-usaha yang telah di lakukan oleh agen perubahan ini dalam memperkuat budaya kerja baru adalah : 6 Guillard J.F & Kelly N.J.loc.cit

56 128 a.adanya Reward & Punishment Melalui reward punishment yang jelas, dibentuk sebuah budaya dimana karyawan akan berfikir lebih dahulu sebelum bertindak. Maka di masa depan tidak ada lagi broken window (efek domino akibat masalah yang diendapkan terlalu lama karena kecerobohan, misskomunikasi, dlsb), karena telah dibangun sebuah budaya di mana semua pekerjaan harus dikerjakan secara tuntas. Dalam rangka penerapan transformasi budaya kerja baru ini serta untuk memacu motivasi dalam bekerja bahkan manajemen membuat suatu perlombaan antar bagian dengan cara pengumpulan point kinerja yang mana dari hasil point tersebut team yang memenangkan perlombaan tersebut dapat menukarnya dengan Umroh Gratis ( bagi yang muslim ) atau wisata perjalanan rohani gratis ( bagi yang non muslim ) b.adanya Pembinaan Melalui pembinaan, seorang pegawai lebih mengenal budaya yang diterapkan pada perusahaan tersebut. sehingga dia dapat dengan mudah beradaptasi di dalamnya. Misalnya saat penerimaan karyawan baru, wajib di lakukan familiarisasi perusahaan sehingga sebelum terjun langsung pada pekerjaan telah memahami dengan pasti pekerjaannya dan segala resiko pekrjaannya. Diantaranya di lakukan coaching atau konsultasi terhadap yang bersangkutan bila yang bersangkutan melakukan kelalaian dalam bekerja.

57 129 c.adanya Pengawasan atau Kontrol Pengawasan sangat diperlukan untuk mengetahui apakah budaya yang di tanamkan masih berjalan di perusahaan atau sudah luntur ditinggalkan. Terutama pengawasan atas pemborosan biaya yang dapat menurunkan pendapatan perusahaan. Salah satu pengawasan terbesar yang di lakukan oleh agen perubahan yaitu melakukan kontrol alur produksi seperti bagan pada ALUR PROSES PRODUKSI SR Transfer Shipp Dok ORDER AIRLINES AMOS ( Standard Recipe, Menu Cycle, Total Pax, Config ) Syafrudin, Wiyanto, MD & PPIC Team Planning &Penjatahan Produksi kirim ke masing section Wahyu & Planning Team SR Butcher, Veg & Fruit di order ke Store All Sous Chef / CDP/Section Dari Hot & Cold Dishing Di kirim ke MTSU ( Portion ) All Sous Chef / CDP Bahan Jadi dari Hot & Cold Kit Di kirim ke Hot & Cold Dishing ( Bulk ) Form Permintaan All Sous Chef / CDP & Serah terima produksi Form Permintaan & Serah terima produksi Bahan Baku seperti Butcher Veg & Fruit di serahkan ke Hot & Cold Kitchen All Sous Chef / CDP Form P mintaan produksi Hot & Cold kitchen membuat permintaan produksi ke Butcher,Veg, Fruit All Sous Chef / CDP Dari MTSU di Cut Off Oleh Team Handover di bawa Team Assembly All Sous Chef / CDP One Team One Spirit One Goal ACS SATU ACS SAYA Gambar Alur Proses Produksi

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut bermula dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya kerja telah lama dikenal oleh umat manusia, namun manusia belum menyadari bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar dari nilai-nilai yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dengan benar budaya organisasinya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN ALAT PAD A PROSES PROD UKSI D I AEROFOOD ACS BAND UNG

2016 PENERAPAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN ALAT PAD A PROSES PROD UKSI D I AEROFOOD ACS BAND UNG BAB I PENDAHULUAN Pada bab I, pendahuluan berisi latar belakang masalah yang akan diteliti tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. A. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG PEDOMAN NILAI-NILAI DAN MAKNA BEKERJA BAGI PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau energi panas pada tubuh, membangun

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Setiap perusahaan atau organisasi memiliki visi dan misi tertentu. PD Pasar Jaya memiliki visi untuk memajukan perusahaan. Sebagai pedoman

Lebih terperinci

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta 1 Judul Oleh NIM : 44212120306 Bidang Studi A. ABSTRACT : Transformasi Budaya Kerja Baru Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan PT.Aerofood Indonesia ( Aerofood ACS ) Bandara International Soekarno Hatta - Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, jumlah maskapai penerbangan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, jumlah maskapai penerbangan Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini, jumlah maskapai penerbangan Indonesia bertumbuh cukup pesat. Data statistik menunjukkan sampai akhir tahun 2004, di Indonesia terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan P.T. Sriwijaya Air atau lebih dikenal dengan nama Sriwijaya Air adalah perusahaan penerbangan swasta nasional yang saat ini eksis meramaikan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis sebagai akibat dari efek globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku bisnis menemukan

Lebih terperinci

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN DASAR HUKUM KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diatasi. Masalah yang banyak terjadi didalam organisasi diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diatasi. Masalah yang banyak terjadi didalam organisasi diantaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, isu mengenai perubahan organisasi merupakan hal yang sangat penting. Organisasi akan selalu dihadapkan pada persoalan dan tantangan baru yang harus

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya arus pergerakan lalu lintas manusia antar negara tidak hanya menawarkan peluang keuntungan dan pengaruh positif lainnya terhadap suatu negara tetapi juga dapat menimbulkan

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 1 PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Pedoman Kebijakan Code of Conduct sebagaimana dimaksud pada lampiran Peraturan Direksi ini terdiri dari 5 (lima) bagian, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang, wisata sudah menjadi lahan bisnis yang potensial karena wisata Indonesia cukup bisa diandalkan untuk menghasilkan rupiah. Dan lewat perpanjangan

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 158 Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Sumber Daya Manusia Filosofi BCA membina pemimpin masa depan tercermin dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) kantor cabang syariah Malang didirikan pada tahun BTN Syari ah yang mulai beroperasi sejak tanggal 14 februari 2005 terus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja. KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04 Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk mewujudkan hal tersebut KPP memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. unit sosial yang terkoordinasi secara berkesinambungan, gabungan dari dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri adalah organisasi yang menghasilkan barang atau memberikan pelayanan jasa. Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016 WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016 TENTANG BUDAYA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat meningkatkan kemampulabaannya. Strategi bersaing suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat meningkatkan kemampulabaannya. Strategi bersaing suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas yang sangat kompetitif pada saat ini, banyak cara perusahaan melakukan berbagai strategi dalam upaya memenangkan kompetisi agar dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan proses analisis data sesuai dengan rumusan masalah, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut. 5.1 Kesimpulan 1. Secara keseluruhan, kinerja SMA di Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam pemotretan Profil Budaya Organisasi ini menggunakan kuesioner OCAI terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun-tahun mendatang muncul suatu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dan organisasi saat ini bergerak dinamis, berbagai peristiwa dan fenomena terkait industri dan organisasi dapat dijumpai di berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan membuat perusahaan sudah mulai berfikir bagaimana

Lebih terperinci

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN DASAR HUKUM KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja pengawas sekolah, kinerja kepemimpinan kepala sekolah, kinerja professional

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan - perusahaan selalu berupaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan swasta maupun pemerintah berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk mewujudkan hal tersebut KPP memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap perusahaan tentunya ingin terus maju dan tetap eksis serta mampu bersaing dengan para kompetitornya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini setiap organisasi atau perusahaan bisnis dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila perusahaan tersebut berhasil mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan dari perusahaan sangat

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT ASURANSI WAHANA TATA (Aswata) adalah perusahaan asuransi umum yang telah hadir melayani nasabah sejak 1964. Kini, Aswata adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku BAB I PENDAHULUAN PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk (Temas Line) merupakan salah satu perusahaan terbuka di bidang industri pelayaran yang berkembang cukup signifikan. Seiring dengan perkembangan ini Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah melewati masa masa krisis moneter yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah melewati masa masa krisis moneter yang terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sudah melewati masa masa krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis moneter membuat terjadinya perubahan dalam sistem perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah memunculkan budaya baru yaitu budaya kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi berusaha utuk mengaksesnya

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.404, 2017 KEMENPAN-RB. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tuntutan persaingan bisnis membuat perusahaan terutama perusahaan jasa harus lebih mengupayakan untuk mempertahankan para pelanggannya dengan cara melakukan pelayanan yang terbaik

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kepuasan wajib pajak dan kualitas pelayanan dalam instansi publik merupakan prioritas utama yang tidak bisa diabaikan. Keduanya memiliki makna dalam menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013

KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013 KEPUTUSAN DIREKSI PT. ABM INVESTAMA TBK TENTANG Good Corporate Governance Charter No.002/ABM-BOC-CIR/I/2013 Merujuk pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), tujuan, visi,

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

1.1 Sejarah Perusahaan

1.1 Sejarah Perusahaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan Pizza Hut adalah sebuah restoran berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci