Disusun oleh : Aryo Sudiantoro. Pembimbing : Drs. H. Sutopo, M.S.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh : Aryo Sudiantoro. Pembimbing : Drs. H. Sutopo, M.S."

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BANK INDONESIA VERSI INGAT 3D DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP KHALAYAK DI KOTA SEMARANG PADA PERIODE JANUARI HINGGA OKTOBER 2010 Disusun oleh : Aryo Sudiantoro Pembimbing : Drs. H. Sutopo, M.S. ABSTRACT Social marketing is a strategy to change society behaviour from an old attitude to a new attitude which is better. Bank Indonesia makes a social marketing program through Public Service Announcement Ingat 3D version in purpose to inform the society about false money crime and educates the society about how to differentiate between real money and false money with the 3D method. It is because the growth of false money circulation which founded by Bank Indonesia in January to October The purpose of this research is to analyze the effect of Bank Indonesia s Public Service Announcement Ingat 3D version toward society behaviour in Semarang. There are three independent variable in this research, they are attractiveness, message quality, and broadcasting frequency. There is one intervening variable, advertisement effectiveness, and there is one dependent variable, attitude toward ad. The purpose of these variable are to explain the effectiveness of public service announcement and the effect to attitude toward ad, in this case Bank Indonesia s Publis Service Announcement Ingat 3D version. Based on this research toward 97 respondent who have ever seen the Bank Indonesia s Public Service Announcement Ingat 3D version ad and often do cash transaction with Rp , Rp50.000, and Rp shows that attractiveness, message quality, and broadcasting frequency gives positive effect toward advertisement effectiveness partially and simultaneously. The 0,515 Adjusted R 2 shows that 51,5% advertisement effectiveness can be explained by all of the independent variables and 48,5% explained by another factors. Advertisement effectiveness gives positive effect to attitude toward ad with 0,425 Adjusted R 2 which shows 42,5% attitude toward ad can be explained by advertisement effectiveness and 57,5% explained by another factors. Key words : attractiveness, message quality, broadcasting frequency, advertisement effectiveness, and attitude 1

2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis yang bergerak secara dinamis serta perubahan lingkungan eksternal dan teknologi dari sebuah organisasi yang berkembang dewasa ini, peran komunikasi menjadi sebuah faktor strategis yang menentukan keberhasilan ataupun eksistensi sebuah institusi di masyarakat. Dengan kata lain, komunikasi saat ini telah menjadi bentuk refleksi akuntabilitas publik dari sebuah organisasi. Sehingga, kampanye komunikasi massa dengan pengelolaan dan konsep yang baik sangat menentukan tercapainya objektivitas organisasi. Kondisi perkembangan dinamika bisnis yang selalu berubah pada saat ini, membuat perusahaan memerlukan pengelolaan bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan tidak hanya sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkan dengan harga yang menarik dan membuatnya mudah diperoleh oleh pelanggan yang membutuhkan. Perusahaan juga perlu mengembangkan promosi (komunikasi) pemasaran yang efektif untuk stakeholder, terutama kepada para pelanggan sasarannya (Kotler, 2003). Ferdinand (2000) mengungkapkan banyak penelitian yang membuktikan bahwa meskipun perusahaan telah dijalankan berdasarkan platform strategi yang baik, komunikasi pasar tetap merupakan sebuah pilihan stratejik yang harus dipelihara antara lain untuk meningkatkan dan memelihara TOM (Top Of Mind) produk dan merek di mata pelanggan. Di antara alat promosi pemasaran, periklanan dipercaya sebagai pilihan yang tepat bagi produsen yang menghasilkan consumer goods dengan frekuensi penggunaan tinggi. Hal ini karena periklanan dalam menyampaikan informasi dapat menjangkau konsumen potensial maupun aktual yang lebih luas dibandingkan dengan alat promosi pemasaran yang lain (Kotler, 2003). Menurut Eka dan Saliman (2001), meskipun tidak secara langsung berakibat pada pembelian, iklan merupakan sarana utnuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antar perusahaan dengan konsumen. Namun, iklan tidak selalu menampilkan produk atau jasa yang bernuansa profit. Ada kalanya iklan menayangkan tema sosial dimana hal ini bermanfaat bagi khalayak banyak. Tema sosial tersebut tentunya tidak memiliki muatan komersial yang hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Iklan dengan nuansa sosial biasa dikenal dengan nama Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Iklan ini mengajak kepada konsumen, yang notabene merupakan masyarakat, untuk mengubah perilakunya sehubungan dengan tema tersebut. Iklan semacam ini menyajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap 2

3 sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Kasali, 1992). ILM sendiri merupakan suatu tools dari kegiatan kampanye yang masuk dalam konsep pemasaran sosial yang bertujuan mengubah perilaku masyarakat. Pemasaran sosial didefinisikan sebagai rancangan pelaksanaan dan pengawasan dari suatu program untuk mempengaruhi penerimaan ide / gagasan sosial dan mencakup pertimbangan-pertimbangan dari perencanaan produk, harga, distribusi, komunikasi, dan riset pemasaran (Kotler & Roberto, 1989). Kampanye dilakukan sebagai salah satu cara untuk membuat masyarakat memahami perilaku atau kebiasaan yang lebih baik dari sebelumnya. Perilaku yang ingin dirubah dengan pola pemasaran semacam ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang atau badan lainnya. Seperti upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam mencegah peredaran uang palsu melalui penayangan Iklan Layanan Masyarakat versi Ingat 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Iklan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan cara mengidentifikasi uang palsu kepada masyarakat luas agar menyadari bahwa bahaya kejahatan uang palsu setiap saat dapat dialami oleh setiap orang yang melakukan transaksi secara tunai. Bank Indonesia mengungkapkan, bahwa tren jumlah peredaran uang palsu kembali meningkat. Sebelumnya, jumlah uang palsu rata-rata terdapat sebanyak 7 lembar dalam 1 juta lembar uang asli sampai akhir maret Namun, data terbaru sampai akhir Juli 2010, menunjukkan adanya peningkatan di mana terdapat 9 lembar uang palsu dalam 1 juta lembar uang asli. Pecahan yang paling banyak dipalsukan yaitu Rp , di mana terdapat 34 lembar uang palsu diantara 1 juta lembar uang asli yang diedarkan (Purnomo, 2010). Melalui data yang dihimpun bank sentral atas laporan pihak bank dan aparat kepolisian, tercatat bahwa tren peningkatan jumlah uang palsu yang berhasil ditemukan terus meningkat selama periode Januari sampai Oktober Pada awal tahun 2010, rasio uang palsu yang berhasil ditemukan berjumlah 6 bilyet diantara 1 juta lembar uang yang diedarkan. Kemudian jumlah tersebut cenderung naik setiap bulannya hingga kondisi terparah terjadi pada bulan September dan Oktober dimana terdapat rata-rata 14 lembar uang palsu diantara 1 juta lembar uang. 3

4 Tabel 1.1 Temuan Uang Palsu Januari sampai Oktober 2010 Sumber : Semakin tingginya rasio temuan uang palsu selama tahun 2010 menunjukkann bahwa ruang gerak kejahatan uang palsu masih rawan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat Indonesia dalam memahami ciri-cirii uang palsu masih tergolong minim apalagi terdapat banyak golongan masyarakat yang melakukan transaksi secara tunai. Tim Perundang-undangan dan Pengkajian Hukum Direktorat Hukum Bank Indonesia (2006) mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah temuan uang palsu ini sudah seharusnya tidak dipandang semata-mataa sebagai suatu kejahatan pemalsuan sebagaimana pemalsuan dokumen, sebab kejahatan pemalsuan mata uang merupakan kejahatan yang berdampak luas. Salah satu dampaknya adalah menurunnya kemampuan ekonomi korban, karena yang bersangkutan menjadi pemegang uang palsu yang tidak ada nilainya. Dampak lain yang lebih penting adalah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap uang Rupiah baik domestik maupun internasional, mengganggu kestabilan ekonomi nasional, dan menurunkan wibawa negara. Sebuah program komunikasi yang terencana perlu dilakukan untuk mengurangi dampak kejahatan uang palsu. Kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi terutama masyarakat sangat diperlukan demi tercapainya tujuan dari kampanye Iklan Layanann Masyarakat ini, yaitu mempersempit ruang gerak penyebaran uang palsu sehingga dampak dari kejahatan ekonomi ini dapat dicegah sedini mungkin. 4

5 Salah satu media yang digunakan Bank Indonesia dalam penayangan Iklan Layanan Masyarakat versi Ingat 3D adalah menggunakan media televisi (TV). Penggunaan televisi didasari karena televisi memiliki kemampuan menyatukan fungsi audio dan visual serta dapat menjangkau khalayak luas dalam waktu bersamaan (Kasali, dalam Soehartami, 2006). Apalagi populasi dari pemirsa televisi di seluruh Indonesia sampai awal tahun 2011 mencapai angka individu (Nielsen, 2011). Oleh karena itu, pesan yang disampaikan diharapkan akan lebih menarik dan relatif mudah untuk dipahami oleh masyarakat dan dapat menjangkau khalayak luas dalam waktu bersamaan dan singkat, kemudian akan berimplikasi pada sikap masyarakat untuk merubah perilaku mereka sesuai pesan dalam ILM. Terdapat berbagai teknik dan pendekatan yang digunakan dalam upaya meningkatkan efektifitas pesan ILM versi Ingat 3D kepada khalayak sasaran, antara lain dengan konsep daya tarik iklan yang kreatif, konsep perancangan skenario penyampaian pesan iklan yang tepat, serta penentuan jumlah frekuensi siar yang tepat. Menurut Cannon, et al (2009), efektivitas bergantung pada sebaik apa medium tersebut sesuai dengan sebuah strategi pemasaran yaitu, pada tujuan promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dengan frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada biaya berapa besar. Pemahaman masyarakat terhadap pesan adalah sangat kompleks karena tidak mudah menyampaikan suatu pesan agar diterima oleh seluruh khalayak sasaran. Oleh karena itu, pemasar maupun pengiklan harus mengetahui informasi yang dibutuhkan dan mengetahui cara terbaik untuk menyampaikannya. 1.2 Rumusan Masalah Berkaitan dengan masalah peningkatan rasio temuan uang palsu di Indonesia maka dapat disimpulkan bahwa pada saat ini masyarakat Indonesia dihadapi pada masalah kejahatan uang palsu yang terus meningkat dalam periode tahun Hal ini harus menjadi perhatian Bank Indonesia, sebagai instansi yang berwenang dalam melakukan pengawasan dan peredaran uang, untuk terus memberikan kampanye sosial dalam menghimbau dan mengedukasi masyarakat mengenai cara membedakan uang palsu dan uang asli. Dengan demikian, masalah penelitian ini adalah Apakah Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D efektif dalam meningkatkan sikap khalayak terhadap iklan dari sisi pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan? 5

6 2. TELAAH PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Sosial Pemasaran telah diketahui sebagai sesuatu yang diaplikasikan oleh perusahaan dalam usaha komersial mereka. Ketika pemasaran digunakan dalam kampanye untuk menghimbau dan mengedukasi masyarakat demi kepentingan sosial, maka disebut sebagai pemasaran sosial. Seperti yang diungkapkan oleh Andreasen (dalam Marks, 1998) : Social marketing is the adaptation of commercial marketing technologies to programmes designed to influence the voluntary behaviour of target audiences to improve their personal welfare and that of the society of which they are a part. Menurut Marks (1998), para pemasar sosial mencoba untuk memberikan himbauan kepada masyarakat untuk merubah perilaku mereka yang berpengaruh dan berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka sendiri. Maka dari itu, terdapat perbedaan antara pemasar sosial dengan pemasar lain. Pemasar sosial tidak hanya fokus pada apa yang masyarakat butuhkan dan bagaimana mendorong minat beli masyarakat terhadap suatu produk. Mereka mencoba untuk merubah keadaan sosial dan berkontribusi optimal dalam menyeimbangkan masyarakat dengan kesejahteraan sosial. 2.2 Komunikasi Dalam Periklanan Periklanan adalah salah satu elemen dalam bauran promosi yang paling dikenal dan didiskusikan secara luas. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang ditujukan kepada masyarakat melalui media (Kasali, dalam Soehartami, 2006). Sedangkan menurut Jefkins (1997), periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon konsumen yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling ekonomis. Terdapat lima keputusan utama yang harus diambil dalam pembuatan program periklanan, yaitu mengenai tujuan periklanan (mission), uang yang dapat dibelanjakan (money), pesan yang disampaikan (message), media yang akan digunakan (media) dan evaluasi hasil (measurement) (Kotler, 1996). Setiap iklan harus memiliki tujuan yang didefinisikan secara jelas. Tujuan-tujuan ini tumbuh dari strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan dan tugas promosi yang ditetapkan untuk pengiklanan. Setiap iklan harus efektif tidak hanya untuk satu pelanggan, tetapi untuk ribuan atau jutaan pelanggan (Cannon el al, 2009). Sifat dan tujuan periklanan berbeda pada industri dan situasi yang berbeda pula. Pada praktek pemasaran, meskipun cukup menyita anggaran promosi perusahaan, iklan diyakini 6

7 cukup efektif untuk melaksanakan fungsi-fungsi komunikasi yang kritikal, fungsi-fungsi tersebut antara lain (Shimp, 2003) : a. Memberikan informasi (informing) Iklan dapat membuat konsumen aware terhadap merek, terutama merek baru, mengedukasikan fitur dan benefit suatu merek dan memfasilitasi pembentukan brand image yang positif. b. Membujuk (persuading) Iklan efektif dapat membujuk calon konsumen untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. c. Mengingatkan (reminding) Iklan dapat membuat suatu merek tetap segar dalam ingatan konsumen dan memberikan nilai tambah (adding value). Nilai tambah atas produk atau jasa dapat diperoleh melalui inovasi, perbaikan mutu atau dengan mengubah persepsi konsumen. d. Mendukung usaha-usaha lainnya yang dilakukan oleh perusahaan. Iklan dapat pula digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan usaha-usaha komunikasi pemasaran lainnya, misalnya dalam menyampaikan promotional tools berupa kupon, potongan harga, undian dan lain-lain. 2.3 Iklan Layanan Masyarakat Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan yang bermanfaat untuk menggerakkan solidaritas masyarakat ketika mengahadapi suatu masalah sosial. Iklan tersebut menyajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapai, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Kasali,1992). Menurut David L. Rados (dalam Soehartami, 2006), Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan yang mempromosikan kegiatan organisasi publik maupun organisasi non profit dimana iklan tersebut tidak dikenakan biaya. Iklan Layanan Masyarakat merupakan suatu pemberitahuan yang tidak dikenakan biaya dan untuk mempromosikan program, aktifitas, atau pelayanan dari negara, atau pemerintah lokal beserta program-program dan kegiatannya; atau pelayanan dari organisasi non profit dan pemberitahuan lainnya yang ditujukan sebagai pelayanan kepentingan komunitas / masyarakat sekitar, tidak termasuk sinyal-sinyal bunyi, pemberitahuan rutin tentang cuaca dan pemberitahuan promosi. 2.4 Sikap Terhadap Iklan Menurut Markenzie & Lutz (dalam Dominanto, 2008), sikap terhadap iklan adalah predisposisi merespon dalam cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap 7

8 rangsangan iklan tertentu pada saat yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap iklan tertentu pada saat penayangan suatu iklan. Respon kognitif adalah cara konsumen berpikir mengenai sebuah iklan, sikap terhadap iklan (afektif) merupakan cara konsumen merasakan hal tersebut. Assael (dalam Dominanto, 2008) menjelaskan bahwa pemahaman adalah proses kognitif yang melibatkan interpretasi untuk mengetahui suatu konsep, peristiwa, objek, dan manusia dalam lingkungan Respon kognitif yang positif (support arguments and source bolstering) umumnya akan menghasilkan sikap positif konsumen terhadap iklan. Respon kognitif yang negatif (counterarguments and source derogation) umumnya menghasilkan sikap negatif. Karena aspek afektif yang dominan maka sikap terhadap iklan diukur dalam afektif penerima pesan yang menilai baik-tidak baik, suka-tidak suka, menarik-tidak menarik, kreatif-tidak kreatif, informatif-tidak informatif. 2.5 Efektivitas Iklan Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik diukur dengan efektifitas iklan. Umumnya pengiklan mengukur pengaruh komunikasi dengan menilai potensi pengaruhnya terhadap kesadaran, pengetahuan, preferensi, keyakinan, selain pengaruhnya terhadap penjualan (Kotler, 2003). Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik memahami bahwa orang-orang tidak membeli produk, tapi membeli keuntungan dari produk tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat orang-orang bertindak untuk melakukan pembelian (Schultz & Tenenbaum dalam Handoko, 2006). Menurut Cannon, et al (2009), efektivitas bergantung pada sebaik apa media tersebut sesuai dengan sebuah strategi pemasaran yaitu, pada tujuan promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dana yang tersedia untuk pengiklanan, serta sifat dari media, termasuk siapa yang akan dijangkau, dengan frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada biaya berapa besar. Efektivitas iklan dinilai tinggi dapat diukur melalui brand awareness, menarik perhatian dan mampu menyampaikan pesan mengenai merek atau produk yang diiklankan (Till & Baack, 2005). H 4 : Semakin tinggi efektivitas iklan, maka semakin tinggi pengaruhnya pada sikap terhadap iklan. 8

9 2.6 Daya Tarik Iklan Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya (Indriarto, 2006). Untuk menarik pemirsanya, iklan dapat disampaikan dalam gaya penyampaian yang berbeda-beda yaitu dengan menampilkan: cuplikan kehidupan individu atau kelompok, gaya hidup individu, fantasi dengan produk, suasana hati (mood) atau citra seputar produk, musik untuk lebih menghidupkan pesan, simbol kepribadian untuk menciptakan karakter yang mempersonifikasikan produk, memamerkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam menghasilkan produk, serta bukti kesaksian dari orang-orang terkenal (Fandi Tjiptono, dalam Riyanto, 2008). Menurut Eka & Saliman (2001), daya tarik iklan harus mempunyai tiga sifat: Pertama, iklan harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaat-manfaat yang membuat produk lebih dinginkan atau lebih menarik bagi konsumen. Kedua, pesan iklan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan iklan. Ketiga distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek pesaing. H 1 : Semakin tinggi daya tarik iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan. 2.7 Kualitas Pesan Iklan Iklan yang baik biasanya difokuskan pada satu usulan penjualan inti, yang berisi halhal yang menarik dari merek yang diiklankan, menyatakan sesuatu yang eksklusif, berbeda dan tidak akan dijumpai di merek yang lain, serta dapat meyakinkan atau dibuktikan konsumen (Kotler, 2003). Takeuchi dan Nishio (dalam Albari, 2007), menyatakan bahwa kualitas iklan dapat dinilai melalui pesan-pesan yang informatif, disampaikan secara familier, dan mampu memikat keterlibatan konsumen pada saat ditayangkan. Sedangkan menurut Durianto dan Liana (2004), memformulasikan pesan iklan harus memperhatikan apa yang akan dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format iklan), dan siapa seharusnya yang mengatakan (sumber pesan). Pesan iklan dapat berupa angka, huruf, dan kalimat yang dapat menjalankan suatu sistem. Pesan iklan dapat dianalogikan sama seperti pendorong, yaitu suatu kegiatan yang menunjukkan segala kebutuhan dari calon pembeli. Pesan iklan yang ideal menurut Kotler (1996) adalah pesan iklan harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). 9

10 Sementara itu Menon, Block dan Ramanathan (dalam Albari, 2007) menyatakan pengiklan perlu mendemonstrasikan isyarat pesannya, karena isyarat pesan yang diberikan mempengaruhi estimasi mereka pada risiko diri, meningkatkan pemrosesan pesan, sikap dan minat berperilaku. Menurut Takeuchi dan Nishio (dalam Albari, 2007), iklan yang mempunyai muatan kognisi dan affeksi positif mampu mencapai penetrasi yang sangat dalam. Kognisi positif menunjukkan perasaan konsumen pada iklan persuasif, sedangkan affeksi positif mengarah pada perasaan familier. Sementara Muehling dan Sprott (dalam Albari 2007) berpendapat bahwa pengingatan nostalgia dalam periklanan mempengaruhi pola pikir konsumen selama penayangan iklan. Proses pikir muncul untuk mempengaruhi sikap terhadap iklan dan merek. Dengan demikian, pesan iklan yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada khalayak diharapkan akan dapat meningkatkan efektivitas iklan layanan masyarakat. H 2 : Semakin baik kualitas pesan iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan 2.8 Frekuensi Penayangan Iklan Iklan yang semakin luas cakupan medianya dan semakin tinggi frekuensi tayangnya memungkinkan penonton semakin sering menerima informasi iklan dan merasakan impresi iklan tersebut (Indriarto, 2006). Pengulangan suatu pesan iklan merupakan suatu strategi untuk mendekati khalayak sasaran. Suatu pesan yang sama senantiasa diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat diingatnya pesan tersebut. Sedangkan Indriyanti dan Ihalauw (2002) menyatakan pengulangan pesan iklan cukup berpengaruh dalam menarik perhatian, menimbulkan rasa tertarik, keinginan dan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian terhadap produk yang diiklankan. Menurut Sihombing (dalam Arfianto, 2010), iklan akan memberikan hasil efektif apabila disampaikan pada tingkat frekuensi efektif, kemudian menerpa audiens dalam jumlah efektif, serta seharusnya dipasang pada masa pembelian. Suatu iklan baru akan efektif jika dilihat rata-rata tiga kali. Jika hanya satu atau dua kali dianggap belum memberi dampak signifikan karena tingkat perhatian audiens masih rendah atau belum terbentuk. Akan tetapi terlalu banyak pengulangan dapat menimbulkan efek yang merugikan, yaitu sesudah jumlah tertentu pengulangan maka pengulangan tambahan mungkin mengurangi keefektifan iklan (Indriyanti & Ihalauw, 2002). Fenomena ini disebut kejemuan akan iklan (advertising wearout). Solusi sederhana untuk masalah kejemuan adalah pemakaian iklan yang berbeda dalam strategi pelaksanaan, tetapi membawa pesan dasar yang sama. Daripada memperlihatkan yang sama 20 kali, dua versi yang berbeda dapat diulang masing-masing 10 kali. 10

11 H 3 : Semakin tinggi frekuensi iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan 2.9 Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan tinjauan pustakan, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran penelitian seperti yang disajikan dalam gambar berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Daya Tarik Iklan (X1) H 1 Kualitas Pesan Iklan (X2) H 2 Efektivitas Iklan (Y1) H 4 Sikap Terhadap Iklan (Y2) Frekuensi Penayangan Iklan (X3) H 3 Sumber: Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini,

12 3. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen (X), variabel intervening (Y1), dan variabel dependen (Y2). Variabel-variabel tersebut adalah Daya Tarik Iklan (X1), Kualitas Pesan Iklan (X2), Frekuensi Penayangan Iklan (X3), Efektivitas Iklan (Y1), dan Sikap Terhadap Iklan (Y2). Sedangkan indikator dari variabelvariabel tersebut seperti dalam tabel. Variabel Daya Tarik Iklan (X1) Kualitas Pesan Iklan (X2) Frekuensi Penayangan Iklan (X 3 ) Efektivitas Iklan (Y 1 ) Sikap Terhadap Iklan (Y 2 ) Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator Indikator Meaningful Distinctive Believable (Eka & Saliman, 2001) Attention Interest Desire Action (Kotler, 1996) Intensitas muncul Bagian hari penayangan Pemilihan stasiun TV (Indriyanti & Ihalauw (2002), Shimp (2003) dan dikembangkan dalam penelitian ini) Awareness Iklan diingat Pesan Tersampaikan (Till & Baack, 2005) Kognitif Afektif Konatif / Behaviour (Azwar, 2005) 3.2 Populasi dan Sampel Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008). Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus: n 4 n 1,96 4 0,1 12

13 96,04 97 Dimana n = Jumlah sampel Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%. Pada penelitian ini Z pada α 0,05 adalah 1,96. Moe = Margin of error,yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10% Dari hasil penghitungan sampel diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan sebanyak 97 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah judgement sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Dengan cara ini hanya masyarakat yang sebelum dilakukan wawancara, pernah melihat Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi 3D, serta masyarakat yang sehari-harinya sering melakukan transaksi secara tunai dengan pecahan uang tinggi antara Rp sampai Rp Metode Pengumpulan Data Kuesioner Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (angket) tertutup dibuat dengan menggunakan skala 1-10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Contoh untuk kategori pernyataan dengan jawaban sangat tidak setuju/sangat setuju : Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 3.4 Metode Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Rangkuti, 1997). 2. Reliabilitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji sejauh mana pengukuran memberikan hasil yang relatif stabil bila dilakukan pengukuran kembali. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memliki cronbach alpha > 0.60 (Ghozali, 2006). 13

14 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolineasritas. Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi (mendekati sempurna) antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. 2. Uji Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2006) uji heterokedastisitas menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. 3. Uji Normalitas. Bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual normal atau tidak. Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan Regresi Linear Berganda Y 1 = β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3... (1) Y 2 = β 4 Y 1... (2) Dimana ; Y 1 Y 2 X 1, X 2, X 3 β 1, β 2, β 3 = Variabel intervening = Variabel dependen = Variabel independen = Koefisien masing-masing variabel Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Daya Tarik Iklan (X 1 ), Kualitas Pesan Iklan (X 2 ), dan Frekuensi Penayangan Iklan (X 3 ). Sedangkan variabel dependen adalah Efektivitas Iklan (Y 1 ), Sikap Terhadap Iklan (Y 2 ). Uji Goodness of Fit 1. Uji t. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara terpisah. 2. Uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel X secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y. 3. Uji Koefisien Determinasi. Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. 14

15 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Angka Indeks Analisis indeks jawaban per variabel bertujuan mengetahui gambaran deskriptif mengenai persepsi responden dalam penelitian ini, khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Teknik scoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 10, maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Nilai indeks = (%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5) + (%F6x6) + (F7x7) + (%F8x8) + (%F9x9) + (%F10x10) / 10 Dimana : F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner, F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner, dan seterusnya hingga F10 adalah frekuensi responden yang menjawab 10 dari skor yang dugunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak (Three-box Method), maka rentang 90 dibagi tiga akan menghasilkan rentang sebesar 30, yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks yang dalam contoh ini adalah sebagai berikut: 10,00 40,00 = Rendah, 40,01 70,00 = Sedang, dan 70,01 100,00 = Tinggi. Tabel 4.1 Indeks Tanggapan Responden Variabel Indeks Kategori Daya Tarik Iklan (X 1 ) 73,3% Tinggi Kualitas Pesan Iklan (X 2 ) 70,38% Tinggi Frekuensi Penayangan Iklan (X 3 ) 57,43% Sedang Efektivitas Iklan (Y 1 ) 75,47% Tinggi Sikap Terhadap Iklan (Y 2 ) 73,63% Tinggi Sumber : Data primer yang diolah, Uji Validitas Dalam penelitian ini, validitas dari indikator dianalisis menggunakan df (degree of freedom) dengan rumus df = n k, dimana n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independen. Jadi df yang digunakan adalah 97 3 = 94 dengan alpha sebesar 5 % maka menghasilkan nilai r tabel dan nilai r positif maka masing-masing indikator pertanyaan dikatakan valid (Ghozali, 2006). Di bawah ini disajikan tabel hasil uji validitas masing-masing indikator per variabel yaitu sebagai berikut: 15

16 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Variabel Kode r hitung r tabel Keterangan Daya Tarik Iklan (X 1 ) Kualitas Pesan Iklan (X 2 ) Frekuensi Penayangan Iklan (X 3 ) Efektivitas Iklan (Y 1 ) Sikap Terhadap Iklan (Y 2 ) Sumber : Data primer yang diolah, 2011 X11 0,818 0,201 Valid X12 0,840 0,201 Valid X13 0,675 0,201 Valid X21 0,830 0,201 Valid X22 0,848 0,201 Valid X23 0,827 0,201 Valid X24 0,846 0,201 Valid X31 0,847 0,201 Valid X32 0,898 0,201 Valid X33 0,825 0,201 Valid Y11 0,888 0,201 Valid Y12 0,851 0,201 Valid Y13 0,889 0,201 Valid Y21 0,794 0,201 Valid Y22 0,922 0,201 Valid Y23 0,918 0,201 Valid 4.3 Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2006), suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.3 Nilai Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Cronbach Alpha Interpretasi Daya Tarik Iklan 0,687 Reliabel Kualitas Pesan Iklan 0,858 Reliabel Frekuensi Penayangan Iklan 0,819 Reliabel Efektivitas Iklan 0,849 Reliabel Sikap Terhadap Iklan 0,852 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, Uji Multikolinearitas Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 serta nilai VIF tidak lebih dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi. Adapaun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini. 16

17 Tabel 4.4 Nilai Tolerance dan VIF Variabel Tolerance VIF Keterangan Daya Tarik Iklan 0, Tidak Multikolinear Kualitas Pesan Iklan 0, Tidak Multikolinear Frekuensi Penayangan Iklan 0, Tidak Multikolinear Sumber : Data primer yang diolah, Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot). Berikut adalah diagram pengujian heteroskedastisitas dengan plot grafik antara ZPRED dengan SRESID. Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Pada Model 1 dan Model 2 Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas antara kedua model di atas. Tabel 4.5 Uji Park Pada Model 2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Efektivitas Iklan a. Dependent Variable: LN_1 Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil Uji Park model 2 yang ditampilkan dalam tabel 4.19 di atas, terlihat bahwa koefisien parameter untuk variabel intervening tidak signifikan (0,402 > 0,05) maka 17

18 dapat dismpulkan bahwa model regresi tidak terdapat Heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplot. 4.6 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis yang diagonal. Hasil output SPSS for Windows versi 17.0 untuk uji normalitas ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut: Gambar 4.2 Histogram Hasil Uji Normalitas Pada Model 1 dan Model 2 Sumber : Data primer yang diolah, Analisis Regresi Linear Berganda Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0 adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Pada Model 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Standardize d Coefficients Collinearity Statistics Daya Tarik Iklan Kualitas Pesan Iklan Frekuensi Penayangan Iklan a. Dependent Variable: Efektivitas Iklan Sumber : Data primer yang diolah, 2011

19 Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Efektivitas Iklan = 0,286 Daya Tarik Iklan + 0,438 Kualitas Pesan Iklan + 0,099 Frekuensi Penayangan Iklan Berikut adalah hasil regresi pada model 2 dengan variabel sikap terhadap iklan adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Pada Model 2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Efektivitas Iklan a. Dependent Variable: Sikap Terhadap Iklan Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Sikap Terhadap Iklan = 0,656 Efektivitas Iklan 4.8 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2006). Tabel 4.8 Hasil Uji t Pada Model 1 Variabel T Sig Daya Tarik Iklan (X1) 2,714 0,008 Kualitas Pesan Iklan (X2) 3,961 0,000 Frekuensi Penayangan Iklan (X3) 1,234 0,220 a. Dependent Variabel : Efektivitas Iklan Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut: 1. Nilai t hitung pada variabel daya tarik iklan (X 1 ) adalah sebesar 2,714 dengan tingkat signifikansi 0,008. Karena nilai t hitung sebesar 2,714 > nilai t tabel sebesar 1,985 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Nilai t hitung pada variabel kualitas pesan iklan (X 2 ) adalah sebesar 3,961 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai t hitung sebesar 3,961 > nilai t tabel sebesar 1,985 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 19

20 3. Nilai t hitung pada variabel frekuensi penayangan iklan (X 3 ) adalah sebesar 1,234 dengan tingkat signifikansi 0,220. Karena nilai t hitung sebesar 1,234 < nilai t tabel sebesar 1,985 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,220 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tabel 4.9 Hasil Uji t Pada Model 2 Variabel T Sig Efektivitas Iklan (Y1) 8,476 0,000 a. Dependent Variabel : Sikap Terhadap Iklan Sumber ; Data Primer yang diolah, Nilai t hitung pada variabel efektivitas iklan (Y 1 ) adalah sebesar 8,476 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai t hitung sebesar 8,476 > nilai t tabel sebesar 1,985 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun kriteria pengujian hipotesis antara lain: Tabel 4.10 Hasil Uji F Pada Model 1 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Frekuensi Penayangan Iklan, Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan b. Dependent Variable: Efektivitas Iklan Dari hasil uji ANOVA atau uji F pada tabel di atas, diperoleh F hitung sebesar 34,938 sedangkan F tabel sebesar 2,71. Hal ini mempunyai arti F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitias signifikansi tersebut kurang dari 0,05 dan F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan, dan Frekuensi Penayangan Iklan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel efektivitas iklan Koefisien Determinasi (R 2 ) Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2006). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. 20

21 Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Pada Model 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Frekuensi Penayangan Iklan, Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan b. Dependent Variable: Efektivitas Iklan Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi Pada Model 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Efektivitas Iklan b. Dependent Variable: Sikap Terhadap Iklan Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dari tabel 4.25 terlihat tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R square model 1 adalah 0,515. Hasil ini berarti ketiga variabel independen (daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan) mampu menjelaskan 51,5% variasi yang terjadi dalam variabel independen efektivitas iklan, sedangkan variasi lainnya 48,5% (100% - 51,5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model regresi ini. Sedangkan dari tabel 4.26, terlihat bahwa efektivitas iklan mampu menjelaskan variasi sikap terhadap iklan sebesar 42,5% dan selebihnya 57,5% (100% - 42,5%) dijelaskan oleh faktor lain Pembahasan Hasil penelitian terhadap hipotesis pertama (H 1 ) menunjukkan bahwa daya tarik iklan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunjukkan tingkat signifikan, dimana probabilitas variabel sebesar 0,008 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Penelitian ini menghasilkan koefisien positif sebesar 0,286, yang berarti semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi pula efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hasil penelitian terhadap Hipotesis kedua (H 2 ) menunjukkan bahwa kualitas pesan iklan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statstik yang menunjukkan tingkat signifikansi, dimana probabilitas variabel sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan 21

22 yaitu 0,05. Penelitian ini menghasilkan koefisien positif sebesar 0,438, yang berarti semakin tinggi kualitas pesan iklan maka semakin tinggi pula efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hasil penelitian terhadap Hipotesis ketiga (H 3 ) menunjukkan bahwa frekuensi penayangan iklan berpengaruh positf namun tidak signifikan terhadap efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunjukkan tingkat signifikan, dimana probabilitas variabel sebesar 0,220 lebih besar dari tingkat signifikan yaitu 0,05. Penelitian ini menghasilkan koefisien positif sebesar 0,099, yang berarti semakin tinggi frekuensi penayangan iklan maka semakin tinggi pula efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hasil penelitian terhadap Hipotesis keempat (H 4 ) menunjukkan bahwa efektivitas iklan berpengaruh secara signifikan pada sikap tehadap Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian statistik yang menunjukkan tingkat signifikan, dimana probabilitas variabel sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan yaitu 0,05. Penelitian ini menghasilkan koefisien positif sebesar 0,656, yang berarti semakin tinggi efektivitas iklan maka semakin tinggi pula sikap terhadap Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D. 22

23 5. SIMPULAN Penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan terhadap efektivitas Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D di media televisi serta pengaruhnya pada sikap terhadap iklan para pemirsanya yang berada di Semarang. Berdasarkan hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut ini : 1. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada model 1 menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap efektivitas iklan (Y 1 ) adalah variabel kualitas pesan iklan (X 2 ) dengan koefisien sebesar 0,438. Selanjutnya variabel yang kedua adalah daya tarik iklan (X 1 ) dengan koefisien 0,286. Kemudian yang ketiga adalah variabel frekuensi penayangan iklan (X 3 ) dengan koefisien variabel sebesar 0,099. Sedangkan hasil analisis regresi linear berganda untuk model 2 menunjukkan bahwa variabel sikap terhadap iklan (Y 2 ) dipengaruhi oleh variabel efektivitas iklan (Y 1 ) dengan nilai koefisien sebesar 0, Secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa pada model 1, ketiga variabel independen yaitu daya tarik iklan (X 1 ), kualitas pesan iklan (X 2 ), dan frekuensi penayangan iklan (X 3 ) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 0,000 terhadap variabel intervening efektivitas iklan (Y 1 ). Sedangkan, pada model 2 tidak dilakukan uji F karena hanya ada satu variabel dependen yaitu variabel efektivitas iklan (Y 1 ) yang juga merupakan variabel intervening. 3. Berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pada model 1, ketiga variabel independen yaitu daya tarik iklan (X 1 ), kualitas pesan iklan (X 2 ), dan frekuensi penayangan iklan (X 3 ) mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel intervening yaitu efektivitas iklan (Y 1 ) sebesar 51,5% dan sisanya yaitu 48,5% (100% - 51,5%) efektivitas iklan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan hasil penghitungan koefisien determinasi pada model 2 menunjukkan bahwa variabel intervening yaitu efektivitas iklan (Y 1 ) mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu sikap terhadap iklan (Y 2 ) sebesar 42,5% dan sisanya yaitu 57,5% (100% - 42,5%) sikap terhadap iklan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Dengan keterbatasan ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk melakukan perbaikan pada penelitian mendatang. 23

24 Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa efektivitas iklan dipengaruhi ketiga variabel independen sebesar 51,5% dan sisanya sebesar 48,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Walalupun cukup tinggi yaitu lebih dari 50%, tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih dengan penambahan variabel baru atau indikator lain dalam penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah dalam penelitian ini. Begitu juga dengan hasil pada model 2 yang menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan dipengaruhi oleh variabel efektivitas iklan sebesar 42,5% dan sisanya 57,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan memasukkan variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi dan menyempurnakan hasil penelitian ini. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bank Indonesia sebagai social marketer dalam menyampaikan ide-ide sosialnya yaitu berupa metode dalam memeriksa keaslian uang harus menciptakan iklan yang benarbenar efektif, yaitu dengan memperhatikan hal-hal seperti yang telah diteliti. Karena iklan yang efektif mampu mempengaruhi sikap khalayak sasaran terhadap iklan tersebut, sehingga khalayak dapat mengubah perilakunya untuk mengikuti anjuran yang disampaikan dalam iklan. Dalam meningkatkan daya tarik iklan layanan masyarakat Bank Indonesia dapat dilakukan dengan menampilkan jalan cerita serta setting iklan yang sesuai dengan kondisi umum yang ada di masyarakat saat ini dan menggunakan endorser yang sesuai dengan tujuan dari penayangan iklan, sehingga masyarakat bisa menilai bahwa iklan tersebut sangat bermakna bagi mereka dan mereka percaya terhadap narasumber dari iklan tersebut. Daya tarik iklan juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan latar belakang musik yang menarik dan sesuai dengan selera masyarakat serta menggunakan desain iklan yang menarik seperti penggunaan warna, busana para artis, dan pernak-pernik iklan yang sesuai sehingga iklan ini bisa lebih menarik jika dibandingkan dengan iklan layanan masyarakat lain. Selain itu, faktor kualitas pesan dari iklan dapat menggunakan pesan-pesan yang meyakinkan pemirsa untuk menerapkan metode 3D dalam memeriksa keaslian uang. Bank Indonesia dapat menampilkan pesan tentang manfaat dalam menerapkan metode ini dan juga kondisi penyebaran uang palsu yang terjadi di Indonesia saat ini. Pesan ini juga harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana, menarik, dan mudah dimengerti agar pemirsa tertarik untuk memperhatikan dan mudah memahami bagaimana 24

25 menerapkan metode 3D, sehingga pemirsa dapat menerapkan metode tersebut dengan benar. Frekuensi penayangan iklan dalam iklan layanan masyarakat Bank Indonesia versi Ingat 3D tidak begitu berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas iklan. Namun, faktor ini tetap harus diperhatikan karena tetap berpengaruh positif. Sehingga Bank Indonesia dapat menambah frekuensi penayangan iklan di berbagai stasiun televisi dan pada waktu yang sesuai saat masyarakat menyaksikan tayangan televisi. Dengan penayangan di berbagai stasiun televisi yang berbeda merupakan pengulangan yang efektif agar pesan iklan dapat tersampaikan dengan baik. Iklan dapat dibuat dalam beberapa versi agar tidak terjadi kejenuhan. Dalam hal waktu penayangan, waktu yang paling banyak menyedot pemirsa adalah saat prime time, yaitu pada pukul Jadi, Bank Indonesia lebih intensif dalam menayangkan iklannya pada prime time. Walaupun biaya yang dikeluarkan lebih mahal, tetapi diyakini mampu menjangkau khalayak sasaran yang luas. Sehingga diharapkan iklan layanan masyarakat ini efektif untuk mencapai seluruh segmen masyarakat dari berbagai usia. 2. Berdasarkan temuan penelitian melalui penyebaran kuesioner, responden berpendapat bahwa Iklan Layanan Masyarakat Bank Indonesia saat ini sudah jarang ditayangkan. Padahal data temuan uang palsu di Indonesia sepanjang tahun 2010 menunjukkan peningkatan peredaran uang palsu. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia harus kembali menayangkan Iklan Layanan Masyarakat secara intensif untuk menanggulangi peningkatan kejahatan uang palsu, karena berdasarkan penelitian ini iklan tersebut ternyata efektif dalam mempengaruhi sikap masyarakat untuk terus waspada terhadap kejahatan uang palsu dengan metode 3D yang dianjurkan dalam iklan. 3. Untuk mencapai efektivitas biaya yang dikeluarkan dalam penayangan iklan, Bank Indonesia dapat menayangkan Iklan Layanan Masyarakat secara berkala dengan memantau perkembangan peredaran uang palsu pada saat-saat tertentu dimana diindikasikan penyebaran uang palsu akan kembali meningkat. Contohnya pada saat menjelang bulan puasa atau hari raya Idul Fitri dimana diindikasikan akan mengalami peningkatan jumlah peredaran uang palsu. 25

26 DAFTAR PUSTAKA Akbar, Yan Januar Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persespsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda: Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Albari Efektivitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Yogyakarta: Pendekatan Consumer Decision Model. Sinergi: Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol. 9, No. 1, h Arfianto, W Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Iklan Pada Media Televisi: Studi Pada Iklan Sepeda Motor Merek Honda. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Azwar, Saifuddin Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Cannon, J. P., W. D. Perault, dan E. J. McCarthy Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global. 16 ed. Jakarta: Salemba Empat Dominanto, Nedi Nugraha Perbedaan Sikap Terhadap Iklan, Merek, dan Niat Beli Konsumen Pada Iklan Dengan Fear Appeal Tinggi dan Rendah Pada Partisipan Wanita. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, No. 2, h Durianto, Darmadi dan C. Liana Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft & Fresh di Jakarta dan Sekitarnya denagn Menggunakan Consumer Decision Model. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 11, No. 1, pp Eka, Rita, dan AR Saliman, 2001, Periklanan Yang Efektif. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Juli, 2001 Ferdinand, Augusty Managemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Stratejik. Research Paper Series. No. 01/Mark/01/2000, p Ferdinand, Augusty Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Handoko, Rudolph S Analisis Pengaruh Kredibiltas Endorser dan Kreatifitas Iklan Terhadap Efektivitas Iklan yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Merek: Studi Kasus Iklan Televisi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Kota Semarang. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro. Indriantono, Nur dan B. Supomo Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE 26

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Dasar Dalam dunia pendidikan ilmu komunikasi dikenal dengan unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell. Menurut ahli lainnya seperti Harold Lasswell (Effendy,2004:10)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Rtv) Pekanbaru terhadap 76 orang pelanggan diperoleh hasil penelitian meliputi :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Rtv) Pekanbaru terhadap 76 orang pelanggan diperoleh hasil penelitian meliputi : BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Berdasarkan hasil sebaran kuesioner mengenai strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan kepuasaan pelanggan iklan pada PT. Riau Media Televisi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi BAB IV HASIL PENELITIAN 4. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi Universitas Dian Nuswantoro yang tahu mengenai penggunaan e-filing dan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar umum Lazada Indonesia Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli segala jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Donny Prammono 12211209 Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM Latar Belakang Banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah responden yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 42 responden (pelajar dan mahasiswa). Pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 65 Tahun 2013 IAIN Sunan Ampel Surabaya berubah menjadi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora Nama : Alfianta Sah Putra NPM : 10212615 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BANK INDONESIA VERSI INGAT 3D DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP KHALAYAK DI KOTA SEMARANG PADA PERIODE JANUARI HINGGA OKTOBER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang 94 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian mengangkat permasalahan mengenai pengaruh variasi promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH 18213522 LATAR BELAKANG Pada masa globalisasi sekarang ini melihat kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden 1. Response Rate Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : /

APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / APLIKASI REGRESI GANDA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 0-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Ganda Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang didirikan pada tahun 1999 dengan kantor yang berlokasi di The East

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang didirikan pada tahun 1999 dengan kantor yang berlokasi di The East BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian. PT Mitracomm Ekasarana adalah anak perusahaan dari Phintraco Group yang didirikan pada tahun 1999 dengan kantor yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0.

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0. BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Reliabilitas Sebelum memasuki pengelolaan data selanjutnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Return

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah PT. MITRA USAHA CEMERLANG PT. MITRA USAHA CEMERLANG adalah perusahaan yang bergerak dibidang Distributor Elektronik CASIO yang di dirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0. hasil uji validitas di jabarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data a. Uji Validitas Untuk menguji validitas masing-masing item pernyataan dari variabel penelitian. Menurut Ghozali (2006), Uji Validitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian. Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan

BAB 4 HASIL PENGUJIAN. 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian. Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan BAB 4 HASIL PENGUJIAN 4.1 Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Penelitian ini menguji adanya pengaruh pengungkapan pihak berelasi dan transaksi antar pihak berelasi terhadap harga saham. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

New Wave Marketing - Marketeers Marketer of the Year Indonesia : (14 Oktober 2011)

New Wave Marketing - Marketeers Marketer of the Year Indonesia : (14 Oktober 2011) New Wave Marketing - Marketeers. 2011. Marketer of the Year Indonesia : 2011. http://www.marketeers.com (14 Oktober 2011) The Nielsen Company. 2011. Belanja Iklan Produsen Motor : 2011. http://www.nielsencompany.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir, yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci