SATUAN TUGAS PARA GUBERNUR DI BIDANG IKLIM DAN KEHUTANAN (GCF) BERITA ACARA DAN KEPUTUSAN PERTEMUAN BISNIS. 15 Juni 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SATUAN TUGAS PARA GUBERNUR DI BIDANG IKLIM DAN KEHUTANAN (GCF) BERITA ACARA DAN KEPUTUSAN PERTEMUAN BISNIS. 15 Juni 2015"

Transkripsi

1 SATUAN TUGAS PARA GUBERNUR DI BIDANG IKLIM DAN KEHUTANAN (GCF) BERITA ACARA DAN KEPUTUSAN PERTEMUAN BISNIS 15 Juni 2015 Pertemuan Temuan GCF, Catalonia, Spain

2 Robert Palace, Barcelona, 15 Juni 2015 AGENDA... 3 Sambutan, Pengenalan dan Pengakuan Para Pengamat... 3 Prosedur dan Keputusan Anggota Baru... 4 Pemilihan Ketua GCF UNFCCC COP Intervensi oleh Uttarakhand, India (Pengamat)... 9 Tata Kelola dan Operasi GCF... 9 Tinjauan & Adopsi Rencana Strategis GCF... 9 Pendanaan GCF Dana GCF Strategi Dana GCF Hasil Penilaian Winrock Logo Dana GCF Baru Pemilihan Dewan Dana GCF Peluang Pasar ICAO LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Anggota... Error! Bookmark not defined. Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Anggota Baru... Error! Bookmark not defined. Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Pengamat... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN: PENERIMAAN CAVALLY PASCA PERTEMUAN BISNIS DAFTAR KEPUTUSAN... Error! Bookmark not defined. 2

3 AGENDA Ini adalah berita acara Pertemuan Bisnis para anggota Satuan Tugas Para Gubernur Di Bidang Iklim dan Kehutanan (GCF) yang diselenggarakan pada hari Senin, 15 Juni 2015 di Robert Palace (La Sala de Actos) sebagai bagian dari acara Pertemuan Tahunan GCF 2014 di Barcelona, Catalonia (Spanyol). Hadir di pertemuan tersebut adalah perwakilan dari 22 1 negara bagian anggota GCF; perwakilan dari negara bagian pengamat, perwakilan dari negara bagian non-anggota yang memohon untuk menjadi Pengamat, Koordinator 2 Negara anggota GCF dan staf Sekretariat GCF dan Dana GCF. 3 Untuk melihat semua daftar hadir pertemuan silahkan lihat lampiran. Sambutan, Pengenalan dan Pengakuan Para Pengamat Dr. William Boyd membuka pertemuan dengan memberikan sambutan khusus kepada para negara bagian Pengamat GCF yang telah menyelesaikan periode satu tahun mereka dalam status Pengamat dan telah memasukkan permohonan untuk menjadi anggota penuh GCF berdasarkan pemungutan suara pada pertemuan ini. Para negara bagiannya adalah: Bélier dan Cavally (Pantai Gading), and Rondônia, Brasil. Pemohon ke-empat, Piura (Peru) tidak dapat hadir ke pertemuan ini. Dr. William Boyd juga mengakui dan menyambut lima negara bagian Pengamat baru: Maranha o (Brasil), Oromia (Ethiopia), Uttarakhand (India), Yucatán (México), Huánuco (Peru). Penjelasan singkat mengenai Under 2 MOU Dr. Boyd membuka diskusi singkat mengenai Under 2 MOU, memberikan sebuah gambaran umum dan konteks mengenai bagaimana inisiatif ini bisa masuk kedalam strategi GCF untuk meningkatkan komitmen tingkat tinggi di tingkat sub-nasional. Beliau menjelaskan MOU sebagai sebuah kendaraan penting bagi aksi sub-nasional dan sebuah peluang untuk meningkatkan profil GCF dan Deklarasi Rio Branco. MOU ini diluncurkan pada bulan Mei 2015 oleh negara bagian California dan Baden- 1 Negara bagian anggota Cross River, Illinois, Madre de Dios, dan Amazonas-Peru tidak hadir. 2 Mariano Cenamo dan Luiza Lima (Brazil); Silvia Irawan, Bernadius Steni dan Guntur Prabowo (Indonesia); dan Romeo Domínguez Barradas, Renata Gomez dan Camillo Thompson (Mexico). Wilayah Peru diwakili oleh Patricia Donayre (Sekretaris Teknis CIAM) 3 Sekretariat GCF: Dr. William Boyd, Penasihat Senior & Pimpinan Proyek GCF; Colleen Scanlan Lyons, Direktur Proyek GCF, Carly Hernandez, Direktur Operasi dan Urusan Eksternal; Joshua Walker, Koordinator Proyek; Amelia Chizwala Peterson, Direktur Pelatihan dan Jaringan Pengetahuan; dan Laura Friedli (Pekerja Magang GCF). Dana GCF: Rosa Maria Vidal, Direktur Eksekutif; Luke Pritchard, Manajer Program. 3

4 Württemberg (Jerman). MOU ini memiliki 12 pendiri, beberapa merupakan anggota GCF seperti Jalisco, Acre, California dan Catalonia, dan fokusnya adalah untuk membatasi kenaikan pemanasan di bawah 2 derajat Celsius sebelum akhir abad ini. Para yurisdiksi dapat mengkomitmenkan beragam jalur untuk mencapai tujuan bersama ini. MOU ini adalah sebuah pernyataan penting para aktor sub-nasional dari Perjalanan menuju Paris, dan Sasaranya adalah untuk mendapatkan 100 pemerintah sub-nasional untuk menandatanganinya. Kalimantan Barat (Dr. Ir. Gusti Herdiansyah, MSC, QAM) mengingatkan para anggota GCF bahwa Para Gubernur baru saja memberikan komitmennya kepada Deklarasi Rio Branco kurang dari satu tahun yang lalu dan dibutuhkan aksi langsung untuk Deklarasi Rio Branco sebelum para Gubernur dihadirkan dengan kesepakatan lainnya. Dr. Herdiansyah juga menunjukkan bahwa Under 2 MOU menggunakan baseline tahun 1990, yang bertentangan dengan baseline nasional Indonesia yang menggunakan tahun Sebagai tanggapan, Dr. Boyd menekankan bahwa tujuan dari Deklarasi Rio Branco dan Under 2 MOU adalah untuk meningkatkan komitmen tingkat tinggi untuk menghadapi deforestasi dan perubahan iklim, dimana aksi spesifik di lapangan akan ditentukan oleh masing-masing negara bagian dan provinsi berdasarkan konteks nasional dan daerahnya. Under 2 MOU dan Deklarasi Rio Branco saling melengkapi dan sebenarnya para pemerintah yang telah berkomitmen kepada Deklarasi Rio Branco telah melakukan lebih dari yang dipersyaratkan di dalam Under 2 MOU. Menanggapi juga, Louise Bedsworth, Wakil Direktur, Kantor Gubernur Brown (Kantor Perencanaan California) mengklarifikasi bahwa terdapat ruang di dalam Under 2 MOU untuk mengakomodasi baseline yang berbeda-beda dengan menjelaskan ketentuan ini pada bagian lampiran dari MOU ini. Lihat Pedoman Lampiran Under 2 MOU. Catatan: Sebuah upacara penandatanganan dilakukan pada tanggal 17 Juni, memberikan kesempatan bagi para Gubernur yang hadir pada Sesi Tingkat Tinggi Pertemuan Tahunan GCF untuk menandatangani MOU ini, bersama dengan Deklarasi Rio Branco, komitmen GCF untuk menghadapi tata kelola hutan dan perubahan iklim di tingkat sub-nasional. Prosedur dan Keputusan Anggota Baru Dr. Boyd menjelaskan prosedur untuk keanggotaan dan menggarisbawahi pentingnya bagi para anggota GCF untuk berpikir strategis mengenai pertumbuhan. Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh para anggota pendiri GCF di tahun 2009 di Belem, negara bagian yang tertarik untuk menjadi anggota GCF harus didukung oleh setidaknya satu anggota pendiri 4 GCF dan harus mendapatkan suara konsensus. Para anggota yang dikonfirmasi pada Pertemuan Tahunan di Madre de Dios yang menjadi Pengamat selama satu tahun merupakan aturan yang tertanam di dalam Kebijakan Tata Kelola GCF merupakan sebuah persyaratan untuk memohon menjadi anggota penuh. Mato Grosso (Elaine Corsini) 4 Anggota Pendiri GCF: Acre, Amapá, Amazona, Mato Grosso, Pará, Aceh, Papua, California, Illinois 4

5 mengingatkan para anggota mengenai kebijakan ini. Negara bagian pengamat Rondônia, Brasil, dan Bélier dan Cavally (Pantai Gading) dihadapkan untuk menjadi anggota. Berbicara sebagai anggota pendiri yang mendukung permohonan Rondônia s, Acre (Magaly Medeiros, Presiden IMC-Acre) menyatakan pentingnya Rondônia sebagai negara bagian tetangga Acre, dan merupakan sebuah negara bagian yang dapat berbagi pemikiran dan pembelajaran bagi Acre, negara bagian Brasil lain dan seluruh GCF. Mengingat pertumbuhan GCF dari yang awalnya sembilan (9) anggota menjadi 29 dalam pertemuan ini, Aceh (Anwar Muhammad, Badan Lingkungan Hidup, Provinsi Aceh) mengangkat kebutuhan untuk menyusun kebijakan prosedural tertulis. Butir Aksi 1: Sekretariat GCF akan mengedarkan Kebijakan Tata Kelola GCF kepada para anggota baru dan yang ada. Keputusan : Rondônia telah terpilih dengan suara bulat sebagai anggota GCF ke-27 dan merupakan negara bagian Brasil ke-7. Dr. Boyd mengundang Djetau N'Guessan Kouassi, Penasihat Dewan Daerah Bélier, untuk mewakili, Pantai Gading. Bélier merupakan penghasil kakao utama dan telah membentuk, selain upaya lainnya, sebuah program reforestasi yang dapat dibagikan kepada anggota GCF lainnya. Berbicara sebagai salah satu Anggota Pendiri GCF mendukung permohonan keanggotaan Bélier s, Provinsi Papua (Mr. Noak Kapisa, Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup) menjelaskan kalau Papua juga berencana untuk mengembangkan kakao dan sangat ingin untuk belajar dari wilayah Pantai Gading mengenai bagaimana mereka dapat menghapuskan deforestasi dari komoditas pentingnya ini. Dr. Boyd melakukan pemungutan suara. Keputusan : Bélier telah terpilih dengan suara bulat sebagai anggota GCF ke-28, dan Anggota Afrika ke-2. Catatan: Walaupun Kawasan Piura (Peru) telah memasukkan permohonan untuk keanggotaan sebelum pertemuan ini, namun tidak ada perwakilan dari Piura yang menghadiri Pertemuan Tahunan ini. Dengan demikian, pemungutan suara tidak dapat dilakukan untuk permohonan mereka. Perwakilan dari Kawasan Cavally (Pantai Gading) mengalami keterlambatan dalam perjalanan ke Barcelona. Permohonan Cavally untuk keanggotaan ditunda sampai perwakilan mereka datang. Lihat Bagian Adendum section. Pemilihan Ketua GCF 2016 Dr. William Boyd menjelaskan peran dari Ketua GCF, yang sebelumnya adalah: menjadi tuan rumah dan menyediakan kepemimpinan dalam Pertemuan Tahunan GCF dan memberikan masukan, 5

6 kepemimpinan dan arahan kepada agenda, pertumbuhan, keuangan, pembinaan GCF, dll. Anggota berikut dinominasikan untuk menjadi Ketua GCF 2016: Jalisco (MX), Papua dan Kalimantan Timur (Indonesia) (sebagai ketua bersama). Papua (Peter Kamarea, Sekretariat dari Satgas Pembangunan Rendah Karbon di Papua) menyampaikan permohonan maaf dari Pak Gubernur Enembe karena tidak bisa hadir dalam Pertemuan Tahunan GCF. Gubernur negara bagian Jalisco, Yang Terhormat Bapak Aristóteles Sandoval Díaz, memasukkan sebuah surat untuk mencalonkan negara bagiannya untuk menjadi ketua GCF berikutnya. Catatan: Jalisco mengalah kepada Catalonia untuk menjadi Ketua GCF pada Pertemuan Tahunan di Acre (2014). Maria Magda Ruiz Meija, Sekretaris Badan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Wilayah Jalisco mengundang para anggota GCF untuk bertemu di Guadalajara pada tahun 2016, menjelaskan bahwa kota Guadalajara sebagai sebuah lokasi konferensi yang maju dan diakui secara internasional dengan infrastruktur yang cukup untuk mendukung Pertemuan Tahunan GCF. Diskusi mengenai hal ini adalah sebagai berikut: Mato Grosso (Elaine Corsini, SEMA) mencatat bahwa GCF harus berpikir strategis dalam pemilihan sebuah ketua, sebagai contoh, sasaran GCF adalah untuk meningkatkan anggota negara bagian dari sisi permintaan dengan demikian kehadiran Catalonia sejalan dengan strategi ini. Sebagai salah satu yang terdepan dalam Under 2 MOU, Jalisco sudah dalam posisi yang baik untuk bekerjasama dengan California. Mato Grosso mengusulkan Jalisco untuk menjadi Ketua GCF tahun 2016, dilanjutkan dengan Indonesia untuk ketua tahun berikutnya. Baik Chiapas (Ricardo Hernandez, Wakil Menteri untuk Lingkungan Hidup) dan Kalimantan Barat (Dr. Ir. Gusti Herdiansyah) mencalonkan California untuk menjadi ketua berikutnya. Pará (Justiniano Netto, Menteri Khusus Para) dan Acre (Magaly Medeiros) mendukung Jalisco untuk memimpin agenda Amerika Latin, menunjukkan bahwa Meksiko cukup dekat dengan AS, sehingga tidak sulit untuk memobilisasi negara bagian-negara bagian AS untuk bekerja sama dengan Jalisco. Papua Barat (Herman Orisoe, Satgas REDD+ Papua Barat) memuji para anggota GCF atas budaya dimana negara bagian yang memilih dirinya sendiri untuk mengalah kepada Ketua yang lain untuk manfaat yang lebih besar kepada GCF, mengizinkan posisi Ketua untuk sejalan dengan Strategi GCF. Campeche (Dr. Evelia Arriaga, Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan) setuju dengan pendapat Papua Barat, menekankan bahwa Jalisco akan memberikan tongkat kepemimpinan ini kepada Indonesia dan menggunakan pengalamannya untuk menjamin kesuksesan pertemuan di Indonesia. Acre menekankan bahwa peran Ketua GCF adalah untuk menjadi panggung bagi Ketua/Tuan Rumah untuk menyoroti program dan aksi daerahnya. Dengan Jalisco menjadi Ketua maka ini akan memfasilitasi California dan Jalisco karena dekatnya jarak Jalisco ke AS. Catalonia (David Solano, Direktur Kerjasama Internasional, CTFC) menyebutkan bahwa Asia dan Afrika merupakan kawasan-kawasan yang strategis bagi arah kerja tata kelola hutan, dan harus dipertimbangkan dalam pemilihan Ketua GCF. Pemungutan suara dilakukan dimana para anggota memilih Jalisco dengan suara bulat untuk menjadi Ketua GCF tahun

7 Keputusan : Jalisco terpilih sebagai Ketua GCF tahun. California berkomitmen untuk bekerjasama dengan Jalisco untuk melanjutkan upaya-upaya GCF untuk meningkatkan partisipasi dari negara bagian-negara bagian sisi permintaan. Para anggota memiliki preferensi agar Kalimantan Timur dan Papua menjadi Ketua GCF tahun 2017 bila Gubernur mereka menyambut peran ini, namun bukan merupakan kewajiban. UNFCCC COP 21 Dr. Boyd sedikit membahas mengenai beberapa opsi partisipasi GCF pada COP 21 di Paris, Prancis (30 November 11 Desember), seperti acara sampingan resmi (official side event) atau berpartisipasi di dalam Forum Lanskap Global CIFOR (CIFOR s Global Landscapes Forum). Melanjutkan kolaborasi dengan jejaring sub-nasional lainnya (misalnya NRG4SD dan Climate Group), GCF dapat berpartisipasi di dalam sebuah Paviliun aksi sub-nasional. Rintangan utamanya adalah dibutuhkan akreditasi untuk sebuah acara resmi dan GCF bukanlah organisasi pengamat sehingga tidak bisa melakukan akreditasi kepada para anggotanya. Butir-butir utama yang diangkat oleh para anggota mengenai partisipasi GCF di dalam COP adalah sebagai berikut: GCF harus berpartisipasi sebagai Platform yang Berbeda. Campeche (Dr. Evelia Arriaga) menyatakan bahwa platform CIFOR sangat berbeda dengan GCF, menekankan bahwa GCF memiliki tema sub-nasional, terfokus kepada strategi-strategi tingkat daerah, misalnya pembagian manfaat, yang memberikan tantangan baik bagi pemerintah nasional dan pemerintah negara bagian. Dengan kekuatan pada inovasi di tingkat daerah dan upaya akar rumput milik GCF, maka kelompok ini harus berusaha untuk sebuah acara subnasional di dalam acara-acara resmi yang ada di COP. Mato Grosso (Elaine Corsini) menyoroti keunikan dari platform sub-nasional, memberikan contoh dari Amazon Brasil, dimana para Gubernur pada bulan Mei 2015 menyampaikan Surat Cuiaba kepada pemerintah nasional, untuk menguatkan kembali visi bersama mereka untuk menurunkan deforestasi di dalam Amazon. Aceh (Anwar Muhammad) menekankan bahwa filosofi mendasar GCF adalah untuk memberdayakan masyarakat untuk melestarikan hutan tropis, suatu pembeda yang harus dipelihara pada partisipasi GCF di COP. Partisipasi Harus Meningkatkan Visibilitas GCF. Chiapas (Ricardo Hernandez) menyatakan bahwa GCF harus visibel dan berpartisipasi di dalam kesepakatankesepakatan yang sedang dinegosiasikan di COP. Dimana para negara menyatakan komitmen mereka, maka negara bagian-negara bagian anggota GCF harus menunjukan bagaimana mereka berkontribusi kepada posisi atau komitmen nasional. Hal ini seharusnya membuka peluang pendanaan kepada sub-nasional. San Martín (Mario Rios Vela, Otoritas Lingkungan Hidup Daerah) merespon bahwa besarnya minat pemerintah sub-nasional untuk bergabung ke GCF bertumbuh dari kekecewaan terhadap 7

8 lambannya kemajuan aksi dan keputusan pada tingkat nasional di mana kebijakan iklim sudah didiskusikan selama bertahun-tahun. San Martín, misalnya, berkontribusi secara signifikan kepada komitmen nasional Peru, namun kontribusi sub-nasional ini tidak didengarkan atau terwakilkan dengan baik di tingkat nasional. Mengingat fokusnya pada tingkat sub-nasional, GCF secara memiliki posisi unik untuk menyampaikan pesan ini di COP. Papua (Noak Kapisa) setuju mengenai pentingnya visibilitas bagi platform subnasional untuk aksi tata kelola hutan/iklim. COP adalah sebuah peluang untuk membentuk posisi nasional dengan menggunakan contoh-contoh yang ada di tingkat akar rumput. Papua Barat (Herman Orisoe) menunjukkan bahwa semenjak pembubaran BP REDD+ tahun lalu, provinsi-provinsi jejaring GCF harus bekerja dengan GCF untuk menyusun dan menyampaikan kepada pemerintah nasional agenda bersama mereka untuk COP 21, di saat pemerintah nasional sedang menyusun posisi Indonesia. Kalimantan Barat (Dr. Ir. Gusti Hardiansyah) mengemukakan bahwa GCF memiliki posisi yang unik untuk mendemonstrasikan aksi nyata yang terjadi di lapangan, sebagai contoh proyek Dana GCF di Indonesia baru-baru ini melakukan pengembangan kapasitas bagi masyarakat untuk mengukur karbon hutan dan membuat plot-plot untuk melacak karbon hutan. COP 21 adalah sebuah forum penting bagi para anggota GCF untuk menunjukkan baik visi bersama kita (tingkat politis) dan kemajuan-kemajuan yang kita hasilkan di lapangan, termasuk dalam bidang MRV. Jenis Intervensi COP 21 yang paling strategis: o Koordinasi Daerah dan Koordinasi Vertikal dengan pemerintah nasional. Dr. Boyd (Sekretariat GCF Secretariat) mendorong para anggota GCF untuk berdiskusi di dalam beragam kluster/wilayah, berkoordinasi dengan pemerintah nasional terkait, mengenai jenis intervensi yang harus dibuat pemerintah subnasional pada COP. o Intervensi yang menyoroti arti penting dari komitmen kolektif GCF. Aceh (Husaini Syamaun, Sekretaris Lingkungan Hidup) menunjukkan bahwa suara kolektif dari 29 negara bagian adalah sesuatu yang kuat. Intervensi COP harus menyampaikan keberhasilan di tingkat daerah, misalnya, moratorium hutan Aceh dan pembentukan 7 kawasan pengelolaan hutan (yang memperkerjakan lebih dari 2,000 orang untuk menjaga hutan). Sangat penting untuk menyampaikan modelmodel ini di forum internasional. o Memanfaatkan forum-forum bilateral. Amazonas, Brasil (Luis Piva) mendorong GCF untuk menemukan cara terbaik untuk menempatkan dirinya sendiri langsung 8

9 dalam diskusi yang terjadi di PBB. Dapatkan GCF menggunakan forum bilateral? Forum internasional merupakan sesuatu yang penting untuk mengakses pendanaan bagi upaya-upaya sub-nasional. o Intervensi yang melibatkan partisipasi tingkat tinggi dari para Gubernur GCF. Acre (Magaly Medeiros) menyatakan bahwa GCF harus memobilisasi para Gubernur-nya dalam perjalanan menuju COP untuk mengamankan komitmen dan langkah implementasi untuk menurunkan perubahan iklim. Keputusan : Disimpulkan bawah COP tetap merupakan forum dan prioritas strategis kunci bagi GCF, dan partisipasi GCF di COP 21 harus terlihat, berbeda, dan melibatkan sebanyak mungkin Gubernur anggota GCF. Butir Aksi 2: Sekretariat GCF akan terus berkoordinasi dengan daerah (melalui Koordinator Negara GCF) untuk menentukan platform dan kegiatan GCF pada COP di Paris. Intervensi oleh Uttarakhand, India (Pengamat) Dinesh Agrawal, Yang Terhormat Menteri Kehutanan & Satwa Liar dari negara bagian India, Uttarakhand, secara singkat memaparkan sebuah pernyataan bagi para anggota GCF. Negara bagian Uttarakhand berada di kawasan Himalaya di India dan merupakan yang terdepan dalam pengurangan dampak pertanian terhadap hutan. Tata Kelola dan Operasi GCF Tinjauan dan Adopsi Rencana Strategis GCF Dr. Boyd mencatat bahwa Rencana Strategis GCF ("GCF 2020") dan Rencana Aksi Tiga Tahun GCF (Lampiran A Rencana Strategis) sekarang sudah selesai setelah proses selama 2 tahun yang mencakup retret sepanjang satu hari untuk penyusunan rencana strategis ini dalam Pertemuan Tahunan di Acre, diikuti oleh beberapa putaran penyuntingan dan pemeriksaan. Beliau mengajak para anggota untuk mendukung Rencana Strategis ini sebagai dokumen pedoman dan visi GCF untuk lima tahun kedepan. Dokumen terkait tersedia bagi para anggota dalam bentuk flash disk di Pertemuan Tahunan Barcelona dan juga tersedia di Google Drive GCF. 9

10 Keputusan : Para Anggota GCF mendukung GCF 2020 dan Rencana Aksi Tiga Tahun. Pendanaan GCF Dr. Boyd memaparkan Diagram Pendanaan GCF ( ), yang menunjukkan tingkat pendanaan GCF dalam 5 tahun terakhir. Proposal pendanaan GCF saat ini telah dimasukkan kepada Norwegia pada bulan Mei 2015 dan dibatasi pada tingkat kurang lebih 1 Juta Dollar per tahun dari tahun , dimana ini tidak cukup untuk mempertahankan aktivitas-aktivitas inti dari GCF. GCF harus menggalang uang tambahan kedepannya, dan penggalangan dana merupakan prioritas baik bagi sekretariat dan para anggotanya. Sebuah proposal telah dibuat di Madre de Dios (2013) dan dilakukan kembali di Acre (2014) meminta para anggota GCF untuk mulai mengalokasikan beberapa pendanaan bagi koordinasi tingkat negara dalam bentuk dukungan pendamping. Dr. Boyd mengingatkan para anggota pentingnya untuk memanfaatkan peluang-peluang pendanaan khusus tingkat daerah. Para anggota mengangkat beberapa butir di dalam diskusi: Kontribusi Negara Bagian. Chiapas (Ricardo Hernandez) mendukung usulan yang ada dimana negara bagian harus mengembangkan cara-cara untuk mendukung para koordinator, sebuah kontribusi penting yang dapat menjamin keberlanjutan aliansi. Campeche (Dr. Evelia Arriaga) mendukung posisi Chiapas, menekankan bahwa negara bagian-negara bagian Meksiko sudah dekat untuk mendapatkan pendanaan dari Kongres Meksiko, yang akan mengizinkan mereka untuk mendukung koordinator GCF. Beliau juga mengingatkan para anggota bahwa pada Pertemuan Tahunan tahun 2010, para anggota mendiskusikan pengembangan sebuah portfolio proyek yang dapat digunakan untuk mendekati para donor, menghimbau untuk menghidupkan kembali strategi ini untuk menutup beberapa gap pendanaan. Dalam balasannya, Dr. Boyd menekankan bahwa dibutuhkan komitmen dari para anggota, walaupun kontribusi uang akan sulit untuk dilakukan para anggota. GCF tidak dapat menarik pendanaan penting dari negara bagian. Bahkan Dana GCF dibentuk untuk menjadi sebuah mekanisme di mana pendanaan dapat mengalir kepada negara bagian-negara bagian. Herman Orisoe menjelaskan bahwa di Papua Barat, tingkat kemiskinan yang ada di provinsi tersebut merupakan hambatan yang signifikan untuk memberikan dukungan pendanaan bagi kegiatan-kegiatan GCF. Memanfaatkan Donor yang Ada. Papua (Peter Kamarea) menjelaskan bahwa pemerintah Inggris, Jerman, Kanada dan pemerintah donor lainnya saat ini mendukung proyek di Papua potensi untuk memanfaatkan pendanaan ini untuk GCF selama ini belum pernah dilakukan. Pendanaan Berdasarkan Kluster Kebutuhan. Ucayali (Lizardo Lazo Pacheco) menjelaskan bahwa sebuah strategi alternatif lainnya adalah untuk menggalang dana namun tidak berdasarkan wilayah atau kawasan melainkan berdasarkan kesamaan kebutuhan. 10

11 Sebagai kesimpulan, para anggota mengakui kebutuhan untuk menjadi kreatif dalam mengenali dan mengejar pendanaan bagi GCF, begitu juga dengan kebutuhan bagi para anggota dan koordinatornya untuk lebih aktif untuk menjangkau peluang-peluang yang ada di tingkat daerah untuk mendukung GCF. DANA GCF Strategi Dana GCF Direktur Eksekutif Dana GCF, Rosa Maria Vidal, memaparkan Strategi Dana GCF yang baru saja diselesaikan. Dana GCF menguraikan sebuah Rencana Implementasi untuk Rencana Strategis ini, termasuk: merekrut lebih banyak staf, kapitalisasi dana, pengembangan kelembagaan Dana GCF, pengembangan siklus program, dan akreditasi institusi-institusi (kapasitas teknis dan administrasi, menghindari korupsi dan penyalahgunaan dana), selain kegiatan-kegiatan lainnya. Strategi Dana GCF memiliki tiga pilar: (1) Memperbaiki Taka Kelola Hutan; (2) Memperbaiki Penghidupan Berkelanjutan; (3) Pengembangan Kapasitas untuk Melakukan Transisi ke Pembangunan Daerah Pedesaan yang Rendah Emisi. Rosa Maria Vidal mengingatkan para anggota bahwa protokol Standar Dana GCF telah difinalisasi dengan memadukan masukan dari seluruh anggota GCF yang mengikuti pertemuan tahunan di Acre, Brasil. Protokol versi akhir telah disediakan kepada para anggota di dalam flash disk dan tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Portugis dan Indonesia. Hasil Penilaian Winrock Rosa Maria Vidal juga membahas mengenai hasil Penilaian Winrock terhadap 19 negara bagian yang baru saja dikeluarkan, sebuah penilaian singkat terhadap REDD+ di negara bagian-negara bagian, didesain untuk menentukan ketimpangan-ketimpangan kapasitas yang ada. Beliau membuka sebuah diskusi mengenai bagaimana Penilaian Winrock dapat digunakan, mengumpulkan beberapa umpan balik dari para delegasi berikut: Laporan Seharusnya Mencerminkan Konteks Unik dari Para Negara Bagian. Aceh (Husaini Syamaun) menjelaskan bahwa laporan disesuaikan untuk mengintegrasikan nuansa dari konteks daerah, dimana belum tercermin dengan baik dalam bentuk yang ada saat ini. Laporan seharusnya mendorong pengembangan kapasitas GCF. Campeche (Evelia Arriaga) dan Aceh (Husaini Symaun) menjelaskan bahwa laporan ini memiliki potensi untuk mengarahkan upaya-upaya pengembangan kapasitas. Laporan seharusnya menyasar para donor. Campeche (Evelia Arriaga) dan Aceh (Husaini Symaun) menjelaskan bahwa para donor seharusnya menjadi target pembaca laporan ini (sebagai contoh, ini dapat menjadi perangkat kolektif bagi seluruh anggota GCF dari Indonesia, untuk digunakan ketika tidak terdapat laporan nasional). 11

12 Menunjukan kemajuan dan dampak. Aceh (Husaini Symaun) mendorong Dana GCF untuk menggunakan laporan ini sebagai sebuah baseline untuk mengukur dan menunjukkan dampak GCF di lapangan pada tingkat negara bagian dan provinsi. Logo Dana GCF Baru Para anggota membahas beragam opsi untuk logo baru, sebuah upaya untuk menghilangkan kebingungan antara Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund) and Dana GCF (GCF Fund). Butir Aksi 3: Staf Dana GCF akan mengedarkan sebuah survei berisi semua pilihan yang untuk menentukan logo yang baru. Pemilihan Dewan Dana GCF Dr. William Boyd menjelaskan bahwa peran anggota Dewan Dana GCF adalah sebagai berikut: Mewakili kepentingan para daerah. Secara aktif bekerjasama dengan para anggota dan berfungsi sebagai saluran bagi para anggota untuk mengarahkan Dana GCF. Menghubungkan GCF kepada peluang-peluang pendanaan dan menyediakan panduan penggalangan dana. Sejalan dengan Anggaran Rumah Tangga Dana GCF, anggota dewan secara kolektif mewakili Peru, Meksiko dan Nigeria (saat ini Pablo Farias) perlu dipilih ulang atau calon-calon baru harus dimajukan untuk pertemuan Dewan Direksi Dana GCF 2015 (tanggal belum ditentukan). Mengingat pertumbuhan keanggotaan baik di Meksiko dan Peru, maka bisa jadi pantas bila negara-negara ini masing-masing memiliki Anggota Dewannya. Butir Aksi 4: Staf Dana GCF akan menghubungi para anggota dan berkoordinasi dengan Dewan Direksi untuk memastikan Anggota Dewan yang baru ditunjuk dengan cara yang menjamin semua negara memiliki representasi yang cukup di dalam Dewan Dana GCF. Peluang Pasar ICAO Luke Pritchard, Manajer Program Dana GCF, menjelaskan potensi pendanaan melalui kolaborasi dengan Organisasi Aviasi Sipil Internasional/International Civil Aviation Organization (ICAO), sebuah 12

13 grup global yang berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan netral-karbon dari tahun Sebuah pengukuran berbasis pasar/market-based measure (MBM) akan menjadi sebuah komponen penting untuk mencapai komitmen-komitmen ini. Ini menghadirkan potensi dari sisi permintaan yang signifikan hingga 500 juta tc/tahun. Modalitas MBM ini masih belum ditentukan namun terdapat potensi untuk memasukkan REDD+. Ini akan dilakukan pemungutan suara pada tahun Luke Pritchard membuka sebuah diskusi tentang apakah GCF perlu mengejar peluang ini dan menggunakan pengaruh politik untuk mendukung supaya REDD+ dimasukkan kedalamnya. Butir Aksi 5: Staf Dana GCF akan terus mengejar peluang pasar ICAO. Dr. Boyd menutup Pertemuan Bisnis dengan menjelaskan agenda dari 3 hari yang tersisa dari Pertemuan Tahunan GCF, dan mengucapkan terimakasih kepada para Delegasi GCF dan koordinator negaranya dan para mitra atas kehadirannya di Barcelona. Pertemuan kemudian ditutup. 5 Organisasi Aviasi Sipil Internasional (ICAO) telah menetapkan sebuah sasaran: Untuk berusaha untuk mencapai sebuah sasaran jangka menengah global yang aspirasional untuk menjaga jaringan emisi global dari aviasi internasional dari tahun 2020 berada di tingkat yang sama 13

14 LAMPIRAN Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Anggota Brasil Acre: Magaly Medeiros Amazonas: Antonio Ademir Stroski dan Luis Henrique Piva Amapá: Jorge Amanajás, Marcelo Creão dan Marcos Tenório Mato Grosso: Ana Luiza Peterlini dan Elaine Corsini Pará: Justiniano Netto dan Ronaldo Lima Tocantins: Luzimeire Carreira dan Rubens Brito Indonesia Aceh: Anwar Muhammad, Husaini Syamaun, dan Dedek Hadi Ismanto Kalimantan Barat: Gusti Hardiansyah Machmud dan Yenny Kalimantan Tengah: Rawing Rambang Donald Arthemas, Syahrin Dualay Kalimantan Timur: Daddy Ruhiyat dan Riza Indra Riadi Papua Barat: Herman Donatus Pelix Orisoe dan Fredrik Hendrik Runaweri Papua: Noak Kapisa dan Peter Vincentius Kamarea Peru Amazonas: Percy Chavez Escalante Loreto: Juan Carlos Vilca Tello San Martín: Victor Manuel Noriega Reátegui dan Mario Antonio Rios Ucayali: Lizardo Paul Lazo Pacheco dan Manuel Gambini Rupay Meksiko Campeche: Andrea Contreras dan Evelia Rivera Arriaga Chiapas: Carlos Morales Orsoe dan Ricardo Hernandez Jalisco: María Magdalena Ruiz Mejía dan Rodrigo Aguilar Benignos Tabasco: Claudia Elena Zenteno Ruiz dan Luis Felipe Zamora Quintana Roo: José Roch Vázquez Spanyol Catalonia: David Solano Amerika Serikat California: Richard Corey, Louise Bedsworth, dan Jason Gray ***Para Delegasi dari Nigeria tidak dapat hadir 14

15 Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Anggota Baru Rondônia, Brasil: Vilson Machado dan Eliezer Oliveira Bélier, Pantai Gading: Djetau N Guessan Kouassi Maranha o, Brasil Daftar Hadir Delegasi Negara Bagian Pengamat Yang Terhormat Wakil Gubernur Carlos Brandão Uttarakhand, India Bapak Dinesh Agrawal, Menteri Kabinet, Hutan dan Satwa Liar, Uttarakhand Dr. Ranbir Singh, Sekretaris Utama, Lingkungan Hidup dan Hutan, Uttarakhand Dr. Parag Madhukar Dhakate, Pejabat Nodal, REDD Plus, Uttarakhand Bapak Swapan Mehra, CEO Iora Ecological solutions, New Delhi Hua nuco, Peru Wilfredo Lopez, Manajer Daerah Sumber Daya Alam dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Oromia, Ethiopia Diga Dirriba Ayane- Direktur Jenderal, Badan Usaha Hutan & Satwa Liar Oromia Ararsa Regassa Fayissa- Wakil Direktur, Badan Usaha Hutan & Satwa Liar Oromia Tesfaye Gonfa Negassa- Koordinator REDD+ Oromia Yucatán, Meksiko Andres Sierra Gomez 15

16 LAMPIRAN: PENERIMAAN CAVALLY PASCA PERTEMUAN BISNIS Paul Dehe, Anggota Parlemen (Wilayah Cavally) dan perwakilan dari negara bagian pengamat Cavally, Pantai Gading bergabung di dalam Pertemuan Tahunan GCF pada pagi tanggal 16 Juni. Para anggota menghentikan sejenak sesi pertemuan terbuka dari Pertemuan Tahunan GCF untuk sebuah sesi khusus dimana Paul Dehe menyampaikan pidato memohon penerimaan Cavally kedalam GCF. Berbicara mewakili salah satu Anggota Pendiri GCF yang mendukung permohonan Cavally, dari Papua (Peter Kamarea) menekankan peluang bagi Papua dan para anggota GCF lainnya untuk belajar dari program kakao berkelanjutan yang canggih dari Pantai Gading. Para anggota dengan suara penuh menerima Cavally ke dalam kedalam GCF. Campeche (Dr. Evelia Arriaga) menyambut Cavally, menekankan bahwa jika terdapat pendanaan, GCF akan berupaya untuk menghadirkan juru bahasa Prancis pada pertemuan tahunan kedepannya untuk memfasilitasi keterlibatan penuh dari dua anggota baru Afrika. Keputusan : Cavally terpilih dengan suara bulat untuk menjadi anggota GCF ke-29, dan anggota GCF ke-tiga dari Kawasan Afrika. DAFTAR KEPUTUSAN Keputusan : Rondônia telah terpilih dengan suara bulat sebagai anggota GCF ke-27 dan merupakan negara bagian Brasil ke-7. Keputusan : Bélier telah terpilih dengan suara bulat sebagai anggota GCF ke-28, dan Anggota Afrika ke-2. Keputusan : Jalisco terpilih sebagai Ketua GCF tahun. California berkomitmen untuk bekerjasama dengan Jalisco untuk melanjutkan upaya-upaya GCF untuk meningkatkan partisipasi dari negara bagian-negara bagian sisi permintaan. Para anggota memiliki preferensi agar Kalimantan Timur dan Papua menjadi Ketua GCF tahun 2017 bila Gubernur mereka menyambut peran ini, namun bukan merupakan kewajiban. Keputusan : Disimpulkan bawah COP tetap merupakan forum dan prioritas strategis kunci bagi GCF, dan partisipasi GCF di COP 21 harus terlihat, berbeda, dan melibatkan sebanyak mungkin Gubernur anggota GCF. Keputusan : Para Anggota GCF mendukung GCF 2020 dan Rencana Aksi Tiga Tahun. Keputusan : Cavally terpilih dengan suara bulat untuk menjadi anggota GCF ke-29, dan anggota GCF ke-tiga dari Kawasan Afrika. 16

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Deklarasi Rio Branco Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian Rio Branco, Brasil 11 Agustus 2014 Kami, anggota Satuan

Lebih terperinci

Update Sekretariat untuk Koordinator Mei/Juni 2015

Update Sekretariat untuk Koordinator Mei/Juni 2015 Update Sekretariat untuk Koordinator Mei/Juni 2015 PENGUMUMAN/KEGIATAN PADA BULAN MEI/JUNI 1. Lokakarya GCF di Indonesia 14-15 Mei (Jakarta, Indonesia). Kluster Indonesia menetapkan sistem Ketua Daerah

Lebih terperinci

WEBINAR GCFF. "Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim.

WEBINAR GCFF. Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim. WEBINAR GCFF "Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim." BRAZIL Acre, Amapá, Amazonas, Maranhão, Mato Grosso, Pará,

Lebih terperinci

DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011

DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011 DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011 I. Pengantar Rencana Aksi Bersama GCF tahun 2009-2010 menetapkan tujuan-tujuan GCF, dan berisi tiga halaman yang dititikberatkan

Lebih terperinci

2014 GCF Annual Meeting Rio Branco, Acre

2014 GCF Annual Meeting Rio Branco, Acre Senin, 11 Agustus 2014 Pertemuan Tahunan Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur Diselenggarakan oleh Ketua GCF 2014: Acre, Brasil 11-14 Agustus 2014 Maison Borges - Rio Branco, Acre Agenda 8:00-9:00 Pendaftaran

Lebih terperinci

Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012

Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012 Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012 Pusat Ilmu Pengetahuan Hutan Catalonia (Forest Sciences Center of

Lebih terperinci

PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN

PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN PEMBERITAHUAN PERMOHONAN PENGIRIMAN PROPOSAL: PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN DIBUKA: 25 September, 2016 TENGGAT WAKTU: 15 Desember, 2016 (Mountain Standard Time) 1. LATAR BELAKANG A. THE GOVERNORS

Lebih terperinci

Pertemuan Tahunan Satuan Tugas Para Gubernur di Bidang Iklim dan Kehutanan Jalur dan Kemitraan Baru bagi Anggota dan Pemangku Kepentingan GCF

Pertemuan Tahunan Satuan Tugas Para Gubernur di Bidang Iklim dan Kehutanan Jalur dan Kemitraan Baru bagi Anggota dan Pemangku Kepentingan GCF Pertemuan Tahunan Satuan Tugas Para Gubernur di Bidang Iklim dan Kehutanan Jalur dan Kemitraan Baru bagi Anggota dan Pemangku Kepentingan GCF Diselenggarakan oleh Ketua GCF 2015: Catalonia 17 & 18 Juni

Lebih terperinci

AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR. September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil

AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR. September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil Minggu, September 12, 2010 o Kedatangan Ketua GCF, Pimpinan dan Anggota Satgas

Lebih terperinci

Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur

Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur REDD+ telah menjadi hal yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir sebagai salah satu dari sedikit hal menyangkut konsensus dalam kebijakan politik internasional.

Lebih terperinci

Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur.

Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur. Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur. The Governors Climate and Forests Task Force (GCF) adalah upaya multi-jurisdiksi yang unik antara 14 negara

Lebih terperinci

Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force]

Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force] Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force] Kelompok Ad-Hoc Keterlibatan GCF-Stakeholder 18 Agustus 2010 Satgas

Lebih terperinci

Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada. Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates

Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada. Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates 10 Maret 2014 DRAF Pendekatan Evaluasi ini akan dilakukan

Lebih terperinci

Kegiatan GCF 2010 didukung oleh ClimateWorks dan Yayasan Gordon and Betty Moore

Kegiatan GCF 2010 didukung oleh ClimateWorks dan Yayasan Gordon and Betty Moore GUGUS TUGAS IKLIM DAN HUTAN TINGKAT PROVINSI 18-20 Mei 2010 Banda Aceh, Indonesia AGENDA Satu hari penuh Senin 17 Mei 2010 Kedatangan Peserta di Banda Aceh Kedatangan para peserta GCF Jamuan Selamat Datang

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi

Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi Balikpapan, 24-25 November 2014 Dr. H. Awang Faroek Ishak Gubernur Kalimantan

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA Pembukaan Presiden atau Kepala mahkamah konstitusi dan institusi sejenis yang melaksanakan kewenangan konstitusional di Asia: MENGINGAT

Lebih terperinci

RANGKUMAN PERTEMUAN TAHUNAN GCF 2011 Palangka Raya, Indonesia September 2011

RANGKUMAN PERTEMUAN TAHUNAN GCF 2011 Palangka Raya, Indonesia September 2011 RANGKUMAN PERTEMUAN TAHUNAN GCF 2011 Palangka Raya, Indonesia 20-22 September 2011 Satuan Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (GCF) menyelenggarakan pertemuan paripurna ke-5 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah,

Lebih terperinci

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Pak Muliadi S.E yang terhormat, Terima kasih atas surat Anda tertanggal 24 Februari 2011 mengenai Kalimantan Forests and Climate

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

9. Regulasi Cap-and-Trade

9. Regulasi Cap-and-Trade 9. Regulasi Cap-and-Trade Rencana Penjajakan (Scoping Plan) merekomendasikan pengembangan sebuah Program Cap-and-Trade California yang dikaitkan dengan program-program kemitraan Inisiatif Iklim Barat (Western

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

Ikhtisar GCF. Portugis, itu. (lihat. Denmark. bergerak. pada pertemuan

Ikhtisar GCF. Portugis, itu. (lihat. Denmark. bergerak. pada pertemuan GUGUS TUGAS IKLIM DAN HUTAN GUBERNURR (GCF) RISALAH RAPAT ACEH Ikhtisar Pada 18 20 Mei 2010, 12 dari 14 negara bagian dan provinsi anggota Gugus Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (GCF) (Acre, Amapá, Mato

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Belajar dari redd Studi komparatif global

Belajar dari redd Studi komparatif global Belajar dari redd Studi komparatif global Studi komparatif global REDD dalam kurun waktu beberapa tahun yang diupayakan CIFOR bertujuan menyediakan informasi bagi para pembuat kebijakan, praktisi dan penyandang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional UNFCCC dan juga telah menyepakati mekanisme REDD+ yang dihasilkan oleh rezim tersebut dituntut

Lebih terperinci

10:00-11:00 Sepatah kata dari Gubernur, dan pejabat teras lain yang hadir - Yang Terhormat Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur, Indonesia

10:00-11:00 Sepatah kata dari Gubernur, dan pejabat teras lain yang hadir - Yang Terhormat Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur, Indonesia SATUAN TUGAS IKLIM DAN HUTAN GUBERNUR AGENDA PERTEMUAN 20-22 September 2011 Kunjungan Lapang segera menyusul (23 September 2011) Hotel Luwansa Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia Senin, September

Lebih terperinci

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan

SIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan 1/6 Penandatanganan Nota Kesepahaman Tunjukkan Peran Penting Pemerintah

Lebih terperinci

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+ MENTERI KEHUTANAN LETTER OF INTENT (LOI) ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH NORWEGIA TENTANG KERJASAMA PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI KEHUTANAN JAKARTA,

Lebih terperinci

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 1. Apakah TFCA Kalimantan? Tropical Forest Conservation Act (TFCA) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Republik

Lebih terperinci

2018, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerint

2018, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerint No.624, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pemilihan dan Penetapan Panel Konsultan KPPIP. PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA 4.1. Landasan Berfikir Pengembangan SRAP REDD+ Provinsi Papua Landasan berpikir untuk pengembangan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ di Provinsi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN, KEMITRAAN, DAN INOVASI UNTUK MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN

KEPEMIMPINAN, KEMITRAAN, DAN INOVASI UNTUK MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN KEPEMIMPINAN, KEMITRAAN, DAN INOVASI UNTUK MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN TUAN RUMAH KETUA GCF 2014 ACRE, BRASIL 11 14 AGUSTUS, 2014 MAISON BORGES RIO BRANCO, ACRE RANGKUMAN EKSEKUTIF Di bawah kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses BAB V KESIMPULAN Dinamika hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang telah mengalami berbagai perkembangan, mulai dari masa penjajahan, kerjasama ekonomi hingga bidang politik dan keamanan. Politik luar

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Strategi Nasional, Pengembangan Kelembagaan, dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Perhatian khusus terhadap hutan bukan hal baru 2007 2008 2009 Jan 2010 Mei 2010

Lebih terperinci

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 A) Latar Belakang Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global KERANGKA STRATEGIS 2012-2015 Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global Pertemuan Tahunan Para Presiden APRU ke 16 Universitas Oregon 27-29 Juni 2012 Draf per 24 Mei 2012 APRU: Sekilas Pandang 42

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017

LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN THE FIRST IORA BUSINESS SUMMIT 2017 JAKARTA, 6 MARET 2017 Yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Yang terhormat Presiden Republik

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI HUTAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010 Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN Bahwa penyelenggaraan pemerintah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-undang Dasar 1945 pada hakekatnya

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

Pohon berarti kehidupan bagi kami.

Pohon berarti kehidupan bagi kami. satuan tugas Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur Laporan Kegiatan GCF tahun 2010 Pohon berarti kehidupan bagi kami. Odigha Odigha Ketua Komisi Kehutanan, Cross River State, Nigeria Daftar Isi Latar Belakang

Lebih terperinci

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi

Lebih terperinci

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam PELUNCURAN ICCTF MEDIA AWARD 2015 Jakarta, 8 September 2015 Perubahan Iklim dan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca runtuhnya Uni Soviet sebagai salah satu negara adi kuasa, telah membawa agenda baru dalam tatanan studi hubungan internasional (Multazam, 2010). Agenda yang awalnya

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA-PACIFIC ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013 DAN PENETAPAN PROVINSI

Lebih terperinci

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP Laporan No.: Nama Proyek Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor Lingkungan dan Pedesaan ID

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI KONTRIBUSI NON-PARTY STAKEHOLDERS (NPS) DI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMENUHAN NDC FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI Niken Sakuntaladewi (niken_sakuntaladewi@yahoo.co.uk) Pusat Litbang Sosial,

Lebih terperinci

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan Center for International Forestry Research Siapakah kami Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research)

Lebih terperinci

DANA INVESTASI IKLIM

DANA INVESTASI IKLIM DANA INVESTASI IKLIM 29 November 2011 USULAN RANCANG MEKANISME HIBAH TERDEDIKASI UNTUK WARGA PRIBUMI DAN MASYARAKAT LOKAL YANG AKAN DISUSUN BERDASARKAN PROGRAM INVESTASI HUTAN PENDAHULUAN 1. Dokumen Rancang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur Organisasi Perburuhan Internasional - Jakarta International Labour Organization Jakarta Senin, 29 Juli 2013 UNTUK DIBERITAKAN SEGERA Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan

Lebih terperinci

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (APSPBI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (APSPBI) ANGGARAN DASAR ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (APSPBI) APSPBI Sekretariat: Sekretariat Prodi PBI, FKIP Universitas Sanata Dharma, Jl. Affandi Mrican, CT Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP

BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP 15 BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sewells group memiliki suatu rangkaian sejarah yang mengalami perkembangan secara signifikan dari tahun ke tahunnya. Perkembangan yang terjadi

Lebih terperinci

Bismillahi rahmani rahiim,

Bismillahi rahmani rahiim, Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENGENAI PEMBENTUKAN SEKRETARIAT REGIONAL PRAKARSA SEGITIGA KARANG UNTUK TERUMBU KARANG, PERIKANAN, DAN KETAHANAN PANGAN

PERSETUJUAN MENGENAI PEMBENTUKAN SEKRETARIAT REGIONAL PRAKARSA SEGITIGA KARANG UNTUK TERUMBU KARANG, PERIKANAN, DAN KETAHANAN PANGAN PERSETUJUAN MENGENAI PEMBENTUKAN SEKRETARIAT REGIONAL PRAKARSA SEGITIGA KARANG UNTUK TERUMBU KARANG, PERIKANAN, DAN KETAHANAN PANGAN Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Republik Filipina,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa

Lebih terperinci

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 PERNYATAAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN FEDERASI RUSIA KEDIAMAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Ini adalah Aksi Tuntutan Lansia

Ini adalah Aksi Tuntutan Lansia Ini adalah Aksi Tuntutan Lansia Sebuah gerakan perubahan Di seluruh dunia, para lansia bergerak bersama untuk menuntut hak mereka dan menggalang sebuah kekuatan perubahan. Gerakan global pada level akar

Lebih terperinci

ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013

ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013 KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA-PACIFIC ECONOMIC COOPERATION XXI TAHUN 2013 DAN PENETAPAN PROVINSI BALI SEBAGAI

Lebih terperinci

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN 11. Penanggulangan perubahan iklim merupakan tema inti agenda pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N TPSA JAKARTA, 23 MEI 2017/18 JULI 2017 11 12 SEPTEMBER 2017 CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis

Lebih terperinci

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK Sebagai para pemimpin partai politik, kami memiliki komitmen atas perkembangan demokratik yang bersemangat dan atas partai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN Pertemuan Tingkat Tinggi Tentang Kewirausahaan akan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan kewirausahaan dalam memperluas kesempatan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) I. Pernyataan Tujuan A. Perubahan iklim menimbulkan tantangan dan resiko global terhadap lingkungan dan ekonomi, membawa dampak bagi kesehatan manusia,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

TIM PEMBARUAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

TIM PEMBARUAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TIM PEMBARUAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Pidato Koordinator Tim Pembaruan Mahkamah Agung RI Dalam Pertemuan Koordinasi dengan Lembaga Donor/Mitra Kerja 27 Februari 2013 Yth. Para pimpinan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1 KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1 1. PENDAHULUAN Program TFCA- Sumatera merupakan program hibah bagi khususnya LSM dan Perguruan Tinggi di Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM

PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM Para Pihak pada Protokol ini, Menjadi para Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Perubahan Iklim,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARAAN DAN DELEGASI DALAM KONFERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA UNTUK PERUBAHAN IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN,

Lebih terperinci

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Didorong oleh dukungan penuh terhadap Konvensi tentang Hak-Hak Anak, yang

Lebih terperinci

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM Oleh DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM ACARA PELATIHAN GCF YANG BERJUDUL PENGUATAN KERANGKA KERJA KELEMBAGAAN PROVINSI MENGENAI PERUBAHAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM Oleh: Dr. Dolly Priatna Yayasan Belantara Seminar Nasional Perubahan Iklim Mengembangkan Program Pendidikan Konservasi dan Lingkungan Hidup Bagi Para Pihak

Lebih terperinci

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Rangkuman Makalah Diskusi Mengenai Keberlanjutan Sosial Maret 2016 Kota Sydney Rangkuman Sebuah kota untuk semua: semua orang berkembang

Lebih terperinci

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN TENTANG PERCEPATAN PENYELESAIAN KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK ABSTRAK : Dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci