Pohon berarti kehidupan bagi kami.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pohon berarti kehidupan bagi kami."

Transkripsi

1 satuan tugas Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur Laporan Kegiatan GCF tahun 2010 Pohon berarti kehidupan bagi kami. Odigha Odigha Ketua Komisi Kehutanan, Cross River State, Nigeria

2 Daftar Isi Latar Belakang 03 Pentingnya REDD+ 04 tonggak-tonggak Bersejarah GCF 05 Pencapaian di Tahun inisiatif Anggota GCF 07 tahun Mendatang 11 pencemaran pemanasan global berasal dari 15% sampai 20% penggundulan hutan dan perubahan peruntukkan lahan di daerah tropis, melebihi polusi keseluruhan dari sektor transportasi global. Tidak diragukan bahwa tindakan positif di level subnasional membantu menciptakan dorongan ke atas, yang melibatkan dan terus mendorong pemerintah nasional. Pangeran Charles Petikan dari pidato Putra Mahkota Wales pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember Foto: Danredrup/Dreamstime.com 02

3 Latar Belakang Emisi dari deforestasi tropis dan perubahan peruntukan lahan lainnya bertanggung jawab atas 15-20% dari emisi gas rumah kaca antropogenik global (). Semakin banyak bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer tidak bisa distabilkan pada tingkat aman tanpa di saat yang sama memangkas emisi dari sektor kehutanan, dan para pengambil kebijakan telah merespon dengan mengintegrasikan sektor kehutanan ke dalam rejim kepatuhan yang ada pada saat ini dan yang terus berkembang serta peluang-peluang pasar lainnya. Sementara banyak program pengurangan nasional dan internasional mengalami kemunduran besar pada tahun 2010, upaya untuk melindungi hutan tropis telah berlanjut pada berbagai tingkat pemerintahan, dengan munculnya banyak inovasi dalam perancangan program untuk mendukung dan melaksanakan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) di negara berkembang. Salah satu tonggak kemajuan penting dalam hal ini adalah Satgas Hutan dan Iklim Gubernur [Governor s Climate and Forest Task Force (GCF)], yang banyak mendapat dukungan dari Gordon & Betty Moore Foundation, ClimateWorks Foundation (2010) dan David & Lucile Packard Foundation (2009). GCF adalah sebuah kolaborasi subnasional unik antara 15 negara bagian dan propinsi dari Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria, dan Meksiko yang memiliki lebih dari 20% hutan tropis di dunia (yang merepresentasikan 75% dari hutan tropis Brazil, dan lebih dari setengah hutan tropis Indonesia). Pada tahun 2010, Kalimantan Tengah dan Chiapas menjadi anggota GCF ke 14 dan 15 (berlaku 1 Januari 2011). Diluncurkan oleh Gubernur California, Arnold Schwarzenegger dan 8 Gubernur lainnya dari Amerika Serikat, Brasil dan Indonesia pada bulan November 2008, GCF membangun platform guna mensinkronisasikan upaya antar yurisdiksi hutan tropis untuk mengembangkan kebijakan dan program-program yang dapat memberikan jalan yang realistis menuju pembangunan wilayah pedesaan yang sekaligus melestarikan hutan. Upaya REDD + subnasional ini akan mampu membangkitkan aset REDD+ yang memenuhi standar kepatuhan (compliance-grade) yang dapat memanfaatkan berbagai pasar dan peluangnon pasar dari pendanaan publik berbasis kinerja (pay-for-performance) dan pasar karbon sampai upaya yang terus berkembang untuk mendekarbonisasi rantai suplai pangan agro. Dengan demikian, GCF mewakili komponen penting dari upaya yang lebih luas untuk menunjukkan bagaimana REDD dapat berfungsi dalam prakteknya: untuk memobilisasi dan memajukan pendanaan untuk kegiatankegiatan REDD+ berdasarkan kinerja (pay-for-performance); mempengaruhi rancangan hukum dan regulasi pasar kepatuhan (fokus awal pada California); untuk mengenali kegiatan-kegiatan REDD+ di negara bagian dan propinsi penggerak mula-mula di Brazil, Indonesia, Nigeria, dan Meksiko; membangun kapasitas untuk kegiatan-kegiatan REDD+ dalam yurisdiksi subnasional yang luas di negara-negara hutan tropis kunci; dan mengembangkan institusi dan kerangka kerja untuk menghubungkan kegiatan-kegiatan REDD+ subnasional dengan upaya-upaya internasional dan nasional sukarela yang terus berkembang. 03

4 15 negara bagian dan propinsi dari 5 negara direpresentasikan dalam Satgas GCF. Saya terutama ingin memuji Satgas Hutan dan Iklim Gubernur untuk peran yang mereka mainkan dalam melibatkan peraturan REDD ke dalam regulasi California karena hal ini memungkinkan program Iklim di Barat untuk berhubungan langsung dengan program iklim dan hutan lainnya yang sedang berkembang di seluruh dunia. Saat semua upaya ini digabungkan, maka kita akan menjadi sangat efektif. Jane Goodall Petikan dari pidato Jane Goodall, Ph.D., DBE, Pendiri Jane Goodall Institute & UN Messenger of Peace pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember Kredit foto: Jeff Orlowski. Pentingya REDD+ Deforestasi hutan tropis secara signifikan mempengaruhi sistem bumi dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan hasil hutan, erosi tanah, tanah longsor, gangguan siklus air, penggurunan, banjir bandang, penggusuran masyarakat yang tergantung pada hutan, dan emisi karbon dioksida. Deforestasi juga menghilangkan sumber yang berharga dalam upaya untuk memerangi perubahan iklim, karena daerah-daerah hutan yang rusak sudah tidak lagi dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Hutan dibuka karena berbagai alasan, termasuk untuk membangun jalan, untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk, untuk memanen kayu untuk bahan bakar dan tujuan-tujuan komersial serta untuk membuka lahan untuk pertanian dan peternakan. Perubahan pada peruntukan lahan ini biasanya dianggap lebih menguntungkan dan berguna daripada konservasi. GCF bekerja untuk melindungi hutan tropis dan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dengan mengembangkan mekanisme dan peluang untuk mengenali dan menghargai manfaat hutan. 04

5 Tonggak-Tonggak Bersejarah GCF Nopember 2008 California, Wisconsin, Illinois (Amerika Serikat), Amapá, Amazonas, Pará, dan Mato Grosso (Brazil), dan Aceh dan Papua (Indonesia) menandatangani Memoranda of Understanding (MOUs), untuk bekerja sama dalam kebijakan kehutanan dan iklim Juni 2009 di pertemuan Belem GCF, Pará (Brazil), negara bagian-negara bagian dan Propinsi-propinsi secara resmi membentuk GCF untuk melaksanakan MOUs (dengan California sebagai Ketua pada tahun 2009) dan mengevaluasi Rencana Aksi Bersama (Joint Action Plan), Laporan Kajian Protokol (Protocol Assessment Report), dan kegiatan pokja GCF (GCF Working Group) Juni Januari 2010 keanggotaan GCF meluas mencakup Acre (Brazil), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat (Indonesia), Cross River State (Nigeria) dan Campeche (Meksiko) September 2009 Rencana Aksi Bersama final disepakati saat pertemuan GCF di Los Angeles, CA, dan menetapkan kerangka kerja untuk mengimplementasikan ketentuan-ketentuan sektor kehutanan dari MOUs tahun 2008 Desember 2009 para Gubernur mengadakan rapat di side event GCF UNFCCC COP-15 (Kopenhagen), untuk membahas semakin pentingnya upayaupaya subnasional untuk mengurangi deforestasi dan strategi untuk meningkatkan jangkauan Januari 2010 GCF meluncurkan situs di alamat Februari 2010 GCF menerbitkan Opsi Rancangan Regulasi (Regulatory Design Options) untuk Mekanisme Subnasional REDD+ dan memfasilitasi lokakarya teknis tentang Rancangan Regulasi REDD+ di Sacramento, CA Mei 2010 pada pertemuan GCF di Banda Aceh (Indonesia), GCF membentuk 4 pokja untuk mewujudkan sasaran tahun (lihat halaman (lihat halaman 6) September 2010 at GCF meeting in Santarem, Pará (Brazil), GCF membership extended to Chiapas (Mexico) and Central Kalimantan (Indonesia), Final GCF Stakeholder Policy approved and published, members agree to pursue a GCF Fund, and Task Group 1-4 progress evaluated Oktober 2010 lokakarya GCF propinsi dan stakeholder Indonesia lanjutan di Jakarta, Indonesia akan memberikan umpan balik konkrit tentang hasilhasil Tugas 1 Laporan Kerangka Kerja Subnasional REDD+, dan Tugas 3 Database Pengetahuan REDD+ GCF (difasilitasi oleh Kemitraan dan Emerald Planet) Nopember 2010 lokakarya GCF negara bagian-negara bagian dan stakeholder Brasil lanjutan di Manaus, Brasil akan memberikan umpan balik konkrit tentang hasil-hasil Tugas 1 dan Tugas 3 (difasilitasi oleh IDESAM) Desember 2010 Side Event resmi GCF di UNFCCC COP-16 (Cancun) mengangkat visibilitas kepemimpinan subnasional terhadap REDD+ dan menyoroti pencapaian Tugas GCF, termasuk Database Pengetahuan REDD+ Desember 2010 California Air Resource Board mengadopsi Cap and Trade Regulation memanfaatkan kerja-kerjanya dengan GCF dan menetapkan landasan bagi pasar kepatuhan pertama untuk offset REDD+ subnasional Bertindak adillah kepada sesama, berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, dan ingatlah hanya kepada Tuhan yang telah memberi kita nafas kehidupan dan kepadanyalah kita berbakti Yang utama diperlukan adanya kerjasama seluruh pihak dalam mengubah pola pikir serta pola hidup masyarakat dalam memperlakukan keberadaan hutan agar lestari. Dan juga perlu dipikirkan, bagaimana caranya hutan tetap terjaga, namun masyarakat sekitar hutan tetap punya pendapatan, karena bersama mereka jugalah kita akan memperbaiki hutan dan alam yang rusak. Drs. Cornelis, MH Gubernur Kalimantan Barat Excerpt from a speech given by Drs. Cornelis, MH when welcoming the GCF team in May

6 Pencapaian di tahun 2010 Kolaborasi yang unik antara 15 negara bagian dan propinsi di Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria dan Meksiko ini kini mencakup lebih dari 20% hutan tropis dunia. Negara bagian-negara bagian ini sedang bekerja sama untuk membuat kerangka kerja-kerangka kerja yang memungkinkan pengurangan emisi dari deforestasi dimasukkan ke dalam rejim kebijakan Amerika Serikat dan internasional yang terus berkembang. Amatlah luar biasa melihat apa telah dicapai inisiatif ini dalam dua tahun terakhir dan akan masih banyak lagi yang akan dicapai di tahun-tahun mendatang. Harrison Ford Petikan dari pidato Harrison Ford pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember Foto: Entertainment Press/yaymicro.com0 Pada tahun 2010, seluruh negara bagian dan propinsi yang tergabung dalam GCF muncul sebagai pemimpin dalam REDD+. Di antara pencapaian di tahun 2010, GCF memberikan masukan langsung kepada upaya pembuatan kebijakan cap and trade California Air Resources Board (ARB), yang memberikan rekomendasi kunci akan apa yang menjadi aturan pertama untuk aset REDD+ yang memenuhi standar kepatuhan (compliancegrade). Dalam sebuah upaya terkait, GCF mengembangkan sebuah kerangka kerja subnasional REDD+ untuk merancang dan melaksanakan pendekatan subnasional terhadap REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi yang memiliki hutan tropis. GCF saat ini sedang menyempurnakan kerangka kerja GCF berdasarkan masukan dari negara bagian dan propinsi anggotanya dan dari para stakeholder. Begitu selesai, ini bisa berfungsi sebagai template untuk upaya-upaya serupa di yurisdiksi lain (subnasional dan nasional). Kerangka kerja ini adalah yang pertama dari empat tugas yang saling berkaitan yang dilakukan GCF pada tahun 2010 dan akan terus berlangsung pada tahun 2011: Tugas 1 Untuk mengembangkan rekomendasi rancangan GCF bagi kerangka kerja REDD+ tingkat propinsi dan negara bagian untuk ditinjau ulang dan disetujui anggota GCF; untuk bekerja sama dengan standar-standar pihak ketiga (misalnya: CAR, VCS, CCB+CARE, Pedoman Praktek yang Baik dari IPCC, Plan Vivo) dan stakeholder lainnya; Tugas 2 Untuk mengidentifikasi, menelusuri, dan menarik peluang pendanaan untuk kegiatan REDD+ negara bagian dan propinsi GCF dan memulai pembentukan dana GCF; Tugas 3 Untuk membuat sebuah database pengetahuan GCF yang menggambarkan Kegiatan REDD+ anggota GCF (program, kebijakan, dan proyek-proyek) dan kebutuhankebutuhan kelembagaan, teknis, keuangan, hukum, dan kebutuhan lainnya; dan Tugas 4 Untuk mengembangkan dan menerapkan strategi komunikasi dan outreach GCF dan meningkatkan/memformalkan keterlibatan stakeholder dalam proses GCF. Usaha Tugas 2 GCF menghasilkan pengembangan Konsep Dana GCF yang telah menarik perhatian yang signifikan dari calon pemberi dana potensial. GCF berharap untuk mengumumkan benih awal pendanaan menjelang pertengahan tahun Untuk Tugas 3, GCF telah menyelesaikan putaran pertama untuk upaya pengembangan Database Pengetahuan REDD+. Database ini mengidentifikasi beberapa kebutuhan bersama dan mendesak yang menjadi kebutuhan seluruh anggota GCF, yang akan memberikan landasan bagi prioritas Dana GCF di tahun GCF juga terus memberikan peluang berbagi informasi kritis dan dukungan teknis bagi negara bagiannegara bagian dan propinsi-propinsi anggota GCF seraya mereka membangun kapasitas mereka dan menentukan program-program untuk memastikan pendanaan REDD+ baik yang berbasis keuangan maupun pasar. Selain itu, GCF telah menyediakan sebuah forum penting bagi negara bagian Amazon di Brasil, propinsi-propinsi di Indonesia, dan Cross River di Nigeria untuk melakukan kolaborasi antara mereka, dengan para stakeholder, dan pemerintah daerah mereka dalam upaya untuk mengembangkan pendekatan umum terhadap REDD+. Akhirnya, GCF telah berhasil mengadakan side event di UNFCCC COP-16 (Cancun), yang secara signifikan membangkitkan minat untuk bergabung, mengikuti, dan mendukung upayaupaya mereka masa depan. 06

7 Inisiatif Anggota GCF Negara Bagian / Propinsi BRASIL Acre Amapá Amazonas Batas Emisi Inventaris Emisi dan Penyerapan Rencananya akan diuraikan untuk sektor energi, transportasi dan industri Inventaris perubahan peruntukkan lahan dan hutan Persediaan produksi hutan di negara bagian (sedang Program negara bagian untuk monitoring stok karbon hutan dan keanekaragaman hayati Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan Ada kemajuan dalam Rencana REDD+; dalam proses penetapan program dan kebijakan yang akan memenuhi syarat Rencana untuk Pencegahan dan Pengendalian Deforestasi sedang diimplementasikan Sistem pemantauan deforestasi dan degradasi Pada tanggal 22 Oktober 2010, Acre memberlakukan State Law #2308/2010, yang membuat sebuah Sistem Insentif Jasa Lingkungan Negara (SISA)), termasuk sebuah Program Carbon ISA REDD+. UU ini membentuk sebuah Institut Regulasi, Pengendalian dan Registri, sebuah Komisi Negara untuk Validasi dan Monitoring, sebuah Badan Pengembangan Jasa Lingkungan, dan Badanbadan lainnya untuk membantu implementasi UU ini. UU ini membuka ruang bagi partisipasi masyarakat sipil dan secara eksplisit memasukkan prinsip-prinsip sosial dan lingkungan ke dalam sistem. Rencana untuk mencegah dan mengontrol deforestasi (sedang State Law No. 3135/2007 berisi strategi REDD State Complementary Law No. 53/2007 (memberikan ruang bagi pembentukan Sistem Kawasan Lindung Negara dan juga berisi beberapa ketentuan tentang REDD dan jasa lingkungan, termasuk pembagian manfaat Rencana Negara Bagian untuk Pencegahan dan Pengendalian Deforestasi selesai Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan Rencana REDD+ (sedang Lebih dari 20% hutan tropis dunia terletak dalam negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF. Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan Program reboisasi Penetapan stok karbon dalam Hutan Produksi Negara Bagian - Juma - Apuí - Netralisasi karbon untuk kejuaraan FIFA 2014 World Cup (akan diimplementasikan, MUNGKIN akan melibatkan kegiatankegiatan yang melampaui REDD, seperti promosi energi terbarukan dan pengurangan emisi di sektor transportasi) Hal Penting Lainnya - Penetapan zona ekologi ekonomi - Kebijakan untuk menilai aset hutan - Hukum Chico Mendes tentang pembayaran untuk jasa konservasi bagi penyadap karet - Sertifikasi Properti Berkelanjutan dan bonus tahunan - Peningkatan produktifitas di kawasan hutan - Rencana Pengelolaan Kawasan Adat - Produksi hutan negara bagian Amapa ditetapkan - Kebijakan Lingkungan Pemerintah Negara Bagian tahun UU tentang kehutanan dan lingkungan lainnya (sedang disusun) - State Law No. 3135, Kebijakan Negara Bagian untuk Perubahan Iklim (PEMC-AM) - Programa bolsa floresta on State Conversation Unit (UCEs) - Pusat Perubahan Iklim Negara Bagian (CECLIMA) - Kebijakan Negara Bagian untuk Jasa Lingkungan dan Konservasi Hutan (sudah difinalisasi dan tersedia di research.html) - Forum Amazon tentang Perubahan Iklim, Keanekaragaman Hayati, Jasa Lingkungan dan Energy 07

8 Negara Bagian / Propinsi Batas Emisi Inventaris Emisi dan Penyerapan Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan Hal Penting Lainnya BRAZIL Mato Grosso Beberapa pembuatan model hutan dilakukan untuk CCSX Rencana untuk Pencegahan dan Pemberantasan Deforestasi dan Kebakaran Hutan di Mato Grosso (dipresentasikan tahun 2009 dan diteguhkan oleh Surat Keputusan Negara Bagian Oktober 2010) CCSX (46 proyek, mencakup kawasan seluas hektar) Proyek REDD+ proyek di negara bagian NW di MatoGrosso bersama ICV dan TNC (sedang - Undang-undang no 911 membentuk Forum Perubahan Iklim - Undang-undang 327, 343 menetapkan programprogram Perijinan dan Regulasi Lingkungan Hidup Pedesaan - Rencana Perubahan Iklim Negara Bagian (sedang - Program Pengelolaan Hutan - Rencana untuk Mencegah Deforestasi dan praktek tebang habis (sedang dikembangkan) - Penetapan Zona Sosial Ekonomi dan Ekologi (dalam tahap akhir peninjauan kembali) - Proposal untuk UU Negara Bagian tentang Perubahan Iklim dan REDD sedang didiskusikan dalam Forum Perubahan Iklim Negara Bagian Pará Rencana Pencegahan, Prakarsa Aksi dan Alternatif bagi Deforestasi di negara bagian Pará PPCAD-PA, disetujui oleh Surat Keputusan Negara Bagian No. 1697, tanggal 8 Juni Proyek 1 milyar pohon untuk Amazon - Proyek uji coba REDD+ di Sao Felix do xingu (TNC bermitra dengan SEMA-PA) - Proyek lingkungan sosial karbon Xingu (TNC bermitra dengan SEMA-PA) - Proyek Calha Norte (Conservation International CI bermitra dengan SEMA-PA) - Surat Keputusan Negara Bagian No. 1764, 25 Juni 2009, membentuk Kelompok Kerja Eksekutif untuk pembentukan Forum Perubahan Iklim Pará (Fórum Paráense de Mudanças Climáticas) - Registrasi Online Lingkungan Pedesaan (CadastroAmbiental Rural - CAR) untuk menstandarisasi kegiatan lingkungan dan penetapan kawasan cadangan yang legal dan perlindungan permanen - Penetapan Zona Makro Ekonomi Ekologi di negara bagian Pará (UU No , 6 Mei 2005) 08

9 Negara Bagian / Propinsi Batas Emisi Inventaris Emisi dan Penyerapan Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan Hal Penting Lainnya INDONESIA Aceh PDD (Proyek Dokumen Rancangan) Ulu Masen memperkirakan emisi hutan CCBA (Aliansi Masyarakat Iklim dan Keanekaragaman Hayati) menyatakan ada 100 juta ton yang tersedia untuk kredit karbon untuk 30 tahun ke depan, angka yang saat ini sedang divalidasi/ diverifikasi Baseline hutan Team Re-design Aceh digunakan sebagai baseline bagi Rencana Tata Ruang Hutan Aceh SK Dephut No.30/ Menhut- II/2009 SK Dephut No. P.36/ Menhut- II/ Proyek REDD Ekosistem Ulu Masen - Proyek REDD Ekosistem Leuser Papua Rencana pengkajian stok karbon di lokasi uji coba REDD ( ) Proyek Uji Coba REDD Jayapura (FFI/ Macquarie); Mimika/ Mamberamo (New Forest) &Merauke- Mappi-Asmat (WWF) - SK Dephut Nomor 30 / Menhut-II/ UU Otonomi Khusus Papua tentang Pengelolaan Hutan Lestari tahun 2009 Rencana pengkajian stok karbon di lokasi uji coba REDD ( ) Kalimantan Timur Sedang dikaji Kalimantan Barat Sedang dikaji AMERIKA SERIKAT California AB 32 economywide GHG cap Western Climate Initiative (sedang - Inventaris emisi Air Resource Board sebagian didasarkan pada data dari Analisa Inventaris Hutan dari Dinas Jasa Hutan AS - Kajian rangeland dan Hutan Negara Target emisi hutan 2020 untuk sektor kehutanan California Climate Action Registry memiliki database untuk proyekproyek California Beberapa proyek kehutanan domestik yang terdaftar sebagai bagian dari Climate Action Reserve Registry apx.com/mymodule/ rpt/myrpt.asp?r=111 Protokol hutan domestik diadopsi oleh pemerintah negara bagian California pada tahun 2007 dan yang terakhir diperbarui pada tahun climateactionreserve.org/how/ protocols/adopted/forest/ current/ Adopted Cap-and Trade regulation yang memikirkan offset berbasis sektor dari REDD Peraturan-peraturan offset karbon internasional sedang dibahas dan dikembangkan Illinois Midwest GHG Accord (MWGGA) (sedang Penginderaan jauh berkala atas tutupan lahan negara bagian, termasuk tutupan hutan; klasifikasi hutan dan area hutan masyarakat yang diperbarui; pengembangan kemampuan pemetaan LIDAR Baseline yang mungkin tersedia dari Dinas Jasa Hutan USDA, Stasiun Penelitian Wilayah Utara Sebagai sebuah output dari proses MWGGA (sedang - Rencana Aksi Iklim - Prakarsa Iklim dan Konservasi Illinois - Program Pengelolaan dan Restorasi Habitat - Identifikasi Kawasan Peluang Konservasi [Conservation Opportunity Areas (COA s)] dalam Comprehensive Statewide Wildlife Plan; Vital Lands Initiative mendukung kerja-kerja NGO di COA s 09

10 Negara Bagian / Propinsi Batas Emisi Inventaris Emisi dan Penyerapan Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan Hal Penting Lainnya nigeria Cross River Negara bagian sedang mengembangkan sebuah sistem klasifikasi hutan, stok hutan per klas, dan perubahan pada wilayah jenisjenis hutan (Tidak diterbitkan). 8 klas hutan berbeda untuk CRS telah dikaji untuk tingkat deforestasi dari tahun 1991 dan Sebuah studi awal akan megkaji tingkat deforestasi dari tahun 2001 sampai Belum ada kerja registri spesifik yang telah dimulai, namun sebuah UU negara bagian yang baru mengijinkan pemberian konsesi karbon. Negara bagian Cross River bersama dengan pemerintah federal telah secara aktif terlibat dengan UNREDD+. Mereka sedang mengembangkan sebuah program Kesiapan REDD+ untuk Nigeria. Pemerintah negara bagian CRS telah melakukan sebuah uji kelayakan untuk tiga proyek uji coba REDD+ yang potensial di negara bagian tersebut. - Sebuah moratorium pembalakan liar selama dua tahun dilaksanakan di seluruh negara bagian, yang telah berakhir di akhir tahun Kondisi terakhir moratorium ini masih belum pasti. - Gubernur mendanai dan memberdayakan sebuah satgas untuk menahan siapa pun yang didapati melakukan pembalakan liar di wilayah negara bagian tersebut. - Badan legislatif negara bagian mengeluarkan sebuah UU pengelolaan hutan yang baru untuk mendorong konservasi dan membuka pintu bagi proyek dan program REDD+. Meksiko Campeche Tingkat deforestasi didasarkan pada peta pemanfaatan lahan yang tersedia, yang dihasilkan oleh INEGI Sebuah inventaris tingkat negara bagian akan dilaksanakan pada tahun Berkoordinasi dengan komisi kehutanan nasional (CONAFOR) ke-3 negara bagian di Semenanjung Yucatan ini (Campeche, Yucatán & Quintana Roo) sedang mempromosikan sebuah inisiatif regional untuk perubahan iklim yang memasukkan program REDD+ Pemerintah negara bagian membentuk Dinas Lingkungan Hidup dari Kejaksaan Agung dan sebuah badan khusus untuk menangani kejahatan lingkungan untuk memperkuat kerangka kerja hukum sektor lingkungan negara bagian. Yang paling penting adalah agar semua negara bagian dan propinsi berkomitmen untuk mengurangi emisi. Dan masyarakat lokal harus terlibat dalam upaya ini. Mereka perlu memahami bahwa salah satu manfaat dari memelihara hutan adalah peningkatan kesejahteraan mereka. Ada asumsi bahwa menebang hutan akan menghasilkan uang. Sekarang, kita perlu menunjukkan bahwa adalah lebih berharga untuk memelihara dan menggelola hutan kita secara lestari. H.E. Agustin Teras Narang Gubernur Kalimantan Tengah 10

11 Tahun mendatang Tahun 2011 adalah tahun yang kritis bagi GCF, dengan semakin meningkatnya upaya komunitas internasional mencari pedoman tentang bagaimana mengembangkan dan menerapkan program-program REDD+ subnasional yang kuat dan dapat dijalankan. Di tahun 2011 GCF memfokuskan upayanya pada kegiatan-kegiatan berikut: Tugas 1 memfinalisasi kerangka kerja REDD+ subnasional umum untuk pengadopsian dan implementasi di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF dan mengembangkan opsi-opsi untuk menghubungkan pengaturan antara kredit REDD+ subnasional berbasis sektor dan sistem kepatuhan yang terus berkembang, misalnya program cap-and-trade California; dan the United National Framework Convension on Climate Change (UNFCCC); Tugas 2 membentuk sebuah Dana GCF untuk membantu mengatasi kebutuhan bersama dan mendukung model-model berbasis kinerja bagi REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF; Tugas 3 menyempurnakan, meningkatkan dan menyediakan untuk publik (secara online) Database Pengetahuan GCF tentang kegiatan-kegiatan dan kebutuhankebutuhan REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF; Tugas 4 memajukan keterlibatan stakeholder dan transparansi dalam semua aspek kerja GCF; Terus memfasilitasi upaya kerjasama antara negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF dengan stakeholder mereka dan pemerintah federal; State of Acre Brazil State of Amazonas Brazil State of Pará Brazil Cent. kalimantan prov. Indonesia Papua Province Indonesia State of Amapá Brazil State of Mato Grosso Brazil Aceh Province Indonesia east kalimantan prov. Indonesia west kalimantan province Indonesia Menyelenggarakan lokakarya di Indonesia, Brasil, Meksiko dan Nigeria untuk mencapai tujuan-tujuan ini; dan state of campeche mexico state of chiapas mexico cross river state nigeria Menyepakati penyerahan akhir untuk Tugas 1-3 saat Pertemuan GCF di Kalimantan Tengah (September 17-24, 2011) untuk diumumkan pada COP-17 di Durban, Afrika Selatan. State of California U.S. State of Illinois U.S. 11

12 Untuk informasi lebih lanjut tentang GCF Printed on 30% post-consumer waste. William Boyd GCF Secretariat, Senior Advisor and Project Lead University of Colorado Law School, Professor of Law Tel Julie Teel GCF Secretariat, Project Manager University of Colorado Law School (CEES), Research Faculty Tel Mariana Pavan GCF Coordinator for Brazil Coordinator of the Climate Change and Environmental Services Program, IDESAM Tel Avi Mahaningtyas GCF Coordinator for Indonesia Chief Economic and Environmental Cluster, Kemitraan Tel Pendukung GCF

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Deklarasi Rio Branco Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian Rio Branco, Brasil 11 Agustus 2014 Kami, anggota Satuan

Lebih terperinci

Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur.

Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur. Dokumen Latar Belakang untuk Keterlibatan Stakeholder dalam Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur. The Governors Climate and Forests Task Force (GCF) adalah upaya multi-jurisdiksi yang unik antara 14 negara

Lebih terperinci

GUGUS TUGAS UNTUK MASALAH IKLIM & SEKTOR KEHUTANAN DI TINGKAT PARA GUBERNUR. RENCANA AKSI BERSAMA (2009-2010) August 2009

GUGUS TUGAS UNTUK MASALAH IKLIM & SEKTOR KEHUTANAN DI TINGKAT PARA GUBERNUR. RENCANA AKSI BERSAMA (2009-2010) August 2009 GUGUS TUGAS UNTUK MASALAH IKLIM & SEKTOR KEHUTANAN DI TINGKAT PARA GUBERNUR RENCANA AKSI BERSAMA (2009-2010) August 2009 Gugus Tugas Untuk Masalah Iklim & Sektor Kehutanan Di Tingkat Para Gubernur Aceh

Lebih terperinci

DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011

DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011 DRAFT Kebijakan Tata Kelola GCF Untuk Dipertimbangkan Anggota GCF 10 Agustus 2011 I. Pengantar Rencana Aksi Bersama GCF tahun 2009-2010 menetapkan tujuan-tujuan GCF, dan berisi tiga halaman yang dititikberatkan

Lebih terperinci

Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur

Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur Pendanaan Iklim dan Kehutanan Gubernur REDD+ telah menjadi hal yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir sebagai salah satu dari sedikit hal menyangkut konsensus dalam kebijakan politik internasional.

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI HUTAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR. September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil

AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR. September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil AGENDA PERTEMUAN SATUAN TUGAS IKLIM DAN KEHUTANAN GUBERNUR September 13 17, 2010 Hotel Barrudada Tropical Santarém, Brasil Minggu, September 12, 2010 o Kedatangan Ketua GCF, Pimpinan dan Anggota Satgas

Lebih terperinci

Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012

Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012 Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012 Pusat Ilmu Pengetahuan Hutan Catalonia (Forest Sciences Center of

Lebih terperinci

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP Laporan No.: Nama Proyek Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor Lingkungan dan Pedesaan ID

Lebih terperinci

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+ MENTERI KEHUTANAN LETTER OF INTENT (LOI) ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH NORWEGIA TENTANG KERJASAMA PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI KEHUTANAN JAKARTA,

Lebih terperinci

9. Regulasi Cap-and-Trade

9. Regulasi Cap-and-Trade 9. Regulasi Cap-and-Trade Rencana Penjajakan (Scoping Plan) merekomendasikan pengembangan sebuah Program Cap-and-Trade California yang dikaitkan dengan program-program kemitraan Inisiatif Iklim Barat (Western

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force]

Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force] Draft Dokumen Panduan: Kebijakan Keterlibatan Stakeholder Untuk Satgas Iklim dan Kehutanan [Governors Climate and Forest (GCF) Task Force] Kelompok Ad-Hoc Keterlibatan GCF-Stakeholder 18 Agustus 2010 Satgas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

West Kalimantan Community Carbon Pools

West Kalimantan Community Carbon Pools Progress Kegiatan DA REDD+ Mendukung Target Penurunan Emisi GRK Kehutanan West Kalimantan Community Carbon Pools Fauna & Flora International Indonesia Programme Tujuan: Pengembangan proyek REDD+ pada areal

Lebih terperinci

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 1. Apakah TFCA Kalimantan? Tropical Forest Conservation Act (TFCA) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Republik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks global emisi gas rumah kaca (GRK) cenderung meningkat setiap tahunnya. Sumber emisi GRK dunia berasal dari emisi energi (65%) dan non energi (35%). Emisi

Lebih terperinci

Dewan Sumber Daya Air

Dewan Sumber Daya Air Dewan Sumber Daya Air Mary D. Nichols, Chairman Linda S. Adams 1001 I Street P.O. Box 2815Sacramento, California 95812 www.arb.ca.gov Arnold Schwarzenegger Sekretaris Perlindungan Gubernur Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

Kegiatan GCF 2010 didukung oleh ClimateWorks dan Yayasan Gordon and Betty Moore

Kegiatan GCF 2010 didukung oleh ClimateWorks dan Yayasan Gordon and Betty Moore GUGUS TUGAS IKLIM DAN HUTAN TINGKAT PROVINSI 18-20 Mei 2010 Banda Aceh, Indonesia AGENDA Satu hari penuh Senin 17 Mei 2010 Kedatangan Peserta di Banda Aceh Kedatangan para peserta GCF Jamuan Selamat Datang

Lebih terperinci

Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada. Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates

Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada. Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates Climate and Land Use Alliance (CLUA) Evaluasi independen atas hibah kepada Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) Michael P. Wells & Associates 10 Maret 2014 DRAF Pendekatan Evaluasi ini akan dilakukan

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa

Lebih terperinci

WEBINAR GCFF. "Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim.

WEBINAR GCFF. Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim. WEBINAR GCFF "Mendukung kepemimpinan subnasional, inovasi dan kemitraan guna mengurangi deforestasi hutan tropis dan memitigasi perubahan iklim." BRAZIL Acre, Amapá, Amazonas, Maranhão, Mato Grosso, Pará,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelestarian lingkungan dekade ini sudah sangat terancam, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate change) yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumberdaya hutan tropis yang dimiliki negara Indonesia, memiliki nilai dan peranan penting yang bermanfaat dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Manfaat yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, baik yang berupa manfaat ekonomi secara langsung maupun fungsinya dalam menjaga daya dukung lingkungan. Hutan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer akibat berbagai aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2014P.47/MENHUT-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2014P.47/MENHUT-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2014P.47/MENHUT-II/2013 TENTANG PERDAGANGAN SERTIFIKAT PENURUNAN EMISI KARBON HUTAN INDONESIA ATAU INDONESIA CERTIFIED EMISSION REDUCTION

Lebih terperinci

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Kemajuan Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Ringkasan Eksekutif November 2015 www.forestdeclaration.org An electronic copy of the full report is available

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa UPAYA DEPARTEMEN KEHUTANAN DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM DEPARTEMEN KEHUTANAN FENOMENA PEMANASAN GLOBAL Planet in Peril ~ CNN Report + Kenaikan

Lebih terperinci

Kemitraan Untuk REDD+: Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil CIFOR, Maret Untuk apa kita berada disini?

Kemitraan Untuk REDD+: Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil CIFOR, Maret Untuk apa kita berada disini? Kemitraan Untuk REDD+: Lokakarya Nasional bagi Pemerintah dan Masyarakat Sipil CIFOR, 17-19 Maret 2010 Untuk apa kita berada disini? Tulislah dalam metaplan, apa yang diharapkan dalam lokakarya ini. 1

Lebih terperinci

Belajar dari redd Studi komparatif global

Belajar dari redd Studi komparatif global Belajar dari redd Studi komparatif global Studi komparatif global REDD dalam kurun waktu beberapa tahun yang diupayakan CIFOR bertujuan menyediakan informasi bagi para pembuat kebijakan, praktisi dan penyandang

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI KONTRIBUSI NON-PARTY STAKEHOLDERS (NPS) DI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMENUHAN NDC FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI Niken Sakuntaladewi (niken_sakuntaladewi@yahoo.co.uk) Pusat Litbang Sosial,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Papua dengan luas kawasan hutan 31.687.680 ha (RTRW Provinsi Papua, 2012), memiliki tingkat keragaman genetik, jenis maupun ekosistem hutan yang sangat tinggi.

Lebih terperinci

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas

Lebih terperinci

DRAFT DISKUSI Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun

DRAFT DISKUSI Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur (GCF) LAPORAN SATGAS 1: Rekomendasi Rancangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU PEKANBARU, JULI 2010 Kawasan Hutan Provinsi Riau berdasarkan TGHK SK Menhut No. 173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986 No PERUNTUKAN LUAS (Ha) ( % ) 1. Hutan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. /Menhut-II/2012 T E N T A N G MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. /Menhut-II/2012 T E N T A N G MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. /Menhut-II/2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan

Lebih terperinci

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM Oleh: Dr. Dolly Priatna Yayasan Belantara Seminar Nasional Perubahan Iklim Mengembangkan Program Pendidikan Konservasi dan Lingkungan Hidup Bagi Para Pihak

Lebih terperinci

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA 4.1. Landasan Berfikir Pengembangan SRAP REDD+ Provinsi Papua Landasan berpikir untuk pengembangan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ di Provinsi

Lebih terperinci

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis

Lebih terperinci

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia ISSN : 2085-787X Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM Jl. Gunung Batu No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mempunyai luas hutan negara berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mempunyai luas hutan negara berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai luas hutan negara berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakat (TGHK) 1 seluas 140,4 juta hektar terdiri atas kawasan hutan tetap seluas 113,8 juta hektar

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN International Conference on Sustainable Mangrove Ecosystems Bali, 18 April 2017 Yang kami

Lebih terperinci

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta

Lebih terperinci

PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN

PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN PEMBERITAHUAN PERMOHONAN PENGIRIMAN PROPOSAL: PERLUASAN TATA KELOLA DAN KAPASITAS LAHAN DIBUKA: 25 September, 2016 TENGGAT WAKTU: 15 Desember, 2016 (Mountain Standard Time) 1. LATAR BELAKANG A. THE GOVERNORS

Lebih terperinci

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Strategi Nasional, Pengembangan Kelembagaan, dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011 Perhatian khusus terhadap hutan bukan hal baru 2007 2008 2009 Jan 2010 Mei 2010

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) I. Pernyataan Tujuan A. Perubahan iklim menimbulkan tantangan dan resiko global terhadap lingkungan dan ekonomi, membawa dampak bagi kesehatan manusia,

Lebih terperinci

WORKSHOP PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN:PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN DAN MASYARAKAT SEJAHTERA

WORKSHOP PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN:PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN DAN MASYARAKAT SEJAHTERA WORKSHOP PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN:PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN DAN MASYARAKAT SEJAHTERA Dr. Etti Ginoga Kepala Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan BADAN LITBANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca runtuhnya Uni Soviet sebagai salah satu negara adi kuasa, telah membawa agenda baru dalam tatanan studi hubungan internasional (Multazam, 2010). Agenda yang awalnya

Lebih terperinci

Kebijakan Fiskal Sektor Kehutanan

Kebijakan Fiskal Sektor Kehutanan Kebijakan Fiskal Sektor Kehutanan Prof. Dr. Singgih Riphat Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan PENYUMBANG EMISI CO 2 TERBESAR DI DUNIA Indonesia menempati urutan ke 16 dari 25 negara penyumbang

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

Avoided Deforestation & Resource Based Community Development Program

Avoided Deforestation & Resource Based Community Development Program Avoided Deforestation & Resource Based Community Development Program Tujuan Tersedianya aliran finansial yang stabil untuk kegiatan konservasi dan pengembangan masyarakat melalui penciptaan kredit karbon

Lebih terperinci

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi

Lebih terperinci

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015 Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 3 Juni 2015 APRIL Group (APRIL) berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di seluruh areal kerja perusahaan dengan menerapkan praktik-praktik

Lebih terperinci

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Desi Kusumadewi Senior Program Manager Landscape & Commodities IDH, The Sustainable Trade Initiative

Lebih terperinci

OVERVIEW: PENGALAMAN FFI MENDAMPINGI PEMERINTAH ACEH dalam PENGEMBANGAN REDD

OVERVIEW: PENGALAMAN FFI MENDAMPINGI PEMERINTAH ACEH dalam PENGEMBANGAN REDD OVERVIEW: PENGALAMAN FFI MENDAMPINGI PEMERINTAH ACEH dalam PENGEMBANGAN REDD Oleh; Dewa Gumay Technical Advisor REDD & Climate Change Fauna & Flora International Aceh Program Inisiatif REDD Ulu Masen (Para-Pihak):

Lebih terperinci

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar Ketua : Marfuatul Latifah, S.H.I, L.LM Wakil Ketua : Sulasi Rongiyati, S.H., M.H. Sekretaris : Trias

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan

Lebih terperinci

Rekomendasi Kebijakan Penggunaan Toolkit untuk Optimalisasi Berbagai Manfaat REDD+

Rekomendasi Kebijakan Penggunaan Toolkit untuk Optimalisasi Berbagai Manfaat REDD+ Rekomendasi Kebijakan Penggunaan Toolkit untuk Optimalisasi Berbagai Manfaat REDD+ Dr. Henry Barus Konsultan UN-REDD untuk Optimalisasi Multiple Benefit REDD+ Disusun Berdasarkan Pengalaman dan Evaluasi

Lebih terperinci

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut Jakarta, 12 November 2015 Asia Pulp & Paper Group (APP) menyambut baik instruksi Presiden Indonesia untuk perbaikan pengelolaan lahan gambut,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+

PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+ PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+ Prof. Dr. Singgih Riphat Ketua Tim Manajemen Iklim Kementerian Keuangan Jakarta, 28 April 2011 APA ITU REDD+? Mekanismepenurunanemisisektorkehutanan,

Lebih terperinci

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Nita Murjani n.murjani@cgiar.org Regional Communications for Asia Telp: +62 251 8622 070 ext 500, HP. 0815 5325 1001 Untuk segera dipublikasikan Ilmuwan

Lebih terperinci

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN POLICY BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di dunia,

Lebih terperinci

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN

Lebih terperinci

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM (RAD Penurunan Emisi GRK) Oleh : Ir. H. Hadenli Ugihan, M.Si Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel Pemanasan Global Pengaturan Perubahan Iklim COP 13 (2007) Bali menghasilkan

Lebih terperinci

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktik-Praktik REDD+ yang Menginspirasi MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI PENGUKURAN KARBON PARTISIPATIF DI INDONESIA Apa» Pengukuran karbon

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

ACEH: Proyek Uji Coba REDD+ Ulu Masen

ACEH: Proyek Uji Coba REDD+ Ulu Masen Seri briefing hak-hak, hutan dan iklim Oktober 2011 ACEH: Proyek Uji Coba REDD+ Ulu Masen Proyek Ulu Masen dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh dengan bantuan Fauna and Flora International (FFI)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat

Lebih terperinci

Pertemuan Koordinasi GCF Bali, Juni 2014

Pertemuan Koordinasi GCF Bali, Juni 2014 Pertemuan Koordinasi GCF Bali, 23-25 Juni 2014 Strategi Rencana Aksi Provinsi Papua BP REDD+ PEMDA PAPUA Yurisdiksi (Kabupaten) Komda PIP Penetapan REL dan MRV ParCiMon (Participatory Monitoring by Civil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan salah satu kelompok hutan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Zaire, yang mempunyai fungsi utama sebagai

Lebih terperinci

MEKANISME PERDAGANGAN KARBON: PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA

MEKANISME PERDAGANGAN KARBON: PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA MEKANISME PERDAGANGAN KARBON: PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA Dadang Setiawan DISAMPAIKAN DALAM DIALOG PUBLIK & DEKLARASI BINA LINGKUNGAN HIDUP ANINDO Jakarta, 6 Oktober 2013 ISI PRESENTASI Perubahan iklim

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam skenario BAU (Business As Usual) perdagangan karbon di indonesia, Kalimantan Tengah akan menjadi kontributor signifikan emisi gas rumah kaca di Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif. Laporan tentang Penilaian terhadap Beberapa Pilihan untuk Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD)

Ringkasan eksekutif. Laporan tentang Penilaian terhadap Beberapa Pilihan untuk Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) Laporan tentang Penilaian terhadap Beberapa Pilihan untuk Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) Ringkasan eksekutif Pemerintah Norwegia Dokumen ini diterbitkan untuk kepentingan

Lebih terperinci

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra - Analisa titik deforestasi Riau, Sumatra- 16 Maret 2011 oleh Eyes on the Forest Diserahkan kepada : Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, Kepala Unit

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011 Pak Muliadi S.E yang terhormat, Terima kasih atas surat Anda tertanggal 24 Februari 2011 mengenai Kalimantan Forests and Climate

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) KEGIATAN Kode Activity Sistem Procurement Lokasi Dana Fasilitasi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Komponen 1, Output

Lebih terperinci

Pertemuan Koordinasi GCF

Pertemuan Koordinasi GCF Didanai oleh Uni Eropa Pertemuan Koordinasi GCF Bali, 23-25 Juni 2014 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan pelopor global dalam hal komitmen negara berkembang untuk melakukan aksi mitigasi secara nasional

Lebih terperinci

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan Iman Santosa T. (isantosa@dephut.go.id) Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan

Lebih terperinci

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Papua Barat West Papua Province Indonesia

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Papua Barat West Papua Province Indonesia Governors limate & Forests Task Force Provinsi Papua Barat West Papua Province Indonesia Kata pengantar Gubernur Papua Barat - Abraham Octavianus Atururi West Papua Governor Preface - Abraham Octavianus

Lebih terperinci

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi: Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi: Pengalaman dari Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Bappeda Provinsi Maluku Background KOMITMEN PEMERINTAH PUSAT PENURUNAN

Lebih terperinci

DRAFT DISKUSI Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun

DRAFT DISKUSI Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun Saat ini Draft ini tidak mencerminkan posisi resmi mana pun dari GCF, anggotanya atau individu atau institusi mana pun Satgas Iklim dan Kehutanan Gubernur (GCF) LAPORAN TUGAS 1: Rekomendasi Rancangan GCF

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN TROPICAL FOREST CONSERVATION FOR REDUCING EMISSIONS FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION AND ENHANCING CARBON STOCKS IN MERU BETIRI NATIONAL PARK, INDONESIA ITTO PD 519/08 REV.1 (F) KEMENTERIAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN KYOTO PROTOCOL TO THE UNITED NATIONS FRAMEWORK C'ONVENTION ON CLIMATE CHANGE (PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PERSERIKATAN

Lebih terperinci

STRATEGI TINDAK LANJUT

STRATEGI TINDAK LANJUT VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:

Lebih terperinci

Draft 10 November PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.30/Menhut-II/ /Menhut- II/ TENTANG

Draft 10 November PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.30/Menhut-II/ /Menhut- II/ TENTANG Draft 10 November 1 2008 Draft 19 April 2009 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.30/Menhut-II/200930 /Menhut- II/20092009 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN EMISI DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI

Lebih terperinci