Jadwal Seminar. Semester II- 2014/2015 (Wisuda AGUSTUS 2015) Nomor : 1444/I1.C03.1/PP/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jadwal Seminar. Semester II- 2014/2015 (Wisuda AGUSTUS 2015) Nomor : 1444/I1.C03.1/PP/2015"

Transkripsi

1

2 Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi Sekolah Farmasi ITB Jadwal Seminar Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi Semester II- 2014/2015 (Wisuda AGUSTUS 2015) Nomor : 1444/I1.C03.1/PP/2015 Ruang A -- Jumat, 29 Mei Lab. Farmasi dan Komunitas Lt RAVINDRAN PARASURAMAN NIM AZREEN NATASHA NIM AHMAD FAUZI NUGRAHA NIM AMELIA HIDAJAT NIM STEPHANIE NATALIA TUKIMAN NIM Quantitative Structure-Activity Relationship Of 1-Hydroxyl-3-Aminoalkoxy Xanthone Derivatives As Inhibitor of Human Topoisomerase II-Beta Antibacterial Activity of Plant Extracts and Its Combination With Tetracycline Hydrochloride Against Gram-Negative and Gram-Positive Bacteria Hubungan Kuantitafif Struktur-Aktivitas Senyawa Turunan 2-Fenilpirimidin-4-Amin Sebagai Senyawa Antikanker Pengaruh Penambahan Probiotik Lactobacillus acidophilus, Saccharomyces Cerevisiae, dan Kombinasi Keduanya Melalui Air Minum Terhadap Bobot Badan, Kadar Protein, dan Kadar Kolesterol Total Darah pada Tubuh Ayam Aktivitas Antioksidan Tiga Varietas Buah Tomat (Solanum lycopersicum L. Varietas " Amala", " Larisa", dan "Bunch") dengan Metode 2,2-Diphenyl-1-Picryhydrazyl (DPPH) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono Dr. Neng Fisheri Kurniati Rika Hartati, M.Si. Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono Prof. Dr. Sukmadjaja Asyarie Ratna Annisa Utami, M.Si. Dr. Catur Riani Prof. Dr. Komar Ruslan W. Andhika Bintang M., M.Si. Pratiwi Wikaningtyas, M.Si. Halaman 1 dari 10

3 Ruang B --- Jumat, 29 Mei Ruang Seminar Sekolah Farmasi Lt ATINA RIZKIYA CHOIRUNNISA NIM YURIKA JOHAN NIM IKHTIRA JUMAILA NIM TASHA VANIA HENDARTO NIM WILLY KURNIAWAN NIM Aktivitas Antioksidan Buah Leunca, Takokak, dan Terung Lalap dengan Metode 2,2- Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH) dan 2,2'- Azino-Bis(3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid (ABTS) Aktivitas Antioksidan pada Daun, Ranting, dan Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) dengan Metode 2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dan Cupric Reducing Antioxidant Activity (CUPRAC) Pengembangan Metode Penentuan Kadar Asam Salisilat dalam Sediaan Kosmetik Krim dan Gel Menggunakan Spektrofotometri Sinar Tampak Validasi Metode Penetapan Kadar Glukosamin HCl dalam Sediaan Tablet Suplemen Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Sinar Tampak dengan Pereaksi Kloramin-T dan Kristal Violet Pemisahan Campuran Rasemat 4- Hidroksifenilglisin Menggunakan Amonium (+)-3-Bromokamfor-10-Sulfat Sebagai Selektor Kiral dan Salisil Aldehida Sebagai Katalis Rasemisasi Prof. Dr. Komar Ruslan Wirasutisna Prof. Dr. Sukrasno Dr. Rahmana Emran Kartasasmita Dr. Lia Amalia Tursino, M.Si. Satrialdi, M.Si. Halaman 2 dari 10

4 Ruang A -- Jumat, 29 Mei Lab. Farmasi dan Komunitas Lt GABRIELLA JEREMIA NIM Analisis Penentuan Cemaran Kadmium dan Timbal Dalam Lipstik dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom Prof. Dr. Slamet Ibrahim Surantaatmadja Tursino, M.Si HERA HIKMAWATI RUSWANDI NIM Uji Aktivitas Antimikroba dari Pigmen Beras Angkak dengan Metode Bioautografi Dr. Marlia Singgih Wibowo Dr. Elin Julianti UJANG PURNAMA NIM DIAN AYU KUSUMANINGRUM NIM Optimasi Up Scaling Produksi Siklodekstrin- Beta Skala Laboratorium Menggunakan Enzim Siklodekstrin Glikosiltransferase Rekombinan dari Bacillus sp. A2-5a Aktivitas Antioksidan pada Daun, Batang, dan Buah Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) dengan Metode 2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl (DPPH) dan Cupric Reducing Antioxidant Activity (CUPRAC) Dr. Catur Riani Dr. MTA Penia Kresnowati Rika Hartati, M.Si. Dr. Rahmana Emran Kartasasmita Defri Rizaldi, M.Si. Dewi Safitri, M.Si. Ratna Annisa Utami, M.Si ILMA DAROJATIN NIM Kloning dan Overekspresi DNA Pengkode Subtilisin DFE dalam Escherichia coli BL21(DE3) Dr. Catur Riani Dr. Debbie Soefie Retnoningrum Halaman 3 dari 10

5 Ruang B -- Jumat, 29 Mei Ruang Seminar Sekolah Farmasi Lt HALIMAH RAINA NASUTION NIM ESTHER SEFIANY NIM RINA FAUZIA NIM MUTIARA ANNISA MASRUROH NIM Aktivitas Antioksidan, Total Fenol, Total Flavonoid, Total Karotenoid dari Berbagai Ekstrak Buah Paria (Momordica charantia L.) dan Isolasi Senyawa Antioksidan Aktivitas Antioksidan pada Daun, Pedunkulus, dan Kulit Buah Musa (Aaa Group) Pisang Ambon Putih dengan Metode 2,2-Diphenyl- L-Picylhydrazyl (DPPH) Dan 2,2 -Azino-Bis-3- Ethylbenzothiazoline-6-sulfonic Acid (ABTS) Penetapan Kadar Flavonoid Total Jenis Flavan Lima Belas Grade Teh Hitam Uji Efektivitas Antimikroba Fenoksietanol sebagai Kandidat Pengawet Vaksin Heksavalen secara In Vitro Prof. Dr. Komar Ruslan Wirasutisna Prof. Dr. Asep Gana Suganda Dr. Marlia Singgih Wibowo Yusuf Sofyan Effendi, M.Si. Cindra Tri Yuniar, M.Si. Jeffry Adiwijaya, M.Si. Rika Hartati, M.Si YULIA MULYATINI NIM Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Herba Selasih (Ocimum basilicum L.) untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Ketombe (Malassezia furfur) Dr. Marlia Singgih Wibowo Halaman 4 dari 10

6 Ruang A -- Senin, 1 Juni 2015 Lab. Farmasi dan Komunitas Lt JENNITA NIM TIARA ARISTYA NIM MARTHA NETTA NIM WILSON CHRISTOPER NIM EVALIANTY AGIANA P NIM MEGA VIANITA MUSSADAH NIM Aktivitas Antioksidan, Total Fenol, Total Flavonoid, Total Karotenoid dari Berbagai Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill.) dan Isolasi Senyawa Antioksidan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kacang Hijau, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah dengan Metode 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (Dpph) dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) Uji Aktivitas Dua Sediaan Jamu Penurun Tekanan Darah yang Beredar di Indonesia pada Tikus Sprague Dawley Jantan Hipertensi Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Jasminum sambac (L.) Ait. Prevensi Obesitas Terhadap Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Dengan MSG dan Pakan Tinggi Lemak Pembuatan dan Analisis Kokristal Teofilin Ahidrat-Natrium Sakarin Dihidrat dengan Beberapa Pelarut Pengembangan dan Validasi Metode Penetapan Kadar Asiklovir Dalam Sediaan Tablet Asiklovir Menggunakan Spektroskopi FTIR Dra. Siti Kusmardiyani, M.Sc. Rika Hartati, M.Si. Prof. Dr. Andreanus Andaja Soemardji Dr. I Ketut Adnyana Dewi Safitri, M.Si. Dr. Ilma Nugrahani Dr. Ilma Nugrahani Dr. Neng Fisheri Kurniati Dr. Elin Julianti Dr. Rachmat Mauludin Prof. Dr. Sukrasno Halaman 5 dari 10

7 Ruang B -- Senin, 1 Juni 2015 Ruang Seminar Sekolah Farmasi Lt AGNES VIRGINIA NIM YURIKE YULIANA NIM INDAH RISTYA MUSTIKA ARUM NIM HALIMAH NUR RIZKIYATI NIM NELI SYAHIDA NI'MA NIM Uji Aktivitas Antikolesterol Hasil Hidrolisis Kolagen Kulit Ikan Gabus (Channa striata) Menggunakan Kolagenase 50kDa dari Bacillus licheniformis F-11.4 Penghilangan Situs Pemotongan NdeI pada Gen Tetrahydropicolinate N- succinyltransferase (dapd) Escherichia coli BL21(DE3) Isolasi Senyawa Golongan Flavonoid dari Limbah Daun Apel (Malus domestica Borkh.) Isolasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Pengaruh Glukokortikoid Dan Nsaid Terhadap Gejala Freezing Pada Model Mencit Post Traumatic Stress Disorder Yang Diinduksi Dengan Metode Fear Conditioining Dr. Debbie Soefie Retnoningrum Dr. Heni Rachmawati Dr. Catur Riani Dr. Debbie Soefie Retnoningrum Dr. Catur Riani Dra. Siti Kusmardiyani, M.Sc. Dra. Siti Kusmardiyani, M.Sc. Dr. Kusnandar Anggadiredja Dr. Maria Immaculata Iwo Dr. Elfahmi Dr. Jessie Sofia Pamudji Andhika Bintang M., M.Si THULASI LETCHIMANAN NIM Study of The Number and Types of Prescription Errors In Malaysian Hospital Dr. Kusnandar Anggadiredja Dr. Neng Fisheri Kurniati Halaman 6 dari 10

8 Ruang A -- Senin, 1 Juni Lab. Farmasi dan Komunitas Lt KOMANI GANESAN NIM Formulation of Tablet Dosage Form Using Eucheuma Cottonii Seaweed Dr. Saleh Wikarsa Prof. Dr. Sukrasno PRISCILLA PRIYANKKA A P A NIM The Effect of Fillers Starch and Lactose Coated With PVP K30 On The Dissolution Profile of Gliclazide By Spray Drying Technique Prof. Dr. Sundani Nurono Soewandhi Dr. Saleh Wikarsa AGUSTINUS BAYU P SUGIHARTO NIM DEANI AGPRIKANI NIM PRECIANA MOJIUN NIM Pengaruh Ekstrak Rimpang Temulawak dan Daun Tempuyung terhadap Aktivitas Tetrasiklin sebagai Antidisentri Interaksi Antimikroba Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah, Rimpang Temu Kunci dan Daun Stevia dengan Amoksisilin, Vankomisin dan Ketokonazol Terhadap Mikroba Penginfeksi Gigi dan Mulut Method validation of aluminium content determination in sucralfate suspension and tablet dosage form by using atomic absorption spectroscopy Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar Dr. Neng Fisheri Kurniati Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar Dr. Neng Fisheri Kurniati Dr. Heni Rachmawati Dra. Siti Kusmardiyani, M.Sc. Dr. Kusnandar Anggadiredja Andhika Bintang M., M.Si TUAN NORHAFIZA TUAN MAT NIM Development and Validation of Analytical Method for Analysis of ZnO in BB Cream Using AAS Andhika Bintang Mahardhika M. Si. Halaman 7 dari 10

9 Ruang B -- Senin, 1 Juni Ruang Seminar Sekolah Farmasi Lt MUKHARIJ NUR ALAM NIM Isolasi Flavonoid Dari Daun Kacang Babi (Tephrosia vegolii Hook. f.) Prof. Dr. Komar Ruslan Wirasutisna ALYSSA NADHIRA WINDARI NIM Telaah Fitokimia Kulit Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Prof. Dr. Komar Ruslan Wirasutisna VANIA CHRISTIANTI NIM CESIA ANTIKA N NIM Validasi Metode Penentuan Kadar Ponceau 4R dalam Minuman Susu Cair Penentuan Aktivitas Antibakteri, Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum Jamur dari Lingkungan Laut Andhika Bintang Mahardika Dr. Elin Julianti Dr. Lucy DN Sasongko Tursino, M.Si. Zulfan Zazuli, M.Farm GLORIANNA CHRYSILLA NIM Uji Efek Hipolipidemia Biji Labu (Cucurbita pepo L.) dan Biji Oat (Avena sativa L.) pada Tikus Wistar Betina Dr. Maria Immaculata Iwo Cindra Tri Yuniar, M.Si RISMAWATI LAILA QODARIAH NIM Pengembangan dan Validasi Metode Penetapan Kadar Tablet Antibiotik Siprofloksasin Hidroklorida Monohidrat Menggunakan FTIR Dibandingkan Terhadap Penetapan Potensi Antibiotik Secara Mikrobiologi Dr. Ilma Nugrahani Halaman 8 dari 10

10 Ruang A -- Rabu, 3 Juni 2015 Lab. Farmasi dan Komunitas Lt PUTRIANA RACHMAWATI NIM Inkorporasi Acemannan dalam Sediaan Lipid Nanostruktur untuk Penghantaran Obat Antituberkulosis Dr. Tri Suciati Andhika Bintang Mahardhika, M.Si SAFIRA NAFISA NIM NURUL FITRI HANDAYANI NIM Inkorporasi ArtinM dalam Sediaan Lipid Nanostruktur untuk Penghantaran Obat Antituberkulosis Sintesis, Karakterisasi, dan Uji Potensi Antijamur Kompleks Mn (II) dan Zn (II) dengan Ketokonazol Dr. Tri Suciati Dr. Alucia Anita Artarini Dr. Ilma Nugrahani Dr. Marlia Singgih W. Jeffry Adiwijaya, M.Si. Rika Hartati, M.Si. Zulfan Zazuli, M.Farm NUKE ARSELIA NIM Sintesis, Karakterisasi, dan Uji Aktivitas Biologi Kompleks Mn (II) dan Fe (III) dengan Flukonazol Dr. Ilma Nugrahani Halaman 9 dari 10

11 Ruang B -- Rabu, 3 Juni 2015 Ruang Seminar Sekolah Farmasi Lt NIKMATUL 'ULYA NIM Penentuan Kadar Formaldehida dalam Tahu Secara Kolorimetri Menggunakan Pereaksi Schryver Dr. Rahmana Emran Kartasasmita SEPTIANI LUTFIA WARDANI NIM SUKMA RAMADHAN MUNAWAR NIM Penentuan Kadar Rhodamin B dalam Kerupuk Menggunakan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak Isolasi Senyawa Golongan Flavonoid dari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dr. Rahmana Emran Kartasasmita Prof. Dr. Komar Ruslan Wirasutisna Dr. Rachmat Mauludin Dr. Elin Julianti Siti Farah, M.Si WIJI JULIAN NIM Konstruksi Gen CYP71AV1 Kedalam Vektor Biner pcambia 1303 Dr. Elfahmi Dr. Sony Suhandono Catatan : 1. Rangkuman Tugas Akhir yang telah disetujui pembimbing agar disampaikan kepada pimpinan seminar yang terkait melalui Urusan Mahasiswa sebanyak 15 eksemplar 2. Mahasiswa yang mengambil matakuliah Seminar (FA4092) diwajibkan hadir 3. Mahasiswa tingkat sarjana diundang hadir 4. Peserta seminar wajib berpakaian rapi (Pria Berdasi, Wanita menyesuaikan) 5. Kehadiran peserta seminar akan diperhitungkan terhadap nilai seminar. Bandung, 27 Mei 2015 Ketua Program Studi, Dr. Diky Mudhakir NIP Halaman 10 dari 10

JADWAL KULIAH SEMESTER II 2015/2016 PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI UPDATE 12 JANUARI 2016 NO JADWAL KELAS NAMA KULIAH SKS DOSEN KULIAH

JADWAL KULIAH SEMESTER II 2015/2016 PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI UPDATE 12 JANUARI 2016 NO JADWAL KELAS NAMA KULIAH SKS DOSEN KULIAH JADWAL PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKLOGI FARMASI JADWAL NAMA SKS DOSEN 1 FA2201 Farmasi Lingkungan 2 1 Sophi Damayanti (197502202009122001) 13-9305 - Kuliah 14-9305 - Kuliah 2 FA2201 Farmasi Lingkungan 2

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Sains Farmasi Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Sains Farmasi Lampiran III Dokumen Kurikulum 203208 Program Studi : Magister Sains Farmasi Lampiran III Fakultas : Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknlogi Farmasi. Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains dan Teknlogi Farmasi. Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Sains dan Teknlogi Farmasi Lampiran III Fakultas : SEKOLAH FARMASI Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran III

Dokumen Kurikulum Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas. Lampiran III Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Farmasi Klinik dan Komunitas Lampiran III Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

JADWAL SIDANG SARJANA. Kelompok A Ruang Farmasi Klinik Lt. 1 Kamis, 17 September 2015

JADWAL SIDANG SARJANA. Kelompok A Ruang Farmasi Klinik Lt. 1 Kamis, 17 September 2015 Program Studi dan Komunitas Sekolah Farmasi ITB JADWAL SIDANG SARJANA Kelompok A Ruang Lt. 1 Kamis, 17 September 2015 1 13.00 13.45 HIDAYATUL LAILA MIZA NIM 11611003 Pola Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik

Lebih terperinci

Jadwal Seminar. Semester I- 2015/2016 Nomor : 2393/I1.C03.1/PP/2015

Jadwal Seminar. Semester I- 2015/2016 Nomor : 2393/I1.C03.1/PP/2015 Program Studi dan Komunitas Sekolah Farmasi ITB Jadwal Seminar Program Studi dan Komunitas Semester I- 2015/2016 Nomor : 2393/I1.C03.1/PP/2015 Kamis, 3 September 2015 ----- Kelompok A - Ruang Lt. 1 1 08.00-08.40

Lebih terperinci

JADWAL SIDANG SARJANA. Kelompok A - Ruang Farmasi Klinik Lt. 1 - Rabu, 10 Juni 2015

JADWAL SIDANG SARJANA. Kelompok A - Ruang Farmasi Klinik Lt. 1 - Rabu, 10 Juni 2015 Program Studi dan Komunitas Sekolah Farmasi ITB JADWAL SIDANG SARJANA Kelompok A - Ruang Lt. 1 - Rabu, 10 Juni 2015 RESKY DERA PUTRIRANTI NIM 11611047 Pemantauan Reaksi Obat Merugikan Obat Antituberkulosis

Lebih terperinci

Jadwal Seminar. Semester I- 2015/2016 (Wisuda OKTOBER 2015) Nomor : 2342/I1.C03.1/PP/2015

Jadwal Seminar. Semester I- 2015/2016 (Wisuda OKTOBER 2015) Nomor : 2342/I1.C03.1/PP/2015 Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi Sekolah Farmasi ITB Jadwal Seminar Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi Semester I- 2015/2016 (Wisuda OKTOBER 2015) Nomor : 2342/I1.C03.1/PP/2015 Ruang A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temulawak termasuk salah satu jenis tumbuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Asia Tenggara. Temulawak sudah lama dimanfaatkan oleh mereka untuk

Lebih terperinci

NUR SIDIK CAHYONO AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG-ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA

NUR SIDIK CAHYONO AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG-ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA NUR SIDIK CAHYONO AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG-ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

RIZKI SITI NURFITRIA

RIZKI SITI NURFITRIA RIZKI SITI NURFITRIA 10703058 EFEK ANTIOKSIDAN IN VITRO EKSTRAK BAWANG PUTIH, KUNYIT, JAHE MERAH, MENGKUDU, SERTA BEBERAPA KOMBINASINYA DAN EX VIVO EKSTRAK BAWANG PUTIH, KUNYIT, DAN KOMBINASINYA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013). BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Lebih dari 2000 jenis tumbuhan obat tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun, 1000 jenis saja yang sudah didata dan sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkn untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah proses penurunan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri, mempertahankan struktur dan fungsi normal secara perlahan, sehingga tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan molekul yang dibutuhkan oleh organisme aerob karena memberikan energi pada proses metabolisme dan respirasi, namun pada kondisi tertentu keberadaannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman hayatinya dan menduduki peringkat lima besar di dunia dalam hal keanekaragaman tumbuhan, dengan 38.000 spesies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja langsung terhadap ginjal (Tjay dan Raharja, 2002). Diuretik bekerja pada ginjal untuk mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) terhadap bakteri Lactobacillus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) terhadap bakteri Lactobacillus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian obat kumur ekstrak etanol tanaman sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) terhadap bakteri Lactobacillus acidophilus secara in vitro merupakan

Lebih terperinci

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M.0304067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antioksidan memiliki arti penting bagi tubuh manusia,

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH Dian Pratiwi, Lasmaryna Sirumapea Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau Metode Difusi Agar Hasil pengujian aktivitas antibakteri ampas teh hijau (kadar air 78,65 %

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penuaan merupakan suatu proses fisiologis yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Penuaan atau proses menua/menjadi tua (aging) adalah menghilangnya

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Ayu Ulfa Sari* Nurul Annisa, Arsyik Ibrahim, Laode Rijai Laboratorium penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang

BAB I PENDAHULUAN. Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi ini memicu terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif

Lebih terperinci

BAHAN SEMINAR. PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAHAN SEMINAR. PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM BAHAN SEMINAR PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KANDUNGAN MINERAL Ca,Fe,P DAN Zn PADA DAUN MELINJO (Gnetum gnemon) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DIAJUKAN OLEH: FRANSISKA.I.SITOMPUL NIM : 030814006

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini rimpang jahe merah dan buah mengkudu yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol menghasilkan rendemen ekstrak masing-masing 9,44 % dan 17,02 %.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN. EKSTRAKSI FLAVONOID PADA DAUN KERSEN dengan PELARUT ETANOL

LAPORAN HASIL PENELITIAN. EKSTRAKSI FLAVONOID PADA DAUN KERSEN dengan PELARUT ETANOL LAPORAN HASIL PENELITIAN EKSTRAKSI FLAVONOID PADA DAUN KERSEN dengan PELARUT ETANOL OLEH : MAHARDHIKA YANUAR FATRICHIA 1031010012 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan yaitu hal penting untuk diperhatikan terutama dari kebersihan tubuh dan makanan yang dikonsumsi. Makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen dapat

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia terletak di daerah tropis dan sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis memiliki nilai keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Keanekaragaman khususnya dalam dunia flora sangat bermanfaat, terutama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak berpasangan menyebabkan spesies tersebut sangat reaktif (Fessenden dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak berpasangan menyebabkan spesies tersebut sangat reaktif (Fessenden dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan radikal bebas dalam jumlah yang banyak merupakan permasalahan bagi kesehatan tubuh manusia karena atom atau gugus atomnya memiliki satu atau lebih elektron

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour] DC) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBEL

PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour] DC) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBEL PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour] DC) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBEL SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh MUHAMMAD HARIS No.BP : 06131039 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tumbuhan sebagai salah satu sumber kekayaan yang luar biasa. Banyak tanaman yang tumbuh subur dan penuh

Lebih terperinci

JADWAL SEMINAR PROGRAM MAGISTER SEKOLAH FARMASI SEMESTER II, 2014/2015 (WISUDA JULI 2015)

JADWAL SEMINAR PROGRAM MAGISTER SEKOLAH FARMASI SEMESTER II, 2014/2015 (WISUDA JULI 2015) 08.00 08.45 HADIANTI NURFITRI NIM 20713002 08.45 09.30 LIA FIKAYUNIAR NIM 20713010 09.30 10.15 YESSI FEBRIANI NIM 20713053 Kamis, 4 Juni 2015 ----- RUANG A ----- Ruang Seminar SF ITB Lt. 3 Aktivitas Antioksidan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makan tradisional ke pola makan yang tinggi lemak. 1, 2 Akibat konsumsi makan

BAB I PENDAHULUAN. makan tradisional ke pola makan yang tinggi lemak. 1, 2 Akibat konsumsi makan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemajuan teknologi informasi dan ekonomi telah membawa perubahan pada gaya hidup masyarakat terutama pada perubahan pola makan. Karena pengaruh budaya asing, kebiasaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) Daun Belimbing Wuluh mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang diduga memiliki khasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) Nazmy Maulidha*, Aditya Fridayanti, Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Judul Invensi (Penemuan) : EKSTRAK BAHAN AKTIF ANTIHEPATOTOKSIK DARI TUMBUHAN MERANTI (DIPTEROCARPACEAE), PROSES PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA

Judul Invensi (Penemuan) : EKSTRAK BAHAN AKTIF ANTIHEPATOTOKSIK DARI TUMBUHAN MERANTI (DIPTEROCARPACEAE), PROSES PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA 1 Judul Invensi (Penemuan) : EKSTRAK BAHAN AKTIF ANTIHEPATOTOKSIK DARI TUMBUHAN MERANTI (DIPTEROCARPACEAE), PROSES PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA Nomer Permohonan Paten atau Nomer Paten: P00200700558 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan sebagai obat tradisional. Obat tradisional merupakan obat yang berasal dari tumbuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tumbuh baik di daerah tropis. Belimbing wuluh sering ditanam di pekarangan rumah dan biasanya dibiarkan tumbuh liar di

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat

BAB 1 PENDAHULUAN.  ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies (WHO, 2012). Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe) ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe) Irma Erika Herawati 1*, Nyi Mekar Saptarini 2, Nurussofiatur Rohmah Urip 1 1 Jurusan Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Keanekaragaman hayati Indonesia menempati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, kesehatan, dan industri. Umumnya pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill. BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit menahun ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Sujatno, 2008).

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. Beras merupakan makanan yang penting bagi masyarakat negara Asia.

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. Beras merupakan makanan yang penting bagi masyarakat negara Asia. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Beras merupakan makanan yang penting bagi masyarakat negara Asia. Beras memiliki manfaat bagi kesehatan karena terkandung serat, protein, dan mikronutrien yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, hal ini menandai kesadaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dodol merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Dodol memiliki rasa manis gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antioksidan dan antibakteri alami yang bersumber dari tanaman (Andlauer dan Frust,1998),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama kulit. Seiring bertambahnya usia, fungsi kulit ikut menurun. Sel kulit yang mati melekat lebih lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Teh adalah jenis minuman non alkohol yang terbuat dari daun teh yang mengalami proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Aktivitas sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari ancaman serangan radikal bebas. Mulai dari paparan sinar ultraviolet (UV), polusi lingkungan, asap rokok, makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai banyak keanekaragaman hayati, terutama tumbuh-tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan makanan dan obat-obatan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011).

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup di beberapa negara termasuk Indonesia berpotensi menimbulkan sejumlah masalah kesehatan karena pada usia senja organ-organ tubuh mengalami

Lebih terperinci

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAGING BUAH Momordica charantia (CUCURBITACEAE) SKRIPSI

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAGING BUAH Momordica charantia (CUCURBITACEAE) SKRIPSI EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAGING BUAH Momordica charantia (CUCURBITACEAE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains di Bidang Kimia Oleh:

Lebih terperinci

SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 07.30-08.20 LIA FIKAYUNIAR NIM 20713010 08.20-09.10 HADIANTI NURFITRI NIM 20713002 09.10-10.00 NENI SRI GUNARTI NIM 20713004 10.00-10.50 ISNA MULYANI NIM 20713300 10.50-11.40 YESSI FEBRIANI NIM 20713053

Lebih terperinci

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart BAB 1 PENDAHULUAN Obesitas berasal dari bahasa Latin yaitu obesus yang berarti gemuk. Obesitas atau yang lebih dikenal dengan kegemukan adalah kondisi dimana terjadi peningkatan berat badan melebihi batas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. masih tergolong banyak. Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian

BAB I. PENDAHULUAN. masih tergolong banyak. Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejadian kasus infeksi disebabkan oleh bakteri yang terjadi di Indonesia masih tergolong banyak. Berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian Kesehatan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah biji buah pepaya (Carica papaya L.). Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang berkualitas tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi. Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan Riskesdas 2007,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi. Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan Riskesdas 2007, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumping Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di Indonesia sumping dikenal dengan kue nagasari. Sumping umumnya dibuat dari tepung beras, santan,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

Orasi Ilmiah Guru Besar. Institut Teknologi Bandung PERAN STANDARDISASI DALAM KONSISTENSI MUTU, KEAMANAN DAN EFEK OBAT BAHAN ALAM

Orasi Ilmiah Guru Besar. Institut Teknologi Bandung PERAN STANDARDISASI DALAM KONSISTENSI MUTU, KEAMANAN DAN EFEK OBAT BAHAN ALAM ForumGuruBesar OrasiIlmiahGuruBesar Profesor Irda Fidrianny PERAN STANDARDISASI DALAM KONSISTENSI MUTU, KEAMANAN DAN EFEK OBAT BAHAN ALAM Balai Pertemuan Ilmiah ITB Orasi Ilmiah Guru Besar Profesor Irda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radikal bebas adalah sebuah atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya (Clarkson dan Thompson, 2000)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini kosmetik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan, terutama

I. PENDAHULUAN. Saat ini kosmetik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan, terutama I. PENDAHULUAN Saat ini kosmetik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan, terutama pada wanita, tidak sedikit dana yang dialokasikan untuk pembelian produk kosmetik maupun perawatan kulit. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap pekerjaan mempunyai risiko kerja masing-masing, termasuk bagi praktisi yang memiliki pekerjaan dalam bidang kedokteran gigi. Salah satu risiko tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak atsiri adalah minyak eteris (essential oils) atau minyak terbang

BAB I PENDAHULUAN. Minyak atsiri adalah minyak eteris (essential oils) atau minyak terbang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak atsiri adalah minyak eteris (essential oils) atau minyak terbang (volatile oils) yang merupakan ekstrak alami dari berbagai jenis tumbuhan (Gunawan, 2009).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Insiden periodontitis dilaporkan cukup tinggi di Indonesia, penyakit ini merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada kelompok usia 35 tahun ke atas. Hasil dari berbagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant ABSTRAK Kersen merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat traditional karena mengandung metabolit sekunder seperti tanin, triterpenoid, steroid, saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BERBAGAI BUAH TROPIK DENGAN METODE Ferrous Ion Chelating

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BERBAGAI BUAH TROPIK DENGAN METODE Ferrous Ion Chelating Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 p-issn: 2540-752x e-issn: 2528-5726 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi dan ekonomi telah membawa perubahan pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV, polusi dan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Minuman merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. Pada zaman modern ini banyak masyarakat mengkonsumsi berbagai jenis minuman dalam berbagai macam produk olahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat anatara lain terbentuknya radikal bebas. Asap kendaraan bermotor, asap rokok dan asap dari industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan dan kecantikan kulit wajah merupakan aset penting terutama bagi kaum perempuan karena kulit memegang peran dan fungsi yang penting yaitu sebagai proteksi

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN SKRIPSI

UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN SKRIPSI Oleh Rinakit Pria Utama NIM 062210101073 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Uji daya antibakteri ekstrak kelopak bung mawar terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis dilakukan dengan menggunakan metode dilusi cair dan dilusi padat. Pada metode

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGUJIAN KHASIAT PRODUK

LAPORAN AKHIR PENGUJIAN KHASIAT PRODUK LAPORAN AKHIR PENGUJIAN KHASIAT PRODUK SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JULI 2011 LAPORAN AKHIR PENGUJIAN KHASIAT PRODUK Dr. Kusnandar Anggadireja & Pratiwi Wikaningtyas, S. Si., M. Si. Produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di dunia. Kepopulerannya dikarenakan teh memiliki aroma dan rasa yang atraktif (Kokhar and Magnusdottir,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mikroorganisme merupakan bagian dari kekayaan dan keragaman hayati

I. PENDAHULUAN. Mikroorganisme merupakan bagian dari kekayaan dan keragaman hayati I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme merupakan bagian dari kekayaan dan keragaman hayati Indonesia yang dapat diisolasi dari setiap lapisan tanah dan perairan atau laut. Salah satu mikroorganisme

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari lautan. Sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan, Indonesia memiliki sumberdaya laut yang sangat melimpah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan tradisional yang harganya lebih terjangkau dan memiliki efek samping minimal (Murti & Poerba, 2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi tetapi akibat buruk penggunaan antibiotik sebagai imbuhan pakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak upaya yang telah dilakukan oleh para peternak unggas dalam rangka meningkatkan produktivitas ayam pedaging. Salah satu usaha yang dilakukan adalah penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh masyarakat Indonesia karena obat tradisional tersebut mempunyai beberapa kelebihan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian dari tanaman,

Lebih terperinci

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda : Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol

Lebih terperinci