MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 BATUDAA KABUPATENGORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 BATUDAA KABUPATENGORONTALO"

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 BATUDAA KABUPATENGORONTALO VIVIN SEPTIANA IMULA (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si Drs. H. Haris Mahmud, S.Pd, M.Si ABSTRAK Vivin Septiana Imula Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Masalah Sosial Melalui Media Audio Visual Di Kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo. (Skripsi). Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si Pembimbing II Drs. H. Haris Mahmud, S.Pd, M.Si. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah pemahaman siswa pada materi masalah sosial di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan melalui media audio visual? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi masalah sosial melalui penggunaan media audio visual di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Siswa yang dikenai tindakan berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data meliputi : tes, dan observasi. Data yang telah diperoleh melalui instrumen selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik persentase, untuk selanjutnya dikonversikan dalam bentuk kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I terlihat bahwa 3 aspek tentang (1) Aspek kerjasama terdapat 8 orang siswa (40%) kategori baik, 7 orang siswa (35%) kategori cukup dan 5 orang siswa (25%) kategori kurang. (2) Aspek keberanian terdapat 6 orang siswa (30%) kategori baik, 8 orang siswa (40%) kategori cukup dan 6 orang siswa (30%) kategori

2 2 kurang. (3) Aspek menyimpulkan terdapat 7 orang siswa (35%) kategori baik, 8 orang siswa (40%) kategori cukup dan 5 orang siswa (25%) kategori kurang. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 2 menunjukkan bahwa, terlihat 3 aspek tentang (1) Aspek kerjasama terdapat 18 orang siswa (90%) kategori baik, dan 2 orang siswa (10%) kategori cukup. (2) Aspek keberanian terdapat 18 orang siswa (90%) kategori baik dan 2 orang siswa (10%) kategori cukup. (3) Aspek menyimpulkan terdapat 17 orang siswa (85%) kategori baik dan 3 orang siswa (15%) kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian yang berbunyi : Jika media audio visual digunakan dalam proses pembelajaran, maka pemahaman siswa pada materi masalah sosial di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo akan meningkat maka penelitian ini dinyatakan berhasil atau hipotesisnya diterima. Kata kunci : Pemahaman siswa, Media audio visual BAB I PENDAHULUAN Proses penyajian materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dewasa ini cenderung hanya mengakumulasikan pengetahuan dan mengedepankan aspek kognitif. Peserta didik terlalu banyak belajar fakta dan gagasan, tetapi kurang mampu memanfaatkan secara efektif. Idealnya pembelajaran ilmu pengetahuan sosial harus memunculkan realitas masalah sosial. Artinya siswa yang belajar ilmu pengetahuan sosial dapat memetik faedahnya dalam memecahkan masalah keseharian mereka. Salah satu penyebab kurang bermaknanya pelajaran ilmu pengetahuan sosial bagi siswa dikarenakan struktur kurikulum Pendidikan ilmu pengetahuan sosial sekolah dasar selama ini bersifat sentralistik, beban yang terlalu sarat dengan materi, cakupan materi yang tumpang tindih. Salah satu media yang mulai banyak digunakan dalam proses pembelajaran saat ini adalah Liquid Crystal Display (LCD) proyektor yang merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.

3 3 LCD proyektor adalah teknik untuk menyajikan data dalam bentuk huruf-huruf kristal yang tidak tembus cahaya apabila ada dalam medan listrik tertentu. Dalam proses pembelajaran, media LCD proyektor telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru, namun seringkali terabaikan. Belum dimanfaatkannya media LCD proyektor dalam proses pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan seperti, waktu persiapan mengajar terbatas, biaya tidak tersedia, atau alasan lain. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada materi masalah sosial masih rendah. Dalam kondisi tersebut para siswa benar-benar tidak memahami materi pembelajaran yang disajikan oleh guru. Hasil observasi awal yang dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa dari 20 siswa hanya terdapat 7 siswa atau 35% yang telah mencapai standar ketuntasan maksimal, sedangkan 13 siswa atau 65% belum mencapai standar ketuntasan maksimal. Memperhatikan kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Sebagai pemecahannya adalah dengan menggunakan media audio visual. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya tepat karena dengan adanya media pembelajaran siswa harus menghubungkan pengalamannya dengan pengalaman yang ada dalam buku teks. Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi masalah sosial, maka perlu diadakan penelitian tindakan. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakekat Pemahaman Belajar Siswa Defenisi Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto (2009: 45) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Definisi di atas, tidak bersifat operasional, sebab tidak

4 4 memperlihatkan perbuatan psikologis yang diambil seseorang jika ia memahami. Maka arti pemahaman yang bersifat operasional diartikan sebagai melihat suatu hubungan ide tentang suatu persoalan. Sesuatu itu dipahami selagi fakta-fakta mengenai persoalan itu dikumpulkan. Jika dikaitkan dengan belajar IPS maka pemahaman terjadi karena evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari IPS. Agar dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai pemahaman siswanya. Faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum dan model pembelajaran). Berdasarkan berbagai pengertian pemahaman tersebut, penulis menyimpulkan pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya Tingkatan Pemahaman Siswa Menurut Skemp (Wahyudi, 2010: 28) Pemahaman (understanding) pada pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua. Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional (instructional understanding). Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal itu bisa dan dapat terjadi. Lebih lanjut, siswa pada tahapan ini juga belum atau tidak bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Selanjutnya, pemahaman yang kedua disebut pemahaman relasional (relational understanding). Pada tahapan tingkatan ini, menurut Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang suatu hal, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi. Lebih lanjut, dia dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait pada situasi lain Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa Purwanto (2010: 73) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Secara garis besar, faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

5 5 1) Faktor raw input (faktor murid/anak itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. 2) Faktor enviromental input (faktor lingkungan), baik lingkungan alami ataupun lingkungan sosial. 3) Faktor instrumental input, antara lain terdiri dari : Kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas, guru 2.2 Hakikat Media Pembelajaran Defenisi Media Pembelajaran Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran. Menurut AECT (Engkoswara. 2009: 19) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne dan Briggs (2010: 29) mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Sejalan dengan itu, Uno (2010: 40) mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.. Dengan demikian media pembelajaran yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa Klasifikasi Media Pembelajaran Anderson (Kamdi 2010: 103) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut: No. Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran 1. Audio Kaset audio, siaran radio, CID, telepon 2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar 3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis 4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide) 5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara.

6 6 6. Visual gerak Film bisu 7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video NCD, televise 8. Obyek fisik Benda nyata, model, specimen 9. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran 10. Komputer CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer) Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana pembelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan kita sajikan dengan bantuan media. Rencanakan bagaimana strategi dan teknik penggunaannya. Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar pengisi waktu kosong saja. Jika siswa sadar bahwa media yang digunakan hanya untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu muncul setiap kali guru menggunakan media. Penggunaaan media yang sembarangan, asal-asalan, atau "daripada tidak dipakai", akan membawa akibat negatif yang lebih buruk. Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaaan media. Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses pembelajaran tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Hal ini terutama perlu diperhatikan ketika kita akan menggunakan media elektronik Manfaat Media Dalam Pembelajaran Kemp dan Dayton (Winatapura 2010: 224) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: 1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif 4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga 5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa 6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja

7 7 7. Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar. 8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif 2.3 Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Audio Visual Media pembelajaran audio visual agar dapat berperan sebagaimana mestinya, diantaranya yaitu mempermudah mempelajari pesan/pelajaran, membangkitkan semangat siswa, dan mempermudah guru dalam menyampaikan pesan/pelajaran. Peranan media pembelajaran atau alat peraga diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas karena didasarkan pertimbangan bahwa: 1) Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku maka media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. 2) Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik, karena pertimbangan keamanan. Obyek dimaksud bisa disederhanakan jika memang berbahaya dalam bentuk miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual, audial atau visual. 3) Media dapat menjebatani pemahaman siswa jika objek dibawa kedalam ruang kelas karena misalkan objek: a) obyek terlalu besar; b) obyek terlalu kecil; c) obyek yang bergerak terlalu lambat; d) obyek yang bergerak terlalu cepat; e) obyek yang terlalu kompleks; f) obyek yang bunyinya terlalu halus; g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan media pembelajaran yang beragam dan tepat, akan meningkatkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

8 8 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 hasil observasi AWAL Sebelum melaksanakan penelitian tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi guna mengetahui pemahaman siswa pada materi masalah sosial. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa dari dari 20 siswa hanya terdapat 7 siswa atau 35% yang telah mencapai standar ketuntasan maksimal, sedangkan 13 siswa atau 65% belum mencapai standar ketuntasan maksimal. 3.2.HASIL TINDAKAN SIKLUS I Deskripsi Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Pada Siklus 1 Dalam proses pembelajaran pada siklus 1 seluruh siswa kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo yang dikenai tindakan hadir seluruhnya. Untuk meningkatkan pemahaman, maka proses pembelajaran menggunakan media audio visual. Setelah diberikan tindakan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 : Deskripsi Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Pada Siklus 1 No Aspek Yang Dinilai SB B C K 1 Perumusan kompetensi dasar 2 Rumusan tujuan pembelajaran 3 Penjabaran materi 4 Alat dan bahan pelajaran 5 Prosedur RPP 6 Penilaian 7 Penampilan guru 8 Apersepsi / motivasi 9 Penggunaan bahasa 10 Penguasaan materi 11 Penyajian sesuai dengan urutan materi 12 Metode / pendekatan 13 Penggunaan media pembelajaran 14 Partisipasi siswa 15 Bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar 16 Tehnik bertanya 17 Test proses 18 Daya serap 19 Tanggapan

9 9 20 Tugas siswa 21 Penyesuaian alokasi waktu 22 Tehnik mengakhiri pelajaran Jumlah Persentase (%) Lembar Pegamatan Pada Aspek Pemahaman Siklus I No Nama Siswa Aspek yang diamati Kerjasama Keberanian Meyimpulkan B C K B C K B C K 1 Aldi Umar 2 Abd.Madjid Nusi 3 Arif Abjul 4 Adris Sone 5 Fikran Talalu 6 Moh.Rizki Purwanto 7 Ranto Tomolango 8 Rolan Y.Adam 9 Yadin Umar 10 Zulkarnain Tomolango 11 Meli Iglisa 12 Novita Abas 13 Ria Yusuf 14 Ririn Ayuba 15 Sartika Nur 16 Selvian Mile 17 Siska Ibrahim 18 Sulastri Adam 19 Utiarahman Monoarfa 20 Risna Umar Jumlah Prosentase

10 HASIL TINDAKAN SIKLUS II Deskripsi Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Pada Siklus 2 No Aspek Yang Dinilai SB B C K 1 Perumusan kompetensi dasar 2 Rumusan tujuan pembelajaran 3 Penjabaran materi 4 Alat dan bahan pelajaran 5 Prosedur RPP 6 Penilaian 7 Penampilan guru 8 Apersepsi / motivasi 9 Penggunaan bahasa 10 Penguasaan materi 11 Penyajian sesuai dengan urutan materi 12 Metode / pendekatan 13 Penggunaan media pembelajaran 14 Partisipasi siswa 15 Bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar 16 Tehnik bertanya 17 Test proses 18 Daya serap 19 Tanggapan 20 Tugas siswa 21 Penyesuaian alokasi waktu 22 Tehnik mengakhiri pelajaran Jumlah Persentase (%) Lembar Pengamatan Pada Aspek Pemahaman Siklus II No Nama Siswa Aspek yang diamati Kerjasama Keberanian Meyimpulkan B C K B C K B C K 1 Aldi Umar 2 Abd.Madjid Nusi 3 Arif Abjul 4 Adris Sone 5 Fikran Talalu 6 Moh.Rizki Purwanto 7 Ranto 4.55

11 11 Tomolango 8 Rolan Y.Adam 9 Yadin Umar 10 Zulkarnain Tomolango 11 Meli Iglisa 12 Novita Abas 13 Ria Yusuf 14 Ririn Ayuba 15 Sartika Nur 16 Selvian Mile 17 Siska Ibrahim 18 Sulastri Adam 19 Utiarahman Monoarfa 20 Risna Umar Jumlah Prosetase PEMBAHASAN Bertitiktolak dari hasil observasi yang menunjukkan rendahnya pemahaman siswa pada materi masalah sosial di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo tersebut, peneliti menggunakan media audio visual. Setelah dilaksanakan tindakan menunjukkan bahwa pada siklus 1, terlihat bahwa 3 aspek tentang (1) Aspek kerjasama siswa dalam belajar dengan penggunaan media audio visual menunjukkan bahwa terdapat 8 orang siswa (40%) yang telah mampu menunjukkan kerjasama dengan baik dalam belajar kelompok, 7 orang siswa (35%) kurang melakukan kerjasama dalam kelompok dan 5 orang siswa (25%) lainnya tidak mampu melakukan kerjasama dalam kelompok dengan baik. (2) Aspek keberanian terdapat 6 orang siswa (30%) yang telah mampu menunjukkan keberanian mengungkapkan pendapat dengan baik, 8 orang siswa (40%) kurang mengintrepretasi materi dan 6 orang siswa (30%) lainnya tidak mampu menunjukkan keberanian dalam kelompok. (3) Aspek menyimpulkan materi setelah dibahas dalam kelompok menunjukkan bahwa terdapat 7 orang siswa (35%) yang telah mampu menunjukkan kemampuan menyimpulkan materi dengan baik, 8 orang siswa (40%) kurang mampu menyimpulkan materi dan 5 orang siswa (25%) lainnya tidak mampu menyimpulkan materi dengan baik.

12 12 Mengingat pemahaman siswa pada siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan penelitian, maka proses tindakan dilanjutkan ke siklus 2, dengan memperhatikan berbagai temuan pada siklus 1. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 2 menunjukkan bahwa, terlihat bahwa 3 aspek tentang (1) Aspek kerjasama siswa dalam belajar dengan penggunaan media audio visual menunjukkan bahwa terdapat 18 orang siswa (90%) yang telah mampu menunjukkan kerjasama dengan baik dalam belajar kelompok, dan 2 orang siswa (10%) kurang melakukan kerjasama dalam kelompok. (2) Aspek keberanian terdapat 18 orang siswa (90%) yang telah mampu menunjukkan keberanian mengungkapkan pendapat dengan baik, dan 2 orang siswa (10%) kurang mengintrepretasi materi. (3) Aspek menyimpulkan materi setelah dibahas dalam kelompok menunjukkan bahwa terdapat 17 orang siswa (85%) yang telah mampu menunjukkan kemampuan menyimpulkan materi dengan baik, dan 3 orang siswa (15%) kurang mampu menyimpulkan materi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan hipotesis tindakan dalam penelitian yang berbunyi : Jika media audio visual digunakan dalam proses pembelajaran, maka pemahaman siswa pada materi masalah sosial di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo akan meningkat maka penelitian ini dinyatakan berhasil atau hipotesisnya diterima. BAB IV PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan analisis data pada bab terdahulu, dapat disimpulkan bahwa rendahnya pemahaman siswa pada materi masalah sosial di kelas IV SDN 2 Batudaa Kabupaten Gorontalo disebabkan oleh kurang penggunaan media dalam proses pembelajaran. Namun demikian harus dipahami bahwa dalam penggunaan media audio visual, penguasaan terhadap media yang akan digunakan mutlak diperlukan, jika tidak maka guru akan kesulitan menggunakan media ketika berada dalam ruang belajar. 5.2 Saran

13 13 Berdasarkan kesimpulan akhir hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut : 1) Kepada guru Kepada guru diharapkan untuk terus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa. 2) Kepada Siswa Kepada siswa diharapkan dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang disediakan baik oleh sekolah maupun oleh guru, sebagai sumber belajar untuk meningkatkan pemahaman secara lebih optimal dimasa yang akan datang 3. Kepada Kepala Sekolah Kepada kepala sekolah, diharapkan dapat membantu para guru dalam menyediakan berbagai media pembelajaran, karena media pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat urgen dalam pencapaian pemahaman yang lebih bermutu. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Prasetya Pengantar Pengajaran dan Pengelolaan kelas. Jakarta : University Press Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Atmini, Dhoruri Pendekatan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bahan Diklat Profesi Guru Sertifikasi Guru Rayon 11 DIY & Jateng. Yogyakarta: UNY Basyiruddin, Usman, dan Asnawir Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Degeng I Nyoman Sudana Peran Teknologi Pembelajaran di Era Kesemrautan Global. Makalah Seminar Nasional Teknlogi Pendidikan. Jakarta : Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Teknologi Pendidikan UNJ Engkoswara Pembinaan Pengembangan Kurikulum Alat peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud Ernawati, dkk Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

14 14 Gagne Robert M. & Briggs, J.L Princiles of Instructional Design. Secon Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Cet. ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ihsan, Fuad Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta Kamdi, Waras Inisiasi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Online. Diakses tanggal 15 Agustus 2011 Mulyasa Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar Masa kini). Makassar: Badan Penerbit UNM. Ngalim Purwanto.M Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung Nasution, Noehi Psikologi Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka Suharsimi. Arikunto Inovasi Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung Uno Hamzah. B Media Pembelajaran dan Penerapannya (untuk para guru dalam rangka mengkuti uji kompetensi). Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo Virlianti Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran LCD Projector Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa SMAN 1 Persetan. Terdapat di: Diakses tanggal 10 Maret 2013 Wahyudi Alternatif Pembelajaran di SD: Malang Bayumedia Publishing Winatapura, S.Udin Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi guna mengetahui pemahaman siswa pada materi masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi guna mengetahui pemahaman siswa pada materi masalah 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Observasi Awal Sebelum melaksanakan penelitian tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi guna mengetahui

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN RUANG LINGKUP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Yang Dibimbing Oleh Drs. Masjhudi, M.Pd. Oleh Kelompok

Lebih terperinci

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN CHART DAN LCD PADA MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BATUDAA Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Jurnal Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POLITIK (MONOPOLI MATEMATIKA) PADA MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT DI MIN MANISREJO KOTA

Lebih terperinci

Maria Sri Utami 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Komputer, Sejarah. Guru SDN Kepatihan 04 Kaliwates Jember

Maria Sri Utami 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Komputer, Sejarah. Guru SDN Kepatihan 04 Kaliwates Jember UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA KOMPUTER PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA KELAS V SDN KEPATIHAN 04 KALIWATES JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Maria Sri Utami

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaran utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara. 1 Dalam mewujudkan kecerdasan bangsa yaitu dengan belajar, dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI Halim Hi. Djaham Lumuan Guru Fisika SMA Negeri 1 Banggai Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Yanthi, Hj. Widayati Pujiastuti, dan Rizal Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Konseling dan Pendidikan

Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 85-91 Info Artikel: Diterima 23/04/2016 Direvisi 25/05/2016

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari Tulungagung. Sebagai upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nur Rizki Putri, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan

BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan BAB V PEMBAHASAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajaran secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

Oleh: Hadi Kusyono,S.Pd SDN Randuagung 01 Jember

Oleh: Hadi Kusyono,S.Pd SDN Randuagung 01 Jember UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENGAJAR MELALUI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN OVER HEAD PROYEKTOR DI SDN RANDUAGUNG 01 JEMBER Oleh: Hadi Kusyono,S.Pd SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

Oleh: I Wayan Sirna Program Studi Magister Dharma Acarya RESUME

Oleh: I Wayan Sirna Program Studi Magister Dharma Acarya RESUME PEMANFAATAN MULTIMEDIA PRESENTASI DAN MEDIA CETAK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Pendahuluan Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA 345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu 93 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu adanya analisis hasil penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang dihasilkan tersebut dapat dilakukan interprestasi

Lebih terperinci

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASIKAN BANGUN SEGI EMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN I BUA KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Oleh MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM. 151 410 323

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan baik dalam ekonomi, sosial,

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian hasil belajar Belajar merupakan proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak Sulianah (11261246- ST PSKGJ) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Membaca merupakan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN Oleh: EKA SATRIA NINGSI A1D109103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK 241 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK Rollyka Doreng 1, Ono Wiharna 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

PIONIR (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI)

PIONIR (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATERI SISTEM GERAK DI SMKN 13 KOTA MALANG Husnul Chotimah, Pengajar di SMKN 13 Kota Malang Jatim, E-mail: husnul_chotimah@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Terdapat dua kata berbeda dari istilah tersebut, yakni efektivitas dan pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah kemelut dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung selesai, kahdiaran tekhnologi informasi menjadi salah satu titik cerah yang diharapkan mampu memberi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU Oleh: Sindy Angraini, Darsikin, Sahrul Saehana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Sleman, hal ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Sleman, hal ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MAPLE PADA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FMIPA UNY

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MAPLE PADA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FMIPA UNY Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran... (Atmini Dhoruri) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KALKULUS DIFERENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MAPLE PADA MAHASISWA PRODI MATEMATIKA FMIPA UNY Atmini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DALAM MATERI MEMPROSES ENTRY JURNAL KELAS X AKUNTANSI SMK TAMANSISWA BANJARNEGARA Umi Masitah Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT 8 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT A. Metode Kerja Kelompok Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL Husnah Guru SDN 001 Pasar Inuman Kecamatan Inuman husnah683@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO Tenny Widya, Universitas Negeri Malang E-mail : kristiana.tenny@yahoo.com ABSTRAK :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan PEMBERIAN UMPAN BALIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGHARGAI JASA DAN PERAN TOKOH PERJUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA KELAS V SDN 1 BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA

Lebih terperinci

e-ta Oleh : NYIATIK NIM :

e-ta Oleh : NYIATIK NIM : PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN SEJARAH KENAMPAKAN ALAM SOSIAL DAN BUDAYA DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATORIS PADA SISWA KELAS IV SDN SAMBONGREJO II GONDANG BOJONEGORO

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING RESOURCES BY DESIGN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN DAN KESADARAN SISWA DALAM BELAJAR FISIKA Hijrana, Rafiqah Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP MURNIYATI Guru SMP Negeri 3 Dumai mmurniyati7@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Anis Nur Wahyuni Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK KREATIVITAS, MINAT DAN KUALITAS WIRAUSAHA MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI TERAPAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL: SEBUAH STUDI KASUS SEBAGAI DASAR BAGI PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN GURU BIOLOGIPENERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. 1 Dalam keseluruhan proses

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU ARNIS Guru SD Negeri 113 Pekanbaru arrnis6@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi penulis di SDN 113

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PSGD.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PSGD. ANALISIS PERBEDAAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DAN METODE DEMONSTRASI YANG DIDUKUNG MEDIA BENDA NYATA PADA MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN BULUPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pemahaman Konsep Sudut a. Pengertian Pemahaman Dalam uraian ini penulis akan mengulas pengertian pemahaman dalam kaitannya

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SEOLAH DASAR NEGERI 2 TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN 2014/2015 Oleh : Estiningsih

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING TIPE A PADA KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP N 5 SELUMA Sabmei Sukamsyah Guru Fisika SMPN 5 Seluma sabmeisukayah2gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan semakin mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci