PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO
|
|
- Ridwan Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO Tenny Widya, Universitas Negeri Malang kristiana.tenny@yahoo.com ABSTRAK : Tujuan pengembangan ini untuk memproduksi media video pembelajaran yang memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran IPS Sejarah materi pertempuran di Surabaya untuk siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kalitidu. Pengembangan media video menggunakan model prosedural yang merupakan model yang bersifat deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam pengembangan media video pembelajaran ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Hasil pengembangan adalah terciptanya sebuah produk berupa media video pembelajaran berdurasi ± 30 menit dan berisi tentang materi Pertempuran di Surabaya. Media video pembelajaran telah diuji cobakan kepada ahli media, ahli materi, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan dengan hasil yang menyatakan media telah valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, media juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Media Video Pembelajaran, Pertempuran di Surabaya, Hasil Belajar. Dalam Sadiman, dkk. (2010:6-7), Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Schramm dari Jerman (dalam Niken dan Dany, 2010:90) menggolongkan media berdasarkan kompleks suara, yaitu: media kompleks (film, televisi, video/vcd) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu media juga digolongkan berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide dan lain-lain) dan media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI). 1
2 SMP Negeri 1 Kalitidu yang berada di daerah Kabupaten Bojonegoro, menerapkan kebijakan penghilangan mata pelajaran non UAN pada kelas IX semester II sehingga mata pelajaran non UAN yang seharusnya diterima siswa selama semester I dan semester II diberikan secara penuh pada semester I. Kebijakan tersebut juga berlaku pada mata pelajaran IPS Sejarah. Hal ini menyebabkan guru harus menyampaikan materi yang banyak dalam waktu yang terbatas. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru mata pelajaran IPS Sejarah menjadikan guru tidak menyampaikan semua materi secara mendalam sehingga hal ini berdampak pada pemahaman materi siswa yang cenderung kurang. Kurangnya pemahaman materi kemudian berdampak pada hasil belajar siswa yang cenderung di bawah kriteria ketuntasan minimal. Diantara banyaknya materi yang diajarkan, maka materi bab usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia merupakan materi yang memiliki nilai jauh di bawah kriteria, yakni 45,5. Rendahnya nilai pada materi tersebut dikarenakan penyampaian materi pelajaran oleh guru dalam bentuk ceramah yang cenderung sekilas menjadikan siswa kurang memahami materi dikarenakan kurang konkritnya pemahaman siswa terhadap isi materi. Siswa dalam pembelajaran baiknya di arahkan dalam pembelajaran yang berbasis pengalaman langsung. Mengingat keterbatasan biaya maupun waktu yang dimiliki siswa kelas IX, maka siswa tidaklah perlu dibawa ke situs bersejarah untuk menerima pengalaman belajar secara langsung. Disini sebaiknya dikembangkan media pembelajaran yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. Melihat dari keterbatasan tersebut, maka media pembelajaran yang cocok untuk dikembangkan yaitu media video. Menurut Pribadi (2004:52), kelebihan media video salah satunya yakni mampu memperlihatkan objek dan peristiwa dengan tingkat akurasi dan realisme yang tinggi. Disamping itu, media video memiliki kemampuan untuk memperluas wawasan pengetahuan siswa dengan menampilkan informasi, pengetahuan baru dan pengalaman belajar yang sulit diperoleh secara langsung oleh siswa. Media ini juga mampu merangsang minat belajar melalui penyajian gambar dan informasi yang menarik. 2
3 Adanya kenyataan seperti yang terungkap di atas, maka dikembangkanlah media video pembelajaran dari salah satu sub materi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pengembangan bertujuan untuk memproduksi media video pembelajaran yang memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran IPS Sejarah materi Pertempuran di Surabaya untuk siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kalitidu. METODE Pengembangan media video menggunakan model prosedural yang merupakan model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Berlandasakan pada langkahlangkah dari model prosedural, pengembangan media video dilakukan sehingga terciptalah sebuah produk berupa media video pembelajaran. Media video di dalamnya berisikan materi pertempuran di Surabaya. Isi dari video didapatkan dari video dokumenter tentang pertempuran di Surabaya yang diunduh dalam situs Youtube dan berisi kunjungan peneliti ke Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember untuk menunjukkan benda-benda peninggalan dari pertempuran. Media video dikembangkan dengan menggunakan software bernama Edius 5.0. Hasil dari rekaman Handycam dan Camera Digital di edit dengan software tersebut dengan sedemikian rupa sehingga terciptalah sebuah media video pembelajaran berformat AVI. Video ini dapat diputar dalam DVD Player, laptop ataupun computer sebab video telah dikemas oleh peneliti dalam bentuk kaset DVD. Setelah menjadi sebuah media pembelajaran, video divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Selain ahli media dan ahli materi, media diuji coba pada kelompok kecil berjumlah 15 siswa dan yang terakhir media diuji cobakan pada skala yang lebih besar yaitu uji coba lapangan yang memilih satu kelas, yakni kelas IX-D sejumlah 34 siswa. Data dari ketiga sumber yaitu ahli media, ahli materi dan siswa selanjutnya di analisis untuk memperoleh gambaran tentang hasil dari uji coba. 3
4 Data yang digunakan dalam pengembangan ini yaitu data angket dan tes tertulis. Data angket yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data angket untuk mengetahui kevalidan media dengan menggunakan acuan kriteria kevalidan media. Sedangkan data dari tes tulis yaitu berupa pre test dan post test dianalisis menggunakan rumus eksperimen pre test dan post test one group design. Penggunaan rumus ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. HASIL Isi dari media video pembelajaran secara garis besar yakni tentang materi pertempuran di Surabaya yang disajikan atau dijelaskan di tempat-tempat yang terkait dengan materi tersebut. Beberapa tempat yang terkait pertempuran dan selanjutnya dikunjungi oleh peneliti yaitu Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, serta Jembatan Merah. Isi video terdiri dari dua hal pokok, yaitu video dokumenter tentang pertempuran di Surabaya yang diunduh dari situs Youtube, kunjungan peneliti ke Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, Jembatan Merah dan Hotel Majapahit. Video yang telah jadi divalidasi oleh ahli media, ahli materi dan siswa. Hasil validasi ahli media menyatakan bahwa tingkat kevalidan media sebesar 80% sehingga menurut kriteria kevalidan media, media video dapat dikatakan cukup valid sebagai media pembelajaran. Sedangkan validasi dari ahli materi menyatakan tingkat presentase kevalidan media yaitu sebesar 92,5%. Menurut kriteria kevalidan media, maka media ini dapat dikatakan valid sebagai media pembelajaran. Selanjutnya media divalidasi oleh siswa. Dari hasil validasi siswa uji coba kelompok kecil didapati presentase kevalidan sebesar 94% yang berarti media video dinyatakan valid sebagai media pembelajaran. Sementara itu, hasil uji coba lapangan menyatakan presentase kevalidan media sebesar 85%. Selain mengukur tingkat kevalidan media, juga diukur tingkat hasil belajar siswa. Uji coba kelompok kecil yang dilakukan pada 15 siswa menunjukkan nilai rata-rata pre test siswa pada uji coba kelompok kecil sebelum menggunakan media video adalah sebesar 50,5, sedangkan nilai rata-rata post test siswa setelah menggunakan media video adalah 79,1. Uji coba dilanjutkan pada uji coba 4
5 lapangan dengan siswa sebanyak 34 siswa. Pada uji coba lapangan ini terdapat peningkatan nilai dari hasil pre test sebelum menggunakan media video pembelajaran yaitu dari nilai dengan rata-rata 50,2 menjadi nilai dengan rata-rata 76,5 setelah menggunakan media video pembelajaran. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media video pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media video pembelajaran menurut uji coba tersebut menyatakan bahwa dengan digunakannya media video, hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan diterapkannya pembelajaran berbasis multimedia yaitu media video. Siswa dengan melihat video, maka dalam belajar siswa menggunakan dua indra sekaligus yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran. Selama ini siswa hanya menggunakan indra pendengarannya saat proses belajar mengajar di kelas yakni mendengarkan ceramah guru, namun dengan adanya video yang menampil gambar bergerak menjadikan siswa lebih tertarik dan dapat menyerap materi yang disampaikan. Hal tersebut sesuai seperti penjelasan Dale di atas bahwa pengalaman belajar seseorang, 75% diperoleh melalui indera lihat (mata) dan 13% melalui indera dengar (telinga). Adanya pengalaman belajar tersebut menjadikan siswa dapat dengan mudah menyerap materi dan menyimpannya pada otak yang selanjutnya apabila diberikan tes tertulis maka siswa dapat mengerjakan tes lebih baik dikarenakan hasil pemahaman terhadap materi lebih konkrit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan tersebut sesuai dengan pendapat Kemp dan Dayton (dalam Latuheru,1988:21-23) yang mengatakan bahwa dengan digunakannya media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PEMBAHASAN Ditinjau dari kriteria Suryabarata (2005:79), media video yang telah divalidasi oleh ahli media, ahli materi maupun siswa/siswa dinyatakan bahwa media tersebut layak digunakan dalam pembelajaran. Validasi dari ahli media menunjukkan prosentase sebesar 80% (cukup valid), sementara hasil validasi dari ahli materi menunjukkan 92,5% (valid). Hasil tak jauh berbeda juga ditunjukkan 5
6 pada uji coba kelompok kecil, dimana media video dinyatakan valid dengan prosentase sebesar 94% dan pada uji coba lapangan tingkat kevalidan media video pembelajaran mencapai 85%. Produk yang telah jadi ini memuat informasi tentang pertempuran di Surabaya. Hal ini sesuai dengan pengertian dari media yang diungkapkan oleh Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika (dalam Sadiman, 2010:17), yang menyatakan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Peneliti sepenuhnya tidak sependapat dengan ahli, salah satunya pendapat Sadiman (2010:75) yang menyatakan bahwa video memiliki kekurangan yaitu kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna. Hal ini bertentangan dengan media video pembelajaran yang telah dihasilkan oleh peneliti. Media video ini justru mampu menampilkan detail objek secara sempurna, seperti halnya bentuk senjata, tank maupun tempat terjadinya peristiwa. Oleh karena itu, menurut peneliti pendapat Sadiman tersebut tidak sepenuhnya benar. Disamping itu, peneliti sependapat dengan Sadiman terutama dalam poin kelemahan video yang menyatakan bahwa untuk menyajikan video, diperlukan peralatan yang mahal dan kompleks. Media video yang telah diproduksi selain membutuhkan peralatan mahal untuk mengoprasikannya (LCD, laptop/komputer dan DVD Player) juga membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk memproduksinya. Sama seperti yang diungkapkan peneliti tentang mahalnya biaya produksi pembuatan video, Pribadi (2004:54) juga menyatakan biaya produksi video yang relatif mahal menjadikan kurangnya minat untuk mengembangkan produksi media video. Padahal, kenyataan yang ada sebenarnya menunjukkan besarnya manfaat media video dapat mengimbangi mahalnya biaya produksi video. Media video dapat digunakan untuk keperluan belajar baik individu maupun kelompok sehingga media video memiliki kemampuan untuk menjangkau jumlah pemirsa yang lebih besar. Media video dapat ditayangkan berulangkali terhadap kelompok pemirsa yang berbeda. 6
7 PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini yaitu produk yang telah jadi berupa media video pembelajaran berdurasi ± 30 menit yang berisikan materi pertempuran di Surabaya. Isi dari video terdiri dari video dokumenter saat pertempuran terjadi dan video kunjungan peneliti ke Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember. Media video telah divalidasi oleh ahli media, ahli materi dan siswa SMP Negeri 1 Kalitidu. Hasil validasi dari ahli media menyatakan video cukup valid dengan tingkat presentase 80%. Sedangkan hasil validasi ahli materi menyatakan video valid dengan tingkat presentase 92,5%. Hasil validasi pada uji coba kelompok kecil menunjukkan presentase 94% sehingga media video dinyatakan valid. Sedangkan hasil validasi pada uji coba lapangan menyatakan video cukup valid dengan angka presentase 85%. Hasil tersebut menyatakan bahwa media video telah valid dan layak digunakan dalam pembelajaran Selain validasi, dilakukan uji coba untuk mengukur hasil belajar siswa. Pada uji coba kelompok kecil didapati adanya kenaikan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan nilai pre test awal sebesar 50,5 yang selanjutnya meningkat setelah dilakukan pembelajaran berbasis media video dan mendapatkan nilai ratarata post test sebesar 79,1. Pada uji coba lapangan didapati meningkatnya nilai rata-rata pre test dari 50,2 menjadi 76,5 (post test). Adanya kenyataan demikian membuktikan bahwa media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat ditarik sebuah saran bahwa pengembangan media video pembelajaran diperlukan, mengingat media video pembelajaran dalam kenyataannya dapat membatu proses belajar mengajar dalam penyampaian materi pelajaran sehingga materi dapat tersampaikan lebih konkrit dengan tingkat realisme yang tinggi. Media video yang dapat didengar maupun 7
8 dilihat menjadikan siswa lebih mudah merekronstruksi pengalaman belajar. Selain itu, pengembangan media video juga dapat mengatasi masalah pembelajaran yang terhambat karena keterbatasan waktu, biaya dan ruang. Daftar Rujukan Niken dan Dany Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka Pribadi, Benny Agus Materi pokok Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka. Sadiman, dkk Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryabarata Metode Penelitian. Jakarta: PT Grafindo Persada diakses 5 Agustus 2012 pukul diakses 5 Agustus 2012 pukul
A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI
2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru diharapkan dapat
Lebih terperinciPENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL
239 PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL Fatwa T. Radityan 1, Iwa Kuntadi 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan
Lebih terperinciVerbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung
A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan dalam segala bidang. Peranan teknologi semakin dirasakan di berbagai sektor terutama dalam sektor
Lebih terperinciOleh: Fitta Ummaya Santi
Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,
Lebih terperinciMAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH :
MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH : Dzati Rohmatika (21401072015) Muliana (21401072020) Laily Angga Miyanti (21401072022) Kunti Farhatana T.S (21401072029)
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Anggun Shunu Pratama Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: Shunupratama25@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan
Lebih terperinci: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video
PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER PEMBELAJARAN TENTANG TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR KAMERA VIDEO PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SISWA KELAS XI MULTIMEDIA SMK IPIEMS Yuniar Eka Fauzi 1, Rusijono 2 Kurikulum
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.
MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Mahdum, MPd. KONSEP KOMUNIKASI ( menurut Berlo ) S M P U Model Komunikasi Pembelajaran (Shannon Weaver) Sumber Informasi. Pesan Transmiter Tanda Tanda diterima Penerima Informasi
Lebih terperinciKONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)
17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan
Lebih terperinciTUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :
TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinci02. Konsep Dasar Media
02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI
Wirawan, Yussi Puspitasati; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran KKPI Materi Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka Kelas XI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan
5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan
Lebih terperinciPendahuluan. Tinjauan Pustaka
Pendahuluan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tuntang Kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih terdapat beberapa kendala yang terjadi
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi
Lebih terperinciArnot Pakpahan Surel :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Jurnal Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POLITIK (MONOPOLI MATEMATIKA) PADA MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT DI MIN MANISREJO KOTA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
8 PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Andriana Johari 1, Syamsuri Hasan 2, Maman Rakhman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo
PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo The purpose of this study was (1) to determine differences in mastery, (2) to determine the use of macromedia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ninda Ekawati, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Pendidikan Fisika, FKIP, UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Begitu pula ketika
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran keterampilan bahasa, ada 4 aspek keterampilan berbahasa, yakni: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan
Lebih terperinciJurnal. Pendidikan Teknik Elektro. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Jakarta
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.
Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum. Paradigma pembelajaran student center Guru bukan satu-satunya sumber belajar Peran guru: fasilitator, motivator, organisator,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA Tri Kukuh Prasetiyo Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif rata-rata. Berikut penilaiannya pada table berikut ini:
42 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengelolaan pembelajaran Data pengamatan aktifitas guru dalam menerapkan pembelajaran fisika materi gerak menggunakan adobe flash menggunakan
Lebih terperinciNikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciUNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN
1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap
Lebih terperinciBAB. II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. Kecenderungan ini berawal dari pengalaman belajar mereka yang menemukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)
1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN
Lebih terperinciPeranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula
Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan proses pembelajaran termasuk di dalamnya layanan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan proses pembelajaran termasuk di dalamnya layanan bimbingan dan konseling yang merupakan bagian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Hakikat IPA Tujuan Pembelajaran IPA
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.1. Hakikat IPA Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam.ipa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan pada masa kini selalu berupaya mendewasakan manusia melalui berbagai strategi, metode dalam melaksanakan pembelajaran yang diberikan oleh pendidik.
Lebih terperinciPERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut partisipasi sekolah sebagai lembaga formal untuk mempersiapkan guru dan siswanya. Hal ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN
JURNAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF AUDIO VISUAL METHOD TO THE SECOND
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH Ikram 1, Hasmunir, Thamrin Kamaruddin 3 1 Email: ikramrasyidin@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiiki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan (output) pendidikan (Saekhan,2008).
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH
PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH Mirza Fuadi 1, Alamsyah Taher 2, Thamrin Kamaruddin 3 1 Email:
Lebih terperinciMETODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014
ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C210001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 Elsa Novyarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciMEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung
MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN Bantuga Ramlah Monoarfah, Mohamad Jamhari, dan Musdalifah Nurdin Mahasiswa Program
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video Taufik Nur Akbar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang diuji coba berupa soal tes hasil belajar siswa, terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP Rizki Wahyu Hakiki Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS RizkiWahyuHakiki@gmail.com Abstrak Pemilihan
Lebih terperinciSiti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SMA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto
Lebih terperinciVIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
40 VIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Firdaus Dyah Utami (Pascasarjana Universitas Negeri Malang) Email: firdaus_dyah@yahoo.com Nuriman (Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diserahi tanggung jawab untuk memengaruhi peserta didik sehingga mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang yang diserahi tanggung jawab untuk memengaruhi peserta didik sehingga mempunyai sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006 dalam standar isi menegaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dengan berkembangnya sains dan teknologi tersebut menyebabkan perkembangan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 HERAWATI 1021.0572 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Lebih terperinciAECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,
AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan pada bulan
Lebih terperinciPengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015
Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nur Rizki Putri, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK
106 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK Nandya R. J. Hafsah 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik
Lebih terperinciMateri I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tamansari dan SD Negeri 2 Karanggude di Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas.
Lebih terperinciDefinisi Media. audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969). Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa
Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Aktivitas Instruksional (P3AI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Gedung Perpustakaan Lt. 6 Kampus ITS Surabaya Pelatihan AA Dosen Univ. Ciputra Surabaya, 18 21
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM
PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya mendewasakan manusia melalui bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan sentral dalam dunia pendidikan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan
BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
183 PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Hery Maksudi 1, Ono Wiharna 2, Dedi Rohendi 3 Departemen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN AUGMENTED REALITY VIDEO KARTUN PADA MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MTs WAHID HASYIM 2 MALANG
Prosiding TEP & PDs Transformasi Pendidikan Abad 21 Tema: 2 Nomor: 1 Bulan Mei Tahun 2017 Halaman: 132-140 PENGEMBANGAN AUGMENTED REALITY VIDEO KARTUN PADA MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI
Lebih terperinciPengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.
Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari
Lebih terperinci