BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian yang Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah yang merupakan salah satu di antara 1 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Kalimanta Tengah dapat diuraikan sebagai berikut : Letak Geografis Kabupaten Katingan berdasarkan Undang-Undang No. 27 tahun 1959 yang merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah dengan posisinya sebagai berikut : Letak : , ,6 Bujur Timur , ,5 Lintang Selatan. Batas : Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat : Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa : Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Kapuas dan Kota P. Raya : Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ktawaringi Timur. Luas : Km 2. 56

2 Tofografi Secara umum keadaan Kabupataen Katingan ini bervariasi, sebagian besar merupakan daerah dataran rendah yang meliputi bagian selatan sempai tengah memanjang dari timur ke barat. Sedangkan bagian utara merupakan dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan jenis tanah yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning. Daerah ini pula dicirikan oleh adanya sungai-sungai besar dan kecil. Sungai-sungai tersebut merupakan saran atransportasi yang paling dominan bagi warga Desa dan Kecamatan di daerah ini. Sungai digunakan sebagai sarana perhubungan dikarenakan letak Kota Kecamatan dengan desa-desanya sebagian besar berada di pinggir sungai. Karena banyak menggunakan transport lewat sungai maka komunikasi lintas Kecamatan dan Desa sangat tergantung dengan keadaan alam disekitarnya Luas Wilayah, jarak tempuh dan jumlah Desa menurut Kecamatan Luas Wilayah dan Jarak Tempuh Menurut Kecamatan Kabupaten Katingan memiliki luas Daerah yang besar yaitu (Km 2 ) dengan jarak tempuhnya adalah 1939 Km 2. Diantara Kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Medawi yang mempunyai jarak tempuh paling luas yaitu 237 Km 2, kemudian disusul oleh Kecamatan Katingan Hulu dengan jarak tempuh seluas 235 Km 2, sementara luas daerah yang paling besar adalah Kecamatan Sanaman Matikei yaitu 3030 Km 2, dan disusul oleh Kecamatan Kamipang dan Kecamatan Katingan

3 58 Hulu yang masing-masing 2793 Km 2 dan 260 Km 2. Data tersebut terlihat pada tabel 5.1 berikut ini : TABEL : 5.1. Luas Kecamatan dan Jarak tempuh di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Nama Kecamatan Luas Daerah (Km 2 ) Jarak Tempuh (Km 2 ) 1 Katingan Hulu Marikit Sanaman Mantikei Katingan Tengah Pulan Malan Tewang Sangalan Garing Katingan Hilir Tasik Piawan Kamipang Katingan Kuala Mendawai Jumlah Sumber : BPS Kab. Kattingan 2001 Dari tabel 5.1 di atas terlihat bahwa Kecamatan yang mempunyai luas Daerahnya kecil adalah Kecamatan Tewang Sangalan Garing Yaitu seluas 568 Km 2, dengan jarak tempuh selus 15 Km 2, kemudian disusul oleh Kecamatan Katingan Hilir dan Kecamatan Tasik Piawan yang masing-masing luasnya adalah 663 Km 2 dan 80 Km 2 serta jarak tempuhnya adalah 125 Km 2 dan 136 Km 2.

4 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Adapun jumlah Desa/Kelurahan yang berstatus Pemerintah menurut Kecamatan di Kabupaten Katingan ini adalah sebanyak 150 yaitu terdiri dari 13 Desa dan 7 Kelurahan. Untuk lebih jelasnya jumlah Desa/Kelurahan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini : TABEL : 5.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kab. Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Nama Kecamatan Luas Daerah (Km 2 ) Jarak Tempuh 1 Katingan Hulu Marikit Sanaman Mantikei 19 0 Katingan Tengah Pulan Malan Tewang Sangalan Garing Katingan Hilir Tasik Piawan Kamipang Katingan Kuala Mendawai 10 2 (Km 2 ) Jumlah 13 7 Sumber : BPS Kab. Katingan 2001 Dari tabel 5.2. di atas terlihat bahwa Kecamatan yang mempunyai Desa terbanyak adalah Kecamatan Katingan Hulu yaitu 33 Desa dan 1 Kelurahan. Kemudian disusul oleh Kecamatan Sanaman Matikei dan Kecamatan Marikit yaitu masing-masing 19 dan 18 Desa namun tidak ada Kelurahannya. Selanjutnya

5 60 Kecamatan yang mempunyai jumlah Desa terkecil adalah kecamatan Katingan Hilir sebanyak 6 desa dan Kecamatan Mendawai sebanyak 7 Desa Kepadatan Penduduk Berdasarkan haisl Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Kabupaten Katingan telah mencapai yang terdiri dari laki-laki sebanyak dan Perempuan sebanyak Untuk lebih rincinya kepadatan Penduduk Kabupaten Katingan dengan Ratio jenis kelamin menurut Kecamatan dapat dilihat dalam tabel 5.3. berikut ini : TABEL 5.3 : Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kab. Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Katingan Hulu Marikit Sanaman Mantikei Katingan Tengah Pulan Malan Tewang Sangalan Garing Katingan Hilir Tasik Piawan Kamipang Katingan Kuala Mendawai Sumber BPS Kab. Katingan 2001

6 61 Dari tabel 5.3. diatas terlihat bahwa kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk yang banyak adalah : Pertama, Kecamatan Katingan Tengah sebanyak jiwa atau 76% dari total penduduk Kabupaten, yang terdiri dari laki-laki 963 orang atau 1% dari jiwa, dan perempuan 872 orang atau 35%. Kedua, Kecamatan Katingan Hilir sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8817 orang dan perempuan sebanyak 8191 orang. Kemudian disusul oleh Kecamatan Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Hulu yang masing-masing sebanyak jiwa dengan laki-laki 665 orang, perempukan 5931 orang dan 966 jiwa dengan laki-laki sebanyak 772 orang, perempuan sebanyak 69 orang. Kemudian jumlah penduduk yang sedikit adalah kecamatan Marikit sebanyak 591 jiwa dengan laki-laki sebanyak 2828 orang dan perempuan sebanyak 2663 orang. Kecamatan Tasik Piawan sebanyak 5972 jiwa dengan laki-laki sebanyak 3111 orang dan perempuan sebanyak 2861 orang Karakteristik Responden Berdasarkan hasil survei di lapangan diperoleh data responden mengenai tingkat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pelatihan dan lama bertugas/masa kerja Kepala Desa yang dapat dijadikan masukan bagi beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Data responden ini diperoleh dari data primer yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :

7 Jumlah responden berdasarkan umur Kepala Desa sebagai pejabat pemerintahan Desa di Wilayah Kabupaten Katingan yang berumur 27 s/d 60 tahun ke atas dirincikan dalam tabel 5.. berikut ini: Tabel 5.. : Jumlah Responden berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Kecamatan Kelompok Umur (tahun) < > 0 Jumlah Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala Jumlah Dilihat dari tabel diatas menurut Kecamatannya bahwa rata yang menjabat sebagai Kepala Desa di Kabupaten Katingan adalah mereka yang berumur 0 tahun keatas. Artinya Kepala Desa/Kelurahan di Kabupaten Katingan didominasi oleh orang yang sudah lanjut usia yaitu 38 orang atau 63,3% dari 60 Kades di 11 Kecamatan. Sementara dari mereka yang tergolong berumur muda hanya sebanyak 22 orang atau 37% dari 60 Kades di 11 Kecamatan Kabupaten Katingan.

8 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin Melihat dari jumlah responden berdasarkan jenis kelaminnya ternyata jauh dari kesimbangan. Dari jumlah responden (Kades) yaitu 60 orang hanya ada satu orang yang berjenis kelamin perempuan atau 0,02% saja dari keseluruhan responden yang ada. Data selengkapnya tentang jumlah responden menurut jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel 5.5 berikut ini : Tabel 5.5 : Jumlah Responden menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Kecamatan Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Katingan Hulu Marikit 6-6 Senaman Mantikei 5-5 Katingan Tengah 7-7 Pulau Malan 6-6 Twg. Sngalang Garing - Katingan Hikir - Tasik Piawan - Kamipang - Mendawai - Katingan Kuala 6-6 Jumlah Dari tabel 5.5 diatas terlihat bahwa yang menjadi Kades di Kabupaten Katingan menurut Kecamatan di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 50 orang dari 60 responden atau 98%. Sementara yang perempuan hanyak sebanyak 1 orang atau 2% dari total responden.

9 Jumlah responden berdasarkan pendidikan Berdasarkan hasil survei di lapangan terdapat data responden mengenai tingkat pendidikan yang bervariasi yaitu dari tingkat SD sampai ke tingkat Perguruan Tinggi. Rincian data tingkat pendidikan responden (Kades) tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut : Tabel 5.6 : Jumlah responden berdasarkan pendidikan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun No Kecamatan Tingkat pendidikan SD SLTP SLTA PT Jumlah Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala Jumlah Dari data pada tabel 5.6 diatas ternyata bahwa jumlah responden yang berpendidikan PT adalah sebanyak 5 orang dari 60 responden atau 8,33%, dan yang berpendidikan SLTA adalah sebanyak 30 orang dari 60 responden atau 51,7%, sementara yang berpendidikan SLTP dan SD/sederajat masing-masing 16 orang atau 27% dan 9 orang atau 15%. Jadi para Kades di Kabupaten Katingan menurut kecamatannya adalah sebagian besar berpendidikan SLTA.

10 Jumlah responden berdasarkan Masa Kerja/jabatan Dilihat dari masa kerja Kades di Kabupaten Katingan ini sangat bervariasi, muai dari 3 tahun kebawah sampai kepada 16 tahun keatas. Masa kerja responden menurut Kecamatan tempat ia bekerja terdapat datanya seperti pada tabel 5.7 berikut ini : Tabel 5.7 : Jumlah responden berdasarkan masa kerja Kades di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun No Kecamatan Masa Kerja (tahun) < Jumlah Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala Jumlah Dilihat dari tabel 5.7 diatas ternyata bahwa jumlah Kades yang mempunyai masa kerja < 5 tahun adalah sebanyak 15 orang dari total 60 responden atau 25% dan jumlah responden yang bekerja selama 5 sampai 10 tahun adalah sebesar 30 orang atau 50%, juga yang bekerja selama 11 sampai 15 tahun adalah 11 orang atau 18,33% serta yang bekerja diatas 15 tahun hanya orang atau 7% saja.

11 Jumlah Responden berdasarkan Pelatihan Dilihat dari jumlah responden (Kades) yang pernah mengikuti pelatihan untuk keperluan kepemerintahan desanya ternyata sangat bervariasi. Jumlah pelatihan yang diikuti oleh Kepala Desa dari masing-masing Kecamatan tidak merata dan ini akan berpengaruh terhadap kinerja para Kades. Pelatihan yang pernah diikuti menunjukkan frekuensi yang berbeda sebagai dapat dilihat dalam tabel 5.8 dibawah ini. Responden yang banyak mengikuti Pelatihan hanya di Kecamatan Katingan Hulu yaitu 5 orang yang pernah sampai 5 kali pelatihan dan 5 orang juga yang pernah mengikuti pelatihan diatas 5 kali. Sedangkan Kecamatan lainnya hanya kecamatan Sanaman Matikei dan Kecamatan Katingan Kuala yang bisa mencapai diatas 5 kali pelatihan yaitu masing-masing responden. Tabel 5.8 : Jumlah responden dan jenis pelatihan yang pernah diikuti di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun No Kecamatan Jenis pelatihan Jumlah < > 10 responden % Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei 1-5 8,33 Katingan Tengah ,8 Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala Jumlah

12 67 Dari tabel 5.8 diatas terlihat bahwa data jumlah Pelatihan yang pernah diikuti oleh responden dibawah 5 kali adalah sebanyak 35 orang atau 58,33% dari jumlah responden. Selanjutnya yang pernah mengikuti pelatihan 5 sampai 10 kali adalah sebanyak 25 orang atau 2% dari 60 responden, sedangkan diatas 10 kali tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa tingkat pelatihan yang diikuti oleh Kades kurang memadai Deskripsi Penelitian Setelah melakukan penelitian di Kabupaten Katingan 1 hari kerja dari tanggal 2 Juli s/d 11 Agustus 2003 telah diperoleh data primer dan data sekunder yang diperlukan sebagai informasi yang akurat dan faktual tentang variabel-variabel penelitian yaitu kinerja Kades, pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan Budaya Kerja Variabel kinerja Kepala Desa (Y) Berdasarkan definisi operasional bahwa yang disebut dengan kinerja (prestasi kerja) adalah rata-rata hasil kerja yang dicapai oleh Kades selama satu tahun terakhir yaitu Juni 2001 s/d Mei 2002 dibandingkan dengan perkiraan harapan pemerintah Desa. Berdasarkan data lapangan yang diperoleh peneliti, maka prestasi kerja (kinerja) Kepala Desa dapat diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Katingan menjadi 5 kategori yaitu : sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan, kurang memuaskan, sangat kurang memuaskan seperti yang dirincikan pada tabel berikut ini :

13 68 Tabel 5.9 : Klasifikasi kinerja Kepala Desa di Kab. Katingan Propinsi Kalimatnan Tengah tahun No Indikator Kategori Jumlah SM M CM KM SKM 1 Kepemimpinan Tanggung jawab Kesetiaan Ketaatan Kejujuran Inisiatif/prakarsa Kersajasama Ketentuan : < 50 % = Sangat Memuaskan; 30 0 % = Memuaskan; % = Cukup Memuaskan; % = Kurang Memuaskan 0 10 % = Sangat Kurang Memuaskan Dari tabel 5.9 diatas terlihat bahwa kepemimpinan seorang kades adalah 0% cukup memuaskan, 60% memuaskan dan sangat memuaskan tidak ada. Tanggung jawab seorang kades adalah 68,33% memuaskan, 32% cukup memuaskan dan sangat memuaskan, kurang memuaskan, sangat kurang memuaskan semua ada. Kesetiaan memuaskan 58,33% dan cukup memuaskan 2%, sangat memuaskan tidak ada, kurang memuaskan tidak ada, dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Ketaatan adalah 37% memuaskan, 60% cukup memuaskan, sangat memuaskan tidak ada, dan kurang memuaskan 3,33%, sangat kurang memuaskan tidak ada. Kejujuran adalah 62% memuaskan, 35% cukup memuaskan, 3,33% kurang memuaskan, sedangkan sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Inisiatif adalah 57% memuaskan, 2 cukup memuaskan, 2% kurang memuaskan, sedangkan yang sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Kerja sama adalah 2% sangat

14 69 memuaskan, 25% memuaskan, 62% cukup memuaskan, 12% kurang memuaskan, dan yang sangat kurang memuaskan tidak ada Variabel Tingkat Pendidikan (X 1 ) Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mulai dari tingkat SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA, Diploma dan S1. dalam definisi operasional tingkat pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden berdasarkan standar formal yang telah ditetapkan oleh pemerintah adalah SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, Diploma/sederajat dan Sarjana (S1). Menurut hasil penelitian dilapangan ternyata bahwa data responden yang berpendidikan setingkat SD, SLTP, SLTA, Diploma dan S1 cukup bervariasi, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini : Tabel 5.10 : Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase SD 11 18,33 SLTP 1 23,33 SLTA 31 51,67 Perguruan Tinggi 6,67 Jumlah ,00 Dari tabel 5.10 diketahui bahwa responden penelitian yang berpendidikan SD/sederajat berjumlah 11 orang atau 18,33% dari 60% responden yang ada; yang berpendidikan SLTP sejumlah 1 orang atau 23,33% dari jumlah responden yang ada; yang berpendidikan SLTA sejumlah 31 orang atau 51,67% dari 60 responden;

15 70 dan yang berpendidikan PT berjumlah orang atau 6,67% dari 60 responden penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, mayoritas responden adalah mereka yang berpendidikan SLTA dan disusul oleh mereka yang berpendidikan SLTP dari total responden Variabel Pelatihan (X 2 ) Tabel 5.11 : Nilai jawaban responden terhadap pelatihan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Batas Kelas Kategori Frekuensi % 1 3,2,0 Sangat memuaskan 12 20,0 2 2, < 3,2 Memuaskan 3 56,7 3 1,6 < 2, Cukup memuaskan 10 16,7 0,8 < 1,6 Kurang memuaskan 6,7 5 0 < 0,8 Sangat kurang memuaskan - - Jumlah Dari tabel 5.11 diatas diketahui bahwa tanggapan responden penelitian yang terbanyak adalah kategori memuaskan yaitu sebanyak 3 orang atau 56,% dari jumlah responden yang ada. Peringkat kedua adalah ketegori sangat memuaskan yaitu 12 orang atau 20% dari 60 responden. Dan 10 orang yang menilai cukup memuaskan atau 16,7% dari total responden yang ada, selanjutnya hanya orang yang menganggap kurang memuaskan atau 6,7% dari total responden penelitian.

16 Variabel Motivasi (X 3 ) Tabel 5.12 : Nilai jawaban responden terhadap variabel motivasi di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Batas Kelas Kategori Frekuensi % 1 3,2,0 Sangat memuaskan 8 13,3 2 2, < 3,2 Memuaskan 30 50,0 3 1,6 < 2, Cukup memuaskan 19 31,7 0,8 < 1,6 Kurang memuaskan 3 5,0 5 0 < 0,8 Sangat kurang memuaskan - - Jumlah Dari tabel 5.12 diatas menunjukkan bahwa tanggapan terhadap variabel motivasi sebanyak 30 orang pada kategori memuaskan atau 50% dari total responden penelitian, sebanyak 19 orang pada kategori cukup memuaskan atau 31,7% dari total responden penelitian, dan selanjutnya kategori sangat memuaskan sebanyak 8 orang atau 13,3% dari total responden penelitian dan pada kategori kurang memuaskan hanya 3 orang atau 5% dari 60 responden penelitian Variabel Pengalaman Kerja (X ) Tabel 5.13 : Nilai jawaban responden terhadap variabel pengalaman kerja di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003 No Batas Kelas Kategori Frekuensi % 1 3,2,0 Sangat memuaskan 7 11,7 2 2, < 3,2 Memuaskan 32 53,3 3 1,6 < 2, Cukup memuaskan 18 30,0 0,8 < 1,6 Kurang memuaskan 3 5,0 5 0 < 0,8 Sangat kurang memuaskan - - Jumlah

17 72 Dari tabel 5.13 diatas ternyata frekuensi penilai responden pada variabel pengalaman kerja adalah 32 orang menganggap memuaskan atau 53% dari total responden penelitian, 18 orang menanggap cukup memuaskan atau 30% dari total responden penelitian, 7 orang yang menanggap sangat memuaskan atau 12% dari total responden penelitian dan hanya 3 orang yang menganggap kurang memuaskan atau 5% dari total responden penelitian, sedangkan pada karegori sangat kurang memuaskan tidak ada Variabel Sikap Loyal (X 5 ) Tabel 5.1 : Nilai jawaban responden terhadap variabel sikap loyal di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun No Batas Kelas Kategori Frekuensi % 1 3,2,0 Sangat memuaskan 6 10,0 2 2, < 3,2 Memuaskan 36 60,0 3 1,6 < 2, Cukup memuaskan 16 26,7 0,8 < 1,6 Kurang memuaskan 2 3,3 5 0 < 0,8 Sangat kurang memuaskan - - Jumlah Dari tabel 5.1 diatas terlihat bahwa tanggapan terhadap variabel sikap loyal bervariasi yaitu 36 orang yang menganggap memuaskan atau 60% dari total responden penelitian, 16 orang yang menganggap cukup memuaskan atau 27% dari total responden penelitian, 6 orang mengatakan sangat memuaskan atau 10% dari total responden penelitian, dan hanya 2 orang yang menganggap kurang memuaskan, sedangkan yang menganggap sangat kurang memuaskan tidak ada.

18 Variabel Budaya Kerja (X 6 ) Tabel 5.15 : Nilai jawaban responden terhadap variabel budaya kerja di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun No Batas Kelas Kategori Frekuensi % 1 3,2,0 Sangat memuaskan 1 1,7 2 2, < 3,2 Memuaskan 22 36,7 3 1,6 < 2, Cukup memuaskan 23 38,3 0,8 < 1,6 Kurang memuaskan 13 21,7 5 0 < 0,8 Sangat kurang memuaskan 1 1,7 Jumlah Dari tabel 5.15 diatas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel budaya kerja adalah 23 orang yang menganggap cukup memuaskan atau 38% dari total responden penelitian, 22 orang yang menganggap memuaskan atau 37% dari total responden penelitian, 13 orang yang menganggap kurang memuaskan atau 22% dari total responden penelitian, sedangkan kategori sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan masing-masing adalah 1 orang atau 2% dari total responden penelitian. 5.. Uji Syarat Regresi Berdasarkan pengujian statistik, model persamaan regresi yang diajukan sudah memenuhi syarat, ini terbukti dengan eratnya hubungan variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya yang ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi (Multiple R = 0,92). Agar model persamaan tersebut dapat diterima, harus memenuhi syarat antara lain Multikolinearitas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi.

19 Uji Multikollinearitas Salah satu asumsi model regresi linear klasik ialah tidak adanya multikoliniearitas antara sesama variabel bebas yang ada dalam model. Indikator untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah dari nilai VIF (Variance Influence Factor)(Slomun 2002 : 36). Jika nilai VIF berada pada nilai 1-5, maka variabel dinyatakan tidak terkena multikolinearitas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai nilai antara 1-5, sehingga variabel-variabel penelitian, bebas multikolinearitas (lampiran V) Uji Heterokedastisitas Untuk menentukan ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dilakukan pengujian dengan metode Spearman Rank Correlation yaitu mengkorelasikan variabel-variabel bebas dengan Residual. Penggunaan metode ini variabel-variabel bebas dan residual terlebih dahulu di rangking sesuai dengan urutan yang meningkat. Kriteria pengujiannya, apabila (P) Sig < 0,05 berarti ada gejala heterokedastisitas dan sebaliknya apabilai nilai (P) Sig > 0,05 maka tidak ada gejala heterokestisitas. Hasil perhitungan korelasi Rank Spearman dimaksud dapat diliihat pada tabel 5.16 dibawah ini :

20 75 Tabel 5.16 : Ringkatan hasil Uji Heterokedastisitas No Variabel r Spearman Sig Keterangan 1 Pendidikan 0,07 0,001 < 0,05 Terjadi Heterokedastisitas 2 Pelatihan 0,056 0,66 < 0,05 Homokeastisitas 3 Motivasi -0,122 0,352 < 0,05 Homokeastisitas Pengalaman Kerja 0,13 0,307 < 0,05 Homokeastisitas 5 Sikap Loyal 0,15 0,20 < 0,05 Homokeastisitas 6 Budaya Kerja 0,233 0,073 < 0,05 Homokeastisitas Dari tabel 5.16 diatas menunjukkan bahwa semua variabel kecuali variabel pendidikan menunjukkan bahwa nilai kritiknya sebesar 0,05 untuk dua sisi, dan ternyata nilai r dari semua variabel lebih kecil dari nilai kritisnya. Mengingat nilai r kritis untuk semua variabel bebas lbeih kecil dari nilai kritisnya (r < nilai kritis), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda ini tidak mengandung gejala Heteroskedastik Pengujian Hipotesis Untuk menguji kebenaran Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan model analisis linier berganda melalui uji serentak (Uji-F) untuk hipotesis pertama dan uji parsial (Uji-t) untuk hipotesis kedua serta uji beda dua rata-rata untuk hipotesis ketiga Pengujian Hipotesis Pertama Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal kerja dan budaya kerja terhadap kinerja kepala Desa dalam melaksanakan tugas kepemerintahan Desanya dilakukan uji serentak (Uji-F).

21 76 berdasarkan hasil perhitungan analisis kuantitatif dengan bantuan komputer melalui program SPSS dapat dilihat dalam tabel 5.17 berikut ini : Tabel 5.17 : Ringkasan hasil regresi linear berganda pengaruh faktor-faktor pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja terhadap kinerja No Variabel-variabel Koefisien Regresi X1 (Pendidikan) X2 (Pelatihan) X3 (Motivasi) X (Pengalaman Kerja) X5 (Sikap Loyal Kerja) X6 (Budaya Kerja) R Square = 0,858 Ajusted R Square = 0,838 Multiple R = 0,92,233 0,193 0,189 0,181 0,1 0,122 F Ratio = 51,802 Probabilitas = 0,000 Konstanta = -,953 Berdasarkan tabel 5.17 diatas dapatlah dibuat persamaan regresinya sebagai berikut : Y = -,953 +,233x1 + 0,193x2 + 0,189x3 + 0,181x + 0,1x5 + 0,122x6 Dari persamaan tersebut diatas, bahwa koefisien regresi linier dari ke enam variabel bertanda positif yang berarti variabel-variabel bebasnya mempunyai hubungan pengaruh yang searah dengan variabel tidak bebas. Jadi jika tingkat pendidikan (x1), pelatihan (x2), motivasi (x3), pengalaman kerj (x), sikap loyal kerja (x5), dan buidaya kerja (x6) meningkatkan akan berpengaruh terhadap prestasi kerja (kinerja) Kepala Desa.

22 77 Untuk membuktikan kebenaran hipotesis pertama, yaitu tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal kerja dan budaya kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja kepala Desa, maka digunakan Uji-F pada level of significant (α) = 0,05. Menurut tabel 5.17 diatas diketahui besar F hitung = 51,802, dengan probabilitas = 0,000 < α = 0,05 yang berarti bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja kepala Desa, sehingga hipotesis pertama ini dapat diterima. Untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel-variabel bebas secara serentak dalam menerangkan variasi variabel tidak bebasnya dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R 2. Pada tabel 5.17 menunjukkan besarnya nilai R 2 = 0,858 atau 85,8%, artinya model regresi linier berganda ini secara bersama-sama variabel bebas mampu menerangkan variasi variabel tidak bebasnya sebesar 85,8%, dan sisanya 1,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model Pengujian Hipotesis Kedua Untuk membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan variabel motivasi (x3) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja kepala Desa dilakukan melalui Uji-t, yaitu untuk menguji besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (x1, x2, x3, x, x5, x6) terhadap variabel tidak bebas (Y). pengujian hipotesis kedua

23 78 ini dilakukan dengan membandingkan antara α dan P pada tingkat significant untuk tes dua sisi 5% (0,05). Hasil analisis statistiknya terlihat dalam tabel 5.18 berikut ini : Tabel 5.18 : Analisis regresi linear berganda pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara partial terhadap kinerja Kades Variabel Koefisien Regresi Koefisien Beta Prob X1,233 0,35 0,000 X2 0,193 0,32 0,000 X3 0,189 0,366 0,000 X 0,181 0,31 0,000 X5 0,1 0,235 0,003 X6 0,122 0,22 0,000 Dari tabel 5.18 diatas ternyata keenam variabel bebas yaitu x1, x2, x3, x, x5, x6, semuanya mempunyai nilai P < α, yang berarti variabel-variabel bebas tersebut pada tarap signifikan 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan. Dari nilai α dari masing-masing variabel ternyata motivasi (x3) memiliki niai terbesar yaitu α = 0,05 dengan nilai probabilitas 0,000 yang berarti hipotesis kedua yang menyatakan motivasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja kepala Desa diterima Pengaruh tingkat pendidikan (x1) terhadap kinerja kepala Desa (Y) Dari tabel 5.18 diketahui besarnya koefisien regresi tingkat pendidikan adalah,233, yang menunjukkan adanya pengaruh positif atau searah dengan prestasi kerja para Kepala Desa. Berdasarkan nilai α sebesar = 0,05 lebih besar dari P = 0,000, yang

24 79 berarti pengaruh antara tingkat pendidikan (x1) dengan kinerja Kades (Y) cukup signifikan Pengaruh Pelatihan (x2) terhadap kinerja Kades (Y) Dari tabel 5.18 menunjukkan nilai koefisien regresi pelatihan (x2) sebesar 0,193 yang berarti adanya hubungan yang searah dengan kinerja (Y), sehingga jika nilai variabel pelatihan ditingkatkan maka kinerja Kades akan meningkat. Dengan nilai α sebesar 0,05 lebih besar dari P = 0,000, ini menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan Pengaruh Motivasi (x3) terhadap kinerja Kades (Y) Mengacu pada tabel 5.18 koefisien regresi motivasi (x3) menunjukkan angka positif sebesar 0,189 yang berarti menunjukkan pengaruh yang searah dengan variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel motivasi ditingkatkan, maka prestasi kerja Kades akan meningkat pula. Besarnya α dari faktor motivasi sebesar 0,05 lebih besar dari nilai P sebesar 0,000, ini berarti bahwa variabel motivasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan Pengaruh pengalaman kerja (x) terhadap kinerja (Y) Dari tabel 5.18 terlihat koefisien regresi variabel pengalaman kerja (x) menunjukkan angka koefisien regresi sebesar 0,181 atau 18,1% yang berarti bahwa

25 80 ada pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel pengalaman kerja dinaikkan sebesar 1% maka kinerja Kades akan naik pula sebesar 18,1%. Besarnya nilai α = 0,05 > P = 0,000 yang berarti bahwa pengaruh antara pengalaman kerja (x) dengan variabel kinerja (Y) adalah signifikan Pengaruh sikap loyal terhadap kinerja (Y) Berdasarkan hasil pengujian statistik yang terlihat pada tabel 5.18 diatas diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel sikap loyal adalah sebesar 0,1 yang berarti ada hubungan yang positif terhadap variabel kinerja. Artinya bila variabel sikap loyal dinaikkan atau dikurang, maka variabel kinerja juga akan naik atau berkurang. Berdasarkan nilai α = 0,05 lebih besar dari nilai P = 0,003 yang berarti pengaruh antara sikap loyal dengan kinerja adalah cukup signifikan Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja (Y) Dari hasil uji statistik yang terlihat dalam tabel 5.18 diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel budaya kerja adalah sebesar 0,122 atau 12,2%, yang berarti bahwa terjadi pengaruh yang positif antara variabel budaya kerja (x6) dengan variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel budaya kerja bertambah atau berkurang, maka variabel kinerja Kades juga akan bertambah atau berkurang.

26 81 Dari hasil uji statistik t menunjukkan nilai α = 0,05 lebih besar dari nilai P = 0,000, ini menunjukkan bahwa budaya kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja Kades di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah Pengujian Hipotesis Ketiga Uji kesamaan dua rata-rata ini untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan prestasi kerja (kinerja) antara Kades yang berpendidikan SLTP kebawah dengan Kades yang berpendidikan diatas SLTP di Kabupaten Katingan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Uji-t, diperoleh hasil uji kesamaan dua rata-rata seperti terlihat dalam tabel 5.19 berikut ini : Tabel 5.19 : Hasil perhitungan kinerja antara Kades pendidikan SLTP kebawah dan Kades yang pendidikan diatas SLTP di Kabupaten Katingan tahun 2003 No Pendidikan Rata-rata Prestasi Kerja (kinerja) 1 SLTP kebawah 1, Diatas SLTP 16,0571 Beda rata-rata kinerja = -1,7371 Probabilitas = 0,001 Dari tabel 5.19 diatas menunjukkan bahwa rata-rata prestasi kerja (kinerja) Kades yang berpendidikan SLTP kebawah adalah sebesar 1,320, dan kinerja Kades

27 82 yang berpendidikan diatas SLTP sebesar 16,0571 serta hasil beda rata-rata kinerja adalah = -1,7371. Dengan uji dua sisi pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasannya 95% adalah sebesar = 2 dengan probabilitas adalah sebesar 0,001 (P<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang mengatakan ada perbedaan Kinerja antara Kades yang berpendidikan SLTP kebawah dengan Kades yang berpendidikan diatas SLTP terbukti benar.

BAB 4 MOTEDI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (explanatory research) karena

BAB 4 MOTEDI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (explanatory research) karena BAB 4 MOTEDI PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (explanatory research) karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel tertentu melalui pengujian hipotesis

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA 31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

PAPARAN BUPATI KATINGAN

PAPARAN BUPATI KATINGAN PAPARAN BUPATI KATINGAN U LUAS WILAYAH : + 17.500 KM2 BATAS WILAYAH : 1. BAGIAN SELATAN : LAUT JAWA 2. BAGIAN UTARA : PROP. KALBAR 3. BAGIAN BARAT : KAB. KOTIM DAN KAB. SERUYAN 4. BAGIAN TIMUR : KODYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen. Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, disampaikan kepada responden untuk dapat memberikan pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Palembang Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai 3 5 Lintang Selatan dan 104 52 Bujur Timur dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Responden 4.1.1 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Adapun data berdasarkan usia responden karyawan Toko Buku Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG 1 of 10 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KATINGAN, KABUPATEN SERUYAN, KABUPATEN SUKAMARA, KABUPATEN LAMANDAU, KABUPATEN GUNUNG MAS, KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 kelurahan Kota Karang dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Pada Tahun

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap

BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS 6.1. Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap kinerja Kades Berdasarkan hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu apakah jumlah

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS DATA Deskriptif Industri Gerabah di Desa Bangunjiwo. dilakukan berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh dari responden yang

BAB VI ANALISIS DATA Deskriptif Industri Gerabah di Desa Bangunjiwo. dilakukan berdasarkan hasil jawaban yang diperoleh dari responden yang BAB VI ANALISIS DATA 6.1. Deskriptif Industri Gerabah di Desa Bangunjiwo Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 40 responden pengrajin gerabah di Desa Bangunjiwo. Analisis data yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 22, Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pernyataan-pernyataan yang terkandung dalam kuesioner untuk variabel Motivasi (X 1 ), Pelatihan (X 2 ), Kompensasi (X 3 ) dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Kasongan, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Katingan. Agie, M.Hum.

Seuntai Kata. Kasongan, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Katingan. Agie, M.Hum. Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS). Setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963 pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini merayakan ulang tahun setiap tanggal 8 Agustus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 sampel/

BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 sampel/ 44 BAB IV PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 7 sampel/ responden, untuk keperluan pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian dilaksanakan di PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka 108 BAB V PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Non-Multikolonieritas Tujuan dari Uji non-multikolonieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat adanya hubungan atau korelasi antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204) 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang disajikan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam metode penelitian ini akan dibahas antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI Nama : Nabella Yuanita Putri NPM : 15209557 Dosen Pembimbing : Dr. Prihantoro BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang terletak di Jl. Raya

Lebih terperinci

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi 66 5.2. Analisis dan Hasil Penelitian Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi tentang variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 )

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 ) 57 BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Uji Validitas Variable X 1. Uji validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penentuan layak atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan 125 responden untuk menjelaskan pengaruh kualitas website terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Perusahaan Sampel 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Responden yang berpartisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Pasar Baru Wadungasri. transparan, maka seiring dengan perkembangan Kabupaten Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Pasar Baru Wadungasri. transparan, maka seiring dengan perkembangan Kabupaten Sidoarjo BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Pasar Baru Wadungasri Pasar Wadungasri adalah pasar tradisional yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pasar Baru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Konsumen yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang masih aktif bekerja pada Bank Rakyat Indonesia di Sragen. Jumlah

Lebih terperinci

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2 besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x - ( x) n y - ( y) n 00;78) r xy = korelasi antara x dan y x = skor nilai x y = skor nilai total y

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantatif. Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang sayur di pasar tradisional kabupaten Majalengka yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak 4.1.1 Geografis Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Desa Batursari masuk wilayah kecamatan

Lebih terperinci

(TQS) yang terdiri dari: fokus pada pelanggan, keterkaitan total, sistem pengukuran, dukungan sistematis dan perbaikan berkesinambungan terhadap

(TQS) yang terdiri dari: fokus pada pelanggan, keterkaitan total, sistem pengukuran, dukungan sistematis dan perbaikan berkesinambungan terhadap BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh total quality service (TQS) yang terdiri dari: fokus pada pelanggan, keterkaitan total, sistem pengukuran, dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap pendapatan para pedagang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Kampar tepatnya di Daerah Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai kemampuan memori, kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Koloid.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung. Liwa Lampung Barat juga merupakan pusat kegiatan pemerintah, pusat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada mahasiswa STIQ (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur an) yang ada diruangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Wates kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini ditunjukkan untuk menjelaskan kedudukan- kedudukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2016:8) metode kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA Nama : Yogha Argha Permana NPM : 18211395 Fakultas/ Jenjang : Ekonomi/ S1 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair Pendidikan merupakan upaya pembentukan karakter yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. responden. Berikut ini akan dibahas mengenai kondisi dari masing-masing klasifikasi

BAB V PEMBAHASAN. responden. Berikut ini akan dibahas mengenai kondisi dari masing-masing klasifikasi BAB V PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan responden. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

Berikut sebuah penelitian:

Berikut sebuah penelitian: Berikut sebuah penelitian: pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Sugiyono (2008:38) mengartikan objek penelitian suatu atribut atau sifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai teori yang

III. METODE PENELITIAN. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai teori yang III. METODE PENELITIAN A. Sumber Data 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan objek dan tujuan yang diteliti yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Lokasi yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan sebagai obyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci