BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa"

Transkripsi

1 BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 22, Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pegawai, mutasi, kesejahteraan, dokumentasi dan informasi kepegawaian Untuk melaksanakan tugas tersebut Biro Kepegawaian mempunyai fungsi: a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja; b. Menyusun peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; c. Merumuskan kebijakan dalam perencanaan kebutuhan pegawai, pendidikan dan pelatihan, pengembangan karier dan jabatan; d. Melaksanakan pengangkatan, kenaikan pangkat, gaji berkala, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan di bidang kepegawaian; e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam merumuskan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan; f. Melaksanakan pembinaan administrasi pegawai negeri sipil daerah; g. Mengelola sistem informasi kepegawaian; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberilkan asisten administrasi dan umum.

2 41 Biro Kepegawaian terdiri atas: 1. Bagian Mutasi Pegawai; 2. Bagian Informasi Kepegawaian; 3. Bagian Pembinaan dan Kesejahteraan; 4. Bagian Formasi dan Pengembangan Pegawai; Masing-masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro Kepegawaian. 1. Bagian Mutasi Pegawai yang mempunyai Sub Bagian (Sub Bag.) Kepangkatan dan Perpindahan, Sub Bag. Pemberhentian dan Pensiun, dan Sub Bag. Jabatan. 2. Bagian Informasi Kepegawaian terdiri dari Sub Bag. Data Elektronik, Sub Bag Dokumentasi, dan Sub Bag Penyajian Informasi. 3. Bagian Pembinaan dan Kesejahteraan terdiri dari Sub Bag Pembinaan, Sub Bag. Kesejahteraan, Sub Bag. Tata Usaha Biro. 4. Bagian Formasi dan Pengembangan Pegawai terdiri dari Sub Bag. Pengembangan Pegawai dan Sub Bag. Formasi dan Pengadaan. Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Calon Pegawai Negeri sipil Daerah/Pegawai Negeri Sipil Daerah, mengelola kenaikan pangkat, gaji berkala, dan perpindahan pegawai, pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural, non struktural dan fungsional, mengelola administrasi pemberhentian dan pensiun pegawai, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Biro Kepegawaian

3 42 Bagian Formasi dan Pengembangan Pegawai mempunyai fungsi mengumpulkan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja, menyusun formasi, pengadaan, pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karier pegawai, merumuskan kebijakan pengisian formasi dan pengadaan serta pengembangan karier pegawai, melaksanakan koordinasi penyusunan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan, melaksanakan upaya pengembangan dan peningkatan karier pegawai, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro Kepegawaian. Bagian Pembinaan dan Kesejahteraan mempunyai fungsi menyiapkan koordinasi dan petunjuk bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai, melaksanakan Tata Usaha Biro, menyusun rencana kegiatan pembinaan dan upaya kesejahteraan pegawai, menyusun petujuk teknis pelaksanaan peraturan perundangundangan di bidang kesejahteraan pegawai, melaksanakan pembinaan disiplin pegawai, mengelola administrasi permohonan perkawinan dan atau perseraian pegawai, melaksanakan pengelolaan pemberian penghargaan tandan jasa, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Biro Kepegawaian. Bagian Informasi Kepegawaian mempunyai fungsi mengumpulkan bahan dan pengelolaan data dokumentasi kepegawaian, melaksanakan, mengembangkan dan pembangunan sistem informasi manajemen kepegawaian, mengelola dan memelihara data pegawai secara manual dan elektronik, melaksanakan pembinaan dokumentasi dan penyajian informasi kepegawaian, menyiapkan pelaporan data kepegawaia, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Biro Kepegawaian.

4 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan unit kerja, jenis kelamin, usia, pendidikan akhir, status, lamanya bekerja di Biro Kepegawaian dan pangkat/golongan ruang Unit Kerja Berikut disajikan tabel pendistribusian unit kerja yang ditempati responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.1 Distribusi Unit Kerja Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, 24. Unit Kerja Jumlah Sub Populasi Prosentase Bagian Mutasi Pegawai Bagian Formasi dan Pengembangan Peg ,5 Bagian Informasi Kepegawaian 25 24,5 Bagian Kesejahteraan Pegawai Jumlah 12 1 Tabel di atas menunjukkan karakteristik unit kerja yang ditempati responden serta jumlah prosentase masing-masing sub populasi yang dilakukan secara proporsional Jenis Kelamin Berikut tabel mengenai jenis kelamin responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner.

5 44 Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, 24 Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase Pria Wanita 4 39 Jumlah 12 1 Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah pria sebanyak 62 pegawai atau 61 prosen, sedangkan yang berjenis kelamin wanita sebayak 4 pegawai atau 39 prosen Usia Berikut tabel mengenai usia responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.3 Distrbusi Usia Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provins Jawa Timur, 24 Usia Frekuensi Prosentase 21 3 tahun tahun tahun > 51 tahun Jumlah 12 1

6 45 Dari tabel tersebut diketahui bahwa katagori usia yang paling banyak diteliti adalah antara 41 5 tahun yaitu sebanyak 43 pegawai atau 42 prosen kemudian 31 4 tahun sebanyak 37 pegawai atau 36 prosen Pendidikan Berikut tabel mengenai pendidikan responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Pendidikan Akhir Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, 24 Pendidikan Frekuensi Prosentase SD SLTP 2 2 SLTA / Sederajat Diploma 2 2 Sarjana (S1) Pascasarjana (S2) 6 6 Jumlah 12 1 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan akhir paling banyak ditempuh responden adalah sarjana (S1) sebanyak 53 pegawai atau 52 prosen, kemudian SLTA / Sederajat sebanyak 39 pegawai atau 38 prosen.

7 Status Berikut tabel pendidikan responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.5 Distribusi Status Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, 24 Status Frekuensi Prosentase Menikah Belum Menikah 1 1 Janda 3 3 Duda 1 1 Jumlah 12 1 Tabel di atas menunjukkan bahwa status responden yang paling banyak diteliti adalah menikah yaitu sebanyak 97 pegawai atau 95 prosen Lamanya Bekerja di Biro Kepegawaian Berikut tabel mengenai lamanya bekerja responden di Biro Kepegawaian berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.6 Distribusi Lamanya Bekerja Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Lama Bekerja di Biro Kepegawaian Frekuensi Prosentase 2 7 tahun tahun tahun 5 49 > 2 tahun Jumlah 12 1

8 47 Dari tabel tersebut diketahui bahwa lamanya bekerja responden yang paling banyak diteliti adalah antara tahun yaitu sebanyak 5 pegawai atau 49 prosen, namun ada juga responden yang lebih 2 tahun sebanyak 27 pegawai atau 26 prosen Pangkat/Golongan Ruang Berikut tabel mengenai pangkat/golongan ruang responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner Tabel 5.7 Distribusi Pangkat/Golongan Ruang Responden Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Golongan/Pangkat Frekuensi Prosentase Pengatur Muda (II/a) 1 1 Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 5 5 Pengatur (II/c) 5 5 Pengatur Tingkat I (II/d) 11 1,8 Penata Muda (III/a) 24 23,5 Penata Muda Tingkat I (III/b) 41 4,1 Penata (III/c) 13 12,7 Penata Tingkat I (III/d) 2 1,9 Jumlah 12 1 Dari tabel tersebut diketahui bahwa pangkat/golongan ruang responden yang paling banyak diteliti adalah Penata Muda Tingkat I (III) yaitu sebanyak 41 pegawai atau 4,1 prosen.

9 Deskripsi Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya kerja yang terdiri dari budaya kejujuran (X1), budaya ketekunan (X2), budaya kreativitas (X3), budaya kedisiplinan (X4), dan budaya iptek (X5). Variabel budaya kejujuran berjumlah 6 (enam) item, variabel budaya budaya ketekunan berjumlah 7 (tujuh) item, variabel budaya kreativitas berjumlah 6 (enam) item, variabel budaya kedisiplinan berjumlah 7 (tujuh) item dan variabel budaya iptek berjumlah 6 (enam) variabel, sehingga keseluruhan variabel bebas berjumlah 32 (tigapuluhdua) item. Variabel terikat penelitian ini adalah variabel kemampuan (Y1) dan komitmen (Y2). Variabel kemampuan berjumlah 5 (lima) item dan variabel komitmen berjumlah 5 (lima) item, sehingga keseluruhan variabel terikat berjumlah 1 (sepuluh) item. Untuk menganalisis variabel-variabel tersebut diambil dari skor rata-rata jumlah skor dari komponen kemampuan dan komitmen Variabel Budaya Kejujuran Berikut tabel distribusi frekuensi variabel kejujuran (X1) berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner.

10 49 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kejujuran Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat tidak membudaya),81 1,6 (tidak membudaya) 1,61 2,4 (ragu-ragu) 2,41 3,2 (membudaya) 3,21 4 (sangat membudaya) ,9 19,6 61,8 16 Total 12 1 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar fakta budaya kejujuran responden adalah membudaya yaitu 63 pegawai atau 61,8%, sedangkan fakta lainnya ragu-ragu, sangat membudaya, dan tidak membudaya Variabel Budaya Ketekunan Berikut tabel distribusi frekuensi variabel ketekunan (X2) berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Variabel Ketekunan Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat tidak membudaya),81 1,6 (tidak membudaya) 1,61 2,4 (ragu-ragu) 2,41 3,2 (membudaya) 3,21 4 (sangat membudaya) ,8 66,7 21,6 Total 12 1

11 5 Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar fakta budaya ketekunan responden adalah membudaya yaitu 68 pegawai atau 66,7 %, sedangkan fakta lainnya sangat membudaya, ragu-ragu dan tidak membudaya Variabel Budaya Kreativitas Berikut table distribusi frekuensi variabel kreativitas (X3) berdasarkan data dari hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kreativitas Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat tidak membudaya),81 1,6 (tidak membudaya) 1,61 2,4 (ragu-ragu) 2,41 3,2 (membudaya) 3,21 4 (sangat membudaya) ,4 6,8 7,8 Total 12 1 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar fakta budaya kreativitas responden adalah membudaya yaitu 62 pegawai atau 6,8 %, sedangkan fakta lainnya ragu-ragu, sangat membudaya, dan tidak membudaya Variabel Budaya Kedisiplinan Berikut tabel distribusi frekuensi variabel kedisiplinan (X4) berdasarkan data dari hasil pengumpulan kuesioner.

12 51 Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat tidak membudaya),81 1,6 (tidak membudaya) 1,61 2,4 (ragu-ragu) 2,41 3,2 (membudaya) 3,21 4 (sangat membudaya) ,9 15,7 72,5 8,8 Total 12 1 Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar fakta budaya kedisiplinan responden adalah membudaya yaitu 74 pegawai atau 72,5 %, sedangkan lainnya ragu-ragu, sangat membudaya, dan tidak membudaya Variabel Budaya Iptek Berikut tabel distribusi frekuensi variabel budaya iptek (X5) berdasarkan data dari hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Iptek Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat tidak membudaya),81 1,6 (tidak membudaya) 1,61 2,4 (ragu-ragu) 2,41 3,2 (membudaya) 3,21 4 (sangat membudaya) ,9 28,4 54,9 12,7 Total 12 1

13 52 Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar fakta budaya iptek responden adalah membudaya yaitu 56 pegawai atau 54,9 %, sedangkan fakta lainnya ragu-ragu, sangat membudaya, dan tidak membudaya Variabel Kemampuan Berikut table distribusi frekuensi variabel kemampuan (Y1) berdasarkan data dari hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat rendah ),81 1,6 (rendah) 1,61 2,4 (sedang) 2,41 3,2 (tinggi) 3,21 4 (sangat tinggi) ,9 58,8 38,2 Total 12 1 Tabel di atas menunjukkan fakta bahwa sebagian besar kemampuan responden adalah sedang yaitu 6 pegawai atau sebesar 58,8 %, tinggi sebanyak 39 pegawai atau 38,2 %, dan fakta lainnya rendah Variabel Komitmen Berikut adalah tabel distribusi frekuensi variabel komitmen (Y2) berdasarkan data dari hasil pengumpulan kuesioner.

14 53 Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Interval Frekuensi Prosentase,8 (sangat rendah),81 1,6 (rendah) 1,61 2,4 (sedang) 2,41 3,2 (tinggi) 3,21 4 (sangat tinggi) ,2 55,9 2,9 Total 12 1 Tabel di atas menunjukkan fakta bahwa sebagian besar komitmen responden adalah tinggi yaitu 57 pegawai atau sebesar 55,9 %, 4 pegawai atau 39,2 % responden sedang lainnya sangat tinggi dan rendah. 5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen kuesioner penelitian dilakukan sebelum penelitian berlangsung kepada 3 (tigapuluh) responden pada 4 (empat) Bagian di Biro Kepegawaian di luar sampel penelitian Uji Validitas Untuk mendapatkan keyakinan alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur, perlu dilakukan pengujian kesahihan item pernyataan pada kuesioner dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Koefisien korelasi masing-masing item kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang terdapat pada table kritis r product moment sesuai dengan derajat kebebasan

15 54 dan tingkat signifikannya. Bila koefisien korelasi lebih besar dari nilai t kritis tabel (,361) maka suatu pernyataan dianggap valid, sebaliknya jika koefisien korelasi lebih kecil dari nilai t kritis tabel (,361) maka suatu pernyataan dianggap tidak valid. Setelah dilakukan pengujian terhadap 3 (tigapuluh) responden, semua item budaya kerja yang terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek sebanyak 32 (tigapuluhdua) item dinyatakan valid, serta item kemampuan dan komitmen sebanyak 1 (sepuluh) item juga dinyatakan valid Uji Reliabilitas Selanjutnya dilakukan uji reliablitas untuk mengetahi sejauh mana hasil pengukurannya dapat diandalkan dan konsisten. Pada tabel hasil pengujian berikut diketahui bahwa semua variabel mempunyai alpha di atas,6 yang berarti bahwa semua variabel dalam penelitian ini dapat diandalkan; Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha () Keterangan Budaya kejujuran,8942 Reliabel Budaya ketekunan,974 Reliabel Budaya kreativitas,8839 Reliabel Budaya kedisiplinan,8593 Reliabel Budaya Iptek,968 Reliabel Kemampuan,7579 Reliabel Komitmen,7922 Reliabel

16 Uji Persyaratan Analisis Regresi Majemuk Dalam regresi linear berganda terdapat 3 (tiga) persyaratan uji analisis regresi majemuk yang harus dipenuhi yaitu; 1. Tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas 2. Varians dari semua kesalahan pengganggu adalah sama (homokedastis) 3. Tidak terjadi otolorelasi antar kesalahan-kesalahan pengganggu (hanya digunakan untuk data yang bersifat time series) Pengujian Gejala Multikolinearitas Uji gejala multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antar masing-masing variabel bebas yang diteliti. Karena adanya multikolinearitas dapat mengurangi ketepatan mendefiniskan pengaruh variabel. Berikut tabel uji gejala mulitikolinearitas pada variabel kemampuan; Tabel 5.16 Uji Gejala Multikolinearitas Variabel Kemampuan Kolinearitas Variabel Toleransi VIF Keterangan Budaya Kejujuran,684 1,463 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Ketekunan,522 1,914 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Kreativitas,528 1,895 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Kedisiplinan,76 1,417 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Iptek,642 1,558 < 5 Bebas Multikolinearitas

17 56 Dan tabel uji gejala mulitikolinearitas pada variabel komitmen; Tabel 5.17 Uji Gejala Multikolinearitas Variabel Komitmen Kolinearitas Variabel Toleransi VIF Keterangan Budaya Kejujuran,684 1,463 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Ketekunan,522 1,914 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Kreativitas,528 1,895 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Kedisiplinan,76 1,417 < 5 Bebas Multikolinearitas Budaya Iptek,642 1,558 < 5 Bebas Multikolinearitas Dari kedua tabel tersebut (tabel 5.16 dan 5.17) diketahui bahwa seluruh koefisien korelasi antar variabel bebas atau nilai VIF (Variance Inflation Factor) berada diantara nilai 1 5, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel bebas tersebut Pengujian Gejala Heterokodastisitas Pengujian gejala heterokodastisitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel pengganggu dengan variabel bebasnya. Jika terjadi homokodastisitas pada model yang digunakan, berarti tidak terjadi hubungan antara variabel pengganggu dengan variabel bebas, sehingga variabel terikat benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebasnya.

18 57 Gejala heterokodastisitas ini diketahui dengan menggunakan analisis metode rank spearman. Jika nilai signifikansi pada hasil korelasi lebih besar dari,5 (p >,5) maka dapat dikatakan item bebas dari gejala heterokodastisitas atau terjadi homokedastis. Berikut adalah tabel uji gejala heterokedastisitas pada variabel kemampuan; Tabel 5.18 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Rank Spearman Variabel Kemampuan Variabel R s Sig. Keterangan Budaya Kejujuran,83,49 >,5 Homokedastis Budaya Ketekunan,64,521 >,5 Homokedastis Budaya Kreativitas,97,332 >,5 Homokedastis Buadaya Kedisiplinan,91,363 >,5 Homokedastis Budaya Iptek,11,91 >,5 Homokedastis Dan tabel uji gejala heterokedastisitas pada variabel komitmen; Tabel 5.19 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Rank Spearman Variabel Komitmen Variabel R s Sig. Keterangan Budaya Kejujuran,28,779 >,5 Homokedastis Budaya Ketekunan -,13,896 >,5 Homokedastis Budaya Kreativitas,28,784 >,5 Homokedastis Buadaya Kedisiplinan,85,398 >,5 Homokedastis Budaya Iptek -,21,834 >,5 Homokedastis

19 58 Dari kedua tabel tersebut (tabel 5.18 dan 5.19) diketahui bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel lebih besar dari,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala homokedastisitas atau tidak terjadi hubungan antara nilai residu/sisa dengan variabel bebas, sehingga variabel terikat benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebas Pengujian Gejala Autokorelasi Oleh karena data yang digunakan adalah data cross sectional dan bukan time series, maka pengujian autokorelasi tidak dilakukan. 5.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS 1.1, diperoleh hasil olahan dari variabel kemampuan sebagai berikut; Tabel 5.2 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel Kemampuan Variabel B Beta T hitung Tingkat Sig. Konstanta 2,358 8,24, Ket. Budaya Kejujuran (X1),9845,12 1,71,287 Tidak signifikan Budaya Ketekunan (X2) -,176 -,23-1,578,118 Tidak signifikan Budaya Kreativitas (X3),8849,11,864,39 Tidak signifikan Budaya Kedisiplinan (X4) -,248 -,281-2,545,13 Signifikan Budaya Iptek (X5),254,351 3,28,3 Signifikan F Hitung Signifikansi R R² 3,973,3,414,171

20 59 Dari tabel 5.2 diketahui bahwa model regresi linear tersebut dapat dianalisis berdasarkan koefisien-koefisiennya. Model persamaan regresi linear berganda berdasarkan tabel di atas adalah : Y = 2,358,248 (X4) +,254 (X5) Dari fungsi regresi tersebut, diketahui bahwa budaya kerja yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan adalah budaya kedisiplinan dan budaya iptek, sehingga; 1. Jika variabel budaya kedisiplinan ditingkatkan, maka kemampuan akan menurun dengan koefisien regresi sebesar, Jika variabel budaya iptek ditingkatkan, maka kemampuan akan meningkat dengan koefisien regresi sebesar,254. Sedangkan tabel dari olahan variabel komitmen sebagai berikut; Tabel 5.21 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel Komitmen Variabel B Beta T hitung Tingkat Signifikan Konstanta 2,568 7,828, Budaya Kejujuran,175,2 1,658,11 Tidak signifikan Budaya Ketekunan -,157 -,169-1,227,223 Tidak signifikan Budaya Kreativitas -,8154,95 -,694,489 Tidak signifikan Budaya Kedisiplinan -,183 -,15 -,124,92 Tidak signifikan Budaya Iptek,8557,111,888,377 Tidak signifikan Ket F Hitung Signifikansi R R²,893,489,211,44

21 6 Dari tabel 5.21 diketahui bahwa model regresi linear tersebut tidak dapat dianalisis berdasarkan koefisien-koefisiennya. Dan dari fungsi regresi tersebut, diketahui bahwa budaya kerja yang ada tidak berpengaruh terhadap komitmen pegawai negeri sipil di Biro Kepegawaian Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda Koefisien Determinasi Berganda Koefisien determinasi berganda (R²) atau R Square pada variabel kemampuan =,171 yang berarti 17,1% perubahan kemampuan disebabkan oleh perubahan budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek. Sedangkan sisanya 82,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Sedangkan koefisien determinasi berganda (R²) atau R Square pada variabel komitmen =,44 yang berarti hanya 4,4% perubahan komitmen disebabkan oleh perubahan budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek. Sedangkan sisanya 95,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini Koefisien Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda (R) pada variabel kemampuan =,414 menunjukkan adanya hubungan antara budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap kemampuan. Sedangkan koefisien korelasi berganda (R) pada variabel komitmen =,211 menunjukkan tidak adanya hubungan antara budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap komitmen.

22 61

23 Pembuktian Hipotesis Pembuktian Hipotesis Pertama (Uji F) Hipotesis penelitian ini menduga ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap kemampuan dan komitmen pegawai di Biro Kepegawaian Sekretariat Derah Provinsi Jawa Timur. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dilakukan uji F. Uji F ini dilakukan dengan membandingkan F hitung yang dihitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka persamaan regresi dan koefisien korelasinya signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Atau dapat pula dilihat dari level of signifikan alpha () =,5. Jika nilai signifikansi lebih dari,5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan formulasi Ho dan Ha adalah sebagai berikut; 1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 =, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara simultan terhadap kemampuan 2. Ha : b1 b2 b3 b4 b5, berarti ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara simultan terhadap kemampuan 3. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 =, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara simultan terhadap komitmen

24 63 4. Ha : b1 b2 b3 b4 b5, berarti ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara simultan terhadap komitmen Oleh karena tingkat signifikansi uji F sebesar,3 (p <,5) berarti ada pengaruh yang signifikan variabel budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara simultan terhadap kemampuan. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan karena tingkat signifikansi uji F sebesar,489 (p >,5) berarti tidak ada pengaruh yang signifikan variabel budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap komitmen. Dari hasil tersebut maka Ho diterima dan Ha ditolak Pembuktian Hipotesis Kedua (Uji t) parsial antara : Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara - Variabel bebas budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap kemampuan pegawai negeri sipil di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur. - Variabel bebas budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek terhadap komitmen pegawai negeri sipil di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan tabel 5.17, dapat dijelaskan sebagai berikut;

25 64 1. Nilai t hitung variabel budaya kejujuran (X1) sebesar 1,71 dengan tingkat signifikansi,287 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kejujuran terhadap kemampuan. 2. Nilai t hitung variabel budaya ketekunan (X2) sebesar -1,578 dengan tingkat signifikansi,118 (p >,5). Hal ini menunujukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya ketekunan terhadap kemampuan. 3. Nilai t hitung variabel budaya kreativitas (X3) sebesar,864 dengan tingkat signifikansi,39 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kreativitas terhadap kemampuan. 4. Nilai t hitung variabel budaya kedisiplinan (X4) sebesar -2,545 dengan tingkat signifikansi,13 (p <,5). Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kedisiplinan terhadap kemampuan. 5. Nilai t hitung variabel budaya iptek (X5) sebesar 3,28 dengan tingkat signifikansi,3 (p <,5). Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya iptek terhadap kemampuan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara parsial terhadap kemampuan pegawai negeri sipil di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur hanya terbukti pada variabel budaya kedisiplinan dan budaya iptek. Dari tabel 5.17 dapat diketahui bahwa nilai beta yang merupakan petunjuk untuk melihat variabel yang paling berpengaruh adalah variabel budaya iptek. Kemudian berdasarkan tabel 5.18, dapat dijelaskan sebagai berikut;

26 65 1. Nilai t hitung variabel budaya kejujuran (X1) sebesar 1,658 dengan tingkat signifikansi,11 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kejujuran terhadap komitmen. 2. Nilai t hitung variabel budaya ketekunan (X2) sebesar -1,227 dengan tingkat signifikansi,223 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya ketekunan terhadap komitmen. 3. Nilai t hitung variabel budaya kreativitas (X3) sebesar -,694 dengan tingkat signifikansi,489 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kreativitas terhadap komitmen. 4. Nilai t hitung variabel budaya kedisiplinan (X4) sebesar -,124 dengan tingkat signifikansi,92 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya kedisiplinan terhadap komitmen. 5. Nilai t hitung variabel budaya iptek (X5) sebesar,888 dengan tingkat signifikansi,377 (p >,5). Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya iptek terhadap komitmen. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terdiri dari budaya kejujuran, budaya ketekunan, budaya kreativitas, budaya kedisiplinan dan budaya iptek secara parsial terhadap komitmen pegawai negeri sipil di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur ditolak.

27 Gunakan File Bab 5.doc ini. ok! hasil pembetulan dari print out 66

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN i. HALAMAN SAMPUL DALAM. ii. LEMBAR PRASYARAT GELAR.. iii. LEMBAR PENGESAHAN iv. HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI..

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN i. HALAMAN SAMPUL DALAM. ii. LEMBAR PRASYARAT GELAR.. iii. LEMBAR PENGESAHAN iv. HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN SAMPUL DALAM. ii LEMBAR PRASYARAT GELAR.. iii LEMBAR PENGESAHAN iv HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI..v UCAPAN TERIMA KASIH vi RINGKASAN ix SUMMARY... x ABSTRACT.

Lebih terperinci

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi 66 5.2. Analisis dan Hasil Penelitian Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi tentang variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair Pendidikan merupakan upaya pembentukan karakter yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA Nama : Yogha Argha Permana NPM : 18211395 Fakultas/ Jenjang : Ekonomi/ S1 Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang

BAB 4 METODE PENELITIAN. Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang ada maka penelitian ini termasuk penelitian analitik design cross sectional yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi pemerintahan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden 5.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 5.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17 Karanganyar pada bulan Juni - Agustus 2015. B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Pura. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2009 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat, karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen. Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, disampaikan kepada responden untuk dapat memberikan pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di 53 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Malang yang terletak di JL. Raya Kebonagung No. 115 Pakisaji Malang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000). Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000). Di dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2016:8) metode kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah beberapa restoran di Surakarta, sampel yang digunakan yaitu Restoran Goela Klapa, Restoran Boga Bogi, Restoran Adem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) Disusun Oleh: Era Estitika Dosen Pembimbing: Julius Nursyamsi.SE., MM.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) Nama : Ellyana Utami NPM : 19210379 LATAR BELAKANG Sebagai studi kasus tentang motivasi kerja,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH REGIONAL BUSINESS CONTROL (RBC) TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK MANDIRI AREA JAKARTA PULOGADUNG

PENGARUH REGIONAL BUSINESS CONTROL (RBC) TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK MANDIRI AREA JAKARTA PULOGADUNG PENGARUH REGIONAL BUSINESS CONTROL (RBC) TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK MANDIRI AREA JAKARTA PULOGADUNG NAMA : Riega Setyanagari NPM : 17213643 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berawal dari keinginan untuk mengetahui gejala tertentu. Webster s New

III. METODE PENELITIAN. berawal dari keinginan untuk mengetahui gejala tertentu. Webster s New III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses dari kegiatan ilmiah yang berawal dari keinginan untuk mengetahui gejala tertentu. Webster s New World Encyclopedia

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Swalayan Ranggon Mart yang berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karisidenan Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga. Jumlah pegawai di KPP Pratama Salatiga sebanyak 75

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ranta Panjang Kiri, penelitian ini di mulai pada 10 Maret sampai 12 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Ranta Panjang Kiri, penelitian ini di mulai pada 10 Maret sampai 12 Mei 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penilitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat pada PD. BPR Rokan Hilir Cabang Kubu Kabupaten Rokan Hilir yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Ranta Panjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, yang bergerak dalam bidang industri gula. Perusahaan ini terletak di Kecamatan Pakisaji Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Dan Pembahasan

BAB IV Analisis Dan Pembahasan BAB IV Analisis Dan Pembahasan Pada bab ini akan dikemukankan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah. Adapun analisis dan pembahasan tersebut digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kesiana Pekanbaru, Jl. Hasanuddin No. 95 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2013 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari fenomena yang ada dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang beralamat di Jalan Lintas Timur Sumatera Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi kerja mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan kompetensi karyawan agar mau bekerjasama dan mewujudkan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir, yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi

Lebih terperinci