Masa/periodesasi : Kolonial. Tanda alami : Jl. Erlangga Singaraja Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat
|
|
- Johan Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 tempat ibadah bagi umat muslim. Dari hasil survei lapangan dikabupaten ini, telah didapatkan beberapa mesjid kuno antara lain: 1. Masjid Noor Koordinat : 08 06ˈ 17,1" S dan ˈ18,7" Elevasi : 53,5 m dari muka laut Objek : Masjid Bahan : Bata Masa/periodesasi : Kolonial Abad : XX Tanda alami : Jl. Erlangga Singaraja Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah Diskripsi situs : Merupakan bangunan masa kolonial abad 20. Bangunan tersebut terletak di, pada jarak sekitar 200 meter di sebelah Baratdaya kompleks pelabuhan Buleleng, yaitu di jalan Erlangga Kota Singaraja, dengan pintu masuk dari arah barat di sisi selatan di bagian belakang bangunan masjid, di sudut timur laurt terdapat bangunan menara berbentuk silindris. Objek Foto : Foto 67. Masjid Noor di Jl Erlangga, Singaraja, Buleleng 131
2 Di sebelah timur terdapat bangunan ruko yang menghadap ke arah utara (jalan Erlangga) di sebelah selatan masjid terdapat rumah warga dan di sebelah barat terdapat satu jalan kampung dengan nama Gang Noor. Bangunan ini belum ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya Terdapat bangunan menara bergaya kolonial dengan tiang-tiang bulat pada bagian puncaknya bergaya Yaman Selatan. 2. Mesjid Agung Jami Singaraja, Koordinat : ,4 S dan ,9 E Elevasi : 53,5 m dari muka laut Objek : Masjid Bahan : Bata Masa/periodesasi : Kolonial Abad : XX Tanda alami : Pemukiman di Jl. Imam Bonjol Singaraja Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah Diskripsi situs : Bangunan masjid telah mengalami beberapa kali perbaikan. Kekunaan yang masih tersisa adalah daun pintu gerbang masjid yang terdapat di tepi jalan Imam bonjol. Mimbar, inskripsi dan angka tahun 1210 diambang pintu ruang inti bangunan masjid dan 8 eksemplar naskah Al-Qur an kuno tulisan tangan dan secara keseluruhan dalam kondisi tidak terawat. Tidak semua naskah lengkap tiga puluh juz tetapi ada dua naskah yang hilang satu juz (juz 1)dan hilang lebih dari satu juz Naskah ditulis diatas kertas Eropa dengan huruf dan berbahasa Arab. Bangunan ini dimanfaatkan sebagai tempat ibadah umat Islam dan belum ditetapkan sebagai BCB. Arsitektur bangunan masjid bergaya colonial terutama terlihat pada bangunan menara masjid yang lama dan kolom-kolom tiangnya. Dibagian pintu bangunan terdapat prasasti yang menyebutkan pembangunan tahun 1820 M. 132
3 Pintu depan (gerbang) merupakan sumbangan Raja Buleleng yang diambil dari Puri buleleng Foto 68 Al Qur an kuno dan Masjid Jami Singaraja di Jl. Imam Bonjol 65 Singaraja Menyimpan beberapa Al Quran kuno tulis tangan. Al Qur'an Kuna tulisan tangan tahun 1860-an, milik Masjid Agung Jami Singaraja - Buleleng, Bali Utara. Ada sekitar 10-an Al Qur'an Kuna tulisan tangan di masjid ini, yang menurut info pengurus mesjid, salah satu Al Qur'an tersebut ditulis oleh Kerabat Raja Buleleng I Gusti Jelantik yang telah masuk Islam (mualaf). 3. Masjid Keramat Kuna Singaraja Koordinat : ,1 S dan ,8 E Elevasi : 42,5 m dari muka laut Objek : Masjid Bahan : Bata Masa/periodesasi : Kolonial Abad : XVII Tanda alami : Jl. Hasanudin Kampung Keramat Kota Singaraja Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat 133
4 : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah Diskripsi situs : Berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat Singaraja dan sekitarnya, Masjid Keramat Kuno merupakan masjid tertua di Kabupaten Buleleng, yaitu pada sekitar tahun 1639 Masehi. Foto 69. Mimbar peninggalan pada awal berdirinya masjid Kramat 134
5 Masjid tersebut telah mengalami perbaikan beberapa kali dan terakhir diperbaiki pada tahun 1950-an. Kekunaan masjid yang tertinggal adalah dua daun pintu masuk ke ruang inti bangunan masjid, satu pintu masuk ruang inti bangunan masjid di sebelah tenggara bangunan ruang inti masjid dan satu mimbar. Empat pilar yang semula berasal dari kayu pohon kelapa telah diganti dengan pilar berbahan bata dan spesi atau lepa. Saat ini bangunan ini dimanfaatkan sebagai prasarana ibadah umat Islam Merupakan bangunan masjid yang tertua di Kota Singaraja, diperkirakan dibangun pada tahun 1654 M. Beberapa bangunan sudah dipugar dengan gaya arsitektur Kolonial seperti tiang bangunannya. 4. Makam Muslim Singaraja Koordinat : ,1 S dan ,8 E Elevasi : 42,5 m dari muka laut Objek : Makam Bahan : Bata dan batu Masa/periodesasi : Kolonial Abad : - Tanda alami : terletak di Jalan Merak Singaraja Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah Diskripsi situs : Luas makam sekitar 1 hektar, tetapi area tersebut terdiri dari dua kompleks, yaitu kompleks makam Arab dan kompleks makam pribumi. Di dalam kompleks makam arab maupun pribumi ada dua makam yang dicurigai sebagai makam kuno, yaitu makam dengan nisan yang terbuat dari bahan andesit berbentuk gada, baik nisan kepala dan nisan kaki (di kompleks makam pribumi) dan satu nisan di bagian kepala terbuat dari bahan batu cadas dengan bekas goresan yang diduga merupakan inskripsi pada makam (dikompleks makam Arab). Saat ini lahan ini digunakan sebagai makam muslim di Singaraja 135
6 Foto 70. Makam berbentuk gada di bagian nisan kepala dan nisan kaki di kompleks makam muslim Singaraja Foto 71. Nisan makam muslim di Jl Merak Singaraja 5. Kompleks Makam Keramat Karang Rupit Koordinat : E = 114º 59 53,9 S = 08º 10 38,5 Ketinggian (dpal) : 25 meter dpl Objek (bcb) : Makam Masa : Islam Deskripsi objek : Pada awalnya, makam ini dikeramatkan oleh penduduk dengan penyebutan Keramat Makam Karang Rupit dengan 6 makam berbatu nisan. Lokasi mekam tersebut dahulu merupakan tanah pribadi milik bapak H Jafar seluar 47 are, tetapi sekarang hanya tersisa 3,5 are karena dijual. 136
7 Sejak tahun 2009 tanah yang tinggal 3,5 are mulai dikembangkan oleh Hari Purwanto (informan) menjadi lokasi ziarah kubur, sehingga makam yang sebelumnya hanya berupa gundukan tanah dan nisan diperbaiki seperti yang terlihat sekarang dengan undakan untuk meninggikan makam utama. Sekarang makam ini dikelola oleh Yayasan Makam Keramat Makam Karang Rupit. Hingga saat ini, makam ini sangat ramai dikunjungi peziarah dari Jawa Timur karena menganggap bahwa tokoh yang dimakamkan di tempat tersebut sebagai WALI PITU (wali tujuh) yang menyebarkan Islam sejak dahulu Seluruh makam yang ada di kompleks ini semuanya berada di dalam cungkup terbuka. Makam tokoh utama berada di bagian paling tengah. Cungkup ini merupakan bangunan baru. Atap bangunan berbentuk tumpang berjumlah 2 tingkat yang ditutup dengan genteng yang dicat dengan warna hijau. Atap cungkup makam ditopang oleh 12 tiang dari bahan cor semen. Makam yang ada seluruhnya berjumlah 9 makam dengan perincian: 2 makam ada di tengah, 4 makam ada di emperan sebelah barat, dan 3 makam ada di emperan sebelah timur. Letak kompleks makam ini persis berada di pinggir jalan raya Singaraja Gilimanuk. Menurut penunggu makam dikatakan bahwa pada awalnya makam ini merupakan gundukan kecil. Kemudian sejak Juli 2009 pengelola makam berganti kepada pununggu yang sekarang. Lama kelamaan dengan dana sumbangan yang sedikit demi sedikit dikumpulkan akhirnya dapat membangun bangunan permanen seperti sekarang ini. Tanda alami : Persawahan dataran rendah Lahan : Pekarangan Pemilik lahan : H. Muntahar Pemilik objek : H. Muntahar Pengelola : H. Muntahar dan Hari Purwanto : Sangat terawat Pemanfaatan sekarang : Sebagai tempat berziarah dan berdoa Lokasi administrasi : Desa Temukus, Kec. Banjar, Kab. Buleleng Keterangan tambahan : Menurut cerita bahwa yang dimakamkan di sini adalah seorang penyebar agama Islam di kawasan Bali. Beliau merupakan seorang Cina Islam yang datang ke daerah ini dan meninggal di tempat ini. 137
8 Nama lengkapnya adalah THE KWAN LIE atau sering disebut SYEH ABDUL QODIR MUHAMMAD. Nara sumber : Nama : Hari Purwanto Umur : 56 tahun Alamat : Labuhan Aji, Desa Temukus, Kec. Banjar, Kab. Buleleng Jabatan : Penunggu dan penjaga kompleks makam Foto 72. Komplek makam keramat Karang Supit 6. Kampung Muslim di Pagayaman Koordinat : ,56 S dan ,15 E Elevasi : 409 m dari muka laut Objek : Mesjid dan pemukiman kuno Bahan : Bata dan tanah Masa/periodesasi : Kolonial Abad : - Tanda alami : Masjid, makam dan pemukiman Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat 138
9 : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah dan hunian Diskripsi situs : Merupakan salah satu desa Islam yang ada di Bali. Desa ini awalnya hutan yang diberikan kepada pengawal /pawang gajah Raja Buleleng. Gajah dan pawangnya merupakan hadiah raja Surakarta untuk Raja Buleleng. Merupakan kampung dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Kekunoan di kampung tersebut ditandai dengan bangunan masjid, makam dan naskah kuno ( al-qur an tulisan tangan), nama-nama tokoh (ulama ) selain menggunakan nama arab juga menggunakan nama Bali sebagai nama depannya, seperti Wayan, Nengh, Nyoman, dan Ketut. Serta diterapkannya model pembelajaran Al-Qur an dengan bahasa Bali. 7. Klenteng Tridharma/Ling Gwan Kiong Koordinat Elevasi Objek Foto 73. Perkampungan Muslim (perkampungan kuno) Pagayaman : ,5 S dan ,0 E : 56 m dari muka laut : Klenteng 139
10 Bahan : Bata dan tanah Masa/periodesasi : Kolonial Abad : XIX Tanda alami : Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik Objek : Masyarakat : Tertata Pemanfaan sekarang : Ibadah dan wisata Diskripsi situs : Terletak di pelabuhan Buleleng, Singaraja. Bangunan klenteng dibangun pada tahun 1873, pernah direhab pada tahun 1970 dan Bangunan induk masih asli sesuai bangunan semula. Dewa utama yang dipuja yaitu Tan Hu Tin Jin. Atap bangunan Klenteng dan gapura berbentuk ekor walet. Objek foto : Foto 74. Klenteng Tridharma Ling Gwan Kiong 8. Pecinan Buleleng/ Pecinan I / Komplek Pelabuhan Buleleng Koordinat : ,6 S dan ,9 E 140
11 Elevasi : 5 m dari muka laut Objek : Pemukiman Bahan : Bata dan tanah Masa/periodesasi : Kolonial Abad : XIX Tanda alami : Perempatan Jl Hasanudin dan Jl. Airlangga (pintu keluar Klenteng) Pemilik lahan : Pemda Pemilik Objek : Pemda : Baik Pemanfaan sekarang : wisata Diskripsi situs : Bangunan Pelabuhan merupakan satu bagian komplek dengan Monumen Yudha Mandalatama, Pura Segara, Bangunan Syahbandar/Pabean, dan Klenteng Ling Gwan Kiong. Bangunan gudang lama sudah dibongkar oleh pemda Buleleng diganti dengan bangunan baru bergaya arsitektur Bali. Foto objek : Foto 75: Gedung Pabean dan pelabuhan Buleleng 9. Jembatan Kolonial, Sungai Buleleng, Pelabuhan Buleleng Kota Singaraja Koordinat : S E Eevasi (dpl) : 3 m dpl Objek (BCB) : Bangunan Jembatan Masa : Kolonial 141
12 Abad/tahun : XX Deskripsi objek : Jembatan berbentuk lengkung dengan didukung struktur kolom yang berbentuk kotakkotak Tanda alami : Muara Sungai Buleleng Pemilik lahan : Pemda Buleleng Pemilik objek : Pemda Buleleng Pengelola : Pemda Buleleng : sangat baik Pamanfaatan sekarang :Difungsikan sebagai Cagar Budaya dan Pendukung Objek Pariwisata Pelabuhan Buleleng Lokasi administrasi : Pelabuhan Buleleng Singaraja Keterangan Tambahan : Jembatan ini berbentuk lengkung dan terletak di Muara Sungai Buleleng. Bangunan ini sudah tidak digunakan dan sudah direnovasi. Berdasarkan informasi, Sungai Buleleng ini dahulu dilayari kapal-kapal kecil masuk hingga kampong di dalam terutama berkaitan dengan Masjid Kuno Keramat. 142
13 Foto 76. Jembatan kolonial, Buleleng 10. Pelabuhan Sangsit Koordinat : S E Elevasi (dpl) : 3 m dpl Objek (BCB) : Bangunan belum terdaftar di BCB Masa : Kolonial Abad/tahun : XX Pemilik lahan : Masyarakat Pemilik objek : Masyarakat Pengelola : Masyarakat : kurang terawat Pamanfaatan sekarang : tempat ibadah agama Budha Lokasi administrasi : Pelabuhan Sangsit Deskripsi objek : Terdapat di Desa Sangsit Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Selain terdapat bangunan Pure, yaitu pura Beji, juga terdapat pelabuhan yang dikenal Foto 77. Pelabuhan Sangsit, Kecamatan Sawan dengan bangunan-bangunan masa kolonial 143
14 dengan sebutan pelabuhan Sangsit dan bangunan kuno. Pelabuhan Sangsit tersebut pernah menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal Belanda pada masa kolonial. Di sekitar pelabuhan ini ada beberapa bangunan sisa-sisa peninggalan kolonial Belanda, antara lain Gedung Syah Bandar / pabean, Runah tinggal Kapitein yang beretnis China, dan makam muslim. Wilayah ini belum dimasukkan ke dalam kategori BCB dan tidak terawat, walaupun daerah ini telah dimanfaatkan sebagai objek wisata rekreasi 11. Kantor Bupati Buleleng Koordinat : E = 115º 05 34,7 S = 08º 07 30,8 Ketinggian : 75 meterdpl Objek : Bangunan Indis Masa : Kolonial Deskripsi objek : Kompleks kantor Bupati Buleleng secara keruangan terbagi atas 3 bangunan. Ketiga bangunan tersebut adalah: Bangunan I. Banguan I merupakan bangunan induk. Bangunan ini sekarang difungsikan sebagai Kantor Bupati Buleleng. Merupakan bangunan yang denahnya berbentuk seperti huruf T, yaitu makin ke belakang semakin lebar dan memanjang dengan arah utara-selatan. Bangunan ini atapnya ditutup dengan genteng. Secara umum bangunan ini telah mengalami banyak perubahan, terutama bagian depan dan samping. Bangunan bagian depan disesuaikan dengan kebutuhan sebuah kantor yaitu dibuat tanpa sekat sehingga kelihatan luas. Untuk masuk ke bagian ini dapat lewat 3 sisi: sisi barat dengan 1 pintu dan 7 anak tangga, sisi timur ada 1 pintu dengan 6 anak tangga, dan sisi utara dengan tanpa pintu dan 6 anak tangga. Bangunan bagian depan dengan atap berbentuk limasan. Sekarang lantainya memakai porselin dengan ukuran 40 x 40 cm. Bangunan di belakangnya menyatu dengan bangunan bagian depan. Bangunan di bagian belakang yang masih menunjukkan keasliannya adalah pemakaian pintu dan jendela yang berukuran sangat besar. Bangunan II. Bangunan ini berada di sebelah barat bangunan induk dan menghadap ke arah utara / kelod / laut yaitu langsung ke pelabuhan. Merupakan bangunan yang denahnya berbentuk seperti huruf L. Bangunan ini 144
15 atapnya ditutup dengan genteng. Pada bagian depan terdapat emperan. Emperan ini ditopang dengan 10 tiang doria. Bagian depan memakai 2 pintu dan 6 jendela yang semuanya berukuran cukup besar. Masing-masing pintu dan jendela memakai 2 daun pintu dan 2 daun jendela. Bangunan ini sekarang dipakai untuk Kantor Legium Veteran. Lantai bangunan sekarang telah diganti dengan memakai keramik berukuran 30 x 30 cm. Cara pemasangan lantai ini ada dua, yaitu di pinggir dipasang secara tegak lurus, sedangkan yang di tengah memasangnya serong menyorong atau menyudut. Sementara bangunan yang menghadap ke timur memakai 2 pintu dengan ukuran yang tidak sama (besar dan kecil) dan 3 jendela. Kedua pintu dan 3 jendela masingmasing memakai 2 daun pintu dan 2 daun jendela. Bagian emperan bangunan ditopang oleh 2 tiang penyangga. Lantai telah diganti dengan keramik warna putih berukuran 30 x 30 cm dan pemasangannya secara tegak lurus. Di bagian pojok atap terdapat tambahan yang berfungsi sebagai lubang asap. Bangunan III. Bangunan ini adalah sebuah bangunan indis yang menghadap ke arah timur. Bangunan ini terletak persis di sebelah utara bangunan nomor II. Bangunan ini berdenah empat persegi panjang yang memanjang dengan arah utara-selatan. Atap bangunan bentuknya menyerupai bentuk huruf U yang ditutup dengan genteng. Bangunan bagian depan dilengkapi dengan 1 pintu yang diapit dengan 6 jendela, masing-masing 3 di kanan dan 3 di kiri. Sementara di sebelah utara dilengkapi dengan 1 pintu dan 1 jendela. Seluruh pintu yang ada masing-masing memakai dua daun pintu. Demikian pula keadaannya dengan 7 jendela yang ada. Pintu di sebelah utara memakai semacam kuncungan seperti yang ada pada bangunan tradisional Jawa. Lantai bangunan sekarang elah diganti dengan keramik berwarna putih dengan ukuran 30 x 30 cm. Bangunan ini sekarang digunakan untuk Kantor Administrasi Veteran dan Cadangan IX / 19 Buleleng (KODAM). Tanda alami : Pemukiman dan perkantoran Lahan : Pekarangan Pemilik lahan : Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng Pemilik objek : Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng Pengelola : Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng : Terawat 145
16 Pemanfaatan sekarang : Sebagai Kantor Bupati Buleleng Lokasi : Kelurahan Banjar Tegal, Banjar Paketan, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng Foto : Foto 78. Komplek perkantoran Pemerintahan Daerah Tingkat II Buleleng 12. Bekas Rumah Guru MULO Koordinat : E = 115º 05 30,2 S = 08º 06 36,9 Ketinggian : 34 meter dari permukaan laut Objek : Bangunan Indis Masa : Kolonial 146
17 Deskripsi : Di sebelah timur jalan atau berseberangan dengan SMPN 1 Singaraja terdapat rumah bangunan tradisional yang merupakan bangunan Indish dengan beberapa kekhasan bangunannya. Semua unsur bangunan masih terlihat asli dan belum ada perubahan, jika dilihat berdasarkan ukiran pada bagain depan rumah tersebut maka rumah tersebut dibangun pada tahun Bangunan tersebut dahulu menjadi rumah tinggal guru bahasa inggris bernama Yakob (kewarganegaraan Belanda) yang mengajar di SMPN 1 Singaraja, tetapi sekarang sudah menjadi milik salah satu warga Singaraja. Sebelah utara rumah tinggal tersebut masih terdapat rumah indis dengan tipe yang sama persis dan dibangun pada tahun yang sama Rumah tersebut dahulu menjadi kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) tetapi sekarang disewa dan dijadikan kantor Project Management Unit (PMU) kerjasama antara pemda Buleleng dan Uni Eropa untuk urusan keberlangsungan urusan irigasi pertanian. Bangunan menghadap ke arah barat dan berhadap langsung dengan Sekolah SMPN I Singaraja. Bangunan ini pada bagian depan terdapat semacam tambahan yang menjorok ke depan. Bagian ini mirip dengan kuncungan pada bangunan tradisional Jawa. Setelah melewati bagian ini (kuncungan) terdapat 1 pintu. Pintu ini memakai 2 daun pintu dan jumlahnya rangkap. Daun pintu bagian depan bentuknya seperti pintu pada umumnya, sedangkan daun pintu bagian dalam memakai kaca tembus pandang. Di kanan dan kiri pintu masing-masing terdapat jendela yang berukuran cukup besar. Daun jendela ini sama seperti pada pintu masuk yaitu bentuknya rangkap. Denah bangunan seperti bentuk huruf T yaitu bagian belakang lebih lebar dari pada bagian depan. Atap bangunan ditutup dengan genteng. Lantai dibuat dari tegel dan masih dalam keadaan asli, berwarna kuning dengan ukuran 20 x 20 cm. Bangunan ini merupakan bangunan induk. Di sebelah utara bangunan utama terdapat bangunan lain sebagai pendukungnya. Bangunan ini berfungsi sebagai dapur, kamar mandi, dan kamar pembantu. Bangunan ini denahnya berbentuk empat persegi panjang yang memanjang dengan arah timur-barat. Bangunan ini atapnya berbentuk limasan yang itutup dengan genteng. Antara bangunan induk dengan bangunan pendukungnya 147
18 dihubungkan dengan jalan yang beratap yaitu doorlop. Secara umum bangunan ini dalam keadaan rusak karena tidak ada penghuninya, sehingga tidak ada yang merawat. Lahan : Pekarangan : Tidak terawat Pemanfaatan sekarang : Kosong dan tidak dimanfaatkan Lokasi : Jl. Gajah Mada, Singaraja, Kab. Buleleng 13. SMPN I, Singaraja Foto 79. Rumah guru Mulo Situs : SMPN I, Singaraja Koordinat : E = 115º 05 30,4 S = 08º 06 38,6 Ketinggian : 34 meter dpl Objek : Bangunan Indis Masa : Kolonial Deskripsi objek : Sebagian bangunan depan yang berbahan kayu sudah dibongkar dan beberapa tiang kayu digantikan dengan tiang beton tetapi dinding, pintu, jendela, dan ventilasi masih memperlihatkan ciri bangunan colonial. Bangunan menghadap ke arah timur. Secara umum bangunan telah mengalami perubahan. Perubahan ini terkait erat dengan pemanfaatan dewasa ini. Dahulu bangunan ini merupakan sekolah MULO, sekarang sebagai Sekolah SMPN I, Singaraja. Perubahan tersebut terlihat pada penggantian penutup atap yang terlihat baru. Perubahan yang lain adalah penambahan bangunan baru, terutama di bagian belakang untuk menambah lokal kelas. Mengingat bahwa sekolah ini merupakan salah satu yang 148
19 diunggulkan di Singaraja. Pada bangunan bagian depan dilengkapi dengan 5 pintu, 10 jendela, dan 1 lorong yang menembus ke arah belakang bangunan. Masing-masing pintu dan jendela memakai 2 daun pintu dan 2 daun jendela. Untuk masuk ke kompleks harus melalui sebuah gapura baru yang berbentuk paduraksa. Setelah melalui gapura sampailah pada halaman depan yang cukup luas. Halaman ini sering digunakan untuk upacara, selain untuk olah raga footsal dan basket. Di bangunan bagian depan terdapat emperan sekolah. Emperan ini disangga oleh 16 tiang. Pada bagian tengahnya terdapat bangunan yang sedikit menjorok ke depan. Bagian ini mirip dengan kuncungan pada bangunan tradisional Jawa. Denah bangunan lama berbentuk seperti huruf E. Atap bangunan bentuknya seperti bertingkat, karena di bawah atap bagian atas terdapat atap lagi yang menempel pada dinding bangunan. Lahan : Pekarangan Pemilik lahan/objek : Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Pengelola : Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng : Sangat terawat Pemanfaatan sekarang : SMPN I, Singaraja, Kabupaten Buleleng Lokasi administrasi : Jl. Gajah Mada No. 109, Singaraja, Kabupaten Buleleng Keterangan tambahan : Menurut informasi dari kepala sekolah diketahui bahwa sekolah ini berdiri sejak jaman Belanda. Setelah itu pernah mengalami perbaikan. Salah satu perbaikan atau perbaikan terakhir dilakukan pada tahun 2010 yang lalu. Perbaikan ini didanai langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali melalui Komite Sekolah. Nara Sumber/Informan : Nama : I Ketut Bawa Umur : 39 tahun Alamat : Kompleks Perumahan Indah H36, Singaraja Jabatan : Kepala Sekolah SMPN I Singaraja 149
20 Foto 80. SMP Negeri I Singaraja Dulu dan Sekarang). Pos jaga tetap dipertahankan B. Budaya Lokal Budaya lokal adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari (Arnold, Matthew. 1869). Adat dan kebudayaan yang ada pada masyarakat Bali sangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan relijius masyarakat Hindu. Keduanya telah memiliki akar sejarah yang demikian panjang dan mencerminkan konfigurasi ekspresif dengan dominasi nilai dan filosofi relijius agama Hindu. Dalam konfigurasi tersebut tertuang aspek berupa esensi keagamaan, pola kehidupan, lembaga kemasyarakatan, maupun kesenian yang ada didalam masyarakat Bali. 150
Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten Alya Nadya alya.nadya@gmail.com Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid
Lebih terperinciSirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang
Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang Rosawati Saputri 1, Antariksa 2, Lisa Dwi Wulandari 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor
DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor a) Prasasti Batu Tulis Ciaruteun b) Rumah Tinggal Song Beng
Lebih terperinciLalu, Ada Makam Hoo Tjien Siong
Selain peninggalan situs kuno berupa lingga yoni, ternyata di wilayah banyak ditemukan situs Arca Megalit. Untuk batu berbentuk arca ini ditemukan di Dusun Kaum, Desa Pangayan, Kecamatan Doro. Situs tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Wilayah Jakarta terbagi menjadi 6 wilayah yang termasuk 5 wilayah kota administratif
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009
BAB 5 KESIMPULAN Bangunan Gereja Koinonia merupakan bangunan tinggalan kolonial pada awal abad 20 jika dilihat dari tahun berdirinya. Perkembangan gaya seni arsitektur di Indonesia tidak lepas dari pengaruh
Lebih terperinciDATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT
DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT 1. Nama : Rumah Adat Citalang : Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta : Pemukiman di Desa Citalang menunjukkan pola menyebar dan mengelompok. Jarak antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan di suatu daerah dengan daerah lain pada umumnya berbeda, kebudayan tersebut senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Kebudayaan berkembang di sebabkan
Lebih terperinciCiri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Andhika Bayu Chandra 15600022 4A Arsitektur Teknik Universitas PGRI Semarang Andhikabayuchandra123@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciKERAMAT KARANG RUPIT. Dari arah Gilimanuk belok kiri dipertigaan Taman Nasional Bali Barat menuju arah Singaraja, lewat. Lokasi Makam Syekh Abd.
ZIARAH WALI 7 BALI KERAMAT KARANG RUPIT Syekh Abdul Qadir Muhammad (The Kwan Lie atau The Kwan Pao-Lie) erletak di Temukus tepatnya di Jalan Raya Seririt Singaraja, sebelum Singaraja dan sesudah TRute
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kabupaten
Lebih terperinciAKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT MUSLIM DESA PEGAYAMAN BULELENG BALI. L. Edhi Prasetya
AKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT MUSLIM DESA PEGAYAMAN BULELENG BALI ABSTRAK Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Singaraja, Bali, adalah sebuah desa muslim di Bali. Desa dengan penduduk yang
Lebih terperinciTIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi
ISSN 1907-8536 Volume 5 Nomor 1 Juli 2010 TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI Alderina 1) Abstraksi Terdapat suatu gereja peninggalan Zending Barmen (Jerman) yang berlokasi di desa Saka Mangkahai
Lebih terperinci1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna
1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana
Lebih terperinciMasjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut Annisa Maharani mhrnannisa1997@gmail.com Mahasiswa Sarjana Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciRESUME PENELITIAN ARKEOLOGI SITUS PABRIK PENGOLAHAN KARET,DI SUNGAI TABUK KERAMAT, KABUPATEN BANJAR,PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
RESUME PENELITIAN ARKEOLOGI SITUS PABRIK PENGOLAHAN KARET,DI SUNGAI TABUK KERAMAT, KABUPATEN BANJAR,PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1. SEJARAH PENEMUAN SITUS Situs pabrik pengolahan karet diketahui ketika
Lebih terperinciMasjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja
SEMINAR HERITAGE IPLBI 207 KASUS STUDI Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja Franciska Tjandra tjandra.fransiska@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas Sekolah A rsitektur
Lebih terperinciBAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN
BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN Para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pembagian gaya seni candi masa Majapahit maupun Jawa Timur antara lain adalah: Pitono Hardjowardojo (1981), Hariani Santiko
Lebih terperinciCagar Budaya Candi Cangkuang
Cagar Budaya Candi Cangkuang 1. Keadaan Umum Desa Cangkuang Desa Cangkuang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain
Lebih terperinciTeknis Menggambar Desain Interior
TEKNIK MEMBUAT GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR Pentingnya gambar teknik bagi orang yang bekerja di bidang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi pengarang. Gambar teknik merupakan suatu media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah tertentu. Masing-masing daerah (wilayah) tersebut yang memiliki keragaman dan kekayaan budaya.
Lebih terperinciMenengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei
Laporan dari Tiongkok Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Sabtu, 5 Mei 2018 13:06 WIB Seorang pengunjung melihat keindahan kampung budaya Shapowei di kota Xiamen, Fujian, Cina, Rabu
Lebih terperinci: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA
Perihal : Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan Pangkajene Sidenreng,.................... Kepada Yth. Bupati Sidenreng Rappang Cq, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertandatangan
Lebih terperincipersonal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.
Area komunal (living room, dapur dan balkon) justru terletak di lantai 2 dengan bukaan yang besar menghadap ke vegetasi yang asri. Contemporarily Hidden tersembunyi di halaman yang asri. mungkin itu kalimat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG Wienty Triyuly (1), Sri Desfita Yona (2), Ade Tria Juliandini (3) (1) Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciRESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN
RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN SEJARAH PENEMUAN SITUS Keberadaan temuan arkeologis di kawasan Cindai Alus pertama diketahui dari informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu bentuk arsitektur yang umum dikenal bagi masyarakat Islam adalah bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari segala
Lebih terperinciBAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN
4 BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman
Lebih terperinciBAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kota waringin Barat Kalimantan Tengah
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kota waringin Barat Kalimantan Tengah Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah
1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam budaya dan nilai tradisi yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam peninggalan yang ditemukan dari berbagai provinsi
Lebih terperinciCAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CAGAR BUDAYA Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Boyolali, 29 Maret 2017 1 April 2017 Daftar
Lebih terperinciLebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang Safira safiraulangi@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah A rsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Candi Cetho merupakan salah satu candi peninggalan jaman Hindu yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG BANGUNAN UTAMA HOTEL TOEGOE SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciSUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU
SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU Maharani Puspitasari 1, Antariksa 2, Wulan Astrini 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciSTRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO
STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau
Lebih terperincipada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad
Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji
Lebih terperinciSistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk
Gambar 16. Sketsa Perspektif Masjid Paljagrahan di Cireong, Cirebon Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk dengah persegi dengan pembagian ruang sama dengan yang
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009
BAB IV KESIMPULAN Penyesuaian terjadi pada masyarakat Cina yang bermukim atau tinggal di Nusantara. Orang-orang Cina telah ada dan menetap di Nusantara sejak lama. Pada perkembangan pada masa selanjutnya,
Lebih terperinciPREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN
PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknik Bangunan Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Tahun : 2013 A 1. Sebuah konstruksi batang seperti gambar di atas, jenis tumpuan pada titik
Lebih terperinciMASJID CHENG HOO SURABAYA
KAJIAN MAKNA BUDAYA DALAM ARSITEKTUR : MASJID CHENG HOO SURABAYA Oleh: INDAH RAHMAWATI 0851010006 SEPTAFIAN ADHE 0851010028 SAVITRI KUSUMA W 0851010059 LUCKY MURDIYONO 0851010093 FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan
Lebih terperinciMUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA
MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan
Lebih terperinciMEMBACA PETA RBI LEMBAR SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K
MEMBACA PETA RBI LEMBAR 1408-343 SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K 5410012 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PERUMAHAN DI KAWASAN TEPI SUNGAI MAHAKAM KASUS KELURAHAN SELILI KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA. Dwi Suci Sri Lestari.
KARAKTERISTIK PERUMAHAN DI KAWASAN TEPI SUNGAI MAHAKAM KASUS KELURAHAN SELILI KECAMATAN SAMARINDA ILIR KOTA SAMARINDA Dwi Suci Sri Lestari Abstrak Kawasan tepi sungai merupakan kawasan tempat bertemunya
Lebih terperinciAlkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram Fenyta Rizky Rahmadhani fenyta25@gmail.com Jurusan Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perancangan dan
Lebih terperinciTabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun
Lampiran 1 Tabel Bentuk Ornamen dan tanda-tanda semiotika pada ornamen Masjid Raya Al-Mashun No Bentuk Ornamen Keterangan bentuk Tanda-tanda Semiotika Ikon Indeks Simbol 1 Ornamen Geometris ini terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinci87 Universitas Indonesia
BAB 4 PENUTUP Kepurbakalaan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa merupakan perpaduan dari kebudayaan Islam dengan kebudayaan lokal atau kebudayaan lama yaitu kebudayaan Hindu-Buddha. Perpaduan dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan dalam berbagai bidang kini semakin terasa di Indonesia. Kemajuan teknologi telah membawa suatu pengaruh yang cukup signifikan
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciP E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Bangunan dan kawasan kota adalah artefak-artefak yang penting dalam sejarah perkembangan suatu kota. Mereka kadang-kadang dijaga dan dilestarikan dari penghancuran
Lebih terperinciORNAMEN DAN BENTUK RUANG RUMAH TINGGAL DI KAWASAN KAMPUNG AL MUNAWAR 13 ULU PALEMBANG
ORNAMEN DAN BENTUK RUANG RUMAH TINGGAL DI KAWASAN KAMPUNG AL MUNAWAR 13 ULU PALEMBANG Wienty Triyuly Tenaga Pengajar Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih
Lebih terperinciAkulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta Firdha Ruqmana firdha.ruqmana30@gmail.com Mahasisw a Sarjana Program Studi A rsitektur,
Lebih terperinciDari hasil yang telah dicapai dalam pencapaian target kinerja dapat juga disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari kegiatan pelaksanaan kegiatan PKPP dengan masa kontak kerja 8 bulan dapat disimpulkan bahwa: 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran. Pelaksanaan kegiatan PKPP dilaksanakan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 149 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN GEREJA EMMANUEL DI KOTA KEDIRI SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI. perjalanan panjang sejarah Jambi yang telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai
BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI 2.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Pembangunan Museum Negeri Provinsi Jambi pada hakekatnya merupakan perwujudan nyata dari gagasan sebuah museum diwilayah Propinsi
Lebih terperinciUsaha Preservasi pada Masjid Jami Kalipasir, Tangerang, Banten
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Usaha Preservasi pada Masjid Jami Kalipasir, Tangerang, Banten Maretta Arninda Dianty marettaarninda@gmail.com Program Studi A rsitektur; Sekolah A rsitekur, Perancangan,
Lebih terperinciUKDW PENDAHULUAN. GEDUNG GEREJA GKST BUKIT MORIA di KOTA PALU SULAWESI TENGAH CHRISMANTO LAULA PULAU SULAWESI KOTA PALU
PENDAHULUAN PROFIL Kota palu secara geografis berada di wilayah kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Terletak di sebelah garis khatulistiwa pada astronomis 0,36º LU- 0,56º LU dan 199,45º BT- 120,01º
Lebih terperinciMasjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan Muhammad Fadhil Fathuddin muhammadfadhilf@student.itb.ac.id Program Studi Arsitektur, Sekolah
Lebih terperinciPERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III
BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 148 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN MASJID BESAR AL-MUBAROK DI KABUPATEN NGANJUK SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Foto tanggal 06 07 Agustus 2016 Pusat Data dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Singkat Desa Tanjung Berulak Desa Tanjung berulak adalah desa yang tertua didaerah Kecamatan Kampar
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN PENGINDERAAN JAUH : 5 A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik 1. Hutan Hujan Tropis Rona gelap Pohon bertajuk, terdiri dari
Lebih terperinciTINJAUAN PULO CANGKIR
BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana
Lebih terperinciPendekatan Kontekstual pada Rancangan Pusat Kajian Pekembangan Islam di Komplek Makam Siti Fatimah binti Maimun, Leran, Manyar, Gresik
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Pendekatan Kontekstual pada Rancangan Pusat Kajian Pekembangan Islam di Komplek Makam Siti Fatimah binti Maimun, Leran, Manyar, Gresik Firdha Ayu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO
BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO A. Akulturasi China dan Jawa di Masjid Cheng Hoo Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi
Lebih terperinciKAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati
KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati Yogyakarta memiliki peninggalan-peninggalan karya arsitektur yang bernilai tinggi dari segi kesejarahan maupun arsitekturalnya, terutama
Lebih terperinciKajian Perumahan di Kawasan Gempol Bandung: Tinjauan dari Sistem Struktur dan Konstruksi Bangunan
Kajian Perumahan di Kawasan Gempol Bandung: Tinjauan dari Sistem Struktur dan Konstruksi Bangunan Sugeng Triyadi S. Andi Harapan S. Abstrak Perumahan gempol merupakan salah satu perumahan peninggalan Belanda
Lebih terperinciSambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu
Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran
Lebih terperinciBAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK
BAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK A. Sejarah Desa Kadilangu Tanah Kadilangu merupakan tanah hadiah yang diberikan dari Sultan Demak Raden Patah kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sangat luas. Wilayah Indonesia memiliki luas sekitar 1.910.931.32 km. dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia memiliki banyak
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009
BAB 4 KESIMPULAN Pembangunan sarana dan prasarana bagi kebutuhan pemerintahan dan orang-orang barat di Bandung sejalan dengan penetapan kota Bandung sebagai Gemeente pada tahun 1906. Gereja sebagai tempat
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Karakteristik Bangunan Asli (Periode 1) Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam permukiman warga Cina (Chinese Kamp) di depan Benteng Marlborough mempunyai dua
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperinciPOLA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KAMPUNG ASSEGAF PALEMBANG
POLA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KAMPUNG ASSEGAF PALEMBANG Wienty Triyuly Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang-Prabumulih km 32 Indralaya OI 30662 Email
Lebih terperinciPusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota Banjarmasin C. Konsep Integrasi dan Pendidikan D. Arah Pembangunan Informasi,
Lebih terperinciKOMPLEK PERCANDIAN BATUJAYA TEMPAT LAHIRNYA PERADABAN DI TATAR SUNDA. Oleh Agustijanto I.S.S.
KOMPLEK PERCANDIAN BATUJAYA TEMPAT LAHIRNYA PERADABAN DI TATAR SUNDA Oleh Agustijanto I.S.S. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ARKEOLOGI NASIONAL DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2006 I. Sekilas Tentang
Lebih terperinciRumah Tinggal yang terletak di Jalan Ibi Kasan No. 02, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Kepada Yth. Bapak Darno Jalan Ibi Kasan No. 02 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Malang, 23 Juni 2016 Perihal : Penilaian Properti Sederhana Dengan hormat, KJPP Merry Appraisal telah ditunjuk oleh Bapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beragam kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan tersebut mempunyai unsur yang berbeda-beda.
Lebih terperinciDAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL
DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL No Nama Benda Astronomis Alamat Nama Pemilik 1 Candi Ganjuran X : 425010 Y : 9123794 2 Masjid Pajimatan X : 433306 Y : 9124244 3 Kompleks Makam Imogiri
Lebih terperinciREGOL PAGAR RUMAH TRADISIONAL DI LAWEYAN SURAKARTA
REGOL PAGAR RUMAH TRADISIONAL DI LAWEYAN SURAKARTA Aswin Yuyun Triady 1, Dhani Mutiari 2 1 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan dan diupayakan menjadi daya tarik wisata daerah. Potensi wisata tersebut
Lebih terperinciKARAKTERISTIK INTERIOR RUKO DI KAWASAN KAMPUNG CINA KOTA MANADO. Ernawati Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
KARAKTERISTIK INTERIOR RUKO DI KAWASAN KAMPUNG CINA KOTA MANADO Ernawati Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik interior ruko di Kawasan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :
PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu
Lebih terperinciPelestarian Cagar Budaya
Pelestarian Cagar Budaya KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA JAWA TIMUR 2016 Sebelum kita bahas pelestarian cagar budaya, kita perlu tahu Apa itu Cagar Budaya? Pengertian
Lebih terperinci