I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 EXECUTIVE SUMMARY HASIL PENELITIAN POTENSI, PREFERENSI, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH: STUDI PADA WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR KERJASAMA BANK INDONESIA DENGAN PUSAT PENGKAJIAN BISNIS DAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOVEMBER 2000

2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian tentang perilaku, karakteristik, dan persepsi masyarakat terhadap bank syari ah khususnya di Indonesia masih sangat terbatas. Namun penelitian pendahuluan yang dilakukan Wibisana dkk. (1999) di Jawa Timur secara sederhana dapat memberikan gambaran tentatif tentang perilaku dan persepsi masyarakat terhadap bank syari ah. Penelitian lain tentang masalah yang sama dilakukan di Jordan oleh Erol dan El-Bdour (1989) dan El-Bdour (1984). Studi pendahuluan Persepsi Masyarakat tentang BPR Syari ah di Jawa Timur (Wibisana dkk. 1999) 1 menunjukkan adanya keberagaman persepsi masyarakat terhadap bank syari ah. Pemahaman tentang bunga, misalnya, menunjukkan bahwa sebagian besar (yaitu 55%) masyarakat (responden) mengatakan halal. Persepsi tersebut didukung oleh sebagian ulama dan santri yang mengatakan bahwa bunga bank hukumnya halal. Dari seluruh responden yang berjumlah 60 orang hanya 10% yang mengatakan haram, selebihnya mengatakan subhat dan tidak tahu. Dari temuan tersebut dapat diketahui bahwa ada indikasi bahwa masyarakat belum memahami keberadaan bank syari ah. (Wibisana dkk. 1999, 43-8; cf. Erol dan El-Bdour 1989; El- Bdour 1984). Temuan di atas sebetulnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Erol dan El-Bdour (1989). Penelitian yang dilakukan di Jordan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sebetulnya lebih berioentasi pada profit daripada agama. Dengan kata lain, motivasi agama bukan merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan untuk memilih bank syari ah, tetapi motivasi yang kuat adalah berdasarkan pada motif profitoriented (Erol dan El-Bdour 1989, 33). Temuan ini juga memperkuat hasil penelitian El- Bdour (1984) sebelumnya. Apa yang diungkapkan di atas merupakan sebuah potret tentang persepsi masyarakat terhadap bank syari ah. Namun demikian, pemahaman masyarakat tentang bunga hanya merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap bank syari ah. Penelitian yang lebih mendalam dan lengkap masih sangat 1 Studi tersebut dilakukan atas kerjasama antara Centre for Business and Islamic Economics Studies (CBIES) Fakultas Ekonomi Unibraw dengan Bank Indonesia Pusat) 2

3 diperlukan untuk mengetahui preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syari ah. Studi lebih lanjut perlu mempertajam seberapa besar masyarakat yang: (i) hanya bersedia berhubungan dengan bank syari ah dan tidak bersedia berhubungan dengan bank konvensional, (ii) berpendirian bahwa tidak ada masalah dalam penggunaan jasa dan produk bank konvensional yang menerapkan sistem bunga, serta (iii) bermotif ekonomi dan kualitas pelayanan. Di samping itu juga perlu dilakukan penelitian tentang variabel apa saja yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap bank syari ah (BI 2000, 2). Penelitian ini penting untuk memberikan masukan bagi Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan, terutama tentang perbankan syari ah di Indonesia Tujuan Penelitian 1. Menjelaskan bahwa perilaku masyarakat terhadap bank konvensional dipengaruhi oleh faktor karakteristik masyarakat dan stimuli pasar 2. Menjelaskan bahwa perilaku masyarakat terhadap bank syari ah dipengaruhi oleh faktor karakteristik masyarakat dan stimuli pasar 3. Mengetahui bahwa beberapa variabel karakteristik masyarakat dan stimuli pasar berpengaruh secara dominan terhadap perilaku masyarakat yang bertransaksi dengan bank syari ah 4. Menjelaskan bahwa potensi ekonomi suatu daerah dan preferensi masyarakat merupakan faktor penentu terhadap pengembangan bank syari ah 1.3. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh penelitian ini adalah tentang: 1. Profil dan karakteristik masyarakat yang berpreferensi terhadap bank syari ah 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk memilih bank syari ah dan bank konvensional 3. Faktor-afktor yang paling dominan mempengaruhi masyarakat untuk memilih bank syari ah 3

4 4. Daerah di Jawa Timur yang memiliki preferensi tinggi untuk memilih bank syari ah berikut kondisi ekonomi dan budayanya 1.4. Cakupan Penelitian Penelitian ini mencakup 15 Dati II di Jawa Timur, yaitu: Malang, Tuban, Jember, Lumajang, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Kediri, Jombang, Pasuruan, Probolinggo, Ponorogo, Pamekasan, Situbondo, dan Banyuwangi. Responden penelitian untuk masing-masing daerah sebesar 100 orang (90 orang dari masyarakat individual dan 10 dari masyarakat perusahaan) dengan total responden sebanyak Hal yang diteliti mencakup perilaku pengambilan keputusan, karakteristik masyarakat (aspek sosial, budaya, personal, dan psikologis), stimuli pemasaran (produk, harga, lokasi, dan promosi), serta stimuli ekonomi. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan untuk menjelaskan bahwa potensi ekonomi adalah bagian yang melingkupi perkembangan bank syari ah. Sedangkan yang kualitatif menjelaskan pengaruh Karakteristik Masyarakat dan Stimuli Pasar terhadap Perilaku Masyarakat terhadap bank syari ah. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori pemasaran yang dikembangkan oleh Kotler (1997) dengan kerangka sebagai berikut: 4

5 Marketing Stimuli Product price promotion place Other Stimuli Economy Bank customer s decisions process Bank customer s characteristics Cultural Social Personal Psychological 2.1. Variabel Penelitian Variabel-variabel penting dalam penelitian ini adalah perilaku masyarakat (customer behavior), karakteristik masyarakat (customer characteristics), stimuli pasar (marketing stimuli), dan stimuli lainnya (other stimuli). Perilaku Masyarakat (customer behavior) adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang dalam menilai, memperoleh, menggunakan, atau meninggalkan produk dan jasa (Loudon dan Bitta 1993, 5). Indikator dari Perilaku Masyarakat ini adalah penentuan kebutuhan/masalah (problem recognition), pencarian informasi (information search), penilaian alternatif (evaluation of alternatives), keputusan membeli (purchase decision), dan perilaku pascapembelian (postpurchace behavior). Karakteristik Masyarakat (customer characteristics) adalah sifat-sifat masyarakat yang mempengaruhi proses keputusan untuk membeli produk atau jasa. Karakteristik masyarakat, bersifat kultural, sosial, personal, dan psikologis (Kotler 1997, 172). Oleh karena itu, variabel ini dipecah ke dalam empat dimensi, yaitu: dimensi kultural, sosial, personal, dan psikologis. Stimuli Pasar (marketing stimuli) adalah faktor pemasaran yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan transaksi ekonomi. Variabel ini memiliki empat dimensi, yaitu: dimensi product, price, place, dan promotion (lihat Kotler 1997, 92). 5

6 Stimuli Lainnya (other stimuli) faktor lain yang juga mempunyai kekuatan untuk mendorong seseorang dalam mengambil keputusan ekonomi. Stimuli ini memiliki empat dimensi, yaitu: dimensi ekonomi, teknologi, politik, dan budaya (lihat Kotler 1997, 172). Dalam penelitian ini, untuk penyederhanaan, dimensi yang digunakan adalah dimensi ekonomi. Indikatornya adalah: tingkat pendapatan, potensi bisnis sektor riil, dan sektor keuangan. Variabel ini digunakan untuk memberikan deskripsi tentang potensi ekonomi yang diperkirakan berpengaruh terhadap perkembangan bank syari ah Uji Instrumen Variabel Indikator-indikator yang telah disebut di atas, secara empiris dan statistik perlu diuji keabsahannya. Mengingat tidak semua indikator yang diajukan dalam suatu variable secara empiris signifikan mewakili variable yang dimaksud. Untuk keperluan ini, maka analisis faktor akan dikemukakan dalam studi ini sehingga variable yang akan dianalisis sehingga studi ini benar-benar merupakan visualisasi variable yang diharapkan Analisis Data Studi ini menganalisis data secara berganda yang meliputi analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif diperlukan guna untuk menjelaskan atau menjawab masalah yang pertama, bahwa fenomena sosial dan ekonomi bisa dipakai sebagai dasar atau landasan berpijak dalam rangka membuat atau merumuskan suatu kebijakan yang berkaitan dengan upaya pengembangan perbankan syariah, khususnya di daerah penelitian. Sedangkan metode kuantitatif, diperlukan untuk menjawab masalah kedua, ketiga, dan ke empat dalam studi ini. Analisis metode kuantitatif yang dimaksud adalah analisis Faktor dan dilanjutkan ke analisis Logit/Probit. Analisis Faktor, diperuntukkan bagi penyederhanaan atau pengelompokkan beberapa indikator yang berkaitan dengan variable karakteristik pelaku ekonomi. Mengingat di antara berbagai indikator dimungkinkan untuk terjadinya korelasi, maka perlu dilakukan reduksi terhadap berbagai indikator untuk menjadi variable atau faktor. Analisis Logit/probit tidak ubahnya sebagaimana analisis regresi, yang salah 6

7 satu asumsinya adalah bahwa di antara variabel atau faktor penjelas tidak boleh ada korelasi. Sehingga dengan analisis faktor akan diperoleh variable yang tidak lagi berinteraksi (tidak ada korelasi). Dengan demikian, pada saat menginjak ke analisis Logit/Probit satu permasalahan klasik sudah teratasi. III. PROFIL RESPONDEN Responden penelitian ini terdiri dari dua jenis, yakni responden anggota masyarakat secara individual (responden individual) dan responden perusahaan. Total responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 1503 responden, yang terdiri dari 1353 responden individual dan 150 responden perusahaan. Responden sejumlah tersebut diambil dari 15 daerah di Jawa Timur yakni: Malang, Tuban, Jember, Lumajang, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, Kediri, Jombang, Pasuruan, Probolinggo, Ponorogo, Pamekasan, Situbondo, dan Banyuwangi. Responden Masyarakat Individual Sebanyak 1353 responden individual berpartisipasi dalam penelitian ini. Dari jumlah tersebut sebanyak 936 (69,2%) responden berjeniskelamin laki-laki dan 417 (30,8%) berjeniskelamin perempuan. Usia dan pengalaman hidup seseorang merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi persepsi. Oleh karena itu penelitian ini berusaha mendapatkan data mengenai usia responden. Berdasarkan kategori usia ini, mayoritas responden berada pada kelompok usia produktif (17 hingga 46 tahun) yakni sebesar 74%. Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha untuk melaksanakan pengambilan sampel secara random, dengan harapan dapat dilibatkan responden dari berbagai agama/kepercayaan yang berbeda. Sebanyak 1351 responden bersedia menjawab pertanyaan tentang agama/kepercayaan mereka, dan diketahui bahwa mayoritas responden adalah umat Islam (94,6%). Penelitian ini berusaha menjangkau daerah penelitian di wilayah kota dan desa. Dengan cara ini diperoleh hasil bahwa mayoritas responden (50,7%) bertempat tinggal di kota, 23,1% tinggal di pinggiran kota, dan 26,1% tinggal di desa. Berdasarkan suku bangsanya, mayoritas respoden (79,3) mengaku bersuku bangsa Jawa, diikuti oleh suku Madura (14,8%). 7

8 Berdasarkan tingkat pendidikannya, diperoleh data bahwa mayoritas responden (86%) berpendidikan SMTA dan Perguruan Tinggi. Besarnya jumlah responden yang menyatakan pernah kuliah di Perguruan Tinggi (580) atau sudah lulus Program D3, S1 atau S2 barangkali akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini secara akurat. Berdasarkan penghasilan rata-rata per bulan, respoden penelitian ini mayoritas adalah anggota masyarakat yang termasuk berpenghasilan rendah dan menengah. Berdasarkan data yang disajikan berikut ini, dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpenghasilan kurang dari Rp1.000,000 per bulan. Untuk ukuran biaya hidup di Jawa Timur, untuk mereka yang sudah berkeluarga dan dengan memperhatikan mahalnya biaya hidup saat ini, penghasilan sebesar itu termasuk kategori cukup. Berdasarkan besarnya penghasilan dan konsumsi sebagaimana disebutkan sebelumnya, penelitian ini menemukan bahwa 649 (48%) responden menyatakan mampu menabung secara rutin. Umumnya mereka menabung di Bank Konvensional. Hanya 33 (2,4%) responden yang menyatakan pernah menabung di Bank Syari ah. Tingkat pemahaman responden terhadap bank Syariah juga sangat minim, yaitu hanya 131 (9,7%) responden yang menyatakan memahami produk-produk Bank Syariah. Penelitian ini juga menanyakan tentang pendapat masyarakat bilamana layanan Bank Syariah dibuka pada counter terpisah di Bank Konvensional. Terhadap pertanyaan ini, hanya 430 (31,8%) responden yang menyatakan setuju. Dari 1353 responden individual, ternyata hanya 494 (36,51%) yang berminat atau memiliki preferensi ke Bank Syariah, dan mereka bertempat tinggal di Daerah Tuban dan Situbondo. Responden Perusahaan Sebanyak 150 respoden perusahaan berpartisipasi dalam penelitian ini. Kuesioner untuk responden perusahaan ini diberikan kepada pemilik atau pimpinan perusahaan yang ditemui oleh peneliti di daerah penelitian. Dari 150 responden perusahaan, mayoritas (60,7%) di antara adalah perusahaan perorangan yang berlokasi di kota (54,7%) dan pinggiran kota (26,7%) dengan jenis usaha perdagangan (38%), industri (30%), dan jasa (26%). 8

9 Berdasarkan jumlah asetnya, mayoritas responden perusahaan ini (70%) adalah perusahaan menengah ke bawah yang memiliki aset kurang dari Rp ,00 dengan omzet penjualan di bawah Rp ,00 sebanyak 74% dan jumlah pegawai di bawah 50 orang sebanyal 51,4%. Mayoritas dari responden perusahaan ini memiliki struktur permodalan yang bagus, 70% responden menyatakan bahwa hutang mereka kurang dari 25% dari modal sendiri. Di antara 150 responden perusahaan yang diambil dari 15 daerah penelitian, ternyata hanya 36,6% yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah. Daerah responden perusahaan yang memiliki preferensi yang cukup tinggi adalah Malang (70%), Lumajang (60%), dan Surabaya (60%). III. Perilaku Masyarakat yang Berpreferensi pada Bank Syari ah Bagian ini memfokuskan diri pada responden yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah dan ditulis dengan tujuan untuk memahami perilaku mereka sehingga mereka memilih preferensi terhadap bank syari ah. Masyarakat Individual Penelitian ini memberikan informasi bahwa masyarakat individual yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah, sebagian besar adalah mereka yang beragama Islam (97,5%), sedangkan sisanya (2,5%) beragama Kristen dan Katolik. Proporsi responden non-muslim yang tertarik terhadap bank syari'ah terhadap seluruh responden yang memiliki preferensi terhadap bank syari'ah memang masih kecil, yaitu sebesar 2,5%. Fenomena di atas menandakan bahwa orang Islam sampai saat ini masih tetap menjadi tumpuan bagi nasabah bank syari'ah, meskipun tidak menutup kemungkinan pada masa yang datang masyarakat non-muslim memasuki bank syari ah. Untuk katagori responden yang sudah menjadi nasabah bank syari'ah, sebagian besar daripadanya (53, 8%) bertempat tinggal di desa. Sementara itu yang berkedudukan di kota dan di pinggiran kota, proporsinya sama yaitu masing-masing sebesar 23,1%. Namun demikian ini bukan berarti bahwa masyarakat desa lebih berpeluang untuk menjadi nasabah bank syari'ah. Fenomena ini harus diartikan secara 9

10 hati-hati, mengingat sampai pada saat ini di Jawa Timur hanya ada empat bank syari'ah dan beberapa di antaranya berkedudukan jauh dari kota (untuk Malang berkedudukan di Bululawang dan untuk Pasuruan berada di Gempol, dan Jember di Mangli). Jadi banyaknya nasabah bank syari'ah yang berkedudukan di desa lebih disebabkan karena kedudukan bank syari'ah itu sendiri yang cukup jauh dari ibukota kabupaten atau kota madya. Sebaliknya untuk masyarakat yang memilki preferensi bank syari'ah tetapi belum menjadi nasabah bank syari'ah, sebagian besar (46,3%) berkedudukan di kota. Sedangkan yang berkedudukan pinggir kota dan di desa jumlahnya relatif cukup rendah yakni sebesar 24,7% untuk yang berkedudukan di pinggir kota dan 28,9% berkedudukan di desa. Relatif tingginya kategori responden non nasabah bank syari'ah yang bertempat tinggal di kota menggambarkan bahwa potensi nasabah bank syari'ah masih tetap di kota. Hal ini tidak mengherankan mengingat kegiatan ekonomi di kota lebih kuat dan lebih dinamis dari pada di pedesaan, sehingga masyarakat kota lebih bankable dari pada masyarakat desa. Dari data yang lain juga diketahui bahwa responden yang menjadi nasabah bank syari'ah memilki tingkat pendidikan yang jauh lebih baik dari pada responden non nasabah bank syari'ah. Ini merupakan fakta yang agak mengagetkan karena umumnya diyakini bahwa mereka yang berhubungan dengan bank syari'ah lebih banyak didasarkan pada ikatan emosional semata. Tetapi dengan melihat tingkat pendidikan yang cukup baik, hampir 70% di antaranya telah mengenyam pendidikan tinggi, maka fenomena tersebut lebih tepat diartikan sebagai tingkat kesadaran mereka untuk menerapkan ajaran agama secara lengkap (ingat bahwa dari pembahasan mengenai agama responden, semua yang menjadi nasabah bank syari'ah adalah beragama Islam). Ini barangkali sebuah cerminan dimana sebenarnya masih ada orang Islam diantara kita yang ingin melaksanakan ajaran Islam secara lengkap. Meskipun orang semacam ini jumlahnya tidak banyak. Seperti diungkapkan pada bab terdahulu bahwa jumlah responden individual sebanyak 1353 orang dan hanya 13 orang diantaranya menjadi nasabah bank syari'ah, suatu jumlah yang sangat kecil. Responden nasabah bank syari'ah sebagian besar berprofesi sebagai pedagang dan pegawai negeri atau swasta. Meskipun sebagian dari mereka berkedudukan di 10

11 daerah pedesaan, nasabah yang berprofesi sebagai petani ternyata tidak ada. Ini menggambarkan bahwa nasabah bank syari'ah adalah kelompok pedagang dan pegawai yang memiliki kedudukan di atas kelompok ekonomi paling bawah. Jadi secara ekonomi mereka memiliki potensi yang relatif lebih baik dalam masyarakat. Bagi responden yang sudah menjadi nasabah bank syari ah, sebagian besar dari mereka sudah memahami bank syari ah, baik secara penuh (58,3%) maupun secara sebagian (25%). Hanya sebagian kecil saja dari nasabah bank syari ah yang tidak memahami bank syari ah yaitu sebesar 16,7%. Rasanya fenomena ini sulit untuk dipahami, dimana belum memahami bank syari ah tetapi sudah menjadi nasabah bank syari ah. Responden inilah barang kali yang menjadi nasabah karena alasan emosional semata. Namun demikian perlu dicatat bahwa, kalau hal tersebut memang benar, jumlah mereka sangat kecil, yaitu hanya dua responden, dari 1353 total responden individual (hanya sebesar 0,14 %). Jadi meskipun ada masyarakat yang menjadi nasabah bank syari ah karena alasan emosional agama semata, jumlah mereka tidak signifikan. Bagi responden yang belum menjadi nasabah bank syari ah tetapi tertarik dengan bank syari ah, ternyata sebagian besar diantaranya tidak mengenal bank syari ah beserta produk-produknya. Hanya sebesar 13% diantara mereka yang paham dengan bank syari ah. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi mereka terhadap bank syari ah sebenarnya masih belum utuh. Ketertarikan mereka terhadap bank syari ah barang kali disebabkan oleh konsep bank syari ah yang humanis dan adil setelah mendapat penjelasan dari enumerator lapangan. Dari gambaran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih awam terhadap keberadaan bank syari ah khususnya berkaitan dengan prinsip-prinsip maupun produk-produk bank syari ah. Sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai keberadaan, prinsip, dan tata kerja bank syari ah kepada masyarakat perlu mendapat perhatian yang cukup besar. Keterbatasan pengenalan masyarakat inilah yang barang kali menyebabkan masih relatif rendahnya preferensi masyarakat terhadap bank syari ah. Masyarakat individual dalam menjatuhkan pilihannya kepada bank syari ah sebetulnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) Informasi dan Penilaian, (2) Humanisme dan Dinamis, (3) Ukuran dan Fleksibilitas 11

12 Pelayanan, (4) Kebutuhan, (5) Lokasi, (6) Keyakinan dan Sikap, (7) Materialisme, (8) Keluarga, (9) Peran dan Status, (10) Kepraktisan dalam Menyimpan Kekayaan, (11) Perilaku Pasca Pembelian, (12) Promosi Langsung, dan (13) Agama. Responden individual yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah adalah responden yang sangat rasional. Rasional di sini diartikan bahwa mereka akan mengambil keputusan apabila segala sesuatunya sudah jelas bagi mereka, dan mereka akan memilih bank apabila bank tersebut memang memberikan manfaat yang lebih baik dibanding dengan pelayanan dari bank lain. Dilihat darikarakteristik budayanya, mereka yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah memiliki beberapa karakter. Mereka adalah orang humanis dan sekaligus memiliki sifat dinamis. Disamping itu, mereka mendambakan kehidupan yang lebih modern, bergaya hidup materialis, memiliki sikap dan keyakinan yang jelas, selalu memperhatikan status dan peran mereka dalam segala tindakan, dan berusaha untuk mempraktekkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Karakter budaya seperti tersebut di atas membawa implikasi bagi pengembangan bank syari ah. Maksudnya, agar keberadaan bank syari ah bisa diterima oleh masyarakat, maka bank syari ah harus memperhatikan perilaku budaya dari calon nasabah potensialnya. Misalnya, nasabah potensialnya adalah orang-orang yang berusaha mempraktekkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, tetapi pilihan mereka terhadap bank bukan semata-mata karena label agama. Disamping terkait dengan perilaku budayanya, pilihan mereka terkadap bank juga dipengaruhi oleh kemampuan internal bank itu sendiri dalam memberikan pelayanan. Faktor-faktor yang diperhatikan adalah ukuran dan fleksibelitas pelayanan, sesuai tidaknya dengan kebutuhan, lokasi, referensi keluarga, kepraktisan dalam menyimpan kekayaan, usia dan siklus hidup seseorang, evaluasi pasca pembelian, dan promosi langsung. Semua faktor-faktor tersebut adalah termasuk faktor ekonomi Responden Perusahaan Tempat kedudukan dari perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah akan memberikan gambaran mengenai lokasi dimana bank syari ah itu harus didirikan. Perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah sebagian besar 12

13 (53,7%) berkedudukan di kota. Hanya sebagian kecil saja, yaitu sebesar 25,9%, yang berkedudukan di desa. Sedangkan yang berkedudukan di pinggiran kota mencapai 20,4% perusahaan. Apabila yang berkedudukan di kota dan penggiran kota digabung, angkanya mencapai 74,1%. Jadi sebagian besar dari perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah berkedudukan di kota dan sekitarnya. Konsekuensi dari fakta tersebut adalah bahwa potensi wilayah dari bank syari ah adalah daerah kota dan sekitarnya. Sebagian besar dari perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah adalah perusahaan perseorangan (56,6%). Hanya sedikit sekali dari mereka yang berbentuk perseroan terbatas (5,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah perusahaan potensial bagi bank syari ah masih terbatas pada perusahaan-perusahaan yang kekuatan ekonominya relatif belum kuat dan dengan model manajemen masih tradisional. Sebagian dari perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah adalah perusahaan kecil dengan total aktivanya Rp ,00 atau kurang. Proposi dari kelompok ini mencapai 55,6%. Meskipun demikian responden perusahaan yang memiliki aktiva lebih dari 2 milyar juga ada. Dan jumlahnya cukup signifikan (9,3%). Fenomena ini menggambarkan bahwa bank syari ah sebenarnya memiliki kesempatan untuk bisa memberikan pelayanan kepada berbagai level perusahaan. Tentu saja hal ini sangat tergantung dari kemampuan internal bank syari ah itu sendiri dalam memberikan pelayanan jasa kepada nasabah. Seiring dengan besar aktiva yang dimiliki seperti tersebut diatas fenomena jumlah karyawan dari perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah memiliki pola yang pararel. Artinya, perusahaan yang memiliki karyawan 10 atau kurang, jumlahnya sangat banyak (50 %), seperti halnya jumlah perusahaan yang memiliki aktiva terendah. Semua kelompok ini, perusahaan yang memiliki aktiva kecil dan jumlah karyawan sedikit, termasuk perusahaan dengan skala usaha yang kecil. Namun demikian perlu dicatat bahwa ada juga perusahaan yang memiliki jumlah karyawan di atas 40 orang, untuk kelompok terakhir ini jumlahnya mencapai 7,4% dari seluruh perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah. 13

14 Pemahaman tentang bank syari ah menunjukkan bahwa perusahaan dengan status bukan nasabah bank syari ah, pemahaman mereka masih rendah, hanya sebesar 10 % saja yang mengenal bank syari ah dan produknya. Sedangkan yang mengenal tetapi hanya secara parsial jumlahnya mencapai 22%. Sementara itu yang tidak mengenal sama sekali jumlah sangat besar yaitu 68 %. Fenomena tersebut sangat berbeda bila dibandingkan dengan perusahaan yang menjadi nasabah bank syari ah. Untuk kelompok ini, jumlah nasabah yang memahami dengan baik sangat besar (75%), dan yang memahami secara setengah-setengah tidak ada. Kelompok yang tidak memahami sama sekali mencapai 25%. Jelas bahwa perusahaan yang sudah menjadi nasabah bank syari ah memiliki pemahaman yang jauh lebih baik dari pada perusahaan yang belum menjadi nasabah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank syari ah adalah: (1) Progresif dan Efisiensi, (2) Promosi, (3) Keamanan dan Kecepatan Pelayanan, (4) Harga, (5) Kebutuhan Kredit dan Faktor Pembayaran, (6) Brand Name, (7) Features (Bentuk Produk), (8) Keyakinan dan Sikap, (9) Peran dan Status, (10) Mitra Usaha, (11) Norma Etika Masyarakat, (12) Lokasi, (13) Materialisme, (14) Usia dan Tahapan Perusahaan. Responden perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah adalah kelompok orang yang memiliki sifat yang progresif, efisien, dan humanis. Disamping itu mereka juga memiliki keyakinan dan sikap yang tegas, sering memperhatikan peran dan status mereka dalam bertindak, lebih mementingkan etika yang berlaku di masyarakat daripada moral agama, dan bergaya hidup materialis. Dalam kaitannya dengan keputusan untuk memilih bank, mereka lebih rasional, dalam arti mereka lebih banyak memperhatikan faktor-faktor ekonomi (marketing stimuli). Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling dipertimbangkan oleh mereka yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah adalah promosi, keamanan dan kecepatan pelayanan, harga (kredit), kebutuhan kredit dan fasilitas pembayaran, citra bank, bentuk produk, mitra usaha, dan lokasi. Bila dibandingkan dengan responden individu, perilaku responden perusahaan memiliki bentuk yang berbeda. Faktor budaya mempunyai peranan yang cukup penting bagi responden individual dalam pengambilan keputusan. Tetapi bagi responden 14

15 perusahaan, faktor budaya tidak begitu penting. Yang terpenting bagi responden perusahaan adalah faktor ekonomi. IV. Perilaku Masyarakat yang Berpreferensi pada Bank Konvensional Pada bagian ini masyarakat yang memiliki preferensi terhadap bank konvensional juga dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu: kelompok masyarakat individual dan masyarakat perusahaan. Masing-masing kelompok ini akan dijelaskan karakternya terhadap bank konvensional. Masyarakat Individual Secara umum, pendidikan masyarakat individual adalah perguruan tinggi (43,7%), 10,5% lulus program D3, 31,6% lulus program S1, dan 1,6% lulus program pascasarjana. Di antara 771 responden tersebut, terdapat 32% berpendidikan SMU atau yang sederajat (lihat Tabel 4.2). Sebagian besar responden bekerja sebagai pedagang (42,2%) dan pegawai negeri (33,2%) dengan penghasilan di bawah Rp ,00 per bulan (sekitar 90,5%), antara Rp ,00 Rp ,00 (sebesar 8,4%), dan sisanya (yaitu 1%) berpenghasilan di atas Rp ,00. Dengan penghasilan tersebut, 51% dari mereka bisa menabung dan 46,2% kadang-kadang bisa menabung, sedangkan sisanya sebesar 2,3% sama sekali tidak bisa menabung. Dari informasi ini kita dapat mengetahui bahwa 97,2% dari 771 responden adalah masyarakat yang bankable. Dalam kaitannya dengan bank syari ah, sebagian besar dari mereka, yaitu 77,6%, sama sekali tidak kenal bank syari ah. Sedangkan yang kenal dan sedikit kenal bank syari ah hanya sebesar 22,5%. Jumlah sebesar 22,5% ini bukan merupakan indikasi bahwa mereka berpreferensi terhadap bank syari ah, tetapi sebaliknya mereka adalah nasabah bank konvensional yang benar-benar berpreferensi pada bank konvensional. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat individual untuk memilih bank Konvensional adalah: (1) Informasi dan Penilaian Rasional, (2) Kemanusiaan dan Aktivitas, (3) Orientasi Agama dan Moral, (4) Iklan, (5) Periode Pembayaran, (6) Ukuran Produk, (7) Gaya Hidup, (8) Product Variety, (9) Kebutuhan Menyimpan, (10) Keyakinan dan Sikap (Belief dan Attitute), (11) Warranties, (12) Materialisme, (13) 15

16 Lokasi, (14) Age dan Life Cycle Stage, (15) Kelompok Referensi, (16) Peran dan Status, (17) Kebutuhan Meminjam Secara umum masyarakat individual yang berpreferensi pada bank konvensional mirip yang ditemukan pada masyarakat yang berpreferensi pada bank syari ah. Artinya, bahwa masyarakat sebetulnya memiliki sikap yang rasional dalam menjatuhkan pilihan pada bank konvensional. Beberapa faktor memang terkait dengan aspek agama dan nilai kemanusiaan. Hal ini wajar karena seluruh responden adalah masyarakat yang beragama (mayoritas beragama Islam). Namun pilihan mereka terhadap bank konvensional dengan faktor Agama dan Moral mungkin disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Bank konvensional tidak bertentangan dengan ajaran agama dan moral 2. Tidak tahu bahwa operasi bank konvensional bertentangan dengan ajaran agama 3. Tahu bahwa bank konvensional bertentangan dengan ajaran agama, tetapi tidak ada pilihan lain kecuali bank konvensional 4. Tidak mengenal bank syari ah Faktor lainnya menyangkut faktor ekonomi dan budaya. Faktor ekonomi merupakan konsekuensi logis dari karakteristik masyarakat yang rasional. Artinya pilihan bank konvensional tidak terlepas kalkulasi untung dan rugi. Sementara faktor budaya merupakan karakteristik lain yang juga mempunyai peran bagaimana masyarakat yang bersangkutan mempersepsikan dan memilih bank konvensional sebagai pilihan yang tepat untuk keperluan kehidupannya. Responden Perusahaan Langkah penetapan responden dari kelompok masyarakat pengusaha (perusahaan) ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi peneliti untuk melihat potret potensi pasar untuk industri bank secara lebih komprehensive. Oleh karena itu, setiap segmen yang ada baik pada struktur pasar kompetitif maupun struktur preferensi konsumen diupayakan dapat terwakili dalam penelitian ini. Akhirnya, diharapkan dengan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi kelompok masyarakat perusahaan untuk memilih menjadi nasabah bank konvensional, nantinya 16

17 dapat membantu pada pengambil keputusan dalam menetapkan strategi pengembangan industri perbankan di Indonesia di masa mendatang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank Konvensional adalah: (1) Perilaku Masyarakat Pengusaha yang Rasional, (2) Nilai Layanan, (3) Kualitas Layanan, (4) Tingkat Efisiensi & Efektivitas Perusahaan, (5) Keyakinan atas Tampilan Produk, (6) Perilaku Manusiawi, (7) Umur dan Peranan Perusahaan, (8) Lokasi dan Citra, (9) Agama dan Kelompok Referensi, (10) Iklan, dan (11) Materialisme. Perilaku yang sama antara masyarakat individual dan perusahaan bisa kita lihat pada faktor satu, yang intinya adalah bahwa mereka semua dalam memilih bank konvensional berdasarkan pada pertimbangan rasional. Perbedaannya terletak pada karakteristik dari masyarakat perusahaan yang lebih cenderung memperhatikan faktor ekonomi (seperti: nilai layanan, kualitas layanan, tingkat effisiensi dan produktivitas, serta keyakinan atas tampilan produk) daripada nilai (seperti: perilaku manusiawi, agama, dan materialisme). V. Estimasi Model Logit tentang Preferensi Masyarakat terhadap Bank Syari ah Analisis pada bagian ini dibedakan menjadi dua, yakni analisis preferensi masyarakat individu dan analisis preferensi masyarakat perusahaan. Masyarakat Individual Dari hasil estimasi Logit masyarakat individual dapat dikemukakan bahwa keputusan memilih atau tidak memilih Bank Syariah, dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu: (1) Payment period, (2) Warranties, (3) Location, (4) Economic circumtances, (5) Role and Statuses, (6) Age and life cycle stages dan (7) Family serta satu variabel yang lain yaitu: (8) Pendidikan. Di antara tujuh faktor yang mempengaruhi keputusan memilih Bank Syariah atau Konvensional, ada satu faktor yang paling dominan, yakni faktor Lokasi (Beta = -1.47) dan ini paling besar di antara Beta yang ada dalam model estimasi. 17

18 Berdasarkan kepada koefisien regresi pada model yang telah digunakan bisa dijelaskan bahwa besarnya pengaruh masing-masing faktor terhadap peluang memilih atau peluang preferensi masyarakat berturut-turut adalah 0,02660; -0,0324 ; -0,0700 ; 0,5059 ; -0,0251 ; 0,05172; -0, Artinya jika nilai tertentu dari skala Likert dimasukkan ke dalam model analisis, maka akan diperoleh angka peluang preferensi. Tanda negatif berarti mengurangi peluang ke Bank Konvensional (cenderung ke Bank Syariah) dan sebaliknya tanda positif berarti lebih cenderung ke Bank Konvensional. Di antara 7 faktor yang signifikan ada 3 faktor yang koefisien regresinya negatif yakni faktor Warranties, Location dan faktor Family. Sedangkan faktor Payment Period, Economic circumtances, Role & Status dan Age & Life cycle memiliki koefisien dengan tanda positif. Untuk variabel Pendidikan koefisien regresinya adalah positif sebagaimana 4 faktor yang disebut terakhir. Dengan melihat hasil estimasi tersebut, Bank Syariah harus memperhatikan faktor Payment period, Warranties, Location, Economic circumtances, Role and Statuses, Age and life cycle stages dan Family serta variabel Pendidikan masyarakat perlu diperhatikan. Oleh karena esensi dari perilaku dan preferensi masyarakat terhadap Bank, diaktualisasikan ke dalam tujuh faktor dan satu variabel sebagaimana disebut terakhir. Responden Perusahaan Dengan menggunakan Logistic Model (LOGIT) yang diestimasi dengan Ordinary Least Square (OLS), ternyata tidak semua faktor yang digunakan sebagai varibel bebas itu signifikan. Dari 16 hanya 4 faktor saja yang signifikan dan di bawah ini ditampilkan tabel yang berisi hasil estimasi Logit. Hasil estimasi Logit responden perusahaan menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank syari ah atau bank konvensinal, yaitu: (1) Service, (2) Size, (3) Brand Name, (4) Reference Group. Dari keempat faktor tersebut, faktor Reference Group memiliki posisi yang paling dominan. Hal ini dibuktikan oleh tingginya nilai koefisien Beta (standardized) dari faktor tersebut dibandingkan dengan koefisien Beta dari faktor lainnya. 18

19 Berdasarkan kepada koefisien regresi pada model yang digunakan, maka bisa dijelaskan bahwa besarnya pengaruh masing-masing faktor terhadap peluang memilih atau peluang preferensi masyarakat berturut-turut adalah 0,0615; 0,0655 ; -0,0726 ; -0, Artinya jika nilai tertentu dari skala Likert dimasukkan ke dalam model analisis, maka akan diperoleh angka peluang preferensi. Tanda negatif berarti mengurangi peluang ke Bank Konvensional (cenderung ke Bank Syariah) dan sebaliknya tanda positif berarti lebih cenderung ke Bank Konvensional. Di antara 4 faktor yang signifikan ada 2 faktor yang koefisien regresinya negatif yakni faktor Brand Nama dan faktor Reference Group. Sedangkan faktor Service dan Size memiliki koefisien dengan tanda positif. VI. Kesimpulan Penelitian ini mengklassifikasikan masyarakat sebagai responden penelitian - ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok masyarakat individual (terdiri dari 1353 responden) dan masyarakat perusahaan (terdiri dari 150 responden). Responden individual yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah sebagian besar bertempat tinggal di kota atau pinggiran kota dan sangat sedikit yang berprofesi sebagai petani. Ini menandakan bahwa nasabah potensial dari bank syari ah adalah di kota dan bukan petani. Oleh karena itu bank syari ah tidak perlu diarahkan untuk menjadi bank desa. Disamping itu, mereka memiliki tingkat pendidikan yang sangat baik, dan seandainya nanti menjadi nasabah bank syari ah, mereka akan menjadi nasabah yang rewel dan kritis. Namun demikian pemahaman mereka terhadap bank syari ah masih rendah, dan sebagai konsekuensinya, sosialisasi kepada masyarakat luas menjadi kebutuhan yang mendesak. Seperti halnya responden masyarakat individual, sebagian besar responden perusahaan yang memiliki preferensi terhadap bank syari ah berada di kota atau pinggiran kota. Hal ini berimplikasi bahwa kota adalah lokasi potensial bagi bank syari ah. Perusahaan yang tertarik kepada bank syari ah umumnya berbadan hukum perseorangan dan memiliki skala usaha yang kecil. Pemahaman mereka terhadap bank syari ah berbeda menurut status responden. Responden perusahaan yang sudah menjadi nasabah bank syari ah, memiliki pengetahuan yang jauh lebih baik daripada 19

20 perusahaan yang belum menjadi nasabah. Bagaimanapun juga tersedianya informasi mengenai bank syari ah masih menjadi kendala besar bagi semua responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat individual untuk memilih bank syari ah adalah: (1) Informasi dan Penilaian, (2) Humanisme dan Dinamis, (3) Ukuran dan Fleksibilitas Pelayanan, (4) Kebutuhan, (5) Lokasi, (6) Keyakinan dan Sikap, (7) Materialisme, (8) Keluarga, (9) Peran dan Status, (10) Kepraktisan dalam Menyimpan Kekayaan, (11) Perilaku Pasca Pembelian, (12) Promosi Langsung, dan (13) Agama. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank syari ah adalah: (1) Progresif dan Efisiensi, (2) Promosi, (3) Keamanan dan Kecepatan Pelayanan, (4) Harga, (5) Kebutuhan Kredit dan Faktor Pembayaran, (6) Brand Name, (7) Features (Bentuk Produk), (8) Keyakinan dan Sikap, (9) Peran dan Status, (10) Mitra Usaha, (11) Norma Etika Masyarakat, (12) Lokasi, (13) Materialisme, (14) Usia dan Tahapan Perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat individual untuk memilih bank Konvensional adalah: (1) Informasi dan Penilaian Rasional, (2) Kemanusiaan dan Aktivitas, (3) Orientasi Agama dan Moral, (4) Iklan, (5) Periode Pembayaran, (6) Ukuran Produk, (7) Gaya Hidup, (8) Product Variety, (9) Kebutuhan Menyimpan, (10) Keyakinan dan Sikap (Belief dan Attitute), (11) Warranties, (12) Materialisme, (13) Lokasi, (14) Age dan Life Cycle Stage, (15) Kelompok Referensi, (16) Peran dan Status, (17) Kebutuhan Meminjam Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank Konvensional adalah: (1) Perilaku Masyarakat Pengusaha yang Rasional, (2) Nilai Layanan, (3) Kualitas Layanan, (4) Tingkat Efisiensi & Efektivitas Perusahaan, (5) Keyakinan atas Tampilan Produk, (6) Perilaku Manusiawi, (7) Umur dan Peranan Perusahaan, (8) Lokasi dan Citra, (9) Agama dan Kelompok Referensi, (10) Iklan, dan (11) Materialisme. Dari hasil estimasi Logit masyarakat individual dapat dikemukakan bahwa keputusan memilih atau tidak memilih Bank Syariah, dipengaruhi oleh tujuh faktor, yaitu: (1) Payment period, (2) Warranties, (3) Location, (4) Economic circumtances, (5) Role and Statuses, (6) Age and life cycle stages dan (7) Family serta satu variabel yang lain yaitu: (8) Pendidikan. Di antara tujuh faktor yang mempengaruhi keputusan 20

21 memilih Bank Syariah atau Konvensional, ada satu faktor yang paling dominan, yakni faktor Lokasi (Beta = -1.47) dan ini paling besar di antara Beta yang ada dalam model estimasi. Dengan melihat hasil estimasi tersebut, Bank Syariah harus memperhatikan faktor Payment period, Warranties, Location, Economic circumtances, Role and Statuses, Age and life cycle stages dan Family serta variabel Pendidikan masyarakat perlu diperhatikan. Oleh karena esensi dari perilaku dan preferensi masyarakat terhadap Bank, diaktualisasikan ke dalam tujuh faktor dan satu variabel sebagaimana disebut terakhir. Hasil estimasi Logit responden perusahaan menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk memilih bank syari ah atau bank konvensinal, yaitu: (1) Service, (2) Size, (3) Brand Name, (4) Reference Group. Dari keempat faktor tersebut, faktor Reference Group memiliki posisi yang paling dominan. Hal ini dibuktikan oleh tingginya nilai koefisien Beta (standardized) dari faktor tersebut dibandingkan dengan koefisien Beta dari faktor lainnya. Daftar Pustaka Assael, Henry, Consumer Behavior and Marketing Action. Second Edition. Boston: Kent Publishing Company. Bank Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992 tanggal 25 Maret 1992 tentang Perbankan. Bank Indonesia, Tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bank Indonesia, TOR Penelitian Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syari ah. Jakarta: Direktorat Penelitian & Pengaturan Perbankan BI. Chyssides, George D. and John H. Kaler An Introduction to Business Ethics. London: Chapman & Hall. Dillon, William R Multivariate Analysis Methods and Applications. Toronto: John Wiley & Sons Inc. El-Bdour, R The Islamic economic system: a theoretical and empirical analysis of money and banking in the Islamic economic framework. Unpublished PhD Dissertation. Utah State University, Logan-Utah. Erol, Cengiz and Radi El-Bdour Attitudes, behavior, and patronage factors of bank customers towards Islamic banks. International Banking & Marketing Vol. 7, No.6: Kaynak, E. and Yavas, U Segmenting the Banking Market by Account Usage: An Empirical Investigation, Journal of Profesional Services Marketing, Vol. 1 No.1/2, Fall:

22 Kotler, Philip Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control. Ninth Edition. New York: Prentice-Hall. Loudon, David L. and Albert J. Della Bitta Consumer Behavior. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill International Edition. Piliang, Yasraf Amir Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Budaya Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. Jakarta: Mizan. Smith, Adam An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. London: Penguin Group. Triyuwono, Iwan Organisasi dan Akuntansi Syari ah. Yogyakarta: LKiS. Wibisana, M. Jusuf, Iwan Triyuwono, Nurkholis, A. Erani Yustika Studi Pendahuluan Persepsi Masyarakat tentang Bank Perkreditan Rakyat Syari ah. Malang: Centre for Business & Islamic Economics Studies Faculty of Economics Brawijaya University dan Bank Indonesia Jakarta. 22

BAB V PEMBAHASAN. perbankan syariah. Berikut adalah pembahasan hasil penelitian:

BAB V PEMBAHASAN. perbankan syariah. Berikut adalah pembahasan hasil penelitian: BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Suku Bunga BI terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah di Jawa Timur Penetapan suku bunga BI oleh Bank Indonesia kepada seluruh sektor perbankan yang ada di Indonesia tidak akan

Lebih terperinci

PERILAKU, KARAKTERISTIK, PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI EKS KARISIDENAN KEDIRI

PERILAKU, KARAKTERISTIK, PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI EKS KARISIDENAN KEDIRI PERILAKU, KARAKTERISTIK, PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI EKS KARISIDENAN KEDIRI 1)ARY PERMATADENY NEVITA, 2) ZAINAL ARIFIN Prodi Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan nasional menunjukan kinerja dan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN BAB5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simp ulan Berdasarkan perhitungan dan pengujian hipotesis yang dilakukan dan diuraikan dalam pembahasan, maka dari hasilnya dapat disimpulkan secara terinci sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 106 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. Bank syariah merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen 8 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen Disadari ataupun tidak, revolusi digital telah membuka pintu seluas-luasnya terhadap customization produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba, BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba, Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup menggembirakan. Diawali dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, kini terdapat 133 Bank Syariah.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16 Bab Analisis Data Setelah kuesioner dibagikan dan diperoleh data dari penelitian di lapangan, kemudian dilakukan perhitungan dari data tersebut. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:.

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

Alternatif strategistrategi

Alternatif strategistrategi PERTEMUAN SESI 4 MATA KULIAH Perencanaan dan pembelian media TELKOM UNIVErsity Team teaching: Itca istia wahyuni Yuni mogot Alternatif strategistrategi kreatif Alternatif Kreatif 1) Daya Tarik Periklanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan industri perbankan yang semakin baik maka berpengaruh

Lebih terperinci

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASANDAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT MODAL USAHA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (persero)tbk KCP SUCI BANDUNG (Survei terhadap nasabah Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah berdirinya perbankan syariah dengan sistem bagi hasil didasarkan pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank konvensional hukumnya

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE)

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH OFFICE) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3802 PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) BANDUNG BARAT BRANCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

Kotler & Keller (2008:214): Schiffman & Kanuk (2008:6):

Kotler & Keller (2008:214): Schiffman & Kanuk (2008:6): TEORI EKONOMI MIKRO Kotler & Keller (2008:214): Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH 67 BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH A. Persepsi Masyarakat Surabaya Timur Tehadap Bank Syariah Bank syariah mulai berkembang pada era 90an dengan diawali oleh bank Muamalat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada awalnya orang menggunakan jasa bank dengan alasan agar uang yang disimpannya aman, namun seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan jaman yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas masuk atau cash inflow. yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas masuk atau cash inflow. yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penjualan merupakan aspek penting bagi perusahaan dalam memaksimalkan laba. Penjualan menjadi sangat penting bagi perusahaan karena keuntungan yang diperoleh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Key words: Reference Group, Knowledge, Interest Saving

Key words: Reference Group, Knowledge, Interest Saving PENGARUH KELOMPOK ACUAN DAN PENGETAHUAN TENTANG PERBANKAN SYARI AH TERHADAP MINAT MENABUNG DI PERBANKAN SYARI AH SEMARANG Arifatun Nisak 1, Saryadi 2, Sri Suryoko 3 annisax99@yahoo.com The government's

Lebih terperinci

COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN

COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN 67 COST EFFECT, PROMOTION AND QUALITY OF SERVICE OF CONSUMER PURCHASE DECISION INTERNET ACCESS PT. PADI INTERNET PASURUAN Akhmad Nasir annaz_putra@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keselurahan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab industri perbankan yang maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan

BAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan sampel besar akhir sebanyak 100 responden nasabah maupun non nasabah Bank Mandiri di Surabaya yang menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI PENGARUH FAKTOR FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh : Dian Rahadi Kusuma NIM : 020810291061 UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS EKONOMI 2008

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. ABSTRACK...ii. KATA PENGANTAR...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL...xiv. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. ABSTRACK...ii. KATA PENGANTAR...iii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR TABEL...xiv. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK...i ABSTRACK...ii KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xiv DAFTAR GAMBAR...xviii DAFTAR LAMPIRAN...xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR 1) Alvina Novita Dewi 1), PW. Agung 2) Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BABS SIMPULAN DAN SARAN

BABS SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka pada bagian akhir dari seluruh analisis dalam penyusunan skripsi ini penulis akan memberikan simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia, dalam kurun waktu 17 tahun total aset industri perbankan syariah telah meningkat sebesar 27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan bauran pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan bauran pemasaran yang dimaksudkan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran menekankan bahwa pemasaran yang menguntungkan bermula dari penemuan dan pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Penemuan dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam atau bank syariah merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para pakar Islam dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 74

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 74 BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 74 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pendapatan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap

BAB V PEMBAHASAN. pendapatan berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan terhadap Permintaan Produk Asuransi Pendidikan Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan berpengaruh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya.

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 66-73 PENGARUH KERELASIAN NASABAH DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PT. BANK ACEH (STUDI KASUS PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL)

Lebih terperinci

RINGKASAN POKOK-POKOK HASIL PENELITIAN POTENSI, PREFERENSI DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI PULAU JAWA

RINGKASAN POKOK-POKOK HASIL PENELITIAN POTENSI, PREFERENSI DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI PULAU JAWA RINGKASAN POKOK-POKOK HASIL PENELITIAN POTENSI, PREFERENSI DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH DI PULAU JAWA BANK INDONESIA DIREKTORAT PENELITIAN & PENGATURAN PERBANKAN DESEMBER 2000 RINGKASAN

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya bank sebagai penghimpun dana masyarakat (funding) dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa dekade belakangan ini industri perbankan terus berkembang dengan pesatnya, sehingga sektor ini menjadi sektor andalan dalam pengembangan perekonomian daerah

Lebih terperinci

RISTANTO ARIF SANJAYA NIM. B

RISTANTO ARIF SANJAYA NIM. B ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM MEMILIH PRODUK KEUANGAN SYARIAH DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami perubahan yang sangat drastis dengan ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat tinggi, beberapa

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku didalam suatu masyarakat. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku didalam suatu masyarakat. Jadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh BTN Syariah KC Surabaya terhadap pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Strategi yang digunakan BTN Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam sistem perbankan syariah. Sektor perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar, BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar dengan menempati peringkat ke 1 di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Program Studi : Komputerisasi Akuntansi Kode Matakuliah : Nama Mata Kuliah : Manajemen Jumlah SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami perubahan, penyempurnaan, dan kemajuan. Hal ini diikuti

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami perubahan, penyempurnaan, dan kemajuan. Hal ini diikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyempurnaan piranti lembaga keuangan syariah dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, penyempurnaan, dan kemajuan. Hal ini diikuti dengan permintaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. PERSEPSI DAN SIKAP PESANTREN TERHADAP BANK SYARI AH Sudah menjadi keharusan bagi bank syari ah untuk menerapkan prinsip keadilan dalam pengelolaannya. Prinsip keadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya perbankan yang melakukan sistem dual banking yakni bank umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH. (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH. (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SYARI AH (Study Kasus Pada Bank BRI Syariah Cabang Gubeng Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis. Perekonomia dunia semakin terbuka dan mengarah pada suatu kesatuan global.

Lebih terperinci

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Rozalina Novianty 1 Lina Sugiyanto 2 Istiana Wijayanti Mala 3 Universitas Soerjo Ngawi Korespondensi : roza_nov@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN MI INSTAN PADA MAHASISWA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN MI INSTAN PADA MAHASISWA Indah Wahyu Utami, Indra Hastuti Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta Email: indahprimagama@yahoo.com; hastuti.indra@yahoo.co.id ABSTRAK Bertambahnya aktivitas dan kesibukan masyarakat, masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen di Erafone Tunjungan Plaza Surabaya, dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun 63 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitan diatas, dengan menggunakan alat bantu analisis data yaitu spss, dan menggunakan teknik analisis data berupa uji asumsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SYARIAH, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH FAKTOR SYARIAH, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni A.: Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi 269 PENGARUH FAKTOR SYARIAH, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Indikasi Tingkat Bagi hasil Tabungan Mud{arabah terhadap Jumlah Nasabah Baru Tabungan Mud{arabah

BAB V PEMBAHASAN. 1. Indikasi Tingkat Bagi hasil Tabungan Mud{arabah terhadap Jumlah Nasabah Baru Tabungan Mud{arabah BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran umum Indikasi Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mud{arabah dan Frekuensi Pencairan Pembiayaan Mud{arabah terhadap Jumlah Nasabah Baru BMT Nurul Jannah 1. Indikasi Tingkat Bagi hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan Indonesia di era modern saat ini mulai menunjukkan kemajuannya. Dengan kehadiran sistem perbankan syariah di dalamnya yang menjadikan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang berkembang dewasa ini adalah sistem kapitalisme dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya bertentangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan jasa pengiriman uang. 1 Sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT DI BANK PERKREDITAN RAKYAT KARTADHANI MULYA, KARTASURA JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM A. Analisis Manajemen Marketing. Dalam hal memenej,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS Progdi Akuntansi Diajukan oleh : Rizki Agil Kurniawan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA Hartini Prasetyo Wulandari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Iwan Widodo email: iwanchelski@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) pengaruh faktor trustworthiness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci