BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, setiap kegiatan pemerintahan dan pembangunan harus tetap selalu selaras dengan kebijakan nasional pemerintah. Pemberlakuan otonomi daerah membuka peluang bagi pemerintahan daerah ini untuk membuat kebijakan publik yang lebih sesuai dengan kebutuhan, harapan dan aspirasi masyarakat setempat di daerahnya. Salah satu kebijakan publik tersebut adalah berupa perencanaan pembangunan yang diwujudkan dengan bentuk Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Upaya untuk mencapai visi Sumatera Selatan yang dirumuskan sebagai "Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional" serta misi pembangunan daerah Sumatera Selatan terutama di bidang SDA haruslah dituangkan ke dalam perencanaan dan strategi pembangunan sehingga setiap kegiatan yang dilakukan dapat diukur serta diarahkan sesuai dengan sasaran dan terget yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan perkembangan Program Pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan dan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- Undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun yang sekaligus merupakan amanat Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan PP No.108 Tahun 2000 tentang Pertanggungjawaban Kepala Daerah. 1

2 Penyusunan Renstra SKPD ini adalah upaya untuk merealisasikan program-program pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Sumatera Selatan Tahun agar sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan Landasan Hukum Kedudukan dan dasar hukum untuk menyusun Rencana Strategis adalah: 1. Undang-undang No. 07 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 2. Undang Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi 4. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah; 5. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air 6. Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2013 Tentang Rawa 7. Peraturan Presiden No.5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Peraturan Presiden RI No 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 Tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RENSTRA-SKPD 10. Peraturan Menteri PU No 08/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum 11. Peraturan Menteri PU No 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman dan Pengelolaan Aset Irigasi 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 02/PRT/M/2013 Tentang Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air 13. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.38 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan. 2

3 14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.7 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Provinsi Sumatera Selatan; 1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan ini dimaksudkan sebagai kegiatan analisis yang hasilnya digunakan untuk tolak ukur keberhasilan dan kegagalan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang dibebankan padanya, untuk mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan program / kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan beserta jajarannya. Tujuan disusunnya Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan adalah : 1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang sumber daya air ; 2. Memberikan arahan dan kendali bagi aparatur pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang lebih jelas, terinci serta terukur dan difokuskan pada pencapaian visi dan misi guna efektifitas dan efisiensi pembangunan dengan mengacu pada RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dengan mengacu pada kebutuhan masyarakat yang tumbuh dan berkembang ; 3. Menjelaskan tentang pembagian kewenangan dan tanggung jawab masing-masing bidang dan mengacu semangat kerja dalam mengelola tupoksi ; 4. Sebagai upaya mengakomodasikan kebijakan perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya air. 3

4 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisikan uraian latar belakang; landasan hukum; maksud dan tujuan; dan sistematika penulisan. Bab II Gambaran Pelayanan SKPD Berisikan uraian tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya SKPD; kinerja pelayanan SKPD; dan juga tantangan serta peluang pengembangan pelayanan SKPD. Bab III Isu Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Berisikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih; telaahan renstra K/L dan renstra Provinsi/Kab/Kota; telaahan RTRW dan kajian lingkungan hidup strategis; dan penentu isu-isu strategis. Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Berisikan uraian visi dan misi SKPD; tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD; serta strategi dan kebijakan SKPD, dengan analisa SWOT, Faktorfaktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan cara mencapai tujuan dan sasaran, serta dilengkapi dengan program-program yang akan dilaksanakan. Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Berisikan penjelasan bersifat umum tentang program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya untuk periode lima tahun dan tahunan dirinci menurut lokasi, lintas SKPD dan kewilayahan. 4

5 Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD Memuat hasil rekapitulasi seluruh indikator kinerja SKPD yang mendukung pencapaian setiap tujuan dan sasaran RPJMD yang terkait dengan tugas dan fungsi SKPD. Bab VII Penutup Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan lain Rencana Strategis SKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD, penguatan peran stakeholders dalam pelaksanaan Rencana Kerja SKPD, dasar evaluasi dan pelaporan atas kinerja tahunan dan lima tahunan. 5

6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.38 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.07 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas-dinas Provinsi Sumatera Selatan. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 No.89, Tambahan Lembaran Negara No.4741), maka pembentukan Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan disempurnakan lagi dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No.8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2008 No.2 Seri D) dan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.38 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan. Tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi serta tugas pembantuan di bidang Prasarana Wilayah Pengairan. Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan yaitu: 1. Perumusan dan Perencanaan Kebijakan Teknis Pembangunan dan Pengelolaan Pengembangan Pengairan, Pembinaan serta Perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur. 2. Pembinaan dan Bimbingan Teknis Terhadap Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten/Kota di Bidang Pengairan. 6

7 3. Penyediaan Dukungan/Bantuan untuk Kerja Sama Antar Kabupaten/Kota dalam Pengembangan Prasarana dan Sarana Pengairan. 4. Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi/Rawa/Sungai Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur. 5. Pengelolaan Tata Usaha Dinas. 6. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. 7. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai struktur organisasi sebagai berikut ( Gambar 1 ) : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat : 1) Sub Bagian Program, Perencanaan dan Monitoring Evaluasi 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Sub Bagian Keuangan 3. Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air 1) Seksi Jaringan Irigasi 2) Seksi Jaringan Rawa 3) Seksi Sungai dan Danau 4. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Irigasi (PPI) 1) Seksi Perencanaan Teknis Irigasi 2) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Irigasi 3) Seksi Bina Manfaat Irigasi 5. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sungai dan Danau (PPSD) 1) Seksi Perencanaan Teknis Sungai dan Danau 2) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sungai / Danau 3) Seksi Bina Manfaat Sungai dan Danau 6. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Rawa 1) Seksi Perencanaan Teknis Rawa 7

8 2) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Rawa 3) Seksi Bina Manfaat Rawa 7. Unit Fungsional Adalah staf penunjang Kepala Dinas PU Pengairan untuk melaksanakan tugas-tugas/kegiatan yang bersifat fungsional. Unit fungsional yang dimiliki Dinas PU Pengairan adalah Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Musi dan Sugihan, yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut : 1. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Musi : 1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Seksi Hidrologi 3) Seksi Operasional 2. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sugihan : 1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Seksi Hidrologi 3) Seksi Operasional Uraian tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Tugas : Melaksanakan tugas desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang sumber daya air / pengairan mencakup irigasi, rawa, sungai dan danau. Fungsi : a. Perumusan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan dan pengembangan sumber daya air / pengairan mencakup irigasi, rawa, sungai dan danau, pembinaan serta perizinan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur; b. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang sumber daya air / pengairan; 8

9 c. Pembinaan dan bimbingan teknis terhadap Dinas Pengairan Kabupaten / Kota di bidang sumber daya air / pengairan; d. Penyediaan dukungan / bantuan untuk kerjasama antar Kabupaten / Kota dalam pengembangan sumber daya air / pengairan; e. Pengelolaan tata usaha Dinas; f. Pelaksanaan evaluasi, monitoting dan pelaporan; g. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Tugas : Menyelenggarakan urusan program dan perencanaan anggaran, pengumpulan data monitoring dan evaluasi serta penyajian informasi pelaporan pelaksanaan pembangunan sumber daya air / pengairan, perlengkapan, hukum, organisasi, tatalaksana, hubungan masyarakat, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan serta keuangan. Fungsi : a. Pengkoordinasian program dan perencanaan anggaran, pengumpulan data, monitoring dan evaluasi serta penyajian informasi pelaporan pelaksanaan pembangunan sumber daya air / pengairan, urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan, hukum, organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat; b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, pendidikan dan latihan; c. Pelaksanaan urusan tata usaha keuangan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Sub Bagian Program, Perencanaan dan Monitoring Evaluasi 9

10 Tugas : Menyusun dan menghimpun program dan perencanaan anggaran yang dilaksanakan oleh Bidang yang membawahi dan pengumpulan data monitoring / evaluasi serta penyajian pelaporan pelaksanaan pembangunan sumber daya air / pengairan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas : Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspidisi, penggandaan dokumen, perlengkapan rumah tangga, pengelolaan dan pemeliharaan kantor, penyajian data dan informasi serta hubungan masyarakat serta melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, administrasi kepegawaian, pendidikan dan latihan, dokumentasi dan kepustakaan serta penyusunan rancangan produk hukum daerah Sub Bagian Keuangan Tugas : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran pembukuan, pertanggungjawaban, pengurusan administrasi perjalanan dinas serta laporan keuangan. 3. Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan di bidang operasi dan pemelihara sumber daya air. Fungsi : a. Pengkoordinasian pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air; b. Pelaksanaan operasi penyediaan air, irigasi dan air; c. Pelaksanaan pemeliharaan prasarana jaringan irigasi, rawa dan sungai; d. Penyediaan sarana operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, rawa dan sungai; 10

11 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Seksi Jaringan Irigasi Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan di bidang Jaringan Irigasi Seksi Jaringan Rawa Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan di bidang jaringan rawa Seksi Sungai dan Danau Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang sungai dan danau. 4. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Irigasi (PPI) Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan irigasi. Fungsi : a. Penyusunan program dan perencanaan teknis alam rangka pembangunan, peningkatan dan rehablitasi irigasi; b. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi; c. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan operai dan pemeliharaan irigasi; d. Pengumpulan data penelitian sebagai bahan petunjuk teknis dalam rangka pengaturan perizinan dan peningkatan pemanfaatan irigasi; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Seksi Perencanaan Teknis 11

12 Tugas : Melaksanakan survei, pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka kegiatan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan, rehabilitasi jaringan irigasi serta administrasi kepegawaian di bidang pengelolaan dan pengembangan irigasi Seksi Pembangunan dan Peningkatan Irigasi Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka kegiatan pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi Seksi Bina Manfaat Irigasi Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka pemanfaatan jaringan irigasi di sektor pertanian dalam arti luasan dan sektor lainnya serta menyiapkan bahan dan petunjuk pemanfaatan prasarana dan sarana irigasi. 5. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Sungai dan Danau (PPSD) Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan di bidang sungai dan danau. Fungsi : a. Penyusunan program dan rencana teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi prasarana sungai; b. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi prasarana sungai; c. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sungai; d. Pengumpulan data dan penelitian, sebagai bahan dan petunjuk teknis alam rangka pengaturan perizinan dan peningkatan pemanfaatan sungai dan prasarananya; 12

13 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Seksi Perencanaan Teknis Sungai dan Danau Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan, rehabilitasi prasarana sungai dan danau serta administrasi Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sungai / Danau Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan pembangunan dan peningkatan prasarana sungai dan danau Seksi Bina Manfaat Sungai dan Danau Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka pemanfaatan sungai dan prasarananya di berbagai sektor serta menyiapkan bahan dan petunjuknya. 6. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Rawa Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan jaringan rawa. Fungsi : a. Penyusunan program dan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan dan rehabilitas jaringan irigasi; b. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan rawa; c. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian alam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan rawa; 13

14 d. Pengumpulan data penelitian sebagai bahan petunjuk teknis alam rangka pengaturan perizinan dan peningkatan pemanfaatan jaringan rawa; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Seksi Perencanaan Teknis Rawa Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan, rehabilitasi jaringan rawa serta administrasi kepegawaian di bidang pengelolaan dan pengembangan jaringan rawa Seksi Pembangunan dan Peningkatan Rawa Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawas dan pengendalian daam rangka kegiatan pembangunan dan peningkatan jaringan rawa Seksi Bina Manfaat Rawa Tugas : Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka pemanfaatan jaringan rawa di sektor pertanian dalam arti luas dan sektor lainnya serta menyiapkan bahan dan petunjuk pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan rawa. 7. Unit Fungsional Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan (tabel 2.1). 14

15 KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM, PERENCANAAN SUB BAGIAN UMUM KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG PENGELOLAAN PENGELOLAAN DAN DAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN IRIGASI PENGEMBANGAN RAWA PENGEMBANGAN SUNGAI & DANAU OPERASI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI TEKNIS TEKNIS TEKNIS SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PENGEMBANGAN & PENGEMBANGAN & PENGEMBANGAN & JARINGAN RAWA PENINGKATAN PENINGKATAN PENINGKATAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI BINA MANFAAT BINA MANFAAT BINA MANFAAT SUNGAI DAN DANAU BALAI PSDA WILAYAH SUNGAI MUSI BALAI PSDA WILAYAH SUNGAI SUGIHAN SUB BAG TATA USAHA SEKSI HIDROLOGI SEKSI OPERASIONAL SUB BAG TATA USAHA SEKSI HIDROLOGI SEKSI OPERASIONAL Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas PU Pengairan Prov Sumsel 15

16 2.2. Sumber Daya Dinas PU. Pengairan Prov. Sumsel Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola Susunan Kepegawaian Sumber daya manusia Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan per 31 Desember 2013 berjumlah 138 orang yang diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan seperti tabel berikut : Tabel 1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah 1 Golongan IV 5 Orang 2 Golongan III 93 Orang 3 Golongan II 40 Orang 4 Golongan I - Jumlah 138 Orang Tabel 2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. Jabatan Jumlah 1 Struktural 26 2 Jabatan Fungsional - 3 Tenaga Teknis Lainnya 36 4 Staf Administrasi/Tata Usaha 76 Jumlah 138 Tabel 3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Jenis Pendidikan Formal Jumlah (Orang) 1 Strata 3 ( S3 ) 1 2 Strata 2 ( S2 ) 10 3 Strata 1 ( S1 ) Teknis Non Teknis Diploma 3 ( D3 ) 10 5 Diploma 1 ( D1 ) 2 6 SLTA 53 16

17 7 SLTP 6 8 SD 2 Jumlah Aset yang dikelola Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi SKPD Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa aktiva tanah dan bangunan, inventaris, kendaraan dinas serta fasilitas perlengkapan lainnya, yaitu : 1. Tanah Tanah yang dimiliki seluas 3.528,75 M 2 yang terdiri dari tanah sebagai berikut: Tanah Kosong : 300 M 2 Tanah Bangunan Kantor : 3.228,75 M 2 Tanah Jaringan/Saluran : - M 2 Tanah Jaringan/Saluran terletak di Lempuing Kab. OKU Timur Sumatera Selatan. Tanah tersebut masih dalam proses pembuatan sertifikat. Tanah kosong terletak di jalan Ade Irma Nasution No. 10 Kel. 20 Ilir I Kec. Ilir Timur I Kota Palembang Sumatera Selatan. 2. Bangunan Bangunan gedung kantor terdiri dari 3 lantai seluas M2 yang terletak diatas tanah seluas 3.228,75 M2 di Jalan s Ade Irma Nasution No. 10 Kel. 20 Ilir I Kec. Ilir Timur I Kota Palembang Sumatera Selatan senilai Rp ,- 3. Inventaris/Peralatan Kantor Inventaris dan peralatan kantor yang dimiliki terdiri dari Alat-alat kantor/rumah Tangga, Alat Studio serta Perangkat Komputer yang diperoleh dari pengadaan anggaran rutin dan anggaran pembangunan. 17

18 4. Kendaraan Dinas Kendaraan Dinas yang dimiliki per 31 Desember 2013 sebanyak 12 buah yang terdiri dari 1 (satu) buah Jeep Daihatsu Taft GT, 1 (satu) buah Jeep Mitsubishi Pajero Sport, 1 (Satu) buah Mini Bus Nissan Terrano, 1 (Satu) buah Minibus Daihatsu Terios, 1 (Satu) buah Minibus Mitsubishi Strada Triton, 1 (Satu) buah Minibus Toyota Kijang Innova J M/T, 1 (Satu) buah Minibus Toyota Hilux, 1 (Satu) buah Minibus Toyota Kijang Innova E M/T, 2 (Dua) buah Sepeda Motor Suzuki Shogun, 2 (Dua) buah Excavator Komatsu PC 200. Nilai kelompok barang aset yang dikelola dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 : Kelompok Barang Aset No. Kelompok Barang Nilai (Rp.) 1 Tanah dan Bangunan Tempat Kerja 2 Bangunan Tempat Tinggal - 3 Inventaris Kantor Kendaraan Jumlah Kinerja Pelayanan dan Kelompok Sasaran Dinas PU. Pengairan Prov. Sumsel Jenis Pelayanan Jenis pelayanan publik yang diberikan Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan antara lain : 1. Pengembangan Daerah Jaringan Irigasi Mengembangkan sarana dan prasarana irigasi untuk mendukung optimalisasi produksi sektor pertanian, perkebunan dan perternakan. 2. Pengembangan Daerah Jaringan Rawa 18

19 Mengembangkan daerah jaringan rawa agar dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian, perkebunan dan peternakan serta diversifikasi sektor usaha lainnya. 3. Pemeliharaan Sungai Pemeliharaan di daerah - daerah sekitar sungai dan daerah daerah di sepanjang sungai terutama dataran rendah dan daerah hilir sungai termasuk lahan persawahan maupun lahan pemukiman penduduk. 4. Rehabilitasi Jaringan Daerah Irigasi Memperbaiki jaringan daerah irigasi untuk dapat berfungsi baik serta mendukung sektor pertanian, perkebunan dan perternakan. 5. Perkuatan Lembaga (kelembagaan) Meningkatkan perkuatan kelembagaan yang terkait dan sumber daya manusia Kelompok Sasaran Kelompok sasaran yang menjadi target pelayanan sesuai tugas dan fungsinya antara lain : 1. Masyarakat yang melakukan pengolahan persawahan (pertanian); 2. Masyarakat pertanian, perkebunan dan perternakan; 3. Melindungi sungai serta lahan pertanian, perkebunan, perternakan dan pemukiman penduduk di sekitar daerah aliran sungai dari kerusakan akibat banjir; 4. Perbaikan jaringan daerah irigasi yang rusak dan mengoptimalisasikan daerah jaringan irigasi tersebut; 5. Peningkatan kualitas masyarakat pertanian yang melakukan pengelolaan irigasi untuk kegiatan pengolahan sawah serta perkuatan kualitas sumber daya manusia untuk para aparatur pelaksana kegiatan pengelolaan irigasi dan rawa. 19

20 Sasaran dan Indikator Sasaran Kelompok sasaran yang menjadi target pelayanan sesuai tugas dan fungsinya antara lain : 1. Mengoptimalkan & Meningkatkan Fungsi Jaringan Irigasi,Rawa, dan Sungai; 2. Menjaga dan Meningkatkan Keberlanjutan Fungsi dan Layanan jaringan irigasi, rawa dan sungai; 3. Memperbaiki & rekonstruksi kerusakan infrastruktur akibat banjir; 4. Mengembangkan sistem informasi teknokogi / data base Sumber Daya Air; 5. Menyediakan Kebutuhan Air baku untuk berbagai keperluan; 6. Meningkatkan Kinerja SDM melalui sarana dan prasarana pendukung 20

21 BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD 3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD Secara umum Sumatera Selatan beriklim tropis dengan temperatur bervariasi anatar 24,7 derajat celcius dimana ditemui daerah berhawa panas, sedang dan dingin. Berdasarkan topografi daerah Sumatera Selatan dapat dibagi menjadi daerah yang mempunyai ketinggian antara meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas 37%, ketinggian meter dengan luas 34% dan ketinggian meter dengan luas 29% dari keseluruhan wilayah. Disamping itu daerah Sumatera Selatan mempunyai sumber-sumber air yang melimpah dengan 9 (sembilan) sungai besar yang dikenal dengan sebutan Batanghari Sembilan, yaitu: S.Musi, S.Rawas, S.Lematang, S.Kelingi, S.Komering, S.Ogan, S.Lakitan, S. Semangus dan S.Batanghari Leko. Bersama-sama dengan sungai-sungai kecil lainnya keseluruhan sungai tersebut merupakan potensi sumber air yang dapat digunakan untuk keperluan pengairan, industri, listrik dan lain-lain. Potensi sumber daya air permukaan yang berasal dari 9 (sembilan) sungai besar dan kecil dibagi dalam 3 (tiga) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Musi, SWS Sugihan dan SWS Banyuasin dengan luas lebih kurang KM 2 dan kapasitas x 10 6 M 3. Potensi tersebut baru dimanfaatkan 4,11% atau x 10 6 M 3 untuk kebutuhan pertanian, air minum, industri, penggelontoran, perikanan dan peternakan, sementara sisanya x 10 6 M 3 atau 98,59% belum dimanfaatkan. Tabel Potensi lahan irigasi dan rawa yang dapat dan telah dikembangkan menjadi persawahan atau pertanian seluas Ha ( Gambar 2 dan Gambar 3 ), yang terdiri dari : a. Daerah Irigasi seluas : Ha - irigasi teknis : Ha - irigasi semi teknis : Ha 21

22 - irigasi sederhana : Ha b. Daerah Rawa seluas : Ha - rawa pasang surut : Ha - rawa non pasang surut : Ha Sumber : Inventarisasi data D.I. & D.R. DPU Pengairan Prov Sumsel Th 2012 Diagram Daerah Irigasi Gambar 2 : Diagram Daerah Irigasi Di Sumsel Gambar 3 : Diagram Daerah Rawa Di Sumsel 3.2. Hasil-hasil yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya Sesuai dengan hasil renstra-skpd periode sebelumnya, evaluasi tentang keberhasilan dan faktor kunci keberhasilan, kegagalan, 22

23 permasalahan dan hambatan dalam pencapaian target renstra-skpd periode sebelumnya dapat dilihat dalam penjelasan berikut : Keberhasilan : 1. Irigasi : Ha Pencapaian pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi meliputi kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan saluran dan bangunan-bangunan irigasi yang tersebar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan. 2. Rawa : Ha Pencapaian pengembangan dan pengelolaan rawa meliputi kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan saluran dan bangunan-bangunan irigasi rawa yang tersebar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan. 3. Sungai : M Pencapaian pengembangan dan pengelolaan meliputi kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan infrastruktur serta alur sungai guna pengendalian banjir yang tersebar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan. Kegagalan : 1. Irigasi : Dalam penyelenggaraan kegiatan irigasi yang tersebar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan belum ditemui adanya kegagalan yang terjadi hanya saja ada sedikit hambatan. 2. Rawa : Penyelenggaraan kegiatan rawa yang tersebar di kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan belum ditemui adanya kegagalan yang terjadi hanya saja ada sedikit hambatan. 3. Sungai : Dalam pengembangan dan pengelolaan meliputi kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan infrastruktur persungaian, belum ditemui adanya kegagalan yang terjadi hanya saja ada sedikit hambatan. 23

24 Permasalahan dan Hambatan : 1. Irigasi : Hambatan dalam pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi meliputi kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan saluran dan bangunan-bangunan irigasi yaitu lokasi yang sulit dicapai karena kondisi alam dan tuntutan ganti rugi tanam dari masyarakat setempat. 2. Rawa : Pencapaian pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi menemui kendala dalam kegiatan pembangunan, rehabilitasi dan operasi pemeliharaan saluran dan bangunan-bangunan irigasi yaitu terhambatnya proses kegiatan dikarenakan kondisi alam, curah hujan yang tinggi dan lokasi yang sulit dicapai karena infrastruktur yang belum memadai. 3. Sungai : Dalam pengembangan dan pengelolaan infrastruktur persungaian, ada sedikit hambatan yaitu curah hujan yang tinggi menyebabkan terhambatnya proses pembangunan. 4. Sumber Daya Manusia Dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap tugas, pokok dan fungsi serta rasa tanggung jawab dan disiplin dalam bekerja. Adapun untuk masyarakat pada umumnya masih kurangnya kesadaran & partisipasi dalam memelihara jaringan irigasi yang sudah dibangun Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal : Keberhasilan Dinas PU Pengairan Propinsi Sumatera Selatan mencapai sasaran prioritas atau target kinerja dipengaruhi oleh multi faktor. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi dan analisa SWOT agar dapat diketahui dan ditentukan faktor mana yang termasuk kategori kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta mana yang akan diterapkan. 24

25 Secara efektif analisis SWOT dapat membantu untuk menstrukturkan masalah dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Langkah yang ditempuh adalah dengan menentukan faktor internal ( Strenght dan Weaknesses ) ( tabel 4 ) dan faktor eksternal ( Opportunities dan Threats ) ( tabel 5 ), yang menjadi penentu dengan mengacu kepada visi dan misi organisasi. 1. Faktor Internal a. Strenght ( Kekuatan ) Terdapat beberapa kekuatan pada faktor internal Dinas PU Pengairan Propinsi Sumatera Selatan dalam mencapai tujuan diinginkan. Adapun Kekuatan yang dapat mendorong dan menopang organisasi dalam meningkatkan kinerjanya tersebut adalah sebagai berikut : 1. adanya keputusan Gubernur No.226 Tahun 2001 yang diperbaharui dengan pergub Sumsel No 38 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi 2. Peraturan dan Perundang-undangan (UU No.7 Tahun 2004, PP No. 20/2006, PP No.27/1991, PP. 35/1991) 3. Adanya Pergub SUMSEL No. 25 Tahun 2008 tentang organisasi & tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai pada Dinas PU Pengairan Provinsi Sumsel 4. Prasarana Pengairan yang telah dibangun 5. Memadainya Jumlah SDM di bidang SDA/ Pengairan 6. Dukungan unsur-unsur pimpinan dalam instansi dalam mencapai misi 7. Adanya program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 8. Adanya Bantuan & Dukungan pendanaan dari Pemerintah Pusat melalui DAK & TP-OP b. Weakness ( Kelemahan ) Dari faktor internal Dinas PU Pengairan Propinsi Sumatera Selatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan didasari adanya kelemahankelemahan yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pencapaian 25

26 kinerja yang baik. Dari hasil identifikasi didapat beberapa kelemahan antara lain : 1.Menurunnya Fungsi dan Manfaat Sarana dan prasarana yang telah dibangun 2.Terbatasnya Sumber Dana Operasi dan Pemeliharaan 3.Kurangnya kesadaran SDM Teknis dalam pengelolaan prasarana yang telah dibangun 4.Rendahnya kemampuan tenaga teknis lapangan dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi 5.Kurangnya sarana pendukung dan penunjang dalam pengelolaan dan pengembangan Sumberdaya Air (SDA) 6.Masih kurangnya tenaga/petugas operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi 7.Kurangnya tenaga pendata dan minimnya data inventarisasi jaringan irigasi 2. Faktor Eksternal a. Opportunities ( Peluang ) Faktor eksternal organisasi mempunyai berbagai peluang yang Ada untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Adapun peluang Berpengaruh terhadap tercapainya tujuan dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1.Komitmen Pemerintah Provinsi terhadap program Sumsel Lumbung Pangan Nasional 2. Telah adanya lembaga petani (GP3A/ IP3A) disebagian daerah yang telah dilegalisasi dan mampu melaksanakan O & P SDA dan Pengairan 3.Adanya Otonomi Daerah 4.Dukungan Pemerintah pusat dalam rangka pengelolaan dan pengembangan SDA 5.Potensi Daerah sebagai lahan pertanian sentra produksi padi 6.Tuntutan masyarakat petani pengguna air akan kelancaran air irigasi 26

27 7.Pergub No.9/ 2005 tentang Pembentukan Dewan Sumber Daya Air Provinsi Sumsel yang diperbaharui dengan Pergub Sumsel No.60/ 2009 tentang perubahan atas Pergub No.9 tahun Pergub tentang Komisi Irigasi b. Threats ( Ancaman ) Selain peluang, dalam faktor eksternal organisasi terdapat juga ancaman yang merugikan organisasi itu sendiri. Hasil identifikasi didapat beberapa ancaman, yaitu : 1.Masih kurangnya kesadaran & partisipasi masyarakat dan petani terhadap jaringan irigasi 2.Terjadinya bencana alam (banjir dan kekeringan) 3. Terjadinya sedimentasi yang cukup tinggi, khususnya pada irigasi lahan pasang surut 4. Alih fungsi lahan irigasi untuk kepentingan non irigasi 5. Organisasi lembaga petani yang bertanggung jawab terhadap daerah irigasi tersebut sebagian belum terbentuk dan tertata dengan baik 6. Kerusakan Daerah Aliran Sungai 7. Masih susah/ jauh dan mahalnya harga material di lokasi setempat 8. Kecilnya hasil pendapatan petani di sektor pertanian 27

28 Tabel 4 : Analisa SWOT Identifikasi Faktor Internal FAKTOR INTERNAL S1 STRENGHTS (KEKUATAN) Adanya Keputusan Gubernur No. 226 Tahun 2001 yang diperbaharui dengan Pergub Sumsel No. 38 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas PU Pengairan Provinsi Sumatera Selatan W1 WEAKNESSES (KELEMAHAN) Menurunnya Fungsi dan Manfaat Sarana dan prasarana yang telah dibangun S2 Peraturan dan Perundang-undangan (UU No.7 Tahun 2004, PP No. 20/2006, PP No.27/1991, PP. 35/1991) W2 Terbatasnya Sumber Dana Operasi dan Pemeliharaan S3 Adanya Pergub SUMSEL No. 25 Tahun 2008 tentang organisasi & tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai pada Dinas PU Pengairan Provinsi Sumsel W3 Kurangnya kesadaran SDM Teknis dalam pengelolaan prasarana yang telah dibangun S4 Prasarana Pengairan yang telah dibangun W4 Rendahnya kemampuan tenaga teknis lapangan dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi S5 Memadainya Jumlah SDM di bidang SDA/ Pengairan W5 Kurangnya sarana pendukung dan penunjang dalam pengelolaan dan pengembangan Sumberdaya Air (SDA) S6 Dukungan unsur-unsur pimpinan dalam instansi dalam mencapai misi W6 Masih kurangnya tenaga/petugas operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi S7 Adanya program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya W7 Masih kurangnya koordinasi antar instansi terkait dalam pengelolaan jaringan irigasi S8 Adanya Bantuan & Dukungan pendanaan dari Pemerintah Pusat melalui DAK & TP- OP W8 Kurangnya tenaga pendata dan minimnya data inventarisasi jaringan irigasi Tabel 5 : Analisa SWOT Identifikasi Faktor Eksternal OPPURTUNITIES (PELUANG) THREATHS (ANCAMAN) O1 Komitmen Pemerintah Provinsi terhadap program Sumsel Lumbung Pangan Nasional T1 Masih kurangnya kesadaran & partisipasi masyarakat dan petani terhadap jaringan irigasi O2 Telah adanya lembaga petani (GP3A/ IP3A) disebagian daerah yang telah dilegalisasi dan mampu melaksanakan O & P SDA dan Pengairan T2 Terjadinya bencana alam (banjir dan kekeringan) 28

29 O3 Adanya Otonomi Daerah T3 Terjadinya sedimentasi yang cukup tinggi, khususnya pada irigasi lahan pasang surut O4 O5 O6 O7 O8 O9 Dukungan Pemerintah pusat dalam rangka pengelolaan dan pengembangan SDA Potensi Sumberdaya Air (Wilayah Sungai) yang melimpah Potensi Daerah sebagai lahan pertanian sentra produksi padi Tuntutan masyarakat petani pengguna air akan kelancaran air irigasi Pergub No.9/ 2005 tentang Pembentukan Dewan Sumber Daya Air Provinsi Sumsel yang diperbaharui dengan Pergub Sumsel No.60/ 2009 tentang perubahan atas Pergub No.9 tahun 2005 Pergub tentang Komisi Irigasi T4 T5 T6 T7 T8 Alih fungsi lahan irigasi untuk kepentingan non irigasi Organisasi lembaga petani yang bertanggung jawab terhadap daerah irigasi tersebut sebagian belum terbentuk dan tertata dengan baik Kerusakan Daerah Aliran Sungai Masih susah/ jauh dan mahalnya harga material di lokasi setempat Kecilnya hasil pendapatan petani di sektor pertanian 3.4. Faktor Kunci Keberhasilan ( FKK ) Dinas PU Pengairan Prov Sumsel Faktor kunci keberhasilan merupakan kekuatan kunci suatu organisasi. Adapun Faktor Kunci Keberhasilan Dinas PU Pengairan Prov Sumsel adalah : Kekuatan : 1. adanya keputusan Gubernur No.226 Tahun 2001 yang diperbaharui dengan pergub Sumsel No 38 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi 2. Prasarana Pengairan yang telah dibangun 3. Adanya program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Kelemahan : 1. Terbatasnya Sumber Dana Operasi dan Pemeliharaan 2. Menurunnya Fungsi dan Manfaat Sarana dan prasarana yang telah dibangun 3. Rendahnya kemampuan tenaga teknis lapangan dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi 29

30 Peluang : 1. Komitmen Pemerintah Provinsi terhadap program Sumsel Lumbung Pangan Nasional 2. Potensi Daerah sebagai lahan pertanian sentra produksi Padi 3. Dukungan Pemerintah pusat dalam rangka pengelolaan dan pengembangan SDA Ancaman : 1. Masih kurangnya kesadaran & partisipasi masyarakat dan petani terhadap jaringan irigasi 2. Terjadinya bencana alam (banjir dan kekeringan) 3.Terjadinya sedimentasi yang cukup tinggi, khususnya pada irigasi lahan pasang surut 30

31 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SRATEGI 4.1. Visi dan Misi A. Visi Air sebagai sumber kehidupan masyarakat secara alami keberadaannya bersifat dinamis mengalir ke tempat yang lebih rendah tanpa mengenal batas wilayah administrasi. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologis yang erat hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah, sehingga menyebabkan kesediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan setiap wilayah. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan dan berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air dan meningkatnya daya rusak air. Hal tersebut menuntut pengelolaan sumber daya air yang utuh dari hulu sampai ke hilir dengan basis wilayah sungai dalam satu pola pengelolaan sumber daya air tanpa dipengaruhi oleh batas-batas administrasi yang dilaluinya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka visi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009 dengan mempertimbangkan hasil aspirasi dan partisipasi pejabat serta pegawai yaitu : Infrastruktur SDA Yang Lebih Handal, Terkelola dan Berdaya Guna Untuk Sumatera Selatan Sejahtera. Visi adalah pandangan ke depan menyangkut ke mana Instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk Instansi Pemerintah di masa depan dalam pandangan publik di masa depan dan pemangku kepentingan lainnya. 31

32 Dinas PU Pengairan sebagai Satuan Kerja Perangkat Dinas dari Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah untuk mengelola dan dan mengembangkan Sumber Daya Air. Mengelola dalam pengertian luas yaitu ; merencanakan, membangun, mengoperasikan, memelihara prasarana Sumber Daya Air sesuai dengan prinsip SIDCOM (Survey Investigation Design Construction Operation And Maintenance). Potensi Sumber Daya Air yang besar di Sumatera Selatan harus dapat dikelola dan di-berdayagunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Mengembangkan dalam pengertian meningkatkan daya guna dan memperluas pemanfaatan Sumber Daya Air sehingga dapat dioptimalkan dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. B. Misi Dalam upaya menuju visi diatas, terdapat empat misi yang harus diemban yaitu: 1. Meningkatkan,dan mengembangkan infrastruktur jaringan irigasi,rawa, dan Sungai; 2. Mengelola dan menjaga keberlanjutan fungsi jaringan irigasi, rawa dan Sungai; 3. Mengendalikan dan menanggulangi daya rusak Air pada infrastruktur Persungaian dan SDA; 4. Memenuhi kebutuhan infrastruktur air baku dan ketersediaan air; 5. Meningkatkan kapasitas Sumberdaya Manusia (SDM) Teknis SDA dan sarana pendukung Pengelolaan. Misi Ke-Satu Ditetapkan untuk rencana peningkatan dan pengembangan infrastruktur sumber daya air yaitu jaringan irigasi dan rawa dengan memperhatikan kepentingan kebutuhan sumber daya air di hilir dan fungsi lingkungan hidup serta memperhatikan kondisi ketersediaan air pada wilayah sungai yang bersangkutan dilandasi pemikiran bahwa infrastruktur SDA harus 32

33 berfungsi lebih baik lagi guna mendukung produktifitas pangan di Sumsel untuk menjadikan Sumsel yang sejahtera. Misi Ke-Dua Merupakan usaha untuk mengelola dan menjaga fungsi jaringan irigasi,rawa, dan sungai. Pengelolaan fungsi jaringan irigasi, rawa dan sungai diperlukan untuk menunjang kegiatan pertanian agar mencapai produktifitas pangan yang diinginkan. Selain itu juga infrastruktur jaringan irigasi,rawa dan sungai harus terus dijaga dan dipelihara fungsinya, kinerja dan keandalannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas pangan menjadi lebih baik. hasil -hasil pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus terus menunjang produktivitas pertanian harus terus dipelihara khususnya jaringan irigasi,rawa, dan sungai untuk mempertahankan fungsi, untuk menjadikan sumsel yang sejahtera. Misi Ke-Tiga Merupakan usaha mengendalikan dan menanggulangi daya rusak Air pada infrastruktur Persungaian dan SDA sehingga memenuhi kebutuhan prasarana daerah disekitar sungai guna mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air. Misi Ke-Empat Merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan air baku untuk pertanian dan pemanfaatan air baku oleh masyarakat untuk kebutuhan air minum dan kegiatan yang berguna lainnya. Misi Ke-Lima Adalah dalam upaya menjamin keberlangsungan fungsi dan manfaat prasarana sumber daya air, maka pengelola (sumber daya aparatur) harus ditingkatkan kemampuannya dalam pengelolaan infrastruktur sumber daya air. Diharapkan dengan adanya peningkatan kemampuan pengelolaan infrastruktur sumber daya air bagi pengelola keberlangsungan fungsi dan manfaat prasarana sumber daya air dapat lebih ditingkatkan. 33

34 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas PU. Pengairan Prov. Sumsel A. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran / implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 4 (empat) tahun. Dengan adanya tujuan akan memberikan arah yang lebih jelas untuk mencapai sasaran yang dituju. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan menetapkan sejumlah tujuan yang relevan untuk setiap misi, yaitu : 1. Misi Ke-Satu Meningkatkan,dan mengembangkan infrastruktur jaringan irigasi,rawa, dan Sungai, Dijabarkan dalam tujuan : 1) Mengoptimalkan & Meningkatkan Fungsi Jaringan Irigasi,Rawa, dan Sungai. 2. Misi Ke-Dua Mengelola dan menjaga keberlanjutan fungsi jaringan irigasi, rawa dan Sungai Dijabarkan dalam tujuan : 1)Mengelola dan Menjaga Keberlanjutan Fungsi dan Layanan jaringan irigasi, rawa dan sungai. 3. Misi Ke-Tiga Mengendalikan dan menanggulangi daya rusak Air pada infrastruktur Persungaian dan SDA Dijabarkan dalam tujuan : 1)Memperbaiki & rekonstruksi kerusakan infrastruktur akibat banjir; 2)Mengembangkan sistem informasi teknokogi / data base Sumber Daya Air. 4. Misi Ke-Empat Memenuhi kebutuhan infrastruktur air baku dan ketersediaan air Dijabarkan dalam tujuan : 1)Menyediakan Kebutuhan Air baku untuk berbagai keperluan. 34

35 5. Misi Ke-Lima Meningkatkan kapasitas Sumberdaya Manusia (SDM) Teknis SDA dan sarana pendukung Pengelolaan SDA yang baik Dijabarkan dalam tujuan : 1)Memperkuat kelembagaan masyarakat dan Sumber Daya Aparatur dalam pengelolaan dan pengembangan SDA; 2)Meningkatkan Kinerja SDM melalui sarana dan prasarana pendukung. B. Sasaran Untuk mencapai tujuan sebagaimana diungkapkan di atas, langkah selanjutnya menetapkan sasaran yang akan dicapai. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai dalam jangka pendek yaitu dalam kegiatan operasional. Misi Ke-Satu : Tujuan 1.1 Mengoptimalkan & Meningkatkan Fungsi Jaringan Irigasi,Rawa, dan Sungai Dijabarkan dalam sasaran : a) Tersedianya jaringan irigasi,rawa, dan Sungai yang optimal; b) Terpenuhinya pasokan kebutuhan air tanaman pangan yang optimal; c) Menunjang peningkatan produktivitas pertanian pangan. Misi Ke-Dua : Tujuan 2.1 Mengelola dan menjaga keberlanjutan fungsi jaringan irigasi, rawa dan Sungai Dijabarkan dalam sasaran : a) Terpeliharanya fungsi jaringan irigasi, rawa dan sungai; b) Terjaganya Morfologi Alur & tebing saluran irigasi rawa dan sungai; c) Terjaganya Kualitas, Kuantitas serta Kontinuitas Air. 35

36 Misi Ke-Tiga : Tujuan 3.1 Memperbaiki & rekonstruksi kerusakan infrastruktur akibat banjir Dijabarkan dalam sasaran : a) Terlaksananya perbaikan infrastruktur bangunan pengendali banjir. Terjaganya Daerah Aliran Sungai. Tujuan 3.2 Mengembangkan sistem informasi teknokogi / data base Sumber Daya Air Dijabarkan dalam sasaran : a) Tersedianya bangunan Pencatat informasi data SDA; Tersedianya sistem informasi SDA yang terpadu. Misi Ke-Empat : Tujuan 4.1 Menyediakan Kebutuhan Air baku untuk berbagai keperluan Dijabarkan dalam sasaran : a) Tersedianya Kebutuhan pasokan air baku untuk pengairan. Misi Ke-Lima : Tujuan 5.1 Memperkuat kelembagaan masyarakat dan Sumber Daya Aparatur dalam pengelolaan dan pengembangan SDA Dijabarkan dalam sasaran : a) Meningkatnya Kemampuan SDM; b) Meningkatnya profeionalisme aparatur pemerintah; c) Meningkatnya kesejahteraan apratur pemerintah; d) Terlaksananya pmberdayaan dan perkuatan kelembagan pengelola jaringan irigasi dan rawa. Tujuan 5.2 Meningkatkan Kinerja SDM melalui sarana dan prasarana pendukung Dijabarkan dalam sasaran : a)terpenuhinya sarana dan prasarana fasilitas pendukung; b) Tersedianya sistem informasi dan teknologi fasilitas pendukung kinerja aparatur 36

37 c) Terciptanya kondisi situasi kerja yang nyaman dan kondusif 4.3. Strategi dan Kebijakan A. Strategi Untuk mencapai keberhasilan pembangunan sumber daya air di Sumatera Selatan, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan telah menyusun strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dan peluang yang ada, serta memperhatikan kelemahan dan hambatan yang mungkin dihadapi dan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk Arah Kebijakan dan Program - Program Strategis. Pendekatan yang dilakukan untuk menyusun arah kebijakan dan programprogram strategis ini adalah multidimensional dan integratif. Misi Ke-Satu : Sasaran 1.1.a Tersedianya jaringan irigasi,rawa, dan Sungai yang optimal Dijabarkan dalam strategi : a) Meningkatkan dan mengembangkan sistem jaringan irigasi,rawa, dan Sungai yang ada. Sasaran 1.1.b Terpenuhinya pasokan kebutuhan air tanaman pangan yang optimal Dijabarkan dalam strategi : a) Mensinerjikan rencana pola tanam dengan pengembangan dan peningkatan sistem jaringan irigasi dan rawa. Sasaran 1.1.c Menunjang peningkatan produktivitas pertanian pangan Dijabarkan dalam strategi : a) Memperbaiki sistem jaringan irigasi dan rawa yg rusak. Misi Ke-Dua : Sasaran 2.1.a Terpeliharanya fungsi jaringan irigasi, rawa dan sungai Dijabarkan dalam strategi : a) Memelihara Saluran dan Bangunan Irigasi,Rawa dan sungai; b) Menyusun Rencana OP. 37

38 Sasaran 2.1.b Terjaminnya kecukupan air bagi kebutuhan tanaman Dijabarkan dalam strategi : a) Mengatur jadwal distribusi air sesuai dengan rencana pola tanam. Sasaran 2.1.c Terjaganya Morfologi Alur & tebing saluran irigasi rawa dan sungai Dijabarkan dalam strategi : a) Melaksanakan pemeliharaan secara rutin dan berkala. Sasaran 2.1.d Terjaganya Kualitas, Kuantitas serta Kontinuitas Air Dijabarkan dalam strategi : a) Melakukan rehab ringan dan normalisasi dasar saluran dan sungai; b) Melakukan Monitoring & Pengecekan Lapangan. Misi Ke-Tiga : Sasaran 3.1.a Terlaksananya perbaikan infrastruktur bangunan pengendali banjir Dijabarkan dalam strategi : a) Melakukan pengamanan terhadap tebing sungai. Sasaran 3.1.b Terjaganya Daerah Aliran Sungai Dijabarkan dalam strategi : a)melakukan normalisasi terhadap sungai yang mengalami pendangkalan/ sedimentasi. Sasaran 3.1.c Tersedianya bangunan Pencatat informasi data SDA Dijabarkan dalam strategi : a)membangun sarana dan prasarana bangunan pencatat data dan informasi debit air. Sasaran 3.1.d Tersedianya sistem informasi SDA yang terpadu Dijabarkan dalam strategi : a) Mengembangkan sistem informasi database SDA. Misi Ke-Empat : 38

39 Sasaran 4.1.a Tersedianya Kebutuhan pasokan air baku untuk pengairan Dijabarkan dalam sasaran : a) Pendistribusian air secara optimal untuk kebutuhan masyarakat; b) Pembuatan Bangunan penampung air. Misi Ke-Lima : Sasaran 5.1.a Meningkatnya Kemampuan SDM Dijabarkan dalam strategi : a) Pelaksaaan Pelatihan SDM yang mengelola SDA. Sasaran 5.1.b Meningkatnya profeionalisme aparatur pemerintah Dijabarkan dalam strategi : a) Pelatihan dan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. Sasaran 5.1.c Meningkatnya kesejahteraan apratur pemerintah Dijabarkan dalam strategi : a) Pembayaran honorarium tepat waktu. Sasaran 5.1.d Terlaksananya pmberdayaan dan perkuatan kelembagan pengelola jaringan irigasi dan rawa Dijabarkan dalam strategi : a) Pelaksanaan rapat koordinasi. Sasaran 5.2.a Terpenuhinya sarana dan prasarana fasilitas pendukung Dijabarkan dalam strategi : a) Pengadaan barang inventarisasi kantor, alat tulis kantor dan kebutuhan operasional kantor. Sasaran 5.2.b Tersedianya sistem informasi dan teknologi fasilitas pendukung kinerja aparatur 39

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan bagian dari Rencana Strategis dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN Jl.Lintas Sumatera No. 21 KM.7KomplekPerkantoranPemkab OKU TIMUR Kotabaru Selatan MARTAPURA -(0735)481125 LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 OLEH :

RENCANA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 OLEH : RENCANA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 OLEH : SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014 BAB

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS

BAB III ISU ISU STRATEGIS BAB III ISU ISU STRATEGIS 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarka Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI RENSTRA RENCANA STRATEGIS. Tahun Hal - 1. Dokumen Rencana Strategis Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI RENSTRA RENCANA STRATEGIS. Tahun Hal - 1. Dokumen Rencana Strategis Tahun PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI RENSTRA RENCANA STRATEGIS Tahun 2010-2015 Dokumen Rencana Strategis Tahun 2010-2015 Hal - 1 DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Pelabuhan

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 SATUAN KERJA A. DASAR HUKUM SATUAN KERJA 1. Peraturan daerah Kabupaten Sumenep Nomor 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Dinas

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR Jl. S. Supriyadi No.86 Pos Box 24 Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Lampiran Keputusan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tanggal : 6 Mei 2014 Nomor : 188.4/3528/115.01/2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa selanjutnya disebut Dinas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur, sampai dengan saat ini masih belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 41

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Peternakan Provinsi Jawa sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. mempergunakan pendekatan one river basin, one plan, and one integrated

IV. GAMBARAN UMUM. mempergunakan pendekatan one river basin, one plan, and one integrated IV. GAMBARAN UMUM A. Umum Dalam Pemenuhan kebutuhan sumber daya air yang terus meningkat diberbagai sektor di Provinsi Lampung diperlukan suatu pengelolaan sumber daya air terpadu yang berbasis wilayah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 1LAKIP DINAS PSDA PROV. SUMBAR T.A. 20161 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pertanian. Jumlah penduduk Idonesia diprediksi akan menjadi 275 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pertanian. Jumlah penduduk Idonesia diprediksi akan menjadi 275 juta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Irigasi Indonesia adalah Negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian dengan makanan pokoknya bersumber dari beras, sagu, serta ubi hasil pertanian.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CIAMIS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ciamis pada

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BAGIAN UMUM. Padang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 15 tahun 2008.

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BAGIAN UMUM. Padang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 15 tahun 2008. RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BAGIAN UMUM 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sekretariat Daerah Kota merupakan unsur penunjang Pemerintah Kota yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota No. 15

Lebih terperinci

1 of 6 02/09/09 11:57

1 of 6 02/09/09 11:57 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kedudukan susunan organisasi, tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan dengan berlakunya Otonomi Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 32 T a h u n 2 0 0 4 t e l a h

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Periode 2017 2021

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Kabupaten Musi Rawas memiliki luas baku lahan 635.717,15 Ha dengan

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA. 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TA. 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik dan hidayahnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok AA-BB. TELP. 7608201, 7608342, 7608621 FAX. 7612334, SEMARANG KODE POS 50144 Website : http://psda.jatengprov.go.id Email

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN PELALAWAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS. BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Sejarah Dinas Pekerjaan Umum tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA PAPARAN KEPALA DINAS PSDA PADA MUSRENBANG PROVINSI SUMATERA UTARA INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN ANGGARAN 2014 MEDAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

1 of 6 02/09/09 11:44

1 of 6 02/09/09 11:44 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai landasan penyusunan Rencana Strategis Bagian Perlengkapan Setda Kota Semarang, adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai landasan penyusunan Rencana Strategis Bagian Perlengkapan Setda Kota Semarang, adalah : BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS

PERENCANAAN STRATEGIS PERENCANAAN STRATEGIS A. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI 1. VISI Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Bantul, maka Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul menetapkan Visi Terwujudnya pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA SKPD Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Pada masa Orde Baru atau sebelum munculnya reformasi, urusan perhubungan diatur oleh Pemerintah Pusat di bawah

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun 2014 1 PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 dilaksanakan

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Yang menjadi dasar hukum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) B PMPT Provinsi Jawa Barat sebagai

Lebih terperinci

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN INFORMASI YG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA 1. INFORMASI TENTANG PROFIL BADAN PUBLIK 1.a. Kedudukan domisili beserta alamat lengkap No.

Lebih terperinci

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 1LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DDINAS PSDA PROV. SUMBAR TAHUN 20171 ii DAFTAR ISI Halaman KATA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan. 1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28h dan Undang-Undang nomor 26 tahun 2009 tentang Kesehatan. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci