BAB III ISU ISU STRATEGIS
|
|
- Dewi Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ISU ISU STRATEGIS 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarka Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamongan dan Peraturan Bupati Kabupaten Lamongan No 29 Tahun 2008 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan. dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai satuan kerja bidang teknis terkait pengelolaan sumber daya air, Dinas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan tidak lepas dari permasalahan-permasalahan pelayanan yang ada dilapangan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum Pengairan diantaranya adalah : Sekretariatan 1. Jumlah tenaga dan Sumber Daya Manusia yang terbatas di tingkat wilayah (Juru Pengairan) sehingga mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan pelaporan kegiatan, yang pada akhirnya menyulitkan penentuan prioritas/ perencanaan Program dan Kegiatan. Hal ini dikarenakan kondisi eksisting Jaringan Irigasi belum mampu teridentifikasi dengan baik; 2. Belum Optimalnya sarana prasarana pendukung dalam Kinerja Pelayanan Sumber daya air yang mengakibatkan tidak maksimalnya pelaksanaan pelayanan kinerja pada masyarakat pada bidang pengairan. Bagian Bina Manfaat 1. Ketersediaan air baku terus berkurang sementara kebutuhan air baku bertambah tiap tahunnya; 2. Menurunnya Usia guna waduk-waduk besar/embung dan tempat penampung air lainnya yang lebih cepat dari rencana karena kerusakan lingkungan dan alih fungsi lahan yang menyebabkan sedimentasi. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
2 Bagian Pembangunan dan Rehabilitasi 1. Terbatasnya ketersediaan data dan informasi sumber daya air yang terpadu; 2. Tingkat kesadaran masyarakat petani pada efisiensi pemakaian air yang dapat menimbulkan konflik pemakaian air; 3. Laju penurunan kinerja jaringan irigasi dan tampungan air lebih cepat dibandingkan perbaikannya, dikarenakan Usia guna bangunan yang relatif pendek dan akibat daya rusak air. Bagian Operasi dan Pemeliharaan 1. Kesadaran masyarakat dalam operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan masih kurang. 2. Perubahan Iklim dan kerusakan lingkungan menyebabkan banjir dan kekeringan sehingga berdampak pada penurunan dasar sungai dan pendangkalan pada hilir.. Informasi yang diperlukan dalam perumusan Isu isu Strategis berdasakan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan tersebut dapat disusun kedalam tabel 3.1 Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
3 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Aspek Kajian Capaian/Kondis Saat ini Standart yang digunakan Internal (Kewenangan SKPD) Faktor yang Mempengaruhi Eksternal (diluar Kewenangan SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah Penyediaan Sumber air Baku Pengelolaan Jaringan irigasi kondisi baik Belum Memadai Jumlah sumber air baku yang ada m3, - Penyediaan Sumber air baku, - Pengelolaan Jaringan Irigasi Kondisi Baik - Pemeliharaan kali/sungai sebagai pengendali banjir Mempertahankan Jumlah air baku yang dibutuhkan m3 - Kualitas dan kuantitas Pegawai belum optimal - Sarana dan Prasarana yang belum optimal - Adanya Rehablitasi total Tempat Penampung air yang sudah mengalami sedimen; - Adanya Pembangunan Embung Desa Jumlah jaringan irigasi Mempertahankan - Indentifikasi data dan kondisi baik m, Jumlah seluruh jaringan informasi jaringan sumber daya sedangkan irigasi yang ada air yang terpadu. m - Adanya Peningkatan Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier ke Jaringan Sekunder; - Rehabilitasi Total Jaringan Irigasi yang sudah ada Peningkatan/Pemel Jumlah Panjang iharaan Kali/Sungai Kali/Sungai/Saluran sebagai Pengendalian Banjir Dalam Kondisi Baik m, sedangkan JumlahTotal Panjang Kali/Sungai/Saluran Kabupaten m Perbup tentang TUPOKSI Dinas PU. Pengairan Kabupaten Lamongan Stakeholder Tingkat partisipasi, dan kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan sumber daya air yang masih rendah serta kurangnya pemahaman mengenai peraturan yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan di bidang sumber daya air kesadaran masyarakat petani pada efisiensi pemakaian air yang dapat menimbulkan konflik pemakaian air. - Belum optimalnya Terjadinya perubahan Fungsi menjadi Pembangunan dan Rehabilitasi bangunan liar sehingga terjadinya Total sungai dan Saluran penyempitan lahan kali/sungai/saluran Pembuang sebagai saluran pembuang yang berfungsi untuk pengendalian banjir, serta Perubahan Iklim yang mengakibatkan Anomali Cuaca - Terbatasnya PNS yang memiliki kompetensi bidang Pengairan dan semakin kurangnya jumlah PNS yang berkompetensi; - Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dalam pengairan. - Ketersediaan air baku terus berkurang sementara kebutuhan air baku bertambah tiap tahunnya; - Menurunnya Usia guna waduk-waduk besar/embung dan tempat penampung air lainnya yang lebih cepat dari rencana karena kerusakan lingkungan dan alih fungsi lahan yang menyebabkan sedimentasi. - Terbatasnya ketersediaan data dan informasi sumber daya air yang terpadu; - Tingkat kesadaran masyarakat petani pada efisiensi pemakaian air yang dapat menimbulkan konflik pemakaian air; - Laju penurunan kinerja jaringan irigasi dan tampungan air lebih cepat dibandingkan perbaikannya, dikarenakan Usia guna bangunan yang relatif pendek dan akibat daya rusak air. -Kerusakan lingkungan menyebabkan banjir yang berdampak pada penurunan dasar sungai (hulu dan tengah) dan pendangkalan hilir Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
4 Selanjutnya, dianalisis Isu Isu Strategis yang berhubungan atau mempengaruhi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan dari faktor faktor eksternal lainnya dengan mengisi Tabel. No Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Kabupaten Lamongan Isu Strategis Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain-lain Perubahan iklim (Pemanasan Global) Perubahan iklim (Pemanasan Global) Perubahan Iklim yang mengakibatkan Anomali Cuaca Pertumbuhan populasi / penduduk dunia Perubahan alih fungsi lahan sumber daya air menjadi permukiman Rehabilitasi Wilayah sungai Bengawan Solo Perubahan alih fungsi lahan sumber daya air menjadi permukiman Rehablisitasi Jaringan Irigasi Penanganan Banjir Untuk Wilayah Bengawan Jero dan Babat Normalisasi Saluran Pembuang/Drainase 3.2 VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH VISI Visi adalah suatu gambaran pandangan jauh kedepan atau citacita yang ingin dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamongan. Dalam hal ini visi yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan terpilih adalah : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Lebih Sejahtera, dan Berdaya Saing. Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
5 Kabupaten dan seluruh stakeholder s dalam merealisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing. 2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan. 3) Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Lamongan. 4) Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam persaingan ditingkat Global. Dari visi tersebut diatas, maka dapat dijelaskan dan dikandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten dan Seluruh Stakeholder s dalam merelaisasikan dan semakin memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara komprehensif Misi Dan Tujuan Program Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Kepala Daerah. Rumusan misi Kepala Daerah membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yg harus dilakukan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi lebih penting untuk Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
6 memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai Visi. Dari penjabaran diatas mengenai pengertian misi, maka dapat dijabarkan misi Kabupaten Lamongan , ditempuh melalui lima misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; 2. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi daerah; 3. Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan; 4. Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik; 5. Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai dengan menjunjung tinggi budaya lokal. Dalam mewujudkan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Pengairan ikut berperan aktif dalam mewujudkannya, dan mempunyai tugas dan fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis dan strategis dibidang pengairan. Untuk merealisasikan Visi, misi, dan tujuan kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah, maka Dinas Pekerjaan Umum Pengairan mengemban misi 3 dalam RPJMD berperan untuk Memantapkan sarana dan prasarana insfrastruktur dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan. Dalam menjalankan peran Perangkat Daerah pada RPJMD memiliki tujuan untuk lima tahun kedepan adalah, Mewujudkan infrastruktur yang mampu mendukung peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan., dengan indikator Kinerja Indeks Kinerja Insfrastruktur. Sedangkan pada tujuan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan adalah Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana infrastruktur pengairan, dengan Indikator tujuan Prosentase Ketersediaan Sumber Air Baku. Hasil identifikasi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan tentang faktor faktor penghambat dan pendorong Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
7 Pengairan yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu isu Strategis Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan. Dengan demikian Isu isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan terhadap pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terdapat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan PD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Terpilih Penghambat Pendorong ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) lainnya b Program Pengembangan dan pengelolaa jaringan irigasi, rawa Dn jaringan pengairan lainnya c Program Pengendalian Banjir Permasalahan Pelayanan PD. sumber air baku Penyediaan Jaringan Irigasi yang masih belum maksimal dan merata Belum optimalnya pemeliharaan sungai/pengerukan dan penyempurnaan sistem pengendalian banjir Faktor 3 Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan a Program Pengembangan, Kapasitas Sumber Air Baku yang Sedimentasi Sumber Air Baku Pengelolaan dan Konservasi masih kurang dikarenakan Sungai, dan sumber Daya air sedimentasi dan alih fungsi lahan Perubahan fungsi sumber air baku Terjadinya perubahan Fungsi lahan irigasi menjadi bangunan liar sehingga mengubah jaringan irigasi yang ada Terjadinya perubahan Fungsi menjadi bangunan liar sehingga terjadinya penyempitan lahan kali/sungai/saluran sebagai saluran pembuang yang berfungsi untuk pengendalian banjir. Meningkatnya kebutuhan terhadap tempat tampung air baku Meningkatkan kebutuhan layanan jaringan irigasi melalui pembangunan dan Rehabilitasi jaringan irigasi Meningkatkan layanan kali/saluran sebagai pengendalian banjir melalui pembangunan dan Rehabilitasi. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
8 3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PD PROPINSI Pada Uraian ini Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan mengemukakan faktor faktor penghambat ataupun faktor faktor pendorong pelayanan dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan itu sendiri yang dapat mempengaruhi permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun dari Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur menyusun faktor faktor baik yang bersifat menghambat maupun yang bersifat mendorong, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi. Dimana Identifikasi faktor tersebut disusun pada tabel 3.4 berikut ini Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Rensra K/L Permasalahan Pelayanan PD. Penghambat Pendorong ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) Faktor 1 Meningkatnya layanan sarana dan dan prasarana penyediaan air baku Penyediaan Sumber Air Baku yang masih belum maksimal 2 Meningkatnya Kinerja layanan irigasi Penyediaan Air Irigasi yang masih belum maksimal dan merata 3 Meningkatkan Pengendalian daya rusak air Penyediaan kali/saluran sebagai pengendalian banjir yang masih belum maksimal untuk menanggulangi banjir. -Perubahan fungsi daerah penampung sumber air baku -Sedimentasi Sumber Air Baku -Minimnya daerah penampung air -Perubahan fungsi daerah lahan irigasi sehingga mengubah jaringan irigasi yang ada - Adanya Sedimentasi dan belum banyaknya JI yang primer. Penyempitankali/Saluran sebagai pengendalian banjir. -Meningkatkan Pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi Sumber Air Baku -Sosialisasi kepada masyarakat Meningkatkan layanan irigasi melalui pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi jaringan irigasi Meningkatkan layanan kali/saluran pembuang sebagai pengendalian banjir melalui pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi. Demikian pula halnya dengan hasil analisis terhadap Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur perlu menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidntifakasi pada tabel.3.5 Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
9 Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Timur beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra PD. PROVINSI Permasalahan Pelayanan PD. Penghambat Pendorong ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) Faktor 1 Tersedianya air baku untuk memenuhi kekurangan berbagai kepentingan sebesar Jutaa M3 di harapkan bisa berkurang 25 % 2 Terlayaninya Kebutuhan air untuk irigasi dari luasan tanaman 225 % menjadi 250 % 3 Berkurangnya Luasan Daerah Genangan banjir, berdasarkan debit periode ulang tertentu. Serta Terbentuknya Dewan Sumber Daya Air Tingkat Provinsi dan Tingkat Wilayah Sungan (WS) Penyediaan Sumber Air Baku yang masih belum maksimal Penyediaan Air Irigasi yang masih belum maksimal dan merata Penyediaan kali/saluran sebagai pengendalian banjir yang masih belum maksimal untuk menanggulangi banjir. -Perubahan fungsi daerah -Meningkatkan Pembangunan, penampung sumber air baku Rehabilitasi dan Normalisasi -Sedimentasi Sumber Air Baku Sumber Air Baku -Minimnya daerah penampung air -Sosialisasi kepada masyarakat -Perubahan fungsi daerah lahan irigasi sehingga mengubah jaringan irigasi yang ada - Adanya Sedimentasi dan belum banyaknya JI yang primer. Penyempitankali/Saluran sebagai pengendalian banjir. Meningkatkan layanan irigasi melalui pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi jaringan irigasi Meningkatkan layanan kali/saluran pembuang sebagai pengendalian banjir melalui pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi. 3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan mempunyai faktor faktor penghambat dan pendorong yang dapat mempengarui Pelayanan dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan itu sendiri ditinjau dari segi RTRW dan KLHS. Dimana permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberasilan Penangannya terdapat pada tabel 3.6 Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
10 No Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi PD Permasalahan Pelayanan PD Penghambat Pendorong ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) Faktor 1 Pengembangan sistem prasarana sumber daya air Penyediaan Sumber Air Baku yang masih belum maksimal Penyediaan Air Irigasi yang masih belum maksimal dan merata Penyediaan kali/saluran sebagai pengendalian banjir yang masih belum maksimal untuk menanggulangi banjir. -Perubahan fungsi daerah -Meningkatkan Pembangunan, penampung sumber air baku Rehabilitasi dan Normalisasi -Sedimentasi Sumber Air Baku Sumber Air Baku -Minimnya daerah penampung air -Sosialisasi kepada masyarakat -Perubahan fungsi daerah lahan irigasi sehingga mengubah jaringan irigasi yang ada - Adanya Sedimentasi dan belum banyaknya JI yang primer. Penyempitankali/Saluran sebagai pengendalian banjir. Meningkatkan layanan irigasi melalui pembangunan, Rehabilitasi dan Normalisasi jaringan irigasi Meningkatkan layanan kali/saluran pembuang sebagai pengendalian banjir melalui pembangunan, Rehabilitasi dan 3.5 TELAHAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Demikian pula selanjutnya dilakukan hal yang sama pada hasil telaahan terdapat KLHS Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan berdasarkan Analisis terdapat pada tabel dibawah ini. No Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi PD Permasalahan Pelayanan PD Penghambat Pendorong ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) 1 Kajian potensi sumber daya air dan pemanfaatannya Alih fungsi lahan tempat penampung Sumber daya air, yang mengakibatkan kerusakan pada sumber daya air Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan masih kurang Faktor Meningkatkan Kebutuhan sumber daya air Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
11 3.6 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Suatu Isu Strategis bagi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan diperoleh baik berasal dari analisis Internal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan di masa lima tahun mendatang. Isu isu Strategis tentang Pekerjaan Umum yang terjadi diantaranya : 1. Pemenuhan penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar terutama pada saat musim kemarau; 2. Pemenuhan jaringan irigasi bagi pertanian masyarakat; 3. Pemenuhan Saluran Pembuang/Drainase Irigasi bagi pertanian masyarakat dan penanggulangan banjir. Informasi yang diperlukan dalam perumusan Isu isu Strategis berdasakan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah : 1. Hasil Analisis gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan; 2. Hasil analisis Renstra K/L dari Kementrian PU. dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur; 3. Hasil Telaahan RTRW dan; 4. Hasil Analisis KLHS. Selanjutnya dikemukakan metode penentuan Isu Isu Strategis dan hasil penentuannya dan diperoleh informasi tentang apa saja Isu Strategis yang akan ditangani melalui Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan tahun rencana. Metode penentuan Isu Isu Strategis dapat dilakukan dengan cara : Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
12 a. Menentukan Skor terhadap masing masing kriteria yang telah ditetapkan, dengan mengisi sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 3.8 Contoh Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis No Kriteria *) Bobot **) Pelayanan SKPD 1 Memiliki Pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra Provinsi 20 2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10 3 Dampak yang di timbulkan terhadap publik 20 4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10 5 Kemungkinan atau kemudahan untuk di tangani 15 6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25 Total 100 No b. Melakukan penilaian Isu Strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan skala tersebut sesuai dengan tabel berikut ini : Isu Strategis Tabel 3.9 Nilai Skala Kriteria ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) 1 Pemenuhan penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar terutama pada saat musim kemarau Nilai Skala Kriteria Ke- Total Skor Pemenuhan jaringan irigasi bagi pertanian masyarakat; Pemenuhan Saluran Pembuang/Drainase Irigasi bagi pertanian masyarakat dan penanggulangan banjir Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
13 c. Menghitung rata rata skor /bobot setiap isu strategis dengan mengakumulasikan nilai tiap tiap isu strategis dibagi jumlah peserta, yang dituangkan dalam tabel Tabel 3.10 Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis No Isu Strategis Total Skor Total Skor ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) 1 Pemenuhan penyediaan air baku bagi masyarakat sekitar terutama pada saat musim kemarau ,67 2 Pemenuhan jaringan irigasi bagi pertanian masyarakat; ,67 3 Pemenuhan Saluran Pembuang/Drainase Irigasi bagi penanggulangan banjir, dan pertanian masyarakat 95 15,83 Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
Lebih terperinciDinas PU. Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan RENCANA STRATEGIK DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR TAHUN
Visi : Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera, dan Berdaya Saing RENCANA STRATEGIK DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR TAHUN 2016-2021 Misi 1 : Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian
Lebih terperinciSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan Disampaikan oleh : Ir. SUPANDI, MM. Kepala Dinas PU. Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN
Lampiran V PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda
Lebih terperinciKabupaten Lamongan Tahun
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI MISI RPJMD KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016-2021 Visi RPJMD yang telah disinergikan dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Pelayanan Permasalahan PD Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau menempati
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 Perumusan tujuan, sasaran strategi dan kebijakan Dinas Kearsipan Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN KINERJA, KELOMPOK, DAN PENDANAAN INDIKATIF Sebagaimana disampaikan dalam Bab IV, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka perlu disusun strategi
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis
Lebih terperinciKabupaten Lamongan Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) dilandasi dengan semangat otonomi daerah yang merupakan amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan bagian dari Rencana Strategis dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN Instansi : DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya pengendalian dan pengaturan air yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Misi : A. Meningkatkan
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN PERUBAHAN S.O.T.K DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DINAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR I. UMUM Air merupakan karunia Tuhan sebagai salah satu sumberdaya
Lebih terperinciTerwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing
Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi RPJMD Perumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS BMSDA KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas BMSDA periode 2015 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis
Lebih terperinciMETODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Penyusunan Master Plan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur meliputi beberapa tahapan kegiatan utama, yaitu : 1) Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis
Lebih terperinciBAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi pelayanan SKPD Badan Pelaksana
Lebih terperinciBAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Lebih terperinciDisajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU)
Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU) 1 Pendahuluan Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang banyak dijumpai
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi Hasil Pelaksanaan rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kawasan hutan di Jawa Timur, sampai dengan saat ini masih belum dapat mencapai ketentuan minimal luas kawasan sebagaimana amanat Undang-Undang nomor 41
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Maret 2017 KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN LAMONGAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan rancangan rencana kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA
Lebih terperinciKEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH
BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
Lebih terperinciKeselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE
Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE 2017-2022 OUTLINE 1. Sistem Manajemen Pembangunan Nasional 2. Strategi Pembangunan Nasional Periode
Lebih terperinciterukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.
1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan
Lebih terperinciP E N D A H U L U A N
P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan di sektor perhubungan memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan perekonomian, mengingat kegiatan penyelenggaraan di bidang transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT DAU KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/35.07.22/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM.
KATA PENGANTAR Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang, sesuai dengan tahapan sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut dalam butir 1 d, disebutkan
Lebih terperinciPROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010
PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 SATUAN KERJA A. DASAR HUKUM SATUAN KERJA 1. Peraturan daerah Kabupaten Sumenep Nomor 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Lebih terperinciBAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM S ebagai upaya untuk merespons terhadap berbagai perubahan, baik yang terkait perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang berkembang dalam masyarakat dan adanya tuntutan
Lebih terperinciRencana Strategis
2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Sumber Daya Air Dalam pelaksanaannya tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Sumber Daya Air Daerah Propinsi Sulawesi Tengah yaitu : a. Program
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis yang dilaksanakan pada Bagian
Lebih terperinciBAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru Kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciRencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciDRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016
DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciDESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan
Lebih terperinciBandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera melalui Misi. Pembangunan Ekonomi Yang Kokoh, Maju dan Berkeadilan,
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka turut serta mewujudkan Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera melalui Misi Pembangunan Ekonomi Yang Kokoh, Maju dan Berkeadilan, Dinas Koperasi UKM
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG
RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Irigasi Jatiluhur terletak di Daerah Aliran Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat. Daerah Irigasi Jatiluhur dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fungsi Reviu Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mojokerto dalam penyelenggaraan pembangunan daerah adalah :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelimpahan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk menjalankan otonomi dari Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan pembangunan daerah dilaksanakan untuk meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 616 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Jl. PEMBANGUNAN NO. 183 GARUT
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Tinjauan Substansi RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG JALAN GAJAH MADA NO 47 SEMARAPURA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Gajah Mada Nomor 47 Telp. (0366)
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Wakatobi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 26-22 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 7 Banyuwangi Jawa Timur Bpbd.banyuwangikab.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Lebih terperinciISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN Kriteria Kota adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
Lebih terperinciRencana Strategis
kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra RS. Ernaldi Bahar Tahun
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menghadapi situasi nasional dan global yang cepat mengalami perubahan serta dalam semangat otonomi daerah diperlukan kesiapan yang mantap di semua sektor pembangunan
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO Lamongan, 30 Januari 2017 SISTEMATIKA PAPARAN Gambaran Umum PD Implementasi SAKIP PD Inovasi PD GAMBARAN UMUM KECAMATAN MODO 1. Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2032 DISEBARLUASKAN OLEH : SEKRETARIAT DEWAN SUMBER
Lebih terperinciPOHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016
POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Persentase prasarana aparatur
Lebih terperinciBAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang
BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI RENSTRA RENCANA STRATEGIS. Tahun Hal - 1. Dokumen Rencana Strategis Tahun
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI RENSTRA RENCANA STRATEGIS Tahun 2010-2015 Dokumen Rencana Strategis Tahun 2010-2015 Hal - 1 DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Pelabuhan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD No Berdasarkan gambaran kondisi saat ini serta kondisi yang diinginkan pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014 2019 Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN LAMONGAN
i P a g e KATA PENGANTAR Rencana STrategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 3065-1154-2414-8690 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Urusan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh berbagai instansi sektor dan dikoordinasikan oleh Badan Lingkungan
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci