PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA DI RSUD TOTO KABILA OLEH SRIKANDI TAIB
|
|
- Glenna Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA DI RSUD TOTO KABILA OLEH SRIKANDI TAIB NIM Program Study Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasi
2 1 FAKTOR FAKTOR YANGBERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECATATAN PENDERITA KUSTA DI RSUD TOTO KABILA SRIKANDI TAIB NIM Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG ABSTRAK Srikandi Taib Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta di RSUD Toto Kabila, Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr. Zuhriana K.Yusuf, M.Kes dan Pembimbing II Ns Iqbal Husain, S.Kep, M.Kep, SpKMB. Kusta adalah suatu penyakit infeksi kronik yang di sebabkan oleh micobacterium leprae yang dapat merusak jaringan saraf dan kulit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecacatan kusta yaitu pengetahuan, pengobatan, reaksi kusta dan perawatan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat di RSUD Toto Kabila yang berjumlah 26 pasien. Analisis menggunakan uji fisher s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil uji fisher s Exact Test. Variabel pengetahuan (0,036), pengobatan (0,021), reaksi kusta (0,051) dan varibel perawatan diri (0,036) terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila Untuk mencegah terjadinya kecacatan penderita kusta di harapkan petugas program kusta agar dapat melakukan penatalaksaan reaksi kusta yang adekuat, melakukan monitoring pengobatan dengan mengantar obat kusta ke rumah bagi penderita yang tidak teratur berobat, serta melakukan sosialisasi tentang cara perawatan kecacatan penderita kusta agar kecacatan tidak bertambah parah. Kata kunci: kusta, tingkat kecacatan, faktor-faktor Daftar pustaka 29, Srikandi Taib, Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG dr. Zuhriana K. Yusuf, M.Kes. Iqbal D. Husain, S.Kep.Ns. M.Kep. spkmb
3 Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti oleh masyarakat, keluarga dan termasuk petugas kesehatan sendiri. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit kusta maupun cacat yang ditimbulkannya. kusta disebabkan oleh Mycobacterium Leprae yang terutama menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Masa bela diri kuman kusta memerlukan waktu yang sangat lama yaitu 21 hari. Hal ini merupakan salah satu penyebab masa tunas yang lama yaitu rata-rata 2-5 tahun. Lepra atau kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen adalah suatu penyakit infeksi kronik yang merusak terutama jaringan saraf dan kulit. Penyebabnya micobacterium leprae di temukan oleh seorang ahli fisika Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen dapat disebut juga Penyakit Hansen. Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Di Provinsi Gorontalo menempati urutan ke 5 besar dalam hal penyumbang jumlah penderita kusta. Dari data yang di dapatkan pada tahun 2011 terdapat 187 penderita kusta tahun 2012 meningkat menjadi 220 penderitadan pada tahun 2013 sebessar 214 penderita kusta. Penderita penyakit ini bisa berpotensi cacat, dimana proposi cacat tingkat 2 akibat kusta di Provinsi Gorontalo sebesar 9%. RSUD Toto Kabila sebelumnya adalah Rumah Sakit yang hanya khusus untuk penderita kusta. Namun sekarang telah menjadi RSUD Toto Kabila yang menerima pasien-pasien selayaknya Rumah Sakit Umum lainnya. Dari data awal di dapat data bahwa pada tahun Penderita kusta sebesar 35 orang, pada tahun 2012 terdapat 35 orang dan pada tahun 2013 pasien kusta menjadi 47 orang. Sebagian besar penderita kusta yang ada di RSUD Toto Kabila mengalami cacat tingkat tingkat dua. 1.1 Lokasi penelitian dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di RSUD Toto Kabila Gorontalo dari tanggal 03 samapi 17 juli Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi melalui pemberian kuesioner pada populasi penderita kusta di RSUD Toto Kabila dengan pendekatan cross sectional Sectional yaitu suatu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen (faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecacatan pengetahuan, reaksi kusta, pengobatan, perawatan diri) dan variabel dependen (tingkat kecacatan penderita kusta) di RSUD Toto Kabila. 1.3 Variabel Penelitian Variabel independen Dalam penelitan ini yang menjadi varibel idependennya adalah pengetahuan,pengobatan, reaksi kusta, perawatan diri Variabel dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah tingkat kecacatan kusta.
4 1.4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kusta yang berada di RSUD Toto Kabila yang berjumlah 26 pesien kusta Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah yang menderita kusta diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dengan jumlah 26 responden. 1.5 Analisis Data Pengolahan data secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS. Analisa data dari penelitian ini melalui prosedur bertahap, (Noatoatmodjo, 2010) dengan langkah-langkah sebagia berikut : Analisa univariat Analisa ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung jenis datanya Analisa bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila dengan menggunakan uji statistic fisher s Exact Test dengan program bantuan computer SPSS. Menurut (Riyanto, 2011), dalam penelitian kesehatan uji signifikan dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan (alpha) = 0,05 dan 95% confidence interval dengan ketentuan bila: a. P value > 0,05 berarti Ho diterima (P value α). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabbel indenpenden dan variabel dependen. b. P value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (P value > α). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. 2.1 Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 2.1 Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita ksuta di RSUD Toto Kabila tahun Tingkat kecacatan Total Exact sig. Tidak cacat Cacat (2-sided) Pengetahuan Kurang ,8% 3,8% 34,6% 0,036 baik ,9% 38,5% 69,4% TOTAL ,7% 42,3% 100,0% Sumber :Data Primer 2014 Dari hasil analisa hubungan pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila menggunakan uji fisher s Exact Test pada tingkat kesalahan 5% (0,05) di peroleh hasil bahwa nilai p-value 0,036. Oleh karena nilai p-value <0,05 dengan demikian dapat
5 disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila Tabel 2.2 Hubungan pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita ksuta di RSUD Toto Kabila tahun Tingkat kecacatan Total Exact sig. Tidak cacat Cacat (2-sided) Pengobatan Tidak taat ,5% 7,7% 46,2% 0,021 Taat 5 19,2% 9 34,6% 14 53,8% TOTAL 15 57,7% 11 42,3% ,0% Sumber :Data Primer 2014 Dari hasil analisa hubungan pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila menggunakan uji fisher s Exact Test pada tingkat kesalahan 5% (0,05) di peroleh hasil bahwa nilai p-value 0,021. Oleh karena nilai p-value <0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. Tabel 2.3 Hubungan reaksi dengan tingkat kecacatan penderita ksuta di RSUD Toto Kabila tahun Tingkat kecacatan Total Exact sig. Tidak cacat Cacat (2-sided) Ringan Reaksi 34,6% 7,7% 42,3% kusta Berat 6 23,1% 9 34,6% 15 57,7% TOTAL 15 57,7% 11 42,3% ,0% Sumber :Data Primer 2014 Dari hasil analisa hubungan reaksi kusta dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila menggunakan uji fisher s Exact Test pada tingkat kesalahan 5% (0,05) di peroleh hasil bahwa nilai p-value 0,051. Oleh karena nilai p-value <0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. Tabel 2.4 Hubungan perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita ksuta di RSUD Toto Kabila tahun Tingkat kecacatan Total Exact sig. Tidak cacat Perawatan Kurang 5 diri 19,2% Baik 10 38,5% TOTAL 15 57,7% Sumber :Data Primer 2014 Cacat 4 15,4% 7 26,9% 11 42,3% (2-sided) 9 34,6% 0, ,4% ,0%
6 Dari hasil analisa hubungan perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila menggunakan uji fisher s Exact Test pada tingkat kesalahan 5% (0,05) di peroleh hasil bahwa nilai p-value 0,036. Oleh karena nilai p-value <0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. 2.2 PEMBAHASAN Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,036. Oleh karena nilai p-value <0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingakat kecacatan penderita kusta di wilayah RSUD Toto Kabila Tahun Hasil uji berdasarkkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar mempunyai pengetahuan yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecacatan kusta yang cacat yaitu 10 orang (38,5%) dan yang tidak cacat 7 orang (26,9%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh tingkat pengetahuan seseorang maka semakin tinggi kesadaran untuk berperan serta. Penderita yang memiliki pengetahuan yang baik sangat memperhatikan kesehatannya, sehingga semakin baik pengetahuan penderita semakin baik penderita ikut serta dalam memanfaatkan fasiltas pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Serta penderita yang memiliki pengetahuan yang baik dapat berkonsultasi kesehatan pada petugas kesehatan, serta dapat melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa dipungut biaya, sehingga dapat lebih meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup penderita. Menurut (Hutabarat, 2007), masalah yang selama ini terjadi adalah masyarakat yang belum mengerti sepenuhnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingakat kecacatan. Hal tersebut sesuai yang di kemukakan oleh (Supriyanto, 2000 dalam Khoiriyah, 2011), yang mengemukakan bila pengetahuan lebih dapt di pahami, maka timbul suatu sikap dan perilaku untuk berpartisipasi. Selain itu tingkat pengetahuan seseorang juga mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk berperan serta Hubungan pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,021. Oleh karena nilai p- value <0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingakat kecacatan penderita kusta di wilayah RSUD Toto Kabila Tahun Hasil uji berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan pengobatan secara tidak taat untuk pasien cacat sekitar 10 orang (38,5%) dan yang cacat 2 orang (7,7%). Hal ini disebabkan kurangnnya pengetahuan responden tentang manfaat dari pengobatan yang di berikan oleh petugas kesehatan. Ketidak taatan dalam pengobatan akan mengakibatkan resiko terjadinya tingkat kecacatan Menurut (Mayskur, 2010) dimana setenga dari responden (57,4%) memiliki persepsi yang baik tentang konsekuensi tidak taat berobat. Kecacatan pada penderita kusta tergantung dari fungsi serta saraf mana yang rusak, akan tetapi cacat pada penderita kusta dapat dicegah.
7 Upayah-upaya pencegahan kecacatan dapat dilakukan oleh penderita itu sendiri yaitu minum obat secara teratur dan apabila sudah terjadi kecacatan maka penderita dapat melakukan perawatan diri dengan rajin agar cacat tidak bertambah banyak Hubungan reaksi kusta dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan reaksi kusta dengan tingkat kecacatan penderita kusta di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar Oleh karena nilai p- value <0,05 artinya terdapat hubungan antara reaksi kusta dengan tingakat kecacatan penderita kusta di wilayah RSUD Toto Kabila Tahun Hasil uji berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tentang reaksi kusta yang baik 9 orang (34,6%) untuk yang cacat, dan yang tidak cacat 6 orang (23,1%). Menurut (Kurnianto, 2002) kurangnya pengetahuan responden tentang tingkat kecacatan yang disebabkan oleh reaksi kusta, reaksi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan saraf penderita kusta, sehingga kejadian reaksi yang lama dapat menimbulkan kecacatan pada penderita kusta Hubungan perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila 2014 Dari hasil uji statistik dengan uji Fisher s Exact Test hubungan perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita kusta di peroleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,036. Oleh karena nilai p-value <0,05 artinya terdapat hubungan antara reaksi kusta dengan tingakat kecacatan penderita kusta di wilayah RSUD Toto Kabila Tahun Hasil uji berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa responden yang memiliki tingkat kecacatan perawatan diri yang baik yaitu 17 orang (69,4%). Menurut (Ruslan, 2010) menyatakan bahwa perawatan diri yang baik dapat membantu memperbaiki tingkat kecacatan lebih dari 50% dari pasien. Kurangnya perawatan diri pada penderita kusta dapat mengakibatkan kerusakan akan bertambah semakin berat. 3.1 KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta Di RSUD Toto Kabila 2014 yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. 2. ada hubungan antara pengobatan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. 3. ada hubungan antara reaksi kusta dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. 4. ada hubungan antara perawatan diri dengan tingkat kecacatan penderita kusta di RSUD Toto Kabila. 3.2 SARAN 1. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dijadikan tolak ukur bagi peneliti yang akan meneliti variabel lain yang berhubungan dengan tingkat kecacatan penderita kusta. 2. Dalam bidang keilmuan
8 Dapat dijadikan tambahan pustaka dalam bindang ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai teknologi dibidang pemberantas penaykit kusta. 3. dalam bidang pelayanan a. Kepada petugas program kusta di Puskesmas agar dapat melakukan penatalaksanaan reaksi kusta yang adekuat terhadap penderita kusta agar tidak terjadi kecacatan. b. Melakukan monitoring pengobatan penderita kusta dengan mengantar obat kusta ke rumah bagi penderita yang tidak teratur berobat. c. Melakukan sosialisa tentang cara perawatan kecacata terhadap penderita kusta agar kecacatan tidak bertambah parah. 4. Bagi penderita dan masyarakat Agar sering melakukan kunjungan sosialisasi yang diberikan oleh petugas kesehatan. Daftar Pustaka Akib. T. 2007, obat-obat penting khasiat, penggunaan dan efek sampingnya, Jakarta. Gramedia Arikunto, S Prosedur Penelitian. Edisi Revisi Jakarta: Cipta.PT Rineka Bakhtiar, A Filsafat ilmu, Jakarta: Raja Grafindo Persada Budianto, T Hubungan antara tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit kusta terhadap mekanisme koping yang digunakan pendrita kusta di Desa Banyumanis RT 03 dan RT 04 RW 09 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Tugas akhir, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Semarang Bakker, M. (2005), Epidemiology and prevention of leprosy: a cohort study in Bakker M. (2005), Epidemiology and prevention of Leprosy: a Cohort Study In Indonesia Indonesia; Epidemiologu of leprosy of five isolanted Islands in the Flores Sea, KIT Biomedical Research, Melbergdreef 39, Nethderlands,pp Depkes RI, Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Djuanda. A. Ilmu penyakit kulit, Balai penerbit FKUI, Jakarta,2007 Ganapati, R., Pai, VV., Kingsley S. (2003). Disability Prevention and Management in Leprosy: A Field Experience, Indian J Dermatol Venereol Leprol, Volume 69, page Hidayat, A Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hasnani, kejadian kecacatan tingkt II pada penderita dan faktor-faktor yang mempengaruhi di provinsi Nanggro Aceh. Jurnal, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. UI, Jakarata Hutabarat, B Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kepatuhan minum obat penderita kusta di Kabupaten Asahan. Tesis, Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro, Semarang Kurnianto, J Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecacatan pendrita kusta di Kabupaten Tegal. Tesis, Program Pascaa Sarjana. Universitas Diponegoro Muhammed K., Nandakumar G., Thomas S., (2004). Disability Rates in Leprosy, Indian J Dermatol Venereol Leprol.
9 Mayskur, Pengaruh persepsi tentang penyakit kusta dan dukungan keluarga terhaadap tingkat keptuhan penderita dalam pemakaian obat penderita kusta di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireun. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU Medan Nugroho S, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Tingkat kecacatan penderita kusta. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Unitversitas Gadjah Mada, Yogyakarta Notoadmodjo, S. (2010) Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka cipta Nursalam, Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba Medika Peter, E.S., Eshiet, A.L., (2002), Leprosy Review : Male-female Differences in Leprosy Patients in South Eastern Nigeria: Females Present Late For Diagnosis and Treatment and Have Higher Rate of Deformity. Prawoto, Faktor - faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya reaksi, Tesis. Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro. Semarang Prastiwi, Faktor-faktor yang berhubungan dengan cacat tingkat II pada penderita kusta di Rumah Sakit Kusta Kediri, Jawa Timur, Riyanto, A Aplikasi Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Ruslan, pengaruh sikap, persepsi terhadap perilaku pencarian pengobatan penderita kusta pada fasilitas kesehatan di Kabupaten Bima, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Padjadjaran Sow SO., Tiendrebeogo A., Lienhardt c., Soula E., Fomba A., Doumbia M.,(1998), Leprosy as a Cause of Physical Disability in Rural and Urban Areas of Mali, Leprosy Review, volume 8 Sugiyono, 2012, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung, Alfabeta Widya, A (2009). Faktor yang mempengaruhi terlambatnya deteksi dini penderita kusta di Kecamatan Jenggawah Jember. Skripsi, Wisnu., Hadilukito, G., (2003). Kusta ; Pencegahan Cacat Kusta, 2ed., Jakarta: FKUI WHO, (1997), Action Programme For The Elimination of Leprosy; Status Report 1996, World Health Organization, Geneva, Switzerland, Yuldan, F Faktor lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian kusta di Kabupaten Cilacap. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Zulkifli, Penyakit kusta dengan masalah yang ditimbulkannya, Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN. kusta maupun cacat yang ditimbulkannya. kusta disebabkan oleh Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti oleh masyarakat,
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang Berjudul Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat Dengan Pelaksanaan Identifikasi Patient Safety Di Instalasi Rawat Darurat RSUD Prof. DR. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Masa tunas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang penyebabnya ialah Mycobacterium leprae dan bersifat intraseluler obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu
Lebih terperinciPROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012
PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012 1 Patricia I. Tiwow 2 Renate T. Kandou 2 Herry E. J. Pandaleke 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta merupakan penyakit menular menahun disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK
ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK Ns. Yenni Lukita, S.Kep 1, Suhardi 2 1 Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak 2 Mahasiswa STIK
Lebih terperinciAndry Firmansyah *, Edy Seosanto**,Ernawati***
HUBUNGAN PERSEPSI PENDERITA TENTANGDUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETERATURAN PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA PENDERITA KUSTA DI KECAMATAN BANJARHARJO KABUPATEN BREBES 3 Andry Firmansyah *, Edy Seosanto**,Ernawati***
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN
Lebih terperinciTingginya prevalensi kusta di Kabupaten Blora juga didukung oleh angka penemuan kasus baru yang cenderung meningkat dari tahun 2007 sampai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kusta adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang awalnya menyerang saraf tepi, dan selanjutnya menyerang kulit,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA (Kajian di Kabupaten Sukoharjo)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECACATAN PENDERITA KUSTA (Kajian di Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S-2 Minat Utama Epidemiologi
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh NOVITA SRI RAHAYU USMAN (NIM. 841 410 045, Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perifer sebagai aktivitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penderita penyakit kusta, penyakit kusta masih menjadi momok di masyarakat bila tidak ditangani secara cepat dan tepat maka penyakit ini akan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penyakit kusta disebut juga penyakit lepra atau Morbus Hansen merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. (1) Kusta adalah
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PENGGUNAAN DIAPER PADA ANAK USIA TODDLER (Suatu Penelitian Di Taman Kanak-Kanak PAUD Kecamatan Tilong Kabila
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KECACATAN PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN NGAWI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KECACATAN PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN NGAWI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER
PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Oleh : Tri Alfionita Pontoh Nim: 841410134 Telah di periksa
Lebih terperinciABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP PENURUNAN RESPON DEPRESI PADA PASIEN KUSTA Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep. Sp.Kep.J 0028108104 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciJurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.
ABSTRAK Yolanda Alim.. Hubungan pengarahan kepala ruangan dengan pelaksanaan timbang terima (Operan) perawat di ruang rawat inap RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciOleh : Rahayu Setyowati
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih menghadapi beberapa penyakit menular baru sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan. Salah satu penyakit menular yang belum sepenuhnya
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati*) Frida Cahyaningrum*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciHubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango Hamka F Daaliuwa, Zuhriana K Yusuf, Andi Mursyidah Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus hansen merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit kusta
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi atau yang dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmhg. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah katarak. Pada tahun 2013, prevalensi kebutaan di Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbanyak kedua di dunia setelah katarak. Pada tahun 2013, prevalensi kebutaan di Indonesia pada usia 55-64 tahun sebesar 1,1%,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kusta (Mycobacterium leprae) yang awalnya menyerang saraf tepi, dan selanjutnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kusta adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang awalnya menyerang saraf tepi, dan selanjutnya menyerang kulit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012)
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinci: : G2A FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT KUSTA TERHADAP MEKANISME KOPING YANG DIGUNAKAN PENDERITA KUSTA DI DESA BANYUMANIS RT 03 DAN RT 04 RW 09 KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA SKRIPSI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional mencari hubungan antara variabel bebas dan
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA
ABSTRAK FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program
Lebih terperinciARTIKEL RISET URL artikel:
ARTIKEL RISET URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1109 Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Mantan Pasien Kusta K Nurfardiansyah Bur 1, A. Rizki Amelia 1, Nurgahayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kusta atau Lepra atau Morbus Hansen adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. 1 Kusta ini merupakan penyakit menahun yang menyerang
Lebih terperinciPENGETAHUAN PENYAKIT KUSTA MENINGKATKAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI
PENGETAHUAN PENYAKIT KUSTA MENINGKATKAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI Oleh: Edi Wibowo, Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional ini dimana variabel
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selain menimbulkan masalah kesehatan penyakit kusta juga
Lebih terperinciPromotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciAnemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Rini Abdullah. Maku, Zuhriana K. Yusuf*, Vik Salamanja** Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Typhoid Abdominalis atau sering disebut Thypus Abdominalis merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multisistemik
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciHuzzein, et al, Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dengan Tingkat Kecacatan...
Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Tingkat Kecacatan Klien Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggawah dan Tempurejo Kabupaten Jember Tahun 2014 (The Correlation of Application Universal Precaution
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Putria Carolina*, Ady Fraditha**, Ika Paskaria*** Sekolah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sekarang ini tantangan dalam bidang pelayanan keperawatan semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya berbagai penyakit menular yang
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 7
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU CIBABAT CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Hikmat Rudyana Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Obesitas merupakan keadaan yang melebihi dari berat
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PELAYANAN PUSKESMAS PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA PENYAKIT KUSTA
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN PELAYANAN PUSKESMAS PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA PENYAKIT KUSTA ANWAR AMRULLAH 1 Puskesmas Arjasa, Sumenep, Jawa Timur 1 Kutipan: Amrullah, A. (2016). Hubungan Peran
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H
HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suriani Ginting, Wiwik Dwi Arianti
Lebih terperinciSartika Tolingguhu NIM :
Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409
Lebih terperinciOleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA MENGENAI POSBINDU DI RW 07 DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008
11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar
ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Rahayu Nento 1. Ns. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns.
Lebih terperinciPersutujuan Pembimbing. Jurnal
Persutujuan Pembimbing Jurnal HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLI KLINIK JANTUNG DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Oleh STELLI MAKALEW (NIM. 841410058,
Lebih terperinciPENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen
Lebih terperinciAgus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA - TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH BANJARMASIN Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari
Lebih terperinciPersetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
Persetujuan Pembimbing Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh PURNAWATI DAI (NIM. 841410148, Jurusan Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN Mira Yunita 1, Adriana Palimbo 2, Rina Al-Kahfi 3 1 Mahasiswa, Prodi Ilmu
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular merupakan masalah kesehatan yang belum dapat diselesaikan sampai saat ini, salah satu penyakit menular tersebut adalah Tuberkulosis. Tuberkulosis
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 3 (2) (2014) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KUSTA Ma rifatul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciDukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62
Dinamika Kesehatan Vol.4 No.2.17 Desember 2013 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEMAUAN IBU HAMIL DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN Yayu Puji Rahayu 1, Novalia Widiya Ningrum
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PADA PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS SUKADAMI TAHUN 2015 Paulus Ola xix + 103 Halaman + 21 Tabel + 3 Gambar ABSTRAK Penyakit kusta merupakan salah
Lebih terperinciKata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90
PENGARUH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAWI KABUPATEN NGAWI Erwin Kurniasih, Hamidatus Daris Sa adah Akademi Keperawatan
Lebih terperincipeningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KUSTA DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECACATAN PADA PENDERITAKUSTA DI KABUPATEN KUDUS peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta. 1. Wiyarni, 2. Indanah, 3. Suwarto
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK Anas Tamsuri Dosen Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri Leprae is a chronic
Lebih terperinciOleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ELDERLY
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan penyumbang kusta nomor 4 terbesar di dunia setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kusta tersebar di Indonesia secara tidak merata dengan angka penderita yang terdaftar sangat bervariasi menurut Propinsi dan Kabupaten. Indonesia merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV 05.07.02 KEDIRI Mulazimah Akademi Kebidanan PGRI Kediri mulazimah@gmail.com ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya peradangan pada parenkim paru oleh mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman jenis aerob
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Sebenarnya kusta bila ditemukan dalam stadium dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penderita kusta (lepra) di Indonesia dewasa ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Sebenarnya kusta bila ditemukan dalam stadium dini merupakan penyakit ringan,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr. DORIS SYLVANUS Vina Agustina*, Mardiono**, Dwi Agustian Faruk. Ibrahim*** Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Kusta merupakan penyakit menular langsung yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae)
Lebih terperinciJurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :
Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN : 2302-8254 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus Rawat Jalan Bagian Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian
Lebih terperinci