PENGERTIAN DASAR Gunungapi / Volcano

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGERTIAN DASAR Gunungapi / Volcano"

Transkripsi

1 PENGERTIAN DASAR Gunungapi / Volcano I. Pendahuluan Dari segi bahasa gunungapi yang diterjemahkan dari kata Volcano berasal dari kata Vulcan, yaitu dewa api masyarakat Romawi kuno. Vulcan merupakan dewa pandai besi yang dipercaya melakukan aktivitasnya di atas Gunung Etna Sicilia. Secara ilmiah gunungapi mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah gunungapi. 2. Sebagai atau jenis atau kegiatan magma yang sedang berlangsung. 3. Merupakan tempat munculnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi yang berasal dari dalam bumi (keluarnya magma ke permukaan bumi). 4. Tempat keluarnya magma ke permukaan bumi membentuk suatu kerucut raksasa, di bagian atasnya seperti terpancung dan bila didatangi ke puncak biasanya terdapat kawah yang terkadang terisi air. Vulkanologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian. Vulkanisme merupakan gejala yang berhubungan dengan kegiatan penerobosan magma ke permukaan bumi secara keseluruhan. II. Lingkungan Pembentukan Gunungapi Bumi merupakan proyektil yang terdiri dari besi dan nikel dengan kerak di permukaannya. Hasil penelitian geofisika berdasarkan gelombang seismik dan sebaran berat jenis menurut Suess dan Wiechert ke arah pembagian susunan dan komposisi bumi adalah sebagai berikut: 1. Kerak bumi mempunyai ketebalan km terdiri dari batuan basa, dengan berat jenis kurang lebih 2,7 gr/cm Selubung bumi atau sisik silikat, mempunyai ketebalan 1200 km dan berat jenis 3,4 4,0 gr/cm Lapisan antara atau chalkosfera, merupakan sisik oksida dan sulfide dengan ketebalan 1700 km dan berat jenis 6,4 gr/cm Inti besi-nikel atau barisfera yang berjari-jari 3500 km dan berat jenis 9,6 gr/cm 3.

2 Gambar 1 : earth s interior Kerak bumi, dari bagian permukaan hingga bidang diskontinyuitas mohorovisic, di bawah benua dengan kedalaman antara km. Sedangkan di bawah samudera antara km, kerak bumi ini tersusun atas batuan beku, sediment dan malihan. Selubung atas (upper mantle) terletak pada kedalaman 400 km di bawah kerak bumi, yang tercirikan oleh sebaran gempa rendah terutama untuk gelombang S. Bagian selubung atas bumi terutama terdiri dari eklogit atau peridotit yang kaya akan besi, magnesium, kalsium, dan natrium serta silikat alumunium, dengan viskositas rata-rata 8 x poise. Namun sebelumnya Daly (1940) menyebut kerak bumi dengan lithosfera dan selubung atas yang identik dengan low velocity zone yang disebut asthenosfera. Zona peralihan (transition zone) terletak pada kedalaman km, yang ditandai oleh landaian kecepatan gelombang gempa tinggi dan tersusun dari silikat besi padat, magnesium, kalsium, alumunium, oksida besi, dan silikat. Lapisan selubung bawah (lower mantle) terletak pada kedalaman km yang dicirikan dengan kenaikan gelombang gempa yang relatif sebanding dengan bertambahnya kedalaman. Lapisan ini disusun oleh oksida besi padat, magnesium, dan silikat dengan viskositas rata-rata poise. Intibumi (core) yang terbagi menjadi dua, yaitu inti bumi luar (outer core) dan inti bumi dalam (inner core). Inti luar ini terdapat pada kedalaman km dan inti dalam antara km. Bagian luar inti bumi terdiri dari besi dan sejumlah kecil silika, sulfur dan oksigen. Sedangkan bagian dalam terutama terdiri dari besi padat (solid iron).

3 Dalam mempelajari kegunungapian susunan dan komposisi bumi penting untuk diketahui sebagai lingkungan pembentukan gunungapi yang berhubungan dengan penentuan sifat gunungapi. Menurut para ahli dari United State Geological Survey (USGS) ada tiga lingkungan pembentukan gunung api yaitu: 1. Lingkungan tipe kepulauan, gunungapi terdapat di bagian puncak punggungan pegunungan yang membusur. Magma basal yang menerobos naik akan mengalami perubahan komposisi karena bercampur dengan lempeng yang bersifat asam sehingga di permukaan terbentuk gunungapi andesit yang magmanya bersifat intermediet. Contoh: Gunung api yang terdapat di kepulauan Indonesia. 2. Lingkungan tipe samudera, gunungapi muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan yang mempunyai sistem rekahan pada kerak samuderanya, sehingga di permukaan akan terbentuk gunungapi basalan. Contoh: Gunungapi yang terdapat di kepulauan Hawaii. 3. Lingkungan tipe benua, jalur pegunungan tidak stabil terdapat lapisan kerak granitan yang tebal. Magma bersifat asam. Contoh: Gunungapi yang terdapat di tengah Benua Asia dan Afrika. Gambar 2. Pembentukan gunungapi tipe kepulauan dan samudera

4 Sementara berdasar Direktorat Vulkanologi adalah : a. Daerah punggungan tengah samudera tempat pemekaran lempeng Contoh : gunung berapi di Islandia. b. Pertumbukan lempeng benua dengan lempeng samudera Contoh : gunung berapi di Indonesia. c. Terbentuk pada titik panas tempat keluar magma ke permukaan Contoh : gunung berapi di Hawaii. Gambar 3. pembentukan gunungapi karena hotspot III. Tektonik dan Vulkanisme Plate tektonik atau tektonik lempeng merupakan paradigma dasar dalam ilmu kebumian, yang membantu dalam memahami fenomena alam termasuk asal dan penyebaran barisan kegunungapian. Proses yang ada dalam tektonik lempeng adalah : 1. Divergen atau konstruktif: Lempeng saling menjauh Proses ini bisa juga disebut proses pemekaran, dapat terjadi di benua dan samudera. Pusat penyebaran benua disebut zona rift, sedangkan pemekaran yang terjadi di samudera disebut dengan spreading. Hal ini merupakan karakter dari mid oceanic ridge. Contohnya adalah pecahnya Pangea pada zaman Trias dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik. 2. Konvergen atau destruktif : Lempeng yang saling mendekat dan terjadi tumbukan

5 Pada umumnya ditandai oleh adanya palung yang sangat dalam dan untaian gunungapi pada lempeng yang saling menunggangi dan paralel dengan palung. Lempeng samudera masuk ke bawah lempeng benua (subduksi) hingga jauh ke dalam lapisan astenosfera, dan akhirnya meleleh pada suhu dan kedalaman tertentu. 3. Transform fault : pergeseran Lempeng-lempeng yang saling bergeser disebabkan oleh sesar mendatar yang cukup besar dan ujung-ujungnya dibatasi oleh batas tektonik misalnya palung laut. IV. Magma Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara o C. Atau ada pula yang menyebutkan magma adalah suatu cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan kulit bumi bersuhu > C, bila mengalir ke permukaan disebut lava, bila sudah membeku disebut batuan beku. Sifat-Sifat Fisik Magma meliputi : 1. Suhu magma, besarnya bervariasi tergantung komposisi kimiawinya. Leleran lava basaltic di Hawaii menunjukkan suhu antara o C 2. Viskositas dan berat jenis magma.viskositas diartikan sebagai pelekat atau ketahanan substansi terhadap gerak aliran.magma yang mempunyai viskositas rendah akan mempunyai fluidity (sifat mengalir) tinggi sehingga relative lambat membeku, sedangkan magma yang mempunyai viskositas tinggi akan cepat membeku. Tipe magma : a. Berdasar kandungan silika magma asam (>66%) magma menengah (45 52 %) magma basa(<45%) b. Berdasar berat oksida magma asam, mengandung silikat dan natrium oksida. magma basa, mengandung aluminium oksida, magnesium oksida, kalsium oksida dan timah oksida. Klasifikasi tipe magma lainnya : 1. Berdasarkan kandungan gas

6 a. Hipomagma: bersifat jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas (undersaturated) dan dapat terbentuk pada tekanan yang besar. b. Piromagma: jenuh gas atau banyak mengandung gelembung gas sehingga memberikan kenampakan membusa. c. Epimagma: miskin gas sehingga dapat disamakan dengan lava yang belum dierupsikan. 2. Berdasarkan Genesa a. Magma hybrid: dimana melalui proses hibridisasi dua jenis magma yang terpisah (unrelated) bercampur membentuk magma baru. b. Magma sintetik: Magma yang komposisinya berubah karena proses asimilasi. Proses pembentukan magma sintetik disebut sinteksis, dimana magma sintetik dapat merupakan akibat lanjut dari pelarutan batuan asing (umumnya sedimen) yang selain melebur juga mengubah komposisi magma. IV.1 Dapur magma Magma (basal olivine) yang bergerak keatas menuju kerak bumi adalah lajur retakan yang berfungsi sebagai saluran. Cairan magma akan mudah menembus lapisan bumi apabila retakan yang ada bersifat lebih terbuka. Gaya-gaya tarikan (tension) yang akan menghasilkan retakan terbuka di bagian bawah lapisan bumi dapat terjadi beberapa sebab: 1. Perbedaan kecepatan gerak mendatar kerak bumi, dimana regangan akan tegak lurus aliran. 2. Pergerakan magma setelah sampai di bagian atas akan berubah menjadi bilateral atau sentrifugal dan berlawanan (regangan ke arah atas dan bawah). 3. Gerak yang sejajar tidak seragam menyesuaikan tarikan. 4. Gerak yang sejajar tetapi mempunyai arah menyimpang sehingga hal inipun akan menyebabkan rekahan karena regangan sejajar aliran. Ukuran magma baik yang berhubungan langsung dengan gunungapi maupun yang hanya berupa tubuh magma yang terpisah dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik. Great dyke di Rhodesia selatan yang mempunyai panjang 500 km dan lebar 10 km, apabila terbukti bahwa bentuk terobosan itu makin ke dalam makin melebar,maka ukuran magma sebesar km kubik masuk akal.

7 Gambar 4. Dapur magma Sedangkan umur suatu dapur magma tergantung pada beberapa faktor yaitu: 1. Tenaga panas yang bersal dari jumlah unsur volatil yang terkandung dalam magma,yang dinyatakan sebagai tenaga letusan dan tenaga potensial 2. Lama berlangsungnya proses kristalisasi magma hingga kondisi tertentu,yaitu bila letusan hanya sebentar 3. Cara penggunaan tenaga. Tenaga yang hilang selama letusan umumnya sangat besar. Dan gunungapi yang telah meletus hingga ribuan kali, besar atau kecil, menunjukkan besar dan sangat aktifnya magma yang ada di dalam bumi sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya hubungan penyaluran ke atas magma sub-kerak. V. Tipe, Bentuk dan Struktur Gunungapi V.1 Tipe-Tipe gunungapi Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan, dibedakan menjadi: a. Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava basalan. Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau andesitan. Ada dua tipe jenis gunungapi tameng, yaitu: 1. Tipe Hawaii: Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar. Contoh: Mauna Loa di Hawaii. 2. Tipe Iceland: Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii. Contoh: Izu peninsula (Iceland).

8 b. Gunungapi piroklastik,merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan lepas gunungapi piroklastik. Contoh : Gunung Tambora (Sumbawa) c. Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya membentuk maar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat meledak, dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan umumnya terisi air. Contoh: Pegunungan Tengger. Tipe lain : Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk oleh partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal. Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang oval. Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok. Contoh : gunungapi di Amerika Utara Gambar 5. Cinder cones Composive Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes, biasanya saling bersisisan, berbentuk kerucut simetris yang besar dengan lapisan berasal dari aliran lava, debu vulkanik, cinder, block dan bomb yang dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Contoh : Gunung fuji di Jepang, Gn St. Helens, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Rinjani. Gambar 6. Composite volcano

9 Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent, yang meluas, menumpahkan vent dari daratan, domical shape, dengan profil dengan tameng prajurit. Aliran tersebut terbentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak. Lava juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone. Gambar 7. Shield volcano Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava, konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent. Sebuah dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek, aliran lava bersisisan (steep side).volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano. Contoh : G.Merapi Gambar 8. Lava dome V.2 Bentuk-bentuk Gunungapi 1. Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis. Bentuk kerucut ini dapat dibangun oleh bahan lepas gunungapi.

10 2. Bentuk kubah, biasanya dijumpai pada gunungapi lava. Kubah lava merupakan bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya. Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas lava. 3. Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas. 4. Bentuk kaldera, yaitu bila gunungapi tersebut memiliki kawah yang relatif lebar dan terkadang mengandung air. Contoh : Gunung Tambora. 5. Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tak teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar. 6. Bentuk campuran (statovolcanoes), seperti tipe compossive volcanoes. 7. Bentuk perisai, seperti tipe shield volcanoes. Apabila tidak ada gangguan, suatu gunungapi yang tumbuh semakin besar akan mempunyai bentuk yang teratur,baik berupa kerucut maupun bentuk lainnya. Faktorfaktor yang menyebabkan ketidakteraturan bentuk gunungapi antara lain : 1. Kegiatan vulkanisme,seperti misalnya pembentukan kaldera,dimana kegiatan tsb akan menggangu perkembangan suatu gunungapi 2. Berpindahnya pusat kegiatan gunungapi (pipa kepundan) yang berkaitan dengan keaktifan tektonik daerah setempat 3. Tekanan arus aliran lava yang naik keatas,yang lama-kelamaan akan merusak dan menghancurkan dinding kepundan 4. Adanya kerucut spatter (spatter cone) yaitu suatu kerucut yang bersisi curam yang tersusun dari batuan bahan lepas yang terendapkan di atas celah atau pipa kepundan,dan umumnya berkoposisi basalan. 5. Adanya gua-gua pada daerah aliran lava. V.3 Struktur Gunungapi Gambar 9. Sebagian struktur gunungapi

11 1. Main Vent Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke permukaan. Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary cone atau fumarole. Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui crater. Ketika letusan berhenti, lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater. 2. Lava Flow Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma). Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent, tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya. 3. Strata lava dan Abu Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar. Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan. Abu gunungapi biasanya keluar dari gunung berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam. 4. Secondary Cone Merupakan kerucut yang baru terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk cabang. 5. Magma chamber Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma berada. Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan, disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi. 6. Fumarole Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat keluar. Magma di bawah memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah. Gas ini lalu mendingin dan mngembang, mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.

12 7. Crater Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak ke arah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di sekitarnya.di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang jatuh. V.4 Material yang dikeluarkan - Lava: cairan larutan silika pijar yang keluar dari dalam bumi. - Awan panas : terdiri dari batuan yang pijar bersuhu > 6000C. - Abu/pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik: bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. - Gas vulkanik: gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan. Contoh: CO, CO 2, H 2 S, SO 2 - Hujan Lumpur : terjadi bila di kawah terdapat danau. - Lahar letusan: terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Contoh: Gunung Kelud - Aliran lahar: terjadi pada gunungapi yang baru meletus sehingga banyak material lepas hasil letusan di sekitar puncak terhanyutkan oleh air hujan. VI. Letusan Gunungapi Letusan gunungapi sebenarnya disebabkan oleh gaya yang berasal dari dalam bumi akibat terganggunya sistem kesetimbangan magma (suhu, termodinamika, dan hidrostatika) dan sistem kesetimbangan geologi (kesetimbangan gaya tarik bumi, kimiafisika dan panasbumi). Penyebab terganggunya keseimbangan magma : 1. Magma yang akan mulai membeku telah kehilangan panas, sehingga akan terjadi pergerakan magma. 2. Adanya perbedaan suhu akibat pendinginan magma yang tidak homogen. 3. Epimagma yang miskin gas turun pada kedalaman tertentu dalam keadaan tak seimbang.

13 4. Adanya pergerakan gas dalam piromagma ke arah tekanan yang lebih rendah atau permukaan bumi karena tekanan gas dalam piromagma lebih besar daripada tekanan beban luar. VI.1 Jenis dan klasifikasi letusan gunungapi 1. Berdasarkan bentuk dan lokasi pusat kegiatan a. letusan celah, dimana dihasilkan leleran besar-besaran lava cair yang bersifat basaan yang membentuk dataran tinggi.dan yang bersifat riolitan akan membentuk ignimbrite b. Letusan pusat, dimana akan dikeluarkan bahan lepas gunungapi dan lava 2. Berdasarkan tempat keluar magma a. Erupsi pusat, lava keluar dari kawah pusat b. Erupsi samping, lava keluar dari samping kepundan c. Erupsi celah, lava keluar melalui celah (memanjang) d. Erupsi eksentrik (parasit), lava keluar di bagian kaki, membentuk kepundan sendiri, tapi sumber magma dari kantong magma yang sama VI.2 Tipe-tipe letusan Gunungapi a. Menurut Escher Gambar 10. Skema tipe letusan menurut Escher.

14 Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat kecairan magma dan kedalaman dapur magma : 1. Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma sangat dangkal, tekanan gas rendah. Contoh : gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa 2. Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal, tekanan gas sedang. 3. Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava encer, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol, tekanan gas sedang. Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius. 4. Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava kental, dapur magma sangat dangkal, tekanan gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava. 5. Tipe Peele, ciri-cirinya : lava kental, tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele 6. Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau. Contoh : gunung kelud. 7. Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera. Contoh : gunung krakatau. b. Menurut kuat lemahnya letusan 1. Tipe Erupsi hawaii Dicirikan oleh adanya pancuran lava ke udara mencapai 200 m. Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Gambar 11. G. Mauna Loa

15 2. Tipe Strombolian Seperti kembang api dari batuan pijar yang dilontarkan ke udara sampai 500 m. Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun Material halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi. 3. Tipe Volcanian Tipe ini dicirikan dengan adanya lontaran batuan pijar dan letusan abu. 4. Tipe Merapi Tipe ini dicirikan oleh adanya guguran lava pijar dari kubah lava yang runtuh. 5. Tipe Sursteyan Pada gunungapi tipe ini, kekuatan letusan lebih besar dari tipe volcanian yang bersifat eksplosif. 6. Tipe St. Helen Letusan disertai longsoran besar dari sebagian tubuh gunungapi, disertai awan panas Gambar 12. Gunung St. Helen 7. Tipe Plinian Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.tipe ini ditandai dengan ledakan lava kental. Ciri lain adalah adanya letusan ekplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan mencapai > 55 km. Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada tahun 1991 di Pinatubo Filipina. Aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga merupakan ciri letusan dari erupsi Plinian.

16 Gambar 13. Tipe gunungapi berdasar kuat letusan. c. Tipe-tipe lain 1. Tipe Vesuvian Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 BC, abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunungapi tersebut. Gambar 14. Letusan gunung Vesuvius. 2. Tipe Peelean Di erupsi Peelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah. Erupsi semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan kematian pada

17 populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele. 3. Tipe erupsi Phreatik Erupsi tipe phreatik (semburan uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Contoh : Gunung Taal di Filipina. Gambar 15. Gunungapi Taal, Philiphina. VII. Ring of Fire, Challenger deep, Plume Gambar 16. Ring of Fire

18 Ring of fire adalah zona di mana sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api. Busur kepulauan vulkanik juga selalu berhubungan dengan palung. Contoh (perhatikan di gbr 15) : busur kepulauan berasosiasi dengan Aleutian Trench yang direpresentasikan dengan adanya rantai panjang gunungapi yang membentuk Kepualauan Aleutian. Challenger Deep adalah titik terdalam (yang diketahui) di samudera, mempunyai kedalaman maksimum 10,911 meters (35,797 feet) pada posisi N E. Posisinya terletak di Samudera Pasifik, termasuk wilayah Guam, tepatnyadi Kepulauan Mariana, paling selatan dari palung Mariana. Plume adalah naiknya batuan panas (hot rock) dalam mantel. Plume ini juga sering disebut sebagai penyebab adanya pusat gunungapi yang lebih dikenal dengan sebutan hotspot dan juga penyebab banjir basalt. Menurut Don L. Anderson and James H. Natland, 2004 : Istilah, hotspot dan plume sering tercampur baur atau terbalik-balik. Menurut mereka : A plume is a hypothetical mantle feature. A hotspot is a region of magmatism or elevation that has been deemed to be anomalous in some respect because of its volume or location. Dalam hipotesa plume, hotspot merupakan manifestasi permukaan dari plume, jadi yang satu akibat, yang satu merupakan sebab. Keberadaan plume ini sering dikaitkan dengan keberadaan (deposit) bijih seperti nikel, tembaga, sulfide, intan, dan sedikit emas.

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK Bentuklahan asal vulkanik merupakan bentuklahan yang terjadi sebagai hasil dari peristiwa vulkanisme, yaitu berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan

Lebih terperinci

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi. BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK 1.Dike Terbentuk oleh magma yang menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding magma yang membeku di bawah kulit bumi, kemudian muncul di permukaan bumi karena

Lebih terperinci

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan pada kerak bumi

Lebih terperinci

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,

Lebih terperinci

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari Vulkanisme Yuli Ifana Sari Konsep Penting Vulkanisme: transpot magma dr dlm ke permukaan bumi. Proses alam yg berhubungan dg kegiatan kegunungapian, mulai dr asal usul pembentukan magma di dlm bumi hingga

Lebih terperinci

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI ARINI ROSA SINENSIS SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) NURUL HUDA 2017 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Penelitian Gunungapi Sinabung adalah gunungapi stratovolkano berbentuk kerucut, dengan tinggi puncaknya 2460 mdpl. Lokasi Gunungapi Sinabung secara administratif masuk

Lebih terperinci

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme VULKANISME Definisi Vulkanisme Vulkanisme Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber

Lebih terperinci

Gunungapi (Volcano)* Pokok Bahasan. Pendahuluan

Gunungapi (Volcano)* Pokok Bahasan. Pendahuluan Pokok Bahasan Gunungapi (Volcano)* Dr. Hendra Grandis Kelompok Keilmuan Geofisika Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Pusat Mitigasi Bencana ITB *disarikan dari berbagai sumber Pendahuluan

Lebih terperinci

Beda antara lava dan lahar

Beda antara lava dan lahar lahar panas arti : endapan bahan lepas (pasir, kerikil, bongkah batu, dsb) di sekitar lubang kepundan gunung api yg bercampur air panas dr dl kawah (yg keluar ketika gunung meletus); LAHAR kata ini berasal

Lebih terperinci

geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme

geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER II H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari mantel bawah Bumi, baik magma yang berwujud padat,

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK) ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK) Makalah Dipresentasikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah IPBA Jurusan Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar Oleh KELOMPOK II ASDAR ASHAR

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3 1. Erupsi gunung api berupa ledakan yang mengeluarkan benda-benda padat seperti batu, kerikil dan debu vulkanik merupakan erupsi....

Lebih terperinci

TEORI LEMPENG TEKTONIK

TEORI LEMPENG TEKTONIK TEORI LEMPENG TEKTONIK ABSTRAK Teori tektonik lempeng merupakan teori yang sangat penting untuk dipelajari, karena teori ini mampu menjelaskan teka-teki geologi yang sebelumnya masih menjadi perdebatan

Lebih terperinci

SISTEM VULKANISME DAN TEKTONIK LEMPENG

SISTEM VULKANISME DAN TEKTONIK LEMPENG SISTEM VULKANISME DAN TEKTONIK LEMPENG I. Mekanisme Pelelehan Batuan Suatu batuan tersusun atas campuran dari beberapa mineral dan cenderung dapat meleleh pada suatu kisaran suhu tertentu ketimbang pada

Lebih terperinci

GUNUNG API. 1.Terbentuknya Gunungapi.

GUNUNG API. 1.Terbentuknya Gunungapi. GUNUNG API 1.Terbentuknya Gunungapi. Gunungapi terbentuk karena adanya gerakan magma sebagai arus konveksi, dimana arus tersebut menyebabkan gerakan dari kerak bumi (dikenal ada 2 kerak bumi yaitu kerak

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP

Lebih terperinci

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, api) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan

Lebih terperinci

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) MacDonald (1972) G. Merapi, 16 Juni 2006 Morofologi lereng berundak, kerucut simetri dan tubuh besar dapat setinggi 3 km, jenis gunungapi terindah Tubuhnya tersusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di ring of fire (Rokhis, 2014). Hal ini berpengaruh terhadap aspek geografis, geologis dan klimatologis. Indonesia

Lebih terperinci

Fisika Gunung Api JENIS SKALA DAN FREKUENSI LETUSAN

Fisika Gunung Api JENIS SKALA DAN FREKUENSI LETUSAN Fisika Gunung Api JENIS SKALA DAN FREKUENSI LETUSAN PENDAHULUAN Erupsi dari gunungapi memperlihatkan berbagai macam karakter, seperti : Tipe Erupsi Produk yang dihasilkan Endapan Piroklastik, Aliran Lava

Lebih terperinci

Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran

Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran Morfologi Gunung Ungaran Survei geologi di daerah Ungaran telah dilakukan pada hari minggu 15 Desember 2013. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Schieferdecker (1959) maar adalah suatu cekungan yang umumnya terisi air, berdiameter mencapai 2 km, dan dikelilingi oleh endapan hasil letusannya.

Lebih terperinci

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty,

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty, Pengertian Dinamika Geologi Dinamika Geologi Dinamika Geologi merupakan semua perubahan geologi yang terus-menerus terjadi di bumi, baik karena proses eksogen maupun proses endogen. Ribka F. Asokawaty

Lebih terperinci

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

Note : Kenapa Lempeng bergerak? Note : Kenapa Lempeng bergerak? Lapisan paling atas bumi, kerak bumi (litosfir), merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat

Lebih terperinci

MAGMA GENERATION. Bab III : AND SEGREGATION

MAGMA GENERATION. Bab III : AND SEGREGATION MAGMA GENERATION Bab III : AND SEGREGATION VOLCANIC SYSTEM Parfitt, 2008 Chapter 3 : Magma Generation and Segregation MEKANISME PELELEHAN MAGMA Temperatur di mana pelelehan pertama dimulai pada batuan

Lebih terperinci

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF BAB 3 LITOSFER PENGERTIAN LITOSFER Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola. Lapisan ini terdiri atas zat padat

Lebih terperinci

BAB 3. Pembentukan Lautan

BAB 3. Pembentukan Lautan BAB 3. Pembentukan Lautan A. Pendahuluan Modul ini membahas tentang teori dan analisa asal-usul lautan yang meliputi hipotesa pelepasan lempeng, teori undasi dan teori tektonik lempeng. Selain itu dalam

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan. STANDAR KOMPETENSI Memahami Lingkungan kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan. INDIKATOR : I. Mendeskripsikan proses alam endogen

Lebih terperinci

PAPER LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

PAPER LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO PAPER 7 BUSUR MAGMATISME Disusun Oleh: Rayto Wahyu, ST 211001131200** LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG MARET

Lebih terperinci

LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI LINGKUP VULKANOLOGI

LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI LINGKUP VULKANOLOGI MODUL III LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI BACKGROUND: ERUPSI G. MERAPI PADA APRIL 2006 LINGKUP VULKANOLOGI 1 Ilmu-Ilmu Geologi yang Terkait dengan Vulkanologi Petrologi magmatisme Geokimia

Lebih terperinci

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan. 1.1 Apakah Gempa Itu? Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran tersebut disebabkan oleh pergerakan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 1. Naiknya Pulau Simeuleu bagian utara saat terjadi gempa di Aceh pada tahun 2004 merupakan contoh gerakan.... epirogenetik

Lebih terperinci

JENIS-JENIS ERUPSI GUNUNG API

JENIS-JENIS ERUPSI GUNUNG API JENIS-JENIS ERUPSI GUNUNG API I. Sistem Vulkanisme dan Jenis-jenis Erupsi Letusan gunung api adalah peristiwa yang berbahaya dan menakutkan tetapi menarik dan menakjubkan. Letusan gunung api sangat bervariasi

Lebih terperinci

TEORI TEKTONIK LEMPENG. 2. Geologi Indonesia

TEORI TEKTONIK LEMPENG. 2. Geologi Indonesia TEORI TEKTONIK LEMPENG 2. Geologi Indonesia Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi & litosfer yg mengapung di atas astenosfer dianggap satu lempeng yg saling berhubungan. kulit bumi terdiri atas beberapa

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3 APLIKASI ANALISIS LANSEKAP SEBARAN ALFISOL DAN ULTISOL PADA LANSEKAP ALFISOL Kandungan liat pada hor. B lebih tinggi Horison argilik Proses akumulasi liat pada hor. B (argilik, kandik) Beriklim sedang

Lebih terperinci

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan: SEBARAN JENIS TANAH PADA LANSEKAP ANDISOL ANDISOL-1 Tanah berkembang dari abu vulkan (abu vulkan,batu apung, lava,dsb) Tebal lapisan minimal 60 cm Wilayah perbukitan 1 DAERAH FLUVIAL Bila kekuatan alirang

Lebih terperinci

TIPE MAGMA MIGRASI MAGMA DAPUR MAGMA TIPE GUNUNGAPI

TIPE MAGMA MIGRASI MAGMA DAPUR MAGMA TIPE GUNUNGAPI TIPE MAGMA MIGRASI MAGMA DAPUR MAGMA TIPE GUNUNGAPI MATA KULIAH FISIKA GUNUNG API UNIVERSITAS GADJAH MADA MAGMA Magma adalah cairan atau larutan silika pijar yang terbentuk secara alamiah dan bersifat

Lebih terperinci

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan

Lebih terperinci

PROPOSAL KARYA ILMIAH

PROPOSAL KARYA ILMIAH PROPOSAL KARYA ILMIAH Nama Kelompok : 1. Anita Khumairoh 2. Citra Amaliana 3. Jessica Putri F 4. Khairun Nissa 5. Piky Amalia Dwi P 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Terjadinya Gunung Berapi Assalamu

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme

GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme Jenis diklat Mata Diklat Jumlah Jam TIU GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme : 16 JP : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta

Lebih terperinci

Resume Presentasi Mengenai Pengertian Magma, Tipe Magma, Proses Migrasi Magma, Dapur Magma, dan Tipe Gunung Api

Resume Presentasi Mengenai Pengertian Magma, Tipe Magma, Proses Migrasi Magma, Dapur Magma, dan Tipe Gunung Api Resume Presentasi Mengenai Pengertian Magma, Tipe Magma, Proses Migrasi Magma, Dapur Magma, dan Tipe Gunung Api PENGERTIAN MAGMA Magma adalah cairan atau larutan silika pijar yang terbentuk secara alamiah

Lebih terperinci

ASOSIASI BATUAN BEKU TERHADAP LEMPENG TEKTONIK

ASOSIASI BATUAN BEKU TERHADAP LEMPENG TEKTONIK ASOSIASI BATUAN BEKU TERHADAP LEMPENG TEKTONIK Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pendinginan magma. Pendinginan tersebut dapat terjadi baik secara Ekstrusif dan Intrusif. Batuan beku yang berasal

Lebih terperinci

Jenis Bahaya Geologi

Jenis Bahaya Geologi Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman

Lebih terperinci

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara 7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara G. Kie Besi dilihat dari arah utara, 2009 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Wakiong Nama Kawah : Lokasi a. Geografi b. : 0 o 19' LU dan 127 o 24 BT Administrasi : Pulau Makian,

Lebih terperinci

Yang kedua adaah diketemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa benua :

Yang kedua adaah diketemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa benua : Teori Tektonik Lempeng Pembentukan bentuk muka bumi dapat dijabarkan melalui Teori Tektonik Lempeng. Teori ini awalnya berasal dari pengembangan hipotesa yang dikatakan oleh Alfred Wagener. Dia mengatakan

Lebih terperinci

MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api

MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api DISUSUN OLEH : Nama :Lay, Allan Setiawan NIM : 15.420.410.0958 PRODI : Teknik Perminyakan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Mahaesa,

Lebih terperinci

MAGMA STORAGE 1. PENDAHULUAN 2. BUKTI MAGMA STORAGE DI DALAM KERAK BUMI

MAGMA STORAGE 1. PENDAHULUAN 2. BUKTI MAGMA STORAGE DI DALAM KERAK BUMI MAGMA STORAGE 1. PENDAHULUAN Magma dari mantel yang terdorong ke atas akan menemui dua kemungkinan, yang pertama langsung mencapai permukaan bumi atau terhenti di kerak untuk beberapa saat sebelum akhirnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi? BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu b a g i a n

Lebih terperinci

Pengenalan Gunungapi APA ITU GUNUNGAPI?

Pengenalan Gunungapi APA ITU GUNUNGAPI? Pengenalan Gunungapi APA ITU GUNUNGAPI? Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan

Lebih terperinci

MIGRASI MAGMA. 1. Pendahuluan. 2. Pembentukan Diapire

MIGRASI MAGMA. 1. Pendahuluan. 2. Pembentukan Diapire MIGRASI MAGMA 1. Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan magma dari sumber menuju permukaan bumi. Pergerakan magma ini terjadi akibat

Lebih terperinci

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Proses Pembentukan dan Jenis Batuan Penulis Rizki Puji Diterbitkan 23:27 TAGS GEOGRAFI Kali ini kita membahas tentang batuan pembentuk litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III. DASAR TEORI 3.1. Seismisitas Gelombang Seismik Gelombang Badan... 16

DAFTAR ISI. BAB III. DASAR TEORI 3.1. Seismisitas Gelombang Seismik Gelombang Badan... 16 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR

Lebih terperinci

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 02 Proses Geologi Proses Geologi dan Perubahan Bentangalam PROSES PROSES GEOLOGI PROSES ENDOGEN : AKTIVITAS TEKTONIK AKTIVITAS MAGMATIS AKTIVITAS VOLKANISME PROSES EXOGEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lokasi Objek Penelitian Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Gunung Lokon berdampingan dengan puncak Gunung Empung dengan jarak antara keduanya 2,3 km, sehingga merupakan

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang.

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang. Mars, Dewa Perang http://www.msss.com/mars/pictures/usgs_color_mosaics/usgs-color.html Planet Merah Dalam cerita Yunani kuno Mars disebut dengan Ares. Ares merupakan Dewa Perang. Mars adalah planet keempat

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S.

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN DAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI TANGGAL 20 APRIL 2005 G e o g r a f i KAJIAN GEOGRAFI Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran masuk

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran masuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Lokasi penelitian adalah Ranu Segaran, terletak di sebelah timur Gunung Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pattern Recognition Konsep utama dari Pattern Recognition adalah tentang ketidakpastian (uncertainty) (Bishop, 2006). Pattern Recognition disebut juga sebagai proses klasifikasi

Lebih terperinci

Eruption styles, scales, and frequencies

Eruption styles, scales, and frequencies Eruption styles, scales, and frequencies Berbagai macam erupsi vulkanik menunjukkan berbagai jenis karakter, hasil, dan frekuensi erupsi yang berbeda-beda. Setiap erupsi vulkanik bersifat unik, yang berarti

Lebih terperinci

GUNUNGAPI. Informasi : BADAN GEOLOGI. Jl. Diponegoro No. 57 Bandung Telp. (022) , Fax. (022) Website :

GUNUNGAPI. Informasi : BADAN GEOLOGI. Jl. Diponegoro No. 57 Bandung Telp. (022) , Fax. (022) Website : GUNUNGAPI Informasi : BADAN GEOLOGI Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. (022) 7272606, Fax. (022) 7202761 Website : www.vsi.esdm.go.id KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru) Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru) Disusun oleh: Anita Megawati 3307 100 082 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono.,Dipl.SE.,MSc.,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka

Lebih terperinci

TEORI PEMBENTUKAN LAUT TEORI KONVEKSI OLEH: MUH.AQRAM RAMADHAN L

TEORI PEMBENTUKAN LAUT TEORI KONVEKSI OLEH: MUH.AQRAM RAMADHAN L TUGAS INDIVIDU GEOLOGI LAUT TEORI PEMBENTUKAN LAUT TEORI KONVEKSI OLEH: MUH.AQRAM RAMADHAN L111 14 024 DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Lebih terperinci

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku 5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku G. Lawarkawra di P. Nila, dilihat dari arah utara, 1976 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Kokon atau Lina Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif : : 6 o 44' Lintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.

Lebih terperinci

A. BATUAN BEKU ULTRABASA (ULTRAMAFIK)

A. BATUAN BEKU ULTRABASA (ULTRAMAFIK) A. BATUAN BEKU ULTRABASA (ULTRAMAFIK) Batuan Beku Ultrabasa (Ultramafik) adalah batuan beku dan meta -batuan beku dengan sangat rendah kandungan silika konten (kurang dari 45%), umumnya > 18% Mg O, tinggi

Lebih terperinci

Petrogenesa Batuan Beku

Petrogenesa Batuan Beku Petrogenesa Batuan Beku A. Terminologi Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''-

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''- 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Lokasi Penelitian Tempat penelitian secara administratif terletak di Gunung Rajabasa, Kalianda, Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

BAB I PENDAHULUAN. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan rumusan masalah Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang berbeda-beda, diantaranya mantel bumi dimana terdapat magma yang terbentuk akibat

Lebih terperinci

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK III. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK Volkanisme adalah proses keluamya magma ke permukaan bumi beserta gejalagejala yang menyertainya. Magma dalam perjalanan ke permukaan bumi akan mengalami

Lebih terperinci

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme Bab 3. Litosfer A. Batuan Penyusun Lapisan Bumi 1. Batuan beku : batuan yang berasal dari magma yang membeku a. Batuan beku dalam/plutonik granit, slenit, dionit, gabro b. Batuan beku gang/korok/porfisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring of Fire atau disebut juga dengan Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik daerah yang

Lebih terperinci

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan... Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Pokok Permasalahan... 2 1.3 Lingkup Pembahasan... 3 1.4 Maksud Dan Tujuan... 3 1.5 Lokasi... 4 1.6 Sistematika Penulisan... 4 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 6 Steady explosive eruptions

BAB 6 Steady explosive eruptions BAB 6 Steady explosive eruptions INTRODUCTION Pada bagian (bab) sebelumnya telah dibahas bagaimana magma mengembang (terbentuk) di permukaan, volatile dissolves ketika mulai meluruh dan membentuk gelembung

Lebih terperinci

TRANSIENT VULCANIC ERUPTION

TRANSIENT VULCANIC ERUPTION TRANSIENT VULCANIC ERUPTION Letusan transient dapat terjadi ketika ada kontak antara magma dengan air permukaan atau air bawah permukaan (disebut juga air meteoric, karena dihasilkan oleh air hujan dari

Lebih terperinci

OKSIDA GRANIT DIORIT GABRO PERIDOTIT SiO2 72,08 51,86 48,36

OKSIDA GRANIT DIORIT GABRO PERIDOTIT SiO2 72,08 51,86 48,36 PENGERTIAN BATUAN BEKU Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan

Lebih terperinci

APLIK I AN LAN AN EKAP

APLIK I AN LAN AN EKAP APLIKASI ANALISIS LANSEKAP KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PERKEBUNAN PADA LASEKAP KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PERKEBUNAN Suhu : 25 28 0C Curah hujan : 1700 2500 Tekstur : halus sedang Bahaya erosi :

Lebih terperinci

PENGERTIAN VULKANOLOGI (ILMU GUNUNGAPI)

PENGERTIAN VULKANOLOGI (ILMU GUNUNGAPI) MODUL II PENGERTIAN VULKANOLOGI (ILMU GUNUNGAPI) Mengapa harus ada Vulkanologi Banyaknya letusan gunungapi dengan bencana alam yang ditimbulkannya Sejak jaman dulu, di lingkungan geologi gunungapi selalu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Geologi Daerah Penelitian Berdasrkan peta geologi daerah Leles-Papandayan yang dibuat oleh N. Ratman dan S. Gafoer. Tahun 1998, sebagian besar berupa batuan gunung api,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAERAH POTENSI BENCANA ALAM GUNUNG API PULAU TERNATE MALUKU UTARA

KARAKTERISTIK DAERAH POTENSI BENCANA ALAM GUNUNG API PULAU TERNATE MALUKU UTARA KARAKTERISTIK DAERAH POTENSI BENCANA ALAM GUNUNG API PULAU TERNATE MALUKU UTARA Tito Latif Indra, SSi, MSi, Dra. Astrid Damayanti, MSi Departemen Geografi FMIPA UI 1. PENDAHULUAN Gunungapi adalah lubang

Lebih terperinci

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB II TATANAN GEOLOGI BAB II TATANAN GEOLOGI Secara morfologi, Patahan Lembang merupakan patahan dengan dinding gawir (fault scarp) menghadap ke arah utara. Hasil interpretasi kelurusan citra SPOT menunjukkan adanya kelurusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fisiografi Regional Pulau Lombok terbentuk oleh suatu depresi yang memanjang (longitudinal depresion), yang sebagian besar sudah terisi dan tertutupi oleh suatu seri gunungapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran

Lebih terperinci

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya MATERI KULIAH IPA-1 JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FOTO YANG RELEVAN UNIT X: Bumi dan Dinamikanya I Introduction 5 Latar Belakang Pada K-13 Kelas VII terdapat KD sebagai

Lebih terperinci

Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur

Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur 1 of 5 10/7/2017, 5:35 AM Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur di dunia Oktober 5, 2017 4.02pm WIB Petani Bali dengan latar Gunung Agung. Wilayah dengan

Lebih terperinci

DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA

DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA DERET BOWEN DAN KLASIFIKASI BATUAN BEKU ASAM DAN BASA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah mineralogi Dosen pengampu : Dra. Sri Wardhani Disusun oleh Vanisa Syahra 115090700111001

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Geografi Kelas/ Semester : VII (tujuh)/ 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertipe komposit strato (Schmincke, 2004; Sigurdsson, 2000; Wilson, 1989).

BAB I PENDAHULUAN. bertipe komposit strato (Schmincke, 2004; Sigurdsson, 2000; Wilson, 1989). BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dinamika aktivitas magmatik di zona subduksi menghasilkan gunung api bertipe komposit strato (Schmincke, 2004; Sigurdsson, 2000; Wilson, 1989). Meskipun hanya mewakili

Lebih terperinci

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V KTSP & K-13 Kelas X geografi JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perubahan bentuk muka Bumi. 2. Memahami

Lebih terperinci

TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd.

TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd. TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME Yuli Ifana Sari, M.Pd. Bentuk Permukaan Bumi di Daratan Bentuk Permukaan Bumi di Lautan TENAGA GEOLOGI Tenaga Endogen Tenaga Eksogen Variasi bentuk Permukaan Bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur

BAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng benua Eurasia, lempeng samudra Hindia,

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan

Lebih terperinci

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API Virgian Rahmanda 1215051054 A. Pengertian Letusan Gunung Api Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong

Lebih terperinci