PROPOSAL KARYA ILMIAH
|
|
- Suharto Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROPOSAL KARYA ILMIAH Nama Kelompok : 1. Anita Khumairoh 2. Citra Amaliana 3. Jessica Putri F 4. Khairun Nissa 5. Piky Amalia Dwi P
2 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Terjadinya Gunung Berapi Assalamu alaikum Wr. Wb Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini yang berjudul "Proses Terjadinya Gunung Berapi". Karya tulis ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Mata Pelajaran Fisika SMK Mahadhika 4 Jakarta tahun pelajaran 2015/2016. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bpk. Wawan Sujanarko, M.Pd. selaku Kepala Sekolah serta guru, yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. 2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan karya ilmiah ini. Terakhir kalinya kami hanya bisa berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca sebagai penambah ilmu pengetahuan dan dapat menambah ketrampilan yang berguna bagi pembaca. Wassalamu alaikum Wr. Wb Rumusan Masalah Karya ilmiah yang berjudul Proses Terjadinya Gunung Berapi mengangkat beberapa permasalahan yaitu: 1. Bagaimana proses terjadinya gunung berapi? 2. Bagaimana proses meletusnya gunung berapi? 3. Apa dampak gunung berapi terhadap kehidupan manusia? Tujuan dan Manfaat Karya ilmiah yang berjudul Proses Terjadinya Gunung Berapi disusun dengan tujuan : 1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas ujian praktek mata pelajaran Fisika tahun ajaran 2015/ Untuk memahami tentang proses terjadinya gunung berapi 3. Untuk memahami tentang proses meletusnya gunung berapi 4. Sebagai salah satu sumber acuan bagi kami berikutnya
3 B. LANDASAN TEORI A. Proses Pembentukan Gunung Berapi Gunung berapi terbentuk dari proses intrusi dan ekstrusi magma dari lapisan kulit bumi. Selanjutnya permukaan magma pijar yang keluar membeku dan membentuk timbunan. Gunung berapi terbentuk pada zona pemekaran lantai samudra. Pada zona ini, gunung berapi muncul dan tersebar berderet disepanjang puncak pegununganpegunungan yang mempunyai system rekahan pada kerak samudra tempat keluarnya magma dari astenosfer yang bersifat basaltis. Magma yang keluar menjadi lava bantal dan membentuk tepian kerak samudra baru. Gunung berapi juga dapat muncul pada zona penunjaman atau subduksi. Diantaranya gunung api dapat terbentuk bila kerak samudra menunjam kebawah menuju kerak benua. Pada kedalaman tertentu, kerak samudra tersebut meleleh menjadi magma dan naik keatas menembus kerak benua. Kerak benua yang dilalui oleh magma yang bersifat basaltic dari kerak samudra ikut meleleh sehingga terjadi percampuran komposisi menjadi magma yang anderistik yang akhirnya keluar di permukaan kerak benua menjadi gunun berapi. Gunung berapi yang magmanya anderistik dapat meletus eksplosif, yaitu selain mengeluarkan lava pijar, gunung berapi tersebut dapat meledak dahsyat dengan menerbangkannya mulai dari bongkah batuan sampai yang berukuran abu. Apabila erupsi sering terjadi di permukaan, magma akan membentuk lapisan-lapisan timbunan yang menambah tinggi gunung. Magma merupakan batuan cair pijar didalam kulit bumi yang terjadi atas mineral dan gas yang larut didalamnya dengan temperature tinggi. Adapun pembagian magma yaitu: 1. Instrusi magma Aktifitas magma sebelum mencapai pada permukaan bumi yang menghasilkan berbagai bentuk sebagai berikut: a. Batholit adalah magma yang membeku didalam dapur magma b. Lakolit adalah batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara dua lapisan batuan yang terbentuk seperti lensa cembung c. Sill atau keeping intrusi adalah batuan beku yang terbentuk diantara dua lapisan batuan dengan bentuk pipih dan melebar. d. Gang atau korok adalah batuan beku yang pipih dan melebar, sebagai hasil intrusi magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring e. Apofisia adalah batuan beku yang terbenuk di cabang-cabang gang sehingga ukurannya relative kecil. 2. Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah gerakan atau aliran magma yang mencapai permukaan bumi, baik melalui terusan kepundan maupun celah-celah dan retakan-retakan.
4 3. Erupsi Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1. Erupsi Linear Keluarnya magma lewat rekahan yang memanjang sehinga membentuk deretan gunung api, sedang hasil erupsi semacam ini adalah cair. 2. Erupsi Areal Akibat letak magma dekat dengan permukaan bumi, maka permukaan bumi terbakar dan magma meleleh ke permukaan bumi tersebut. 3. Erupsi Sentral Peristiwa keluarnya magma ke permukaan kulit bumi melalui terusan kepundan sehingga membentuk gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral dibedakan menjadi tiga macam yakni: 1) Erupsi effusive, sebagian besar hasilnya adalah lava cair yang membentuk tameng, sehingga disebut gunung api tameng atau perisai. 2) Erupsi eksplosif, sebagian besar hasilnya adalah bahan-bahan lepas. 3) Erupsi campuran atau mixed adalah sebuah erupsi eksplosif yang diselingi (bergantian) dengan erupsi effusive. Sebagian besar hasilnya berupa bahan-bahan lepas dan lava cair. B. Macam-Macam Gunung Berapi 1. Letusan Hawaii Secara umum letusan jenis ini tidak terlalu eksplosif juga tidak terlalu merusak. Letusan ini memancarkan terlalu banyak material piroklastik keudara melainkan elbih banyak material mengeluarkan lava yang tidak terlalu kental dengan kandungan gas rendah. Lava air mancur berwarna oranye terang yang memancar setinggi ratusan meter keudara, terjadi sesaat bisa juga beberapa jam. Alirannya mengalir secra teratur dari satu lubang kemudian membentuk danau atau kolam lava pada kawah atau cekungan lainnya. Lava mengalir dan memancar dari air mancur api dapat merusak tanaman dan pepohonan disekitarnya, gerakan cukup lamban sehingga penduduk sekitar untuk jenis letusan ini dijumpai pada pegunungan berapi di kepulauan Hawaii. 2. Letusan Stromboli Letusan ini secara umum tidak menghasilkan aliran lava namun sebagian lava mengalir akan menyertai proses letusan. Letusan ini telah mengeluarkan sejumlah kecil api tepra. Jenis letusan ini tidak terlalu berbahaya dan cukup menarik perhatian. Letusan ini mengeluarkan sejumlah lava kecil yang menjulang tinggi 15 hingga 90 meter ke udara, dengan letupan-letupan pendek. Lava kental sehingga tekanan gas harus terlebih dahulu meningkat sebelum mendesak material-material yang terbang keudara. Ledakan
5 strombolian dapat menimbulkan bunyi dentuman seperti suara bom namun letusannya relative kecil. 3. Letusan Vulkano Kebanyakan gunung berapi letusannya mengeluarkan bahan-bahan padat dan cair. Bahan-bahan padat (misalnya: bom, abu, dan lapili) keluar dengan dilemparkan, sedang bahan-bahan yang berupa zat cair (lava), keluarnya dengan dimuntahkan. Gunung berapi letusan vulkano dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Letusan vulkano kuat adalah gunung berapi yang letusannya banyak mengeluarkan bahan padat yang dilemparkan, hingga mencapai ketinggian tertentu dan dengan jarak yang cukup jauh, serta bahan cair yang dimuntahkan pun cukup banyak. Hal ini dikarenakan adanya tekanan gas yang sangat kuat serta letak dapur magma yang cukup dalam. 2. Letusan vulkano lemah 4. Letusan Hidrovulkanik Letusan gunung berapi terjadi didekat samudra, awan mendung atau wilayah lembab lainnya, interaksi antara magma dan air dapat menciptakan gumpalan asap yang unik. Dalam proses ini magma yang panas memanaskan air hingga terjadi uap. Perubahan bentuk yang cepat dari air ke uap dapat menyebabkan ledakan dalam partikel-partikel air yang dapat memecahkan material piroklastik dan selanjutnya menciptakan debu api. Letusan ini dapat melelehkan salju dalam skala besar sehingga mengakibatkan terjadinya banjir banding dan tanah longsor. 5. Letusan Perret Cirri utama gunung berapi ini memiliki gas yang sangat tinggi dan dapur magma yang sangat dalam sehingga letusannya disertai material yang menyembur menjulang tinggi ke angkasa, serta dihiasi awan bunga kol diujungnya. Letusan perret termasuk yang sangat merusak karena ledakanny sangat dahsyat. Letusan gunung tipe perret sangat hebat sehingga puncak gunung tipe tersebut tenggelam atau dinding kawahnya merosot yang kemudian membentuk kaldera. Letusan krakatau pada tahun 1883 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. 6. Letusan Rekahan Letusan rekahan terjadi apabila magma mengalir keatas melalui celah-celah diatanah dan bocor keluar ke permukaan. Hal ini seringkali terjadi pada lokasi dimana pergeseran lempeng menimbulkan retakan besar di penampung bumi. Dan menciptakan landasan gunung berapi ini dengan sebuah lubang dibagian tengahnya. Letusan ini dapat mengeluarkan lava yang sangat berat meskipun lavanya sendiri bergerak dengan sangat lamban. Letusan ini juga ditandai dengan adanya tirai api, dimana tirai api ini dapat memuntahkan lava keatas permukaan tanah.
6 7. Letusan Pelee Letusan ini biasanya dipuncak gunung berapi terdapat sumbat dan kawah yang bentuknya seperti jarum. Dengan adanya sumbatan kawah tersebut maka tekanan gas menjadi bertambah besar dan jika sumbat kawah tidak kuat maka terjadilah letusan yang cukup besar. 8. Letusan SInt Vincent Letusan gunung berapi ini adalah letusan gunung berapi yang mempunyai danau kawah. Jika terjadi letusan, maka air danau pada kawah ikut tumpah bersama-sama dengan lava yang masih panas. Contoh: Letusan gunung Sint Vincent pada tahun 1902 dan Gunung Kelud tahun Letusan Merapi Gunung berapi letusan merapi kebanyakan mengeluarkan lava kental, sehingga menyumbat mulut kawah. Dengan adanya sumbatan tersebut, tekanan-tekanan gas menjadi bertambah berat sehingga sumbatan dapat terpecah-pecah dan terangkat keatas hingga akhirnya terlempat keluar dan menuruni lereng gunung sebagai ladu (gloedlowine), bahkan ada yang menjadi awan panas (gloedwolk). Dengan demikian gunung berapi letusan merapi sangat berbahaya bagi kehidupan penduduk disekitarnya. C. Bentuk Gunung Berapi Pembentukan gunung berapi dipengaruhi oleh padat atau cairnya magma. Menurut bentuk kerucutnya, gunung berapi di bagi menjadi tiga tipe yaitu: 1. Gunung Berapi Bentuk Kerucut Bentuk kerucut biasanya ditemukan pada gunung berapi yang masih aktif. Bentuk gunung berapi kerucut disebut juga gunung berapi bentuk strato. Gunung berapi bentuk kerucut terjadi karena material yang dikeluarkan melalui lubang kepundan pada saat meletus bentuknya kental dengan letusan kuat, sehingga magma akan terlempar kelereng-lereng gunung. Jadi, terbentuknya gunung berapi bentuk kerucut dipengaruhi oleh letusan lemah yang terjadi berulang-ulang, sehingga magma membentuk kerucut dan terlihat berlapis-lapis. Contoh gunung berapi bentuk kerucut adalah Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyiakarta.
7 2. Gunung Berapi Bentuk Prisma Gunung berapi berbentuk prisma disebut juga gunung berapi bentuk perisai. Cirri gunung berapi berbentuk prisma adalah mempunyai puncak yang lebar atau berpuncak rata. Gunung berapi bentuk prisma mempunyai lereng dengan tingkat kemiringan antara 1º- 10 º. Contoh gunung berapi bentuk prisma adalah gunung berapi di Kepulauan Hawaii. 3. Gunung Berapi Bentuk Corong Gunung berapi benuk corong disebut juga Gunung berapi bentuk maar. Cirri Gunung berapi bentuk corong adalah memiliki puncak yang lubang kepundannya lebar, berbentuk corong, dan dikelilingi dinding yang terjal. Gunung berapi bentuk corong terjadi karena yang sangat kuat dan terjadi hanya satu kali. Proses terjadinya gunung berapi corong yaitu pada saat gunung meletus bagian puncak gunung terlempar dan membuat lubang kepundan berbentuk corong yang besar. Contoh gunung berapi bentuk corong adalah Gunung Lamongan di Jawa Timur. D. Tanda-Tanda Gunung Berapi Akan Meletus Di Indonesia memiliki beberapa Gunung berapi yang aktif yang dapat meletus secara tiba-tiba, karena adanya gangguan lempeng tektonik disekitar gunung berapi tersebut. Untuk menghindari adanya korban akibat letusan gunung berapi tersebut. Kita perlu waspada dan hati-hati apabila akan terjadinya Gunung berapi yang meletus itu, untuk baiknya kita perlu mengetahui tanda-tandanya Gunung berapi yang akan meletus, diantaranya sebagai berikut: 1. Sering terjadi gempa vulkanik didaerah sekitarnya 2. Banyak binatang yang turun dan berpindah 3. Sering terdengar suara gemuruh 4. Banyak sumber air yang mengering 5. Terjadi kenaikan temperature didaerah sekitar kawah. E. Aktivitas Post Vulkanik Gunung berapi yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut aktivitas post vulkanik atau gejala pasca vulkanik. Gejala post vulkanik tersebut berupa keluarnya beberapa jenis gas dan gejala lain seperti: Gas asam arang (CO² dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi yang menghirupnya. Contoh: kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), kawah Tangkuban Perahu, Kawah Papandayan dan Kawah Ijen (Jawa Barat). Gas belerang, disebut Sulfatara. Contoh: Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu (Jawab Barat), Rinjani (NTB) dan Minahasa (Sulawesi Utara). Gas uap yang berisi fumarol, sulfatara, mofet dan sumber air panas atau sumber air mendidih.
8 Mata air panas bahwa air terletak didekat dapur magma tentu keluar menjadi air panas. Contoh: Cimelati (Jawa Barat) Mata air madani bahwa air panas yang mengandung mineral seperti belerang. Contoh: Batu Raden, Ciater, Maribaya (Jawa Barat), Lourdes (Prancis) dan Minahasa (Sulawesi Utara) Geyser bahwa mata air panas yang memancarkan atau mengeluarkan air keudara secara berkala dengan periode interval waktu tertentu. Contoh: Geyser Waimangu (Selandia Baru) dan Geyser Cilosok (Jawa Barat). F. Proses Letusan Gunung Berapi Meletusnya Gunung berapi diawali dengan kondisi panas didalam bumi yang telah melebihi ambang batasnya. Sehingga dari kawah keluar uap air dalam jumlah yang sangat besar dan sangat panas dengan membawa benda-benda seperti abu, lava, kerikil, batuan, pasir dan bahan-bahan lainnya. Tanah berguncang dengan sangat dahsyat dan terjadi suara gemuruh sekali. Hingga jalur gas dan benda-benda padat yang keluar banyak dari puncak gunung berapi secara tegak lurus dengan menyembur yang sangat tinggi keatas kembali kebawah kemudian keatas dan seterusnya secara berulang-ulang. Adanya magma yang mencapai bagian luar kerak bumi dan akhirnya mencari jalannya kepermukaan bum yang lewat celah-celah retakan kerak. Bahan cair terlembar keatas adanya kekuatan eksplosi dari dalam bumi. Dan apabila bahan tersebut tidak keluar dari kawah maka celah-celah dalam bentuk lava yang lebih encer. Gesekan benda-bendsa tersebut keluar dari celah-celah yang menyebabkan terjadinya listrik statis. Listrik statis berupa petir yang kian kemari terdengar suara gemuruh dari petir tersebut. Semburan timbul karena disoroti oleh lava yang berpijar dalam kawah, sehingga lava pijar itu terlihat tampak menyala seperti sinar yang memancar ke luar permukaan bumi. Semburan yang keluar kawah begitu padat dan raptnya menghalangi dari sinar atau cahaya matahari. Sehingga Gunung berapi itu terlihat gelap baik didaerah sekitarnya. Kondensasi uap air yang naik tinggi menimbulkan awan terisi air sehingga terjadi hujan air. Hujan air yang lebat disebabkan oleh kondensasi udara yang lembab yang ditarik keatas oleh gerakan udara keatas. Sehingga gerakan dari udara itu terjadi kemuntahan gas di puncak Gunung berapi. Ketika hujan lebat, sungai dan Lumpur serta lava yang sangat panass dan encer itu akan mengalir dengan aliran yang deras dari hulu gunung berapi sampai ke hilir Gunung berapi. Aliran yang deras itu dapat mengubur wilayah disekitar kaki Gunung berapi dan juga menimbulkan kesuburan bagi tanaman yang sangat diperlukan oleh manusia.
9 G. Bahan-Bahan Yang Dikeluarkan Gunung Berapi Bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yakni sebagai berikut: a. Bahan-Bahan Cair Bahan cair ini terjadi jika lava bersifat cair, posisi puncak kepundan tidak terdapat sumbatan, dan erupsi secara effusive. Bahan cair dapat dibedakan menjadi: a) Lava adalah magma yang meleleh dipermukaan bumi b) Lahar panas, lava panas yang bercampur dengan air dan merupakan Lumpur panas yang mengalir. c) Lahar dingin, terjadi karena efflata porus di puncak Gunung berapi menjadi Lumpur pada waktu hujan lebat dan mengalir pada lereng dan lembah-lembah. b. Bahan-Bahan Gas atau Ekshalasi Gas yang dikeluarkan gunung berapi berupa: a) Gas belerang (HS) yang disebut sulfatara b) Gas uap air (HO, N) yang disebut fumarol c) Gas asam arang yang disebut mofet. d) Uap air (H²O) e) Karbondioksida (CO²) f) Sulfur dioksida (SO²) g) Klorin (CI) dan Florin (F) c. Bahan-Bahan Padat (Efflata) Menurut ukuran besarnya, efflata dibagi menjadi berikut: a) Bom, merupakan batu-batuan besar b) Lapili, ukuran sebesar kerikil c) Pasir d) Abu atau Debu e) Lumpur padat H. Akibat Letusan Gunung Berapi Akibat meletusnya gunung berapi ditentukan dari kerugian dan keuntungan yang dapat diketahui oleh manusia. Untuk itu diantara akibat meletusnya gunung berapi secara umum adalah sebagai berikut: 1. Banjir Lahar Banjir lahar dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut: a) Lahar panas merupakan aliran panas dengan Lumpur yang terjadi karena hujan yang dimuntahkan dari kepundan. b) Lahar dingin merupakan aliran air dengan Lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung berapi meletus. Dari kedua lahar tersebut akan mengakibatkan rusaknya tanah pertanian sebab tanah bisa tertimbun dan tanah yang subur tertutup formasinya. 2. Banjir Lava
10 Lava dengan temperature yang tinggi mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja yang dilakukan menjadi hancur dengan mengakibatkan banjir lava. 3. Awan Emulsi Awan emulsi merupakan awan yang panas sekali, sehingga mengakibatkan awan yang sangat panas dengan membahayakan warga sekitarnya. I. Pengaruh Vulkanisme (Gunung Berapi) Terhadap Kehidupan Manusia 1. Pengaruh Gunung Berapi yang Merugikan a) Korban jiwa dapat terjadi akibat menghirup gas beracun. b) Abu vulkanis di udara dari letusan gunung berapi dapat mengganggu penerbangan. c) Letusan gunung berapi yang terjadi di laut (missal: Gunung Krakatau di Selat Sunda), dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang mengakibatkan rusaknya daerah pantai. d) Bila gunung berapi yang meletus itu terletak dibawah permukaan air laut, maka pada waktu terjadi letusan dapat menyebabkan terjadinya gelombang tsunami. e) Gunung berapi yagn tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. f) Gunung berapi pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya, baik manusia, hewan dan tumbuhan. g) Pada waktu terjadi letusan, kemungkinan terjadi banyak korban. 2. Pengaruh Gunung Berapi yang Menguntunkan a) Abu Vulkanik yang dikeluarkan bersifat menyuburkan tanah pertanian. b) Gejala post vulkanik menjadi obyek wisata yang menarik c) Daerah disekitar gunung berapi biasanya berupa hujan yang lebat. d) Daerah disekitar gunung berapi yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan. e) Bahan-bahan galian, misalnya: belerang, besi, emas, perak dan sebagainya biasanya terletak dekat vulkan. f) Bahan-bahan bangunan, misalnya pasir, batu, dan batu apung banyak dihasilkan di daerah vulkan.
11 C. METODE PENELITIAN/PELAKSANAAN Alat dan Bahan : 1. Air panas 2. Baking Soda/ Soda kue 3. Cuka 4. Sabun cair (shampo/sabun cuci piring/detergen) 5. Pewarna makanan (kalau bisa warna merah) 6. Tanah Liat 7. Botol plastik/wadah kaleng minuman 8. 3 Lembar kertas lilin Langkah Kerja 1. Buatlah sebuah gunung yang berbentuk kerucut dengan menggunakan botol dan adonan Tanah Liat. Letakan botol di tengah, kemudian lapisi dengan adonan Tanah Liat. Buatlah berbetuk kerucut seperti gunung. Usahakan ujung botol jangan tertutup oleh adonan. Karena ujung botol akan dijadikan tempat untuk memasukkan bahan-bahan lainnya. 2. Masukan air panas kedalam botol hingga setengahnya. Air panas digunakan karena air panas dapat mempercepat reaksi dari pada air dingin. 3. Tambahkan sedikit sabun cair dan soda kue kedalam botol. (soda kue = 2 sendok makan penuh ) 4. Untuk membuat erupsi, tambahkan cuka kedalam botol. Agar lebih menarik cuka atau air dapat diberi warna dengan pewarna makanan. 5. Erupsi terjadi ketika cuka ditambahkan kedalam botol.(boleh sambil diaduk) Penjelasan: Soda kue adalah sodium bikarbonat dan cuka adalah asam lemah. Campuran kedua bahan kimia ini akan membentuk karbon dioksida yang berbentuk gas. Karbon dioksida yang dihasilkan berusaha untuk keluar dari botol. Dengan adanya sabun cair, maka akan terbentuk gelembung-gelembung kecil. Sehingga erupsi yang terjadi menyerupai lava yang sebenarnya. Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh model gunung berapi ini sama dengan proses yang terjadi pada gunung berapi yang sebenarnya. Semakin banyak karbon dioksida, semakin besar tekanannya, semakin banyak lava, semakin besar pula erupsinya.
12 D. PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kami telah memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses terbentuknya gunung berapi dimulai dari kekuatan magma didalam bumi sehingga dapat menembus lapisan dan mengeluarkan material di permukaan bumi. 2. Macam-macam gunung berapi meliputi Letusan Hawai, Letusan Stromboli, Letusan Vulkano, Letusan Hidrovulkanik, Letusan Perret, Letusan Rekahan, Letusan Pelee, Letusan Sint Vincent, Dan Letusan Merapi. 3. Bentuk gunung berapi meliputi Kerucut, Prisma, dan Corong. 4. Salah satu tanda gunung berapi akan meletus adalah sering terjadi gempa vulkanik didaerah sekitarnya. 5. Gejala post vulkanik terdiri dsari gas asam arang, gas belerang, gas uap air, ekshalasi, mata air panas, mata air madani dan geyser. 6. Gunung berapi meletus karena kondisi panas didalam bumi yang melebihi ambang batas yang dikeluarkan meliputi bahan cair, gas dan padat. 7. Pengaruh gunung berapi yang merugikan dan yang menguntungkan terhadap kehidupan manusia. B. Saran Adapun kami telah memberikan saran adalah sebagai berikut: 1. Dapat menjaga dan memanfaatkan kelestarian lingkungan alam dengan penghijauan. 2. Dapat menambah tanaman-tanaman hijau dengan cara ditanami pepohonan 3. Membuat terasering dan sengkedan didaerah pegunungan 4. Menghindari jauh dari gunung berapi yang meletus. Jakarta, 04 Maret 2016 Dengan Hormat, Guru Mata Pelajaran Fisika (Wawan Sujanarko, M.Pd)
Definisi Vulkanisme. Vulkanisme
VULKANISME Definisi Vulkanisme Vulkanisme Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.
STANDAR KOMPETENSI Memahami Lingkungan kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan. INDIKATOR : I. Mendeskripsikan proses alam endogen
Lebih terperincigeografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme
KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER II H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari mantel bawah Bumi, baik magma yang berwujud padat,
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3 1. Erupsi gunung api berupa ledakan yang mengeluarkan benda-benda padat seperti batu, kerikil dan debu vulkanik merupakan erupsi....
Lebih terperinciBENTUKLAHAN ASAL VULKANIK
BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK Bentuklahan asal vulkanik merupakan bentuklahan yang terjadi sebagai hasil dari peristiwa vulkanisme, yaitu berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan
Lebih terperinciVulkanisme. Yuli Ifana Sari
Vulkanisme Yuli Ifana Sari Konsep Penting Vulkanisme: transpot magma dr dlm ke permukaan bumi. Proses alam yg berhubungan dg kegiatan kegunungapian, mulai dr asal usul pembentukan magma di dlm bumi hingga
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme
Jenis diklat Mata Diklat Jumlah Jam TIU GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme : 16 JP : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta
Lebih terperinciAsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar
AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan pada kerak bumi
Lebih terperinciTEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI
TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI ARINI ROSA SINENSIS SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) NURUL HUDA 2017 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki
Lebih terperinciJenis Bahaya Geologi
Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai
Lebih terperinci6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.
BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK 1.Dike Terbentuk oleh magma yang menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding magma yang membeku di bawah kulit bumi, kemudian muncul di permukaan bumi karena
Lebih terperinciILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)
ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK) Makalah Dipresentasikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah IPBA Jurusan Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar Oleh KELOMPOK II ASDAR ASHAR
Lebih terperinciBeda antara lava dan lahar
lahar panas arti : endapan bahan lepas (pasir, kerikil, bongkah batu, dsb) di sekitar lubang kepundan gunung api yg bercampur air panas dr dl kawah (yg keluar ketika gunung meletus); LAHAR kata ini berasal
Lebih terperinciBAB I BENTUK MUKA BUMI
BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme
Lebih terperinciRelief Muka Bumi Sumber :
Relief Muka Bumi Sumber : wwwe-dukasinet Jika Anda pernah jalan-jalan di pegunungan, dataran rendah, pinggir pantai atau menyelam di dasar laut, tentu Anda akan mendapatkan keindahan alam yang luar biasa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Penelitian Gunungapi Sinabung adalah gunungapi stratovolkano berbentuk kerucut, dengan tinggi puncaknya 2460 mdpl. Lokasi Gunungapi Sinabung secara administratif masuk
Lebih terperinciBATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH
BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK MUKA BUMI
BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II SDN MEKARWANGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu:
Nama :. Kelas :. ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu: 07.30-08.40 I. Pilih jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini bencana alam yang diakibatkan karena ulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di ring of fire (Rokhis, 2014). Hal ini berpengaruh terhadap aspek geografis, geologis dan klimatologis. Indonesia
Lebih terperinci1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme
Bab 3. Litosfer A. Batuan Penyusun Lapisan Bumi 1. Batuan beku : batuan yang berasal dari magma yang membeku a. Batuan beku dalam/plutonik granit, slenit, dionit, gabro b. Batuan beku gang/korok/porfisik
Lebih terperinciPAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK
PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan
Lebih terperinci1. Kebakaran. 2. Kekeringan
1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,
Lebih terperinciTUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda
TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API Virgian Rahmanda 1215051054 A. Pengertian Letusan Gunung Api Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
Lebih terperinciBATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF
BAB 3 LITOSFER PENGERTIAN LITOSFER Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola. Lapisan ini terdiri atas zat padat
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI, PROSES PEMBENTUKANNYA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN
GEOGRAFI : K.D. 1.1, : Oleh Rahmad Safari : SMP NEGERI 1 Sangkapura KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI, PROSES PEMBENTUKANNYA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN Litosfer berasal dari lithos = kerak bumi, batuan dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lokasi Objek Penelitian Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Gunung Lokon berdampingan dengan puncak Gunung Empung dengan jarak antara keduanya 2,3 km, sehingga merupakan
Lebih terperinciLITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI
A. STRUKTUR BUMI Bumi tersusun atas tiga lapisan utama: inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi (lithosfer). 1) Inti bumi, terletak di kedalaman >2,900 km, tersusun atas besi dan nikel, serta sedikit silikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung merapi cukup banyak yang tersebar di seluruh penjuru nusantara meliputi Sumatera, Jawa, dan Irian Jaya. Di Sumatera
Lebih terperinci7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara
7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara G. Kie Besi dilihat dari arah utara, 2009 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Wakiong Nama Kawah : Lokasi a. Geografi b. : 0 o 19' LU dan 127 o 24 BT Administrasi : Pulau Makian,
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 1. Serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan yang mendatangkan kerugian harta benda sampai
Lebih terperinciTipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato
Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) MacDonald (1972) G. Merapi, 16 Juni 2006 Morofologi lereng berundak, kerucut simetri dan tubuh besar dapat setinggi 3 km, jenis gunungapi terindah Tubuhnya tersusun
Lebih terperinciTENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI
TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN BENTUK MUKA BUMI Dampak Terhadap Kehidupan ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI I. KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI Kalau kita melihat pada peta, atlas atau globe akan ada beberapa kenampakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang, Bendung Krapyak berada di Dusun Krapyak, Desa Seloboro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada posisi 7 36 33 Lintang Selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring of Fire atau disebut juga dengan Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik daerah yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciMorfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran
Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran Morfologi Gunung Ungaran Survei geologi di daerah Ungaran telah dilakukan pada hari minggu 15 Desember 2013. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciHIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7 32 31 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciBAB 4 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera
BAB 4 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfer. Menyajikan hasil analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu b a g i a n
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan, temuan penelitian, dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4 1. Jenis batuan yang sifat-sifatnya berubah sebagai akibat dari tekanan yang kuat dan suhu yang tinggi disebut batuan... Gamping
Lebih terperinci6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara
6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Tonkoko Nama Kawah : - Lokasi Ketinggian Kota Terdekat Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Administratif: termasuk Desa Makewide, Kecamatan
Lebih terperinciII. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK
III. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK Volkanisme adalah proses keluamya magma ke permukaan bumi beserta gejalagejala yang menyertainya. Magma dalam perjalanan ke permukaan bumi akan mengalami
Lebih terperinci1) Panduan Keselamatan... i
1) Panduan Keselamatan... i 2.1. Keselamatan Lalu Lintas... i 2.2. Bahaya Kebakaran... i 2.3. Bahaya PohonTumbang... i 2.4. Puting Beliung... i 2.5. Gempa Bumi... i 2.6. Letusan Gunung Api... i 2.7. Bahaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran
Lebih terperinciOleh: Dr. Darsiharjo, M.S.
Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN DAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI TANGGAL 20 APRIL 2005 G e o g r a f i KAJIAN GEOGRAFI Fenomena
Lebih terperinciContents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...
Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Pokok Permasalahan... 2 1.3 Lingkup Pembahasan... 3 1.4 Maksud Dan Tujuan... 3 1.5 Lokasi... 4 1.6 Sistematika Penulisan... 4 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng benua Eurasia, lempeng samudra Hindia,
Lebih terperinciLetusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur
1 of 5 10/7/2017, 5:35 AM Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur di dunia Oktober 5, 2017 4.02pm WIB Petani Bali dengan latar Gunung Agung. Wilayah dengan
Lebih terperinciStudi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)
Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru) Disusun oleh: Anita Megawati 3307 100 082 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono.,Dipl.SE.,MSc.,
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.
Lebih terperinciLongsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran
Lebih terperinciBAB 3. Pembentukan Lautan
BAB 3. Pembentukan Lautan A. Pendahuluan Modul ini membahas tentang teori dan analisa asal-usul lautan yang meliputi hipotesa pelepasan lempeng, teori undasi dan teori tektonik lempeng. Selain itu dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Gunungapi Soputan Geomorfologi Gunungapi Soputan dan sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga satuan morfologi (Gambar 2.1) yaitu : 1. Satuan Morfologi Tubuh Gunungapi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan. Menurut Bakosurtanal, pulau di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan. Menurut Bakosurtanal, pulau di Indonesia yang terdata dan memiliki koordinat berjumlah 13.466 pulau. Selain negara kepulauan, Indonesia
Lebih terperinciPENGERTIAN GEMPA DAM MACAM-MACAM GEMPA
PENGERTIAN GEMPA DAM MACAM-MACAM GEMPA GEMPA BUMI 1. PENGERTIAN GEMPA Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui garis astronomis 93⁰BT-141 0 BT dan 6 0 LU-11 0 LS. Dengan morfologi yang beragam dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daerah Penelitian Secara administratif Gunung Lokon terletak di Kota Tomohon, Minahasa, Sulawesi Utara (Gambar 4), lebih kurang 25 Km sebelah Selatan Manado. Secara geografis
Lebih terperinciPeristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan
Lebih terperinci24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenampakan alam di permukaan bumi meliputi wilayah perairan dan daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciTANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa
AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran
Lebih terperinciBAB BENTUK-BENTUK MUKA BUMI PETA KONSEP. Kata Kunci
BAB BENTUK-BENTUK MUKA BUMI I Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan. PETA KONSEP RELIEF PERMUKAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinci5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku
5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku G. Lawarkawra di P. Nila, dilihat dari arah utara, 1976 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Kokon atau Lina Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif : : 6 o 44' Lintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui berbagai proses dalam waktu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan dari flora dan faunanya, serta kekayaan dari hasil tambangnya. Hamparan bumi Indonesia
Lebih terperinciDefinisi dan Jenis Bencana
Definisi dan Jenis Bencana Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
Lebih terperinciSD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava
SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11 1. Batuan cair dan panas yang terdapat di dalam perut bumi adalah. magma kawah lahar lava Magma adalah
Lebih terperinciHubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera
Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera Indikator : 1. Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfera 2. Pengaruh tektonisme terhadap kehidupan 3. Pengaruh vulkanisme terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah gunung berapi yang masih aktif
Lebih terperinciBAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH
BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Di sekitar kita terdapat berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and Trans Asiatic Volcanic Belt dengan jajaran pegunungan yang cukup banyak dimana 129 gunungapi
Lebih terperinciGEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA
GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA Disusun Oleh: Josina Christina DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 BAB I... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Tujuan... 3 1.3 Rumusan Masalah... 4 BAB II... 5 2.1 Pengertian
Lebih terperinciKita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer
Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Bencana alam yang banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Penelitian Secara geografis, kabupaten Ngada terletak di antara 120 48 36 BT - 121 11 7 BT dan 8 20 32 LS - 8 57 25 LS. Dengan batas wilayah Utara adalah Laut Flores,
Lebih terperinciSamudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi
Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR M-2 MATA KULIAH ANALISIS LANSEKAP TERPADU Pembentukan Dataran Blitar-Kediri-Jombang-Malang
TUGAS TERSTRUKTUR M-2 MATA KULIAH ANALISIS LANSEKAP TERPADU Pembentukan Dataran Blitar-Kediri-Jombang-Malang Disusun Oleh: Mistik Dwi W. 115040200111171 Dian Rahayu S. 115040201111068 Dewi Fatmosari 115040201111121
Lebih terperinciDANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.
DANAU SEGARA ANAK Danau Segara Anak adalah danau kawah (crater lake) Gunung Rinjani yang berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciHIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.
Lebih terperinciPengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana geologi yang sangat besar, fakta bahwa besarnya potensi bencana geologi di Indonesia dapat dilihat dari
Lebih terperinci01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3
APLIKASI ANALISIS LANSEKAP SEBARAN ALFISOL DAN ULTISOL PADA LANSEKAP ALFISOL Kandungan liat pada hor. B lebih tinggi Horison argilik Proses akumulasi liat pada hor. B (argilik, kandik) Beriklim sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia yang merupakan daerah katulistiwa mempunyai letak geografis pada 8 0 LU dan 11 0 LS, dimana hanya mempunyai dua musim saja yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Lebih terperinciKelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N
Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia adalah negara yang kaya akan gunung api dan merupakan salah satu negara yang terpenting dalam menghadapi masalah gunung api. Tidak kurang dari 30
Lebih terperinciBAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER
www.bimbinganalumniui.com 1. Sumber panas dalam proses pembentukan batuan metamorf berasal dari (1) Bagian dalam bumi (2) Energy mekanik hasil proses geologi (3) Magma yang membara dan meleleh (4) Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang sangat rentan akan bencana, diantaranya bencana letusan gunungapi, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. Bencana tidak
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang.
Mars, Dewa Perang http://www.msss.com/mars/pictures/usgs_color_mosaics/usgs-color.html Planet Merah Dalam cerita Yunani kuno Mars disebut dengan Ares. Ares merupakan Dewa Perang. Mars adalah planet keempat
Lebih terperinciPENGENALAN. Irman Sonjaya, SE
PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong
Lebih terperinciSejarah Terbentuknya Bumi
Sejarah Terbentuknya Bumi Kelompok 7 Anggota : - Sejarah terbentuknya bumi Pengetahuan tentang bumi member simpulan bahwa di masa lampau bumi pernah mengalami fase cair pijar. Bagian terluar menglami pengkristalan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Usaha mengurangi resiko bencana, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
Lebih terperinci