HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN INTISARI Eko Mindarsih Latar belakang: Kebutuhan profesi bidan terlihat dari belum meratanya tenaga bidan di seluruh Indonesia. Jumlah bidan di Indonesia pada tahun 2013 tercatat bidan, dengan rasio bidan terhadap penduduk sebesar 55,2 bidan per penduduk. Studi pendahuluan diketahui sebanyak 8 mahasiswa teratur praktik mandiri di skills lab dan 12 mahasiswa mengatakan praktik di skills lab saat akan ujian. Dari 8 mahasiswa yang rajin frekuensi penggunaan skills lab nya mendapatkan nilai praktik klinik Ketrampilan di lapangan rata-rata B dan dari 12 yang frekuensi penggunaan skills lab saat akan ujian ada 2 mahasiswa yang mendapatkan nilai C. Tujuan: mengetahui hubungan antara frekuensi penggunaan skills lab dengan penampilan praktik ketrampilan dasar praktik klinik di lapangan. Metodologi : Analisis observasional (non eksperimental) yang berupa studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan cara purposiv sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan Multivariat. Uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah uji One way Anova dan chi square, Derajat kemaknaan yang digunakan adalah (95%) dengan p<0,05. Dan multivariat adalah regresi linear berganda Hasil :frekuensi penggunaaan skills lab lebih dari 5 kali akan meningkatkan nilai penampilan praktik KDPK di lapangan, P value=<0,0001 OR : (95%CI:4,871-7,597), factor lain yang dapat mempengaruhi penampilan mahasiswa antara lain: 1) IP semester p value =0.001 OR:2,287(95%CI:0,911 3,663), 2) nilai skills lab p value =0,006 OR:2,846 (95%CI:0,814 4,879), sedangkan umur tidak berhubungan secara siknifikan dengan penampilan mahasiswa praktik KDPK di lapangan. Kesimpulan : Ada hubungan frekuensi penggunaan skills lab dengan penampilan praktik ketrampilan dasar praktik klinik di lapangan. Kata kunci : Penggunaan skills lab, penampilan KDPK, Mahasiswa D III Kebidanan dan teknologi dalam bidang kesehatan, A. Latar Belakang Bidan adalah suatu profesi yang merupakan ujung tombak yang memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya fungsi dan tanggungjawabnya dititikberatkan dan diarahkan dalam program Keluarga Berencana (KB) dan KIA. Untuk dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab yang telah ditetapkan tersebut sudah seharusnya seorang bidan memiliki kemampuan professional baik secara akademik maupun teknis. Untuk mengantisipasi tugas yang semakin komplek dan meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi tantangan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan pemerintah telah membuka pendidikan tinggi kebidanan yang pada yahap awal berupa D III Kebidanan, dimana proses penyelenggaraan program pendidikan berorientasi pada pemahaman terhadap konsep-konsep upaya kesehatan ibu dan anak, upaya pelayanan keluarga berencana dan upaya kesehatan keluarga,masyarakat. (Kemenkes, 2014) Kebutuhan profesi bidan terlihat dari belum meratanya tenaga bidan di seluruh Indonesia. Jumlah bidan di Indonesia pada tahun 2013 tewrcatat bidan, dengan rasio bidan terhadappenduduk sebesar 55,2 bidan per penduduk, provinsi dengan rasio bidan

2 terhadap penduduk tertinggi terdapat di Aceh sebesar 204,3 bidan per penduduk, Bengkulu sebesar 141 bidan per penduduk, dan papua barat sebesar 105 bidan per penduduk. Rasio bidan terhadap penduduk terendah terdapat di DKI Jakarta sebesar 28,8 bidan per penduduk, Jawa Barat aebesar 29,2 bidan per penduduk dan Banten sebesar 30.5 bidan per penduduk. (kemenkes, 2014). Sesuai PP No 60 tahun 1999 bahwa untuk jajaran kesehatan minimal harus menempuh pendidikan D III. Visi pendidikan berkelanjutan yaitu pada tahun 2010 diharapkan seluruh bidan telah mendapatkan standar praktik internasional, dan dasar pendidikan minimal D III bidan (PP IBI, 2001). Visi pendidikan kebidanan adalah menghasilkan bidan yang profesional yang berdaya guna dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi mewujudkan keluarga sejahtera, (PP IBI 2001). Banyak hal yang harus dilakukan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang berkualitas dan professional. Salah satu upaya mahasiswa untuk melaksanakan hal tersebut di atas adalah dengan melatih ketrampilan dan meningkatkan frekuensi penggunaan skills lab. Lama berlatih akan sangat berpengaruh pada kemampuan seseorang. Semakin sering seseorang berlatih akan semakin sering melakukan bentuk gerakan yang sama sehingga nilai kecepatan dan ketepatan semakin akurat dan efisien. Frekuensi latihan akan menjamin hasil yang lebih maksimal, ( Fauzi,2011). Kurikulum D III Kebidanan diterapkan Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK). Mata kuliah ini diantaranya membahas mata ajar Ketrampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK), dengan kode mata kuliah KB0005. Mempunyai beban studi 4 SKS, 1 Sks teori dan 3 SKS praktik. Tujuan mata kuliah ini adalah tercapainya kompetensi mahasiswa yang berupa ketrampilan- ketrampilan dalam memberikan perawatan dasar pada pasien. (Unriyo, 2012). Frekuensi penggunaan skills lab memberikan konstribusi yang besar terhadap kemajuan skills mahasiswa. Keberadaan skills lab mahasiswa dapat melaksanakan praktik ketrampilan sesuai dengan teori dan konsep yang sudah didapatkan. Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober tahun 2013 pada mahasiswa D III Kebidanan yang diambil secara acak diketahui sebanyak 8 mahasiswa teratur praktik mandiri di skills lab dan 12 mahasiswa mengatakan praktik di skills lab saat akan ujian. Dari 8 mahasiswa yang rajin frekuensi penggunaan skills lab nya mendapatkan nilai praktik klinik Ketrampilan di lapangan rata-rata B dan dari 12 yang frekuensi penggunaan skills lab saat akan ujian ada 2 mahasiswa yang mendapatkan nilai C. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Frekuensi penggunaan Skills Lab dengan Penampilan Mahasiswa Praktik Ketrampilan Dasar Praktik Klinik di lapangan. BAHAN DAN CARA Penelitian ini merupakan penelitian observasional (Non-Eksperimental) dan menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan variable bebas dan variable terikat diukur dalam

3 waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2005). Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan Fikes Unriyo. Waktu penelitian dilakukan pada TA 2013/2014. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa semester III TA 2013/2014. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan cara purposiv sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Tabel Analisis 1. Distribusi yang Karakteristik Responden berdasarkan umur digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan Multivariat. Uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah uji One way Anova dan chi square, Derajat kemaknaan yang digunakan adalah (95%) dengan p<0,05. Dan multivariat adalah regresi linear berganda HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umur (Th) n % , , ,6 >30 1 0,5 Berdasarkan tabel deskripsi responden terlihat bahwa sebagian besar berumur 15 s.d 20 tahun yaitu sebesar 130 0rang atau 67.4%, sedangkan responden yang berumur lebih dari 31 tahun hanya terdapat 1 orang atau 0.5%. Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan IP semester IP n % Dari tebel 2 di atas didapatkan gambaran dari 193 responden sebagian besar mempunyai IP yaitu sebanyak 78.8%. IP hanya didapatkan oleh 14 orang atau 7.3 persen dan hanya 1 orang atau 0,5% yang mempunyai nilai IP Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan frekuensi penggunaan skills lab Penggunaan n % 1 5 kali >5 kali

4 Tabel di atas dapat dilihat bahwa frekuensi penggunaan skills lab ada 65.8 atau 127 responden yang menggunakan skills lab 1 s.d 5 kali. Sedangkan frekuensi penggunaan skills lab > dari 5 kali sebanyak 66 responden atau 34.2%. Tabel 4. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan nilai skills lab Nilai skills lab n % Dari 193 responden, nilai skills labs sebagian besar mendapatkan yaitu sebanyak 175 atau 90.7%. dan yang mendapatkan nilai sebanyak 7 responden atau sebanyak 3.6%. Tabel 5. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan nilai KDPK Nilai KDPK n % Perolehan nilai KDPK dari 193 responden terdapat 69.9% atau sebanyak 135 responden yang mendapatkan nilai KDPK Tabel 4. Analisis bivariat nilai KDPK menurut frekuensi penggunaan skills lab, umur, IP semester, dan nilai skills lab. Variabel n Mean SD F 95% CI p value Frekuensi 1 s.d 5 kali , < 0,001 > 5 kali , ,5780 Umur (th) ,9154 5,8496 1,258 74, ,9305 0, ,7627 5, , , ,6667 5, , ,4143 IP semster ,2308 4, ,923 71,384-75,0775 <0,001

5 ,9668 5, , , ,8571 3, , ,9678 Nilai skills ,1429 5,1455 4,452 67, , , , , ,6364 3, , ,0822 Dari table di atas didapatkan bahwa hasil uji statistic menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan skills lab 1-5 kali dengan penggunaan skills lab yang > dari 5 kali dibuktikan dengan didapatkannya nilai p value < hal ini sesuai yang dikemukakan oleh (fauzi, 2011) bahwa semakin sering seseorang berlatih maka akan semakin sering melakukan gerakan yang sama sehingga nilai kecepatan dan ketepatan akan semakin akurat dan efisien. Nilai KDPK menurut umur responden,uji statistic di dapatkan p value 0,290, yang berarti pada alpha 5% tidak terdapat hubungan yang signifikan dari keempat kelompok umur, kelompok umur tidak berhubungan secara signifikan dengan nilai KDPK. Nilai KDPK menurut IP semester hasil uji statistic didapatkan p value 0,001, yang artinya pada alpha 5% dapat disimpulkan terdapat perbedaan nilai KDPK dengan IP semester. IP semester berhubungan secara signifikan dengan nilai KDPK. Nilai skills lab dengan KDPK hasil uji statistic menunjukkan dari rentang ketiga nilai tersebut di atas terdapat perbedaan nilai yang signifikan di mana nilai p value 0,013 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara nilai skills lab dengan nilai KDPK. Tabel 5. Analisis bivariat nilai KDPK menurut frekuensi penggunaan skills lab, umur, IP semester, dan nilai skills lab Variabel Nilai KDPK X² p value Frekuensi 1 s.d 5 kali 6(4,7%) 13(89,0%) 8(6,3%) 81,084 < 0,001*** > 5 kali - 22(33,3%) 44(66,7%) Umur (th) (3,1%) 88(67,7%) 38(29,2%) (1,7%) 44(74,6%) 14(23,7%) (33,3%) 2(66.7%) - >31-1(100%) - IP semster (100%) (7.7%) 20(76.9%) 4(15.4%) < 0,001***

6 (2.6%) 113(74.6%) 35(23.0%) (7.1%) 13(92.9%) Nilai skills (14.3%) 5(71.4%) 1(14.3%) < 0,004** (2.9%) 127(72.6% 43(24.3%) (27.3%) 8(26.9%) Keterangan *signifikansi (p<0.05) **signifikansi (p<0.01) ***signifikansi (p<0.001) Dari table di atas menunjukkan hasil uji statistic Pada tabel 6 memaparkan analisis di dapat nilai X²= dan p<0,0001, berarti multivariate dengan menggunakan analisis pada alpha 5% dapat disimpulkan ada hubungan regresi linear berganda, dengan tidak yang signifikan antara frekuensi penggunaan skills lab dengan nilai KDPK. Hasil uji kai mengikutsertakan variabel yang tidak bermakna. Untuk menunjukkan korelai hubungan dapat di kuadarat membuktikan bahwa umur tidak ketahui bahwa frekuensi penggunaan skills lab mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai KDPK yaitu X² = dan p value > 0.05 menunjukkan hubungan kuat (r = 0.596) dan berpola positif artinya semakin sering responden (p value=0.083). IP semester mempunyai menggunakan skills lab maka semakin tinggi hubungan yang signifikan dengan nilai KDPK pula nilai KDPK. Pada variable IP semester dengan nilai p value < dan uji X² = menunjukkan hubungan sedang (r = 0.370) dan Nilai skills lab menggambarkan berpola positif artinya semakin tinggi nilai IP hubungan yang signifikan antara nilai skills lab dengan nilai KDPK dapat dilihat dari nilai X² = dan nilai p value < semester semakin tinggi pula nilai KDPK. Pada nilai skills lab menunjukkan tidak ada hubungan (r = 0,210) Tabel 6 : Analisis multivariate antara frekuensi penggunaan skills lab, IP semester, nilai skills lab terhadap nilai skills lab Variabel n r² SD p value OR 95% CI Frekuensi skills lab < IP Semester < Nilai Sklills lab nilai skills statistik bermakna dengan penampilan PEMBAHASAN Penelitian ini untuk mengetahui hubungan Frekuensi skills lab dengan penampilan mahasiswa praktik KDPK di lapangan. Setelah dilakukan uji statistik bivariat dan multivariat maka didapatkan hasil bahwa frekuensi penggunaan skills lab, IP semester, dan mahasiswa praktik KDPK. Frekuensi penggunaan skills lab berhubungan secara signifikan dengan nilai KDPK di tunjukkan dengan nilai p value sebesar <0,001 dengan OR= 6,234 (95% CI 4,871 7, 597) hal ini diasumsikan bahwa responden yang semakin banyak frekuensi penggunaan skills labnya

7 mempunyai peluang 6,2 kali lebih tinggi mendapatkan nilai KDPK. Hal ini dimungkinkan bahwa semakin sering seseorang berlatih maka akan semakin sering melakukan gerakan yang sama sehingga nilai kecepatan dan ketepatan akan semakin akurat dan efisien. Pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa IP semester berhubungan secara signifikan dengan nilai KDPK, p value = <0,001 dengan nilai OR=2.287 (95% CI ). Hal ini diasumsikan bahwa semakin tinggi nilai IP semester maka 2,2 kali akan semakin tinggi pulai nilai KDPK nya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Notoatmojo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat kuat dan menentukan dalam membentuk tindakan dan penampilan seseorang. Nilai skills lab berhubungan dengan nilai KDPK, ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan nilai KDPK yang tinggi cenderung mempunyai nialai skills lab yang tinggi pula. Ditunjukkan dengan nilai p value =0,003 dengan OR =2,846 (95% CI 0,814 4,879) yang artinya bahwa semakin tinggi nilai skills lab mempunyai resiko 2,8 kali lebih tinggi mendapatkan nilai KDPK yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ada Hubungan frekuensi penggunaan skills lab dengan penampilan mahasiswa praktik KDPK di lapangan. Karakteristik responden Frekuensi penggunaan skills lab oleh mahasiswa, umur, IP semester, nilai skills lab merupakan faktor yang dapat mempengaruhi responden untuk mendapatkan penampilan atau nilai KDPK yang tinggi. Dari karakteristik responden tersebut di atas hanya pada variable umur yang tidak berhubungan secara signifikan dengan nilai KDPK. Beberapa saran yang dipertimbangkan adalah: 1) memotivasi mahasiswa untuk praktik mandiri di skills lab. 2) meningkatkan bimbingan oleh dosen pada jam jam mandiri, 3) pengelolaan skills lab agar mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil agar mahasiswa tertarik untuk praktik mandiri di skills labuntuk meningkatkan nilai skills lab dan IP semester dalam upaya peningkatan penampilan /nilai KDPK. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta BKKBN, Kesehatan Reproduksi perempuan Memprihatinkan, BKKBN : Jakarta. Dalen, JV. And Berger JFF Skills Lab Center for Training of Skills Unifercity, Maastricht, Netherlans. Departemen Kesehatan R I, (2002), Standar Pelayanan Kebidanan, IBI : Jakarta. Departemen Kesehatan R I, (2003), pedoman Pengajaran Klinik Bagi Instruktur Klinik, PPB, Jakarta. Ewan, E.C, (1998), Teaching skills a Guide for Teacher of Health Worker Thirt Revition, The Univercity of New South Wales, School of Medical Education, WHO: Australia Handoko, (2003), Modul Komputer untuk Rancangan Analisis Statistik dan Metodologi penelitian.fitramaya : Yogyakarta IBI (2001), Standar Profesi Bidan, IBI: Jakarta Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta : Rineka Cipta Moedjiono (2006), Profesi Belajar Mengajar Remaja CV Karya: Bandung Nurini A ( 2006) Pengenalan Laboratorium Medik, YK Skills lab FK UGM. Notoatmojo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta Notoatmodjo, (2003), Pengembangan Sumber Daya Manusia: PT Rineka Cipta. Pusdiknakes ( 2002), Kurikulum D III Bidan Jalur Umum. Pusdiknakes : Jakarta

8 Prabandari, Pengenalan Laboratorium Medik. Yogyakarta, Skills Lab FK UGM Salahudin, Mengajar dan Belajar dan Aspek dari suatu Proses yang disebut pendidikan. CV Sunucipta, Jakarta Suryabrata, Pengembangan Alat Ukur Psikologi, Andi : Yogyakarta. Unriyo, Buku Panduan Akademik Universitas Yogyakarta :Yogyakarta

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

Rina Indah Agustina ABSTRAK

Rina Indah Agustina ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERSEPSI PERILAKU SEKSUAL MAHASISWASEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Rina Indah Agustina ABSTRAK Remaja merupakan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan

Lebih terperinci

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN IV SEMESTER IV MAHASISWAPRODI D III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Pipit Tri Indrian PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

EFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR EFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR ABSTRACT Kurnia Agustin 1, Yeni Anggraini 2 1 Dosen Prodi D3 Kebidanan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013 41 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana objek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( ) GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (765-771) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNS Istiqomah Risa Wahyuningsih Dosen Program Studi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 894 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2008 Oleh :

Lebih terperinci

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( ) GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat Subjek dalam penelitian ini berjumlah 107 responden, namun dalam proses berlangsungnya penelitian terdapat 2 responden yang

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017 HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN DENGAN EFEK SAMPING ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Eka Rati Astuti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Alat kontrasepsi suntik

Lebih terperinci

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Pendidikan Berkelanjutan pada Mahasiswa Tingkat III Program Studi Majalengka Tahun 2014 Heni 1* 1 STIKES YPIB Majalengka heniediani@gmail.com Abstrak Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Asri Septyarum 201310104217 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika

Lebih terperinci

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemasangan Kateter Urin Di Bangsal Rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Mohamad Judha INTISARI

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN 2013 Christin Wiyani INTISARI Latar Belakang: Mahasiswa ners

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013 Erni Yuliastuti 1, Rafidah 2, Hapisah 3 ABSTRAK Partograf sebagai alat bantu dalam pemantauan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM

Lebih terperinci

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV DIII KEBIDANAN DI STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI OLEH : DEWI ZAHROH

Lebih terperinci

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PESERTA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012 Teguh Pribadi 1 ABSTRAK Provinsi Lampung menyebutkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya

Lebih terperinci

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA THE CORRELATION OF KNOWLEDGE STUDENTS 4 th SEMESTER ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA 2013 1 Nedy Malvirani Awuy 2 Farida Kartini 3 ABSTRACT

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SITI NURFADLILLAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SITI NURFADLILLAH HUBUNGAN KETERAMPILAN DOSEN DALAM PENGELOLAAN KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH KDPK 1 PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER II DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE Yuliana 1) 2) Akbid Yayasan Pendidikan Konawe Jl. DII Panjaitan No. 217 Kel. Touy Kec.

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PEMAHAMAN MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Musiana * Berdasarkan hasil evaluasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang diteliti (Notoadmodjo, 2002). Dalam

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR TENTANG KONTRASEPSI SUNTIK CYCLOFEM ( 1 BULAN ) DENGAN KEPATUHAN JADWAL PENYUNTIKAN ULANG DI DESA JAMBU KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA HAMIL DITINJAU DARI DARI PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN SUAMI TENTANG KEHAMILAN DI POLINDES SAKURA DESA LAM GEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA ACEH

Lebih terperinci

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

*Korespondensi Penulis. Telp: ,   ISSN: ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Sismeri Dona 1, Ravenalla Abdurrahman A.S.P.S

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN Roschidah Putri Rizani 1, Sudarti 2, Urip Tugiyarti 3, M.

Lebih terperinci

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011 Titik Wijayanti, Atik Setiyaningsih & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel (Alimul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN DIA, Jurnal Administrasi Publik ISSN : 0216-6496 Juni 2016, Vol. 14, No. 1, hal 19-26 PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN Yayuk Eliyana

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Disusun Oleh: Wiwiningsih PERSEPSI BIDAN DENGAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2012 DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI ` Disusun Oleh: Wiwiningsih 201410104263 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR ABSTRACT Kurnia Agustin¹, Yeni Anggraini² 1 Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar, Email: agustin.2208@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Seminar Hasil-Hasil Penelitian LPPM UNIMUS 2012 PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG *Siti Nurjanah *Program Studi DIII Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 Marinawati¹, Gustien²* ¹STIKes Prima Prodi Kebidanan 2

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA Tri Susilowati, Irma Mustika Sari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan tujuan untuk mempelajari korelasi antara faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan bahwa terdapat negara dengan beban Human Immunodeficiency Virus (HIV) tertinggi dan kasus

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada BAB V PEMBAHASAN A. Motivasi Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada mayoritas responden memiliki skor motivasi 67-100 % dengan kategori motivasi tinggi yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN 5.1. Desain Study Desain penelitian ini menggunakan desain study cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental yang mempelajari dinamika korelasi anatara faktor resiko

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012 FACTORS - FACTORS RELATING TO THE SATISFACTION OF STUDENT LEARNING D III

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS Mestuti Hadi AKBID Mardi Rahayu Kudus ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi program sarjana merupakan komponen utama dalam menilai kemampuan peserta didik pada pendidikan tinggi ilmu keperawatan. Pengujian klinik lapangan merupakan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel sebab atau variabel bebas (independent) dan variabel

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU Erli Zainal Quality education is determined by students' learning achievement

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek keperawatan di indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisme yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan global dan lokal. Masalah yang sering

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN Rery Kurniawati D.I Yayah Rokayah 2,2 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Banten e-mail:

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi analitik yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan frekuensi

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju

BAB I PENDAHULUAN. Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era moderen ini perkembangan profesi keperawatan di Indonesia menuju keperawatan profesional telah terjadi restrukturisasi yang mendasar tentang keyakinan dan pandangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK Vitrianingsih 1, Sitti Khadijah 2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Universitas Respati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK I MAHASISWA SEMESTER I PRODI D IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Mega

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan secara cross sectional (studi potong lintang) yaitu penelitian yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO Tri Puspa Kusumaningsih, Astuti Yuliningsih ABSTRAK Data Dinas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASAL JURUSAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TAHUN 2010

HUBUNGAN ASAL JURUSAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TAHUN 2010 HUBUNGAN ASAL JURUSAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TAHUN 2010 Fetty Chandra Wulansari, S.Si.T Abstrak Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DI RSUP M. JAMIL PADANG Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun oleh: Siti Marhamah NIM:

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun oleh: Siti Marhamah NIM: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI SKILL LAB MANDIRI DENGAN NILAI UJIAN KDPK PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER I TA 2010/2011 STIKES JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun oleh: Siti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 Suriani Ginting, Wiwik Dwi Arianti

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN Hajar Nur Fathur Rohmah, Ida Fitriana Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: Keluarga Berencana

Lebih terperinci

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan di era global. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan di era global. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi sebuah tuntutan bagi pemberi pelayanan kesehatan di era global. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci